representasi kode dalam rombu solo desa ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas...

96
REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA RANGA KABUPATEN ENREKANG (KAJIAN SEMIOTIKA) CODE REPRESENTATION OF ROMBU SOLO AT RANGA VILAGE IN ENREKANG REGENCY (THE STUDY OF SEMIOTICS) Tesis Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Magister Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia OLEH MUHAMMAD NASRUL NOMOR INDUK MAHASISWA. 105041201217 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA RANGA

KABUPATEN ENREKANG (KAJIAN SEMIOTIKA)

CODE REPRESENTATION OF ROMBU SOLO AT RANGA VILAGE

IN ENREKANG REGENCY (THE STUDY OF SEMIOTICS)

Tesis

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Magister Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

OLEH

MUHAMMAD NASRUL

NOMOR INDUK MAHASISWA. 105041201217

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
Page 3: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
Page 4: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Muhammad Nasrul

Nim : 105 04 12 012 17

Program Studi : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari

terbukti atau dapat di buktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya

bersedia menerima sanksi atau perbuatan tersebut.

Makassar, 21 Mei 2020

Muhammad Nasrul

Page 5: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagib Allah SWT. Tuhan semesta alam, yang

maha penggasih yang tiada pilih kasih, maha penyaang yang rasa sayangnya tak

terhenti dan berkah rahmatny, taufik dan inayah-nyalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan tesis. Tesis ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.

Shalwat serta salam sehingga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya fi yaumil qiyamah, beserta

keluarganya, sahabanya dan kepada seluruh umat islam di seluruh alam.

Setiap orang dalam berkarya selalu memcari kesempurnaan, tetapi

terkadang kesempurnaan bagaikan fatamorgana yang semakin di kejar semakin

menghilang dari pandangan, bagai pelanggi yang terlihat indah dari kejauhan,

tetapi menghilang jika didekati.demikian juga tulisan in, kehendak hati ingin

memcapai kesempurnaan, tetapi kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala

daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan ini dengan baik dan

bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup ilmu

keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Karya tulis ini di ajukan untuk menemuhi salah satu persyaratan untuk

memeroleh gelar master pendidikan program studi pendidikan bahasa dan sastra

indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terimah kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E, M.M. selaku rektor universitas

muhammdiyah makassar.

Page 6: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

viii

2. Dr. H. Darwis Muhdina, M. A. Selaku direktur program pascasarjana

universitas muhammdiyah makassar.

3. Dr. Abd. Rahman Rahim, M. Hum. Selaku ketua jurusan program studi

magister pendidikan bahasa dan sastra indonesia universitas

muhammdiyah makassar.

4. Dr. Abd. Rahman Rahim, M. Hum. Selaku pembimbing I dan Dr.

Munirah, M. Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

arahan dan masukan sejak awal penyusunan prospal hingga selesainya

tesis ini.

5. Kedua orang tua yakni Mansur dan Sumarni yang telah berjuang, berdoa

dan mendidik dalam proses pencarian ilmu.

6. Dan tentunya semua pihak yang banyak membatu penulis yang tidak

disebutkan satu persatu.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hari, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan

kritikan tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu

persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-

mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri

pribadi penulis. Amin.

Enrekang, Januari 2020

Penulis

Muhammad Nasrul

Page 7: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ketegasan ditandai keberanian mengambil keputusan dan nyali

untuk melaksanakan”

Kupersembahkan karya ini buat orang tercinta atas keikhlasan dan

doanya dalam mendukung dan mewujubkan harapan penulis menjadi

kenyataan

Page 8: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

v

ABSTRAK

Muhammad Nasrul (2017), representasi kode dalam rombu solo

Kabupaten Enrekang kajian semiotika dibimbing oleh Abd. Rahman Rahim, dan

Munirah.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) mendeskripsikan bentuk semiotika dalam

rombu solo: (2 )mendeskripsikan fungsi sosial yang terdapat dalam rombu solo.

Jenis penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan semiotika Roland Barthes. Adapun sumber data diperoleh dari

informan berupa data lisan. Data penelitian ini adalah kata, frasa dan kalimat yang

berupa kode dalam rombu solo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

teknik rekaman, teknik pengamatan serta pencatatan, dan teknik wawancara

mendalam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kode yang terdapat dalam

rombu solo terdiri dari lima kode yakni 1) kode hermenutika, 2) kode kode

proairetik/aksi, 3) kode semik/konotatif 4) kode simbol, 5) kode budaya. Fungsi

sosial dalam rombu solo yakni 1) fungsi keagamaan, 2) fungsi kebudayaan, 3)

fungsi pendidikan, 4) fungsi kemasyarakatan. Oleh karena itu, berdasarkan

temuan yang telah diperoleh pada rombu solo harus dapat lebih banyak perhatian

untuk mencegah sastra daerah berada di ambang kepunahan dan sebagai upaya

dalam pelestarian tradisi daerah.

Kata kunci : semiotika dalam rombu solo

Page 9: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

vi

ABSTRACT

Muhammad Nasrul 2017 Code Representation Rombu Solo in enrekang

(study of semiotics ) (supervised by Abd. Rahman Rahim, dan Munirah.)

The study aims at describing the forms of code and social function

contains in rombu solo. The type of this study was categorized as qualitative

research. The approach used was Roland Barthes semiotics approach. The data

sources were obtained from the informants in a form of verbal data. The data of

study were words, phrase, and sentence in form of code in enrekang. Data were

collected by employing recording technique, observation and note-taking

technique, and in dept interview.

The result of the study reveal that the forms of code contained in rombu

solo consisted of five codes, namely (1) hermeneutics code, (2) proairetik code,

(3) semic code, (4) symbol code, (5) culture code. The social function in rombu

solo were (1) religion fuction, (2) culture function, (3) educational function and

(4) community function. Suggestion based on the results of the study researchers

in rombu solo should be to get more attention to prevent region literarure on the

verge of extinction and as an effort in the prevesetion of regional tradition.

Keywords : rombu solo, code, social function.

Page 10: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN iii

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 6

A. Sastra 6

B. Folklor 7

C. Semiotika 10

D. Sastra dalam model semiotika 19

E. Representasi 24

F. Rambu Solo 27

G. Kerangka Konseptual 34

Page 11: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

x

BAB III : METODE PENELITIAN 35

A. Jenis Penelitian 36

B. Tahapan Penelitian 37

C. Batasan Istilah 38

D. Rancangan Penelitian 39

E. Sumber Data dan Data 39

F. Instrumen Penelitian 40

G. Teknik Pengumpulan Data 40

H. Pemeriksaan Keabsahan Data 42

I. Teknik Analisis Data 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45

A. Deskripsi Hasil Data 45

B. Pembahasan Hasil Penelitian 50

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 61

A. Kesimpulan 61

B. Saran 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

xi

PROPOSAL

REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO

KABUPATEN ENREKANG ( KAJIAN SEMIOTIKA )

Page 13: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

xii

Muhammad Nasrul

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2018

Page 14: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pola pikir manusia merupakan sebuah bentuk

perkembangan yang mendasari terbentuknya suatu pemahaman yang merujuk

pada terbentuknya sebuah makna. kehidupan kita saat ini tidak pernah terlepas

dari makna, persepsi atau pemahaman yang kita liat. Sekarang ini kita melihat

benda-benda di sekeliling kita. Sering sekali kita tanpa memikirkan bentuk dan

wujud benda tersebut kita bisa mengetahui apa nama benda itu. Dan mengapa

tanda ini di maknai begini, kajian keilmuan yang meneliti simbol atau tanda dan

konstruksi makna yang terkandung dalam tanda tersebut dinamakan semiotika.

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.

Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan

di kehidupan ini, di tengah-tengah manusia dan bersama dengan manusia.

Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi pada dasarnya hendak

mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things).

Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan

mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek

tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak

berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem berstruktur dari tanda (Barthes,

1988:179) .

Semiotika menjadi tradisi dalam teori komunikasi. Tradisi semiotik terdiri

atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda,

Page 15: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

2

ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu

sendiri.(littlejohn: 2009). Tujuan semiotika mengetahui makna-makna yang

terkandung dalam tanda sehingga diketahui bagaimana komunikator

mengkonstruksi pesan. Konsep pemaknaan ini tidak lepas dari nilai-nilai ideologis

tertentu serta konsep kultural yang menjadi salah satu faktor konstruksi makna

dalam sebuah simbol menjadi aspek yang penting untuk mengetahui pesan dalam

tanda tersebut. Semiotika tentunya melihat bagaimana budaya menjadi landasan

pemikiran dalam pembentukan makna dalam suatu tanda.

Representasi merupakan salah satu praktek penting yang memproduksi

kebudayaan. Kebudayaan merupakan konsep yang sangat luas, kebudayaan

menyangkut pengalaman berbagi. Seseorang dikatakan berasal dari kebudayaan

yang sama jika manusia-manusia yang ada di situ membagi pengalaman yang

sama, membagi kode-kode kebudayaan yang sama, berbicara dalam bahasa yang

sama dan saling berbagi konsep-konsep yang sama. Bahasa adalah medium yang

menjadi perantara dalam memaknai sesuatu, memproduksi dan mengubah makna.

Bahasa mampu melakukan semua ini karena ia bereporasi sebagai sistem

representasi. Lewat bahasa (simbol-simbol, kode atau tanda tertulis, lisan atau

gambar) dapat mengungkap pikiran, konsep dan ide-ide tentang sesuatu.

Berbicara tentang budaya Indonesia sebagai negara yang terdiri atas berbagai

suku bangsa yang memiliki banyak ragam budaya tercermin dalam gaya dan pola

hidup masing-masing daerah. Kebudayaan merupakan ciri khas suatu bangsa yang

melambangkan jati diri Bangsa tersebut yang harus dijaga dan dilestarikan oleh

segenap warga Negara Indonesia. Budaya yang ada di Indonesia mempunyai

Page 16: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

3

keunikan yang berbeda-beda di setiap daerah. Daerah yang memiliki pola

kehidupan yang unik. Yaitu pola kehidupan yang terdapat pada masyarakat

Enrekang yang dikenal dengan Rombu Solo.

Kekayaan budaya yang terkandung dalam adat atau tradisi Rombu Solo sudah

seharusnya dilestarikan dari turun temurung di era globalisasi dan modernitas

yang sedang melanda seluruh sendi kehidupan manusia mulai dari daerah

perkotaan hingga ke wilayah pelosok. Tradisi ini sangat penting dilestarikan karna

jika hal tersebut di biarkan maka lambat laun akan hilang kebudayaan itu.

Penelitian yang mengkaji tentang cerita rakyat pernah dilakukan kartini (2016)

dengan judul “symbol dalam Cerita Rakyat Muna (kajian Semiotika). Penelitian

ini menggunakan kajian semiotika model Charles Sander Pierce dan

menyimpulkan bahwa cerita rakyat Muna yang dianalisi mengandung beberapa

symbol. Symbol-simbol tersebut erat kaitanya dengan hakikat cerita yang hendak

disampaikan oleh penuturnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tipe relasi nilai

kemanusiaan dalam sastra sinrilik meliputi tipe relasi manusia dan tuhan, manusia

dan manusia, manusia dan diri sendiri dan manusia dan alam. Isi nilai

kemanusiaan dalam sinrilik meliputi isi yang berkaitan dengan sistem

kepercayaan atau religi, yang berkaitan dengan sistem tradisi dan adat istiadat, dan

isi yang berkaitan dengan sistem kaidah atau norma.

Kode secara umum dalam strukturalisme dan semiotika terkait dengan sistem

yang memungkinkan manusia untuk memandang identitas-identitas tertentu

sebagai tanda-tanda, sebagai suatu yang bermakna (Schooles,1982). Dengan kata

Page 17: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

4

lain, segala sesuatu yang bermakna tergantung pada kode, kita bisa memberi

makna kepada sesuatu berkah adanya sesuatu pikiran, suatu kode, yang

memungkinkan kita untuk melakukanya. Pengkajian sastra lisan pada kode sangat

jarang dilakukan terutama pada objek penelitian. Minimnya serta kurangnya

perhatian mengenai kode pada sastra lisan itulah sebagai dasar pertimbangan bagi

calon peneliti untuk menjadikan sastra lisan, dalam hal ini tradisi Rombu Solo

sebagai objek kajian untuk memahami kode, tanda yang sulit di pahami dalam

sastra lisan dan erat kaitanya pada tradisi khususnya di daerah Enrekang.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan judul penelitian “representasi

kode dalam Rambu Solo pada kajian semiotika ” Hasil penelitian ini diharapkan

memberikan manfaat dalam mengkaji semiotika, dan representasi kode pada

semiotika khususnya pada upacara Rombu Solo di Kabupaten Enrekang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana kajian semiotika yang terdapat dalam Rombu Solo?

2. Bagaimana fungsi sosial yang terdapat dalam Rombu Solo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan kode semiotika dalam Rombu Solo

2. Mendeskripsikan fungsi sosial yang terdapat dalam rombu solo.

Page 18: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

5

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari dua sisi yakni (1) manfaat dari sisi

teoritis, dan (2) manfaat dari sisi praktis.kedua hal tersebut diuraikan pada bagian

berikut ini.

1. Manfaat teoretis

a. Memberikan wawasan tambaan dalam pembelajaran sastra, khususnya

kode-kode yang terdapat pada tradisi rombu solo.

b. Memberikan sumbangan pengetahuan dalam perkembangan ilmu

pengetahuan.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan yang praktis untuk

menentukan rencana pembelajaran sastra khususnya kode-kode yang

terkandung dalam tradisi rombu solo.

Page 19: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustakan yang disajikan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memberi petunjuk bahwa suatu penelitian itu benar secara teoritis dan sebagai

literatur untuk mendukung penelitian ini. Adapun hal-hal yang diuraikan

sehubungan dengan teori yang relevan dengan penelitian ini akan diuraikan

sebagai berikut.

A. Sastra

Dalam bahasa Indonesia, kata sastra berasal dari bahasa sansekerta: akar

kata hs- dalam kata kerja turunan yang berarti „mengarahkan, memberi petunjuk

atau instruksi. Akhiran –tra biasanya menunjukkan alat, sarana. Maka dari itu

sastra berarti „alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran

( teeuw, 1984). Ilmu sastra ini di kemukakan oleh Luxemburg, dkk (1984) ada

lima pengertian sastra dengan mengacu pada ciri yang terdapat dalam sastra

sesuai dengan perkembangan yaitu: 1. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah

kreasi, bukan semata-mata imitasi, 2. Sastra bersifat atonom, tidak mengaju

kepada sesuatu yang lain, sastra tidak bersifat komunikatif, 3. Karya sastra yang

otonom itu bercirikan suatu koherensi, 4. Sastra menghidangkan sebuah sintesa

antara hal- hal yang saling bertentangan, dan 5. Sastra mengungkapkan yang tak

terungkapkan.

