rencana strategis (renstra) tahun 2016 – 2021 · dinaskoperasidan ukm kabupaten bandung 3...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
TAHUN 2016 – 2021
DINAS KOPERASI DAN UKMKABUPATEN BANDUNG
Komplek Pemda Kabupaten BandungJl. Raya Soreang Km. 17 Telp. (022) 5894558
Soreang 40911
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LatarBelakang
SeiringdengandicabutnyaUndang-undang 32 Tahun 2004 tentangPemerintah Daerah
yang dinilaisudahtidakrelevanlagidengankondisisaatini,
makaditerbitkanregulasibaruyaituUndang-undang 23 Tahun 2014 tentangPemerintah
Daerah terjadiperubahantentangpembagianurusanpemerintahan. Salahsatu perubahan
krusial dari Undang-Undang tersebut adalah tentang pembagian urusanpemerintahan
antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan PemerintahanDaerah
Kabupaten/Kota.Perubahanpembagianurusanpemerintahansebagaimana yang
telahdijelaskandiatasberdampakpadaperubahanStrukturOrganisasi Tata Kerja (SOTK)
yang harusmengikutipembagianurusanpemerintahanpusatdandaerahsebgaimana yang
tercantumpadalampiranUndang-undang 23 Tahun 2014 tersebut.
DampakdarihaltersebutsalahsatunyaialahterjadiperubahanStrukturOrganisasi Tata Kerja
(SOTK) padaDinasKoperasi, UKM, PerindustriandanPerdaganganKabupaten Bandung
(Diskoperindag) sesuaidenganPeraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun
2016 tentangPembentukandanSusunanPerangkat Daerah dibagimenjadi 2 (dua)
DinasyaituDinasKoperasidan UKM, sertaDinasPerdagangandanPerindustrian.Perubahan
SOTK tersebutmengharuskansetiapPerangkat Daerah yang
berubahuntukmenyusundanmenyesuaikanDokumenRencanaStrategis (Renstra)
Perangkat Daerah masing-masingsesuaidenganpembagianurusanpemerintahan yang
baru.
PenyusunanaDokumenRenstraPerangkat Daerah merupakanamanatdariUndang –
UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah danUndang-undangNomor
25 Tahun 2004 tentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasional,
dalamrangkapenyelenggaraanpemerintahandaerahsebagaisatukesatuandalamsistempere
ncanaanpembangunannasional.
Perencanaanpembangunandaerahdisusunsecaraberjangka (Rencana Pembangunan
JangkaPanjang Daerah/RPJPD, Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah/RPJMD,
danRencanaKerja Pembangunan Daerah/RKPD)
dandilaksanakanolehSatuanKerjaPerangkat Daerah (SKPD) dalambentukRencanaStrategis
(Renstra) untukjangkamenengah (lima tahunan) danRencanaKerja (Renja)
untukjangkawaktutahunansebagaipelaksanaandariRenstra SKPD.
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
2
BerdasarkanPeraturanMenteriDalamNegeriNomor 54 Tahun 2010
tentangPelaksanaanPeraturanPemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan,
TatacaraPenyusunan, Pengendalian, danEvaluasiPelaksanaanRencana Pembangunan
Daerah mengamanatkanbahwaperencanaandaerahdirumuskansecaratransparan,
responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan,
danberwawasanlingkungan. Adapunperencanaanpembangunandaerahadalahsuatu
proses penyusunantahapankegiatan yang
melibatkanberbagaiunsurpemangkukepentingan di dalamnya,
gunapemanfaatandanpengalokasiansumberdaya yang ada,
dalamrangkameningkatkankesejahteraansosialdalamsuatulingkunganwilayah/
daerahdalamjangkawaktutertentu.
PerencanaanpembangunanmenengahdaerahdiwujudkandalambentukRencana
Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung, yang
merupakandokumenperencanaanPemerintah Daerah selama 5 (lima)
tahunkedepandanpenjabarandariRencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD)
sertamengacupadaRencana Pembangunan JangkaPanjang Nasional (RPJPN). RPJMD
Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021
disusunsebagaiacuankelanjutanpembangunanKabupaten Bandung 5 (lima)
tahunsebelumnya, yaituTahun 2011 – 2015.
Proses pembangunan ekonomi di Kabupaten Bandung adalah merupakan bagian
dari pembangunan Propinsi Jawa Barat dan pembangunan nasional yang tidak dapat
dipisahkan dan merupakan kesinambungan pembangunan, memberikan daya dukung
tercapainya kondisi masyarakat yang lebih baik, dimana pada hakekatnya merupakan
upaya peningkatan kualitas manusia dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar
manusia yang semuanya bermuara pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana
dalamprioritas daerah pembangunan pra ekonomi daerah melalui pengembangan
ekonomi danpembangunan kawasan pedesaan.
Koperasi dan UKM diharapkan mampu membangun struktur perekonomian yang
lebih baik terutama dalam mengatasi masalah ekonomi yang ada di Kabupaten Bandung
maupun pengaruh era globalisasi. Hal ini tergambar dalam misi Kabupaten Bandung yang
ke-4 (empat)yaitu Menciptakan Pembangunan ekonomi yang memiliki kunggulan
kometitif,dalam salah satu tujuannya yaitu terwujudnya peningkatan kontribusi ekonomi
kerakyatan terhadap perekonomian daerah. Dalam mendukung terwujudnya misi unggulan
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
3
tersebut, perlu disusun Rencana Strategis (Renstra) pembangunan Koperasi dan UKM
Tahun 2016 – 2021 sebagai perencanaan pembangunan yang memuat visi, misi, arah
kebijakan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Koperasi dan UKM.
I.2 LandasanHukum
Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UKMKabupaten
Bandung Tahun 2016 – 2021, mengacupadaUndang-Undang,
PeraturanPemerintahmaupunPeraturan Daerah yang berlaku, antara lain :
1. Undang-UndangNomor 25 Tahun 1992 tentangPerkoperasian;
2. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaga Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentangSistemPerencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimanatelahdiubahbeberapa kali,
terakhirdenganUndang-UndangNomor 12 Tahun 2008
tentangPerubahanKeduaatasUndang- UndangNomor 32 Tahun 2004
tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimanatelahbeberapa kali diubah,
terakhirdenganUndang-UndangNomor 12 Tahun 2008
tentangPerubahankeduaatasUndang-UndangNomor 32 Tahun 2004
tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2007 tentangRencana Pembangunan JangkaPanjang
(RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-UndangNomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil danMenengah;
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
4
8. PeraturanPemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, TatacaraPenyusunan,
PengendaliandanEvaluasiPelaksanaanRencana Pembangunan Darah;
9. PeraturanPresidenRepublik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007
tentangPenataandanPembinaanPasarTradisional, PusatPerbelanjaandanToko Modern;
10. PeraturanPresidenRepublik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentangRencana
Pembangunan JangkaMenengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
11. PeraturanMenteriDalamNegeri No 13 Tahun 2006
TentangPedomanPengelolaanKeuangan Daerah
SebagaimanaTelahDirubahDalamPeraturanMenteriDalamNegeri No 59 Tahun 2007
TentangPeruabahanAtasPerubahanMenteriDalamNegeri No 13 Tahun 2006
TentangPedomanPengelolaanKeuangan Daerah;
12. PeraturanBersamaMenteriDalamNegeri, MenteriPerancangan Pembangunan
Nasional/KepalaBappenasDan MenteriKeuanganNomor 28 Tahun 2010; Nomor0199/M
PPN/04/2010; Nomor PMK 95/PMK 07/2010, TentanPenyelarasanRencana
Pembangunan JangkaMenengah (RPJMD) DenganRencana Pembangunan
JangkaMenengah Nasional (RRPJMN) 2010-2014;
13. PeraturanMenteriDalamNegeri No54 Tahu 2010
TentangPelaksanaanPeraturanPemerintah No 8 Tahun 2008
TentangTahapanTatacaraPenyusunan, Pengendalian Dan EvaluasiPelaksanaanRencana
Pembangunan Daerah.
14. PeraturanDaerah ProvinsiJawa Barat No 6 Tahun 2009 TentangSistemPerencanaan
Pembangunan Daerah ProvinsiJawa Barat;
15. PeraturanDaerah ProvinsiJawa Barat No 24 Tahun 2010
TentangPerubahanAtasPeraturan Daerah ProvinsiJawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
TentangRencana Pembangunan JangkaPanjang (RPJP) Daerah ProvinsiJawa Barat
Tahun 2005-2025;
16. PeraturanGubernurJawabarat No 72 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Perencanaan
Pembangunan Tahunan Daerah;
17. PeraturanDaerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Tata
araPenusunanPerencanaan Pembangunan Daearah (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2005 No 4 Seri D);
18. PeraturanDaerah Kabupaten Bandung No 2 Tahun 2006 TentangAlokasi Dana
PerimbangaDesaDikabupaten Bandung
SebagaimanaTelahDiubahDenganPeraturanPemerintahKabupaten Bandung No 24
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
5
Tahun 2009 TentangPerubahanAtasPeraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2
Tahun 2006 TentangAlokasi Dana PerimbanganDesa di Kabupaten Bandung;
19. PeraturanDaerah Kabupaten Bandung No 2 Tahun 2007 TentangPokok-
PokokPengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Daerah KabupatenTahun 2007 Nomor
2);
20. PeraturanDaerah Kabupaten Bandung Nomo 17 Tahun 2007
TentangUrusanPemerintahanKabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2007 Nomor 17)
21. PeraturanDaerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 TentangRencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 SampaiDengan 2027 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2008 No 3);
22. PeraturanDaerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 TentangRencana
Pembangunan JangkaPanjang Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025;
23. PeraturanDaerah Kabupaten Bandung Nmor 4 Tahun 2013 TentangSistemPerencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung;
24. PeraturanDaerah Kabupaten Bandung No 7Tahun 2016TentangRencana Pembangunan
JangkaMenengah Daerah 2010-2015;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 12 Tahu 2016
TentangPembentukandanSusunanPerangkat Daerah;
26. PeraturanBupati No 47 Tahun 2016
TentangKebijakanTransisiDalamRangkaPenataanPerangkat Daerah Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 TentangPembentukan Dan
SusunanPerangkat Daerah Kabupaten Bandung.
I.3 Maksud Dan TujuanMaksudpenyusunanRenstraDinasKoperasidan UKM Kabupaten
Bandungadalahsebagaipedomanbagiseluruhkomponen/aparaturDinasKoperasidanUKMK
abupaten Bandungdalammelaksanakankegiatanselamakurunwaktu 5 (lima) tahundan
jugasebagaidasarperencanaantahunan,
danmenjadipedomandalampenyusunanRenjagunamenghasilkanperencanaan yang
berkesinambungan, sinergis, terpadu, akuntabeldanberkualitas.
TujuanRencanaStrategis SKPD DinasKOperasidan UKM Kabupaten Bandung
tahun2016-2021adalah:
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
6
1. Sebagaisaranasinkronisasidanpelaksanaankebijakan RPJMD Kabupaten Bandung
tahun 2016-2021;
2. SebagaidasardalampenyusunanRencanaKerja (Renja) tahunanDinasKoperasidanUKM
Kabupaten Bandung;
3. Sebagaiindikatorpengukurankinerja lima tahunanbagiDinasKoperasidanUKM
Kabupaten Bandung;
4. Sebagaidasarbagimasyarakatdanstakeholder
untukberpartisipasiaktifdalampembangunanKoperasidanUKMdiKabupaten Bandung
5. Sebagaidasarbagimasyarakatdanstakeholder
dalammelakukanpengawasanataskinerjaDinasKoperasidanUKMKabupaten Bandung.
I.4 SistematikaPenulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis SKPD adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. LandasanHukum
C. MaksuddanTujuan
D. SistematikaPenulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
A. Tugas, FungsidanStrukturOrganisasi
B. SumberDaya SKPD
C. KinerjaPelayanan SKPD
D. TantangandanPeluangPengembanganPelayanan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan
B. Telaahan Visi, Misi dan Program
C. Penentuan Isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. VisidanMisi SKPD
B. TujuanSasaranJangkaMenengah SKPD
C. StrategidanKebijakan SKPD
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
II.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan SusunanPerangkat Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten Bandung yang merupakan Pemisahan dari Dinas Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung yang bertanggung jawab dalam
hal pembinaan dan pengembangan terhadap Koperasi, dan UKMdi Kabupaten
Bandung, mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan
kegiatan teknis operasional di bidang Koperasi dan UKM, yang meliputi pelayanan dan
pengembangan usaha koperasi, pembinaan kelembagaan koperasi, pengembangan
usaha mikro kecil dan menengah, serta melaksanakan ketatausahaan Dinas.
