rencana strategis ( r e n s t r a ) perubahan tahun 2013...

48
Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR Dinas lalu lintas dan Angkutan Jalan

Upload: lamhanh

Post on 19-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

Rencana Strategis

( R E N S T R A )

PERUBAHAN Tahun 2013-2018

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

Dinas lalu lintas dan Angkutan Jalan

Page 2: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

KATA PENGANTAR

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan Kabupaten Bogor merupakan dokumen perencanaan Dinas LLAJ Kabupaten

Bogor untuk rentang waktu 5 (lima) tahun yaitu 2013-2018. Dokumen ini menjadi

sangat penting karena merupakan bentuk akuntabilitas pelaksanaan program dan

kegatan Dinas LLAJ Kabupaten Bogor yang harus dipertanggungjawabkan.

Dokumen ini memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan

pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor

secara spesifik dan terukur yang dilengkapi dengan sasaran yang hendak dicapai.

Dokumen ini juga disusun untuk menyajikan agenda utama Dinas LLAJ Kabupaten

Bogor dalam mengatasi persoalan yang belum diselesaikan pada periode 2008-

2013 dan mengantisipasi persoalan yang mungkin muncul pada perioda lima tahun

kedepan atau 2013-2018.

Agar dapat menjadi dokumen Renstra yang dapat dipertanggung jawabkan,

perumusan dokumen Renstra ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:

- Pertama, menetapkan visi dan misi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor. Sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya, visi dan misi ini ditetapkan dengan

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bogor, mempertimbangkan isu strategis transportasi Jawa Barat dan

untuk mendukung visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bogor.

- Kedua, melakukan penjaringan usulan kegiatan mulai dari unit unit kerja terkecil

hingga pada tingkat bidang/sekretariat.

- Ketiga, memformulasikan semua usulan yang masuk menjadi satu kesatuan

yang utuh dalam bentuk usulan program dan kegiatan.

- Keempat, mensosialisasikannya kembalai hingga ke unit-unit kerja untuk

dipahami agar program dan kegiatan yang akan dilakukan dapat terarah sesuai

dengan perencanaan. Pada sisi lain juga untuk mencegah terjadinya

pengulangan-pengulangan kegiatan yang dapat berakibat pada pemborosan

anggaran.

Dengan demikian diharapkan semua kegiatan dapat dilaksanakan secara

Page 3: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

sinergis. Sebagai domumen perencanaan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kabupaten Bogor, dalam pelaksanaannya juga akan melibatkan masyarakat dan

stakeholder di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau perhubungan agar

diperoleh nilai tambah dari program dan kegiatan yang diagendakan.

KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

KABUPATEN BOGOR

SOEBIANTORO W NIP. 196507281988031003

Page 4: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

DAFTAR ISI Halaman

:

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1. LATAR BELAKANG 1

1.2. LANDASAN HUKUM 2

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 4

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN 5

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS LLAJ 7

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STURUKTUR ORGANISASI DINAS LLAJ

7

2.2. SUMBER DAYA PADA DINAS LLAJ KABUPATEN BOGOR 15

2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS LLAJ 20

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PADA DINAS LLAJ

22

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 24

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

24

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

24

3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L (KEMENTRIAN PERHUBUNGAN) DAN RENSTRA PROVINSI

28

3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS DI BIDANG TRANSPORTASI DARAT

29

3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS 34

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 37

4.1. VISI DAN MISI DINAS LLAJ KABUPATEN BOGOR 37

4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH 39

4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN 41

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

42

BAB VI : INDIKATOR KINERJA DINAS LLAJ YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

43

BAB VII : P E N U T U P 44

Lampiran : Tabel II.10 : Pencapaian Kinerja Pelayanan pada Dinas LLAJ Kabupaten Bogor 2008-2013;

Tabel II.11 : Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas LLAJ Kabupaten Bogor ;

Tabel IV.1 : Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas LLAJ Kabupaten Bogor

Tabel V.1 : Indikator Kinerja Dinas LLAJ yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Tabel VI.1 : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas LLAJ Kabupaten Bogor 2009-2013

Page 5: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

BAB I

P E N D A H U L U A N

I. LATAR BELAKANG

Tantangan dan permasalahan dalam pelayanan sektor

perhubungan secara nasional umumnya, masih dihadapkan pada

peningkatan kelancaran dan keselamatan lalu lintas, serta aksebiltas

pelayanan terutama pada pelayanan jasa transportasi di wilayah

terpencil dan perbatasan yang belum seluruhnya dapat dijangkau

secara memadai. Terbatasnya pendanaan pemerintah daerah untuk

pengadaan fasilitas baru, serta pemeliharaan dan rehabilitasi

prasarana dan sarana transportasi yang telah ada, tingkat

ketersediaan armada angkutan yang masih sangat terbatas dalam

mengakomodasi pergerakan barang dan penumpang khususnya

pada wilayah-wilayah terpencil, menjadi salah satu faktor yang

membuat masyarakat terpencil kurang dapat berkembang

khususnya dalam pemberdayaan wilayah dan perekonomian.

Terbatasnya pendanaan pembangunan sektor

perhubungan menuntut perubahan pola pikir kearah perencanaan

dan penetapan prioritas pembangunan dan pengembangan sarana

prasarana perhubungan secara efektif, sesuai permintaan yang

berdasar pada realita pola aktivitas, pola bangkitan-tarikan

pergerakan, sebaran pergerakan serta keunggulan komparatif antar

zona dalam wilayah Kabupaten Bogor yang sejalan dengan Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor. Peran serta swasta

dalam pengelolaan sarana angkutan akan dapat mendorong

tersedianya sarana angkutan yang memadai serta timbulnya

persaingan yang sehat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan

pengembangan wilayah.

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)

Page 6: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah serta perangkat peraturan perundangan penjabarannya,

terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam mencanangkan

perubahan paradigma dan pendekatan perencanaan pembangunan

yang lebih efektif, efisien, dan bersasaran. Perubahan tersebut

diantaranya menyangkut kewajiban perangkat daerah dalam

menyiapkan rencana kerja sebagai acuan penyelenggaraan

pembangunan oleh perangkat daerah bersangkutan sesuai dengan

tugas dan fungsinya, baik untuk jangka waktu lima tahunan maupun

tahunan.

Amanat atas kewajiban perangkat daerah tersebut, antara

lain terurai dalam UU No. 32 Tahun 2004 pada Pasal 151 Ayat 1

bahwa “Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun rencana

strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD memuat visi,

misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman

pada RPJM Daerah dan bersifat indikatif”. Dalam uraian lain, UU

No. 25 Tahun 2004 pada Pasal 1 Ayat 7 menetapkan ketentuan

umum mengenai “Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan

Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun”.

Proses penyusunan dan penetapan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah dalam UU No. 25 Tahun 2004 didalamnya turut

mengandung pengaturan tentang penyusunan dan penetapan

Renstra-SKPD sebagai suatu proses yang sejalan dan timbal balik

dengan penyusunan dan penetapan RPJM Daerah, dimana tahapan-

tahapan pokoknya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Bappeda menyiapkan rancangan awal RPJM Daerah

sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah

ke dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum,

program prioritas Kepala Daerah, dan arah kebijakan keuangan

daerah (Pasal 14 Ayat 2);

2. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan rancangan

Renstra-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM Daerah

(Pasal 15 Ayat 3);

3. Kepala Bappeda menyusun rancangan RPJM Daerah dengan

Page 7: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

menggunakan rancangan Renstra-SKPD dengan berpedoman

pada RPJP Daerah (Pasal 15 Ayat 4);

4. Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka

Menengah Daerah (Pasal 16 Ayat 4);

5. Musrenbang Jangka Menengah Daerah dilaksanakan paling

lambat 2 (dua) bulan setelah Kepala Daerah dilantik (Pasal 17

Ayat 2);

6. Kepala Bappeda menyusun rancangan akhir RPJM Daerah

berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Menengah Daerah

(Pasal 18 Ayat 2);

7. RPJM Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah

paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Kepala Daerah dilantik

(Pasal 19 Ayat 3);

8. Renstra-SKPD ditetapkan dengan peraturan pimpinan satuan

kerja perangkat daerah setelah disesuaikan dengan RPJM

Daerah (Pasal 19 Ayat 4).

Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Bogor yang

mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan kewenangan

desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan dibidang lalu

lintas dan angkutan jalan. Untuk itu, sebagai salah satu perangkat

daerah, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor

berkewajiban untuk menyiapkan Rencana Strategis sebagai acuan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi

tugas dan fungsinya dalam jangka waktu lima tahunan.

Menindaklanjuti amanat peraturan perundangan, yang

sejalan dengan kebutuhan terhadap penyiapan arah dan langkah

pencapaian yang akan diwujudkan dalam tahapan pembangunan

lima tahun kedua seiring dengan ditetapkannya RPJMD Kabupaten

Bogor 2013-2018 maka Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

memutuskan pentingnya menyiapkan Rencana Strategis Dinas

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor. Renstra Dinas

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan merupakan dokumen perencanaan

Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor untuk periode

5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,

kebijakan, program, dan indikasi kegiatan pembangunan yang

Page 8: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman

kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dan bersifat indikatif.