Menurut Tang (2008) sastra institusi sosial yang memakai medium bahasa,

sastra menyajikan kehidupan, dan kehidupan sebagian besar terdiri dari

Page 20: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

7

kenyataan sosial, walaupun karya sastra juga meniru alam dan dunia subjektifitas

manusia.

Karya sastra tidak hanya berfungsi sebagai media alternatif yang dapat

menghubungkan kehidupan manusia masa lampau, masa kini, dan masa yang

datang tetapi juga berfungsi sebagai bahan informasi masa lalu yang berguna

dalam upaya merancang peradaban manuasia kearah yang lebih baik dan

bergairah di masa depan.(Tang, 2008).

Satra lisan adalah kesustraan warga suatu kebudayaan yang di sebarkan

dan di tuturkan secara turun temurun. Istilah sastra lisan dalam bahasa Indonesia

berasal dari bahasa inggris oral literaturs. Istilah dari bahasa belanda yaitu Oran

Letterkunde. Dalam bahasa Indonesia digunakan istilah sastra tradisional. Dalam

pembicaraan seni pertunjukkan digunakan pula istilah seni bertutur. Lord (dalam

Amir, 2013) menawarkan definisi sastra lisan merupakan sastra yang dipelajari,

disampaikan dan dinikmai secara lisan.

B. Folklor

Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan

diwariskan turun- temurun. Folklor juga tersebar di antara kolektif macam apa

saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan

maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat bantu pengingat

(Danandjaja, 1994).

Page 21: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

8

Artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah

(menyeluruh) dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan, karena

sesungguhnya syeitan adalah musuh besar bagi kalian.” (QS.Al-Baqarah:208)

Terjemahan :

“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan

Allah,” mereka menjawab, “(Tidak!) Kami mengikuti apa yang kami dapati pada

nenek moyang kami (melakukannya).” Padahal,nenek moyang mereka itu tidak

mengetahui apa pun dan tidak mendapat petunjuk.” (QS Al-Baqarah:170)

1. Bentuk- bentuk folklor

Menurut Jan Harold Brunvand (1994 ) folklore dapat digolongkan ke dalam

tiga kelompok besar berdasarkan tipenya yaitu folkflor lisan, sebagian lisan,

dan bukan lisan.

a. Folklor lisan (verbal folklore)

Folkflor yang bentuknya memang murni lisan. Bentuk-bentunya (genre)

folkflor yang termasuk kedalam kelompok besar ini antara lain 1. Bahasa

rakyat seperti logat, julukan, pangkat tradisional dan title kebangsawanan,

2. Ungkapan tradisional, seperti peribahasa, pepatah, dan pameo,

3.pertanyaan tradisional, seperti teka-teki, 4. Puisi rakyat, seperti pantun

dan syair, 5. Cerita prosa rakyat, seperti mite, legenda dan dongeng, 6.

Nyanyian rakyat.

b. Folkflor sebagian lisan (party verbal folkflor)

Folkflor yang sebagian bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan

bukan lisan. Bentuk-bentuk folkflor yang termasuk kelompok besar selain

Page 22: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

9

kepercayaan rakyat adalah permainan rakyat, tarian rakyat adat istiadat,

upacara, pesta rakyat dan lain-lain.

c. Folklor Bukan Lisan (non verbal folkflor)

Folkflor yang bentunya bukan lisan walaupun cara pembuatannya di

sampaikan secar lisan. Kelompok ini di bagi menjadi yang material dan

yang bukan material. Bentuk material antara lain : arsitektur rakyat

(bentuk rumah asli daerah dan bentuk lumbung padi). Kerajinan tangan

rakyat, pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan dan minuman rakyat

obat-obatan tradisional, yang termasuk bukan material adalah: gerak

isyarat tradisional, bunyi isyarat untuk komunikasi rakyat, dan musik

rakyat. (Danangjaya, 1994).

2. Ciri-ciri Folklor

Danangjaya, 1994 mengemukakan cirri-ciri pengenal folklor sebagai berikut:

a. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan, yakni

melalui tutur kata dari satu generasi ke generasi berikutnya.

b. Folklor bersifat tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk realtif tetap,

dan juga diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama.

c. Folklor ada dalam versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda. Hal ini

di akibatkan oleh cara penyebarannya secara lisan sehingga oleh proses

lupa diri manusia atau proeses interpolasi folklor dengan mudah dapat

mengalami perubahan. Walaupun demikian perbedaannya hanya terletak

pada bagian karyanya saja sedangkan bentuk dasarnya dapat tetap

bertahan.

Page 23: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

10

d. Folklor bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui

oleh orang lagi.

e. Folklor biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola.

f. Folklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama suatu kolektif.

g. Folklor bersifat prologis yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sama

dengan logika umum.

h. Folklor menjadi milik bersama dari milik kolektif tertentu. Hal ini sudah

tentu diakibatkan karena penciptaan pertama sudah tidak diketahui lagi

sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya.

i. Folklor pada umumnya bersifat polos dan lugu sehingga seringkali

kelihatan kasar dan terlalu spontan.

3. Fungsi Folklor

a. Fungsi folklore sebagai system proyeks, sebagai alat pencermin angan-

angan suatu kolektif.

b. Funsi folklor sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-

lembaga kebudayaan.

c. Funsi folklor sebagai alat pendidik anak.

d. Fungsi folklor sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma

masyarakat akan selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya.

Artinya :

“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (mengikuti) apa yang

diturunkan Allah dan (mengikuti) Rasul.” Mereka menjawab, “Cukuplah bagi

Page 24: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

11

kami apa yang kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya).” Apakah

(mereka akan mengikuti) juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang

mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?” (QS

Al-Maidah:104)

Artinya ;

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan

yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,

akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang

mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah tersesat, sesat

yang nyata.” (QS.Al-Ahzab:36)

Artinya :

“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan

angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-

telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku

suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya“.

Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka

sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata”

C. Semiotika

Semiotika berasal dari kata yunani semeion, yang berarti tanda. Maka

semiotika berarti ilmu tanda. Semiotika adalah cabang ilmu yang berurusan

dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda,

seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi pengguna tanda (Zoest: 1993).

Page 25: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

12

Teeuw (1982) memberikan batasan bahwa semiotika adalah tanda sebagai

tindak komunikasi. Teeuw beranggapan bahwa semiotika merupakan model

sastra yang mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk

pemahaman hakiki untuk pemahaman gejala sastra sebagai alat komunikasi yang

khas didalam masyarakat manapun juga.

Tang (2008) mengemukakan bahwa semiotika adalah ilmu tanda yang

menganggap bahwa fenomena sosial masyarakat dan kebudayaan merupakan

sebuah tanda. Semiotika mempelajari sistem, aturan, dan konvensi yang

memungkinkan tanda-tanda yang ada mempunyai arti.

1. Sastra sebagai fakta semiotik

Sebagai fakta semiotika, karya sastra mempunyai eksistensi ganda, yakni

berada dalam dunia inderawi yang keberadaanya dapat ditangkap oleh indera

sekaligus dunia kesadaran yang nonempirik yang keberadaanya tidak dapat

dipahami oleh indera (Faruk, 2015)

2. Tanda verbal dan non verbal

Makna sebuah teks dapat berkembang dari waktu kewaktu setiap kali

pembaca membacanya, baik karena pengaruh pengalaman individual maupun

karena pengaruh prinsip-prinsip yang berkembang dalam kehidupan kolektif

bermasyarakat (Hoed, 2011).

3. Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes berperan besar memperkenalkan konsep semologi. Ketika

untuk pertama kalinya membaca buku Saussure, Barthes melihat kemungkinan-

kemungkinan untuk menerapkan semiologi atas bidang lain. Tetapi bertentangan

Page 26: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

13

dengan Saussure, Barthes bahwa Semiologi termasuk bagian linguistik, bukan

sebaliknya. Secara umum, Barthes ingin menawarkan suatu metode untuk

memperdalam pemahaman terhadap bahasa, sastra dan masyarakat. Secara

khusus Barthes memfokuskan pada tanda-tanda non verbal (Barthes, 2012).

Roland Barthes (1915-1980) menggunakan teori siginifiant-signifié dan

muncul dengan teori mengenai konotasi. Perbedaan pokoknya adalah Barthes

menekankan teorinya pada mitos dan pada masyarakat budaya tertentu (bukan

individual). Barthes mengemukakan bahwa semua hal yang dianggap wajar di

dalam suatu masyarakat adalah hasil dari proses konotasi. Perbedaan lainnya

adalah pada penekanan konteks pada penandaan. Barthes menggunakan

istilah expression (bentuk, ekspresi, untuk signifiant) dan contenu (isi, untuk

signifiè). Secara teoritis bahasa sebagai sistem memang statis, misalnya meja

hijau memang berarti meja yang berwarna hijau. Ini disebutnya bahasa

sebagai first order. Namun bahasa sebagai second order mengijinkan kata meja

hijau mengemban makna “persidangan”. Lapis kedua ini yang disebut konotasi.

Unsur-unsur semiologi disajikan kedalam empat bagian pokok yang

dipinjam dari linguistik structural antara lain sebagai berikut:

a. Langue (language) dan Parole (speech)

b. Penanda (signifier) dan petanda (signified)

c. Sintagma (Syntagm) dan system (system)

d. Denotasi (denotation) dan konotasi (connotation)

Roland Barthes (2012) berpendapat bahwa dalam teks setidaknya

beroprasi lima kode pokok yang didalamnya terdapat penanda tekstual yang

Page 27: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

14

dapat dikelompokkan. Setiap atau tiap-tiap leksia dapat dimasukkan kedalam

salah satu dari lima kode ini. Kode sebagai suatu sistem makna luar yang lengkap

sebagai acuan dari setiap tanda, menurut Barthes terdiri atas lima jenis kode,

yaitu: a. kode hermeneutik (kode teka-teki), b. kode semik (makna konotatif), c.

kode simbolik, d. kode proaretik.

Semiotika terdapat sembilan macam semiotik, yaitu:

a. Semiotik Analitik

Semiotik yang menganalisis sistem tanda. Contoh: seseorang yang

mempunyai suatu ide dalam pikirannya, lalu ide tersebut digambar

menggunakan alat tulis menjadi suatu benda atau simbol, dan benda tersebut

mempunyai makna dibaliknya.

b. Semiotika Deskriptif

Semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat dialami sekarang,

meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan

sekarang. Misalnya, langit yang mendung menandakan bahwa hujan tidak

lama lagi akan turun, dari dahulu hingga sekarang tetap saja seperti itu.

Demikian pula jika ombak memutih di tengah laut, itu menandakan bahwa

laut berombak besar. Namun, dengan majunya ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni, telah banyak tanda yang diciptakan oleh manusia untuk memenuhi

kebutuhannya.

c. Semiotika Faunal(zoosemiotic)

Page 28: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

15

Semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh

hewan. Hewan biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara

sesamanya, tetapi juga sering menghasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oleh

manusia. Misalnya, seekor ayam betina yang berkotek-kotek menandakan

ayam itu telah berteluratau ada sesuatu yang ia takuti. Induk ayam yang

membunyikan “krek ... krek ... krek ...” memberikan tanda kepada anak-

anaknya untuk segera mendekat, sebab ada makanan yang ditemukan. Tanda-

tanda yang dihasilkan oleh hewan seperti ini, menjadi perhatian orang yang

bergerak dalam bidang semiotik faunal.

d. Semiotika Kultural

Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalam

kebudayaan masyarakat tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagai

makhluk sosial memiliki sistem budaya tertentu yang telah turun-temurun

dipertahankan dan dihormati. Budaya yang terdapat dalam masyarakat juga

merupakan sistem itu, menggunakan tanda-tanda tertentu yang

membedakannya dengan masyarakat yang lain. Contoh: budaya orang NU

adalah adanya tahlilan, sholawatan dan lain-lain.

e. Semiotika Naratif

Semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan

cerita lisan (folklore). Telah diketahui bahwa mitos dan cerita lisan, ada di

antaranya memiliki nilai kultural tinggi. Contoh: pohon beringin yang

rindang dan lebat di percayai orang-orang bahwa pohon itu keramat atau

angker.

Page 29: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

16

f. Semiotika Natural

Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. Air

sungai keruh menandakan di hulu telah turun hujan, dan daun pohon-

pohonan yang menguning lalu gugur. Alam yang tidak bersahabat dengan

manusia, misalnya banjir atau tanah longsor, sebenarnya memberikan tanda

kepada manusia bahwa manusia telah merusak alam.

g. Semiotika Normatif

Semiotik yang khusus menelaah tanda yang dibuat manusia yang berwujud

norma-norma, misalnya rambu-rambu lalu lintas. Di ruang kereta api sering

dijumpai tanda yang bermakna dilarang merokok.

h. Semiotika Sosial

Semiotik yang khusus menelaah sistem yang tanda dihasilkan oleh manusia

yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun lambang

berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat. Contoh: lagunya Nidji

yang berjudul “Laskar Pelangi” yang mempunyai makna kata yang baik dan

indah.

i. Semiotika Struktural

Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui

struktur bahasa. Baik itu bahasa verbal maupun bahasa non verbal (logika

tindakan, e. kode gnomik (kode kultural).

Menurut Susanto (2013) modus transaksi amanat yang dikemukakan oleh

Roland Barthes, merupakan praktis untuk menemukan amanat secara tepat.

Page 30: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

17

Tujuannya adalah agar pembaca tidak sia-sia dalam melakukan interpretasi

terhadap karya sastra. Kelima kode Roland Barthes sebagai berikut:

Page 31: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

18

a. Kode teka-teki

Kode teka-teki adalah merupakan belitan tanda Tanya dalam batin

pembaca yang dapat membangkitkan hasrat pembaca dan kemauan untuk

menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan inti yang dikandung dalam

karya sastra. Kode teka-teki dipakai bilamana pembaca berhadapan dengan

sesuatu yang tidak segera dapat dipahami, disitulah perlu usaha

interpretasi.

b. Kode konotatif

Kode konotatif merupakan dunia yang ditransformasikan kedalam

deretan tanda tulis yang bersifat lihatan. Penyebab konotatif itu sendiri

adalah fakta dalam kehidupan sehar-hari yang telah mengalami modifikasi,

artifisial, dan interpretasi sesuai dengan konteks aksion yang diinginkan

pengarang.

c. Kode simbolik

Kode simbolik merupakan dunia perlambangan, yakni dunia

personifikasi manusia dalam menghayati arti hidup dan kehidupan. Hal ini

dapat ditandai melalui kelompok-kelompok konvensi atau berbagai bentuk

yang teratur. Melalui pengulangan bermacam-macam mode dan

bermacam-macam maksuddalam sebuah teks sastra, yang akhirnya

menghasilkan sebuah makna kode tersebut.

d. Kode aksi

Kode ini mengacu pada organisasi aksi-aksi yang dilakukan atau

dialami oleh agen-agen yang ada dalam narasi. Kode aksi mencakup

Page 32: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

19

segala yang ada dalam teks hadir secara khas dan secara lansung sebagai

yang bersifat naratif, yaitu mencakup relasi yang ada pada apa yang terjadi

yang disajikan secara ordinar menurut suatu logika yang sekaligus kausal

dan temporal (Barthes, 2007).

e. Kode budaya

Kode budaya merupakan peranan metalingual. Hal ini terlihat

fatalnya bila yang terjadi dalam susastra dihubungkan dengan realitas

budaya. Latar sosial budaya yang terdapat dalam sebuah cerita rekaan

memungkinkan adanya suatu kesinambungan dari budaya sebelumnya.

