o b s e r v a t o r i a...sedangkan planet venus atau dikenal dengan bintang fajar akan terlihat...

36
Mawar Merah di Angkasa Gerhana Bulan 17 Juli 2019 Wawancara Tokoh Dr. H. M. Ma’rifat Iman KH., M.A. Syawal- Zulkaidah 1440 H Edisi 06 Juli 2019 O B S E R V A T O R I A M a j a l a h

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Mawar Merah

di Angkasa

Gerhana Bulan

17 Juli 2019

Wawancara Tokoh Dr. H. M. Ma’rifat Iman KH., M.A.

Syawal- Zulkaidah 1440 H

Edisi 06 Juli 2019

O B S E R V A T O R I A M a j a l a h

Page 2: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Majalah OIF UMSU Redaksi : Jl. Denai, No 217 Medan 20226.

Telp/WA : 0853 6116 2933

E-mail : [email protected]

Fb : Observatorium Ilmu Falak UMSU

Website : www.oif.umsu.ac.id

Penasehat Ahli : Agussani (Rektor UMSU)

Badan Pembina : Nawir Yuslem

Gunawan

Sulidar

Muhammad Qorib

Pimpinan Umum : Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar

Dewan Redaksi : Marataon Ritonga

Hariyadi Putraga

Khairul Bariah Ritonga Nova Anggraini

Riskiyan Hadi

Leo Hermawan

Editor : Niki Alma Febriana Fauzi

Desain & Layout : Muhammad Hidayat

Majalah OIF UMSU menerima kiriman tulisan dari para pembaca. Panjang tulisan maksimal 5000

karakter dikirim via email disertai alamat lengkap, no. Telp/hp. Semua naskah masuk menjadi

milik Majalah OIF UMSU dan tidak dikembalikan.

Susunan Redaksi

Daftar Isi :

OIF UMSU

Memotret Semesta Demi Iman

dan Peradaban

Gerhana Bulan Sebagian Tahun 2019_1 Hisab dan Aspek Astronomi Penentuan Awal Bulan _ 3 Bulan Yang Terbelah_ 7 Mengenal Tiang Keliling bumi_ 9 Sejarah Baru Astromomi – Gambar Lubang Hitam Pertama_ 11 Kriteria 29 dan RHI SUMUT _ 13 Beberapa Literatur Tentang Kalender Islam Global_ 15 Wawancara Tokoh _ 17 Mawar Merah Di Angkasa_ 21

Mengenal Nova Dan Supernova_ 23 Ayo Menghitung Percepatan Gravitasi Bumi dengan Ayunan Matematis_ 25 Beberapa Kegiatan Tim OIF UMSU Menjelang Ramadhan 1440 H_ 27

Page 3: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

ZULKAIDAH

Zulkaidah (Arab: Dzu al-Qa’dah) adalah bulan ke-11 dalam Kalender

Islam. Dinamakan demikian karena bangsa Arab ketika itu memilih duduk santai di rumah-rumah mereka karena ketika itu dilarang berperang karena sedang berada dalam bulan-bulan haram.

Beberapa peristiwa penting di bulan Zulkaidah: 1. Nabi Musa bermunajat kepada Allah selama 30 hari 2. Nabi Ibrahim dan putranya Ismail mendirikan pondasi bangunan

Ka’bah

3. Terbelahnya laut oleh Nabi Musa 4. Keluarnya Nabi Nuh dari perut ikan.

Zulkaidah 1440 H

Ijtima’ : Rabu, 03 Juli 2019 Pk 02:16 WIB

Tinggi Hilal (di Medan) : +07°12'24"

1 Zulkaidah : Kamis, 04 Juli 2019 M

Sumber: Al-Qazwainy, ‘Ajā’ib al-Makhlūqāt wa Gharā’ib al-Maujūdāt, Tahkik:

Muhammad bin Yusuf al-Qadhi (Cairo: Maktabah ats-Tsaqāfah ad-Dīniyyah, t.t.)

T A J U K

Kutipan

“ Astronomi adalah miniatur majunya peradaban sebuah bangsa” (Prof. M. A. Sulaiman)

UMSU Unggul, Cerdas, Terpercaya

Page 4: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Gambar Gerhana Bulan Sebagian (Sumber : dokumentasi OIF UMSU)

P

S A J I A NUTAMA

Gerhana Bulan Sebagian Tahun 2019

Setelah terjadi gerhana matahari, pada 14 hari berikutnya atau pada saat bulan

memasuki fase purnama akan terjadi fenomena alam yang lain, yaitu gerhana bulan.

Gerhana bulan kali ini akan terjadi pada tanggal 17 Juli 2019. Penduduk Indonesia

akan dapat mengamati fenomena ini secara penuh. Berbeda dengan gerhana bulan

pada Januari lalu, gerhana bulan kali ini hanya akan terjadi sebagian, sehingga

puncaknya hanya akan menutupi sebagian dari piringan bulan.

Gerhana bulan sebagian terjadi karena pada saat bumi berpindah, ia berada di

antara matahari dan bulan, namun tidak membentuk satu garis lurus. Saat hal ini

terjadi, sebagian dari permukaan bulan akan tertutupi oleh gelap, yang merupakan

bagian pusat dari bayangan bumi yang disebut umbra. Sementara bagian permukaan

bulan lainnya akan tertutupi oleh bagian luar bayangan bumi yang disebut bayangan

penumbra.

ada bulan Juli tahun 2019 kali ini akan ada gerhana matahari yang akan terjadi pada tanggal 2 Juli 2019, namun gerhana matahari ini hanya dapat terlihat pada

bagian Amerika Selatan dengan lintasan total gerhana berada pada daerah Chili dan Argentina.

Oleh : Hariyadi Putraga

Juli 2019 | 1

Page 5: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Gambar Predksi Gerhana Bulan (Atas)

dan Peta Lintasan Gerhana Bulan

(Bawah)

Juli 2019| 2

S A J I A NUTAMA

Tahapan Waktu Keterlihatan

Awal Gerhana Penumbra

17 Juli, 01:43:51 Terlihat

Awal Gerhana Bulan Sebagian

17 Juli, 03:01:43 Terlihat

Puncak Gerhana Bulan Sebagian

17 Juli, 04:30:44 Terlihat

Akhir Gerhana Bulan Sebagian

17 Juli, 05:59:39 Terlihat

Akhir Gerhana Penumbra

17 Juli, 07:17:38 Dibawah Horizon

Pada gambar di atas menunjukkan jalur

pergerakan bulan dalam mengelilingi bumi

yang termasuk ke bayangan umbra dan

penumbra pada 17 Juli 2019 dengan

permukaan bulan akan tertutupi sebesar 65

%. Gambar di atas, yaitu pada bagian yang

berwarna abu-abu adalah peta daerah yang

mengalami gerhana.

Gerhana bulan biasanya dapat terlihat pada

berbagai belahan dunia yang sedang

mengalami waktu malam hari dengan kondisi

langit bersih dan cerah. Adapun tahapan

gerhana yang akan terjadi pada kota medan

akan dapat ditampilkan pada tabel di bawah

ini:

Untuk mengamati gerhana bulan penumbra tidak diperlukan peralatan khusus. Anda

dapat mengamatinya secara langsung atau mendokumentasikannya menggunakan

kamera yang dapat mengatur rentang bukaan dan ISO gambar, serta menggunakan

alat bantu optik seperti binokuler, teropong dan teleskop. Karena posisi bulan saat

gerhana berada pada langit belahan Barat dengan posisi yang sudah menuju ke arah

terbenam, disarankan melakukan pengamatan pada daerah yang bagian Baratnya

masih dapat melihat ufuk secara jelas agar dapat menghindari kumpulan kabut atau

awan tebal di langit Barat.

Selama proses gerhana bulan sebagian bulan Juli ini, anda hanya akan dapat

melihat sebuah planet, yaitu planet Saturnus. Terdapat pula planet Uranus yang

berada di puncak bagian atas langit malam, namun akan sulit terlihat bahkan dengan

menggunakan alat bantu optik sederhana seperti teleskop kecil. Sedangkan planet

Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit.

Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir pantai, diharapkan

untuk berhati-hati dengan gelombang laut yang akan pasang. Fenomena gerhana bulan

pada umumnya memiliki kaitan dengan pasangnya air laut. Air laut yang pasang dapat

mencapai ketinggian 1,5 meter. Menurut kepala BMKG, peristiwa ini dapat terjadi pada

pesisir laut utara Jawa, Sumatera bagian Barat, Kalimantan selatan, Sulawesi dan

Kalimantan Barat yang pesisirnya mengarah ke laut Jawa.

Page 6: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Juli 2019 | 3

S A J I A NUTAMA

Hisab dan Aspek Astronomi

Penentuan Awal Bulan

Gambar Langit Kota Medan (Sumber Dokumentasi OIF UMSU)

Hilal adalah bagian dari permukaan bulan yang tampak dari arah bumi. Hilal

merupakan benda gelap yang tidak memiliki cahaya sendiri, cahaya yang didapat bulan

dan terlihat dari bumi berasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.

Dalam peredarannya bulan mengelilingi bumi, disaat yang sama bumi mengelilingi

matahari, benda-benda angkasa yang lain juga mengelilingi matahari (Q. 36: 39-40).

Akibat dari peredaran bulan mengelilingi bumi ini posisi (kedudukan) bulan dalam

pergerakan hariannya senantiasa berubah-ubah, fenomena ini disebut fase-fase bulan

(aujuh al-qamar).

Secara fikih, hilal adalah bulan sabit yang terlihat pada hari pertama dan hari kedua.

Secara astronomis, hilal adalah bulan sabit yang muncul sejak hari pertama sampai hari

ketujuh, dan hilal merupakan satu bagian dari fase-fase bulan. Baik menggunakan hisab

maupun rukyat, syariat menjadikan hilal (bulan sabit) sebagai standar acuan dalam

penentuan awal bulan (Q. 02: 189).

