renstra siti aisyah baru
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemerintah Daerah Kota Lubuklinggau yang telah memiliki Kepala Daerah periode 2013 – 2017 melalui pemilihan langsung wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun ke depan. Ketentuan tersebut sejalan dengan Undang–undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Lubuklinggau 2013–2017 merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti kepala daerah yang disusun berdasarkan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih, dimana kegiatan yang direncanakan sesuai dengan urusan pemerintah dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
RPJMD Kota Lubuklinggau mengintegrasikan rancangan RPJMD dengan rancangan Renstra-SKPD, serta masukkan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan melalui konsultasi publik dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Dalam penyusunan RPJMD Kota Lubuklinggau Tahun 2013-2017 sebagai penjabaran visi, misi dan program kepala daerah terpilih, juga berpedoman pada RPJMD Propinsi Sumatera Selatan, serta kementerian/lembaga yang terkait. Sedangkan tata cara penyusunan RPJMD Kota Lubuklinggau mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Sebagai salah satu SKPD Pemerintah Kota Lubuklinggau, RSUD Siti Aisyah mepunyai kewajiban menyusun Renstra (Rencana Strategis) tahun 2013–2017 dan selanjutnya menjadi pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan RSUD Siti Aisyah selama kurun waktu lima tahun kedepan.
Dokumen ini akan menjadi acuan RSUD Siti Aisyah untuk menyusun rencana kerja yang akan diselenggarakan setiap tahun sehingga kegiatan akan terarah dan tepat sasaran.
1.2. Landasan Hukum
Landasan Hukum untuk menyusun Renstra RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau tahun 2013-2017, sebagai berikut :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 1
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
9. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lubuklinggau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
16. Kepmendagri Nomor 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD);
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
18. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau (Lembaran
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 2
Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2007 Nomor 89). Tambahan Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 4741.
19. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tekhnis Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2008 Nomor 13) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2011 Nomor 9)
20. Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 14 Tahun 2013 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Maksud dan tujuan disusunnya RENSTRA RSUD Siti Aisyah ini diharapkan secara keseluruhan dapat melaksanakan dan merencanakan “Pelayanan yang bermutu“ yaitu pelayanan yang berkualitas yang secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat melalui :
1. Gambaran tentang hubungan serta keterkaitan Renstra RSUD Siti Aisyah dengan RPJMD Kota Lubuklinggau;
2. Gambaran RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau yang meliputi tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi serta sumber daya yang dimiliki;
3. Keadaan kinerja pelayanan RSUD Siti Aisyah berupa capaian kinerja pada tahun 2012 serta menganalisis tantangan dan peluang SKPD untuk lima tahun ke depan;
4. Menyamakan persepsi Visi dan Misi Kota Lubuklinggau, Renstra Kota, Renstra Propinsi, Visi Misi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan Milenium Developmantal Goals (MDGs) sehingga bisa merumuskan isu-isu strategis;
5. Merumuskan Perencanaan Strategis RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau yang berisikan Visi dan Misi, Prioritas Pembangunan yang terdiri dari Tujuan dan Sasaran Strategis, Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran serta Kebijakan Pemerintah Daerah;
6. Memaparkan program kerja dan kegiatan RSUD Siti Aisyah serta pendanaannya untuk periode 2013-2017.
1.3.2. Tujuan
Perencanaan Strategis ini bertujuan
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pada RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau lima tahun ke depan sehingga pelaksanaannya terarah dan tepat sasaran.
2. Sebagai alat pengendali, monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja 5 (lima) tahun ke depan.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 3
1.4. Sistematika Penulisan
Adapun pembuatan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau tahun 2013-2017 ini disusun ke dalam 7 (tujuh) bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN: Pada Bab Pendahuluan dipaparkan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan diakhiri dengan Sistematika Penulisan Rencana Strategis.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU : Dalam bab ini diuraikan mengenai tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya yang dimiliki, serta kinerja pelayanan sasaran/target RSUD Siti Aisyah periode sebelumnya.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI : Pada bab ini berisi uraian Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi, Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaah Renstra K/L dan Renstra Propinsi, Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, dan diakhiri Perumusan Isu-Isu Strategis.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIDAN KEBIJAKAN : Dalam Bab ini dirumuskan Visi dan Misi SKPD, tujuan dan sasaran Jangka Menengah, yang diakhiri perumusan strategi dan kebijakan SKPD.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF : Dalam Bab ini akan dikemukakan dijelaskan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD : Pada Bab ini dikemukakan Indikator Kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 4
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau adalah Rumah Sakit milik Pemerintah
Kota Lubuklinggau, yang mana pertama kali didirikan pada tahun 1990/1993 berbentuk Yayasan
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Lubuklinggau, yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Sakit Islam
Siti Aisyah berdasarkan Surat Izin sementara Kanwil Propinsi Sumatera selatan Nomor.
YM.01.02.3.1.8420 tanggal 10 Oktober 1994 .
Pada tanggal 11 Maret 2004 Penyelenggaraan Pengelolaan Yayasan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau berdasarkan penanda tanganan
Nota Kesepakatan (MOU) antara Ketua Yayasan Rumah sakit Islam siti Aisyah dengan Pemerintah
Kota Lubuklinggau dan seluruh asset milik Yayasan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah diserahkan
kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau pada tanggal 19 Desember 2006. Selanjutnya melalui
Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor : 03 Tahun 2007 Rumah sakit Islam Siti Aisyah resmi
menjadi milik Kota Lubuklinggau dan ditetapkan status Rumah sakit menjadi Kelas/Type D
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
332/Menkes/SK/V/2009 tanggal 7 Mei 2009. kemudian pada tanggal 7 Juni 2012 RSUD Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.05/I/907/12.
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah
Penjabaran tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Siti Aisyah Kota Lubuklinggau diatur
melalui Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 14 Tahun 2013, dimana Rumah Sakit Umum
Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara
berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas Pokok RSUD Siti Aisyah sebagai tempat pelayanan kesehatan mempunyai Tugas
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Sesuai dengan Undang-undang
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 5
Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 BAB III Pasal 4 tentang Rumah Sakit yaitu yang
dimaksud dengan pelayanan kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan.
Untuk menjalankan tugas tersebut sebagaimana pasal 4 Juncto pasal 5 Undang – undang Rumah
Sakit tahun 2009 mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidang kesehatan.
2.1.1. Kedudukan
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berkedudukan sebagai rumah sakit
milik pemerintah daerah yang merupakan unsur pendukung tugas walikota di Bidang Pelayanan
Kesehatan Rujukan yang dipimpin oleh seorang direktur berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada walikota melalui sekretaris daerah .