Pada akhirnya, Renstra Dinas Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 diharapkan mampu

menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Rencana

Pembangunan Tahunan) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kabupaten Bogor serta menjadi pedoman dalam pengendalian dan

evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tahunan dan lima

tahunan sesuai dengan hasil pelaksanaan rencana

pembangunan yang telah ditetapkan.

II. LANDASAN HUKUM

Rencana Strategis Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(DLLAJ) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 ini disusun dengan

berlandaskan pada peraturan perundangan sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Undang-undang Nomor 4

Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan

Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14

Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten

Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Page 9: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4484);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undangan-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4741);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

Page 10: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun

2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 SERI E, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang

Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah

Daerah (Lembran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 7);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor

12 Tahun 2008);

III. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan Kabupaten Bogor dimaksudkan untuk menjadi

pedoman dan acuan bagi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kabupaten Bogor dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan Tahun 2013-2018 sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Oleh karena itu, tujuan penyusunan Rencana Strategis

Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor adalah

sebagai berikut:

1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan

Page 11: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama periode 2013-

2018;

2. Menetapkan program dan indikasi kegiatan dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018;

3. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor (rencana kerja

tahunan);

4. Memberikan acuan dalam pengendalian dan evaluasi rencana

pembangunan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten

Bogor baik tahunan maupun Tahun 2013-2018.

IV. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Strategis Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(DLLAJ) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 ini disusun dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, maksud dan

tujuan, landasan hukum, serta sistematika penulisan

Rencana Strategis Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS LALU LINTAS DAN

ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR

Bab ini menguraikan tentang tugas, fungsi, dan struktur

organisasi, sumber daya manusia, kineja pelayanan serta

tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan

berdasarkan tugas dan fungsi, telaahan visi, misi, dan

program K epala D aerah dan Wakil Kepala D aerah,

telaahan renstra K/L dan renstra, telaahan rencana tata

ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis

Page 12: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

serta penentuan isu-isu strategis pekerjaan Bidang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan di Kabupaten Bogor.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan visi dan misi yang akan dicapai

oleh Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten

Bogor selama periode 2013-2018, serta tujuan dan

sasaran yang akan dicapai dari setiap misi serta

menguraikan strategi dan kebijakan yang akan ditempuh

dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan

oleh Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten

Bogor selama periode 2013-2018.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Bab ini menguraikan rencana program dan kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

indikatif Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten

Bogor

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS LALU LINTAS DAN

ANGKUTAN JALAN RUANG YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Bab ini menguraikan indikator kinerja Dinas Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor yang secara

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam

lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Page 13: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

BAB II

GAMBARAN UMUM DINAS LALU LINTAS DAN

ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR

I. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS LALU

LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR

Tugas dan fungsi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;

b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang lalu lintas dan angkutan jalan;

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan lalu lintas

dan angkutan jalan ; dan

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Bogor sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing Sekretariat

dan Bidang sebagai berikut :

1. Sektretariat

Sekretariat secara umum mempunyai tugas membantu

kepala Dinas dalam pengelolaan ketatausahaan dinas.Untuk

menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat

mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan pelaporan dinas;

b. Pengumpulan, pengelolaan dan analisis data Dinas;

c. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian Dinas;

d. Pengelolaan administrasi keuangan Dinas;

e. Pengelolaan situs web Dinas; dan

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan menyusun pelaporan

kinerja Dinas.

Sub bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas

Page 14: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan penyusunan

program dan pelaporan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas

dimaksud, sub bagian program dan pelaporan mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. Penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan program Dinas;

b. Pengumpulan, pengelolaan dan analisis data Dinas;

c. Pembinaan hubungan hubungan masyarakat;

d. Pelaksanaan pengelolaan situs web Dinas; dan

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan

kinerja Dinas.

Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan administrasi

umum dan kepegawaian Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas

sebagaimana dimaksud, sub bagian umum dan kepegawaian

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, urusan rumah

tangga, surat menyurat, kearsipan dan perjalanan dinas;

b. Pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan;

c. Penyiapan materi hukum dan ketatalaksanaan; dan

d. Pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas.

Sub bagian Keuangan mempunyai tugas membantu

Sekretaris dalam melaksanakan penyusunan dan pengelolaan

administrasi keuangan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas

sebagaimana dimaksud, sub bagian Keuangan mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. Pengelolaan administrasi keuangan Dinas;

b. Pengelolaan administrasi penyusunan anggaran Dinas;

c. Pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban administrasi

keuangan Dinas.

2. Bidang Teknik Lalu Lintas dan Jaringan

Bidang Teknik Lalu Lintas dan Jaringan mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan teknik

lalu lintas dan jaringan. Untuk menyelenggarakan tugas

sebagaimana dimaksud, Bidang Teknik Lalu Lintas dan Jaringan

mempunyai fungsi sebagai berikut :

Page 15: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

a. Pengelolaan manajemen rekayasa lalu lintas; dan

b. Pengelolaan jaringan lalu lintas angkutan jalan.

Seksi Lalu lintas mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang Tehnik Lalu lintas dan Jaringan dalam melaksanakan

pengelolaan dan pengendalian lalu lintas. Untuk menyelenggarakan

tugas sebagaimana dimaksud, seksi Lalu lintas mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data manajemen dan

rekayasa lalu lintas;

b. Penyusunan petunjuk teknis manajemen dan rekayasa lalu lintas;

c. Penentuan lokasi, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan

rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat;

d. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan perparkiran; dan

e. Pelayanan dan pengendalian administrasi penyelenggaraan dan

pembangunan fasilitas parkir untuk umum.

Seksi Jaringan Lalu Lintas Angkutan Jalan mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang Tehnik Lalu lintas dan Jaringan dalam

melaksanakan pengelolaan jaringan lalu lintas angkutan jalan. Untuk

menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Jaringan

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data pengelolaan

jaringan lalu lintas angkutan jalan;

b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan jaringan lalu lintas

angkutan jalan;

c. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi

jalan daerah;

d. Pelayanan dan pengendalian administrasi penggunaan jalan

selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan; dan

e. Penyusunan jaringan trayek, penetapan kebutuhan kendaraan

untuk kebutuhan angkutan dan penetapan wilayah operasi dalam

wilayah daerah.

3. Bidang Teknik Angkutan Dan Terminal

Bidang Teknik Angkutan dan Terminal mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan teknik

angkutan dan terminal. Untuk menyelenggarakan tugas

sebagaimana dimaksud, Bidang Teknik Angkutan dan Terminal

Page 16: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

mempunyai fungsi sebagai berikut ;

a. Pengelolaan teknik usaha angkutan; dan

b. Pengelolaan terminal penumpang orang dan barang.

Seksi Angkutan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

Tehnik Angkutan dan Terminal dalam melaksanakan pengelolaan

tehnik angkutan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Angkutan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data pengelolaan

angkutan,

b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan angkutan jalan;

c. Pengelolaan jumlah alokasi angkutan umum pada trayek;

d. Pelayanan usaha angkutan orang, barang;

e. Pelayanan dan pengendalian administrasi trayek angkutan

perdesaan/ angkutan kota dan angkutan umum;

f. Pelayanan dan pengendalian administrasi koperasi angkutan

taksi yang melayani wilayah daerah; dan

g. Pengembangan jenis moda pelayanan angkutan umum.

Seksi Terminal mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

Tehnik Angkutan dan Terminal dalam melaksanakan pengelolaan

terminal. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud,

Seksi Terminal mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data pengelolaan

terminal;

b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan terminal;

c. Penataan dan pengembangan kawasan terminal;

d. Pengendalian operasional terminal;

e. Pengelolaan terminal orang, barang, dan peti kemas;

f. Pengelolaan retribusi pelayanan terminal; dan

g. Pembinaan dan pengendalian pengelolaan terminal.

4. Bidang Teknik Kendaraan Dan Perbengkelan

Bidang Teknik Kendaraan dan Perbengkelan mempunyai

tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan

teknik kendaraan dan perbengkelan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud,

Bidang Teknik Kendaraan dan Perbengkelan mempunyai fungsi

Page 17: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

sebagai berikut :

a. Pengelolaan pengujian kendaraan bermotor; dan

b. Pengelolaan perbengkelan kendaraan bermotor.

Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang Tehnik kendaraan dan Perbengkelan

dalam melaksanakan pengelolaan pengujian kendaraan bermotor.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengelolaan dan analisis data pengujian

kendaraan bermotor;

b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan pengujian kendaraan

bermotor;

c. Pengawasan dan pengendalian pemasangan reklame pada

kendaraan;

d. Pengelolaan pengujian berkala kendaraan bermotor;

e. Pelayanan usaha pengujian kendaraan bermotor; dan

f. Pembinaan keselamatan teknik sarana kendaraan bermotor.

Seksi Perbengkelan mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang Tehnik Kendaraan dan Perbengkelan dalam melaksanakan

pengelolaan perbengkelan. Untuk menyelenggarakan tugas

sebagaimana dimaksud, Seksi Perbengkelan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data perbengkelan

kendaraan bermotor;

b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan perbengkelan

kendaraan bermotor;

c. Pelayanan usaha perbengekelan umum kendaraan bermotor;

d. Pelayanan dan pengendalian administrasi usaha bengkel umum

kendaraan bermotor; dan

e. Pembinaan pengelolaan perbengkelan.