Selain itu dapat pula sebagai penyimpangan budaya dari budaya

sebelumnya, ntah sebgian atau keseluruhannya terhadap budaya yang telah

mapan. Misalnya upacara karya Korrie Layun Rampan yang banyak

menginformsikan budaya dayak (Kalimantan) dengan dimensi latar

belakang social budayanya.

Paliang (2003) mendefinisikan pemahaman kode Roland Barthes

akan memudahkan pembaca menilai tingkatan konotasi sebuah teks.

Barthes didalam bukunya mengembangkan teori kode dengan cara

mendekonstruksi atau membongkar teks Balzac Sarrsine, yaitu

memecahnya menjadi beberapa bagian untuk dikaji, memberinya nomor

dan kemudian merekonstruksinya kembali menjadi 48 tema. Dari ke-48

tema tersebut, Barthes menghasilkan konstruksi lima macam kode yang

berbeda yaitu kode hermeneutik, semantik, simbolik, proairetik, dan

kultural.

Page 33: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

20

1. Kode Hermeneutik

Kode hermeneutic adalah kode yang mengandung unik-unik tanda

secara bersama-sama berfungsi untuk mengartikulasikan dengan

berbagai cara dialektika pertanyaan respon, yang didalamya proses

jawaban atau kesimpulan (cerita) ditangguhkan, sehingga

menimbulkan semacam enigma (teka-teki) atau dengan kata lain kode

hermeneutika berhubungan dengan teka-teki dalam wacana.

2. Kode Semantik

Kode semantik adalah kode yang berada pada kawasan penanda,

penanda khusus yang memiliki konotasi, atau penanda yang

materialitasnya sendiri tanpa rantai pertandaan pada tingkat idiologis.

Kode tersebut merupakan sebuah kode relasi penghubung, yang

merupakan konotasi dari orang, tempat, objek, yang petandanya adalah

sebuah karakter (sifat, atribut, predikat). Misalnya konotasi feminitas,

maskulinitas. Atau dengan kata lain, kode semnatik adalah tanda-tanda

yang ditata sehingga memberikan suatu konotasi maskulin, feminine,

kebangsaan, kesukuan, loyalitas.

3. Kode simbolik

Kode simbolik adalah kode yang mengatur antithesis dari tanda-

tanda, dimana satu ungkapan atau tanda meleburkan dirinya kedalam

subtitusi (pergantian), keanekaragaman penanda dan referensi,

Page 34: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

21

sehingga menggiring dari suatu kemungkinan lainnya dalam

indeterminansi.

4. Kode proairetik

Kode proairetik adalah kode yang mengatur alur cerita atau narasi

atau disebut juga kode aksi. Setiap aksi dalam satu cerita menjadi sub-

bagian secara berurutan dan urutan-urutan ini hanya dapat dilihat

dalam proses membaca satu aksi dalam konteks totalitasnya. Aksi

tertentu berdasarkan logika tertentu memampukan seorang pembaca

memperkirakan aksi sebelum dan aksi berikutnya.

5. Kode Kultural

Kode kultural adalah yang mengatur dan membentuk suara-suara

kolektif dan anonym dari pertandaan, yang berasal dari pengalaman

manusia dan tradisi yang beraneka ragam.

D. Sastra dalam model semiotika

Sastra sebagai tanda termasuk dalam bidang semiotik Desassure, bahasa

adalah sistem tanda dan tanda merupakan kesatuan antara dua aspek yang tak

terpisahkan satu sama lain; signifian ( penanda) dan signifie (petanda). Signifian

adalah aspek formal atau bunyi pada tanda itu, padahal signifie adalah aspek

pemaknaan atau konseptual tetapi signifian tidak identik dengan bunyi dan

singnifie bukanlah denotasi, jadi hal atau benda dalam kenyataan yang diacu oleh

tanda itu. Secara kongkrit tanda burung tidak sama dengan bunyi fisik dan tidak

pula dalam binatang dalam kenyataan. Dapat di katakana bahwa aspek tandanya

Page 35: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

22

di laksakan lewat bentuk bunyi fisik, sedangkan sebagai tanda kata burung dpat di

pakai untuk mengacu dalam kenyataan.

De Saussure membicarakan beberapa aspek tanda yang khas, tanda adalah

arbitrer, konvesional dan sistematik. Arbitrer berarti bahwa dalam urutan bunyi b-

u-r-u-n-g itu sendiri tidak ada alasan atau motif untuk menghubunkannya dengan

binatang yang dapat terbang. Kombinasi tertentu antara aspek formal dan

konseptual sebenarnya berdasarkan konvensi yang berlaku antara anggota

masyarakat bahasa tertentu, yang disebut burung oleh orang Indonesia, di sebut

bird oleh orang bahasa inggris, dan vogel oleh orang belanda, dan seterusnya.

Setiap bahasa menpunyai sistem maknanya yang sedikit banyaknya berbeda

dengan sistem makna bahasa yang lain. De sassaure menjelaskan pula bahwa

bahasa bukanlah satu-satuanya tanda yang di pakai dalam masyarakat, ada

berbagai sisten tanda lain, misalnya dalam masyarakat modern kita memakai

sistem tanda lalu lintas yg prinsipnya sama dengan bahasa. Tanda lalu lintas juga

bersifat arbitrer merah sebagai larangan, hijau sebagai izin. Ada hubungan

intrinsic sistem tanda lalu lintas berdasarkan oposisi tertentu.

Semua sistem tanda, tarmasuk bahasa, yang merupakan sistem tanda yang

paling kompleks dan mendasar untuk momunikasi manusia, dari segi tertentu

dapat kita bandingkan dan di teliti, ilmu pengetahuan yang bertugas meniliti

sistem tanda oleh De Sasssure di sebut semiologi, atau ilmu tanda (semio) yang

berarti tanda. Gagasan yang sama telah lebih dahulu di kembangkan oleh Charles

Sander Pierce, seoarang filsuf America yang tulisanya diterbitkan berdasrarkan

kata yunani yang sama Pierce menciptakan istilah semiotik, semiotik untuk

Page 36: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

23

cabang yang sama. Semiotik atau semiologi sebagai ilmu tanda semakin populer

dan semakin luas bidannya, karena tidak hanya melingkupi ilmu bahasa dan sastra

tetapi juga aspek atau pendekatan bahasa dan sastra tetapi juga aspek atau

pendekatan tertentu dalam ilmu seni (estetik), antropologi budaya, dan filsafat.

1. Model bahasa karl biihler

De Sassure dan Pierce bahwa tidak hanya bahasa tetapi juga sastra merupakakn

sistem tanda yang bertugas sebagai alat komunikasi anatar manusia makin meluas

dalam kalangan peneliti sastra. Apa yang di maksud bahwa sastra adalah tanda

dan tanda bahasa sebagai unsur semiotik untuk menjelaskan situasi dan fungsi

tanda bahasa dapat di jelaskan oleh Karl Biihler seorang ahli pisikologi, tetapi

banyak memberi kontribusi dalam masalah bahasa, pada tahun 1934 menulis buku

yang berjudul Spachtheorie dalam buku tersebut Biihler juga berpanjang lebar

membicarakan bahasa sebagai sisten tanda. Buhler juga menguraikan ciri khas

tanda bahasa sebagai gejala sosial. Buhler dalam temuannya yang di sebut

organon model der sparche model bahasa dengan memakai istilah yunani yang di

ambilnya uraian plato mengenai bahasa (organon bererti alat, sarana,istrumen).

Dalam model organon dengan bahasa sebagai alat komunikasi terungkap,

komunikasi di uraikan oleh buhler di sebut leistung, efek atau hasil rangkap tiga

yang diakibatkan oleh bahasa: ausdruck, apple,darsellung, fungsi bahasa sebagai

alat komunikasi dapat di jelaskan sebagai :

a. Pemakai tanda bahasa lewat alat itu dapat menyampaikan sesuatu mengenai

hal-hal di luar bahasa dalam kenyataan kepada penerima tanda bahasa itu.

Page 37: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

24

b. Tiga fungsi bahasa tidak selalu sama buhler tidak selalu sama pentingnya

dalam situasi komunikasi yang domain pemakainya bahasa bianya adalah

funsi dasterllung, tetapi sistuasi tetetntu eksperilah yang dominan.

2. Model sastra Abrams

Abrams sastra mau taka mau adalah salah satu bentuk pemakai bahasa model

buhler menpunyai arti untuk peneliti sastra, pada tahun 1993 terbitlah bukunya

yang berjudl the mirror in the lamp. Dalam buku tersebut M. H. abrams meneliti

teori mengenai sastra yang berlaku yang di utamakan di masa romatik khususnya

dalam puisi dan ilmu sastra inggis dalam abab 19. Abrams memperlihatkan

kekacauan dan keragaman teori tersebut lebih muda di pahami dan di teliti jika

berpangkal pada sistuasi karaya sastra menyeluruh (the total situation off work off

art). Dalam teori abram terkandung pendekatan kritis yang utama karya sastra

sebagai berikut.

i. Pendekatan yang menitip beratkan karya itu sendiri, pendekatan ini di

sebut obyektif.

ii. Pendekatan yang menitipberatkan penulis, yang di sebut ekspresif.

iii. Pendekatan yang menitipberatkan semesta, yang di sebut mimetic.

iv. Pendekatan yang menitipbearatkan pembaca, di sebut pragmatic.

Empat karya sastra di atas dalam sejarah kritik sastra masing-masing member

peratian khas dan utama. Abrams meperhaikan bahwa dalam kritik dunia barat

pada masa-masa tertentu salah satu di antara keempat pendekatan tersebut sering

menjadi dominan, pendekatan terhadap karya sastra yang domain adalah

Page 38: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

25

pendekatan ekspresif penulis mendapat sorotan yang khas, sebagai pencipta yang

kreatif dan jiwa pencipta itu mendapat minat yang utama dalam penilaian dalam

karya sastra, tidak kebutlan pula pada masa itu puisi dan lirik dianggap sebagai

bentuk yang paling utama. Pada masa lain karya sastra itu sendiri mendapat minat

utama misalnya : dala aliran strukturalisme, bukan penulis atau pembaca yang

penting, bukan pula kenyataan di bayangkan oleh karya seni, tetapi karya sastra

sebagai sesuatu yang otonom. Sebaliknya dalam kritik sastra aliran marxis aspek

mimetic yaitu hubungan karya seni dengan kenyataan menjadi cirri utama dalam

penilaian-penilaianya. Aliran sosialis-realisme adalah contoh yang jelas menurut

marx , seni harus membayangkan atau mencerminkan kenyataan social ekonomi,

sebagai alat untuk merombak keadaan masyarakat itu. Dari contoh itu sudah

menjadi jelas pula bahwa keempat pendekatan itu biasanya tidak dapat dipisah-

pisahkan secara mutlak, sebab misalnya dalam pendekatan marxis selalu ada

aspek pragmatic seni bertugas untuk ikut serta dalam proses pembongkarn

masyarakat lewat efeknya pada pembaca.

3. Model Charles Morris

Model yang diciptakan oleh Charles Morris, seorang ahli semiotik awal

yang terkenal, model ini pada prinsipnya sama dengan organon Buhler, tetapi

berbeda dalam peristilahannya. Model Morris-Klaus membedakan tiga dimensi

dalam proses semiosis pada tanda yang dilambangkan segitiga. Dimensi pertama

adalah dimensi sintaktik, yaitu adalah hubungan antara satu tanda dengan tanda

lain dalam proses komunikasi. Dari segi tertentu dimensi sintaktik ini dapat

disamakan dengan Poetic Function Jakobson, atau aspek objektif Abrams, dalam

Page 39: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

26

arti bahwa dimensi sintaksis menekankan struktur intrinsik karya sastra sebagai

sistem tanda. Dalam model Morris dimensi prakmatik melingkupi pengiriman

maupun penerimaan pesan. Penggabungan dua faktor komunikasi ini dalam satu

dimensi seringkali diuraikan mengenai semiotik, dalam ilmu sastra identifikasi

peranan penulis dan pembaca kurang menguntungkan oleh karena dalam sastra

biasanya peran seniman dan penikmat artis dan audiens tidak sejaja, malahan

seringkali berjauhan, bahkan pula bertentangan, sehingga aspek ekspresi dan

aspek pragmatik perlu dibeda-bedakan dalam ilmu sastra, juga dari segi istilah

Dimensi semantik dalam model Moris-Klaus bertepatan dangan funsi

mimetik atau referensial dalam model lain, fungsi mimetik atau referensial

dibedakan oleh Klaus antaranya semantik dan sigmatik, semenatik mengenai

apek arti secara konseptual ala De Sassure tanda sebagai dwi tunggal signifian dan

signifie yang artinya diketahui oleh pemakai bahasa lepas dari situasi komunikasi

yang kongkrit, sigmatik dalam peristilahan Klaus mengacu pada aspek referensial,

tanda dalam penerapanya merupakan sesuatu dalam kenyataan.

E. Representasi

Representasi adalah salah satu konsep penting dalam komunikasi visual

yang berkaitan erat dengan semiotika, fenomenologi, dan retorika. Terdapat

beberapa konsep representasi menurut para ahli yaitu konsep reprensentasi

Saussure, konsep representasi Pierce, dan konsep representasi Mitchell.

Konsep representasi Saussure

Page 40: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

27

Mendefinisikan tanda linguistik sebagai entitas psikologis dua sisi yang

terdiri dari alat tanda dan makna tanda. Ia menggunakan kata signifier untuk alat

tanda dan signified untuk makna tanda. Yang termasuk alat tanda menurut

Saussure W.J.T Mitchell meliputi pengalaman antesenden, kata-kata, ekspresi,

atau suara saat berbicara. Sedangkan, yang termasuk makna tanda meliputi

konsekuensi pengalaman, benda, isi, atau tanggapan.

Konsep representasi Pierce

Mendefinisikan representasi sebagai hubungan diantara tanda, obyek, dan

interpretan atau penafsir. Bagi Pierce, semiotika terjadi ketika keberadaan tanda

terhubung dengan makna tanda obyek untuk menghasilkan makna dalam pikiran

penafsir atau interpretan.

