rencana strategis tahun 2020 - 2024 -...
TRANSCRIPT
-
i | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
RENCANA STRATEGIS
PERWAKILAN BKKBN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2020 - 2024
PERWAKILAN BKKBN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2020
-
ii | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Strategis (Renstra) Program Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana tahun 2020 – 2024 telah
selesai disusun. Rencana Strategi tersebut merupakan jabaran Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 – 2024 yang memuat visi dan misi
pemerintah 5 tahun ke depan.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidak hanya mempunyai tugas fungsi penyelenggaraan
bidang keluarga berencana saja tetapi juga mencakup bidang penyerasian kebijakan
kependudukan dan peningkatan penyediaan data informasi kependudukan. Akhir tahun 2019
BKKBN mengemas dan memperkenalkan istilah Program Kependudukan, Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) menjadi Program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana atau yang disingkat Bangga Kencana. Penyusunan
renstra ini mengacu kepada ketentuan dan pendekatan perencanaan nasional sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang system perencanaan pembangunan nasional
dengan menggunakan pendekatan Balance Score Card (BSC). RENSTRA Pembangunan
Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana tahun 2020 - 2024 merupakan dokumen
perencanaan penting yang nantinya akan menjadi pedoman untuk peningkatan kinerja
BKKBN dan menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan dan mitra kerja BKKBN di dalam
menyelenggarakan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga
Berencana.
Demikian RENSTRA ini dapat tersusun berkat kerja sama dari semua tim penyusun,
semoga RENSTRA ini dapat bermanfaat bagi pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta, Juni 2020
Kepala,
Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM., MPS. MA
-
iii | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 KONDISI UMUM ..................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN ............................... Error! Bookmark not defined.
BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI .............. Error!
Bookmark not defined.
2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI PERWAKILAN BKKBN DIY ............Error! Bookmark not
defined.
2.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERWAKILAN BKKBN DIY ...Error! Bookmark not
defined.
BAB III SASARAN, INDIKATOR DAN INISIATIF STRATEGI KEGIATAN ..Error! Bookmark not
defined.
3.1 SASARAN PROGRAM, SASARAN KEGIATAN DAN KELUARAN/OUTPUT ................ Error!
Bookmark not defined.
3.2 INDIKATOR SASARAN PROGRAM, INDIKATOR KINERJA KEGIATAN, INDIKATOR
OUTPUT KOMPONEN, DAN SUBKOMPONEN ............. Error! Bookmark not defined.
3.3 INISIATIF STRATEGI KEGIATAN PRIORITAS ............ Error! Bookmark not defined.
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ...... Error! Bookmark not defined.
4.1 TARGET KINERJA PERWAKILAN BKKBN DIY ............. Error! Bookmark not defined.
4.2 KERANGKA PENDANAAN PERWAKILAN BKKBN DIY ... Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP ............................................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Matriks Kinerja dan Pendanaan Perwakilan BKKBN D.I.Yogyakarta
Lampiran 2 : Peta Strategi Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
-
1 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional menetapkan bahwa
pimpinan Kementerian/Lembaga menentukan Rencana Strategis (Renstra) K/L
setelah disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN). Sehubungan dengan hal tersebut, Renstra BKKBN tahun 2020-2024 telah
disusun dengan mengacu kepada RPJMN 2020-2024. Undang-Undang Nomor 52
Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
mengamanatkan bahwa peran BKKBN tidak terbatas pada penyelenggaraan
Program KB akan tetapi juga meliputi penyerasian pengendalian penduduk. Peran
dan fungsi baru BKKBN diperkuat dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 62
Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,
Peraturan Presiden no 3 tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan
Presiden nomer 103 tahun 2001 tentang Kependudukan, tugas, fungsi,
kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja lembaga pemerintah non
kementerian serta Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72/PER/B5/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,
Peraturan Kepala BKKBN Nomor 82/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi.
Akhir tahun 2019 BKKBN mengemas dan memperkenalkan istilah Program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) menjadi
Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana atau
yang disingkat Bangga Kencana.
1.1. Kondisi Umum
Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki
di DIY sebanyak 1.708.910 jiwa dan perempuan 1.748.581 jiwa, sehingga nilai
seks rasionya sebesar 97,73. Artinya, terdapat 98 penduduk laki-laki untuk
setiap 100 penduduk perempuan atau jumlah penduduk perempuan 2,27
persen lebih banyak dari penduduk laki-laki. Bila dibanding dengan hasil
-
2 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Sensus Penduduk tahun 2000, maka seks rasio tahun 2010 mengalami
penurunan dari 98,3 menjadi 97,73. Seks rasio di hampir semua
kabupaten/kota memiliki nilai kurang dari 100, artinya jumlah penduduk
perempuan lebih dominan dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Namun
demikian, Kabupaten Sleman justru memiliki seks rasio lebih dari 100 yang
berarti jumlah penduduk laki-lakinya lebih banyak dari perempuan.
Hampir semua kabupaten/kota juga mengalami penurunan seks rasio,
kecuali Bantul yang meningkat dari 99 persen pada tahun 2000 menjadi 99,45
persen pada tahun 2010. Seks rasio berdasarkan kelompok umur menunjukkan
pola yang semakin menurun seiring dengan meningkatnya kelompok umur.
Nilai seks rasio penduduk DIY mulai dari lahir sampai umur 29 tahun berada di
atas 100, artinya jumlah penduduk laki-laki pada usia tersebut lebih dominan
dari perempuan. Mulai usia 30 tahun, jumlah penduduk perempuan cenderung
lebih dominan dari laki-laki yang ditunjukkan oleh nilai sex rasio yang kurang
dari 100.
Rasio beban ketergantungan (Dependency Ratio) dihitung dari
perbandingan antara banyaknya penduduk yang belum/tidak produktif secara
ekonomi (usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya
penduduk yang berusia produktif (usia 15-64 tahun). Rasio ketergantungan
penduduk DIY pada tahun 2010 tercatat sebesar 45,9 persen. Secara kasar,
hal ini berarti setiap 100 penduduk produktif menanggung sekitar 46 orang
yang belum produktif dan sudah tidak produktif. Angka tersebut lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2000 yang sebesar 44,7 persen. Semakin tinggi
rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus
ditanggung penduduk usia produktif.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DIY tahun 2011 menunjukkan
bahwa angka harapan hidup (AHH) di DIY tertinggi diantara provinsi di
Indonesia, yaitu 73.27 tahun sedangkan angka nasional 69.65 tahun. Angka
harapan hidup ini merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.
Selain itu, rata-rata lama sekolah di DIY mencapai 9.20 tahun sedangkan
nasional 7.94 tahun.
Pembangunan Kependudukan di Indonesia selama ini telah diletakkan
dalam konteks pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencakup
pembangunan manusia sebagai subyek (human capital) dan obyek (human
-
3 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
resources) pembangunan yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia
(life cycle approach). Secara garis besar Pembangunan Kependudukan
meliputi 5 (lima) aspek penting, yaitu: Pertama berkaitan dengan kuantitas
penduduk, antara lain jumlah, struktur dan komposisi penduduk, laju
pertumbuhan penduduk, serta persebaran penduduk; Kedua berkenaan
dengan kualitas penduduk yang berkaitan dengan status kesehatan dan angka
kematian, tingkat pendidikan, dan angka kemiskinan; Ketiga adalah mobilitas
penduduk, seperti tingkat migrasi yang mempengaruhi persebaran penduduk
antar wilayah, baik antar pulau maupun antara perkotaan dan perdesaan;
Keempat adalah data dan informasi penduduk; Kelima adalah penyerasian
kebijakan kependudukan.
Pembangunan Kependudukan merupakan program lintas sektor, oleh
sebab itu penyerasian kebijakan antar bidang dan antar sektor harus menjadi
perhatian bersama sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling bertolak
belakang. Sejak tidak adanya lembaga pemerintah yang menangani
penyerasian kebijakan tersebut, banyak terjadi ketidakselarasan kebijakan
pembangunan yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga pemerintah di
Indonesia, termasuk dalam penyediaan dan peningkatan kualitas data dan
informasi kependudukan serta pengarahan mobilitas penduduk.
Keberhasilan pembangunan kependudukan dalam rangka menurunkan
angka fertilitas dan peningkatan usia harapan hidup di Indonesia selama ini
telah menghasilkan transisi demografi. Transisi demografi tersebut ditandai
dengan menurunnya angka kelahiran dan kematian, dan disertai peningkatan
angka harapan hidup. Hal tersebut telah mengubah struktur umur penduduk,
yakni menurunnya proporsi penduduk usia di bawah 15 tahun yang diikuti
dengan meningkatnya proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan
meningkatnya proporsi penduduk usia tua (65 tahun ke atas) secara perlahan.