5. Bidang Penyuluhan Dan Pengendalian Operasional

Bidang penyuluhan dan pengendalian operasional

mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan

pengelolaan dan penyuluhan serta pengendalian operasional lalu

lintas angkutan jalan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud,Bidang Penyuluhan dan Pengendalian Operasional

mempunyai fungsi sebagai berikut :

Page 18: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

a. Pengelolaan penyuluhan dan bimbingan keselamatan lalu lintas;

dan

b. Pengelolaan pengendalian operasional lalu lintas.

Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Keselamatan mempunyai

tugas membantu Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengendalian

Operasional dalam melaksankan pengelolaan penyuluhan dan

bimbingan keselamatan lalu lintas. Untuk menyelenggarakan tugas

sebagaimana dimaksud, Seksi Penyuluhan dan Bimbingan

Keselamatan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data penyuluhan dan

bimbingan keselamatan lalu lintas;

b. Penyusunan petunjuk teknis penyuluhan dan bimbingan

keselamatan lalu lintas;

c. Pembinaan penyuluhan dan bimbingan keselamatan lalu lintas

kepada masyarakat;

d. Pelayanan usaha pendidikan dan latihan mengemudi dan

pengawasan penyelenggaraan pendidikan mengemudi; dan

e. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan

lalu lintas dijalan daerah.

Seksi Pengendalian Operasional mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengendalian

Operasional dalam melaksanakan pengelolaan pengendalian

operasional lalu lintas angkutan jalan.Untuk menyelenggarakan

tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pengendalian Operasional

mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data pengendalian

operasional lalu lintas dan angkutan jalan;

b. Penyusunan petunjuk teknis pengendalian operasional lalu lintas

dan angkutan jalan; dan

c. Pengawasan dan penertiban atas pelaksanaan peraturan

perundang-undangan lalu lintas dan angkutan jalan.

6. Unit Pelaksana Teknis

Unit pelaksana teknis di bidang lalu lintas dan angkutan jalan

melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas LLAJ dalam pelayanan di

bidang lalu lintas dan angkutan jalan.

Page 19: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional terdiri dari pejabat fungsional di bidang

lalu lintas dan angkutan jalan dan pejabat fungsional lainnya

diantaranya:

a. Penguji Kendaran Bermotor; dan

b. Arsiparis

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11

Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah. Dinas LLAJ

merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan

pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Adapun susunan

oragnisasi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor terdiri dari :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat, membawahi :

a Sub Bagian Program dan Pelaporan;

b Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan

c Sub Bagian Keuangan;

3. Bidang Teknik Lalu Lintas dan Jaringan , membawahi :

a Seksi Lalu Lintas; dan

b Seksi Jaringan Lalu Lintas Angkutan Jalan;

4. Bidang Teknik Angkutan dan Terminal, membawahi :

a Seksi Angkutan; dan

b Seksi Terminal;

5. Bidang Teknik Kendaraan dan Perbengkelan, membawahi:

a Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor; dan

b Seksi Perbengkelan;

6. Bidang Penyuluhan dan Pengendalian Operasional, membawahi:

a Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Keselamatan; dan

b Seksi Pengendalian Operasional;

7. UPT; dan

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Secara lengkap Struktur Organisasi Dinas LLAJ Kabupaten

Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1.

Page 20: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas LLAJ Kabupaten Bogor

Page 21: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

II. SUMBER DAYA PADA DINAS LLAJ KABUPATEN BOGOR

1. Kondisi Umum Pegawai

Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di Dinas LLAJ Kabupaten

Bogor sebanyak 406 orang pegawai yang terdiri dari 292 orang PNS,

18 orang tenaga honorer, 8 orang tenaga keamanan dan 28 orang

petugas kebersihan. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel II.1

berikut :

TABEL II.1. Jumlah Pegawai Dinas LLAJ Kabupaten Bogor

No PEGAWAI JUMLAH ( ORANG) %

1. PNS 292 85

2. Kontrak/Honorer 18 5

3. Petugas Keamanan 8 2

4. Petugas Kebersihan 28 8

JUMLAH 346 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai Dinas LLAJ masih ada

yang belum diangkat menjadi pegawai negeri yaitu tenaga honorer,

petugas keamanan, petugas kebersihan dan Outsourching PamLalin.

Sehingga penulisan tentang kondisi pegawai dibawah ini difokuskan

hanya pada PNS.sebanyak 292 orang.

a. Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan Dan Staf

Sesuai dengan Perda nomor 11 tahun 2008 tentang

pembentukan Dinas Daerah Kabupaten Bogor, maka pengisian

formasi jabatan struktural di Dinas LLAJ terdiri dari eselon II,III

dan IV yaitu sebanyak 23 orang. Sedangkan jabatan fungsional

yang ada yaitu fungsional Penguji Kendaraan Bermotor sebanyak

9 orang, dan arsiparis berjumlah 1 orang. Selengkapnya dapat

dilihat table II.2 dibawah ini.

Tabel II.2. Jumlah pegawai Dinas LLAJ yang menduduki

Jabatan dan Staf, tahun 2013

N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %

1. Eselon II 1 0,34

2. Eselon III 5 1,71

3. Eselon IV 17 5,82

4. Fungsional 9 3,08

5. Arsiparis 1 0,34

6. Staf 168 57,53

7. Petugas Lapangan 91 31,16

Jumlah 292 100

Page 22: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

b. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/ Pangkat

Dari 292 jumlah Pegawai (PNS) yang ada di Dinas LLAJ terdapat

185 orang pegawai yang berstatus golongan II, 56 orang pegawai

yang berstatus golongan III sedangkan golongan IV sebanyak 6

orang Namun masih ada pegawai yang bersatatus golongan I

yaitu sebanyak 45 orang Selengkapnya dapat dilihat tabel II.3

berikut :

Tabel II.3. Jumlah pegawai Dinas LLAJ berdasarkan

Pangkat/Golongantahun 2013

N0 Golongan Jumlah (orang ) %

1. IV 6 2,05

2. III 56 19,18

3. II 185 63,36

4 I 45 15,41

Jumlah 292 100

c. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

Apabilan dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai Dinas LLAJ yang

ada, maka status pendidikan dengan SLTA/SMK lebih

mendominasi yaitu sebesar 61,64 %, sedangkan yang paling

rendah yaitu tingkat SD, SLTP masing-masing sebesar 5,82 %

dan 9,93 %. Selengkapnya dapat dilihat tabel II.4 dibawah ini.

Tabel II.4. Jumlah pegawai Dinas LLAJ berdasarkan Pendidikan

tahun 2013.

N0 Pendidikan Jumlah (orang ) %

1. Strata-2 ( S2 ) 15 5,14

2. Strata-1 ( S1 ) 43 14,73

3. Sarjana Muda/ D3 8 2,74

4 SLTA/SMK 180 61,64

5 SLTP 29 9,93

6 SD 17 5,82

Jumlah 292 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa tenaga kerja di Dinas

LLAJ sebanyak 22,60 % adalah pegawai dengan klasifikasi

sarjana muda, sarjana dan magister. Hal ini sebenarnya sudah

merupakan hal yang baik bahwa sumber daya manusia yang ada

di Dinas LLAJ umumnya tingkat perguruan tinggi, sehingga

diharapkan Pelayanan Lalu Lintas dan angkutan Jalan menjadi

lebih baik.

Page 23: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

d. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Disiplin Ilmu

Apabila dilihat dari jenis disiplin ilmu, terdapat 5,14 % pegawai

dengan tingkat strata-2 dengan 2 jenis disiplin ilmu, sedangkan

strata-1 sebesar 14,71 % yang terdiri dari 6 jenis disiplin ilmu.

Sedangkan hanya 2,74 % dengan latar belakang sarjana muda.

Selengkapnya dapat dilihat tabel II.5 berikut.

Tabel II.5. Jumlah pegawai Dinas LLAJ berdasarkan kesarjanaan

N0 KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU JUMLAH (orang )

A. MAGISTER

1. Ilmu Pemerintahan 6

2. Manajemen 9

B. SARJANA

1. Ilmu Pemerintahan 5

2. Adm. Negara 24

3. Ilmu Hukum 1

4. Ahli Transportasi Darat 3

5. Pertanian 1

6. Ekonomi 9

C. SARJANA MUDA

1. Ahli LLAJ 2

2. Ekonomi 5

3.Administrasi negara 1

D. SLTA 180

SLTP 29

SD 17

Jumlah 292

Tabel diatas menunjukkan bahwa klasifikasi disipiln ilmu

pegawai yang ada di Dinas LLAJ menunjukkan hal yang

bervariasi, hal ini di seusaikan dalam perumusan pelayanan di

bidang lalu lintas dan angkutan jalan di Kabupaten Bogor, namun

pada kondisi saat ini Dinas LLAJ membutuhkan pegawai dengan

kompetensi disiplin ilmu sebagai berikut :

1) Transportasi Darat ;

2) Teknik Sipil ;

3) Perencanaan Wilayah;

4) Arsiparis;

5) Teknik informasi ;

Sehingga diharapkan dengan adanya penambahan pegawai

dengan disiplin ilmu tersebut dapat meningkatkan pelayanan di

bidang lalu lintas dan angkutan jalan di Kabupaten Bogor

semakin berkualitas.