Dalam Islam, waktu-waktu ibadah didasarkan pada pergerakan (peredaran) bulan

dan matahari. Bulan dan matahari adalah dua benda angkasa yang paling mudah diketahui

dan disaksikan oleh manusia posisi dan kedudukannya setiap hari dari bumi. Matahari

dijadikan dasar dalam penentuan waktu salat (Q. 17: 78), sementara dalam penentuan

awal bulan, Islam mendasarkannya pada peredaran faktual bulan (Q. 02: 189).

Oleh : Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar

Page 7: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

S A J I A NUTAMA

Gambar Hilal (Sumber Dokumentasi OIF UMSU)

Dalam siklusnya bulan

mengalami perubahan setiap

harinya bila dilihat dari arah

bumi. Perubahan-perubahan ini

disebut dengan fase-fase bulan

(aujuh al-qamar, phases of the

moon). Fase-fase tersebut

adalah:Al-hilāl (crescent),At-

tarbī' al-awwal (first quarter),

Al-ahdab al-awwal (first

gibbous), al-badar (full

moon),al-ahdab ats-tsāni

(second gibbous),At-tarbī' ats-

tsānī (second quarter),Al-hilāl

ats-tsāni (second crescent), dan

Al-mahāq (wane).

Secara astronomis, ijtimak (konjungsi, al-iqtirān, fase al-mahāq) merupakan syarat

terjadinya awal bulan kamariah, yaitu pada saat bulan berada diantara matahari dan bumi

(fase wane, al-mahāq), dimana wajah bulan tidak tampak dari bumi. Ijtimak merupakan

suatu peristiwa saat bulan dan matahari terletak pada posisi garis bujur yang sama bila

dilihat dari arah timur ataupun arah barat. Para ulama astronomi sepakat bahwa peristiwa

ijtimak merupakan batas penentuan secara astronomis antara bulan kamariah yang sedang

berlangsung dengan bulan kamariah berikutnya.Secara garis besar, metode penentuan

awal bulan ada dua yaitu rukyat dan hisab. Rukyat secara sederhana bermakna melihat.

Rukyat dalam kaitannya dengan

penentuan awal bulan adalah aktifitas

melihat hilal (bulan sabit) di akhir

bulan kamariah, khususnya akhir bulan

Syakban, Ramadan, dan Zulkaidah

untuk menentukan tanggal satu.

Hukum melakukan rukyatulhilal

dikalangan fukaha adalah satu

keharusan kolektif (fardu kifayah).

Dalam praktiknya, menurut sebagian

kalangan ulama, rukyat bersifat

tunduk patuh atau ta'abbudī dan

mendapat penegasan langsung dari

Nabi Saw. Bahkan mayoritas fukaha

menyatakan rukyat sebagai satu-

satunya tata cara sah dalam

menentukan awal bulan.

Juli 2019 | 4

Gambar Hilal (Sumber Dokumentasi OIF UMSU)

Page 8: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

S A J I A NUTAMA

Dalam tataran praktiknya, ada tiga faktor kunci keberhasilan rukyat secara

ilmiah: (1) Faktor astronomis: yaitu bulan telah (1) ijtimak, (2) hilal telah wujud

diatas ufuk, dan (3) hilal telah mencapai ketinggian minimal untuk dapat terlihat.

Faktor pertama ini dapat diperhitungkan (hisab). (2) Kondisi lapangan dan perukyat

dalam keadaan baik: yaitu pengamat dalam keadaan sehat, tidak memiliki gangguan

penglihatan, sudah terlatih dalam melihat hilal. Sementara itu lingkungan pengamatan

(ufuk barat) tidak terhalang oleh pepohonan, gedung, gunung atau sumber cahaya

(lampu taman, dan lainnya). Faktor kedua ini dapat dipersiapkan. (3) Cuaca dalam

keadaan baik. Jika cuaca dalam keadaan tidak baik, berapapun tinggi dan umur hilal

maka hilal tidak akan terlihat. Faktor ketiga ini tidak dapat diperhitungkan maupun

dipersiapkan, ia bersifat alami.

Sementara itu hisab, secara etimologi berarti perhitungan. Hisab dimaksud

disini adalah metode perhitungan gerak faktual bulan dan matahari untuk menentukan

tanggal satu. Di Indonesia, ilmu hisab disebut juga dengan “falak syar‟ī” yaitu ilmu

yang berkaitan dengan perhitungan waktu-waktu ibadah, diantaranya hisab

(perhitungan) awal bulan. Kerja hisab dalam penentuan awal bulan adalah

memperhitungkan posisi dan pergerakan bulan dan matahari dalam gerak hakikinya.

Khususnya memperkirakan terbit dan tenggelam matahari, menghitung terjadinya

konjungsi, menghitung posisi bulan apakah sudah berada di atas ufuk atau belum dan

seberapa besar posisinya di atas ufuk atau dibawah ufuk. Perhitungan ini biasanya

tertuang dalam rumus-rumus astronomis-matematis yang sudah disederhanakan oleh

para ahli dan tertera dalam buku-buku astronomi modern. Hisab cenderung bersifat

rasional atau ta‟aqqulī, dan isyarat hisab terakomodir dalam al-Qur‟an, antara lain Q.

10: 05 dan Q. 36: 39-40.

Juli 2019 | 5

Gambar Pengamatan Hilal (Sumber Dokumentasi OIF UMSU)

Page 9: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

S A J I A NUTAMA

Secara umum, kriteria awal bulan secara astronomis dengan parameter visibilitas

(imkan rukyat) apabila memenuhi empat hal: (1) telah terjadi ijtimak (konjungsi), (2)

ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, (3) pada saat terbenamnya matahari, hilal

(piringan atas bulan) berada diatas ufuk (wujud), (4) hilal berada pada ambang batas

untuk dapat terlihat.

Dalam praktiknya lagi, secara umum ada dua sistem hisab yang berkembang di

tengah masyarakat yaitu hisab urfi dan hisab hakiki. Hisab Urfi (disebut juga hisab

isthilāhī dan hisab 'adadī), konon dicetus oleh khalifah Umar bin Khatab pada tahun 17

H. Sedangkan hisab hakiki terbagai kepada beberapa bagian: (1)Hisāb Taqribi. Masuk

dalam kategori ini antara lain kitab “Sullam an-Nayyīrain” karya Muhammad Mansur

bin Abdul Hamid Betawi dan “Fath ar-Ra‟uf al-Manān” karya Abu Hamdan Abdul

Jalil.(2) Hisab Taqribi Hakiki.Masuk dalam kategori ini antara lain kitab “Badī‟ah al-

Mītsāl” karya KH. Ma‟sum Jombang, “Al-Khulāshah al-Wāfiyah” karya KH. Zubair Umar

Jailani. (3) Hisab Hakiki Tahkiki (Kontemporer). Masuk dalam kategori ini antara lain:

Accurate Times, Win Hisab, Mon Calc, Jean Meeus, VSOP87, ELP2000 Chapront-Touse,

New Comb, EW Brown, Almanac Nautica, Astronomical Almanac, Mawaqit, Ascript,

Astro Info, Starrynight.[]

Juli 2019 | 6

Gambar Sunset (Sumber Dokumentasi OIF UMSU)

Page 10: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Orionids

Aktif sejak 23 September hingga 27 september.

Orionids

Aktif sejak 23 September hingga 27 september.

Juli 2019 | 7

K h a z a n a h

Bulan Yang Terbelah

Oleh : Mara Taon Ritonga

Peristiwa terbelahnya Bulan

banyak dijumpai dalam Al-Quran, kitab

hadis dan penjelasan dari sahabat-

sahabat Nabi saw.“Imam al-Bukhari

meriwayatkan dari Anas ibn Malik bahwa

penduduk Makkah pernah meminta

Rasulullah saw untuk menunjukkan satu

tanda kerasulan. Lalu Rasulullah saw

memperlihatkan kepada mereka Bulan

yang terbelah. Merekapun melihatnya

terbelah menjadi dua bagian”.Pada

zaman Nabi Muhammad saw, Bulan

pernah terbelah menjadi dua keping.

Bulan tersebut bisa terpecah menjadi dua pecahan adalah sebagai salah satu

dari sekian banyak mukjizat Nabi Muhammad saw. Peristiwa terbelahnya Bulan ini

merupakan representasi dari salah satu kemukjizatan indriawi yang muncul sebagai

penguat bagi Rasulullah saw dalam menghadapi kaum kafir dan musyrik Mekkah, dan

pengingkaran mereka atas Kenabian Nabi Muhammad saw.

Kemukjizatan adalah peristiwa adikodrati yang keluar dari ketentuan sunnatullah. Oleh

karena itu aturan-aturan duniawi ini tidak mungkin bisa memahami mekanisme

terjadinya mukjizat.

Pada peritiwa terbelahnya Bulan orang-orang kafir pada saat itu mengatakan

bahwa Nabi Muhammad saw telah melakukan sihir kepada mereka. Karena orang kafir

pada saat itu belum bisa percaya apa yang mereka saksikan, mereka kemudian

menunggu rombongan para musafir yang baru datang dari perjalanan, dengan

bergegas menuju luar Makkah. Pada saat itu rombongan musafir datang, mereka

bertanya,”apakah kalian melihat ada yang aneh dengan Bulan itu?” mereka menjawab

kami melihat Bulan itu terbelah dua. Kedua belahannya saling berjauhan dan

kemudian menyatu kembali.

Para penelit i ruang angkasa melakukan penelitian terkait dengan hadis Nabi

Muhammad saw yang mengatakan Bulan pernah terbelah. Para penelit i menemukan

adanya rekahan-rekahan yang panjang. Diperkirakan dalamnya rekahan-rekahan

tersebut mencapai ratusan hingga ribuan meter, sementara lebar rekahannya

mencapai lima ribu meter. Para ilmuwan juga menemukan celah pada permukaan

Bulan dan celah tersebut sampai hingga kedalam perut Bulan. Beberapa alat

digunakan untuk meneliti dan memeriksa keadaan celah yang ada pada Bulan

tersebut.

