kata pengantar -...

52

Upload: dinhhanh

Post on 24-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya

penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Tulang Bawang Tahun 2013-2018.

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang

Bawang Tahun 2013-2018 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penyusunan RENSTRA dimaksudkan

untuk menetapkan standar ukuran keberhasilan pembangunan selama lima tahun

yaitu tahun 2013-2018 dibidang Kelautan dan Perikanan sekaligus sabagai dasar

evaluasi keberhasilan program dan kegiatan dalam tiap tahunnya.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang

Bawang Tahun 2013-2018 mempunyai nilai yang cukup strategis sebagai wujud

nyata pembangunan di bidang Kelautan dan Perikanan dalam pelaksanaan otonomi

daerah.

Proses penyusunan Rencana Strategis ini tidak terlepas dari keterlibatan dan

peran aktif dari semua pihak. Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya penyusunan Rencana

Strategis ini. Harapan kami dokumen perencanaan ini dapat digunakan sebagai

acuan pelaksanaan pembangunan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang

Bawang sampai dengan lima tahun kedepan.

Semoga Rencana Strategis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan, khususnya bagi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di

bidang Kelautan dan Perikanan.

Menggala, November 2013

KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANANKABUPATEN TULANG BAWANG,

Ir. INDRA BANGSAWANPEMBINA TINGKAT I

NIP. 19580904 198503 1 004

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara yuridis formal Kabupaten Tulang Bawang ditetapkan sebagai

Kabupaten dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997. Sebelumnya daerah ini

merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Utara. Salah satu orientasi

pembangunan yang berkembang adalah konsep pembangunan berkelanjutan

(suistainable development) yang dapat diwujudkan melalui keterkaitan yang tepat

antara alam, aspek sosial ekonomis dan kultur. Dalam kerangka inilah diperlukan

adanya rencana strategis (RENSTRA) yang dapat menyeimbangkan proses

perubahan, sehingga eksploitasi sumber daya alam, arah investasi, orientasi

perkembangan teknologi dan perubahan kelembagaan dapat konsisten dengan

kebutuhan saat ini dan masa mendatang.

Dinas Kelautan dan Perikanan Tulang Bawang selaku penyelenggara urusan

rumah tangga daerah di bidang perikanan berkewajiban merencanakan kegiatan

pembangunan dan pemerintahan di bidang perikanan. Kegiatan tersebut meliputi :

mengarahkan, mengendalikan, mengkoordinasikan, memfasilitasi dan mengawasi

pengelolaan potensi sumberdaya ikan yang sangat besar tersebut sehingga dapat

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi masyarakat Tulang Bawang

sendiri khususnya maupun masyarakat di luar daerah.

Untuk itulah Rencana Strategis (RENSTRA) ini disusun yang memuat visi, misi,

tujuan, sasaran dan strategis pengelolaan yang terpadu dan dapat menjadi

pedoman bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stake holders) di Kabupaten

Tulang Bawang. Dokumen RENSTRA ini merupakan dokumen yang dinamis yang

harus dikaji ulang setiap tahun atau perlu direview untuk setiap 3 (tiga) tahun untuk

mengantisipasi setiap perubahan dan penyesuaian akibat dari pembangunan.

2

1.2 Landasan Hukum

Dalam penyusunan laporan Rencana Strategi (Renstra) ini didasarkan pada

ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Pemerintah Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan

pertanggung jawaban Keuangan Daerah;

4. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang tentang Rencana Strategis

(Renstra) Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2008-2013;

6. Surat Keputusan Ketua LAN Nomor 589/IX/TB/2003 Tahun 1999 tentang

Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

7. Peraturan Bupati Tulang Bawang Nomor 6 Tahun 2011 tenteng Rincian Tuigas

Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang

Bawang.

8. Peraturan Daerah Nomor : 01 Tahun 2012 tanggal 13 Februari 2012 tentang

Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tulang

Bawang Tahun Anggaran 2012.

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Tulang Bawang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Menentukan arah kebijakan pembangunan bidang Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Tulang Bawang periode 2013-2018 yang dituangkan dalam SKPD.

2. Mengidentifikasi masalah dan tantangan pembangunan Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Tulang Bawang.

3. Menjadi acuan dalam menyusun prioritas program pembangunan bagi para

pelaku pembangunan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang.

4. Mengidentifikasi sumber daya unit kerja.

3

Sedangkan tujuan dari penyusun Renstra ini adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan visi dan misi Bupati Tulang Bawang priode 2013-2018

2. Khususnya pada Bidang Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang.

3. Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

mendatang sesuai dengan visi dan misi yang diaplikasikan melalui program

kegiatan SKPD dengan sasaran yang mengacu kepada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tulang Bawang.

1.4 Sistematika Penulisan

Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-

2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan

2.2 Sumberdaya Dinas Kelautan dan Perikanan

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kelautan

dan Perikanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Dinas Kelautan dan Perikanan

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

4

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kelautan dan Perikanan

4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

BAB VII PENUTUP

5

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan

Dengan diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

dan PP No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pusat dan kewenangan Propinsi

sebagai Daerah Otonom dan PP No. 84 tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi

Perangkat Daerah, memberikan kewenangan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Tulang Bawang dengan didasarkan pada azas Desentralisasi dalam

wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Untuk menyusun kembali

kewenangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang dan

organisasi perangkat Dinas dituangkan dalam Perda dan Keputusan Bupati yaitu

sebagai berikut :

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 06 tahun 2011 tentang

Pembentukan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang

Bawang;

2. Keputusan Bupati Tulang Bawang Nomor 23 tahun 2011 tentang Penjabaran

Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Tulang Bawang.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 06 tahun

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Tulang Bawang.

Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan dibidang Kelautan dan Perikanan berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Tulang Bawang mempunya fungsi sebagai berikut:

a) Perumusan kebijakan teknis dibidang Kelautan dan Perikanan;

b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang

Kelautan dan Perikanan;

c) Pembinaan dan pelaksanaan dibidang Kelautan dan Perikanan;

d) Pelayanan asministrasi dalam lingkup tugasnya;

6

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dibidang Kelautan dan

Perikanan.

Struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang,

terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretaris, membawahi:

1. Sub Bagian Bina Program

2. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan

c. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), membawahi:

1. Seksi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan;

2. Seksi Sumberdaya dan Pengembangan Usaha.

d. Kepala Bidang Bina Produksi Ikan, membawahi:

1. Seksi Perikanan Budidaya;

2. Seksi Perikanan Tangkap.

e. Kepala Bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP),

membawahi:

1. Seksi Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan;

2. Seksi Pengelolaan Tata Ruang dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir.

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas dan dalam menjalankan tugasnya Kepala Dinas dibantu oleh

seorang Sekretaris dan tiga orang Kepala Bidang serta beberapa staf.

Dalam menjalankan kegiatan operasional Dinas Kelautan dan Perikanan

memiliki pejabat-pejabat fungsional yang memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :

Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Kelautan dan Perikanan dalam

menyelenggarakan kewenangan rumah tangga Kabupaten dalam bidang

Kelautan dan Perikanan yang menjadi kewenangan dan tugas – tugas lain sesuai

7

dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan

Perundangan – undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada peraturan ini, Kepala

Dinas mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kelautan dan Perikanan;

b. Penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka pelaksanaan

tugas;

c. Penyelenggraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

kelautan dan Perikanan;

d. Penyelenggaraan kebijakan di bidang Kelautan dan Perikanan yang

ditetapkan oleh Bupati;

e. Pemberian informasi saran dan pertimbangan di bidang Kelautan dan

Perikanan kepada Bupati sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan

atau membuat keputusan;

f. Penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan kerjasama dengan

semua instansi, untuk kepentingan pelaksanaan tugas;

g. Pembinaan terhadap personil Dinas, UPTD dan Jabatan Fungsional dalam

rangka pelaksanaan tugas di bidang Kelautan dan Perikanan;

h. Pelayanan administratif;

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang

tugasnya.

Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas mengkoordinasikan, megatur tertib

penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian, rumah tangga,

perlengkapan, keuangan, tata laksana, kehumasan, perencanaan, monitoring,

evaluasi, dan pelaporan dilingkup Dinas Kelautan dan Perikanan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretatariat mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan, pembinaan, administrasi kepegawaian;

b. Pengelolaan administrasi keuangan;

c. Pengelolaan, pembinaan dalam arti melakukan urusan ketatausahaan,

perlengkapan dana kerumahtanggaan;

8

d. Pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat, dokumentasi dan informasi

Kelautan dan Perikanan;

e. Pelaksanaan urusan perencanaan program serta monitoring dan evaluasi

program Kelautan dan Perikanan.

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugasnya sekreatris dibantu oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:

(1) Sub Bagian Bina Program mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

dan penyajian data informasi bidang Kelautan dan Perikanan,

penyusunanan rencana kerja dan anggaran serta evaluasi Kinerja Dinas di

bidang Kelautan dan Perikanan.

