rencana strategis pusat karantina hewan dan keamanan hayati...

44
Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI Tahun 2015-2019 Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Kementerian Pertanian 2015

Upload: vannga

Post on 08-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 1

Rencana Strategis

PUSAT KARANTINA HEWAN DANKEAMANAN HAYATI HEWANI

Tahun 2015-2019

Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati HewaniKementerian Pertanian

2015

Page 2: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 2

Page 3: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 1

Kata PengantarDalam rangka pelaksanaan Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional, penjabaran Peraturan Presiden No. 2 Tahun2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), sertatindak lanjut terhadap Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian (BARANTAN),Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani (PKHKEHANI) telahmenetapkan Rencana Strategis Pusat Karantina Hewan dan Keamanan HayatiHewani Tahun 2015-2019 pada tahun 2015.

Mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dalam pelaksanaanpembangunan nasional dan pembangunan pertanian sejak tahun 2010 sampai tahun2014, diperlukan langkah-langkah terobosan yang bukan merupakan upaya terpisahdari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi yang salingmemperkuat dalam rangka percepatan pembangunan karantina pertanian, terutamauntuk meningkatkan upaya perlindungan terhadap kelestarian sumberdaya alamhayati hewan, lingkungan, dan keanekaragaman hayati, serta keamanan pangan.Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani turut menopang upayaBadan Karantina Pertanian dalam meningkatkan peran mitigasi gangguan terhadapketahanan pangan melalui perlindungan kelestarian sumberdaya alam hayati hewandari serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK), kemudian mendukungterwujudnya keamanan pangan, memfasilitasi perdagangan dalam rangkamempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas hewani, sertameningkatkan citra dan kualitas pelayanan publik.

Sehubungan dengan hal tersebut, PKHKEHANI telah melakukan review RencanaStrategis PKHKEHANI 2010-2014 dengan menetapkan moto, tujuan, sasaranstrategis, Indikator Kinerja Utama, program dan kegiatan, serta anggaran yangdiperlukan dalam rencana strategis PKHKEHANI 2015–2019 dengan mengacu padaRencana Strategis Badan Karantina Pertanian serta Rencana Strategis KementerianPertanian Tahun 2015-2019 yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri PertanianNomor: 19/Permentan/HK.140/4/2015.

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 ini selanjutnya digunakan sebagaiacuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi peningkatan sistemperkarantinaan hewan tahun 2015-2019. Diharapkan peningkatan sistemperkarantinaan hewan dapat mendukung pembangunan karantina pertanian yangpada akhirnya dapat turut meningkatkan kontribusi terhadap perekonomiannasional dan kesejahteraan masyarakat.

Jakarta, Juni 2015Kepala Pusat Karantina Hewan dan

Keamanan Hayati Hewani

drh. Sujarwanto, MM

Page 4: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Kondisi UmumPada RPJMN tahap-3 (2015-2019), sektor pertanian masih menjadi sektor pentingdalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebutdigambarkan dalam kontribusi nyata pada penyediaan bahan pangan dan bahanbaku industri kecil dan menengah, penyumbang nyata Produk DomestikBruto(PDB), penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utamapendapatan rumah tangga perdesaan, penyediaan bahan pakan dan bioenergi, sertaberperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca.Sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045,pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-2019) akanmengacu pula pada paradigma pertanian untuk pembangunan (agriculture fordevelopment) yang memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasipembangunan yang berimbang dan menyeluruh mencakup aspek demografi,ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tata kelola pembangunan.Sasaran pembangunan pertanian ke depan yang disesuaikan dengan cakupanpembangunan pertanian yang lebih luas dan skala yang lebih besar gunamengungkit peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Dengan mencermatihasil evaluasi selama periode lima tahun terakhir dan perubahan paradigmasebagaimana tertuang dalam SIPP, maka sasaran strategis Kementerian Pertanianadalah: (1) peningkatan ketahanan atau kedaulatan pangan; (2) peningkatan nilaitambah, daya saing, ekspor dan subtitusi impor; (3) penyediaan dan peningkatanbahan baku bioindustri dan bioenergi; serta (4) peningkatan kesejahteraan petani.Pendirian Badan Karantina Pertanian (BARANTAN) merupakan amanat dari UndangUndang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.Dengan demikian, keberadaan BARANTAN tidak terlepas dari strategi pemerintahuntuk menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan melaluipenyelenggaraan perkarantinaan. Dalam perkembangan perencanaan dan strategipembangunan nasional, Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani(PKHKEHANI) turut menopang BARANTAN dalam memegang peran besar untukmendukung kebijakan ketahanan atau kedaulatan pangan melalui mitigasi gangguanterhadap ketahanan pangan.Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan merupakan salah satu faktorstrategis yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan perwujudan kedaulatanpangan nasional. Oleh karena itu, penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yangbaik (good governance) di bidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan diperlukan

Page 5: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 2

guna mewujudkan pencapaian sasaran strategis Kementerian Pertanian, yaknipeningkatan ketahanan pangan dan peningkatan nilai tambah dan daya saing.Dinamika lingkungan strategis pembangunan di Indonesia turut mempengaruhiperkembangan tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian (BARANTAN).Setidaknya terdapat 3 (tiga) aspek yang memiliki relevansi dengan tugas dan fungsitersebut, yakni: Pertama, aspek fundamental (mendasar), yakni bagaimana tugas,fungsi dan peran Badan Karantina Pertanian mampu memberikan kontribusi padapencapaian tujuan dan arah pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN2015-2019; Kedua, aspek esensial (penting), yakni bagaimana tugas dan fungsi inimampu meningkatkan ketahanan pangan nasional dan daya saing bangsa; sertaKetiga, aspek kekinian, yakni kemampuan Badan Karantina Pertanian mengikutidinamika lingkungan strategis organisasi, khususnya untuk menyelaraskan diridengan visi dan misi kepemimpinan nasional.

Gambar 1. Relevansi Misi & Fungsi Badan Karantina Pertanian (BARANTAN)Gambar 1 di atas menjelaskan bagaimana ketiga aspek tersebut menjadikankeberadaan dan misi Badan Karantina Pertanian memiliki keterkaitan erat denganpencapaian RPJMN 2015-2019, yakni keterkaitannya dengan upaya mendukungagenda pembangunan ekonomi di bidang ketahanan pangan. Pusat KarantinaHewan dan Keamanan Hayati Hewani (PKHKEHANI) berperan sebagai salah satumotor penggerak aktualisasi peran Badan Karantina Pertanian dalam berkontribusiguna mengimplementasikan kebijakan ketahanan pangan nasional yakni melaluipeningkatan ketersediaan pangan, kualitas distribusi pangan dan aksesibilitasmasyarakat terhadap pangan, peningkatan perbaikan kualitas konsumsi pangan dangizi masyarakat, serta mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan.

Page 6: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 3

Pada 7 misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, terdapat 2 misiyang memiliki relevansi secara langsung dengan BARANTAN, yakni pada misi ke-4,mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera,serta misi ke-5, mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Keberadaan peran danfungsi PKHKEHANI akan menjadi penguat bagi BARANTAN dalam berkontribusisecara langsung guna menjaga kelestarian sumber daya alam hayati hewan dantumbuhan. Keberhasilan dalam menjalankan tugas dan fungsi ini akan memberikandampak terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan produksi pertanian,memajukan standar pengelolaan sistem produksi pertanian yang diterima secarainternasional, dan perbaikan tingkat kesejahteraan para petani/peternak secarakeseluruhan. Penciptaan kondisi perbaikan lingkungan, standarisasi prosesproduksi, distribusi dan pemasaran, serta kesejahteraan petani akan memberikandampak berganda pada peningkatan mutu produk pertanian Indonesia baik di pasardomestik maupun internasional yang berkorelasi positif dengan peningkatan dayasaing bangsa.Terkait dengan Sembilan Agenda Pembangunan Prioritas (NAWA CITA), keberadaantugas, fungsi, dan peran Badan Karantina Pertanian (BARANTAN) memilikiketerkaitan erat dengan agenda ke-6 “peningkatan produktivitas rakyat dan dayasaing di pasar internasional” dan agenda ke-7 “mewujudkan kemandirian ekonomidengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik”. Dengandemikian, PKHKEHANI dituntut untuk berperan aktif dalam teknis perkarantinaanhewan sehingga BARANTAN dapat berkontribusi guna mendukung danmewujudkan visi kepemimpinan nasional untuk mewujudkan swasembada pangannasional.Salah satu fungsi utama Kementerian Pertanian yang diperankan oleh BadanKarantina Pertanian adalah berkaitan dengan penyediaan sumberdaya pertanianyang berkelanjutan guna menjamin keamanan pangan. Pelaksanaan fungsi tersebutoleh PKHKEHANI dan jajaran teknis Karantina Hewan dilakukan melalui kegiatanpengawasan, operasionalisasi tindakan karantina hewan, sertifikasi impor danekspor, serta sertifikasi antar area dalam rangka mewujudkan daya saing pasardomestik maupun internasional.1.2 Potensi dan PermasalahanIndonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki luas wilayah lautdan garis pantai yang sangat panjang, sehingga sangat besar kemungkinanmasuknya berbagai HPHK melalui aktivitas lalu lintas keluar masuknya komoditihewan dan produk hewan maupun benda lain, baik dari luar negeri maupun antararea di dalam wilayah RI. Berkaitan dengan hal tersebut maka keberadaanPKHKEHANI pada unit kerja BARANTAN menjadi sangat penting sebagai penggerakdan operasionalisasi pencegahan masuk dan keluarnya HPHK ke dalam dan dari