2.1.2. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau terdiri dari :
a. Direktur;
b. Bagian Tata Usaha (Sekretariat);
c. Bidang Keuangan;
d. Bidang Perencanaan dan Pengembangan
e. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis, Keperawatan
f. Instalasi;
g. Komite Medik;
h. Satuan Pengawas Internal; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 6
Bidang Pelayanan Medis & Penj. Medis, KeperawatanBidang KeuanganBidang Perencanaan dan Pengembangan
Sub Bid. Anggaran & PerbendaharaanSub Bid. Penyus. Program, Monit. & evaluasi Sub Bid.Pel. Medis & Penj. Medis
Sub Bidang Pembukuan dan AsetSub Bid. Penelitian dan Pengembangan Sub Bid. Keperawatan
Unit Instalasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU
Gambar 2.1
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 7
Direktur
SekretariatInstalasi
Kelompok Jabatan Fungsional
Sub Bag. Kepegawaia
n
Sub Bag. Perlengkap
an
Sub Bag. Umum & Publikasi
Satuan Pengawas Internal
2.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 14 Tahun 2013, Susunan Organisasi RSUD
Siti Aisyah Lubuklinggau adalah sebagai berikut :
a. Direktur
Direktur mempunyai tugas pokok memimpin, mengawasi, membina dan melaksanakan
koordinasi serta kegiatan di Bidang BLUD RS Siti Aisyah
b. Bagian Tata Usaha
Tugas pokok : melaksanakan penatausahaan dan pengendalian administrasi umum,
publikasi dan kepegawaiaan
Fungsi :
- Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja urusan umum, perlengkapan dan
kepegawaiaan;
- Menyelengarakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat
dinas dan pendokumentasian serta mempublikasikan hasil kegiatan Rumah Sakit
Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau;
- Menyelengarakan urusan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi barang
dan administrasi kepegawaiaan;
- Mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang-undangan dan penelaahan
hokum Rumah Sakit;
- Mengkoordinasikan pengelolaan disiplin pegawai, kesejahteraan pegawai dan
pemberian tanda jasa pegawai;
- Menyiapkan bahan pembinaan kepegawaiaan dan penyiapan pegawai untuk
mengikuti pendidikan/pelatihan;
- Mengkoordinasikan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan
fungsional;
- Mengkoordinasikan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventaris barang;
- Menyelenggarakan pemeliharaan/keperawatan kendaraan dinas, peralatan medis/non
medis dan perlengkapan kantor;
- Menyelenggarakan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan Rumah Sakit Umum
Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau;
- Mengkoordinasikan kebersiha, ketertiban dan keamanan Rumah Sakit;
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 8
- Menyelenggarakan pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan
penatausahaan dan pengendalian administrasi umum, publikasi dan Kepegawaiaan
Rumah Sakit;
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur, sesuai dengan tugas dan
fungsinya
c. Bidang Keuangan
Tugas pokok : melaksanakan penatausahaan dan pengendalian anggaran,
perbendaharaan, pembukuan dan aset.
Fungsi :
- Perumusan kebijakan teknis dalam penyusunan dan pengendalian dibidang
anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan asset;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan anggaran Rumah Sakit;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan besaran tarif pelayanan kesehatan;
- Menyelenggarakan pengelolaan pendapatan dan belanja;
- Menyelenggarakan pengelolaan kas;
- Menyelenggarakan pengelolaan utang piutang;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan kebijakan pengelolaan barang, asset
tetap dan investasi;
- Menyelenggarakan Sistem informasi manajemen keuangan;
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
d. Bidang Perencanaan dan Pengembangan
Tugas Pokok : melaksanakan penyusunan dan pengendalian perencanaan program,
rencana strategis rumah sakit, melakukan audit program, sistem rumah sakit, mutu
pelayanan dan kinerja serta penelitian dan pengembangan produk-produk rumah sakit,
baik medis maupun non medis termasuk pengembangan sumber daya manusia rumah
sakit dan urusan rekam medik.
Fungsi :
- Menyelenggarakan penyusunan dan pengendalian perencanaan program kerja rumah
sakit;
- Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis rumah sakit;
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 9
- Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja tahunan;
- Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian program meliputi perumusan
kebijakan, pengelolaan data perencanaan dan pengembangan rumah sakit;
- Menyelenggarakan kegiatan pengembangan sarana prasarana dan sumber daya
rumah sakit;
- Menyelenggarakan audit program sistem rumah sakit, mutu pelayanan dan kinerja
serta penampilan kerja;
- Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan produk-produk rumah sakit, baik
medis maupun non medis;
- Menyelenggarakan program pengembangan lingkungan kesehatan;
- Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kegiatan rumah
sakit;
- Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
e. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis, Keperawatan
Tugas Pokok : mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis, penunjang medis dan
keperawatan, pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas kesehatan, kegiatan
pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan serta penerimaan dan pemulangan
pasien.
Fungsi :
- Perumusan kebijakan teknis dalam pembinaan dan pengendalian kegiatan dibidang
pelayanan medik, penunjang medic dan keperawatan;
- Mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis pada instalasi
rawat inap, rawat jalan, perawatan intensif, bedah sentral, rehabilitasi medis,
laboratorium, radiologi, gizi, farmasi, CSSD (Instalasi Sterilisasi);
- Menyelenggarakan pelaksanaan penunjang medis dan audit klinis;
- Menyelenggarakan pelaksanaan penunjang medis dan keperawatan;
- Menyelenggarakan penyusunan tata kelola klinis dan protap Standar Operasional
Prosedur (SOP) pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan;
- Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu pelayanan medis, penunjang medis dan
keperawatan;
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 10
- Mengkoordinasikan kebutuhan dan penyaluran peralatan medis/non medis, obat-obatan
dan bahan habis pakai;
- Melaksanakan koordinasi pembentukan komite medik, komite keperawatan dan komite
etik;
- Menyelenggarakan penerimaan pasien, pemulangan pasien dan pelayanan rujukan;
- Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan dibidang pelayanan medik, penunjang
medik dan keperawatan.
- Pemantauan dan pengawasan fasilitas kesehatan di rumah sakit;
- Mengkoordinasikan kebutuhan dan penyaluran tenaga medis, tenaga paramedis
keperawatan dan tenaga medis non keperawatan;
- Merencanakan dan mengkoordinasikan kebutuhan peralatan dan pemeliharaan peralatan
medik dan penunjang medik;
- Menyusun rencana program pendidikan dan pelatihan tenaga medis, perawat, bidan dan
penunjang medis;
- Menyelenggarakan kegiatan rekam medik;
- Menghimpun, memelihara sistematisasi catatan medik, menyajikan informasi rekam
medik dan melaporkan hasil rekam medik;
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur, sesuai dengan tugas dan fungsinya
f. Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan fungsional di Rumah Sakit Siti
Aisyah Lubuklinggau yang mempunyai tugas membantu direktur dalam penyelenggaraan
pelayanan fungsional sesuai dengan fungsinya.
g. Komite Medik dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical
governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin
dan terlindungi. Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk rumah
sakit oleh direktur.
h. Satuan Pengawas Internal bertugas membantu direktur dalam melaksanakan pengawasan
internal terhadap pengelolaan sumber daya rumah sakit.
i. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah
daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 11
2.2. Sumber Daya Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah
2.2.1. Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
Jumlah Ketenagaan di Rumah Sakit Siti Aisyah saat ini berjumlah 261 orang yang terdiri dari 169
orang PNS dan 92 orang sebagai pegawai honor, dari sekian banyaknya pegawai yang ada RS Siti
Aisyah masih sangat kekurangan untuk tenaga medis, khususnya untuk dokter spesialis sebagai
gambaran dapat dilihat pada tabel dengan distribusi pegawai sebagaimana pada tabel 2.1
sebagai berikut :
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 12
Tabel 2.1Keadaan dan Kebutuhan Tenaga Medis
RSUD Siti Aisyah Sesuai Standar RS Tipe C
Diolah dari data kepegawaiaan RSUD Siti Aisyah Tahun 2013.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 13
Dari tabel 2.1 diatas dapat tergambar bahwa Rumah Sakit Siti Aisyah masih sangat kekurangan
dengan tenaga kesehatan, khususnya untuk dokter spesialis anak, kandungan, penyakit dalam
dan bedah. Dimana selama ini dokter spesialis ini berkerja paruh waktu (dokter on call). Sehingga
untuk pelayanan poliklinik dokter spesialis tidak berjalan sebagaimana mestinya. Untuk
mengantisipasi perkembangan rumah sakit maka sangat dibutuhkan tenaga dokter spesialis ini,
untuk itu rekruitmen dokter spesialis ini harus dilakukan melalui kerjasama dengan perguruan
tinggi atau rekruitmen melalui pengangkatan CPNS daerah, guna untuk pengembangan dan
peningkatan pelayanan rumah sakit sesuai dengan visi dan misi dari RSUD Siti Aisyah.