Selanjutnya kondisi tersebut menyebabkan angka ketergantungan menurun
yang disebut dengan bonus demografi. Bonus demografi ini merupakan
jendela peluang (Window of Opportunity) yang menjadi landasan untuk memicu
pertumbuhan ekonomi. Bonus demografi tersebut diperkirakan akan terjadi
hanya sekali saja dalam sejarah dan waktunya sangat pendek, yaitu sekitar 5
tahun dari tahun 2020-2025 (Proyeksi Penduduk berdasarkan SUPAS 2005),
dengan syarat angka kelahiran dapat dikendalikan. Bonus demografi atau
-
4 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
besarnya proporsi penduduk usia produktif seharusnya seimbang dengan
kualitas SDM yang ada sehingga peluang emas tersebut dapat dimanfaatkan
untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Oleh karena itu perlu beberapa upaya, seperti : peningkatan kualitas sumber
daya manusia agar mempunyai kompetensi dan daya saing tinggi; penyediaan
kesempatan kerja produktif, upaya menciptakan kesempatan kerja produktif;
dan pemberdayaan perempuan agar memasuki pasar kerja sehingga dapat
menambah tabungan keluarga.
1.2. Potensi dan Permasalahan
Berdasarkan analisis internal dan eksternal maka potensi dan
permasalahan yang dihadapi oleh BKKBN dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.1.1 Potensi
Potensi BKKBN dapat diidentifikasi dari hasil analisis sebagai berikut :
1. Pengalaman BKKBN dalam pengendalian penduduk melalui program
KB dengan menggerakkan masyarakat dan promosi program KB.
2. Keberadaan bidang pelatihan, penelitian dan pengembangan
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana yang
responsif terhadap kebutuhan pemangku kepentingan dan mitra kerja.
3. Dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memadai, baik
untuk kepentingan internal dan eksternal.
4. Jaringan kemitraan yang kuat dengan lembaga pemerintah, baik
nasional maupun daerah, serta lembaga non pemerintah dan perguruan
tinggi.
5. Beragamnya kelompok kegiatan dengan materi lengkap dan mekanisme
pelaksanaan yang sistematis.
6. Efektivitas dan efisiensi pengelolaan pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada dan sistem pengelolaan yang transparan dan akuntabel.
7. Budaya kerja “Cerdas, Tangguh, Kerjasama, Integritas dan Ikhlas (Cetak
Tegas)” sebagai upaya pengerahan atau mobilitas sumber daya yang
belum optimal.
-
5 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Berbagai potensi tersebut di atas, merupakan salah satu modal dasar bagi
BKKBN untuk menjadi lembaga pemerintah yang memegang amanah dalam
merevitalisasi Program KB dan menyerasikan kebijakan kependudukan
dengan kebijakan pembangunan lainnya.
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai beberapa
faktor yang dapat mendukung bagi keberhasilan Program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di
Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain :
- Dukungan berbagai pihak yang menjadi mitra pelaksanaan Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana
(Bangga Kencana) di Daerah Istimewa Yogyakarta
- Tingginya komitmen dan perhatian dari stakeholder maupun masyarakat
dalam menerima Sosialisasi Program Program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)
- Adanya Perda Ketahanan Keluarga tahun 2018 sebagai rujukan bahwa
pelaksanaan program ketahanan keluarga dilaksanakan dengan lintas
sektor
- Terbentuknya beberapa kampung KB sebagai miniatur untuk
mengetahui perkembangan pelaksaaan program Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana
(Bangga Kencana)
- Adanya anggaran desa sebagai salah satu pendorong keberlangsungan
program Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan
Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di tingkat wilayah
1.1.2 Permasalahan
Ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan dalam periode
pembangunan lima tahun mendatang. Permasalahan di bawah ini meliputi
kelemahan dan tantangan yang berkaitan dengan kapasitas kelembagaan
BKKBN dan pelaksanaan pembangunan Keluarga, Kependudukan dan KB.
-
6 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
a. Kelemahan
1. Dampak kesenjangan kompetensi SDM aparatur BKKBN yang
disebabkan adanya kebijakan zero growth terhadap pengadaan
pegawai baru selama kurang lebih 8 tahun (1996-2004).
2. Sarana dan prasarana operasional penggerakan masyarakat yang
kurang memadai.
3. Metode, fasilitasi dan mekanisme pembinaan pemerintah pusat kepada
kabupaten/kota dalam pelaksanaan program KB tidak optimal.
b. Tantangan
1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Program KB terutama di tingkat
kabupaten/kota. Perubahan lingkungan strategis seperti perubahan
sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi yang
menyebabkan bervariasinya kelembagaan yang menangani Program
KB Nasional di kabupaten/kota. Perubahan kelembagaan pengelolaan
Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana dari Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional diikuti dengan
perubahan kelembagaan pengelola Program Kependudukan dan
Keluarga Berencana baik di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota.
2. Meningkatkan Program Kependudukan KB dan Pembangunan
Keluarga menjadi program prioritas di kabupaten/kota
3. Meningkatkan dukungan sarana, prasarana, operasional dan anggaran
Program KKB di kabupaten/kota. Perlunya BKKBN secara terus-
menerus menyampaikan advokasi program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) pada para
pemangku kepentingan agar pembangunan Keluarga, Kependudukan
dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) menjadi program prioritas
di daerah.
4. Meningkatkan pembinaan dan pelatihan teknis bagi Institusi KB yang
berada di lini lapangan seperti PKB/PLKB, PPKBD dan Sub PPKBD
agar memiliki kemauan dan kemampuan dalam melaksanakan
tugasnya sebagai institusi masyarakat/kader dengan baik.
-
7 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
5. Meningkatkan sinergitas kebijakan dalam Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) baik di
pusat maupun daerah.
c. Peluang
1. Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
diberi mandat untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan
menyelenggarakan program KB Nasional. Dalam melaksanakan
tugasnya BKKBN mempunyai fungsi dalam perumusan kebijakan
nasional, penetapan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK),
pelaksanaan advokasi, penyelenggaraan komunikasi, informasi dan
edukasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi, serta pembinaan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota memperjelas pembagian
kewenangan pengelolaan Program KB di tingkat pusat, dan
kabupaten/kota.
3. Komitmen mitra kerja yang cukup baik dalam mendukung kebijakan
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana
(Bangga Kencana) Nasional.
Namun demikian masih terdapat beberapa faktor penghambat
pelaksanaan Program Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan
dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di DIY antara lain :
- Belum optimalnya pemanfaatan media dalam advokasi dan KIE.
- Sosialisasi dan promosi program Program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) belum
semuanya terfokus pada sasaran
- Kurangnya sinergitas program dan anggaran dengan mitra kerja terkait
atau pengelola program dari tingkat provinsi hingga tingkat wilayah
dalam melakukan pembinaan program Program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)
-
8 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Dalam hal pengendalian kuantitas penduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta,
beberapa hal yang harus mendapat perhatian khusus adalah :
a. Angka Fertilitas total (TFR) di DIY berdasarkan beberapa hasil survei
menunjukkan tren kenaikan dan saat ini berada di angka 2,2 anak per
wanita (laporan SDKI 2017) meskipun angka tersebut lebih rendah dari
angka nasional dan mendekati ideal (2,1 anak per wanita).
b. Kesertaan ber KB
1) Kesertaan ber KB all method meningkat menjadi 76%, namun KB
modern mengalami penurunan (57,3%), hal ini karena adanya
peningkatan metode KB tradisional dari 10,3% menjadi 18,6% (laporan
SDKI 2017)
2) Angka Putus Pakai masih tinggi yaitu sebesar 28,4% (laporan SDKI
2017)
3) Capaian peserta KB baru (PB) tidak berdampak terhadap penambahan
Peserta KB aktif (PA) modern.
4) Prevalensi KB MKJP mengalami penurunan sebesar 2,5% dan saat ini
menjadi 18,6%, terutama penurunan pemakaian KB IUD/AKDR/Spiral
(laporan SDKI 2017)
c. Masih rendahnya indeks pengetahuan remaja tentang masa subur yaitu
64,4% (Laporan SKAP 2018).
d. Penguatan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga
Berencana (Bangga Kencana)
1) Pesan Kunci Advokasi dan KIE perlu penajaman, terdapat
Kesenjangan Mendapatkan Informasi
2) Peran mitra kerja dalam operasional program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) perlu
ditingkatkan
3) Dukungan tenaga penggerakan lini lapangan perlu ditingkatkan
4) Pemanfaatan Data Kependudukan Berbasis Keluarga perlu
dioptimalkan
-
9 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PERWAKILAN BKKBN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Visi BKKBN adalah “terwujudnya Keluarga Berkualitas dan Pertumbuhan
Penduduk yang Seimbang guna mendukung tercapainya Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong.” Visi
BKKBN mengandung pengertian :
- Keluarga berkualitas, yaitu tentram, mandiri dan bahagia. Untuk mencapai
keluarga berkualitas angka kelahiran total (TFR) diturunkan menjadi 2,26
pada tahun 2020 sampai dengan 2,1 pada tahun 2024.
- Kebijakan pengendalian penduduk dilaksanakan untuk mewujudkan
Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) dan menghasilkan Bonus Demografi.
Pengendalian penduduk berkontribusi pada pembangunan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.