Dengan Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung,
maka tugas pokok dan fungsi unsur-unsur Dinas Koperasi dan UKM adalah sebagai
berikut:
1) Kepala Dinas
Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina,
mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan
teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah serta bidang
perindustrian dan bidang perdagangan.Fungsi Kepala Dinas Koperasi dan UKM
adalah :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugasnya.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
8
2) Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang
pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian,
penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengolahan
keuangan.
Dalam melaksanakan tugas pokok, sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan
kesekretariatan.
b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan
penyelenggaraan terpadu.
c. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas.
d. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan
kerumahtanggaan.
e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat.
f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
g. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan.
h. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan monitoring evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas Dinas.
i. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas
Dinas.
j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan
penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas.
k. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
l. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
n. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi
/ lembaga atau pihak ke tiga di bidang pengelolaan pelayanan
kesekretariatan.
Sekretaris membawahkan:
a. Sub Bagian Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program.
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
9
3) Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro
Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, Mikro mempunyai tugas
pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di Bidang
Pengelolaan Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro yang meliputi
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kemitraan dan Promosi Produk dan Pengolahan Data
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang
Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro mempunyai fungsi:
a. Penetapan dan penyusunan rencana program kerja pelayanan Pemberdayaan
dan Pengembangan Usaha Mikro.
b. Penetapan kebijakan Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro.
c. Penetapan kebijakan pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro dalam
menumbuhkan iklim usaha;
d. Penetapan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro meliputi produksi,
pemasaran, sumber daya manusia dan teknologi;
e. Penetapan Pengkoordinir pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro;
f. Penetapan promosi akses pasar produk usaha mikro melalui Pameran dan
jejaring usaha.
g. Penetapan Pengkoordinir akses pembiayaan bagi usaha mikro;
h. Penetapan verifikasi data bahan perumusan, bahan operasional di Bidang
Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro;
i. Penetapan Pembinaan dan Bimbingan Teknis Memfasilitasi Kemitraan antara
usaha mikro dan badan usaha lainnya;
j. Penapan peningkatan kerjasama pemasaran baik yang berskala lokal maupun
nasional;
k. Penapan peningkatan akses permodalan dan akses pasar bagi usaha mikro;
l. Penetapan monitoring dan evaluasi dalam upaya Pemberdayaan Usaha Mikro;
m. Pelaporan Pelaksanaan tugas Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha
Mikro;
n. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pemberdayaan dan pengembangan
usaha mikro;
o. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan Bidang tugas dan fungsinya;
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
10
p. Pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi
/ lembaga atau pihak ketiga di Bidang pengelolaan pengembangan usaha
mikro.
Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro membawahkan:
a. Seksi Pemberdayan Usaha Mikro;
b. Seksi Kemitraan dan Promosi Produk;
c. Seksi Pengolahan Data, Monitoring dan Evaluasi dan Pelaporan
4) Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Koperasi
Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Koperasi dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang pelayanan pengembangan usaha koperasi
yang meliputi pengembangan koperasi produsen, konsumen dan jasa,
pengembangan permodalan koperasi serta pengawasan dan penilaian USP
koperasi.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Pemberdayaan dan Pengembangan
Usaha Koperasi mempunyai fungsi:
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja Pemberdayaan dan
Pengembangan Usaha Koperasi.
b. Penetapan kebiajakan pemberdayaan dan pengembangan usaha koperasi.
c. Penetapan penciptaan usaha simpan pinjam yang sehat sesuai dengan
kebijakan pemerintah.
d. Penetapan bimbingan dan penyuluhan koperasi dalam pembuatan laporan
tahunan KSP dan USP;
e. Penetapan pembinaan KSP dan USP.
f. Penetapan fasilitasi pelaksanaan pembubaran dan penyelesaian akibat
pembubaran KSP dan USP.
g. Penetapan pemberian sanksi administratif kepada KSP dan USP yang tidak
melaksanakan kewajibannya.
h. Penetapan pengembangan iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan
dan pemasyarakatan koperasi.
i. Penetapan pemberian bimbingan dan kemudahan koperasi.
j. Penetapan dan perlindungan kepada koperasi.
k. Penetapan fasilitasi pembinaan dan pengawasan KSP dan USP koperasi.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
11
l. Penetapan pengawasan monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan
koperasi.
m. Penetapan fasilitasi penjaminan permodalan dan pembiayaan bagi koperasi
yang meliputi kredit perbankan / bukan bank, modal ventura pinjaman BUMN,
hibah dan jenis pembiayaan lain.
n. Pelaporan pelaksanaan tugas pelayanan pengembangan usaha koperasi.
o. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan pengembangan usaha koperasi.
p. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
q. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi
/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pelayanan pengembangan usaha
koperasi.
Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Koperasi membawahkan:
a. Seksi Pemberdayaan Usaha Koperasi
b. Seksi Kemitraan dan Fasilitasi Koperasi;
c. Seksi Penilaian Kesehatan KSP / USP Koperasi
5) Bidang Pengawasan dan Pembinaan Koperasi
Bidang Pengawasan dan Pembinaan Koperasidipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
tugas-tugas di bidang pengawasan dan pembinaan koperasi yang meliputi
pengembangan koperasi produsen, konsumen dan jasa, pengembangan
permodalan koperasi serta pengawasan dan pembinaan koperasi.
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengawasan dan Pembinaan Koperasi
mempunyai fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengawasan dan
pembinaan koperasi;
b. Mengkoordinasikan dan memverifikasi dokumen izin usaha simpan pinjam
untuk koperasi;
c. Mengkoordinasikan pemeriksaan dan pengawasan KSP/USP;
d. Mengkoordinasikan pemeriksaan dan pengawasan koperasi;
e. penyelenggaraan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pengawasan dan
pemeriksaan koperasi meliputi pengawasan kepatuhan dan kelembagaan,
pengawasan KSP/usaha simpan pinjam, dan penanganan kasus koperasi;
f. Memverifikasi dan mengkoordinasi bahan kebijakan izin pembukaan kantor
cabang, cabang pembantu dan kantor kas;
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
12
g. Memverifikasi data bahan kebijakan operasional di bidang fasilitasi koperasi;
h. Melaksanakan pembinaan Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi sektor Riil;
i. Melakukan bimbingan teknis akuntansi Koperasi;
j. Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pelayanan bina usaha koperasi;
k. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan latihan bagi perangkat
organisasi koperasi;
l. Memverifikasi data bahan perumusan kebijakan operasional di bidang
fasilitasi koperasi;
m. Melaksanakan Fasilitasi bimbingan pembentukan koperasi, perubahan
anggaran dasar koperasi dan pembubaran koperasi;
n. Mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pengawasan dan pembinaan koperasi.
o. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
p. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi
/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pengawasan dan pembinaan koperasi.
Bidang Pengawasan dan Pembinaan Koperasi membawahkan:
a. Seksi Kelembagaan Koperasi;
b. Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan;
c. Seksi Pengolahan Data, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung
mempunyai peran aktif dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung
melalui gerakan dan pemberdayaan koperasi, UKM, perindustrian dan
perdagangan. Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 20016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Bandung,Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten Bandung sebagai berikut :
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
13
STRUKTOR ORGANISASI DINAS KOPERASI DAN UKM
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
13
STRUKTOR ORGANISASI DINAS KOPERASI DAN UKM
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
13
STRUKTOR ORGANISASI DINAS KOPERASI DAN UKM
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
14
II.2. Sumberdaya Diskoperasi dan UKM Kabupaten Bandung
Sumber Daya Aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten Bandung saat ini masih bergabung dengan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan menunggu tahap pemetaan pegawai yang masih dalam proses penetaan.
Sehingga jumlah sumber daya aparatur belum bisa terhitung berapa orang.
Secara keseluruhan berdasarkan Struktur Organisasi sebelumnya yaitu Dinas
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung memiliki aparat /
personil dengan jumlah pegawai pada tahun 2015sebanyak 367 pegawai negeri dengan
rincian 294pegawai pria dan 73 orang pegawai wanita.Keseluruhan SDM memiliki
potensi dan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Struktur tingkat pendidikan
SDM Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung
terekam pada diagram berikut:
Gambar 2.2Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bandung Menurut Pendidikan Tahun 2015 (orang)
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Diskoperindag Kab. Bandung
Gambar di atas menunjukkan bahwa sebagian besar SDM di Dinas Koperasi
UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung berpendidikan terakhir
SLTA/SMA kebanyakan ialah tenaga kerja teknis lapangan di UPTD Pasar. Sedangkan
untuk SDM di Dinas mayoritas ialah berpendidikan Strata 1 / Sarjana.
78
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
SD
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
14
II.2. Sumberdaya Diskoperasi dan UKM Kabupaten Bandung
Sumber Daya Aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten Bandung saat ini masih bergabung dengan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan menunggu tahap pemetaan pegawai yang masih dalam proses penetaan.
Sehingga jumlah sumber daya aparatur belum bisa terhitung berapa orang.
Secara keseluruhan berdasarkan Struktur Organisasi sebelumnya yaitu Dinas
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung memiliki aparat /
personil dengan jumlah pegawai pada tahun 2015sebanyak 367 pegawai negeri dengan
rincian 294pegawai pria dan 73 orang pegawai wanita.Keseluruhan SDM memiliki
potensi dan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Struktur tingkat pendidikan
SDM Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung
terekam pada diagram berikut:
Gambar 2.2Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bandung Menurut Pendidikan Tahun 2015 (orang)
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Diskoperindag Kab. Bandung
Gambar di atas menunjukkan bahwa sebagian besar SDM di Dinas Koperasi
UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung berpendidikan terakhir
SLTA/SMA kebanyakan ialah tenaga kerja teknis lapangan di UPTD Pasar. Sedangkan
untuk SDM di Dinas mayoritas ialah berpendidikan Strata 1 / Sarjana.
78
33
182
5
54
15
SD SLTP SLTA D 3 S 1 S 2
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
14
II.2. Sumberdaya Diskoperasi dan UKM Kabupaten Bandung
Sumber Daya Aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten Bandung saat ini masih bergabung dengan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan menunggu tahap pemetaan pegawai yang masih dalam proses penetaan.
Sehingga jumlah sumber daya aparatur belum bisa terhitung berapa orang.
Secara keseluruhan berdasarkan Struktur Organisasi sebelumnya yaitu Dinas
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung memiliki aparat /
personil dengan jumlah pegawai pada tahun 2015sebanyak 367 pegawai negeri dengan
rincian 294pegawai pria dan 73 orang pegawai wanita.Keseluruhan SDM memiliki
potensi dan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Struktur tingkat pendidikan
SDM Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung
terekam pada diagram berikut:
Gambar 2.2Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bandung Menurut Pendidikan Tahun 2015 (orang)
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Diskoperindag Kab. Bandung
Gambar di atas menunjukkan bahwa sebagian besar SDM di Dinas Koperasi
UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung berpendidikan terakhir
SLTA/SMA kebanyakan ialah tenaga kerja teknis lapangan di UPTD Pasar. Sedangkan
untuk SDM di Dinas mayoritas ialah berpendidikan Strata 1 / Sarjana.
15
S 2
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
15
Berikut ini jumlah aparatur yang terdapat pada Dinas Koperasi, UKM,Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung berdasarkan golongan ruang danjenis kelamin :
Tabel 2.1Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin
NO GOLONGAN JUMLAH PEGAWAIJENIS KELAMIN
P L
1
Golongan I A 9
294 73
Golongan I B 42Golongan I C 19Golongan I D 20
2
Golongan II A 23Golongan II B 95Golongan II C 50Golongan II D 3
3
Golongan III A 7Golongan III B 46Golongan III C 20Golongan III D 16
4
Golongan IV A 13Golongan IV B 3Golongan IV C 1Golongan IV DGolongan IV E
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Diskoperindag Kab. Bandung
II.3. Kondisi Prasarana dan Saran
Kondisi Prasarana dan Sarana Dinas Koperasi dan UKM masih bergabung
dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, prasarana dan sarana yang dimiliki Dinas
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdaganganmeliputi ruang dan peralatan kerja,
sarana telekomunikasi dan transportasi. Kondisi prasarana dan sarana yang tersedia
cukup memadai namun masih perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan kinerja.
