resiko bekerja di kantor

4
Bekerja di kantor, apa saja risikonya? Posted in Kesehatan Populer | 0 comments Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada Pasal 1 menyatakan bahwa tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut. Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja. Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses dan sistem kerja. Potensi bahaya mempunyai potensi untuk mengakibatkan kerusakan dan kerugian kepada : 1) manusia yang bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaan, 2) properti termasuk peratan kerja dan mesin-mesin, 3) lingkungan, baik lingkungan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, 4) kualitas produk barang dan jasa, 5) nama baik perusahaan. Bekerja di dalam ruangan atau dikantor memang dipandang sebagian orang merupakan pekerjaan yang nyaman dalam artian jauh dari teriknya matahari dan kemacetan lalulintas yang sering menjadi penghalang bagi rekan-rekan kita yang bekerja dilapangan dan menuntut untuk mobilitas yang tinggi. Tapi hal tersebut sma sekali tidak menjamin tingkat kesehatan orang yang bekerja dilapangan lebih rendah dengan yang bekerja diruangan. Karena orang yang bekerja didalam ruangan juga mempunyai peluang yang sama untuk terkena penyakit.

Upload: novhy-mangiwa

Post on 21-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resiko Bekerja Di Kantor

Bekerja di kantor, apa saja risikonya?Posted in Kesehatan Populer | 0 comments

Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada Pasal 1 menyatakan bahwa tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.

Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja. Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses dan sistem kerja. Potensi bahaya mempunyai potensi untuk mengakibatkan kerusakan dan kerugian kepada : 1) manusia yang bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaan, 2) properti termasuk peratan kerja dan mesin-mesin, 3) lingkungan, baik lingkungan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, 4) kualitas produk barang dan jasa, 5) nama baik perusahaan.

Bekerja di dalam ruangan atau dikantor memang dipandang sebagian orang merupakan pekerjaan yang nyaman dalam artian jauh dari teriknya matahari dan kemacetan lalulintas yang sering menjadi penghalang bagi rekan-rekan kita yang bekerja dilapangan dan menuntut untuk mobilitas yang tinggi. Tapi hal tersebut sma sekali tidak menjamin tingkat kesehatan orang yang bekerja dilapangan lebih rendah dengan yang bekerja diruangan. Karena orang yang bekerja didalam ruangan juga mempunyai peluang yang sama untuk terkena penyakit.

Tahukah anda, bahwa pekerjaan kantor juga berisiko terhadap kesehatan daripada kerja lapangan? Dibawah ini adalah list risiko kerja dikantor yang dirangkum dari berbagai sumber.

Rentang terkena stroke

Kegemukan adalah sebuah keadaan yang paling ditakuti saat ini. Kegemukan adalah sumber segala penyakit, terutama stroke. Stroke yang disebabkan karena penumpukan lemak pada tubuh khususnya pada pembuluh darah. Hal ini karena, seorang pekerja kantor jarang melakukan aktivitas fisik yang berarti, apalagi seseorang yang malas berolahraga.

Tingkat stress lebih tinggi

Stress di tempat kerja (kantor), lebih besar jika dibandingkan dengan kerja lapangan. Tingkat tuntutan dan profesionalisme terhadap pekerjaan membuat sebuah tekanan batin yang sangat berat, apalagi, jika berbuat sebuah kekeliruan, yang berakibat pada sebuah situasi yang merugikan. Bagi manajemen perusahaan yang terlalu menuntut, keadaan ini yang paling sering membuat seorang pekerja mengadakan resign (keluar), karena tidak kuat menahan beban psikis.

Page 2: Resiko Bekerja Di Kantor

Lebih mudah mengalami gangguan mata

Karena kerja kantor tidak bisa di pisahkan dengan computer, sehingga gangguan mata lebih mungkin dialami oleh seorang pekerja kantor. Duduk didepan computer seharian, berfokus pada satu arah, yaitu layar computer, kemungkinan besar membuat kelainan pada mata, baik mata minus ataupun positif. Sehingga kebanyakan pekerja kantor akan memakai kacamata, terkecuali saya, masih sehat walafiat.