Tabel 2.2Komposisi Pegawai RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berdasarkan
Pangkat/Golongan per April 2013
No. Pangkat/Golongan Jumlah Keterangan
1 Golongan IV 3 orang
2 Golongan III 42 orang
3 Golongan II 122 orang
4 Golongan I 2 orang
5 Non Pangkat/Golongan 92 orang BLUD
Jumlah 261 orang
Sumber : kepegawaiaan RSUD Siti Aisyah
Berdasarkan tabel diatas, komposisi pegawai terdiri dari golongan I sebanyak 2 orang (0,7 %),
golongan II sebanyak 122 orang (46,7%), golongan III sebanyak 42 orang (16%), golongan IV
sebanyak 3 orang (1,14%) dan pegawai honorer yang dibiayai melalui anggaran BLUD RS sebanyak
92 orang (35,2%).
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 14
Tabel 2.3Komposisi pegawai RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berdasarkan Tingkat
Pendidikan per April 2013
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan
1 Pasca Sarjana/S2 2 orang
2 Sarjana/S1 45 orang
3 Sarjana1 Muda/Diploma III 159 orang
4 Diploma 1 2 orang
4 SLTA 2 orang
5 SLTP 48 orang
6 SD 2 orang
Jumlah 261 orang
Sumber : Bagian Tata Usaha
Berdasarkan tabel di atas, komposisi Tingkat Pendidikan pegawai terdiri dari golongan Pasca
sarjana/S2 sebanyak 2 orang (0,7%), Sarjana/S1 sebanyak 45 orang (17,2%), Sarjana
muda/Diploma III sebanyak 159 orang (60,9%), Diploma 1 sebanyak 2 orang (0,7%) ,SLTA
sebanyak 2 orang (0,7%) SLTP sebanyak 48 orang (18,3%) dan SD sebanyak 2 orang (0,7%).
2.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
Perlengkapan sarana dan prasarana yang memadai secara kualitas maupun kuantitas, diperlukan
sebagai unsur pendukung bagi kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSUD Siti Aisyah
sebagai pusat pelayanan kesehatan rujukan,dimana sarana dan prasarana yang ada saat ini dapat
dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 15
Tabel 2.4 Sarana Pelayanan RSUD Siti Aisyah
Sumber : Bagian Tata Usaha RSUD Siti Aisyah
Dari tabel 2.4 diatas dapat dilihat bahwa sarana Rumah Sakit yang tersedia sudah banyak yang
mengalami kerusakan sesuai dengan umur dari bangunan tersebut, walaupun ada sebagian dari
sarana Rumah sakit dalam keadaan baik karena baru dibangun, Dalam rangka untuk peningkatan
dan pengembangan Rumah Sakit, bangunan yang sudah rusak dan dianggap tidak layak harus
dibangun kembali dan dilakukan rehab. Dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa sarana
Pelayanan Rawat Inap Klas I belum tersedia, oleh karena itu perlu dibangun sarana tersebut.
Selain Sarana Rumah Sakit yang tersedia, kegiatan Operasional Rumah Sakit juga ditunjang oleh
prasarana yang ada diantaranya : Sumber daya Listrik dengan kapasitas yang tersedia PLN 79 KVA
dan Genset 350 KVA, sumur gali 3 bh, sumur bor 4 bh dan PAM, sarana komunikasi dan Pelayanan
transportasi (ambulans 2 bh).
Untuk sarana transportasi, RS Siti Aisyah memiliki :
1. Kendaraan Roda 4 (empat) ada 6 (enam) unit, terdiri dari:
- 1 Buah Kendaraan Operasional.
- 2 Buah Kendaraan Ambulan.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 16
- 1 Buah Kendaraan Jenazah.
2. Kendaraan Roda 2 (Dua) ada 2 ( Dua) Buah.
2.2.3. Jenis Pelayanan yang Tersedia
RSUD Siti Aisyah memberikan pelayanan kesehatan baik umum maupun spesialis dengan rincian
sebagai berikut :
1. Pelayanan Rawat Jalan
Setiap tahun kunjungan pasien pelayanan rawat jalan memiliki tren yang meningkat rata-rata
sebesar 9% per tahun. Dengan demikian, dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat perlu penambahan tenaga. Adapun pelayanan rawat jalan RSUD Siti Aisyah
adalah sebagai berikut :
Poli Penyakit Dalam
Poli Kesehatan Anak
Poli Penyakit Bedah
Poli Penyakit Kebidanan dan Kandungan serta KB
Poli Klinik Gigi
Poli Klinik Umum
Poli Klinik Paru
Poli Gizi
2. Pelayanan Rawat Inap
Admission rate di RSUD Siti Aisyah adalah 19% per tahun. Admission rate tertinggi terjadi pada
pasien umum dan ruang perawatan (Kelas I). Jika dibandingkan dengan kapasitas TT, dimana
jumlah TT pada Kelas III : II : I : VIP:VVIP adalah 38 : 43 : 2 : 7 : 2. maka admission rate tersebut
sudah maksimal sehingga diperlukan penambahan kapasitas tempat tidur agar pelayanan
kesehatan dapat ditingkatkan.
3. Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat, pelayanan IGD menempati sebuah
gedung yang terletak di sayap kanan bangunan utama Rumah Sakit , selain dilengkapi oleh
peralatan yang cukup memenuhi standar juga didukung oleh SDM yang cukup terampil
dibidangnya.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 17
4. Pelayanan Penunjang
Pelayanan penunjang di RS Siti Aisyah menunjukkan kinerja yang cenderung meningkat. Jumlah
pemeriksaan yang terbanyak dilakukan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi
terbanyak adalah Thorax dan tindakan pembedahan terbanyak adalah operasi besar. Jika
dibandingkan dengan positioning RSUD Siti Aisyah dalam persaingan, maka kondisi ini perlu
ditingkatkan kembali agar ratio pemeriksaan penunjang medik seimbang dengan tindakan medik.
Berikut ini adalah pelayanan penunjang yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah :
1. Pelayanan Bedah
2. Pelayanan Radiologi ( termasuk USG )
3. Pelayanan Laboratorium
4. Pelayanan Farmasi
5. Pelayanan Konsultasi Gizi
6. Pelayanan Rehabilitasi Medik
7. Pelayanan ICU
8. Pelayanan Ambulan
9. Pelayanan Mobil Jenazah
10. Pelayanan terintegrasi terdiri dari :
RS SAYANG IBU
RS SAYANG BAYI DAN ANAK
11. Pelayanan lain terdiri dari :
IPSRS
Laundry
2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Siti Aisyah
2.3.1. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan dalam pelaksanaan operasional RSUD Siti Aisyah mulai tahun 2012 berasal
dari dana pelayanan RSUD Siti Aisyah (Dana BLUD) dan APBD Kota Lubuklinggau. Berikut rincian
anggaran dan realisasi belanja RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau untuk Tahun 2012 :
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 18
Tabel 2.5.Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja
RSUD Siti Aisyah Kota LubuklinggauTahun 2012
No. Uraian Anggaran Realisasi Capaian (%)Sumber Dana APBD
a. Belanja Tidak Langsung 4,337,188,474 4,395,569,758 101.35b. Belanja Langsung
1 999,153,200 236,748,260 23.69
2 79,225,000 77,465,000 97.78
3 37,500,000 35,064,500 93.51
4 26,165,000 24,300,000 92.87
5 3,290,512,200 3,254,275,550 98.90
6 9,471,669,925 9,345,543,161.11 98.67
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan Sumber Daya Aparatur Rumah Sakit (Dana BLUD)
Bila dilihat dari tabel di atas, capaian realisasi belanja program rata-rata sudah mencapai 90%,
hanya program pelayanan administrasi perkantoran yang mencapai 23,69% karena sebagian
pendanaannya sudah didanai oleh dana BLUD.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 19
2.3.2. Kunjungan Pasien
Tabel berikut ini adalah realisasi kunjungan pasien RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau Tahun
2012.