Secara lengkap, jenis dan jumlah prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Dinas
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung dapat dilihat pada
rincian dari masing-masing tabel dibawah ini:
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
16
Tabel 2.2Kondisi Tanah dan Bangunan
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan PerdaganganKabupaten Bandung Tahun 2015
NO TANAH BANGUNAN LOKASILUAS(M2)
KONDISI KET
TANAH1. Tanah Pasar Baleendah Kecamatan Baelendah 40.000 Baik2. Tanah Pasar Banjaran Kecamatan Banjaran 16.171 Baik
3.Tanah Pasar BaruMajalaya
Kecamatan Majalaya 13.265 Baik
4. Tanah Pasar Majalaya Kecamatan Majalaya 49.524 Baik5. Tanah Pasar ST Majalaya Kecamatan Majalaya 4.050 Baik
6.Tanah Pasar Sayati danMargahayu
KecamatanMargahayu
13.587 Baik
GEDUNG
7.Gedung KantorDiskoperindag
Jl. Soreang KM.17Komp. PEMDAKab.Bandung
1.250 BaikKantorDinas
8.Gedung Pasar Margahayu Kecamatan
Margahayu170.160 Baik
Kios Pasar
9. Gedung Pasar Majalaya Kecamatan Majalaya 758.055 Baik Kios Pasar10. Gedung Pasar Soreang Kecamatan Soreang 12.576 Baik Kios Pasar11. Gedung Pasar Cicalengka Kecamatan Cicalengka 8.560 Baik Kios Pasar12. Gedung Pasar Banjaran Kecamatan Banjaran 13.413 Baik Kios Pasar13. Gedung Pasar Baleendah Kecamatan Baleendah 7.875 Baik Kios Pasar
14.Gedung Pasar Sayati Kecamatan
Margahayu1.038 Baik
Kios Pasar
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar bangunan
kantor kondisinya dibawah 80 persen. Hanya gedung tanah perkantoran dengan
kondisi diatas 80 persen. Luas tanah beserta bangunan milik Dinas Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan yang besar merupakan modal penting dalam
mewujudkan capain kinerja kedepan. Oleh karena itu, beberapa aset yang belum
tersertifikat dan terawat perlu mendapat perhatian khususnya dari instansi terkait di
Kabupaten Bandung.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
17
Tabel 2.3Kendaraan Dinas Roda 2 dan Roda 4
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan PerdaganganKabupaten Bandung Tahun 2015
NO JENIS KENDARAAN MERK/TYPETAHUN
KENDARAANJUMLAH
Roda 41. Station Wangon Toyota Inova 2014 12. Station Wangon Toyota Rush 2014 13. Station Wangon Isuzu Phanter 2014 34. Truck + Attachment Isuzu Elf Long 2014 15. Mini Bus Daihatsu Grand Max 2014 16. Station Wangon Toyota Rush 2013 17. Station Wangon Isuzu Phanter 2001 18. Jeep Suzuki Katana 2004 19. Jeep Suzuki Katana 1996 410. Jeep Suzuki Katana 2003 111. Jeep Suzuki Katana 1999 112. Jeep Suzuki Katana 1993 113. Jeep Suzuki Carry ST 1992 114. Mini Bus Suzuki Futura 1999 115. Mini Bus Toyota Kijang 1998 116. Mini Bus Toyota Kijang 1993 217. Mini Bus Toyota Kijang 1992 118. Mini Bus Toyota Kijang 1999 120. Mini Bus Toyota Kijang 1994 121. Mini Bus Toyota Kijang 1989 1
JUMLAH MOBIL 26Roda 2
23. Sepeda Motor Honda 1992 s.d 1999 424. Sepeda Motor Suzuki 1992 s.d 1999 225. Sepeda Motor Suzuki 2003 s.d 2004 426. Sepeda Motor Honda 2001 s.d 2005 3
JUMLAH SEPDA MOTOR 13
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung
memiliki kendaraan dinas roda 4 sebanyak 26 unit dan jenis serta kendaraan roda 2
sebanyak 13 unit dengan berbagai merk dan jenis sebagai sarana tranportasi
pendukung operasional dinas untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama
ini, walaupun kebanyakan usia dari kendaraan tersebut sudah tua. Kondisi demikan
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
18
diharapkan kedepannya menjadi perhatian bagi pihak terkait dari Pemerintah
Kabupaten Bandung.
Sedangkan untuk peralatan kantor yang dimiliki oleh Dinas Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan sebagai pendukung pelaksanaan tugas dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.4Peralatan Kantor Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bandung Tahun 2015
NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KONDISI
1. Komputer 52 Unit Baik
2. Monitor 52 Unit Baik
3. Printer 30 Unit Baik
4. Notebook / Laptop 28 Unit Baik
5. Proyektor 6 Unit Baik
6. Mesin Ketik 14 Unit Baik
7. Air Conditioner Slipt 6 Unit Baik
8. Scanner 3 Unit Baik
9. Handy Talky 30 Unit Baik
10. Facsimile 1 Unit Baik
11. UPS 6 Unit Baik
12. Mesin Hitung Uang 1 Unit Baik
13. Mesin Absensi 2 Unit Baik
15. Televisi 5 Unit Baik
17. Kamera 5 Unit Baik
18. Handy Cam 3 Unit Baik
19. Dispenser 2 Unit Baik
20. Alat Pemadam 20 Unit Baik
21. Meja Kerja Pejabat 25 Unit Baik
22. Meja Kerja Staff 50 Unit Baik
23. Kursi Sofa Tamu 7 Unit Baik
24. Lemari Arsip 47 Unit Baik
25. Lemari Besi 23 Unit Baik
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
19
II.4. Kinerja Pelayanan SKPD
Kinerja pelayanan SKPD Dinas Koperasi dan UKM pada tahun 2015 masih
bergabung dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung yaitu
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dapat dilihat dari capain
indikator kinerja baik dari indikator kinerja kunci mapun indikator kinerja lainnya seperti
indikator kinerja utama, dan indikator kinerja dalam RPJMD periode sebelumnya. Selain
itu kinerja pelayanan SKPD dapat dilihat sejauhmana serapan anggarannya.
Kinerja pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan selama
lima tahun terakhir yaitu tahun 2011 sampai tahun 2015 ditunjukkan oleh capaian kinerja
indikator dan serapan anggaran dibandingkan dengan sasaran/target renstra periode
sebelumnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
20
TABEL 2.5.PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN BANDUNG
NO
IndikatorKinerja sesuai
Tugas danFungsi SKPD
***)
Target SPM
Target IKK
TargetIndikato
rLainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Jumlahkoperasi 1.621 1.697 1.613 1.633 1.653 1.562 1.593 1.613 1.638 1.686 96% 94% 100% 100% 102%
2 Jumlahkoperasi aktif 813 832 871 906 906 839 871 888 916 964 103% 105% 102% 101% 106%
3 Jumlah pelakuUMKM 6.982 7.545 8.109 8.672 9.236 7.218 7.894 8.432 9.003 9.615 103% 105% 104% 104% 104%
4 Jumlah tenagakerja UMKM 57.120 60.120 34.043 35.962 37.480 57.120 61.088 34.043 64.664 67.209 100% 102% 100% 180% 179%
5 Jumlah omzetUMKM
3.075.548.668.
000
3.090.548.668.
000
3.145.828.061.16
0
3.208.744.622.
383
3.272.919.514.83
1
3.070.548.688.
000
3.084.145.158.00
0
3.145.828.061.160
3.094.869.600.625
3.099.772.278.6
25100% 100% 100% 96% 95%
6
Jumlah UMKMyang mendapatFasilitasiSertifikasiProduk IndustriRumah Tangga(PIRT) danSertifikasi Halal(UMKM)
75 55 100 159 100 75 55 134 160 118 100% 100% 134% 101% 118%
7Tingkat fasilitasadvokasiperlindungan
0 10 35 40 40 0 10 35 20 - 100% 100% 50% 0%
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
21
NO
IndikatorKinerja sesuai
Tugas danFungsi SKPD
***)
Target SPM
Target IKK
TargetIndikato
rLainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20konsumen(kasus)
8Nilai eksportbarang dan jasa($)
678.528.610,68
746.381.471,75
776.236.731,00
807.286.200,00
839.577.648,00
511.338.087,31
833.686.178,32
821.019.618,92
777.105.780,12
82.097.274.455 75% 112% 106% 96% 9778
%
9
Jumlah Pasartradisional yangsudah ditata(Pasar)
2 3 2 6 4 2 3 2 3 4 100% 100% 100% 50% 100%
10Jumlah lokasiPKL yang sudahditata (lokasi)
0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0% 100% 100% 100% 100%
11
Jumlah omzetunit usahaindustry kecildan menengah
2.219.738.065.8
00
2.249.788.590.
780
2.279.595.211.02
0
2.347.983.067.
351
2.418.422.559.37
1
2.205.675.089.0
00
2.213.199.234.0
00
2.213.756.984.000
2.215.506.616.4
00
2.324.829.208.9
6999% 98% 97% 94% 96%
12
Jumlah unitusaha industrikecil danmenengah(IKM)
4.250 4.350 4.450 4.500 4.500 4.210 4.239 4.450 5.110 10.235 99% 97% 100% 114% 227%
13Jumlah potensiprodukunggulan IKM
22 40 80 0 88 22 40 80 0 100% 100% 100% 0% 0%
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
22
TABEL 2.6ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 s.d 2015
NO Uraian ***)
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahunke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1
Program Penciptaaniklim usaha kecilmenengah yangkondusif
169.200.000
150.000.000
275.000.000
200.000.000
205.539.000
158.865.000
148.140.000
268.076.000
194.141.000
201.413.900
93,89%
98,76% 97,48% 97,07
%97,99
%
2
Program pengembangankewirausahaan dankeunggulan kompetitifusaha kecil menengah
1.028.421.500
1.053.087.004
1.527.658.050
1.598.000.
000
1.410.489.850
902.707.750
1.006.999.
754
1.387.708.050
1.497.983.925
1.207.589.850
87,78%
95,62% 90,84% 93,74
%85,61
%
3
Program pengembangansistem penduklungusaha bagi usaha mikrokecil menengah
195.106.000
144.617.501
315.445.950
320.000.000
279.649.000
194.706.000
143.067.501
315.445.700
299.380.000
264.684.000
99,79%
98,93%
100,00%
93,56%
94,65%
4Program peningkatankualitas kelembagaankoperasi
286.220.000
321.325.003
319.174.000
875.000.000
901.686.000
275.960.000
309.685.003
298.773.500
833.261.400
644.825.600
96,42%
96,38% 93,61% 95,23
% 71,51%
TOTAL 1.678.947.500
1.669.029.508
2.437.278.000
2.993.000.000
2.797.363.850
1.532.238.750
1.607.892.258
2.270.003.250
2.824.766.325
2.318.513.350
29,07%
29,98% 29,38% 29,20
%26,91
%
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
23
Berdasarkan tabel kinerja diatas baik dari sisi kinerja program maupun
keuangan menunjukan hasil yang baik. Dari sisi kienrja, capaian realisasi seluruh
indikator kinerja sama dengan 100 persen bahkan ada beberapa indicator yang berhasil
melampaui targetnya. Dari sisi kienrja keuangan selama tahun 2011–2015 menunjukan
realisasi serapan anggaran rata-rata diatas 90 persen. Dengan capaian kinerja yang
tinggi dan disertai oleh serapan anggaran tidak seratus persen dapat mengindikasikan
penghematan anggaran dan kinerja perencanaan yang baik.
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015, Dinas Koperasi,
UKM Perindustrian dan Perdagangan mendapatkan tugas untuk melaksanakan
program / kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan daerah, sasaran prioritas
pembangunan daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi, UKM
Perindustrian dan Perdagangan ialah “Meningkatknya pelaku Koperasi, Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (KUMKM) dan Pelaku Usaha Modal Besar” sesuai dengan
penjabaran dari misi ke enam Bupati Bandung dengan tujuan untuk meningkatkan
kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah.
