representasi karakter kontributor...

123
REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika Peirce) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh FRANSISKA AYEL REFTA NIM 6662122442 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2016

Upload: truongkhuong

Post on 23-May-2018

241 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR

BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER

(Analisis Semiotika Peirce)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Jurnalistik

Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh

FRANSISKA AYEL REFTA

NIM 6662122442

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2016

Page 2: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika
Page 3: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika
Page 4: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika
Page 5: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

„Tahan menderita kepahitan hidup

sehingga penderitaan menjadi kekayaan,

adalah bahagia –Buya HAMKA

Hai dunia, kubuktikan pemimpi lebih

baik dibanding pemikir. Karena setelah

bermimpi aku terbangun untuk

mewujudkannya. Sementara langkah

pemikir terpaku oleh pikiran-pikirannya

sendiri. Maka kupersembahkan skripsi

ini untuk semua yang senantiasa

menemaniku mewujudkan mimpi-

mimpiku. Siapapun kalian, I LOVE YOU

...

Page 6: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

ABSTRAK

Fransiska Ayel Refta. NIM 6662122442. Skripsi. Representasi Kontributor

dalam Film Nightcrawler (Analisis Semiotika Peirce). Program Studi Ilmu

Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. 2016. Puspita Asri Praceka, M.Ikom.; Darwis Sagita

M.Ikom.

Profesi kontributor berita televisi yang dilematis dalam dunia pers menarik

keinginan penulis untuk melihat karakternya lebih dekat. Salah satu cara untuk

menyimak karakter seseorang yang menggeluti profesi ini yaitu melalui penelitian

film yang mengangkat kisah kontributor. Film Nightcrawler menceritakan

kehidupan seorang pemuda yang mencintai profesinya sebagai stringer televisi

namun tidak menguasai softskill penting yang berhubungan dengan dunia kerja

jurnalistik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui representasi karakter

kontributor berita televisi dalam film Nightcrawler. Berdasarkan identifikasi

masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanda (sign),

objeck (object) dan interpretan (interpretant) mengenai karakter kontributor berita

televisi dimunculkan dalam film Nightcrawler. Metode yang digunakan adalah

kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Penelitian ini menggunakan model

semiotika Peirce yang terdiri atas sign, object, dan interpretant. Unit analisis yang

dipilih merupakan adegan-adegan yang merepresentasikan sosok kontributor.

Hasil penelitian menunjukkan sign dalam film berupa perilaku lalai kode etik, dan

manipulasi. Object dari penelitian ini ialah tokoh Louis Bloom yang didukung

oleh dialog dan perilaku yang diperlihatkan dalam adegan-adegan. Interpretant

dalam penelitian ini adalah perilaku yang ditunjukkan oleh Louis Bloom yang

menggambarkan karakter oportunis, ambisius dan berorientasi pada uang.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa film Nightcrawler merepresentasikan

karakter kontributor berita televisi yang muncul dalam bentuk dialog, sikap dan

perilakunya. Karakter kontributor berita televisi yang ditemukan antara lain

oportunis, ambisius dan berorientasi pada uang.

Kata kunci : Representasi, Karakter, Kontributor, Film, Semiotika

Page 7: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

ABSTRACT

Fransiska Ayel Refta. NIM 6662122442. Undergraduate Thesis. Representation

of Contributor in Nightcrawler Movie (Peirce Semiotics Analysis).

Communication Studies, Faculty of Social and Political Science. Sultan Ageng

Tirtayasa University. 2016. Puspita Asri Praceka, M.Ikom.; Darwis Sagita

M.Ikom.

A dillematic profession of television news contributor is quite interesting for me to

be scrutinized. One pleasant way to closely see how contributors do their work is

through research on film that has contributor story within. Nightcrawler tells a

story about a guy who loves his profession as a stringer for a television station

but in eventually he is not obediently capable in any urgent softskill of journalistic

accupation. The purpose of this subject of research is to determine the

representation of television news contributor‟s characters in Nightcrawler movie

meanwhile this research also has the purpose to identify the signs, objects, and

interpretants about characters of television news contributor appearing in this

film. This research uses qualitative method with constructivist paradigm. The

writter use model of semotic Peirce‟s consisting sign, object, and interpretant.

The units of analysis are selected from the scenes that considered to represent

contributor. The result of this research points to the signs about behaviours such

as negligence on code of ethics, and manipulated. Object of this research is

character of Louis Bloom that is supported by dialogue and behaviours which are

shown in some scenes. Interpretant in this research is behaviours that are carried

by Louis Bloom that describe oportunist, ambitious, and money-oriented

characters. This research concludes that Nightcrawler represents contributor that

emerges in dialogue, attitude, and behaviour. Contributor is described as

oportunist, money-oriented, negligence on code of ethics and facts-manipulating.

Key words : Representation, Character, Contributor, Film, Semiotic

Page 8: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kupersembahkan kepada Allah SWT yang selalu

memelukku dalam lindungan kasih sayangnya hingga aku mampu menyelesaikan

tugas akhir ini. Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Skripsi berjudul “Representasi Karakter Kontributor Berita Televisi

dalam Film Nightrawler (Analisis Semiotika Peirce)” ini penulis selesaikan

dengan segenap niat dan usaha sesuai kemampuan yang penulis miliki. Adapun

skripsi ini mengangkat makna tanda dalam sebuah film dengan model semiotika

yang merupakan salah satu bidang kajian ilmu komunikasi.

Penulis sangat mensyukuri selesainya kewajiban penulis untuk meraih

gelar yang penulis dambakan sejak empat tahun lalu. Melalui skripsi ini semoga

ada berkah untuk pihak-pihak yang sudah membantu. Pada kesempatan ini penulis

sangat berterimakasih kepada:

1. Prof. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor UNTIRTA beserta

jajarannya

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku dekan FISIP Untirta beserta Wakil

Dekan I Rahmawati, M.Si, Wakil Dekan II Imam Mukhroman, M.Si,

dan Wakil Dekan III Kandung Sapto Nugroho, M.Si

3. Ketua Prodi Ilmu Komunikasi dan sekretaris, Dr. Rahmi Winangsih,

M.Si dan Darwis Sagita M.IKom yang juga selaku dosen

pembimbing II penulis

Page 9: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

ii

4. Puspita Asri Praceka, M.IKom selaku dospem pembimbing I penulis

yang sudah memberi banyak bantuan dan bimbingan dalam

pengerjaan skripsi ini

5. Papa dan Mama yang telah menghabiskan sebagian besar hidupnya

untuk menafkahiku lahir dan batin hingga skripsi ini selesai, tidak

pernah ada kata cukup untuk membalas semua jasa dan pengorbanan

kalian

6. Kakak yang selalu menjadi penolong saat dibutuhkan sejak penulis

masih kecil, sahabat sekaligus musuh kecilku yang selalu kucintai

bagaiamanapun keadaanya

7. Dua sahabat seperjuangan terbaikku, Haryati dan Devi Fatmawati

yang selalu ada ketika kita tertawa dan ketika kita pura-pura tertawa

bersama saat hidup terasa begitu temaram

8. Diah Fitri Pratiwi dan Fuji Larasakti yang sudah menjadi team

bersama penulis dalam mengurus kelengkapan daftar sidang

9. Teman-teman seperjuangan kuliah, Rahel Mutia, Nurfaizah, Ardi

Purwadi, Awwalludin, Dian Lestari, Yohana, Sarah Humairah dan

semua teman Jurnalistik angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan

satu persatu. Terimakasih untuk beberapa tahun terakhir, menjadi

bagian dari kelas jurnalistik bersama kalian menyenangkan

10. Kak Inge, Bang Dika dan Bang Fairus yang telah memberi bantuan,

masukan dan saran selama pengerjaan skripsi ini berlangsung

Page 10: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

iii

11. Roy Sandy dan Soffal Yahsya yang sudah membantu menemukan

berkas kelengkapan daftar sidang penulis yang sempat hilang

12. Tino Prangiosa, atas semangat dan dorongan yang diberikan hingga

penulis mampu melewati masa-masa tersulit ketika pengerjaan

skripsi ini berlangsung

13. Himakom Sinergi, IMIKI, dan Kovikita sebagai tempat penulis

belajar banyak hal selama kuliah

14. Tubagus Bani Fadhil, teman berbagi kasih, minat dan kesukaan

tentang MCR, desain grafis dan videografi

15. Pada akhirnya penulis akan berterimakasih kepada dunia dan

segenap getaran energi alam yang sangat berkontribusi terhadap

suasana hati dan semangat penulis.

Akhir kata, kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kesalahan yang ada

dalam skripsi ini milik penulis. Penulis berharap skripsi ini berguna untuk diri

penulis sendiri dan pihak-pihak lain yang ingin menjadikan skripsi ini bahan

referensi untuk berbagai kegiatan akademis kedepan. Penulis tidak menutup kritik

dan saran yang membangun untuk kemajuan penulis di kehidupan mendatang.

Semoga kita selalu diberi kesempatan untuk terus melakukan kebaikan dan

perubahan positif. Aamiin.

Serang, Oktober 2016

Fransiska Ayel Refta

Page 11: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 9

1.3 Identifikasi Masalah ............................................................................. 9

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 10

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis ................................................................................. 11

2.1.1 Film sebagai Komunikasi Massa ................................................ 11

2.1.2 Film ............................................................................................ 12

2.1.3 Representasi ............................................................................... 16

2.1.4 Karakter dan Tokoh ................................................................... 18

2.1.5 Kontributor ................................................................................. 22

2.1.6 Berita Televisi ............................................................................ 29

2.1.7 Hati Nurani, Idealisme dan Kode Etik ....................................... 30

Page 12: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

v

2.1.8 Konstruksi Realitas Sosial .......................................................... 34

2.1.9 Semiotika Peirce ......................................................................... 37

2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................... 40

2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 46

3.2 Paradigma Penelitian ........................................................................... 47

3.3 Unit Analisis ........................................................................................ 48

3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................ 52

3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 53

3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................... 55

3.7 Jadwal Penelitian ................................................................................. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................................. 59

4.1.1 Profil Film ................................................................................ 59

4.1.2 Sinopsis dan Penokohan Film .................................................. 60

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 64

4.2.1 Film Nightcrawler dalam Pemaknaan Semiotika Peirce ......... 64

4.2.2 Representasi Karakter Kontributor Berita Televisi dalam Film

Nightcrawler ............................................................................ 93

4.3 Pembahasan ......................................................................................... 94

4.3.1 Konstruksi Realitas Karakter Kontributor Berita Televisi dalam

film Nightcrawler ..................................................................... 94

4.3.2 Film sebagai Sarana Edukasi tentang Karakter Kontributor .... 95

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 97

5.2 Saran .................................................................................................... 99

Page 13: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

vi

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 100

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................. 43

Tabel 3.1 Unit Analisis ........................................................................... 49

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian .................................................................... 57

Tabel 4.2 Scene 1 ................................................................................... 65

Tabel 4.3 Scene 2 ................................................................................... 67

Tabel 4.4 Scene 3 ................................................................................... 71

Tabel 4.5 Scene 4 ................................................................................... 75

Tabel 4.6 Scene 5 ................................................................................... 79

Tabel 4.7 Scene 6 ................................................................................... 83

Tabel 4.8 Scene 7 ................................................................................... 88

Page 15: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 (Triangle Meaning) ............................................................ 40

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................. 40

Gambar 4.1 Louis Bloom ...... ................................................................ 62

Gambar 4.2 Nina Romina ....................................................................... 62

Gambar 4.3 Rick .................................................................................... 63

Gambar 4.4 Joe Loder ............................................................................ 63

Gambar 4.5 Frank .................. ................................................................ 64

Gambar 4.6 Analisis scene 1 .................................................................. 66

Gambar 4.7 Analisis scene 2 ................................................................ 69

Gambar 4.8 Analisis scene 3 .................................................................. 73

Gambar 4.9 Analisis scene 4 .................................................................. 77

Gambar 4.10 Analisis scene 5 ................................................................ 80

Gambar 4.11 Analisis scene 6 ................................................................ 86

Gambar 4.12 Analisis scene 7 ................................................................ 89

Page 16: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jika ada pekerjaan mulia yang dilematis mungkin jawabannya adalah

kontributor. Kontributor di Indonesia merupakan sebutan untuk wartawan yang

bukan pegawai tetap sebuah lembaga pers dan bekerja secara kontrak. Di Amerika

pekerjaan ini disebut stringer namun keduanya memiliki jobdesk serupa hanya

saja kontributor di Indonesia bekerja di daerah.1 Di Amerika maupun di

Indonesia, lazimnya kontributor/stringer memiliki ciri umum yang sama, antara

lain pekerja kontrak atau tidak tetap sebagai penyumbang hasil liputan dan

dibayar per-liputan yang tayang.

Kontributor berita televisi merupakan pekerjaan yang dilematis. Dilema ini

berawal dari kebutuhan informasi yang begitu luas membuat profesi wartawan

terbuka lebar. Tidak seperti profesi dokter, menjadi kontributor terbuka bagi

siapa saja. Ia ibarat profesi yang bisa didapatkan bukan berdasarkan bakat tetapi

pelatihan terus menerus. Jumlah ledakan lembaga pers seperti televisi dan jumlah

wartawan di Indonesia membuka peluang yang luas untuk masyarakat mengisi

kekosongan tenaga kerja di sana. Keterbukaan profesi ini memberikan ruang bagi

masyarakat untuk menjadi kontributor.

1 Penyebabnya ialah media Indonesia yang Jakartasentris, di mana menjamurnya media swasta yang berkantor pusat di Jakarta dan siaran secara nasional. S.K Menpen No: 04A/Kep/Menpen/1993, sejak tahun 1993 stasiun televisi swasta diizinkan untuk mengudara secara nasional, baik dengan menggunakan jaringan terestrial, kabel atau serat optik, maupun melalui satelit komunikasi.

1

Page 17: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

2

Dilema lain dari pekerjaan ini ialah pendidikan formal kejurnalistikan

tidak menjadi syarat mutlak untuk kontributor. Joseph Pulitzer (New York)

hingga Max Weber (Munich) sudah membicarakan tentang pendidikan wartawan

sebagai ukuran jurnalisme bermutu pada akhir abad ke 19 dan awal abad 20.

Dalam diskusi yang sulit itu terdiri dari dua kubu. Kubu Pulitzer berpendapat

bahwa wartawan perlu pendidikan jurnalisme. Kubu kedua berpendapat wartawan

tidak perlu belajar sekolah secara khusus. Jurnalisme adalah keahlian

pertukangan. Wartawan sebaiknya belajar dari berbagai disiplin ilmu. Soal

keahlian jurnalisme itu sendiri diajarkan melalui magang. Kubu ini termasuk para

dosen dari Universitas Harvard yang mendirikan Nieman Foundation on

Journalisme pada 1939.2

Di Amerika banyak sekolah wartawan bermutu di mana wartawan diajari

berbagai macam keterampilan dalam jurnalisme sekaligus belajar ilmu lain yang

menarik minat mereka. Pulitzer sendiri memberikan uang untuk mendirikan

Columbia Graduate School of Journalism pada 1902. Di Indonesia, ada 69

sekolah jurnalisme dari D1 hingga S-3 tetapi 80 persen berada di Pulau Jawa dan

Medan. Ada ketimpangan besar antara jurnalisme di Jawa dan di Medan serta

kota-kota di Indonesia Timur. Sementara tenaga kontributor diperlukan di daerah-

daerah untuk memperoleh informasi secara lebih merata. Media pendidikan

jurnalisme kita masih terhambat oleh kurikulum nasional. Selain itu tidak ada

interaksi antara pendidikan jurnalisme dengan industri media.

2 Andreas Harsono, Agama Saya Adalah Jurnalisme, Kanisius, Bandung, 2010, hal. 33

Page 18: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

3

Permasalahannya, jika pekerjaan ini terbuka sangat luas dan tidak

mengharuskan pekerjanya memiliki latar belakang pendidikan formal apakah

kontributor bisa bekerja selaras dengan idealisme? Idealisme seorang pekerja pers

merupakan nilai berharga yang harus dikantongi. Idealisme berarti menggunakan

hati nurani. Sebagai bentuk tanggung jawab bisikan hati nurani para pekerja pers

seharusnya mematuhi etika profesinya. Pentingnya kontributor mendengar hati

nuraninya sendiri, dijelaskan pada elemen ke sembilan Bill Kovach. Semua

wartawan seyogyanya punya pertimbangan pribadi tentang etika dan tanggung

jawab sosial. Wartawan, kontributor atau reporter membangun karirnya dari

standar kode etik yang telah ditetapkan di tempat ia bekerja.

Setiap profesi memiliki kode etik masing-masing sebagai pedoman agar

bekerja secara etis. Kode etik dirumuskan berdasarkan hasil diskusi-diskusi para

ahli di bidangnya. Untuk etika jurnalisme secara global di seluruh penjuru dunia

poin paling penting ialah kebenaran. Kebenaran merupakan yang paling utama

pada poin-poin kode etik jurnalisme di negara manapun. Seperti Bill Kovach dan

Tom Rosenstiel yang menempatkan kebenaran sebagai elemen pertama dalam

sembilan elemen jurnalisme.

Pertanyaan yang sering menjadi masalah muncul, apakah kontributor

sudah mengambil tanggung jawabnya untuk memegang sisi idealisme ketika

bekerja? Munculnya delik-delik pers mulai dari pelanggaran kode etik hingga

kekerasan yang menimpa wartawan dirasa seperti indikasi bahwa ada yang tidak

beres dari dunia pers. Seperti koin yang memiliki dua mata sisi minimnya

tangguna jawab sosial, pelanggaran kode etik, munculya delik pers dan kekerasan

Page 19: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

4

terhadap wartawan tidak bisa dilihat hanya dari satu perspektif, yakni dari sisi

wartawan saja. Sisi lain yang perlu diperhatikan adalah nuansa manajemen

lembaga pers yang terkadang justru menaruh porsi bisnis lebih banyak dibanding

porsi tanggung jawab sosial. Tidak adanya keseimbangan antara idealisme dan

komersialisme ini menuai dilema lainnya bagi kontributor. Padahal dalam

tritunggal jurnalistik, wartawan dikatakan profesional jika ia bisa

menyeimbangkan tanggung jawab idealisme dan kebutuhan komersial.

Di banyak stasiun televisi di Indonesia, kehidupan para kontributor

memprihatinkan. Mereka bukan pegawai tetap, hanya karyawan kontrakan, tidak

digaji perbulan, tidak memiliki jaminan kesehatan dan tunjangan-tunjangan

lainnya.3 Dilema lain bagi kontributor untuk memaksimalkan kemungkinan naik

tayang liputan yang telah ia buru. Informasi yang cenderung membawa dampak

besar seolah-olah seperti patokan jenis berita apa yang akan mereka liput.

Sering sekali pemberitaan di televisi yang berasal dari kontributor (daerah)

cenderung hasil dari praktek trivialisasi.4 Ini terjadi karena media yang

bersangkutan lebih mengedepankan peluang bisnis. Sama halnya dengan

kontributor itu sendiri, jika liputan yang ia dapat tidak naik tayang maka ia tidak

memperoleh penghasilan apa-apa. Tidak lain dan tidak bukan ujung-ujungnya

adalah soal keuntungan dan urusan kantong baik bagi kontributor maupun media

bersangkutan.

3 Ade Armando, Op.cit., hal. 25 4 Trivialisasi ialah ketika seks dan kekerasan menjadi hal yang utama dalam pemberitaan atau tayangan. Tayangan trivialisasi yang mengedepankan sensasionalitas masih terus bertahan bahkan semakin berkembang ketika aspek emosi mendominasi berbagai informasi. Segi rasional serta merta tergerus. Baca: Tim Redaksi LP3ES, Jurnalisme Liputan 6, Jakarta. Hal. 180 & 195

Page 20: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

5

Dalam sebuah film berjudul Nightcrawler (2014) yang mengangkat tema

media dan jurnalisme karakter sentral dalam film ini bekerja sebagai kontributor

(stringer di Amerika). Di Amerika media massa film menjadi sajian yang cukup

masif dikonsumsi masyarakatnya. Sepanjang tahun 2015 jumlah tiket film

Amerika yang terjual sebanyak 1,340,992,463 tiket.5 Film Amerika diproduksi di

Hollywood. Film yang dibuat di Hollywood ini membanjiri pasar global dan

mempengaruhi sikap, perilaku dan harapan orang-orang di belahan dunia.

