representasi waria sebagai figur ayah …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/skripsi hendika...

129
REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Oleh Hendika Sekti Pratama NIM 6662101747 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2015

Upload: nguyenminh

Post on 02-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR

AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA

TEDDY SOERIAATMADJA

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Sebagai

Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Oleh

Hendika Sekti Pratama

NIM 6662101747

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2015

Page 2: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA
Page 3: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA
Page 4: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA
Page 5: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

ABSTRAK

Hendika Sekti Pratama. NIM 6662101747/2015. Skripsi. Representasi Waria

Sebagai Figur Ayah Dalam Film “Lovely Man” Karya Teddy

Soeriaatmadja. Isti Nursih, M.I.kom; Husnan Nurjuman, M.Si.

Penelitian ini didasari oleh anggapan masyarakat heteroseksual bahwa laki-laki

haruslah maskulin dengan ciri laki-laki haruslah gagah, kuat dan mandiri sehingga

laki-laki yang tidak dapat menunjukan kemaskulinan tersebut (feminis) akan

dianggap abnormal oleh masyarakat heterogen. Film lovely man mengambarkan

bagaimana figur laki – laki yang memiliki karakter feminis atau biasa disebut

waria hidup ditengah-tengah terpaan hegemoni masyarakat heteroseksual. Dimana

masyarakat hetero mendiskriminasikan kaum waria baik secara verbal maupun

non verbal. Melihat fenomena yang terjadi di Indonesia terhadap waria. Maka,

film lovely man menjadi perwakilan tentang kehidupan waria dimasyarakat.

Dengan menggunakan analisis Charles Sanders Pierce mengenai tanda

menunjukan bahwa waria dalam film lovely man mendapatkan perlakuan

diskriminatif dari masyarakat meskipun waria tersebut memiliki keluarga, figur

ayah yang dibangun dalam film Lovely Man, direpresentasikan dengan

melakukan pemisahan dikotomis antara laki-laki dan perempuan dengan

melekatkan sifat dan perilaku tertentu yang seharusnya mereka lakukan. Lebih

jauh film ini juga merepresentasikan bagaimana transgender, sebagai gender non-

normatif, menjalani kehidupan yang akrab dengan dunia malam serta bagaimana

identitas mereka ditolak masyarakat. film ini juga mencoba untuk keluar dari

nilai-nilai heteronormatif. Bagaimana seorang transgender bisa memiliki pasangan

dan anak seperti pasangan heteroseksual pada umumnya dan jika dilihat secara

ideologis ataupun kepentingan, film ini memperjuangkan gagasan mengenai

kesetaraan gender.

Kata kunci : Representasi, Heteroseksual, keluarga, waria, Patriarki

Page 6: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

ABSTRACT

Hendika Sekti Pratama. NIM 6662101747/2015. Undergraduate Thesis.

Transgender representation as father figure in “Lovely Man”, a film directed by

Teddy Soeriaatmadja. Isti Nursih, M.I.Kom; Husnan Nurjuman, M.Si.

This Study is based on heterogeneous community‟s belief that men must be manly,

strong and independent. Any male who fails to show his masculinity traits would

be considered as abnormal by heterogeneous society. The Lovely Man film

represents a male figure with feminine characters, also know as transgender, lives

in the middle of the exposure to the hegemony of heterosexuals community. In

which heterogeneous community discriminates transgenders verbally and non-

verbally. Reflecting social phenomenon occurs to transgenders in Indonesia,

Lovely Man is a suitable representative of transgender in society.Analysis using

Peirce‟s theory of signs show that the transgender in Lovely Man is disriminated

by society. Father figure shaped in the Lovely Man film is dichotomically

separting between males and females by embedding specific traits and behavior to

each gender. Furthermore the film represents how transgender,as non-normative

gender, living a nightlife and how their identity bring rejected by community. This

film seeks to go out of the heteronormative values. How transgender is able to

have partner and children as heterosexual couple in general. Ideologically, this

film fights for the idea of gender equality.

Keywords: representation, heterosexual, family, transgender, patriarchy

Page 7: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Lembar Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan untuk dua malaikat saya

Ibu Sunarsih & Mayabela Rengganis

Page 8: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang tidak

terkira dan tidak terbatas, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah berupaya semaksimal mungkin

sesuai dengan kemampuan peneliti untuk mendapat hasil yang terbaik dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini juga dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka semua. Dalam kesempatan kali ini

peneliti ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya terutama kepada orangtua

yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan sampai terselesaikannya skripsi ini.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik.

3. Neka Fitriyah, S.Sos M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu

Komunikasi.

4. Puspita Asri Praceka, S.Sos M.Ikom selaku Sekretaris Jurusan Program

Studi Ilmu Komunikasi.

5. Rangga Galura,Dipl.Ing (FH)., M.Si selaku dosen pembimbing akademik

sejak peneliti kuliah semester pertama hingga selesai.

Page 9: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

6. Isti Nursih, S.Ip, M.Ikom selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar

memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti untuk menyelesaikan

skripsi.

7. Husnan Nurjuman., S.Ag.,M.Si selaku dosen pembimbing II yang dengan

sabar mentrasfer khazanah ilmu pengetahuan serta membimbing peneliti

untuk menyelesaikan skripsi.

8. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu yang sangat

bermanfaat kepada peneliti.

9. Seluruh Staf Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah

membantu peneliti melancarkan penyelesaian administratif selama

berkuliah disini.

10. Mayabela Rengganis S.Sos yang menjadi pengingat, fasilitator dan partner

sampai saat ini.

11. Terima kasih juga untuk Azy Syahrial Fauzi S.Pd yang telah terlebih

dahulu menjadi penggerak pendidikan di desa tertinggal, Ade Wira Sakti

S.Pd yang menjadi motivasi peneliti bahwa hidup harus berdo‟a dan

berusaha, Mamduh Jamaludin S,pd, Reza Trisandi, Ahmad Fauzan S.Pd

yang kembali mengejar gelar keduanya, Ansorul Hidayat S.pd yang

akhirnya berhasil menyelesaikan pendidikannya dan seluruh kawan-kawan

D12 baik yang pernah berkunjung untuk sekedar bertukar pikiran atau

sekedar bersenda gurau.

12. Teman-teman Komunikasi Jurnalistik 2010, Mardi, Rangga, Ucup, Iqbal

(Nying-nying), Galuh, Agung, Romi, Putut, Alif (Black), Vicy (Lacuk),

dan kawan kawan Humas baik dikelas F ataupun kelas lainnya.

13. Kawan-kawan Organisasi UMC (Nanis, Fawas, Madan, Irfie, Wahyu,

Timbul, dan seluruh dewan penuh pertimbangan), Kawan-kawan

HIMAKOM (Inge, Eki, Yuda, Amel, Budi, Anton, Beni, Ningsih, Fairuz,

dll), KOVIKITA (Novran, Jonah Silas, Aan, Nanda, Dayat dll) BEM

Page 10: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

FISIP (Teh Amy, Pupu, Dian, Jaro, Haedi, Rengga, dll) serta kawan –

kawan Lab.TV, Pers Orange yang merelakan tempatnya dijadikan arena

singgah sebelum memulai perkuliahan.

14. Terima Kasih juga teruntuk kawan–Kawan Redaksi Detik.com khususnya

Divisi News DetikHealth Mbak Vita, Mas Uyung, Bang Reza, Mbak

Rahma, Mbak Ajeng, Mbak Herni, Anwar dan Ghea yang telah memberi

kesempatan peneliti untuk belajar menjadi jurnalis kilat.

15. Terima Kkasih juga untuk rekan-rekan Redaksi Warta Ekonomi (Mas

Hatta, Mas Hendra, Mbak Childa, Mas Haikal, Mas Wijil, Aldi, Aries,

Mas Pandu, Mamanya Dastan, dll) terima kasih pengalaman berharga bisa

bekerja di media dengan penuh tantangan dan kendalanya.

16. Tidak lupa kawan-kawan KKM 15 tahun 2013 Desa. Rancailat Kab.

Tangerang (Abah Didin, Syahnez, Marlin, Sopyan, Solihin, Nila, Linda,

Risca,dll ) Terima kasih atas pengalaman dan shareing ilmunya.

Dan seluruh kawan-kawan yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang

telah membantu peneliti menyelesaikan penelitian ini ataupun pemberi saran dan

masukan bermanfaat, Insya Allah seluruh kebaikan kalian menjadi ladang pahala dan

dimuliakan oleh Allah SWT, Aamiin.

Page 11: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 13

1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................... 13

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................14

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... .14

1.5.1 Manfaat Teoritis ............................................................................. 14

1.5.2 Manfaat Praktis ............................................................................... 15

1.5.3 Manfaat Sosial ................................................................................. 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis ............................................................................................ 16

2.1.1 Komunikasi Massa .......................................................................... 16

2.1.1.1 Karakteristik Komunikasi Massa .................................... 18

2.1.1.2 Fungsi Komunikasi Massa ................................................19

2.1.2 Pengertian Film ............................................................................... 22

2.1.2.1 Unsur Pembentuk Film ................................................... 26

2.1.3 Representasi ................................................................................... 27

2.1.4 Pengertian Waria ............................................................................. 30

2.1.5 Pengertian Ayah ............................................................................. 32

2.1.5.1 Peran Ayah ...................................................................... 33

2.1.6 Budaya Patriarki .............................................................................. 36

2.1.7 Hegemoni .........................................................................................37

2.1.8 Heteronormativitas........................................................................... 40

2.1.7 Semiotik Charles Sanders Pierce .................................................... 43

Page 12: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

2.2 Kerangka Berfikir ........................................................................................... 50

2.3 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian ..................................................................................... 55

3.2 Pendekatan Penelitian .................................................................................... 57

3.3 Jenis Penelitian............................................................................................... 58

3.4 Unit Analisis.................................................................................................. 59

3.5 Satuan Pengamatan........................................................................................ 63

3.6 Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 65

3.6.1 Dokumentasi .................................................................................. 66

3.6.2 Studi Pustaka ................................................................................... 66

3.7 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 67

3.8 Jadual Penelitian ..............................................................................................72

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................................... 73

4.1.1 Investasi Film Indonesia dan Karuna Pictures ................................ 74

4.1.2 Karya ................................................................................................75

4.1.3 Teddy Soeriaatmadja ....................................................................... 76

4.1.4 Deskripsi Film Lovely Man .............................................................77

4.1.5 Sinopsis Film Lovely Man ............................................................. 79

4.1.6 Penokohan ....................................................................................... 80

4.1.6.1 Karakter Syaiful/Ipuy (Dony Damara) ..............................80

4.1.6.2 Karakter Cahaya (Raihannun)........................................... 81

4.2 Hasil Penelitian .............................................................................................. 83

Page 13: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

4.2.1 Film Lovely Man Dalam Unsur Pemaknaan Semiotik Charles

Sanders Peirce ................................................................................. 83

4.3 Pembahasan.................................................................................................... 96

4.3.1 Perlawanan Budaya Patriaki Melalui Representasi Waria Sebagai

Figur Ayah dalam Film Lovely Man ................................................. 96

4.3.2 Hegemoni Masyarakat Heteronormativitas Melalui Representasi

Waria Sebagai Figur Ayah dalam Film Lovely Man .................. 99

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 102

5.2 Saran ............................................................................................................ 104

Page 14: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ......................................................................................................... 29

Tabel 2.2 ......................................................................................................... 50

Tabel 2.3 ......................................................................................................... 51

Tabel 2.4 .......................................................................................................... 54

Tabel 3.1 ......................................................................................................... 62

Tabel 3.2 ......................................................................................................... 64

Tabel 3.3 ......................................................................................................... 65

Tabel 3.4 ......................................................................................................... 72

Page 15: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ....................................................................................................46

Gambar 4.2 ....................................................................................................80

Gambar 4.3 ......................................................................................................81

Gambar 4.4 ....................................................................................................83

Gambar 4.5 ....................................................................................................85

Gambar 4.6 .....................................................................................................87

Gambar 4.7 ....................................................................................................89

Gambar 4.8 ....................................................................................................92

Gambar 4.9 ...................................................................................................94

Page 16: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Waria adalah istilah baku dalam tata bahasa Indonesia yang berarti

wanita pria atau pria yang memiliki perasaan seperti wanita. Namun

masyarakat Indonesia lebih akrab dengan istilah “Banci” atau “Bencong” yang

merupakan bagian dari bahasa Indonesia informal untuk menyebut seorang

laki-laki yang berpakaian atau berbicara sebaliknya atau tidak sesuai dengan

kelaminnya.

Pada budaya patriarki, masyarakat yang menggunakan sistem patriaki

lebih mementingkan garis keturunan bapak/laki-laki sebagai sosok panutan

atau pemimpin dibanding dengan garis keturunan Ibu/perempuan dalam

sebuah kelompok sosial masyarakat. Patriaki juga dapat dijelaskan dimana

keadaan masyarakat menempatkan kedudukan dan posisi laki-laki jauh lebih

tinggi dari pada perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial, budaya dan

ekonomi.1

Laki-laki dewasa selalu diidentikkan dengan sifat maskulin yang tegas,

gagah, mandiri, tidak menangis (cengeng)2 dan bertanggung jawab terhadap

kelompok ataupun keluargaaanya. Didalam keluarga, laki-laki dewasa

dibebankan tanggung jawab lebih dibanding perempuan dengan sebutan ayah.

Selaku kepala keluarga seorang ayah dijadikan sebagai figur panutan karena 1Saroha Pinem. 2009. Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi. Jakarta: Trans Media 2 Cengeng = Mudah menangis; suka menangis; lemah, tidak mandiri. Sumber :

www.kbbi.web.id/cengeng diakses 20 Agustus 2015 pukul 13:52 WIB

1

Page 17: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

dinilai mampu memimpin dan bertanggung jawab terhadap keluarganya.

Namun bagaimana jika predikat Ayah yang memiliki sifat maskulin tersebut

dimiliki oleh seorang laki-laki dewasa yang memiliki kepribadian ganda, tidak

hanya menjadi sosok maskulin melainkan memiliki sosok feminis. Hal ini

yang kemudian bertolak belakang dengan sistem patriarki dimana Laki-laki

haruslah maskulin, Sehingga laki-laki yang memiliki sifat feminis bagi

masyarakat partriarki dianggap abnormal dan menyalahi norma yang berlaku.

Dikarena menyalahi norma yang berlaku dimasyarakat menyebabkan laki-laki

feminis atau biasa disebut waria,banci atau bencong mendapatkan perlakuaan

diskriminatif dari masyarakat.

Berangkat dari logika tersebut, maka perlakuan diskriminatif yang

ditujukan kepada waria baik dalam bentuk verbal maupun non verbal akan

membentuk stigma negatif dimasyarakat hetero. Stigma negatif tersebut yang

kemudian membentuk pola pikir baru yang mendeskripsikan seseorang

maskulin atau feminim hanya berdasarkan tindakan heteroseksis atau disebut

dengan heteronormatif.

Heteronormatif sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan

untuk mendeskripsikan sebuah norma yang meyakini bahwa manusia

dibedakan menjadi dua gender yang berbeda (laki-laki dan perempuan),

bersifat saling melengkapi, dan memiliki peran alamiahnya masing-masing

dalam kehidupan yang kemudian lahir istilah oposisi biner. Saskia Wieringa,

Nursyahbani Katjasungkana, Irwan M Hidayana dalam buku Membongkar

Seksualitas Perempuan Yang Terbungkam mengatakan heteronormatif

Page 18: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

sesungguhnya seksual normatif atapun non-normatif yang merupakan hasil

dari konstruksi sosial masyarakat itu sendiri.3

Heteronormatif sendiri tidak akan terjadi bila tidak adanya hegemoni

yang dibangun oleh masyarakat dominan. Seperti yang di utarakan Gramsci

dalam Nezar Patria, Hegemoni adalah Sebuah pandangan hidup dan cara

berpikir yang dominan, yang di dalamnya sebuah konsep tentang kenyataan

disebarluaskan dalam masyarakat baik secara institusional maupun

perorangan; (ideologi) mendiktekan seluruh cita rasa, kebiasaan moral,

prinsip-prinsip religius dan politik, serta seluruh hubungan-hubungan sosial,

khususnya dalam makna intelektual dan moral.4

Berdasarkan pemikiran Gramsci tersebut dapat dijelaskan bahwa

hegemoni merupakan suatu kekuasaan atau dominasi atas nilai-nilai

kehidupan, norma, maupun kebudayaan sekelompok masyarakat yang

akhirnya berubah menjadi doktrin terhadap kelompok masyarakat lainnya

dimana kelompok yang didominasi tersebut secara sadar mengikutinya.

Kelompok yang didominasi oleh kelompok lain (penguasa) tidak merasa

ditindas dan merasa itu sebagai hal yang seharusnya terjadi.

Dengan demikian mekanisme yang digunakan masyarakat dominan

dalam hal ini masyarakat hetero dilakukan dengan penguasaan kepada kelas

bawah (non-hetero) menggunakan ideologi yang akhirnya masyarakat hetero

merekayasa kesadaran masyarakat non-hetero sehingga tanpa disadari, mereka

rela dan mendukung kekuasaan kelas dari masyarakat yang dominan. 3 Saskia E Wieringa, Nursyahbani katjasungkana, Irwan M Hidayana.2007. membongkar seksualitas perempuan yang terbungkam. Jakarta:Kartini Network 4 Nezar Patria. 1999. Antonio Gramsci Negara & Hegemoni.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Page 19: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Di lingkungan masyarakat terdapat bermacam-macam perbedaan,

mulai dari status sosial, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan lain

sebagainya. Perbedaan inilah yang seharusnya saling dihargai oleh satu sama

lain. Perbedaan tersebut diharapkan dapat mempersatukan semua lapisan

masyarakat dan dipandang secara positif. Masyarakat yang menganut pola

pikir heteronormatif sebagai ideologi seksual (nilai dasar yang menuntun

seseorang atau sekelompok orang dalam seksualitas), akan menganggap

bahwa seks diluar heteroseks adalah tidak normal.

Berdasarkan latar belakang tersebut kemudian heteronormatif

berkembang menjadi sebuah ideologi yang disebut Heteronormativitas.

Heteronormativitas dalam sebuah jurnal yang di tulis oleh Dr. Argyo

Demartoto, M.Si. berjudul Seks, Gender, Seksualitas Gay dan Lesbian Secara

sederhana dapat didefinisikan sebagai Ideologi tentang keharusan untuk

menjadi heteroseksual, yang didasarkan pada penindasan orientasi seksual lain

yang tidak berorientasi reproduksi keturunan seperti onani, masturbasi atau

homoseksualitas. Juga keharusan akan kesesuaian antara identitas gender dan

identitas seksual dimana jika beranatomi laki-laki harus maskulin, dan

sebaliknya bila beranatomi perempuan maka harus feminim.5

Gayle Rubin melalui bukunya yang berjudul Thinking About Sex

(1984) menyatakan bahwa pada masyarakat yang heteronormatif, relasi yang

terbaik dan diharapkan adalah relasi heteroseksual, marital dan prokreatif.

Ideologi heteronormativitas pula yang secara hegemoni mengajarkan

5 Argyo Demartoto.2013.Seks,Gender, Seksualitas Gay dan Lesbian.Surakarta: FISIP UNS

Page 20: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

masyarakat untuk berpikir secara dikotomis: laki-laki dan perempuan,

maskulin dan feminin. Waria dengan status gender dan orientasi seksual di

luar dari dikotomi tersebut dianggap „abnormal‟ dan lekat dengan kesan

menyimpang.

Koeswarno dalam bukunya yang berjudul Hidup Sebagai Waria,

menjelaskan bahwa waria secara fisik adalah laki-laki normal, memiliki

kelamin yang normal, namun mereka merasa dirinya perempuan dan

berpenampilan tidak ubahnya seperti perempuan lainnya.6 Waria oleh

masyarakat hetero dikelompokan sebagai bagian dari kelompok “Abnormal”

karena tidak sejalan dengan aturan heteroseks seperti halnya LGBT (Lesbian,

Gay, Biseksual, Transgender) akhirnya mendapatkan diskriminasi sosial dan

mengkonstruksikan makna waria dimasyarakat.

Budaya Patriarki serta dogma agama juga mengambil peran penting

untuk membentuk seperangkat sistem, dimana laki-laki dipusatkan dengan

maskulinitasnya dan perempuan dengan feminimitasnya. Pada budaya

patriarki feminitas yang identik dengan perempuan dijadikan sebagai The

second sex atau jenis kelamin kedua yang yang cenderung tunduk dibawah

kontrol laki-laki hal ini kemudian berimplikasi pada waria atau sebagai laki-

laki feminim yang kemudian turut mendapat tekanan dan kekerasan atas

feminitas yang dimilikinya. Ketidaksetaraan dan ketidakadilan berbasis gender

maupun seksualitas yang menimpa waria inilah yang kemudian dilanggengkan

masyarakat untuk mendiskriminasi.