- Pengaturan kelahiran melalui berbagai kegiatan prioritas Bidang Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB KR) yang komprehensif dan
pendewasaan usia perkawinan (PUP) yang merupakan salah satu upaya
pokok dalam menurunkan TFR. Bidang KB KR meningkatkan kesehatan ibu
dan anak guna membangun manusia berkualitas dan berdaya saing.
- Pembangunan keluarga yang holistic integratif sesuai siklus hidup sebagai
salah satu upaya meningkatkan kualitas keluarga yang berketahanan dan
berkarakter.
BKKBN mempunyai misi untuk mewujudkan visi tersebut, yaitu :
- Mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam rangka menjaga kualitas dan
struktur penduduk seimbang
- Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi secara
komprehensif
- Menyelenggarakan pembangunan keluarga yang holistik integratif sesuai
siklus hidup
-
10 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
- Membangun kemitraan, jejaring kerja, peran serta masyarakat dan kerjasama
global
- Memperkuat inovasi, teknologi, informasi dan komunikasi
- Membangun kelembagaan, meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan SDM
aparatur
Tujuan BKKBN dalam Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024 yaitu :
- Mewujudkan keluarga berkualitas, yaitu keluarga yang tentram, mandiri dan
bahagia
- Mengendalikan struktur penduduk menuju Penduduk Tumbuh Seimbang
(PTS) dengan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga terwujud
bonus demografi yang bermanfaat bagi pembangunan.
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Perka BKKBN Nomor 82 Tahun 2011 (pasal 2), Perwakilan
BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan
keluarga berencana di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai fungsi sebagai
berikut :
- Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan nasional di
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyelenggaraan Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga.
- Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan Norma, Standar,
Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di Bidang Pengendalian Penduduk,
Penyelenggaraan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Keluarga
Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga.
- Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di Bidang Pengendalian
Penduduk, Penyelenggaraan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga.
- Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi, penggerakan
hubungan antarlembaga, bina lini lapangan, serta pengelolaan data dan
informasi di Bidang Pengendalian Penduduk, Penyelenggaraan Keluarga
-
11 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Sejahtera dan
Pemberdayaan Keluarga.
- Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyelenggaraan Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga.
- Pelaksanaan tugas administrasi umum.
- Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya.
2.2. Arah Kebijakan dan Strategi
Arah kebijakan dan strategi Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
mengacu pada arah kebijakan BKKBN yang tertuang dalam Renstra BKKBN 2020-
2024. Lima arah kebijakan dan strategi Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang holistik integratif
sesuai siklus hidup, serta menguatkan pembentukan karakter di keluarga
melalui strategi:
o Penguatan pemahaman 8 fungsi keluarga.
o Optimalisasi pola asuh dan pendampingan balita dan anak, serta
pembentukan dan penguatan karakter sejak dini melalui keluarga.
o Peningkatan pola asuh dan pendampingan remaja, peningkatan
kualitas dan karakter remaja, serta penyiapan kehidupan berkeluarga
bagi remaja.
o Peningkatan kemandirian ekonomi bagi keluarga, dengan sasaran
khusus keluarga-keluarga akseptor KB lestari, keluarga peserta MKJP
khususnya MOP dan MOW, serta peserta KB mandiri di wilayah
Kampung KB.
o Peningkatan ketahanan dan kemandirian keluarga rentan.
o Penguatan pelayanan ramah lansia melalui tujuh dimensi lansia
tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia
o Peningkatan kemitraan pembangunan keluarga.
b. Memperkuat pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk
melalui strategi:
-
12 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
o Pengembangan Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK).
o Penguatan sinergitas kebijakan penyelenggaraan pengendalian
penduduk.
o Peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan.
o Peningkatan sinkronisasi dan pemanfaatan data/informasi
kependudukan.
c. Meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan KBKR yang komprehensif
berbasis kewilayahan dan fokus pada segmentasi sasaran melalui strategi:
o Penguatan kapasitas fakses dan jaringan/jejaring yang melayani
KBKR.
o Penguatan kemitraan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
KBKR.
o Peningkatan jangkauan pelayanan KBKR di wilayah dan sasaran
khusus.
o Peningkatan KB pria.
o Penguatan promosi dan konseling kesehatan reproduksi berdasarkan
siklus hidup, pencegahan Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD), dan
peningkatan pelayanan KB Pasca Persalinan (KB PP).
o Peningkatan kemandirian PUS dalam ber-KB.
d. Meningkatkan advokasi dan penggerakan Program Bangga Kencana sesuai
karakteristik wilayah dan segmentasi sasaran, yang dapat diwujudkan melalui
strategi:
o Peningkatan penyebarluasan materi KIE Program Bangga Kencana
sesuai segmentasi sasaran dan wilayah.
o Peningkatan kinerja tenaga Penyuluh KB/PLKB dan pemberdayaan
masyarakat melalui penggerakan kader PPKBD/Sub-PPKBD.
e. Memperkuat sistem informasi keluarga yang terintegrasi, dengan strategi:
o Peningkatan kualitas dan pemanfaatan data/informasi Program
Bangga Kencana berbasis teknologi informasi di seluruh tingkatan
wilayah.
o Pengembangan smart technology/smart program untuk memperkuat
pengelolaan Program Bangga Kencana.
-
13 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Agar operasionalisasi Program Bangga Kencana dapat berjalan dengan baik, perlu
mendapatkan dukungan dari :
a. Aspek Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan Program Bangga Kencana
Bidang Pelatihan dan Pengembangan bertugas untuk meningkatkan kualitas
SDM, memanfaatkan hasil penelitian, dan pengembangan inovasi, yang dapat
diwujudkan melalui strategi:
- Peningkatan kualitas SDM Program Bangga Kencana melalui
pendidikan dan pelatihan yang terstandarisasi berbasis teknologi
informasi.
- Peningkatan kualitas, pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
inovasi Program Bangga Kencana sebagai input/masukan bagi
rumusan kebijakan.
b. Aspek Dukungan Manajemen
Sekretariat memberikan dukungan manajemen terhadap Program Bangga
Kencana melalui strategi:
- Sosialisasi landasan hukum kependudukan dan KB, serta pengelolaan
organisasi dan tatalaksana.
- Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan dan BMN.
- Penguatan perencanaan program dan anggaran.
- Peningkatan kualitas pengelolaan administrasi kepegawaian dan
pengembangan SDM aparatur.
- Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran dan kerumahtanggaan
yang berkualitas.
c. Aspek Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Peningkatan akuntabilitas pengelolaan Program Bangga Kencana guna
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui strategi:
- Pembinaan pengelolaan keuangan secara tertib, taat pada peraturan
perundangan, ekonomis, efektif, dan efisien.
- Pembinaan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) dan pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) secara efektif dan
efisien di Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
14 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
- Monitoring terhadap kebijakan Kepala BKKBN dan Kepala Perwakilan
BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta agar dilaksanakan secara
konsisten.
- Pemantauan pencapaian sasaran strategis Perwakilan BKKBN Daerah
Istimewa Yogyakarta secara efektif dan efisien.