Pada sasaran prioritas tersebut terdapat beberapa indikator kinerja daerah
yang menjadi tugas dan kewajiban dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bandung dalam mencapai target indikator kinerja daerah
yang telah ditetapkan tersebut. Adapun uraian mengenai target indikator kinerja
adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pertumbuhan pelaku UMKM.
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan jumlah pelaku UMKM diwilayah
Kabupaten Bandung, Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan
melakukan upaya melalui beberapa program dan kegiatan salah satunya ialah
program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif dan program
pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah.
Pada program kegiatan tersebut dilakukan kegiatan pelatihan dan pembinaan
bagi pelaku UMKM dalam pengelolaan manajemen usaha, pemasaran produk dan
fasilitasi temu bisnis dalam memperluas akses pemasaran produk UMKM.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
24
Pertumbuhan Jumlah UMKM dari tahun 2010 sampai dengan 2015 mencapai
9.615 UMKM dari target yang ditetapkan 9.236 UMKM. Pertumbuhan jumlah
UMKM setiap tahun mengalami pertumbuhan cukup baik terutama ketika
masyarakat mulai mengenal program kewirausahaan, banyak masyarakat yang
mulai tertarik untuk terjun ke dunia usaha. Data pertumbuhan setiap tahunya
dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 2.2 Pertumbuhan UMKM Per Tahun
2. Fasilitasi Sertifikasi produk Indsutri Rumah Tangga (PIRT) dan Sertifikasi Halal
bagi produk UMKM.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM sehingga
dapat bersaing dengan produk yang dibuat oleh perusahan besar bshksn produk
dari luar negeri mengingat pada tahun 2015 akan menghadapi MEA (Masyarakat
Ekonoi ASEAN) dimana arus produk Negara tetangga akan mengalir bebas masuk
ke wilayah Indonesia. Untuk itu diperlukan upaya penguatan daya saing produk
UMKM dalam negeri, salah satunya ialah dengan memberikan fasilitasi sertifikasi
PIRT dan sertifikasi Halal untuk produk UMKM olahan makanan dan minuman.
Selama program ini dilaksanakan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, kami
telah memberikan faslitasi sertifikasi sebanyak 547 sertifkasi PIRT dan Halal bagi
UMKM. Perkembangan capaian target dari tahun ke tahun sebagai berikut:
6.982
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
24
Pertumbuhan Jumlah UMKM dari tahun 2010 sampai dengan 2015 mencapai
9.615 UMKM dari target yang ditetapkan 9.236 UMKM. Pertumbuhan jumlah
UMKM setiap tahun mengalami pertumbuhan cukup baik terutama ketika
masyarakat mulai mengenal program kewirausahaan, banyak masyarakat yang
mulai tertarik untuk terjun ke dunia usaha. Data pertumbuhan setiap tahunya
dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 2.2 Pertumbuhan UMKM Per Tahun
2. Fasilitasi Sertifikasi produk Indsutri Rumah Tangga (PIRT) dan Sertifikasi Halal
bagi produk UMKM.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM sehingga
dapat bersaing dengan produk yang dibuat oleh perusahan besar bshksn produk
dari luar negeri mengingat pada tahun 2015 akan menghadapi MEA (Masyarakat
Ekonoi ASEAN) dimana arus produk Negara tetangga akan mengalir bebas masuk
ke wilayah Indonesia. Untuk itu diperlukan upaya penguatan daya saing produk
UMKM dalam negeri, salah satunya ialah dengan memberikan fasilitasi sertifikasi
PIRT dan sertifikasi Halal untuk produk UMKM olahan makanan dan minuman.
Selama program ini dilaksanakan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, kami
telah memberikan faslitasi sertifikasi sebanyak 547 sertifkasi PIRT dan Halal bagi
UMKM. Perkembangan capaian target dari tahun ke tahun sebagai berikut:
6.982 7.545 8.109 8.6727.218
7.894 8.432 9.003
2011 2012 2013 2014
Target Realisasi
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
24
Pertumbuhan Jumlah UMKM dari tahun 2010 sampai dengan 2015 mencapai
9.615 UMKM dari target yang ditetapkan 9.236 UMKM. Pertumbuhan jumlah
UMKM setiap tahun mengalami pertumbuhan cukup baik terutama ketika
masyarakat mulai mengenal program kewirausahaan, banyak masyarakat yang
mulai tertarik untuk terjun ke dunia usaha. Data pertumbuhan setiap tahunya
dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 2.2 Pertumbuhan UMKM Per Tahun
2. Fasilitasi Sertifikasi produk Indsutri Rumah Tangga (PIRT) dan Sertifikasi Halal
bagi produk UMKM.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM sehingga
dapat bersaing dengan produk yang dibuat oleh perusahan besar bshksn produk
dari luar negeri mengingat pada tahun 2015 akan menghadapi MEA (Masyarakat
Ekonoi ASEAN) dimana arus produk Negara tetangga akan mengalir bebas masuk
ke wilayah Indonesia. Untuk itu diperlukan upaya penguatan daya saing produk
UMKM dalam negeri, salah satunya ialah dengan memberikan fasilitasi sertifikasi
PIRT dan sertifikasi Halal untuk produk UMKM olahan makanan dan minuman.
Selama program ini dilaksanakan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, kami
telah memberikan faslitasi sertifikasi sebanyak 547 sertifkasi PIRT dan Halal bagi
UMKM. Perkembangan capaian target dari tahun ke tahun sebagai berikut:
9.2369.003 9.615
2014 2015
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
25
Gambar 2.3 Pencapain Target Fasilitasi Sertifikasi PIRT & HalalDari Tahun 2011 s.d 2015
3. Jumlah Omzet UMKM
Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika
perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya ditopang
oleh kegiatan ekonomi berskala kecil dan menengah. Unit usaha yang masuk
dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat nadi
perekonomian daerah dan nasional. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi. Saat ini
sekitar 99% pelaku ekonomi mayoritas adalah pelaku usaha UMKM yang terus
tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi
penopang stabilitas perekonomian nasional.
Peranan pemerintah sebagai salah satu prasyarat keberhasilan dalam
pengembangan UMKM dengan melakukan berbagai terobosan untuk
meningkatkan kinerja UMKM sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang
berdaya saing tinggi. Dengan semakin meningkanya kulitas daya saing produk
UMKM akan berkontribusi dengan pertumbuhnya omzet UMKM yang akan
mendorong perekonomian daerah dan nasional.Pertumbuhan omzet UMKM
Kabupaten Bandung pada tahun 2015 mencapai Rp.3.099.772.278.625,- dari
sebelumnya yaitu tahun 2014 sebesar Rp.3.094.869.600.625,-. Adapun data
perkembangan omzet UMKM dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik
dibawah ini :
7575
2011
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
25
Gambar 2.3 Pencapain Target Fasilitasi Sertifikasi PIRT & HalalDari Tahun 2011 s.d 2015
3. Jumlah Omzet UMKM
Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika
perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya ditopang
oleh kegiatan ekonomi berskala kecil dan menengah. Unit usaha yang masuk
dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat nadi
perekonomian daerah dan nasional. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi. Saat ini
sekitar 99% pelaku ekonomi mayoritas adalah pelaku usaha UMKM yang terus
tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi
penopang stabilitas perekonomian nasional.
Peranan pemerintah sebagai salah satu prasyarat keberhasilan dalam
pengembangan UMKM dengan melakukan berbagai terobosan untuk
meningkatkan kinerja UMKM sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang
berdaya saing tinggi. Dengan semakin meningkanya kulitas daya saing produk
UMKM akan berkontribusi dengan pertumbuhnya omzet UMKM yang akan
mendorong perekonomian daerah dan nasional.Pertumbuhan omzet UMKM
Kabupaten Bandung pada tahun 2015 mencapai Rp.3.099.772.278.625,- dari
sebelumnya yaitu tahun 2014 sebesar Rp.3.094.869.600.625,-. Adapun data
perkembangan omzet UMKM dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik
dibawah ini :
7555
100 100
7555
134
100
2011 2012 2013 2014
Target Realisasi
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
25
Gambar 2.3 Pencapain Target Fasilitasi Sertifikasi PIRT & HalalDari Tahun 2011 s.d 2015
3. Jumlah Omzet UMKM
Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika
perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya ditopang
oleh kegiatan ekonomi berskala kecil dan menengah. Unit usaha yang masuk
dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat nadi
perekonomian daerah dan nasional. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi. Saat ini
sekitar 99% pelaku ekonomi mayoritas adalah pelaku usaha UMKM yang terus
tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi
penopang stabilitas perekonomian nasional.
Peranan pemerintah sebagai salah satu prasyarat keberhasilan dalam
pengembangan UMKM dengan melakukan berbagai terobosan untuk
meningkatkan kinerja UMKM sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang
berdaya saing tinggi. Dengan semakin meningkanya kulitas daya saing produk
UMKM akan berkontribusi dengan pertumbuhnya omzet UMKM yang akan
mendorong perekonomian daerah dan nasional.Pertumbuhan omzet UMKM
Kabupaten Bandung pada tahun 2015 mencapai Rp.3.099.772.278.625,- dari
sebelumnya yaitu tahun 2014 sebesar Rp.3.094.869.600.625,-. Adapun data
perkembangan omzet UMKM dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik
dibawah ini :
100118
2015
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
26
Gambar 2.4 Grafik pertumbuhan omzet pertahun
4. Perkembangan Koperasi
Perkembangan koperasi sampai tahun 2015 mencapai 1.686 koperasi
mengalami kenaikan dari pada setiap tahunnya, begitu pula dengan jumah
koperasi aktif yang mengalami peningkatan setiap tahunya. Perkembangan jumlah
koperasi keseluruhan dan koperasi aktif dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Gambar 2.5 Grafik Perkembangan Koperasi
3.075.548.668.000
3.084.145.158.000
3.089.449.828.528
3.094.869.600.625
3.099.772.278.625
3.060.000.000.000
3.065.000.000.000
3.070.000.000.000
3.075.000.000.000
3.080.000.000.000
3.085.000.000.000
3.090.000.000.000
3.095.000.000.000
3.100.000.000.000
3.105.000.000.000
2011 2012 2013 2014 2015
Omset UMKM
371
888 916 964722 722 722 722
1593 1610 1638 1686
0
500
1000
1500
2000
2012 2013 2014 2015
AKTIF TIDAK AKTIF JUMLAH
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
28
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Sejalan dengan konteks pembangunan di suatu daerah, maka daerah sebagai bagian
dari subsistem yang terintegrasi secara nasional juga memiliki kontribusi terhadap pola
pembangunan nasional. Menghadapi dinamika lingkungan strategis baik regional, nasional,
maupun global serta memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara
keberlanjutan dan perbaikan kinerja lembaga, maka Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bandung dalam mengemban tugas dan perannya harus
memperhatikan isu-isu strategis yang berkembang saat ini dan lima tahun ke depan.
Hal tersebut sejalan dengan amanat RPJMD Kabupaten Bandung, Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten Bandung melakukan orientasi dan pendekatan yang digunakan dalam
perencanaan dan koordinasi pembangunan sebagai upaya mendukung tercapainya visi dan
misi pemerintah daerah Kabupaten Bandung tahun 2016-2021.
Berdasarkan pendekatan seperti diamanatkan dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta peluang dan ancaman yang terkait
dengan dinamika lingkungan strategis juga memperhatikan kekuatan dan kelemahan
lembaga/institusi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi, maka permasalahan dan isu-isu strategis penyelenggaraan tugas fungsi
menjadi rujukan penting dalam menentukan program dan kegiatan yang diprioritaskan selama
lima tahun ke depan.
III.1 IdentifikasiPermasalahan
DinasKoperasidan UKM
mempunyaitugasmelaksanakanpenyelenggaraanurusanpemerintahandanpelayananumum
di bidangKoperasidan UKM.
Dalammelaksanakantugasdanfungsitersebutterdapatbeberapapermasalahan, antara lain:
BidangKoperasi
Permasalahanutama yang dihadapikoperasisecararingkasditampilkanpadaTabel
I.5. Permasalahantersebutberkaitandenganorganisasi, usaha, sumberdayamanusia
(SDM), sistempendukungdaniklimusaha.