Rincian tugas Sub Bagian Bina Program adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan usulan, perubahan dan pembahasan rencana kerja dan

anggaran dinas.

b. Mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data informasi

pengelolaan kelautan dan perikanan;

c. Menyiapkan bahan perumusan rencana dan penyusunan program

serta memfasilitasi dan melaksankan kerjasama dibidang pengelolaan

kelautan dan perikanan;

d. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan program pengelolaan

kelautan dan perikanan;

e. Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP);

f. Menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi

program serta menyiapkan bahan laporan kegiatan;

g. Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Bina

Program;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikanan oleh Sekretaris sesuai

dengan bidang tugasnya.

(2) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan, pembinaan dalam arti melakukan urusan

ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, pelaksanaan kegiatan

9

hubungan kemasyarakatan, dokumentasi, pembinaan administrasi

kepegawaian serta melaksankana pengelolaan administrasi keuangan

dalam lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan.

Rincian tugas Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan adalah

sebagai berikut :

a. Melaksanakan pengurusan surat masuk dan keluar serta penataaan

dan pengarsipan;

b. Mengatur, menyediakan alat tulis kantor, penghgunaan stempel

Dinas Kelautan dan Perikanan, operator telepon dan faximile, pramu

tamu serta pengemudi kendaraan dinas operasional;

c. Menyelenggarakan administrasi barang inventarisasi Dinas mulai dari

rencana kebutuhan, pengadaan, penomoran inventaris,

penyimpanan, penggunaan dan perawatan serta inventaris ruangan

sampai penghapusan inventaris;

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan kehumasan, dokumentasi,

informasi dan koordinasi pelaksanaan pameran;

e. Menyiapkan bahan pengusulan kebutuhan formasi pegawai,

kenaikan pangkat, perbantuan/perpindahan wilayah pembayaran gaji

dan batas usia pensiun karena telah mencapai batas usia;

f. Menyiapkan bahan pelaksanaan mutasi pegawai, meliputi

peningkatan status, pengangkatan dalam jabatan, penyesuaian

ijasah, peninjauan masa kerja, pemberhentian sementara,

pemberhentian dan pensiun;

g. Menyiapkan pelaksanaan pelayanan penyelesaian Karpeg, Karis /

Karsu, Askes, Taspen, cuti, kenaikan gaji berkala dan pemberian

penghargaan PNS;

h. Menyelenggaraan tata usaha kepegawaian, meliputi absen,

pelaksanaan apel, pembinaan mental, tindakan adminstratif,

promosi, diklat dan tugas / ijin belajar;

i. Menyiapkan berkas pengiriman sumber daya manusia untuk

mengikuti pendidikan dan pelatihan, kursus dan pembinaan lainnya

di bidang pengelolaan kelauatan dan perikanan;

10

j. Mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan

laporan keuangan;

k. Menyiapakan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran

belanja Dinas Kelautan dan Perikanan, baik belanja langsung maupun

belanja tidak langsung;

l. Melaksanakan verifikasi pertanggungjawaban keuangan dan

bimbingan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

m. Mencatat dan mengklarifikasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) serta

menyiapkan bahan tindak lanjut;

n. Menyiapkan laporan pelaksanaankegiatan Sub Bagian Umum,

Kepegawaian dan Keuangan;

o. Melaksankan tugas lainnya yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP)

Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas Dinas Kelautan dan Perikanan dalam rangka

pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang Bidang Pengelolaan dan Pemasaran

Hasil Perikanan (P2HP).

Untuk melaksanakan tuagas tersebut, Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil

Perikanan (P2HP) mempunyai fungsi :

a. Pemahaman semua peraturan Perundang–undangan dan ketentuan

lainnya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanakan tugas;

b. Pelaksanaan perencanaan, pembinaan, pengembangan sarana dan

prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

c. Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian

mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit alat penyimpanan hasil

perikanan;

d. Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian

mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit alat penyimpanan hasil

perikanan;

e. Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengembangan konsumsi ikan yang

aman dan gizi masyarakat;

11

f. Penyusunan perencanaan, pembinaan pengembangan pemasaran dalam

kabupaten dan luar kabupaten;

g. Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengembangan usaha kecil,

menengah dan modern;

h. Penyelenggaraan bimbingan teknis di bidang pengolahan dan pemasaran

hasil perikanan;

i. Pembangunan, perawatan dan pengelolaaan pasar ikan;

j. Pelaksanaan pengendalian mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan

unit penyimpanan hasil perikanan sesuai prinsip PMMT atau HACCP;

k. Pelasanaan kebijakan pengawasan monitoring residu antibiotik dan

cemaran mikroba dan bahan berbahaya lainnya serta perairan/lingkungan

tempat ikan hidup;

l. Pelaksanaan kebijakan investasi dan pengembangan usaha hasil perikanan;

m. Pelaksanaan kebijakan perizinan usaha pengolahan dan pemasaran hasil

perikanan di kabupaten;

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil

Perikanan (P2HP) dibantu oleh 2 (dua) seksi yaitu:

(1) Seksi Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan mempunyai tugas

menyelenggarakan, perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan

penyusunan laporan Seksi Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan.

Rincian tugas Seksi Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan adalah sebagai

berikut:

a. Menyiapkan bahan penyusunan kegiatan Seksi Teknologi Pengelolaan

Hasil Ikan dan Gizi;

b. Menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi dan menghimpun bahan

bimbingan teknis di bidang sarana dan prasarana pengelolaan hasil

perikanan dan sistem rantai dingin (cold chains system);

c. Menyiapkan bahan pembinaan, pengembangan komsumsi ikan yang

aman dan gizi masyarakat;

12

d. Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman pelaksanaan

inpeksi surveilain dan verifikasi penerapan Program Manajemen

Mutu Terpadu (PMMT)/Hazard Analysis Critical Control point

(HACCP);

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan apresiasi dan sosialisasi penerapan

sistem pengawasan dan pengendalian mutu;

f. Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi terhadap siatem

pengawasan dan pengendalian mutu hasil perikanan;

g. Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Teknologi

Pengelolaan Hasil Perikanan;

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Seksi Sumber Daya dan Pengembangan Usaha mempunyai tugas

menyelenggarakan, perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan

penyusunan laporan Seksi Sumber Daya dan Pengembangan Usaha.

Rincian tugas Seksi Sumber Daya dan Pengembangan Usaha adalah

sebagai berikut:

a. Menyiapkan bahan penyusunan kegiatan Seksi Sumber Daya dan

Pengembangan Usaha;

b. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberdayaan pengolahan usaha

kecil, menengah, dan modern;

c. Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang pemasaran dalam

kabupaten dan luar kabupaten;

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan jaringan, distribusi

pemasaran dan informasi pasar;

e. Meyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan dan kemitrausahaan di

bidang pemasaran dalam kabupaten maupun luar kabupaten;

f. Melakukan promosi, pengembangan investasi dan permodalan usaha

perikanan;

g. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan,

penyajian informasi data statistik pengolahan dan pemasaran hasil

perikanan;

13

h. Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan Seksi Sumber Daya dan

Pengembangan Usaha;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Bina Produksi Ikan

Bidang Bina Produksi Ikan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Dinas Kelautan dan Perikanan di Bidang Bina Produksi Ikan dalam rangka

pelaksanaan tugas desentralisasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Bina Produksi Ikan

mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan dan pemanfaatan perikanan di wilayah laut kewenangan

kabupaten;

b. Koordinasi dan pelaksanaan estimasi stok ikan di wilayah perairan

kewenangan kabupaten;

c. Pelaksanaan dan koordinasi pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan

plasma nutfah sumber daya ikan kewenangan kabupaten;

d. Dukungan pembuatan dan penyebarluasan peta pola migrasi dan

penyebaran ikan di perairan wilayah kewenagan kabupaten;

e. Penetapan kebijakan dan pelaksanan penguatan perikanan kewenangan

kabupaten;

f. Penetapan kebijakan usaha perikanan tangkap dalam wilayah

kewenangan kabupaten;

g. Pelaksanaan kebijakan peningkatan kelembagaan dan ketenagakerjaan

perikanan tangkap kewenangan kabupaten;

h. Pelaksanaan kebijakan usaha perikanan tangkap dalam wilayah

kewenangan kabupaten;

i. Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan penetapan lokasi pembangunan

serta pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan kabupaten;

j. Pengelolaan dan penyelenggaraan pelelangan di Tempat Pelelangan Ikan

(TPI);

k. Pelaksanaan kebijakan pembuatan alat penangkapan ikan;

l. Pelaksanaan kebijakan pemeriksaan fisik kapal perikanan berukuran

sampai dengan 10 GT;

14

m. Pelaksanaan kebijakan dan standarisasi kelaikan kapal perikanan dan

penggunaan alat tangkap ikan yang menjadi kewenangan kabupaten;

n. Pelaksanaan dan koordinasi pemanfaatan dan penetapan rumpon di

perairan laut kewenangan kabupaten;

o. Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan;

p. Pelaksanaan kebijakan produk pembenihan perairan di air tawar, air

payau dan laut;

q. Pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk ikan;

r. Pelaksanaan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan Balai Benih Ikan

air tawar, air payau dan laut;

s. Pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta

pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis, dan pakan ikan;

t. Pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikat pembenihan ikan;

u. Pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan

pembudidayaan ikan;

v. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan saran dan prasarana

pembudidayaan ikan;

w. Pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk dan benih ikan;

x. Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan;

y. Pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih ikan;

z. Pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk per jenis, induk

dasar dan benih alam;

aa. Pelaksanaan kebijakan perizinan dan penerbitan IUP di bidang

pembudidayaan ikan yang tidak menggunakan tenaga kerja asing di

wilayah kabupaten;

bb. Pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, peredaran

dan/atau pemeliharaan ikan;

cc. Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan dan perlindungannya;

dd. Pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan

hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan

lingkunganya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan

lingkungannya;

ee. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan wabah dan wilayah wabah

penyakit;

ff. Pelaksanaan sistem informasi benih ikan di wilayah kabupaten;