-
15 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB III
SASARAN, INDIKATOR DAN INISIATIF STRATEGI KEGIATAN
Sasaran strategis tahun 2020-2024 Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagai berikut :
1. Menurunnya Angka Kelahiran Total (TFR)
2. Meningkatnya angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern (mCPR)
3. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmetneed)
4. Menurunnya Angka Kelahiran remaja
5. Meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga)
6. Meningkatnya Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP)
3.1. Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Keluaran/Output
Sasaran Program Tahun 2020-2024 Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagai berikut :
1. Terwujudnya sinergitas kebijakan dan kelembagaan pengendalian penduduk
2. Meningkatnya kesertaan keluarga dalam keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi
3. Tercapainya sasaran program pembangunan keluarga, kependudukan dan
keluarga berencana melalui peningkatan peran serta masyarakat,
penggerakan, penguatan jejaring kemitraan dan pengelolaan sistem informasi
yang berkualitas
4. Meningkatnya presentase PKB/PLKB yang lulus diklat dengan kategori
sangat baik
5. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan program pembangunan keluarga,
kependudukan dan keluarga berencana
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai Proyek Prioritas
Nasional (PRO PN) sebagai berikut :
1. Tersedianya alokon di Fasilitas Kesehatan
- Pemenuhan ketersediaan alokon di faskes
-
16 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
2. Meningkatnya pengetahuan keluarga yang memiliki Baduta tentang 1000
HPK
- Keluarga yang memiliki baduta terpapar 1000 HPK
3. Meningkatnya pelayanan ramah lansia melalui 7 (tujuh) dimensi lansia
tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia
- Bina keluarga lansia yang melaksanakan 7 (tujuh) dimensi lansia tangguh
dan pendampingan perawatan jangka panjang
4. Meningkatnya pengetahuan remaja putri sebagai calon ibu tentang edukasi
Kespro dan gizi melalui peran pusat informasi konseling (PIK) remaja dan
bina ketahanan remaja (BKR)
- Penguatan peran PIK remaja dan BKR dalam edukasi kespro dan gizi bagi
remaja putri sebagai calon ibu
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai sasaran kegiatan
sebagai berikut :
1. Pengelolaan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan
keluarga
- Sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan pemerintah daerah dalam
rangka pengendalian kuantitas penduduk
- Kesertaan ber-KB melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan
KBKR yang sesuai dengan standar pelayanan
- Pembinaan pembangunan keluarga di seluruh tingkatan wilayah
- Penggerakan stakeholder mitra kerja serta perubahan sikap dan perilaku
masyarakat berdasarkan data dan informasi yang berbasis IT dalam
program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga
- Layanan dukungan manajemen eselon I
- Layanan sarana dan prasarana internal
- Layanan perkantoran
- Layanan audit internal
- Layanan pendidikan dan pelatihan
- Layanan penelitian dan pengembangan
-
17 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
2. Proyek Prioritas Nasional
- Pemenuhan ketersedian alokon di Faskes
- Keluarga yang memiliki Baduta terpapar 1000 HPK
- Peningkatan pelayanan ramah lansia melalui 7 (tujuh) dimensi lansia
tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia
- Penguatan peran PIK remaja dan BKR dalam edukasi kespro dan gizi bagi
remaja putri sebagai calon ibu
3.2. Indikator Sasaran Program, Indikator Kinerja Kegiatan, Indikator Output
Kegiatan, Komponen dan Sub komponen
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai indikator sasaran
program sebagai berikut :
a. Bidang KSPK Perwakilan BKKBN DIY
- Persentase keluarga yang melaksanakan pengasuhan dan
pendampingan pembentukan karakter
- Jumlah PIK Remaja dan BKR yang mendapat pembinaan GenRe
- Jumlah Kelompok BKL Yang Melaksanakan 7 (Tujuh) Dimensi Lansia
Tangguh dan Pendampingan Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia
- Jumlah Keluarga yang mengakses PPKS
- Persentase Kabupaten/kota yang melaksanakan kegiatan usaha ekonomi
keluarga
(1) Keluaran/ Output: Pembinaan Pembangunan keluarga di seluruh tingkatan
wilayah
- Persentase kabupaten//kota yang melaksanakan pembinaan pengasuhan
dalam rangka pembentukan karakter anak
(2) Keluaran/ Output: Promosi 1000 HPK pada keluarga yang memiliki baduta
- Jumlah keluarga yang memiliki baduta yang terpapar promosi 1000 HPK
(3) Keluaran/ Output: Penguatan Peran PIK Remaja dan BKR dalam Edukasi
Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri sebagai Calon Ibu
- Persentase Kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan Genre (PIK-
R/M dan BKR)
-
18 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
- Jumlah PIK Remaja dan BKR yang melaksanakan edukasi kespro dan gizi
bagi remaja putri sebagai calon ibu
(4) Keluaran/ Output: Peningkatan Pelayanan Ramah Lansia Melalui 7 (Tujuh)
Dimensi Lansia Tangguh dan Pendampingan Perawatan Jangka Panjang
Bagi Lansia
- Persentase Kabupaten/Kota yang mendapat pembinaan dalam
pelaksanaan Bina Keluarga Lansia (BKL)
- Persentase PPKS yang mendapatkan pembinaan dan fasilitasi ketahanan
keluarga rentan
(5) Keluaran/ Output: keluarga yang mengikuti kegiatan pemberdayaan ekonomi
keluarga
- Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan pembinaan dalam
pemberdayaan ekonomi keluarga
b. Bidang DALDUK Perwakilan BKKBN DIY
- Persentase Pemerintah Daerah yang memanfaatkan GDPK dalam
penetapan parameter kependudukan pada perencanaan pembangunan
daerah
- Persentase Rumah Data Kependudukan Paripurna yang terbentuk di
Kampung KB
- Persentase Kelompok Kerja Bangga Kencana Provinsi dan Kab/Kota
yang efektif
- Cakupan implementasi pendidikan kependudukan di provinsi
- Persentase pemerintah daerah yang melaksanakan Sistem Peringatan
Dini Pengendalian Penduduk
- Persentase Kampung KB yang melaksanakan penanganan terpadu isu
kependudukan
(1) Keluaran/ Output: Sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan pemerintah
daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk
- Cakupan pembinaan kebijakan dan strategi pengendalian penduduk
(Penyusunan Grand Design, Profil/paremeter dan Proyeksi Penduduk)
- Cakupan koordinasi integrasi indikator Program Bangga Kencana dalam
kebijakan pembangunan daerah
-
19 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
- Cakupan Rumah Data Kependudukan di Kampung KB yang telah
terbentuk dan diregistrasi
- Cakupan fasilitasi pengembangan Rumah Data Kependudukan di
Kampung KB
- Cakupan fasilitasi penggerakan Kelompok Kerja Bangga Kencana
Provinsi dan Kab/Kota
- Jumlah fasilitasi ke pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota)
dalam pengimplementasian kerjasama pendidikan kependudukan
melalui 3 jalur pendidikan yaitu formal, nonformal, dan informal
- Persentase Pemerintah Daerah yang mendapatkan fasilitasi pembinaan
sistem peringatan dini pengendalian penduduk
- Persentase Pemerintah Daerah yang mendapatkan fasilitasi pembinaan
penanganan terpadu isu kependudukan di Kampung KB bersama mitra
kerja
- Persentase mitra kerja yang mendapatkan fasilitasi pembinaan
penanganan terpadu isu kependudukan di Kampung KB bersama mitra
kerja
c. Bidang KBKR Perwakilan BKKBN DIY
- Persentase Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang siap melayani KB
MKJP
- Indeks Informasi Metode KB (Method Information Index/MII)
- Persentase kesertaan KB di Kabupaten/Kota dengan kesertaan
rendah
- Persentase Kehamilan Yang Tidak Diinginkan
- Persentase Pelayanan KB Pascapersalinan
(1) Keluaran/ Output: Kesertaan ber-KB melalui peningkatan akses dan
kualitas pelayanan KBKR yang sesuai dengan standar pelayanan
- Persentase rumah sakit yang pelayanan KB nya meningkat
- Jumlah Tenaga Pelayanan mendapatkan fasilitasi kompetensi
(Kumulatif)
- Peningkatan Jumlah Provider Vasektomi yang Kompeten
-
20 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
- Jumlah Pelayanan KB dan KR Bergerak/Bakti Sosial di Wilayah dan
Sasaran Khusus
- Persentase PUS dengan kehamilan risiko tinggi (4 Terlalu)
- Jumlah kab/ kota dengan PKB/PLKB yang puskesmas di wilayahnya
melayani KB Pascapersalinan
(2) Keluaran/ Output: Pemenuhan Ketersediaan Alokon di Faskes
- Persentase Faskes teregister yang mendapat ketersediaan Alokon
MKJP
d. Bidang ADPIN Perwakilan BKKBN DIY
- Persentase stakeholders/pemangku kepentingan dan mitra kerja yang
berperan serta aktif dalam pengelolaan Program Bangga Kencana
- Persentase masyarakat yang terjangkau Program Bangga Kencana
- Persentase Penyuluh KB yang berkinerja baik
- Jumlah pengelolaan Sistem Informasi Keluarga (SIGA)
- Persentase cakupan perangkat dan jaringan sistem Teknologi dan
Informasi di Tk. Provinsi dan Kabupaten/Kota
(1) Keluaran/Output: Penggerakkan stakeholder mitra kerja serta perubahan
sikap dan perilaku masyarakat berdasarkan data dan informasi yang
berbasis IT dalam Program Bangga Kencana
- Persentase Mou/PKS yang di tindaklanjut unit kerja di BKKBN
- Persentase Kelembagaan Pengendalian Penduduk dan KB di
Kab/Kota yang berbentuk Dinas utuh
- Persentase penyebarluasan materi KIE Program Bangga Kencana
sesuai segmentasi, sasaran dan wilayah
- Persentase penyebarluasan materi KIE Program Bangga Kencana
dalam rangka penurunan unmet need
- Jumlah pemanfaatan sarana dan media KIE Program Bangga
Kencana
- Persentase Tim Advokasi Terpadu Lintas Sektor Program Bangga
Kencana yang melakukan advokasi
-
21 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
- Frekuensi pembinaan Kinerja Penyuluh KB dalam pelaksanaan
tupoksi dalam mengelola Prgram Bangga Kencana di Wilayah Binaan