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
29
Tabel3.1PermasalahandalamPengembanganKoperasi Indonesia
Aspek Permasalahan
Organisasi
1. Masihbanyakkoperasi yang belummenerapkannilaidanprinsipkoperasisecarabenar.2. Koperasibelummemilikivisiuntukmenjadi modern (SDM, organisasi, usahadaninovasi)3. Rendahnyaprofesionalismedanakuntabilitasdalampengelolaankoperasi.
1. Masihbanyakkoperasi yang belummenerapkannilaidanprinsipkoperasisecarabenar.2. Rendahnyaprofesionalismedanakuntabilitasdalampengelolaankoperasi.3. Masihbanyaknyakoperasi yang berorientasiataubergantungpadabantuanpemerintah.4. Masihbanyakkoperasi yang tidakaktif
Usaha
1. Kurangnyakesadarananggotakoperasiuntukberpartisipasidalammeningkatkan modaldanmemajukanusahakoperasi.
2. Kurangnyakapasitaskoperasiuntukberinovasidalampengembanganprodukdanlayananbagianggota.3. Kurangnyakemampuankoperasiuntukmemenuhi target produksi (kualitas, kuantitasdankontinuitas)
sesuaipermintaanpasar4. Terbatasnyakemampuankoperasiuntukmenjangkaupasarterutamadalampromosiproduk,
aksesinformasipasardansaluranpemasaran5. Terbatasnyajaringanusahadanpemasaranantarkoperasidanantarakoperasidanusahabesar
SumberDayaManusia
1. Banyakanggota yang tidakmengertitentangkoperasi.2. MentalitasdanorientasibisnisSDM koperasimasihrendah3. Rendahnyakapasitas SDMkoperasidalammengaksesteknologiinformasi, jaringanproduksidanpemasaran4. Kurangnyajangkauanpenyuluhandandiklatperkoperasian
SistemPendukungdanIklim Usaha
1. Regulasidankebijakan di tingkatpusatdandaerah yang belummendukungperkembangankoperasi2. Kurangnyakoordinasidanketerpaduanantarstakeholders3. Belumtersedianya data yang lengkapdan valid
mengenaiperkembangankoperasisehinggamenyulitkanpemetaandanpembinaan4. KurangnyakesiapanpemerintahdanduniausahauntukmenyongsongMasyarakatEkonomi ASEAN
BIdang UMKM
1. Permasalahan yang dihadapioleh UMKM saatiniberkaitandengankualitas SDM
yang rendah, peransistempendukung yang kurang optimal. Permasalahan SDM
UMKM padaumumnyadisebabkanolehrendahnyapendidikan,
keterampilandanpengalaman, sertaakseskeinformasi. Sebagianbesar UMKM juga
belummemilikikapasitaskewirausahaan yang memadai. Hal
initampakdaripolabisnis UMKM yang
masihbanyakdifokuskanpadaproduksibukanpermintaanpasar.
2. Sementaraitukurangoptimalnyaperansistempendukungtelahmeningkatkankomple
ksitasdalamakses UMKM terhadapsumberdaya (bahanbakudanpembiayaan),
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
30
teknologidanpasar.
Sistempendukungusahatersebutdapatmencakuplembagapenyedia/pemasokbahan
baku, lembagapembiayaan, mediatorpemasaran, lembagalayananbisnis/LPB, dll.
Peransistempendukung UMKM juga
tidakterlepasdariketersediaaninfrastruktursertainsentif.
3. Kapasitas UMKM untukdapatberperansecaramaksimal di pasar juga
dipengaruhiolehiklimusaha yang menjaminkesetaraandankepastianusaha,
danperlindunganusaha, sertaketersediaaninsentifuntukpengembangan UMKM
III.2 TelaahanVisi, Misidan Program Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Dengan mempertimbangan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada di Kabupaten Bandung dan berdasarkan penelaahan terhadap dokumen
rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Bandung serta hasil identifikasi
terhadap permasalahan dan isu strategis di Kabupaten Bandung, maka dibutuhkan
perumusan visi Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai pedoman arah kebijakan lima
tahun mendatang. Visi ini dibuat untuk menentukan fokus dan arah gerak Pemerintah
Kabupaten Bandung dalam bekerja menuntaskan isu-isu yang ada dan meminimalisasi
potensi permasalahan di masa mendatang.
Visi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 adalah:
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan
kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan
peluang yang dimiliki, maka mkasud dari pokok-pokok visi tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel. 3.2 Pejabaran Visi Bupati dan Wakil Bupati BandungPeriode 2016 s.d 2021
VISI POKOK- POKOKVISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI
“Memantapkan
KabupatenMaju
Kondisi Kabupaten Bandung yang unggul yang
didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri danBerdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kulturaldan Berwawasan Lingkungan”
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
31
VISI POKOK- POKOKVISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI
Bandung yang
Maju, Mandiri
dan Berdaya
Saing, melalui
Tata Kelola
Pemerintahan
yang Baik dan
Sinergi
Pembangunan
Perdesaan,
Berlandaskan
Religius,
Kultural dan
Berwawasan
Lingkungan”
intelektualitas tinggi, memiliki moral yang baik,
kreatif, dan inovatif sehingga membentuk
masyarakat yang produktif serta dikung oleh kondisi
lingkungan yang lestari yang dapat mendukung
terselenggaranya berbagai aktivitas yang sejalan
untuk mencapai kemajuan daerah.
Mandiri
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang
mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih
maju serta mampu mewujudkan kehidupan yang
sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah
maju, dengan mengandalkan potensi dan
kemampuan yang dimiliki.
Berdayasaing
Kondisi Kabupaten Bandung yang didukung oleh
perekonomian yang kompetitif melalui
pengembangan ekonomi kreatif dan pembangunan
infrastruktur penunjang dengan ditunjang oleh
kondisi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk
menempatkan diri unggul dalam kontek sektoral,
mampu membuka diri terhadap tindak inovatif untuk
memperoleh keuntungan dari persaingan, baik pada
tingkat regional, nasional dan internasional.
Tata Kelola
Pemerintahan
yang Baik
Kondisi Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten
Bandung yang dilakukan secara bersama- sama
antara Pemerintah, Masyarakat dan Swasta, dan
bertanggungjawab, dengan menjaga sinergitas
interaksi yang bersifat konstruktif diantara tiga
dominan utama, yaitu pemerintah, swasta dan
masayrakat, dengan mempertimbangkan efisiensi,
efektivitas, partisipatif yang berlandaskan hukum,
menjunjung tinggi keadilan, demokrasi, transparan,
responsif serta berorientasi pada konsensus,
kesetaraan dan akuntabel.
Sinergi Kondisi pelaksanaan pembangunan pembangunan
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
32
VISI POKOK- POKOKVISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI
Pembangunan
Perdesaan
perdesaan di Kabupaten Bandung yang melibatkan
seluruh pemangku kepentingan dan menyeluruh
dalam berbagai aspek pembangunan, dengan
memperhatikan peningkatkan kualitas SDM
kelembagaan perdesaan, peningkatan ketersediaan
infrastruktur perdesaan, penyediaan sistem
transportasi perdesaan yang memadai, peningkatan
produk pertanian yang berdaya saing, pemenuhan
kebutuhan pangan masyarakat serta pemberdayaan
masyarakat perdesaan.
Religius
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang
memiliki nilai- nilai, norma, semangat dan kaidah
agama, yang harus menjiwai, mewarnai dan menjadi
ruh atau pedoman bagi seluruh aktivitas kehidupan,
termasuk penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pemangunan, dengan tetap
menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup
beragama.
Kultural
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandun yang memiliki
nilai- nilai budaya sunda yang baik, melekat dan
menjadi jati diri, yang harus terus tumbuh dan
berkembang seiring dengan laju pembangunan, serta
menjadi perekat bagi keselarasan dan kestabilan
sosial. Pengembangan budaya sunda tersebut
dilakukan dengan tetap menghargai pluralitas
kehidupan masayrakat secara proporsional.
Berwawasan
Lingkungan
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung memiliki
pengertian dan kepedulian yang tinggi terhadap
keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan yang
didasari oleh kesadaran akan fungsi strategis
lingkungan terhadap keberlangsungan hidup
manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan, harus
menjadi acuan utama segala aktivitas pembangunan,
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
33
VISI POKOK- POKOKVISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI
agar tercipta tatanan kehidupan yang seimbang,
nyaman dan berkelanjutan.
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi
dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang
dimiliki, maka ditetapkan misi sebagai berikut:
Misi Pertama : “Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan”
Misi peningkatan kualitas dan cakupan layan pendidikan sejalan dengan
visi Kabupaten Bandung, khususnya dalam upaya membangun “Sumber
Daya Manusia yang Berkualitas”. Perbaikan dalam sektor pendidikan
menjadi misi pertama yang diusung dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021. Penetapan
sektor pendidikan sebagai prioritas pertama didasari oleh pentingnya
aspek ini dalam pembangunan Kabupaten Bandung, masyarakat
Kabupaten Bandung sebagai aktor utama dalam penyelenggaraan
pembangunan Kabupaten Bandung perlu memiliki kapasitas dan daya
saing dalam mendukung keberhasilan pembangunan Kabupaten
Bandung. Dalam rangka membangun sumber daya manusia Kabupaten
Bandung yang berkualitas maka diperlukan upaya – upaya untuk
meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan, yang mana
antara lain dengan meningkatkan jumlah fasilitas pendidikan, terutama
fasilitas sekolah menengah atas yang tersebar secara merata dan
mencakup seluruh wilayah, meningkatkan kualitas pada fasilitas- fasilitas
pendidikan melalui peningkatan efisiensi sekolah, meningkatkan kualitas
tenaga pengajar, serta meningkatkan kompetensi siswa melalui
penguasaan budaya lokal, olah raga dan keterampilan lain.
Misi Kedua: “Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan”
Seperti halnya misi pengembangan sektor pendidikan, misi
mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan juga sejalan
dengan upaya menciptakan “Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”.
Dalam hal ini drajat kesehatan penduduk menjadi fokus yang ingin
dicapai melalui misi ini. Drajat kesehatan masyarakat menjadi satu tolak
ukur bagi kualitas SDM yang secara langsung berpengaruh terhadap
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
34
produktivitas penduduk. SDM yang kreatif, inovatif dan kontributif
terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tidak akan berpengaruh
signifikan terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tanpa didukung
oleh drajat kesehatan penduduk yang tinggi. Untuk mendukung misi ini,
beberapa upaya peningkatan kuantitas fasilitas kesehatan serta upaya
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan perlu dilakukan. Dijabarkan
lebih rinci beberapa upaya untuk mendukung pencapaian misi ini antara
lain meningkatkan kuantitas dan kualitas puskesmasdan rumah sakit,
menurunkan angka kesakitan penduduk melalui berbagai upaya
pemberdayaan dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga
pola hidup bersih serta meningkatkan jumlah tenaga medis secara
optimal yang melayani seluruh wilayah Kabupaten Bandung.
Misi Ketiga: “Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata
ruang wilayah dengan memperhatikan aspek kebencanaan”
Penyediaan infrastruktur dasar memiliki pengaruh luas terhadap
pembangunan di berbagai sektor. Infrastruktur dasar dalam hal ini
meliputi infrastruktur transportasi, infrastruktur air bersih, infrastruktur
air limbah, infrastruktur telekomunikasi dan infrastruktur energi. Dalam
implementasinya, pembangunan infrastruktur terkait erat dengan tata
ruang. Pengembangan infrastruktur dapat menstimulus perkembangan
guna lahan suatu wilayah, sehingga perencanaan infrastruktur dan
perencanaan tata ruang perlu dilakukan secara seiring untuk
menciptakan adanya keterpaduan. Upaya- upaya yang dapat dilakukan
dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan
keterpaduan tata ruang wilayah antara lain melalui mengoptimalkan
ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar serta mewujudkan
perencanaan tata ruang secara simultan, mulai dari perencanaan tata
ruang, hingga ke pemanfaatan ruang dan pengendalian permanfaatan
ruang.
Aspek kebencanaan merupakan salah satu komponen yang perlu
diakomodir dalam perencanaan pembangunan. Hal tersbut didasari oleh
kondisi Kabupaten Bandung yang memiliki beberapa potensi bencan.