Page 11: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Juli 2019 | 8

K h a z a n a h

Para ilmuwan dari Nasa juga melakukan penelitian dan mereka menemukan

keadaan di dalam permukaan Bulan tersebut dan melihat terdapat celah pada

bagian permukaan Bulan. Ilmuan Nasa menyebut fenomena ini sebagai: `rilles are

still a topic of research` yang berarti fenomena celah ini masih dalam proses

penelitian, Bahkan hingga sekarang pun celah ini masih membingungkan para

ilmuwan dalam menjelasan penyebabnya, dan semua teori yang mereka kemukakan

jauh dari kenyataan gambar yang diperoleh oleh Nasa.

Allah swt berfirman

Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah Bulan. Dan jika mereka melihat

suatu tanda, mereka berpaling dan berkata; sihir yang terus menerus”.(Qs. Al-

Qamar:1-2).

Kesimpulan pembahasan ini secara ilmiah adalah bahwa ada beberapa

mukjizat yang tidak bisa kita tafsirkan secara logika dan bahkah walaupun didukung

dengan kemajuan sains yang begitu canggih, yaitu Allah swt memberikan mukjizat

kepada Nabi Muhammad saw bisa membelah Bulan. Akan tetapi dengan kemajuan

sains dan teknologi manusia diharapkan bisa mencari petunjuk mengenai Bulan yang

pernah terbelah. Dalam Al Qur‟an Allah swtmenjelaskan bahwa Bulan pernah terbelah

dengan jelas dan rinci. Yang kemudian dibuktikan kebenarannya dengan ilmu

pengetahuan modern. Al-Qur‟an lah disamping juga Sunnah- satu satunya sumber

otentik yang bisa dipercaya. Adapun teori-teori yang dicetuskan oleh ilmuan-ilmuan,

maka semuanya dikembalikan kepada Al Qur‟an. Jika sesuai maka diambil, namun

jika berbeda maka Al Qur‟an lebih di dahulukan. Seperti inilah prinsip seorang

muslim dalam meneliti ciptaan Allah swt tersebut.

Gambar: Dokumentasi Tim OIF

Page 12: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Juli 2019 | 9

Sajian Khusus

Mengenal Tiang Keliling bumi

Apa itu Tiang Keliling Bumi?

Tiang Keliling bumi adalah alat yang digunakan untuk mengukur keliling bumi

dengan memanfaatkan sinar matahari. Tiang Keliling bumi terdiri dari sebuah tiang yang

berdiri tegak ke titik zenith serta bidang derajat. Pencetus dari pengukuran keliling bumi

ini adalah Eratosthenes. Ia adalah seorang ilmuwan Mesir yang hidup pada abad ke-3

sebelum Masehi. Ia hidup di kota Alexandria di muara Sungai Nil. Di kota itu

terdapat Perpustakaan Besar Alexandria (salah satu perpustakaan paling penting di dunia)

dan Eratosthenes merupakan kepala perpustakaan tersebut. Melalui laporan-laporan dari

berbagai tempat di kerajaan Mesir, ia kemudian tahu bahwa pada suatu hari di kota Siena

(sekarang kota Aswan), persis pada tengah hari, masyarakat akan bisa melihat pantulan

Matahari di dalam sumur. Setelah itu, ia memanfaatkan fenomena tersebut untuk

mengukur keliling bumi. Pengukuran keliling bumi oleh Eratosthenes didasarkan pada

perbedaan panjang bayangan yang terjadi pada dua tempat di waktu yang sama serta

memanfaatkan pengetahuan tentang trigonometri. Saat bayangan sebuah benda tidak

terlihat, maka inilah yang kemudian dikenal sebagai fenomena hari tanpa bayangan.

Fenomena ini terjadi jika deklinasi matahari sama dengan lintang tempat. Pada saat itu

matahari tepat berada di atas tempat tersebut sehingga bayangan dari benda menjadi

tidak terlihat.

Bagaimana Prinsip Kerja Tiang Keliling Bumi?

Pada prinsipnya cara kerja Tiang Keliling bumi ini sama dengan prinsip yang

dilakukan oleh Erastothenes di mana tiang ini digunakan pada saat sebuah tempat atau

kota mengalami fenomena hari tanpa bayangan. Pada saat itu Matahari tepat berada di

atas tempat tersebut sehingga bayangan dari benda menjadi tidak terlihat. Kapan

fenomena ini terjadi tergantung pada deklinasi tempat.

Oleh : Riskiyan Hadi

Gambar: Dokumentasi Tim OIF

Page 13: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Sajian Khusus

Juli 2019 | 10

Untuk wilayah Medan sendiri yang

memiliki nilai lintang 3o 34‟ LU, fenomena

ini terjadi dua kali dalam setahun yaitu

pada tanggal 29 Maret dan 14

September. Pada saat itu benda-benda

yang berada di tempat atau kota tersebut

tidak memiliki bayangan. Namun, benda-

benda yang ada di kota Medan memiliki

bayangan. Dengan membandingkan

panjang tiang dan bayangan tiang serta

jarak kota Medan terhadap kota yang

terjadi fenomena hari tanpa bayangan,

maka nilai keliling bumi dapat diketahui

dengan tingkat kesalahan sekitar 5% .

Bagaimana Prosedur Penggunaan

Tiang Keliling Bumi?

Dalam prosedur penggunaan Tiang Keliling Bumi, kita memerlukan beberapa

alat tambahan dalam penggunaannya. Yang pertama mistar atau meteran dan

aplikasi Google Earth untuk mengetahui jarak tempat yang mengalami hari tanpa

bayangan. Kami juga telah membuat aplikasi perhitungan untuk mempermudah

dalam menghitung keliling bumi.

Adapun prosedur penggunaan Tiang Keliling Bumi sebagai berikut:

1. Letakkan tiang di tempat terbuka sehingga tiang terkena cahaya Matahari dan

usahakan tempat tersebut datar serta sesuaikan bidang derajat ke arah utara

menggunakan kompas.

2. Ukur tinggi tiang dengan menggunakan penggaris ataupun meteran dan cari

jarak lokasi pengamatan dengan kota yang mengalami hari tanpa bayangan

dengan Google Earth.

3. Setelah mendapatkan semua data yang diperlukan, kita masuk ke dalam proses

perhitungan. Kami telah membuat aplikasi sederhana dalam menghitung keliling

bumi sehingga memudahkan dalam menentukan hasiknya. Adapun cara

perhitungannya adalah sebagai berikut :

a) Buka file Keliling Matahari.xlsm

b) Kemudian masukkan nilai dari tinggi tiang pada kolom tinggi tongkat/tiang

c) Masukkan nilai dari panjang bayangan tiang pada kolom panjang bayangan

d) Masukkan jarak lokasi pengamatan dengan kota yang mengalami hari tanpa

bayangan dengan Google Earth dan masukkan nilainya ke kolom jarak

lokasi.

e) Klik tombol “Hasil” untuk melihat keliling bumi berdasarkan eksperimen.

Hasil akan muncul pada kolom keliling bumi dan untuk menghapus klik

tombol “Hapus” selesai.

Page 14: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Sejarah Baru Astromomi : Gambar Lubang Hitam Pertama

Cahaya halo yang

terang ini disebabkan

oleh gas super panas

yang jatuh ke dalam

Lubang Hitam tersebut.

Sinar terang ini bahkan

lebih terang daripada

cahaya miliaran bintang

di galaksi yang

digabungkan menjadi

satu.

Juli 2019 | 11

S

Oleh : Hariyadi Putraga

Sajian Utama

Gambar Galaksi M87

Lubang Hitam merupakan bagian dari ruang dan waktu yang memiliki gravitasi

yang sangat kuat. Bahkan cahaya tidak dapat kabur dari kekuatan tersebut. Ia juga

menyebabkan suatu objek terlihat “hitam” karena menyerap apapun yang ada di

sekitarnya. Teori relativitas umum memprediksi dibutuhkan massa yang sangat besar

untuk menciptakan Lubang Hitam yang berada di ruang waktu/luar angkasa. Di

sekitar Lubang Hitam terdapat permukaan yang disebut peristiwa horizon (Event

Horizon). Hanya pada bagian inilah sesuatu dapat teramati, karena daerah ini masih

mengandung panjang gelombang cahaya.

etelah beberapa dekade berteori tentang kemungkinan mendapatkan

gambaran Lubang Hitam, astronom akhirnya berhasil mendapatkannya.

Hasilnya memberikan insight baru dalam pengamatan objek misterius.

Astronom merilis gambaran dekat dari sebuah Lubang Hitam, sebuah

penanda yang memperkuat dari teori – teori relativitas dan teori Lubang

Hitam di Luar Angkasa.

Gambar Pertama Lubang Hitam pada Galaksi M87

Pada awalnya, bintang terbentuk dengan kondisi

di mana tingkat radiasi dan gravitasinya seimbang. Saat

bintang kehabisan bahan bakar untuk melakukan fusi

(menghasilkan energi), t ingkat radiasi yang keluar

semakin melemah dibanding dengan gaya gravitasi ke

dalam. Setelah itu, bintang mengalami keruntuhan, dan

kemudian mengalami ledakan supernova. Dalam ledakan

ini ada dua kemungkinan hasilnya, dan salah satunya

adalah lubang hitam.Pengamatan menggunakan teleskop

terhadap Peristiwa Horizon (Event Horizon Telescope)

pada pusat galaksi M87 yang berjarak 53,49 tahun

cahaya

dari Bumi menunjukkan adanya lingkaran cincin terang yang terbentuk dari cahaya

yangdibelokkan oleh gravitasi yang kuat di sekeliling Lubang Hitam.

Page 15: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Juli 2019 | 12

Gambar ini merupakan hasil kerja yang dilakukan lebih dari 10 tahun berkat

kolaborasi Teleskop Event Horizon. Teleskop Radio yang berada di sekeliling dunia

digunakan untuk mendapatkan gambaran tersebut. Hal ini sendiri dideskripsikan sebagai

“Loncatan Besar untuk Peradaban Manusia”.

