rencanakinerja ......1 pelatihantkhi(embarkasisolo) 287 pelatihan tkhi (embarkasi solo) 287 2...

40
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 2 RENCANA KINERJA BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2020 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Upload: others

Post on 06-Mar-2021

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 2

RENCANAKINERJABALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATANKEMENTERIAN KESEHATAN RI

Page 2: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 3

KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang disusun dengan berpedoman pada

Permenpan RB No. 53 Tahun 2014. Pada awal tahun pelaksanaan anggaran, Bapelkes

Semarang sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan PPSDM Kesehatan berkewajiban untuk

menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Rencana Kinerja Bapelkes Semarang

Tahun 2020 merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Bapelkes Semarang Tahun 2020-

2024, yang menjadi acuan dan pedoman bagi setiap penanggung jawab kegiatan agar

dapat melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien.

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 memuat tujuan, sasaran

strategis, indikator kinerja, target kinerja, program pendukung serta anggaran yang

diperlukan untuk mencapai kinerja yang diselaraskan dengan rencana aksi kegiatan yang

disusun.

Tujuan penyusunan RKT Tahun 2020 Bapelkes Semarang adalah sebagai perangkat

untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, melaporkan

capaian realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta

menilai keberhasilan organisasi. Diharapkan dengan adanya Rencana Kinerja

Tahunan, pelaksanaan kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2020 lebih terarah dan fokus

pada pencapaian target output kegiatan.

Semoga dengan adanya Rencana Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2020 dapat

memberi manfaat dalam upaya peningkatan kinerja di Bapelkes Semarang.

Semarang,Kepala Bapelkes Semarang,

Emmilya Rosa, SKM,MKMNIP 197305251997032001

Page 3: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................... 2

KATA PENGANTAR....................................................................................................................3

DAFTAR ISI................................................................................................................................ 4

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR................................................................................................. 5

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................................. 6

A. Latar Belakang....................................................................................................................6

B. Landasan Hukum................................................................................................................6

C. Tujuan ................................................................................................................................7

BAB II. ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2020-2024.......................................................................... 9

A. Tugas dan Fungsi................................................................................................................9

B. Sasaran dan Strategi.....................................................................................................10

BAB III. POKOK-POKOK CAPAIAN KINERJA 2019...................................................................15

A. Capaian Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019..........................................................15

B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Tahun 2019........................................................................ 19

BAB IV. RENCANA KINERJA TAHUN 2020..............................................................................21

A. Pokok-pokok Kebijakan Renja Tahun 2020.................................................................... 21

B. Sasaran dan Program.......................................................................................................21

C. Rencana Kerja Tahun 2020.............................................................................................. 23

D. Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2020....................................................................... 31

E. Kesenjangan Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2020..............................32

BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2020............................................................... 34

BAB V EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN...................................................................36

BAB VI PENUTUP.....................................................................................................................39

Page 4: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 5

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Gambar 1. Tujuan, Ukuran, dan Target Tahun 2020-2024.................................................... 8

Tabel 1. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan...................................................15

Tabel 2. Rincian Kegiatan Pelatihan Tahun 2019..............................................................16

Tabel 3. pencapaian Kinerja Tahun 2019..........................................................................17

Tabel 4. Indikator Kinerja Tahun 2020..............................................................................21

Tabel 5. Rencana Pelatihan Tahun 2020...........................................................................22

Tabel 6. Rencana Anggaran Bapelkes Semarang Tahun 2018............................................31

Tabel 7. Instrumen Evaluasi RKT......................................................................................... 36

Tabel 8. Bobot Penilaian Evaluasi RKT dan RA....................................................................38

Page 5: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 39 Tahun 2018 menyebutkan bahwa Bapelkes

Semarang adalah Unit Pelaksana Tugas (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan

yang berada dibawah dan bertanggumg jawab kepasa Badan PPSDM Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI. Bapelkes Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan

pengelolaan pelatihan sumber daya manusia kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan, Bapelkes Semarang

menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Rencana Kerja Tahunan Tahun 2019

merupakan penjabaran atau turunan dari dokumen Rencana Aksi Program Badan

PPSDM Kementrian Kesehatan dan Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang Tahun

2015-2019. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang merupakan penjelasan rinci dari

form RKT sesuai Permenpan No. 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. RKT juga merupakan gambaran kegiatan-kegiatan dan output-output

Bapelkes Semarang yang akan dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2019 sebagai

dasar penetapan Pagu Anggaran dalam penyusunan RKA-KL Tahun 2020.

B. Landasan Hukum

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang disusun berdasarkan dokumen hukum

sebagai berikut:

1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. PP No.90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian/Lembaga.

3. Permenkes No.1144 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan.

4. Peraturan Presiden RI No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Page 6: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 7

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No.

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja, dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No.

12 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

7. Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/422/2017 tahun 2017 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

Disamping landasan hukum di atas, penyusunan RKT Bapelkes Semarang Tahun

2020 ini juga mengacu pada Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang tahun 2020-

2024

C. Tujuan

Dalam menetapkan tujuan, Balai Pelatihan Kesehatan Semarang perlu lebih dulu

memperhatikan tujuan strategis Kementerian Kesehatan RI dan Badan Pengembagan

dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) sebagai eselon satu

pembina. Dalam Renstra Kemenkes RI dinyatakan bahwa tujuan strategis Kemenkes RI

pada tahun 2015-2019 adalah: 1) peningkatan cakupan kesehatan semesta yang

bermutu; 2) peningkatan status kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus

hidup; 3) peningkatan pembudayaan masyarakat hidup sehat melalui pemberdayaan

masyarakat dan pengurusutamaan kesehatan; 4) peningkatan pencegahan dan

pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat; 5)

peningkatan sumber daya kesehatan; dan 6) peningkatan tata kelola pemerintahan

yang baik. Tujuan strategis Kementerian Kesehatan yang kelima (peningkatan sumber

daya kesehatan) terdiri dari tiga sasaran strategis, yaitu:

1.Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu kefarmasian dan alat kesehatan

2.Meningkatnya pemenuhan SDM kesehatan sesuai standar

3.Meningkatnya pembiayaan kesehatan

Page 7: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 8

Sasaran strategis Kemenkes “ meningkatnya pemenuhan SDM kesehatan sesuai

standar” memiliki indikator, yaitu:

1.Puskesmas tanpa dokter sebesar 0%

2.Terpenuhinya Puskesmas dengan tenaga kesehatan sesuai standar sebesar 83%

3.Terpenuhinya RSUD kabupaten/kota yang memiliki dokter spesialis dasar dan

spesialis lainnya sebesar 90%.

4.Tersedianya SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 202.953.

Indikator sasaran strategis tersebut menjadi sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan.

Dari keempat sasaran strategis tersebut, sasaran keempat (tersedianya SDM kesehatan

yang ditingkatkan kompetensinya) menjadi pijakan penetapan tujuan BBPK dan

Bapelkes. Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 202.953

orang. Dari jumlah tersebut, yang ditingkatkan melalui pelatihan berjumlah 115.270

orang (target Badan PPSDM Kesehatan tahun 2020-2024). Merujuk pada pada sasaran

strategis tersebut, maka tujuan dalam Rencana Aksi Bapelkes Semarang tahun 2020-

2024 adalah meningkatkan kompetensi SDM kesehatan yang dilatih di Bapelkes

Semarang. Adapun ukuran keberhasilan dan targetnya adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Tujuan, Ukuran, dan targetBapelkes Semarang Tahun 2020-2024

Page 8: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 9

BAB II

ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2020-2024

A. Tugas dan Fungsi

Peraturan Menteri Kesehatan No. 2361/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Kesehatan, mulai tahun 2018 telah

diperbaharui/diganti dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 39 Tahun 2018

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Kesehatan., Disebutkan

bahwa Bapelkes Semarang merupakan Unit Pelaksana Tugas (UPT) di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah Badan PPSDM Kesehatan Kementerian

Kesehatan RI.