Page 24: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

e. Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat Penjenjangan

Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di Dinas

LLAJ pegawai juga mendapat pelatihan penjenjangan maupun

non penjenjangan. Dari 292 pegawai Dinas LLAJ terdapat 29

orang atau 9,93 % yang telah mengikuti Diklat PIM III dan PIM IV,

diantaranya terdapat 2,74 % atau 8 orang pegawai yang telah

mengikuti penjenjangan Diklat PIM III atau sejenisnya, sedangkan

jenis penjenjangan PIM IV atau sejenisnya sebesar 7,19 %.

Selengkapnya dapat dilihat tabel II.6.

Tabel II.6. Jumlah pegawai Dinas LLAJ yang mengikuti

penjenjangan

N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) % 1. Spama/Diklat PIM III 8 2,74 2. Adum/Adumla/Diklat PIM

IV 21 7,19

Jumlah 29 9,93

f. Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan

Disamping Diklat Penjenjangangan di Dinas LLAJ Kabupaten

Bogor terdapat Pendidikan dan Pelatihan teknis di bidang LLAJ

yang di selenggarakan oleh Pemerintah Pusat dan atau

Pemerintah Provinsi, diantaranya sebagai berikut:

1) Diklat Orientasi LLAJ;

2) Diklat Pengawasan LLAJ;

3) Diklat PPNS LLAJ;

4) Diklat Pengujian Kendaraan Bermotor;

5) Diklat Manajemen Terminal;

6) Diklat Angkutan Perkotaaan.

7) dll

2. Kondisi Umum Sarana Kerja

Pada kondisi saat ini Dinas LLAJ Kabupaten Bogor memiliki 1

Gedung Kantor, 1 Gedung Pengujian Kendaraan Bermotor dan 3

Kantor UPT, Sarana kerja yang ada bisa terlihat dalam tabel II.7

berikut ini :

Page 25: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

Tabel.II.7 Sarana Kerja Dinas LLAJ

NO URAIAN BANYAKNYA SATUAN

1 TANAH 16.060 M2

2 GEDUNG PENGUJIAN 1 UNIT

3 LISTRIK 9 JARINGAN

4 AIR 8 JARINGAN

5 TELPON 3 LINE (1 FAX)

6 AREA PARKIR 3 AREA

7 RUANG RAPAT 3 RUANG

8 RUANG ARSIP 2 RUANG

NO URAIAN BANYAKNYA SATUAN

9 KOPERASI 0 BUAH

10 TAMAN DALAM 5 AREA

11 KANTIN 1 BUAH

12 MUSOLLA 1 BUAH

13 KENDARAAN RODA 4 25 UNIT

14 KENDARAAN RODA 2 39 UNIT

15 KENDARAAN RODA 6 3 UNIT

16 MEJA RAPAT 3 SET

17 AC 46 UNIT

18 KOMPUTER PC 30 UNIT

19 KOMPUTER

NOTEBOOK 17 UNIT

20 MEJA KERJA 85 UNIT

21 KURSI KERJA 160 UNIT

22 FILLING KABINET 84 UNIT

23 RAK ARSIP 10 UNIT

24 INFOKUS 2 UNIT

25 JARINGAN INTERNET 2 JARINGAN

26 BUKU

PERPUSTAKAAN 60 BUAH

27 AREA TAMAN LUAR 1 AREA

28 LEMARI ARSIP 45 UNIT

Page 26: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

BAB III

ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS DAN FUNGSI

V. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

Kabupaten Bogor yang berada di wilayah Provinsi Jawa

Barat dan berdekatan dengan Pusat Pemerintahan Negara Republik

Indonesia serta memiliki posisi yang sangat strategis dan memiliki

potensi ekonomi yang sangat besar, tidak saja berskala lokal,

regional, dan nasional, bahkan terdapat potensi yang berskala

internasional (Kawasan JABODETABEK). Beberapa potensi unggulan

nasional berada di Wilayah Kabupaten Bogor antara lain sektor

pariwisata, industri dan pertambangan yang tersebar dibeberapa

kawasan.

Selanjutnya, peran Kabupaten Bogor dalam konstelasi

nasional atau sistem perwilayahan nasional adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan Kabupaten Bogor yang menjadi penghubung

sebagian Kabupaten/Kota di Jawa Barat Serta Provinsi

Banten.

Melalui posisi seperti ini Kabupaten Bogor menjadi pintu yang

menentukan pertumbuhan dan perkembangan wilayah sekitarnya.

Dampak yang terjadi dalam wilayah Kabupaten Bogor akan

mempunyai implikasi secara luas pada kondisi keseluruhan sistem

yang terkait. Khususnya dalam sektor transportasi menjadi

penentu roda perekonomian yang bergerak dari dan ke Kota

Bogor, Kota Cianjur, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi,

Depok, Tangerang dan Kabupaten Rangkas;

2. Keterkaitan dengan Jatadebek (Jakarta-Tangerang-Depok-

Bekasi) mempunyai dampak berganda berupa pengaruh ke

depan maupun ke belakang.

Pengaruh ke depan dapat dilihat pada aktivitas hilir apa saja yang

muncul pada wilayah-wilayah tersebut sebagai akibat dari produksi

yang dilakukan di Kabupaten Bogor. Pengaruh ke belakang adalah

aktivitas hulu yang muncul untuk menunjang produksi yang

dilakukan di Kabupaten Bogor. Fenomena ini merupakan

Page 27: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

konsekuensi dari proses berkembang karena adanya aglomerasi

perkotaan, khususnya yang digerakkan oleh Jakarta sebagai

ibukota negara. Contoh yang dapat dikemukakan adalah

pertumbuhan kawasan perkotaan di perbatasan dengan DKI

Jakarta.

VI. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI SKPD

Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor sampai saat ini

masih memiliki permasalahan yang belum dapat diatasi diantaranya:

1) Masih kurangnya kualitas SDM Teknis Perhubungan seperti :

Jurusan LLAJ, Transportasi Darat, Pengujian Kendaraan

Bermotor, dll.

2) Masih kurangnya SDM yang memiliki kualifikasi dalam

pelaksanaan tugas pendukung administrasi, seperti : Akuntan,

Arsiparis dan bersertifikat pengadaan barang.

3) Belum terlaksananya pengalihan rute trayek baru angkutan kota

yang berhimpitan

4) Tidak adanya perbaikan kualitas pelayanan angkutan kota

5) Masih beroperasinya angkutan perkotaan yang sudah berusia

tua karena tidak adanya peremajaan angkutan

6) Belum terlayaninya seluruh kawasan Kabupaten Bogor

7) Masih kurang disiplin dan minimnya pengetahuan tata tertib

berlalulintas pengemudi angkutan umum

8) Belum terlaksananya system angkutan umum massal

9) Masih adanya terminal bayangan

10) Masih adanya lokasi rawan kemacetan

11) Masih leluasa beroperasinya angkutan penumpang umum ilegal

12) Masih adanya pelanggaran perizinan dan tata tertib berlalu

lintas angkutan perkotaan

13) Kurang tegasnya penindakan terhadap kendaraan

14) Belum maksimalnya pengawasan terhadap kondisi dan fungsi

fasilitas dan perlengkapan jalan yang sudah terpasang, seperti

: rambu lalu lintas, traffic light, marka jalan, dll

15) alat uji keliling/portabel kurang lengkap sehingga tidak

maksimalnya pelaksanaan penyidikan kelaikan kendaraan dan

pelanggaran lalu lintas lainnya

Page 28: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

16) Masih minimnya fasilitas dan perlengkapan jalan, seperti :

rambu lalu lintas, traffic light, marka jalan, dll

17) Terkendalanya perawatan fungsi APILL dikarenakan kesulitan

dalam perbaikan tiang lurus dan lengkung Traffic Light yang

memerlukan mobil Crane dalam perbaikannya

18) Belum adanya pengendalian terhadap bengkel umum

kendaraan bermotor

19) Belum maksimalnya pengendalian terhadap daerah rawan

kecelakaan

20) Belum optimalnya pelayanan pengujian kendaraan bermotor

karena terbatasnya peralatan/balai uji (single), dimana dengan

bertambahnya jumlah kendaraan umum berdampak pada

naiknya permintaan masyarakat yang sudah mengharuskan

dilakukannya penambahan peralatan/balai uji (double)

21) Belum adanya pembaharuan sistem informasi pengujian

22) Kurang memadai dan tidak layaknya ruang tunggu dan ruang

arsip pengujian

23) Belum maksimalnya pendapatan daerah dari sektor perparkiran

dikarenakan banyaknya pihak-pihak yang turut campur dalam

penyelenggaraan perparkiran

24) Masih adanya wilayah parkir yang belum tergali

25) Tidak maksimalnya evaluasi terhadap analisa potensi parkir

dengan kondisi real pungutan yang dilakukan oleh juru parkir

sehingga memungkinkan terjadinya kebocoran penerimaan

pendapatan

26) Masih adanya juru parkir yang tidak disiplin, seperti : tidak

menggunakan seragam dan atribut, tidak memberikan karcis

parkir, identik masih mengejar setoran dan kurang peduli

terhadap kerapian parkir kendaraan, dll

27) Masih terdapatnya kerusakan jalan disekitar kawasan terminal,

pada lahan parkir, kerusakan pondasi jalur

kedatangan/keberangkatan dan gedung terminal

28) Masih belum maksimalnya PAD dari sektor terminal

29) Semakin berkurangnya jumlah kendaraan umum yang keluar-

masuk terminal dikarenakan hampir setiap PO

memberangkatkan kendaraan dari poolnya.