15

gg. Pelaksanaan teknologi pembudidayaan ikan spesifik lokasi;

hh. Pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan higienitas dan

sanitasi lingkungan usaha pembudidayaan ikan;

ii. Pelaksanaan kebijakan keramba jaring apung di perairan umum dan

wilayah laut kewenangan kabupaten;

jj. Pembinaan serta pengembangan sarana dan prasarana budidaya dan

teknik budidaya ikan;

kk. Pembinaan pencegahan, pemberantasan hama penyakit dan pencemaran

lingkungan;

ll. Pembinaan dan pengembangan teknik penangkapan ikan;

mm. Pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana penangkapan ikan;

nn. Pembinaan dan pengawasan mutu yang meliputi produk, tenaga, saran,

prosedur, dan metode pengujian sesuai standar HACCP/PMMT;

oo. Pembinaan dan pengembangan kerjasama kemitraan UPR, POKDAKAN,

penyuluhan, peneliti, dan pengusaha di bidang perikanan;

pp. Pemberdayaan dan pengolahan usaha perikanan skala kecil, menengah,

dan industri serta melakukan pengembangan sarana dan prasarana

pengolahan usaha perikanan;

qq. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Bina Produksi Ikan dibantu oleh 2

(dua) seksi yaitu:

(1) Seksi Perikanan Budidaya mempunyai tugas menyelenggarakan,

perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan penyusunan laporan

Seksi Perikanan Budidaya.

Rincian tugas Seksi Perikanan Budidaya adalah sebagi berikut:

a. Melaksanakan pembinaan peningkatan teknik budidaya pembenihan

dan pemasaran pada BBI, UPR serta kelompok pembudidayaan ikan

(POKDAKAN);

b. Melaksanakan monitoring serta pengelolaan pembenihan,

peningkatan teknik pemijahan, seleksi dan penyaluran induk/benih

unggul kepada UPR dan POKDAKAN;

16

c. Melaksankan pengamatan pemberantasan hama penyakit serta

pengamatan pencemaran perairan budidaya;

d. Mengawasi peredaran mutu benih dan memberikan bimbingan

produksi;

e. Memberikan bimbingan penerapan standar-standar teknis dan

sertifikasi pembenihan meliputi sarana dan prasarana tenaga kerja;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai

dengan bidang tugasnya.

(2) Seksi Perikanan Tangkap mempunyai tugas menyelenggarakan,

perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan penyusunan laporan

Seksi Perikanan Tangkap.

Rincian tugas Seksi Perikanan Tangkap adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan monitoring perkembangan teknologi penangkapan

ikan, musim penangkapan dan daerah penangkapan;

b. Mempelajari teknik penggunaan sarana penangkapan ikan;

c. Melaksanakan monitoring tingkat pengelolaan dan sumber hayati

perikanan serta melaksanakan usaha-usaha pencegahan pencemaran

lingkungan;

d. Membangun dan mengelola Unit Pengembangan Mobilitas Bertahap

(UPMB);

e. Penyiapan bahan penetapan tata ruang laut sesuai dengan peta

potensi laut;

f. Mengembangkan usaha perikanan tangkap;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP)

Bidang Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan (PSDKP) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas

Kelautan dan Perikanan dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di

Bidang Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan (PSDKP).

17

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Pengawasan,

Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mempunyai

tugas :

a. Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, dan pengembangan pesisir laut;

b. Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, mitigasi bencana dan pencemaran

lingkungan;

c. Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian

tata ruang laut dan pesisir;

d. Pengawasan, pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan;

e. Pengawasan pembenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian

hama dan penyakit ikan;

f. Pengawasan mutu benih dan induk, pakan ikan, obat ikan dan bahan

bakunya;

g. Pengawasan PMMT atau HACCP di unit pengolahan, alat transportasi dan

unit penyimpanan hasil perikanan;

h. Pemantauan mutu ekspor hasil perikanan;

i. Pengawasan, pemanfaatan dan perlindungan sumber daya di pulau–pulau

kecil di wilayah kabupaten;

j. Pengawasan pemanfaatan sumber daya ikan di wilayah laut kewenangan

kabupaten;

k. Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, penanganan dan pelanggaran;

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dibantu oleh 2 (dua) seksi yaitu:

(1) Seksi Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan, mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan,

pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan penyusunan laporan Seksi

Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan.

Rincian Seksi Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut :

18

a. Menyiapkan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian

sumber daya kelautan dan perikanan;

b. Mengembangkan dan meningkatkan Sistem Masyarakat Pengawas

(SISMAWAS);

c. Menyiapkan dan memelihara sarana dan prasarana pengawasan dan

pengendalian sumberdaya perikanan dan sumberdaya kelautan;

d. Penataan wilayah konservasi dan konservasi ikan;

e. Rehabilitasi wilayah konservasi dan konservasi ikan;

f. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan bidang tugasnya.

(2) Seksi pengelolaan Tata Ruang dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan evaluasi,

koordinasi dan penyusunan laporan Seksi Pengelolaan Tata Ruang dan

Pemberdayaan Masyarakat Pesisir.

Rincian tugas Seksi Pengelolaan Tata Ruang dan Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir adalah sebagai berikut :

a. Pengelolaan dan pemanfaatan pesisir laut;

b. Pengendalian pesisir;

c. Rehabilitasi dan pendayagunaan pesisir dan lautan;

d. Penyusunan tata ruang laut dan pesisir;

e. Pemanfaatan dan pengendalian tata ruang laut dan pesisir;

f. Pengumpulan, pengelolaan, analisis, penyajian dan pesisir;

g. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan bidang tugasnya.

Adapun bagan struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan adalah sebagai

berikut :

19

20

2.2 Sumber Daya Dinas Kelautan dan Perikanan

Guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintah dan pembangunan Dinas

Kelautan dan Perikanan jumlah pegawai di lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Tulang Bawang s/d tahun 2013 didukung oleh potensi sumber daya

manusia sebanyak 69 orang dengan rincian sebagai berikut :

Golongan I = 1 orang

Golongan II = 17 orang

Golongan III = 17 orang

Golongan IV = 5 orang

PHL = 2 orang

Tenaga Kontrak = 30 orang

Adapun PNS dalam jabatan struktural di lingkungan Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Tulang Bawang s/d tahun 2013 sebanyak 13 orang dengan

rincian sebagai berikut :

Eselon II = 1 orang

Eselon III = 4 orang

Eselon IV = 8 orang

Tabel 2.1 Pegawai Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Tulang Bawang berdasarkan Jenjang Pendidikan

No PEGAWAI JUMLAH

1. SD -

2. SLTP/Sederajat -

3. SLTA/Sederajat 36

4. Diploma - I -

5. Diploma – II -

6. Diploma – III 8

7. Diploma – IV -

8. Spesialis -

9. S- 1 20

10. S- 2 5

11. S- 3 -

Jumlah 69

21

Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Tulang Bawang, ditunjang dengan tersedianya sarana dan prasarana

sebagai berikut :

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

Ket Baik Kurang Baik

I. Kendaraan Bermotor

Ranmor Minibus Roda 4 (Strada) 2

Ranmor Minibus Roda 4 (Avanza) 1

Ranmor Pickup Roda 4 (Panther) 1

Ranmor Roda 2 14

II. Alat Kantor

Komputer PC 8 5 3 rusak

Laptop 9

Printer 8

Mesin Tik 2

AC 2 PK 12

Televisi dan Parabola 1

Mesin Speedboat 1

Pelampung Speedboat 12

Mesin Potong Rumput 1

Kursi Rapat 68

Kursi Kerja ½ Biro 14

Meja Kerja ½ Biro 5

Papan Larangan Ilegal Fishing 25

Dispenser 1

Piring dan Gelas 1

Karpet Lantai 1

Teralis Kantor 1

Korden Kantor 1

Handycam 1

Pesawat HT 5

III. Bangunan

Mess (Pintu) 5

Aula 1

Kantor 2

WC 6

Tempat Parkir 1

Rehab Tambak 35

Normalisasi Saluran Inlet 1

Normalisasi Saluran Outlet 1

22

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 06 tahun

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Tulang Bawang,

maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang yang merupakan

Organisasi Perangkat Daerah berfungsi mendukung penyelenggaraan urusan

pemerintah di bidang Kelautan dan Perikanan melalui:

a. Pembinaan umum dibidang kelautan dan perikanan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

b. Pembinaan teknis dibidang tehnologi kelautan dan perikanan dalam batas

kewenangan kabupaten;

c. Penyelenggaraan pemberian ijin rekomendasi dan pembinaan usaha sesuai

dengan tugasnya dalam batas kewenangan kabupaten;

d. Penyelenggaraan pembinaan, penyuluhan dan bimbingan usaha perikanan;

e. Pengkajian, penerapan teknologi anjuran ditingkat usaha tani;

f. Pengembangan wilayah pesisir dan laut batas 4 mil;

g. Pelaksanaan pengawasan pengelolaan laut batas 4 mil;

h. Pembinaan pengelolaan unit pelaksana teknis Dinas Kelautan dan Perikanan;

Dalam penyelenggaraannya, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang

Bawang mempunyai 3 indikator kinerja sasaran yakni :

1. Produksi perikanan dan kelautan yang terdiri dari :

a. Hasil budidaya perikanan.

b. Hasil perikanan tangkapan.

c. Hasil perbenihan dari Balai Benih Ikan (BBI).