Page 7: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 4

wilayah Negara Republik Indonesia serta penyebarannya dari suatu area ke arealain.Globalisasi dalam kerangka perdagangan internasional, mendorong semakinmeningkatnya arus lalulintas dan menurunnya secara bertahap hambatan tarif(tariff barrier) dalam perdagangan komoditi hewan, produk hewan dan benda lainantar negara. Keadaan ini mendorong masing-masing negara memperketatpersyaratan jaminan kesehatan, mutu dan keamanan komoditi sebagai instrumenpengendalian perdagangan antar negara.Pada saat ini ancaman yang dapat mengganggu kelestarian sumberdaya alamhewani, ketentraman dan kesehatan masyarakat, kesehatan pangan hewani,gangguan terhadap produksi sektor kehewanan dan peternakan, serta lingkungantelah didefinisikan sebagai ancaman yang perlu untuk dicegah masuk danpenyebarannya. Ancaman yang secara global telah diidentifikasi dapat dikendalikansecara efektif melalui penyelenggaraan perkarantinaan antara lain: 1) ancamanterhadap kesehatan hewan; 2) jenis hewan asing invasif (invasive species); 3)penyakit Zoonosis; 4) Bioterorisme; 5) pangan hewani yang tidak sehat termasukGenetic Modified Organism (GMO) yang belum dapat diidentifikasi keamanannya; 6)kelestarian plasma nutfah/keanekaragaman hayati hewani; 7) hambatan teknisperdagangan; dan 8) ancaman terhadap kestabilan perekonomian Nasional.Perdagangan internasional diatur oleh organisasi perdagangan dunia yaitu WorldTrade Organization (WTO), dalam implementasinya organisasi tersebutmenerbitkan berbagai perjanjian yang berkaitan dengan pengaturan dan prosedurdi bidang perdagangan internasional. Beberapa perjanjian yang telah diterbitkanantara lain: General Agreement on Tariffs and Trade (GATT), Agreement on TradeRelated Aspects of Intelectual Property Rights (TRIPS), Agreement on Application ofSanitary and Phytosanitary Measure (SPS).Perjanjian SPS diberlakukan untuk mengatur tata cara perlindungan terhadapkesehatan manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungan hidupnya dalamhubungannya dengan perdagangan internasional. Kesepakatan SPS berlaku danmengikat secara global seluruh Negara yang menjadi anggota WTO. Indonesia,sebagai salah satu negara anggota WTO berkewajiban melaksanakan kesepakatantersebut. Peran PKHKEHANI terhadap BARANTAN yaitu: 1) menyusun danmengoperasionalkan persyaratan teknis (persyaratan karantina hewan) impor yangditetapkan di 3 (tiga) titik yaitu sebelum masuk (pre border), di tempat pemasukkan(at border) dan setelah pemasukan (post border) dalam upaya tindakanperlindungan terhadap kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan; 2) memfasilitasiekspor komoditas hewan, produk hewan dan benda lain melalui pemeriksaan, audit,verifikasi dan sertifikasi karantina ekspor agar persyaratan teknis yang ditentukannegara pengimpor dapat terpenuhi; 3) turut serta memverifikasi persyaratan teknisnegara tujuan ekspor agar tetap dalam koridor perjanjian SPS; 4) turut mendukung

Page 8: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 5

peran BARANTAN sebagai ‘Notification Body’ dan ‘National Enquiry Point’ SPS, perantersebut merupakan salah satu bentuk dari komunikasi persyaratan teknis (denganorganisasi internasional dan negara mitra) yang akan diberlakukan.Dalam rangka memulihkan ekonomi kawasan dan kepercayaan investor asing,negara-negara ASEAN sepakat melakukan integrasi ekonomi agar kawasan ASEANlebih menarik investor. Masyarakat Ekonomi ASEAN-2015 (MEA) terdiri dari tigapilar, yaitu (a) politik dan keamanan, (b) ekonomi, dan (c) sosial budaya. Pilarekonomi merupakan pilar yang perlu diprioritaskan karena berdampak secaralangsung terhadap keberlangsungan dan daya saing perdagangan produk pertanianIndonesia. Pilar ekonomi ini memiliki 4 (empat) target strategis, yaitu: (1) Adanyapasar tunggal dan basis produksi; (2) Menuju kawasan berdaya saing tinggi; (3)Pembangunan ekonomi merata; dan (4) Integrasi ASEAN ke dalam ekonomi global.Untuk pilar ekonomi ini target peningkatan daya saing harus mendapatkan prioritasutama dalam langkah dan upaya tindak lanjut ke depan. Daya saing tidak saja untukkomoditas atau produk, tetapi juga dalam aspek manajemen dan organisasi sertapengembangan inovasi dan teknologi.Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan terbangun pasar tunggal dan basisproduksi, dimana terdapat aliran barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terampilyang lebih bebas, kawasan berdaya saing tinggi, pembangunan ekonomi merata,pengembangan UKM ASEAN, serta integrasi ASEAN ke dalam ekonomi global. Wujudkinerja MEA 2015 dari sisi karantina hewan adalah fasilitasi kelancaran arusbarang/produk hewan yang diperdagangkan. Dengan demikian, salah satu fokusyang perlu mendapatkan perhatian serius menyangkut kesetaraan sistemmanajemen risiko penyakit hewan antar negara anggota MEA.Perubahan iklim (Dewan Nasional Perubahan Iklim, 2012)1, merupakan isu utama didunia saat ini karena berdampak pada keberlanjutan dan eksistensi kehidupanmanusia di bumi. Perubahan iklim ditandai dengan peningkatan temperatur globaldan peningkatan muka air laut. Perubahan temperatur global berimplikasi padaperubahan pola temperatur permukaan bumi sehingga mempengaruhi perubahanpola cuaca yang ada di permukaan bumi. Sektor pertanian, terutama sub sektortanaman pangan, mengalami dampak perubahan iklim yang cukup besar.Kementerian Pertanian telah menempatkan ancaman perubahan iklim sebagaiancaman terhadap sumber daya lahan dan lingkungan pertanian. Dampakperubahan iklim yang telah dipetakan oleh Kementrian Pertanian diantaranyaadalah degradasi sumberdaya lahan dan air, infrastrukur (irigasi), banjir dankekeringan dan penciutan serta degradasi lahan yang berpotensi mengancampenurunan produktivitas, produksi, mutu hasil, efesiensi dan lainnya yang berujung1Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim Indonesia. 2012. Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI).Dokumen ini sebagai masukan dalam penyusunan RAN (Rencana Aksi Nasional) Adaptasi yang dilakukan olehBappenas, Kementerian Lingkungan Hidup, dan DNPI.