Hollywood sudah banyak membuat film, terutama film yang diambil dari kisah

nyata yang bertema jurnalistik.

Brian McNair, dalam bukunya Journalists in Film: Heroes and Villains

menggambarkan bagaimana sosok jurnalis dari 72 film yang diproduksi tahun

1997-2008. McNair mengatakan, secara umum ada dua karakter yang sangat

bertolak belakang dari film-film yang menggambarkan para wartawan tersebut:

wartawan sebagai pahlawan (hero), atau wartawan sebagai penjahat

(villain). Sebagai pahlawan, ada empat tipologi lebih jauh terhadap diri

wartawan, yaitu dalam rupa sebagai ‟anjing penjaga‟ (watchdog), sebagai saksi

peristiwa (witness), sebagai sosok pemberani dalam masyarakat, dan sebagai

tokoh dalam masyarakat. Beberapa dari film bertema jurnalisme jenis ini ialah All

The President‟s Men, The Hunting Party, Veronica Guerin, dan lain-lain.

Di luar segala puja-puji, sosok wartawan di layar kaca juga dilihat dari

kacamata negatif sebagai villain, terutama ketika wartawan tersebut

menyalahgunakan fungsi dan kekuasaan yang mereka miliki. Perilaku negatif ini

5 http://www.the-numbers.com/market/

Page 21: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

6

muncul dalam rupa mereka yang menurunkan kualitas jurnalisme, berbohong, dan

membesar-besarkan fakta serta mereka yang memiliki pengaruh besar dalam

masyarakat (king maker). Contoh film di mana wartawan merupakan villain ialah

Paparazzi, Shattered Glass, dan lain-lain.

Di tahun 2014 dirilislah film Nightcrawler arahan Dan Gilroy. Film ini

muncul sebagai senggolan Gilroy terhadap kapitalisme media massa, khususnya

pada televisi di Amerika. Nightcrawler mengangkat kisah seorang stringer di

salah satu stasiun televisi di Los Angeles. Keterangan Gilroy dalam sebuah

wawancara oleh media online Amerika:

“They‟re (stringers) trying to remain neutral, they do a very professional

job and they do supplying a service, so I see them as a cog in a much

larger machine .... Lou is coutionary tale. Lou is capitalism gone amok”.

Mereka (kontributor) mencoba untuk netral, mereka melakukan pekerjaan

yang profesional. Saya melihat mereka sebagai roda dalam sistem yang

lebih besar ... Lou merupakan kisah yang memprihatinkan. Lou adalah

kapitalisme yang jadi gelap mata.

Dalam keterangannya Gilroy yang juga menulis langsung naskah

Nightcrawler menegaskan bagaimana sosok Lou sebagai karakter sentral dalam

film tersebut. Louis Bloom merupakan tokoh utama yang bekerja sebagai stringer

(kontributor). Gilroy menekankan bahwa kontributor adalah roda kecil penggerak

sebuah sistem yang lebih besar. Pada keterangan berikutnya dalam kalimat “Lou

is capitalsm gone amok”, Gilroy memberi penegasan bahwa sistem yang

dimaksud ialah kapitalisme.

Menurutnya kapitalisme dalam pers mempengaruhi cara kerja seorang

stringer (kontributor), menjadikan mereka sebagai roda penggerak kapitalisme

dalam pers. Dalam kata lain kontributor yang bekerja dalam sistem seperti ini

Page 22: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

7

sudah melakukan pekerjaannya dengan profesional dan bersikap netral sesuai

arahan produser atau news director. Namun Gilroy sendiri menolak jika

Nightcrawler diciptakan sebagai kritiknya terhadap pers Amerika.

Nightcrawler yang dibuat berdasarkan pengalaman personal Gilroy sendiri

adalah bentuk konstruksi realitas dari apa yang pernah Gilroy alami. Apakah yang

diinternalisasikan Gilroy mengenai kapitalisme media yang mempengaruhi

bagaimana kontributor bekerja sesuai dengan kenyataan yang ada? Hal ini bisa

dijawab dengan mudah.

Dalam prinsip ekonomi, ketika berbisnis diperlukan modal yang seminim

mungkin guna mendapat hasil yang maksimal. Kontributor merupakan wartawan

tidak terikat status kepegawaian yang diberi honor per-liputan naik tayang. Tentu

saja ini akan mengurangi beban biaya yang ditanggung media bersangkutan untuk

memberi gaji tetap, memberikan tunjangan-tunjangan dan bonus, dan lain lain.

Selain itu, kontributor akan memaksimalkan hasil liputan berdasarkan kemauan

direktur berita agar kerjanya diupahi.

Kenyataannya, ada saja direktur berita televisi menginginkan liputan yang

mampu menahan penonton menatap layar kaca selama mungkin, agar bisa

memancing rating tinggi. Melihat sikap Rosiana Silalahi kala menjabat sebagai

pemred Liputan 6 SCTV6 yang menjadikan era global sebagai alasan untuk media

bersaing secara bisnis. Strateginya yaitu membuat program yang mampu menahan

mata pemirsa untuk terus menatap layar dan menyantap apa yang disajikan

televisi. Lalu, apa yang membuat pemirsa mampu tahan berlama-lama

6 Tim Redaksi LP3ES, Jurnalisme Liputan 6, Pustaka LP3ES, Jakarta, 2006, hal. 206

Page 23: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

8

mengonsumsi berita yang disiarkan sebuah program? Berita sensasional yang

mampu membuat pemirsa tercengang, terheran-heran hingga memutar balikkan

akal sehatnya adalah jurus jitu.

Seperti lingkaran setan, jika disambung-sambungkan hal di atas

merupakan jawaban mengapa kontributor cenderung memburu berita sensasional.

Pada akhirnya media dengan prinsip kotor seperti ini bisa meraup keuntungan

yang berlipat-lipat. Kelakuan manajemen media yang teracuni prinsip kapitalisme

ini hanya akan memberdayakan pegawainya melakukan pekerjaan dengan

orientasi keuntungan dan uang. Padahal bekerja sebagai wartawan seyogyanya

tidak melupakan hati nurani.

Dilematika yang tidak berujung membuat penulis bertanya-tanya, karakter

seperti apa yang mampu membuat kontributor mampu mengemban pekerjaannya.

Di Indonesia sendiri film yang mengangkat cerita tentang kontributor sangatlah

minim. Namun film Nightcrawler cukup memberikan gambaran yang jelas

bagaimana dan seperti apa karakter kontributor ditampilkan dalam layar lebar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma

konstruktivis. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan

sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.7 Untuk

membantu penulis mengetahui tanda-tanda karakter kontributor dalam film

tersebut, peneliti menganalisis dengan metode analisis semiotika. Dari beberapa

model semiotika, penulis menggunakan model semiotika yang dikemukakan

Charles Sanders Peirce untuk menganalisis makna yang terkandung di dalam film

7 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006

Page 24: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

9

Nightcrawler. Peneliti akan menginterpretasi karakter kontributor melalui segitiga

makna atau Triangle Meaning meliputi objek, tanda dan interpretan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti

film Nightcrawler untuk mengamati dan menginterpretasi karakter kontributor

berita televisi dalam film Nightcrawler.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana karakter kontributor berita televisi

direpresentasikan dalam film Nightcrawler?

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat disimpulkan identifikasi

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Bagaimana tanda (sign) mengenai karakter kontributor berita televisi

dimunculkan dalam film Nightcrawler?

2. Bagaimana objek (object) mengenai karakter kontributor berita televisi

dimunculkan dalam film Nightcrawler?

3. Bagaimana interpretan (interpretant) mengenai karakter kontributor

berita televisi dimuculkan dalam film Nightcrawler?

Page 25: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

10

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, tujuan dari penelitian ini

adalah untuk:

1. Mengetahui tanda (sign) mengenai karakter kontributor berita televisi

yang dimunculkan dalam film Nightcrawler

1 Mengetahui objek (object) mengenai karakter kontributor berita

televisi yang dimunculkan dalam film Nightcrawler

2 Mengetahui interpretan (interpretant) mengenai karakter kontributor

berita televisi yang dimuculkan dalam film Nightcrawler

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis

Pada manfaat teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya

wawasan tentang representasi karakter kontributor berita televisi yang

terkandung dalam sebuah film.

Manfaat Praktis

1. Penelitian ini berguna untuk penelitian selanjutnya yang

membahas tentang berbagai hal yang berkenaan dengan

karakter kontributor berita televisi.

2. Memberikan pemahaman tentang representasi karakter

kontributor berita televisi dalam film Nightcrawler

Page 26: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Film sebagai Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa (mass communication) menurut Effendy yaitu

komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang

mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditunjukkan kepada

umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Everet M.

Rogers dalam Effendy menyatakan bahwa selain media massa modern, ada pula

media massa tradisional seperti teater rakyat, juru dongeng keliling, dan lain-lain.8

Ardianto menyimpulkan bahwa komunikasi massa harus menggunakan

media massa, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang

banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri banyak orang jika tidak

menggunakan media massa, itu bukan komunikasi massa.9 Salah satu media

dalam komunikasi massa adalah film karena ciri dan karakteristik film memenuhi

karakteristik media massa seperti khalayaknya yang heterogen, proses

komunikasinya yang berlangsung satu arah, dan lain-lain.

Menurut Effendy film merupakan salah satu media massa yang ampuh

sekali. Sebab, film bukan hanya sekedar untuk hiburan, tetapi juga berfungsi

untuk penerangan dan pendidikan. Film banyak digunakan sebagai alat bantu

8 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, Citra Adya Bakti, Bandung, 2003, hal. 79 9 Elvianto Ardianto, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbosa Rekatama Media, Bandung, 2007, hal.3

11

Page 27: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

12

pendidikan untuk memberikan penjelasan.10

Effendy juga menyimpulkan bahwa

film yang dipertunjukkan di gedung bioskop mempunyai persamaan dengan

televisi dalam hal sifatnya yang audio visual.11

Maka dari itu, film dikategorikan

sebagai media massa. Ciri khas fungsi film bersifat refreatif-edukatif dan

persuasif. Sementara proses komunikasinya bersifat non-elektronik atau mekanik.

2.1.2 Film

2.1.2.1 Definisi Film

Film ialah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan

dunia.12

Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak untuk menonton film

terutama adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat

terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. Fungsi edukasi

dapat tercipta jika film yang diproduksi film sejarah yang objektif atau

dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara

berimbang.13

Singkatnya, film adalah gambar bergerak. Film atau motion pictures

ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor.14

Film yang ditayangkan di gedung bioskop dikategorikan sebagai film teatrikal.

Pengertian film teatrikal ialah film yang diproduksi secara khusus untuk

dipertunjukkan di gedung pertunjukkan atau bioskop. Kemudian Effendy juga

10 Ibid, hal. 209 11 Ibid, hal. 315 12 Elvianto Ardianto, Op.Cit., hal. 143 13 Ibid, hal. 145 14 Ibid, hal. 143

Page 28: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

13

mengklasifikan film salah satunya film cerita, yaitu film yang mengandung suatu

cerita yang lazim dipertunjukkan di gedung bioskop dengan bintang film tenar.15

Film yang pertama kali dipertunjukkan kepada publik Amerika Serikat

ialah The Life of an American Fireman dan film The Great Train Robbery yang

dibuat oleh Edwin Porter pada tahun 1903. Tahun 1906 merupakan periode

paling penting dalam sejarah perfileman di Amerika Serikat. Apabila pada

permulaannya merupakan film bisu, maka pada tahun 1927 di Broadway

Amerika Serikat muncul film bicara yang pertama meskipun belum sempurna.16

Oey Hong Lee dalam Sobur memaparkan bahwa film mencapai puncaknya

di antara perang dunia I dan PD II karena permulaan sejarahnya film dengan

lebih mudah menjadi alat komunikasi yang sejati. Kala itu film tidak mengalami

unsur teknik, politik, ekonomi, sosial dan demografi yang merintangi kemajuan

surat kabar pada massa pertumbuhannya dalam abad ke-18 hingga permulaan

abad ke-18. Namun masa puncak kejayaan film merosot tajam setelah tahun 1945

seiring dengan munculnya medium televisi.17

Film umumnya dibangun dengan banyak tanda di mana tanda-tanda

tersebut termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam

upaya mencapai efek yang diharapkan. Sistem semiotika dalam film

menggunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan

sesuatu.18

15 Onong Uchjana Effendy, Op.Cit., hal. 201 - 211 16 Elvianto Ardianto, Op.Cit., hal. 144 17 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal. 126 18 Lop.Cit.

Page 29: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

14

Realitas yang ditampilkan film, seluruhnya atau sebagian, tidak hanya

mirip, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan realitas kita. 19

2.1.2.2 Karakteristik Film

Ada beberapa faktor yang dapat menunjukkan karakteristik film, antara

lain:

1. Layar yang luas dan lebar. Kelebihan film dibanding siaran televisi

ialah layarnya yang jauh lebih luas dan lebar walau kini ada televisi

berlayar lebar yang diproduksi.

2. Pengambilan gambar. Pengambilan gambar atau shot dalam film

bioskop memungkinkan dari jarak jauh atau extreme long shot untuk

memberi kesan artistik dan suasana sesungguhnya.

3. Konsentrasi penuh Khalayak dalam gedung bioskop terbebas dari

gangguan hiruk pikuknya suara di luar karena biasanya ruangan kedap

suara sementara pikiran dan perasaan tertuju pada alur cerita.

4. Identifikasi psikologis Pengaruh film terhadap jiwa manusia (penonton)

tidak hanya sewaktu atau selama duduk di gedung bioskop, tetapi terus

sampai waktu yang cukup lama, misalnya peniruan terhadap cara

berpakaian atau model rambut. Efek kurang baik dari pengaruh

psikologis film ialah ketika khalayak meniru gaya hidup yang tidak

sesuai dengan norma budaya Indonesia. 20

19 Ibid, hal. 167 20 Elvianto Ardianto, Op.Cit., hal. 145-147

Page 30: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

15

Dampak film yang ditayangkan di bioskop memberikan efek afektif sebab

proses komunikasinya yang mendukung kondisi penerimaan pesan yang berkesan

seperti layar yang lebar, suara yang jelas, dan ruang yang gelap.

2.1.2.3 Unsur-unsur Pembentuk Film

Secara umum film dibagi atas dua unsur pembentuk. Kedua unsur itu ialah

unsur naratif dan unsur semantik. Keduanya saling berinteraksi dan

berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing-masing

unsur tidak akan membentuk sebuah film jika berdiri sendiri. Pratista

menganalogikan narasi sebagai materi dan sinematografi sebagai gaya

mengolahnya.

Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film karena

setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsur naratif. Setiap cerita memiliki

unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu dan lain-lain. Semua elemen

tersebut membentuk naratif secara keseluruhan. Sementara unsur sinematik

terbagi atas empat elemen yaitu: mise-en-scene, sinematografi, editing, dan

suara.21

2.1.2.4 Jenis-jenis Film

Secara umum film dibagi atas tiga jenis, yaitu:

a. Film Dokumenter. Film dokumenter berhubungan dengan orang-

orang, tokoh peristiwa dan lokasi yang nyata.

21 HImawan Pratista, Memahami Film, 2008, hal. 2

Page 31: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

16

b. Film Fiksi. Film Fiksi terikat oleh plot, menggunakan cerita rekaan di

luar kejadian nyata serta memiliki konsep pengadeganan yang telah

dirancang sejak awal.

c. Film Eksperimental. Film ekperimental umumnya bekerja di luar

industri film utama (mainstream) dan bekerja pada studio independen

atau perorangan.22

2.1.3 Representasi

Marcel Danesi mendefinisikan representasi sebagai proses merekam ide,

pengetahuan, atau pesan dalam beberapa cara fisik disebut representasi. Ini dapat

didefinisikan lebih tepat sebagai kegunaan dari tanda yaitu untuk

menyambungkan, melukiskan, meniru sesuatu yang dirasa, dimengerti,

diimajinasikan atau dirasakan dalam beberapa bentuk fisik.23

Representasi adalah proses pengkodekan (encoding) dan memperlihatkan

(display) bentuk-bentuk simbolik yang mencerminkan posisi ideologis. Dalam

Saiful Totona, Tim O`Sullivan membedakan istilah representasi pada dua

pengertian. Pertama, representasi sebagai suatu proses dari representing. Kedua,

representasi sebagai produk dari proses sosial representing sehingga pada tatanan

pertama merujuk para proses, sedangkan yang kedua merujuk kepada produk dari

perbuatan tanda yang mengacu pada sebuah makna.24

22 Ibid, hal. 4-7 23 Marcel Danesi, Understanding Media Semiotics, Arnold, London, hal. 3 24 Saiful Totona, Miskin itu Menjual: Representasi Kemiskinan sebagai Komodifikasi Tontonan, 2010, hal 277

Page 32: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

17

Hall dalam bukunya Representation: Cultural Representation and

Signifyig Practices:

“Representation connects meaning and language to culture….

Representation is an essential part of the process by which

meaning is produced and exchanged between members of culture”

Dapat dikatakan bahwa, representasi secara singkat adalah salah satu cara

untuk memproduksi makna. Representasi bekerja melalui sistem representasi yang

terdiri dari dua komponen penting, yakni konsep dalam pikiran dan bahasa. 25

Menurut Stuart Hall, ada tiga pendekatan representasi :

1. Pendekatan Reflektif, bahwa makna diproduksi oleh manusia melalui

ide, media objek dan pengalaman-pengalaman di dalam masyarakat

secara nyata.

2. Pendekatan Intensional, bahwa penutur bahasa baik lisan maupun

tulisan yang memberikan makna unik pada setiap hasil karyanya.

Bahasa adalah media yang digunakan oleh penutur dalam

mengkomunikasikan makna dalam setiap hal-hal yang berlaku khusus

yang disebut unik.

3. Pendekatan Konstruksionis, bahwa pembicara dan penulis, memilih

dan menetapkan makna dalam pesan atau karya (benda-benda) yang

dibuatnya. Tetapi, bukan dunia material (benda-benda) hasil karya

25 Stuart Hall, Representation: Cultural Representation and Signifying Practices. Ed. Stuart Hall. London. Sage Publication, 2003. Hal 17

Page 33: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

18

seni dan sebagainya yang meninggalkan makna tetapi manusialah

yang meletakkan makna.26

Representasi merupakan sebuah istilah yang merujuk pada cara di mana

seseorang atau sesuatu dilukiskan dalam media. Menurut Stuart Hall ada dua

proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang „sesuatu‟

yang ada dikepala kita masing masing (peta konseptual), representasi mental

masih merupakan sesuatu yang abstrak. Kedua, „bahasa‟, yang berperan penting

dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam pikiran harus

diterjemahkan dalam „bahasa‟ yang lazim agar dapat menghubungkan konsep dan

ide ide tentang sesuatu dengan tanda dari simbol simbol tertentu.27

2.1.4 Karakter dan Tokoh

Kata karakter berasal dari bahasa Latin, yaitu ”kharakter,”

”kharassein,”dan ”kharax,” yang memiliki makna ”tool for marking,” ”to

engrave,” dan ”pointed stake.”. Pada abad ke- 14 kata ini mulai banyak digunakan

ke dalam bahasa Prancis sebagai ”caractere”. Ketika dimasukkan ke dalam

bahasa Inggris berubah menjadi ”caracter‟‟ , selanjutnya dalam bahasa Indonesia

kata ini berubah menjadi ”karakter”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

26 Mustika Ranto Gulo, Stuart Hall, Media Massa dan Representasi,

https://ahlikomunikasi.wordpress.com/2012/11/01/stuart-hall-media-masa-represetasi/, dikutip pada 15 Mei 2016 27 Nuraini Juliastuti, Bagaimana Representasi Menghubungkan Makna dan Bahasa dalam Kebudayaan?, www.kunci.or.id, dikutip pada Senin, 15 Mei 2016, 19:29 WIB

Page 34: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

19

(KBBI) karakter memiliki arti tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti

yang membedakan seseorang dengan yang lain.

Senada dengan pengertian karakter, Suyono menulis bahwa karakter

adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk

hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan

negara.28

Seorang penulis menghadirkan karakter dengan dua cara, yaitu:

1. Secara Langsung

Kebanyakan para penulis merasa perlu untuk memberitahu

pembaca atau pemirsa secara langsung mengenai karakter yang

mereka ciptakan. Biasanya penulis menggambarkan karakter kepada

pembaca atau pemirsa dengan beberapa karakteristik seperti seperti

rambut pirang, berusia tiga belas tahun, sedang jatuh cinta dengan

seseorang, seorang yang baik, memiliki senyum yang bagus, dan lain-

lain.