Bapelkes Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan

serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Bapelkes Semarang menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;

2. Pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia kesehatan, pelatihan manajemen,

dan pelatihan unggulan tertentu;

3. Pelaksanaan pengembangan metode dan teknologi pelatihan sumber daya

manusia kesehatan;

4. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan kesehatan;

5. Pelaksanaan kerja sama di bidang pelatihan sumber daya manusia kesehatan;

6. Pengelolaan sistem informasi pelatihan sumber daya manusia kesehatan;

7. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelatihan sumber daya manusia

kesehatan;

8. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan sumber daya manusia

kesehatan; dan

9. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai Pelatihan Kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan, Bapelkes Semarang

menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Rencana Kerja Tahunan Tahun 2020

merupakan penjabaran atau turunan dari dokumen Draft Rencana Aksi Program

Page 9: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 10

Badan PPSDM Kementerian Kesehatan dan Draft Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes

Semarang Tahun 2020-2024. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang merupakan

penjelasan rinci dari form RKT sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN dan RB) Nomor 29 Tahun 2010

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah. RKT juga merupakan gambaran kegiatan-kegiatan dan

output-output Bapelkes Semarang yang akan dilaksanakan dan dicapai pada tahun

2020 sebagai dasar penetapan Pagu Anggaran dalam penyusunan RKA-KL Tahun

2021.

B. Sasaran dan Strategi

Sasaran kegiatan Bapelkes Semarang harusl selaras dengan sasaran program dan

indikator kinerja Badan PPSDM Kesehatan. Sasaran progran Badan pada tahun 2020-

2024 adalah meningkatnya ketersediaan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan kesehatan. Sasaran peogram tersebut memiliki empat

indikator kinerja Badan PPSDM Kesehatan, yaitu:

1. Puskesmas tanpa dokter sebesar 0%

2. Terpenuhinya Puskesmas dengan tenaga kesehatan sesuai standar sebesar 83%

3. Terpenuhinya RSUD kabupaten/kota yang memiliki dokter spesialis dasar dan spesialis

lainnya sebesar 90%.

4. Tersedianya SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 202.953.

Berdasarkan indikator keempat tersebut, Badan PPSDM Kesehatan kemudian

menetapkan sasaran kegiatan Bapelkes Semarang, yaitu “Pelaksanaan Pelatihan Sumber

Daya Manusia (SDM) Kesehatan, yang terdiri dari tujuh indikator kinerja:

1. Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi

2. Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi yang

bersumber dari PNBP

3. Persentase peserta pelatihan (Latsar CPNS dan Diklatpim) dengan nilai akhir ≥ 80,1

4. Persentase peserta pelatihan teknis dan fungsional dengan kualifikasi memuaskan

5. Persentase peserta widyaiswara yang karya tulis ilmiahnya dipublikasikan

6. Persentase widyaiswara yang melakukan kajian proses pembelajaran

Page 10: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 11

7. Jumlah modul e-learning yang disusun.

Dalam rangka mencapai target indikator kinerja tersebut, strategi pencapaian yang

dilakukan adalah:

1. Jumlah SDM Kesehatan yang Mendapat Sertifikat pada Pelatihan Terakreditasi

Strategi yang dilakukan untuk dapat mencapai target SDM kesehatan yang

mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi adalah:

a. Melakukan Koordinasi dengan Puslat SDM Kesehatan, LAN, dan instansi

pembina pelatihan lainya terkait pengajuan akreditasi, baik pelatihan maupun

institusi

b. Di bawah kendali Puslat SDM Kesehatan dan berkerjasama dengan BBPK dan

Bapelkesnas lainnya melaksanakan pengkajian kebutuhan pelatihan,

penyusunan kurikulum dan modul, dan evaluasi pasca pelatihan.

c. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan pedoman dan petunjuk pelaksanakan

yang diterbitkan oleh Puslat SDM Kesehatan, LAN, maupun instansi pembina

pelatihan lainnya.

d. Melakukan quality control atas pelatihan yang dilaksanakan

e. Mengembangkan inovasi pelayanan pelatihan dan penunjang pelatihan

berbasis informasi teknologi yang mendukung efektivitas pelaksanaan

pelatihan dan efisiensi anggaran.

f. Meningkatkan sarana prasarana pelatihan yang ramah lingkungan dan nyaman

bagi pelatihan.

g. Meningkatkan kompetensi penyelenggara pelatihan agar dapat memberikan

pelayanan prima pada peserta pelatihan.

h. Penyusunan dan pemanfaatan anggaran pelatihan yang efesien sehingga

menghemat keuangan negara.

i. Membentuk grup sejawat atau fasilitator yang dapat membantu proses belajar

mengajar pada bulan-bulan padat pelatihan.

Page 11: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 12

2. Jumlah SDN Kesehatan yang Mendapat Sertifikat pada Pelatihan Terakreditasi yang

Bersumber dari PNBP

Strategi pencapaian target indikator jumlah SDM Kesehatan yang Mendapat

Sertifikat pada Pelatihan Terakreditasi yang Bersumber dari PNBP adalah:

a. Melakukan Koordinasi dengan Puslat SDM Kesehatan, LAN, dan instansi

pembina pelatihan lainya terkait pengajuan akreditasi, baik pelatihan maupun

institusi

b. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan pedoman dan petunjuk pelaksanakan

yang diterbitkan oleh Puslat SDM Kesehatan, LAN, maupun instansi pembina

pelatihan lainnya.

c. Melakukan quality control atas pelatihan yang dilaksanakan

d. Mengembangkan inovasi pelayanan pelatihan dan penunjang pelatihan

berbasis informasi teknologi yang mendukung efektivitas pelaksanaan

pelatihan dan efisiensi anggaran.

e. Meningkatkan sarana prasarana pelatihan yang ramah lingkungan dan nyaman

bagi pelatihan.

f. Meningkatkan kompetensi penyelenggara pelatihan agar dapat memberikan

pelayanan prima pada peserta pelatihan.

g. Penyusunan dan pemanfaatan anggaran pelatihan yang efesien sehingga

menghemat keuangan negara.

h. Membangun jejaring kemitraan dengan pemerintah daerah, kementerian lain,

maupun instansi lain yang potensial menjalin kerjasama di bidang pelatihan.

j. Membentuk grup sejawat atau fasilitator yang dapat membantu proses belajar

mengajar pada bulan-bulan padat pelatihan.

3. Persentase Peserta Pelatihan (Latsar CPNS dan Kepemimpinan) dengan Nilai Akhir ≥

80,1 dicapai melalui strategi:

a. Penyediaan bahan belajar yang mencukupi

b. Peningkatan ketersediaan bacaan dan layanan perpustakaan yang mendorong

minat baca dan minat belajar peserta pelatihan

c. Peningkatan kompetensi keahlian dan soft skill mengajar widyaiswara maupun

fasilitator internal dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Page 12: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 13

d. Optimalisasi LMS sebagai sistem pembelajaran mandiri yang menarik dan

memotivasi siswa belajar di luar jam pembelajaran kelas.

e. Peningkatan kualitas layanan penunjang pelatihan yang menciptakan

keseimbangan jasmani, rohani, dan pikiran sehingga peserta lebih segar dan

siap mengikuti pembelajaran.

f. Pengembangan metode pembelajaran yang variatif dan mempermudah

peserta memahami materi.

4. Persentase Peserta Pelatihan Teknis dan Fungsional dengan Kualifikasi Memuaskan

dicapai melalui:

a. Penyediaan bahan belajar yang mencukupi

b. Peningkatan ketersediaan bacaan dan layanan perpustakaan yang mendorong

minat baca dan minat belajar peserta pelatihan

c. Peningkatan kompetensi keahlian dan soft skill mengajar widyaiswara maupun

fasilitator internal dalam menyampaikan materi pembelajaran.

d. Optimalisasi LMS sebagai sistem pembelajaran mandiri yang menarik dan

memotivasi siswa belajar di luar jam pembelajaran kelas.

e. Peningkatan kualitas layanan penunjang pelatihan yang menciptakan

keseimbangan jasmani, rohani, dan pikiran sehingga peserta lebih segar dan

siap mengikuti pembelajaran.

f. Pengembangan metode pembelajaran yang variatif dan mempermudah

peserta memahami materi.