Page 9: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 6

kepada ketahanan pangan, dan pada akhirnya terhadap kehidupan sosial danekonomi serta kesejahteraan petani dan masyarakat produsen.Untuk dapat menjadi basis perekonomian nasional, maka komoditas pertanian(termasuk diantaranya adalah komoditi hewan, produk hewan dan benda lain)Indonesia harus memiliki daya saing pasar yang kuat, baik di lingkup domestikmaupun pasar internasional. Keberlanjutan perekonomian yang ditunjang olehkomoditas pertanian, dan kontribusinya pada perdagangan, serta pasarinternasional ditentukan oleh beberapa faktor, yakni: (a) kualitas dan kontinuitaskomoditas pertanian yang didukung oleh informasi tata kelola produksi yang baik(GAP/GFP/SOP); (b) kemampuan promosi dan negosiasi internasional denganprinsip saling menguntungkan; dan (c) keberadaan dan status penyakit.Satu satu faktor yang didefinisikan sebagai hambatan teknis adalahkeberadaan/status penyakit, yang berdasarkan ketentuan internasional berkaitandengan prevalensi hama dan penyakit di suatu area/kawasan, sistem surveilansyang dimiliki dan dilaksanakan, dan sistem pengendalian yang dibangun.Berdasarkan Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman), banyakfaktor yang berhubungan dengan ancaman resiko penyakit pada hewan, serta statuspenyakit di suatu area yang terkait dengan fungsi PKHKEHANI sebagai berikut :

Page 10: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 7

Tabel 1.Faktor Internal

No Aspek Kekuatan(Strengths)

Kelemahan(Weaknesses)

1 Regulasi/Kebijakan a. Karantina Hewan merupakanbagian dari Barantan sebagaisalah satu dari 3 unsur teknis(CIQ) berdasarkan ketentuaninternational (Annex IX)bertanggung jawab danmempunyai kewenangan ditempat pemasukan danpengeluaran suatu negarab. Berdasarkan peraturanperundang-undangan dan SKMentan Pusat KarantinaHewan dan Keamanan HayatiHewani mempunyai tugasmelaksanakan penyusunankebijakan teknisperkarantinaan hewan danpengawasan keamanan hayatihewani serta mempunyaifungsi bimbingan teknis,pemantauan dan evaluasi

a. Kebijakan teknisoperasional yangmerupakan tindak lanjutamanah PP Nomor 82/2000yang sudah disusunrancangannya namunbelum ditetapkan dalambentuk Permentan ada 10Pasalb. Kebijakan teknisoperasional, standar teknikdan metoda masih perludilengkapi untukmeningkatkan cakupanpengendalian resiko danakuntabilitas pelaksanaanpengawasan dan pelayananserta mengurangi adanyakeberagaman implementasioperasional karantinahewan2 Kelembagaan dan

manajemen organisasia. Keanggotaan Indonesia dalamorganisasi internasionalkesehatan hewan yaituOrganisasi Kesehatan HewanSedunia (OIE) dan KomisiKesehatan Pangan Sedunia(CODEX)

a. Kemampuan analisa resikodi bidang karantina hewanmasih lemah dan belumdidokumentasikan sebagaisalah satu dasarpelaksanaan sistemperkarantinaan3 Sumber daya manusia a. PKHKEHANI telah memilikiSDM yang berkompetendalam penyusunan kebijakanperkarantinaan hewan danpengawasan keamanan hayatihewani, yang terdiri daritenaga struktural danfungsional karantina hewanb. Kompetensi SDMPKHKEHANI semakinmeningkatc. Kemampuan PKHKEHANIdalam pelaksanaan tugas danfungsi meningkat

a. Kualitas, kompetensi danjumlah SDM masihmemerlukan peningkatanmengikuti meningkatnyabeban kerja

4 Saranaprasarana/infrastruktur

a. Mempunyai sarana danprasarana kerja yang mampumendukung terlaksananyapenyusunan kebijakan,bimbingan teknis,pemantauan dan evaluasia. Teknologi dan sisteminformasi belum cukupmemuaskan dalam upayamenyusun kebijakankarantina hewan berbasisdatab. Sarana dan Prasaranaelektronik memerlukanpenataan dan peningkatan

Page 11: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 8

No Aspek Kekuatan(Strengths)

Kelemahan(Weaknesses)kualitas mengikutipeningkatan beban kerja

5 Pelayanan Publik a. Komitmen dari pimpinan danpegawai PKHKEHANI untukmeningkatkan kualitaspelayanan publik semakinmenguatb. Telah disusun kebijakanpelayanan penetapanInstalasi Karantina Hewanonline

a. Penetapan IKH onlinebelum dilaksanakan

6 Pengelolaan Anggaran a. Alokasi anggaran untukpenyusunan kebijakan,pemantauan dan evaluasimemadaia. Alokasi anggaran untukbimbingan teknis masihminim

Page 12: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 9

Tabel 2.Faktor Eksternal

No Aspek Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats)1 Sistem

Ekonomi/PerdaganganInternasional

a. Peningkatan jumlahkonsumen produk hewanib. Integrasi perdagangan duniaatau antar kawasan (WTO,MEA, APEC, EU, dsb)c. Globalisasi dan liberalisasiperdagangan duniamenghasilkan sejumlahperjanjian dan kesepakatand. Adanya ketentuan-ketentuanantar Negara yang harusdisepakati dan telah harmonidi dalam MoUe. Terdapat berbagaikesepakatan internasionalterkait penjaminan aksespasar (OIE, Codex, dsb)f. Berlakunya KebijakanPerjanjian PerdaganganBebas (Free Trade Agreement- FTA). Antara lain yaituIndonesia – China; Indonesia– Korea; Indonesia – Jepang

a. Semakin meningkatnyahambatan non tarifterhadap produk-produkpangan yang dikenakanoleh Negara tujuan eksporutama (China, Singapura,Malaysia, Vietnam,Amerika Serikat) terutamaterkait dengan Sanitaryand Phytosanitary (SPS).b. Meningkatnya volume dankompleksitas perdaganganc. Kebijakan proteksi darinegara mitrad. Standarisasi produkhewani dari negarapengimpore. Tingginya frekuensi lalulintas perdaganganinternasional untuk hewandan produk hewanf. Meningkatnya permintaankonsumen di negara tujuanekspor terkait produkhewan yang sehat bermutudan aman konsumsi sertabebas penyakitg. Meningkatnya ancamankelestarian sumberdayaalam hayati hewan selainHPHK seperti IAS dan GMOserta ancaman terhadapkeanekaragaman hayatih. Adanya kebijakan zoningdalam importasi hewandan produk hewan(daging)

2 Perkembangan Iptek a. Kerjasama penerapanstandarisasi mutu secarainternasional berbasis ISOb. Pembelajaran dari praktikOtoritas Kompeten darinegara-negara lainc. Tawaran kerjasamapengembangan jejaring risetinternasionald. Ketersediaan sumberpendanaan internasionale. Kesempatan mengikutipendidikan dan pelatihan diluar negeri

a. Data hasil riset yangdilakukan oleh pihakIndonesia sangat mudahdiakses pihak luarb. Data hasil riset yangdilakukan pihak asingsangat sulit diakses olehpihak Indonesiac. Kemajuan teknologitransportasi, perdagangandan pariwisatamengakibatkanpeningkatan kegiatan lalulintas komoditasd. Kemajuan dalam bidangbioteknologi dan teknologipengolahan pangane. Banyaknya Penyakit

Page 13: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 10

No Aspek Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats)Hewan baru bermunculandari berbagai negaraf. Makin beragamnya jenismedia pembawa HPHKg.3 Volume & kompleksitas

perdagangana. Pengembangan danproduksi berbagai produkuntuk kesehatan hewan(pencegahan, diagnosis danpengobatan)b. Jenis hewan asing invasif(Invassive Allien

Species/IAS) telah dapatdiidentifikasi berdampakpenting terhadaplingkungan dan kelestariansumberdaya hayati

a. Adanya bioterorisme.b. Semakin beragamnyabentuk dan jeniskomoditas berkaitandengan produk produkrekayasa genetik(Genetically ModifiedOrganism/GMO)c. Sulitnya menelusuritempat asal suatu produk.d. Perdagangan online turutberpotensi terhadap risikopenyebaran penyakitkarena belummendapatkan sosialisasitentang perkarantinaan

Page 14: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 11

BAB II. MOTO, PROGRAM, DAN SASARAN KEGIATANBerdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang OrganisasiKementerian Negara, dan Peraturan Presiden R.I Nomor 45 Tahun 2015 tentangKementerian Pertanian, serta Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianPertanian, menyatakan bahwa tugas BARANTAN adalah menyelenggarakanperkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati. Di dalam melaksanakantugas tersebut, BARANTAN menyelenggarakan fungsi :1. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program perkarantinaan hewandan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;2. pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasankeamanan hayati;3. peningkatan sistem perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasankeamanan hayati;4. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perkarantinaan hewan dantumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati; dan5. pelaksanaan administrasi Badan Karantina Pertanian; dan6. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.2.1 MotoVisi Pembangunan Nasional 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia yangBerdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.Visi Kementerian Pertanian adalah “Terwujudnya sistem pertanian-bioindustriberkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilaitambah tinggi berbasis sumberdaya lokal untuk kedaulatan pangan dankesejahteraan petani.”Visi Badan Karantina Pertanian adalah: “Menjadi Instansi yang Tangguh danTerpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewandan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta KeamananPangan”.Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani sebagai unit kerja eselon 2selanjutnya menetapkan Moto kinerja dengan mengacu pada Visi Badan KarantinaPertanian, yaitu: Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani sebagaiPusat Teknis yang Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan KelestarianSumberdaya Alam Hayati Hewan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati sertaKeamanan Pangan.