Tabel 2.6Jumlah Kunjungan Pasien RSUD Siti Aisyah
No. Status Penjamin BayarRawat Jalan Rawat Inap Total
L P JML L P JML (5) + (8)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. ASKES 343 429 772 356 382 738 15102. Jamkesmas 55 55 110 333 306 639 7493. Jamsoskes 59 50 109 379 349 728 8374. Umum 1060 970 2030 1365 1410 2775 48055. Lonsum 0 0 0 14 3 17 176. Pertamina 8 1 9 2 0 2 117. PJKA 2 0 2 3 1 4 6
Total 1527 1505 3032 2452 2451 4903 7935
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa kunjungan pasien RSUD Siti Aisyah masih di dominasi oleh
pasien rawat inap dengan total kunjungan sebesar 4.903 sedangkan kunjungan rawat jalan
sebesar 3.032. Rendahnya kunjungan rawat jalan ini bisa saja disebabkan karena masih sedikitnya
jenis pelayanan yang ditawarkan oleh RSUD Siti Aisyah karena masih sedikitnya jumlah dokter
spesialis yang memberi pelayanan spesialistik di unit rawat jalan.
2.3.3. Pencapaian Indikator Pelayanan Rawat Inap
Tingkat keberhasilan dan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit, khususnya
pelayanan rawat inap dapat dilihat dari berbagai segi, diantaranya tingkat pemanfaatan sarana
pelayanan, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi pelayanan melalui beberapa indikator pelayanan
seperti BOR, AvLOS, TOI, BTO, NDR dan GDR. Untuk melihat capaian indikator kinerja RSUD Siti
Aisyah Tahun 2011-2012 dapat dilihat pada tabel 2.7. di bawah ini.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 20
Tabel 2.7Capaian Indikator Pelayanan Rawat Inap RSUD Siti Aisyah
Tahun 2011 dan Tahun 2012
No. Indikator PelayananPencapaian Indikator
2011 2012
1. Bed Occupancy Rate (BOR) 73,03 % 49,9 %
2. Average Length of Stay (AvLOS) 3, 51 hari 3,2 hari
3. Turn Over Interval (TOI) 1,48 kali 3,2 kali
4. Net Death Rate (NDR) 2,7 % 2,20 %
5. Gross Death Rate (GDR) 5,4% 6,73%
Untuk lebih jelas dalam capaian kinerja pelayanan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggai dapat
dilihat pada lampiran 2.1. dapat dilihat capaian indikator kinerja dari tahun ke tahun. Beberapa
indikator menunjukkan capaian yang cukup memuaskan dalam artian memenuhi target yang
telah ditetapkan, sedangkan indikator lain, seperti telah disebutkan di atas menunjukkan capaian
yang belum memenuhi target yang telah ditetapkan.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Siti Aisyah
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, PP No 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 , PP Nomor 38 tahun 2007 dan PP Nomor 41 tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah secara umum merubah paradigma desentralisasi kesehatan nasional
dengan adanya tuntutan pembaharuan. Tuntutan tersebut menyangkut pembaharuan sistem
kesehatan di daerah dan di pusat, diantaranya dinas kesehatan semakin berkembang menjadi
lembaga pemerintah di sektor kesehatan yang mempunyai banyak fungsi yakni :
1. sebagai pelaksana kegiatan,
2. semakin menjadi lembaga yang menyusun kebijakan dan peraturan di daerah berdasar
standar nasional, memastikan aturan dijalankan, dan
3. membiayai pelayanan kesehatan. Rumah Sakit pemerintah semakin tegas didorong
menjadi lembaga pelayanan non–birokratis. Rumah sakit pemerintah menjadi lembaga
pelayanan yang bersifat tidak mencari untung, dalam sistem Badan Layanan Umum (BLU).
PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan
Permendagri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Tekhnis Pengelolaan Keuangan Badan
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 21
Layanan Umum Daerah, dimana PP tersebut memberikan keleluasaan terhadap Badan Layanan
Umum Daerah untuk mengelola keuangan secara mandiri dan fleksibel dengan menonjolkan
produktifitas ,efisiensi dan efektifitas.
Secara umum PP dan Permendagri tersebut menimbulkan peluang sekaligus tentangan bagi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah, karena untuk dapat mengelola keuangan sesuai
PPK-BLUD, Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah harus mampu meningkatkan kinerjanya baik
dalam aspek pelayanan, administrasi, sumber daya keuangan maupun sarana dan prasarana.
2.3.1. Analisa Peluang dan Ancaman Dari Faktor Internal/Eksternal
a. Aspek Pelayanan
Pelayanan kesehatan masih terkonsentrasi pada pelayanan minimal belum menyentuh pelayanan
spesilistik yang dibutuhkan masyarakat seperti pelayanan trauma centre, pelayanan terapi NAPZA
dan pelayanan haemodialisis.
b. Aspek Keuangan
Biaya pelayanan kesehatan termasuk kategori rendah bila dibandingkan dengan sarana
kesehatan yang lain
Adanya PP 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan
Permendagri 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah, yang memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
Sumber pendanaan dari pemerintah daerah belum sesuai dengan amanat UU No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
Terbukanya kesempatan memperoleh dana dari luar negeri terutama dari kawasan Timur
Tengah.
Tingkat kemiskinan di masyarakat belum mengalami penurunan
Krisis keuangan global yang mengancam daya beli masyarakat.
c. Aspek SDM
Jumlah tenaga medis sudah cukup memadai, namun dokter spesialis masih kurang. dengan
adanya program beasiswa diharapkan pada tahun 2017 tenaga dokter umum sudah memiliki
kualifikasi dokter spesialis dan program pelatihan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
mampu meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 22
d. Aspek Administrasi
Jumlah pegawai administrasi masih sedikit yang berkualifikasi S1 (sarjana) khususnya
bidang administrasi rumah sakit.
Pembinaan kesehatan di bawah dua instansi (Kementerian Kesehatan dan Pemerintah
Daerah Kota Lubuklinggau) sering tidak sinkron.
ANALISIS SWOT
Berikut ini adalah hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah:
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 23
No. UraianKekuatan Kelemahan
1 2 3 Tot 1 2ASPEK SDM
1. 2 2Rasio dokter : pasien mencapai 1 : 2.026
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 24
No. UraianKekuatan Kelemahan
1 2 3 Tot 1 2ASPEK PELAYANAN
1. Indeks kepuasan pasien 3 3
No. UraianKekuatan Kelemahan
1 2 3 Tot 1 2ASPEK KEUANGAN
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 25
No. UraianKekuatan Kelemahan
1 2 3 Tot 1 2ASPEK ADMINISTRATIF
No. UraianKekuatan Kelemahan
1 2 3 Tot 1 2
ASPEK SARANA DAN PRASARANA
POSISI ORGANISASI
Dari hasil tabulasi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Ancaman (T)
Aspek
Pelayanan
7 0 6 -4
Aspek
Keuangan
2 -3 4 -3
Aspek
Administratif
3 -2 1 -1
Aspek SDM 7 -7 0 0
Aspek Sarana
Prasarana
2 -5 0 0
Total 21 -17 11 -8
*) Selisih Skor Kekuatan (S) dan Kelemahan (W) = 4
*) Selisih Skor Peluang (O) dan Ancaman (T) = 3
Kuadran II Kuadran I
Kuadran III Kuadran IV
(4,3)
KekuatanKelemahan
Peluang Ancaman
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 26
Kuadran I
- Merupakan posisi yang sangat menguntungkan - Organisasi mempunyai peluang dan kekuatan
sehingga ia dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal - Seyogyanya menerapkan
strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran II
- Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi mempunyai keunggulan sumber daya -
Organisasi-organisasi pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang - Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi
produk atau pasar.