6Koeswinarno. 2004. Hidup Sebagai Waria. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara

Page 21: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Dengan adanya sudut pandangan seperti ini para waria secara tidak

langsung akan terdiskriminasi dari kehidupan sosial dan mendapat penolakan

dari masyarakat dominan dikarenakan pola pikir dikotomis tersebut. Hal-hal

inilah yang nanti akan menimbulkan diskriminasi sosial. Padahal dalam pasal

1 butir 3 Undang-Undang No.39/1999 Tentang HAM telah disebutkan bahwa

diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan, yang

langsung ataupun tak langsung, didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar

agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi,

jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan,

penyimpangan, atau penghapusan pengakuan pelaksanaan atau penggunaan

HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif

dalam bidang politik,ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan

sosial lainnya.7

Untuk menekan diskriminasi tersebut semakin meluas berbagai cara

dilakukan agar waria mendapat pengakuan atas keberadaan mereka,

diantaranya adalah munculnya berbagai penyelenggaraan kegiatan yang

melibatkan waria didalamnya. Selain itu munculnya berbagai figur waria saat

ini seperti Dorce Gamalama yang mengeksistensikan dirinya dibidang

hiburan, Solena Chaniago dengan profesinya sebagai Master Barber di

Amerika Serikat dengan salah satu prestasinya sebagai pencukur rambut Bill

Clinton yang merupakan Presiden ke 42 Amerika Serikat. Ataupun Dena

Rachman mantan artis cilik yang beralih profesi menjadi seorang Desainer

7Undang-Undang No.39 tahun 1999 pasal 1 Butir 3 tentang HAM

Page 22: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Fashion ternama Italia, Merupakan langkah awal usaha mereka untuk diterima

di lingkungan masyarakat. Selain itu penggunaan media massa digunakan

sebagai salah satu cara mereka untuk mendapat pengakuan, Salah satunya

adalah program yang ditayangkan disalah satu televisi swasta yang berjudul

Be A Man pada tahun 2008, dimana dalam tayangan tersebut kehidupan

seorang waria dibentuk agar menjadi laki-laki maskulin dengan pelatihan dan

pendidikan bergaya militer yang dilatih oleh TNI (Tentara Nasional

Indonesia). Pengangkatan tokoh waria dalam film-film layar lebar oleh para

sineas seperti film Taman Lawang, Lovely Man, Betty Bencong Slebor,

Madam X dll. Menjadi cara lain waria mendapatkan legalitas dimasyarakat

Saat ini masyarakat Indonesia sangat antusias terhadap film-film dalam

negeri dan jumlah film tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Apalagi

film-film yang memunculkan tokoh waria. Pada bulan Mei 2013 Mantan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Marie Pangestu dalam syukuran

dan puncak perayaan Hari Film Nasional ke-63 di Balaiurang Soesilo

Soedarman, mengatakan dari periode Januari hingga pertengahan Mei 2013,

terdapat 44 judul film Indonesia yang dirilis, jumlah tersebut meningkat dari

tahun lalu yang hanya 40 judul film Indonesia.8

Pada dasarnya film berperan sebagai sarana hiburan namun menurut

Denis McQuail, Film adalah sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan

hiburan yang sudah menjadi kebisaan terdahulu, serta menyajikan cerita,

peristiwa, musik, drama, lawak, dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat

8www.tempo.co/read/news/2013/05/29/111484323/marie-pangestu--jumlah-film-Indonesia-

meningkat di akses 24 maret pukul 15.07 WIB

Page 23: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

umum.9 Film-film yang beredar dimasyarakat setidaknya memiliki pesan

moral maupun makna-makna tertentu. Secara denotasi film dipahami

sebagaimana adanya dan penikmat film tidak perlu berusaha banyak untuk

lebih menggali dan memahami secara mendalam. Inilah yang menjadi

kekuatan sebuah film sebab lebih mudah memberikan sesuatu yang mirip

dengan kenyataan serta mengkomunikasikan sesuatu dengan teliti yang jarang

dilakukan oleh bahasa tulisan maupun lisan. Sistem bahasa mungkin lebih

berkemampuan untuk mengemukakan dunia ide secara imaginatif, tapi sistem

bahasa tidak begitu sanggup untuk menyampaikan informasi terperinci tentang

realita-realita fisik.

Film adalah pesan komunikasi yang membutuhkan interpretasi lebih

dalam untuk mendeskripsikan gambaran akan makna. Lebih lanjut, film

menghadirkan kode-kode yang makna tandanya bersifat implisit, yaitu

sistem kode yang tandanya bermuatan makna-makna tersembunyi.

Kekuatan makna bukan terletak pada apa yang dilihat tapi justru apa

yang tidak dilihat. Kehadiran sebuah imajinasi dalam film tidak sekedar

karena bacaan visual pola pikiran namun film memberikan pengalaman

mental yang merupakan stock of knowledge untuk menyediakan kerangka

referensi dan rujukan bagi individu dalam kesatuan tindakannya.

Film sendiri mempunyai makna yang unik diantara media komunikasi

lainnya. Selain sebagai media komunikasi yang efektif dalam penyebarluasan

ide dan gagasan, film juga merupakan media ekspresi seni yang memberikan

9Denis Mc Quail. 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga Hal:13

Page 24: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

jalur pengungkapan kreatifitas, dan media budaya yang menggambarkan

kehidupan manusia dan kepribadian suatu bangsa. Perpaduan kedua hal

tersebut menjadikan film sebagai media yang mempunyai peranan penting

dimasyarakat. Sobur mengatakan bahwa kekuatan dan kemampuan film

menjangkau banyak segmen sosial, lantas membuat para ahli berpendapat

bahwa film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya.10

Lain

halnya dengan Marcel Danesi dalam bukunya Pengantar Memahami

Semiotika Media mengatakan bahwa film telah menjadi obat yang sempurna

untuk melawan kebosanan, akibatnya medium film telah menjadi kekuatan

besar dalam perkembangan budaya pop yaitu budaya yang karakteristik

pendefenisiannya adalah pembauran dan percampuran seni serta pengalih

perhatian secara beragam.11

Dalam berbagai macam penelitian mengenai efek film terhadap

masyarakat, hubungan antara film selalu mempengaruhi dan membentuk

masyarakat berdasarkan muatan pesan (isi) dibaliknya tanpa ada balasan

(feedback).

Untuk menggugah kesadaran kritis atas fenomena-fenomena yang

terhadap waria salah satu sineas berbakat Indonesia Tedy Soeriaaatmadja pada

tahun 2011 mengangkat fenomena waria ini dalam sebuah film yang berjudul

Lovely Man produksi Investasi Film Indonesia dan Karuna Pictures. Sebagai

gambaran singkat film ini menceritakan seorang anak bernama Cahaya

berumur 19 tahun yang diperankan oleh Raihaanun, Ia merupakan seorang

10

Alex Sobur. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya hal : 127 11Marcel Danesi. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra hal: 23

Page 25: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

gadis muslim sederhana dan tinggal bersama ibunya, sedangkan sang ayah

Saiful yang diperankan Dony Damara, meninggalkan mereka pada saat

Cahaya berumur 4 tahun. Oleh sang ibu, Cahaya dibesarkan dengan nilai-nilai

keislaman. Dimana dalam film tersebut Cahaya diceritakan bersekolah di

sebuah pesantren. Setelah dewasa, Cahaya memiliki sebuah masalah yang

cukup sulit hingga ia memutuskan untuk mencari dan bertemu ayahnya

berharap dapat menyelesaikan masalahnya. Berbekal sebuah alamat yang ia

ambil dari ibunya. Serta sebuah foto dirinya ketika bersama sang ayah dahulu,

Cahaya memberanikan diri pergi ke Jakarta untuk pertama kalinya. Dengan

penuh harapan akan bertemu sang ayah. Sesampainya di Jakarta, ternyata

mencariayahnya tidaklah semudah yang Ia bayangkan. Hingga akhirnya

Cahaya mencari sang ayah ke sebuah tempat prostitusi transgender, Taman

Lawang. Betapa terkejutnya dan kecewanya Cahaya, ketika melihat dan

mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang transgender. Pertemuan itu sendiri

tidak hanya mengejutkan Cahaya melainkan Syaiful sama terkejutnya dengan

kehadiran Cahaya, Bahkan pada awalnya Ipuy sapaan akrab syaiful menolak

kehadiran gadis tersebut. Namun jiwa kebapakan Syaiful tidak lantas hilang.

Dalam kepekatan malam Jakarta Syaiful akhirnya memilih untuk menemani

Cahaya dan berusaha mengisi kerinduan Cahaya pada sosok ayah yang telah

lama Ia rindukan.

Film yang digarap oleh Tedy Soeriaatmadja ini berhasil meraih tujuh

penghargan pada tahun 2012. Dua penghargaan pertama untuk kategori aktor

dan sutradara terbaik di Asian Film Award Hongkong, Kemudian penghargaan

Page 26: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Golden Reel, Lovely Man berhasil menyabet dua penghargaan untuk kategori

Film dan sutradara terbaik, Sedangkan di Tel- Aviv LGBT International Film

Festival mendapatkan penghargaan Best International Narative Feature.

Selain itu pada tahun 2013 Lovely Man juga mendapatkan penghargaan Jati

Emas untuk kategori Sutradara terbaik dan Skenario terbaik dipenghargaan

Akademi Film Indonesia.

Dalam penelitian ini peneliti membahas bagaimana waria

direpresentasikan sebagai figur ayah untuk melawan stigma negatif

masyarakat terhadap hegemoni heteronormativias tersebut melalui simbol,

tanda atau lambang pada setiap scene yang mewakili dalam film Lovely Man.

Representasi sendiri adalah proses mengkodekan (encoding) dan

memperlihatkan (display) bentuk-bentuk simbolik yang mencerminkan

posisi ideologis. Tim O'Sullivan dalam Saiful Totona, membedakan istilah

representasi pada dua pengertian, pertama, representasi sebagai suatu proses

dari representing. Kedua, representasi sebagai produk dari proses sosial

representing. Sehingga pada tatanan pertama merujuk kepada proses,

sedangkan yang kedua merujuk kepada produk dari pembuatan tanda yang

mengacu pada sebuah makna.12

Oleh karena itu untuk menganalisis bagaimana proses representasi

tersebut terjadi peneliti akan menggunakan analisis semiotik dari Charles

Sanders Peirce. Charles Sanders Peirce dalam elemen makna peircesan atau

biasa disebut dengan Triangle of meaning membagi tanda menjadi tiga.

12

Saiful Totona. 2010. Miskin Itu Menjual: Representasi Kemiskinan sebagai Komodifikasi Tontonan.Yogyakarta: Ummu Press. hlm. 227.

Page 27: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Pertama adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca

indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal

lain di luar tanda itu sendiri atau disebut dengan Sign. Kedua adalah konteks

sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda atau

biasa disebut dengan Object. Ketiga adalah pemberian kesan, pendapat atau

pandangan teoritis terhadap sesuatu atau konsep pemikiran dari orang yang

menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna

yang ada didalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk pada sebuah

tanda atau disebut dengan Interpretant.

Melalui analisis semiotik Charles Sanders Peirce inilah metode yang

akan digunakan untuk meneliti makna semiotik dibalik setiap scene-scene film

Lovely Man melalui bidang suara dan visual. Film Lovely Man sendiri

menyajikan fenomena seorang transgender yang memiliki pasangan dan anak

seperti pasangan heteroseksual pada umumnya dan masih tetap bertanggung

jawab terhadap keluarganya dengan memberikan nafkah terhadap anaknya

Meskipun stigma yang dibangun masyarakat beranggapan bahwa waria belum

tentu memiliki pasangan seperti masyarakat heteroseks terlebih memiliki anak

dikarena hegemoni heteronormatif tersebut. Karena film selalu merekam

realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, dan kemudian

memproyeksikannya ke atas layar.13

Membuat peneliti semakin tertarik untuk

meneliti lebih lanjut dalam sebuah skripsi berjudul :

13

Budi Irwanto. 1999. Film, Ideologi, dan Militer ; Hegemoni Militer dalam sinema Indonesia. Yogyakarta: Media Pressindo. Hal: 13

Page 28: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

“Representasi waria sebagai figur ayah dalam Film Lovely Man

Karya Tedy Soeriaatmadja”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka,

permasalahan yang dapat di identifikasi untuk diteliti lebih lanjut adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana tanda (sign) merepresentasikan waria sebagai figur

ayah pada film Lovely Man karya Tedy Soeriaatmadja ?

2. Bagaimana objek (object) merepresentasikan dirinya sebagai figur

ayah?

3. Bagaimana Interpretan (interpretasi) figur ayah digambarkan pada

film Lovely Man?

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka

peneliti tertarik untuk menganalisis dengan menggunakan Semiotik Peirce

tentang :

“ Bagaimana waria dalam film lovely man direpresentasikan

sebagai figur ayah untuk melawan hegemoni heteronormativitas

masyarakat ”

Page 29: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

1.4. Tujuan Penelitian

Dalam sebuah penelitian pastilah memiliki tujuan, dimana tujuan

dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menemukan tanda (sign) representasi waria

digambarkan sebagai figur ayah dalam film Lovely Man karya

Tedy Soeriaatmadja

2. Untuk menemukan Objek (Object) merepresentasikan dirinya

sebagai figur ayah ?

3. Untuk menemukan Interpretan (interpretasi) waria dalm film

Lovely Man digambarkan sebagai figur ayah untuk melawan

hegemoni heteronormativitas masyarakat ?

1.5.Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan teoritis bagi disiplin ilmu

Komunikasi, khususnya komunikasi massa mengenai penggunaan

semiotik Charles Sander Peirce dalam sebuah film.

b. Dapat memberikan sumbangan informasi bagi peneliti lain yang

ingin mengadakan penelitian-penelitian lanjutan mengenai dunia

perfilman, terutama yang berkaitan dengan pemaknaan waria

dimasyarakat.

Page 30: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan referensi bagi kalangan pembuat film untuk

mengangkat realitas sosial masyarakat melalui media massa.

b. Sebagai bahan referensi atau acuan bagi penggiat seni bagaimana

merepresentasikan sesuatu yang dianggap tabu dimasyarkat ke

dalam sebuah bentuk karya seni.

1.5.3 Manfaat Sosial

a. Untuk memberikan gambaran bagi masyarakat tentang waria

yang memilki keluarga.

Page 31: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Komunikasi massa

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan

oleh Bittner. Komunikasi massa merupakan pesan yang dikomunikasikan

melalui media massa pada sejumlah besar orang. Tapi menurut Gerbner

definisi komunikasi massa adalah :

“Mass communication is the technologically and instituationlly

based production and distribution of the broadly shared continious

flow of message in industrial societies"

Produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga

dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam

masyarakat industri.14

Sedangkan menurut Rakhmat komunikasi massa

adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang

tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik

sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.15

Dengan demikian komunikasi massa atau komunikasi melalui media

massa sifatnya "satu arah" (One way traffic). Begitu pesan disebarkan oleh

komunikator, tidak diketahui apakan pesan tersebut diterima, dimengerti,

atau dilakukan oleh komunikan. Komunikasi massa berbeda dengan

14Elvinaro Ardianto dan lukiyati komala Erdiyana. 2004. Komunikasi massa suatu pengantar: Bandung: Simbiosa rekatama media. hal 3-4 15

Jalaluddin Rahmat. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama media hal : 189

16

Page 32: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

komunikasi antarpersonal dan komunikasi kelompok. perbedaanya

terdapat pada komponen-komponen yang terlibat didalamnya, dan proses

berlangsungnya komunikasi tersebut. Komunikasi massa memiliki

karakteristik seperti komunikator yang terlembagakan, pesannya bersifat

umum, komunikannya anonim dan heterogen, media massa menimbulkan

keserempakan dimana mengutamakan isi ketimbang hubungan,

komunikasi yang bersifat satu arah memiliki batasan terhadap indra

sehingga umpan balik (feedback) mengalami ketertundaan (delayed) atau

bahkan tidak langsung (inderect).

Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) dalam Nurudin

mendefinisikan sesuatu yang disebut komunikasi massa dapat mencakup

hal-hal sebagai berikut:

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan

peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan

secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu

disebarkan melalui media modern pula, antara lain surat kabar,

majalah, televisi, film, ataupun gabungan di antara media tersebut.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan

pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan

jutaan orang yang tidak saling mengenal atau mengetahui satu

sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah

yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain.

Page 33: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu

sama lain.

3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa

didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu diartikan

milik publik.

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi

formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata

lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga.

Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan

organisasi suka rela atau nirlaba.

Komunikasi massa juga dikontrol oleh gatekeeper (penapis

informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan

dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum

disiarkan lewat media massa.

2.1.1.1 Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa pada dasarnya memiliki beberapa karakteristik

yang dikemukakan oleh para ahli seperti menurut Wright dalam Ardianto

komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki

karakteristik utama yaitu:16

16

Elvinaro Ardianto. 2007.Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Bandung: Simbosa Rekatama Media hal : 4

Page 34: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

1) Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan

anonim.

2) Pesan disampaikan secara terbuka.

3) Pesan diterima secara serentak pada waktu yang sama dan

bersifat sekilas (khusus untuk media elektronik).

Pada komunikasi massa, pesan ditujukan untuk semua orang dan

tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu dikarenakan sifatnya

yang heterogen dan anonim. Meskipun pesan tersebut diterima secara

serentak pada waktu yang relatif bersamaan. Pesan tersebut akan terpilah

dengan sendirinya berdasarkan dengan fungsi dari pesan tersebut.

Sehingga pesan komunikasi massa biasanya bersifat umum atau terbuka

yang dapat berupa fakta maupun opini.

2.1.1.2 Fungsi Komunikasi Massa

Terdapat beberapa fungsi komunikasi massa, salah satunya yang

dikemukakan oleh Effendy dalam Ardianto, secara umum yaitu:17

1. Fungsi Informasi Fungsi memberikan informasi ini diartikan

bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca,

pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh

khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan

kepentingannya.

17Ibid hal : 18

Page 35: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

2. Fungsi Pendidikan Media massa banyak menyajikan hal-hal

yang sifatnya mendidik seperti melalui pengajaran nilai, etika, serta

aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa, pendengar atau

pembaca.

3. Fungsi Mempengaruhi Media massa dapat mempengaruhi

khalayaknya baik yang bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan

(affective), maupun tingkah laku (conative).

Dalam sebuah film fungsi komunikasi massa terlihat begitu jelas

dimana film tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan melainkan

memberikan nilai-nilai informasi yang edukatif bagi khalayak. Selain itu

pesan yang disampaikan melalui film akan jauh mudah diterima

ketimbang dengan pesan yang disampaikan secara konvensional atau

langsung dikarenakan pesan yang disampaikan pada sebuah film dikemas

dengan gaya yang berbeda dan mengikuti konteks sosial yang diangkat

dalam film tersebut.

Pendapat lain mengenai fungsi komunikasi massa juga

dikemukakan oleh Dominick dalam Ardianto, yaitu terdiri dari :18

1. Surveillance (Pengawasan) Fungsi ini menunjuk pada

pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-

kejadian dalam lingkungan maupun yang dapat membantu

khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

18Ibid Hal 14-17

Page 36: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

2. Interpretation (Penasiran) Fungsi ini mengajak para pembaca

atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya

lebih lanjut dalam komunikasi antarpesona atau komunikasi

kelompok.

3. Linkage (Pertalian) Fungsi ini bertujuan dimana media massa

dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga

membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan

minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission of values (Penyebaran nilai-nilai) Fungsi ini

artinya bahwa media massa yang mewakili gambaran masyarakat

itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan

kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka

harapkan.

5. Entertainment (Hiburan) Fungsi ini bertujuan untuk mengurangi

ketegangan pikiran halayak, karena dengan membaca berita-berita

ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat

pikiran khalayak segar kembali.

Dari beberapa fungsi yang dikemukakan oleh para ahli terdapat

benang merah yang sama bahwa komunikasi massa selain memberikan

unsur hiburan juga memiliki fungsi untuk memberikan informasi yang

memiliki nilai edukatif serta fungsi mempengaruhi melalui isi pesan yang

disampaikan kepada khalayak.