- Cakupan pembinaan IMP dan mekanisme operasional lini lapangan
dalam penguatan pelayanan Program Bangga Kencana bagi
masyarakat
- Persentase Penyuluh KB/PLKB yang melakukan pembinaan
kesertaan ber-KB dalam upaya menurunkan DO
- Persentase cakupan pengelolaan data dan informasi Program
Bangga Kencana
- Cakupan kualitas Layanan Jaringan STIK dan penyebarluasan
Informasi
e. Bidang Lalitbang Perwakilan BKKBN DIY
- Persentase peserta Diklat yang lulus dengan kategori baik dan sangat
baik
- Jumlah Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana yang digunakan sebagai
input rumusan Kebijakan Program Bangga Kencana di Provinsi
(1) Keluaran/ Output: Layanan Pendidikan dan Pelatihan
- Jumlah Tenaga Program yang mengikuti Pendidikan/Pelatihan
(2) Keluaran/ Output: Layanan Penelitian dan Pengembangan
- Jumlah penelitian dan pengembangan Program Bangga Kencana
yang dilaksanakan
- Jumlah publikasi karya tulis ilmiah (KTI) hasil penelitian
Pembangunan Keluarga, Kependukan dan Keluarga Berencana pada
jurnal nasional/internasional
Indikator Sasaran program DKM :
- Tingkat kepuasan layanan dukungan manajemen program bangga kencana
- Jumlah unit kerja berpredikat wilayah bebas dari korupsi
- Jumlah unit kerja berpredikat wilayah birokrasi bersih dan melayani
-
22 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
a. Sekretariat Perwakilan BKKBN DIY
- Dukungan manajemen
(1) Keluaran : Output : layanan dukungan manajemen satker
- Jumlah penyelenggaraan manajemen di provinsi (Keuangan dan BMN,
perencanaan, kepegawaian, umum dan ortala)
(2) Keluaran/ Output: Layanan Perkantoran
- Realisasi pembayaran Gaji dan Tunjangan
- Realisasi penyediaan layanan operasional dan pemeliharaan kantor
(3) Keluaran/ Output: Layanan Sarana dan Prasarana Internal
- Jumlah pengadaan kendaraan bermotor
- Jumlah pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi
- Jumlah pengadaan peralatan fasilitas perkantoran
- Luas pembangunan/ renovasi gedung dan bangunan
b. Pengawasan Perwakilan BKKBN DIY
- Indeks ZI WBK
(1) Keluaran/ Output: Layanan Audit Internal
- Persentase Temuan Eksternal dan Internal yang telah Ditindaklanjuti dan
Dinyatakan "Selesai"
3.3. Inisiatif Strategi Kegiatan Prioritas
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai inisiatif strategi
sebagai berikut :
o Peningkatan pemanfaatan GDPK 5 pilar di provinsi dan kabupaten/kota
sebagai basis pengelolaan pembangunan kependudukan
o Pengelolaan data dan informasi kependudukan yang dimanfaatkan sebagai
basis perencanaan pembangunan
o Peningkatan sinergitas penyelenggaraan pendidikan kependudukan
antarlembaga pendidikan
o Mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan di Kampung KB
o Penanganan terpadu isu kependudukan di Kampung KB
-
23 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
o Penguatan rantai pasok alokon melalui digitalisasi rantai pasok alokon
dalam melakukan perencanaan distribusi, manajemen gudang, dan
monitoring kinerja
o Pemetaan ibu hamil oleh PKB dan kader untuk mendapatkan pelayanan KB
Pasca Persalinan
o Pemetaan dan pelayanan terpadu sasaran PUS risiko tinggi
o Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor dalam rangka memperingati Hari
Keluarga Nasional (Harganas)
o Pelayanan KB di Kampung KB bersama mitra kerja
o Intensifikasi advokasi dan promosi/KIE secara komprehensif
o Penguatan strategi promosi kesehatan reproduksi
o Penyediaan saluran diskusi bagi PIK R/M diberbagai media
o Melakukan Advokasi KIE kepada remaja dengan strategi yang mendekatkan
kepada remaja
o Penguatan kegiatan kepada kelompok BKB
o Promosi brand baru BKKBN kepada milenial melalui media sosial dan
berbasis kearifan lokal
o Pengembangan media KIE dan media lainnya sesuai segmentasi wilayah
o Peningkatan kinerja PKB
o Penggerakan mitra kerja dalam pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-KB
o Penguatan SIGA ke kabupaten/kota
o Analisis dan pembahasan capaian program dan rencana tindak lanjut dalam
forum Radalgram Tingkat Provinsi melalui virtual meeting yang melibatkan
PKB dan OPDKB Kabupaten/Kota pada minggu III setiap bulan
o Peningkatan kapasitas tenaga pengelola data
o Pembuatan buku umpan balik capaian program kepada kabupaten kota
o Diseminasi hasil penelitian yang dilaksanakan Bidang Latbang dan mitra
kerja
o Penguatan analisis jabatan dan analisis beban kerja dalam penataan
sumber daya aparatur
o Mendukung percepatan pelaksanaan transformasi jabatan administrator ke
fungsional dalam rangka turut serta menciptakan birokrasi yang efektif dan
efisien
-
24 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
o Analisis dan pembahasan capaian kinerja program dan rencana tindak lanjut
dalam forum Radalgram Tingkat Provinsi guna mendapat masukan dari
bidang untuk diinput dalam Aplikasi SMART Kemenkeu dan e-Monev
Bappenas
o Sensus Barang Milik Negara agar teridentifikasi dengan baik
o Penguatan lingkungan pengendalian berbasis risiko
o Penguatan manajemen informasi yang mudah dan terbuka berbasis sistem
informasi seperti Aduan Masyarakat (DUMAS), Tindak Lanjut Hasil
Pengawasan (TLHP), dan perlindungan terhadap whistle blower
o Pengendalian internal dengan meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi
o Pengembangan kompetensi SDM aparatur dan tenaga program berbasis
standar kompetensi
o Membentuk help desk online SIGA bagi kabupaten/kota
o Memastikan kesesuaian perencanaan dan penganggaran
o Meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan
o Efisiensi pelaksanaan kegiatan
o Memastikan komitmen seluruh pegawai untuk mencapai dan
mempertahankan WTP
-
25 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Secara garis besar terdapat 2 (dua) program di lingkungan BKKBN, yaitu 1 (satu)
program teknis dan 1 (satu) program generik (pendukung), yaitu :
1. Program Teknis : program pembangunan keluarga, kependudukan dan
keluarga berencana (Bangga Kencana), terdiri dari :
a. Bidang keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga (KSPK)
b. Bidang pengendalian penduduk (DALDUK)
c. Bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (KBKR)
d. Bidang advokasi, penggerakan dan informasi (ADPIN)
e. Bidang pelatihan, penelitian dan pengembangan (LALITBANG)
2. Program generik : program dukungan manajemen BKKBN, terdiri atas :
b. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang
dilaksanakan oleh sekretariat
c. Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatus yang
dilaksanakan oleh isnpektorat
4.1. Target Kinerja
Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur
secara berkala dan dievaluasi pada akhir periode Renstra 2020-2024. Target kinerja
terdiri dari sasaran program yang merupakan hasil yang akan dicapai dari suatu
program, dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis BKKBN
yang mencerminkan berfungsinya keluaran, termasuk didalamnya indikator program
beserta kegiatan yang dilakukan, yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian
keluaran dari suatu kegiatan untuk mencapai target/sasaran program yang telah
ditetapkan.
1. Program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana
memiliki sasaran program :meningkatnya kualitas penyelenggaraan program
bangga kencana dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia, serta mewujudkan revolusi mental dan pembangunan
kebudayaan”, dengan indikator sasaran program :
-
26 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
c. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49
Tahun
d. Angka prevalensi kontrasepsi modern
e. Presentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmetneed)
f. Angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun
g. Indeks Pembangunan Keluarga
h. Median usia kawin pertama perempuan (MUKP)
i. Presentase SDM aparatur dan tenaga program yang kompeten
j. Presentase kerjasama internasional bangga kencana yang
diimplementasikan
k. Presentase pemanfaatan hasil penelitian dalam penentuan
kebijakan program bangga kencana
2. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK)
Sasaran Bidang KSPK adalah “Mewujudkan keluarga yang mandiri, tenteram,
dan bahagia (keluarga berkualitas)”. Sasaran ini akan dicapai melalui
pencapaian Indikator :
a. Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga).
b. Median Usia Kawin Pertama (MUKP) Perempuan usia 25-49 tahun.
c. Persentase baduta stunting.
3. Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK)
Sasaran Bidang DALDUK yaitu “Meningkatnya implementasi pemaduan dan
sinkronisasi kebijakan pembangunan pengendalian penduduk”, yang akan
dicapai melalui indikator :
a. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49
tahun.
b. Indeks Pembangunan Berwawasan Kependudukan (IPBK).
c. Indeks Kepedulian terhadap Isu Kependudukan.
d. Persentase Kampung KB mandiri.
4. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR)
Sasaran: “Meningkatnya kesertaan keluarga dalam Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi”, dengan Indikator :
a. Angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (modern
Contraceptive Prevalence Method/mCPR).
-
27 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
b. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need).
c. Persentase Peserta KB Aktif (PA) Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP).
d. Angka kelahiran remaja 15-19 tahun (Age Specific Fertility
Rate/ASFR 15-19).
5. Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (ADPIN)
Sasaran: “Meningkatnya cakupan dan kualitas advokasi KIE, jejaring
kemitraan, kinerja petugas lini lapangan, dan pengelolaan smart data dan
informasi melalui teknologi.” Indikator yang akan dicapai:
a. Persentase masyarakat yang terjangkau Program Bangga Kencana.
b. Persentase tingkat putus pakai pemakaian kontrasepsi (Drop
Out/DO).
c. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need).