2. Secara tidak langsung

Beberapa penulis memberitahu pembaca atau pemirsa mengenai

sesuatu secara tidak langsung. Penulis dapat memunculkan karakter dari

cara dia berbicara, bereaksi, atau berpikir. Jadi, pembaca atau pemirsa

akan mengerti tentang karakter pada cerita.

Berdasarkan teori karakter Goffman, ada tipe umum tokoh dalam film

28 http://www.waskitamandiribk.wordpress.com

Page 35: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

20

1. Karakter utama

Biasanya kita menemukan beberapa karakter yang muncul

dalam sebuah cerita. Tetapi setiap karakter memiliki peranan berbeda.

Berdasarkan peranan dan seberapa pentingnya peranan ada karakter

dasar yang dimunculkan terus menerus dan itu disebut sebagai karakter

utama.

Karakter utama selalu muncul hampir dalam keseluruhan cerita,

baik secara terlaku maupun pelaku. Karakter ini menentukan plot cerita

secara keseluruhan. Karakter utama biasanya kompleks dan memilki

beberapa sifat yang diperlukan untuk mendeskripsikan mereka. Jadi

karakter utama memiliki peranan penting dalam alur sebuah cerita.

2. Karakter figuran

Di sisi lain, ada karakter yang muncul sekali atau kadang-

kadang, dan mungkin relatif di bagian singkat, hal itu disebut karakter

figuran. Berbeda dari karakter utama, karakter figuran mengambil peran

kecil dalam sebuah cerita. Ini hanya muncul ketika ada kesinambungan

langsung dan tidak langsung dengan karakter utama dalam cerita.

3. Protagonis

Protagonis adalah karakter yang dicintai oleh penonton.

Altenbern dan Lewis di Nurgiyantoro (1998: 170) mengatakan bahwa

karakter protagonis seperti pahlawan dan penonton selalu memberikan

simpati kepadanya. Istilah "pahlawan" tidak berarti seseorang yang

Page 36: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

21

berani atau mulia, pahlawan mungkin baik atau jahat, rendah atau tinggi

lahir. Protagonis adalah tokoh yang dikagumi oleh pembaca atau

pemirsa, populer atau dia disebut sebagai pahlawan karena dia selalu

melakukan peran ideal dan mengikuti aturan dan nilai-nilai dalam

masyarakat.

4. Antagonis

Antagonis adalah karakter yang selalu membuat konflik.

Antagonis dapat dikatakan sebagai kebalikan dari protagonis langsung

atau tidak langsung. Tapi konflik yang selalu memiliki oleh protagonis

tidak hanya disebabkan oleh antagonis. Hal ini dapat disebabkan oleh

faktor-faktor lain di luar seseorang secara individual, seperti bencana,

kecelakaan, lingkungan dan kekuatan yang lebih tinggi yang lain.

Penyebab konflik yang tidak dibuat oleh karakter disebut kekuatan

antagonis. (Nurgiyantoro, 1998: 178-179).

Antagonis adalah karakter yang menentang untuk protagonis,

orang yang membantu penyebab konflik untuk protagonis. protagonis

mungkin orang lain, binatang, lingkungan, diri internal yang

(psikologis). (Nurgiyantoro, 1990: 101).

Tokoh merupakan pelaku cerita dalam fiksi. Tokoh atau karakter adalah

orang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa-peristiwa atau sebagian

dari peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam plot. Oleh karena itu, tokoh

memiliki peran yang sangat penting. Tokoh berperan mengajak penonton atau

pembaca untuk terlibat dalam cerita sehingga mereka dapat merasakan apa yang

Page 37: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

22

dirasakan atau dialami oleh karakter dalam cerita. 29

Menurut Altenbernd & Lewis

tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi atau sering disebut „hero‟, tokoh

yang ideal bagi kita. 30

Dalam penelitian ini, tokoh yang dimaksud adalah tokoh yang mengacu

pada pendapat Nugriyantoro berdasarkan peran, yakni tokoh utama. Tokoh utama

adalah tokoh yang diutamakan pengarang atau penceritanya dalam cerita yang

bersangkutan. Tokoh utama ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan,

baik dari segi pelaku maupun yang dikenai kejadian. Pada penelitian ini tokoh

utama yang dimaksud ialah Louis Bloom dalam film Nightcrawler.

2.1.5 Kontributor

2.1.5.1 Definisi Kontributor

Secara bahasa kontributor adalah penyumbang (karangan pada majalah).31

Artinya, kontributor di bidang media adalah orang yang menyumbang konten atau

muatan di media yang bekerja secara bebas (freelance). Konten itu bisa berupa

apa saja, baik berita, opini, foto dan lain-lain.

Pekerja freelance dapat bekerja untuk beberapa publikasi dan bisa

dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda. Mereka harus punya

keahlian finansial, pandai menyusun jadwal waktu dan mampu mempromosikan

29 Jakob Sumardjo, Apresiasi Kesusastraan, Gramedia, Jakarta, 1988, hal. 144 30 Burhan Nugriyantoro,. Teori Pengkajian Fiksi., Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1995, hal. 182 31 Kbbi.web.id/kontributor

Page 38: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

23

diri sendiri, atau mereka bisa menyewa orang lain untuk menjalankan tugas ini.

Freelance tidak terikat dengan organisasi.32

Sementara Romli mendefinisikan wartawan lepas sebagai wartawan yang

tidak terikat pada media massa tertentu dan menerima honorarium atas

tulisannya.33

Bahari dalam Wardani mendefinisikan kontributor sebagai

penyumbang naskah/tulisan yang secara struktural tidak tercantum dalam srtuktur

organisasi redaksi, mereka terlibat di bagian redaksi secara fungsional.34

Sebagai

pekerja yang tidak memiliki ikatan kerja tetap, kontributor bisa disebut sebagai

wartawan lepas.

Wartawan lepas atau freelance journalist biasanya memiliki peralatan

liputan seperti kamera dan komputer milik sendiri, kendaraan pribadi hingga

membiayai transportasinya sendiri.35

Di sebagian media, kamera digunakan

kontributor harus membeli sendiri.36

Lebih khusus, sebutan kontributor di dunia pers Indonesia dimaknai

sebagai wartawan yang meliput berita di daerah atau yang dulu disebut

koresponden. Seperti yang diungkapkan Nurudin bahwa menjadi wartawan tidak

seperti menjadi dokter. Profesi ini terbuka bagi siapa saja dan ibarat profesi yang

bisa didapatkan bukan berdasarkan bakat tetapi pelatihan terus menerus.37

Realitas kontributor di Indonesia berkaitan dengan pers televisi Indonesia

yang bersifat jakartasentris. Salah satu faktornya yaitu menjamurnya televisi

32 Tom E. Rolnicki, Pengantar Dasar Jurnalistik, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2008 33 Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik, Sembiosa Rekatama, Bandung, 2008, hal. 138 34 Mahisa Ayu Kusuma Wardani, Peran Kontributor dalam Kegiatan Jurnalisme TV, UMM, 2013, Skripsi 35 Tom E. Rolnicki, Op.cit., hal. 138 36 Ade Armando, Televisi Jakarta di Atas Indonesia, Bentang, Yoyakarta, 2011, hal. 25 37 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, Rajawali Pers, Jakarta, 2009, hal. 154.

Page 39: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

24

swasta nasional di Indonesia yang berkantor di Jakarta namun siaran secara

nasional. Menurut S.K Menpen No: 04A/Kep/Menpen/1993, sejak tahun 1993

stasiun televisi swasta diizinkan untuk mengudara secara nasional, baik dengan

menggunakan jaringan terestrial, kabel atau serat optik, maupun melalui satelit

komunikasi.38

Hal ini yang membuat media membutuhkan perpanjangan tangan

dari wartawan yang berada di daerah guna memperoleh informasi dari luar

Jakarta.

Di setiap daerah di luar jakarta, lazimya ada semacam koresponden tak

berkantor. Koresponden atau kontributor ini bertugas melaporkan berita yang

terjadi di kotanya masing-masing untuk dikirim ke Jakarta.39

Kontributor adalah

sebutan bagi wartawan yang ditempatkan di daerah yang tidak berada dalam satu

wilayah kota dengan kantor pusat media pers tempatnya bekerja yang dulu lebih

dikenal dengan koresponden.40

Dalam penelitiannya Wardani menjelaskan bagaimana sebutan

koresponden berubah menjadi kontributor. Pada awal perkembangan pers,

perusahaan media menggunakan istilah koresponden yang berstatus pegawai tetap

untuk wartawan daerahnya. Namun perusahaan pers mengganti istilah

koresponden dengan kontributor yang berstatus kontrak per satu tahun untuk

wartawan daerahnya. Beralihnya penggunaan istilah koresponden ke kontributor

ini didasari oleh ketakutan perusahaan media jika wartawan daerah tidak

bertanggung jawab untuk melakukan liputan, mengingat pengalaman televisi

38 Tim Redaksi LP3ES, Jurnalisme Liputan 6, Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta, 2006, hal 31 39 Ade Armando, Op.cit., hal. 25 40 Mahisa Ayu Kusuma Wardani, Op.cit.

Page 40: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

25

swasta nasional yang semua wartawan daerahnya dijadikan pegawai tetap namun

malah bekerja malas-malasan dan tidak menghasilkan berita.41

2.1.5.2 Pola Kerja Kontributor

Freelances atau Stringers adalah bagaimana media luar Indonesia

menyebut pekerjaan kontributor, dipekerjakan oleh editor berita ketika informasi

tersebar di daerah atau lokasi di mana stringer berada. Stringer-lah yang

memperoleh lebih banyak informasi penting. Memiliki kontak yang bagus di

antara polisi lokal, politikus lokal dan masyarakat bisnis, stringer biasanya pihak

paling pertama yang berada di kejadian penting dan cepat dalam menjadikannya

sebuah berita.42

Kontributor ternyata tidak juga bisa disamakan dengan wartawan lepas.

Kontributor tidak bisa mengirimkan berita ke media lain selain media yang yang

menaunginya. Mereka hanya menerima honorarium atas berita yang dimuat.43

Para kontributor ini dibayar berdasarkan berita yang dimuat di program berita

yang dipancarkan dari Jakarta.44

Kontributor tidak bisa digolongkan sebagai

freelance karena mereka dikontrak dalam jangka waktu beberapa tahun. Artinya

selama masa kontrak di media tertentu mereka tidak menjual laporan ke media

lain.

Di banyak stasiun televisi, kehidupan para kontributor memprihatinkan.

Mereka bukan pegawai tetap, hanya karyawan kontrakan, tidak digaji tetap, tidak

41 Ibid 42 Ivor Yorke, The Technique of Television News 1978, four edition, Focal Press, Oxon, 2013, hal. 19 43 Loc.cit. 44 Ade Armando, Op.cit., hal. 25

Page 41: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

26

memiliki jaminan kesehatan dan tunjangan-tunjangan lainnya.45

Kontributor

kebanyakan bukanlah pegawai tetap dari kantor media tertentu, dan mereka baru

akan dibayar per liputan yang kemudian ditayangkan. Jika liputannya tidak

dipilih, hilang sudah ongkos transportasi, biaya liputan, ongkos komunikasi, dan

lain-lain.46

Maka ada saja kontributor menggugat media yang bersangkutan untuk

memperjuangkan hak mereka sebagai pekerja. Hal ini tercermin dalam aksi yang

dilakukan Serikat Pekerja Lintas Media pada 1 Mei 2016 lalu. Dilansir dari

Timesindonesia.co.id, Serikat Pekerja Lintas Media menuntut penghapusan

pemberlakuan kontributor dan stringer di media massa dalam aksi tersebut.

Tuntutan ini berangkat dari banyaknya perusahaan media yang abai terhadap

nasib kontributor.47

Menurut data yang ada, sekitar 39 persen kontributor tidak

mendapat jaminan BPJS Kesehatan dan ketenagakerjaan. Sekitar 22 persen

kontributor mendapat upah RP. 1,5 Juta atau dibawah upah minimum

kota/kabupaten (UMK).48

Kurangnya perhatian media terhadap persoalan ketenagakerjaan yang

dialami kontributor membuat pekerja yang menyebut diri mereka sebagai „ujung

tombak pemberitaan‟ memilih menuntut. Sebab, jam kerja kontributor yang full

time namun tidak dibarengi dengan hadirnya upah lembur, menurut Rudy Hartono

45 Loc.Cit 46 Ignatius Haryanto, Jurnalisme Era Digital, Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2014, hal. 34 47 Timesindonesia.co.id, Banyak Perusahaan Media yang Abai terhadap Nasib Kontributor, Berita tanggal 1 Mei 2016, diakses pada 6 Agustus 2016 pukul 22:07 PM 48 Ibid

Page 42: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

27

selaku Koordinator Serikat Pekerja Lintas Media (SPLM) ternyata melanggar

pasal 78 ayat 2 UU No 13/2003 soal upah lembur.49

Kontributor sebagai pekerja kontrak memang tidak disamakan dengan

pegawai media tetap dalam hal ketenagakerjaan yang meliputi hak-hak mereka

sebagai pekerja. Namun nyatanya kontributor masih bisa mensiasati problematika

terkait pemasukan dan honor. Haryanto berpendapat, bekerja kontrak tidak

menjamin kontributor hanya menjual berita ke satu media yang menaunginya saja.

Kontributor bisa saja menjual berita ke satu-dua stasiun televisi sekaligus. 50

Cara lain yang dapat dilakukan kontributor terkait hal di atas ialah

memaksimalkan kemungkinan naik tayang berita mereka di media. Karena dari

cara itu mereka mendapat upah seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Berita

yang memiliki nilai lebih di mata produser memiliki kemungkinan tayang lebih

besar.

Masih dalam bukunya, Jurnalisme Era Digital, Haryanto pernah bertanya

tentang adegan kekerasan yang tayang dalam siaran berita kepada seorang

produser berita televisi. Produser tersebut menjawab bahwa jika tidak ada gebuk-

gebukannya (kekerasan) para penonton akan pindah ke saluran lain. Demikianlah

dunia pertelevisian kita masih penuh dengan hal-hal yang membuat kita

tercengung dan merasa akal sehat tercabut saat menontonnya.51

Pengakuan para kontributor dalam temuan Haryanto mengamini hal

tersebut. Dalam temuannya, kontributor mengaku bahwa produser di Jakarta

49 Loc.cit. 50 Ignatius Haryanto, Op.cit., hal. 35 51 Loc.cit.

Page 43: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

28

selalu meminta berita konflik, kriminal atau hal-hal yang aneh seperti demikian.52

Berita yang mengarah pada konflik, kriminal, kekerasan dan lain-lain merupakan

praktek trivialisasi demi keuntungan ekonomi yang sebesar-besarnya dalam dunia

media.53

Sebab salah satu indikator trivialisasi adalah ketika kekerasan menjadi

hal yang utama dalam tayangan .54

Tidak heran apabila televisi berusaha terus menerus untuk mengikat

pemirsa agar mereka terus tersihir dan menempel di layar kaca. Mengutip

pernyataan Silalahi dalam Jurnalisme Liputan 6, yang perlu dilakukan adalah

bagaimana pihak manajemen media bisa secara terus menerus menahan penonton

agar tidak pindah.55

Seperti program acara televisi pada umumnya, rating pun cukup berperan

dalam menentukan berita seperti apa yang bakal membuat publik menahan diri

untuk berlama-lama menatap layar kaca. Karena media tidak jauh-jauh dari

praktik komersialisme dan dampaknya, yaitu ketika pemasang iklan dan pemilik

media memengaruhi berbagai kebijakan editorial.56

Inilah alasan mengapa

kontributor cenderung meliput kejadian-kejadian yang bersifat bombastis dan

sensasional guna memaksimalkan pemasukan honor.

Hal serupa dipertegas Armando dalam bukunya Televisi Jakarta di Atas

Indonesia. Para kontributor paham bahwa ada resiko besar jika mengirimkan

berita positif karena tahu bahwa redaksi di Jakarta akan lebih menyukai berita

negatif. Berita positif sering dianggap hanya relevan untuk masyarakat setempat,

52 Loc.cit. 53 Redaksi LP3ES, Op.Cit., hal. 237 54 Ibid, hal. 180 55 Ibid, hal. 207 56 Ibid, hal. 180

Page 44: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

29

sementara berita sensasional mudah menarik perhatian banyak penonton, terlepas

dari daerah asal dan tempat tinggal.57

2.1.6 Berita Televisi

Berita televisi muncul pada gelombang kedua era broadcasting setelah

siaran radio. Berita televisi yang disiarkan pertama kali adalah ketika kapal layar

Queen Mary berlabuh di Southampthon pada tahun 1936 bulan Agustus oleh

BBC. Kini, pada gelombang ketiga kemunculan berita televisi pemirsa dapat

memilih berita apa yang akan mereka tonton.58

Di Indonesia program berita ada di

hampir semua stasiun televisi swasta. Namun stasiun televisi generalis yang

secara khusus menyiarkan berita adalah Metro TV dan TV One.59

Kekuatan berita televisi ada pada gambar sehingga membuat prinsip bad

news is a good news tidak sepenuhnya berlaku. Good News, jika kita memiliki,

bisa jadi berita televisi. Jika juru kamera medapat gambar dari sebuah peristiwa

maka bisa jadi itu berita televisi. Sebaliknya, seburuk apapun berita jika kita tidak

memiliki gambarny maka tidak bisa jadi berita televisi. Paling banter, stasiun

televisi akan melaporkan peristiwa “buruk” itu dalam format live by phone

(laporan langsung melalui sambungan telepon).60

Gambar juga bisa menjadikan yang tidak aktual menjadi seolah aktual.

Misalnya ketika Metro TV memperoleh gambar amatir tentang Tsunami di Aceh

beberapa hari setelah tsunami terjadi, peristiwa tsunami tersebut seolah aktual.

57 Ade Armando, Op.cit., hal. 25 58 Ivor Yorke, Op.Cit, Hal. 2 59 Usman KS, Television News: Reporting & Writing, Ghalia Indonesia, Bogor, 2009, hal.2 60 Ibid, hal. 19

Page 45: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

30

Berita televisi tidak lepas dari unsur gambar di dalamnya. Maka berita televisi

bisa kita definisikan sebagai laporan peristiwa atau pendapat yang aktual, menarik

dan berguna yang disiarkan dengan gambar-gambar melalui media televisi.61

Berita-berita di televisi ditampilkan melalui voice over + slide bulletins

(gambar-gambar berita yang dilatarbelakngi dengan narasi) yang ringkas atau

summeries (ringkasan berita) sebagai bagian dari pengembangan network

production. Kecuali di stasiun teleisi lokal yang kecil, pada umumnya news

departement adalah bagian yang paling besar dengan karyawannya dalam sebuah

stasiun televisi. Departement news ini melibatkan hapir 20 sampai 100 tenaga

kerja.dari semua yang memproduksi berita sehari-hari hanya anchors dan reporter

yang bekerja sebagai penyiar. 62

2.1.7 Hati Nurani, Idealisme dan Kode Etik

Andreas Harsono menyebut hati nurani jurnalisme ada pada Bill Kovach

dan hal ini adalah ungkapan yang sering dipakai orang bila berbicara soal Kovach.

Kovach seorang wartawan yang nyaris tanpa cacat ini menulis buku The Elements

of Journalisme: What Newspeople Should Know and The Public Should Expect

(April 2001) bersama rekannya Tom Rosenstiel. Dalam buku ini Kovach

merumuskan 9 elemen jurnalisme. 63

Kesembilan poin tersebut memiliki kedudukan sama namun Kovach dan

Rosenstiel menempatkan keberan pada poin pertama. Kebenaran yang dimaksud

61 Loc.Cit 62 Teddy Resmisari Pane, Speak Out: Panduan Praktis dan Jitu Memasuki Dunia Broadcasting dan Public Speaking, Gramedia, Jakarta, 2004, hal.83 63 Andreas Harsono, hal. 17

Page 46: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

31

ialah kebenaran fungsional. Kebenaran fungsional bisa direvisi, berbentuk

lapisan-lapisan dan dapat dibentuk dari-demi hari.64

Dari sembilan elemen tersebut, elemen terakhir yang tidak kalah

pentingnya ialah hati nurani. Poin terakhir ini mengajak para jurnalis dan

wartawan untuk mendengar hati nurani mereka. Dari ruang redaksi hingga ruang

direksi semua wartawan seyogyanya punya pertimbangan pribadi tentang etika

dan tanggung jawab sosial. Wartawan, kontributor atau reporter membangun

karirnya dari standar kode etik yang telah ditetapkan di tempat ia bekerja.65

Idealisme wartawan merujuk pada profesionalisme jurnalistik sebagai

bagian integral dari sensor dan kontrol diri wartawan sehubungan dengan strategi

tindak tutur komunikasinya. Strategi ini berhubungan dengan upaya wartawan

ketika menggarisbawahi, menonjolkan, dan kemudian menonstruksi suatu fakta.66

Di tengah-tengah idealisme dan praktik bisnis pers, kontributor

melaksanakan kegiatan jurnalistiknya yaitu mencari, memiliki, menyimpan,

mengolah, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat luas, baik dalam

bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, maupun data dan grafik, dengan

menggunakan media massa dan segala jenis saluran yang tersedia, mengingat

ungkapan jurnalistik yang disebarkan begitu luas, menjadi wajar jika wartawan

dituntut harus melandaskan diri dengan prinsip etis agar tidak terjadi praktik

politik informasi yang mengarah pada monopoli pendapat umum. 67

64 Loc.Cit 65 Ibid, hal. 30 66 Wahyu Wibowo, Menuju Jurnalisme beretika, Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2009, hal. 4) 67 Loc.Cit.