Page 15: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 12

Untuk mewujudkan visi di pemerintahan, terdapat 7 misi pemerintahan Presiden JokoWidodo, yaitu:1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskanNegara hukum.3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagaiNegara maritim.4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.6. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritim yang mandiri, maju, kuat, danberbasiskan kepentingan nasional.7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.Dalam kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi BARANTAN, maka Misi BARANTAN,yaitu:1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan daritumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK), danOrganisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkanakses pasar komoditas pertanian4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan5. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik .2.2 ProgramSebagai upaya untuk mengimplementasikan misi BARANTAN, selain memiliki Motoselanjutnya PKHKEHANI menetapkan Program yaitu Peningkatan Sistem KarantinaHewan dan Keamanan Hayati Hewani.Program tersebut akan terwujud apabila sasaran kegiatan yang telah ditentukan dapatdicapai.2.3 Sasaran KegiatanSasaran Kegiatan adalah keluaran (output) yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yangdilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakanyang dapat berupa barang atau jasa. Menurut Peraturan Menteri PerencanaanPembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentangPedoman Penyusunan dan Penelahaan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga,kedudukan Sasaran Strategis berada pada level kementerian. Kedudukan SasaranProgram berada pada level eselon I, dalam hal ini BARANTAN. Selanjutnya untuk

Page 16: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 13

kedudukan Sasaran Kegiatan berada pada level eselon II. Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada Gambar 2 berikut:

Gambar2. Kerangka Logis Penyusunan Renstra K/L(Sumber: Peraturan Menteri PPN/Ka Bappenas No 5 Tahun 2014)

Sasaran Program BARANTAN adalah:1. Meningkatnya efektivitas pengendalian risiko masuk, tersebar dan keluarnyaHPHK dan OPTK.2. Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasankeamanan hayati terhadap ekspor Media Pembawa HPHK dan OPTK dankeamanan hayati.3. Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian.Merujuk pada Sasaran Program BARANTAN, maka Sasaran Kegiatan PKHKEHANIadalah:1. Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan hewan2. Meningkatnya kualitas laboratorium karantina hewan pada UPT KarantinaPertanian3. Meningkatnya kemampuan deteksi risiko

Page 17: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 14

Kebijakan teknis perkarantinaan hewan yang lengkap dan jelas sangat berpengaruhterhadap performa optimal pencegahan masuk, tersebar dan keluarnya HPHK. Melaluibimbingan teknis yang memadai maka keseragaman pelaksanaan tindakan karantinahewan akan terlaksana sehingga turut memberikan kepastian layanan bagi penggunajasa karantina hewan.Peningkatan kualitas laboratorium karantina hewan pada UPT karantina pertanianmerupakan upaya peningkatan performa operasional teknis yang harus senantiasadipacu. Uji laboratorium merupakan perangkat peneguhan diagnosa yang harusdilaksanakan apabila petugas karantina hewan tidak dapat memastikan diagnosanyasecara klinis. Dengan demikian, laboratorium bukanlah elemen pendukung, namunjustru merupakan elemen utama dalam pelaksanaan tindakan karantina hewan.Akreditasi laboratorium harus dapat diarahkan secara efektif dan efisien sesuai dengantantangan risiko masuk, keluar dan tersebarnya HPHK pada masing-masing UPTKP.Kemampuan deteksi risiko perlu ditingkatkan agar secara kesisteman operasionalkarantina hewan dapat dilakukan secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkansecara ilmiah. Melalui penerapan analisis risiko berdasarkan aturan hukum yang telahada serta mengacu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini,diharapkan berbagai friksi teknis perdagangan domestik maupun internasional dapatdireduksi secara maksimal. Hal ini tentunya akan menjadi selaras dengan substansiyang termuat dalam Perjanjian SPS-WTO.

Page 18: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 15

BAB III. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKAKELEMBAGAANUndang Undang Dasar 1945 pasal 33 (ayat 3) menyatakan bahwa bumi dan air dankekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakanuntuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kekayaan tanah air dan wilayah negaraIndonesia yang kaya akan sumberdaya alam hayati perlu dijaga, dilindungi dandipelihara kelestariannya dari ancaman dan gangguan yang salah satunya diakibatkanoleh HPHK. Ancaman terhadap kelestarian dan keamanan hayati akan menimbulkandampak yang sangat luas pada stabilitas ekonomi, keberhasilan usaha agribisnis dankestabilan ketahanan pangan nasional.Sebagai upaya perlindungan sumber daya alam hayati khususnya hewan di dalamnegeri, serta dukungan akselerasi ekspor produk hewan, maka diperlukan adanyapenguatan perkarantinaan hewan. Upaya perlindungan terhadap hewan dan produkhewan dilakukan sebagai wujud dukungan pada pencapaian target sukses KementerianPertanian yakni swasembada berkelanjutan, khususnya padi, jagung, serta daging sapi.Kemampuan PKHKEHANI guna menopang BARANTAN diperlukan guna melakukancegah tangkal terhadap HPHK.Penguatan sistem karantina hewan senantiasa terus dilakukan dari tahun ke tahun gunamemberikan pengaruh terhadap penurunan volume importasi produk pangan. Selainitu, penguatan tempat pemasukan guna meningkatkan efektivitas pencegahanintroduksi HPHK yang selaras dengan dinamika internasional. Perlindungan terhadaphewan dan produk hewan dilakukan pula untuk komoditas ekspor. Kualitas komoditisenantiasa harus terjaga, terutama terhadap kesehatan hewan guna menghindariadanya penolakan dan/atau pemusnahan di negara tujuan.3.1 Arah Kebijakan dan StrategiArah kebijakan merupakan penjabaran urusan pemerintahan dan/atau prioritaspembangunan sesuai dengan visi dan misi presiden yang rumusannya mencerminkanbidang urusan perkarantinaan.Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untukmewujudkan visi dan misi BARANTAN. Oleh karena itu, arah kebijakan dan strategiBARANTAN dalam rangka mendukung perwujudan visi dan misi presiden, sertaimplementasi Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015-2019 sebagai berikut:1. Memperkuat sistem perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamananhayati yang tangguh dan terpercaya melalui strategi:a. Peningkatan sistem karantina hewan dan keamanan hayati hewani.b. Peningkatan sistem karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati.