Page 37: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

2.1.2 Pengertian Film

Media komunikasi adalah alat bantu yang digunakan dalam

mengefektifkan transformasi dua arah, yaitu sebagai perantara dalam

penyampaian pesan-pesan sosial. Sehingga media komunikasi massa

adalah alat bantu yang digunakan untuk mengefektifkan penyampaian

pesan pada masyarakat. Media komunikasi yang termasuk media massa

adalah radio siaran, dan televisi, keduanya dikenal sebagai media

elektronik; surat kabar dan majalah, keduanya disebut sebagai media cetak

serta media film. film sebagai media komunikasi massa adalah bioskop.19

Film dapat didefinisikan sebagai karya cipta seni dan budaya yang

merupakan media komunikasi massa pandang dengar dibuat berdasarkan

asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, dan atau

bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan

ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya

dengan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik dan

atau lainnya.

Film juga dapat digunakan sebagai media menjalin hubungan relasi

sosial masyarakat.20

Film memiliki kekuatan dan kemampuan untuk

menjangkau banyak segmen sosial, karena film memiliki potensi untuk

mempengaruhi khalayak luas. harus diketahui bahwa hubungan antara film

dan masyarakat memiliki sejarah yang panjang dalam kajian para ahli

komunikasi. Dalam banyak penelitian tentang dampak film terhadap 19Elvinaro Ardianto dan lukiyati komala Erdiyana. 2004. Komunikasi massa suatu pengantar: Bandung: Simbiosa rekatama media. hal:3 20Asrul Seni. 1984. Cara menghayati sebuah film. Jakarta : Yayasan Citra. Hal: 3

Page 38: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

masyarakat hubungan antara film dan masyarakat selalu dipahamai secara

linier. Artinya, film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat

berdasarkan muatan pesan (message) dibaliknya tanpa pernah berlaku

sebaliknya. kritik yang muncul terhadap perspektif ini didasari atas

argumen bahwa film adalah potret dari masyarakat dimana film tersebut

dibuat. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam

masyarakat dan kemudian memproyeksikan ke atas layar.21

Selain itu film juga berperan sebagai pengalaman dan nilai. Film

hadir dalam bentuk penglihatan dan pendengaran, melalui penglihatan dan

pendengaran, film memberikan pengalam-pengalam baru kepada

penonton. Pengalaman tersebut yang kemudian memberi nuansa perasaan

dan pikiran kepada penontonnya. selain itu juga film memiliki kekuatan

untuk membentuk budaya masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Selain

memberikan penerangan, pendidikan dan membentuk budaya dalam

masyarakat, media film merupakan media yang memiliki pengaruh luar

biasa dalam membentuk persepsi dibenak audiensnya.

Pada tahun 1888 Thomas Edison untuk pertama kalinya

mengembangkan kamera citra bergerak. Ketika itu ia membuat film

sepanjang 15 detik yang merekam salah satu asistennya ketika sedang

bersin. Sesudah itu, Lumire bersaudara memberikan pertunjukan film

sinematik kepada umum di sebuah kafe di Paris.22

Pada titik ini fim telah

menjadi media bertutur manusia, sebuah alat komunikasi, menyampaikan

21

Alex sobur. 2004.Semiotik komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal: 126 22 Sobur.Ibid hal :69

Page 39: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

kisah. jika sebelumnya bercerita hanya dapat dilakukan dengan lisan dan

tulisan, kini muncul satu medium lagi: dengan gambar bergerak, yang

diceritakan adalah perihal kehidupan. disini lantas kita menyebut film

sebagai representasi dunian nyata. Dibanding dengan media yang lain,

film memiliki kemampuan untuk meniru kenyataan sedekat mungkin

dengan realitas sehari-hari.

Pembuat film biasanya melakukan pengamatan terhadap

masyarakat dan direkonstruksi serta menuliskan skenario hingga film

selesai dibuat. Meski demikian, realitas yang tampil dalam film bukanlah

realitas sebenarnya. Film menjadi imitasi kehidupan nyata yang

merupakan hasil seni, dimana didalamnya diwarnai dengan nilai estetis

dan pesan-pesan tentang nilai yang terkemas rapi.

Dalam kajian semiotik, film adalah salah satu produk media massa

yang menciptakan atau mendaur ulang tanda untuk tujuannya sendiri.

Caranya adalah dengan mengetahui apa yang dimaksud atau di

representasikan oleh sesuatu, bagaimana makna digambarkan, dan

mengapa ia memiliki makna. Sebagai tampilan pada tingkat penanda, film

adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan

adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata. Pada tingkat

petanda, film merupakan cermin kehidupan metaforis. Jelas bahwa topik

film menjadi sangat pokok dalam semiotik media karena didalam genre

film terdapat sistem signifikasi yang di tanggapi orang-orang masa kini

Page 40: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

dan melalui film mereka mencari rekreasi, inspirasi, dan wawasan pada

tingkat interpant.23

Marcel Danesi dalam buku Pengantar Memahami Semiotika Media,

menuliskan tiga jenis atau kategori utama film, yaitu Film Fitur, Film

Dokumenter, dan Film Animasi. 24

Namun pada penelitian ini peneliti

hanya akan terfokus pada film fitur. Film Fitur merupakan karya fiksi,

yang strukturnya selalu berupa narasi yang dibuat dalam tiga tahap .

Tahap produksi merupakan periode ketika skenario diperoleh.

skenario ini bisa berupa adaptasi dari novel, atau cerita pendek, cerita fiktif

atau kisah nyata yang dimodifikasi, maupun karya cetakan lainnya; bisa

juga ditulis secara khusus untuk dibuat filmnya. tahap produksi merupakan

masa berlangsungya pembuatan film berdasarkan skenario. Tahap terakhir,

Post-Produksi (editing) ketika semua bagian film yang tidak sesuai dengan

urutan cerita, disusun menjadi suatu kisah yang menyatu.

Film adalah salah satu bentuk komunikasi yang melibatkan tanda

dan simbol dalam produksinya, serta mengandung makna di dalamnya.

tanda dan simbol menjadi sasaran komunikasi antara pembuatan film

(sutradara) dengan penikmat film. Dalam produksi film pembuatan makna

pada tanda dan simbol sangat erat kaitannya dengan pemberi pesan, apa

dan bagaimana pesan itu disampaikan kepada si penerima pesan.

sedangkan makna dianggap sebagai yang muncul sebelum transmisinya

23Marcel Danesi. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalan sutra hal: 134 24Ibid Hal:134-135

Page 41: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

tersalurkan melalui film. Pesan suatu film dapat ditransmisikan tanpa

masalah kepada penonton yang pasif.25

2.1.2.1 Unsur Pembentuk Film

Himawan Pratista dalam buku Memahami Film mengatakan. Film

secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuknya yakni26

:

1. Unsur naratif Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita

atau tema film. Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsur

naratif. Setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh,

masalah, konflik, lokasi, waktu, serta lainnya. Seluruh elemen

tersebut membentuk unsur naratif secara keseluruhan.

2. Unsur sinematik Unsur sinemantik merupakan aspek-aspek

teknis dalam produksi sebuah film yaitu:

2.1 Mise-en-scene: Setting atau latar, tata cahaya, kostum dan

make up, serta akting dan pergerakan pemain.

2.2 Sinematografi: Perlakuan terhadap kamera dan filmnya

serta hubungan kamera dengan objek yang diambil.

2.3 Editing: Transisi sebuah gambar (shoot) ke gambar (shoot)

lainnya.

2.4 Suara: Segala hal dalam film yang mampu kita tangkap

melalui indra pendengaran.

25

Joanne Hollows. 2010. Feminisme, feminitas dan budaya populer. Yogyakarta: Jalan sutra hal:57 26Himawan Pratista. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka hal 1-2

Page 42: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Kedua unsur tersebut saling bertinteraksi dan berkesinambungan

satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing-masing unsur

tersebut tidak akan dapat membentuk film jika hanya berdiri sendiri.

2.1.3 Representasi

Menurut David Croteau dan William Hoynes, representasi

merupakan hasil dari suatu proses penyeleksian yang menggaris bawahi

hal-hal tertentu dan hal lain diabaikan.27

Dalam representasi media, tanda

yang akan digunakan untuk melakukan representasi tentang sesuatu

mengalami proses seleksi. Marcel Danesi mendefinisikan representasi

sebagai, proses perekaman gagasan, pengetahuan, atau pesan secara fisik.

Atau lebih tepat dapat diidefinisikan sebagai penggunaan „tanda-tanda‟

(gambar, suara, dan sebagainya) untuk menampilkan ulang sesuatu yang

diserap, diindra, dibayangkan, atau dirasakan dalam bentuk fisik.

Stuart Hall dalam Indiawan ada dua proses representasi. Pertama,

representasi mental, yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada dikepala kita

masing-masing (peta konseptual), representasi mental masih merupakan

sesuatu yang abstrak. Kedua, “bahasa” yang berperan penting dalam

proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita

harus diterjemahkan dalam “bahasa” yang lazim, supaya kita dapat

27

David Croteau and William Hoyes.2003.Media Society, Industry, Image, and Audiences.3rd

Edition.USA:Sage Publications

Page 43: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

menghubungkan konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu dengan tanda dari

simbol-simbol tertentu.28

Media sebagai suatu teks banyak menebarkan bentuk-bentuk

representasi pada isinya. Representasi dalam media menunjuk pada

bagaimana seseorang atau suatu kelompok, gagasan atau pendapat tertentu

ditampilkan dalam pemberitaan. Isi media bukan hanya pemberitaan tetapi

juga iklan, film dan hal-hal lain di luar pemberitaan, intinya bahwa sama

dengan berita, film juga merepresentasikan orang-orang, kelompok atau

gagasan tertentu.

John Fiske dalam Wibowo merumuskan tiga proses yang terjadi

dalam representasi melalui tabel dibawah ini.

REALITAS

Dalam bahasa tulis, seperti dokumen wawancara

transkrip dan sebagainya. Dalam televisi seperti

perilaku, make up, pakaian, ucapan, gerak-gerik

dan sebagainya.

REPRESENTASI

Elemen tadi ditandakan secara teknis. Dalam

bahasa tulis seperti kata, proposisi, kalimat,

foto, caption, grafik, dan sebagainya. Dalam TV

seperti kamera, musik, tata cahaya, dan lain-

lain). Elemen-elemen tersebut di transmisikan

28

Indiawan Seto Wahyu Wibowo. 2011. Semiotik Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Hal : 22

Page 44: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

ke dalam kode representasional yang

memasukkan diantaranya bagaimana objek

digambarkan (karakter, narasi setting, dialog,

dan lain lain)

IDEOLOGI

Semua elemen diorganisasikan dalam koheransi

dan kode ideologi, seperti individualisme,

liberalisme, sosialisme, patriarki, ras, kelas,

materialisme, dan sebagainya.

Tabel 2.1 : Tiga proses dalam representasi

Sumber : Wibowo, Semiotika komunikasi aplikasi praktis bagi penelitian dan

skripsi komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media,2011)

Pertama, tahap realitas dalam proses ini peristiwa atau ide

dikonstruksi sebagai realitas oleh media dalam bentuk bahasa gambar ini

umumnya berhubungan dengan aspek seperti pakaian, lingkungan, ucapan

ekspresi dan lain-lain. Di sini realitas selalu siap ditandakan.

Kedua, tahap representasi dalam proses ini realitas digambarkan

dalam perangkat-perangkat teknis seperti bahasa tulis, gambar, grafik,

animasi, dan lainlain.

Ketiga, tahap ideologis dalam proses ini peristiwa-peristiwa

dihubungkan dan diorganisasikan ke dalam konvensi konvensi yang

diterima secara ideologis.

Bagaimana kode-kode representasi dihubungkan dan

diorganisasikan ke dalam koherensi sosial atau kepercayaan dominan yang

Page 45: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

ada dalam masyarakat. Representasi bekerja pada hubungan tanda dan

makna. Konsep representasi sendiri bisa berubah-ubah, selalu ada

pemaknaan baru. Representasi berubah-ubah akibat makna yang juga

berubah -ubah. Setiap waktu terjadi proses negoisasi dalam pemaknaan.

Jadi representasi bukanlah suatu kegiatan atau proses statis tapi

merupakan proses dinamis yang terus berkembang seiring dengan

kemampuan intelektual dan kebutuhan para pengguna tanda yaitu manusia

sendiri yang juga terus bergerak dan berubah. Representasi merupakan

suatu proses usaha konstruksi. Karena pandangan-pandangan baru yang

menghasilkan pemaknaan baru, juga merupakan hasil pertumbuhan

konstruksi pemikiran manusia, melalui representasi makna diproduksi dan

dikonstruksi.

2.1.4 Pengertian Waria

Waria atau wanita pria dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai

bencong yang mana merupakan istilah bagi laki-laki yang menyerupai

perilaku wanita. Dalam istilahnya waria adalah laki-laki yang berbusana

dan bertingkah laku sebagaimana layaknya wanita. Pendapat lain

mengenai waria adalah kecendrungan seseorang yang tertarik dan

mencintai sesama jenis. Sedangkan Koeswarno dalam bukunya

menjelaskan bahwa waria adalah individu-individu yang ikut serta dalam

sebuah komunitas khusus yang para anggotanya memahami bahwa jenis

Page 46: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

kelamin sendiri itulah yang merupakan objek seksual paling

menggairahkan.29

Secara fisiologis waria itu sebenarnya adalah pria. Namun pria

(waria) ini mengidentifikasikan dirinya menjadi seorang wanita. Baik

dalam tingkah dan lakunya. Misalnya dalam penampilan atau

dandanannya ia mengenakan busana dan aksesori seperti wanita. Begitu

juga dalam perilaku sehari-hari, ia juga merasa dirinya sebagai seorang

wanita yang memiliki sifat lemah lembut.30

Menurut Benny D Setianto dalam Hesti dan Sugeng, menemukan

empat kategori kewariaan: pertama, pria yang menyukai pria, kedua,

kelompok yang secara permanen mendandani diri sebagai perempuan

atau berdandan sebagai perempuan, ketiga, kelompok karena desakan

ekonomi harus mencari nafkah dengan berdandan dan beraktivitas

sebagai perempuan, keempat, kelompok coba coba atau memanfaatkan

keberadaan kelompok itu sebagai bagian dari kehidupan seksual mereka.31

Dari kelompok-kelompok waria tersebut pada umumnya mereka

melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal, umumnya mereka

berprofesi di bidang-bidang yang memerlukan keterampilan yang biasa

dilakukan wanita. Seperti salon, butik atau di bidang kesenian, meskipun

ada juga yang kerja kantoran. Para waria juga sering tampil apa adanya

artinya tidak menutup-nutupi ciri kewariaan mereka. Biarpun berpakaian

29Koeswinarno. 2004. Hidup Sebagai Waria. Yogyakarta:Lkis Pelangi Aksara. 30

ibid 31Hesti P dan Sugeng P. L. 2005. Waria dan Tekanan Sosial. Malang: UMM press. Hal: 09

Page 47: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

laki-laki tetapi gaya bicara dan tingkah laku mereka punya kekhasan.

Seperti layaknya wanita, mereka juga berpakaian seperti wanita, lengkap

dengan pernak-perniknya. Dahulu para waria cenderung tertutup dan

malu-malu namun kini mereka lebih berperan dan terbuka.32

2.1.5 Pengertian Ayah

E.H Tambunan menjelaskan bahwa Ayah adalah orang tua laki-

laki seorang anak. dalam hubungannya dengan anak, Sebutan "ayah"

ditujukan pada ayah kandung (ayah secara biologis) atau ayah angkat.

panggilan "ayah" juga dapat diberikan kepada seseorang yang secara de

facto bertanggung jawab memelihara seorang anak meskipun antara

keduanya tidak ada hubungan darah.

Ayah merupakan gelar yang diberikan kepada seorang pria apabila

pria itu telah memiliki anak, terlepas apakah anak itu anak kandung atau

anak angkat. kata ayah disebut juga bapak atau father dalam bahasa

Inggris yang mengandung banyak pengertian. dalam hubungan

kekerabatan kata ayah memberikan pengertian sebagai kepala keluarga

yang diharapkan membawa kesejahteraan bagi keluarganya. Masyarakat

pada umumnya menuntut peran tanggung jawab yang lebih besar dari

seorang ayah. Bukan saja seorang ayah dituntut supaya dapat memenuhi

32

http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-waria.html diakses hari senin 7 April 2014 Pukul 23.07 WIB

Page 48: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

kebutuhan keluarga sehari-hari, tetapi lebih dari pada itu, yakni tanggung

jawab untuk dapat mewariskan keturunan manusia yang lebih baik.33

2.1.5.1 Peran Ayah

Peran merupakan aspek dinamis kedudukan atau status. Apabila

seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya

maka dia menjalankan suatu peran. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

dijelaskan bahwa peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan

dimiliki oleh individu sebagai anggota masyarakat.34

Setiap orang mempunyai macam-macam peran yang berasal dari

pola-pola pergaulan kehidupannya. Hal itu seklaigus mengartikan bahwa

peran menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta

kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.

Pentingnya peran adalah ia mengatur perilaku seseorang, oleh karena itu

peran menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan

perbuatan-perbuatan orang lain. Interaksi antar individu dalam masyarakat

dipahami sebagai suatu tata hubungan yang tidak melihat kepada siapa-

siapa anggota yang terlibat didalam hubungan itu melainkan pada

pengaruh-pengaruh yang dipancarkan atau dijalankan oleh masing-masing

individu dan dengan siapa seseorang berinteraksi. Peran adalah tata

hubungan antara dua hal yang tergantung dari apa yang disumbangkan,

33

E.H Tambunan. 1985. Pria Teladan. Bandung: Indonesia Publishing House hal : 29 34E.K Poerwandari. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. hal : 667

Page 49: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

artinya apa yang dilakukan seseorang untuk menimbulkan atau

memelihara tata hubungan tersebut.35

Tanggung jawab seorang ayah merupakan satu pokok bahasan

yang sangat penting dalam kehidupan. Tantangan untuk mewariskan

generasi yang lebih baik harus mendapat tanggapan yang sungguh-

sungguh akan kemana dan bagaimana genrasi tersebut dikemudian hari,

masa depannya juga ditentukan dengan bagaimana pembinaan para ayah

sekarang terhadap anak-anaknya terutama tanggung jawab. Tanggung

jawab seorang ayah harus lebih banyak diberikan mengingat lebih

hebatnya tantangan yang akan dihadapi anak-anak masa kini.

Menurut Olen (1987) dalam E.H Tambunan, ada empat peran dari

pihak orang tua sehubungan dengan tahap-tahap pertumbuhan anak,

yaitu:36

1. Sebagai Pengasuh

Seorang ayah yang baik akan mengasuh dan memelihara anak-

anaknya dengan penuh kasih sayang.

2. Sebagai penguasa

Seorang ayah memiliki otoritas untuk mendidik serta mengarahkan

perilaku anak-anak.

3. Sebagai Konsultan

Seorang ayah menjadi tempat bertanaya maupun meminta pendapat

serta saran atas perilaku anak-anaknya. 35Natalia Yessi Christianawati. 2008. Peran Ayah pada Perkembanagn Sosio-Emosional Anak Autis. Semarang:Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. 36E.H Tambunan, Opcit hal 16

Page 50: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

4. Sebagai teman dialog

Seorang ayah dapat menjadi seorang sahabt, tempat berkeluh kesah

anak-anaknya dan berbagi pengalaman hidup.

Sementara menurut Mc. Adoo dalam Christianawati peran ayah

dibagi menjadi lima, sebagai berikut :

1. Provider (penyedia dan pemberi fasilitas)

2. Protector (pemberi perlindungan)

3. Decision Maker (pembuat keputusan)

4. Child Specialiser and Educator (Pendidik dan yang menjadikan

anak sosial)

5. Nurtured Mother (pendamping ibu)

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis

peran ayah secara garis besar dapat disebutkan antara lain sebagai berikut:

sebagai penyedia dan pemberi fasilitas; pemberi pengasuhan dan

perlindungan; pembuat keputusan penyelesai masalah; pendidik dan

pendisiplin anak yang menjadikan anak sosial; teman bermain dan

berdialog.