Sajian Utama

Gambaran yang dihasilkan

mendekati bentuk Model yang

dikerjakan bersama-sama

menggunakan Model GRMHD.

Target utama dari observasi ini

adalah Lubang Hitam pada pusat

galaksi Bima Sakti, Sagitarius A*

yang ukurannya 1000 kali lebih

kecil daripada yang berada pada

galaksi M87. Lubang Hitam pada

M87 diambil berulang kali dengan

mengamati bagaimana Lubang

Hitam berubah atau tidak.

Seiring perjalanan waktu,

astronom dapat mempelajari fitur

stabil dari Lubang Hitam dan

mengamati bagaimana material

menghilang melintasi Horizon

Peristiwa.

Proyek ini sendiri diperkirakan menggunakan lebih dari 1000 harddisk yang isinya

sekitar sekitar 5 petabyte data dalam pengolahannya. Gambaran Lubang Hitam pada

M87 lebih dekat ke salah satu kutubnya, bukan dari depan. Lubang Hitam ini memiliki

bentuk mirip bulan sabit yang jauh lebih terang di kiri bawah, yang menunjukkan

kemungkinan ia sedang dalam keadaan berputar. Materi yang mengorbit di Lubang

Hitam ini juga akan berputar, dan ruang waktu itu sendiri akan melengkung di sekitaran

Lubang hitam. Hal ini berarti material yang bergerak ke arah pengamat akan tampak

lebih cerah. Sementara material yang menjauh dari kita akan tampak lebih redup,

seperti yang dilihat dalam gambar M87.

Profesor dari Universitas Hawaii, Larry Kimura menjadi sosok yang mengadopsi

nama untuk Lubang Hitam. Pada gambar diberikan nama “Powehi” yang diambil dari

frasa Hawaii yang memiliki arti sumber gelap ciptaan yang tak berkesudahan. Powehi

juga dikenal sebagai nyanyian Hawaii abad ke-18 yang mengisahkan tentang

penciptaan.

Page 16: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Kriteria 29 dan RHI SUMUT

Juli 2019 | 13

S A J I A N KHUSUS

Oleh : Muhammad Hidayat

Bulan Syawal baru saja kita lewati dan kita akan menyambut bulan Dzulhijjah.

Dalam penentuan awal bulan hijriah yang terkait dengan pelaksanaan ibadah seperti

bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijah terkadang kita harus dapat memahaminya

secara utuh agar dapat memahaminya lebih dewasa jika terjadi perbedaan dalam

penetapannya.

Pada tulisan ini penulis akan mencoba mengenalkan beberapa metode

penentuan awal bulan yang ada di Indonesia, diantaranya metode yang cukup

menarik untuk dikaji lebih dalam yang semakin populer akhir-akhir ini yakni Kriteria

29 dan Kriteria RHI SUMUT (Rukyatul Hilal Indonesia). Dua kriteria ini berbeda

dengan Kriteria Hisab Wujudul Hilal oleh Muhammadiyah, Imkanur Rukyat 2 3 8 oleh

Pemerintah dan Rukyatul Hilal oleh Nahdlatul Ulama.

Kriteria 29 merupakan salah satu usulan dalam merumuskan pembuatan

sistem penanggalan Hijriah yang didasarkan pada waktu pelaksanaan rukyat hilal

yang digagas oleh K.H. Hendro Setyanto, M.Si. Beliau adalah Direktur Imaah Noong

Observatory yang berada di Bandung. Dasar dari kriteria ini adalah menetapkan

waktu rukyat sebagai tanggal 29 setiap bulannya. Keberadaan hilal atau peristiwa

konjungsi (ijtimak) merupakan syarat sebagai tanggal 29 pada bulan Hijriah. Kriteria

yang digunakan RHI SUMUT juga hampir sama halnya dengan kriteria 29 yaitu

memastikan hilal berada di atas ufuk ketika pelaksanaan rukyat pada tanggal 29. RHI

SUMUT diketuai oleh Bambang Eko Lasmadi dan sekretariatnya berada di Jl. Tanah

600 Marelan Raya Gg. Keluarga no. 30 Medan. RHI merupakan sebuah wadah

kelembagaan bagi para penggiat ilmu falak dan memiliki jaringan angota yang

tersebar di seluruh Indonesia bahkan beberapa di antaranya berdomisili di luar

negeri.

Dengan menggunakan dua kriteria di atas dapat dipastikan tidak akan terjadi

pelaksanaan rukyat maupun penggunaan hisab dengan posisi hilal berada di bawah

ufuk ketika tanggal 29 hijriah pada tiap-tiap bulan, sebagaimana yang terjadi pada

kriteria lain yang digunakan pada saat ini.

K h a z a n a h

(Sumber Gambar : Liputan6.com)

Page 17: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Adapun perbedaan dari dua kriteria di atas terletak pada penetapan tanggal 1

Hijriah. Jika menggunakan kriteria 29 maka penetapan tanggal 1 hijriah akan

ditentukan dengan perhitungan mundur dari tanggal 29 yang telah ditetapkan maka

hari sebelumnya tanggal 28 seterusnya hingga mendapatkan tanggal satu dan begitu

juga untuk tanggal 30 ditentukan dengan perhitungan mundur dari bulan setelahnya,

dengan kata lain tanggal 30 boleh ada dan boleh tidak, sebagaimana kita ketahui umur

bulan hijriah yaitu berkisar 29-30 hari.

Jika menggunakan Kriteria RHI SUMUT maka penetapan tanggal 1 hijriah akan

ditentukan berdasarkan hasil pengamatan rukyat pada tanggal 29. Jadi untuk

menetapkan tanggal 1 dari bulan baru kita harus menetapkan tanggal 29 dari bulan

sebelumnya secara benar. Tanggal 1 benar harus memperhatikan kemungkinan

kesalahan, kemungkinan kesalahan diantaranya peluang istikmal terjadi karena di

tempat rukyat tidak terlihat dan di tempat lain terlihat. Seandainya hilal tidak terlihat

lalu melakukan istikmal, maka harus merukyat tanggal 28 nanti pada bulan berikutnya

untuk mengetahui benarkah istikmal yang dilakukan, mungkin ada orang di tempat lain

yang melihat hilal tersebut, jadi ada peluang memperbaiki. Penggunaan Kriteria RHI

SUMUT juga memperhatikan matlak untuk suatu daerah, dan tidak berlaku untuk

wilayah Indonesia secara keseluruhan.

Fokus dari dua kriteria di atas adalah menetapkan tanggal 29 hijriah ketika hilal

sudah berada di atas ufuk. Permasalahan ini muncul karena sering kali dijumpai hilal

berada di bawah ufuk ketika kegiatan rukyat berlangsung pada tanggal tersebut

dilaksanakan maupun pada hasil hisab. Pada mulanya, hal tersebut tampak wajar dalam

penanggalan hijriah. Namun, jika direnungkan hal tersebut tampak kurang tepat karena

rukyat hilal menjadi tidak mempunyai fungsi dan terasa aneh bagi yang berpaham

rukyat sebagai penentuan awal bulan hijriah. Sebab, masyarakat Muslim atau kelompok

yang berpaham rukyat tetap melaksanakan rukyat ketika mengetahui hilal diyakini

dengan pasti tidak akan ada. Padahal tidak mungkin Rasulullah saw membuat sesuatu

yang bertentangan dengan ilmu alam, sehingga karena itu kriteria yang menjadikan

hilal harus di bawah ufuk perlu dikaji ulang. Ini adalah beberapa argumentasi yang

dijelaskan oleh pentingnya penggunaan dua kriteria di atas. Semoga tulisan ini dapat

memacu kita untuk lebih banyak mengkaji, menelaah, memahami dari berbagai metode

penentuan Awal Bulan yang ada di Indonesia semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

Wallahu A‟lam.

Juli 2019 | 14

Gambar Hilal (Sumber : Dokumentasi Tim OIF UMSU)

K h a z a n a h

Page 18: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

S A J I A N KHUSUS

Beberapa Literatur Tentang

Kalender Islam Global

Juli 2019 | 15

“at-Taqwim al-Qamary al-Islamy al-

Muwahhad” (Kalender Kamariah Islam.

Sang penulisnya adalah seorang insinyur

pos dan telekomunikasi asal Maroko.

Judul bukunya ini sekaligus menjadi

nama usulan kalendernya. Konsep besar

Jamaluddin dalam buku ini adalah hendak

menyatukan seluruh dunia dalam satu

sistem penjadwalan waktu yang terpadu

(unifikatif). Poin penting dalam buku ini

Jamaluddin mengemukakan tiga prinsip

dan tujuh syarat. Selain itu, dalam buku

ini Jamaluddin juga mengonsepsi dan

menginisiasi apa yang disebut dengan

„hari universal‟.

Kedua, “Kaifa Nuwahhid at-Taqwim

al-Hijry fi al-„Alam al-Islamy” Karya

Husain Fathi.Buku ini diterbitkan di Cairo

oleh Mathba‟ah Muhammad Ali Shabih wa

Auladuhu (cet. I, 1389/1970). Buku ini

terdiri dari enam pembahasan. Dalam

konsepsi kalender globalnya, Husain Fathi

berpandangan bahwa kota Mekah

(Kakbah) mesti dijadikan sebagai marjak

dengan sejumlah alasan diantaranya

karena kesakralan kota mulia ini. Selain

itu, Mekah (Kakbah) lebih mudah

diterima umat Muslim di seluruh dunia

karena kesuciannya dan ia menjadi kiblat

umat Muslim di seluruh dunia.

Oleh : Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar

Dengan alasan ini, menurut Husain

Fathi, kita bisa menyeragamkan rukyat

yaitu tatkala hilal teramati setelah gurub

di salah satu kota Mekah atau Madinah.

Adapun jika hilal terhalang awan maka ia

tidak menjadi penghalang sehingga kita

bisa menetapkan keesokan harinya

sebagai awal bulan dan berlaku bagi

seluruh dunia Islam (hal 34).

