rencana tindakan kep jiwa pk

13
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN (PERILAKU KEKERASAN) Nama Klien : ......................... Ruangan : ......................... No. CM : ........................ Dx. Medis : ......................... Tgl. No. Dx. Dx. Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional Perilaku Kekerasan Tujuan Keperawatan: Klien dapat mengontrol atau mengendalikan perilaku kekerasan. Klien dapat membina Setelah ... x intervensi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat: Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik. o Sapa klien dengan ramah baik verbal Kepercayaan dari klien merupakan hal yang mutlak serta akan memudahkan dalam

Upload: anayouanis

Post on 15-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

keperawatan jiwa

TRANSCRIPT

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

(PERILAKU KEKERASAN)

Nama Klien : ......................... Ruangan : .........................

No. CM : ........................ Dx. Medis : .........................

Tgl. No. Dx.

Dx. Keperawatan PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Perilaku Kekerasan Tujuan Keperawatan:Klien dapat mengontrol atau mengendalikan perilaku kekerasan.

Klien dapat membina hubungan saling percaya.

Setelah ... x intervensi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat: Ekspresi wajah

bersahabat; Menunjukkan

rasa senang; Ada kontak

mata; Mau berjabat

tangan; Mau

menyebutkan nama;

Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik.o Sapa klien dengan ramah

baik verbal maupun nonverbal;

o Perkenalkan nama, nama panggilan, dan tujuan perawat berkenalan;

o Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien;

o Buat kontrak yang jelas;o Jujur dan menepati janji;o Tunjukkan sikap empati

Kepercayaan dari klien merupakan hal yang mutlak serta akan memudahkan dalam melakukan pendekatan dan tindakan keperawatan kepada klien.

Mau menjawab salam;

Mau duduk berdampingan dengan perawat;

Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.

Ekspresi klien.

dan menerima klien apa adanya;

o Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien;

o Dengarkan dengan penuh perhatian dan ekspresi perasaan klien.

Klien dapat mengenal penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya.

Setelah ... x interaksi klien mampu menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya: Menceritakan

penyebab perasaan jengkel/marah, baik dari diri sendiri maupun lingkungannya.

Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya:o Motivasi klien untuk

menceritakan penyebab rasa kesal atau jengkelnya;

o Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap ungkapan perasaan klien.

Menentukan mekanisme koping yang dimiliki klien dalam menghadapi masalah serta sebagai langkah awal dalam menyusun strategi berikutnya.

Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan.

Setelah ... x interaksi klien menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasan:

Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya:o Motivasi klien untuk

menceritakan kondisi

Deteksi dini sehingga dapat mencegah tindakan yanf dapat membahayakan klien dan lingkungan sekitar.

Tanda sosial: bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasan;

Tanda emosional: perasaan marah, jengkel, dan bicara kasar.

Tanda fisik: mata merah, tangan mengepal, ekspresi tegang, dan lain-lain.

fisik saat perilaku kekerasan terjadi;

o Motivasi klien menceritakan kondisi emosionalnya saat terjadi perilaku kekerasan;

o Motivasi klien menceritakan hubungan dengan orang lain saat terjadi perilaku kekerasan.

Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang pernah dilakukan.

Setelah ... x interaksi klien menjelaskan:

Jenis-jenis ekspresi kemarahan yang selama ini dilakukannya;

Perasaan saat melakukan kekerasan;

Efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah.

Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini:o Motivasi klien untuk

menceritakan jenis-jenis tindakan kekerasan yang selama ini pernah dilakukannya;

o Motivasi klien untuk menceritakan perasaan setelah tindakan tersebut;

o Diskusikan apakah

Melihat mekanisme koping klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

dengan tindakan tersebut masalah yang dialami

Klien dapat mengidentifikasi akibat dari perilaku kekerasan.

Setelah ... x interaksi klien menjelaskan akibat tindakannya bagi: Diri sendiri; Orang lain; Lingkungan.