Page 51: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

2.1.6 Budaya Patriarki

Gazalba dalam Prasetya menjelaskan kebudayaan adalah cara

berpikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan

dari segolongan manusia, yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu

ruang dan suatu waktu.37

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

kebudayaan adalah: (1) Hasil kegiatan dan penciptaan batin manusia

seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat. (2) Keseluruhan

pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang digunakan untuk

memahami lingkungan serta pengalamannya untuk menjadi pedoman

tingkah laku.38

Sastriyani dalam buku Glosarium, Seks dan Gender menjelaskan

Patriarki adalah sistem pengelompokan masyarakat sosial yang

mementingkan garis keturunan bapak/laki-laki sedangkan patrilineal

adalah hubungan keturunan melalui garis keturunan kerabat pria atau

bapak.39

Patriarki juga dapat dijelaskan dimana keadaan masyarakat yang

menempatkan kedudukan dan posisi laki-laki lebih tinggi dari pada

perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi.40

Di negara-negara barat, Eropa barat termasuk Indonesia, budaya

dan ideologi patriarki masih sangat kental mewarnai berbagai aspek

kehidupan dan struktur masyarakat. Pada tatanan kehidupan sosial, konsep

patriarki dijadikan sebagai landasan ideologis dan pola hubungan gender

37Prasetya, ST, dkk. 2004. Ilmu Budaya Dasar, Jakarta : PT Rineka Citra hal : 30 38Salim, dkk. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta 39

Sastriyani, S. S. H. 2007. Glosarium, Seks dan Gender.Yogyakarta : Carasuati Books Hal :65 40Saroha Pinem. 2009. Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi, Jakarta : Trans Media Hal : 42

Page 52: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

dalam masyarakat, dan dalam praktiknya secara sistematik akan saling

berhubungan dengan pranata pranata sosial lainnya. Perbedaan gender

sebetulnya tidak menjadi masalah selama tidak melahirkan ketidakadilan

gender. Namun ternyata perbedaan gender baik melalui mitos-mitos,

sosialisasi, kultur, dan kebijakan pemerintah telah melahirkan hukum yang

tidak adil terutama bagi mereka yang memiliki karakter feminis bagi laki-

laki dan maskulin bagi perempuan.

Sikap masyarakat patriaki yang kuat ini mengakibatkan masyarakat

cenderung tidak menanggapi atau berempati terhadap segala tindak

kekerasan baik verbal maupun non verbal yang menimpa terhadap

kelompok waria. Sehingga mengakibatkan timbulnya ketimpangan pada

konsep budaya patriarki seperti maskulinitas adalah stereotype tentang

laki-laki yang dapat dipertentangkan dengan feminitas sebagai steretotype

perempuan. Maskulin selalu diidentikan dengan sifat jantan yang ada pada

tubuh laki-laki, maskulinitas sendiri adalah kejantanan seorang laki-laki

yang dihubungkan dengan kualitas seksual.41

2.1.7 Hegemoni

Istilah hegemoni berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu

„eugemonia‟. Yang diterapkan untuk menunjukkan dominasi posisi yang

diklaim oleh negara-negara kota (polism atau citystates) secaara individual

41Sastriani, S. S.H Opcit Hal : 77

Page 53: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

misalnya yang dilakukan oleh negara Athena dan Sparta terhadap negara-

negara lain yang sejajar (Hendarto, 1993:73).

Jika dikaitkan pada masa kini, pengertian hegemoni menunjukkan

sebuah kepemimpinan dari suatu negara tertentu yang bukan hanya sebuah

negara kota terhadap negara-negara lain yang berhubungan secara longgar

maupun secara ketat terintegrasi dalam negara “pemimpin”.

Hegemoni dikembangkan oleh seorang filsuf Marxis Italia yaitu

Antonio Gramsci (1891-1937). Konsep hegemoni dikembangkan atas

dasar dekonstruksi terhadap konsep-konsep Marxis ortodoks. Chantal

Mouffe dalam bukunya yang berjudul Notes on the Sourthen Question

untuk pertama kalinya menggunakan istilah hegemoni ini di tahun 1926.

Hal ini kemudian disangkal oleh Roger Simon, menurutnya istilah

hegemoni sudah digunakan oleh Plekhamov sejak tahun1880-an.42

Secara umum, hegemoni adalah sebagai suatu dominasi kekuasaan

suatu kelas sosial atas kelas sosial lainnya, melalui kepemimpinan

intelektual dan moral yang dibantu dengan dominasi atau penindasan. Bisa

juga hegemoni didefinisikan sebagai dominasi oleh satu kelompok

terhadap kelompok yang lain, dengan atau tanpa ancaman kekerasan,

sehingga ide-ide yang didiktekan oleh kelompok dominasi terhadap

kelompok yang didominasi/dikuasai diterima sebagai sesuatu yang wajar

dan tidak mengekang pikiran.43

Adapun teori hegemoni yang dicetuskan

42 Ratna, Nyoman Kartha. 2005. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal :181 43

https://synaps.wordpress.com/2005/12/01/pengantar-hegemoni/ di akses pada Minggu 21 Juni 2015 Pukul 12:28 WIB

Page 54: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Gramsci adalah Sebuah pandangan hidup dan cara berpikir yang dominan,

yang di dalamnya sebuah konsep tentang kenyataan disebarluaskan dalam

masyarakat baik secara institusional maupun perorangan; (ideologi)

mendiktekan seluruh cita rasa, kebiasaan moral, prinsip-prinsip religius

dan politik, serta seluruh hubungan-hubungan sosial, khususnya dalam

makna intelektual dan moral.44

Hegemoni Gramsci menekankan kesadaran moral, dimana

seseorang disadarkan lebih dulu akan tujuan hegemoni itu. Setelah

seseorang sadar, ia tidak akan merasa dihegemoni lagi melainkan ia sadar

melakukan hal tersebut dengan suka rela. Jadi terdapat dua jenis

hegemoni, yang satu melalui dominasi atau penindasan, dan yang lain

melalui kesadaran moral. Hegemoni dengan dominasi atau penindasan

merupakan hegemoni konsep Marxis ortodoks, biasanya bernuansa

negatif. Sementara itu hegemoni menurut Gramsci, adalah hegemoni

dengan kepemimpinan intelektual dan moral, biasanya bernuansa positif.

Hegemoni Gramsci sendiri memuat ide-ide tentang usaha untuk

mengadakan perubahan sosial secara radikal dan revolusioner. Gagasan

hegemoni Gramsci telah mengandung isu-isu pokok dalam studi kultural,

seperti tentang pluralisme, multikultural, dan budaya marginal. Jadi

hegemoni Gramsci menolak konsep-konsep yang mengedepankan

kebenaran mutlak, baik yang terkandung dalam Marxisme maupun non-

Marxisme.

44 Nezar Patria.1999.Antonio Gramsci Negara & Hegemoni.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Page 55: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Menurut Gramsci, ideologi tidak otomatis tersebar dalam

masyarakat, melainkan harus melalui lembaga-lembaga sosial tertentu

yang menjadi pusatnya.45

Berdasarkan pemikiran Gramsci tersebut dapat

dijelaskan bahwa hegemoni merupakan suatu kekuasaan atau dominasi

atas nilai-nilai kehidupan, norma, maupun kebudayaan sekelompok

masyarakat yang akhirnya berubah menjadi doktrin terhadap kelompok

masyarakat lainnya dimana kelompok yang didominasi tersebut secara

sadar mengikutinya. Kelompok yang didominasi oleh kelompok lain

(penguasa) tidak merasa ditindas dan merasa itu sebagai hal yang

seharusnya terjadi.

Dengan demikian mekanisme yang digunakan masyarakat dominan

dalam hal ini masyarakat hetero dilakukan dengan penguasaan kepada

kelas bawah (non-hetero) menggunakan ideologi yang akhirnya

masyarakat hetero merekayasa kesadaran masyarakat non-hetero sehingga

tanpa disadari, mereka rela dan mendukung kekuasaan kelas dari

masyarakat yang dominan.

2.1.8 Heteronormativitas

Hegemoni laki-laki atas perempuan memperoleh legitimasi dari

nilai-nilai sosial, agama, hukum tersosialisasi secara turun menurun dari

generasi ke generasi.46

Timbulnya kemaskulinitasan pada budaya patriarki

45 Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal: 74 46

Darwin, Muhadjir. 2001. Menggugat Budaya Patriarki, Yogyakarta : Kerjasama Ford Foundation dengan Pusat Penelitian kependudukan Hal: 98

Page 56: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

karena adanya anggapan bahwa laki-laki menjadi sejati jika ia berhasil

menunjukkan kekuasaannya atas perempuan.

Dikarenakan telah menjadi budaya dan mengakar sebagai Ideologi.

masyarakat patriaki, sehingga menciptakan satu tataran baru dalam sudut

pandang lain mengenai gender yaitu Heteronormativitas atau sering juga

disebut heteronormatif. Heteronormativitas adalah sebuah pandangan, pola

pikir, kerangka tindakan berbasis heteroseksis (hubungan romantis-

seksual laki-laki dengan perempuan).47

Heteronormativitas dalam sebuah jurnal yang di tulis oleh Dr.

Argyo Demartoto, M.Si. berjudul Seks, Gender, Seksualitas Gay dan

Lesbian Secara sederhana dapat didefinisikan sebagai Ideologi tentang

keharusan untuk menjadi heteroseksual, yang didasarkan pada penindasan

orientasi seksual lain yang tidak berorientasi reproduksi keturunan seperti

onani, masturbasi atau homoseksualitas. Juga keharusan akan kesesuaian

antara identitas gender dan identitas seksual dimana jika beranatomi laki-

laki harus maskulin, dan sebaliknya bila beranatomi perempuan maka

harus feminim.48

Lalu mengapa hal ini menjadi permasalahan dan diperbincangkan,

ternyata didalam definisi heteronormativitas melibatkan bias pendapat,

diskriminatif (tidak adil, menghakimi) dan stigmatif. Ambil contoh pada

pendapat-pendapat berikut; seks diluar heteroseks adalah tidak normal,

47http://lakilakibaru.or.id/2014/12/heteronormativitas-sebagai-bentuk.html diakses hari Jum’at 16 Januari 2015 pukul 14.06 WIB 48 Argyo Demartoto.2013.Seks,Gender, Seksualitas Gay dan Lesbian.Surakarta: FISIP UNS

Page 57: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

seks yang “diizinkan” hanyalah heteroseks sedangkan pasangan sejenis

tidak dibenarkan (imoral).

Dalam perjalanannya heteronormativitas tidaklah sesederhana yang

telah disebutkan sebelumnya, Namun, ada aspek-aspek lainnya yang

mempengaruhi pandangan-pandangan ini. Termasuk perlakuan-perlakuan

dan pendapat-pendapat bias lainnya yang kemudian menjadi persoalan

yang berasal dari konstruksi heteronormatif tersebut. Akhirnya

heteronormativitas tersebut menjadi bumerang yang memukul balik kaum

hetero.

Bagaimana Heteronormatif itu dapat muncul dan berkembang hal

ini diawali oleh sebuah diskursus terkenal yang di suarakan oleh seorang

antropolog feminis Gayle Rubin (1993) bahwa Heteronormativitas,

ideologi heteroseksualitas adalah bentuk hubungan seksual yang sah, tidak

lagi dipertanyakan. Dari sinilah terlihat bahwa praktik-praktik lain

dianggap “tidak normal”, sehingga ketika ada sebagian orang yang ingin

mengekplorasi seksualitas (diluar konteks ketubuhan), dianggap

“berlebihan”.

Heteronormativitas ini juga akhirnya menyebabkan lahirnya

aturan-aturan yang bias dan seksis. Diantaranya adalah; mengatur cara

berpakaian laki-laki dan perempuan, diskriminasi, stereotype, stigmatisasi

terhadap gender dan identitas gender tertentu, pengdiskriminalisasi

orientasi seks dan identitas gender diluar aturan heterosentris. Hal-hal

inilah yang tanpa disadari menjadi hegemoni dan menyebabkan

Page 58: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

ketidakadilan pada suatu kelompok tertentu. Disamping itu pandangan-

pandangan lain seperti dogma agama membuat hegemoni-hegemoni

tersebut secara tidak sadar telah melanggengkan pandangan dari kelompok

mayoritas mengenai heteronormativitas.

Hegemoni heteronormativitas yang dikemukakan Rubin diatas

mengalami berbagai proses dan menjadi suatu nilai yang “benar”. Nilai ini

kemudian semakin menyebar dan akhirnya menempatkan kelompok-

kelompok yang ada diluar lingkaran menjadi marginal dan rentan

(Vulnerable Group). Secara internal kelompok-kelompok ini tak pernah

luput dari hegemoni. Sebagai contoh adalah perempuan yang condong

menyalahkan kelompoknya sebagai penyebab terjadinya perkosaan. Lalu

kelompok Gay menjadi lebih tertutup akibat dampak homofobia yang

menganggap kelompoknya “tidak normal” dan “berdosa”.

Pada film Lovely Man budaya patriarki serta hegemoni

heteronormativitas dengan jelas digambarkan dalam scene-scene tersebut.

Bentuk perlawanan masyarakat yang memandang rendah waria serta

diskriminasi yang dilontarkan dan dikemas secara menarik oleh Teddy

Soeriaatmadja sebagai penulis sekaligus sutradara film tersebut, Teddy

memasukan unsur semiotik melalui tanda, simbol,setting dan lain-lain.

2.1.9 Semiotik Peirce

Semiotik atau semiologi adalah studi tentang tanda dan cara tanda-

tanda itu bekerja. Tanda pada dasarnya akan mengisyaratkan suatu makna

Page 59: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

yang dapat dipahami oleh manusia yang menggunakannya. Bagaimana

manusia menangkap sebuah makna tergantung pada bagaimana manusia

mengasosiasikan objek atau ide dengan tanda, Hal ini selaras dengan

pendapat Charles Sander Peirce bahwa semiotik sebagai "a relationship a

many sign, an object, and a meaning..." suatu hubungan antara tanda ,

objek, dan makna.49

Kata "semiotika" berasal dari bahasa Yunani, Semion yang berarti

"tanda" atau seme, yang berarti "penafsir tanda". Semiotik yang berakar

dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika.

"tanda" pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjukan pada

adanya hal lain.50

Sedangkan semiotik adalah suatu ilmu atau metode

analisis untuk mengkaji tanda.Tanda-tanda yang kita pakai dalam upaya

berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan

bersama-sama manusia.51

Semiotik menurut John Fiske mempunyai tiga

bidang studi utama :

1. Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai

tanda yang berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam

menyampaikan makna, dan cara tanda-tanda itu terkait dengan

manusia yang menggunakannya. Tanda adalah konstruksi

manusia dan hanya bisa di pahami dalam artian manusia yang

menggunakannya.

49Alex Sobur. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya hal :15 50

ibid hal :16-17 51Ibid hal : 15

Page 60: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

2. Kode atau sistem yang mengorganisaskan tanda. Studi ini

mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi

kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau untuk

mengeksploritasi saluran komunikasi yang tersedia untuk

menstransmisikannya.

3. Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada gilirannya

bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu

untuk keberadaan dan bentuknya sendiri.

Dari pemahaman Jhon Fiske mengenai semiotik dan membaginya

menjadi tiga bidang utama yaitu, tanda, kode atau sistem dan kebudayaan.

Studi semiotika kemudian semakin berkembang hingga ke benua Amerika

salah satu seorang filsuf terkenal yang saat itu mendalami studi ini adalah

Charles Sanders Peirce. Pierce sendiri adalah seorang filsuf Amerika yang

paling orisinal dan multidimensional. Bagi teman-teman sejamannya Ia

terlalu orisional. Dalam kehidupan bermasyarakat, teman -temannya

membiarkannya dalam kesusahan dan meninggal dalam kemiskin-an

Perhatian untuk karya -karyanya tidak banyak diberikan oleh teman-

temannya.

Peirce banyak menulis, tetapi kebanyakan tulisannya bersifat

pendahuluan, sketsa dan sebagian besar tidak diterbitkan sampai ajalnya.

Baru pada tahun 1931-1935 Charles Hartshorne dan Paul Weiss

menerbitkan enam jilid pertama karyanya yang berjudul Collected

Page 61: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Papers of Charles Sanders Peirce. Pada tahun 1957, terbit jilid 7 dan 8

yang dikerjakan oleh Arthur W Burks. Jilid yang terakhir berisi bibliografi

tulisan Peirce. Peirce selain seorang filsuf juga seorang ahli logika dan

Peirce memahami bagaimana manusia itu bernalar. Peirce akhirnya sampai

pada keyakinan bahwa manusia berpikir dalam tanda. Maka diciptakanlah

ilmu tanda yang Ia sebut semiotik. Semiotika baginya sinonim dengan

logika.

Secara harfiah Ia mengatakan “Kita hanya berpikir dalam tanda”.

Disamping itu Ia juga melihat tanda sebagai unsur dalam komunikasi.

Semakin lama Ia semakin yakin bahwa segala sesuatu adalah tanda artinya

setidaknya sesuai cara eksistensi dari apa yang mungkin (Van Zoest,

1993:10).

Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning

yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda (sign), object, dan

interpretasi (Interpretant).

Gambar 2.1 Elemen Makna Charles Sanders Peirce (tanda peircean)

Sumber : Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna: Buku teks dasar mengenai

semiotika dan teori komunikasi, Yogyakarta : Jalasutra, tahun 2010

Sign (X)

Objek (Y) Interpretan (X=Y)

Page 62: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Pertama Sign adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat

ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang

merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda

menurut Peirce terdiri dari Simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan),

Ikon (tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan Indeks (tanda yang

muncul dari hubungan sebab-akibat). Dalam Sign terdapat konsep

mengenai Qualisigns, Sinsigns, dan Legisigns.

1. Qualisign adalah kualitas tanda. Hal ini tidak bisa benar-benar

bertindak sebagai tanda sampai diwujudkan, tetapi perwujudan

tidak ada hubungannya dengan karakter sebagai tanda. Qualisign

merupakan sesuatu yang mempunyai kulalitas untuk menjadi

tanda. Ia belum berfungsi sebagai tanda sampai ia terbentuk

sebagai tanda. Qualisign dapat menjadi tanda bila Qualisign

memperoleh bentuk. Saya contohkan warna pitih dapat menjadi

tanda ketika berfungsi pada bendera putih, atau hati yang putih,

seragam putih dan sebagainya. Warna putih pada awalnya adalah

belum berfungsi sebagai tanda.52

2. Sinsign adalah sesuatu yang sudah terbentuk tetapi belum

berfungsi sebagai tanda. Misalnya bendera putih tidak berarti apa-

apa ketika masih disimpan oleh tentara yang berperang, namun

berfungsi sebagai tanda ketika dikibarkan di muka musuhnya.

Sigsign dapat terbentuk dari beberapa qualisign.

52IbidHal:209

Page 63: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

3. Legisign adalah hukum yang merupakan tanda. Hukum yang

dibentuk oleh para tokoh penentu kebijagan, atau yang

berpengaruh di masyarakat. Tanda dalam bahasa tersusun berkat

adanya tata bahasa. Setiap tanda konvensional adalah sebuah

legisign. Ini bukan satu objek, tetapi tipe yang umum, telah

disepakati, akan menjadi signifikan. Sehingga tanda bahasa yang

merupakan legisign adalah bahasa yang merupakan kode yang

disepakati oleh masyarakat (konvensi).

Kedua acuan tanda dalam semiotik peirce disebut dengan objek.

Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari

tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.Berdasarkan Objeknya Peirce

membagi tanda-tanda dalam gambar dan dapat dilihat dari jenis tanda

yang di golongkan dalam semiotik meliputi: ikon, indeks, simbol.

1. Icon adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda

yang serupa dengan bentuk objeknya (terlihat pada gambar atau

lukisan),

2. Index adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai

penanda yang mengisyaratkan petandanya.

3. Symbol adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai

penanda yang oleh kaidah secara konvensi telah lazim

digunakan dalam masyarakat.

Page 64: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Ketiga Interpretant/Interpretasi sendiri merupakan pemberian

kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatau atau

Interpretasi adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda

dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam

benak seseorang tentang objek yang dirujuk pada sebuah tanda. Hal yang

terpenting dalam proses semiosis ini adalah bagaimana makna muncul dari

sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi.Dalam

interpretant terdapat konsep berupa Rheme, Decisign, dan Argument.

1. Rheme adalah penanda yang bertalian dengan mungkin

terpahaminya objek petanda bagi penafsir.

2. Decisign adalah penanda yang menampilkan informasi tentang

petandanya.

3. Argument adalah penanda yang petandanya akhir bukan suatu

benda tetapi kaidah.