Kuadran III
- Organisasi menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya lemah - Karena itu
tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal - Fokus posisi organisasi pada posisi
seperti inilah meminimalkan kendala-kendala internal organisasi.
Kuadran IV
- Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan. - Organisasi menghadapi berbagai
ancaman eksternal sementara sumber sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak
kelemahan - Strategi yang diambil : defensive, penciutan atau likuidasi.
Dari diagram di atas, terlihat bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah berada di
kuadran I yang berarti organisasi mempunyai kekuatan dan peluang yang besar namun tidak
dapat menganggap remeh juga ancaman yang cukup signifikan dari luar, terutama pesaing.
Sehingga fokus strategi yang harus dikembangkan dalam posisi adalah pertumbuhan agresif
dengan meningkatkan pengembangan rumah sakit di berbagai lini dengan cara :
1. Pengembangan jenis pelayanan kesehatan. Strategi ini dapat berupa pembukaan pelayanan
kesehatan baru seperti pelayanan trauma centre, pelayanan rehabilitasi NAPZA dan
pelayanan haemodialisis. Disamping itu dapat diupayakan pengembangan unit usaha yang
bersifat komersial seperti apotik dan asrama/mess.
2. Pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing Pembenahan internal perlu dilakukan
terutama untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada seperti pembenahan bidang
sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan administrasi rumah sakit.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 27
3. Peningkatan pelayanan yang berorientasi pelanggan. Peningkatan pelayanan kesehatan yang
berorientasi pelanggan perlu dilaksanakan terutama menghadapi persaingan rumah sakit
yang semakin ketat. Pasien dalam memilih rumah sakit tentu saja melihat keunggulan yang
dimiliki rumah sakit bersangkutan. Strategi ini dapat berupa pengembangan fasilitas-fasilitas
penunjang medis, penyediaan sistem rujukan, peningkatan kesembuhan pasien, peningkatan
pendidikan dan pelatihan SDM bidang kesehatan.
4. Restrukturisasi pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien
merupakan kunci kinerja keuangan yang sehat. Oleh sebab itu restrukturisasi perlu
dilaksanakan dengan cara antara lain evaluasi sistem keuangan yang berlaku dan
menyesuaikan dengan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PK-BLUD)
yang mendorong efisiensi, efektivitas dan produktivitas.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 28
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 14 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok
dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah, yaitu “RSUD Siti Aisyah mempunyai tugas
melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Dalam melaksanakan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit”, RSUD Siti Aisyah
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyelenggaraan pelayanan medis
2) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis serta non medis;
3) Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan
4) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
5) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
6) Pelaksanaan penelitian, perencanaan dan pengembangan;
7) Pelaksanaan pengelolaan administrasi, keuangan dan kepegawaian;
8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan di Rumah Sakit
antara lain :
a. Faktor Internal
1) Jenis dan jumlah SDM masih kurang;
2) Sarana dan Prasarana di Rumah Sakit perlu ditambah;
3) SIM RS masih belum ada;
4) Keamanan masih perlu ditingkatkan;
5) Motivasi pegawai belum mengarah kepada budaya kerja.
b. Faktor Eksternal
1) Masih rendahnya kesadaran pengetahuan masyarakat dibidang kesehatan;
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 29
2) Faktor ekonomi yang kurang mendukung untuk saat ini;
3) Penggunaan jamkesmas/jamsoskes yang tidak tepat sasaran;
4) Daya beli masyarakat menurun;
5) Berkembangnya pelayanan kesehatan alternatif
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
Visi, misi, dan program Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah Terpilih ditujukan untuk memahami
arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong
pelayanan RSUD Siti Aisyah. Visi dan Misi Walikota Terpilih adalah “Terwujudnya Lubuklinggau
sebagai Kota Jasa, Industri dan Perdagangan yang Unggul Menuju Masyarakat Madani”.
Adapun misi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut adalah :
1) Meningkatkan SDM yang sehat, cerdas, berakhlak mulia dan berkualitas;
2) Meningkatkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan sosial;
3) Membangun infrastruktur yang berkeadilan dan berwawasan lingkungan;
4) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Menelaah keempat misi Kepala Daerah dihubungkan dengan pelayanan pada RSUD Siti Aisyah,
maka keterkaitan yang sangat erat ada pada Misi Pertama dan Misi Keempat. Untuk Misi
Pertama terkait dengan pelayanan yang dilaksanakan di RSUD, meliputi pelayanan terhadap
pasien yang datang berobat sehingga akan mempersingkat waktu kunjungan pelayanan,
meningkatkan profesionalisme dan jenis pelayanan yang sesuai dengan kemajuan teknologi dan
tuntutan masyarakat, dan meningkatkan kualitas dan ketersediaan sarana dan prasarana yang
sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan. Sedangkan Misi Keempat dikaitkan dengan
kemampuan rumah sakit untuk mengelola manajemen kesekretariatannya dari sumber daya
manusianya sampai ke sistemnya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Adapun permasalahan/hambatan yang ada di RSUD Siti Aisyah sehubungan dengan misi Kepala
Daerah yaitu adalah :
1) Jenis dan jumlah SDM masih kurang;
2) Perlu peningkatan profesionalisme SDM yang ada;
3) Perlu penambahan Jenis Pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
4) Sarana dan Prasarana di Rumah Sakit masih kurang;
5) SIM RS masih belum berjalan ada;
6) Keamanan lingkungan Rumah Sakit masih perlu ditingkatkan
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 30
Sedangkan faktor pendorong untuk mengatasi permasalahan di atas, antara lain :
1. Dukungan Stake Holder;
2. Terelisasinya akreditasi tipe rumah sakit kelas C;
3. Penetapan RSUD Siti Aisyah sebagai PPK BLUD;
4. Potensi peningkatan PAD;
5. Adanya kerjasama dengan Institusi Pendidikan Kesehatan;
6. Tuntutan Masyarakat mengenai pelayanan kesehatan;
7. Dukungan regulasi yang berkelanjutan
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI dan Renstra Dinas Kesehatan Propinsi
Sumatera Selatan
Visi Misi Kementrian Kesehatan Indonesia adalah :
Visi
Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan
Misi
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
Strategi
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam
pembangunan kesehatan melalui kerja sama nasional dan global.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan
sosial kesehatan nasional.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan
bermutu.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 31
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan
berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.
Visi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan menurut Renstra Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-
2014 sebagai berikut : “Masyarakat Sumatera Selatan yang mandiri untuk hidup sehat,
sejahtera dan berkeadilan” .
Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan
kedepan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai Masyarakat Sumatera
Selatan yang Mandiri untuk Hidup Sehat, maka rumusan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan telah ditetapkan dalam 4 (empat) Misi yaitu :
1) Menjamin pelayanan kesehatan yang Berkualitas dan terjangkau bagi Seluruh Masyarakat
Sumatera Selatan.
2) Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui pendidikan kesehatan
kepada masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.