5. Persentase Widyaiswara yang Judul Karya Tulisnya Dipublikasikan

Strategi pencapaian target widyaiswara yang menulis KTI untuk dipublikasikan

adalah:

a. Menetapkan nama-nama widyaiswara yang ditugaskan untuk melakukan

penulisan KTI setiap tahunnya.

b. Meningkatkan kompetensi menulis widyaiswara melalui pelatihan maupun

workshop penulisan dan penelitian

c. Melengkapi bahan atau referensi pelatihan pada perpustakaan fisik maupun

digital di Bapelkes Semarang

Page 13: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 14

d. Menerbitkan jurnal ber ISSN sebagai wadah penulisan KTI widyaiswara

e. Mengunggah tulisan kesehatan populer di publikasi website Bapelkes

Semarang untuk menstimulasi keterampilan menulis wdyaiswara dan pegawai

Bapelkes Semarang lainnya.

f. Melakukan seminar nasioanal KTI widyaiswara Bapelkes Semarang setiap

tahunnya.

6. Persentase Widyaiswara yang Melakukan Kajian Proses Pembelajaran

Strategi pencapaian target indikator melalui:

a. Penjawalan yang merata bagi widyaiswara untuk menjadi pengendali pelatihan

b. Bekerjasama dengan staf teknis yang telah memiliki sertifikat pelatihan

pengendali pelatihan unntuk menjadi pengendali pelatihan.

c. Menetapkan tenggat pengumpulan kajian proses pembelajaran setelah

pelatihan berakhir

d. Mengembangkan aplikasi penyusunan laporan pengendali pelatihan yang

terintegrasi dalam sistem pelatihan terpadu Bapelkes Semarang

7. Jumlah Modul E-Learning yang Disusun

Strategi pencapaian target penyusunan modul e-learning adalah:

a. Peningkatan kompetensi pembuatan media pembelajaran berbasis e-learning

bagi widyaiswara

b. Peningkatan kompetensi penyusunan modul pembelajaran jarak jauh bagi

widyaiswara dan staf teknis terkait

c. Pengembangan fitur-fitur LMS yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan

modul e-learning.

d. Penyediaan referensi atau kepustakaan yang lengkap dalam penyusunan

modul e-learning.

e. Melakukan pembimbingan, konsultasi, koordinasi denga Puslat SDM Kesehatan

maupun Pustekkom Kemendikbud dalam proses penyusunan modul e-learning.

f. Perencanaan anggaran yang mendukung penyusunan modul e-learning.

Page 14: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 15

BAB III

POKOK-POKOK CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019

A. Capaian Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019

Capaian Kinerja Bapelkes Semarang tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.Realisasi Pencapaian Kinerja UtamaBapelkes Semarang Tahun 2019

KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET2019

Pelaksanaan PelatihanSumber Daya Manusia(SDM) Kesehatan

SDM Kesehatanyang dilatih

a. Jumlah Sumber Daya Manusia(SDM) Kesehatan Yang MendapatSertifikat Pada PelatihanTerakreditasi

1.487Orang

a. Jumlah Peserta TOT dengan nilaiakhir ≥ 80,1

-

b. Presentase peserta pelatihan(latsar dan kepemimpinan)dengan nilai akhir ≥ 80,1

100%

c. Presentase peserta pelatihanteknis dan fungsional dengan nilaiakhir ≥ 75

85%

d. Jumlah SDM non kesehatan yangmendapat sertifikat padapelatihan terakreditasi

10%

e. Presentase widyaiswara yangjudul karya tulisnya dipublikasikan

25%

f. Presentase widyaiswara yangmelakukan kajian prosespembelajaran

50%

g. Nilai Akreditasi Institusi A

Target kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019 pada awalnya ditetapkan sebanyak 1.487

orang peserta. Seiring dengan berjalannya tahun anggaran terjadi perubahan-

perubahan yang diakibatkan adanya kebijakan kementerian kesehatan terkait sebaran

dan jenis pelatihan, pada tahun 2019 terjadi beberapa kali revisi yang berakibat

bertambahnya jumlah sasaran peserta yang mengikuti pelatihan sampai akhir tahun

menjadi sebanyak 1.767 orang. Revsi penambahan pagu dilakukan dengan adanya

perubahan/penambahan target PNBP. Selain dikarenakan penambahan pagu anggaran,

bertambahnya realisasi sasaran Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Yang

Mendapat Sertifikat Pada Pelatihan Terakreditasi juga disebabkan karena adanya

Page 15: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 16

optimalisasi anggaran untuk kegiatan pelatihan baru.

Perubahan target sasaran kinerja dalam RKAKL pertama terjadi dengan adanya

kebijakan optimalisasi anggaran untuk kegiatan pelatihan dasar CPNS, Pelatihan TOC

dan pelatihan MOT, kegiatan pelatihan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2Rincian Kegiatan Pelatihan

Bapelkes SemarangTahun 2019

No Pelatihan Awal DIPA Sasaran(Orang) Tambahan Pelatihan Sasaran

(Orang)1 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi

Solo)287

2 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 Pelatihan TKHI (EmbarkasiSurabaya)

260

3 TOT Tim Penilai Jabatan FungsionalKesehatan

60 Pelatihan TOC 30

4 Pelatihan Jabatan Fungsional 60 Pelatihan MOT 305 Pelatihan Jabatan Fungsional (PNBP) 150 Pelatihan Jabatan

Fungsional30

6 Latsar CPNS Gol III 80 Latsar CPNS Gol III 2017 Latsar CONS Gol II 80 Latsar CPNS Gol III (PNBP) 2008 Diklat PIM IV 30 Latsar COPS Gol II 1479 Pelatihan Tugas Khusus Individu

(Program Stunting)480 Diklat PIM IV 30

10 Pelatihan Tugas KhususIndividu (ProgramStunting)

480

Jumlah 1.487 1.695

Dari realokasi tersebut terjadi penambahan jumlah sasaran peserta pelatihan sebanyak

208 orang . Sedangkan dari sisi anggaran, perubahan pagu DIPA Bapelkes Semarang

yang semula sebesar Rp. 37.178.946.000 mengalami perubahan sebanyak 2 kali

perubahan, perubahan pertama terjadi dikarenakan adanya penambahan target PNBP

dan perubahan kedua dikarenakan adanya penambahan pagu belanja mengikat

sehingga total anggaran menjadi Rp. 41.058.119.000 atau bertambah sebesar Rp.

3.879.173.000. Penambahan target PNBP dilakukan karena pada semester awal capaian

PNBP sudah melebihi dari target awal yang ditetapkan. Dalam rangka mengoptimalkan

penggunaan PNBP maka ilakukan revisi penambahan target untuk kegiatan Latsar CPNS.

Revisi-revisi tersebut dilaksanakan melalui mekanisme revisi regular yang disampaikan

Page 16: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 17

baik melaui direktorat jenderal anggaran maupun melalui Dirjen Perbendaharaan

Provinsi Jawa Tengah. Dengan adanya perubahan anggaran tersebut juga diikuti oleh

perubahan sasaran/target output kegiatan. Penambahan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS,

pelatihan Training Officer Course (TOC), pelatihan Manajemen of Training (MOT)

mengakibatkan bertambahnya target output sebanyak 575 orang peserta. Sehingga

pada akhir tahun anggaran jumlah total target kinerja dalam DIPA sebanyak 1.695 orang

Meskipun terjadi perubahan pencantuman target peserta pelatihan dalam DIPA tetapi

tidak diikuti dengan perubahan target Perjanjian Kinerja sehingga berpengaruh dalam

capaian kinerja Bapelkes Semarang 2019.