Konsepsi global ini ia kemukakan

mengingat semakin meluasnya wilayah-

wilayah Islam baik di Timur maupun di

Barat dengan durasi perbedaan waktu

sekitar 10 jam (h. 33). Oleh karena itu

diperlukan penetapan posisi definitif

untuk dijadikan standar perhitungan

astronomi. Dalam hal ini dipilih bujur 40

derajat Timur yang mana melewati kota

Mekah dan Madinah dimana Kakbah ada

di dalamnya. Juga, karena garis itu

berada dipertengahan wilayah-wilayah

(negara) Muslim dunia, kecuali

Indonesia. Indonesia berada di ujung

Timur dengan perbedaan waktu sekitar 5

jam.

Ketiga, “Itsbat asy-Syuhur al-

Hilaliyyah wa Musykilah at-Tauqit al-

Islamy” Karya Nidlal Qassum,

Muhammad al-„Atby, dan Karim

Mizyan.Buku ini diterbitkan oleh Dar ath-

Thali‟ah, Beirut, cet. II, 1997. Buku ini

terdiri dari tujuh pembahasan (fasal),

dimana pada masing-masing fasal

terdapat banyak sub-sub pembahasan.

ertama,“At-Taqwim al-Qamary

al-Islamy al-Muwahhad” karya

Jamaluddin „Abd ar-Raziq.Buku

P

Page 19: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Juli 2019 | 16

S A J I A N KHUSUS

Fasal pertama tentang metode

penetapan bulan dalam fikih Islam klasik.

Disini diuraikan pendapat-pendapat mazhab

fikih beserta kritik dan komparasinya. Fasal

kedua, penetapan awal bulan di kalangan

astrononom era Islam. Disini dibahas

tentang ilmu falak era klasik, konsepsi

ptolemeus tentang bulan, dan rukyatul hilal

dikalangan astronom Muslim. Fasal ketiga,

penetapan awal bulan menurut astronomi

modern. Disini dibahas tentang pergerakan

bulan di langit, standar astronomi sesudah

era Islam, sumbangan di bidang observasi,

garis tanggal, dan lain-lain. Fasal keempat,

rincian fikih terhadap aspek-aspek ilmiah

yang diusulkan. Fasal kelima, aspek syar‟i

tentang berpegang pada hisab astronomi

dalam menetapkan awal bulan. Fasal

keenam, unifikasi penjadwalan waktu dalam

Islam. Fasal ketujuh, kesimpulan dan saran.

Pembahasan kalender Islam (zonal)

dalam buku ini terdapat pada bab keeam

dimana menurut para penulisnya kawasan

dunia dibagi menjadi empat zona tanggal

(hal 119-120). Menurut mereka lagi, buku ini

terhitung sebagai karya pertama (dalam

bahasa Arab) secara kritis dan rinci yang

berbicara tentang kalender Islam.

Keempat, “Tathbiqat al-Hisabat al-

Falakiyyah fi al-Masa‟il al-Islamiyyah”ditulis

olehMuhammad Syaukat Audah dan Nidlal

Qassum.Buku ini merupakan kumpulan

makalah hasil seminar pada tanggal 13-14

Desember 2006 di Abu Dhabi, Uni Emirat

Arab. Makalah-makalah dalam seminar ini

ditulis dan disusun ulang oleh Muhammad

Syaukat Audah dan Nidlal Qassum. Secara

keseluruhan makalah-makalah itu terdiri

dari 27 makalah, 16 diantaranya makalah

berbahasa Arab, dan 11 makalah

berbahasa Inggris.

Dari 27 artikel itu, ada 3 artikel yang

secara khusus membahas tentang kalender

Islam, yaitu: (1) Al-Hilal wa at-Taqwim al-

Hijry bi al-Mamlakah al-Maghribiyyah oleh

Ali Umrawi (hal 29-34). (2) At-Taqwim al-

Qamary al-Islamy al-Muwahhad oleh

Jamaluddin „Abd ar-Raziq (hal 73-82). (3)

Akhir al-Muqtarahat li Hall Musykilah at-

Taqwim al-Islamy oleh Nidlal Qassum (hal

83-96).Sementara itu makalah-makalah

selebihnya berbicara tentang aplikasi

astronomi dalam ibadah seperti masalah

hilal dan rukyat, waktu salat, arah kiblat,

dan ilmu falak secara umum.[]

(Sumber gambar : Internet )

Page 20: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Juli 2019 | 17

WAWANCARA TOKOH

Dr. H.M. Ma’rifat Iman KH., M.A. Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah

Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI

Bagaimana sejarah perjalanan ustaz belajar ilmu falak ?

Saya belajar ilmu falak pertama kali di tingkat „Aliyah kepada seorang guru yang

mengajarkan ilmu falak.Tapi waktu itu beliau belum mengajarkan ilmu falak secara formal

dan terstruktur.Lalu kemudian, di tingkat perguruan tinggi. Ketika itu karena saya sudah

memiliki dasar yang baik tentang ilmu itu falak, maka ketika di IAIN saat saya kuliah

semester 2, saya mulai mengajar ilmu falak.

Pada saat itu saya yang dikatakan paling menonjol dalam pengetahuan falak sering

kali menjadi asisten untuk memberikan tambahan penjelasan kepada teman-teman

mahasiswa.Selesai kuliah di IAIN, saya mendapatkan gelar sarjana muda dengan gelar BA

(Bachelor of Arts).Saya ketika itu membahas kitab Sullam al-Nayyiran, kitab yang

berkenaan dengan Ilmu Falak yang sifatnya tradisional, tetapi sangat banyak manfaatnya

karena kita dapat mengetahui perhitungan dengan bahasa Arab basic, yaitu dengan

angkaabajadun hawajun

Edisi Wawancara kali ini bersama Bapak Dr. KH. M. Ma‟rifat Iman, M.A. yang

dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2019 / 19 Ramadan 1440 H. Beliau merupakan wakil

ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan juga wakil sekretaris

Komisi Fatwa MUI yang berdomisili di Jakarta. Wawancara ini dilakukan ketika beliau

datang ke kota Medan untuk mengisi kegiatan di Kantor MUI Sumatera Utara. Setelah

menghadiri kegiatan di MUI SUMUT, beliau singgah di OIF UMSU untuk melihat dan

berdiskusi ringan dengan para Tim OIF UMSU seputar ilmu falak. Kegiatan wawancara

dan temu ramah tersebut ditutup dengan buka puasa bersama. Berikut ini adalah hasil

wawancara bersama beliau.

Page 21: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Memandang Tim Hisab Rukyat sangat erat kaitannya dengan penentuan awal Bulan

Kamariah, bagaimana pandangan Bapak terhadap kedua metode yakni hisab dan rukyat dalam penentuan awal bulan, apa kelebihan dan kelemahan kedua metode

ini, serta mana yang lebih dapat dijadikan patokan? Keduanya digunakan secara berimbang, namun dalam pandangan saya, adanya ilmu

hisab yang kita pelajari saat ini tentu merupakan hasil dari pengamatan terdahulu kemudian dilakukan pencatatan hingga pola pergerakan benda langit bisa kita perhitungkan untuk

selanjutnya. Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI selaku pihak pemerintah berupaya merangkul kedua metode ini dalam bentuk menerima metode hisab untuk penentuan awal bulan diikuti dengan kegiatan rukyat sebagai bentuk pengamalan sunnah Rasul.

Menanggapi tema pembahasan yang belakangan ini menjadi sering diangkat oleh penggiat ilmu falak di Indonesia yaitu tentang revitalisasi ilmu falak baik berupa teknologi yang digunakan, simulasi, kalkulasi dan sebagainya. Bagaimana Bapak menanggapi hal ini? Perlukah revitalisasi ini dilakukan?

Perlu dilakukan dan saat ini revitalisasi itu telah berjalan dan kita juga telah mengikutinya, baik dari segi perkembangan teknologi yang digunakan maupun peningkatan

kemampuan sumber daya manusianya. Dalam pandangan saya OIF UMSU juga telah turut berkontribusi dengan pengadaan alat-alat yang canggih. Sedangkan dari Tim Hisab Rukyat

telah mengembangkan sayapnya dengan merekrut anggota hingga ke daerah-daerah untuk memudahkan kegiatan hisab rukyat di daerah.

Bagaimana suka duka Bapak selama menggeluti bidang Rukyat ini ? Sepertinya cenderung lebih banyak duka dibandingkan dengan suka seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya. Beberapa waktu yang lalu, Kemenag RI Kanwil Sumut

berinisiatif mengirimkan delegasi untuk turun hingga ke daerah-daerah yang jarang tersentuh seperti Nias. Disana kita melakukan sosialisasi ilmu falak terutama dalam hal pengukuran arah kiblat. Sayangnya, setelah kita berhasil mengakurasi arah kiblat di sana, sekembalinya

kami dari sana arah kiblat dikembalikan lagi seperti semula, ini tentu men

WAWANCARA TOKOH

Jadi abaja itu 1234. 4 itu dal, jim itu 3, dan seterusnya. Alhamdulillah saya dapat

menyelesaikan dengan baik gelar sarjana muda saya.Kemudian ketika saya mengambil

sarjana penuh (dengan gelar Drs), saya membahas perbandingan pendapat ulama tentang

menentukan awal bulan. Ketika ujian, sayadiuji oleh dosen sampai dua jam dan

mendapatkan nilai baik.

Ketika mengambil master, tesis saya membahas metode falak Saadoeddin Djambek.

Saya membahas bagaimana pak Saadoeddin - yang merupakan ahli astronomi Islam -

mengemukakan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu falak dalam beberapa bukunya yang

tipis.Saya pelajari semua, lalu saya analisis pemahaman falaknya, dan kemudian

Alhamdulilah saya bisa mendapatkan gelar master.Terakhir, saya mengambil doktoral

dengan disertasi yang membahas kalender islam internasional. Saya membahas berbagai

hal pandangan dunia tentang kalender,lalu saya bukukan dengan judul Kalender

Pemersatu Dunia Islam.