Page 29: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

VII. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

a. Visi

Kabupaten Bogor Menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia

b. Misi

1. Meningkatkan Kesalehan Sosial

2. Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Berbasis Sumberdaya

Alam

3. Mengembangkan Potensi Pariwisata dengan Membangun Objek,

Sarana dan Prasarana Pariwisata dalam Upaya Meningkatkan

Kunjungan Wisata

4. Meningkatkan Integrasi dan Konektivitas serta Kualitas

Insfrastruktur Wilayah

5. Meningkatkan Pemerataan, Aksesibilitas dan Kualitas

Penyelenggaraan Pendidikan

6. Meningkatkan Aksesibilitas, Pemerataan, dan Kualitas Pelayanan

Kesehatan

7. Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

dalam Kerangka Tatakelola Pemerintahan yang Baik

8. Meningkatkan Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

dengan Mengutamakan Fungsi Konservasi

9. Meningkatkan Koordinasi, Sinkronisasi, Sinergitas dan Kerja

Sama Antar Daerah

Untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, Dinas

LLAJ sesuai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonom di bidang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam melaksanakan tugas pokok

tersebut Dinas LLAJ Kabupaten Bogor mempunyai fungsi, sebagai

berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang lalu lintas dan angkutan

jalan;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang lalu lintas dan angkutan jalan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan lalu

lintas dan angkutan jalan ; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Bogor sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 30: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

VIII. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

Dalam Renstra Kementrian Perhubungan tahun 2010-2014

khususnya Program pembangunan transportasi darat tahun 2010-2014

bertujuan untuk mendukung pengembangan transportasi darat yang

lancar, terpadu, aman dan nyaman, sehingga mampu meningkatkan

efisiensi pergerakan orang dan barang, memperkecil kesenjangan

pelayanan angkutan antar wilayah serta mendorong ekonomi nasional.

Program pembangunan transportasi darat tahun 2010-2014 bertujuan

untuk mendukung pengembangan transportasi darat yang lancar,

terpadu, aman dan nyaman, sehingga mampu meningkatkan efisiensi

pergerakan orang dan barang, memperkecil kesenjangan pelayanan

angkutan antar wilayah serta mendorong ekonomi nasional.

Adapun pelaksanaan program pengelolaan dan pelayanan

transportasi darat pada tahun 2010-2014 disusun berbasis kewilayahan

dengan target kebutuhan pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang

waktu 5 tahun.

Pengembangan transportasi darat berdasarkan kewilayahan

pada intinya meliputi :

1. Pembangunan & pengelolaan, prasarana, sarana & fasilitas LLAJ

dengan terimplementasinya teknologi lalu lintas angkutan jalan &

manajemen Rekayasa lalu lintas, terpasangnya fasilitas keselamatan

LLAJ, terbangunnya/ pengembangan simpul transportasi jalan;

2. Pembangunan & pengelolaan prasarana, sarana & fasilitas angkutan

Sungai dan Penyebarangan dengan terbangunnya peningkatan

simpul transportasi Sungai dan Penyebarangan, terbangunnya

jumlah sarana transportasi SDP;

3. Pembinaan, pengembangan dan pembangunan transportasi

perkotaan dengan terciptanya rencana induk angkutan perkotaan,

rencana induk system informasi lalu lintas perkotaan,

penyelenggaraan manajemen dan rekayasa di jalan nasional pada

kawasan perkotaan, laporan evaluasidan terbangunnya fasilitas

pendukung perkotaan, pengembangan jumlah Bus Rapid Transit

(BRT)/bus pemadu moda/bus perkotaan, mahasiswa,sekolah dan

fasilitas konversi BBM serta program gasifikasi angkutan umum

perkotaan;

4. Manajemen dan peningkatan keselamatan transportasi darat dengan

terselenggaranya kegiatan keselamatan transportasi darat

(sosialisasi, penyusunan pedoman teknis keselamatan transportasi

Page 31: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

darat, monitoring & evaluasi keselamatan transportasi darat) &

rencana induk keselamatan lalu lintas jalan, rencana induk

keselamatan lalu lintas SDP yang dilakukan dengan pendekatan 5E

(Engineering, Education; Enforcement; Encoragment; Emergency).

Dalam Renstra Dinas perhubungan Provinsi Jawa Barat 2008-

2013 diuraikan bahwa dinamika lingkungan strategis, baik nasional

maupun global, maka Dinas Perhubungan Mencermati isu-isu di bidang

transportasi yang sedang mengemuka, karakteristik persoalan di bidang

transportasi yang di hadapi Pemerintah Provinsi Jawa Barat (lebih

khusus lagi DISHUB Jabar) dan memperhatikan tantangan yang dihadapi

di bidang transportasi, dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan

Dinas Perhubungan Jawa Barat untuk jangka waktu lima tahun ke depan

meresponnya dengan merumuskan isu-isu strategis sebagai berikut:

1. Untuk menghadapi persoalan sistem transportasi yang saat ini

semakin kompleks dan tantangan di bidang transportasi pada masa

lima tahun ke depan, DISHUB Jabar harus meningkatkan kompetensi

aparatur (sumberdaya manusia/SDM) perhubungan yang andal dan

berkualitas di bidang transportasi/perhubungan. Untuk mencari solusi

dari persoalan di bidang transportasi yang sngat

2. kompleks dan menjawab tantangan di bidang transportasi, diperlukan

atau dituntut adanya sistem perencanaan dan pengendalian

transportasi yang terpadu.

3. Dalam penyelengaraan sistem transportasi yang terpadu diperlukan

sarana dan prasarana transportasi (perhubungan) yang memadai dan

baik dengan mempertimbangkan aspek lingkungan.

4. Isu demokrasi yang terus menguat menuntut adanya sistem

pelayanan yang baik kepada masyarakat tak terkecuali dalam aspek

transportasi, DISHUB Jabar perlu melaksanakan pelayanan

transportasi yang prima.

5. Isu demokrasi yang terus menguat juga menuntut adanya

pengelolaan transportasi yang transparan dan terpercaya

(akuntabilitas)

Page 32: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

IX. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN

HIDUP STRATEGIS DIBIDANG TRANSPORTASI DARAT

Dalam Peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2005-2025,

disebutkan bahwa tujuan penataan ruang adalah untuk mewujudkan : (a)

terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan

daya tampung lingkungan hidup yang selektif, efektif dan efisien, melalui

pemberian Building Coverage Ratio (BCR) yang rendah pada kawasan

yang memiliki nilai konservasi;(b) meningkatkan kualitas lingkungan pada

kawasan lindung sebagai kawasan konservasi air dan tanah, melalui

program rehabilitasi lahan, dengan kegiatan vegetatif dan sipil teknis

serta kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak dapat mengganggu fungsi

kawasan; (c) tercapainya pembangunan infrastruktur yang dapat

mendorong perkembangan wilayah dan perekonomian masyarakat

khususnya pada daerah-daerah tertinggal dan terisolasi guna menekan

migrasi dari desa ke kota dengan pengembangan desa–desa potensial;

(d) pembangunan dan pengembangan perkotaan berhirarkis yang

dibentuk oleh sistem jaringan antara kegiatan perdesaan dan perkotaan

internal daerah dan eksternal Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,

Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur); dan (e) terwujudnya rencana

tata ruang yang lebih rinci sebagai arahan pengendalian, pengawasan,

dan pelaksanaan pembangunan dalam mewujudkan sistem kota-kota.

Selanjutnya dalam RTRW juga telah ditetapkan kebijakan

rencana pengembangan sistem transportasi Kabupaten Bogor tahun

rencana 2005 - 2025 Jalan meliputi :

1. Rencana pengembangan sistem transportasi jalan,tersiri dari system

jaringan kalan,fungsi, dan status jalan.

2. Pengelompokan jalan berdasarkan sistem jaringan jalan dibagi

menjadi system jaringan jalan primer dan system jaringan jalan

sekunder.

3. Pengelompokan jalan berdasarkan fungsi jalan untuk jaringan jalan

primer dan jaringan jalan sekunder dibagi kedalam jalan arteri, jalan

kolektor primer, jalan lokal dan jalan lingkungan.

4. Pengelompokan jalan berdasarkan status dibagi menjadi jalan

nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa.

Page 33: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

5. Rencana pengelolaan prasarana tranportasi jalan meliputi

pengembangan bagi jalan nasional jalan tol, jalan nasional bukan

jalan tol, jalan provinsi, jalan lintas/tembus kabupaten, jalan lingkar

dan terminal dilakukan melalui pengembangan jalan baru dan

pengembangan jalan yang ada.