Tabel 3Pencapaian KinerjaBapelkes Semarang

Tahun 2019No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pelaksanaan pelatihansumber daya manusia(SDM) kesehatan

Jumlah sumber daya manusia (SDM)kesehatan yang mendapat sertifikat padapelatihan terakreditas

1487orang

1570orang

106

Jumlah peserta TOT dengan nilai akhir ≥80,1

- -

Persentase Peserta Pelatihan (Latsar danKepemimpinan) dengan nilai Akhir ≥ 80,1

100% 99,99% 99,83

Prosentase peserta pelatihan teknis danfungsional dengan nilai akhir ≥ 75

85% 70% 82

Jumlah SDM Non Kesehatan yangmendapat sertifikat pada pelatihanterakreditasi

10% 14% 140

Persentase Widyaiswara yang judul karyatulisnya dipublikasikan

25% 33,33% 133

Persentase Widyaiswara yang melakukankajian proses pembelajaran

50% 100% 200

Nilai Akreditasi institusi A A A

Capaian realisasi target peserta latih lebih dari 100% dikarenakan selain adanya

penambahan pagu anggaran melalui revisi di Direktorat Jenderal Anggaran juga

Page 17: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 18

disebabkan adanya optimalisasi sisa anggaran melalui revisi Petunjuk Operasional

Kegiatan (POK) dari kegiatan-kegiatan yang tidak terserap untuk digunakan sebagai

kegiatan pelatihan baru.

Untuk Jumlah Peserta TOT dengan nilai akhir ≥ 80,1 tidak ditargetkan di Perjanjian

Kinerja Bapelkes Semarang dikarenakan pelatihan TOT menjadi tupoksi Balai Besar

Pelatihan Kesehatan. Presentase peserta pelatihan teknis dan fungsional dengan nilai

akhir ≥ 75 tidak mencapai target. Hanya 70 % tercapai dari target 85% peserta.

Sasaran target jumlah SDM non kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan

terakreditasi pada tahun 2019 sebesar 10% dapat tercapai setelah dilakukan revisi

anggaran untuk peserta PNBP dari Pemerintah Kabupaten Purworejo. Sebagian besar

peserta tersebut bukan dari tenaga kesehatan. Presentase widyaiswara yang judul karya

tulisnya dipublikasikan ditargetkan sebanyak 25% dari jumlah widyaiswara Bapelkes

Semarang. Pada tahun 2019 terealisasi sebanyak tiga orang widyaiswara yang karya tulis

ilmiahnya dipublikasikan dan diseminarkan secara nasional.

Sedangkan target nilai akreditasi Bapelkes Semarang tahun 2019 dengan target Nilai A

dapat tercapai 100% dengan Nilai Akriditasi Insitusi mendapat Nilai A dan akreditasi

pelatihan Kepemimpinan tingkat IV juga mendapat nilai A.

Sebanyak 10 jenis pelatihan atau sebanyak 50 angkatan pelatihan telah dilaksanakan

sepanjang tahun anggaran 2019. Setiap pelatihan yang akan dilaksanakan di Bapelkes

Semarang sebelum dilaksanakan telah diajukan untuk diakreditasi. Tujuan Akreditasi

Pelatihan adalah untuk memperoleh pengakuan terhadap program pelatihan yang

telah dilakukan apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkan

kompetensi yang akan dicapai, sehingga memberikan jaminan kepada peserta latih

akan penyelenggaraan pelatihan yang bermutu. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pelatihan yang dilakukan di Bapelkes Semarang sudah memenuhi standar yang

telah ditetapkan sesuai dengan kompetensinya.

Evaluasi Paska Pelatihan merupakan salah satu upaya untuk memonitoring hasil

pelatihan yang telah dilaksanakan di Bapelkes Semarang. Pada tahun 2019 EPP

dilakukan terhadap Pelatihan dasar CPNS sebanyak 1 (satu) kegiatan. Pelaksanaan EPP

Page 18: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 19

sebanyak 1 kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal yang telah disusun.

Sumber Daya Manusia (SDM) Bapelkes Semarang yang dikembangkan kapasitasnya

pada tahun 2018 adalah sebanyak 74 orang, Jenis kegiatan yang diikuti oleh aparatur

meliputi workshop/seminar/kaji banding/sosialisasi serta pelatihan ASN.

B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Tahun 2019

Hasil evaluasi kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019 menunjukkan adanya

permasalahan sebagai berikut:

1. Adanya proses revisi penambahan pagu yang pertama di awal tahun dari anggaran

semula Rp. 37.178.946.000,- menjadi sebesar Rp. 41.058.119.000,- untuk kegiatan

pelatihan TOC, pelatihan MOT, dan pelatihan dasar CPNS., yang berdampak pada

bertambahnya jumlah target kinerja Bapelkes Semarang.

2. Perubahan kebijakan distribusi sebaran pelatihan serta jenis pelatihan prioritas

menyebabkan beberapa usulan kegiatan pelatihan yang pada awal tahun telah

dijadwalkan (TOT Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan dan pelatihan Jabatan

Fungsional PNBP) menjadi tertunda/direalokasi untuk kegiatan pelatihan lain.

Kebijakan baru disampaikan pada triwulan ke 3 sehingga angka capain target kinerja

dan serapan anggaran menumpuk di akhir tahun.

3. Anggaran tidak terserap lebih banyak pada kegiatan pelatihan, terutama untuk

anggaran perjalanan dinas peserta dimana pada saat perencanaan anggaran

perjalanan dinas peserta dialokasikan maksimal dari standar biaya yang ada

sedangkan pada saat pelaksanaan peserta berasal dari daerah yang dekat. Selain itu

anggaran honor output kegiatan yang dianggarkan dengan jam pelajaran penuh

untuk pelatihan tertentu pada akhir kegiatan tidak terserap disebabkan pengampuan

dari fasilitator dalam satker. Anggaran tidak terserap dilakukan realokasi untuk

kegiatan pelatihan yang lain untuk mengoptimalkan capaian realisasi anggaran.

Dari hasil evaluasi tersebut, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan urutan prioritas, kegiatan

dilaksanaakan sesegera mungkin di awal tahun untuk mengantisipasi apabila terjadi

perubahan target kinerja sehingga kegiatan tidak banyak tertunda pelaksanaannya.

Page 19: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 20

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal rencana pelaksanaan yang telah

ditetapkan di awal tahun.

2. Membina komunikasi yang lebih intensif dengan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

selaku instansi pembina, agar informasi mengenai program pelatihan pada tahun

berjalan bisa terpantau untuk mengantisipasi segera atas perubahan kebijakan

bidang pelatihan. Koordinasi juga bertujuan untuk penyusunan rencana program

pelatihan untuk tahun berikutnya yang lebih jelas dan terarah.

3. . Membuat perencanaan tahun berikutnya khususnya perencanaan pelatihan yang

lebih efisien dengan mempertimbangkan jumlah lokasi/pemetaan sasaran yang akan

dicapai serta hasil analisa kebutuhan pelatihan.

4. Melakukan monitoring dan evaluasi rutin terhadap anggaran masing-masing

kegiatan serta optimalisasi kegiatan untuk memaksimalkan capaian output kinerja

dan capaian serapan anggaran .

5. Menyusun perencanaan anggaran biaya kegiatan dengan mengacu pada realisasi-

realisasi tahun sebelumnya agar lebih efisien dalam pelaksanaannya.

Page 20: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 21

BAB IV

RENCANA KINERJA TAHUN 2020

A. Pokok-pokok Kebijakan Renja Tahun 2020

Arah kebijakan Bapelkes Semarang didasarkan pada arah kebijakan Kementerian

Kesehatan dan arah kebijakan Badan PPSDM Kesehatan. Arah kebijakan Kementerian

Kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan

semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dengan

mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan

pemanfaatan teknologi. Arah kebijakan Badan PPSDM Kesehatan yaitu pemenuhan dan

peningkatan kompetensi tenaga kesehatan termasuk SDM kesehatan lainnya.

Berdasarkan arah dan kebijakan Badan PPSDM Keseshatan tersebut, Bapelkes Semarang

adalah Pencapaian kuantitas dan kualitas pelatihan yang mendukung ketercapaian

peningkatan kompetensi SDM kesehatan yang dilatih.