Page 65: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

2.2 Kerangka Berfikir

Berikut tabel yang menjelaskan kerangka berfikir peneliti :

Film merupakan produk dari komunikasi massa yang memiliki

kekuatan dan kemampuan untuk menjangkau banyak segmen sosial dimana

berpotensi untuk mempengaruhi khalayak. Film juga merupakan refleksi

yang merepresentasikan realitas masyarakat. sebagai contoh dalam film

Stigma negatif masyarakat terhadap waria

waria yang memiliki keluarga

Representasi Figur Ayah

Film Lovely Man

Semiotik Charles Sanders Peirce

Sign Interpretant Object

Representasi waria sebagai figur ayah dalam

Film Lovely Man

Tabel 2.2 : Kerangka berfikir

Hegemoni Heteronormativitas

Page 66: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Lovely Man penonton akan diajak untuk menginterpretasikan waria dalam

sudut pandang yang berbeda. Dalam teori semiotik Charles Sanders Peirce

akan ditemukan sejumlah ground (Dasar/tanda), Object dan Interpretant

(Interpretasi) atau lebih dikenal dengan teori segitiga makna. dalam teori

Peirce Ground/Sign peneliti akan mengamati setiap tanda yang muncul,

kemudian ditangkap oleh panca indra yang menjadi rujukan untuk masuk

kedalam tahap Object. Setelah itu akan diteruskan ke tahap interpretasi yang

memiliki dasar atas rheme, decisign dan argument.

2.3 Penelitian Terdahulu

Untuk menghindari kesamaan terhadap penelitian yang telah ada

sebelumnya maka peneliti melakukan peninjauan terhadap penelitian

sebelumnya yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.3

Judul REPRESENTASI

WARIA DALAM

FILM INDONESIA

(Studi Analisis Film

Indonesia dari Tahun

2003 – 2006)

MAKNA TANDA

REPRESENTASI

WARIA DALAM FILM

KINKY BOOTS

(Analisis Semiotika

Terhadap Film Kinky

Boots Karya Julian

Jarrold)

Representasi Waria

Sebagai Figur

Ayahdalam film Lovely

Man

Karya Teddy

Soeriaatmadja

(Analisis Semiotik

Charles Sanders

Peirce)

Penulis Agustina Nunung

Hadiati

Kharisma Tri Saputra Hendika Sekti Pratama

Page 67: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Tahun 2013 2010 2015

Penerbit Ilmu Komunikasi,

FISIP. Universitas

Atmajaya Yogyakarta

Ilmu Komunikasi, FISIP.

Universitas

Muhamadiyah Malang

Ilmu Komunikasi,

FISIP. Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa

Teori Roland Barthes Roland Barthes Charles Sanders Peirce

Paradigma Kritis Kritis Kritis

Metodologi Kualitatif kualitatif­ interpretative Kualitatif Deskriptif

Tujuan Mengetahui bagaimana

representasi waria

dalam film Indonesia

dari tahun 2003-2006.

Mengetahui

representasikan lewat

waria yang dimunculkan

dalam film Kinky

Boots

Untuk menemukan

tanda (sign)

representasi waria

digambarkan sebagai

figur ayah dalam film

Lovely Man karya Tedy

Soeriaatmadja

Untuk menemukan

Objek (Object)

merepresentasikan

dirinya sebagai figur

ayah ?

Untuk menemukan

Interpretan

(interpretasi) waria

yang menggambarkan

dirinya sebagai figur

ayah dalam film Lovely

Man ?

Page 68: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Hasil waria dalam film

Indonesia dari tahun

2003-2006 mendapat

peran yang hanya

sebagai bahan olokan,

lelucon yang tidak ada

hubungannya dengan

cerita, ejekan dan

bahkan di gambarkan

sebagai penggoda

ataupun pelacur

Sehingga dari analisis

tersebut dapat

disimpulkan bahwa

Film Arisan! dan

Realita Cinta dan Rock

„n” Roll ini melayani

kepentinganideologi

kekuasaan kaum

heteroseksual terhadap

homoseksual dalam hal

ini adalah waria.

film Kinky Boots karya

Julian Jarrold

memanfaatkan nilai ­

nilai liberalisme untuk

kepentingan pencitraan

positif dari waria demi

mendukung keberadaan

dan eksistensinya dalam

masyarakat. Ini bisa

dilihat dari scene­scene

yang menggambaran

waria dengan sangat

positif seperti,

kedudukan mereka yang

bisa lebihtinggi

dibandingkan

masyarakat, bisa

mengalah dan tabah

demi kepentingan

mayoritas, juga berhak

menentukan apa yang ia

mau dalam menjalani

hidupnya dan bukan

orang lain yang

menentukan jalan hidup

mereka. Selain itu

mereka juga memiliki

.-

Page 69: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

selera yang tinggi, juga

mendapatkan dukungan

dari kelompok yang

selama ini bisa dibilang

konservatif dan

mendapat dukungan dari

agama

Dari hasil tinjauan terhadap penelitian terdahulu dapat disimpulkan

sebagai berikut :

Tabel 2.4

Persamaan 1. Yang menjadi objek penelitian adalah Waria dalam

sebuah Film atau media massa

2. Sama-sama mencari makna dalam film

3. Menggunakan teori semiotik

4. Menggunakan Paradigma Kritis

5. Menggunakan Pendekatan Kualitatif

6. Menggunakan Metode analisis Semotik

7. Jenis Penelitian berupa deskriptif

Perbedaan 1. Untuk menemukan makna-makna yang menggambarkan

figur ayah dalam film tersebut.

2. Menggunakan Teori Semiotik Charles Sanders Peirce.

3. Menggunakan teori patriaki dan heteronormativitas

Page 70: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan sebuah perspektif atau

paradigma yang nantinya dapat bermanfaat untuk menelaah data, menurut

Becker dalam Mulyana, paradigma adalah seperangkat gagasan untuk

pengambilan sebuah keputusan53

atau suatu spesifikasi jenis – jenis

tindakan yang secara layak dan masuk akal dilakukan orang, standar nilai

ini yang memungkinkan orang dapat dinilai. Sedangkan Wimmer dan

Dominick menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat

teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti

melihat dunia.54

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma kritis.

Dalam paradigma kritis peneliti percaya bahwa mereka yang memiliki

kekuasaan membentuk pengetahuan dalam arti bahwa pekerjaan mereka

adalah untuk mempertahankan kondisi yang sudah ada.55

Stuart Hall

sendiri seperti yang dikuti richard West dan Lyna H Turner berpandangan

bahwa ketidakseimbangan kekuasaan mungkin tidak selalu merupakan

53Dedy Mulyana. 2001.Teknk Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: kencana .hal :5 54Roger D Wimmer And Joseph R Dominick. 2000. Mass media research. New York: wads worth publishing company hal :102 55

Mc Graw Hill. 2007. Pengantar Teori Komunikasi;analisis dan aplikasi.Jakarta: Salemba Humanika hal 76

55

Page 71: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

hasil dari strategi yang disengaja oleh pihak yang berkuasa.56

Paradigma

kritis menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses

produksi dan reproduksi makna. Individu tidak dianggap subjek yang

netral yang bisa menafsirkan secara bebas sesuai dengan pikirannya,

karena sangat berhubungan dan dipenuhi oleh kekuatan sosial yang ada di

masyarakat.57

Secara ontologis penelitian ini beranggapan bahwa realitas dalam

film merupakan realitas semu, hasil dari sebuah konstruksi Teddy

Soeriaatmadja sebagai penulis serta sutradara film Lovely Man yang

dipengaruhi oleh faktor sosial, politik, budaya, ekonomi, nilai gender

dan sebagainya serta telah terkristalisasi dalam film. Secara

epistemologis, hubungan antara peneliti dengan realitas yang diteliti

selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Dimana tujuan dari peneliti

adalah untuk mengungkapkan bagaimana pemahaman masyarakat dalam

relitas yang dikonstruksi dalam film tersebut. Dalam proses konstruksi

realitas tersebut film Lovely Man menjadikan waria sebagai objek

yang terdiskriminasikan. Jadi secara ontologis, substansi penelitian ini

telah mengikuti paradigma kritis. Realitas harus dipahami sebagai

kenyataan yang telah diperantarai oleh nilai-nilai (value mediated findings)

antara si subjek dengan realitas sebenarnya. Dalam hal ini makna-

makna serta pesan yang merepresentasikan figur ayah yang berperan

sebagai waria diteliti secara semiotik dengan menggunakan analisis 56Richard West dan Lyna H.Turner.2008.Intoducting Communication Theory; Analysis andApplication.3nd ed. New York 57Eriyanto. 2001. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media.Yogyakarta: Lkis hal 6

Page 72: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Semiotik Charles Sanders Peirce. Sehingga secara metodologi. Paradigma

kritis akan terbentuk. Dalam hal ini peneliti juga akan menggunakan

sumber data berupa dokumentasi serta studi pustaka dan di cocokan

dengan analisis semiotik Peirce guna memenuhi tuntutan metodologis

paradigma kritis. Teknik penelitian seperti ini dilakukan tiada lain

agar diperoleh pemahaman secara logis dalam menemukan representasi

waria sebagai figur ayah.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian

yang menggunakan latar belakang alamiah. tujuannya menafsirkan

fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai

metode yang ada.58

Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena

dengan sedalam-dalamnya. di sini yang lebih di tekankan adalah persoalan

kedalam (kualitas) dan bukan banyaknya (kuantitas).59

Metode kualitatif di gunakan karena untuk meneliti bidang ilmu

sosial, dan khususnya komunikasi adalah lebih tepat jika dilakukan dengan

metode kualitatif, karena pengkajian dilakukan lebih mendalam untuk

lebih mengetahui fenomena-fenomena tentang aspek-aspek kejiwaan,

58Lexy Moleong. 2006. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung. PT.Remaja Rosdakarya.hal 5 59

Rachmat Krisyantono. 2008. Teknik praktis riset komunikasi. Jakarta: Kencana prenada Media Group. hal 56-57

Page 73: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

perilaku, sikap, tanggapan, opini, perasaan, keinginan, dan kemauan

seseorang atau kelompok.60

Maksudnya adalah data yang dikumpulkan bukan berupa angka-

angka dan tidak lantas pula dilakukan uji statistik. Pada kualitatif data

tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen

pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Mengapa demikian,

karena penelitian kualitatif tidak hanya mengkritisi yang terlihat saja,

melainkan yang tidak terlihat juga.

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

metodologi Kulaitatif dengan jenis deskriptif. Menurut Azwar (2000)

metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk

menggambarkan secara sistematis faktual dan akurat, fakta dan

karakteristik mengenai populasi. Dalam penelitian ini, data yang

dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif, tidak bermaksud mencari

penjelasan, menguji hipotesa, membuat prediksi maupun mempelajari

implikasi. Menurut Hadi (2000) metode penelitian deskriptif merupakan

metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan

akurat, fakta, karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang

tertentu.Pertimbangan penulis menggunakan metode deskriptif karena

memiliki tujuan yang sama dengan keinginan penelitian penulis, yaitu

60Rosady Ruslan, 2005, Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. hal 70

Page 74: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

hanya untuk melihat kondisi objektif yang terjadi dilapangan, lalu

memaparkan keadaan atau peristiwa tersebut.

3.4 Unit Analisis

Unit analisis adalah setiap unit yang akan dianalisis, digambarkan

atau dijelaskan dengan pernyataan-pernyataan deskriptif. Yang menjadi

unit analisis dalam penelitian ini adalah tanda-tanda yang

merepresentasikan waria sebagai figur ayahdan tanda-tanda bentuk

perlawanan masyarakat terhadap keberadaan waria yang memiliki

keluarga. Sesuai dengan teori yang di gunakan maka peneliti menganalisis

melalui analisis semiotik Charles Sanders Peirce. Adapun tanda-tanda

tersebut meliputi kategori-kategori tanda yang ditonjolkan dalam film

Lovely Man, yaitu ikon, indeks, dan simbol dengan makna yang ditautkan

sesuai dengan konteks film tersebut. Sedangkan kode-kode yang

ditampilkan dalam film ini dimaknai sebagai tata ungkap visual yang

diaplikasikan melalui scene-scene yang di pernakan oleh para pemainnya.

Terdapat 8 gambar yang penulis pilih dan nantinya akan dianalisis,

berikut adalah gambar-gambar tersebut :

No VISUAL AUDIO TIME

1.

-“ssttt kenapa

loe,kalau gak biasa

malem-malem di

jalan gak usah,

-kenapa loe ?

masuk angin ?

-loe udah makan

belum ? makanya

00:19:08

s/d

00:19:55

Page 75: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Dalam scene ini Cahaya merasakan tidak enak badan dengan digambarkan Ia

muntah-muntah didekat Ipuy. Kemudian

Ipuy memberikan respon dengan

bertanya pada cahaya

kalau makan ,

makan nasi jangan

makan angin"

-sini ikut gue loe,

sini !!!

2.

Scene ini menggambarkan saat Ipuy dan

Cahaya sedang berada disebuah rumah

makan, Ipuy merasa tidak nyaman dengan

keberadaan Cahaya karena pada saat ini

Ipuy masih berpakaian perempuan

-Cahaya: "Bapak

Kenapa ?"

-Ipuy :

“Gakpapa,

ngapain emang?

Sebenernya lu

malu gak sih duduk

sama gue? “

-Cahaya : “Bapak

malu duduk sama

aku ?”

-Ipuy : “Enggak,

Siapa yang malu ?

udah biasa diliatin

orang - orang

sekitar sini.”

00:21:30

s/d

00:22:18

3.

Scene ini menggambarkan bagaimana

Ipuy mencoba untuk menghibur Cahaya

dengan memainkan ukulele dan bernyanyi

Bintang kecil dihadapan Cahaya.

-Ipuy : Gue mau

nyanyi nih tapi

harus pake suara

laki-laki,

mau lagu apa ?

-Cahaya : Aku

ingetnya bapak

nyanyinya kalau

gak salah bintang

kecil deh

-_Ipuy : bintang

kecil bintang besar

gue bisa.

00:35:20

s/d

00:35:45

Page 76: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

4.

Dalam Scene ini Ipuy memeluk Cahaya

ketika Cahaya bercerita secara emosional

dan menjelaskan kepada Ipuy kenapa Ia

harus menemui bapaknya. Ipuy langsung

merangkul cahaya sebagai bentuk respon

kepedulian.

- 00:45:45

s/d

00:45:55

5.

Scene ini menggambarkan Ipuy

memperkenalkan Cahaya kepada teman-

teman komunitasnya. Dan Cahaya merasa

nyaman dengan digambarkan cahaya berekspresi tersenyum. Ketika Ipuy

mengusap kepala Cahaya.

- 00:46:06

s/d

00:46:08

6.

Scene ini menggambarkan Ipuy sedang

memberi nasehat kepada cahaya agar

cahaya tidak mencontoh kehidupan seperti

Ayahnya.

Ipuy : “Intinya

adalah kamu jangan

pernah kabur dari

masalah,jangan kamu ulangi

kesalahan orang tua

kamu, penyesalan itu pasti datang

terakhir. Bapak tahu

kok bapak salah, bapak juga bukan

jadi orang tua yang

bener. Mana pernah

bapak jadi orang tua, bukan berarti bapak

harus jadi seperti

kamu atau kamu jadi seperti bapak, Kamu

adalah kamu.”

00:48:06

s/d

00:48:22

Page 77: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

7.

Pada scene ini Ipuy menelpon mantan

istrinya (Ibu cahaya) untuk

memberitahukan bahwa Cahaya sedang

bersama dirinya dan memberi pesan

kepada mantan istrinya agar tidak

memarahi cahaya

Ipuy : "Iya dia

udah tidur, dia

pasti capek.

-kenapa kamu

bolehin dia dateng

kesini ? saya

belum siap buat

jadi bapak

-Itu menurut

kamu.terlalu

banyak saya

mengecewakan

orang. saya gak

mau

mengecewakan

anak saya sendiri.

-kamu jangan

terlalu keras

dengan dia, dia

sedang ketakutan.

-udahlah kamu gak

usah kuatir. dia

pasti akan cerita

kekamu

- yah besok juga

dia pulang kok

01:03:46

s/d

01:04:32

8.

Pada scene ini nampak Cahaya mencium

tangan Ayahnya sebagai bentuk

perpisahan Cahaya dengan Ipuy sebelum

Ia pergi menaiki kereta dilanjut dengan

adegan memeluk erat Ipuy dengan diiringi

isak tangis Cahaya.

- 01:08:20

s/d

01:08:44

Tabel 3.1 Tabel Unit Analisis

Page 78: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

3.5 Satuan Pengamatan

Menurut W. Gulo (2005:77) Satuan pengamatan adalah satuan

tempat informasi yang diperoleh dari unit analisis atau satuan analisis

dalam sebuah penelitian. Satuan pengamatan ini merupakan sumber data

yang berhubungan erat dengan tujuan penelitian. Maka satuan pengamatan

dalam penelitian ini adalah tokoh Ipuy yang berperan sebagai waria dan

Cahaya yang berperan sebagai anak Ipuy sedangan satuan pengamatan

yang lain merupakan instrumen penambah berupa objek-objek yang

memiliki hubungan dengan tujuan penelitian ini seperti pemain pendukung

(figuran),setting, pengambilan gambar, proses transisi, hingga objek-objek

yang mewakili dengan penlitian

Arikunto dalam Rachmat Kriyantono menjelaskan Instrumen

penelitian atau disebut sebagai instrumen riset adalah alat bantu yang

dipilih dan digunakan oleh periset dalam kegiatan mengumpulan data agar

kegiatan itu menjadi sistematis dan dipermudah. Instrumen riset ini

merupakan sebuah alat ukur untuk mengukur data dilapangan.61

Alat ukur adalah alat bantu yang menentukan bagaimana dan apa

yang harus dilakukan dalam mengumpulkan data. Karena pada dasarnya

kegiatan pengumpulan data adalah kegiatan untuk melakukan pengukuran

terhadap data mana yang sesuai dan mana yang tidak. Dengan kata lain,

alat ukur ini sangat penting untuk mencari data dengan cara membatasi

kebenaran dan ketepatan indikator variabel yang sudah ditetapkan dari

61Ibid hal 94

Page 79: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

data di lapangan, sehingga data yang terkumpul adalah sesuai dengan

masalah dan tidak meluas. Dengan menggunakan teori Semiotik Charles

Sanders Peirce maka berikut ini merupakan satuan pengamatan dalam film

Lovely Man.

Tabel 3.2

Tabel Pengamatan berdasarkan semiotik Peirce

VISUAL

Dapat dilihat dengan indra

penglihatan (mata) berdasarkan

penglihatan.62

TEKS DAN AUDIO Percakapan dialog atau suara yang

di terjemahkan dalam bentuk teks

Sign

sesuatu yang berbentuk fisik yang

dapat ditangkap oleh panca indera

manusia dan merupakan sesuatu

yang merujuk (merepresentasikan)

hal lain di luar tanda itu sendiri

Object acuan tanda adalah konteks sosial

yang menjadi referensi dari tanda

atau sesuatu yang dirujuk tanda.

Interpretant

pemberian kesan, pendapat, atau

pandangan teoritis terhadap

sesuatauatau konsep pemikiran dari

orang yang menggunakan tanda dan

menurunkannya ke suatu makna

tertentu atau makna yang ada dalam

benak seseorang tentang objek yang

dirujuk pada sebuah tanda.

Secara umum untuk mendapatkan satuan pengamatan secara jelas

terhadap sign, object, interpretant maka peneliti membatasi penelitian dari

sisi sinematografi yang dapat dijelaskan pada konsep pemaknaan Berger

sebagai berikut63

:

62

www.kbbi.id/visual diakses rabu, 10 September 2014 pukul 3.36 WIB. 63Arthur asa Berger. 1999. Media Analiysisi Techniques. Yogyakarta : Andi Offset. Hal: 33

Page 80: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Tabel 3.3

Tabel pemaknaan Peter L. Berger

Penanda Definisi Petanda (Makna)

Close Up Hanya wajah Keintiman

Medium Shot Hampir seluruh tubuh Hubungan personal

Long shot Seluruh tubuh Hubungan social

Pan down Kamera megarah kebawah Kekuasaan, Kewenangan

Pan Up Kamera bergerak ke atas Kelemahan, pengecilan

Dolly In Kamera bergerak kedalam Observasi, focus

Fade In Gambar terlihat pada layar Permulaan

Fade Out Gambar menghilang pada

layar

Penutup

Cut Gambar pindah dari gambar

satu ke gambar yang lain

Kebersambungan,

menarik

Wipe Gambar terhapus pada layar Penutup kesimpulan

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian kualitatif dibutuhkan sumber untuk

mengumpulkan data-data baik berupa kata-kata, kalimat, atau narasi-

narasi. Data-data tersebut bisa berupa hasil dokumentasi, observasi,

wawancara maupun studi pustaka. Pada tahap ini sebenarnya peneliti

sudah mulai masuk pada tahap menganalisis data karena data tersebut akan

berperan penting dalam riset penelitian kualitatif, sebagai faktor utama

penilaian kualitas terhadap suatu riset. artinya kemampuan periset

memberi makna kepada data tersebut, menjadi kunci apakah data tersebut

memenuhi unsur realibilitas dan validitas penelitian.