Konsep representasi Mitchell

Melalui teori gambar menyatakan bahwa representasi tidak hanya

memediasi pengetahuan kita namun juga menghalangi, memotong, dan

meniadakan pengetahuan itu. Dengan kata lain, representasi tidak hanya

memediasi pengetahuan yang kita konsumsi, representasi juga mempengaruhi

pengetahuan melalui fragmentasi, peniadaan, dan lain-lain.

Menurut Marcel Danesi bahwa pengertian representasi bahwa definisi

representasi adalah sebagai proses merekam ide, pengetahuan atau pesan dalam

beberapa cara fisik yang disebut dengan representasi.

Menurut Cris Barker bahwa pengertian representasi adalah kajian utama

cultural studies, cultural studies yang mempusatkan pada diri kepada bagaimana

Page 41: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

28

suatu proses pemaknaan representasi itu sendiri. Maksud dari representasi adalah

cultural studies, bahwa pengertian representasi tersebut adalah makna yang

mempunyai sifat material yang mereka tertanam dalam bunyi-bunyi, tulisan,

benda-benda, program-program televisi.

Menurut David Croteau dan William Hoynes bahwa pengertian

representasi adalah hasil dari suatu proses penyeleksian yang menggaris bawahi

suatu hal-hal tertentu dan hal lain yang diabaikan. Dalam representasi media,

tanda yang digunakan untuk melakukan representasi tentang suatu hal.

Menurut Stuart Hall ada dua proses representasi.

Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang „sesuatu „ yang ada dikepala

kita masing-masing (peta konseptual), representasi mental masih merupakan

sesuatu yang abstrak.

Kedua, „bahasa‟ yang berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep

abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam „bahasa‟ yang

lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu

dengan tanda dari simbol-simbol tertentu. Media sebagai suatu teks banyak

menebarkan bentuk-bentuk representasi pada isinya. Representasi dalam media

menunjuk pada bagaimana seseorang atau suatu kelompok, gagasan atau pendapat

tertentu ditampilkan dalam pemberitaan.

Menurut Goldin (2002) bahwa pengertian representasi adalah sebuah

konfigurasi (bentuk atau susunan) yang mampu menggambarkan, mewakili, atau

melambangkan sesuatu dalam suatu cara. Representasi merupakan yang mampu

Page 42: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

29

mewakili, menggambarkan atau menyimbolkan berupa objek dan juga suatu

proses.

Adapun proses dari terjadinya representasi adalah sebagai berikut..

4. Realitas. Pengertian realitas secara bahasa tulis dapat berarti dokumen

wawancara transkrip dan sebagainya. Sedangkan dalam televisi mislanya

perilaku, make up, gerak-gerik, pakaian dan juga ucapan.

5. Representasi. Representasi merupakan sebagai elemen tadi yang

ditandakan secara teknis. Dalam hal ini secara bahasa tulisan contoh-

contohnya adalah berupa kata, proposisi, grafik, kalimat, foto dan caption.

Dalam TV misalnya kamera, musik, tata cahaya, dan lain-lannya. Elemen

tersebut berupa transmisikan ke dalam kode representasional yang

dimasukkan diantaranya bagaimana objek. Digambarkan berupa karakter,

narasi, dialog dan setting serta lain-lainnya.

6. Ideologi. Semua elemen yang diorganisasikan dalam koheransi dan kode

ideologi, misalnya individualisme, sosialisme, kelas, materialisme,

liberalisme, patriarki, ras dan sebagianya.

F. Rambu Solo

Kabupaten enrekang adalah salah satu daerah tingkat 11 provensi Sulawesi

Selatan. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Enrekang. Kabupaten ini memiliki

luas wilayah 1.786,01 km² dan berpenduduk sebanyak ± 190.579 jiwa.

Nenek moyang kita ( ras Melayu sub etnik dari ras Mongoloid ) konon

berasal dari daerah Yunan, Cina Selatan dan wilayah Indocina yang kemudian

Page 43: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

30

menyebar ke seluruh kepulauan di Nusantara. Salah satu kelompok lalu singgah

dan menetap di Pulau Sulawesi. Mereka kemudian masuk ke wilayah sekitar

aliran Sungai Saddang lalu terus ke Gunung Bambapuang. Dari sekitar Gunung

Bambapuang ini mereka terus menyebar ke Timur ke daerah Pegunungan

Latimojong hingga ke sebelahnya (Luwu'), ke Selatan daerah Maiwa, Wajo, ke

Barat daerah Pinrang dan Polewali Mamasa serta Tana Toraja di utara.

Kemudian penduduk asli di Bambapuang ini membangun Kampung Rura‟

di sebelah timur Gunung Bambapuang dan Kampung Tinggallung di sebelah

baratnya. Dan penduduk kampung Rura‟ dan Tinggallung membangun Kampung

Papi, Kotu, Kaluppini, Bisang, Leoran, Tanete Carruk (Enrekang). Kampung-

kampung di daerah Maiwa seperti Paladang, Tapong, Limbuang, Matajang,

Pasang, dll. Kampung-kampung di daerah Duri atau Tallu Batu Papan seperti

Tontonan, Baroko, Buntu Batu, Malua, Alla. Kampung-kampung di daerah

Pinrang seperti Letta', Kassa', Batu Lappa'. Kemudian dibelakang hari kampung-

kampung yang disebut tadi tergabung dalam Federasi Massenreng Bulu' atau

penyebutannya menjadi Massenrempulu' (Jejeran gunung). Selain perkampungan

tersebut penduduk asli asal Pegunungan Bambapuang membangun juga

perkampungan di Binuang, perkampungan di daerah Sa'dan Tanah Toraja (hulu

Sungai Saddang), perkampungan di timur kaki Gunung Latimojong (Luwu') .

Beberapa ratus tahun kemudian datanglah beberapa Tomanurun ke daerah

Enrekang, Maiwa, Duri (Persekutuan Masserempulu') dan persekutuan Kerajaan

Malepon Bulan (Toraja), antara lain :

Page 44: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

31

1. Tomanurun Puang Tamboro Langi‟ dari Toraja, merupakan kakek dari

Lakipadada yang menjadi raja di Malepon Bulan dan kakek Lolo Bayo‟ atau

Karaeng Bayo‟ suami dari To Manurung ri Tamalate yang menjadi Ratu

pemimpin pertama Kerajaan Gowa yang menurunkan Raja-Raja Gowa.

2. To Matasak Malepon Bulan di Kandora Mengkendek Tallulembangna Tana

Toraja dengan istrinya Tomanurun Puang Sandabilik di Kairo Sangalla

Tallulembangna Tana Toraja.

3. Tomanurun We Illang ri Langi‟ di Gunung Bambapuang Kampung Kotu,

Enrekang.

4. Tomanurun Guru Sellang Puang Palipada di Buli Palli Posi Tanah, Kampung

Kaluppini Enrekang bersama istrinya Embong Bulan dari Malepon Bulan

(Toraja). Tomanurun Guru Sellang Puang Palipada adalah keluarga dari

Batara Guru di Luwu‟. Dan sebagian besar pendapat menyatakan

bahwa Tomanurun Guru Sellang Puang Palipada adalah nama lain dari

Lakipadada (dua nama dengan satu orang saja) Karena cara berfikir

Tomanurun (g) lebih maju daripada penduduk asli maka Tomanurun (g)

mengajar kepada penduduk asli adat istiadat dan membibing cara hidup yang

lebih teratur sampai kepada kelompok penduduk asli dengan nama Pake‟.

Pake‟ mengangkat Tomanurun (g) menjadi pimpinannya. Tomanurun (g)

menjalankan kepemimpinannya berdasarkan kerakyatan, kemanusiaan dan

keadilan. Akan tetapi setelah keturunannya menjadi pemimpin, istilah To

Manurun (g) digantikan dengan istilah Puang/Arung/Datu'/Karaeng/Petta/Raj

a, dll.

Page 45: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

32

Dari beberapa Tomanurun di daerah Masserempulu', yang akan

disampaikan sejarahnya ialah Tomanurun Guru Lasellang Puang Palipada

keluarga Tomanurun Batara Guru dari Luwu. Tomanurun Guru Lasellang Puang

Palipada menjadi pemimpin di Palli, Possi Tanah, Kampung Kaluppini, Enrekang.

Ia tinggal pada sebuah rumah di atas bukit Palli, Posi Tanah, Kampung Kaluppini,

Enrekang.

Selama Tomanurun Puang Palipada tinggal dikampung Kaluppini

Enrekang melahirkan lima orang anak-anak masing-masing :

a. Empakka Madea Batu Puang Cemba Karueng Endekan

Wali pertama di daerah Masserempulu yang pertama-tama

menyebar Agama Islam didaerah Masserempulu antara abad XIII

M. Makamnya terletak di Buttu Tangnga Kota Enrekang.

b. La Kamummu

Dia diberinama La Kamummu karena badannya berwarna

Kamummu‟ (Ungu), karena itu bendera kerajaan Massenrempulu‟

berwarna ungu. Tidak memiliki kuburan, karena belum masuk

Islam dan ia menghilang seperti ayahnya Tomanurun Guru

Lasellang Puang Palipada.

La Kamummu‟ menurunkan :

• Takkebuku Taulan, yang kemudian menurunkan :

a) Arung Maiwa

b) - Sinapati, dan

Page 46: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

33

c) We‟ Cudai Dg. Risompa Datu' Cina Punnae Tanete Lampe

Pammana Wajo, yang merupakan isteri Sawerigading.

Puang Palindungan Paladang Maiwa, yang menurunkan :

Tomaraju Arung Buttu Enrekang. Suami Puang Tianglangi‟

Lando Rundun (Manggawari nama Islamnya) Arung Makale Tallu

Lembangna keturunanan Tomanurun Puang Tamboro' Langi'

Tomatasak Malepon Bulan Tana Toraja.

c. We‟ Monno atau We‟ Sangngan, di Luwu digelar Datu‟

Sengngeng, merupakan Ibu Kandung Sawerigading dan We‟

Tanriabeng, ibu Simpurusiang Datu Luwu ke III.

d. Marudindin La Bolong Puang Timban Ranga, kawin dengan

Tomanurun dari Malepon Bulan, menurunkan keturunan : Madika

Ranga Enrekang.

e. Dajeng Wanna Pute, kawin dengan lelaki dari pegunungan

Latimojong. Tulang belulang dan tengkorak kepala Dajeng Wanna

Pute masih tersimpan dalam gua di Kampung Kaluppini, Enrekang.

Ditinjau dari tradisi dan pemaknaan, berbagai pandangan berkaitan dengan

tradisi, seperti dikemukakan oleh Piotr Sztompka (2007) bahwa tradisi adalah

keseluruhan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun benar-

benar masih ada kini, belum dihancurkan, dirusak, dibuang, atau dilupakan.

Fungsi tradisi dapat berupa kebijakan turun-temurun, tempatnya didalam

kesadaran, keyakinan, norma, dan nilai yang kita anut kini serta di dalam benda

yang diciptakan di masa lalu, memberikan legitimasi terhadap pandangan hidup,

Page 47: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

34

keyakinan, pranata dan aturan yang sudah ada, menyediakan syibol identitas

kolektif yang meyakinkan, memperkuat, loyalitas, primordial terhadap bangsa,

komunitas dan kelompok, dan membantu menyediakan tempat pelarian dari

keluhan, ketidakpuasan, dan kekecewaan kehidupan modern (Sztompka, 2007).

Suatu tradisi terdapat ritual yang dilakukan turun-temurun, prinsipnya

adalah suatu transformasi sikap dari yang nyata kepada sesuatu yang sakral.

Terdapat smbol-simbol dalam ritual seperti tradisi “rambu solo ” tradisi ini adalah

upacara kematian yang berarti asab yang arahnya kebawah. Asab yang arahnya

kebawah artinya ritus-ritus persembahasan untuk orang yang mati atau meninggal

dan ritual kematian untuk menperingati dan mendoaakan orang yang telah

meninggal yang di adakan secara turun temurung.Tradisi ini sebuah proses

interaksi sosial dalam budaya masyarakat lokal yang mengandung makna dan

simbol-simbol, karena setiap aktivitas budaya masyarakat tentunya mengandung

pemaknaan melalui simbol-simbol.

Pada hakikatnya, ada beberapa fungsi social di dalam masyarakat, seperti

fungsi keagamaan, fungsi kebudayaan, fungsi pendidikan, fungsi kemasyarakatan

yang kesemuanya ini akan senantiasa saling mengisi.

a. Fungsi keagamaan

Ketika manusia memiliki kesadaran akan adanya Dzat yang Maha Agung,

maka sebuah nilai akan teraktual di dalam kehidupan social. Dalam terminology

Muthari (2008) bahwa manusia harus menyerap kasih Tuhan lebih banyak.

Sehingga, Anshari (2011) mengatakan agar refleksi penyerapan sifat-sifat

Page 48: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

35

ketuhanan dalam diri setiap manusia akan menumbuhkan kesadaran kemanusiaan

yang semakin kuat.

b. Fungsi kebudayaan

Salah satu makna dari kata “budaya “ adalah “nilai-nilai” atau “adat

kebiasaan “ fungsi kebudayaan yang dimaksud di sini adalah ekspresi budaya

yang teraktual dalam bentuk fungsi social yang saling mengisi di masyarakat.

Pengejawantahan berbagai bentuk nilai, seperti nilai kemanusiaan, nilai religious,

nilai pendidikan, nilai filosofis dan sebagainya.

c. Fungsi Pendidikan

Manusia adalah subjek dan objek pendidikan. Sebagai subjek pendidikan,

manusia berpotensi untuk mengajar dan mendidik dirinya dan orang lain. Sebagai

objek pendidikan, manusi berkesempatan diajar dan di didik oleh diriny dan orang

lain. Dalam nilai kemanusiaan terdapat nilai pendidikan, keduanya saling mengisi,

(anshari 2001) dengan kata lain bahwa menjadikan manusia menjadi manusia

yang terdidik melalui cara-cara sederhana, misalnya memberikan contoh yang

baik merupakan aktualisasi dari kedua fungsi tersebut.

d. Fungsi kemasyarakatan

Secara sederhana, fungsi kemsyarakatan adalah inti sari dari semua fungsi

di atas agar dijadikan penuntun dalam kehidupan sehari-hari. Menurut anshari

(2001) bahwa fungsi kemasyarakatan, manusia dapat mengarahkan sikap, perilaku

atau perbuatan kearah yang lebih baik dalam kehidupan bersosialisasi dengan

masyarakat.

Page 49: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

36

G. Bagan Kerangka Konseptual

Folklor

Semiotika Roland Barthes

Kode hermeneutik Kode semantik Kode simbolik Kode proairetik

konota

Kode kultural

Analisis

Temuan

Page 50: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

35

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang teratur untuk mencapai tujuan.