B. Sasaran Program dan Kegiatan

Bapelkes Semarang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta

pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. Sebagai Unit

Pelaksana Teknis di bawah Badan PPSDM Kesehatan, Bapelkes Semarang mengelola

kegiatan pelatihan teknis, jabatan fungsional, penjenjangan, dan prajabatan bagi

aparatur kesehatan.

Dalam melihat pencapaian output maka dibutuhkan indikator yang digunakan sebagai

tolak ukur dalam pencapaian target kinerja 2020. Target Indikator Kinerja Bapelkes

Semarang mengalami perubahan dibandingkan tahun 2019. Berikut adalah

sararan program/kegiatan, indikator kinerja, dan target kinerja Bapelkes Semarang

Tahun 2020.

Page 21: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 22

Tabel 4Indikator Kinerja Bapelkes Semarang

Tahun 2020

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET

Pelaksanaan Pelatihan SumberDaya Manusia (SDM) Kesehatan

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) KesehatanYang Mendapat Sertifikat Pada PelatihanTerakreditasi

1.767Orang

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) KesehatanYang Mendapat Sertifikat Pada PelatihanTerakreditasi yang bersumber dari PenerimaanNegara Bukan Pajak (PNBP)

60orang

Persentase peserta pelatihan (latsar dankepemimpinan) dengan nilai akhir ≥ 80,1

80%

Persentase peserta pelatihan teknis dan fungsionaldengan kualifikasi memuaskan

70%

Presentase widyaiswara yang judul karya tulisnyadipublikasikan

30%

Presentase widyaiswara yang melakukan kajianproses pembelajaran

100%

Jumlah modul e-learning yang disusun 1 dokumen

Pada tahun 2020, Target Indikator Kinerja Bapelkes Semarang mengalami kenaikan

dari tahun 2019 yaitu dari 1.487 orang menjadi 1.767 orang sesuai Perjanjian

Kinerja yang telah ditetapkan. Perubahan target menyesuaikan kebijakan dari

Pusat Pelatihan Kesehatan tentang jumlah dan sebaran peserta latih di BBPK dan

Bapelkes Nasional. Adapun jenis pelatihan yang akan diselenggarakan pada

tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 5Rencana Pelatihan

Bapelkes Semarang Tahun 2020

No Nama Pelatihan JumlahPeserta

SeksiPenanggung

Jawab1 Pelatihan TKHI Embarkasi Solo (8 Angkatan) 287 Teknis2 Pelatihan TKHI Embarkasi Surabaya (8 Angkatan) 260 Teknis4 Pelatihan Pengendali Pelatihan (2 Angkatan) 60 Manajemen5 Pelatihan Tim Penilai Angka Kredit Jabfung (2 Angkatan) 60 Manajemen6 Pelatihan Jabfung (9 Angkatan) 270 Fungsional7 Pelatihan Latsar CPNS Gol III (6 Angkatan) 240 Manajemen8 Pelatihan Latsar CPNS Gol II (4 Angkatan) 160 Manajemen9 Diklatpim Tk IV (1 Angkatan) 30 Manajemen10 Pelatihan Tugsus Tenaga Kesehatan Secara Individu (13 Angkatan) 400 Teknis

Total Peserta 1767

Page 22: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 23

C. Rencana Kerja Kegiatan Tahun 2020

1. Pelatihan Teknis Bagi SDM Kesehatan;

a. Pelaksanaan Pelatihan Teknis

Untuk tahun 2020, pelatihan teknis akan diarahkan pada pelatihan prioritas yang

mendukung program Kementerian Kesehatan dan pelatihan unggulan Bapelkes

Semarang, yaitu pelatihan:

1) Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia

Dalam Pelayanan Kesehatan Haji, berdasar Keputusan Menkes

No:442/MENKES/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan

Haji Indonesia dan Keputusan Menkes Nomor 400/Menkes/SK/III/2010

tentang Pedoman Rekruitmen Petugas Kesehatan Haji Indonesia, peran

Petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Kelompok Terbang (Kloter)

sangat penting dan menentukan kesuksesan pelayanan kesehatan haji

secara keseluruhan. Pada tahun 2020 jumlah kloter TKHI yang dilatih di

Bapelkes Semarang berjumlah 178 kloter. Tugas TKHI Kloter adalah

memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap

jemaah kelompok terbangnya serta tugas-tugas administrasi di asrama

embarkasi, selama perjalanan, selama di Arab Saudi sampai di asrama

debarkasi.

Agar petugas TKHI dapat menjalankan tugasnya seperti tersebut di atas dan

mampu mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul selama bertugas,

Pusdiklat SDM Kesehatan dalam merancang pelatihan diawali dengan

melakukan pengkajian kebutuhan pelatihan, melalui: penelusuran laporan

tim pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan ibadah haji tahun

sebelumnya, penggalian pengalaman para pakar profesional kesehatan dan

petugas TKHI yang bertugas tahun sebelumnya. Proses pelatihan akan

berpusat pada peningkatan wawasan terhadap pengetahuan, sikap dan

ketrampilan baik individual maupun tim dalam memberikan pembinaan,

pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jemaah kelompok

terbangnya serta tugas-tugas administrasi.

Page 23: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 24

Penyelenggaraan pelatihan TKHI di Bapelkes Semarang melibatkan berbagai

pihak yang berkepentingan dan berkompeten. Selain bekerjasama dengan

Pukeshaji Kemenkes RI Bapelkes Semarang juga berkoordinasi dengan Dinkes

Propinsi Jawa Tengah dalam hal kepesertaan dan aturan administrasi.

Kurikulum, modul, dan pengendalian mutu mengacu pedoman Puslat SDM

Kesehatan

2) Pelatihan Pengendali Pelatihan.

Terselenggaranya pembangunan kesehatan untuk menuju masyarakat yang

sehat ditentukan oleh ketersediaan dukungan sumberdaya manusia (SDM)

kesehatan yang memadai. Peranan SDM Kesehatan dalam keberhasilan

pembangunan menjadi sangat esensial, mengingat bahwa pelayanan

kesehatan profesional di segala bidang, hanya akan terwujud apabila

didukung oleh tenaga pelaksana, yaitu SDM kesehatan yang profesional pula.

Dengan diberlakukannya Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 725/

MENKES/ SK/ V/ 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di

Bidang Kesehatan. Maka setiap organisasi di jajaran Departemen Kesehatan

diperkenankan untuk menyelenggarakan pelatihan teknis sesuai dengan

kebutuhan program. Pusdiklat sebagai organisasi yang bertanggung jawab.

Untuk itu perlu dipersiapkan sumber daya manusia di unit utama yang selain

memiliki kemampuan memadai dalam merencanakan dan

menyelenggarakan pelatihan juga sebagai seseorang yang mampu

mengendalikan proses pembelajaran dalam suatu pelatihan agar peran

strategis tersebut dapat dilaksanakan. Peran pengendali pelatihan yang

sedemikian penting, perlu dipahami oleh mereka yang akan mengendalikan

diklat. Karena itu, pelatihan bagi pengendali diklat akan diselenggarakan oleh

Bapelkes Semarang.

3) Pelatihan Team Penilai Jabatan Fungsional

Page 24: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 25

Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS dalam suatu

satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada

keterampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan

dengan angka kredit. Meski tidak disyaratkan angka kredit, namun

kompetensi seorang pemegang jabatan fungsional umum harus tetap

diperhatikan. Seorang pemegang jabatan fungsional umum selayaknya

memahami benar apa yang menjadi tugas dan fungsinya dan mampu

mengoptimalkan kinerjanya.

Jenjang kepangkatan dalam jabatan fungsional kesehatan di tentukan

dengan penilaian angka kredit. Angka kredit yang dimaksud merupakan

satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir kegiatan

yang harus dicapai oleh pejabat fungsional yang digunakan sebagai salah

satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan

fungsional. Dalam penentuan nilai perolehan angka kredit pejabat fungsional,

dilakukan oleh tim penilai angka kredit. Dalam pelaksanaan tugasnya tim

penilai dituntut untuk profesional, bertanggung jawab di bidang profesinya;

Obyektif, dan Kompeten. Peningkatan kompetensi jabatan tim penilai salah

satunya diperoleh dengan pelatihan.