Rencana pengelolaan dan pengembangan prasarana

transportasi jalan sebagaimana dimaksud, terdiri dari pengelolaan

jaringan jalan yang ada dan rencana pengembangan jalan baru.

1. Rencana pengelolaan jalan yang ada dilakukan melalui program

peningkatan, rehabilitsi dan pemeliharaan rutin untuk ruas-ruas jalan

Nasional, jalan Provinsi, dan jalan Kabupaten, terdiri dari :

a. Jaringan jalan Nasional, meliputi :

1. Jaringan jalan arteri primer :

a) Jalan Cilodong/Bats Depok - Bogor;dan

b) Jalan Ciawi - Benda;

2. Jaringan jalan arteri sekunder : Jalan Raya Semplak – Kemang;

3. Jaringan jalan kolektor primer I :

a) Jalan Raya Ciawi;

b) Jalan Raya Ciawi – Cisarua;

c) Jalan Raya Cisarua (Cisarua);

d) Jalan Cisarua – Puncak;

e) Jalan Bogor – Leuwiliang;

f) Jalan Raya Leuwiliang (Leuwiliang)

g) Jalan Leuwliang – Jasinga;

h) Jalan Raya Jasingan (Jasinga);

i) Jalan Jasingan – Cigeleung;

j) Jalan Batas Depok/Kabupaten Bogor – Kota Bogor; dan

4. Jalan Tol Jakarta – Bogor – Ciawi (Tol Jagorawi)

b. Jaringan Jalan Provinsi (Kolektor promer II), meliputi :

1. Jalan Narogong –Cibinong;

2. Jalan Mayor Oking Djajaatmaja (Citerup);

3. Jalan Mayor Oking Djajaatmaja (Cibinong);

4. Jalan Cileungsi – Cibeet;

5. Jalan Cibubur – Cileungsi 3;

6. Jalan Batas Tanggerang/Bogor – Parung;

7. Jalan Moch. Toha (Parung Panjang);

8. Jalan Raya Parung Panjang – Bunar;

Page 34: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

9. Jalan Raya Pondok Rajeg – KSR. Didi Kusmayadi – Tegar

Beriman; dan

10. Jalan Cibucil – Cibarusah;

c. Pengelolaan jaringan jalan Kabupaten (lokal sekunder, lokal I, lokal

II, dan lokal III) dan jalan desa (lingkungan), dilakukan terhadap

seluruh jalan kabupaten dan desa di wilayah daerah, yang jaringan

jalanya tercantum dalam Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah.

2. Rencana pengembangan jalan baru dilakukan untuk menghubungkan

antar wilayah dan antar pusat-pusat permukiman, industri, pertanian,

perdagangan, jasa dan simpul-simpul transportasi serta

pengembangan jalan penghubung antara jalan tol dan bukan jalan tol,

terdiri dari :

a. Rencana pengembangan jaringan jalan baru Nasional :

1. Jalan tol Bojong Gede – Antasari – Depok;

2. Jalan tol Cimanggis – Cibitung (Jakarta Outer Ring

Road/JORR II);

3. Jalan tol Ciawi – Sukabumi;

4. Jalan tol Jasinga – Tenjo;

5. Jalan tol Kemang – Parung – Pasar Jum’at (Depok);

6. Jalan tol Gunung Putri (Cibubur) – Cileungsi Batas

Kabupaten Bekasi (JORR III);

7. Bukan jalan tol dan jalan tol luar lingkar Bogor (Bogor Outer

Ring Road); dan

8. Bukan jalan tol kawasan Sport Center dan Wisata Gunung

Geulis.

b. Rencana pengembangan jaringan jalan baru berfungsi kolektor II,

yang merupakan jalan tembus antar wilayah kabupaten/kota

perbatasan,meliputi ruas :

1. Tegar Beriman (Cibinong) – Bojong Gede;

2. Cibinong – Karadenan – Kedung Halang (Batas Kota Bogor);

3. Cicangkal – Legok (Gunung Sindur);

4. Pintu Toll Sentul – Jalan Raya Bogor;

5. Parungpanjang – Jagabita;

6. Lapan – Mekarsari;

7. Jasinga – Koleang – Lebak Pinang (Batas Kabupaten Lebak);

8. Jampang – Ciseeng – Prumpung;

9. Sentul – Kandang Roda;

Page 35: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

10. Gunung Putri – Wanaherang – Cileungsi; dan

11. Cariu – Jagatamu (Batas Kabupaten Kerawang)

c. Rencana pengembangan jaringan jalan baru berfungsi kolektor

primer III, yang merupakan jalan lingkar kabupaten dan jalan

tembus antarwilayah kabupaten/kota perbatasan, meliputi ruas :

1. Citeureup – Sukamakmur – Batas Kabupaten Cianjur;

2. Cigombong – Caringin – Ciawi – Megamendung – Cisarua;

3. Cigombong – Cijeruk – Tamansari – Tenjolaya – Pamijahan

– Leuwiliang – Leuwisadeng – Nanggung;

4. Nanggung – Cigudeg – Rumpin – Ciseeng – Parung –

Tajurhalang – Bojong Gede – Cibinong (Tegar Beriman) –

Citeureup;

5. Jasinga – Tenjo – Singa Bangsa (Batas Kabupaten Tanggerang);

6. Gunung Putri – Bojong Kulur – Batas Kota Bekasi;

7. Cariu – Babakan Raden – Batas Kabupaten Bekasi;

8. Cemplang – Galuga;

9. Cijayanti – Citaringgul – Babakan Madang;

10. Gunung Putri – Klapanunggal – Batas Kabupaten Bekasi;

11. Leuwiliang – Batas Kabupaten Sukabumi;dan

12. Leuwisadeng – Nanggung – Batas Kabupaten Sukabumi.

d. rencana pengembangan jaringan jalan baru berfungsi lokal

primer I, meliputi ruas :

1. Kranggan – Gunung Putri;

2. Sentul – Kandang Roda – Pakansari - Tegar Beriman;

3. Kebon Pedes – Ratujaya;

4. Ragajaya – Susukan – Kampung Pulo;

5. Kemang – Kedung Waringin;

6. Tonjong – Ragajaya;

7. Cipayung Jaya – Arco;

8. Tajur Halang – Kali Suren;

9. Cijayanti – Babakan Madang – Citaringgul – Sukamantri;

10. Warung Nangka – Bitungsari;

11. Seuseupan – Banjarwaru – Tapos;

12. Bendungan – Sukabirus;

13. Cipayung – Megamendung;

14. Cibanon – Gadog – Cikopo Selatan – Cisarua – Jogjogan;

15. Pasir Kaliki – Kampung Jawa;

Page 36: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

16. Cilember – Batulayang – Ciburial – Tugu – Cisarua –

Cibeureum – Taman Safari;

17. Pasar Cisarua – Kopo;

18. Sukagalih – Cibeureum;

19. Cilebut Barat – Susukan;

20. Laladon – Dramaga (Lingkar Dramaga);

21. Cemplang – Leuwimekar (Lingkar Leuwiliang);

22. Sirnagalih – Waninggalih;

23. Gunungputri – Klapanunggal – Cikahuripan – Linggar Mukti;

24. Sentul – Bakanmadang – Sukamakmur – Tanjungsari;

25. Gunung Sari – Gunung Picung; dan

26. Karacak – Pamijahan.

e. Rencana pengembangan terminal di wilayah Kabupaten Bogor,

terdiri dari :

1. terminal angkutan penumpang, meliputi :

a. Terminal tipe B Cibinong;

b. Terminal tipe B Leuwiliang;

c. Terminal tipe B Cileungsi;

d. Terminal tipe B Parung;

e. Terminal tipe B Laladon;

f. Terminal tipe B Ciawi;

g. Terminal tipe C Parung Panjang;

h. Terminal tipe C Jasinga;

i. Terminal tipe C Bojonggede;

j. Terminal tipe C Jonggol; dan.

k. Terminal tipe C Cariu.

2. Terminal utuk tujuan wisata meliputi :

a. Terminal wisata di kecamatan pamijahan;

b. Terminal wisata di kecamatan Pamijahan; dan

c. Terminal wisata di kecamatan Ciawi;

3. Terminal barang/peti kemas, meliputi :

a. Terminal barang/peti kemas Kecamatan Cileungsi; dan

b. Terminal barang/peti kemas Kecamatan Citeureup dan

Kecamatan Babakan Madang;

Dengan memperhatikan RTRW yang menjadikan pedoman

dalam menentukan arah kebijakan dalam pelayanan dibidang lalu lintas

dan angkutan jalan bagi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Salah

Page 37: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

satunya dengan penyediaan aksesbilitas yang berwawasan lingkungan

sesuai dengan karateritik umum Kabupaten Bogor. Pembangunan dan

penyediaan infrastrktur transportasi darat tersebut di upayakan tidak

mengurangi fungsi lingkungan hidup di Wilayah Kabupaten Bogor

X. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

Adanya program Pemerintah yang dituangakn dalam Rencana Aksi

Nasional (RAN) untuk mengurangi efek gas rumah kaca sebesar 26%

pada Tahun 2021 untuk sektor transportasi. Untuk menuju RAN perlu

disusun Rencana Aksi Daerah (RAD).