Nah, itu merupakan riwayat pendidikan yang saya pelajari secara formal. Sementara

yang informal,dari tahun 90-an saya menjadi perwakilan Muhammadiyah di badan hisab-

rukyat, yang belakangan ini bernama tim hisab dan rukyat.

Juli 2019 | 18

Menurut pandangan ustaz apa sisi lain dari Ilmu falak yang menarik untuk

kita ketahui ?

Ilmu falak sesungguhnya adalah ilmu yang luas. Selain masalah penentuan waktu-

waktu ibadah, ilmu falak juga membahas tentang penentuan arah kiblat, penentuan awal

bulan kamariyah, dan perhitungan mengenai gerhana bulan dan matahari. Aspek lain yang

perlu kita ketahui adalah bahwa ilmu falak ini memiliki dimensi lain dalam tata ruang.Di

China, ada yang bernama feng shui, suatu keyakinan tentang bagaimana seseorang harus

menghadapkan rumahnya yang akan dibangun kearah mana. Kalau didalam ilmu falak

dipelajari bahwa untuk membangun rumah sebaiknya diarahkan ke arah terbit matahari.

Page 22: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

WAWANCARA TOKOH

Juli 2019 | 19

Tanggapan ustaz terhadap OIF UMSU, ataupun saran kritik, dan juga nasehat

untuk kami generasi muda agar lebih semangat dalam mempelajari ilmu falak?

Sebagai orang Muhammadiyah saya bangga adanya OIF dan saya bahagia, gembira,

senang bahwa ternyata unsur kelembagaan amal usaha Muhammadiyah ada yang sudah

melakukan hal-hal baik. Tentu untuk sampai pada sesuatu yang terbaik tidak boleh putus

asa, harus selalu berusaha meningkatkan diri, baik dari sarana-prasarana maupun kajian-

kajian berkaitan dengan pengembangan OIF.Kalaupun ada kritik, saran, dan sebagainya

diterima dengan hati yang jernih dan legowo, karena itu menjadi pembejaran motivasi

bagi kita untuk selalu memperbaiki diri.

Kemudian di ilmu fikih juga dibahas tentang buang air itu jangan menghadap kearah

kiblat. Hal itu juga sebetulnya didasarkan pada ilmu falak, di mana seseorang ketika buang

air kecil dan besar itu memang tidak baik jika menghadap kearah kiblat. Saya memang

tidak menjelaskan secara detail tidak baiknya itu seperti apa. Demikian halnya mengenai

bagaimana membangun rumah jangan dipinggir sungai, laut atau dibawah pohon besar.

Semua itu ternyata ada argumentasi dan alasan logis dalam ilmu falak. Maksudnya

mungkin sederhana saja orang tidak boleh membangun rumah dipinggir laut dan sungai

dikhawatirkan terjadi sesuatu yang membahayakan jiwa orang tersebut.Misalkan kalau

buat rumah di pinggir laut bisa terkena tsunami, kalau di pinggir sungai bisaterkena banjir,

kalau dibawah pohon dikhwatirkan pohonnya akan roboh dan menimpa rumah kita.

Ada juga model-model pengembangan pengobatan melalui ilmu falak, doa-doa khusus,dan

praktek-prektek tertentu.Dengan semua obat itu, orang dapat sembuh dari penyakitnya.

Demikian pula dengan persoalan mencari seseorang yang hilang, masalah rejeki, jodoh,

dan lain sebagainya. Semua itu dibahas dalam ilmu falak.Namun kita sebagai orang

Muhammadiyah tentu menghindarkan diri dari hal-hal seperti itu, karena sifatnya tidak

syar‟i apalagi dikaitkan dengan rezeki dan jodoh yang merupakan hak preogratif dari Allah

swt .

Page 23: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

WAWANCARA TOKOH

Juli 2019 | 20

Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. H. M. Ma‟rifat Iman KH., M.A. yang

telah berkunjung ke OIF UMSU dan membagi ilmu dan pengetahuannya kepada kami

Tim OIF UMSU yang belum pernah kami dapatkan sebelumnya semoga bapak selalu

diberikan kesehatan.

Sebagai penutup kepala OIF UMSU Bapak Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar,

MA memberikan cindera mata yaitu sebuah buku terbaru beliau yang berjudul

Astronom Muslim.

Penyerahan hadiah buku dari Kepala OIF UMSU kepada Bapak Dr. H. M. Ma‟rifat Iman KH., M.A.

(Sumber Dokumentasi OIF UMSU)

Page 24: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

K A J I A N

MawarMerahDi Angkasa

Nebula adalah awan antar bintang

dengan kumpulan debu, gas, hidrogen,

helium dan plasma. Nebula merupakan

sebagai tempat pembibitan atau

kelahiran bintang-bintang baru. Nebula

adalah salah satu penting bagi kelahiran

bintang-bintang baru. Tanpa adanya

Nebula, tidak akan pernah lahir bintang-

bintang baru. Nebula sendiri seperti

bagaikan kabut yang sangat gelap yang

memenuhi ruang-ruang di dalam satu

Galaksi. Pada bagian Nebula tersebut

terdapat beberapa zat yang dikira

sebagai zat pembentuk sebuah bintang

baru.

Juli 2019 | 21

Oleh : Marataon Ritonga

Allah swt berfirman

“maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti minyak”.

(Qs. Ar-Rahman:37)

Di luar angkasa terdapat beberapa benda langit seperti; Planet, Galaksi, Bintang, Lubang

Hitam dan Nebula. Di alam semesta yang sangat luas ini banyak bertaburan Nebula

seperti; Nebula Orion, Nebula Kepala Kuda, Nebula Mata Kucing dan Nebula yang

lainnya.

Zat yang ada di dalam Nebula itu sering juga disebut dengan nama protobintang.

Nebula sendiri memiliki suhu yang sangat tinggi yang mengakibatkan adanya kelahiran

bintang-bintang baru. Ketika sebuah Nebula diamati menggunakan teleskop atau dengan

alat lainnya;seperti kamera, maka akan terlihat bentuk Nebula tersebut sangat unik dan

bentuknya berbeda dengan Nebula yang lainnya. Pembentukan Nebula sendiri terbentuk

saat dari bagian medium antar bintang mengalami keruntuhan gravitasi. Dengan daya

tarikan gravitasi menyebabkan gas pada medium antar bintang mengumpal, dan

membentuk daerah dengan kepadatan yang lebih besar. Beberapa Nebula ada yang

terbentuk dari hasil ledakan supernova, sebuah pergolakan kematian bintang-bintang

raksasa yang tidak memiliki umur yang panjang. Material yang terlempar dari ledakan

supernova kemudian terionisasi oleh energi pada intinya, yang biasanya adalah sebuah

bintang Neutron.

Gambar: Dokumentasi TIM OIF

Page 25: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

K A J I A N

Juli 2019 | 22

Seperti Nebula Orion yang berhasil didokumentasikan oleh Observatorium Ilmu Falak

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara atau biasa disingkat dengan (OIF UMSU).

Nebula yang lebih mudah diamati dengan teleskop yaitu; Nebula Orion atau

sering juga disebut Messier 42. Disingkat M42. Nebula Orion adalah objek ke-42 dalam

daftar yang disusun oleh ahli astronomi legendaries Charles Messier.

Nebula yang berhasil didokumentasikan oleh tim OIF UMSU dengan

menggunakan teleskop dan kamera lainnya adalah Nebula Orion. Nebula Orion sendiri

merupakan Nebula yang paling sering kita amati ketika di malam hari dan dapat dilihat

walaupun hanya menggunakan mata telanjang asalkan suasan pengamatan Nebula

tersebut jauh dari perkotaan atau minim dari cahaya. Hal tersebut disebabkan karena

faktor jaraknya yang relative dekat dengan Bumi. Jarak Nebula Orion dengan Bumi

diperkirakan sekitar 24 tahun cahaya di konstelasi Orion. Foto Nebula Orion yang

berhasil didokumentasikan oleh tim OIF UMSU di atas, merupakan potretan perdana

setelah beberapa kali mencoba mengamatinya, baik menggunakan mata telanjang

ataupun dibantu dengan teleskop dan kamera lainnya.

Gambar: Dokumentasi TIM OIF

Page 26: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Juli 2019 | 23

K A J I A N

Oleh : Nova Anggraini

MENGENAL NOVA DAN SUPERNOVA

Alam semesta tidak hanya berisi

bintang, planet dan galaksi, tetapi ada

juga benda-benda atau reaksi kosmik

seperti nova dan supernova. Perlu

diketahui bersama bahwa nova dan

supernova itu berbeda. Berikut

penjelasannya:

Nova

Nova dalam bahasa latin artinya

bintang baru. Ini merupakan sebuah

ledakan bintang yang terjadi akibat

adanya interaksi dua sistem bintang

ganda. Kedua bintang ini tidak

bertubrukan dan tidak juga saling

menjauh. Nova merupakan ledakan

bintang yang terjadi di katai putih dengan

terang maksimum -1,1 magnitudo dan

minimum hanya 10.5 magnitudo. Peristiwa

nova terjadi sebagai akibat dari bintang

yang kembali menyala setelah bertahun-

tahun mati.

Supernova

Supernova adalah ledakan dari

suatu bintang di galaksi yang

memancarkan energi yang teramat besar.

Peristiwa supernova ini menandai

berakhirnya riwayat suatu bintang.

Bintang yang mengalami supernova akan

tampak sangat cermerlang dan bahkan

kecermerlangannya bisa mencapai ratusan

kali cahaya bintang tersebut semula.

Pancaran energi yang dipancarkan saat

supernova terjadi dalam beberapa detik

saja dapat menyamai pancaran energi

sebuah bintang dalam kurun waktu jutaan

hingga milyaran tahun. Pancaran energi

supernova dapat dihitung berdasarkan

sifat-sifat pancaran radiasinya.