Meninjau historis kebelakang, beberapa bencana cenderung tidak dapat
dihindarkan dan menggangu stabilitas pembangunan. Mitigasi berupa
pencegahan terjadinya bencana tidak akan menghilangkan seluruh resiko
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
35
bencana. Berdasarkan hal tersebut, maka upaya terkait penanganan
aspek kebencanaan selain mengakomodir upaya mitigasi pelu pula untuk
diarahkan pada upaya adaptasi berupa rekayasa infrastruktur dan
fasilitas publik agar memiliki kelentingan terhadap bencana.
Misi Keempat: “Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat”
Penetapan misi meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat sejalan
dengan upaya membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung
yang berkualitas. Dengan meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat,
diharapkan secara tidak langsung menciptakan stabilitas kemanan
wilayah. Beberapa upaya yang akan diterapkan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat antara lain dengan peningkatan upaya
pemenuhan layanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS), serta peningkatan partisipasi masayrakat dalam upaya
pengentasan masalah kesejahteraan sosial.
Misi Kelima: “Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki
keunggulan kompetitif”
Pembangunan ekonomi memiliki cakupan yang luas meliputi beberapa
sektor, seperti misalnya perdagangan dan jasa, pertanian, industri,
pariwisata, koperasi dan UKM serta investasi dan modal. Misi
menciptakan pembangunan ekonomi ini sejalan dengan pokok visi
pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan “Perekonomian
yang Berdaya Saing”. Untuk sektor industri dan jasa, perkembangan
diarahkan untuk mendorong potensi perdagangan dan jasa dalam rangka
meningkatkan PAD. Pada kondisi eksisting, perdagangan dan jasa
merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di
Kabupaten Bandung. Meskipun demikian pada kondisi eksisting
pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal. Sektor perdagangan
dan jasa erat kaitannya dengan transaksi yang terjadi di suatu wilayah,
untuk mendorong transaksi maka berbagai upaya seperti misalnya
meningkatkan jaminan ketersediaan kontinuitas pasokan komoditas,
menciptakan kepastian mengenai mutu dan harga barang, serta
memberikan jaminan mengenai stabilitas harga barang perlu dilakukan.
Sejalan dengan upaya- upaya tersebut, regulasi terkait perdagangan
berperan penting untuk memberikan arahan serta batasan dalam
pelaksanaannya. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mengoptimalkan
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
36
sektor perdagangan, perlu pula ditunjang dengan keberadaan regulasi
terkait usaha perdagangan dan jasa yang memadai. Untuk sektor
industri, pengembangan diarahkan pada optimalisasi pengembangan
potensi pariwisata serta peningkatan pengelolaan objek wisata eksisting.
Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan sektor
pariwisata dalam rangka meningkatkan competitive advantge sektor
ekonomi Kabupaten Bandung antara lain melalui kerjasama antara
pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha serta melalui branding
dan promosi pemasaran objek wisata. Untuk sektor industri,
pengembangan lebih diarahkan pada mendorong perkembangan industri
konvensional menuju industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
Beberapa upaya terkait antara lain melalui insentif dan insentif bagi
industri yang telah melakukan pemanfaatan teknologi tinggi dalam hal
produksi dan pengelolaan limbah. Selain dari pada itu, untuk memberikan
imbas pada perekonomian lokal, maka keberadaan sektor industri perlu
dikaitkan dengan penggunaan sumber daya dan bahan baku lokal.
Adapun untuk sektor pertanian dan perikanan, pengembangan lebih
diarahkan pada pengoptimalan potensi pertanian dan peternakan serta
penguasaan petani dna peternak terhadap teknologi pertanian dan
peternakan.
Misi Keenam: “Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup”
Selain ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sektor
ekonomi yang berdaya saing, untuk menciptakan pembangunan
Kabupaten Bandung yang berkelanjutan perlu pula ditopang oleh
pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup di
Kabupaten Bandung diarahkan pada upaya menetralisir dampak
lingkungan yang timbul akibat kegiatan- kegiatan yang memacu
perumbuhan ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara
dan mengelola lingkungan hidup antara lain melalui penanggulangan
pencemaran lingkungan, baik oleh limbah padat, cair maupun udara.
Misi Ketujuh: ”Meningkatkan Kemandirian Desa”
Penetapan misi ini dilatar belakangi oleh kondisi fisik Kabupaten Bandung
eksisting yang lebih didominasi oleh kawasan perdesaan. Pembangunan
perdesaan tidak semata- mata dilakukan melalui pembangunan
infrastruktur perdesaan, lebih dari itu pembangunan perdesaan perlu
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
37
mengedepankan pemberdayaan masyarakat perdesaan sebagai pelaku
utama pembangunan desa. Melalui pemberdayaan masyarakat
diharapkan mampu menciptakan kemandirian desa yang jika
diakumulasikan dalam skala kabupaten akan bersinergi mendukung
pembangunan Kabupaten Bandung. Misi meningkatkan kemandirian
desa melalui pemberdayaan masyarakat ini sejalan dengan upaya
pencapaian pokok visi menciptakan “sumber daya manusia yang
berkualitas” serta “ekonomi yang berdaya saing”. Beberapa upaya yang
dapat diterapkan untuk meningkatkan kemandirian desa antara lain
dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat perdesaan,
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, serta
meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur di perdesaan.
Misi Kedelapan: “Meningkatkan reformasi birokrasi”
Untuk menjamin tercapainya pembangunan “Sumber Daya Manusia yang
Berkualitas”, “Ekonomi yang Berdaya Saing”, serta “Lingkungan yang
Lestari”, maka perlu ditunjang oleh kapasitas aparatur. Dalam hal ini
unsur pemerintahan akan berperan sebagai agen yang menjaga
keseimbangan pembangunan. Aparatur yang berkualitas akan menjadi
katalisator bagi pembangunan Kabupaten Bandung. Birokrasi dan
aparatur dengan tugas utama pelayanan publik menjadi kunci bagi
efektivitas dan efisiensi pembangunan. Berdasarkan hal tersebut maka
reformasi birokrasi diharapkan mampu menciptakan optimalisasi bagi
penyediaan pelayanan publik. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi antara lain
melalui meningkatkan kualitas kinerja aparatur, mempersiangkat waktu
pelayanan administrasi dan mengembangkan sistem pelayanan berbasis
teknologi.
Misi Kesembilan: “Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah”
Pembangunan wilayah tidak dapat dilepaskan dari komponen keamanan
dan ketertiban wilayah. Stabilitas keamanan wilayah secara signifikan
akan berpengaruh terhadap kelangsungan pembangunan wilayah.
Berdasarkan hal tersebut, sebagai upaya mencapai visi pembangunan
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
38
Kabupaten Bandung, maka penetapan misi meningkatkan keamanan dan
ketetiban wilayah mutlak diperlukan. Beberapa upaya yang dapat
diterapkan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah antara
lain dengan meminimalisasi terjadinya ancaman terhadap kemanan dan
ketertiban masyarakat melalui peningkatan penegakan peraturan
daerah, serta Meningkatkan peran serta masayrakat dalam menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan pemahaman
masyarakat tentang wawasan kebangsaan.
Dari penjabaran visi dan misi di atas, misi ke 5 (lima) yaitu: “Menciptakan Pembangunan
Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif”, merupakan visi yang menjadi amanat bagi
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya, karena dalam misi tersebut menyangkut bagimana menciptakan pembangunan
ekonomi ini sejalan dengan pokok visi pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan
“Perekonomian yang Berdaya Saing”. Adapun sasaran serta strategi dan arah kebijakan
dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 3.3Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021
terkait Urusan Koperasi dan UKM
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatkankapasitas,kapabilitas sertaproduktivitasUMKM-IKM dankualitas produkunggulan
1. Mengembangkan sentradan klasterpengembangan UMKMunggulan berbasiseknomi kreatif
1. Pengembangan mesin dan peralatanIKM pada sentra dan klaster UMKM
2. Pengembangan jaringan dan kemitraanquadrohelix
3. Pengembangan komunitas danpenguatan kelembagaan
4. Peningkatan Pangsa Pasar danperluasan pemasaran
2. Meningkatkan akumulasi,aksesibilitas dankemampuan permodalan
1. Peningkatan akses permodalanterutama melalui koperasi
2. Penguatan permodalan koperasimelalui penyertaan modal
3. Peningkatan keanggotaan koperasidari sektor pertanian, perdagangandan usaha kecil menengah
3. Meningkatkankemampuan dan kualitas
1. Peningkatan kemampuan dan kualitasSDM pelaku usaha / UKM
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
39
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
SDM pelaku usaha / UKM
4. Meningkatkan mutu,sertifikasi maupunstandarisasi mutu proses,produksi dan produkKUKM-IKM
1. Peningkatkan mutu pengelolaan(management), proses produksiUMKM dan IKM
2. Peningkatkan jaminan mutu produk-produk UMKM dan IKM
3. Pegembangan Desain dan Kemasanprodukproduk UKM dan IKM
4. Pengembangan Legailitas Hak Cipta
5. Pengembangan ciri khas/keunikan produk
1. Peningkatan pendampingan danpembinaan dalam mengembangkanciri khas / keunikan produk
III.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga
Telaahan terhadap rencana strategis kementerian koperasi dan UKM, kementerian
ditujukan untuk melakukan sinergitas dan sinkronisasi antar level nasional, provinsi dan
kabupaten.
Telahaan Kementerian Koperasi dan UMKM RI
Visi dan Misi Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2015-2019diarahkan
untukmendukungpencapaianVisi Presidenterpilih periode 2014-
2019,sebagaimanatertuangdidalamRencanaPembangunanJangkaMenengahNasional(RPJMN)2
015-2019sebagaiberikut:
“ TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG “
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
40
Visi tersebut diwujudkanmelaluitujuhMisi Pembangunanyaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber dayamaritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negarakepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratisberlandaskan
negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati dirisebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dansejahtera.
5. Mewujudkanbangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Tujuan Kementerian Koperasi dan UKM yaitu:
“Mewujudkan Koperasidan UMKM yang berdaya saing danberkontribusi pada peningkatan
perekonomian nasional dankesejahteraanrakyat berlandaskan
semangatwirausaha,kemandirian koperasidan keterpaduan.”
Gambar 3.1 Tujuan Kementrian Koperasi dan UKM
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
41
Telaahan Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Propinsi Jawa Barat
Disebutkan di dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat TAHUN
2013-2018 bahwa isu strategis pemberdayaan KUKM meliputi :
a) Rendahnya tingkat partisipasi anggota dalam mengambangkan kegiatan usaha
koperasi,
b) Keterbatasan KUMKM dalam peningkatan kapasitas SDM,
c) Rendahnya akses pembiyaan bagi KUMKM,
d) Rendahnya akses pasar produk KUMKM,
e) Iklim usaha yang belum sepenuhnya memberikan dukungan terhadap pemberdayaan
KUMKM,
f) Terbatasnya aspek legalitas usaha KUMKM.
Prioritas pemberdayaan KUMKM yaitu :
a) Meningkatkan kapasitas SDM aparatur,
b) Meningkatkan fungsi dan peran organisasi Dinas,
c) Meningkatkan kapasitas SDM pelaku KUMKM,
d) Meningkatkan akses pasar dan daya saing KUMKM,
e) Meningkatkan kerjasama/kemitraan bagi pengembangan KUMKM,
f) Meningkatkan akses pembiayaan bagi KUMKM,
g) Meningkatkan pemanfaatan teknologi bagi peningkatan produktivitas KUMKM,
h) Meningkatkan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi,
i) Meningkatkan penerapan jati diri koperasi,
j) Meningkatkan sosialisasi/penyuluhan perkoperasian,
k) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan pemberdayaan KUMKM.
Rencana Strategis Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Barat TAHUN 2013-2018 mengacu
kepada Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui pengembangan sektor koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah,
melalui ditetapkan visi Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Barat, yaitu ”Menjadikan Lembaga
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang Mampu Mewujudkan Koperasi UMKM yang Unggul di
Tingkat Nasional”, maksudnya adalah bahwa Koperasi UMKM didorong untuk mendiri,
kredibel, tangguh dan inivatif, sehingga mampu berdaya saing dengan pelaku ekonomi lainnya
baik secara nasional maupun internasional.