XI. Penentuan Isu-isu Strategis

Adapun isu – isu strategis dinas berkaitan dengan permasalahan tugas

dan fungsi SKPD, adalah :

1) Masih kurangnya kualitas SDM Teknis Perhubungan seperti :

Jurusan LLAJ, Transportasi Darat, Pengujian Kendaraan Bermotor,

dll.

2) Masih kurangnya SDM yang memiliki kualifikasi dalam

pelaksanaan tugas pendukung administrasi, seperti : Akuntan,

Arsiparis dan bersertifikat pengadaan barang.

3) Belum terlaksananya pengalihan rute trayek baru angkutan kota

yang berhimpitan

4) Tidak adanya perbaikan kualitas pelayanan angkutan kota

5) Masih beroperasinya angkutan perkotaan yang sudah berusia tua

karena tidak adanya peremajaan angkutan

6) Belum terlayaninya seluruh kawasan Kabupaten Bogor

7) Masih kurang disiplin dan minimnya pengetahuan tata tertib

berlalulintas pengemudi angkutan umum

8) Belum terlaksananya system angkutan umum massal

9) Masih adanya terminal bayangan

10) Masih adanya lokasi rawan kemacetan

11) Masih leluasa beroperasinya angkutan penumpang umum ilegal

12) Masih adanya pelanggaran perizinan dan tata tertib berlalu lintas

angkutan perkotaan

13) Kurang tegasnya penindakan terhadap kendaraan

14) Belum maksimalnya pengawasan terhadap kondisi dan fungsi

fasilitas dan perlengkapan jalan yang sudah terpasang, seperti :

rambu lalu lintas, traffic light, marka jalan, dll

Page 38: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

15) alat uji keliling/portabel kurang lengkap sehingga tidak

maksimalnya pelaksanaan penyidikan kelaikan kendaraan dan

pelanggaran lalu lintas lainnya

16) Masih minimnya fasilitas dan perlengkapan jalan, seperti : rambu

lalu lintas, traffic light, marka jalan, dll

17) Terkendalanya perawatan fungsi APILL dikarenakan kesulitan

dalam perbaikan tiang lurus dan lengkung Traffic Light yang

memerlukan mobil Crane dalam perbaikannya

18) Belum adanya pengendalian terhadap bengkel umum kendaraan

bermotor

19) Belum adanya pengendalian terhadap Sekolah Mengemudi

20) Belum maksimalnya pengendalian terhadap daerah rawan

kecelakaan

21) Belum optimalnya pelayanan pengujian kendaraan bermotor

karena terbatasnya peralatan/balai uji (single), dimana dengan

bertambahnya jumlah kendaraan umum berdampak pada naiknya

permintaan masyarakat yang sudah mengharuskan dilakukannya

penambahan peralatan/balai uji (double)

22) Belum adanya pembaharuan sistem informasi pengujian

23) Kurang memadai dan tidak layaknya ruang tunggu dan ruang arsip

pengujian

24) Belum maksimalnya pendapatan daerah dari sektor perparkiran

dikarenakan banyaknya pihak-pihak yang turut campur dalam

penyelenggaraan perparkiran

25) Masih adanya wilayah parkir yang belum tergali

26) Tidak maksimalnya evaluasi terhadap analisa potensi parkir

dengan kondisi real pungutan yang dilakukan oleh juru parkir

sehingga memungkinkan terjadinya kebocoran penerimaan

pendapatan

27) Masih adanya juru parkir yang tidak disiplin, seperti : tidak

menggunakan seragam dan atribut, tidak memberikan karcis parkir,

identik masih mengejar setoran dan kurang peduli terhadap

kerapian parkir kendaraan, dll

28) Masih terdapatnya kerusakan jalan disekitar kawasan terminal,

pada lahan parkir, kerusakan pondasi jalur

kedatangan/keberangkatan dan gedung terminal

29) Masih belum maksimalnya PAD dari sektor terminal

Page 39: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

30) Semakin berkurangnya jumlah kendaraan umum yang keluar-

masuk terminal dikarenakan hampir setiap PO memberangkatkan

kendaraan dari poolnya

31) Menjamurnya angkutan travel ilegal, angkutan AJAP dan AJDP

yang melayani door to door secara perlahan-lahan mematikan

angkutan resmi seperti AKAP dan AKDP yang wajib masuk

terminal

Page 40: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

XII. VISI DAN MISI SKPD

Unuk menunjang keberhasilan dalam pencapaian Visi

Kabupaten Bogor tahun 2013-2018, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan Kabupaten Bogor menetapkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta

Arah Kebijakan.

Visi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor adalah :

“Mewujudkan Pelayanan Transportasi yang Selamat,Terjangkau dan

Lancar Untuk Menuju Kabupaten Termaju Di Indonesia .”

Visi ini mempunyai makna : Dinas Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan dalam melaksanakan tugasnya mempertahankan pelayanan yang

sudah diberikan, juga akan berusaha untuk meningkatkan kualitas

pelayanan secara terus meneus dan berkesinambungan sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan kota disesuaikan dengan

perkembangan teknologi dan kebutuhan, serta selalu berkoordinasi

dengan dinas – instansi terkait dalam mempertemukan kebutuhan

masyarakat dengan aspirasi pemerintah Kabupaten Bogor.

Untuk mewujudkan Visi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kabupaten Bogor, maka visi tersebut dijabarkan menjadi lima buah Misi

yang diemban yaitu :

1. Mewujudkan sarana lalu lintas dan angkutan jalan yang terintegrasi

dan berkualitas;

2. Meningkatkan kualitas infrastruktur lalu lintas dan angkutan jalan;

3. Meningkatkan keselamatan, ketertiban, kelancaran dan keamanan

berlalu lintas;

4. Meningkatkan pelayanan dibidang lalu lintas dan angkutan jalan;

5. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur di bidang lalu

lintas dan angkutan jalan yang berkualitas.

Page 41: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

XIII. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD

Dalam mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka

sejumlah tujuan dan sasaran yang lebih terarah juga perlu ditetapkan.

Adapun tujuan dan yang ingin dicapai adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM Perhubungan

melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan di sektor Perhubungan

dan Kesekretariatan;

2. Melaksanakan Pembangunan Prasarana dan fasilitas perhubungan,

pelaksanaan di bidang LLAJ berjangka dan berkelanjutan yang

efektif dan efisien menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku guna meningkatkan pelayanaan kepada masyarakat untuk

mewujudkan Kabupaten termaju di Indonesia;

3. Melaksanakan Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas;

4. Melaksanakan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas

Lalu Lintas;

5. Melaksanakan Peningkatan Pelayanan Angkutan;

6. Peningkatan penyediaan akan kebutuhan sarana dan prasarana

LLAJ yang berkualitas dalam meningkatkan aksesbilitas masyarakat

Kabupaten Bogor;

7. Melaksanakan Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan;

8. Tersedianya fasilitas dan perlengkapan jalan yang memadai;

9. Peningkatan Keselamatan, Ketertiban, Kelancaran di bidang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan guna mendukung aksesibilitas dan

aktifitas masyarakat.

Sedangkan sasaran dan yang ingin dicapai adalah :

1. Terbentuknya Aparatur Perhubungan yang profesional;

2. Terencana dan termonitornya penyelenggaraan pembangunan

prasarana dan fasilitas perhubungan;

3. Terpeliharanya peralatan beserta gedung pengujian, terminal serta

sarana dan prasarana perhubungan;

4. Terciptanya peningkatan pelayanan angkutan kepada masyarakat;

5. Pembangunan Halte Angkutan Umum, Terminal Angkutan

Penumpang Umum, Kantor Pengujian Kendaraan Bermotor di UPT

LLAJ dan Pembangunan Serta Pengembangan System Kontrol

Fasilitas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

Page 42: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

6. Tersedianya Pengadaan Rambu-rambu Lalu Lintas, marka jalan, dan

pagar pengaman jalan serta terpasangnya fasilitas lalu lintas dan

angkutan jalan di Kabupaten Bogor;

XIV. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Untuk mewujudkan visi dan merealisasikan misi Dinas Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor perlu ditetapkan kebijakan

dan program prioritas yang akan dilaksanakan.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Dinas Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan Kabupaten Bogor mengambil kebijakan-kebijakan, yaitu

sebagai berikut :

a. Memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai yang berada di

lingkungan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor

untuk memperoleh pelatihan dan pendidikan teknis baik di bidang

Perhubungan maupun Kesekretariatan;

b. Melakukan pengajuan rekruitmen tenaga yang memiliki potensi dan

kemampuan teknis di bidang Perhubungan;

c. Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada

masyarakat untuk perizinan dan rekomendasi bidang perhubungan;

d. Pengembangan sistem transportasi perkotaan yang bersifat massal

dan menjadi angkutan pemadu moda transportasi serta terintegrasi;

e. Peningkatan kualitas pelayanan transportasi melalui manajemen

angkutan umum dan manajemen dan rekayasa lalu lintas yang juga

meliputi sarana dan prasarananya;

f. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan tata tertib

berlalu lintas dan melaksanakan penyuluhan, pembinaan dan

pengawasan kepada penyedia dan pengguna jasa angkutan;

g. Penertiban terhadap kendaraan angkutan penumpang dan barang

yang tidak laik jalan, tidak memiliki izin, dan melanggar tata tertib

berlalu lintas.