2. Pelaksanaan Pelatihan Fungsional

a. Pelatihan Jabatan Fungsional Umum

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian

Kesehatan, selain jabatan struktural dan jabatan fungsional tertentu diperlukan

jabatan fungsional umum sebagai dasar dalam perencanaan dan penempatan

pegawai. Peraturan Menteri Kesehatan No 73 Tahun 2013 tentang Jabatan

Fungsional Umum di Lingkungan Kementrian Kesehatan mengatur secara lengkap

ketentuan, pengusulan, uraian tugas, dan hal-hal lain mengenai jabatan

fungsional umum.

Page 25: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 26

Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS dalam suatu satuan

organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keterampilan

tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan dengan angka kredit.

Meski tidak disyaratkan angka kredit, namun kompetensi seorang pemegang

jabatan fungsional umum harus tetap diperhatikan. Seorang pemegang jabatan

fungsional umum selayaknya memahami benar apa yang menjadi tugas dan

fungsinya dan mampu mengoptimalkan kinerjanya. Karena itu, Bapelkes

Semarang memandang perlu diselenggarakan pelatihan jabatan fungsional umum.

3. Pelatihan Penjenjangan

a. Pelatihan Dasar

Indonesia memiliki semua pra kondisi untuk mewujudkan visi negara

sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah,

potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang

relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola

secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia

masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global dewasa ini. Pegawai

Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola

prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan strategis mulai dari

memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai sektor

pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut,

diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi

standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya

secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti

tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat).

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan

Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis

Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi

Page 26: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 27

profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan yang kini dienal

sebagai Pelatihan Dasar (Latsar). Latsart ini dilaksanakan dalam rangka

membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian

berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu

bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.

Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola

penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak.

Praktik penyelenggaraan Latsar dengan pola pembelajaran klasikal yang

didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah untuk

membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, terutama proses internalisasi pada diri

masing-masing peserta. Berdasakan pertimbangan akan hal tersebut maka

dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Latsar yang memungkinkan peserta

untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara

mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas/tempat

magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan

demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya.

Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS

yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala

prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada, sehingga dapat

mempercepat peningkatan daya saing bangsa.

b. Pelatihan Kepemimpinan Pertama (PKP)

Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon IV memainkan

peranan yang sangat menentukan dalam membuat perencanaan pelaksanaan

kegiatan-kegiatan instansi dan memimpin bawahan dan seluruh stakeholder

stratejik untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut secara efektif dan efisien.

Tugas ini menuntutnya memiliki kompetensi kepemimpinan operasional, yaitu

kemampuan dalam membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan-kegiatan instansi

dan kemampuan mempengaruhi serta memobilisasi bawahan dan stakeholder

strategisnya dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.

Page 27: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 28

Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon IV seperti tersebut di atas,

penyelenggaraan PKP yang bertujuan sebatas membekali peserta dengan

kompetensi yang dibutuhkan menjadi pemimpin operasional dirasakan tidak cukup.

Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif, yaitu penyelenggaraan

yang memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah

dimilikinya. Peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang

suatu perubahan di unit kerjanya dan memimpin perubahan tersebut hingga

menimbulkan hasil yang signifikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah yang

kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam memperoleh

kompetensi yang ingin dibangun.

4. Pelatihan Strategis SDM Kesehatan

Pelatihan Tugas Khusus Individu (Program Stunting)

Sumber Daya Kesehatan merupakan faktor utama dalam upaya meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat di Indonesia, oleh karena itu penanganan SDM

Kesehatan telah mendapatkan prioritas khusus dari pemerintah, yang ditandai

dengan terbitnya berbagai kebijakan pemerintah pusat. Dalam Keputusan Menkes

Nomor 331/Menkes/SK/V/2006 disebutkan bahwa program Sumber Daya

Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran

tenaga kesehatan serta pemberdayaan profesi kesehatan sesuai dengan

kebutuhan pembangunan kesehatan. Sasarannya adalah tersedianya Sumber

Daya Manusia Kesehatan yang didistribusikan secara adil dan merata serta

dimanfaatkan secara berhasil guna dan berdayaguna.

Kebijakan pengaturan tenaga kesehatan telah tercantum dalam undang-undang

nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 26 pada ayat 1 disebutkan bahwa

pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan untuk pemerataan

pelayanan kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

1231/MENKES/PER/XI/2007 tentang penugasan khusus SDM Kesehatan

disebutkan bahwa jenis, kualifikasi dan jumlah SDM kesehatan ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat dengan memperhatikan usulan Pemerintah Daerah.

Pemanfaatan SDM kesehatan berada di bawah tanggung jawab Bupati/ Walikota

Page 28: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 29

bersama-sama dengan Gubernur dan harus disertai penyediaan sarana pelayanan

kesehatan, obat-obatan dan fasilitas lain sesuai standar berlaku. Penempatan SDM

Kesehatan sebagai tenaga penugasan khusus di pelayanan kesehatan daerah terpencil,

perbatasan dan kepulauan (DTPK), didasarkan pada Kepmenkes No.

1080/Menkes/SK/XI/2009 tentang pedoman pelaksanaan penugasan khusus SDM

Kesehatan. di puskesmas daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Tenaga

kesehatan penugasan khusus mendapatkan insentif penugasan khusus, hal ini

seperti pada KepMenKes No.1235/MenKes/SK/ XII/2007 tentang pemberian

insentif bagi SDM kesehatan yang melaksanakan penugasan khusus.

Implementasi pelaksanaan kebijakan SDM Kesehatan di DTPK mengalami berbagai

masalah terkait dengan distribusi SDM kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan

kepulauan (DTPK). Standar pelayanan kesehatan masih belum mencerminkan

kesesuain dengan kebutuhan daerah dan lokasi dan kondisi DTPKmasih belum spesifik.

Kebijakan standar pelayanan kesehatan adalah secara umum dan tidak jelas mengatur

standar pelayanan kesehatan spesifik untuk DTPK. Tenaga kesehatan yang

ditempatkan di DTPK belum memiliki kompetensi yang spesifik sesuai kebutuhan SDM

Kesehatan di DTPK. Untuk menunjang peningkatan kompetensi tersebut diperlukan

pelatihan bagi tenaga khusus yang akan ditempatkan di DPTK.

Secara umum, untuk mencapaii output meliputi tahapan pelaksanaan sebagai

berikut:

1. Pengajuan Akreditasi Pelatihan ke Lembaga Administrasi Negara atau Puslat

SDM Kesehatan

2. Koordinasi dan Persiapan dengan Puslat SDM Kesehatan, Biro Kepegawaian

Kemenkes RI, nara sumber, fasilitator, atau stakeholder terkait.

3. Pemanggilan Peserta

4. Penyiapan Modul dan Bahan Ajar

5. Pelaksanaan Pelatihan

6. Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan

7. Pelaksanaan Evaluasi (Peserta, Fasilitator, Penyelenggaraan)

8. Pengendalian Mutu Pelatihan (QC)

Page 29: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 30

9. Penyusunan Laporan Pelatihan

Output yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi peserta pelatihan yang meningkat

2. Dokumen Laporan akhir Pelatihan

3. Dokumen Pengendalian Mutu Pelatihan untuk dilaporkan Kepala

sebagai tindak lanjut perbaikan pelatihan berikutnya.

5. Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan

Untuk tahun 2020, target widyaiswara yang akan melakukan penulisan ilmiah

sejumlah tiga orang, dengan langkah-langkah:

a. Koordinasi penentuan tema penelitian dengan atasan dan rekan sejawat

b. Pencarian referensi

c. Pengambilan, pengumpulan, pengolahan, dan analisis data

d. Penyampaian hasil penelitian sementara pada atasan dan pihak terkait

e. Penulisan ilmiah

f. Seminar hasil penulisan

g. Publikasi penulisan di website dan buletin Bapelkes Semarang maupun jurnal

lainnya

Output kegiatan ini adalah karya tulis ilmiah widyaiswara yang telah dipublikasikan.