Metode yang merumuskan ide dan pikiran didasarkan pada pendekatan ilmiah. Ini

berarti bahwa metode penelitian diperlukan dalam mencapai sasaran penelitian.

Sudaryanto (1993) berpendapat bahwa metode penelitian sangat dibutuhkan untuk

menuntun seorang peneliti menuju kebenaran dan juga menuntun pada kajian

penelitian.

Metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hal yang berkaitan

dengan cara kerja, guna mendapatkan data hingga menarik kesimpulan. Penelitian

ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif kualitatif. Masalah

yang akan dianalisis adalah sastra lisan dalam Rombu Solo dianalisis dengan

pendekatan lima kode Rolland Bartes. Dalam metode penelitian ini akan

dijelaskan beberapa aspek yang meliputi desain penelitian, data dan sumber data,

teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Proses penelitian ini mulai

pengumpulan, pengolahan sampai pengambilan kesimpulan, menggunakan

beberapa tahapan yang prosesnya seperti tertera di dalam metode penelitian

sebagai berikut:

Page 51: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

36

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada hakikatnya merupakan strata yang mengatur ruang

atau teknik penelitian agar memperoleh data maupun kesimpulan penelitian.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Deskriptif kualitatif merupakan suatu rancangan penelitian yang memaparkan

fenomena secara alamiah atau menggambarkan objek penelitian berdasarkan pada

fakta yang ada. Alamiah adalah pendeskripsian suatu fenomena yang sebenarnya

tanpa disertai perlakuan, pengukuran, dan perhitungan statistik.

Ada beberapa definisi dari pengertian penelitian kualitatif menurut ahli.

Semi (dalam Endaswara, 2011) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang dilakukan dengan tidak mengutamakan angka, tetapi

mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang

sedang dikaji secara empiris. Pendapat ini kemudian dilengkapi oleh Nawawi

(Siswantoro, 2011) yang menjelaskan bahwa metode deskriptif dapat diartkan

sebagai prosedur pemechan masalah yang diselidiki dengan memaparkan kedaan

subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak.

Kedua pendapat tersebut kemudian disempurnakan oleh Moleong (2012)

yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

secara holistik, pendeskripsian dengan kata-kata dan bahasa, konteks alamiah, dan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian kualitatif memiliki beberapa

karakteristik, antara lain: (1) mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual

melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan peneliti sebagai

Page 52: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

37

instrumen kunci, (2) bersifat deskriptif dengan analisis induktif, (3) proses dan

makna lebih ditampakkan, dan (4) laporannya berbentuk narasi-kreatif mendalam

dan menunjukkan ciri-ciri naturalistik dan autentik. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini objek kajian akan dideskripsikan beberapa fakta yang terdapat

dalam objek kajian tersebut kemudian dilakukan sebuah analisis atau dengan kata

lain menguraikan objek kajian yang diteliti.

B. Tahapan Peneliatian

Tahapan penelitian ini lebih menekankan pada proses perekaman. Berikut

tahapan atau langkah-langkah penelitian:

1. Menentukan lokasi penelitian, mengamati daerah yang akan dijadikan

sebagai objek penelitian.

2. Menentukan narasumber penelitian, seperti tokoh agama, tokoh

masyarakat dan pemuka adat.

3. Melakukan wawancara untuk mengumpulkan data mengenai tradisi rombu

solo yang ada pada Desa Ranga Kabupaten Enrekang dengan

menggunakan teknik perekaman dan pencatatan

4. Melakukan pengalihan wacana dari lisan ke tulis kemudian melakukan

penerjemahan

5. Meneliti semiotika yang terdapat dalam Rombu Solo dengan

menggunakan pendekatan lima kode Rolland Bartes.

6. Meneliti representasi kode dalam Rombu Solo dengan menggunakan

pendekatan lima kode Rolland Bartes.

Page 53: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

38

7. Menarik kesimpulan dari hasil analisis lima kode Rolland Bartes mengenai

Rombu Solo.

C. Batasan Istilah

Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran yang sesui

dengan penelitian. Berikut dikemukakan batasan istilah peneliatian untuk

memahami istilah yang di gunakan dalam penelitian, maka diuraikan sebagai

berikut.:

1. Sastra adalah alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau

pengajaran

2. Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan

diwariskan turun- temurun.

3. Representasi adalah sebagai proses merekam ide, pengetahuan atau pesan

dalam beberapa cara fisik yang disebut dengan representasi.

4. Rombu solo adalah adalah upacara kematian yang berarti asab yang arahnya

kebawah. Asab yang arahnya kebawah artinya ritus-ritus persembahan untuk

orang yang mati atau meninggal.

5. Semiotika adalah cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda

dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda

dan proses yang berlaku bagi pengguna tanda.

6. Kode adalah sistem yang memungkinkan manusia untuk memendang

entitas-entitas tertentu sebagai tanda, sebagai sesuatu yang bermakna.

Page 54: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

39

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif. Rancangan ini dipilih

karena rancangan atau penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk memperoleh

jawaban yang terkait dengan pendapat, tanggapan atau persepsi seseorang

sehingga pembahasannya harus secara kualitatif atau menggunakan uraian kata.

Menurut Hasan (2002:33) bahwa rancangan deskriptif bertujuan menguraikan

sifat atau karakteristik suatu fenomena. Rancangan ini hanya mengumpulkan fakta

dan menguraikan secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan yang terdapat dalam

rumusan masalah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif mencoba

mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses, dan

manusia.

E. Sumber Data dan Data

1. Sumber data

Data merupakan informasi yang didapatkan oleh penulis melalui sebuah

penelitian. Data yang diperoleh nantinya akan diolah sehingga menjadi

infromasi baru yang dapat dimanfaatkan oleh pembacanya. Dalam penelitian

ini, suber data terdiri dari narasumber seperti tokoh agama, tokoh masyarakat

dan pemuka adat yang menuturkan Rombu Solo secara lisan Desa Ranga

Kabupaten Enrekang.

2. Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat berupa

kode yang terdapat dalam Rombu Solo di Desa Ranga Kabupaten Enrekang.

Page 55: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

40

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi instrumen penelitian adalah lima

kode Rolland Barts yaitu Kode Hermeneutik, Kode Semantik, Kode Simbolik,

Kode Proairetik dan Kode Kultural. Dalam hal ini, peneliti terlibat langsung

dalam pemerolehan data yang dilengkapi dengan alat rekam dan catatan lapangan.

Alat perekam digunakan untuk merekam wawancara peneliti. Sementara catatan

lapangan digunakan untuk mencatat data terkait dengan fenomena ataupun factor

yang mendukung informasi terkait Rombu Solo. Menurut Maleong (2014) bahwa

peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih narasumber sebagai sumber data, melakukan pengumpulan

data, menilai data dan hasil analisis, menafsirkan data dan membuat kesimpulan

atas temuan data yang di dapatkan melalui penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian karena tujuan utama penelitian adalah untuk mendapatkan data.

Sugiyono (2008:309) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), sumber

data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada proses dokumentasi

dokumen/referensi, observasi di lapangan untuk memperkuat data, dan melakukan

proses pencatatan.

Page 56: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

41

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam panelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2005:62). Teknik pengumpulan data sangat diperlukan dalam suatu

penelitian karena hal tersebut digunakan penulis untuk mendapatkan data yang

akan diolah sehingga bisa menarik kesimpulan. Terdapat bermacam teknik dalam

mengumpulkan data yaitu perekaman, pemotretan, pengamatan secara cermat dan

wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian

ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perekaman

Hutomo ( dalam sudikan 2015) teknik rekam dipakai karena penelitian ini

bermaksud mengumpulkan data, cerita Rombu Solo dalam masyarakat Enrekang

yang berupa lisan. Hasil rekaman di transkripsikan sehingga menjadi bahan

tertulis. Selama perekaman dilakukan pencatatan mengenai suasana berecerita,

reaksi pendengar, peralatan yang digunakan sewaktu bercerita, serta pencatatan

istilah-istilah yang digunakan pencerita yang perlu ditanyakan kepada pencerita

setelah yang bersangkutan selesai bercerita.

2. Pengamatan dan pencatatan

Pengamatan dan pencatatan dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data yang

diperlukan. Hutomo (dalam sudikan 2015) mengemukakan hal-hal yang harus

diperhatikan dalam pengamatan, pengamatan perlu dilakukan secara cermat

terhadap masyarakat sekitar. Namun pengamatan saja tidak cukup sebab

Page 57: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

42

kemampuan memori indera penglihatan manusia sangat terbatas maka sangat

perlu bantuan dengan pencatatan.

3. Wawancara Mendalam

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data primer

dari informan mengenai rombu solo di kecamatan lembong kabupaten enrekang.

H. Pemeriksaan Kabsahan Data

Sugiyono (2016) dalam teknik triangulasi adalah teknik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber

data yang telah ada. Teori triangulasi dilakukan dengan mengkorfirmasi hasil

analisis dengan teori yang telah diuraikan pada bab dua untuk memperoleh satu

temuan penelitian kredibel. Triangulasi yang dilakukan antara lain;

1) Triangulasi sumber data dengan cara mencari sumber data dari berbagai

sumber, yaitu;

a. Orang yang terlibat langsung dengan objek kajian,

b. Triangulasi pengumpulan data di lakukan dengan cara mencari data dari

sumber informan.

c. Triangulasi metode pengumpulan data (obervasi, interview, studi

dokumentasi ),

d. Triangulasi teori dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori yang

relevan.

Peneliti juga mengkonsultasikan kepada para tokoh masyarakat, Tokoh

Agama dan pemuka-pemuka adat di Desa Ranga Kanupaten Enrekang. Hal ini di

Page 58: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

43

lakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan akurasi hasil analisis data dan

temuan lima kode Rolland Barts dalam Rombu Solo di Desa Ranga Kabupaten

Enrekang.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Roland Barthes (lantowa, 2017 ). Presedur penelitian semiotika Roland Barthes

dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

Tahapan analisis langkah pertama yang dilakukan melakukan

pengelompokkan leksia. Pada tahap tersebut akan terlihan alasan penggalan teks

ditentukan sebagai leksia berikut kode yang menyertai, sebagaimana kode dapat

diketahui setelah menentukan leksia-leksia kedalam masing-masing kode yaitu

kode hermeneutika, kode proairetik (aksi), kode simbolik, kode semik (konotatif),

kode cultural (budaya).

Teknik analisis data dilakukan dengan pengelompokkan leksia dengan

membagi teks kedalam satuan pembacaan atau leksia. Tahap tersebut akan terlihat

alasan penggalan teks ditentukan sebagai leksia berikut kode yang menyertai,

sebagaimana kode dapat diketahui setelah menentukan leksia-leksia ke dalam

masing-masing kode yaitu kode hermeneutika, kode proairetik (aksi), kode

simbolik, kode semik (konotatif) ,kode cultural (budaya).

Tahap selanjutnya proses analisis leksia dengan menggunakan lima kode

Barthes. Pada tiap kode ditentukan keterkaitanya dengan kode lainnya bahkan

sampe melintas pada urutan berikutnya yang juga didalamnya terdapat kode-kode.

Page 59: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

44

Kemudian keterkaitan antarkode dan antar leksia (secara tidak langsung)

ditafsirkan untuk menemukan makna.

Tahap terakhir yaitu menarik kesimpulan dari penemuan makna-makna

secara menyeluruh dari dalam teks dan kesimpulan dari penelitian diverivikasi

ulang untuk divalidasi.

Page 60: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Data

Berikut deskripsi hasil peneltian yang akan di bahas : (1) Bagaimana

kajian semiotika dalam rombu solo: (2) Bagaimana fungsi sosial yang terdapat

dalam rombu solo. Dengan hasil penelitian yang di lakukan di Kabupaten

Enrekang terdapat beberapa kode yang terdapat dalam rombu solo belum

memiliki kelengkapan struktur cerita baik dari segi pembuka, isi dan penutup.

Berdasarkan data yang di peroleh dalam rombu solo sebagai berikut :

1. Kajian semiotika dalam rombu solo

Bentuk kode yang terdapat dalam rombu solo terdiri dari lima kode, kelima

kode merupakan hal yang mesti di cermati secara berurutan, sehingga tergambar

bagaimana sistem tanda itu di kodekan dalam sebuah teks. Kode-kode itu

merupakan sistem tanda luar, yang di sebutanya ekstra-linguistik yang

subtansinya adalah objek atau imaji. Kelima kode tersebut adalah kode

hermenutik, kode proaretik, kode semik, kode simbolik dan kode budaya.

a. Kode hermeneutik

(1) “ mennolopole mosi te wai sola alannota alan letean petada damban di kita”

(menghadap lagi air sama alannota untuk meminta doa kepada orang

meninggal)

“saba petada dambanna ra sola bassean boring na passuroan to

katumbangan nasaga makkalesoan mosi lasulei la nunnunggi arolanna

yatopa leteanna yatopa to nanei kede puama ngena mai”

Page 61: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

46

(sebab kehadiran dan doa yang di minta keluarga orang meninggal, dengan itu

kami persilakan kepada iman dan adat untuk memulai acara).

(2) “Tabe di kita napa na deen pole mosi tee silalona joo pa na marekko na deen

pole mosi deen raga wai na . . . ?”

(Tabe untuk kita keluarga orang meninggal, kenapa lagi ada air di hadapan

kami sedangkan baru-baru ada tadi . . . ?)

b. Kode proaretik / aksi

(4)”Yaka tee ku ratu ma’golo di kita, sa ratuki tee di rambenan kua jolo mi

lako tekken bassinna la Baco”

(untuk ini kami menghadap di kita, untuk datang menyampaikan bahwa hari

ini telah meninggal La Baco)

(5)“ yake deen olona na makkulena lainjaki lako bolana ke na dape mi

wattuna”

( kalau ada waktu dan kesempatanya untuk datang ke rumah duka)

(6 )”mane tosiki di rambenan deen pole mosi sara mane ladi oloi mapamula

tee kapoloanna bonggi sampe ratu te masiang”

(kembali lagi di sampaikan bahwa ada acara mulai malam ini sampai besok

siang.)

c. Kode semik / konotasi

(7) “Yaka ke dikua kalena na iti maki mati, yara ke yato di sanga saleanan

kalena jo diissen di sangai”

Page 62: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

47

(kalau di bilang dirinya, kita sudah ada. Kalau yang di bilang di luar dirinya

kami tidak tau namanya)

(8) “na saga taka rompoan olona taka rombosan bokona”

( perilakunya selama hidupnya baik maka di akhirat akan baik juga )

d. Kode simbolik

(9) ” deen aka tee alannota lako di panganan kede pole katumbangan lan

nota-nota ki”

(air dan alannota di cicipi dari keluarga orang meninggal)

(10) “nasaga deen lakotu palaka lakana nasaga kore mesa nasaga to

maketandai ke dikua baine , maketandai ke dikua muane”

(maksudnya ada barang bernyawa seperti sapi. Bertanda satu betina satu

jantan)

e. Kode budaya

(11) “lamate magapaki to tana la si bombong kalebuki, lasipendojakki, la si

collongankki”

( kita bersasal dari tanah dan kembali lagi ke tanah, datang mengenang dan

saling mendoakan)

(12) “deen lako tu wai sola alannota di panganan ladi akkattami na di ota ota

mi na di pajolomo to la jolo”

(ada lagi air sama alannota, kita mulai acaranya)

Page 63: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

48

2. Fungsi sosial yang terdapat dalam rambu solo

Fungsi sosial rombu solo di Kabupaten Enrekang diperoleh dari hasil

pengkajian terhadap rombu solo. Secara sederhana rombu solo berfungsi

sebagai sarana pertemuan bagi masyarakat yang belum memiliki teknologi

yang maju seperti saat ini. Namun, dibalik adat rombu solo banyak pesan

serta fungsi untuk membangun sikap dan perilaku ke arah lebih baik dalam

kehidupan masyarakat.

a. Fungsi keagamaan

(13) “na saga na la dape i bonggi tallunna na saga ladi perundunni i petada

damban na lalan nia pole indo pole ambe”

(tiba saatnya malam ke tiga kita doakan orang meninggal baik keluarga dari ibu

dan bapaknya)

(14) “mennolotomi peputu na to jolo deen olona sola makkulena disaga la

wattumi ladi akkataimi na di pamula to parallu”

( menghadap lagi kain kafan untuk mayat, kepadanya kami persilakan untuk

membukusnya.)