2. Keberhasilan menangani serangan penyakit pada usaha perikanan budidaya.

3. Rehabilitasi dan konservasi sumber daya perikanan dan kelautan.

Penyelenggaraan urusan Kelautan dan Perikanan ini mengemban sasaran

meningkatnya produksi perikanan dan kelautan. Hasil penilaian dan analisa capaian

terhadap masing-masing indikator kinerja sasaran tersebut di atas pada tahun 2008-

2012 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan

Pada tahun 2008 – 2012 sasaran ini memiliki indikator kinerja dengan tingkat

keberhasilan sebagai berikut:

23

a) Peningkatan produksi perikanan dan kelautan

Indikator ini menggambarkan total hasil produksi perikanan dan kelautan

tahun 2008 - 2012. Pengukuran kinerjanya didasarkan pada peningkatan

total hasil produksi perikanan dan kelautan tahun yang bersangkutan.

Perkembangan hasil produksi perikanan tahun 2008 sampai dengan tahun

2012 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tahun Hasil Produksi (ton)

Budi Daya Tangkap Jumlah

2008 5.340,64 8.153,77 13.494,41

2009 7.020,90 8.782,01 15.802,91

2010 8.236,81 7.164,88 15.401,69

2011 10.673,65 7.522,98 18.196,63

2012 13.156,88 7.956,64 21.113,52

Hasil produksi perikanan tangkap sedikit mengalami peningkatan. Hal ini

merupakan pengaruh adanya perbaikan sumberdaya kelautan dan

perikanan akan tetapi kondisi alam yang kurang mendukung (anomali iklim)

peningkatan produksi perikanan tangkap, sehingga nelayan sebagai pelaku

produksi mengalami kesulitan dalam melakukan penangkapan ikan di laut.

Dinas Kelautan dan Perikanan akan terus berupaya melakukan pemulihan

sumber daya perikanan dan kelautan dengan memasang terumbu karang

buatan dan rumpon serta melakukan transplantasi terumbu karang di

perairan laut, rehabilitasi mangrove dan penebaran benih di perairan

umum yang diharapkan dapat memberikan dampak cukup baik terhadap

hasil tangkapan ikan di laut dan perairan umum.

Sedangkan hasil produksi budidaya ikan mengalami peningkatan yang

cukup berarti. Peningkatan produksi budidaya ikan terjadi karena adanya

upaya mengembangkan usaha perikanan air tawar dan air payau di

beberapa wilayah yang potensial, baik melalui ekstensifikasi, intensifikasi

usaha maupun diversifikasi komoditi. Disamping itu juga adanya upaya :

penyediaan benih ikan yang berkualitas;

peningkatan penerapan teknologi tepat guna;

perbaikan daya dukung lingkungan tambak dengan probiotik dan

pupuk organik;

24

penyediaan prasarana perikanan budidaya di kawasan budidaya

(normalisasi saluran tambak, perbaikan jaringan irigasi, pembangunan

jalan produksi);

pemberian subsidi bantuan selisih harga benih ikan (BSHBI) kepada

pembudidaya ikan ;

memfasilitasi kredit dengan bunga murah, sehingga dapat

menggairahkan kembali perikanan budidaya.

Adapun jumlah produksi benih ikan dari Balai Benih Ikan (BBI) Penataan

yang merupakan asset dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang pada

tahun 2008-2012 terus mengalami peningkatan produksi seiring dengan

adanya upaya peningkatan sarana prasarana pembenihan termasuk

peningkatan kuantitas dan kualitas induk ikan.

b) Disamping indikator tersebut diatas, terdapat indikator lain yaitu

keberhasilan menangani serangan penyakit pada usaha perikanan

budidaya yang menggambarkan kejadian hama penyakit ikan yang berhasil

ditangani pada tahun 2008 - 2012, yang pengukuran kinerjanya didasarkan

pada jumlah kejadian yang berhasil ditangani dibandingkan dengan jumlah

kejadian serangan hama penyakit ikan.

Pada tahun 2008 - 2012 Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang berhasil

menangani serangan hama dan penyakit ikan pada usaha budidaya ikan air

tawar, dengan rata-rata persentase penanganan hama dan penyakit

meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2008 mencapai 90,91 % dan tahun

2012 mencapai 107,14 % dari target yang telah ditetapkan. Dikarenakan

adanya pengujian sampel air dan tanah yang dilakukan secara intensif pada

lahan budidaya ikan, sehingga dapat dilakukan pencegahan awal jika terjadi

penurunan kualitas air.

c) Persentase rehabilitasi dan konservasi sumberdaya perikanan dan kelautan

Sumberdaya perikanan dan kelautan yang ada di wilayah Kabupaten Tulang

Bawang antara lain kawasan pertambakan (pantai), rawa (genangan bekas

galian pasir) dan danau, sungai serta perairan laut. Sesuai hasil

inventarisasi tahun 2003 luas areal perikanan dan kelautan yang

membutuhkan rehabilitasi adalah 725.000,00 m2, sedangkan target

25

rehabilitasi tahun 2008-2012 yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Tulang Bawang adalah 141.120 m2.

Sampai dengan tahun 2012 luas areal yang telah direhabilitasi adalah

172.850 m2. Sehingga capaian indikatornya adalah 122,48% dari target

yang ditetapkan yaitu seluas 141.120 m2. Realisasi rehabilitasi atas areal

pada tahun 2008 -2012 diperuntukkan bagi habitat perkembangbiakan ikan

di laut dengan pembuatan terumbu karang buatan, habitat mangrove

dengan penanaman mangrove dan peningkatan jumlah ikan diperairan

umum dengan penebaran benih.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kelautan dan

Perikanan

Berdasarkan analisis faktor internal, eksternal, potensi dan permasalahan

Kelautan dan Perikanan dapat diidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi

dalam melaksanakan pembangunan Kelautan dan Perikanan lima tahun ke depan.

Tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian sumber daya alam masih

perlu ditingkatkan, hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya penggunaan

bahan dan alat penangkap ikan terlarang;

2) Rendahnya produktivitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan yang

antara lain disebabkan struktur armada yang masih di dominasi oleh kapal-

kapal berukuran kecil, belum terintegrasinya sistem produksi hulu dan hilir

dan masih terbatasnya sarana dan prasarana yang dibangun.

3) Dalam pengembangan perikanan budidaya, masih dihadapkan pada

permasalahan implementasi kebijakan tata ruang, terbatasnya prasarana

saluran irigasi, terbatasnya ketersediaan dan distribusi induk dan benih unggul

dan serangan hama dan penyakit ikan/udang serta adanya pencemaran yang

mempengaruhi kualitas lingkungan perikanan budidaya;

4) Aktifitas pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berada di

daratan maupun sepanjang pesisir pantai dan lautan, tidak luput dari

tantangan alam dan potensi bencana alam yang dapat terjadi. Bencana alam

seringkali menimbulkan berbagai kerusakan mulai dari tingkat ringan hingga

berat yang merusakkan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan,

perumahan penduduk hingga korban jiwa, yang memerlukan upaya mitigasi

yang lebih baik.

26

Adapun peluang yang mendukung pembangunan Kelautan dan Perikanan lima

tahun ke depan antara lain:

1) Adanya upaya percepatan dan terobosan dalam pembangunan kelautan dan

perikanan yang didukung dengan kebijakan ekonomi serta iklim sosial politik

yang kondusif. Dalam kaitan ini, koordinasi dan dukungan lintas sektor serta

para pemangku kepentingan lainnya menjadi salah satu prasyarat yang sangat

penting;

2) Peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kualitas hidup masyarakat

akan meningkatkan permintaan terhadap produksi kelautan dan perikanan.

Selain itu adanya globalisasi ekonomi semakin lebih membuka peluang

pengembangan pasar ekspor. Meningkatnya permintaan pasar tersebut perlu

didukung munculnya usaha-usaha kelautan dan perikanan baru yang inovatif,

produktif dan tanggap terhadap kebutuhan pasar.

3) Peningkatan permintaan akan produk kelautan dan perikanan, serta

peningkatan kesadaran gizi ikan yang lebih sehat dapat menjadi peluang

pengembangan pasar bagi komoditas dan produk perikanan;

4) Adanya dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan

perikanan dan kelautan.

27

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas

Kelautan dan Perikanan

Pelaksanaan pembangunan perikanan yang telah dilaksanakan dalam kurun

waktu tahun 2008 – 2012 dapat memberikan manfaat maupun dampak positif yang

bisa dirasakan oleh nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, tentunya tidak

terlepas dari berbagai permasalahan ataupun kendala yang dihadapi.