Supernova biasa terjadi dikarenakan

habisnya usia suatu bintang saat bahan-

bahan nuklir pada inti bintang telah habis,

di mana tidak akan dapat terjadi reaksi

fusi nuklir yang merupakan penyokong

hidup suatu bintang.

Sumber foto : internet

Sumber foto : internet

Page 27: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

K A J I A N

Juli 2019 | 24

Berdasarkan pada garis spektrum yang ada pada supernova, maka akan didapatkan

beberapa jenis supernova:

Supernova tipe Ia dan tipe Ib/c. Pada supernova ini tidak ditemukan adanya

garis spektrum hidrogen.

Supernova tipe II. Pada supernova ini ditemukan adanya garis spektrum

hidrogen.

Hipernova. Energi ini jauh lebih besar dibandingkan energi saat supernova tipe

lain terjadi.

Proses Terjadinya Supernova

Proses ini diawali dengan pembengkakan pada bintang. Suatu bintang membengkak

karena mengirimkan inti helium ke permukaan, sehingga bintang tersebut menjadi

bintang raksasa yang amat besar dan berwarna merah. Di bagian dalamnya, inti

bintang akan menyusut. Karena penyusutan ini bintang semakin panas dan padat.

Saat semua inti bintang telah hilang dan yang tertinggal di dalam hanyalah unsur

besi, maka kurang dari satu detik kemudian suatu bintang memasuki tahap akhir dari

kehancurannya. Setelah itu suhu pada inti bintang bertambah hingga mencapai 100

milyar derajat celcius. Kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut.

Dampak dari Supernova

Supernova memiliki dampak bagi kehidupan di luar bintang tersebut,

diantaranya ialah menghasilkan logam. Pada reaksi ini dilahirkan unsur-unsur yang

lebih berat dari hidrogen dan helium. Diasumsikan unsur atau materi tersebut

kemudian bergabung membentuk suatu bintang baru atau bahkan planet di alam

semesta. Jutaan bintang yang mati dengan cara meledak dalam jarak yang cukup

dekat ke bumi akan membawa perubahan pada atmosfer bumi. Salah satu perubahan

yang terjadi adalah penipisan lapisan ozon.

Supernova yang Telah Diamati

Ledakan supernova 1994D seperti sebuah titik terang yang terjadi di bagian

luar galaksi NGC 4526. Sinar yang dipancarkannya selama beberapa minggu setelah

ledakan tersebut menunjukkan bahwa supernova tersebut merupakan supernova tipe

Ia.

Supernova 1987Aditampilkan dalam gambar teleskop luar angkasa Hubble

NASA / ESA. Sisa supernova dikelilingi oleh cincin material luar dan dalam. Para

astronom di belahan bumi Selatan menyaksikan ledakan cemerlang bintang ini pada

23 Februari 1987.

Setelah peristiwa supernova terjadi ternyata menyisakan beberapa bintang berdenyut

dengan ukuran yang sangat kecil dengan massa yang sangat berat. Bintang ini

dinamakan Pulsar atau Binyut (Bintang Berdenyut). Proses ini akan berakhir pada

sebuah bintang netron. Bintang netron ini berasal dari supernova. Ledakannya jauh

lebih besar dan padat daripada matahari yang menghasilkan bintang netron cebol

hitam yang tidak tampak. Cebol hitam inilah yang disebut dengan Lubang Hitam

(Black-Hole).

Page 28: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Juli 2019 | 25

Sajian Khusus

Ayo Menghitung Percepatan Gravitasi Bumi dengan

Ayunan Matematis

Ayunan Matematis merupakan suatu partikel massa yang

tergantung oleh suatu titik tetap pada seutas tali, di mana massa

tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat bertambah panjang.

Ayunan Matematis merupakan salah satu contoh gerak isolasi.

Gerak isolasi adalah gerakan yang berulang-ulang seperti maju-

mundur, atas-bawah, dan kanan-kiri yang berulang pada selang

waktu dan lintasan yang sama.

Ayunan Matematis terdiri dari seutas tali yang dianggap tidak

mempunyai massa dan sebuah beban di ikat di ujung bawah tali.

Ujung atas tali diikatkan pada posisi tetap. Beban bergantung

bebas dan bergerak bolak-balik akibat pengaruh gravitasi bumi.

Sifat bandul matematis sederhana adalah simpangan tidak boleh

terlalu besar. Jika simpangan sangat besar maka gaya yang

bekerja pada benda tidak lagi berbanding lurus dengan

simpangan. Gaya berbanding lurus simpangan hanya untuk

simpangan kecil. Ayunan Matematis dapat digunakan untuk

menghitung percepatan gravitasi bumi di suatu tempat.

Oleh : Leo Hermawan

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang

mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi mempunyai percepatan yang disimbolkan

sebagai (g) di mana ia menunjukan rata-rata percepatan yang dihasilkan medan

gravitasi bumi. Nilai percepatan gravitasi bumi berbeda dari suatu tempat ke tempat lain

tergantung ketinggian dan kondisi geologi. Ayunan Matematis dapat digunakan untuk

menghitung percepatan gravitasi bumi di tempat mana saja kita berada, baik kita berada

di daerah pengunungan, lembah ataupun pantai serta penggunaannya juga sangat

praktis dan sederhana.

Ayunan Matematis dapat kita buat sendiri dari bahan-bahan yang ada di sekitar

kita serta perhitungan percepatan gravitasi juga dapat dilakukan sendiri, pada kali ini

kita akan menghitung percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan perhitungan

Microsoft Excel yang sudah kami susun agar memudahkan dalam menghitung gravitasi

bumi di suatu tempat. Berikut ini adalah cara pembuatan Ayunan Matematis dan cara

penggunaan Ayunan Matematis untuk menghitung percepatan gravitasi bumi di suatu

tempat.

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Ayunan Matematis adalah

sebagai berikut:

1. Bandul, digunakan sebagai pemberat.

2. Statif, digunakan sebagai penjepit tali dan meletakan busur derajat.

3. Busur, digunakan untuk mengukur sudut pengayunan tali.

4. Tali, digunakan untuk pengayun dan meletakan bandul.

5. Papan berukuran 25 cm x 40 cm, digunakan untuk membuat dudukan pada Ayunan

Matematis

Sumber foto : Tim OIF

Page 29: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Alat ini dapat kita gunakan untuk

mengukur besar percepatan gravitasi bumi

di daerah mana saja, serta penggunaannya

6. Mistar/penggaris, digunakan sebagi pengukur panjang tali.

7. Stopwatch, digunakan untuk menghitung waktu saat bandul Ayunan Matematis

mengayun ketika dilakukan praktikum penghitungan percepatan gravitasi dalam

pengambilan data waktu periode bandul pengayun (getaran).

Cara pembuatan Ayunan Matematis dapat dilakukan dengan merangkai bahan-bahan

yang sudah kita sediakan menjadi bentuk seperti berikut ini:

Setelah bahan-bahan untuk membuat Ayunan Matematis selesai dirangkai seperti

pada gambar di atas maka hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara

menggunakan Ayunan Matematis untuk menghitung percepatan gravitasi suatu tempat.

Cara penggunaannya adalah sebagai berikut:

Sajian Khusus

1. Buka file perhitungan Ayunan Matematis

yang berbentuk Microsoft Excel yang

sudah diprogram (dibuat)

2. Pertama, kita akan mengukur panjang

tali Ayunan Matematis untuk percobaan

pertama. Contoh percobaan pertama

ialah dengan panjang tali 70 cm. Setelah

tali kita ukur dengan mistar sepanjang

70 cm kemudian kita masukkan panjang

tali pada kolom “Panjang Tali” seperti

pada gambar di bawah ini:

3. Kemudian simpangkan bandul sebesar

10 derajat - besar sudut dapat diukur

dengan mengunakan busur yang

terletak pada Ayunan Matematis -

seperti gambar berikut:

4. Siapkan stopwatch dan lepaskan bandul,

lalu ukur waktu menggunakan stopwatch

untuk mengetahui berapa waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan 10 kali

getaran pada bandul Ayunan Matematis.

5. Masukan waktu yang diperoleh dari 10

kali getaran bandul Ayunan Matematis

ke kolom “waktu”

6. Ulangi langkah ke-2 sampai dengan

langkah ke-5 tersebut dengan

mengubah panjang tali menjadi 60 cm,

50 cm, 40 cm, dan 30 cm.

7. Setelah waktu untuk semua panjang tali

sudah diketahui, kemudian klik tombol

“Hasil” untuk melihat nilai gravitasi dan

ralatnya pada kolom “Gravitasi” dan

“Ralat”, maka didapatlah besar

percepatan gravitasi bumi di suatu

tempat tersebut.

8. Untuk menghapus semua nilai kita dapat

menekan tombol “Hapus”. Setelah itu

semua data akan terhapus.

Juli 2019 | 26

Page 30: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

juga sangat praktis dan srhaa.Selamat mencoba !!

BEBERAPA KEGIATAN TIM OIF UMSU MENJELANG RAMADHAN 1440 H

Berikut adalah acara Gebyar Milad

OIF UMSU Ke- 4 yang diselenggaran

Rabu, 20 Maret 2019. Beberapa

kegiatan di antaranya adalah

seminar dan Pekan Ilmiah Astronomi

untuk pelajar dan mahasiswa, lomba

cerdas cermat astronomi tingkat

SMA/MA, lomba mewarnai t ingkat

SD/MI. Narasumber pada acara

seminar tersebut diisi oleh bapak

Mutoha Arkanuddin.

Juli 2019 | 27

O I F INSIDE

Berikut adalah kegiatan

pelatihan BMKG mengenai

pengoperasian Teropong Hilal dengan

TIM OIF UMSU di markas OIF, pada

tanggal 09 April 2019.

Berikut adalah seminar

menyambut Ramadan 1440 H yang

bertema: Garis Batas Tanggal Hisab

Wujudul Hilal, yang di narasumberi oleh

bapak Dr. H. SriyatinShodiq. M.Ag., MH.