3) Meningkatkan profesionalitas SDM Kesehatan.
4) Mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan dengan tidak mengabaikan upaya
pengobatan dan pemulihan kesehatan.
Dengan mempertimbangkan kesesuaian dan keterkaitan dengan Visi dan Misi Kementrian
Kesehatan, Visi dan Misi Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan, Visi dan misi Walikota
terpilih, juga indikator-indikator yang terdapat pada the Millenium Development Goals (MDGs)
maka telah disusun Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah yaitu :
Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daera Siti Aisyah yaitu :
VISI
“ Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah sebagai Rumah Sakit Tujuan Utama
Masyarakat Kota Lubuklinggau dan Sekitarnya dengan Pelayanan yang Bermutu dan
Berkualitas ”.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 32
MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka Misi RSUD Siti Aisyah adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan Mengembangkan Pelayan Kesehatan Sekunder sesuai dengan Kebutuhan
dan Tuntutan Masyarakat.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana RSUD medis dan non medis yang menunjang pelayanan
kesehatan.
3. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional, Transparan dan Akuntabel.
Adapun penjabaran dari Misi tersebut diatas diuraikan seperti dibawah ini :
1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Mengembangkan Pelayanan Kesehatan
dengan berfokus memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat di setiap lapisan sesuai dengan standar profesi dan
prosedur yang ditetapkan. Oleh karena itu RSUD Siti Aisyah dituntut untuk proaktif dalam
upaya kesehatan di daerah dan tidak semata – mata memberikan pelayanan di dalam Rumah
Sakit saja tetapi memberi bimbingan dan rujukan kepada pelayanan kesehatan dasar
terhadap wilayah cakupan sekitar Rumah Sakit.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana RSUD. Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan
dilakukan oleh RSUD Siti Aisyah melalui kebijakan manajerial, dan kebijakan teknis dengan
melakukan fasilitasi sarana dan prasarana dalam pelayanan kesehatan. Peningkatan kinerja
dan mutu pelayanan yang baik diharapkan akan menumbuhkan keadaan dan situasi kerja
serta pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman dapat terselenggara dengan baik, dapat
dicapai.
3. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, melalui :
a. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Handal. Penyelenggaraan
Upaya Kesehatan yang bermutu dapat terlaksana dengan peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui jenjang pelatihan baik secara profesinya maupun struktural.
Keberhasilan Manajemen Rumah Sakit sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta
kontibusi positif dari berbagai pelaksana. Dengan terciptanya manajemen Rumah Sakit
yang efisien, transparan dan akuntabel diharapkan administrsi dapat terselenggara
secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem informasi. Melalui penyelenggaraan
manajemen Rumah Sakit yang efisien, transparan dan akuntabel dengan menerapkan
pelenggaraan pemerintahan yang baik diharapkan dapat dipertanggungjawabkan serta
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN ).
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 33
b. Sistem Informasi Dan Manajemen Rumah Sakit ( SIM-RS ) yang akuntabel.
Mengantisipasi pelayanan kedokteran dan kesehatan di Rumah Sakit maka diharapkan
terciptanya jaringan Informasi Rumah Sakit yang handal dan dapat dipercaya adalah
mutlak. Untuk maksud tersebut perlu dikembangkan sistem informasi yang dapat
menjangkau semua unit yang ada di dalam Rumah Sakit maupun diluar Rumah Sakit bila
diperlukan. Untuk dapat mengantisipasi kemungkinan tersebut suatu sistem Local Area
Network ( LAN ) serta Wide Area Network ( WAN ) sangat diperlukan untuk melengkapi
fasilitas pelayanan Rumah Sakit.
c. Meningkatkan tata kelola keuangan yang mandiri melalui sistem Pola PPK- BLUD Pola
Pengelolaan Keuangaan Badan Layanan Umum adalah pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek – praktek bisnis
dan meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan keuangan yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan keuangan negara pada umumnya.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS)
Tiga Prinsip Dasar KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) yaitu :
1. Keterkaitan / holistik : Keterkaitan kebijakan pusat dan daerah, global dan lokal, keterkaitan
sektor, keterka-itan kelembagaan, sebab-akibat dampak
2. Keseimbangan : Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan konservasi, fungsi ekonomi
dan fungsi sosial, kepentingan jangka pendek dan jangka panjang.
3. Keadilan : Distribusi akses dan kontrol terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang lebih
baik, distribusi kegiatan ekonomi yang lebih merata.
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 14
menyatakan bahwa instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
salah satunya adalah dengan melakukan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). Kajian ini wajib
disusun oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP).
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 34
Dalam rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis terlihat bahwa pola
penggunaan tanah di Kota Lubuklinggau dititik beratkan pada perumahan permukiman, pusat
perindustrian, perdagangan dan jasa, sosial, kebudayaan dan kesejahteraan lainnya. Dengan hal
tersebut salah satu sasaran penataan ruang wilayah adala terwujunya kesehatan jasmani (fisik)
melalui Pembangunan dan Peningkatan :
a. Penciptaan lapangan kerja, perumahan, menarik PMA dan PMDN (Formal dan Informal)
b. Hiburan (Taman publik dan non publik dan taman hiburan rakyat)
c. Latihan (Gelangang remaja, stadion, lapangan olah raga)
d. Membangun, Menambah dan memelihara (Tempat sampah, rumah sakit, puskesmas, panti
jompo/ cacat).
Dari hasil penelaahan terhadap rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup
strategis dapat dikemukakan faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan RSUD Siti Aisyah
adalah :
Faktor penghambat :
1. Dikarenakan belum luasnya lapangan kerja bagi putra-putri daerah, menyebabkan banyak
sumber daya manusia (termasuk yang putra daerah yang terbaik) berpindah (merantau) ke
kabupaten/kota ataupun provinsi lain. Hal ini menyebabkan SDM yang ada di kabupaten/kota
masih rendah, khususnya SDM kesehatan.
2. Minimnya dana bagi pembangunan, penambahan dan juga pemeliharaan sarana dan
prasarana puskesmas dan juga sarana dan prasarana penunjang kesehatan.
3. Kurangnya sarana penyebarluasan informasi kepada masyarakat, sehingga masih banyak
masyarakat yang tidak mengetahui pelayanan, dan pengetahuan kesehatan terbaru.
Faktor pendorong:
a. RSUD Siti Aisyah dan jajaran sudah mulai mempromosikan kepada masyarakat mengenai
pelayanan kesehatan yang ditawarkan oleh rumah sakit, termasuk penyebarluasan informasi
mengenai peningkatan kesehatan bagi masyarakat.
b. Walaupun dengan fasilitas dan sarana penunjang kesehatan yang masih kurang, keberadaan
pelayanan kesehatan yang ditawarkan RSUD Siti Aisyah sudah dapat menjangkau masyarakat
sekitarnya dengan penawaran biaya pelayanan kesehatan lebih murah dibandingkan dengan
rumah sakit pesaing.
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 35
c. Adanya dukungan dana dari APBD dan pengelolaan dana BLUD serta dukungan dana dari pihak
lain seperti APBN, NGO dan masukan dana luar negeri (bila didapat) dapat membantu
meningkatkan mutu pelayanan bagi rumah sakit.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan identifikasi permasalahan terhadap tugas pokok dan fungsi RSUD Majalaya
Kabupaten Bandung, telaah visi, misi, dan program kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih, telaah Renstra K/L dan Propinsi, telaah RTRW dan KLHS dapat ditentukan isu – isu
strategis yang harus ditindaklanjuti oleh RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau yaitu :
1. Tersedianya sarana dan prasarana RSUD Siti Aisyah yang memadai terutama untuk
pembangunan gedung dan peralatan kesehatan.