(15) “aka te nasabai tu lako to jolo nasaga la dibukkaram bacaan kuraan, kee na

deepe mi wattuna la di akkattaimi”

(membacakan al-quran untuk orang meninggal, kalau sudah tiba waktunya kita

mulai)

(16) “Yamosi na sabai tu lako to jolo mane memboko na saga na la dape i

bonggi tallunna na saga ladi perundunni i petada damban na lalan nia pole indo

Page 64: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

49

pole ambe na saga puamanna ladi perundunni sada sikkiri ke na dape wattunna

la di akkattai i na di pamulamo to sada sikkiri”

(sebab orang meninggal sampai lagi malam ketiganya dan seluruh yang hadir

untuk mendoakannya dan membacakan zikir, dan di niatkan juga baik keluraga

dari bapak dan ibunya yang telah meninggal)

b. Fungsi kebudayaan

(17) “deen to mosi tu mati tanda tandanna palekkananna to kasiturutan la di

pennolo di Indogurutta na adata iyaka nasaga metada damban indogurutta

mabasse boring mi adata merundun mana maki”

( ada lagi tanda-tanda dari keluarga orang meninggal menghadap ke bagian imam

dan adat. Jika imam sudah meminta doa maka kita semua juga ikut mendoakan )

(18) “yapasi nadi palambe lambean cidokko ke makkatonan mi bissan boring ka

yarasi nasabai si tattong tattonggi di bolana to katumbangan ke na dape

wattunna.”

( kita datang kembali ke rumah duka untuk bertemu dan mengenang arwah orang

yang wafat. )

c. Fungsi pendidikan

(19) “nasanga yatee sa la sipemboko-bokotan maki deen arai wattunna na

makkulena na salama to torro na salama to ponjo yana sanga wattumi la di

akkattai mi”

( karna kita saling meninggalkan, semoga selamat yang meninggalkan maupun

yang di tinggalkan)

Page 65: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

50

(20) “yamosi nasabai siginna nasaga to pura di alaan alaan marinning mabassa

, makkennyawa ta makkenyawa polei jumai di tapan pole jammai di pabarrasan

na sule lako pawwa di pabarrasan barakkana”

( segala sesuatu yang sudah di gunakan baik besar maupun kecil, bernyawa

maupun tidak bernyawa, dari sumber kehidupan kembali lagi berkahnya kesana.

d. Fungsi kemasyarakatan

(21) “yannapa te mai batina pagangka na kullei pi nasaga patotonggi di

kasiturutan ke na dape wattunna na sanga lamatappa aka di sanga palambenan

adata iyatopa indogurutta nasaga na toganni nasaga masara na tajanni

padamban ke na dape wattunna.”

( kami sekeluarga dari orang meninggal percaya doanya kepada bagian imam dan

kepala adat dan kami bekerja keras)

B. Pembahasan hasil penelitian

penelitian berfokus pada kajian semiotika yang terdapat pada rombu solo dan

bagaimana fungsi sosial yang terdapat dalam rombu solo.

Hasil penelitian yang di temukan dalam penelitian ini berikut pembahasan

hasil representasi kode dalam rombu solo di Kabupaten Enrekang. Kajian

semiotika berkaitan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi

pengguna tanda (zoest 1993). Dalam pengkajian semiotika dengan menggunakan

teori Roaland Barthes akan memudahkan pembaca menilai tingkatan sebuah teks.

Roland Barthes membuat sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dan

tanda-tanda melalui analisi semiotika. Roland Barthes dalam analisisnya

Page 66: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

51

menegaskan bahwa pembaca memiliki peran besar dan pusat perhatiaan tidak lagi

pada pengarang. Tetapi, teks sendiri menjadi terbuka terhadap berbagai

kemungkinan interpretasi. Sistem tanda selalu di kaitkan dengan kode budaya

yang di miliki oleh masyarakat setempat. Kode yang di tunjukkan pada rombu

solo adalah kode hermeneutik, kode proretik, kode semik, kode simbolik dan kode

budaya.

1. Bentuk kode yang terdapat dalam rombu solo

a. Kode hermenutik

Kode yang ditemukan dalam penelitian ini adalah kode hermeneutik dimana

kode yang mengandung teka-teki untuk mengartikulasikan dengan berbagai

pertanyaan respon, yang di dalamnya proses jawaban dan kumpulan pertanyaan

yang ditangguhkan, sehingga menimbulkan semacam enigma ( teka-teki). Dengan

kata lain hermeneutik berhubungan dengan teka-teki yang terdapat pada rombu

solo. Menurut peneliti tentang rombu solo menandakan niat dalam keluarga untuk

mendoakan orang yang meninggal dengan makna tanda air dan alannota dari adat

yang di lakukan di rombu solo sebagai bentuk upacara atau tradisi yang dilakukan

secara turun temurun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hermeneutik berfungsi untuk

mengartikulasikan sebuah pertanyaan dalam suatu persoalan, serta aneka peristiwa

yang dapat mempertajam permasalahan, menciptakan misteri sebelum

memberikan pemecahan atau jawaban.

Page 67: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

52

b. Kode prorerik

Representasi kode dalam rombu solo yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Kode prorerik yang merupakan kode yang mengatur alur cerita atau narasi

yang di sebut juga kode aksi. Setiap aksi dalam suatu cerita menjadi sub bagian

secara berurutan dan urutan-urutan ini hanya dapat di lihat melalui proses

membaca satu aksi dalam konteks totalitasnya. Aksi tertentu berdasarkan logika

tertentu memampukan pembaca memperkirakan aksi sebelum dan aksi

berikutnya.dari penelitian yang di dapatkan seperti ”Yaka tee ku ratu ma’golo di

kita, sa ratuki tee di rambenan kua jolo mi lako tekken bassinna la Baco”kami

menemui imam, untuk menyampaikan bahwa hari ini telah meninggal La Baco.“

yake deen olona na makkulena lainjaki lako bolana ke na dape mi wattuna”( jika

ada waktu dan kesempatan kami harap untuk datang ke rumah duka).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kode proreatik

merupakan suatu penjamin bahwa dalam rombu solo merupakan serangkaian aksi-

aksi yang berkaitan antar satu dengan yang lainya.

c. Kode semik atau konotasi

Kode yang temukan pada penelitian ini adalah Kode semik atau konotasi

yakni penanda khusus yang memiliki konotasi, atau penanda yang materialitasnya

sendiri tanpa rantai pertandaan pada tingkat ideologis.Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada kode semik memanfaatkan petunjuk atau kilasan

makna yang di timbulkan oleh penanda-penanda tertentu yang mengaju pada

gambaran kondisi cerita dan atmosfer objek tersebut.kode semik merupakan dunia

Page 68: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

53

konotasi yang di dalamnya terdapat sebuah kesan atau nilai tertentu seperti “na

saga taka rompoan olona taka rombosan bokona”( perilakunya selama hidupnya

baik maka di akhirat akan baik juga ). merupakan kode semik yang menjelaskan

bahwa jika kita baik, dalam perilaku, selama hidup di dunia maka kelak di akhirat

mendapat balasan.

d. Kode simbolik

Berdasarkan yang ditemukan pada rombu solo pada kode simbolik Yaitu

deen aka tee alannota lako di panganan kede pole katumbangan lan nota-nota

ki”(air dan alannota di cicipi dari keluarga yang meninggal). Merupakan simbolik

karna setiap prosesi kematian atau acara kematian, keluarga yang meninggal

menyediakan makanan dan minuman kepada orang yang datang

mendoakan.selain itu peneliti menunjukkan bahwa nasaga deen lakotu palaka

lakana nasaga kore mesa nasaga to maketandai ke dikua baine , maketandai ke

dikua muane”( dua ekor sapi yaitu satu jantan dan satu betina ) merupakan kode

simbolik atau tanda bahwa dalam acara besar keluarga orang meninggal

memotong atau menyembelih hewan seperti sapi untuk dihidangkan makanan

kepada tamu yang hadir mendoakannya sebagai ucapan terima kasih.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kode simbol sebagai penanda teks

mampu membawa pembaca memasuki dunia lambang atau simbol tanda beserta

maknanya. Keanekaragaman penanda mampu membawa pembaca dari satu

kemungkinan makna ke mungkinan makna lainnya.teeuw 1982 mengatakan

Page 69: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

54

bahwa tanda sebagai tindak komunikasi, dan merupakan alat komunikasi yang

khas di dalam masyarakat manapun juga.

e. Kode budaya

Data yang ditunjukkan kode dalam rombu solo adalah kode budaya “lamate

magapaki to tana la si bombong kalebuki, lasipendojakki, la si collongankki”(

kita bersasal dari tanah dan kembali lagi ke tanah, jika berduka kita saling

datang mengenang dan saling mendoakan)kode budaya sejatinya manusia

berasal dari tanah dan jika meninggal akan kembali ke asalnya yaitu tanah,

dan jika ada orang meninggal sebagai orang islam kita saling mendoakan dan

mendatanggi rumah duka untuk berbelasungkawa.

a. Fungsi keagamaan.

Anshari (2011:319) berkaitan dengan penerapan berbagai prinsip dan konsep

ajaran agama dalam kehidupan. Fungsi keagamaan dapat berupa sikap, perilaku

dan cara pandang masyarakat. Data dari penelitian menunjukkan “na saga na la

dape i bonggi tallunna na saga ladi perundunni i petada damban na lalan nia

pole indo pole ambe” fungsi agama di rombo solo mengadakan doa bersama

seperi malam ke tiga, ke tujuh, sampai malam terakhir yaitu malam ke seratus

tujuh puluh. Malam-malam itu bertanda bahwa akan di adakan doa bersama. .

b. Fungsi kebudayaan

Fungsi kebudayaan merupakan sikap pola pikir dan pandangan hidup

sebagai bentuk ekspresi nilai budaya Anshari (2011 : 338) berdasarkan penelitian

yang ditemukan pada rombu solo

Page 70: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

55

(15) “yapasi nadi palambe lambean cidokko ke makkatonan mi bissan boring ka

yarasi nasabai si tattong tattonggi di bolana to katumbangan ke na dape

wattunna.” di atas menjelaskan fungsi kebudayaan bahwa jika tiba malam seperti

malam ketiga, ketujuh dan seterusnya kita semua datang mendoakan orang yg

meninggal, ini mengambarkan bahwa kita saling bersatu dalam hal kebaikan.

c. Fungsi pendidikan

Fungsi pendidikan mengenai aspek dan nilai pendidikan yang di jadikan

sebagai piranti moralitas dalam melakukan kehidupan masyarakat Anshari (2011:

358) berdasarkan penelitian yang di temukan oleh peneliti dalam rombu solo

yaitu“nasaga yate sa la sipemboko bokotam maki deen arai wattunna na

makkulena na salama to torro na salama to ponjo menjelaskan bahwa fungsi

pendidikan ibarat pepatah jika ada pertemuan di pasti ada perpisahan, dalam

kegiatan rombu solo semua keluarga yang hadir di acara kita semua berdoa

semoga kita dalam lindungan yang maha kuasa, baik yang keluarga yang di

tinggalkan maupun yang meninggalkan. “yamosi nasabai siginna nasaga to pura

di alaan alaan marinning mabassa , makkennyawa ta makkenyawa polei jumai di

tapan pole jammai di pabarrasan na sule lako pawwa di pabarrasan barakkana

menjelaskan bahwa dalam kegiatan rombu solo dalam mendoakan orang

meninggal biasanya keluarga menyiapan sesuatu seperti makan dan minuman

untuk orang yang datang mendoakan baik barang kecil sampai barang-barang

besar,adapun yang barang yang hidup maupun yang mati, dengan hati yang ikhlas

semoga bermanfaat kepada kita semua.

Page 71: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

56

d. Fungsi kemasyarakatan

Fungsi kemasyarakatan merupakan sikap, pola pikir, cara pandang dan

pikiran mengenai pandangan hidup yang di jadikan sebagai aspek dasar berpijak

untuk melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan dalam kehidupan masyarakat.

Ansahari (2011 : 359). Hasil penelitian yang di temukan dalam rombu solo pada

fungsi masyarakat adalah yannapa te mai batina pagangka na kullei pi nasaga

patotonggi di kasiturutan ke na dape wattunna na sanga lamatappa aka di sanga

palambenan adata iyatopa indogurutta nasaga na toganni nasaga masara na

tajanni padamban ke na dape wattunna.”menjelakan bahwa dalam kehidupan

bermasyarakat dalam acara rombu solo keluarga orang meninggal perlu kita

bekerja keras.

Page 72: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Bentuk kode yang terdapat di rombu solo di Kabupaten Enrekang adalah

1) kode hermeneutik/teka-teki berupa enigma pertemanan, enigma pengusulan,

enigma jawaban sebagian, enigma penundaan. 2) kode proretik/ kode aksi sebagai

sebuah rangkain aksi yang saling berkaitan antar satu dengan yang lainnya. 3)

kode simbolik mampu membawa pembaca memasuki dunia lambang, simbol atau

tanda-tanda makna yang ada di dalamnya. 4) kode budaya mencoba

merekontruksi sebuah yang berlangsung kurung waktu tertentu. 5) kode

semik/konotasi sebagai penanda konotasi yang mengaju pada gambaran-gambaran

kondisi psikologi, tokoh, suasana tempat atau objek tertentu.