Tumbuhnya penyakit “sombong”

Biasanya, seorang pekerja kantor menganggap dirinya lebih berharga, punya derajat dan kedudukan lebih tinggi, ataupun penghasilan yang lebih besar dan lain-lain. Hal ini bisa dilihat dalam sebuah perusahan yang dengan ribuan pekerja, dimana biasanya hanya dikendalikan oleh puluhan orang saja sebagai staff office. Kesombongan biasanya ditunjukkan dalam gaya berkomunikasi dengan bawahan, jaga image, tidak mau makan bersama, senyum yang mahal dan sebagainya.

Kekurangan vitamin D

Kita tahu bahwa vitamin D, di olah atas bantuan sinar matahari. Dengan kerja dalam ruangan dari pagi sampai sore, bahkan kadang malam atau tengah malam, sehingga kesempatan untuk mendapatkan sinar matahari sangat kurang. Hal ini bisa berakibat pada kekurangan vitamin D.

Rentang mengalami penyakit hemoroid

Mungkin ini adalah penyakit yang paling banyak dialami oleh seorang pekerja kantor. Duduk didepan computer seharian, tanpa banyak kesempatan untuk berdiri, sehingga dapat menyebabkan hemoroid (wasir/ambaien). Jika tidak pintar-pintar mengatasinya, kemungkinan akan bisa bertambah para dengan gangguan pencernaan lainnya seperti sembelit, gangguan buang air besar dan lain-lain.

Gaya hidup boros

Boros, adalah adalah saudara karib syaitan, karena biasanya orang yang boros hidup berpoya-poya. Apalagi ditunjang dengan gaji yang cukup lumayan, sikap boros akan semakin menjadi-jadi. Mungkin ini adalah pelampiasan waktu saat kuliah, yang serba susah dalam masalah keuangan.

Nyeri punggung bawah

Duduk selama berjam-jam, terlebih dengan postur tubuh yang salah atau kursi yang ergonomis, bisa berakibat buruk pada tulang belakang. Menurut sebuah penelitian, nyeri punggung merupakan alasan utama para karyawan untuk mangkir dari pekerjaan.  Posisi duduk yang benar adalah duduk dengan membagi beban berat tubuh sehingga tidak hanya bertumpu pada bertumpu pada pinggang. Selain memperhatikan postur tubuh saat duduk, olahraga secara teratur termasuk aktivitas pengencangan eprut bisa mengurangi rasa nyeri di bagian punggung bawah. Selain itu

Page 3: Resiko Bekerja Di Kantor

hindari duduk dengan dompet terlalu penuh karena bisa menimbulkan tekanan pada saraf dibagian panggul.

Masalah pada sendiTubuh manusia diciptakan untuk bergerak dan berada dalam satu posisi yang lama bisa membuat sendi tegang. Karena itu, secara teratur berdiri dan berjalan-jalanlah di sela waktu kerja.

Mata lelah

Menatap layar komputer terlalu lama bisa membuat penglihatan terganggu dan mata sensitif. Menurut Mayo Clinic, gejala-gejala seperti mata kering, berair, sakit kepala, atau sakit leher, bisa digolongkan sebagai gejala mata lelah (eyestrain). Untuk mencegahnya, besarkan ukuran huruf di layar komputer sehingga Anda tidak perlu terlalu sering berkedip. Selain itu, kurangi pancaran sinar dari layar komputer dan istirahatkan mata secara berkala dengan cara menatap ke arah lain.

BakteriMeja kerja, dalam hal kandungan bakterinya, ternyata lebih banyak dan lebih kotor dibanding toilet. “Bakteri berkumpul di meja karena biasanya orang melakukan banyak hal di sana, mulai dari makan dan menyimpan benda, namun jarang membersihkannya,” kata ahli mikrobiologi dari Universitas Arizona, Dr Charles Gerba. Anda bisa mengurangi jumlah bakteri dengan rutin membersihkan meja dengan lap dan cairan antibakteri setiap harinya.