Page 47: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

32

Berprinsip etis berarti berperilaku dengan mengacu kepada etika. Profesi

wartawan memiliki kode etik sebagai pegangan mereka untuk berprinsip etis guna

mencapai idealisme. Kode etik dirumuskan berdasarkan hasil diskusi-diskusi para

ahli di bidangnya. Kode etik merupakan aturan kerja yang tidak begitu ketat

namun mencerminkan semangat kesatuan wartawan kapan dan di mana pun

bekerja. Kode etik juga dijadikan pegangan dalam bekerja sehingga di satu sisi

dapat melindungi diri, dilindungi oleh kode etik dan juga melindungi sumber

berita.68

Di dunia internasional pekerjaan wartawan ini diatur oleh International

Federation of Journalist dalam Laku Jurnalis atau The Conduct of Journalist.

Sembilan poin etika perilaku wartawan yang dirancang oleh IFD ini diadaptasi

dari Kongres International Federation of Journalist yang kemudian diamandemen

pada tahun 1986 dalam kongres dunia.

Isi dari IFD‟s Principle on the Conduct of Journalists ini adalah:

1. Respect for truth and for the right of the public to truth is the

first duty of the journalist

2. In pursuance of this duty, the journalist shall at all times defend

the principles of freedom in the honest collection and

publication of news, and of the right of fair comment and

criticism

3. The journalist shall report only in accordance with facts of

which he/she knows the origin. The journalist shall not suppress

essential information or falsify documents.

4. The journalist shall use only fair methods to obtain news,

photographs and documents.

5. The journalist shall do the utmost to rectify any published

information which is found to be harmfully inaccurate.

6. The journalist shall observe professional secrecy regarding the

source of information obtained in confidence.

7. The journalist shall be aware of the danger of discrimination

being furthered by the media, and shall do the utmost to avoid

68 Ibid, Hal 55

Page 48: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

33

facilitating such discrimination based on, among other things,

race, sex, sexual orientation, language, religion, political or

other opinions, and national or social origins.

8. The journalist shall regard as grave professional offences the

following:

plagiarism;

malicious

misrepresentation;

calumny,

slander, libel, unfounded accusations;

acceptance of a bribe in any form in consideration of either

publication or suppression.

9. Journalists worthy of the name shall deem it their duty to

observe faithfully the principles stated below.

Within the general law of each country the journalist shall recognize

in professional matters.69

Sementara di Indonesia terdapat dua jenis kode etik jurnalistik, yaitu Kode

Etik Wartawan Indonesia (KEWI) dan Kode Etik Aliansi Jurnalistik Independen

(KEAJI).

Dampak yang timbul dari munculnya profesi kontributor membawa

berbagai hal dilematis. Seperti maraknya penyimpangan yang terjadi di dunia

pers. Penyimpangan-penyimpangan ini biasanya berhubungan dengan

pelanggaran kode etik. Kode etik wartawan adalah ikrar yang bersumber pada

hati nurani wartawan Indonesia dalam melaksanakan kemerdekaan mengeluarkan

pikiran yang dijamin sepenuhnya oleh pasal 28 UUD 194. 70

Di dunia jurnalisme kode etik diperlukan karena adanya tuntutan yang

sangat asasi, yaitu kebebasan pers. Hal dilematis yang dihadapi kontributor kerap

melunturkan hati nurani mereka untuk mengemban tanggung jawab pers.

69 http://www.ifj.org/aboutifj/ifjcodeofprinciples/ 70 Idri Shaffat, Op. Cit, hal. 56

Page 49: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

34

Bagaimanapun juga, sebagai insan pers yang bertanggung jawab kontributor harus

tetap mendengarkan hati nurani dan mematuhi kode etik yang berlaku.

2.1.8 Konstruksi Realitas Sosial

Peter Berger bersama Thomas Luckmann pertama kali memperkenalkan

teori konstruksi realitas sosial dalam tulisan mereka berjudul “Pembentukan

Realitas Secara Sosial” atau The Social Costruction Reality (1966). Teori Berger

ini diilhami oleh pemikiran seorang filsuf Alfred Schutz yang menyatakan:

The world of my daily life is by no means my private world but is from the

outset and intersubjective one, shared with my fellow men, experienced

and interpreted by others: in brief, it is a world common to all of us. The

unique biographical situation in which I find myself within the world at

any moment of my existence is only to a very small extent of my own

making.71

Dalam perspektif ini, Berger dan Luckmann menyatakan bahwa pengertian

dan pemahaman kita terhadap sesuatu muncul akibat komunikasi dengan orang

lain. Realitas sosial sesungguhnya tdak lebih dari sekedar hasil konstruksi sosial

dalam komunikasi tertentu.

Tesis utama dari Berger adalah manusia dan masyarakat adalah produk

yang dialektis, dinamis, dan plural secara terus menerus. Masyarakat tidak lain

adalah produk manusia, namun secara terus menerus mempunyai aksi kembali

terhadap penghasilannya. Sebaliknya, manusia adalah hasil atau produk dari

masyarakat

71 Dalam bukunya Nu Politik: Analisis Wacana hal. 50 Zen mengutip artikel pada Chicago Press, 1970 karya Alfred Schutz, On Phenomenology and Social Relation, hal. 163

Page 50: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

35

Realitas sosial model Berger sesungguhnya merupakan sintesa antara

Strukturalisme dan Interaksionisme. Atau, dengan kata lain Berger dalam karya-

karyanya berusaha menjembatani antara makro dan mikro, antara bebas nilai dan

sarat nilai, serta antara teoritis dan relevan. Realitas sosial eksis dengan

sendirinya. Berger menjelaskan bahwa realitas kehidupan sehari-hari memiliki

dimensi-dimensi subjektif dan objektif.

Manusia merupakan instrumen dalam menciptakan realitas sosial yang

objektif melalui proses eksternalisasi, sebagaimana ia dipengaruhi melalui proses

internalisasi. Dalam model yang dialektis, di mana terjadi tesa, antitesa, dan

sintesa, Berger melihat masyarakat sebagai produk manusia dan manusia sebagai

produk masyarakat.

“Bahasa” memberi sebutan-sebutan yang dipakai untuk membedakan

objek-objek. Bagaimana benda-benda dikelompokkan bergantung pada

penggunaan realitas sosial tertentu. Begitu juga bagaimana kita memahami objek-

objek dan bagaimana kita berperilaku terhadapnya sangat bergantung pada realitas

sosial yang memegangg peranan. 72

Eriyanto mengulas tiga klasifikasi tahapan dialektis yang biasa Berger

sebut sebagai momen. Pertama, eksternalisasi, yaitu usaha pencurahan atau

ekspresi diri manusia ke dalam dunia, baik dalam kegiatan mental maupun fisik.

Ini sudah menjadi sifat dasar manusia, ia akan selalu mencurahkan diri ke tempat

di mana ia berada. Manusia tidak dapat kita mengerti sebagai ketertutupan yang

lepas dari dunia luarnya. Manusia berusaha menangkap dirinya, dalam proses

72 Thomas A. Scwandt, Constructivist, Interpretivist, Approach to Human Inquiry, hal. 176

Page 51: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

36

inilah dihasilkan suatu dunia, dengan kata lain, manusia menemukan dirinya

sendiri dalam suatu dunia.

Kedua, objektivasi, yaitu hasil yang telah dicapai, baik mental mauun fisik

dari kegiatan ekternalisasi manusia tersebut. Hasil itu menghasilkan realitas

objektif yang bisa jadi akan menghadapi si penghasil itu sendiri sebagai suatu

fatisitas yang berada di luar dan berlainan dari manusia yang menghasilkannya.

Hasil dari ekternalisasi – kebudayaan – itu misalnya, manusia menciptakan alat

demi kemudahan idunya., atau kebusayaan non-materil dalam bentuk bahasa.

Baik alat tadi maupun bahasa adalah kegiatan eksternalisasi manusia ketika

berhadapan dengan dunia, ia adalah hasil dari kegiatan manusia. Setelah

dihasilkan, baik benda atau bahasa sebagai produk eksternalisasi tersebut menjadi

realitas yang objektif. Bahkan ia dapat menghadapi manusia sebagai penghasil

dari produk kebudayaan. Kebudayaan yang telah bersatu sebagai realitas objektif,

ada di luar kesadaran manusia, ada “di sana” bagi setap orang. Realitas objektif itu

berbeda dengan kenyataan subjektif perorangan. Ia menjadi kenyataan empiris

yang bisa dialami oleh setiap orang.

Ketiga, internalisasi. Proses internalisasi lebih merupakan penyerapan

kembali dunia objektif ke dalam kesadaran sedemikian rupa sehingga subjektif

infividu dpengaruhi oleh struktur dunia sosial. Berbagai macam unsur dari dunia

yang telah terobjektifkan tersebut akan ditangkap sebagai gejala realitas di luar

kesadarannya, sekaligus sebagai gejala internal bagi kesadarannya, sekaligus

sebagai gejala internal bagi kesadaran. Melalui internalisasi, manusia menjadi

hasil dari masyarakat.

Page 52: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

37

Bagi Berger, realitas itu tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu

yang diturunkan oleh Tuhan. Tetapi sebaliknya, ia dibentuk dan dikonstruksi.

Dengan pemahaman semacam ini, realitas berwajah ganda/plural. Setiap orang

bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atau suatu realitas. Selain plural,

konstruksi sosial itu juga bersifat dinamis. Dalam realitas subjektif, realitas itu

menyangkut makna, interpretasi, dan hasil relasi antara individu dengan objek.

Setiap individu mempunyai latar belakang sejarah, pengetahuan dan lingkungan

yang berbeda-beda, yang bisa jadi menghasilkan penafsiran yang berbeda pula

ketika melihat dan berhadapan dengan objek. Sebaliknya, realitas itu juga

mempunyai dimensi obektif – sesuatu yang dialami, bersifat eksternal, berada di

luar – atau dalam istilah Berger, tidak dapat kita tiadakan dengan angan-angan.

2.1.9 Semiotika Peirce

Semiotika ialah ilmu yang mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu

tanda.73

Kemudian Preminger dalam Kriyanto menyebut ilmu semiotik

menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu

merupakan tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan,

konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.74

Lebih jauh Preminger menjelaskan bahwa semiotik berupaya menemukan makna

tanda termasuk hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah tanda (teks, iklan,

berita).75

73 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2006, hal 87 74 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010, hal. 265 75 Ibid, hal. 266

Page 53: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

38

Salah satu tokoh penting dalam bidang semiotik ialah Charles Sanders

Peirce. Ia adalah ahli filsafat dan logika Amerika. Peirce lebih menekankan

semiotika pada logika dan filosofi dari tanda-tanda yang ada di masyarakat.76

Sobur juga menekankan bahwa Peirce menjabarkan tanda-tanda berkaitan dengan

objek-objek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan sebab-

akibat dengan tanda-tanda atau karena ikatan konvesional dengan tanda-tanda

tersebut. 77

Tanda yang dimaksud dalam semiotika Peirce sangat luas. Peirce

membedakan tanda atas lambang (symbol), ikon (icon) dan indeks (index).

Lambang merupakan suatu tanda di mana hubungan antara tanda dan acuannya

merupakan hubungan yang sudah terbentuk secara konvensional. Lambang ini

merupakan tanda yang dibentuk karena adanya consensus dari pada tanda.

Sebagai contoh, merah merupakan lambang berani bagi masyarakat Indonesia,

mungkin di Amerika bukan.

Ikon merupakan suatu tanda di mana hubungan antara tanda dan acuannya

berupa hubungan berupa kemiripan. Jadi, ikon adalah bentuk tanda yang dalam

berbagai bentuk menyerupai objek dari tanda tersebut. Contoh, patung kuda

adalah ikon dari seekor kuda. Indeks ialah suatu tanda di mana hubungan antara

tanda dan acuannya timbul karena ada kedekatan eksistensi. Jadi indeks adalah

suatu tanda yang mempunyai hubungan langsung (kausalitas) dengan objeknya.

Sebagai contoh, asap merupakan indeks dari adanya api. 78

76 Loc.Cit. 77 Alex Sobur, Op.Cit., hal. 34 78 Rachmat Kriyanto, Op.Cit., hal. 266

Page 54: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

39

Peirce menganalisa tentang esensi tanda mengarah pada pembuktian

bahwa setiap tanda ditentukan oleh objeknya. Pertama, dengan mengikuti sifat

objeknya, ketika kita menyebut tanda sebuah ikon. Kedua, menjadi kenyataan dan

keberadaannya berkaitan dengan objek individual, ketika kita menyebut tanda

sebuah indeks. Ketiga, kurang lebih perkiraan yang pasti bahwa hal itu

diinterpretasikan sebagai objek denotatif sebagai akibat dari suatu kebiasaan

ketika kita menyebut tanda sebuah simbol.79

Semiotika Peirce berangkat dari tiga elemen utama yang disebut Peirce

sebagai triangle meaning atau segitiga makna. Terdapat tiga sudut yang masing-

masing meliputi tanda (sign), objek (object) dan interpretan (interpretant).

a. Tanda (sign) adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat

ditangkap oleh panca indra manusia dan merupakan sesuatu yang

merujuk (merepresentaskan) hal lain di luar tanda itu sendiri.

Acuan tanda ini disebut objek.

b. Objek (object), adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari

tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.

c. Pengguna tanda (interpretan) konsep pemikiran dari orang yang

menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu

atau akna yang ada di dalam benak seseorang tentang objek yang

dirujuk sebuah tanda.

79 Alex Sobur, Op.Cit., hal. 35

Page 55: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

40

Segitiga makna mengupas bagaimana makna muncul dari sebuah tanda

ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi. Hubungan antara

tanda, objek dan interpretan digambarkan Peirce seperti pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 (Triangle Meaning)

Sumber: John Fiske, Introduction to Communication Studies, 1990, hlm. 42

Menurut Peirce salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek

adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang ada

dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga

elemen tersebut berinteraksi dalam benak seseorang, maka munculah makna

tentang suatu yang diwakili oleh tanda tersebut. Yang dikupas teori segitiga

makna adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda

itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi.80

2.2 Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang yang telah diapaparkan pada bab satu, maka

kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

80 Alex Sobur, Op.Cit., hal. 115

Page 56: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

41

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.3 Penelitian Terdahulu

Dari beberapa penelitian terdahulu terdapat perbedaan dan persamaan yang

penulis jadikan bahan pembanding dengan penelitian ini guna menghindari

kesamaan pada penelitian ini. Untuk itu penulis melakukan peninjauan terhadap

penelitian yang sudah ada sebelumnya sebagai berikut:

1. Skripsi berjudul Peran Kontributor dalam Kegiatan Jurnalisme TV

Ditinjau dari Perspektif Profesionalisme Wartawan. Penelitian ini

disusun oleh Mahisa Ayu Kusuma Wardani tahun 2013 jurusan Ilmu

Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi tersebut

Dilematika profesi Kontributor Berita Televisi

Film Nightcrawler

Karakter kontributor berita televisi dalam Film Nightcrawler

Model Semiotika Charles S. Peirce

Object Sign Interpretant

Representasi kontributor berita televisi dalam Film Nightcrawler

Page 57: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

42

merupakan deskriptif kualitatif dengan model analisis data Miles dan

Hubberman. Subjek penelitian ini ialah wartawan daerah televisi

swasta nasional.

Penelitian ini menghasilkan bahwa wartawan daerah yang

dulu disebut dengan koresponden, saat ini lebih dikenal dengan istilah

kontributor. Kontributor televisi swasta nasional di Malang memiliki

peran penting dalam produksi berita sebuah media, meraka bertugas

melakukan liputan didaerah dan melaporkannya hanya pada televisi

yang memperkerjakannya. Pada televisi swasta nasional, 80 % berita

yang ditayangkan adalah berita dari daerah. Kontributor televisi swasta

nasional di Malang memiliki kemampuan jurnalistik yang baik,

berpengalaman di bidang jurnalistik cukup lama, serta sadar akan

norma etis dan norma teknis dalam jurnalistik.

Skripsi ini memberikan sumbangsih terhadap penelitian yang

penulis susun dalam menjelaskan bagaimana sosok kontributor televisi

swasta nasional.

2. Penelitian berjudul Representasi Etika Jurnalistik Investigasi dalam

Film yang disusun oleh dosen Universitas Telkom. Penelitian ini

membahas tentang etika jurnalistik investigasi dalam film Kill The

Messenger dan merupakan penelitian kualitatif, menggunakan

paradigma konstruktivisme dengan pendekatan semiotika Roland

Barthes.

Page 58: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

43

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemaknaan

etika jurnalistik dapat dibangun melalui denotasi, konotasi dan mitos.

Penelitian ini menemukan bagaimana perjuangan ataupun usaha yang

dilakukan jurnalis untuk menerapkan kode etik Society of Professional

Journalist. Penelitian ini memberikan sumbangsih terhadap skripsi

yang penulis buat berupa pendalaman terkait representasi etika

jurnalistik dengan menggunakan paradigma konstruktivisme dan

pendekatan semiotika Roland Barthes.

Dari sejumlah penelitian terdahulu yang memiliki beberapa kesamaan

metode dan fokus pembahasan dengan penelitian ini, penulis merangkumnya

dalam sebuah tabel sebagai pembanding sebagai berikut.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Item Penelitian

Terdahulu

Penelitian

Terdahulu

Penulis

Fransiska Ayel

Refta

Judul Representasi Etika

Jurnalistik

Investigasi dalam

Film

Peran Kontributor

dalam Kegiatan

Jurnalisme TV

Ditinjau dari

Perspektif

Profesionalisme

Wartawan.

Representasi

Karakter Kontributor

Berita Televisi

dalam Film

Nightcrawler

Tahun 2015 2013 2016

Page 59: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

44

Penerbit Universitas Telkom Universitas

Muhammadiyah

Malang

Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa

Paradigma Konstruktivis Konstruktivis Konstruktivis

Metodologi Semiotika Roland

Barthes

Analisis data Miles

dan Hubberman

Semiotika Peirce

Tujuan Mengetahui

bagaimana

pemaknaan etika

jurnalistik dalam

film Kill The

Messenger

Mengetahui peran

kontributor dalam

kegiatan jurnalisme

TV

Mengetahui

bagaimana karakter

kontributor berita

televisi

direpresentasikan

dalam film

Hasil Ada perjuangan

jurnalis untuk

menerapkan kode

etik Society of

Professional

Journalist

Kontributor televisi

swasta nasional di

Malang memiliki

peran penting dalam

produksi berita dan

memiliki

kemampuan

jurnalistik yang baik

Karakter kontributor

berita televisi yang

muncul dalam film

Nightcrawler

digambar sebagai

sosok yang

oportunis, ambisius

dan money-oriented.