2. Tersedianya sumber daya yang memadai
3. Tersedianya anggaran RSUD Siti Aisyah yang memadai
4. Adanya dukungan instansi terkait , DPRD, Kementerian Kesehatan dan lembaga lainnya
5. Melakukan monitoring dan evaluasi seluruh kegiatan pelayanan
6. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan meningkatkan mutu pelayanan yang
sudah ada maupun menambah pelayanan yang belum ada sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. 7) Bekerjanya sistim informasi rumah sakit dalam RSUD Siti Aisyah sehingga
resiko- resiko dari pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggung jawabkan.
7. Meningkatkan komunikasi dan informasi di seluruh jajaran Rumah Sakit
8. Adanya upaya pemeliharaan keamanan di lingkungan RSUD Siti Aisyah yang mantap.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 36
Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD
melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu lima tahun yang akan datang,
sedangkan Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya- upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan misi SKPD.
Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daera Siti Aisyah yaitu :
VISI
“ Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah sebagai Rumah Sakit Tujuan Utama
Masyarakat Kota Lubuklinggau dan Sekitarnya dengan Pelayanan yang Bermutu dan
Berkualitas ”.
MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka Misi RSUD Siti Aisyah adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan Mengembangkan Pelayan Kesehatan Sekunder sesuai dengan Kebutuhan
dan Tuntutan Masyarakat.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana RSUD medis dan non medis yang menunjang pelayanan
kesehatan.
3. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional, Transparan dan Akuntabel.
Adapun penjabaran dari Misi tersebut diatas diuraikan seperti dibawah ini :
1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Mengembangkan Pelayanan Kesehatan
dengan berfokus memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat di setiap lapisan sesuai dengan standar profesi dan
prosedur yang ditetapkan. Oleh karena itu RSUD Siti Aisyah dituntut untuk proaktif dalam
upaya kesehatan di daerah dan tidak semata – mata memberikan pelayanan di dalam Rumah
Sakit saja tetapi memberi bimbingan dan rujukan kepada pelayanan kesehatan dasar
terhadap wilayah cakupan sekitar Rumah Sakit.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana RSUD. Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan
dilakukan oleh RSUD Siti Aisyah melalui kebijakan manajerial, dan kebijakan teknis dengan
melakukan fasilitasi sarana dan prasarana dalam pelayanan kesehatan. Peningkatan kinerja
dan mutu pelayanan yang baik diharapkan akan menumbuhkan keadaan dan situasi kerja
serta pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman dapat terselenggara dengan baik, dapat
dicapai.
3. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, melalui :
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 37
a. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Handal. Penyelenggaraan
Upaya Kesehatan yang bermutu dapat terlaksana dengan peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui jenjang pelatihan baik secara profesinya maupun struktural.
Keberhasilan Manajemen Rumah Sakit sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta
kontibusi positif dari berbagai pelaksana. Dengan terciptanya manajemen Rumah Sakit
yang efisien, transparan dan akuntabel diharapkan administrsi dapat terselenggara
secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem informasi. Melalui penyelenggaraan
manajemen Rumah Sakit yang efisien, transparan dan akuntabel dengan menerapkan
pelenggaraan pemerintahan yang baik diharapkan dapat dipertanggungjawabkan serta
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN ).
b. Sistem Informasi Dan Manajemen Rumah Sakit ( SIM-RS ) yang Akuntabel
Mengantisipasi pelayanan kedokteran dan kesehatan di Rumah Sakit maka diharapkan
terciptanya jaringan Informasi Rumah Sakit yang handal dan dapat dipercaya adalah
mutlak. Untuk maksud tersebut perlu dikembangkan sistem informasi yang dapat
menjangkau semua unit yang ada di dalam Rumah Sakit maupun diluar Rumah Sakit bila
diperlukan. Untuk dapat mengantisipasi kemungkinan tersebut suatu sistem Local Area
Network ( LAN ) serta Wide Area Network ( WAN ) sangat diperlukan untuk melengkapi
fasilitas pelayanan Rumah Sakit.
c. Meningkatkan tata kelola keuangan yang mandiri melalui sistem Pola PPK- BLUD Pola
Pengelolaan Keuangaan Badan Layanan Umum adalah pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek – praktek bisnis
dan meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan keuangan yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan keuangan negara pada umumnya.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Siti Aisyah
Berdasarkan Misi yang telah dirumuskan, maka Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Siti
Aisyah adalah sebagai berikut disajikan pada Lampiran 4 .1.
Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Renstra RSUD Siti Aisyah
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 38
Tujuan/Sasaran Indikator SasaranTujuan I : Meningkatkan dan Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Rujukan a. Berkurangnya keluhan pelanggan
rumah sakit Menyediakan kotak saran, SMS Gateway,
Hotline Serviceb. Berkurangnya angka kesakitan dan
kematian masyarakat Pendidikan, pelatihan terhadap tenaga
kesehatan medis dan non medis Penyuluhan bagi pasien/pengunjung
rumah sakit Pelayanan kesehatan seperti perawatan
berkala dan kunjungan rumah bagi pasien yang membutuhkan
Tujuan II : Meningkatkan sarana dan prasaran RSUD yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitasa. Meningkatnya sarana dan prasarana
RSUD baik medis dan non medis Bertambahnya sarana dan prasarana
RSUD Tersedianya sistem penyehatan dan
pengamanan lingkungan di wilayah RSUDTujuan III : Meningkatkan SDM yang profesional dan handala. Meningkatnya kualitas dan kompetensi
SDM sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan yang ada
Seleksi pegawai, diklat, pendidikan berkelanjutan, in house training
Tujuan IV : Menciptakan Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) dan tata kelola keuangan yang akuntabela. Tersedianya SIM-RS yang mampu
menunjang pelayanan RSUD Membentuk sistem dan fasilitas SIM-RS
yang baikb. Terwujudnya pengelolaan keuangan
yang transparan dan akuntabel Billing sistem, akuntansi double entri
dan laporan keuangan acrural basic. Laporan bulanan, triwulan, semester
dan tahunan Audit Internal dan Evaluasi
4.3. Strategi dan Kebijakan RSUD Siti Aisyah
4.3.1. Strategi
Strategi jangka menengah RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau yang merupakan rumusan
perencanaan komprehensif tentang bagaimana RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau untuk
mencapai Tujuan dan Sasaran dengan efektif dan efisien.
Strategi untuk mencapai Tujuan yang dirumuskan sebelumnya tersaji pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2
Strategi Renstra RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
Sasaran Strategia. Berkuranganya keluhan pelanggan Melaksanakan koordinasi dan
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 39
rumah sakit komunikasi dengan pusat pelayanan kesehatan yang lain baik vertikal maupun horizontal
b. Berkurangnya angka kesakitan dan kematian masyarakat
Meningkatkan dan memantapkan standar mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan ketetapan
c. Meningkatnya sarana dan prasarana RSUD baik medis dan non medis
Penambahan sarana dan prasarana RSUD
d. Meningkatkan keamanan dan kesehatan lingkungan di sekitar wilayah RSUD
Tersedianya sistem penyehatan dan pengamanan lingkungan di wilayah RSUD
e. Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan yang ada
Meningkatkan sistem seleksi pegawai, diklat, pendidikan berkelanjutan, dan in house training.
f. Tersedianya SIM-RS yang mampu menunjang pelayanan RSUD
Membentuk sistem dan fasilitas SIM-RS yang baik
g. Terwujudnya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
Mewujudkan sistem pengelolaan keuangan yang efisien, transparan dan akuntabel
4.3.2. Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipenuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan
strategi yang dipilih agar lebih terarah dan mencapai tujuan dan sasaran. Hubungan Tujuan,
Sasaran, Strategi, dan Kebijakan terlampir pada Lampiran 4.2. Beberapa kebijakan yang diambil
adalah :
1. Pengembangan teknis SOP dan SPM untuk meningkatkan akreditasi Rumah Sakit dan
Poliklinik, bila perlu akreditasi ISO.