6. Bidang Pelatihan dan Pengembangan (LATBANG)
Sasaran Program Bidang LATBANG adalah “Mewujudkan SDM aparatur dan
tenaga program yang berkualitas”. Indikator yang akan dicapai:
a. Persentase SDM aparatur dan tenaga program yang kompeten.
b. Persentase pemanfaatan hasil penelitian dalam penentuan
kebijakan Program Bangga Kencana.
7. Adapun Bidang Sekretariat memiliki dua Sasaran Program:
a. Meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan tugas teknis
lainnya di Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
penyelenggaraan Program Bangga Kencana, dengan indikator :
i. Indeks Reformasi Birokrasi.
ii. Opini atas laporan keuangan dari BPK.
iii. Tingkat maturitas SPIP.
iv. Indeks Sistem Merit.
b. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan Program Bangga Kencana,
dengan Indikator : persentase materialitas temuan eksternal
terhadap anggaran Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
-
28 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
4.2. Kerangka Pendanaan
Kerangka Pendanaan Perwakilan BKKBN DIY sebagaimana Kerangka
Pendanaan BKKBN, mengacu pada Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara yang mengamanatkan pada Kementerian/Lembaga (K/L)
menyusun anggaran dengan pendekatan Anggaran Terpadu (Unified Budget),
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah/ KPJM (Medium Term Expenditure
Framework/MTEF) dan Penganggaran Berbasis Kinerja/PBK (Perfomance Based
Budgeting).
Penganggaran terpadu merupakan penyusunan rencana keuangan tahunan
yang dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja. Penganggaran
terpadu mencakup seluruh kegiatan instansi pemerintah di dalam APBN yang
disusun secara terintegrasi, termasuk integrasi antara anggaran rutin dan anggaran
pembangunan. Hal ini diperlukan sebagai suatu upaya jangka panjang untuk
menjadikan proses penganggaran lebih transparan serta mudah dalam penyusunan
dan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
Penganggaran berbasis kinerja merupakan penyusunan anggaran yang
dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran
dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran
tersebut. Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2010,
K/L diharuskan menyusun anggaran dengan mengacu kepada indikator kinerja,
standar biaya dan evaluasi kinerja. lndikator kinerja (performance indicators) dan
sasaran (targets) merupakan bagian dari pengembangan sistem penganggaran
berdasarkan kinerja.
Penerapan penganggaran berbasis kinerja akan mendukung alokasi
anggaran terhadap prioritas program dan kegiatan. Sistem ini terutama berusaha
untuk menghubungkan antara keluaran (outputs) dengan hasil (outcomes) yang
disertai dengan penekanan terhadap efektifitas dan efisiensi terhadap anggaran
yang dialokasikan. Secara lebih rinci maksud dan tujuan penganggaran berbasis
kinerja adalah :
1. Mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (ouput) dan dampak
(outcome) atas alokasi belanja (input) yang ditetapkan;
2. Disusun berdasarkan sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam satu
tahun anggaran;
-
29 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3. Program dan kegiatan disusun berdasarkan renstra kementerian
negara/lembaga.
Penerapan penganggaran berbasis kinerja tersebut akan tercermin dalam
dokumen anggaran (RKA-KL) yang secara substansi menyatakan
informasi kebijakan beserta dampak alokasi anggarannya.
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah adalah pendekatan penganggaran
berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusan yang menimbulkan
implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dengan
mempertimbangkan implikasi biaya pada tahun berikutnya yang dinyatakan sebagai
prakiraan maju. Dalam penyusunan RKA-KL dengan pendekatan kerangka
pengeluaran jangka menengah, kementerian negara/lembaga menyelaraskan antara
kegiatan/ program yang disusun dengan RPJM Nasional dan Renstra kementerian
negara/lembaga, yang pada tahap sebelumnya menjadi acuan dalam menyusun
RKP dan Renja-KL.
-
30 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
BAB V
PENUTUP
Renstra BKKBN 2020-2024 disusun sebagai dokumen perencanaan yang
menjadi acuan dalam pengusulan pendanaan BKKBN dan menjadi masukan untuk
penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN). Di
samping itu Renstra merupakan rujukan bagi penyusunan rencana kerja pemerintah
(RKP) sehingga program dan kegiatan prioritas yang diusulkan selama 5 (lima)
tahun ke depan telah memperhatikan ketentuan-ketentuan Pengusulan Anggaran
Berbasis Kinerja (PBK), Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dan
Penganggaran Terpadu (Unified Budgeting).
Renstra BKKBN disusun sesuai dengan Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009
dan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 yang mengatur tupoksi BKKBN tidak
hanya dalam bidang keluarga berencana tetapi juga mencakup penyerasian
kebijakan kependudukan dan peningkatan penyediaan kualitas data dan informasi
kependudukan. Tersusunnya Renstra ini, diharapkan BKKBN dapat meningkatkan
akuntabilitas pelaksanaan program Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga untuk mewujudkan Visi BKKBN.
-
31 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
LAMPIRAN
Lampiran 1. Matriks Kinerja dan Kerangka Pendanaan
No Program/Kegiatan
Dampak (Impact)/
Sasaran Strategis/
Sasaran Program
(Outcome)/ Sasaran
Kegiatan/ Keluaran
(Output)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran
Strategis/ Indikator Sasaran Program
(Outcome)/ Indikator Sasaran
Kegiatan/ Indikator Output
Satuan
Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta
Rupiah) Unit
Organisa
si
Pelaksan
a
Status
Prioritas Base Line
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
22 Pengelolaan
Program
Pembangunan
Keluarga,
Kependudukan,
dan Keluarga
Berencana
Perwakilan
BKKBN DIY
F.1 Sasaran
Kegiatan di 33
BKKBN
Provinsi (33
unit Eselon II
Provinsi):
F.1 Indikator Kinerja Kegiatan di
33 BKKBN Provinsi (33 unit
Eselon II Provinsi):
893.
804,
40
952.5
66,66
1.009
.388,
26
1.069
.671,
16
1.133.
548,8
3
Program
Bangga
Kencana
di 33
BKKBN
Provinsi
Sasaran
Kegiatan :
Meningkatnya
Pelaksanaan
Program
Pembanguna
n Keluarga,
Kependuduka
n, dan
Keluarga
Berencana
diseluruh
tingkatan
wilayah
F.1.1 Bidang KSPK Perwakilan
BKKBN DIY
155.
001,
90
197.2
66,01
206.8
89,77
217.1
05,56
227.9
27,69
Bidang
KSPK
DIY
1 Persentase keluarga yang
melaksanakan pengasuhan
dan pendampingan
pembentukan karakter
Persen
37,68
(3.112.430
keluarga)
38,68 39,68 40,68 41,68 42,68
K/L
2 Jumlah PIK Remaja dan BKR
yang mendapat pembinaan
GenRe
PIK
Remaja
dan BKR
29.327 29.327 29.620 31.101 32.656 34.289
RPJMN
-
32 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3 Jumlah Kelompok BKL Yang
Melaksanakan 7 (Tujuh)
Dimensi Lansia Tangguh dan
Pendampingan Perawatan
Jangka Panjang Bagi Lansia
Kelompo
k BKL n/a 9.984 10.215 10.214 10.214 10.214
RPJMN
4 Jumlah Keluarga yang
mengakses PPKS Keluarga 53.724 55.000 56.000 57.000 58.000 59.000
K/L
5 Persentase Kabupaten/kota
yang melaksanakan kegiatan
usaha ekonomi keluarga Persen n/a 60,00 70 80 90 100
K/L
(1) Keluaran/ Output: Pembinaan
Pembangunan keluarga di seluruh
tingkatan wilayah
Provinsi 34 34 34 34 34 34
1.1 Persentase
kabupaten//kota yang
melaksanakan
pembinaan
pengasuhan dalam
rangka pembentukan
karakter anak
Persen n/a 60 70 80 90 100
(2) Keluaran/ Output: Promosi 1000
HPK pada keluarga yang memiliki
baduta Keluarga 2.831.614
4.122.7
84
4.122.7
84
4.122.7
84
4.122.7
84
4.122.78
4
2.1 Jumlah keluarga
yang memiliki baduta
yang terpapar
promosi 1000 HPK
Keluarga 2.831.614 4.122.7
84
4.122.7
84
4.122.7
84
4.122.7
84
4.122.78
4
RPJMN
(3) Keluaran/ Output: Penguatan
Peran PIK Remaja dan BKR dalam
Edukasi Kespro dan Gizi bagi Remaja
Putri sebagai Calon Ibu
PIK
Remaja
dan BKR
29.327 29.327 29.620 31.101 32.656 34.289
-
33 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3.1 Persentase
Kabupaten/kota yang
melaksanakan
pembinaan Genre
(PIK-R/M dan BKR)
Persen n/a 60 70 80 90 100
3.2 Jumlah PIK Remaja
dan BKR yang
melaksanakan
edukasi kespro dan
gizi bagi remaja putri
sebagai calon ibu
PIK
Remaja
dan BKR
29.327 29.327 29.620 31.101 32.656 34.289
(4) Keluaran/ Output: Peningkatan
Pelayanan Ramah Lansia Melalui 7
(Tujuh) Dimensi Lansia Tangguh dan
Pendampingan Perawatan Jangka
Panjang Bagi Lansia
Kelompo
k BKL n/a 9.984 10.215 10.214 10.214 10.214
4.1 Persentase
Kabupaten/Kota yang
mendapat pembinaan
dalam pelaksanaan
Bina Keluarga Lansia
(BKL)
Persen n/a 60 70 80 90 100
4.2 Persentase PPKS
yang mendapatkan
pembinaan dan
fasilitasi ketahanan
keluarga rentan
Persen n/a 60 70 80 90 100
(5) Keluaran/ Output: keluarga yang
mengikuti kegiatan pemberdayaan
ekonomi keluarga Persen 10,2 10,7 11,2 11,7 12,2 12,7
5.1 Persentase
Kabupaten/Kota yang
melaksanakan
pembinaan dalam
pemberdayaan
Persen n/a 60 70 80 90 100
-
34 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
ekonomi keluarga
F.1.2 Bidang DALDUK Perwakilan
BKKBN DIY
29.8
80,4
8
35.14
3,31
37.07
3,71
39.12
8,13
41.30
3,42
Bidang
Pengend
alian
Penduduk
Provinsi
1 Persentase Pemerintah
Daerah yang memanfaatkan
GDPK dalam penetapan
parameter kependudukan
pada perencanaan
pembangunan daerah
Persen
Pemda n/a
100%
Prov &
21%
kab/kota
100%
Prov &
27%
kab/kot
a
100%
Prov &
33%
kab/kot
a
100%
Prov &
38%
kab/kot
a
100%
Prov &
45%
kab/kota
K/L
2 Persentase Rumah Data
Kependudukan Paripurna
yang terbentuk di Kampung
KB
Persen
Rumah
Data
Kependu
dukan
Parpurna
di
Kampung
KB
n.a 50% 60% 68% 75% 80%
K/L
3 Persentase Kelompok Kerja
Bangga Kencana Provinsi
dan Kab/Kota yang efektif
Persen
Pemda
Provinsi
Kab/Kota
n.a.