Persamaan

dengan

penulis

Menggunakan

paradigma

konstruktivis dan

Menggunakan

paradigma

konstruktivis dan

Menggunakan

paradigma

konstruktivis dan

Page 60: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

45

membahas soal kerja

pers/jurnalistik

membahas mengenai

kontributor

membahas mengenai

kontributor

Perbedaan

dengan

penulis

Menggunakan

pendekatan

semiotika Roland

Barthes

Menggunakan

metodologi Miles

dan Hubberman

Menggunakan pisau

analisis semiotika

Charles Sanders

Peirce

Page 61: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Skripsi ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Menurut Cresswell penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk

mengeskplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau

sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan.81

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus alamiah

dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.82

Seperti yang dikemukakan Wibowo, metode penelitian deksriptif adalah

suatu metode yang digunakan untuk menekankan pengetahuan yang seluas-

luasnya terhadap objek penelitian pada saat tertentu.83

Fokus penelitian adalah analisis semiotika yang merupakan ilmu mengkaji

tanda-tanda di dalam objek. Analisis semiotika merupakan salah satu penelitian

yang dapat dilakukan menggunakan kualitatif. Pada penelitian ini analisis

semiotika digunakan untuk mengkaji setiap tanda-tanda yang mewakili makna

karakter kontributor berita televisi dalam adegan-adegan film Nightcrawler.

81 John W. Creswell, Research Design, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 4 82 Lexy J Meolong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, hal. 6 83 Indiawan SW Wibowo, Semiotika Komunikasi Aplikasi praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, Jakarta, Mitra Wacana Media, 2011, hal. 11

46

Page 62: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

47

Peneliti ingin menggambarkan gejala sosial yang telah diteliti. Peneliti

akan menjelaskan dan mendeskripsikan representasi karakter kontributor berita

televisi dalam film Nightcrawler yang dianalisis menggunakan model semiotika

Charles Sanders Peirce.

3.2 Paradigma Penelitian

Wimmer dan Dominick dalam Kriyanto menyebutkan pendekatan dengan

paradigma yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang

bagaimana peneliti melihat dunia.84

Sedangkan paradigma menurut Bogdan dan

Biklen dalam Meolong yaitu kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang

dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir

penelitian.85

Paradigma juga diartikan sebagai cara pandang seseorang terhadap

diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif),

bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).86

Dalam arti yang lebih sederhana, paradigma merupakan sudut pandang

peneliti dalam melihat realitas. Pada penelitian ini paradigma yang digunakan

ialah konstruktivisme.

Konstruktivisme memandang bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi

(bentukan) diri sendiri. Maka pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan

84 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana 2009, hal. 48 85 Lexy J Meolong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, ha.l 49 86 Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi, PT.Indeks, Jakarta, 2005, hal. 27

Page 63: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

48

(realitas). Pengetahuan dan kebenaran adalah diciptakan bukan sekedar

dikemukakan oleh pikiran manusia.87

Paradigma konstruktivis yang menempatkan ilmu komunikasi sebagai analis

sistematis, pengamatan langsung, “alamiah”, penafsiran tentang pelaku sosial

dalam mengelola dunia sosial mereka. Dalam penelitian ini penulis mencoba

merekonstruksi makna karakter kontributor berita televisi dalam film

Nightcrawler.

3.3 Unit Analisis

Unit analisis adalah setiap unit yang akan dianalisis, digambarkan atau

dijelaskan dengan pernyataan-pernyataan deskriptif. Unit analisis juga merupakan

bagian-bagian yang dipilih dari pesan keseluruhan. Unit analisis yang digunakan

dalam penelitian bergantung dari tujuan penelitian atau hipotesis penelitian.

Dalam kata lain, unit analisis merupakan sampel dalam penelitian kualitatif

karena penulis mengambil beberapa bagian saja.

Pada penelitian ini unit analisis dikumpulkan melalui observasi atau

pengamatan secara menyeluruh pada objek penelitian dengan menonton film

Nightcrawler. Setelah menonton film tersebut peneliti memilih beberapa adegan

yang mengandung makna atau tanda yang menggambarkan kontributor serta

didukung juga dengan melihat elemen penting dari mis-en-scene. Elemen penting

tersebut adalah setting, tata cahaya, kostum dan make-up, akting yang

87 Indiawan SW Wibowo, Op.Cit., hal. 10

Page 64: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

49

diperagakan pemain.88

Dalam proses pemaknaannya dilakukan dengan analisis

semiotika peirce.

Tabel 3.1 Unit Analisis

No. VISUAL TIME

1.

Louis Bloom mencuri kawat pagar

Dialog:

Lou: “Bagaimana kalau magang. Banyak anak

muda yang mengambil kerja tak dibayar. Itu

sesuatu yang ingin kulakukan.”

Kontraktor: “Aku tak mempekerjakan pencuri.”

00:02:43 s/d

00:06:26

2.

Arahan direktur KWLA News

Dialog:

Nina: “Itu hanya sebagian. Kami menyukai

kejahatan kriminal, tapi tak semuanya.

Contohnya pembajakan mobil di Compton.

Sekarang itu bukan berita baru. Pemirsa kita

ternyata lebih tertarik pada kejahatan di area

perkotaan sampai pinggiran kota.”

Nina: “Korbannya sebaiknya orang kaya, kulit

putih. Terluka di tangan orang-orang miskin atau

minoritas.”

Lou: “Hanya kejahatan?”

Nina: “Tidak. Bisa juga kecelakaan, bermain,

00:02:07 s/d

00:21:11

88 Vera Nawiroh, Semiotika dalam Riset Komunikasi, Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hal . 93

Page 65: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

50

mobil, bus, kereta api, pesawat, kebakaran. Tapi

berdarah-darah.”

Nina: “Grafiknya harus jelas. Cara terbaik dan

terjelas yang bisa kuungkapkan padamu Lou,

yaitu menangkap semangat kami dengan berpikir

berita kami bagaikan wanita menjerit berlari ke

jalanan dengan leher tergorok.”

3.

Perekrutan bawahan

Dialog:

Lou: “Kau punya SIM?”

Rick: “Ya”

Lou: “Mengenal baik Los Angeles?”

Rick: “Ya, aku tumbuh di sekitar sini.”

Lou: “Bisa kerja malam ini?”

Rick: “Mengerjakan apa?”

Lou: “Aku Menjalankan usaha berita tv yang

sukses. Kami merekam kejadian-kejadian.

Mungkin kau melihat rekamanku pagi ini.

Pembajakan mobil yang fatal.

Rick: “Aku tidak punya tv, tapi itu terdengar

keren.”

Lou: “Punya ponsel?”

Rick: “Ya.”

Lou: “Ada GPSnya?”

Rick: “Ada.”

Lou: “Selamat kau diterima.”

Rick: “Baiklah.”

00:24:47 s/d

00:26:08

4.

Lou dan Nina makan malam

Dialog:

Nina: “Baiklah, aku akan mengatakannya secara

00:02:07 s/d

00:21:11

Page 66: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

51

sopan. Aku hanya ke luar makan malam

denganmu Lou murni profesional.”

Lou: “Menurutku bukan rahasia kalau aku

sendiri yang telah menaikkan nilai rating stasiun

televisimu.”

Nina: “Peringkat stasiun televisi kamu? Wow.”

Lou: “Aku hanya bisa membayangkan bahwa

kebutuhanmu akan meningkat bulan depan.”

5.

Lou mencelakai sesama stringer

Dialog:

Rick: “Kenapa buru-buru? Kenapa kita tidak ke

pemerkosaan di Griffith Park seperti yang lain?

-

Rick: “Astaga, itu mobil van Mayhem, Joe Loder

dan temannya.”

Lou: “Parkir mobilnya dan ambil kameramu.”

-

Rick: “Bagaimana mereka bisa menabrak tiang?

Hei jangan merekamnya, dia bagian dari kita.”

Lou: “Tidak lagi Rick, dia barang dagangan.”

00:57:30 s/d

01:00:55

6.

Lou menjual rekaman dengan harga sangat

tinggi

Dialog:

Nina: “Berapa?”

Lou: “$100.000”

Nina: “Berapa?”

Lou: “$50.000”

Nina: “Aku perlu angka pastinya, aku butuh

angka pasti dalam 9 menit.”

Lou: “Aku sudah berikan dua padamu.”

00:46:58 s/d

00:53:17

Page 67: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

52

Nina: “$3.000.”

Lou: “Kau dibayar $3.000 untuk perampokan

truk makanan.”

Nina: Tapi lebih banyak yang mati.”

7.

Lou ketawan memanipulasi fakta

Dialog:

Frank: “Joel dapat informasi dari sumber satgas

yang menyatakan mereka menemukan narkoba di

rumah Granada Hills. Kokain dalam bentuk

paket, tersembunyi dalam ruang sempit, lebih

dari 22 kilo. Dia menegaskan itu ke penyidik

TKP”

Frank: “Itu bukan penyerangan rumah, itu

perampokan narkoba.”

Nina: “Berikan pada kru bagian siang.”

Frank: “Ini berita!”

Nina: “Itu dapat mengurangi cerita.”

Frank: “Ini ceritanya!”

Nina: “Cerita adalah kejahatan di kota dan

merayap ke pinggiran kota . itulah cerita.”

Frank: “Ya Tuhan kau terdengar seperti Lou.”

Nina: “Kupikir Lou adalah inspirasi kita semua

untuk mencapai rating lebih tinggi.”

01:47:50 s/d

01:48:37

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif ialah peneliti itu

sendiri. Peneliti sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian,

memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai

Page 68: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

53

kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya.89

Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian ialah penulis

sendiri sebagai pengumpul data utama. Peneliti berperan sebagai subjek yang

berusaha memaknai makna karakter kontributor berita televisi yang tersebar

dalam bentuk tanda-tanda di film Nightcrawler.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu teknik atau cara-cara yang dapat digunakan

periset untuk mengumpulkan data.90 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

disesuaikan dengan metodologi penelitian. Penulis menggunakn beberapa teknik

dalam pengumpulan data karena penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara:

a. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data primer dalam

sebuah penelitian. Mengumpulkan data secara observasi dilakukan

dengan sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan

terhadap gejala atau fenomena obyek yang diteliti. Dalam

pengamatan ini, peneliti merekam/mencatat baik dengan cara

terstruktur maupun semistruktur.91

89 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2010, Hal.59 90 Rachmat Kriyanto, Op.Cit., hal. 93 91 John W. Creswell, Research Design, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 267

Page 69: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

54

Pengumpulan data secara observasi dalam penelitian ini dilakukan

dengan menonton film Nightcrawler berformat matroska video

berdurasi dua jam. Setelah itu penulis mengamati dan memilih

adegan-adegan yang mewakili sosok kontributor. Data yang diambil

berupa potongan adegan-adegan yang mewakili sosok kontributor.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah instrumen pengumpulan data yang sering

digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data.92

Dokumentasi bertujuan untuk mendapatkan informasi yang

mendukung analisis dan interpretasi data. Dokumen bisa berbentuk

dokumen publik atau prifat. Contoh dokumen publik misalnya koran,

makalah, laporan kantor sedangkan dokumen privat bisa berupa

buku harian, diary, surat, e-mail.93

Teknik ini merupakan teknik

pengumpulan data sekunder mengenai obyek dan lahan penelitian

yang didapatkan dari sumber tertulis, seperti arsip, dokumen resmi,

tulisan-tulisan yang ada di situs internet dan sejenisnya yang dapat

mendukung analisa penelitian tentang simbol-simbol dan pesan yang

terdapat dalam sebuah penelitian.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka mencari dan mengumpulkan data dengan cara

penelusuran terhadap literatur mengenai teori-teori seperti semiotika,

film, dan kontributor yang dapat mendukung penelitian ini. Dalam 92 Rachmat Kriyantono, Op.Cit., hal. 118 93 John W. Creswell, Op.Cit., hal. 267

Page 70: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

55

penelitian ini penulis mencari data melalui sttudi pustaka seperti

buku, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya dan artikel-artikel terkait.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.94

Proses

analisis data secara keseluruhan melibatkan usaha memaknai data yang berupa

teks atau gambar.95

Untuk penelitian kualitatif, menurut Sugiyono analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. 96

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya

kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat

diceritakan kepada orang lain.

Dalam penelitian ini tahapan yang penulis lakukan dalam menganalisis

data adalah sebagai berikut:

1. Menonton dan memahami film yang akan dikaji yaitu film

Nightcrawler

94 Rachmat Kriyanto, Op.Cit., hal. 165 95 John W. Creswell, Op.Cit., hal. 274 96 Sugiyono, Op.Cit., Hal.88

Page 71: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

56

2. Inventariasi data, yaitu mengumpulkan data melalui dokumentasi

ataupun studi pustaka kemudian memilih adegan-adegan yang

dianggap mewakili karakter kontributor berita televisi

3. Menganalisis data sistem tanda yang disampaikan dalam film tersebut

mengenai karakter kontributor berita televisi menggunakan model

analisis semiotik Charles Sanders Peirce yang terdiri atas sign, object,

dan interpretant.

4. Menarik kesimpulan, penilaian dari data yang ditemukan baik di

lapangan maupun hasil pemikiran peneliti disatukan kemudian

dianalisis.

Untuk menganalisis adegan-adegan yang telah dipilih penulis menggunakan

analisis semiotika Charles Sanders Peirce yang dikenal sebagai triangle meaning.

Gambar. 3.1 Triangle Meaning

Sumber: John Fiske, Introduction to Communication Studies, 1990, hlm. 42

Ketiga unsur dalam segitiga tersebut saling berkaitan satu sama lain.

Semiotika menurut peirce berangkat dari tiga elemen utama yang disebut Triangle

Meaning.97

Terdapat tiga sudut yang masing-masing meliputi tanda (sign), objek

(object) dan interpretan (interpretant).

97 Rachmat Kriyanto, Op.Cit., hal. 265

Page 72: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

57

d. Tanda (sign) adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat

ditangkap oleh panca indra manusia dan merupakan sesuatu yang

merujuk (merepresentaskan) hal lain di luar tanda itu sendiri.

Acuan tanda ini disebut objek.

e. Objek (object), adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari

tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.

f. Pengguna tanda (interpretan) konsep pemikiran dari orang yang

menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu

atau akna yang ada di dalam benak seseorang tentang objek yang

dirujuk sebuah tanda.

Yang dimaksud dengan tanda sangat luas. Peirce membedakan tanda atas

lambang (symbol), ikon (icon) dan indeks (index). Lambang merupakan suatu

tanda di mana hubungan antara tanda dan acuannya merupakan hubungan yang

sudah terbentuk secara konvensional. Ikon adalah bentuk tanda yang dalam

berbagai bentuk menyerupai objek dari tanda tersebut. Indeks adalah suatu tanda

yang mempunyai hubungan langsung (kausalitas) dengan objeknya.98

3.7 Jadwal Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Universitas Sultang Ageng Tirtayasa yang

bertempat di jalan raya Jakata kilometer 4 Kota Serang Provinsi Baten. Jadwal

penelitian yang direncanakan adalah sebagai berikut:

98 Ibid., hal. 266

Page 73: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

58

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Agenda Bulan

Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov

Penyusunan bab 1-3

Pengumpulan dan

analisis data

Analisis film dan

pengolahan data

Penyusunan bab 4-5

Sidang skripsi

Page 74: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

4.1.1 Profil Film

Nightcrawler diproduksi oleh Bold film dan dirilis pada tanggal 31

Oktober 2014. Film yang bergenre thriller kejahatan ini ditulis dan disutradarai

oleh Dan Gilroy. Dalam menggarap

Nightcrawler, Dan menyempatkan dirinya untuk

berinteraksi langsung dengan pekerja stringer

televisi saat melakukan liputan lapangan. Dan

Gilroy merupakan seorang screenwritter dan

sutradara berkebangsaan amerika. Ia mengawali

karirnya pada tahun 1997 dan sudah menulis

sejumlah film Hollywood. Salah satu yang

terkenal ialah Superman. Film Nightcrawler

merupakan debut film pertamanya sebagai sutradara.

Nightcrawler mengisahkan perjalanan karir seorang pria yang bekerja

sebagai seorang kontributor berita di salah satu stasiun televisi di kota Los

Angeles, KWLA. Pria yang akrab dipanggil Lou awalnya seorang pengangguran

yang mengandalkan kemampuan mencuri sebagai modal bertahan hidup. Namun

hidupnya berubah ketika ia terinspirasi untuk menjadi perekam gambar peristiwa

kecelakaan dan kriminal untuk KWLA.

59

Page 75: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

60

Nightcrawler banyak memenangkan berbagai nominasi dalam ajang

perlombaan film di berbagai kota di Amerika Serikat pada tahun 2014. Kategori

yang paling sering dimenangkan adalah sepuluh film teratas tahun ini dan aktor

terbaik. Keberhasilan film ini membuktikan kualitas film Gilroy dalam

menyutradarai film walau baru memulai debut karirnya sebagai sutradara. Film ini

dibintangi oleh Jake Gyllenhaal sebagai aktor utama pemeran Lou dan Rene

Russo yang merupakan istri Gilroy berperan menjadi Nina Romina sebagai

direktur berita di KWLA News.

4.1.2 Sinopsis dan Penokohan Film

Walau kota besar, suasana kota Los Angeles pada malam hari tampak

sunyi namun terlihat begitu bersinar di permulaan film sebagai pembuka. Louis

Bloom (Jake Gyllenhaal) merupakan seorang pencuri yang mencoba peruntungan

kerja pada profesi merekam gambar peristiwa. Di film ini, profesi tersebut disebut

sebagai stringer. Ia menjual hasil rekamannya. Nina Romina (Rene Russo)

sebagai direktur berita di KWLA News, sebuah stasiun televisi di Los Angeles

tertarik dengan hasil kerja Lou yang banyak menampilkan gambar tragis dan

berdarah.

Bekerja sebagai stringer, Lou mempekerjakan bawahan untuk

membantunya. Ia merekrut seorang gelandangan yang mengenal baik kota Los

Angeles. Mereka bekerja sebagai tim dalam memburu peristiwa kecelakaan dan

kriminal. Peristiwa seperti itulah yang diminta Nina untuk diliput.

Page 76: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

61

Terlena dengan pekerjaannya, Lou berniat untuk mengembangkan usaha

jasa rekaman video. Ia berusaha membangun hubungan pribadi dengan Nina

dengan alasan karir. Dengan begitu Lou akan giat bekerja sementara rating berita

pada program berita yang diemban Nina meningkat. Namun usaha Lou tidak

sampai di situ. Dengan sengaja mengatur skenario peristiwa tanpa adanya

keterangan pihak terkait. Hal ini membuat ia dimintai keterangan polisi. Namun di

akhir cerita Lou tidak ditampilkan sedang berurusan dengan hukum, melainkan ia

berhasil mengembangkan usaha jasa rekaman videonya. Bahkan ia memiliki dua

buah van baru dan memiliki tiga orang pekerja.

Dalam film ini terdapat beberapa tokoh yang mendominasi cerita, antara

lain:

1. Louis Bloom

Sosok Lou digambarkan sebagai seorang pencuri sebelum

akhirnya ia menjadi stringer. Lou ditampilkan sebagai pemuda yang

kesepian. Ini terlihat dari bagaimana ia menghabiskan waktu

sendirian di apartemennya. Selain itu dari cara ia berbicara, Lou

memiliki kemampuan verbal yang baik. Ia pandai membuat keadaan

berpihak kepadanya melalui ucapan-capan yang sering ia bumbui

dengan kebohongan.

Page 77: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

62

Gambar 4.1 Louis Bloom

2. Nina Romina

Nina merupakan seorang direktur berita di KWLA, stasiun

televisi di kota Los Angeles. Peringkat berita yang dipimpinnya

berada di bawah, membuat ia senang menyambut kehadiran Lou.

Tokoh Nina digambarkan sebagai jurnalis yang lalai terhadap kode

etik penyiaran demi meraup keuntungan dari rating berita

sensasional. Ia juga digambarkan sebagai wanita cantik paruh baya

yang masih memiliki obsesi terhadap peningkatan karir.

Gambar 4.2 Nina Romina

3. Rick

Rick adalah pekerja pribadi Lou. Ia dipekerjakan untuk

membantu Lou menunjukkan arah melalui GPS dan merekam

Page 78: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

63

gambar. Rick adalah sosok penurut dan lurus. Ia mempertegas

dirinya lurus ketika wawancara oleh Lou. Dalam film ini Rick mati

tertembak oleh penjahat.

Gambar 4.3 Rick

4. Joe Loder

Jou Loder merupakan stringer senior. Hal ini terlihat dari

properti liputan dan mobil van yang ia punya, menggambarkan

bahwa ia sudah lama dan berpengalaman di bidangnya. Walau

memiliki profesi yang sama, Lou menganggap Joe sebagai saingan.

Sifat dominan yang terlihat dari Loder adalah sombong. Hal ini yang

membuat Lou tidak segan mencelakainya

Gambar 4.4 Joe Loder

Page 79: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

64

5. Frank

Di awal cerita Nina memperkenalkan seseorang bernama Frank

kepada Lou. Ia menyebut Frank adalah editor berita KWLA News.