Page 19: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 16

c. Peningkatan kualitas pelayanan karantina pertanian dan pengawasankeamanan hayatid. Peningkatan kualitas penyelenggaraan laboratorium uji standar dan uji terapteknik dan metode karantina pertaniane. Peningkatan kepatuhan, kerjasama dan pengembangan sistem informasiperkarantinaan.f. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada BARANTAN yangmeliputi penguatan kelembagaan, penguatan SDM dan pengembanganinfrastruktur (sarana/prasarana).2. Mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggaraan karantina melaluistrategi peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat tentangperkarantinaan.Peningkatan sistem karantina hewan dan keamanan hayati hewani merupakan salahsatu strategi pokok yang mutlak diwujudkan dalam membangun sistemperkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang tangguh danterpercaya. Mayoritas penyakit berbahaya yang dapat menular pada manusia adalahberasal dari hewan, sehingga kemampuan pencegahan penyakit hewan harussenantiasa ditingkatkan seiring dengan mudahnya beberapa agen penyakit hewanuntuk bermutasi dan atau menjadi lebih ganas. Kejadian animal emerging infectiousdiseases dan re-emerging infectious diseases beberapa waktu lalu seperti VirusEbola dan Mers Co-V mengisyaratkan agar karantina hewan tidak lengah terhadapancaman masuknya suatu penyakit yang belum ada di Indonesia.3.2 Kerangka RegulasiKerangka regulasi adalah perencanaan pembentukan peraturan perundang undangandalam rangka memfasilitasi, mendorong, dan mengatur perilaku masyarakat danpenyelenggara negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara.Penyusunan kebijakan teknis perkarantinaan hewan dan pengawasan keamanan hayatihewani merupakan salah satu unsur dari sistem perlindungan sumberdaya alam hayatihewan dan tumbuhan, dan merupakan bagian dari implementasi standar keamananpangan nasional. Oleh sebab itu, akuntabilitas penyelenggaraan perkarantinaan sangatditentukan oleh ketersediaan berbagai kebijakan/peraturan yang dibutuhkan.Kebijakan teknis operasional perkarantinaan hewan dan pengawasan keamanan hayatihewani yang selanjutnya disebut kebijakan teknis perkarantinaan hewanmerupakan landasan operasional dalam melaksanakan pelayanan karantina hewan danpengawasan keamanan hayati hewani, kebijakan karantina hewan dapat berupaperaturan/keputusan menteri atau keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian.Kebijakan teknis perkarantinaan hewan meliputi semua pengaturan dan arahan yangbertujuan mengefektifkan pelaksanaan kegiatan operasional perkarantinaan hewan danpengawasan keamanan hayati hewani. Pada tingkat strategis kebijakan teknis

Page 20: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 17

perkarantinaan hewan merupakan aspek perencanaan dari pelaksanaan operasionalperkarantinaan hewan termasuk tindakan karantina hewan.Kebijakan teknis perkarantinaan hewan merupakan salah satu rangkaian kebijakandibidang perlindungan sumberdaya hayati serta keamanan pangan. Kebijakan teknisperkarantinaan hewan sesuai dengan PP Nomor 82 Tahun 2000 merupakan rangkaiandari kesatuan sistem kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.Walaupun karantina diartikan sebagai tempat dan tindakan, ruang lingkup pengaturandi bidang perkarantinaan meliputi :a) Persyaratan karantina;b) Tindakan karantina;c) Kawasan karantina;d) Jenis jenis hama dan penyakit, media pembawa;e) Tempat tempat pemasukkan.Ruang lingkup obyek yang berkaitan dengan karantina yaitu orang, alat angkut dalamperhubungan, hewan dan produk hewan, tumbuhan dan produk tumbuhan, barang-barang perdagangan lainnya yang dilalulintaskan, diletakkan pada prinsip bahwasegala sesuatu yang ditetapkan berdasarkan penilaian resiko dapat ditetapkan menjadimedia pembawa HPHK.Perkarantinaan diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian sumberdaya alam hayatihewan, dan tumbuhan. Hal ini mengandung arti bahwa segala tindakan karantina yangdilakukan semata-mata ditujukan untuk melindungi kelestarian sumberdaya alamhayati hewan, dan tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina, hamaatau organisme pengganggu tumbuhan karantina, dan tidak untuk tujuan-tujuanlainnya.Proses penyusunan dan penyempurnaan berbagai jenis kebijakan/peraturan dibidangperkarantinaan hewan masih terus berlangsung. Realisasi penyusunan kebijakan teknissebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) yang terkait dengan urusan karantinahewan dalam kurun waktu 2009-2010 sebanyak 6 Permentan (dari 21 regulasi yangdiamanatkan PP 82/2009) atau 29%.Regulasi yang dibutuhkan di bidang perkarantinaan hewan yang sudah disusun namunbelum ditetapkan yaitu:1. Revisi UU No. 16 / 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;2. Revisi PP No. 82 / 2000 tentang Karantina Hewan; dan3. Penyusunan Peraturan Menteri Pertanian terkait Karantina Hewan sebagaiamanat PP No. 82/20004. Penyusunan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian terkait KarantinaHewan.

Page 21: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 18

3.3 Kerangka KelembagaanKerangka kelembagaan adalah perangkat institusional PKHKEHANI sebagai bagian dariBARANTAN, berupa struktur organisasi, ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatursipil negara yang digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan, kebijakan, strategi,program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya yang disusunberpedoman pada RPJM Nasional.Sesuai dengan Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian 2015-2019 bahwakeberadaan PKHKEHANI berperan guna mendukung perwujudan misi Badan KarantinaPertanian, yakni:1) Misi ke-1: “Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dantumbuhan dari tumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina(HPHK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).”2) Misi ke-2: “Mendukung terwujudnya keamanan pangan.”3) Misi ke-4: “Memperkuat kemitraan perkarantinaan”4) .Misi ke-6: “Meningkatkan citra dan kualitas layanan public”.Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang OrganisasiKementerian Negara, dan Peraturan Presiden R.I Nomor 45 Tahun 2015 tentangKementerian Pertanian, serta Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianPertanian, menyatakan bahwa tugas pokok Badan Karantina Pertanian adalahmelaksanakan perkarantinaan pertanian.Tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan di Indonesia adalah:a) Mencegah masuknya HPHK dan OPTK ke dalam wilayah Negara RepublikIndonesia serta penyebarannya dari suatu area ke area lain didalam wilayahNegara Republik Indonesia;b) Mencegah keluarnya HPHK ke luar negeri; danc) Mencegah keluarnya OPTK tertentu dari wilayah Negara Republik Indonesiake luar negeri apabila di persyaratkan oleh negara tujuan.Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, BARANTAN menyelenggarakanfungsi: a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program perkarantinaan hewandan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;b. pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasankeamanan hayati;c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perkarantinaan hewan dantumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati; dand. pelaksanaan administrasi BARANTAN.

Page 22: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 19

Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya, maka BARANTAN didukung oleh :a. Sekretariat BARANTAN;b. Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani;c. Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati;d. Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan.Untuk melaksanakan tugas tugas operasional maka sesuai Permentan No.22/Permentan/OT.140/4/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit PelaksanaTeknis (UPT) Karantina Pertanian ditetapkan UPT Karantina Pertanian yang terdiridari:1. Balai Besar Karantina Pertanian, (5 UPT);2. Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (1 UPT);3. Balai Uji Terap Tehnik dan Metode (1 UPT);4. Balai Karantina Pertanian Kelas I (15 UPT);5. Balai Karantina Pertanian Kelas II (11 UPT);6. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I (14 UPT), dan7. Stasiun Karantina Pertanian Kelas II, (5 UPT)

Page 23: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 20

KEPALA BADANKARANTINA PERTANIAN

SEKRETARIATBADAN

PUSAT KARANTINATUMBUHAN DAN

KEAMANAN HAYATI NABATI

PUSAT KARANTINAHEWAN DAN KEAMANAN

HAYATI HEWANI

PUSAT KEPATUHAN,KERJASAMA DAN INFORMASI

PERKARANTINAAN

UPT

BALAI BESAR UJISTANDAR

KARANTINAPERTANIAN

50 UPTOPERASIONALBALAI UJI TERAP

TEKNIK DANMETODE

KARANTINAPERTANIAN

BALAI BESAR /BALAI / STASIUN

KARANTINAPERTANIAN

Gambar 3: Struktur Organisasi BARANTANBadan Karantina Pertanian dipimpin oleh Kepala Badan yang bertanggung jawabkepada Menteri. Salah satu unit kerja eselon II yang menopang peran dan fungsiBARANTAN adalah PKHKEHANI.Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati HewaniKeputusan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TentangOrganisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pertanian menyatakan bahwa tugasPKHKEHANI mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknisperkarantinaan hewan dan pengawasan keamanan hayati hewani. Dalammelaksanakan tugasnya maka PKH dan Kehani menjalankan fungsi :a. penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan,serta evaluasi di bidang perkarantinaan hewan hidup;b. penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan,serta evaluasi di bidang perkarantinaan produk hewan; danc. penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauanserta evaluasi di bidang pengawasan invasive alien species, agensia hayati,produk rekayasa genetika, benda lain dan media pembawa lain impor, eksporserta antar area.