Beliau adalah Anggota Majelis Tarjih

dan Tajdid PP Muhammadiyah, wakil

ketua pengadilan Agama Probolinggo,

ketua Yayasan Al-Falakiyah Surabaya

dan Dosen FAI S1 & S2 UNMUH

Surabaya. Acara ini diselenggarakan

pada tanggal 29 April 2019 M/ 24

Syakban 1440 H.

Page 31: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

O I F INSIDE

Juli 2019 | 28

Berikut Adalah Beberapa Dokumentasi Kegiatan Tim OIF UMSU

Berikut adalah kegiatan Syuting

menyambut Ramadan bersama TVRI di ruangan

Planetarium. OIF UMSU kedatangan tamu dari

TVRI untuk mengisi acara salah satu program di

TVRI. Turut hadir Prof. Dr. Syahrin Harahap MA,

Pengurus dari MUI SUMUT, BPH UMSU,

sekretaris universitas, dua qori nasional

(Mahasiswa UMSU), serta dosen UMSU yang

mendampingi selama acara berlangsung.

Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 04

Mei 2019

Pengamatan hilal Ramadan 1440 H

bersama Pemerintah Kota(pemko) Medan.

Kegiatan ini selalu dilakukan setiap tahunnya di

OIF UMSU bersama pemko Kota Medan. Hal ini

merupakan salah bukti apresiasi Pemko Kota

Medan yang telah mempercayakan pengamatan

hilal dilakukan di UMSU yaitu di Observatorium

Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera

Utara. Dalam kegiatan ini hadir juga Ketua MUI

SUMUT,BHR SUMUT, BMKG SUMUT, ormas

Islam dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini juga

kami lakukan live steaming pada akun Youtube

OIF UMSU. Kegiatan ini diselenggarakan pada

tanggal 05 Mei 2019.

Kunjungan TK IT Nurul Ilmi. 16 April 2019.

Kunjungan Mahasiswa IAIDU Asahan.

09 April 2019.

Kunjungan Mahasiswa UMN Al-Wasliyah. 22 April 2019.

Kunjungan Al-Azhar Centre. 24 April 2019.

Page 32: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

B. Asesoris Teleskop _

40. Eyepiece _ 41. Finder Scope _ 42. Diagonal Prism _

43. Barlow Lens 44. Counterweight

45. Filter Matahari _ 46. Buffle

47. Adapter Eyepieces _ 48. Flip Mirror _ 49. T-Ring Kamera

50. Hand Control Telescope

51. Tripod

52. Dudukan Kamera

53. Field Flattener Ioptron (T - Ring Mounted) 54. Focuser Mounted

55. Focuser Mounted 56. Startracker

57.PLANETARIUM

58.MOMEN ASTRONOMI G. Rashdul Kiblat _

H. Astronomy Day _ I. Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan _

J. Hujan Meteor _ K. InOMN _ L. Milad OIF

36. AKTIFITAS OIF E. Observasi Benda-Benda Langit _

F. Diskusi Rutin G. Pengukuran Arah Kiblat _ H. Menerima Kunjungan Sekolah dan Masyarakat _

D. Penyuluhan dan Pelatihan _ E. Kursus Ilmu Falak

F. Kunjungan ke Instansi Luar 37. PRODUK OIF _

Buku Jurnal Al-Marshad Kalender

Jadwal Waktu Shalat Ja

A. Asesoris Teleskop _

8. Eyepiece _

9. Finder Scope _

10. Diagonal Prism _ 11. Barlow Lens

12. Counterweight 13. Filter Matahari _

14. Buffle 15. Adapter Eyepieces _ 16. Flip Mirror _

17. T-Ring

18.

19.

20. Kamera

21. Hand Control Telescope

22. Tripod

ada hari Senin, 08 Jumadil Awal 1440/14 Januari 2019, sehari pasca mengikuti pelatihan pembuatan teleskop (Telescope Handmade) di Markas Jogja Astro Club

(JAC) Yogyakarta, tim OIF UMSU yang terdiri dari kepala OIF

Kedatangan tim OIF disambut langsung oleh Direktur observatorium UAD Yudhiakto Pramudya, Ph.D (yang merupakan doktor fisika lulusan Amerika) dan beberapa staf

(tim) Observatorium UAD. Setelah berbincang-bincang sejenak di sebuah ruangan, tim OIF diajak meninjau kubah observatorium yang terletak persis di atas ruang kendali

observatorium. Kubah observatorium yang telah terpasang tampak kokoh dan indah. Seperti diketahui Observatorium UAD saat ini masih dalam tahap pembangunan sehingga tampak beberapa bagiannya belum selesai.

Tim OIF juga diajak meninjau beberapa sarana dan kelengkapan Observatorium UAD seperti instrumen lubang transit Matahari dari puncak gedung (lantai 10), lalu

menyaksikan area sekitar kampus UAD yang masih tampak dikelilingi pepohonan nan hijau dan diitari pegunungan nan indah. Tim OIF juga diajak meninjau ruang yang akan dijadikan tempat menyimpan dan memajang alat-alat astronomi. Tim OIF juga

berkesempatan melihat sejenak ruang planetarium yang bukan hanya digunakan untuk mensimulasikan langit, namun juga digunakan untuk ruang presentasi, rapat, dll.

Kunjungan tim OIF kali tidak semata kunjungan biasa namun merupakan bagian dari tindak lanjut kerjasama antara OIF UMSU dengan Observatorium UAD yang sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Beberapa agenda penelitian yang sudah berjalan

diantaranya adalah: observas fajar sadik, observasi hilal, dan penelitian Matahari. Semoga pembangunan Observatorium UAD segera selesai tepat waktu dan bermanfaat

untuk umat dan peradaban. (Leo-Rizki)

Kedatangan tim OIF disambut langsung oleh Direktur observatorium UAD Yudhiakto Pramudya, Ph.D (yang merupakan doktor fisika lulusan Amerika) dan beberapa staf

(tim) Observatorium UAD. Setelah berbincang-bincang sejenak di sebuah ruangan, tim OIF diajak meninjau kubah observatorium yang terletak persis di atas ruang kendali

observatorium. Kubah observatorium yang telah terpasang tampak kokoh dan indah. Seperti diketahui Observatorium UAD saat ini masih dalam tahap pembangunan sehingga tampak beberapa bagiannya belum selesai.

Tim OIF juga diajak meninjau beberapa sarana dan kelengkapan Observatorium UAD seperti instrumen lubang transit Matahari dari puncak gedung (lantai 10), lalu

menyaksikan area sekitar kampus UAD yang masih tampak dikelilingi pepohonan nan hijau dan diitari pegunungan nan indah. Tim OIF juga diajak meninjau ruang yang akan dijadikan tempat menyimpan dan memajang alat-alat astronomi. Tim OIF juga

berkesempatan melihat sejenak ruang planetarium yang bukan hanya digunakan untuk mensimulasikan langit, namun juga digunakan untuk ruang presentasi, rapat, dll.

Kunjungan tim OIF kali tidak semata kunjungan biasa namun merupakan bagian dari tindak lanjut kerjasama antara OIF UMSU dengan Observatorium UAD yang sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Beberapa agenda penelitian yang sudah berjalan

diantaranya adalah: observas fajar sadik, observasi hilal, dan penelitian Matahari. Semoga pembangunan Observatorium UAD segera selesai tepat waktu dan bermanfaat

untuk umat dan peradaban. (Leo-Rizki)

4. AKTIFITAS OIF A. Observasi Benda-Benda Langit _

B. Diskusi Rutin C. Pengukuran Arah Kiblat _ D. Menerima Kunjungan Sekolah dan Masyarakat _

A. Penyuluhan dan Pelatihan _ B. Kursus Ilmu Falak

C. Kunjungan ke Instansi Luar 5. PRODUK OIF _

Buku Jurnal Al-Marshad Kalender

Jadwal Waktu Shalat Ja

dwal Imsakiyah

6. PERPUSTAKAAN OIF 7. GALERI POTO

A. Galeri Diskusi Tim OIF

B. Galeri Kunjungan Tokoh _ C. Galeri Kunjungan Sekolah-Sekolah _

D. Galeri Kunjungan Masyarakat Umum _ E. Galeri Pengukuran Arah Kiblat _ F. Galeri Seminar _

Page 33: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir

Memberi Kesempatan Kepada Para

Pelajar,Mahasiswa, dan Masyarakat Umum Untuk

Berkunjung Ke OIF UMSU Guna Menyaksikan :

Simulasi Alam Semesta & Pemutaran Film Astronomi

Praktek & Pengenalan Instrumen- Instrumen Astronomi

Observasi Menggunakan Teleskop

Permainan Roket Air

Dan lain-lain

Paket Kunjungan

Pelajar (TK/SD/SMP/SMA) = Rp. 15.000 / org

Mahasiswa = Rp. 25.000 /org

Umum = Rp. 35.000 /org

Tarif

Syarat : Mengisi formulir dan membayar

tarif sebelum melakukan kunjungan

NB : Min 20 Orang, Max 150 Orang

Khairul Bariah R, S.Pd 0822 7660 3847

Nova Anggraini, S.Pd 0823 0446 2180

Marataon Ritonga, SPd.I 0853 5803 3907

*Jam Operasional 08:00 - 16:00 WIB

Contact Person (Wajib)

Jadwal Kunjungan Senin - Selasa - Rabu – Kamis

- Pagi (Jam 09.00 s.d 11.00 WIB)

- Sore (Jam 14.00 s.d 16.00 WIB)

Alamat : Kampus Pascasarjana UMSU Jl. Denai No. 217 Medan

OIF UMSU

OBSERVATORIUM ILMU FALAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Website : www.umsu.oif.ac.id | Facebook : Observatorium Ilmu Falak UMSU | Instagram : Oif Umsu

UMSU

Unggul | Cerdas | Terpercaya

Page 34: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir
Page 35: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir
Page 36: O B S E R V A T O R I A...Sedangkan planet Venus atau dikenal dengan Bintang Fajar akan terlihat sesaat sebelum matahari terbit. Bagi para pengamat dan masyarakat yang berada di pinggir