Dalam film ini Frank terlihat sebagai jurnalis televisi yang masih taat

etika, telihat dalam beberapa adegan saat ia muncul. Namun peran

Frank selalu terlihat tidak memiliki kuasa atas hak dan kewajibannya

sebagai editor berita akibat dominasi Nina.

Gambar 4.5 Frank

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Film Nightcrawler dalam Pemaknaan Semiotika Peirce

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanda-tanda bagaimana

kontributor direpresentasikan dalam film Nightcrawler. Seperti yang telah

disampaikan sebelumnya pada bagian metodologi, penulis akan menggunakan

analisis semiotik Charles Sanders Peirce. Metode triadik semiotik Peirce dipakai

dengan upaya mengetahui makna-makna mengenai kontributor yang

direpresentasikan oleh tanda yang berbentuk film. Dalam prosesnya, peneliti akan

mengawali dengan menghubungkan adegan pada setiap scene film Nightcrawler.

Page 80: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

65

Film ini dibagi dalam beberapa adegan yang penulis jadikan unit analisis dan

dimasukkan ke dalam tabel agar mudah dipahami.

Tabel 4.2 Scene 1

Frame 1-5 [00:02:43 s/d 00:06:26]

No. Video Dialog

1.

-

2.

3.

Polisi: “Apa yang kau lakukan di sini?”

Lou: “Aku tersesat”

Polisi: “Ini daerah terlarang.”

Lou: “Aku tidak tahu, tidak ada tandanya.”

Polisi: “Tanda ada di mana-mana.”

Polisi: “Tunjukkan kartu identitasmu.”

Lou: “Kenapa?”

Polisi: “Ada gerbang rusak di sana, dan kau

menerobos.”

Lou: “Maaf pak, gerbang itu sudah terbuka.

Kupikir ini jalan memutar.”

Polisi: “Biar kulihat kartu identitasmu.

Keluarkan!”

Lou: “Seragam jenis apa itu?”

Polisi: “Aku yang akan bertanya.”

Lou: “Itu seragam khusus ya? Aku mencoba

dapatkan pekerjaan seperti itu. aku suka

menjaga sesuatu.”

Polisi: “Benarkan?”

Lou: “Ini pak. Aku rasa aku yang harusnya

berputar arah.”

4.

-

Page 81: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

66

5.

Lou: “Bagaimana kalau magang. Banyak

anak muda yang mengambil kerja tak dibayar.

Itu sesuatu yang ingin kulakukan.”

Kontraktor: “Aku tak mempekerjakan

pencuri.”

Gambar 4.6 Analisis scene 1

Dalam adegan ini digambarkan suasana kota Los Angeles pada malam

hari. Lampu-lampu kota serta suara kereta api melintas memecah keheningan di

pinggir rel di mana Lou sedang mencoba untuk mencuri kawat pagar. Walau

sempat diinterogasi polisi namun Lou berhasil kabur dan mengambil jam tangan

milik polisi itu. Pada adegan ini acap ditampilkan Lou sedang mencuri. Ia mencuri

Pencuri (sign)

Ikon : Adegan Lou sedang memotong kawat pagar

Indeks : Kawat pagar yang dipotong Lou berhasil ia

bawa, kawat ini ia letakkan di dalam

mobilnya

Simbol : Seorang kontraktor menyebut Lou pencuri

Latar belakang seorang

kontributor beraneka ragam.

Seseorang yang berasal dari

kalangan menengah ke bawah

bahkan pencuri pun bisa menjadi

kontributor. (intepretant)

Sosok Lou (object)

Page 82: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

67

pagar, jam tangan, hingga sepeda pada keesokan harinya di taman. Lou juga

sempat melamar kerja namun ia ditolak mentah-mentah karena reputasinya yang

buruk. Adegan-adegan ini menggambarkan secara gamblang siapa sosok Lou

(object) sesungguhnya. Yaitu seorang pengangguran yang berpenghasilan dari

mencuri (sign)

Profesi kontributor layaknya wartawan pada umumnya, yaitu terbuka

untuk siapa saja (interpretant). Dari berbagai latar belakang asal memiliki skill

dan kemampuan lapangan yang mumpuni seseorang bisa menjadi kontributor.

Menjadi kontributor juga tidak mensyaratkan latar belakang pendidikan yang

tinggi.

Nurudin menjabarkan adanya tiga syarat seseorang bisa menjadi

wartawan. Pertama, profesi wartawan terbuka bagi siapa saja. Kedua, tidak perlu

mendapat izin praktik resmi. Ketiga, tak harus mendapat pendidikan tinggi.99

Dari

ketiga syarat tersebut dapat disimpulkan bahwa profesi wartawan, termasuk

wartawan lepas atau kotributor merupakan profesi yang cukup bermodalkan

kemauan dan alat pendukung tanpa harus ada latar belakang yang mumpuni

terkait profesinya.

Tabel 4.3 Scene 2

Frame 6-10 [00:02:07 s/d 00:21:11]

No. Video Dialog

1.

Nina: “Kau bantu kami dengan jadikan kami

yang pertama kau hubungi. Aku ingin kau

meneleponku ketika punya sesuatu.”

Lou: “Sesuatu seperti ini?”

Nina: “Ya.”

99 Nurudin, Op.Cit., 154-155

Page 83: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

68

2.

Nina: “Itu hanya sebagian. Kami menyukai

kejahatan kriminal, tapi tak semuanya.

Contohnya pembajakan mobil di Compton.

Sekarang itu bukan berita baru. Pemirsa kita

ternyata lebih tertarik pada kejahatan di area

perkotaan sampai pinggiran kota.”

3.

Nina: “Korbannya sebaiknya orang kaya,

kulit putih. Terluka di tangan orang-orang

miskin atau minoritas.”

Lou: “Hanya kejahatan?”

Nina: “Tidak. Bisa juga kecelakaan, bermain,

mobil, bus, kereta api, pesawat, kebakaran.

Tapi berdarah-darah.”

4.

Nina: “Grafiknya harus jelas. Cara terbaik

dan terjelas yang bisa kuungkapkan padamu

Lou, yaitu menangkap semangat kami dengan

berpikir berita kami bagaikan wanita menjerit

berlari ke jalanan dengan leher tergorok.”

5.

Nina: “Aku paham. Aku cepat tanggap. Kau

akan bertemu denganku lagi.”

Nina: “Aku percaya padamu.”

Page 84: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

69

Gambar 4.7 Analisis scene 2

Adegan pada scene ini memperlihatkan Nina memberi pengarahan kepada

Lou mengenai berita apa yang harus Lou cari (object). Awalnya, Nina meminta

Lou untuk segera menghubunginya jika menemukan berita kecelakaan serupa.

Lou bertanya berita seperti apa yang dimaksud. Berita yang dimaksud ialah

peristiwa yang menampilkan banyak darah.

Tidak hanya kecelakaan, berita kriminal juga disarankan (sign). Terutama

tindak kejahatan di perkotaaan hingga pinggiran kota. Pertimbangan yang dilihat

Nina adalah bagaimana pemirsa menyukai berita semacam itu. Nina kembali

menekankan berita dengan peristiwa berdarah dan grafik atau gambar yang jelas.

Mencari berita kriminal dan kecelakaan (sign)

Ikon : Adegan Nina menjelaskan berita seperti apa

yang harus Lou cari

Indeks: Nina menjelaskan ia ingin berita yang

“berdarah”, mengindikasikan berita yang ia

maksud adalah berita kecelakaan dan

kriminal.

Symbol: Secara terang-terangan Nina menjelaskan

bahwa ia menyukai kejahatan kriminal.

Kontributor diminta direktur

berita, produser atau atasanya

untuk meliput berita kriminal dan

kecelakaan yang bersifat

sensasional. (intepretant)

Arahan direktur berita

(object)

Page 85: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

70

Di akhir adegan Nina berterima kasih kepada Lou karena ia menangkap spirit

KWLA News. Nina menganalogikan berita kegemarannya seperti wanita menjerit

sambil berlari di jalan dengan leher tergorok.

Dalam manajemen media massa, tugas seorang direktur berita adalah

memberikan arahan terhadap semua aktivitas siaran televisi untuk bagian

pemberitaan. Pengambilan keputusan oleh seorang direktur berita dititik beratkan

terhadap peristiwa apa yang akan diliput, kisah apa yang disiarkan, bagaimana,

serta kapan semua itu akan direpresentasikan.100

Sebagai direktur berita dalam

film ini Nina memiliki hak untuk menentukan berita apa yang harus Lou cari.

Interpretan dari adegan ini ialah kontributor biasanya diminta produser

berita untuk meliput berita kriminal dan kecelakaan yang bersifat sensasional

(interpretan). Hal demikian dianggap penting sebab semakin berita bersifat

sesasional makan pemirsa akan tertarik untuk berlama-lama menonton. Dengan

begitu, rating program berita bisa meningkat.

Interpretan dari adegan ini adalah kontributor diminta direktur berita,

produser atau atasanya untuk meliput berita kriminal dan kecelakaan yang bersifat

sensasional (interpretant). Berita yang mengarah pada konflik, kriminal,

kekerasan dan lain-lain merupakan praktek trivialisasi demi keuntungan ekonomi

yang sebesar-besarnya dalam dunia media.101

Sebab salah satu indikator

trivialisasi adalah ketika kekerasan menjadi hal yang utama dalam tayangan .102

100 Op.Cit., hal. 181 101 Redaksi LP3ES, Op.Cit., hal. 237 102 Ibid, hal. 180

Page 86: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

71

Tidak heran apabila televisi berusaha terus menerus untuk mengikat

pemirsa agar mereka terus tersihir dan menempel di layar kaca. Mengutip

pernyataan Silalahi dalam Jurnalisme Liputan 6, yang perlu dilakukan adalah

bagaimana pihak manajemen media bisa secara terus menerus menahan penonton

agar tidak pindah saluran.103

Seperti program acara televisi pada umumnya, rating pun cukup berperan

dalam menentukan berita seperti apa yang bakal membuat publik menahan diri

untuk berlama-lama menatap layar kaca. Karena media tidak jauh-jauh dari

praktik komersialisme dan dampaknya, yaitu ketika pemasang iklan dan pemilik

media memengaruhi berbagai kebijakan editorial.104

Inilah alasan mengapa

kontributor cenderung meliput kejadian-kejadian yang bersifat bombastis dan

sensasional guna memaksimalkan pemasukan honor.

Tabel 4.4 Scene 3

Frame 11-17 [00:24:47 s/d 00:26:08]

No. Video Dialog

1.

Lou: “Pekerjaan lain?”

Rick: “Entahlah. Seminggu kerja di sini,

seminggu kerja di sana.”

2.

Lou: “Kenapa harus memperkerjakanmu?

Promosikan dirimu.”

Rick: “Baiklah.”

3.

Rick: “Aku Rick. Aku naik bus tiga kali

untuk ke sini. Aku tamatan SMA dan butuh

pekerjaan. Banyak yang bisa kulakukan jika

kau menerimaku.”

103 Ibid, hal. 207 104 Ibid, hal. 180

Page 87: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

72

4.

Lou: “Di mana Rumah mu, Richard?”

Rick: “Sekarang aku belum punya.”

Lou: “Kau gelandangan?”

Rick: “Ya untuk sementara.”

5.

Lou: “Kau menjual diri?”

Rick: “ Apa, di jalanan? Tidak.”

Lou: “Itu bukan pertanyaan.”

Rick: “Aku Lurus.”

Lou: “Berapa banyak pria lurus menjual

diri?”

6.

Lou: “Kau punya SIM?”

Rick: “Ya”

Lou: “Mengenal baik Los Angeles?”

Rick: “Ya, aku tumbuh di sekitar sini.”

Lou: “Bisa kerja malam ini?”

Rick: “Mengerjakan apa?”

Lou: “Aku Menjalankan usaha berita tv yang

sukses. Kami merekam kejadian-kejadian.

Mungkin kau melihat rekamanku pagi ini.

Pembajakan mobil yang fatal.

Rick: “Aku tidak punya tv, tapi itu terdengar

keren.”

7.

Lou: “Punya ponsel?”

Rick: “Ya.”

Lou: “Ada GPSnya?”

Rick: “Ada.”

Lou: “Selamat kau diterima.”

Rick: “Baiklah.”

Page 88: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

73

Gambar 4.8 Analisis scene 3

Pada adegan ini terlihat Lou dan Rick sedang duduk di sebuah restoran.

Dengan pengambilan gambar medium shot yang mempertegas hubungan

antarpersonal dua orang. Di sana Lou mewawancarai Rick dalam rangka merekrut

bawahan (object) karena ia butuh pegawai untuk membantunya bekerja.

Wawancara dilakukan oleh dua orang dalam bentuk interaksi melalui bentuk

Syarat berdasarkan subjektivitas dan kebutuhan kontributor

(sign)

Ikon : Adegan Lou memberikan beberapa

pertanyaan kepada Rick

Indeks: SIM, GPS dan pengetahuan Rick mengenai

Los Angeles menjadi pertanyaan krusial yang

diberikan Lou, indikasi bahwa hal-hal

tersebut yang menjadi prioritas Lou dalam

mempekerjakan orang

Simbol: Ucapan “Selamat kau diterima” sebagai simbol

bahwa Rick resmi menjadi pegawai Lou karena ia

memenuhi syarat

Perekrutan Bawahan

(object)

Kontributor mempekerjakan

orang dengan syarat yang ia

tentukan sendiri. Hal ini karena

bawahannya bekerja untuk

dirinya, bukan media. Di

Indonesia orang yang bekerja

membantu kontributor disebut

Stringer. (intepretant)

Page 89: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

74

tanya jawab untuk mencapai tujuan tertentu105

. Dalam wawancara itu tidak

banyak yang bisa Rick promosikan tentang dirinya. Hal ini terlihat ketika ia

mengaku tamatan sekolah menengah atas, tidak memiliki rumah serta pekerjaan

yang jelas. Namun Lou tampak kurang memperdulikan hal itu. Kemudian ia

bertanya soal SIM, pengetahuan Rick akan kota Los Angeles, dan GPS. Dari

beberapa syarat yang diajukan (sign) ia langsung menerima Rick menjadi

bawahanya.

Di Indonesia, merupakan hal yang lazim ketika kontributor

mempekerjakan orang lain untuk membantu pekerjaannya. Orang itu biasa disebut

tuyul. Tuyul sendiri adalah sebutan lain dari stringer versi Indonesia. Muhajir

secara sederhana mendefinisikan istilah tuyul sebagai praktik mempekerjakan

orang lain oleh koresponden atau kontributor. Praktik ini merupakan hal yang

biasa terjadi di kalangan wartawan televisi, terutama di daerah. Kontributor atau

koresponden membayar orang lain untuk menjadi pekerja mereka. Meski begitu,

praktik mempekerjakan orang lain dalam pengumpulan berita dan gambar itu

sebenarnya sudah jauh lebih dulu dibanding istilah tuyul datang kemudian.106

Stringer alias tuyul bekerja bukan untuk media melainkan kontributor

sehingga syarat yang dipenuhi calon stringer/tuyul bergantung dari kebutuhan

kontributor itu sendiri (interpretant). Pada dasarnya, stringer atau tuyul

bertanggung jawab pada kontributor sedangkan kontributor bertanggung jawab

kepada perusahaan media. Jika tugas stringer kepada kontributor sudah jalan,

105 Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, edisi kelima, PB, Jakarta, hal. 28 106 Anton Muhajir, Wajah Retak Media: Stringer, Tuyul Modern Jurnalisme TV, Aji Indonesia: Jakarta, 2009. Hal. 21

Page 90: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

75

mereka sudah melakukan pekerjaannya. Selebihnya urusan kontributor dengan

TV masing-masing.107

Biasanya syarat yang paling sering dipenuhi stringer lebih bersifat teknis,

seperti memiliki kamera, kendaraan pribadi dan kemampuan mengenal medan.

Hal ini yang disebut Muhajir bahwa proses menjadi stringer itu gampang.108

Tabel 4.5 Scene 4

Frame 18 - 21 [00:02:07 s/d 00:21:11]

No. Video Dialog

1.

Nina: “Aku tak bangun sampai jam5. Aku

merasa sekarang waktunya sarapan pagi.”

Lou: “Aku yakin kau tetap cantik setiap

waktu. Bahkan, menurutku kau lebih cantik

daripada Lisa Mays. Aku suka riasan gelap di

matamu. Aku juga suka harusm tubuhmu.”

Nina: “Asalmu dari mana Lou?”

Lou: “Ujung utara lembah, kadang ingin

pulang tetapi tak seorangpun yang ku kenal

masih tinggal di sana. Kau dari Philadelphia,

Pennsylvania.”

Nina: “Bagaimana kau bisa tahu?”

Lou: “Dari internet. Semua tentangmu ada di

internet. Tidak keseluruhan, tapi banyak. Aku

sudah menonton semua video saat kau masih

jadi wartawan. aku yakin kau sudah

menontonnya.”

Nina: “Astaga, tidak tanpa sepengetahuaku”

2.

Lou: “Aku ingin menjadi pria yang memiliki

stasiun berita dan kamera sendiri. Usaha ini

berjalan baik. Tapi dalam rangka tumbuh ke

tingkat selanjutnya, aku perlu selangkah di

depan dari para pesaingku dan mengambil

107 Ibid 108 Ibid

Page 91: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

76

resiko. Aku juga butuh dukungan finansial

untuk melakukan perluasan usaha. Mau

tambah margaritanya?”

Nina: “Satu saja cukup.”

Lou: “Terimakasih sudah datang untuk

mengobrol. Tempatku sekarang yaitu aku

ingin berhubungan dengan seseorang yang

bisa kujadikan tim dan berbagi pekerjaan.

Pekerjaan yang sama dan jam kerja yang

sama dan lain-lain. Aku bisa buat daftar yang

lain, tapi kau tahu maksudnya.”

Nina: “Kuharap kau menemukan seseorang.”

Lou: “Masalahnya sekarang Nina, Aku sangat

yakin sudah menemukanya.”

3.

Nina: “Baiklah, aku akan mengatakannya

secara sopan. Aku hanya ke luar makan

malam denganmu Lou murni profesional.”

Lou: “Menurutku bukan rahasia kalau aku

sendiri yang telah menaikkan nilai rating

stasiun televisimu.”

Nina: “Peringkat stasiun televisi kamu?

Wow.”

Lou: “Aku hanya bisa membayangkan bahwa

kebutuhanmu akan meningkat bulan depan.”

4.

Nina: “Kami pasti menghargai semua

usahamu.”

Lou: “Ada hal-hal baik tentang sendirian.

Kau punya waktu melakukan hal-hal yang

kau inginkan. Seperti belajar dan membuat

rencana. Tapi kau tak bisa makan malam

seperti ini atau berhubungan fisik dengan

seseorang. Maksudku bukan berteman biasa.”

Nina: Kau ingin hubungan seperti apa?”

Lou: “Aku ingin itu, bersamamu. Seperti kau

ingin mempertahankan pekerjaan dan asuransi

kesehatanmu.”

Page 92: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

77

Gambar 4.9 Analisis scene 4

Suasana yang tergambar di adegan ini romantis. Efek pencahayaan

restoran yang redup serta properti pendukung yang klasik dan elegan membuat

adegan ini tampak seperti kencan antara Lou dan Nina. Namun posisi duduk

mereka tidak memberikan kesan kedekatan emosional layaknya sepasang kekasih.

Dari gestur dan ucapannya terlihat Nina masih menjaga profesionalitasnya

sebagai bos Lou.

Hubungan yang lebih

dekat (object)

Kontributor berusaha membangun

hubungan informal yang intim

dengan atasan demi keuntungan

pribadi. (intepretant)

Kepentingan pribadi (sign)

Ikon : Adegan Lou dan Nina berbincang di restoran

dengan nuansa romantis

Indeks : Lou dengan terang-terangan mengutarakan

keinginannya untuk menjalin hubungan yang lebih

intim dengan Nina agar ia bisa bekerja lebih giat,

dengan begitu rating KWLA News semakin

meningkat, indikasi adanya kepentingan pribadi

yang dibawa Lou dalam menjalin hubungan itu

Symbol: Kata-kata yang diucapkan Lou memberikan makna

bahwa ia sedang mencapai tujuan pribadi dengan

cara memanfaatkan situasi yang ada

Page 93: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

78

Dalam perbincangan itu Lou berniat untuk mengembangkan usaha jasa

video rekamannya dan itu memerlukan biaya. Di sela-sela obrolan Lou selalu

memuji Nina, seakan ia sedang mendekati wanita yang ia sukai. Bahkan Lou tidak

segan untuk meminta hubungan yang lebih intim dengan Nina (object), yaitu

hubungan di luar urusan pekerjaan. Nina sempat menolak, namun penjelasan Lou

yang mampu membuat tujuannya rasional semata-mata demi keuntungan materi

menggiring Nina untuk menuruti kepentingan yang sedang Lou bawa (sign).