100%
prov &
10%
kab/kota
100%
prov &
20%
kab/kot
a
100%
prov &
30%
kab/kot
a
100%
prov &
40%
kab/kot
a
100%
prov &
50%
kab/kota
K/L
-
35 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
4 Cakupan implementasi
pendidikan kependudukan di
provinsi
Jalur
(formal,
nonforma
l, dan
informal)
n.a. 3 3 3 3 3
K/L
5 Persentase pemerintah
daerah yang melaksanakan
Sistem Peringatan Dini
Pengendalian Penduduk
Persenta
se
Pemerint
ah
Daerah
n/a
30%
prov &
10%
kab/kota
45%
prov &
20%
kab/kot
a
60%
prov &
30%
kab/kot
a
75%
prov &
40%
kab/kot
a
100%
prov &
50%
kab/kota
K/L
6 Persentase Kampung KB
yang melaksanakan
penanganan terpadu isu
kependudukan
Persen
Kampung
KB
42,0 45,0 48,0 51,0 54,0 60,0
K/L
Keluaran/ Output: Sinkronisasi
kebijakan pemerintah dengan
pemerintah daerah dalam rangka
pengendalian kuantitas penduduk
Persen
Pemda
Kab/Kota
n/a 21% 27% 33% 38% 45%
1.1 Cakupan pembinaan
kebijakan dan
strategi pengendalian
penduduk
(Penyusunan Grand
Design,
Profil/paremeter dan
Proyeksi Penduduk)
Provinsi,
Kab/Kota n.a.
100 %
Provinsi
& 53 %
Kab/Kot
a
100 %
Prov &
66 %
Kab/Kot
a
100 %
Prov &
79 %
Kab/Kot
a
100 %
Prov &
90 %
Kab/Kot
a
100 %
Prov &
99 %
Kab/Kot
a
1.2 Cakupan koordinasi
integrasi indikator
Program Bangga
Kencana dalam
kebijakan
pembangunan
daerah
Provinsi,
Kab/Kota
100%
Prov &
21%
kab/kota
100%
Prov &
27%
kab/kot
a
100%
Prov &
33%
kab/kot
a
100%
Prov &
38%
kab/kot
a
100%
Prov &
45%
kab/kota
-
36 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
1.3 Cakupan Rumah
Data Kependudukan
di Kampung KB yang
telah terbentuk dan
diregistrasi
Persen
Rumah
Data
Kependu
dukan di
Kampung
KB yang
telah
diregistra
si
80% 85% 90% 95% 100%
1.4 Cakupan fasilitasi
pengembangan
Rumah Data
Kependudukan di
Kampung KB
Persen
Rumah
Data
Kependu
dukan di
Kampung
KB
60% 70% 80% 90% 100%
1.5 Cakupan fasilitasi
penggerakan
Kelompok Kerja
Bangga Kencana
Provinsi dan
Kab/Kota
Persen
Pemda
Provinsi
Kab/Kota
n.a.
100%
prov &
10%
kab/kota
100%
prov &
20%
kab/kot
a
100%
prov &
30%
kab/kot
a
100%
prov &
40%
kab/kot
a
100%
prov &
50%
kab/kota
1.6 Jumlah fasilitasi ke
pemerintah daerah
(provinsi dan
kabupaten/kota)
dalam
pengimplementasian
kerjasama
pendidikan
kependudukan
melalui 3 jalur
pendidikan yaitu
formal, nonformal,
dan informal
Pemda
Provinsi,
Kab/Kota
33 prov,
10%
kabupat
en/kota
33 prov,
20%
kabupat
en/kota
33 prov,
30%
kabupat
en/kota
33 prov,
40%
kabupat
en/kota
33 prov,
50%
kabupat
en/kota
-
37 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
1.7 Persentase
Pemerintah Daerah
yang mendapatkan
fasilitasi pembinaan
sistem peringatan
dini pengendalian
penduduk
Persenta
se
Pemerint
ah
Daerah
40%
provinsi,
15%
kab/kota
60%
provinsi,
25%
kab/kot
a
70%
provinsi,
35%
kab/kot
a
90%
provinsi,
45%
kab/kot
a
100%
provinsi,
55%
kab/kota
1.8 Persentase
Pemerintah Daerah
yang mendapatkan
fasilitasi pembinaan
penanganan terpadu
isu kependudukan di
Kampung KB
bersama mitra kerja
Persenta
se
Pemerint
ah
Daerah
100%
Prov,
50%
Kab/Kot
a
100%
Prov,
60%
Kab/Kot
a
100%
Prov,
70%
Kab/Kot
a
100%
Prov,
80%
Kab/Kot
a
100%
Prov,
90%
Kab/Kot
a
1.9 Persentase mitra
kerja yang
mendapatkan
fasilitasi pembinaan
penanganan terpadu
isu kependudukan di
Kampung KB
bersama mitra kerja
Persenta
se
Mitra
Kerja
10% 20% 30% 40% 50%
F.1.3 Bidang KBKR Perwakilan
BKKBN DIY
325.
893,
05
355.8
66,63
376.6
83,43
398.7
63,84
422.1
62,47
Bidang
KBKR
DIY
1 Persentase Fasilitas
Kesehatan (Faskes) yang
siap melayani KB MKJP Persen
30,52
(Statistik
Rutin
BKKBN)
38,32 46,12 53,92 61,72 69,52
K/L
2 Indeks Informasi Metode KB
(Method Information
Index/MII)
Indeks
(Skala 0-
100)
75,5 77,5 79,5 81,5 83,5 85,5
K/L
-
38 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3 Persentase kesertaan KB di
Kabupaten/Kota dengan
kesertaan rendah
Persen
peserta
KB
53.94
(PK) 54,21 54,48 54,75 55,02 55,29
K/L
4 Persentase Kehamilan Yang
Tidak Diinginkan Persen
17,5
(SKAP
2019)
17,5 17,0 16,5 16,0 15,5
K/L
5 Persentase Pelayanan KB
Pascapersalinan Persen
27
(Pelkon
dan
Pusdatin)
29 32 35 38 40
K/L
(1) Keluaran/ Output: Kesertaan ber-
KB melalui peningkatan akses dan
kualitas pelayanan KBKR yang sesuai
dengan standar pelayanan Persen
30,52
(Statistik
Rutin
BKKBN)
38,32 46,12 53,92 61,72 69,52
1.1 Persentase rumah
sakit yang pelayanan
KB nya meningkat
Persen n.a 10 20 30 40 50
1.2 Jumlah Tenaga
Pelayanan
mendapatkan
fasilitasi kompetensi
(Kumulatif)
Tenaga
Kesehata
n
(Kumulati
f)
1419 19929 23251 26572 29894 33216
1.3 Peningkatan Jumlah
Provider Vasektomi
yang Kompeten
Provider
196
(Laporan
Perwakila
n BKKBN
Provinsi)
244 280 316 352 386
-
39 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
1.4 Jumlah Pelayanan
KB dan KR
Bergerak/Bakti Sosial
di Wilayah dan
Sasaran Khusus
Gerak
3
frek/tahun/
kab/Kota
3
Frek/tah
un/kab/
Kota
4
frek/tah
un/kab/
Kota
4
frek/tah
un/kab/
Kota
5
frek/tah
un/kab/
Kota
5
frek/tahu
n/kab/K
ota
1.5 Persentase PUS
dengan kehamilan
risiko tinggi (4
Terlalu)
Persen 46
(PK 2019) 44 42 40 38 36
1.6 Jumlah kab/ kota
dengan PKB/PLKB
yang puskesmas di
wilayahnya melayani
KB Pascapersalinan
kab/kota N/A 120 200 320 470 514
(2) Keluaran/ Output: Pemenuhan
Ketersediaan Alokon di Faskes
Persen
58,86
(Statistik
Rutin
BKKBN)
62,00 65,00 68,00 72,00 75,00
1.1 Persentase Faskes
teregister yang
mendapat
ketersediaan Alokon
MKJP
Persen
58,86
(Statistik
Rutin
BKKBN)
62,00 65,00 68,00 72,00 75,00
F.1.4 Bidang ADPIN Perwakilan
BKKBN DIY
342.