Page 81: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

3.6.1 Dokumentasi

Dokumentasi adalah instrumen pengumpulan data yang

sering digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data.

tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis

dan interpretasi data. Dokumen bisa berbentuk dokumen publik atau

dokumen private. dokumen publik misalnya: laporan polisi, berita-

berita surat kabar, transkrip acara TV dan lainnya. Dokumen privat

misalnya : memo, Surat-surat pribadi,catatan telepon, buku harian

individu dan lainnya. ada juga dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita,

biografi, peraturan, dan kebijakan. dokumen yang berupa karya

misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan

lain-lain.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh yaitu berupa

observasi pada video atau gambar berformat DVDRip yang

ditayangkan dalam film Lovely Man karya Tedy Soeriaatmadja

produksi Investasi Film Indonesia dan Karuna Pictures.

3.6.2 Studi Pustaka

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan artikel yang

diambil baik dari situs internet maupun koran yang akan dijadikan

data sekunder. artikel atau buku yang akan digunakan adalah buku,

karya ilmiah, koran dan lain-lain yang memiliki keterkaitan akan

Page 82: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

penelitian yang akan diteliti. Salah satu hal yang perlu dilakukan

dalam persiapan penelitian ialah pendayagunaan sumber informasi

yang terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia.

pemanfaatan perpustakaan ini diperlukan. baik berbentuk

dokumentasi (data primer). dalam penelitian ini peneliti

menggunakan beberapa artikel yang diambil baik dari situs internet

maupun buku yang dijadikan sumber referensi (data sekunder).

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis yang digunakan yaitu

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah. Analisis data dalam penelitian

kualitatif di lakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah

selesai di lapangan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif mengikuti model

Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

1. Reduksi data, yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya.

Data yang di reduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya jika di perlukan.

2. Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan

atau hubungan antar kategori. Setelah melakukan reduksi data, maka

Page 83: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

selanjutnya adalah mendisplaykan data, berupa bentuk tabel, grafik,

phie chart, pictigram, dan sejenisnya.

3. Verifikasi dan penarikan kesimpulan, dengan catatan bahwa

kesimpulan yang di dapatkan di dukung dengan bukti-bukti valid

dan konsisten, maka telah terbentuk kesimpulan yang kredibel. 64

Secara lebih rinci, uraian ringkas mengenai langkah-langkah

analisisnya diolah dari analisis semiotik:65

a. Inventarisasi data, yaitu dengan cara mengumpulkan data

sebanyak-banyaknya baik dalam bentuk dokumentasi maupun

studi kepustakaan.

b. Kategorisasi model semiotik, menentukan model semiotik yang

digunakan , yakni model semiotik Charles Sanders Peirce.

c. Klasifikasi data, Indentifikasi teks (tanda), alasan-alasan tanda

tersebut dipilih. tentukan pola semiosis, dan tentukan kekhasan

wacana dengan mempertimbangkan elemen semiotika dalam

scene yang dianggap mewakili representasi waria.

d. Penentuan Scene tersebut menentukan Tanda Sign, yang terdiri

dari Qualisigns, Sinsigns, dan Legisigns.

e. Lalu Object yang juga merupakan makna denotasi yang

memiliki unsur Icon, Index, Symbol. ditarik berdasarkan

ideologi, Interpretan kelompok, Frame-work budaya, Aspek

64

Ibid, hlm 277 - 283 65Rachmat Krisyantono,Op.Cit. Hal. 271-272

Page 84: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

sosial, komunikatif, interteksualitas, kaitan dengan tanda lain,

Hukum yang mengaturnya, serta bersal dari kamus

ensiklopedia maupun jurnal Ilmiah.

f. Analisis data untuk membahas Interpretasi makna waria dalam

film tersebut.

g. Penarikan kesimpulan, penilaian terhadap data-data yang

ditemukan dibahas dan dipadukan dengan sumber lain selama

penelitian.

Dari uraian teori diatas maka dapat disimpulkan teknis satuan

pengamatan berdasarkan sumber, yaitu :

a. Peneliti Menonton Film Lovely Man terlebih dahulu

b. Melakukan pengamatan adegan ataupun hal-hal yang terjadi

dalam Scene tersebut.

c. mengklasifikasi data dengan melakukan Capture-capture yang

dianggap mewakili pemaknaan waria sebagai figur ayahdalam

film tersebut

d. Penentuan Scene tersebut menentukan Sign berdasarkan

Qualisigns, Sinsigns, dan Legisigns. yang berupa pemaknaan

terhadap waria.

e. Analisis data Object yang memiliki konsep berupa Icon, Index,

Symbol

Page 85: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

h. Analisis data untuk membahas Interpretasi makna waria dalam

film tersebut.

f. Penarikan kesimpulan, penilaian terhadap data-data yang

ditemukan dibahas dan dipadukan dengan sumber lain selama

penelitian.

Sedangkan untuk menguji keabsahan data, penulis menggunakan

teknik triangulasi.Triangulasi digunakan untuk mengetahui data yang di

peroleh meluas, tidak konsisten atau kontradiksi. Dalam menggunakan

triangulasi akan di peroleh data yang lebih konsisten, tuntas dan pasti.66

Uji keabsahan data melalui triangulasi di lakukan karena dalam penelitian

kualitatif untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan

dengan alat uji statistik, oleh sebab itu sesuatu dianggap benar jika

kebenaran itu mewakili kebenaran orang banyak.67

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

sumber data yaitu menguji kredibilitas data dengan cara memeriksa data

yang telah diperoleh melalui beberapa sumber sebagai contoh, untuk

menguji kredibilitas data tentang makna waria pada film, maka

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan dari buku

literatur, jurnal serta analisis dari peneliti. Data dari ketiga sumber

tersebut tidak bisa dirata-ratakan seperti penelitian kuantitatif, tetapi

66

Rosady Ruslan, Op Cit, hlm 241 67Ibid, hlm 108

Page 86: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

dideskripsikan, dikategorikan, mana yang memiliki sudut pandang yang

sama dan mana yang berbeda dari spesifikasi sumber data tersebut.

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi dapat diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Mengutip

perkataan Susan Stainback (1988) dalam buku memahami penelitian

kualitatif karya sugiyono tentang triangulasi menyatakan bahwa

“The aim is not determinate the truth about some social

phenomenon, rather the purpose of triangulation is to increase

one‟s understanding of what ever is being investigated”.

Tujuan dari penelitian kualitatif bukanlah hanya mencari

kebenaran, tetapi lebih kepada pemahaman subyek terhadap dunia

sekitar.68

karena realitas terkadang tidak akan sama dengan teori yang

berlaku.

68Ibid hal : 85

Page 87: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

3.8 Jadual Penelitian

Tabel 3.4

No Kegiatan

2014 2015

Bulan Ke-

4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

8

1 Pengajuan judul

2

Penyusunan Proposal Seminar

3 Seminar Proposal

4 Proses Pencarian Data

5 Sidang Outline

6 Pengolahan Data

7

Penyususnan Laporan Hasil Penelitian

8 Sidang Skripsi c

9 Revisi Skripsi

Page 88: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Film Lovely Man memiliki keunikan dibanding dengan film-film

lain yang bergenre sama, film ini berusaha keluar dari nilai-nilai

heteronormatif dengan memperlihatkan hubungan seorang waria yang

memiliki keluarga terlebih memiliki anak. Meskipun pada awal cerita sang

anak kecewa dengan bapaknya yang bekerja sebagai waria. Film ini juga

menjadi salah satu film terbaik di Tel-Aviv LGBT International Film

Festival.

Selain itu, Donny Damara yang berperan sebagai (Ipuy)

mendapatkan penghargaan untuk kategori „Best Actor‟ atas perannya

sebagai waria dalam ajang Asian Film Award keenam. Akting Donny patut

diacungi jempol. Karena berhasil membuat tokoh Ipuy (seorang waria)

menjadi hidup. Totalitas Ia memerankan tokoh Ipuy terlihat dari cara Ia

berbicara serta gesture tubuh yang ditonjolkan dalam film tersebut. Film

berbiaya rendah dengan peralatan dan pencahayaa yang terbatas mampu

digarap dengan baik oleh Teddy Soeriaatmadja selaku sutradara. Melalui

Lovely Man Ia mampu merubah pandangan penonton terhadap citra Donny

yang maskulin menjadi Donny (Ipuy) yang feminis.

“Kita bikinnya dengan gaya survival, dengan lensa dan lighting yang

apa adanya, lahir dari keterbatasan Resources hingga akhirnya

menampilkan look seperti ini.” kata Teddy saat ditemui usai pemutaran

73

Page 89: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

perdana film Lovely Man di Senayan City,Jakarta Selasa (8/5)

malam.69

Film ini menarik untuk diteliti mengingat kaum transgender selama

ini mendapat tekanan sosial dan stigma negatif dari masyarakat. Padahal

mereka juga bagian dari masyarakat yang berhak mendapat perlakuan

yang sama dan perlindungan sesuai dengan undang-undang Indonesia.

Film ini juga digunakan untuk menyuarakan kesetaraan bagi kaum LGBT

terutama waria agar bisa hidup dan bekerja layaknya seperti masyarakat

heteroseksual. Film ini membawa misi perubahan pola pikir khalayak,

membawa pesan bahwa waria juga bisa bertanggung jawab atas apa yang

menjadi pilhannya seperti masyarakat umumnya.

4.1.1 Investasi Film Indonesia dan Karuna Pictures

IFI (Investasi Film Indonesia) adalah sebuah perusahaan

investasi film yang khusus mencari investor untuk mendanai

pembuatan suatu film yang diajukan oleh seorang sutradara.

Berawal dari niat membantu sahabat dalam pendanaan sebuah

produksi film ditahun 2004 PT. Investasi Film Indonesia yang

didirikan oleh Adiyanto Sumarjono dan Madiyan Sahdinto

mampun menelurkan berbagai karya yang banyak menarik

perhatian masyarakat. IFI sendiri secara resmi didirikan pada Mei

Tahun 2007 di Jl. Sampit 4 No 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

69

www.beritasatu.com/hiburan/47179-lovely-man-menggali-makna-hubungan-ayah-anak.html diakses Sabtu 11 April 2015 pukul 16.31 WIB

Page 90: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

sejak saat itu Adiyanto Sumarjono sampai dengan sekarang mulai

memproduksifilmnya sendiri. Sebelumnya IFI telah melakukan

investasi terhadap beberapa film- film Indonesia seperti

Alexandria, Banyu Biru dan sebagainya.

Tujuan utama berdirinya IFI adalah untuk memajukan

perkembangan film Indonesia, baik melalui investasi terhadap film-

film bermutu, maupun melakukan produksi sendiri yang tujuannya

untuk memberikan dukungan kepada bakat-bakat muda. Pola kerja

dari IFI (Investasi Film Indonesia) itu sendiri ialah bertugas

mengatur investasi untuk mendanai pembuatan film. IFI bekerja

pada saat produser datang menyodorkan proposal pembuatan

sebuah film.

Selain mengamati isi proposal yang ditawarkan, IFI juga

melihat seperti apa skrip film yang diajukannya. Karena, 90 persen

kekuatan film ada pada skrip. Setelah melihat apakah film itu layak

dibuat atau diinvestasi. IFI akan menyebar proposal penawaran ke

berbagai investor.70

4.1.2 Karya

Saat ini terdapat beberapa karya dari para pembuat film

seperti Salto Films (Shanty Harmayn), Rexinema, atau Miles

menggaet perusahaan Investasi Film Indonesia (IFI) sebagai rekan

70

http://adeir.blogspot.com/2007/07/film-indonesia-termahal-modal-membuat.html diakses pada 13 April 2015 pukul 13.02 WIB

Page 91: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

kerja untuk mendanai pembuatan film-film mereka. Salto Films

bekerja sama dengan IFI saat membuat Banyu Biru (2005), Miles

Pictures di film Untuk Rena (2005) dan Garasi (2006). Sedangkan

Rexinema memakai jasa IFI saat memproduksi Alexandria (Rilis

24 November). Pada Film Lovely Man ini IFI bekerjasama dengan

Karuna Pictures untuk memproduksi film yang menjadi bahan

penelitian ini.

4.1.3 Teddy Soeriaatmadja

Lahir di Tokyo Jepang, Teddy Soeriaatmadja memulai

karirnya dengan film independen berjudul Culik kembali pada

tahun 2001. Ia kini membuat lima film termasuk Banyu Biru,

Ruang, Badai Pasti Berlalu, Ruma Maida dan Lovely Man. Selama

beberapa tahun Teddy telah memenangkan berbagai penghargaan

film di festival film bertaraf Internasional. Pada tahun 2011 Teddy

dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik untuk Film nya Lovely

Man dipenghargaan Film Asia 2012. Ia dinominasikan dalam

kategori yang sama dengan beberapa sutradara film seperti Ashgar

Farhadi,Tsui Hark, Zhang Yi Mao, Sono Sion dan Wei Te Sheng.

Dikenal karena perhatian terhadap detail, sinematografi

yang menakjubkan dan kemampuan mendongeng membuat Teddy

menjadi salah satu pembuat film yang diakui kemampuannya di

Indonesia. Semangatnya untuk mendongeng dan pengambilan

Page 92: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

sudut pandang yang unik dibidang sinematografi mampu ia

proyeksikan dalam sebuah film, Video musik, Dokumenter dan

Iklan Televisi yang akhirnya membuat Teddy menjadi sangat

berhasil terutama mengenai pemahaman komunikasi visual. Teddy

juga sering kali diminta untuk membuat iklan komersil oleh

perusahaan-perusahaan ternama seperti UNILEVER, Heinz, Kraft,

SUZUKI, L‟Oreal, Djarum dan banyak lagi.71

4.1.4 Deskripsi Film (Crew and Cast)

Executive Producer : Millan Rushan

Sendi Sugiharto

Producer : Teddy Soeriaatmadja,

Indra tamoron Musu,

Adiyanto Sumardjono

Director :Teddy Soeriaatmadja

Ass director : Azhar Kinoi Lubis

Direct Of Photography : Ical Tanjung

Art Director : Richard Sibuea

Screenplay : Teddy Soeriaatmadja

Editor : W Ichwandiardono

Music : Bobby Surjadi

71https://www.teddysoeriaatmadja.com diakses sabtu 16 Mei 2015 pukul 18.28 WIB

Gambar 4.1

Page 93: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Costume : Ve Verdinand

Make Up : Eba Sheba

Sound : Abdul Malik,

Khikmawan Sentosa

Tanggal Edar : Kamis, 10 Mei 2012

Format Syuting : HD

Warna : Warna

Sistem Suara : Stereo

Bahasa Utama : Indonesia

Pemeran Utama :

Syaiful/Ipuy : Dony Damara

Cahaya : Raihaanun Soeriaatmadja

Pemeran Pendukung :

Bos Preman : Yayu Aw Unru

Preman 1 : Luddy Saputro

Preman 2 : John Guntar

Pacar Syaiful : Ari Syarif

Pria Pelanggan : Asrul Dahlan

Ibu di Rusun : Lani Sonda

Cahaya Kecil : Alma Zikra Syafia

Penjaga Warung Makan : Jean

Page 94: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Penjaga toko kelontong : Azhar Kinoi Lubis

Tukang Rokok : Sumargiono

Tukang Ojek :Taufik Geba

Banci 1 : Edi Nayangga

Banci 2 :Ve Verdinand

Banci 3 : Riswan aye setiawan

4.1.5 Sinopsis Film Lovely Man

Film ini bercerita tentang seorang anak bernama Cahaya

berumur 19 tahun yang diperankan oleh Raihaanun, Ia merupakan

seorang gadis muslim sederhana dan tinggal bersama ibunya

sedangkan ayahnya Saiful yang diperankan Dony Damara,

meninggalkan mereka pada saat Cahaya berumur 4 tahun. Oleh

sang ibu Cahaya dibesarkan dengan nilai-nilai keislaman yang

ketat.

Pada film Lovely Man Cahaya diceritakan bersekolah di

sebuah pesantren. Setelah dewasa, Cahaya memiliki sebuah

masalah yang cukup sulit dan memutuskan untuk mencari dan

bertemu ayahnya. Berbekal sebuah alamat yang ia ambil dari

ibunya. Serta sebuah foto dirinya ketika bersama sang ayah dulu,

Cahaya memberanikan diri pergi ke Jakarta untuk pertama kalinya.

Dengan penuh harapan akan bertemu sang ayah. Sesampainya di

Jakarta, ternyata mencari ayahnya tidaklah semudah yang Ia

Page 95: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

bayangkan. Hingga akhirnya Cahaya mencari sang ayah ke sebuah

tempat prostitusi Transgender, Taman Lawang. Betapa terkejutnya

dan kecewanya Cahaya, ketika melihat dan mengetahui bahwa

ayahnya adalah seorang Transgender.

Pertemuan itu sendiri tidak hanya mengejutkan Cahaya

melainkan Syaiful sama terkejutnya dengan kehadiran Cahaya,

Bahkan pada awalnya Ipuy sapaan akrab syaiful menolak kehadiran

gadis tersebut. Namun jiwa kebapakan Syaiful tidak lantas hilang.

Dalam kepekatan malam Jakarta Syaiful akhirnya memilih untuk

menemani Cahaya dan berusaha mengisi kerinduan Cahaya pada

sosok ayah yang telah lama Ia rindukan.

4.1.6 Penokohan

4.1.6.1 Syaiful/Ipuy (Donny Damara)

Ipuy atau Syaiful yang diperankan oleh Dony Damara

adalah seorang transgender yang bekerja di lingkungan prostitusi

di wilayah Taman Lawang Jakarta, Sebelum bekerja sebagai PSK

Gambar 4.2

Syaiful/Ipuy

Page 96: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

(Pelerja Seks Komersial) Ipuy sapaan akrab dikalangan teman-

teman komunitasnya pernah bekerja sebagai buruh bangunan di

desa tempat ia tingga dahulu dan sempat menjalani kehidupan

seperti masayarakat umumnya, hal demikian diperkuat bahwa

Ipuy memiliki seorang istri dan seorang anak. Meskipun Ia

memiliki keluarga dan cukup bahagia jiwa transgender yang

dimilikinya selama ini membuat Ia merasa terpanggil untuk

menjadi transgender seutuhnya. Sehingga Ia meninggalkan anak

istrinya dikampung dan memilih menjadi transgender (waria) di

Jakarta.

Walaupun Ia bekerja sebagai waria dan memilih berpisah

dengan keluarganya, Ipuy tetap melakukan tanggung jawabnya

sebagai Ayah yaitu dengan memberikan nafkah kepada anaknya

dengan cara mengirimi uang hasil Ia bekerja setiap bulan pada

mantan Istrinya.

4.1.6.2 Cahaya/Aya (Raihannun Soeriaatmadja)

Gambar 4.3

Cahaya

Page 97: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Cahaya adalah anak dari keluarga broken home, Sejak usia

4 tahun Cahaya kecil sudah tidak bertemu dengan Ayahnya dan

tinggal bersama ibunya. Dikarenakan ia tinggal bersama Ibunya

Cahaya tidak mendapatkan peran pendidikan dari seorang Ayah.

Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Cahaya, sang Ibu

menyekolahkan Cahaya di sebuah pesantren yang syarat akan

nilai-nilai agama. Hingga pada suatu hari Cahaya ditimpa sebuah

masalah dan membutuhkan sosok Ayah untuk menyelesaikan

masalah yang dialaminya. Dengan bermodal keberanian dan

secarai kertas alamat yang Ia ambil secara diam-diam dari sang

Ibu, Cahaya Remaja memberanikan diri mencari sang Ayah yang

diperankan oleh Dony Damara di Jakarta. Sesampainya di Jakarta

betapa kagetnya ketika mengetahui sosok Ayah yang menjadi

motivasi dia untuk menyelesaikan masalahnya ternyata bekerja

sebagai seorang Pekerja Seks Komersial di kawasan Taman

Lawang yang terkenal akan komunitas warianya. Seketika itu

juga hancur sudah harapan Cahaya untuk mendapatkan jawaban

atas segala permasalahannya.