Secara garis besar permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan

pembangunan perikanan dan kelautan Kabupaten Tulang Bawang antara lain:

1. Pada budidya air payau yang dilaksanakan masyarakat masih bersifat

tradisional.

2. Penanganan pasca panen tidak optimal mengakibatkan penurunan kualitas

produk.

3. Rusaknya sabuk hijau (green belt) di Pantai Timur akibat pembukaan tambak

yang tidak berwawasan lingkungan.

4. Masih banyaknya masyarakat yang menangkap dengan bahan peledak/bom,

bahan beracun/pestisida, aliran listrik, strum dan yang lain sebagainya.

5. Menurunnya kualitas air sungai akibat pencemaran baik industri maupun

rumah tangga yang berakibat rendahnya produktivitas budidaya ikan dengan

menggunakan kurungan/jaringan/keramba.

6. Belum optimalnya dan kesinambungan sarana prasarana produksi perikanan,

baik ikan maupun udang.

7. Belum optimalnya pengelolaan TPI Kuala Teladas.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi

Bertitik tolak dari berbagai kondisi pembangunan yang dihadapi Kabupaten Tulang

Bawang 2013-2018, maka dibutuhkan solusi-solusi strategis untuk mengatasinya

selama lima tahun mendatang. Untuk itu, pembangunan Kabupaten Tulang Bawang

2013-2018 mempunyai landasan visi:

28

”Terwujudnya Kabupaten Tulang Bawang sebagai Kawasan Agribisnis yang

Bermartabat, Aman, Ragam, Unggul (BARU) , Sejahtera, serta Berwawasan

Lingkungan sesuai Potensi Sumber Daya dan Kearifan Sosial Budaya”

Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Misi yang akan dilakukan adalah:

1. Meningkatkan Kondisi lingkungan Masyarakat yang Aman, Harmonis,

Religius, dan Berbudaya. Serta Penguatan Kearifan Lokal, dengan indikator

sasaran :

a. Meningkatnya ketentraman, ketertiban, dan kerukunan hidup masyarakat

baik antar umat beragama dan antar suku yang ada.

b. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam

kehidupan masyarakat.

c. Meningkat pelestarian dan pengembangan nilai nilai budaya daerah

d. Meningkatnya kualitas Organisasi Kemasyarakatan & Kehidupan Politik

yang lebih sehat, dekmokratis dan harmonis dalam kehidupan Masyarakat.

e. Meningkatnya Ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum, serta

tegaknya supremasi hukum yang berkeadilan.

f. Meningkatnya kualitas perlindungan kepada Masyarakat.

2. Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Optimalisasi Pembangunan

Wilayah secara Sistimatis, Terpadu, dan Merata, serta mendukung Efektifitas

Tata Kelola Sumber Daya Strategis. Adapun indikator sasarannya adalah :

a. Meningkatnya pengembangan dan kualitas pelayanan pendidikan

b. Meningkatnya pengembangan dan kualitas pelayanan kesehatan.

c. Meningkatnya kualitas dan perlindungan tenaga kerja

d. Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan perempuan,

e. Meningkatnya Kualitas dan Aktifitas Kegiatan Kepemudaan dan

Keolahragaan Daerah.

f. Meningkatnya Pembinaan Permasalahan Kesejahteraan Sosial.

g. Meningkatnya pembangunan infrastruktur di perkampungan, pusat

pertumbuhan, kawasan tertinggal, dan daerah-daerah rawan bencana.

29

3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Tulang Bawang yang Unggul

dan Berdayasaing, dengan indikator sasaran :

a. Meningkatnya kualitas dan tingkat pendidikan masyarakat

b. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan.

c. Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan baik secara kualitas

maupun kuantitas.

d. Meningkatnya mutu guru dan mutu lulusan sekolah.

e. Meningkatnya derajat kualitas kesehatan masyarakat dan berkurangnya

penyakit yang diderita oleh masyarakat.

f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan.

g. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga medis .

h. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat.

i. Meningkatnya lapangan kerja, kualitas tenaga kerja dan terserapnya

angkatan kerja oleh pasar tenaga kerja.

4. Meningkatkan kualitas pengelolaan potensi ekonomi secara dinamis,

produktif, dan berdaya saing yang didukung oleh dunia usaha secara

berkelanjutan. Adapun indikator sasarannya antara lain :

30

a. Meningkatnya produksi pertanian, dan ketersediaan pangan, serta

kesejahteraan petani, nelayan, dan pekebun.

b. Meningkatnya pertumbuhan industri kecil, menengah, rumah tangga, dan

industri skala besar

c. Meningkatnya kemampuan pengelolaan serta pertumbuhan dari UMKM

dan Koperasi menjadi badan usaha yang mandiri dan sehat serta mampu

berperan dalam kehidupan ekonomi masyarakat.

d. Meningkatnya kelancaran distribusi barang dan jasa dari dan keluar

daerah.

e. Meningkatnya pertumbuhan Investasi Daerah dan Kualitas iklim dunia

usaha yang lebih sehat dan kondusif.

f. Meningkatnya kemitraan antara usaha besar dan menengah dengan usaha

kecil.

g. Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan kawasan atau pusat-pusat

perdagangan dan jasa pada wilayah-wilayah potensial.

h. Menigkatnya Pelestarian SDA dan Pengendalian lingkungan hidup.

5. Meningkatkan Kreatifitas, Prakarsa, dan Profesionalisme SDM Aparatur

dalam peningkatan Pengelolaan Keuangan Daerah, Penyelenggaraan

Pemerintahan, Kualitas Perencanaan, Kualitas Pelayanan Publik, serta

Pemberdayaan Masyarakat, dengan indikator sasaran :

a. Meningkatnya kualitas kelembagaan, kinerja dan efektivitas aparatur

pemerintah daerah.

b. Meningkatnya pemahaman tugas pokok dan fungsi aparatur

pemerintahan.

c. Meningkatnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

d. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan pembangunan partisipatif.

e. Meningkatnya sistem dan pelaksanaan pengawasan pembangunan.

f. Meningkatnya pembinaan administrasi pengelolaan keuangan dan

penerimaan daerah.

g. Meningkatnya koordinasi, dan sinkronisasi penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan.

31

h. Meningkatnya kualitas penelitian dan pengkajian potensi dan kebijakan

pemerintah.

6. Meningkatkan Pemanfaatan Ruang yang Berkeadilan serta Pengelolaan

Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan secara Berkelanjutan, dengan

indikator sasaran :

a. Menciptakan sistem pertambangan yang tidak merusak kelestarian

lingkungan dan dapat merehabilitasi serta menata kembali lahan pasca

penambangan.

b. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam

perlindungan dan pemeliharaan fungsi hutan.

c. Meningkatnya keberhasilan pelaksanaan kegiatan reboisasi dan

pengembangan hutan rakyat di daerah kritis dan sumber air.

d. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya alam secara rasional, optimal

dan efisien untuk kemakmuran rakyat.

e. Memantapkan pengelolaan pemanfaatan ruang, dan pengendalian

pemanfaatan ruang terutama untuk mempertahankan pemanfaatan fungsi

lahan irigasi teknis dan kawasan-kawasan lindung;

f. Meningkatnya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara bertanggung

jawab dan berkelanjutan.

g. Mempertahankan luasan kawasan lindung agar keanekaragaman hayati

yang ada di dalamnya termasuk jasa-jasa lingkungan lainnya, persediaan air

bagi kehidupan manusia, baik air tanah maupun air permukaan dapat

terjaga dengan baik.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi

Dalam rangka mendukung pelaksanaan strategi pembangunan nasional pro-

poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment, akan dilakukan melalui:

a. Pro poor

Pendekatan Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat

pelaku usaha kelautan dan perikanan.

32

b. Pro job

Pendekatan Pro-job dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan potensi perikanan

budidaya yang belum tergarap dan penumbuhan wirausaha baru untuk

menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha membuka lapangan kerja

diiringi dengan dukungan pengembangan akses terhadap modal dankepastian

berusaha.

c. Pro growth

Pendekatan pro-growth dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor

kelautan dan perikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui

transformasi pelaku ekonomi kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi

subsistem menjadi pelaku usaha modern, melalui berbagai dukungan

pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi.

d. Pro-environment

Pendekatan pro-environment dilakukan melalui upaya pemulihan dan pelestarian

lingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta mitigasi dan adaptasi

terhadap perubahan iklim.

Penjabaran arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional terkait dengan

pembangunan kelautan dan perikanan, maka arah kebijakan Kementerian Kelautan

dan Perikanan adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah produk;

2) Pengembangan dan pengawasan sistem jaminan mutu dan traceability

(penelusuran) produk hasil perikanan dan jaminan ketersediaan bahan baku

industri.

3) Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya kelautan dan perikanan serta

pengelolaan pulau-pulau kecil dan upaya adaptasi dan mitigasi bencana dan

perubahan iklim untuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

4) Pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

5) Pengembangan sumberdaya manusia dan iptek kelautan dan perikanan.

6) Peningkatan kesejahteraan nelayan dan masyarakat perikanan dengan fokus

pada Program Peningkatan Kehidupan Nelayan.

7) Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi sektor kelautan dan

perikanan, terutama di Koridor Ekonomi Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan

Maluku-Papua.