Fungsi sosial dalam rombu solo: 1) fungsi keagamaan pada rombu solo

mengadakan doa bersama, 2) fungsi pendidikan memberi dedikasi pada generasi

muda agar memahami keahrifan lokal 3) fungsi kemasyarakatan, bergotong

royong ketika terkena musibah seperti orang meninggal dan saling membantu

dalam kegiatan rombo solo. 4) fungsi budaya pada rombu solo sangat memengang

teguh adat dan tradisi dan melestarikan tradisi rombo solo kepada generasi agar

tidak hilang dan tetap menjalankan tradisi secara turung temurung

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan yang berkenan dengan

bentuk kode dan fungsi kode yang terdapat pada rombu solo harus dapat lebih

banyak perhatian untuk mencegah sastra daerah berada di ambang kepunahan.

Oleh sebab itu penelitian yang berkaitan dengan sastra lisan rombu solo

sebagai warisan milik bersama dengan upaya untuk melestarikan tradisi-tradisi

yang ada di daerah kabupaten enrekang dan harus lebih tingkatkan sebagai wadah

membantu pemerintah dalam melestarikan budaya.

Page 73: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

62

Rombu solo sangat cocok di jadikan bahan mengajar khususnya mata

pelajaran indonesia karna di dalamnya banyak sastra lisan yang jarang di temui

di masa sekarang agar generasi muda atau generasi penerus bangsa menjadi

manusia berbudaya.

Page 74: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

DAFTAR PUSTAKA

Abrams, M. H. 1979. The mirror and The Lamp. London – New York : Oxford

University Press.

Barthes, Roland. 2012. Elemen-Elemen Semilogi terjemahan dari Element of

semiology (M. Ardiansyah )Yogyakarta: IRCiSoD.

Barthes, Roland. 2007. Petualanga Semilogi terjemahan dari L’aventure

semiology (Stephanus Aswar Herwinarko). Yogkayakarta: Pustaka Pelajar.

Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain.

Jakarta: Grafik Press.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra (Cetakan Pertama).

Yogyakarta : CAPS.

Paliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika (Tafsir Cultural Studies atas Matinya

Makna) Bandung: jalasutra.

Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra dari Strukturalisme Genetik sampai Post-

modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasan, Iqbal M. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hoed, Benny H. 2008. Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Fakultas

Ilmu Pengetahuan Budaya UI.

Jufri. 2007. Metode penelitian Bahasa, Sastra, dan Budaya. Makassar. Badan

Penerbit UNM.

Siswantoro. 2011. Metode Penelitian Sastra: Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Tang, Muhammad Rapi. 2008. Mosaik dasar Teori Sastra. Makassar. Badan

Penerbit UNM.

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra.Jakarta: Pustaka

Jaya.

Wibowo, Wahyu Seto Indiawan. 2013. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mintra

Wacana Media.

Page 75: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

Zoest, Aart Van. 1993. Semiotika Tentang Tanda, cara kerjanya dan Apa yang

Kita Lakukan Denganya. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.

https://sosiologibudaya.wordpress.com/2012/03/17/another-representasi-budaya/

http://koleksihalim.blogspot.com/2012/01/representasi-budaya.html.

http://mashimoroo.blogspot.com/2012/03/representasi.html

https://pakarkomunikasi.com/teori-representasi-dalam-komunikasi-v

Page 76: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Nasrul, dilahirkan di Enrekang,

Sulawesi Selatan, pada tanggal 21 September 1990,

buah hati dari pasangan Laning dan Sumarni.

Lahir sebagai anak pertama dari tiga bersaudara.

Penulis mengawali pendidikan dasar pada SD Negeri 70 Lembong pada tahun

1997 dan selesai tahun 2003. Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 6

Enrekang dan selesai pada tahun 2006, melanjutkan pendidikannya ke SMA

Muhammadiyah Enrekang dan selesai pada tahun 2009. Pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Muhammadiya Makassar

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, hingga akhirnya selesai pada tahun 2014

dengan memperoleh gelar sarjana pendidkan. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan tingkat S-2 di Universitas Muhammadiyah Makassar Program Studi

Pendidikan Bahasa Indonesia pada tahun 2017 hingga tahun 2019.

Page 77: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

LAMPIRAN

Page 78: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

KORPUS DATA

1. Kode semiotika Roland Barthers

a. Kode Hermeneutika

(1) “ mennolopole mosi te wai sola alannota alan letean petada damban di kita”

(menghadap lagi air sama alannota untuk meminta doa kepada orang meninggal)

(2) saba petada dambanna ra sola bassean boring na passuroan to katumbangan nasaga

makkalesoan mosi lasulei la nunnunggi arolanna yatopa leteanna yatopa to nanei

kede puama ngena mai”

(sebab kehadiran dan doa yang di minta keluarga orang meninggal, dengan itu kami

persialakan kepada iman dan adat untuk memulai acara)

(3) Tabe di kita napa na deen pole mosi tee silalona joo pa na marekko na deen pole

mosi deen raga wai na . . . ?”

(Tabe untuk kita keluarga orang meninggal, kenapa lagi ada air di hadapan kami

sedangkan baru-baru ada tadi . . . ?)

b. Kode proaretik / aksi

(4)”Yaka tee ku ratu ma’golo di kita, sa ratuki tee di rambenan kua jolo mi lako tekken

bassinna la Baco”

(ini sebabnya menghadap di kita, untuk datang menyampaikan bahwa hari ini telah

meninggal La Baco)

c. Kode semik / konotasi

(5) “Yaka ke dikua kalena na iti maki mati, yara ke yato di sanga saleanan kalena jo

diissen di sangai”

(kalau di bilang dirinya, kita sudah ada. Kalau yang di bilang di luar dirinya kami

tidak tau namanya)

Page 79: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

d. Kode simbolik.

(6)” deen aka tee alannota lako di panganan kede pole katumbangan lan nota-nota ki”

(air dan alannota di cicipi dari keluarga orang meninggal).

(7) “nasaga deen lakotu palaka lakana nasaga kore mesa nasaga to maketandai ke dikua

baine , maketandai ke dikua muane”

(maksudnya ada barang bernyawa seperti sapi. Bertanda satu betina satu jantan)

e. Kode budaya

(8) “lamate magapaki to tana la si bombong kalebuki, lasipendojakki, la si collongankki”

( kita bersasal dari tanah dan kembali lagi ke tanah, datang mengenang dan saling

mendoakan)

Konstituen “lamate magapaki to tana la si bombong kalebuki, lasipendojakki, la si

collongankki”

2. Fungsi sosial dalam rombu solo

a. Fungsi keagamaan

(9) “na saga na la dape i bonggi tallunna na saga ladi perundunni i petada damban na

lalan nia pole indo pole ambe”

(tiba saatnya malam ke tiga kita doakan orang meninggal baik keluarga dari ibu dan

bapaknya).

(10) “mennolotomi peputu na to jolo deen olona sola makkulena disaga la wattumi ladi

akkataimi na di pamula to parallu”

( menghadap lagi kain kafan untuk mayat, kepadanya kami persilakan untuk

membukusnya.)

(11) “aka te nasabai tu lako to jolo nasaga la dibukkaram bacaan kuraan, kee na deepe

mi wattuna la di akkattaimi”

(membacakan al-quran untuk orang meninggal, kalau sudah tiba waktunya kita mulai)

(12) “Yamosi na sabai tu lako to jolo mane memboko na saga na la dape i bonggi

tallunna na saga ladi perundunni i petada damban na lalan nia pole indo pole ambe

Page 80: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

na saga puamanna ladi perundunni sada sikkiri ke na dape wattunna la di akkattai i

na di pamulamo to sada sikkiri”

(sebab orang meninggal sampai lagi malam ketiganya dan seluruh yang hadir untuk

mendoakannya dan membacakan zikir, dan di niatkan juga baik keluraga dari bapak

dan ibunya yang telah meninggal)

b. Fungsi kebudayaan

(13) “deen to mosi tu mati tanda tandanna palekkananna to kasiturutan la di pennolo di

Indogurutta na adata iyaka nasaga metada damban indogurutta mabasse boring mi

adata merundun mana maki”

( ada lagi tanda-tanda dari keluarga orang meninggal menghadap ke bagian imam

dan adat. Jika imam sudah meminta doa maka kita semua juga ikut mendoakan )

(14) “yapasi nadi palambe lambean cidokko ke makkatonan mi bissan boring ka yarasi

nasabai si tattong tattonggi di bolana to katumbangan ke na dape wattunna.”

( kita datang kembali ke rumah duka untuk bertemu dan mengenang arwah orang

yang wafat. )

c. Fungsi pendidikan

(15) “nasaga yate sa la sipemboko bokotam maki deen arai wattunna na makkulena na

salama to torro na salama to ponjo yana sanga wattumi la di akkattai mi”

( karna kita saling meninggalkan, semoga selamat yang meninggalkan maupun yang

di tinggalkan)

(16) “yamosi nasabai siginna nasaga to pura di alaan alaan marinning mabassa ,

makkennyawa ta makkenyawa polei jumai di tapan pole jammai di pabarrasan na

sule lako pawwa di pabarrasan barakkana”

( segala sesuatu yang sudah di gunakan baik besar maupun kecil, bernyawa maupun

tidak bernyawa, dari sumber kehidupan kembali lagi berkahnya kesana.

Page 81: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

d. Fungsi kemasyarakatan

(17) “yannapa te mai batina pagangka na kullei pi nasaga patotonggi di kasiturutan ke na

dape wattunna na sanga lamatappa aka di sanga palambenan adata iyatopa

indogurutta nasaga na toganni nasaga masara na tajanni padamban ke na dape

wattunna.”

( kami sekeluarga dari orang meninggal percaya doanya kepada bagian imam dan

kepala adat dan kami bekerja keras).

Page 82: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

KLASIFIKASI DATA

Rumusan Masalah Kode Data

Bentuk Kode

1. Kode Hermeneutika

(1), (2), (3)

2. Kode proaretik (4)

3. Kode semik (5)

4. Kode simbolik (6), (7)

5. Kode Budaya (8)

Fungsi social dalam rombu solo

1. Fungsi keagamaan (9), (10), (11), (12)

2. Fungsi kebudayaan (13), (14)

3. Fungsi pendidikan (15), (16)

4. Fungsi kemasyarakatan (17)

Page 83: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

Informan 1

Nama : Munsir Spd

Umur : 62 tahun

Pekerjaan : imam desa ranga

Page 84: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

Informan 2

Nama : sudirman T,S.Ag, Ma

Umur : 50 tahun

Pekerjaan : pengawas MAN kab.enrekang

Page 85: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

Dokumentasi

( Rombu solo desa ranga kab.enrekang)

(Rombu solo desa ranga kab.enrekang ).

Page 86: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN

Rumusan

masalah

Indikator Teknik

pengumpulan

data

Sumber

data

Manakah bentuk

semiotika yang

terdapat pada rombu

solo?

Data dianalisis berdasarkan

teori semiotika berdasarkan

Roland Barthes yaitu :

a. Kode hermeneutik

(teka-teki)

Kode hermeneutik adalah kode

yang juga mengindikasi apa

yang akan terjadi selanjutnya

dalam cerita rakyat. Akan

tetapi kode ini hanya berfokus

pada dialog yang menimbulkan

keingintahuan dan misteri oleh

pembaca sehingga pembaca

ingin terus melanjutkan untuk

membaca cerita rakyat

tersebut.

b. Kode semik (konotatif)

Kode semik adalah

kode yang

memanfaatkan isyarat,

petunjuk atau kilasan

makna atau dengan

1. Teknik

perekaman

2. Pengamatan

dan pencacatan

3. wawancara

Mendalam

informan

Page 87: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

kata lain kode semik

berhubungan dengan

makna yang tersirat di

dalam nama karakter,

tempat atau benda di

dalam sebuah cerita

rakyat..

c. Kode simbolik

Kode simbolik

merupakan dunia

perlambangan yang

merupakan sebuah

konvensi yang

menuntun subjek yang

dihadapi. Contoh:

mawar putih yang

melambangkan

kesucian cinta.

d. Kode Aksi (proairetik)

Kode proiretik adalah

kode yang

mengindikasikan suatu

aksi yang akan

dilakukan selanjutnya

oleh tokoh dalam cerita

Page 88: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

rakyat.

e. Kode budaya

Kode budaya adalah

kode yang menyangkut

dengan hal-hal yang

diketahui masyarakat.

Kode ini berhubungan

dengan streotip serta

paradigm yang

berkembang di

masyarakat.

Bagaimanakah fungsi

sosial dalam rombu

solo?

fungsi social dalam rombu solo

antara lain :

a. Fungsi keagamaan

Anshari (2011)

mengemukakan fungsi

keagamaan merupakan

refleksi penyerapan

sifat-sifat ketuhanan

dalam diri setiap

manusia akan

menumbuhkan

kesadaran kemanusiaan

yang semakin kuat.

1. Teknik

perekaman

2. Pengamatan

dan pencatatan

3. Wawancara

mendala

informan

Page 89: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

b. Fungsi kebudayaan

Fungsi kebudayaan

yang dimaksud adalah

ekspresi budaya yang

teraktual dalam bentuk

fungsi social yang

saling mengisi di

masyarakat.

c. Fungsi pendidikan

Fungsi pendidikan

berpotensi untuk

mengajar dan mendidik

dirinya dan orang

kepada orang lain.

d. Fungsi kemasyarakatan

Fungsi kemasyarakatan

adalah inti sari dari

semua fungsi di atas

agar dijadikan

penuntun dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 90: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

1011

Tabe te di Pondoguru, yaka tee ku ratu ma’golo di kita, sa ratuki tee di rambenan kua jolo mi

lako tekken bassinna la Baco yake deen olona na makkulena lainjaki lako bolana ke na dape

mi wattuna.

Tabe di bagian Imam kami datang menghadap dengan anda, untuk menyampaikan bahwa

telah meninggal la Baco, kalau ada kesempatannya kami berharap untuk datang kerumahnya.

1012

Tabe tee di Pondoguru, aka tee ku ratu magolo di kita, ratu masiki tee di rambenan kua di

sangai mosi la na dape mosi bonginna tu lako to jolo.

Tabe di bagian Imam kami datang menghadap dengan anda, untuk menyampaikan bahwa

sebentar malam akan di doakan orang yang meninggal.

1014

Tabe di Pondoguru, deen aka tee alannota lako di panganan kede pole katumbangan lan nota-

nota ki.

Tabe di bagian Imam, karna ada lagi alannota di tempatnya kami dari keluaga orang

meninggal mempersilakan untuk mencicipi.

1014

Tabe te di Pondoguru di Puada deen mosi tee pole katumbangan, nasaga mosi mennolomi tu

mati wai sola alannota petada damban dan mennolotomi peputu na to jolo deen olona sola

makkulena disaga la wattumi ladi akkataimi na di pamula to parallu.