Page 98: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Film Lovely Man Dalam Unsur Pemaknaan Semiotik Charles

Sanders Peirce

Penelitian ini bertujuan mengetahui tanda-tanda bagaimana

waria direpresentasikan sebagai seorang Ayah dalam film Lovely

Man. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya pada bagian

metodologi, peneliti akan menggunakan analisis semiotik dari

Charles Sanders Peirce. Dalam prosesnya, peneliti akan mengawali

dengan menghubungkan adegan pada setiap scene film Lovely

Man.

Gambar 4.4

Ipuy : “ssttt kenapa loe,kalau gak biasa malem-malem di jalan

gak usah,

-kenapa loe ? masuk angin ?

-loe udah makan belum ? makanya kalau makan,

Makan nasi jangan makan angin"

-sini ikut gue loe, sini !!!

Frame 1-2 [00:19:08 s/d 00:19:55

Page 99: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Bertanya dan mencari tahu (sign)

Dalam gambar 4.4 diatas nampak Cahaya merasa mual dan ingin

muntah, tergambar dengan raut wajah Cahaya yang menunjukan rasa

tidak nyaman terhadap keadaan tubuhnya. Melihat kondisi Cahaya yang

seperti itu, secara spontan Ipuy sebagai object menunjukan reaksi

kepeduliannya terhadap Cahaya dengan tanda (sign) bertanya dan

mencari tahu mengapa Cahaya berperilaku demikian dan akhirnya

mengajak Cahaya untuk ikut dengannya pergi ke Rumah Makan terdekat.

Interpretasi tanda tersebut tergambar melalui cara ipuy

memposisiskan dirinya sebagai figur seorang ayah. Menurut Olen dalam

E.H Tambunan mengatakan bahwa peran seorang ayah yang baik akan

mengasuh dan memelihara anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.

Bentuk perhatian orang tua dalam hal ini ayah, secara reflektif akan

menggunakan bahasa sebagai bentuk komunikasi untuk menunjukan rasa

kepedulian orang tua terhadap kondisi anaknya. Penggunaan bahasa

sebagai saran komunikasi ini juga akan menuntun pemikiran remaja

Memberikan perhatian (Object) Orang tua (Ayah) akan mencari

tahu kondisi anaknya ketika

mengetahui ada yang tidak beres

terhadap kondisi anaknya dengan

melakukan komunikasi

(Interpretan)

Page 100: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

bahwa orang tua pun pasti memiliki kepedulian terhadap dirinya. Secara,

pemikiran remaja yang lebih bersifat egosentris dimana remaja

mempunyai keyakinan bahwa orang lain akan memperhatikan dirinya

sebagaimana halnya dirinya sendiri.72

Gambar 4.5

-Ipuy : Gue mau nyanyi nih tapi harus pake suara laki-laki,

mau lagu apa ?

-Cahaya : Aku ingetnya bapak nyanyinya kalau gak salah bintang kecil

deh

-Ipuy : bintang kecil bintang besar gue bisa

72

Santrock, John W. 1995. Perkembangan masa hidup jilid 2..terjemahan oleh Juda Damanika & Ach Chusairi. Jakarta: Erlangga.

Frame 3 dan 4 [00:35:20 s/d 00:36:53

Menyanyi (Sign)

Orang tua akan menghibur

anaknya agar kembali ceria

dan menambah kedekatan

hubungan (Interpretant)

Menghibur (Object)

Page 101: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Pada Gambar 4.5 Ipuy mencoba menghibur Cahaya dengan

menyanyikan lagu Bintang kecil dan memainkan alat musik ukelele.73

Latar set yang digunakan pada scene ini mengambil tema disebuah warung

makan kecil didalam pasar dengan lampu yang sedikit temaram sehingga

memberikan kesan dramatis. Jika dirunut menurut tabel pemaknaan Berger

pengambilan gambar pada scene ini menggunakan teknik Long shoot

dimana teknik ini digunakan untuk memberikan kesan hubungan sosial

antar pemain didalamnya.

Dalam dialog percakapan yang dilakukan oleh Ipuy dengan

Cahaya, Terdapat dialog Ipuy harus menggunakan suara laki-lakinya untuk

menghibur cahaya dengan kalimat penegasan “Gue mau nyanyi tapi harus

pake suara laki-laki” penekanan pada kata “harus” tersebut merupakan

tanda (Sign) Ipuy mengisyaratakan dirinya sebagai seorang laki-laki yang

harus memiliki suara berat dan menandakan dirinya merupakan sosok

yang maskulin.

Suara sendiri dihasilkan dari getaran pita suara ketika manusia

berbicara atau mengeluarkan suara. Kemampuan getaran suara tersebut

berbeda-beda pada setiap orang. Pada tubuh pria terdapat 3 pembagian

suara yang menjadi ciri khas pria yaitu Tenor untuk suara tinggi, Bariton

untuk suara sedang dan Bass untuk suara rendah. Salah satu karakter suara

yang menonjolkan kesan bertenaga dan Jantan adalah suara Tenor.74

73 Ukulele : Alat musik petik sejenis gitar berukuran kecil,dan merupakan alat musik asli Hawaii www.oocities.com/-ukulele/history.html diakses 25 Agustus 2015 pukul 23:25 WIB 74www.forumbebas.com/thread-157708.html diakses 16 Mei 2015 Pukul 8:11 WIB

Page 102: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Pada film ini Ipuy harus menanggalkan suara Tenornya dan

mengganti dengan suara Alto yang lebih feminis ketika dengan komunitas

warianya ataupun saat melakukan percakapan dengan pelanggan, Namun

pada scene ini karakter wibawa Ayah kembali diangkat melalui tanda

dengan dialog penegasan “Harus Pake Suara Laki-Laki” pada saat Ipuy

(Objek) mencoba menghibur Cahaya.

Interpretasi yang dihadirkan disini menunjukan bahwa Ipuy

mampu menghibur Cahaya dengan cara Ia bernyanyi. Salah satu peran

seorang ayah yang dikemukakan oelh Mc. Adoo adalah dengan menjadi

penyedia dan pemberi fasilitas hiburan serta rasa aman pada anak. Hal ini

sesuai dengan Teori yang dikemukanan oleh Mc. Adoo dalam

Christianawati (2008) bahwa seorang Ayah harus mampu menjadi

Provider (penyedia dan pemberi fasilitas) dan Protector (pemberi

perlindungan) terhadap anaknya dengan memberikan suasana yang

nyaman dan aman.

Gambar 4.6

Frame 5 dan 6 [00:45:45 s/d 00:46:08

Page 103: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Pada Gambar 4.6 Ipuy memeluk/mendekap Cahaya ketika Cahaya

bercerita secara emosional dan menjelaskan kepada Ipuy mengapa Ia harus

menemuinya. Secara reflektif Ipuy langsung merangkul Cahaya sebagai

respon bentuk kepeduliannya agar Cahaya tenang. Sedangkan pada frame

selanjutnya setelah Cahaya meluapkan emosinya Ipuy mengajak Cahaya

menemui teman-teman komunitasnya dan memperkenalkan Cahaya pada

teman-temannya. Pada Scene tersebut terlihat Cahaya merasa nyaman dan

memperlihatkan perasaannya dengan tersenyum saat Ipuy membelai

rambut Cahaya.

Bentuk sign Ipuy menunjukan kepedulian Ia terhadap Cahaya

dengan cara memeluk dan membelai rambut cahaya yang merupakan

sebuah pesan bahwa Ia merasa peduli terhadap keadaan anaknya.

Interpretasi yang timbul dalam scene ini ditunjukan melalui adegan saling

berpelukan hal ini menunjukan bagaimana kedekatan orang tua terhadap

anaknya. Menurut Psikolog Melly Puspita Sari, Psi,M, NLPm sekaligus

Dekapan dan membelai (Sign)

Ipuy mendekap dan membelai

rambut Cahaya mengisyaratkan

Ia tahu bagaimana perasaan

Cahaya dan apa yang harus

dilakukan saat itu (Interpretant)

kepedulian (Object)

Page 104: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

penulis buku “The Miracle Of Hug” mengatakan bahwa manusia

membutuhkan sentuhan fisik. Pelukan memiliki dampak yang luar biasa

dalam memberi ketenangan dan perasaan disayang. Pelukan juga

mempengaruhi munculnya perasaan penuh kasih sayang untuk kita berikan

kepada sesam.75

Selain memberi dampak ketenangan dan perasaan disayang

psikolog seperti Edward R. Christopherson, Ph.D dalam penelitiannya

mengatakan pelukan jauh lebih efektif dari pada pujian atau ucapan sayang

karena membuat anak merasa dicintai dan dihargai.76

Komunikasi yang dibagun pada scene ini Teddy selaku sutradara

merepresentasikan bahwa orang tua (Ayah) tidaklah harus hanya sekedar

memberi nasehat melalui wicara (verbal) melainkan komunikasi dalam

bentuk non verbal akan jauh lebih efektif untuk menananamkan ikatan

emosional yang lebih dalam.

Gambar 4.7

75http://www.detik.com/wolipop/read/2013/10/18/180712/2389655/857/ayo-berpelukan-anak-yang-sering-dipeluk-orangtua-bisa-jadi-lebih-cerdas diakses 16 Mei 2015 Pukul 10:56 WIB 76 Ibid

Frame 7 [00:48:06 s/d 00:48:22]

Page 105: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

- Ipuy : “Intinya adalah kamu jangan pernah kabur dari

masalah,jangan kamu ulangi kesalahan orang tua kamu,

penyesalan itu pasti datang terakhir. Bapak tahu kok

bapak salah, bapak juga bukan jadi orang tua yang

bener. Mana pernah bapak jadi orang tua, bukan berarti

bapak harus jadi seperti kamu atau kamu jadi seperti

bapak, Kamu adalah kamu.”

Pada Gambar 4.7 Ipuy dan Cahaya berjalan menyusuri lorong jalan

raya di kawasan Taman Lawang dimana mereka melakukan perbincangan

selayaknya orang tua dan anak. Dalam dialog percakapan tersebut Ipuy

memberikan nasehat agar Cahaya tidak lari dari masalah dan tidak

mengulangi kesalahan orang tua Cahaya yang memilih untuk berpisah dan

tidak menyelesikan masalah yang dihadapi. Hal tersebut diperkuat dengan

dialog .

“Jangan kamu ulangi kesalahan orang tua kamu, penyesalan itu

pasti datang terakhir”.

Nasehat (Sign)

Konsultasi merupakan cara

orang tua untuk memberikan

nasehat kepada anak dan

memberikan pesan moral

didalamnya (Interpretant)

Konsultasi (Object)

Page 106: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Ipuy sendiri menyadari dirinya bukanlah sosok orangtua yang

dapat menjadi panutan dengan diperkuat dialog “Bapak tahu kok bapak

salah, bapak juga bukan jadi orangtua yang bener.” Namun pada

dasarnya orang tua adalah panutan bagi anak-anaknya karena orang tua

adalah model utama bagi pendidikan anak. Olen (1987) dalam E.H

Tambun mengatakan bahwa peran orang tua terutama Ayah sangatlah

penting karena selain sebagai pembuat keputusan (Decision

Maker)seorang Ayah menjadi tempat bertanya maupun meminta pendapat

serta saran atas perilaku anak-anaknya. Seorang ayah pun dapat juga

menjadi teman dialog layaknya sahabat untuk berkeluh kesah dan saling

berbagi pengalaman hidup.

Pada gambar 4.7 meskipun Ipuy adalah seorang transgender, sikap

dan perilaku Ia sebagai ayah tidak lantas hilang. Hal ini diperlihatkan

melalui Sign saat Ipuy memberi nasehat kepada Cahaya dan memberikan

keyakinan pada Cahaya agar bisa menjadi diri sendiri dan tidak terbayangi

oleh perilaku orangtuanya

“Bukan berarti bapak harus jadi seperti kamu atau kamu jadi

seperti bapak, Kamu adalah kamu.”

Interpretasi dalam scene ini menunjukan bahwa nilai budaya

patriaki masih menempatkan laki-laki sebagai otoritas utama atau pemeran

utama dalam organisasi sosial. Konsep ini mencetuskan pemikiran bahwa

seorang pemimpin harus laki laki, seorang kepala keluarga harus laki-laki

ataupun laki-laki merupakan pencari nafkah utama dalam keluarga, dan

Page 107: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

melanggengkan eksistensi dominasi laki-laki dalam ranah publik. Tak

hanya itu, konsep patriarki juga mengandung tuntutan bagi laki-laki untuk

menjadi sosok yang tangguh, kuat, dan selalu menjadi yang terdepan.77

Seorang laki-laki terutama ayah memiliki otoritas untuk mendidik serta

mengarahkan perilaku anak. Ipuy yang notabene adalah laki-laki tetap

digambarkan sebagai sosok laki-laki yang mampu memberi keputusan

dan mengeksistensikan dominasi laki-lakinya dengan menyebut dirinya

sebagai “Bapak”.

Gambar 4.8

Ipuy : "Iya dia udah tidur, dia pasti capek. kenapa kamu bolehin

dia dateng kesini ? saya belum siap buat jadi bapak. Itu

menurut kamu. Terlalu banyak saya mengecewakan orang.

saya gak mau mengecewakan anak saya sendiri. Kamu

jangan terlalu keras dengan dia, dia sedang

ketakutan. Udahlah kamu gak usah kuatir. Dia pasti akan

cerita kekamu. yah besok juga dia pulang kok

77http://www.kongko.co/melawan-budaya-patriarki/ diakses Rabu 20 Mei 2015 Pukul 12:57 WIB

Frame 8 [01:03:46 s/d 01:04:32]

Page 108: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Pada gambar 4.8 Ipuy menghubungi mantan istrinya (Ibu Cahaya)

dan memberitahukan bahwa Cahaya sedang bersama dirinya. Dimana

tanda (sign) yang menunjukan bahwa Ia masih mendominasikan dirinya

sebagai laki-laki terdapat pada dialog

“Saya belum siap buat jadi bapak”

Kalimat diatas diarahkan kepada Ipuy oleh Ibu Cahaya saat Ipuy

sedang mengubungi mantan Istrinya tersebut via telepon genggam. Hal ini

diperkuat pada dialog “Itu menurut kamu”. Yang mengisyaratkan bahwa

Ibu Cahaya selaku perempuan masih menganggap bahwa Ipuy adalah

sosok laki-laki yang bertanggung jawab terhadap anaknya dan selalu siap

sedia ketika keluarga membutuhkan dirinya. Sebagai sosok laki-laki Ipuy

memiliki sifat egosentris yang kuat terhadap prinsip hidupnya. Sifat

tersebut disimbolkan pada kalimat :

“Saya gak mau mengecewakan anak saya sendiri”.

Penekanan Suara (Sign)

Tegas (Object) Tegas adalah sifat dasar yang ada

pada laki-laki, sehingga laki-laki yang

tegas baik tegas dalah hal bicara

maupun prinsip hidup dianggap

sebagai ciri laki-laki maskulin .

(Interpretant)

Page 109: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Interpretasi yang menunjukan Ipuy adalah seorang laki-laki dan

figur ayah adalah saat Ipuy kembali menegaskan kepada istrinya bahwa

Cahaya akan aman dan baik-baik saja dengan melontarkan kalimat

“Udahlah kamu gak usah kuatir. Dia pasti akan cerita kekamu.”

Kata “udahlah” yang berasal dari kata “sudah” menandakan bahwa

dengan keberadaan Ipuy sebagai sosok Ayah saat ini akan memberikan

rasa yang jauh lebih aman dibanding saat Cahaya harus berada diluar

sendirian. Representasi figur ayah pada scene ini menunjukan bahwa

bagaimanapun kondisi psikis laki-laki, Ia akan tetap menunjukan dirinya

sebagai seorang yang dominan dibanding perempuan meskipun orientasi

seksual yang ia miliki berbeda dengan orientasi seksual dari kebanyakan

pria umumnya.

Penggunaan nada yang tinggi dan sikap yang memudahkan segala

sesuatu dijadikan tanda sebagai sifat dasar laki-laki. Ipuy yang merupakan

seorang waria ketika berhadapan dengan prinsip hidup maka sifat

ketegasan yang menjadi dasar laki-laki kembali dimunculkan melalui

Intonasi suara yang tegas.

Gambar 4.9

Frame 9 dan 10 [01:08:20 s/d 01:08:44]

Page 110: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Pada gambar 4.9 Cahaya mencium tangan ayahnya di peron

stasiun, sebagai bentuk perpisahan Cahaya terhadap Ipuy yang dilanjutkan

dengan adegan memeluk diantara keduanya sambil meneteskan air mata.

Berdasarkan tabel pemaknaan Berger pengambilan gambar dengan teknik

medium shoot pada gambar diatas menggambarkan hubungan personal

yang intim diantara keduanya.

Sosok Cahaya yang mencium tangan Ipuy menandakan bentuk

suatu penghormatan anak kepada orang tua. Object dalam hal ini Ipuy

mendapatkan bentuk penghormatan sebagai figur ayah oleh anaknya

dengan cara dicium tangannya oleh Cahaya. Dalam konteks budaya

patriaki, laki-laki sebagai pemangku kekuasaan tertinggi memiliki hak

untuk mendapatkan penghormatan dari perempuan terlebih anaknya

sendiri. Di Indonesia mencium tangan merupakan bentuk penghormatan

kalangan muda kepada orang yang lebih tua dengan cara memegang

tangan dan mencium tangan tersebut sambil menunduk sedangkan pada

Cium tangan (Sign)

mencium tangan merupakan

budaya sopan santun sebagai

bentuk penghormatan anak

terhadap orang tua (interpretant)

Dihormati (Object)

Page 111: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

tradisi jawa mencium tangan dilakukan dengan cara menunduk dan sedikit

bersimpuh atau dalam tradisi jawa disebut sungkeman.78

Selain di Indonesia mencium tangan juga dilakukan pada budaya

barat namun yang menjadi pembeda adalah mencium tangan disana biasa

dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan sebagai bentuk apresiasi akan

ketertarikan yang bersifat romantik. Pada budaya patriaki yang lebih

mendominasikan pria berada diurutan atas, menganggap pria selayaknya

harus mendapat penghormatan dari wanita dengan cara dicium tangannya.

Sepertti istri mencium tangan suami, anak laki-laki ataupun perempuan

mencium tangan ayah dan ibunya ataupun murid mencium tangan

gurunya. Berbeda halnya dengan budaya barat yang menonjolkan kesan

romantik antara laki-laki dan perempuan. Di Indonesia cium tangan lebih

menonjolkan hubungan menghargai antara kalangan yang muda kepada

yang lebih tua.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Perlawanan Budaya Patriaki Melalui Representasi Waria

Sebagai Figur Ayah dalam Film Lovely Man

Setelah tanda-tanda dari film Lovely Man tersebut dianalisis

berdasarkan segitiga makna dari Charles Sanders Peirce meliputi

sign, object dan interpretant. Berdasarkan hasil analisis maka

ditemukan bahwa film Lovely Man menggunakan beberapa tanda

78

http://nunusangpemimpi.blogspot.in/2012/06/tradisi-cium-tangan-memang-paling.html/m=1 diakses 24 Mei 2015 pukul 17:04 WIB

Page 112: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

untuk merepresentasikan bagaimana figur ayah digambarkan pada

sosok waria di film tersebut. Hal ini dapat terlihat pada setiap

adegan-adegan yang diperankan oleh para pemain, dialog-dialog

yang diucapkan serta teknik pengambilan gambar yang digunakan.

Meskipun kehadiran film Lovely Man tidak terlalu

menghebohkan dibandingkan dengan film-film yang mengangkat

legitimasi keberadan waria. Film Lovely Man justru mendapat

banyak sambutan hangat dan apresiasi luar biasa diluar negeri

dengan diraihnya berbagai macam penghargaan internasional

Representasi sendiri adalah istilah yang merujuk pada

bagaimana seseorang, satu kelompok, gagasan atau pendapat

tertentu ditampilkan dalam pemberitaan. Representasi ini penting

dalam dua hal. Pertama, apakah seseorang, kelompok atau gagasan

tersebut ditampilkan sebagaimana mestinya. Kata semestinya ini

mengacu apakah seseorang atau kelompok itu diberitakan apa

adanya ataukah diburukkan.79

Dalam film ini ditemukan simbol-simbol yang

merepresentasikan waria sebagai figur ayah serta bagaimana

budaya patriaki digambarkan untuk menghadapi hegemoni

masyarakat heteronormativitas. Ipuy yang memutuskan untuk

menjadi waria sebelumnya adalah sosok pria normal selayaknya

masyarakat heteronormativitas pada umumnya, hal ini tergambar

79Eriyanto, Op.Cit hal : 133

Page 113: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

pada dialog yang dilakukan Ipuy kepada Cahaya bahwa Ipuy

dahulu merupakan buruh bangunan yang tertarik dengan Ibu

Cahaya, karena Ia selalu diberi perhatian oleh Ibu Cahaya sehingga

Ipuypun tertarik menikahinya dan akhirnya memiliki anak bernama

Cahaya. Namun akibat gejolak dalam batinnya akan kebutuhan

biologis seksualnya, Ipuy memilih untuk meninggalkan keluarga

dan menjadi waria di Jakarta.