33

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Tujuan dari RTRW Kabupaten Tulang Bawang dengan mempertimbangkan visi

misi daerah, potensi yang dimiliki dan permasalahan yang saat ini sedang dihadapi

adalah :

“untuk mewujudkan tata ruang wilayah Kabupaten yang aman, sejahtera, mandiri

dan berketahanan pangan berbasis agribisnis dengan memperhatikan pemerataan

pembangunan wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan”.

Selanjutnya upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dari

RTRW perlu dituangkan dalam bentuk arah kebijakan. Memperhatikan rumusan

tujuan penataan ruang, kapasitas sumber daya wilayah dan kebijakan penataan

ruang nasional dan provinsi, Dengan demikian alternatif kebijakan yang harus

ditempuh terkait dengan tujuan yang ingin dicapai adalah:

a. pengembangan produk unggulan pertanian untuk menunjang pengembangan

agribisnis;

b. peningkatan peran dan fungsi perkotaan secara berhirarki;

c. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana wilayah yang

terpadu dan merata;

d. pemeliharaan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan

hidup dan kegiatan di dalamnya;dan

e. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara

Mengacu pada klausul kebijakan yang telah dirumuskan di atas serta dikaitkan

dengan program pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tulang

Bawang, maka strategi penataan ruang adalah sebagai berikut :

1. Strategi pengembangan produk unggulan pertanian untuk menunjang

pengembangan agribisnis:

a. mengembangkan komoditas kelapa sawit, karet, tebu dan ubi kayu di

wilayah tengah dan barat kabupaten;

b. mengembangkan perikanan budidaya di wilayah timur kabupaten;

c. mengembangkan dan melestarikan kawasan budidaya pertanian pangan

untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional;

34

d. memperluas lahan pertanian tanaman pangan;

e. mengembangan jaringan irigasi;

f. mengembangkan pusat-pusat kegiatan agropolitan;dan

g. mengembangkan kawasan industri berbasis perikanan.

2. Strategi peningkatan peran dan fungsi perkotaan secara berhirarki:

a. meningkatkan peran Perkotaan sesuai hirarki masing-masing;

b. mengembangan sarana wilayah di kawasan perkotaan sesuai dengan

fungsi dan peran masing-masing perkotaan; dan

c. mendorong interaksi antar wilayah dengan mengembangkan spesifikasi

masing-masing perkotaan.

3. Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana

wilayah yang terpadu dan merata:

a. meningkatkan akses antar wilayah dan kawasan perkotaan;

b. mengembangkan prasarana transportasi sesuai hirarki masing-masing;

c. mengembangkan sistem transportasi antar moda;

d. mengembangkan dan membangun pembangkit listrik serta memperluas

sistem jaringan sampai ke pelosok;

e. mengembangkan dan membangun prasarana telekomunikasi serta

memperluas jangkauan pelayanan;

f. mengembangkan dan membangun sistem prasarana lainnya secara

terpadu;dan

g. menyediakan prasarana penunjang penanggulangan bencana disertai

sistem peringatan dini.

4. Strategi pemeliharaan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian fungsi

lingkungan hidup dan kegiatan di dalamnya:

a. menetapkan luas dan fungsi kawasan lindung;

b. mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah

menurun;

c. mengendalikan dampak pembuangan limbah;

d. menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan

hidup;

35

e. melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan

dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang ada

dan akan berkembang;dan

f. merehabilitasi lahan kritis.

5. Strategi untuk peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

negara:

a. mendukung penetapan Kawasan pertahanaan dan keamanan di wilayah

kabupaten;

b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar

Kawasan pertahanaan dan keamananuntuk menjaga fungsi pertahanan

keamanan;

c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak

terbangun di sekitar pertahanaan dan keamanandengan kawasan

budidaya terbangun; dan

d. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan keamanan.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi internal (strenghts and

weaknesses) dan kondisi eksternal (opportunities and threats) yang melekat pada

Dinas Kelautan dan Perikanan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis Lingkungan Internal (ALI)

1.1 Kekuatan (Strengths)

a. Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 06

Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Kabupaten Tulang Bawang

Aturan tersebut yang memperkuat dan mengakui keberadaan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang. Struktur

organisasi dan kelembagaan dinas yang mantap membuat efektifitas

dan efesien kerja bisa berjalan maksimal.

b. Kebijakan dalam RPJPD dan RJPMD Kabupaten Tulang Bawang yang

memprioritaskan pembangunan di kawasan pesisir untuk mencapai

tingkat disparitas wilayah yang rendah

36

Dengan prioritas kebijakan ini berarti alokasi pembangunan di

kawasan pesisir lebih ditingkatkan termasuk di dalamnya sektor

kelautan dan perikanan, karena mayoritas mata pencaharian

penduduk di wilayah ini bergantung pada hasil laut dan perikanan

sehingga sektor ini yang mempunyai daya ungkit/dongkrak yang

penting bagi peningkatan ekonomi penduduk

c. Tumbuhnya kelompok masyarakat atau stakeholder yang ikut

berperan dalam pelestarian dan pembangunan sumber daya kelautan

dan perikanan.

Dengan semakin banyak pihak yang ikut berperan dalam

perencanaan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

maka tingkat keberhasilan pembangunan menjadi lebih tinggi dan

lebih akuntabel.

1.2 Kelemahan (Weakness)

a. Keterbatasan petugas teknis baik dalam jumlah maupun kualifikasi

Petugas yang menduduki jabatan bukan berlatar belakang

pendidikanteknis sehingga tingkat pengetahuan dan kemampuannya

terbatas. Jumlah staf dan petugas teknis di lapangan masih sangat

kurang

b. Kualitas pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan yang masih

rendah

Dengan masih terbatasnya kualitas pelaku usaha bidang kelautan dan

perikanan membuat penerapan teknologi yang bertujuan

untukmeningkatkan dan mengembangkan skala usaha bidang

kelautan dan perikanan menjadi terbatas sehingga hasil yang

diinginkan belum optimal.

c. Keterbatasan Dana

Keterbatasan dana menyebabkan penyediaan sarana dan prasarana

perikanan dan kelautan menjadi terbatas sehingga keinginan

masyarakat belum dapat terpenuhi semuanya.

37

2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

2.1 Peluang (Opportunity)

a. Terbukanya pangsa pasar

Peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kualitas hidup

masyarakat akan meningkatkan permintaan terhadap produksi

kelautan dan perikanan. Selain itu adanya globalisasi ekonomi

semakin lebih membuka peluang pengembangan pasar ekspor.

Meningkatnya permintaan pasar tersebut perlu didukung dengan

munculnya usaha-usaha kelautan dan perikanan baru yang inovatif,

produktif dan tanggap terhadap kebutuhan pasar untuk

menghasilkan produksi yang memadai sesuai dengan kebutuhan

pasar/masyarakat. Untuk itu pengembangan sentra-sentra produksi

yang berskala ekonomi serta keanekaragaman jenis komoditas

perikanan merupakan hal yang penting.

b. Potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang cukup besar

Dengan potensi luas lahan budidaya, luas perairan umum serta laut

yang menjadi wewenang daerah dan tenaga kerja yang ada maka

sumberdaya kelautan dan perikanan dapat dijadikan sumber

penggerak ekonomi daerah.

c. Program pemerintah pusat (Kementerian Kelautan dan Perikanan)

yang dilaksanakan di daerah.

Dengan adanya program kegiatan pemerintah pusat yang

dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang, maka akan mendukung

percepatan pembangunan perikanan daerah melalui industrialisasi

berbasis blue economy yang secara teknologi maupun pendanaan

tidak dimiliki oleh daerah.

2.2 Ancaman (Threat)

a. Terjadinya penurunan daya dukung lingkungan perairan

Upaya peningkatan produksi perikanan dan kelautan saat ini

terkendala oleh penurunan daya dukung lingkungan perairan, baik

untuk usaha budidaya ikan maupun penangkapan ikan. Hal ini selain

disebabkan oleh over exploitasi juga dampak dari terjadinya

38

pencemaran lingkungan perairan akibat aktifitas industri dan rumah

tangga di hulu maupun di wilayah peisisir.

b. Adanya ancaman hama penyakit, bencana alam dan pelanggaran

hukum kelautan dan perikanan.

Hama penyakit pada budidaya perikanan, bencana banjir, badai dan

fenomena up-welling serta pelanggaran area dan alat tangkap

merupakan kondisi yang kurang kondusif bagi produksi perikanan

budidaya maupun tangkap.

c. Masuknya produk impor.

Masuknya produk impor hasil perikanan baik dalam bentuk segar

maupun olahan ke daerah-daerah merupakan ancaman bagi pelaku

usaha di bidang usaha kelautan dan perikanan. Sehingga dituntut

kemampuannya untuk bersaing dengan produk impor baik dalam hal

harga, kemasan atau cita rasa produk.