703,
92
225.5
46,15
247.4
32,12
270.6
45,85
295.2
45,80
Bidang
ADPIN
DIY
1 Persentase
stakeholders/pemangku
kepentingan dan mitra kerja
yang berperan serta aktif
dalam pengelolaan Program
persen 33,9 35,6 37,6 39,4 41,6 43,5
K/L
-
40 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Bangga Kencana
2 Persentase masyarakat yang
terjangkau Program Bangga
Kencana
Persen
50
(SKAP
2019)
55 60 65 70 75
K/L
3 Persentase Penyuluh KB
yang berkinerja baik Persen 55,0 60,0 65,0 70,0 75,0 85,0
K/L
4 Jumlah pengelolaan Sistem
Informasi Keluarga (SIGA) Kab/Kota 77 105 472 479 494 514
K/L
5 Persentase cakupan
perangkat dan jaringan
sistem Teknologi dan
Informasi di Tk. Provinsi dan
Kabupaten/Kota
Persen
Wilayah
Prov dan
Kab/Kota
100 100 100 100 100 100
K/L
Keluaran/Output: Penggerakkan
stakeholder mitra kerja serta
perubahan sikap dan perilaku
masyarakat berdasarkan data dan
informasi yang berbasis IT dalam
Program Bangga Kencana
Provinsi 34 34 34 34 34 34
1.1 Persentase Mou/PKS
yang di tindaklanjut
unit kerja di BKKBN
Persen 25,6 28,0 30,0 32,0 34,0 36,0
1.2 Persentase
Kelembagaan
Pengendalian
Penduduk dan KB di
Kab/Kota yang
berbentuk Dinas utuh
Persen 35,4 37,0 39,0 41,0 43,0 45,0
-
41 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
1.3 Persentase
penyebarluasan
materi KIE Program
Bangga Kencana
sesuai segmentasi,
sasaran dan wilayah
persen 20% 30% 40% 50% 60% 70%
1.4 Persentase
penyebarluasan
materi KIE Program
Bangga Kencana
dalam rangka
penurunan unmet
need
Persen NA 50% 60% 70% 80% 90%
1.5 Jumlah pemanfaatan
sarana dan media
KIE Program Bangga
Kencana
kab/kota NA 257 308 359 411 514
1,6 Persentase Tim
Advokasi Terpadu
Lintas Sektor
Program Bangga
Kencana yang
melakukan advokasi
persen
20 % Tim
Advokasi
provinsi
dan
Kab/Kota
30 %
Tim
Advoka
si
provinsi
dan
Kab/Kot
a
40 %
Tim
Advoka
si
provinsi
dan
Kab/Kot
a
50 %
Tim
Advoka
si
provinsi
dan
Kab/Kot
a
60 %
Tim
Advoka
si
provinsi
dan
Kab/Kot
a
70 %
Tim
Advokas
i
provinsi
dan
Kab/Kot
a
1.7 Frekuensi pembinaan
Kinerja Penyuluh KB
dalam pelaksanaan
tupoksi dalam
mengelola Prgram
Bangga Kencana di
Wilayah Binaan
Frekuens
i
Kegiatan
12,0 12,0 12,0 12,0 12,0
-
42 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
1.8 Cakupan pembinaan
IMP dan mekanisme
operasional lini
lapangan dalam
penguatan pelayanan
Program Bangga
Kencana bagi
masyarakat
Kab/Kota 514,0 514,0 514,0 514,0 514,0
1.9 Persentase Penyuluh
KB/PLKB yang
melakukan
pembinaan kesertaan
ber-KB dalam upaya
menurunkan DO
persen 60,0 65,0 70,0 75,0 85,0
1.10 Persentase cakupan
pengelolaan data dan
informasi Program
Bangga Kencana
Kab/Kota 100 100 100 100 100 100
1.11 Cakupan kualitas
Layanan Jaringan
STIK dan
penyebarluasan
Informasi
Persen
Wilayah
Prov dan
Kab/Kota
100 100 100 100 100 100
Sasaran
Kegiatan:
Meningkatnya
penyelenggar
aan kegiatan
pelatihan,
penelitian dan
pengembanga
n di Provinsi
F.1.5 Lalitbang Perwakilan BKKBN
DIY
40.3
25,0
6
138.7
44,56
141.3
09,23
144.0
27,79
146.9
09,45
LALITBA
NG DIY
1 Persentase peserta Diklat
yang lulus dengan kategori
baik dan sangat baik Persen 21 30 45 65 75 80
K/L
-
43 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
2 Jumlah Penelitian dan
Pengembangan
Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga
Berencana yang digunakan
sebagai input rumusan
Kebijakan Program Bangga
Kencana di Provinsi
Laporan n/a 1 1 1 1 1
K/L
(1) Keluaran/ Output: Layanan
Pendidikan dan Pelatihan Layanan 1 1 1 1 1 1
1.1 Jumlah Tenaga
Program yang
mengikuti
Pendidikan/Pelatihan
Orang 11344 8040 14411 14411 14411 14411
(2) Keluaran/ Output: Layanan
Penelitian dan Pengembangan Layanan 1 1 1 1 1 1
2.1 Jumlah penelitian
dan pengembangan
Program Bangga
Kencana yang
dilaksanakan
Dokumen n/a 3 3 3 3 3
2.2 Jumlah publikasi
karya tulis ilmiah
(KTI) hasil penelitian
Pembangunan
Keluarga,
Kependukan dan
Keluarga Berencana
pada jurnal
nasional/internasional
Laporan n/a 0 1 1 1 1
(2) Keluaran/ Output: Layanan
Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1
-
44 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
2.1 Realisasi
pembayaran Gaji dan
Tunjangan
Persen 100 100 100 100 100 100
2.2 Realisasi penyediaan
layanan operasional
dan pemeliharaan
kantor
Persen 100 100 100 100 100 100
(3) Keluaran/ Output: Layanan
Sarana dan Prasarana Internal Layanan 1 1 1 1 1 1
3.1 Jumlah pengadaan
kendaraan bermotor Unit 15 - 5 7 10 12
3.2 Jumlah pengadaan
perangkat pengolah
data dan komunikasi Unit 12 7 7 7 7 7
3.3 Jumlah pengadaan
peralatan fasilitas
perkantoran Unit 24 8 8 8 8 8
3.4 Luas pembangunan/
renovasi gedung dan
bangunan m2 12,672 8,156 10,156 10,156 10,156 10,156
I.1.2 Pengawasan Perwakilan
BKKBN DIY
2.92
8,07
3.103,
76
3.289
,98
3.487
,38
3.696,
62
Pengawa
san DIY
Sasaran
Kegiatan:
Mewujudkan
akuntabilitas
pelaksanaan
pengawasan
1 Indeks ZI WBK
Indeks n/a 75,0 77,0 79,0 82,0 85,0
K/L
Keluaran/ Output: Layanan Audit
Internal Layanan 1 1 1 1 1 1
-
45 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
lainnya di DIY 1.1 Persentase Temuan
Eksternal dan
Internal yang telah
Ditindaklanjuti dan
Dinyatakan "Selesai"
Temuan
yang
ditindakla
njuti dan
dinyataka
n
"Selesai"
n/a
TDP
100%
TPS
70%
TDP
100%
TPS
75%
TDP
100%
TPS
80%
TDP
100%
TPS
85%
TDP
100%
TPS
90%
-
46 | R e n c a n a S t r a t e g i s B K K B N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Lampiran 2. Peta Strategi Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
-
cover renstra.pdf (p.1)RENSTRA DIY 2020-2024-komplit.pdf (p.2-50)cover renstra back.pdf (p.51)