Sebagai seorang waria sifat kelaki-lakian Ipuy tidaklah

lantas hilang begitu saja. Ketika Cahaya datang menemuinya di

Jakarta, sifat feminis warianya pun lama kelamaan semakin

menghilang dan muncul karakter laki-laki dewasa yang sadar

bahwa dirinya memiliki beban tanggung jawab apalagi sebagai

seorang ayah. Salah satu bentuk tanggung jawab Ipuy sebagai

seorang ayah sebelum bertemu dengan Cahaya adalah tetap

menafkahi kelurganya seperti membiayai sekolah cahaya dan rajin

mengirimi uang kepada Ibu Cahaya.

Ciri figur seorang ayah dalam film ini terlihat ketika sang

anak memilki sebuah masalah dalam hidupnya sehingga Ipuy

sekaligus seorang ayah harus bertindak dan menjadi problem

solved bagi Cahaya. Menurut Olen (1987) dalm E.H Tambunan

menjelaskan selain sebagai problem solved seorang ayah juga

berperan untuk menjadi seorang pengasuh yang menyayangi dan

memelihara anak-anaknya dengan penuh kasih sayang, seorang

Page 114: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

ayah juga memiliki peran sebagai penguasa atas segala tingkah

laku anaknya untuk mendidik dan mengarahkan perilaku, sebagai

konsultan dan teman dialog seorang ayah dapat menjadi teman

bertanya ataupun meminta pendapat serta saran bagi anak-

anaknya.80

Pada konteks budaya Patriaki masyarakat masih

menggunakan sistem pengelompokan masyarakat sosial

berdasarkan garis keturunan laki-laki atau biasa disebut dengan

patrilineal. Patrilineal sendiri adalah hubungan keturunan melalui

garis keturunan kerabat pria atau bapak.81

Posisi patriaki disini juga

menjelaskan dimana masyarakat masih menempatkan kedudukan

dan posisi laki-laki jauh lebih tinggi dari pada perempuan dalam

segala aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi. Sehingga laki

laki yang memiliki ciri feminis akan terdiskriminasikan akibat dari

determinasi dominasi laki-laki.

4.3.2 Hegemoni Masyarakat Heteronormativitas Melalui

Representasi Waria Sebagai Figur Ayah dalam Film Lovely

Man

Waria jika dilihat berdasarkan budaya patriaki dan

patrilineal seharusnya berada pada kedudukan yang lebih tinggi

selayaknya posisi laki-laki di masyarakat. Namun akibat dari

80

Natalia, Op. Cit hal : 31 81Salim dkk. Op.Cit

Page 115: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

hegemoni masyarakat terhadap heteronormativitas yang

mengklasifikasikan seseorang hanya berdasarkan ketertarikan

seksual menyebabkan garis patrilineal menjadi samar.

Heteronormativitas atau sering disebut heteronormatif adalah

sebuah pandangan, pola pikir, kerangka tindakan berbasis

heteroseksis (hubungan romantis-seksual laki-laki dengan

perempuan) yang menyebabkan bias pendapat.

Bias pendapat akibat heteronormatif ini justru melahirkan

aturan-aturan yang seksis antara laki-laki dan perempuan seperti

mengatur cara berpakaian, diskriminasi, stereotype, stigmatisasi

terhadap gender tertentu hingga pendiskriminalisasi orientasi

seksual. Ipuy dalam film Lovely Man merepresentasikan dirnya

bagaimana posisi waria mengalami diskriminasi sosial ataupun

seksual, seperti saat Ipuy berada di rumah makan ataupun saat

berhadapan dengan para preman.

Padahal jika ditelisik pada ranah patrilineal ipuy tetaplah

laki-laki dan seharusnya diposisikan selayaknya masyarakat hetero

lainnya. Scene-scene serta dialog Ipuy kepada Cahaya juga

digambarkan bahwa waria juga memiliki kehidupan seksual yang

normal sebelum memilih untuk menjadi seorang waria. Selain itu

film ini juga merepresentasikan bagaimana bentuk perlawanan

ideologis masyarakat hetereo bahwa waria dapat menjadi sosok

Page 116: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

maskulin meskipun terbalut dengan sifat feminis yang Ia pilih

melalui figur sebagai seorang ayah.

Sebagai seorang ayah dan suami Ipuy juga memiliki kuasa

penuh atas segala tindakan terhadap masa depan keluarganya

termasuk memberi keputusan untuk bercerai dan memperingati

Cahaya agar tidak menemuinya kembali. Mantan istri Ipuy pun

secara tersirat melalui percakapan telepon genggam dengan Ipuy

masih menganggap Ipuy adalah seorang laki-laki normal sehingga

Ia mengizinkan Cahaya untuk pergi menemui ayahnya. Meskipun

Ipuy memiliki sifat maskulin beberapa orang yang terlibat dalam

cerita film ini masih menganggap bahwa Ipuy sebagai salah satu

kelompok abnormal diluar masyarakat hetero sehingga Ipuy masih

terdiskriminasikan dikarena pola pokir masyarakat hetero yang

masih berfikir kaum waria adalah sosok yang lemah selayaknya

perempuan.

Page 117: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan

Lovely Man adalah film produksi Karuna Picture yang didanai oleh

Investasi Film Indonesia (IFI). Meskipun Teddy Soeratmadja sebagai

sutradara dalam film ini menyatakan bahwa film ini adalah film yang lahir

dari keterbatasan, baik sumber daya manusia maupun peralatannya namun

film ini justru mampu membawa nama dan para pemainnya melangkah di

kancah internasional. Lovely Man sendiri mencoba untuk mengangkat sisi

lain waria yang lebih humanis, tanpa menyudutkan seseorang yang telah

memutuskan untuk menjadi seorang waria.

Dalam film ini peneliti menemukan tanda-tanda bagaimanan waria

direpresentasikan sebagai figur ayah serta bagamana figur tersebut dapat

menjadi senajata untuk melawan hegemoni masyarakat terhadat

heteronormativitas. Tanda-tanda tersebut dianalisis menggunakan semiotik

peirce yaitu triangle meaning yaitu Sign, Object, Interpretant. Pada sisi

Sign figur seorang ayah terlihat saat Ipuy berbicara dengan Cahaya dimana

Ia menggunakan suara laki-lakinya ketimbang suara perempuannya. Pada

saat yang lain bentuk Sign yang dihadirkan bahwa Ipuy yang merupakan

Object atau dalam segitiga pemaknaan pierce dikenal dengan konteks

sosial yang menggunakan tanda tersebut memperlihatkan bahwa Ipuy

merepresentasikan dirinya sebagai figur ayah dengan memberikan

102

Page 118: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

perhatian dan kepedulian dengan cara bertanya dan memeluk yang

merupakan Sign dirinya adalah seorang figur ayah. Interpretan dalam film

ini adalah melalui sign yang mensimbolkan bahwa Ipuy yang merupakan

konteks sosial adalah simbol perlawanan bahwa waria dapat hidup

selayaknya masyarakat hetero bahkan dapat menjadi figur seorang ayah

yang notabene disematkan kepada kaum laki-laki dalam budaya patriarki.

Pada proses representasi yang dikemukakan oleh Jhon Fiske

elemen-elemen mengenai ideologi dapat direpresentasikan melalui bahasa

tulis seperti kata, proposi, kalimat dll. Kemudian elemen elemn yang

menandai Ipuy sebagai figur ayah ditransmisikan melalui kode

representasional seperti karakter, narasi, setting, dialog dll.

Pada konteks film ini bentuk perlawanan masyarakat terhadap

eksistensi waria direpresentasikan melalui gesture tubuh baik yang

diucapkan secara verbal maupun non verbal. Selain itu jika dilihat pada

sudut pandang heteronormativitas menujukan bahwa masyarakat hetero

masih menganggap waria sebagai kelompok kelas dua sehingga posisi

waria berada dibawah kaum perempun yang merupakan the second sex

pada budaya patriarki. Akibat pola pikir demikian pendiskriminasian

terhadap waria akan dianggap wajar dan normal dikarenakan hegemoni

masyarakat hetero sebagai masyarakat dominan dibanding dengan

kelompok lainnya.

Film Lovely Man mencoba mengangkat bagaimana kelompok

waria yang terkena dampak dari hegemoni heteronormativitas masyarakat

Page 119: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

hetero yang mendominasi difilm tersebut. Namun dalam kenyataannya

para waria masih tetap terjebak dengan pola pikir bahwa mereka adalah

the second sex dan pantas menerima bentuk pendiskriminasian masyarakat

dominan.

5.2 . Saran

Film Lovely Man membuat masyarakat menjadi tahu bahwa kaum

waria tidak hanya sekedar the second sex melainkan suatu komunitas yang

mencoba membuat perlawanan terhadap pranata-pranata sosial yang

selama ini dianggap telah uzur.

Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan

konstribusi bagi penelitian serupa dan dapat memperluas penelitian-

penelitian sebelumnya mengenai representasi gender. Dengan

menggunakan pendekatan analisis semiotik milik Charles Sanders Peirce

dan dikolaborasikan dengan konsep pemaknaan Berger dari sisi

sinematografi sehingga dapat diketahui bagaimana waria di

representasikan sebagai figur ayah serta bagaiamana representasi tersebut

dijadikan alat untuk melawan stigma negatif masyarakat terhadap waria.

Secara praktis, peneliti berharap bagi pembuat film agar bisa

lebih peka dalam membuat film bertema transgender tidak memberi

konstruksi negatif terhadap posisi transgender di masyarakat melainkan

dengan pendekatan yang lebih humanis mengenai kehidupan kelompok

Page 120: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

tertentu. Sehingga, akan memberikan pandangan positif mengenai

kehidupan transgender di tengah masyarakat.

Secara sosial penelitian ini berusaha mengungkap adanya

konstruksi positif terhadap sosok transgender dalam film Lovely man,

dengan menampilkan waria sebagai figur seorang ayah. Penelitian ini juga

diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk lebih berpikir kritis

terhadap kehadiran waria. Peneliti menganggap bahwa waria sama seperti

masyarakat heteroseksual lainnya dan berharap masyarakat dapat lebih

berfikir terbuka dan saling menghargai satu sama lainnya.

Dikarenakan keterbatasan peneliti yang memfokuskan diri meneliti

mengenai bagaimana waria direpresentasikan sebagai figur ayah dalam

film Lovely Man, diharapkan penelitian ini tidak berhenti sampai disini

melainkan dapat dilanjutkan oleh peneliti lain untuk dapat mengeksplorasi

lebih dalam mengenai kekerasan seksual yang ditujukan kepada kaum

waria ataupun meneliti bagaimana para sineas mengkonstruksi fenomena

yang tabu menjadi sebuah karya fisik seperti film yang dapat dinikmati

banyak masyarakat tanpa menyudutkan kelompok tertentu.

Page 121: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

DAFTAR PUSTAKA

Alex Sobur. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Arthur asa Berger. 1999. Media Analiysisi Techniques. Yogyakarta : Andi Offset.

Asrul Seni. 1984. Cara menghayati sebuah film. Jakarta : Yayasan Citra.

Budi Irwanto. 1999. Film, Ideologi, dan Militer ; Hegemoni Militer dalam sinema

Indonesia.Yogyakarta: Media Pressindo.

David Croteau and William Hoyes.2003.Media Society, Industry, Image, and

Audiences.3rd

Edition.USA:Sage Publications

Dedy Mulyana. 2001.Teknk Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: kencana.

Denis Mc Quail. 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga

E.H Tambunan. 1985. Pria Teladan. Bandung: Indonesia Publishing House

Elvinaro Ardianto dan lukiyati komala Erdiyana. 2004. Komunikasi massa suatu

pengantar: Bandung: Simbiosa rekatama media.

E.K Poerwandari. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media.

Yogyakarta:Lkis.

Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Himawan Pratista. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka

Hesti P dan Sugeng P. L. 2005. Waria dan Tekanan Sosial. Malang: UMM press.

Page 122: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Indiawan Seto Wahyu Wibowo. 2011. Semiotik Komunikasi Aplikasi Praktis

Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Jalaluddin Rahmat. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Simbiosa

Rekatama media

Joanne Hollows. 2010. Feminisme, feminitas dan budaya populer. Yogyakarta:

Jalan sutra

Koeswinarno. 2004. Hidup Sebagai Waria. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara

Lexy Moleong. 2006. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung.

PT.Remaja Rosdakarya.

Marcel Danesi. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta:

Jalan sutra

Mc Graw Hill. 2007. Pengantar Teori Komunikasi;analisis dan aplikasi.Jakarta:

Salemba Humanika.

Nezar Patria. 1999. Antonio Gramsci Negara & Hegemoni.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Nyoman Kartha Ratna. 2005. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan

Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Prasetya, ST, dkk. 2004. Ilmu Budaya Dasar, Jakarta : PT Rineka Citra

Rachmat Krisyantono. 2008. Teknik praktis riset komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Richard West dan Lyna H.Turner.2008.Intoducting Communication Theory;

Analysis and Application.3nd ed. New York

Page 123: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Roger D Wimmer And Joseph R Dominick. 2000. Mass Media Research.

New York: wads worth publishing company.

Rosady Ruslan, 2005, Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Saiful Totona. 2010. Miskin Itu Menjual: Representasi Kemiskinan sebagai

Komodifikasi Tontonan.Yogyakarta: Ummu Press.

Salim, dkk. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta

Santrock, John W. 1995. Perkembangan masa hidup jilid 2..terjemahan oleh Juda

Damanika & Ach Chusairi. Jakarta: Erlangga.

Saroha Pinem. 2009. Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi. Jakarta: Trans Media

Saskia E Wieringa, Nursyahbani katjasungkana, Irwan M Hidayana.2007.

Membongkar seksualitas perempuan yang terbungkam.

Jakarta:Kartini Network

Sastriyani, S. S. H. 2007. Glosarium, Seks dan Gender.Yogyakarta:

Carasuati Books

Undang-Undang No.39 tahun 1999 pasal 1 Butir 3 tentang HAM

Jurnal

Andri Deswandi.2014.Representasi Perempuan Modern Indonesia Dalam Film

“Wanita Tetap Wanita. Serang: FISIP Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

Page 124: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Argyo Demartoto.2013.Seks,Gender, Seksualitas Gay dan Lesbian.Surakarta:

FISIP UNS

Muhadjir Darwin. 2001. Menggugat Budaya Patriarki, Yogyakarta : Kerjasama

Ford Foundation dengan Pusat Penelitian kependudukan.

Natalia Yessi Christianawati. 2008. Peran Ayah pada Perkembanagn Sosio-

Emosional Anak Autis. Semarang:Fakultas Psikologi Universitas

Katolik Soegijapranata.

Internet

www.tempo.co/read/news/2013/05/29/111484323/marie-pangestu--jumlah-film-

Indonesia-meningkat di akses 24 maret pukul 15.07 WIB

http://lakilakibaru.or.id/2014/12/heteronormativitas-sebagai-bentuk.html diakses

hari Jum‟at 16 Januari 2015 pukul 14.06 WIB

https://www.teddysoeriaatmadja.com diakses sabtu 16 Mei 2015 pukul 18.28

WIB

http://adeir.blogspot.com/2007/07/film-indonesia-termahal-modal-membuat.html

diakses pada 13 April 2015 pukul 13.02 WIB

www.kbbi.id/visual diakses rabu, 10 September 2014 pukul 3.36 WIB.

www.beritasatu.com/hiburan/47179-lovely-man-menggali-makna-hubungan-

ayah-anak.html diakses Sabtu 11 April 2015 pukul 16.31 WIB

Page 125: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

www.oocities.com/-ukulele/history.html diakses 25 Agustus 2015 pukul 23:25

WIB

www.forumbebas.com/thread-157708.html diakses 16 Mei 2015 Pukul 8:11 WIB

http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-waria.html diakses hari

senin 7 April 2014 Pukul 23.07 WIB

https://synaps.wordpress.com/2005/12/01/pengantar-hegemoni/ di akses pada

Minggu 21 Juni 2015 Pukul 12:28 WIB

http://www.detik.com/wolipop/read/2013/10/18/180712/2389655/857/ayo-

berpelukan-anak-yang-sering-dipeluk-orangtua-bisa-jadi-lebih-cerdas diakses 16

Mei 2015 Pukul 10:56 WIB

http://www.kongko.co/melawan-budaya-patriarki/ diakses Rabu 20 Mei 2015

Pukul 12:57 WIB

http://nunusangpemimpi.blogspot.in/2012/06/tradisi-cium-tangan-memang-

paling.html/m=1 diakses 24 Mei 2015 pukul 17:04 WIB

www.kbbi.web.id/cengeng diakses 20 Agustus 2015 pukul 13:52 WIB

Page 126: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

D A T A DIRI

Nama Lengkap Hendika Sekti Pratama

Nama Panggilan Dika

Umur 23 Tahun

Jenis Kelamin Laki-laki

Tempat/ Tanggal Lahir Madiun , 26 Januari 1992

Alamat

Perum Bumi Asri, Jl. Apel III Blok E16/5 RT.003 RW.017

Kel. Kutabumi, Kec. Pasar kemis Tangerang-Banten

Status Pernikahan Belum Kawin

Email [email protected] atau [email protected]

Motto Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi Mikul Duwur Mendem Jero

R I W A Y A T P E N D I D I K A N

SD SD Negeri Kutabumi 1 Tangerang

1998 – 2004 -

SMP SMP N 1 Pasar Kemis Tangerang

2004 – 2007 -

SMA SMK Negeri 2 Kab. Tangerang 2007 – 2010 Teknik Mekanik

Otomotif

Sarjana (S1) Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa IPK : 3,10

2010 – 2015 Ilmu Komunikasi

Jurnalistik

R I W A Y A T O R G A N I S A S I

Persaudaraan Setia Hati Terate Cab. Tangerang 2009

Koordinator Remaja Islam Masjid Perumahan Bumi Asri 2010

Untirta Movement Community (UMC) 2010

CURRICULUM VITAE

HENDIKA SEKTI PRATAMA

Perum Bumi Asri, Jl. Apel III Blok E16/5 RT.003 RW.017

Kel. Kutabumi, Kec. Pasar kemis Tangerang-Banten

Email : [email protected]

Page 127: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

Komunitas Video Komunikasi Untirta (KOVIKITA) 2011

HMJ Komunikasi, Sebagai Koordinator Departemen Minat dan Bakat. (HIMAKOM) 2010-2012

Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) Pengurus Cabang Banten 2011-2012

Yayasan Da’wah dan Sosial At-Tazkiyyah 2014

Klub Buku Tangerang 2015

PELATIHAN DAN SEMINAR

Latihan Kepemimpinan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten 2010

Talkshow dan Workshop Jurnalistik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten 2011

Seminar Super Mentor 4 Dino Pathi Djalal Foundation Grand Ballroom Theater XXI-Jakarta 2014

Seminar Media Tumbuh kembang anak Resto bebek bengil-Jakarta 2014

Konferensi Hulu, Hilir, Halal 2015 Gedung Sucofindo – Jakarta 2015 Foreign Policy Community Of Indonesian Theater XXI Epicentrum – Jakarta 2015

Seminar Sistem Arsitektur keuangan Indonesia

Sumba Room Borobudur Hotel – Jakarta 2015

KETERAMPILAN

B i d a n g J u r n a l i s t i

k Menulis Berita, Soft/Hard news, Feature, Design grafis, Reporter,Fotografi , Videografi, Event Organizer

K o m p u t e r Microsoft Office, Adobe Photoshop

KeterampilanLain Bela Diri, Masak, Social Media Management

PENGALAMAN JOB TRAINING

CV. Simpati Motor 2009 Teknisi Painting

PT. Agranet Multicitra Siberkom (DETIKCOM) Divisi News

2014 Reporter DetikHealth

PENGALAMAN BEKERJA

Page 128: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA

CV. Jakarta Service Sep 2014 – Feb 2015 Administrasi Penjualan

PT. Obor Sarana Utama ( Warta Ekonomi) Feb 2015 – Juli 2015 Social Media Officer

Page 129: REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH …repository.fisip-untirta.ac.id/546/1/SKRIPSI HENDIKA S...REPRESENTASI WARIA SEBAGAI FIGUR AYAH DALAM FILM LOVELY MAN KARYA TEDDY SOERIAATMADJA