ANALISA S W O T

INTERNAL

EKSTERNAL

STRENGTH (S)

Adanya Perda No. 06 Tahun 2011

Kebijakan RPJPD dan RPJMD untuk mencapai tingkat disparitas wilayah yang rendah

Tumbuhnya kelompok masyarakat yang ikut berperan dalam pembangunan sumber daya kelautan dan perikanan

WEAKNESS (W)

Keterbatasan petugas teknis, baik dalam jumlah maupun kualifikasi

Kualitas pelaku usaha dibidang kelautan dan perikanan yang masih rendah

Keterbatasan Dana

OPORTUNITY (O)

Terbukanya pangsa pasar

Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang cukup besar

Program pemerintah pusat yang dilaksanakan di daerah

STRATEGI (SO)

Mendayagunakan potensi dan peran serta masyarakat untuk mengoptimalkan pemerataan kesejahteraan dan pengembangan usaha perikanan secara cepat dan tepat

STRATEGI (WO)

Meningkatkan kemampuan teknis aparatur dan kualitas pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan guna percepatan pembangunan perikanan

THREAT (T)

Terjadinya penurunan daya dukung lingkungan perairan

Adanya hama penyakit, bencana alam dan pelanggaran hukum kelautan dan perikanan

Masuknya produk impor

STRATEGI (ST)

Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pengawasan, pelestarian dan pengelolaan sumber daya kelautan perikanan untuk meningkatkan daya dukung lingkungan dan daya saing produk

STRATEGI (WT)

Mengoptimalkan SDM aparatur dan sarana prasarana yang tersedia untuk menghadapi perubahan lingkungan yang ada

39

3. Faktor Penentu Keberhasilan

Dari analisa SWOT tersebut diatas, maka strategi yang dipilih merupakan faktor

penentu keberhasilan pencapaian visi dan misi organisasi adalah sebagai

berikut:

1) Mendayagunakan potensi dan peran serta masyarakat untuk

mengoptimalkan pemerataan kesejahteraan dan pengembangan usaha

perikanan secara cepat dan tepat;

2) Meningkatkan kemampuan teknis aparatur dan kualitas pelaku usaha

bidang kelautan dan perikanan guna percepatan pembangunan perikanan;

3) Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pengawasan, pelestarian

dan pengelolaan sumber daya kelautan perikanan untuk meningkatkan

daya dukung lingkungan dan daya saing produk;

4) Mengoptimalkan SDM aparatur dan sarana prasarana yang tersedia untuk

menghadapi perubahan lingkungan yang ada

40

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan

Visi

Visi adalah suatu gambaran jauh ke depan, kemana instansi hendak dibawa.

Gambaran ke depan tersebut dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi

yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen

stakeholder.

Berawal dari cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan didukung peran

serta seluruh elemen instansi, masukan-masukan dari stakeholders, dan

dengan memperhatikan visi Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, serta

nilai-nilai yang dianut dan nilai lingkungan yang mempengaruhi, maka

dirumuskan visi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang

sebagai berikut:

”Terwujudnya Sektor Kelautan dan Perikanan Yang Tangguh, Tertata dan

Berkualitas Menuju Kehidupan Masyarakat Nelayan dan Petani Ikan Yang

Makmur dan Sejahtera”

Misi

Misi adalah perwujudan dari keinginan menyatakan langkah dan gerak dalam

mencapai visi yang ditetapkan untuk mewujudkan visi Dinas Kelautan dan

Perikanan kabupaten Tulang Bawang, maka ditetapkan 7 (tujuh) misi yaitu :

1. Mendorong peningkatan produksi perikanan dan kelautan dengan

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

perikanan.

2. Mengembangkan usaha perikanan yang memenuhi standar keamanan

pangan melalui pembinaan keterampilan dan pemberdayaan kelompok-

kelompok pembudidaya, nelayan dan pengolahan hasil perikanan;

3. Mengendalikan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan

dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan.

41

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kelautan dan Perikanan

Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi melaksanakan misi, memecahkan

permasalahan dan menangani isu-isu strategis. Adapun tujuan yang ingin

dicapai Dinas Kalautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang, adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan produksi dan produktifitas perikanan dan kelautan.

2. Meningkatkan kualitas masyarakat perikanan untuk pengembangan

usaha perikanan

3. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan dan

kelautan secara optimal dan berkelanjutan

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

dioptimalisasikan secara terukur, spesifikasi, mudah dicapai, rasional untuk

dicapai dalam waktu 5 (lima) tahun kedepan, adapun sasaran yang ingin

dicapai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang, sebagai

berikut :

1. Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan

2. Meningkatnya pembinaan dan pendampingan masyarakat perikanan

dalam mengembangkan usaha perikanan yang memenuhi standar

keamanan pangan.

3. Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan dan

kelautan secara optimal dan berkelanjutan.

4.3 Strategi dan Kebijakan

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan

bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan

dalam serangkaian kebijakan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipenuhi

dalam melakukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih,

agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Berikut strategi dan

kebijakan yang sudah dirumuskan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Tulang Bawang, yaitu :

42

No Tujuan Strategi

1. MISI KESATU : Mendorong peningkatan produksi perikanan dan kelautan dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan

Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan dan kelautan

Meningkatnya sarana prasarana untuk pengembangan usaha perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan hasil perikanan

2. MISI KEDUA : Mengembangkan usaha perikanan yang memenuhi standar keamanan pangan melalui pembinaan keterampilan dan pemberdayaan kelompok-kelompok pembudidaya, nelayan dan pengolahan hasil perikanan

Meningkatnya kualitas masyarakat perikanan untuk pengembangan usaha perikanan yang memenuhi standar keamanan pangan

Meningkatkan kualitas pemberdayaan dan kualitas sumber daya manusia perikanan menuju kemandirian dan keamanan pangan

3. MISI KETIGA : Mengendalikan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan

Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan

Mendayagunakan sumber daya manusia dalam pengawasan dan pengendalian secara periodik tehadap pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan

Kebijakan merupakan arah tindakan yang telah ditetapkan oleh yang

berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam

pelaksanaan program/kegiatan guna kelancaran dan keterpaduan dalam

mencapai sasaran, tujuan serta visi dan misi instansi pemerintah, dalam hal

ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang.

Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan selaras dengan kebijakan Pemerintah

Kabupaten bahkan dengan kebijakan pemerintah pusat. Kebijakan (umum)

Kepala Dinas yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan program dan

kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan agribisnis dengan memanfaatkan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi perikanan guna mendukung peningkatan

produksi perikanan dan kelautan.

b. Peningkatan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat

perikanan menuju keamanan produk perikanan dan kelautan

c. Peningkatan pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan yang

optimal dan berkelanjutan.

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran Tahun ke-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Meningkatnya produksi dan produktivitas peikanan dan kelautan

Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan

Jumlah Produksi Perikanan

a. Darat (ton) 10.436 10.644 10.857 11.074 11.296

b. Laut (ton) 24.093 24.575 25.067 25.568 26.079

2. Meningkatnya kualitas masyarakat perikanan untuk pengembangan usaha perikanan yang memenuhi standar keamanan pangan

Meningkatnya pembinaan dan pendampingan masyarakat perikanan dalam mengembangkan usaha perikanan

Cakupan bina kelompok nelayan (%)

10 20 30 40 50

3. Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan

Meningkatnya pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan

Persentase luas areal mangroove yang direhabilitasi (%)

20 40 60 80 100

43

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Arah kebijakan dan strategi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang

Bawang tahun 2013-2018 yang telah diuraikan tersebut akan dimplementasikan

kedalam program dan kegiatan dimana program merupakan instrumen kebijakan

yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah

atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasi oleh instansi pemerintah guna

mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Program menjadi instrumen untuk menentukan sasaran yang diproyeksikan

dengan memanfaatkan sumber daya dan sumber dana tertentu. Program serta

kegiatan-kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang dalam

kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program tersebut diwujudkan dalam kegiatan:

Belanja Barang dan Jasa

Pemeliharaan barang inventaris kantor

2. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Program ini diarahkan untuk meningkatkan produksi perikanan dari hasil

budidaya ikan.

Program tersebut diwujudkan dalam kegiatan:

Pengadaan sarana TPI Kuala Teladas

Pembangunan dan Rehabilitas Kolam Wisata Cakat

Rehabilitasi kolam BBI

Normalisasi saluran Tambak di Denteteladas

Pengadaan calon Induk Ikan unggul BBI dan UPR

Rehabilitas Jalan Produksi.

3. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP);

Program tersebut diwujudkan dalam kegiatan:

Sosialisasi Perda Nomor 4 Tahun 2010

Belanja alat pembuatan es

44

Bangunan pabrik es

Sumur Bor dan peralatannya.