6. Penyusunan Kajian pembelajaran

Setiap widyaiswara ditargetkan melakukan kajian pembelajaran. Outputnya adalah

laporan pengendalian pelatihan yang mencakup analisis pembelajaran.

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan adalah:

a. Pengaturan jadwal pengendali pelatihan yang merata

b. Pelaksanaan pengendalian pembelajaran di kelas maupun non kelas

c. Pencatatan laporan harian pelaksanaan pembelajaran

d. Penyusunan laporan pengendalian pelatihan maksimal satu bulan setelah

pelatihan berakhir

Page 30: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 31

7. Penyusunan Modul E-Learning

Output kegiatan ini adalah modul pembelajaran jarak jauh berbasis internet. Tahapan

pelaksanaan kegiatan:

a. Penyusunan tim penyusun modul

b. Pengembangan desain: kurikulum

c. Penetapan modul yang dikembangkan

d. Penyusunan modul sesuai kurikulum

e. Uji kecil modul

f. Perbaikan modul

g. Peluncuran modul secara online

h. Pengelolaan administrasi keuangan dan non keuangan

D. Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2020

Tabel 6Rencana Anggaran

Bapelkes SemarangTahun 2020

Kode Kegiatan Jumlah

2076 Pelatihan SDM Kesehatan 17.237.318.000

2076.501 Pelatihan Bagi Sumber Daya ManusiaKesehatan 10.547.462.000

2076.504 Manajemen Pelatihan Kesehatan 1.174.033.000

2076.505 Pelatihan Strategis SDM Kesehatan 3.543.444.000

2076.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1.972.379.000

2079

Dukungan Manajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya pada ProgramPengembangan dan PemberdayaanSumber Daya Manusia Kesehatan

21.915.732.000

2079.603 Sarana Prasarana 4.643.247.0002076.604 Gedung Layanan Pendidikan dan Pelatihan 731.908.0002079.994 Layanan Perkantoran 16.540.577.000

Jumlah 39.153.050.000

Rencana Anggaran Bapelkes Semarang sebesar Rp. 39.153.050.000,00. Anggaran ini

Page 31: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 32

untuk membiayai dua kegiatan besar yaitu Pelatihan SDM Kesehatan sebesar Rp.

17.237.318.000,00 dan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan sebesar Rp. 21.915.732.000,00

E. Kesenjangan Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2020

Rencana Kerja Bapelkes Semarang disusun dengan berpedoman pada indikator kinerja

Bapelkes Semarang Tahun Anggaran 2020. Perjanjian kinerja antara Bapelkes Semarang

dengan Unit Eselon I di tandatangani sebagai bentuk kesepakatan untuk target kinerja

yang harus dicapai Bapelkes Semarang selama Tahun 2020. Terdapat perubahan target

Kinerja tahun 2020 dibandingkan target kinerja tahun sebelumnya. Pada tahun 2019

terdapat target kinerja “akreditasi institusi”. Pada tahun 2020, target ketujuh berubah

menjadi “penyusunan modul e-learning”.

Dengan adanya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan indikator kinerja Bapelkes

Semarang diupayakan bersesuaian dengan rencana kegiatan yang disusun. Meski

demikian, rencana kerja dibuat untuk mempertimbangkan berbagai aspek yang mungkin

berbeda dengan harapan dari penyusunan rencana kegiatan. Koordinasi yang luas

mencakup koordinasi dengan instansi Pembina (Puslat SDM Kesehatan), LAN, pihak

ketiga penyelenggara diklat yang bersifat sangat teknis, dan Bapelkes Mitra merupakan

salah satu alternatif mengatasi kesesenjangan yang mungkin timbul dari rencana

kegiatan dan rencana kerja. Baik rencana kegiatan maupun rencana kerja tahun 2020

bersifat sentralisasi pusat sebagai dampak kebijakan Kementerian Kesehatan.

Sentralisasi kegiatan Bapelkes Semarang memunculkan potensi perubahan-perubahan

pada rencana kerja yang telah disusun. Karena itu, rencana kerja yang disusun bersifat

terbuka dan fleksibel. Tahapan dalam rencana kerja memungkinkan dilakukan

penyesuaian dalam pelaksanaannya.

Dalam hal penyusunan rencana kerja berkaitan dengan penganggaran terdapat

beberapa kelemahan yang muncul dan memungkinkan timbul ketidaksesuaian dengan

rencana kegiatan. Pertama, anggaran biaya pelatihan yang telah disusun sudah

mengikuti template pusat baik dari pusat pelatihan kSDM Kesehatan maupun dari

Page 32: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 33

Lembaga Administrasi Negara untuk pelatihan dasar CPNS. Hal ini berimbas pada

realisasi anggaran yang kurang optimal dikarenakan tidak sesuai

kebutuhan/pelaksanaan. Kedua, mempertimbangkan fakta pada tahun anggaran

sebelumnya, kebijakan pelatihan cukup rentan mengalami perubahan. Hal ini

berdampak pada kemungkinan perubahan kegiatan dan revisi anggaran maupun

realokasi kegiatan. Karena itu penyusunan rencana kerja berkaitan dengan anggaran

dibangun dengan mempersiapkan alternatif kegiatan lain yang tidak terlalu berbeda

besaran anggarannya. Ini menjadi tugas dari masing-masing seksi penyelenggaraan

pelatihan untuk mempersiapkan rencana alternatif tersebut.

Page 33: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 34

BAB V

RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2020

Pada Tahun 2020 Bapelkes Semarang merencanakan beberapa pengembangan dalam

mendukung kinerjanya. Beberapa fokus yang akan dilaksanakan pada tahun 2020

adalah:

1) Pelaksanaan pelatihan teknis kesehatan, pelatihan jabatan fungsional, penjenjangan

prajabatan bagi aparatur kesehatan bersifat terpusat sesuai program nasional

Kementerian Kesehatan. Seluruh pelaksanaan direncanakan akan dikoordinasikan

dengan Puslat SDM Kesehatan, Biro Kepegawaian, Biro Perencanaan dan Anggaran,

Lembaga Administrasi Negara, Pihak Ketiga Penyelenggara Diklat, dan Balai Pelatihan

Kesehatan Daerah mitra Bapelkes Semarang.

b. Pelaksanaan pelatihan Sumber Daya Manusia ( SDM ) Teknis Non kesehatan yang

dilaksanakan dengan memperhatikan sertifikasi pelatihan yang akan dilaksanakan.

c. Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan mengirim widyaiswara untuk mengikuti

kegiatan seminar, workshop, penulisan karya tulis ilmiah dan publikasi karya tulis ilmiah

yang disusun. Karya Tuis Ilmiah merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan

profesionalisme Widyaiswara yang bermanfaat untuk memperkaya wawasan dan

memperdalam penguasaan bidang studi yang dijalani, menjadi media gagasan dan

pengetahuan dalam rangka mengembangkan bahan ajar.

d. Peningkatan kapasitas penyelenggara pelatihan melalui pelatihan TOC, Pengendali

Pelatihan, Web Pembelajaran, Layanan Prima Penunjang Pelatihan yang mendorong

pegawai memberikan pelayanan optimal.

e. Melakukan persiapan akreditasi Institusi atas Pelatihan Dasar CPNS yang habis masa

berlakunya pada tahun 2020.

f. Pelaksanaan kajian kebutuhan pelatihan dan evaluasi pasca pelatihan yang

direncanakan tersentralisasi oleh Puslat. SDM Kesehatan dan Unit Pelaksana Teknis

(UPT) PPSDM Kesehatan sebagai eksekutor kegiatan. Sebagai salah satu UPT, Bapelkes

Semarang akan menjadi pelaksana kegiatan dengan konsep dan desain dikembangkan

oleh Pusat Pelatihan Kesehatan.

g. Dukungan terhadap kinerja Bapelkes Semarang juga diwujudkan dalam rencana

pengadaan sarana laboratorium komputer berupa unit computer, kelengkapan audio

Page 34: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 35

kelas dan auditorium, kendaraan bermotor untuk opersional lapangan.

h. Peningkatan Prasarana kantor berupa rehabilitasi ruang auditorium Bapelkes

Semarang Kampus 1.