Page 24: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 21

Program pembangunan pertanian yang telah dituangkan ke dalam programpengembangan agribisnis dan ketahanan pangan. Dalam hal ini BARANTANmempunyai visi: menuju karantina pertanian yang profesional dengan mewujudkanpelayanan pertanian yang tangguh dan terpercaya, mengakselerasi terwujudnyamasyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera melalui pelayanan karantina hewanyang tangguh dan terpercaya.Struktur organisasi Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani didasarkanpada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementrian Pertanian, terdiri atas:1. Bidang Karantina Hewan Hidup;2. Bidang Karantina Produk Hewan;3. Bidang Keamanan Hayati Hewani; dan4. Kelompok Jabatan Fungsional1. Bidang Karantina Hewan HidupBidang Karantina Hewan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyiapanpenyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan sertaevaluasi di bidang perkarantinaan hewan hidup. Dalam melaksanakan tugasnya, BidangKarantina Hewan Hidup menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, danpemantauan, serta evaluasi di bidang perkarantinaan dan laboratorium, sertaanalisis risiko hama penyakit hewan karantina hewan hidup impor; danb. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, danpemantauan, serta evaluasi di bidang perkarantinaan serta analisis risiko hamapenyakit hewan karantina hewan ekspor dan antar area.2. Bidang Karantina Produk HewanBidang Karantina Produk Hewan mempunyai tugas melaksanakan penyiapanpenyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasipelaksanaan perkarantinaan produk hewan. Dalam melaksanakan tugasnya, BidangKarantina Produk Hewan menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis danevaluasi pelaksanaan perkarantinaan, serta analisis risiko hama penyakit hewankarantina produk hewan impor; danb. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis danevaluasi pelaksanaan perkarantinaan, serta analisis risiko hama penyakit hewankarantina produk hewan ekspor dan antar area.B3. Bidang Keamanan Hayati HewaniBidang Keamanan Hayati Hewani mempunyai tugas melaksanakan penyiapanpenyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan, sertaevaluasi di bidang pengawasan invasive alien species, agensia hayati, produk rekayasa

Page 25: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 22

genetika, benda lain dan media pembawa lain impor, ekspor serta antar area. Dalammelaksanakan tugasnya, Bidang Keamanan Hayati Hewani menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, danpemantauan, serta evaluasi di bidang pengawasan jenis asing invasif (invasivealien species), agensia hayati, produk rekayasa genetika, benda lain dan mediapembawa lain impor; danb. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, danpemantauan, serta evaluasi di bidang pengawasan jenis asing invasif (invasivealien species), agensia hayati, produk rekayasa genetika, benda lain dan mediapembawa lain ekspor dan antar area.

4. Kelompok Jabatan FungsionalKelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiriatas jabatan fungsional Medik Veteriner dan Paramedik, Veteriner masing-masingdikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala PusatKarantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani.

Page 26: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 23

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target KinerjaSebagai tolok ukur keberhasilan kinerja PKHKEHANI, maka indikator kinerja dalamrangka pencapaian sasaran kegiatan PKHKEHANI adalah sebagai berikutTabel 3. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja PKHKEHANI 2015-2019

SASARAN KEGIATAN 1 INDIKATOR KINERJATersusunnya kebijakan teknis perkarantinaanhewan Jumlah peraturan/keputusan Menteri tentangpencegahan masuk dan menyebarnya HPHK,dan keamanan hayati hewani (DOKUMEN)Jumlah keputusan Kepala Badan KarantinaPertanian tentang pencegahan masuk danmenyebarnya HPHK, dan keamanan hayatihewani (DOKUMEN)Jumlah dokumen pembinaan, dokumenbimbingan teknis dan dokumen monitoringpencegahan masuk dan menyebarnya HPHKdan keamanan hayati hewani (LAPORAN)

SASARAN KEGIATAN 2Meningkatnya kualitas laboratorium UPTkarantina pertanian Jumlah UPT yang laboratoriumnyaterakreditasi sesuai ruang lingkup tugasnya

SASARAN KEGIATAN 3Meningkatnya kemampuan deteksi risiko Jumlah dokumen Analisis Resiko HPHK(DOKUMEN)

4.2 Kerangka PendanaanKerangka pendanaan unit kerja instansi pemerintah sebagaimana diatur dalam UU No.17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara, tidak dapat dipisahkan dari landasanperencanaan pembangunan yang diatur dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang sistemperencanaan pembangunan nasional.

Page 27: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 24

BAB V. PENUTUPRencana strategis PKHKEHANI 2015-2019 merupakan suatu dokumen yang disusunsesuai dengan amanat Undang Undang No. 25 Tahun 2005 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional. Rencana strategis PKHKEHANI ini mengacu pula pada UndangUndang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang NasionalTahun 2005-2025, Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan FungsiEselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, visi dan misi Presiden Joko Widododan Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta program kerja Kabinet Kerja masa bakti 2015-2019.Dengan adanya penyesuaian terhadap moto, sasaran kegiatan, dan Indikator KinerjaUtama (IKU), arah kebijakan dan strategi karantina hewan yang tertuang dalamdokumen Renstra PKHKEHANI 2015-2019, maka dokumen ini menjadi acuan bagipenyusunan Rencana Kerja (Renja) PKHKEHANI tahun 2015-2019.Keberhasilan pelaksanaan karantina hewan memerlukan adanya dukungan dankerjasama antar unit kerja eselon 2 terkait, unit pelaksana teknis karantina pertanian,serta partisipasi masyarakat. Komitmen dan kerja keras dari pimpinan dan seluruhpegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) lingkup PKHKEHANI, serta sinergitas dengansemua pihak terkait sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan harapan untukmenjadikan pelaksanaan karantina hewan dan pengawasan keamanan hayati hewaniyang tangguh dan terpercaya.

Page 28: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 25

Page 29: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 26

Page 30: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 27

Page 31: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 28

Page 32: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI

LAMPIRAN RENCANA STRATEGISPUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI2015 - 2019

Page 33: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 2

Lampiran 1. Matrik Kinerja

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA LOKASITARGET UNIT

ORGANISASIPELAKSANA2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Peningkatan SistemKarantina Hewandan KeamananHayati Hewani

SASARAN KEGIATAN 1

Tersusunnya kebijakanteknis perkarantinaanhewan

IKK. 001 Jumlahperaturan/keputusanMenteri tentang pencegahanmasuk dan menyebarnyaHPHK, dan keamanan hayatihewani (DOKUMEN)

1 1 1 1 1

IKK. 003 Jumlah keputusan KepalaBadan Karantina Pertaniantentang pencegahan masukdan menyebarnya HPHK,dan keamanan hayatihewani (DOKUMEN)

6 8 8 8 8

IKK. 006 Jumlah dokumenpembinaan, dokumenbimbingan teknis dandokumen monitoringpencegahan masuk danmenyebarnya HPHK dankeamanan hayati hewani(LAPORAN)

18 18 18 18 18

SASARAN KEGIATAN 2

Meningkatnya kualitaslaboratorium UPTkarantina pertanian

IKK. 009 Jumlah UPT yanglaboratoriumnyaterakreditasi sesuai ruanglingkup tugasnya

3 3 3 3 3

Page 34: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 3

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA LOKASITARGET UNIT

ORGANISASIPELAKSANA2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10SASARAN KEGIATAN 3

Meningkatnyakemampuan deteksi risiko

IKK. 010 Jumlah dokumen AnalisisResiko HPHK (DOKUMEN)

2 10 10 10 10

Page 35: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 4

Lampiran 2. Matrik Kegiatan, Target dan Alokasi Anggaran

MATRIKS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2015-2019UNIT ORGANISASI BADAN KARANTINA PERTANIANUNIT KERJA PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANIKEMENTERIAN PERTANIAN

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJATARGET ALOKASI (Rp Miliar)

TOTALALOKASI

2015-2019

LOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (RpMiliar)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15Peningkatan SistemKarantina Hewandan KeamananHayati Hewani

8,2 8,5 13,8 15,2 16,8

Tersusunnyakebijakan teknisperkarantinaan

IKK.001

Jumlahperaturan/keputusan Menteri tentangpencegahan masukdan menyebarnyaHPHK, dankeamanan hayatihewani (DOKUMEN)

1 1 1 1 1 1,5 1,4 2,2 2,4 2,7

IKK.003

Jumlah keputusanKepala BadanKarantinaPertanian tentangpencegahan masukdan menyebarnyaHPHK, dankeamanan hayatihewani (DOKUMEN)