4. Program Pengembangan kapasitas kinerja dan peningkatan SDM

Program tersebut diwujudkan dalam kegiatan:

Peningkatan SDM aparatur DKP

Adanya Data Kelautan dan Perikanan

5. Pengembangan kegiatan kelautan dan pengawasan sumber daya perikanan

Program tersebut diwujudkan dalam kegiatan:

Koordinasi Pokmaswas

Pengawasan perairan kabupaten tulang bawang

6. Pengembangan agribisnis perikananterpadu (Budidaya & Tangkap)

Program tersebut diwujudkan dalam kegiatan:

Pembelian peralatan pendukung BBI

Pembelian obat-obatan

Pembelian pakan udang kebutuhan BBI

Pembelian peremajaan induk BBI

45

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Penetapan indikator kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang

Bawang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan

pencapaian visi dan misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang

untuk periode 2013-2018 sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan

dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Tulang Bawang untuk periode 2013-2018 antara lain :

1. Produksi Perikanan dan Kelautan

Jumlah Produksi Perikanan Laut

Jumlah Produksi Perikanan Darat

2. Cakupan Binaan Kelompok Nelayan

3. Luas area mangroove yang direhabilitasi

46

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

NO Program dan

Kegiatan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : Pelayanan Administrasi Perkantoran

Lancarnya Pelayanan Administrasi Perkantoran

Masyarakat dan Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang

720.100.00,- Lancarnya Pelayanan Administrasi Perkantoran

Masyarakat dan Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang

1.071.453.000 Lancarnya Pelayanan Administrasi Perkantoran

Masyarakat dan Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang

1.171.243.000

Lancarnya Pelayanan Administrasi Perkantoran

Masyarakat dan Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang

Lancarnya Pelayanan Administrasi Perkantoran

Masyarakat dan Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang

2. Program : Pengembangan Budidaya Perikanan Kegiatan : Pengembangan Budidaya Air dan Prasarana Tambak (DAK-Sharing DAK)

Perekonomian yang berkonsentrasi pada sektor perikanan dengan berpijak pada ekonomi kerakyatan berbasis aquabisnis

Masyarakat Petambak

DAK 3.573.680.000 Sharing-DAK 536.052.000,-

Meningkatnya Jumlah Produksi Perikanan

Masyarakat Pelaku Usaha Perikanan Pembudidaya Ikan

DAK 4.011.780.000 Sharing-DAK 601.767.000,-

Meningkatnya Jumlah Produksi Perikanan

Masyarakat Pelaku Usaha Perikanan Pembudidaya Ikan

DAK 4.011.780.000 Sharing-DAK 601.767.000,-

Meningkatnya Jumlah Produksi Perikanan

Masyarakat Pelaku Usaha Perikanan Pembudidaya Ikan

Meningkatnya Jumlah Produksi Perikanan

Masyarakat Pelaku Usaha Perikanan Pembudidaya Ikan

3. Program : Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Kegiatan : Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan

Terlaksananya pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

Masyarakat Nelayan

69.100.000,- Meningkatnya Penghasilan Nelayan Melalui Diversifikasi Usaha Kelautan dan Perikanan

Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan

75.000.000,- Meningkatnya Penghasilan Nelayan Melalui Diversifikasi Usaha Kelautan dan Perikanan

Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan

126.390.000 Meningkatnya Penghasilan Nelayan Melalui Diversifikasi Usaha Kelautan dan Perikanan

Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan

Meningkatnya Penghasilan Nelayan Melalui Diversifikasi Usaha Kelautan dan Perikanan

Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan

47

NO Program dan

Kegiatan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

4. Program : Peningkatan Gizi Masyarakat Melalui Peningkatan Konsumsi dan Diversifikasi Penyajian Menu Keluarga Berbahan Baku Ikan dan Potensi Perikanan Kabupaten Tulang Bawang Kegiatan : Sosialisasi Program Penyajian menu Makanan Berbahan baku Serba Ikan dan Potensi Perikanan Kabupaten Tulang Bawang

- - - Meningkatkan Pengetaguan Masyarakat Akan Peluang Diversifikasi Menu Ikan dan Potensi Perikanan Tulang Bawang

Masyarakat Di Kabupaten Tulang Bawang dan Calon Investor Bidang Kelautan dan Perikanan Lainnya

125.000.000 Meningkatkan Pengetaguan Masyarakat Akan Peluang Diversifikasi Menu Ikan dan Potensi Perikanan Tulang Bawang

Masyarakat Di Kabupaten Tulang Bawang dan Calon Investor Bidang Kelautan dan Perikanan Lainnya

125.000.000 Meningkatkan Pengetaguan Masyarakat Akan Peluang Diversifikasi Menu Ikan dan Potensi Perikanan Tulang Bawang

Masyarakat Di Kabupaten Tulang Bawang dan Calon Investor Bidang Kelautan dan Perikanan Lainnya

Meningkatkan Pengetaguan Masyarakat Akan Peluang Diversifikasi Menu Ikan dan Potensi Perikanan Tulang Bawang

Masyarakat Di Kabupaten Tulang Bawang dan Calon Investor Bidang Kelautan dan Perikanan Lainnya

5. Program : Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Melalui Pembinaan Kelautan dan Perikanan

Kegiatan : Pengembangan

Terlaksananya peningkatan SDM aparatur DKP Tulang Bawang di Bidang Perikanan.

Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan

60.000.000,- Meningkatnya Pelayanan Aparatur Di Bidang Kelautan dan Perikanan

Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan

115.000.000,- Meningkatnya Pelayanan Aparatur Di Bidang Kelautan dan Perikanan

Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan

121.950.000 Meningkatnya Pelayanan Aparatur Di Bidang Kelautan dan Perikanan

Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan

Meningkatnya Pelayanan Aparatur Di Bidang Kelautan dan Perikanan

Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan

48

NO Program dan

Kegiatan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja

Kelompok Sasaran

Pendanaan Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Kapasitas Kinerja dan Peningkatan SDM

6. Program : Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Melalui Pembinaan Kelautan dan Perikanan

Kegiatan : Pengembangan Kegiatan Kelautan dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan

Terlaksananya pengawasan sumber daya kelautan dan pengawasan sumber daya perikanan.

Masyarakat Sungai dan Wilayah Pesisir Kabupaten Tulang Bawang

75.800.000,- Pelaksanaan Pengembangan SDM Melalui Kegiatan Kelautan dan Pengawasan Sumber Daya Alam (SDA) Perikanan

Masyarakat Sungai dan Wilayah Pesisir Kabupaten Tulang Bawang

150.000.000 Pelaksanaan Pengembangan SDM Melalui Kegiatan Kelautan dan Pengawasan Sumber Daya Alam (SDA) Perikanan

Masyarakat Sungai dan Wilayah Pesisir Kabupaten Tulang Bawang

148.690.000 Pelaksanaan Pengembangan SDM Melalui Kegiatan Kelautan dan Pengawasan Sumber Daya Alam (SDA) Perikanan

Masyarakat Sungai dan Wilayah Pesisir Kabupaten Tulang Bawang

Pelaksanaan Pengembangan SDM Melalui Kegiatan Kelautan dan Pengawasan Sumber Daya Alam (SDA) Perikanan

Masyarakat Sungai dan Wilayah Pesisir Kabupaten Tulang Bawang

7. Program : Pengembangan Sektor Kelautan Dan Perikanan Melalui Pengembangan Perikanan Budidaya

Kegiatan : Pengembangan Agribisnis Perikanan Terpadu (Budidaya dan Tangkap)

Peningkatan kapasitas pelaku usaha perikanan baik pembudidaya maupun nelayan tangkap

Masyarakat Pelaku Usaha Perikanan Baik Pembudidayaan Maupun Nelayan Tangkap

75.000.000,- Meningkatnya Usaha Di Bidang Kelautan dan Perikanan Di Kabupaten Tulang Bawang

Masyarakat Pelaku Usaha Perikanan Baik Pembudidayaan Maupun Nelayan Tangkap

150.000.000 Meningkatnya Usaha Di Bidang Kelautan dan Perikanan Di Kabupaten Tulang Bawang

Masyarakat Pelaku Usaha Perikanan Baik Pembudidayaan Maupun Nelayan Tangkap

362.850.000 Meningkatnya Usaha Di Bidang Kelautan dan Perikanan Di Kabupaten Tulang Bawang

Masyarakat Pelaku Usaha Perikanan Baik Pembudidayaan Maupun Nelayan Tangkap

Meningkatnya Usaha Di Bidang Kelautan dan Perikanan Di Kabupaten Tulang Bawang

Masyarakat Pelaku Usaha Perikanan Baik Pembudidayaan Maupun Nelayan Tangkap

49

BAB VII

PENUTUP

Rencana strategis dinas yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, kebijakan,

program dan kegiatan merupakan acuan bagi pelaksanaan program pembangunan.

Untuk itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya masyarakat pelaku

pembangunan di sektor kelautan dan perikanan. Dengan dijalankannya renstra ini

secara konsisten, diharapkan akan tercipta kesatuan gerak dari stakeholder

pembangunan kelautan dan perikanan. Komunikasi yang intensif yang didasari

semangat kekeluargaan dan profesionalisme harus terus dikembangkan agar hasil

pembangunan kelautan dan perikanan dapat dinikmati secara lebih merata dan

berkeadilan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Tulang Bawang

Sebagai dokumen perencanaan j angka menengah Renstra ini harus dijadikan

pedoman unt uk menyusun Rencana kerja Tahunan Dinas serta rencana-rencana

kerja Bidang dan Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Dinas Kelaut an dan Perikanan

Kabupaten Tulang Bawang.

Pada akhirnya segala sesuatunya harus dilakukan dengan tindakan, karena

rencana strategis saja tidak cukup. Marilah kita bertindak dengan mengerahkan

segenap daya dan upaya untuk melaksanakan kegiatan kita sesuai dengan Rencana

Strategis yang telah disusun ini. Dukungan dan partisipasi aktif seluruh pejabat dan

staf serta masyarakat Kabupaten Tulang Bawang kita perluk an agar tindakan yang

kita laksanakan berjalan lebih lancar.

Akhirnya semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan-

Nya kepada kita sekalian. Amin Yaa Robbal Alamin.