Kontributor berusaha membangun hubungan informal yang intim dengan

atasan demi keuntungan pribadi (interpretant). Untuk mencapai tujuan pribadi ini

diperlukan aspek persuasif dalam berkomunikasi, yaitu berupa ajakan. Sebab

dalam pembicaraan persuasif kita akan berusaha mencapai dua tujuan. Pertama,

kita ingin memperkuat atau mengubah sikap dan kepercayaan pendengar. Kedua,

kita ingin memotivasi pendengar untuk melakukan sesuatu.109

Dalam komunikasi yang bersifat persuasif, biasanya komunikator

menggunakan daya tarik psikologis. Daya tarik psikologis dipusatkan pada motif

kekuatan-kekuatan yang menyemangati seseorang untuk mengembangkan,

mengubah, atau memperkuat sikap, atau cara perilaku tertentu. Devito membagi

daya tarik psikologis menjadi beberapa poin, yaitu:

1. Rasa takut. Kita banyak dimotivasi oleh keinginan menghindari rasa

takut. Kita takut kehilangan uang, keluarga, kawan, cinta, kesehatan,

pekerjaan, dan hampir semua yang kita miliki dan kita anggap penting.

109 Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia: Kuliah Dasar, Edisi Kelima, Jakarta, Hal. 450

Page 94: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

79

2. Kekuasaan, kendali dan pengaruh. Kita menginginkan kekuasaan,

kendali dan pengaruh. Kita menginginkan kekuasaan atas diri sendiri

dan atas orang lain.

3. Harga diri dan pengakuan. Harga diri, setidak-tidaknya sebagian,

dicapai melalui pengakuan dari orang lain.

4. Pencapaian.kita ingin berhasil dalam apapun yang kita kerjakan.

5. Motif keuangan. Banyak orang yang dimotivasi oleh keinginan

mendapatkan uang.110

Pada adegan di film ini, Lou memainkan daya tarik psikologis untuk

mempengaruhi Nina dalam mengambil tindakan. Ia mengendalikan semua aspek

daya tarik psikologis menurut Devito dari diri Nina, terutama dalam hal motif

keuangan. Hal ini tampak saat ia membahas soal turunnya pamor KWLA yang

berdampak pada pemasukan ekonomi mereka.

Tabel 4.6 Analisis Acene 5

Frame 22 - 25 [00:57:30 s/d 01:00:55]

No. Video Dialog

1.

Adegan Lou berteiak kesal

2.

Adegan Lou mengerjai mobil van Joe Loder

3.

Lou: “Sejak kapan mobil Coldwater lebih

capat dari Laurel? Sedang memikirkan apa?

Aku tidak ingin berbicara sendiri.”

Rick: “Karena Coldwater memiliki enam

lampu. Aku sudah tunjukkan rute ini. kau

110 Ibid, hal. 456

Page 95: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

80

ingin mendahului Laurel, kau harus

mengatakan sesuatu.”

-

Rick: “Kenapa buru-buru? Kenapa kita tidak

ke pemerkosaan di Griffith Park seperti yang

lain?

-

Rick: “Astaga, itu mobil van Mayhem, Joe

Loder dan temannya.”

Lou: “Parkir mobilnya dan ambil kameramu.”

-

Rick: “Bagaimana mereka bisa menabrak

tiang? Hei jangan merekamnya, dia bagian

dari kita.”

Lou: “Tidak lagi Rick, dia barang dagangan.”

Gambar 4.10 Analisis Scene 5

Kontributor memiliki daya saing

yang kuat. (intepretant)

Kecelakaan yang dialami

Joe Loder (object)

Lou mencelakai dan merekam lawan/pesaing yang sekarat

(sign)

Ikon : Adegan Lou merekam Joe Loder yang

sekarat

Indeks : Lou mengerjai mobil van milik Joe Loder diam-

diam, indikasi Lou sengaja mendisfungsikan van

milik Joe agar terjadi kecelakaan

Symbol: Lou menepuk pundak Rick ketika Rick bertanya

mengapa ini terjadi, mengisyaratkan seolah itu

bukan hal besar sebab tanpa sepengetahuan Rick,

Lou lah penyebab utama kecelakaan tersebut.

Page 96: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

81

Dalam sebuah frame Lou diam-diam melakukan sesuatu pada mobil

lawannya sesama kontributor. Ia tampak seperti habis memutus kabel rem van

biru itu. Dengan tenang ia pergi seakan tidak melakukan apa-apa. Frame

berikutnya Lou dan Rick menuju suatu tempat dengan kecepatan mobil yang

tinggi. Lou yakin ada sesuatu terjadi di sana. Sesampainya di lokasi, ada sebuah

kecelakaan parah. Kecelakaan itu ternyata dialami oleh mobil van biru lawannya

yang juga rekan se-profesi, Joe Loder (object). Lou langsung mempersiapkan

kamera dan merekam korban yang masih hidup dan bersimbah darah.

Kesimpulan dari adegan ini adalah, Lou menjebak lawannya agar celaka

kemudian ia merekam kejadian (sign)

Interpretan dari adegan ini ialah kontributor bersaing untuk mencapai

tujuan karirnya hingga tak segan membangun konflik dengan kawan hingga

lawan. Artinya, kontributor memiliki daya saing yang kuat (interpretant).

Kontributor meminimalisir saingan, tujuannya agar rekaman yang ia peroleh lebih

menarik karena tidak ada rekaman lain yang menyaingi. Tujuannya tidak lebih

dari soal penghasilan dari video yang terjual. Sederhananya, jika video dari

kontributor lain lebih menarik dan dibeli, video miliknya tidak laku lalu tidak bisa

diuangkan.

Dalam film ini nampak bahwa Lou tidak memiliki ketertarikan untuk

menjalin hubungan yang baik dengan sesama kontributor. Bahkan kenalan se-

profesinya itu dianggap lawan hingga ia tak segan mencelakai mereka. Tindakan

yang dilakukan Lou tersebut merupakan wujud dari konflik antara dirinya dengan

Joe Loder.

Page 97: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

82

Sebelumnya, pada adegan di menit 00:55:29 Lou terlambat sampai di

lokasi sebuah peristiwa kecelakaan. Hal ini membuat ia kesal karena lawannya,

Joe Loder telah lebih dulu merekam gambar dan mengolok dirinya. Lou merasa

sangat kesal karena akibat dari kejadian itu ia dimarahi Nina. Sejak itu, Lou

menganggap Joe Loder sebagai saingan yang harus disingkirkan sebab jika tidak

akan menghambat perkembangan karirnya. Pada scene berikutnya, dimunculkan

adegan Lou berteriak di depan kaca seakan menumpahkan emosi mendalam yang

ia rasakan. Ia berteriak kencang dan membanting kaca hingga pecah. Ini

merupakan visualisasi emosi Lou akibat konflik antara dirinya dan Joe Loder.

Kebanyakan konflik melibatkan emosi sehingga meninggalkan kesan

buruk yang sangat mendalam dan berpotensi menimbulkan dampak luka batin.

Emosi yang tidak terkendali acap kali mendorong konflik menjadi berlarut-larut

dan sulit dihentikan. Persaingan tidak sehat merupakan kerugian yang timbul

akibat konflik. Sebaliknya, konflik juga efek dari persaingan tidak sehat yang

hadir di antara pelakunya.111

Persaingan tidak sehat dalam dunia kerja menimbulkan suasana atau

atmosfer kerja yang tidak sehat pula. Konflik dan persaingan tidak sehat yang

berlarut-larut memicu seseorang berbuat di luar batas wajar.112

Dalam adegan ini,

persaingan tidak wajar yang memicu konflik ditampilkan dalam perbuatan Lou

yaitu mencelakai Joe Loder.

111 Surbakti, Gangguan Kebahagiaan Anda dan Solusinya, Alex Media Komputindo, Jakarta, 2010, hal. 357 112 Ibid, hal. 359

Page 98: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

83

Tabel 4.7 Analisis Scene 6

Frame 26 - 35 [00:46:58 s/d 00:53:17]

No. Video Dialog

1.

Nina: “Berapa?”

Lou: “$100.000”

Nina: “Berapa?”

Lou: “$50.000”

Nina: “Aku perlu angka pastinya, aku butuh

angka pasti dalam 9 menit.”

Lou: “Aku sudah berikan dua padamu.”

2.

Nina: “$3.000.”

Lou: “Kau dibayar $3.000 untuk perampokan

truk makanan.”

Nina: Tapi lebih banyak yang mati.”

3.

Lou: “Mereka orang-orang Meksiko miskin

dalam truk makanan. Dua dari mereka ilegal.

Yang ini tig orang kulit putih kaya di tembak

dan dibunuh di rumah mereka. termasuk

seorang ibu rumah tangga yang ditembak di

tempat tidurnya. Aku tahu kau, Nina.

Aku tahu minatmu dan kesenangan akan

rekaman ini lebih besar dari jumlah yang

kutawarkan.”

4.

Nina: “$ 5.000.”

Lou: “$ 30.000.”

Nina: “$8.000.”

Lou: “15.000.”

Nina: “9.000.”

Lou: “$15.000”

Nina: “$10.000”

Lou: “$15.000.”

Nina: “Beri aku angka serius.”

Lou: “$15.000.”

Nina: “Tidak bisa lagi, ini soal harga.

Sepuluh ribu tawaran terbaikku yang

terakhir.”

Lou: “Oke.”

Page 99: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

84

5.

Nina: “Benarkan? Kau mau ke mana?”

Lou: “Seven Broadcast sudah dekati aku

setidaknya beberapa kali. The ND sudah

memberiku nomor telepon. Mereka akan

memberi tawaran lebih baik. Hanya 5 menit

berkendara.”

Nina: “Tunggu!”

6.

Nina: “$12.000.”

Lou: “$15.000”

Nina: “Aku tak bisa habiskan anggaran

bulanan demi satu berita.”

Lou: “Bagaimana jika ceritanya belum

berakhir? Orang-orang yang melakukan itu

kabur. Mereka masih di luar sana, berjalan di

antara kita yang tersisa. Jika aku punya

keluarga dan tinggal di rumah mungkin itu

bisa membuatku gugup. Aku ingin

perkembangan terbaru atas apa yang sedang

terjadi. Dengan rekaman ini, orang akan

beralih ke saluran beritamu.”

7.

Lou: “Aku menyukaimu, Nina. Dan aku ingin

kita punya waktu bersama-sama. Tapi kau

harus mengerti, $15.000 bukanlah yang

kuinginkan. Dari sini, mulai sekarang, aku

ingin pekerjaanku tertulis di berita. Nama

Perusahaanku yaitu Video Production News,

layanan pengumpulan berita profesional.

Itulah yang harus terbaca dan harus dikatakan.

8.

Lou: “Aku juga ingin menuju tingkat

berikutnya, dan bertemu tim-mu. dan

manajer, direktur, dan para pembawa perita.

Dan mulai mengembangkan hubungan

pribadiku sendiri. Kau akan membawaku

berkeliling dan perkenalkan aku sebagai

pemiliki dan presiden Video Production

News. Dan ingatkan mereka beberapa

ceritaku yang lain.”

Page 100: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

85

9.

Lou: “Aku belum selesai. Aku juga ingin

hentikan diskusi kita tentang harga. Ini akan

menghemat waktu. Jadi, ketika kusebutkan

angka termurah, itulah harga termurahku. Dan

yakinlah bahwa harga yang kutentukan sudah

kupertimbangkan dengan cermat. Sekarang,

ketika kukatakan bahwa aku ingin hal-hal ini,

artinya aku sunggu menginginkannya. Dan

aku tak perlu memintanya lagi. Dan hal

terakhir yang kuinginkan, Nina yaitu kau

lakukan apa y ang kuminta ketika kita sedang

da di apartemenmu. Jangan seperti terakhir

kali!

10.

Lou: “Jadi, aku akan katakan padamu. Aku

punya cerita kecelakaan van dengan dua

wartawan lepas di dalamnya. Itu sudah cukup

bisa menaikkan rating berita malam mu. aku

bersedia memberikannya secara cuma-cuma.

Bagaimana menurutmu, apa kita sepakat?

Page 101: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

86

Gambar 4.11 Analisis Scene 6

Pada adegan ini terlihat Lou memasang harga rekaman video yang tinggi

hingga membuat ia dan Nina melakukan tawar-menawar yang sengit. Dimulai

dari harga $100 juta dolar hingga kesepakatn harga final pada. Dalam perdebatan

soal harga itu Lou menuntut (object) Nina dengan cara mendesaknya membayar

dengan harga yang lebih dari biasa. Selain itu ia juga meminta Nina untuk

Meminta kenaikan honor dan kejelasan karir (sign)

Ikon : Adegan Lou dan Nina berdiri berhadapan,

berdebat dan melakukan tawar-menawar

Indeks : Lou memasang harga video dengan angka yang

sangat tinggi, indikasi ia menginginkan kenaikan

honor

Symbol: Lou sempat mengangkat jari telunjuknya ke arah

Nina, simbol ia sedang menuntut sesuatu. Lou juga

menyebut harga $ 15 ribu dollar secara terus

menerus, simbol ia ingin video miliknya dibeli

mahal. Lou meminta Nina untuk memperkenalkan

dan mempromosikan dirinya kepada tim, simbol ia

ingin kejelasan karir.

Kontributor menuntut

kehidupan yang lebih baik,

mereka menuntut media untuk

lebih memperhatikan

kesejahteraan mereka.

(intepretant)

Tuntuan Lou (object)

Page 102: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

87

memperkenalkan dirinya kepada tim redaksi serta menampilkan label usahanya di

berita untuk mendukung kejelasan karirnya (sign).

Interpretan dari adegan ini adalah kontributor menuntut kehidupan yang

lebih baik, mereka menuntut media untuk lebih memperhatikan kesejahteraan

mereka (interpretant). Salah satunya adalah meminta kenaikan honor dan

kejelasan status karir mereka di media. Berkaca pada apa yang terjadi tanggal 1

Mei 2016 lalu. Serikat Pekerja Lintas Media (SPLM) menggelar aksi untuk

menuntut kesejahteraan mereka sebagai pekerja yang dilindungi undang-undang.

Tuntutan yang disampaikan yaitu penghapusan pemberlakuan kontributor

dan stringer di media massa. Sebab, banyak perusahaan media yang abai dengan

kesejahteraan pekerja mereka, terutama kontributor. Dilansir dari sumber yang

sama, menurut data sekitar 39 persen kontributor tidak mendapat jaminan BPJS

dan ketenagakerjaan. Sekitar 22 persen kontributor mendapat upah di bawah

UMK, yaitu berkisar 1,5 juta rupiah.113

Hal terkait kesejahteraan kontributor adalah hal yang penting untuk

menjadi perhatian. Sebab ini berkaitan dengan kesejahteraan pekerja yang diatur

dalam undang-undang ketenaga kerjaan dan peraturan mentri.

Menurut Kepmenakertrans No. 233 pasal 3 ayat 1 pekerja media massa

merupakan salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan terus menerus atau full time,

berdasarkan peraturan itu jenis pekerjaan full time dapat berlangsung tanpa

mengikuti ketentuan jam kerja yang tercantum dalam UU No. 13 Tahun 2003.

Namun demikian setiap kelebihan jam kerja yang dilakukan oleh buruh/pekerja

113 Timesindonesia.co.id, Banyak Perusahaan Media yang Abai terhadap Nasib Kontributor, Berita tanggal 1 Mei 2016, diakses pada 6 Agustus 2016 pukul 22:07 PM

Page 103: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

88

dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang tercantum di atas harus

dihitung sebagai lembur yang harus dibayar karena merupakan hak buruh/pekerja

yang dilindungi undng-undang.

Pada pasal 78 ayat 2 UU No 13/2003 terkait upah lembur disampaikan

bahwa:

Pengusaha yang mepekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib membayar upah kerja lembur.

Tabel 4.8 Scene 7

Frame 35 - 39 [01:47:50 s/d 01:48:37]

No. Video Dialog

1.

Frank: “Joel dapat informasi dari sumber

satgas yang menyatakan mereka menemukan

narkoba di rumah Granada Hills. Kokain

dalam bentuk paket, tersembunyi dalam ruang

sempit, lebih dari 22 kilo. Dia menegaskan itu

ke penyidik TKP”

2.

Frank: “Itu bukan penyerangan rumah, itu

perampokan narkoba.”

Nina: “Berikan pada kru bagian siang.”

Frank: “Ini berita!”

Nina: “Itu dapat mengurangi cerita.”

Frank: “Ini ceritanya!”

3.

Nina: “Cerita adalah kejahatan di kota dan

merayap ke pinggiran kota . itulah cerita.”

Frank: “Ya Tuhan kau terdengar seperti

Lou.”

4.

Nina: “Kupikir Lou adalah inspirasi kita

semua untuk mencapai rating lebih tinggi.”

Page 104: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

89

Gambar 4.12 Scene 7

Pada adegan ini, Frank menarik lengan Nina untuk berbicara soal berita

yang akan mereka siarkan. Frank membeberkan fakta-fakta baru yang berasal dari

sumber yang sah (object). Fakta sebenarnya yang ditemukan adalah peristiwa di

Granada Hills merupakan perampokan narkoba, bukan penyerangan rumah. Hal

ini sudah ditegaskan oleh penyidik TKP. Secara tidak langsung, perkataan Frank

menjelaskan bahwa Lou memalsukan fakta. Ia tidak melakukan wawancara dan

verifikasi kepada pihak terkait (sign). Nina tampak seolah tidak tertarik dengan

keterangan Frank. Frank menegaskan bahwa ini berita, namun Nina berasumsi

Lou memalsukan fakta, tidak melakukan wawancara dan

verifikasi (sign)

Ikon : Adegan Frank berbicara kepada Nina

Indeks : Frank menjelaskan fakta sebenarnya, indikasi bahwa

fakta sebelumnya yang dibawa Lou tidak benar

Symbol: Frank berkata “This is news” dan “This is the story”,

memberikan makna bahwa cerita yang sebenarnya

bukanlah cerita yang disiarkan oleh KWLA

sebelumnya

Kontributor tidak profesional

sebab mengesampingkan kaidah

jurnalistik guna mendahului

tujuan komersil, yaitu rating

berita (intepretant)

Pembeberan bukti sah

kejahatan oleh Frank

(object)

Page 105: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

90

kalau fakta yang asli itu bisa mengurangi cerita. Artinya akan membuat cerita

yang sudah ada kurang menarik bagi khalayak.

Di akhir adegan Nina memberi kesimpulan bahwa Lou adalah inspirasi

mereka untuk mencapai rating yang lebih tinggi. Kesimpulan yang ditampilkan

pada adegan ini adalah Lou telah mengarang cerita, ia merekonstruksi fakta yang

ada tanpa adanya verifikasi dan keterangan pihak berwenang. Hal ini ia lakukan

agar berita yang ia buat akan lebih menarik dan laku sehingga meningkatkan

rating KWLA News. Dengan begitu pemasukan honornya juga akan meningkat.

Hal ini dipertegas pada menit ke 01:46:55 saat Nina menyerahkan berapa pun

jumlah angka yang ingin Lou dapatkan dari berita tersebut.

Interpretan dari adegan ini adalah kontributor tidak profesional sebab

mengesampingkan kaidah jurnalistik guna mendahului tujuan komersil

(interpretant). Kaidah jurnalistik yang dimaksud ialah tidak melakukan verifikasi.

Dari sisi kode etik jurnalistik, tindakan Lou dalam film ini melanggar poin

pertama pada Radio Television Code News Association (RTDNA Code of Ethics).

Poin pertama pada subbab Truth and Accuracy pada RTDNA Code of Etchics

berbunyi114

The facts should get in the way of a good story. Journalism requires more

than merely reporting remarks, claims or comments. Journalism verifies,

provides relevant context, tells the rest of the story and acknowledges the

absence of important additional information.

114 www.rtdna.org

Page 106: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

91

Berdasarkan poin tersebut, wartawan harus melakukan verifikasi terhadap

fakta yang ia temukan. Verifikasi dalam jurnalisme merupakan hal yang utama

dan penting.