2. Penggalangan kemitraan lintas sektoral dan perguruan tinggi serta menjalin komunikasi
dengan masyarakat.
3. Pengembangan sarana dan prasarana RSUD Siti Aisyah.
4. Peningkatan dan pengembangan kualitas SDM/Aparatur Pegawai.
5. Pengembangan SIM-RS RSUD Siti Aisyah.
6. Pengembangan pengelolaan keuangan BLUD RSUD Siti Aisyah.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 40
Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan serta memperhatikan posisi
organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan dengan 5 program dan
kegiatannya. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi kegiatan yang
akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka
diperlukan parameter / indikator kinerja setiap program, kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif.
Rincian program dan kegiatan dapat diuraikan dibawah ini :
1. Program Promosi Kesehatan Masyarakat
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Pengembangan Media Promosi Rumah Sakit
b. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
2. Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit/Program Peningkatan Mutu Pelayanan dan
Sumber Daya Aparatur Rumah Sakit
Program ini dicapai dengan kegiatan :
Pengelolaan Operasional RSUD Siti Aisyah
3. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis
b. Kemitraan Pengobatan Lanjutan bagi Pasien Rujukan
c. Kemitraan Pengobatan bagi Pasien Kurang Mampu
4. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan
b. Evaluasi & Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
c. Penyusunan Standar Analisis Belanja Kesehatan
d. Penilaian Akreditasi Rumah Sakit
5. Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Pembangunan rumah sakit
b. Pembangunan Gedung Rawat Inap
c. Pembangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral dan IGD
d. Pembangunan Ruang ICU
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 41
e. Peningkatan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit
f. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
g. Pengadaan Ambulance Rumah Sakit
h. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit
i. Pengadaan mebeulair rumah sakit
j. Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit
k. Pengembangan tipe rumah sakit
l. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
m. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana RS
n. Pembangunan Gedung Instalasi Rawat Inap Kelas III (DAK)
o. Pengadaan Obat-obatan Rumah Sakit
p. Penyusunan Master Plan Terpadu RSUD Siti Aisyah
q. Pembangunan Pagar RS Siti Aisyah
r. Pembangunan Gedung Pendukung Rumah Sakit
s. Pengembangan, Peningkatan Sarana & Prasarana SIM RS
6. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit
b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Ruang Poliklinik Rumah Sakit
c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Ruang Rawat Inap Rumah Sakit (VVIP, VIP, Klas I, II, III)
d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Ruang Instalasi Rehabilitasi Medik
e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Ruang Laboratorium Rumah Sakit
f. Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengolahan limbah rumah sakit
g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit
h. Pemeliharaan Rutin/Berkala Ambulance/Mobil Jenazah
i. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
8. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 42
9. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
b. Pengadaan Pakaian Olahraga
10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa administrasi keuangan
d. Penyediaan alat tulis kantor
e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
h. Penyediaan makanan dan minuman
i. Rapat-rapat koordiansi dan konsultasi ke luar daerah
11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Pembangunan Gedung Kantor
b. Pengadaan Mobil Jabatan
c. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
d. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
f. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
g. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
12. Program peningkatan pengembangan sistem capaian kinerja dan keuangan
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
b. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
c. Penyusunan pelaporan keuangan ahir tahun
d. Perencanaan Penyusunan Program dan Kegiatan Rumah Sakit
e. Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit
f. Penyusunan Profil Rumah Sakit
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 43
Rencana program, kegaitan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dapat
dilihat dalam Lampiran 5.1. Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap setiap tahun
dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai
dengan yang tertuang dalam visi misi Rumah Sakit.
BAB VI
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 44
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja RSUD Siti Aisyah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator
kinerja yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai RSUD Siti Aisyah untuk lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
Kota Lubuklinggau.
Perumusan indikator kinerja RSUD Siti Aisyah dalam Rencana Strategis ini mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD serta Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Standar Pelayanan
Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib
daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
Maksud ditetapkannya Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang rumah sakit adalah guna
memberikan pelayanan atau kegiatan minimal yang harus dilakukan rumah sakit sebagai tolok
ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan kesehatan rujukan di RSUD Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau.
Tujuan ditetapkannya SPM bidang rumah sakit adalah :
1. Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan rumah sakit
yang bermutu dan terjangkau;
2. Terlaksananya kegiatan peningkatan mutu berkelanjutan yang sesuai standar berbasis
profesionalisme dengan tetap mengedepankan masalah aksesibilitas masyarakat;
3. Telaksananya pelayanan rujukan yang tepat guna dan berjalan lancar sesai dengan tuntutan
masyarakat diwilayah cakupannya.
Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RSUD Siti Aisyah meliputi jenis indikator dan
standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis pelayanan rumah sakit yang wajib
disediakan oleh rumah sakit, yang meliputi :
a. Pelayanan gawat darurat;
b. Pelayanan rawat jalan;
c. Pelayanan rawat inap;
d. Pelayanan bedah;
e. Pelayanan persalinan dan perinatologi;
f. Pelayanan intensif;
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 45
g. Pelayanan radiologi;
h. Pelayanan laboratorium patologi klinik;
i. Pelayanan rehabilitasi medik;
j. Pelayanan farmasi;
k. Pelayanan gizi;
l. Pelayanan tranfusi darah;
m. Pelayanan keluarga miskin;
n. Pelayanan rekam medis;
o. Pengolahan limbah;
p. Pelayanan administrasi manajemen;
q. Pelayanan ambulance / kereta jenazah;
r. Pelayanan pemulasaraan jenazah;
s. Pelayanan laundry;
t. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit;
u. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
BAB VII
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 46
PENUTUP
Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah secara umum cukup baik. Ini tidak terlepas
dari komitmen dan dukungan seluruh karyawan dalam pencapaian visi dan misi organisasi.
Namun juga harus disadari bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu dibenahi dan
masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Oleh sebab itu tidak salah bila strategi
pengembangan organisasi ke depan berprinsip mempertahankan kekuatan dan memperbaiki
kelemahan.
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah ini disusun dengan berusaha
mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki rumah sakit. Seluruh aspek rumah sakit sedapat
mungkin telah dicantumkan dalam penyusunan Rencana Strategis. Namun demikian, sebaik
apapun sebuah perencanaan, akan menjadi sia-sia bila tidak mendapat dukungan dan komitmen
dari para pelaksananya. Oleh sebab itu partisipasi dari seluruh komponen oganisasi mutlak
diperlukan baik dalam penyusunan maupun sosialisasi dokumen ini.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini disampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya. Tentunya Renstra RSUD Siti Aisyah Tahun 2013-2017 ini dapat dilaksanakan dan
mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap
aparatur kesehatan di lingkungan RSUD Siti Aisyah. Penerapan nilai-nilai yang dianut dan
dijunjung tinggi oleh RSUD Siti Aisyah, diharapkan dapat memacu semangat aparat RSUD Siti
Aisyah dalam pelaksanaan Renstra ini. Dan akhirnya, semoga dokumen ini bermanfaat dalam
pelaksanaan operasional dan pencapaian Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau.
Lubuklinggau, September 2013Direktur RSUD Siti AisyahKota Lubuklinggau
dr. H. Mast Idris Usman. E
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 47
Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2013-2017 48