Tabe di bagian Iman dan bagian adat, kami dari kelurga orang meniggal, ada lagi menghadap

di kita air sama allannota untuk meminta doa dan ada juga kain kafan untuk orang meninggal

kalau suda tiba waktunya kita mulai yang sebenarnya akan kita mulai.

1015

Tabe aka pale taman di Pondoguru dan di Puada deen mosi tee pole katumbangan nasaga

mennolopole mosi te wai sola alannota alan letean petada damban di kita, aka te nasabai tu

lako to jolo nasaga la dibukkaram bacaan kuraan, kee na deepe mi wattuna la di akkattaimi.

Comment [i-[1]: Kode proreatik/aksi

Comment [i-[2]: Kode proreatik/aksi

Comment [i-[3]: Kode budaya

Comment [i-[4]: Kode proreatik/aksi

Page 91: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

Tabe di bagian Iman dan adat, kami dari keluarga orang meninggal , kembali lagi menghadap

di kita air sama allannota untuk kita berdoa bersama, sebab orang yang meninggal akan di

bukakan al-Quran, kalau sudah tiba waktunya kita mulai.

1016

Tabe aka pale di Pondoguru di puada deen mosi tee kasiturutan lamennelo di kita kede pole

di katumbangan, nasaba mennolo mosi tu mati wai sola alannota petada damban dikita, ya

mosi tee na sabai tu lako to jolo di sanga mosi ladi alaan ka kederan la maguju di ahira deen

arai olo na makkulena iya na saga na ola messunan iya pole na ola sule to na wattunana di

pajaji na saga taka rompoan olona taka rombosan bokona deen olo na makkulena ladi akkattai

mi na pamulamo tomati alannota petada damban.

Tabe di bagian Imam dan adat, ada lagi niat dari keluarga orang meninggal menhadap di

kita,dengan ini menghadap lagi air sama alannota untuk memintakan doa kepada orang yang

meninggal, karna orang yang meninggal akan meninggalkan rumah duka menuju tempat

peristrahatan terakhir, sebab tempat manusia berasal dari tanah dan kembali lagi keasalnya

yaitu tanah. Semoga apa yang lakukan selama hidupnya bermanfaat, bernilai ibadah dan di

dan di akhirat di terimah semua amalanya. Kalau sudah tiba waktunya mari kita mulai untuk

mendoakannya.

1021

Tabe aka pale di Pondoguru di puada deen mosi kasiturutan mennolo di kita kede jumai di

katumbangan, mennolo mosi te wai sola alannota , alannota petada damban di kita. Yamosi

na sabai tu lako to jolo mane memboko na saga na la dape i bonggi tallunna na saga ladi

perundunni i petada damban na lalan nia pole indo pole ambe na saga puamanna ladi

perundunni sada sikkiri ke na dape wattunna la di akkattai i na di pamulamo to sada sikkiri.

Tabe di bagian Imam dan adat, ada lagi niat dari keluarga orang meninggal dengan ini

menghadap lagi air sama alannota untuk meminta doa kepada orang meninggal, sebab orang

yang meninggalakan kita, tiba saatnya malam ke tiga, untuk itu kami meminta untuk di

doakanya baik keluaraga dari orang tuanya perempuan dan laki-laki yang telah mendahului

kita semua di doakan yaitu berzikir bersama. Kalau sudah tiba waktunya kita mulai zikirnya.

Comment [i-[5]: Fungsi keagamaan

Comment [i-[6]: Fungsi pendidikan

Comment [i-[7]: Fungsi keagamaan

Page 92: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

1022

Tabena mo di kita deen kana na saga puamanna kua ratu mi to di kua tamben buku tamben

darana to jolo di saga lolonnggi i patindoanna la sapui tondon salimana na saga puamanna

lamate magapaki to tana la si bombong kalebuki,lasipendojakki,la si collongankki ya di saga

puamnna sama-sama kalena ladi tandanni kua rannu la merundun ke napade wattunna.

Tabe untuk kita semua yang hadir di sini, kami keluarga orang meninggal atau berduka

mengucapkan, karna kita semua hadir di sini bukan keluarga dari orang lain kita semua

bersaudara,untuk itu kami meminta untuk mengenang arwahnya selama hidup di dunia ini

karna kita semua manusia akan meninggal dan saling berbela sungkawa,saling mendoakan

dan mengunjunggi saat meninggal. makanya kembali lagi kami ucapakan dan berharap untuk

hadirin yang datang untuk mendoakan almarhum.

1023

Tabena mo tee di Pondoguru tee kana na sanga tee pama kasiturutan na te mai katimbungan

kua yaka tee nasaga sebo-sebo mai narapa kalena pada iya iyannapa apa totto moki matande

gajami rannuna nasaga puamanna indo keambe maki nasaga tottomaki indogurutta yatopa

adata deen mo nasaga la tajan pangujungan ke na dape wattunna, na saga puamanna yaka ke

di kua mate magapana to tana lasibombong kalebuakki, si pendojakki, si collongankki di

rupai maki sa tottong maki di sanga sama samanna kale yaka kela na issenni melajan to

katumbangan jomo joloanna jomo la indeanna na saga puamanna deen to mosi tu mati tanda

tandanna palekkananna to kasiturutan la di pennolo di Indogurutta na adata iyaka nasaga

metada damban indogurutta mabasse boring mi adata merundun mana maki ke dikua tamben

buku tamben daranna te lako to jolo jomomoki lasalean yake nasaga puamanna yapasi nadi

palembe lambean cidokko ke makkatonan mi bissan boring ka yarasi nasabai si tattong

tattonggi di bolana to katumbangan ke na dape wattunna.

Tabe bagian Imam, kami dari keluaraga orang meninggal dengan rendah hati sebab dari

kemarin-kemarin kami keluarga terus berharap kepada kita baik dari kami keluaraga

perempuan dan laki-laki ( imam dan adat ) karna kita sudah hadir di rumah ini untuk

meminta doa. Sebab kalau kita meninggal kita saling mendoakan, menggunjunggi dan

mengenang orang yang sudah meninggal. Seandainya orang yang meninggal akan kembali

hidup dan hadir di tengah-tengah kita dia akan mengucapkan atau berpesan bahwa keluarga

ini berharap kepada kita (iman dan adat) untuk mendoakannya agar selamat di akhirat, karna

Comment [i-[8]: Fungsi kemasyarakatan

Page 93: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

ada lagi tanda-tanda untuk memulai acara seperti air sama alannota dari keluarga orang

meninggal menghadap di kita bagian iman dan adat, kalau bagian iman sudah membaca doa

dan adat sudah hadir juga maka kita semua keluarga yang hadir di sini mengikut dan sama –

sama membacakan doa kepada orang yang meninggal, kalau sudah tiba waktunya kita mulai.

1027

Tebe te Indogurutta di puada nasaga puamanna kede jumai katumbangan mane nasaga la

poota tumati to di riwa mananna di pu baju bajunna di jujung bunganna di kasiwanni

kasiwanna mane tosiki di rambenan deen pole mosi sara mane ladi oloi mapamula tee

kapoloanna bonggi sampe ratu te masiang

Tabe bagian Imam dan adat kami dari keluaraga orang meninggal mengucapkan ,untuk

mengunakan atau membacakan apa yang kita tahu karna kami keluarga orang meninggal

sangat percaya kepada kita untuk memimpin doa kepada keluarga kami yang meninggal dan

kembali kami menyampaikan bahwa ada acara mulai dari malam ini sampai besok siang.

1028

Tabe taman di Pondoguru di puada deen pole mosi te kamasituruta mennolo di kita kede

jumai katumbangan nasaga deen pole mosi alanotata sola wai kede jumai katumbangan lan

nota notaki

Tabe di bagian Iman dan adat ada lagi niat dari keluarga orang meninggal menghadap di kita

karna ada lagi air dan alannota dan air kami persilakan mencicipi.

10281

Tabe di kita napa na deen pole mosi tee silalona joo pa na marekko na deen pole mosi deen

raga wai na . . . ?

Tabe untuk kita keluarga orang meninggal, kenapa lagi ada air di hadapan kami sedangkan

baru-baru ada tadi . . . ?

10282

Tabe di taman di Pondoguru di puada nasaga puamanna tee pole katumbangan mane nasaga

na panggolo kalena ya topa ka kedikua saleanan kalena ladi pasirongdong jo tu di bassean

boringgan ke na dape wattunna.

Comment [i-[9]: Kode hermeneutik

Comment [i-[10]: Kode proreati/aksi

Comment [i-[11]: Fungsi budaya

Comment [i-[12]: Kode hermeneuti/teka-teki

Page 94: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

Tabe di bagian Imam dan adat, kami keluarga orang meninggal mengucapkan dan

menghadapkan niat kami ke kita baik dari orang meninggal dan keluarga yang di tinggalkan

dan semua orang yang datang mendoakan hari ini, kalau sudah tiba waktunya kita mulai.

1029

Yaka ke dikua kalena na iti maki mati, yara ke yato di sanga saleanan kalena jo diissen di

sangai

kalau bilang dirinya kita itu sudah ada di situ, tapi kalau yang di bilang di luar dirinya kami

tidak tau namanya

10291

Tabe taman di pondoguru di puada nasagai to katumbangan yana sanga na puadallei to

kasiturutan nasaga deen lakotu palaka lakana nasaga kore mesa nasaga to maketandai ke

dikua baine , maketandai ke dikua muane.

Tabe di bagian iman dan adat , kami keluarga orang meninggal mengucapkan kalau ada

rezeki dari keluarga ini, ada dua sapi satu betina satu jantan untuk di potong pada acara

mendoakan orang yang meninggal.

1030

Tabe apara nasaga di tamben tambenni nawa nawa na pabawai akkatta na deen unnapa sesa

sesa kollongga tu lako to jona na kullei patottonggi indogurutta watopa adata

Tabe apakah yang di maksud dan di niat-niatkan kenapa ada lagi sisa-sisa hartanya orang

yang meninggal di hadapkan di kami (iman dan adat)

1031

Tabe taman di pondoguru di puada tee kana nasanga puamanna te mai katumbangan kua

yannapa te mai batina pagangka na kullei pi nasaga patotonggi di kasiturutan ke na dape

wattunna na sanga lamatappa aka di sanga palambenan adata iyatopa indogurutta nasaga na

toganni nasaga masara na tajanni padamban ke na dape wattunna.

Tabe di bagian iman dan adat kami dari keluarga orang meninggal mengucapkan bahwa

kami keluarga yang di tinggalkan masih mampu peradakan dan percaya kepada doa iman

Comment [i-[13]: Fungsi keagamaan

Comment [i-[14]: Kode semik

Comment [i-[15]: Kode simbolik

Comment [i-[16]: Fungsi pendidikan

Page 95: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

dan adat. Dan semua keluarga yang di tinggalakn bekerja keras dan menungguh doa kita

semua di kabulkan

10321

Tabe taman di pondoguru di puada deen mosi tee kasiturutan mennolo dikita kede jumai

katumbangan nasaga mennolo mosi tumati alannota sola wai alan letean petada damban di

kita nasa puamanna mane aka te nasaga la makapalli palli, lama kambaro baro la mapidean

api pendoja ke na dape wattuna saga tupaki na mabasse borring ke na dape wattunna yana

deen olo na makkulena la di akkattai mi na di pagoloakki puama

1033

Tebe pai suun di bilala sulei to puama kede jumai di indogurutta nasaga ya saba petada

dambanna ra sola bassean boring na passuroan to katumbangan nasaga makkalesoan mosi

lasulei la nunnunggi arolanna yatopa leteanna yatopa to nanei kede puama ngena mai

Tabe di bagian bilal kembali lagi niat mulai dari bagian iman mengucapkan bahwa keluarga

orang meninggal berpesan hanya doa dari semua keluarga yang hadir di sini telah selesai,

dengan ini saya kembali lagi kami atau serahkan ke yang punya niat yaitu keluarga orang

meninggal.

1034

Tabe taman di pondoguru di puada yasaba kasiturutan nasaga passuruanni kasiturutan pole

aka passuruanni yaka nasaba deen lako tu alannota di panganan ladi akkattami na di ota ota

mi na di pajolomo to la jolo

Tabe di bagian iman dan adat, kami dari keluarga orang meninggal mengucapkan kami

sekeluarga mempersilakan bahwa ada alannota di tempatnya maka kita mulai dari yang

khusus ke umum.

1036

Tabe taman di pondoguru deen pole mosi tee kasiturutan mennolo di kita pole jumai

katumbangan nasagai mennolo mosi tu mati wai sola alannota, alannota petada damban di

kita yamosi nasabai siginna nasaga to pura di alaan alaan marinning mabassa , makkennyawa

Comment [i-[17]: Kode simbolik

Comment [i-[18]: Kode hermeneutik

Comment [i-[19]: Kode budaya

Page 96: REPRESENTASI KODE DALAM ROMBU SOLO DESA ......indonesia pada jurusan pascasarjana di universitas muhammadiyah makassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

ta makkenyawa polei jumai di tapan pole jammai di pabarrasan na sule lako pawwa di

pabarrasan barakkana pole jumai di sepu na sule lako pole barakkana pole jumai padang na

sule lako pole barakkana tapasi akan na sangan di pekkambe kambean jumai ke inekan

kabakkaran ke nadapei wattunna.

1037

Tabe taman di pondoguru di puada deen pole mosi tee kasiturutan mennolo di kita kede jumai

katumbangan nasaga yate sa la sipemboko bokotam maki deen arai wattunna na makkulena

na salama to torro na salama to ponjo yana sanga wattumi la di akkattai mi na di pake mo tu

mai wai ma di pamulamo to petada dambanan.

Tabe di bagian iman dan adat, ada lagi niat kami dari keluarga orang meninggal sebab acara

ini sudah selesai kami ucapkan semoga semua keluarga yang pergi meninggalkan kami sehat

dan selamat sampai tujuan dan kami yang tinggal juga selamat. Kalau sudah waktunya kami

sekeluarga mempersilakan untuk membacakan doa.

1052

Tabe taman di pondoguru di puada teen kana mosi te mai nasaga te ma kasiturutan pole jumai

katumbangan padamban ramosi na tajai sa iyamosi nasaga si palamba lamba indogutta sola

adata ke iya nasaga taen raka tala makarana lako katumbangan sa indogurutta la sigonanni ke

dikua papitada dambanan adatara ke di kua pabissan boring.

Tabe di bagian iman dan adat, begitu lagi yang kami ucapkan dari keluarga orang meninggal ,

tinggal semoga doa kita bersamana di terimah atau di kabulkan sebab iman dan adat yang

selalu memimpim doa, karna sejatinya iman lah yang sangat hormati dan selalu memimpi doa

dan bagian adat lah yang selalu menemani keluarga untuk penyambung lidah ke iman.

Comment [i-[20]: Fungsi pendidikan

Comment [i-[21]: Fungsi kemasyarakatan