Adegan ini merupakan gambaran bahwa orientasi komersil dan idealis

tidak seimbang membuat kontributor berbuat hal tidak profesional. Terdapat dua

faktor yang berkaitan satu sama lain agar insan pers dikatakan profesional, yaitu

hubungan antara idealisme dan komersialisme pers. Ketiga elemen ini, yakni

profesionalisme, idealisme dan komersialisme dikenal dengan sebutan tritunggal

jurnalisme atau tiga pilar penyangga pers.

Keseimbangan antara idealisme dan komersialisme ini membentuk

profesionalitas wartawan, termasuk wartawan kontributor. Berbicara lebih lanjut,

mengenai idealisme, ialah cita-cita, obsesi, sesuatu yang dikejar untuk bisa

dijangkau dengan segala daya dan cara yang dibenarkan menurut etika dan norma

profesi yang berlaku serta diakui oleh negara. 115

Sementara komersialime dikaitkan dengan kekuatan untuk mencapai cita-

cita dan keseimbangan dalam mempertahankan nilai-nilai profesi yang diyakini.

Agar mendapat kekuatan, maka pers harus berorientasi kepada kepentingan

komersial. Sebagai lembaga ekonomi, penerbitan pers harus dijalankan dengan

merujuk pada pendekatan dan kaidah ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Secara

manajerial pers memetik untung dan sebisa mungkin menjauhi kerugian.116

115 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Beirta dan Feature, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, Bandung, 2006, Hal. 46 116 Ibid

Page 107: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

92

Tidak bisa diabaikan, tujuan komersil di media massa memang berperan

sangat penting. Lebih ekstrim, Barus mengatakan bahwa derasnya peredaran uang

dalam industri persuratkabaran di dunia modern membuat sebagian orang

menyebut kalau sesungguhya kehidupan jurnalisme adalah dunia jual beli berita.

Tidak ada yang bisa disebut „gratis‟ dalam distribusi berita sebab jika kurang

menarik minat pasar, dipastikan media bisa gulung tikar.117

Semua usaha media massa tidak mungkin hidup tanpa dikelola dengan

pendekatan bisnis. Jual beli berita pada dasarnya memang merupakan napas

kehidupan sebuah perusahaan surat kabar.118

Sisi bisnis media massa ini

merupakan orientasi komersil. Maka para pekerjanya dihadapi pada keputusan

dilematis, antara mendahului idealisme atau komersialisme. Namun, seperti yang

sudah dijelaskan sebelumnya agar pekerja media bisa profesional mereka harus

menyeimbangkan kedua elemen tritunggal jurnalisme tersebut.

Sumadiria menjabarkan enam ciri seseorang bisa disebut profesional. Poin

ketiga disebutkan bahwa, seluruh sikap, perilaku, aktivitas dan pekerjaannya

dipagar dengan dan dipengaruhi oleh keterikatan dirinya secara moral dan etika

terhadap kode etik profesi.119

Berdasarkan penjabaran tersebut, maka jelas bahwa perilaku yang

mengesampingkan kaidah jurnalistik dan etika merupakan perilaku yang tidak

profesional bagi kontributor sebagai bagian dari insan pers.

117 Sedia Willing Barus, Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita, Erlangga, Jakarta, 2010, hal. 21 118 Ibid, hal. 22 119 Ibid, hal. 48

Page 108: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

93

4.2.2 Representasi Karakter Kontributor Berita Televisi dalam Film

Nightcrawler

Setelah penulis menganalisis tujuh adegan dalam film ini, maka penulis

dapat menemukan representasi dari beberapa karakter kontributor berita televisi

dalam film Nightcrawler. Dalam film ini karakter kontributor berita televisi

ditampilkan sebagai sosok yang oportunis, ambisius dan money-oriented.

Berdasarkan adegan-adegan yang telah dibedah menggunakan analisis semiotika

Peirce, sosok kontributor berita televisi yang mencerminkan karakter oportunis

ditampilkan pada hampir keseluruhan scene yang dianalisis. Namun lebih nampak

dominan pada scene ke 1, 3, 4 dan 7. Oportunis adalah suatu aliran pemikiran

yang menghendaki pemakaian kesempatan menguntungkan dengan sebaik-

baiknya, demi diri sendiri, kelompok, atau suatu tujuan tertentu.120

Sedangkan ambisius adalah sikap seseorang yang berkeinginan keras

untuk mencapai sesuatu. Ambisi itu kata benda sedangkan ambisius sudah

menjadi kata sifat.121

Berdasarkan hasil analisis, scene yang mencerminkan

karakter ambisius bagi seorang kontributor berita televisi dalam film ini adalah

scene ke 1, 2, 4 dan 5.

Karakter money-oriented juga muncul dalam sosok kontributor berita

televisi dalam film Nightcrawler. Money oriented adalah sikap yang selalu

menginginkan hasil dalam jumlah besar, serta dalam waktu yang singkat. Dewasa

ini, pemikiran yang berorientasi pada uang diidentikkan dengan ha-hal yang

120 https://id.wikipedia.org/wiki/Oportunisme 121 http://www.kirmansyam.com/ambisi-vs-ambisius

Page 109: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

94

negatif, seperti: rakus, penyelewengan, dan kekuasaan.122

Dalam film ini, scene

yang menggambarkan karakter money-oriented pada sosok kontributor berita

televisi adalah scene ke 2 dan 6.

Dari keseluruhan scene yang telah penulis analisis maka telah didapatkan

hasil representasi dari karakter kontributor berita televisi dalam film Nightcrawler

yaitu oportunis, ambisius dan money-oriented.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Konstruksi Realitas Karakter Kontributor Berita Televisi dalam Film

Nightcrawler

Konstruksi realitas sosial Berger memiliki tiga tahapan yang olehnya

disebut sebagai momen. Eksternalisasi sebagai usaha pencurahan atau ekspresi

diri manusia ke dalam dunia, baik kegiatan mental maupun fisik. Nightcrawler

dibuat dan disutradarai langsung oleh Dan Gilroy. Dalam proses eksternalisasi

Gilroy mencurahkan idenya mengenai dunia kontributor/stringer yang ada di kota

Los Angeles. Ia mengamati langsung fakta yang ada di lapangan dengan cara ikut

berpartisipasi dan hadir di lokasi ketika stringer melakukan pekerjaannya. Dalam

proses eksternalisasi itu Gilroy berusaha untuk menangkap fenomena apa yang

terjadi ketika seorang stringer melakukan tugasnya.

Objektivasi merupakan hasil yang telah dicapai, baik mental maupun fisik

dari kegiatan eksternalisasi. Hasil yang diperoleh Gilroy setelah ia menangkap

122 http://www.kompasiana.com/evansiusraka/money-oriented-disorientation-or-a-

need_55ed9de80d9773a505d428ee

Page 110: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

95

fenomena yang telah dieksternalisasikan yaitu berupa konsep tentang film

Nightrawler. Konse-konsep yang telah terbentuk itu kemudian ia jadikan acuan

dalam membuat alur, plot, karakter, tokoh dan lain-lain dalam film ini. Hasil

objektivasi ini merupakan realitas objektif.

Sebagai bentuk dari tahapan internalisasi, konsep yang telah ada tadi

tergambarkan dalam adegan-adegan yang ada di film. Proses internalisasi di mana

penyerapan kembali dunia objektif ke dalam kesadaran sedemikian rupa sehingga

subjektif individu dipengaruhi oleh struktur dunia sosial. Pandangan Gilroy terkait

kontributor dalam filmnya tidak lepas dari gejala realitas mengenai kehidupan

kontributor/stringer yang ada di kehidupan sosial.

Setiap orang memiliki konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas,

termasuk realitas mengenai kontributor. Dalam film Nightcrawler ini kita bisa

melihat bagaimana Gilroy mengkonstruksi realitas mengenai kehidupan

kontributor/stringer yang ia tuangkan dalam layar lebar.

4.3.2 Film sebagai Sarana Edukasi tentang Karakter Kontributor/Stringer

Menurut Effendy, selain memiliki fungsi sebagai hiburan, film juga

berfungsi sebagai sarana penerangan dan pendidikan. Film banyak digunakan

sebagai alat bantu pendidikan untuk memberikan pejelasan. Nightcrawler muncul

sebagai film layar lebar juga memiliki peranan sebagai sarana pembelajaran

terkait hal-hal yang diangkat dalam ceritanya.

Bercerita mengenai kehidupan sebagai kontributor atau stringer, film ini

mencoba untuk memberikan gambaran kepada masyarakat seperti apa karakter

Page 111: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

96

seseorang yang menjalani profesi tersebut. Hasil analisis penulis menunjukkan

bahwa seseorang yang berkarakter oportunis, ambisius dan money-oriented

merupakan kriteria yang kuat bagi seseorang dalam menggeluti profesi

kontributor. Dalam kehidupan nyata apabila seseorang memiliki ketiga karakter

ini kemungkinan besar orang tersebut memiliki potensi kuat menjadi kontributor

seperti yang dimunculkan dalam film Nightcrawler.

Pendidikan terkait kontributor/stringer dalam buku-buku jurnalisme

maupun penyiaran sangatlah minim. Penulis mencoba mencari buku terkait dan

buku yang memiliki kedekatan dengan tema kontributor tetapi yang didapatkan

tidak seberapa. Adapun buku yang mengulas tentang kontributor dan stringer

tidak membahas secara luas dan mendetail. Dengan adanya film Nightcrawler ini,

sarana pendidikan terkait kontributor dan bagaimana kontributor bekerja bisa

didapatkan dengan cara yang tidak monoton dan tetap bisa menghibur. Adanya

skripsi ini pula dapat dijadikan bahan referensi dan tambahan untuk memperluas

wawasan terkait profesi kontributor dan stringer dalam film Nightcrawler.

Page 112: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

97

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Nightcrawler cukup apik menampilkan sosok kontributor dalam bentuk

layar lebar. Dan Gilroy berusaha menampilkan realitas serealistis mungkin dalam

film ini. Terdapat berbagai perilaku berlebihan kontributor yang cenderung

membawa penulis untuk memberi penilaian negatif. Film merupakan sarana

komunikasi massa yang efektif termasuk untuk media penerangan atau pendidikan

karena bentuknya yang menyajikan audio dan visual. Dalam sebuah film terdapat

tanda-tanda yang memiliki pesan yang ingin disampaikan pada khalayak. Dalam

film ini, penulis menemukan bagaimana tanda-tanda karakter kontributor berita

televisi direpresentasikan.

Berikut kesimpulan yang penulis peroleh melalui analisis semiotika Peirce:

1. Karakter kontributor berita televisi direpresentasikan oleh sign dalam

bentuk perilaku tokoh Lou yang tidak menguasai softskill jurnalistik

dalam bekerja. Selain itu perilaku Lou sebagai kontributor nampak

arogan, mencurahkan segala cara guna mencapai ambisi pribadi dan

pandai mengendalikan percakapan dalam berkomunikasi kepada orang

lain. Hal yang paling nampak jelas ialah perilakunya yang tidak

idealis, tidak taat etika dan moral dan mampu memanipulasi fakta

guna kepentingan uang dan ambisinya. Perilaku-perilaku ini terlihat

melalui adegan dan dialog yang melibatkan tokoh Lou.

97

Page 113: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

98

2. Karakter kontributor berita televisi dalam film Nightcrawler

direpresentasikan oleh object melalui sosok Lou yang memiliki

pekerjaan sebagai kontributor berita televisi. Dibantu dengan adegan-

adegan dalam film yang didominasi oleh kehadiran sosoknya. Bahkan

sosok Lou selalu muncul hampir dalam semua adegan, terutama

adegan saat ia bekerja.

3. Karakter kontributor berita televisi dalam film Nightcrawler

direpresentasikan oleh interpretant melalui Lou yang diidentifikasi

memiliki sikap yang oportunis dan ambisius. Sebagai kontributor,

sikapnya juga terkesan money oriented. Terlihat dari yang dirujuk

oleh sign dan object.

5.2 Saran

Akademis

Semiotik sebagai salah satu bidang kajian komunikasi yang digunakan

untuk menganalisis makna tanda dalam gambar, film, iklan dan media apapun

masih membutuhkan partisipasi akademisi untuk terus mengembangkan

penelitian ke arah yang lebih konstruktif. Ruang-ruang diskusi dan penelitian

terkait bidang semiotik perlu ditingkatkan guna mendapat tempat yang lebih

produktif dalam mengkaji tanda khususnya di Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Selain itu, kajian-kajian dan diskusi terkait hadirnya profesi

kontributor di Indonesia juga diperlukan. Hal ini agar terbentuk solusi-solusi

Page 114: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

99

yang membangun dalam mengatasi persoalan dilematis terkait profesi

kontributor dari sisi akademis. Selain itu, derasnya arus kapitalisme dalam

jurnalisme Indonesia juga butuh perhatian lebih dengan cara terus

meningkatkan penelitian dan kajian mengenai isu-isu terkait.

Praktis

Penulis berharap penelitian ini bisa membawa dampak positif kepada

para praktisi pembuat film dalam menyampaikan sebuah pesan sehingga karya

yang dihasilkan juga mendapat respon positif dari khalayak. Film merupakan

sarana audio visual yang mampu menyampaikan pesan dengan cara yang lebih

efektif. Diharapkan kedepan banyak cineas di Indonesia yang mampu

membuat karya berkualitas dan tetap menjunjung orisinalitas dengan konten

pesan-pesan moral yang mambangun.

Selain itu, penulis juga sangat berharap akan ada lebih banyak film-

film terkait bidang jurnalisme guna menjadi sarana pembelajaran dengan

nuansa yang lebih artistik dan menghibur. Dengan maraknya film demikian,

belajar jurnalistik tidak melulu tentang teori dan praktik namun terdapat sisi

rekreasi yang tetap memberi pengetahuan. Hal ini bisa berdampak sangat

positif terhadap minat mahasiswa jurnalistik dalam mempelajari bidang

ilmunya dengan cara yang tidak monoton dan menyenangkan.

Page 115: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

100

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvianto. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbosa

Rekatama Media, 2007.

Armando, Ade. Televisi Jakarta di Atas Indonesia. Yoyakarta: Bentang, 2011.

Barus, Sedia Willing. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta:

Erlangga, 2010.

Creswell, John W. Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Danesi, Marcel. Understanding Media Semiotics, London: Arnold, 2002.

Devito, Joseph A. Komunikasi Antar Manusia, Jakarta: PB

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra

Adya Bakti, 2003.

Hall, Stuart. Representation: Cultural Representation and Signifying Practices.

London: Ed. Stuart Hall, 2003.

Harsono, Andreas. Agama Saya adalah Jurnalisme. Bandung:Kanisius, 2010.

Haryanto, Ignatius. Jurnalisme Era Digital. Jakarta: Kompas Media Nusantara,

2014.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2006.

KS, Usman. Television News: Reporting & Writing. Bogor: Ghalia Indonesia,

2009.

Meolong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007.

100

Page 116: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

101

Muhajir, Anto. Wajah Retak Media: Stringer, Tuyul Modern Jurnalisme TV.

Jakarta: AJI Indonesia, 2009.

Nawiroh, Vera. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia,

2014.

Nurudin. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

_______Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.

Pratista, Himawan. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008.

Rachmat. Kriyanto. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010.

Rolnicki, Tom E. Pengantar Dasar Jurnalistik. Jakarta: Kencana Prenada Media,

2008.

Romli, Asep Syamsul M. Kamus Jurnalistik. Bandung: Sembiosa Rekatama,

2008.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.

______Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sumaridia, AS Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature.

Bandung: Sembiosa Rekatama, 2006.

Surbakti. Gangguan Kebahagiaan Anda dan Solusinya. Jakarta: Alex Media

Komputindo, 2010.

Tim Redaksi LP3ES, Jurnalisme Liputan 6. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia,

2006.

Page 117: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

102

Totona, Saiful. Miskin itu Menjual: Representasi Kemiskinan sebagai

Komodifikasi Tontonan. Yogyakarta: Resist Book, 2010.

Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT.Indeks, 2005.

Wibowo, Indiawan SW. Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis bagi Penelitian

dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Wisma Tiga Dara, 2009.

Yorke, Ivor. The Technique of Television News 1978, four edition. Oxon: Focal

Press, 2013.

Sumber lain

Rachmawatie, Diartika. Stategi Program Acara dalam Meningkatkan Minat

Pemirsa TVRI Stasiun Jawa Barat. Universitas Pasundan, 2016.

Wardani, Mahisa Ayu Kusuma. Peran Kontributor dalam Kegiatan Jurnalisme

TV. UMM, 2013.

WEB

https://ahlikomunikasi.wordpress.com/2012/11/01/stuart-hall-media-masa-

represetasi/, Mustika Ranto Gulo, Stuart Hall, Media Massa dan

Representasi.

http://advokasi.aji.or.id/index/data-kekerasan

Kbbi.web.id/kontributor

www.kunci.or.id,Nuraini Juliastuti, Bagaimana Representasi Menghubungkan

Makna dan Bahasa dalam Kebudayaan?

www.rtdna.org

Page 118: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

103

http://www.the-numbers.com/market/

Timesindonesia.co.id, Banyak Perusahaan Media yang Abai terhadap Nasib

Kontributor.

https://www.theguardian.com/film/2015/feb/19/nightcrawler-director-dan-

gilroy-it-was-harrowing

Page 119: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

LAMPIRAN

Page 120: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

ABSENSI BIMBINGAN

Page 121: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

ABSENSI BIMBINGAN

KARTU SIT-IN SIDANG

Page 122: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Fransiska Ayel Refta

Tempat, Tanggal Lahir : Cilegon, 6 Maret 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : PGRI Timur RT. 03 RW.07

No. 27 Kel. Masigit, Kec. Jombang, Cilegon - Banten

Telepon/HP : 08984029242

E-mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun

Lulus

Program

Pendidikan

Sekolah/Perguruan

Tinggi

Jurusan/

Program Studi

2006 SD SDN 11 Cilegon

2009 SMP SMPN 09 Batam

2012 SMA SMAN 05 Batam

- (sedang

ditempuh)

Strata 1 Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa

Ilmu Komunikasi

PENGALAMAN ORGANISASI

Tahun Organisasi Posisi

2006 – 2007 Pramuka SMPN 09 Batam Anggota

2010 - 2011 OSIS SMAN 05 Batam Divisi Kesehatan

2012 - 2013 Komunitas Video Komunikasi Untirta

(Kovikita)

Anggota

2013 - 2015 Komunitas Video Komunikasi Untirta

(Kovikita)

Divisi Kajian

2012 - 2013 Ikatan Mahasiswa llmu Komunikasi

Indonesia (IMIKI) pengurus perguruan

Anggota

Page 123: REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR …repository.fisip-untirta.ac.id/807/1/REPRESENTASI...REPRESENTASI KARAKTER KONTRIBUTOR BERITA TELEVISI DALAM FILM NIGHTCRAWLER (Analisis Semiotika

tinggi Untirta

2014 - 2015 Ikatan Mahasiswa llmu Komunikasi

Indonesia (IMIKI) pengurus perguruan

tinggi Untirta

Sekretaris Umum

2014 Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi

2014 (Himakom Sinergi)

Wakil Ketua

2015 Ikatan Mahasiswa llmu Komunikasi

Indonesia (IMIKI) pengurus perguruan

tinggi Untirta)

Wakil Ketua

PRESTASI

Tahun Jenis Prestasi Penyelenggara Ruang Lingkup

2011 Juara 2 Harapan

Debat Konseling

PIKKBR SMAN 08

Batam

Provinsi Kepri

2014 Film Terbaik,

Skenario Terbaik,

Ide Cerita Terbaik

Untirta TV Movie

Festival

Provinsi

2015 Nominasi Poster

Terbaik

Untirta TV Movie

Festival

Nasional

PELATIHAN

Tahun Pelatihan Penyelenggara Jangka Waktu

2014 Pelatihan

Jurnalistik Antara

Kantor Berita

Antara Pusat

2 hari

2014 Pelatihan TOEFL EDC 1 Hari

2015 Pelatihan Vokal

dan Paduan Suara

Paduan Suara PM

Gita Tirtayasa

1 Hari

2015 Pelatihan

Pembuatan Film

Perpustakaan

Daerah Banten

2 Hari

PENGALAMAN KERJA/MAGANG

Tahun Instansi Posisi

Desember 2015 – Januari 2016 Rajawali Citra Televisi

Indonesia (RCTI)

Content Viewer