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
42
Sedangkan tujuan Dinas Koperasi KUMKM sebagai berikut :
a) Dinas Koperasi KUMKM mampu memberikan stimulus bagi tumbuh dan
berkembangnya koperasi dan UMKM di Jawa Barat,
b) Dinas Koperasi KUMKM mampu menjadi mitra guna meningkatkan permodalan
koperasi dan UMKM Jawa Barat,
c) Dinas Koperasi KUMKM mempu menjadi fasilitator pemasaran Produk koperasi dan
UMKM Jawa Barat,
d) Dinas Koperasi KUMKM mampu menjadi katalisator produktivitas dan daya saing
koperasi dan KUMKM Jawa Barat.
Sasaran Dinas Koperasi KUMKM Prov. Jawa Barat sebagai berikut :
a) SDM aparatur koperasi KUMKM memiliki kompetensi dalam pelayanan publik sektor
KUMKM,
b) Koordinasi kebijakan KUMKM dengan seluruh Dinas yang membidangi koperasi
KUMKM di Jawa Barat,
c) Pengembangan KUMKM Provinsi Jawa Barat,
d) Peningkatan jaringan kerjasama KUMKM seluruh Jawa Barat.
Strategi dan Kebijakan Dinas Koperasi KUMKM Provinsi Jawa Barat sebagai berikut:
a) Meningkatkan kualitas SDM aparatur dan kapisitas kelembagaan Dinas Koperasi
KUMKM Prov. Jawa Barat,
b) Koordinasi lintas sektor dan lintas Kabupaten/Kota dalam pengembangan KUMKM di
Jawa Barat,
c) Meningkatkan dukungan dan fasilitasi KUMKM di seluruh provinsi Jawa Barat.
III.4 Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkuangan Hidup Strategis
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung tahun 2007-2027, disebutkan
bahwa tujuan penataan ruang adalah : a. mencapai optimasi dan sinergi pemanfaatan
sumberdaya secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
ketahanan nasional; b. menciptakan keserasian dan keseimbangan antara lingkungan dan
sebaran kegiatan; c. meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan atas
pengembangan dan pengelolaan ruang; d. mewujudkan keseimbangan dan keserasian
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
43
perkembangan antar bagian wilayah kota serta antar sektor dalam rangka mendorong
pelaksanaan otonomi daerah; e. mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah
serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan. f. Mewujudkan Kabupaten
Bandung sebagai hinterland dan kawasan produksi utama dalam pengembangan
Metropolitan Bandung. Selanjutnya dalam RTRW juga telah ditetapkan kebijakan
pengembangan struktur ruang; dan kebijakan pengembangan pola ruang.
Rencana Tata Ruang Wilayah diharapkan menjadi pedoman bagi semua pemangku
kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor/bidang, serta
mengakomodasikan pembagian peran dengan kabupaten/kota dan bersifat saling
melengkapi serta selaras serta sebagai matra spasial bagi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
serta rencana pembangunan lainnya.
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten meliputi sistem perkotaan di
wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana
wilayah Kabupaten. Wilayah Kabupaten Bandung dibagi dalam beberapa Wilayah
Pengembangan (WP), meliputi :
a) WP Soreang – Kutawaringin – Katapang berfungsi sebagai kawasan pemerintahan,
jasa dan perdagangan, permukiman, pertanian, pariwisata, dan industri non polutif
di Kecamatan Katapang;
b) WP Banjaran berfungsi sebagai kawasan industri non polutif, jasa dan perdagangan,
permukiman, pertanian, dan pariwisata;
c) WP Baleendah berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan, pertanian, industri
non polutif, permukiman, dan pendidikan;
d) WP Majalaya berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan, pertanian, industri,
dan permukiman;
e) WP Cileunyi-Rancaekek berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan,
pertanian, industri , permukiman, dan konservasi;
f) WP Cicalengka berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan, pertanian, industri
non polutif, dan permukiman.
g) Margahayu dan Margaasih berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan,
industri non polutif, dan permukiman;
h) Cilengkrang dan Cimenyan berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan,
pertanian, permukiman, pariwisata dan konservasi.
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
44
Kawasan perdagangan dan jasa dibedakan berdasarkan tingkat pelayanannya,
yaitu : a. Kawasan perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi pelayanan kecamatan
dicirikan dengan pengelompokkan letak, terletak di seluruh kecamatan; b. Kawasan
perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi untuk melayani kecamatan-kecamatan lain
terletak di kota-kota hirarki II dan III, yaitu Kecamatan Soreang, Banjaran, Majalaya, dan
Cileunyi dan kecamatan lain sesuai pembagian hirarkinya. Pengembangan kawasan
perdagangan dan jasa direncanakan seluas ± 2.251,22 Ha.
Kawasanperuntukan industri seperti yang dimaksud lebih diperuntukkan bagi jenis
industri yang tidak menghasilkan limbah cair dan atau tidak menggunakan air banyak.
Sedangkan untuk pengembangan industri polutif dikendalikan secara ketat dengan
persyaratan tidak banyak menggunakan air tanah dalam untuk proses produksi dan
memenuhi persyaratan lainnya sesuai hasil kajian detail/teknis. Rencana luas kawasan
peruntukan Industri adalah seluas ± 5.543,03 ha terdiri dari Kawasan Industri seluas ±
3.950 ha dan Zona Industri seluas ± 1.593,03 ha.
Kawasan strategis merupakan kawasan prioritas yang membutuhkan
pengembangan/penanganan mendesak atau kawasan yang mempunyai potensi
pengembangan yang dapat memajukan perekonomian wilayah, atau kawasan yang
mempunyai permasalahan yang harus segera ditangani. Dikaitkan dengan fungsi strategis,
struktur dan pola ruang , kawasan prioritas yang akan dikembangkan adalah : a. Kawasan
Kota Baru Tegalluar; b. Kawasan Industri Margaasih; c. Kawasan Terpadu Stadion Olah
Raga Si Jalak Harupat.
Kawasan Kota Baru Tegalluar merupakan kawasan strategis dengan luas ± 3.500 ha
yang terdiri dari pengembangan kawasan pemukiman skala besar, kawasan industri,
pengembangan waduk/danau buatan dan kawasan rekreasi. Kawasan Industri Margaasih
merupakan kawasan strategis dengan luas ± 450 ha untuk pengembangan kawasan
industri non-polutif. Kawasan Terpadu Stadion Olah Raga Si Jalak Harupat c merupakan
kawasan strategis dengan luas ± 740 ha yang terdiri dari kawasan inti stadion (sport
centre) dengan luas ± 130 ha dan kawasan pendukung dengan luas ± 610 ha terletak di
Kecamatan Kutawaringin yang diarahkan untuk kegiatan jasa/perdagangan, perumahan,
industri non polutif serta kegiatan komersial lainnya.
Namun demikian masih terdapat berbagai isu strategis yang perlu ditangani secara
sistematis dalam kaitan dengan penataan ruang ini. Pertama adalah masih terjadi
penyimpangan pemanfaatan ruang di Kabupaten Bandung. Hal ini ditunjukkan oleh
adanya ketimpangan pembangunan wilayah di Kabupaten Bandung.
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
45
Isu selanjutnya berkaitan dengan semakin meningkatnya konversi lahan pertanian ke
non pertanian dan konversi lahan di kawasan lindung. Hal ini terjadi karena pengaruh
kegiatan ekonomi seperti kegiatan investasi industri, jasa maupun pemukiman,
perkembangan penduduk maupun kondisi sosial budaya. Alih fungsi lahan di Kabupaten
Bandung terutama terjadi pada berubahnya fungsi hutan baik primer maupun sekunder
menjadi fungsi perkebunan bahkan semak belukar, berubahnya fungsi sawah menjadi
fungsi permukiman dan budidaya lainnya. Alih fungsi yang terjadi umumnya mengabaikan
rencana tata ruang yang telah direncanakan sebelumnya. Akibatnya produksi dan
produktivitas pertanian semakin menurun dan kondisi lingkungan juga menurun.
Isu strategis yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang terjadi saat ini adalah
terjadinya kerusakan lingkungan di daerahpembangunan kawasan-kawasan industri.
Kondisi ini dapat meningkatkan polusi baik polusi udara, air, maupun suara sehingga dapat
mengurangi kualitas kesehatan masyarakat di sekitar kawasan industri. Demikian pula alih
fungsi lahan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan peruntukannya dapat
mengakibatkan terjadinya degradasi lahan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan
potensi bencana yang timbul seperti erosi, banjir, polusi dan lain-lain.
Pembangunan ekonomi yang kurang bijaksana akan memberi dampak negatif
terhadap kualitas lingkungan. Peningkatan pembangunan aksesibilitas jalan secara
berlebihan akan mempengaruhi aktivitas pertanian di Kabupaten Bandung. Semakin
banyak jaringan jalan yang ada, maka kegiatan pertanian akan semakin terdesak akibat
berkurangnya lahan pertanian. Pemanfaatan air bersih secara berlebihan juga dapat
mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas sumber air khususnya air tanah.
Pemanfaatan potensi pertambangan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan
kerusakan lingkungan akibat lahan galian yang ditinggalkan.
Sebagai respon atas berbagai isu lingkungan hidup tersebut, maka perlu merancang
berbagai rencana pembangunan yang ramah lingkungan. Sebagai implikasinya maka
peningkatan kompetensi SDM tentang lingkungan hidup perlu ditingkatkan. Selanjutnya
perumusan rencana pembangunan berwawasan lingkungan perlu melibatkan berbagai
sektor, sehingga kuantitas dan kualitas koordinasi juga perlu ditingkatkan. Elemen penting
lainnya dalam perencanaan berwawasan lingkungan adalah ketersediaan data dan
informasi yang lengkap dan akurat tentang kondisi degradasi lingkungan, sehingga
kedepan perancangan sistem data dan informasi lingkungan hidup semakin penting.
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
46
III.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan
eksternal yaitu peluang dan ancaman serta memperhatikan kekuatan dan kelemahan pada
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi serta misi sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang berdasarkan
pendekatan seperti diuraikan dalami Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka isu-isu strategis yang menjadi acuan
atau dasar dalam menentukan program dan kegiatan yang diprioritaskan selama lima
tahun ke depan (2016-2021) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Masihterbatasnyajumlahtenagaperkoperasiandan UMKM yang berkompeten;
2. MasihterbatasnyadampakfasilitasibagiaksespermodalanbagiKoperasidan UKM;
3. Masih rendahnya kapasitasi SDM pengurus koperasi dalam mengakses teknologi
informasi, jaringan produksi dan pemasaran produk;
4. Rendahnya kapasitas SDM koperasi dan UMKM dalam mengakses teknologi informasi,
jaringan produksi dan pemasaran;
5. Masih rendahnya tingkat keterampilan dan produktivitas dari pelaku industri kecil;
6. Masih lemahnya penguasan teknologi bagi pelaku industri kecil menyebabkan daya
sairng produk industri kecil lemah dalam menghadapi persaingan;
7. Belum optimalnya jejaring kemitraan usaha antara UKM dengan UsahaBesar.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
48
BAB IV
TUJUAN, SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Perumusantujuan dan sasaran menengahSKPDmerupakan salah
satutahappentingpenyusunan dokumen RenstraSKPD.Perumusan tujuan dan sasaran yang
terukur akanmemberikanarahyangjelasbagaimana mencapaikinerja
yangdiharapkandanmengatasipermasalahanyangterjadi. Merealisasikan sebuahtujuan
jangka menengahdiartikansebagaikeberhasilanmenciptakanperubahanpada
dampakyangluasdaritugas danfungsi yangdiembanorganisasi.
Untukkeberhasilanpencapaian tujuandan
sasarandiperlukanstrategiuntukmencapainya. Strategidimaknaisebagaiaktualisasi berbagai
kebijakanuntukmencapai sasaranyangspesifik danberkesinambungan.
Selanjutnya,kebijakandiimplementasikanke dalamprogram-program untukmewujudkan
sasaranyangingindicapaiselama lima tahun.