Page 35: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 36

BAB VI

EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN

Sesuai Permen PAN & RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), ditentukan

bahwa RKT merupakan salah satu materi evaluasi AKIP. Komponen-komponen

evaluasi RKT adalah: a) pemenuhan RKT, b) kualitas RKT dan c) implementasi RKT.

Evaluasi RKT diperlukan karena merupakan komponen penilaian dalam

pelaksanaan evaluasi AKIP. Tujuan evaluasi RKT adalah untuk memberikan informasi

mengenai capaian indikator pemenuhan, kualitas, dan implementasi RKT.

Implementasi evaluasi RKT disesuaikan dengan kondisi Balai Pelatihan

Kesehatan Semarang. Pelaksana evaluasi RKT di Balai Pelatihan Kesehatan Semarang

adalah Sub. Bagian Tata Usaha. Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi RKT

sesuai Tabel 4 berikut ini.

Tabel 7Instrumen Evaluasi RKT

Komponen Penjelasan Jadwal Keterangan

Pemenuhan RKT

a) Dokumen RKTtelah ada

Dokumen RKT adalahdokumen rencana kinerjatahunan yang isinyaminimalsesuaidengan formulir RKT.Penilaian dilakukan terhadapkeberadaandokumen RKTdengan ya/tidak.

Minggu IIJanuari TAberjalan

b) Dokumen RKT telahmemuat sasaranprogram, indikatorkinerja sasaran, dantarget kinerja tahunan

RKT telah memuatkeseluruhan substansikomponen tersebut

c) Dokumen PenetapanKinerja (PK) telah ada

Penetapan kinerjaditunjukkan dengankeberadaan dokumen

Minggu IFebruari tahunberjalan

d) Dokumen PK disusunsegera setelah anggarandisetujui

Penilaian dilakukan denganmenjawab ya/tidak

Page 36: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 37

e) Dokumen PK telahmemuat sasaran,program, indikatorkinerja, dan targetjangka pendek

PK telah memuat keseluruhansubtansi komponen tersebut.Bobot penilaian a/b/c/d/edidasarkan pada %pemenuhansubtansi komponen tersebutdalam dokumen RKT

f) PK telah menyajikanindikator kinerjakeluaran/yangdipersamakan

PK telah memuat keseluruhansubtansi komponen tersebut.Bobot penilaian a/b/c/d/edidasarkan pada %pemenuhansubtansi komponen tersebutdalam dokumen RKT

Kualitas RKT

a) Sasaran telahberorientasi keluaran(output)

Sasaran telah berkualitaske luaran (output). Bobotpenilaian a/b/c/d/edidasarkan pada % target tahunan

b) Kegiatan merupakancara untuk mencapaisasaran

Kegiatan yang direncanakandalam RKT memiliki hubungansebab akibat secara logisdengan sasaran dalam RKT.Bobot penilaian a/b/c/d/edidasarkan pada % kegiatanyang memiliki hubungan sebabakibat dengan sasarannya.

c) Indikator kinerja sasarantelah memenuhikriteria indikatorkinerja yang baik

Kualitas indikator kinerjasasaran dalam RKT telahmemenuhi kriteria SMART.Bobot penilaian a/b/c/d/edidasarkan pada %indikatorkinerja sasaran yangberkualitas baik (SMART).

d) Target kinerja ditetapkandengan baik

Target kinerja telahdisesuaikan dengan targetjangka menengah dalamRAK

e) Dokumen PK telahselaras dengandokumen PK atasannyadan dokumen RAK

PK telah memuatsasaran, indikator kinerja dantarget tahunan yang ada dalamRencana Aksi Kegiatan. Bobotpenilaian a/b/c/d/e didasarkanpada % sasaran, indikator kinerjakegiatan dan target dalam PKrelevan dengan Rencana AksiKegiatan.

f) Dokumen PK telahmenetapkan hal-halyang seharusnyaditetapkan (dalamkontrak kinerja/tugasfungsi)

PK telah menetapkan hal-hal yangperlu ditetapkan dalam kontrakkinerja/tugas fungsi.

Implementasi RKT

Page 37: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 38

a) Target kinerja yangdiperjanjikan telahdigunakan untukmengukur keberhasilan

Keberhasilan kinerja dihitungberdasarkan pencapaiankinerja dibandingkan dengantarget kinerja. Bobotpenilaian a/b/c/d/edidasarkan pada % realisasicapaian kinerja dibandingkantarget kinerja

b) Rencana aksi atas kinerjatelah dimonitorpencapaiannya secaraberkala

Monitoring rencana aksi ataskinerja dilakukan secaraberkala setiap bulan,triwulan, dan semester

Minggu pertamatiap bulan

c) Rencana aksi atas kinerjatelah dimanfaatkandalam pengarahan danpengorganisasiankegiatan

Rencana aksi atas kinerjadigunakan dalam pengarahandan pengorganisasian. Bobotpenilaian a/b/c/d/edidasarkan % indikator kinerjakegiatan dan luaran (output)dalam RKA.

Keterangan bobot penilaian:Tabel 8

Bobot PenilaianEvaluasi RKT dan Rencana Aksi

Jawaban Kriteria Nilai

A Memenuhi hampir semua kriteria (lebih dari 80% s/d 100% ) 1

B Memenuhi sebagian besar kriteria (lebih dari 60% s/d 80% ) 0,75

C Memenuhi sebagian kriteria (lebih dari 40% s/d 60%) 0,5

D Memenuhi sebagian kecil kriteria (lebih dari 20% s/d 40%) 0,25

E Sangat kurang memenuhi kriteria (kurang dari 20% ) 0

Page 38: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 39

BAB VII

PENUTUP

Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran yang lebih konkrit dan

operasional dari Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang dan Rencana Aksi Program

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Maksud

disusunnya Rencana Kinerja Tahunan adalah menjaga konsistensi dan keterpaduan

dalam perencanaan, pelaksanaan, penganggaran maupun pengawasan. RKT Balai

Pelatihan Kesehatan Semarang memuat sasaran, indikator kinerja dan target capaian

tahun 2020.

Rencana Kegiatan yang dikelola Balai Pelatihan Kesehatan Semarang

memerlukan proses dan waktu yang bertahab, sumber daya yang memadai serta

partisipasi seluruh komponen di Lingkungan Balai Pelatihan Kesehatan Semarang.

Rencana kinerja ini dapat tercapai bila dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan kerja

keras oleh sumberdaya manusia dan potensi yang ada, dengan harapan mampu

memberikan konstribusi positif bagi upaya Bapelkes semarang.

Pada prinsipnya setiap kegiatan mungkin akan menghadapi kendala yang bisa

terjadi pada input, proses dan output. Evaluasi kondisi capaian kinerja pada tahun 2019

dapat menjadi masukan terhadap antisipasi kendala yang mungkin muncul pada tahun

2020. Prediksi terhadap arah kebijakan dimanfaatkan untuk mengoptimalkan sumber

daya yang tersedia dan mengurangi potensi permasalahan di tahun 2019. Indikator

keberhasilan suatu organisasi tidak hanya diukur dari habisnya anggaran yang telah

dialokasikan, tetapi difokuskan pada pada aspek efisiensi yang dapat dicapai, kualitas

output yang dihasilkan serta efektivitas mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan.

Dengan tersusunnya Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ini, diharapkan

dapat memberikan gambaran yang jelas dan transparan atas pelaksanaan program dan

kegiatan Bapelkes Semarang Tahun 2020. Dengan demikian, diharapkan seluruh

kegiatan yang ditargetkan akan dapat dicapai setingi-tingginya.

.

Page 39: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 40

Page 40: RENCANAKINERJA ......1 PelatihanTKHI(EmbarkasiSolo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 2 PelatihanTKHI(EmbarkasiSurabaya) 260 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 3 TOT Tim

2