6 8 8 8 8 1,6 1,7 2,7 3,0 3,3

IKK.006

Jumlah dokumenpembinaan,dokumenbimbingan teknisdan dokumen

18 18 18 18 18 3,0 3,4 5,7 6,4 7,2

Page 36: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 5

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJATARGET ALOKASI (Rp Miliar)

TOTALALOKASI

2015-2019

LOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (RpMiliar)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15monitoringpencegahan masukdan menyebarnyaHPHK dankeamanan hayatihewani (LAPORAN)

MeningkatnyakualitaslaboratoriumUPT karantinapertanian

IKK.009

Jumlah UPT yanglaboratoriumnyaterakreditasi sesuairuang lingkuptugasnya

3 3 3 3 3 1,1 1,0 1,5 1,5 1,5

Meningkatnyakemampuandeteksi risiko

IKK.010

Jumlah dokumenAnalisis ResikoHPHK (DOKUMEN)

2 10 10 10 10 1,0 1,0 1,7 1,9 2,1

Page 37: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 6

Lampiran 3. Matrik Kata Kunci

No Kata Kunci Moto PKHKEHANI Makna/Arti1 Pusat Teknis yang tangguh Menjadikan Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani sebagai PusatTeknis yang senantiasa mampu menyesuaikan diri (adaptif) terhadap berbagaitantangan dan dinamika/perubahan lingkungan organisasi secara multidimensional(lingkungan alam, politik, sosial, ekonomi, teknologi, sistem hukum dan regulasi), baikdari dalam maupun luar negeri, serta2 Pusat Teknis yang terpercaya Menjadikan Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani sebagai PusatTeknis yang memegang teguh prinsip-prinsip profesionalisme dan integritas dalammenjalankan tugas dan fungsi melalui penerapan tata kelola pemerintahan yang baik(good governance) di bidang karantina hewan3 Perlindungan KelestarianSumberdaya alam hayati hewan,Lingkungan dan KeanekaragamanHayatiPusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani memiliki komitmen yang tinggidalam mendukung Visi dan Misi Badan Karantina Pertanian guna mewujudkanperlindungan kelestarian sumberdaya alam hayati hewan serta mendukung upayapemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati diIndonesia.4 Keamanan pangan dan pakanhewani Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani menyusun kebijakan di bidangkarantina hewan dan tumbuhan guna meningkatkan standar keamanan mutu panganyang berasal dari produk pertanian yang layak konsumsi sehingga mampumemberikan perlindungan pada masyarakat, serta mendukung perwujudanswasembada pangan nasional.

Page 38: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 7

RENCANA KEGIATAN PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI TAHUN 2015-2016

No Bidang 2015 2016 2017 2018 20191. Bidang Hewan Hidup

a. Peraturan/KeputusanMenteri

b. TindakanKarantina HewanAntar Area

c. Analisis RisikoHama PenyakitHewan Karantina

a. TindakanKarantina Hewandi Pulau Karantina

a. Pelarangan MediaPembawa HamaPenyakit HewanKarantina

a. Tindakan KarantinaHewan oleh PihakLain (Revisi)

a. TindakanKarantina Hewanterhadap SatwaLiar

b. Keputusan KepalaBadan

a. PengamatanStatus dan SituasiHama PenyakitHewan KarantinaTA 2015

b. TindakanKarantina HewanterhadapRuminansia Besar

c. TindakanKarantina Hewanterhadap Unggas

a. PengamatanStatus dan SituasiHama PenyakitHewan KarantinaTA 2016

b. TindakanKarantina Hewanterhadap HewanPenular Rabies

a. Pengamatan Statusdan Situasi HamaPenyakit HewanKarantina TA 2017

b. Tindakan KarantinaHewan Transit

c. Tindakan KarantinaHewan Antar Areadan Ekspor

a. Pengamatan Statusdan Situasi HamaPenyakit HewanKarantina TA 2018

b. Tindakan KarantinaHewan Di LuarTempat Pemasukandan Pengeluaran

c. Tindakan KarantinaHewan TerhadapHewan Organik danPameran

a. Pengamatan Statusdan Situasi HamaPenyakit HewanKarantina TA 2019

b. Tindakan KarantinaHewan terhadapRuminansia Kecil

c. Tindakan KarantinaHewan TerhadapSatwa Liar

d. Tindakan KarantinaHewan terhadapHewan yangDitahan atauSebagai BarangBukti Dalam SuatuPerkara Peradilan

c. Materi Pembinaandan BimbinganTeknis

a. WorkshopNasional TindakanKarantina HewanTA 2015

b. Workshop

a. WorkshopNasional TindakanKarantina HewanTA 2016

b. Workshop

a. Workshop NasionalTindakan KarantinaHewan TA 2017

b. WorkshopPengamatan Status

a. Workshop NasionalTindakan KarantinaHewan TA 2018

b. WorkshopPengamatan Status

a. Workshop NasionalTindakan KarantinaHewan TA 2019

b. WorkshopPengamatan Status

Page 39: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 8

PengamatanStatus dan SituasiHPHK TA 2015

c. Pembangunan/Tata laksana IKH

PengamatanStatus dan SituasiHPHK TA 2016

c. Pembangunan/Tata laksana IKH

d. Analisis RisikoImpor

e. Analisis RisikoAntar Area

f. Tata laksanalaboratoriumKarantina Hewan

dan Situasi HPHKTA 2017

c. Pembangunan/Tatalaksana IKH

d. Analisis RisikoImpor

e. Analisis RisikoAntar Area

f. Tata laksanalaboratoriumKarantina Hewan

dan Situasi HPHK TA2018

c. Pembangunan/Tatalaksana IKH

d. Analisis RisikoImpor

e. Analisis Risiko AntarArea

f. Tata laksanalaboratoriumKarantina Hewan

dan Situasi HPHK TA2019

c. Pembangunan/Tatalaksana IKH

d. Analisis RisikoImpor

e. Analisis Risiko AntarArea

f. Tata laksanalaboratoriumKarantina Hewan

d. Judul Analisis Risiko a. Analisis RisikoImplementatifterhadap LaluLintas UnggasDewasa

b. AnalisisImplementatifterhadap LaluLintas DOC

a. Analisis RisikoterhadapPemasukanUnggas dariNegara Tertular AI

b. Analisis RisikoterhadapPemasukanRuminansia Besardari NegaraTertular PMK

c. Analisis RisikoterhadapPemasukanRuminansia dariArea TertularBrucellosis

d. Analisis RisikoterhadapPemasukan HPR

a. Analisis RisikoterhadapPemasukan Kudadari Negara TertularHPHK

b. Analisis RisikoterhadapPemasukan SatwaLiar dari NegaraTertular HPHK

c. Analisis RisikoterhadapPemasukan Babidari Area TertularHog Cholera

a. Analisis RisikoterhadapPemasukanRuminansia Kecildari Negara TertularHPHK

b. Analisis RisikoterhadapPemasukanRuminansia dariArea TertularAnthrax

a. Analisis RisikoterhadapPemasukan Hewandari NegaraTertular HPHKGolongan I Lainnya

b. Analisis RisikoterhadapPemasukan Hewandari Area Wabah

Page 40: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 9

dari Area TertularRabies

e. Jejaring Kemitraan Pertemuan NationalAnimal QuarantineCoordinatingCommittee (NAQCC)TA 2015

Pertemuan NationalAnimal QuarantineCoordinatingCommittee (NAQCC)TA 2016

Pertemuan NationalAnimal QuarantineCoordinatingCommittee (NAQCC)TA 2017

Pertemuan NationalAnimal QuarantineCoordinatingCommittee (NAQCC) TA2018

Pertemuan NationalAnimal QuarantineCoordinatingCommittee (NAQCC)TA 2019

2. Bidang Produk Hewana. Peraturan/Keputusan

Menteria. Permentan

tentang TindakanKarantina Hewanterhadap Karkas,Daging dan/atauJeroan (proses)

b. Permentantentang TKHTatacaraPengirimanMPHPHK melaluiPenyelenggaraPos (proses)

a. PermentanSistem SertifikasiEkspor ProdukHewan

Permentan tentangTKH terhadapPemasukan ProdukHewan

Permentan tentangTKH terhadap BAHkonsumsi

b. Keputusan KepalaBadan

b. TindakanKarantina Hewanterhadap HasilBahan AsalHewan untukPakan (proses)

c. PemeriksaanlaboratoriumBerkala terhadap

a. TindakanKarantina Hewandi TPK

b. PenggolonganMPHPHK jalurprioritaskarantina hewan

a. StandarOperasionalProsedur tentangPemeriksaan FisikProduk Hewan

b. Juknis tentang TKHterhadappemasukan produkhewan dalam

Petunjuk Teknis (Juknis)Tentang TatacaraPengenaan Jenis danTarif PNBP terhadapmedia pembawa HPHKmengacu pada revisi PP48/2012