IV.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DISKOPERASI DAN UKM Kabupaten Bandung
Sebagaisalah satukomponendariperencanaan strategis,tujuandansasaran ditetapkan
denganmengacukepadapernyataanvisi danmisipad RPJMD Kabupaten Bandung Tahun
2016-2021 sebagai gambarantentang kondisiyangingin dicapaidimasa
datang.Untukitu,tujuandisusun gunamemperjelas
pencapaiansasaranyangingindiraihdaridarivisi danmisi pada RPJMD Kabupaten Bandung
Tahun 2016-2021.Tujuandansasaranhendaknya
merupakanarsitekturkinerjatertinggiatauimpactdari segenapoperasionalisasi kebijakan
melaluiprogram dankegiatansepanjanglimatahunke depan.Adapun tujuan dan saran
jangka menegah Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 ialah
sebagai berikut ini:
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
49
Tabel4.1.TujuandanSasaran Jangka Menengah
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten BandungVisi RPJMD Tahun 2016-2021 : “ Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahanyang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan ”
MisiV : “ Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif ”
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATORSASARAN SatuanKondisi
AwalTARGETKINERJASASARANPADATAHUNKE-
1 2 3 4 5
1.
Meningkatkan tatakelola kelembagaandan usaha koperasisecara berkelanjutan
MeningkatnyaKapasitasPengelolaanKoperasi
Presentase KoperasiAktif
% 57,18 58,48% 59,98% 61,48% 62,98% 64,48%
Pertumbuhan JumlahAnggota Koperasi % 1.182.971 0,5 0,6 0,8 0,9 1
2.
Mengingkatkankontribusi Koperasidan UKMM dalamperekonomian
MeningkatkanKuantitasProduktivitasKoperasi danUMKM
Pertumbuhan VolumeUsaha Koperasi %
Rp.684.323.512.36
8
10 12 15 18 20
Pertumbuhan OmsetUsaha Mikro KecilMenengah
%Rp.
3.099.772.278.625
0,5 0,7 1 1,2 1,5
Pertumbuhan JumlahTenaga Kerja UMKM
orang 67.209 0,5 1 1,5 2 2,5
3.Mengingkatkan dayasaing Koperasi danUMKM
MeningkatnyaKinerja Koperasidan StandarisasiProduk UMKM
Jumlah Koperasi Sehatdan Berprestasi Unit 59 88 95 102 110 117
Jumlah produk UMKMyang terstandarisasi(Halal, PIRTdll)
Produk 60 PIRT58 Halal
110 PIRT60 Halal
120 PIRT60 Halal
120 PIRT60 Halal
120 PIRT60 Halal
120 PIRT60 Halal
Jumlah Produk UMKMyang terdaftar untukmendafatkan sertifikasiHAKI
Produk 0 0 0 20 20 20
Jumlah Koperasi yangmendapat fasilitasi dandukungan pembiayaan
Unit 23 16 20 25 30 35
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
50
IV.2. Strategi dan KebijakanDISKOPERASI DAN UKM Kabupaten Bandung
Untukmencapaitujuan dansasaranRenstradiperlukanstrategi.Strategi adalah
langkah-langkahyangberisikanprogram-programindikatifuntukmewujudkan visidanmisi.
Rumusan strategimerupakanpernyataanyangmenjelaskanbagaimana sasaranakan dicapai
yangdiperjelasdenganserangkaiankebijakan.
Perumusan strategi adalah proses yang kompleks dimana tujuan Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten Bandungyangmerupakanpenjabarandariwewenang, misi, visi, maupunnilai-
nilaiyangakandiserap menjadi strategi-strategi yangobjektif. Strategi yangtelah
dirancangtersebut selanjutnyadiuraikan dalamberbagaikebijakan. Selanjutnya, masing-
masingkebijakandiformulasikanke dalamprogram-program.
Strategi dankebijakandalamrencana strategisSKPDmerupakan strategidan kebijakan
untuk mencapaitujuan dan sasaran jangka menengahSKPDyang
selarasdenganstrategidankebijakandaerahserta rencana
programprioritasdalamrancanganawalRPJMDtahun2014-2019 dan sesuai dengan tugasdan
fungsi SKPD.
Tabel4.2.Strategi dan Kebijakan SKPD
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program
Meningkatkantata kelolakelembagaankoperasi danusaha koperasisecaraberkelanjutan
MeningkatnyaKapasitasPengelolaanKoperasi
MeningkatkanpemasyarakatanKoperasi danMeningkatkanKemampuan SDMdibidang Koperasi
Peningkatanketatalaksanaankelembagaan,penyuluhan danakuntabilitas koperasiserta PeningkatanPenyelenggaraan danPengembangan Diklat
ProgramPeningkatanKualitasKelembagaanKoperasi
MengingkatkankontribusiKoperasi danUKMM dalamperekonomian
MeningkatkanKuantitasProduktivitasKoperasi danUMKM
Meningkatkanpenguatanmanajemen usahakoperasi terutamamanajemen usahaKoperasi
Peningkatan kapasitasusaha koperasi sektorsimpan pinjamperdagangan,pertanian, pariwisatadan peternakan
ProgramPengembanganKewirausahaandan KeunggulanKompetitif UsahaKecil Menengah
MeningkatkanjaringankerjasamaUMKM
Peningkatanpengembangankerjasama UMKM daninformasi bisnis sertapengembanganpemasaran
ProgramPengembanganKewirausahaandan KeunggulanKompetitif UsahaKecil Menengah
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung
51
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program
Mengingkatkandaya saingKoperasi danUMKM
MeningkatnyaKinerja Koperasidan StandarisasiProduk UMKM
MeningkatkanstandarisasiUMKMdan ProdukUMKM
Peningkatanstandarisasiproduk UMKM danperlindungan HAKIproduk UMKM
ProgramPengembanganSistemPendukungUsaha Bagi UsahaMikro KecilMenengah
Sesuai dengan kebijakan strategis di atas, pembangunan sektor Koperasi dan UKM
diharapkan mampu memberikan sumbangan untuk tercapainya masyarakat Kabupaten
Bandung yang semakin sejahtera dalam aspek-aspek sebagai berikut:
1. Aspek Ekonomis
Pembangunan sektor koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten
Bandung harus mampumemberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesejahteraan
materiil bagi masyarakatluas secara adil dan merata serta lebih memantapkan
implementasi Otonomi Daerah.
2. Aspek Kultural
Pembangunan koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten
Bandungharus mampu ikutmembangun karakter budaya daerah yang kondusif dalam
rangka terwujudnyamasyarakat yang modern dan berpegang teguh pada nilai-nilai
luhur bangsa.
3. Aspek Teknologis
Pembangunan koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten
Bandungharus mampu menjadi wahanapeningkatan kemampuan inovasi masyarakat di
bidang teknologi dan manajemen sebagaiujung tombak pembentukan daya saing
wilayah menghadapi era globalisasi.
4. Aspek Kelembagaan
Pembangunan sektor koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan harus mampu
membangun kapasitasantara lembaga/ institusi pembina sektor koperasi, UKM,
perindustrian dan perdagangan dengan sektor-sektorlainnya yang secara sinergis
dapat mendorong daya saing dan kemandirian wilayah.
5. Aspek Perencanaan
Pembangunan sektor koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan harus
mampumerumuskan perencanaankebijakan dan program yang memiliki arah dan
sasaran yang jelas dan berbasis ekonomikerakyatan.
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
51
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkanvisi, misi, tujuandansasaran,
sertastrategidankebijakanpadabagiansebelumnya, makadisusunlangkah-
langkahrencanastrategis yang lebihoperasionaluntukkurunwaktu lima tahun (2016-2021),
meliputi program, kegiatan, indikatorkinerja, kelompoksasaran, danpendanaanindikatif.
Program inimerupakanpenjabarandarikebijakanstrategisDinasKoperasidanUKM Kabupaten
Bandung dengantetapmengacupada program pembangunan RPJMD Kabupaten Bandung
2016-2021.
Pada bagian ini disajikan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, target
sasaran, dan pendanaan indikatif yang merupakan penjabaran dari tabel yang menjelaskan
tentang strategi dan kebijakan Dinas Koperasi dan UKMKabupaten Bandung tahun 2016-2021.
Indikator kinerja program menunjukkan capaian keberhasilan program yang mencerminkan
outcome. Sedangkan indikator kinerja kegiatan menunjukkan keluaran (output)dari kegiatan
yang dilaksanakan.
Data capaian pada tahun awal perencanaan menunjukkan capaian kinerja pada tahun 2013,
target kinerja program/ kegiatan yang bersifat persentase atau rasio, pada akhir tahun renstra
menunjukkan capaian pada tahun ke-5. Sedangkan target kinerja program/ kegiatan yang
bersifat angka absolut, kondisi pada akhir tahun renstra menunjukkan akumulasi dari capaian
setiap tahunnya. Adapun secara rinci disajikan melalui tabel 5.1 sebagai berikut :
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
53
Print file yang di excel dengan nama renstra pemisahan sheet diskop halaman sesuai kan dengan jmlah tabel
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
54
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
55
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
56
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
57
BAB VIINDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit
kerja.Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada
bidang-bidangkewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah
dalambentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan
standarpelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas
pelayananpemerintah daerah kepada masyarakat.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang
menggambarkantingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Indikator kinerja harusmerupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta
digunakan sebagai dasar untukmenilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap
perencanaan (ex ente), tahappelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan
selesai dan berfungsi (ex post)Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
merupakan suatu instrumenpertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan
mekanisme kegiatanpengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan
terpadu untukmemenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan
keberhasilan ataukegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi.
Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secaralangsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Seperti telah
dikemukakan sebelumnya, bahwa Dinas Koperasi, UKM,
PerindustriandanPerdaganganKabupaten Bandung mendukung tercapainya tujuan
untuk“Meningkatkan daya saing perekonomian Kabupaten Bandung sebagai upayaoptimalisasi kontribusi sektor ekonomi terhadap pembangunandaerah”dengansasaran a.) Meningkatnyatransaksipadasektorperdagangandanjasa di
Kabupaten Bandung; b.) Meningkatkankapasitas, kapabilitassertaproduktivitas UMKM
dankualitasprodukunggulan. Tabel di bawah ini menunjukkan indikator kinerja Dinas
Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021.
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung58
Tabel 6.1Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Dan
Sasaran RPJMD
NO Indikator
Kondisi kinerjapada awal
periode RPJMD(2015)
Target Capain Setiap TahunKondisi
Kinerja padaakhir periode
RPJMD2016 2017 2018 2019 2020
1 PresentaseKoperasiAktif 57,18 58,48% 59,98% 61,48% 62,98% 64,48% 64,48%
2 PertumbuhanJumlahAnggotaKoperasi 1.182.971 0,5 % 0,6 % 0,8 % 0,9 % 1 % 1 %
3 Pertumbuhan Volume Usaha Koperasi684.323.512.368 10 % 12 % 15 % 18 % 20 % 20 %
4 PertumbuhanOmset Usaha Mikro KecilMenengah
3.099.772.278.625
0,5 % 0,7 % 1 % 1,2 % 1,5 % 1,5 %
5 Jumlahproduk UMKM yangterstandarisasi (Halal, PIRTdll)
60 PIRT58 Halal
110 PIRT60 Halal
120 PIRT60 Halal
120 PIRT60 Halal
120 PIRT60 Halal
120 PIRT60 Halal
470PIRT300 Halal
6JumlahProduk UMKM yang
terdaftaruntukmendafatkansertifikasiHAKI
0 0 0 20 20 20 60
RencanaStrategisTahun2016-2021
DinasKoperasidan UKM Kabupaten Bandung
59
BAB VII
PENUTUP
Rencana strategis Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung 2016 – 2021
merupakan suatu acuan dan program dasar pemberdayaan KUMKM, perindustrian dan
perdagangan yang mempunyai fleksibilitas dalam pelaksanaannya sehingga
pengembangannya akan disesuaikan dengan dinamika perkembangan kebutuhan KUMKM,
perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Bandung.
Untuk mendukung rencana tersebut di atas, Dinas Koperasi dan UKM, telah
menetapkan tujuan, sasaran, kebijakan dan program prioritas yang disesuaikan dengan tugas
dan fungsi Dinas, standar pelayanan minimal dan merupakan pengembangan tugas urusan
Koperasi dan UMKM maupun visi dan misi Kepala Daerah terpilih.
Dengan tersusunnya rencana strategis ini, diharapkan kegiatan yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana sehingga tujuan dan sasaran yang
sudah ditetapkan dapat tercapai.