Page 43: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN

PENDANAAN INDIKATIF

XV. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Cara pencapaian tujuan dan sasaran merupakan strategi

penting untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Untuk itu upaya yang dilakukan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

adalah dengan menetapkan arah kebijakan, program dan kegiatan

dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan

lingkungan yang dihadapi.

Untuk mewujudkan visi dan merealisasikan misi Dinas Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan guna menunjang pencapaian visi dan misi

Kabupaten Bogor, perlu ditetapkan Program Kegiatan Prioritas Lima

tahunan.

Kegiatan-kegiatan yang diprogramkan menyangkut tentang

kebutuhan sarana dan prasarana serta upaya peningkatan kuaslitas

sumber daya manusia dan penerbitan Peraturan Daerah yang

merupakan landasan peningkatan pelayanan dan peningkatan

pendapatan asli daerah.

Lancarnya arus lalu lintas perkotaan merupakan cermin

ketertiban, kedisiplinan dan keteraturan masyarakat Kabupaten tersebut,

demikian pula halnya kelancaran angkutan barang akan dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat. Apabila prasarana transportasi diibaratkan

sebagai urat nadi maka sarana pengangkutannya merupakan darah yang

mengalir yang membawa kebutuhan hidup manusia. Dengan demikian

keterkaitan antara prasarana dan sarana transportasi sangat erat dan

saling mempengaruhi.

Dalam merealisasikan kebijakan – kebijakan yang telah

ditetapkan seperti tersebut diatas, maka program yang akan

dilaksanakan adalah:

Page 44: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

2. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;

3. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ;

4. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;

5. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan;

6. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;

Pogram program tersebut akan direalisasikan dengan kegiatan-

kegiatan :

1. Pelatihan untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia

perhubungan;

2. Pengadaan Mobil Operasional LLAJ;

3. Pembangunan Intelligent Transport System (ITS);

4. Pembangunan Halte Angkutan Umum;

5. Pembangunan Sistem Angkutan Umum Massal;

6. Penyuluhan untuk Peningkatan disiplin masyarakat pengguna jalan;

7. Pembangunan Terminal Angkutan Penumpang Umum;

8. Pembangunan Pengujian Kendaraan Bermotor di 3 UPT LLAJ;

9. Pembangunan terminal dan sub terminal;

10. Pengembangan fasilitas LLAJ;

11. Pengadaan alat pengujian Kendaraan Bermotor;

12. Pembuatan Sistem informasi manajemen lalu-lintas;

13. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati.

Secara terinci berkaitan dengan program dan kegiatan tersebut

dapat dilihap pada lampiran Renstra.

Page 45: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD adalah :

1. Perencanaan Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan,

Penyusunan Perda dan peraturan perhubungan, pengelolaan Terminal

Angkutan Darat, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

perhubungan;

2. Rehabilitasi alat dan balai uji kendr. Bermotor, Terminal dan Sarana

Prasarana Perhubungan;

3. Penyuluhan kepada para sopir angkutan umum, pelaksanaan operasi

rutin angkutan penumpang dan barang, Pengoperasian ITS, temu wicara

dengan operator angkutan umum, uji kelayakan sarana transportasi,

penertiban perparkiran, kebersihan terminal, pengawasan angkutan

lebaran, penyusunan database perhubungan, sosialisasi ketertiban lalu

lintas, pemilihan sopir teladan, koordinasi dalam peningkatan pelayanan

angkutan;

4. Pembangunan Halte Bus, sistem Angkutan Umum Massal Beserta

Feedernya, Terminal Penumpang Angkutan Umum, Kantor Pengujian

Kendaraan Bermotor di 3 UPT LLAJ, Pengembangan ITS (Sistem Kontrol

Fasilitas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan);

5. Pengadaan Rambu-rambu Lalu Lintas, marka jalan, dan pagar pengaman

jalan;

6. Pengadaan Alat Pengujian Kendaraan Bermotor dan Mobil Operasonal

LLAJ;

Faktor kunci keberhasilan yang ada pada Dinas Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan berfungsi untuk memfokuskan strategi dalam rangka

pencapaian tujuan dan misi dinas secara efektif serta efisien. Faktor kunci

keberhasilan ditentukan dengan mengidentifikasi indikator atau ukuran yang

dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan. Untuk mengetahui faktor faktor kunci keberhasilan pelaksanaan

tugas dan fungsi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor,

dilakukan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and

Page 46: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

Threats) sebagai berikut:

Kekuatan (strengths), yang dimiliki Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kabupaten Bogor antara lain;

1. adanya visi dan misi yang jelas,

2. tersedianya sarana dan prasarana angkutan jalan,

3. tersedianya tenaga ahli transportasi yang dapat diandalkan,

4. adanya perangkat hukum yang mendukung kebijakan,

5. tersedianya fasilitas kerja yang mendukung.

6. adanya rasa kebersamaan antar petugas / aparat dalam melaksanakan

tugas.

Kelemahan (weaknesses) yang ada antara lain;

1. belum meratanya kemampuan aparat sesuai dengan bidang dan

jenjangnya,

2. belum tersedianya data base yang akurat dan lengkap,

3. pemahaman terhadap peraturan yang berlaku belum seutuhnya,

4. mekanisme kerja belum dilaksanakan sebagai sistem manajemen yang

baik,

5. kurangnya tenaga operasional dilapangan.

6. belum tersedianya dana sesuai dengan kebutuhan operasional.

Peluang (opportunities) yang ada pada Dinas Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan Kabupaten Bogor:

1. adanya komitmen dan dukungan dari eksekutif dan legeslatif Kabupaten

Bogor

2. kebijakan pembangunan tidak lagi perlu menunggu persetujuan

Pemerintah pusat

3. posisi Kabupaten Bogor sebagai Penyangga Ibu Kota Negara,

4. adanya kebijakan pemerintah untuk membangun kawasan industri ,

5. masih tersedianya lahan yang cukup untuk pembangunan dan

pengembangan prasarana transportasi yang dibutuhkan,

6. adanya kesediaan investor untuk berinvestasi pada sektor perhubungan.

Tantangan (threats) dalam melaksanakan pembangunan sektor

perhubungan meliputi ;

1. Tingginya laju pertumbuhan kendaraan di Kabupaten Bogor

2. belum tertatanya struktur kota secara baik,

3. belum tersedianya prasarana angkutan yang memadai,

Page 47: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

4. belum adanya Peraturan Daerah tentang Pengaturan Masalah

Perhubungan secara utuh dan menyeluruh,

5. belum relanya pemerintah pusat menyerahkan kewenangan sektor

perhubungan secara utuh,

6. posisi Kabupaten Bogor sebagai Penyangga Ibu Kota Negara,

7. kesejahteraan pegawai yang belum merata,

8. adanya kesedian investor untuk berinvestasi pada sektor perhubungan.

Kekuatan dan kelemahan merupakan lingkungan internal Dinas Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan, adapun peluang dan tantangan merupakan lingkungan

eksternal.

Dari analisis SWOT tersebut diatas dapat diambil sejumlah faktor kunci yang

akan menunjang keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran dinas,

yaitu sebagai berikut:

1. Mensosialisasikan visi dan misi perhubungan secara intens dan terus

menerus ke seluruh jajaran dan aparat perhubungan

2. Optimalisasi prasarana-sarana angkutan, sarana kerja dan kemampuan

tenaga ahli,

3. Pelaksanaan tugas sesuai ketentuan hukum yang berlaku dengan rasa

kebersamaan,

4. Pemerataan dan peningkatan kemampuan serta penambahan personil

aparat,

5. Menyusun dan melaksanakan mekanisme kerja yang efektif dan efisien,

6. Meningkatkan koordinasi dan pembinaan serta menghimpun data yang

akurat / dapat dipertanggung jawabkan secara terus menerus.

Page 48: Rencana Strategis ( R E N S T R A ) PERUBAHAN Tahun 2013 …dishub.bogorkab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Renstra-Perubahan... · terlihat suatu upaya pemerintah (Pusat) dalam

BAB VII

P E N U T U P

Renstra Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 ini merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana

Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan, Penyusunan Program Kerja bagi Pejabat Eselon III dan IV

dan Staf, Penguatan Peran Stakeholders Dinas Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan maupun Pemerintah Kabupaten Bogor serta merupakan dasar dalam

Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Tahunan maupun Lima Tahunan Dinas Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor.

Keberhasilan dan implementasi pelaksanaan Renstra Dinas Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor tahun 2013-2018, sangat

tergantung dari kesepakatan, kesepahaman dan komitmen bersama antara

pemangku kepentingan di intern Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kabupaten Bogor maupun dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor sendiri

selama tahun 2013-2018.

BUPATI BOGOR,

RACHMAT YASIN