-

Page 41: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 10

CemaranMikroba danKimia BAH danHBAH (proses)

d.

kondisi tertentu

c. Materi Pembinaandan BimbinganTeknis

a. Validasi MetodePemanasanSarang Walet

b. IKPH ProdukHewan

a. Pertemuan danperjalananpembinaantempatpemrosesancalon eksportirsarang walet keTiongkok tahun2016

b. Bimtek PenilaianRumah WaletTahun 2016

c. Bimtek TKHPengeluaranSarang Walet nonTiongkok tahun2016

d. Bimtek TKHPengeluaran BAHdan HBAH selainsarang walettahun 2016

a. Pertemuan danperjalananpembinaan tempatpemrosesan caloneksportir sarangwalet ke Tiongkoktahun 2017

b. Bimtek PenilaianRumah WaletTahun 2017

c. Bimtek TKHPengeluaranSarang Walet nonTiongkok tahun2017

d. Bimtek TKHPengeluaran BAHdan HBAH selainsarang walet tahun2017

a. Pertemuan danperjalananpembinaan tempatpemrosesan caloneksportir sarangwalet ke Tiongkoktahun 2018

b. Bimtek PenilaianRumah WaletTahun 2018

c. Bimtek TKHPengeluaran SarangWalet non Tiongkoktahun 2018

d. Bimtek TKHPengeluaran BAHdan HBAH selainsarang walet tahun2018

a. Pertemuan danperjalananpembinaan tempatpemrosesan caloneksportir sarangwalet ke Tiongkoktahun 2019

b. Bimtek PenilaianRumah WaletTahun 2019

c. Bimtek TKHPengeluaranSarang Walet nonTiongkok tahun2019

d. Bimtek TKHPengeluaran BAHdan HBAH selainsarang walet tahun2019

d. Judul Analisis Risiko a. Analisis risikoterhadappemasukanproduk pangan

b. Analisis risiko

a. Analisis risikoterhadappemasukan produkpangan

b. Analisis risiko

a. Analisis risikoterhadappemasukan produkpangan

b. Analisis risiko

a. Analisis risikoterhadappemasukanproduk pangan

b. Analisis risiko

Page 42: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 11

terhadappemasukanproduk nonpangan

terhadappemasukanproduk nonpangan

terhadappemasukan produknon pangan

terhadappemasukanproduk nonpangan

e. Jejaring Kemitraan a. Rapat KoordinasiImplementasi OpsKebijakanKarantina Hewandengan OtoritasVeteriner

b. Forum KomunikasiPengguna Jasa

c. Pertemuan KomisiAhli Karantina

a. PertemuanForumKomunikasiPengguna JasaTahun 2016

b. PertemuanKoordinasiOtoritas VeterinerTingkat Pusat danDaerah Tahun2016

c. PertemuanKoordinasiPemasukanBAH/HBAH dariNegara TertularHPHK

a. Pertemuan ForumKomunikasiPengguna JasaTahun 2017

b. PertemuanKoordinasi OtoritasVeteriner TingkatPusat dan DaerahTahun 2017

c. PertemuanKoordinasiPemasukanBAH/HBAH dariNegara TertularHPHK

a. Pertemuan ForumKomunikasiPengguna JasaTahun 2018

b. PertemuanKoordinasi OtoritasVeteriner TingkatPusat dan DaerahTahun 2018

c. PertemuanKoordinasiPemasukanBAH/HBAH dariNegara TertularHPHK

a. Pertemuan ForumKomunikasiPengguna JasaTahun 2018

b. PertemuanKoordinasi OtoritasVeteriner TingkatPusat dan DaerahTahun 2019

c. PertemuanKoordinasiPemasukanBAH/HBAH dariNegara TertularHPHK

3. Bidang KeamananHayati Hewania. Peraturan/Keputusan

Menteria. Persyaratan Teknis

PemusnahanMedia PembawaHPHK

b. Persyaratan Teknisdan PerlakuanTerhadap Alatangkut

- - - -

Page 43: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 12

b. Keputusan KepalaBadan

a. PedomanTindakankarantina Hewanterhadap Pakan

b. PedomanTindakanKarantinaperlakuanterhadap MediaPembawa Lain

a. Tata cara perlakuanterhadap mediapembawa lainberupa peralatanbekas pakai MPHPHK

b. Tata cara pematianhewan yangdikenakan tindakankarantinapemusnahan

c. PetunjukPelaksanaanPemantauanterhadap bahanpatogenik danbahan biologik

a. PetunjukPelaksanaanPemantauanterhadap pakan danatau bahan pakan

b. Pengujianlaboratoriumterhadap bahanpatogenik, bahanbiologik dan/ataubiakan organisme

c. Tata carapemusnahan bahanpatogenik, bahanbiologik dan/ataubiakan organisme

a. Pedoman analisisrisiko penetapanlokasi tempatPemusnahan

a. Tata Cara tindakankarantina perlakuanterhadap alatangkut

c. Materi Pembinaandan BimbinganTeknis

a. WorkshopDeskripsi MediaPembawa HPHKyang tergolongBenda Lain

a. Workshop deskripsimedia pembawaHPHK Benda Lainberupa Bahanpatogenik dansediaan biologik

b. Workshop deskripsimedia pembawaHPHK benda lainberupa bahanpembuat pakanternak

c. Bimtek TKHterhadap bahanpatogenik , bahanbiologik dan/atau

a. Workshop NasionalTindakan KarantinaPemusnahanTA.2017

b. Workshop NasionalTindakan KarantinaPerlakuan TA. 2017

c. WorkshopPemantauan bahanpatogenik, bahanbiologik dan/ataubiakan organisme

d. Bimtek TKHterhadap pakan danbahan pakan

a. Workshop NasionalTindakan KarantinaPemusnahan TA.2018

b. Workshop NasionalTindakan KarantinaPerlakuan BendaLain TA.2018

c. WorkshopPemantauan bahanpatogenik, bahanbiologik dan/ataubiakan organisme

d. Bimtek TKHterhadap bahanpatogenik , bahan

a. WorkshopPemantauan pakandan bahan pakan

b. WorkshopPemantauan bahanpatogenik , bahanbiologik dan/ataubiakan organisme

c. Bimtek TKHPemusnahan

d. Bimtek TKHPerlakuan BendaLain

Page 44: Rencana Strategis PUSAT KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra PKHKEHANI.pdf · dari kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi

Lampiran Rencana Strategis PKHKEHANI Tahun 2015-2019 13

biakan organisme biologik dan/ataubiakan organisme

d. Judul Analisis Risiko - a. Analisis RisikoterhadapPemasukan bahanbahan biologik

b. Analisis risikopemasukan HPHKmelalui mediapembawa lainberupa sampahpesawat

a. Analisis risikopemasukan HPHKmelalui mediapembawa lainberupa peralatanbekas/kandangbekas hewan

a. Analisis Risikoterhadap PemasukanHPHK melalui mediapembawa berupabahan bahanpatogenik danbiakan organisme

a. Analisis RisikoterhadapPemasukan HPHKterhadap mediapembawa HPHKberupa pakan danbahan pakan

e. Jejaring Kemitraan Pertemuan denganAsosiasi Obat Hewan

a. Pertemuandengan AsosiasiObat Hewan TA.2016

b. Pertemuandengan importirbahan patogenikTA. 2016

c. Pertemuandengan asosiasipakan ternak TA.2016

a. Pertemuan denganAsosiasi ObatHewan TA. 2017

b. Pertemuan denganimportir bahanpatogenik TA. 2017

c. Pertemuan denganasosiasi pakanternak TA. 2017

a. Pertemuan denganAsosiasi ObatHewan TA. 2018

b. Pertemuan denganimportir bahanpatogenik TA. 2018

c. Pertemuan denganasosiasi pakanternak TA. 2018

a. Pertemuandengan AsosiasiObat Hewan TA.2019

b. Pertemuan denganimportir bahanpatogenik TA.2019

c. Pertemuan denganasosiasi pakanternak TA. 2019