Diskusikan dengan klien akibat negatif yang dilakukan kepada/pada: Diri sendiri; Orang lain; Lingkungan.

Membantu klien melihat dampak yang ditimbulkan akibat perilaku kekerasan yang dilakukan klien.

Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahannya.

Setelah ... x interaksi klien: Menjelaskan cara

yang sehat untuk mengungkapkan marah.

Diskusikan dengan klien:o Apakah klien mau

mempelajari cara baru untuk mengungkapkan marah yang sehat;

o Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien;

o Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah:Cara fisik: napas dalam, pukul bantal atau kasur, olahraga;Cara verbal:

Menurunkan perilaku destruktif yang akan mencederai klien dan lingkungan sekitar.

mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain;Cara sosial: latihan asertif dengan orang lain;Cara spiritual: sholat/berdoa, dxikir, meditasi, dan lain-lain.

Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan.

Setelah ... x interaksim klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan: Fisik: tarik napas

dalam-dalam, memukul bantal/kasur;

Verbal: mengungkapkan perasaan jengkel/kesal kepada orang lain tanpa menyakiti;

Spiritual: berdoa sesuai agama.

Diskusikan cara yang akan dipilih dan anjurkan klien memilih cara yang memungkinkan untuk mengungkapkan kemarahan.

Latih klien memeragakan cara yang dipilih:o Peragakan cara yang

dipilih;o Jelaskan manfaat cara

tersebut;o Anjurkan klien

menirukan peragaan yang sudah dilakukan;

o Beri penguatan kepada klien, perbaiki cara yang masih belum sempurna.

Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat

Keinginan untuk marah tidak tahu kapan munculnya, serta siapa yang akan memicunya.

Meningkatkan kepercayaan diri klien, serta asertifitas klien saat marah/jengkel.

Meningkatkan asertifitas klien dalam menghadapi marah.

marah/jengkel.Klien mendapat dukungan dari keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan.

Setelah ... x interaksi, keluarga: Menjelaskan cara

merawat klien dengan perilaku kekerasan.

Mengungkapkan perasaan puas dalam merawat klien.

Diskusikan pentingnya peran dan dukungan keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan.

Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan.

Jelaskan pengertian, penyebab, akibat, dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dilakukan oleh keluarga.

Peragakan cara merawat klien.Beri kesempatan keluarga untuk

memperagakan ulang.Beri pujian kepada keluarga

setelah peragaan.Tanyakan perasaan keluarga

setelah mencoba cara yang dilatih.

Keluarga merupakan sistem pendukung utama bagi klien.

Klien menggunakan obat sesuai program yang telah ditetapkan.

Setelah ... x interaksi, klien menjelaskan:o Manfaat

minum obat;

Jelaskan kepada klien:o Manfaat minum obat;o Kerugian tidak minum

obat;o Nama obat;

Menyukseskan program pengobatan klien.

o Kerugian tidak minum obat;

o Nama obat;o Bentuk dan

warna obat;o Dosis yang

diberikan;o Waktu

pemakaian;o Cara

pemakaian;o Efek yang

dirasakan. Setalah ... x

interaksi, klien menggunakan obat sesuai program.

o Bentuk dan warna obat;o Dosis yang diberikan;o Waktu pemakaian;o Cara pemakaian;o Efek yang dirasakan.

Anjurkan klien:o Meminta dan

menggunakan obat tepat waktu;

o Melapor kepada perawat/dokter jika mengalami efek yang tidak biasa;

o Beri pujian terhadap kedisiplinan klien menggunakan obat.

DAFTAR PUSTAKA

Azis R., dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino Gondoutomo.

Balitbang. 2007. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor.

Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan

SP) untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi S-1 Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Keliat, Budi Anna. 1999. Gangguan Konsep Diri. Edisi 1. Jakarta: EGC.

. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC.

Stuart, G. W. Dan S. J. Sundeen. 1995. Principles and Practice Psychiatric Nursing. 5th ed. St.Louis Mosby Year Book.

Townsend C. Mary. 1998. Diagnosa Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: EGC.