rencana strategis operasional stasiun karantina …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan...

29
RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II BANGKALAN TAHUN 2015 - 2019 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II BANGKALAN JL. Kusuma Bangsa 20 Kamal - Bangkalan

Upload: trinhdiep

Post on 07-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL

STASIUN KARANTINA PERTANIAN

KELAS II BANGKALAN

TAHUN 2015 - 2019

STASIUN KARANTINA PERTANIAN

KELAS II BANGKALAN

JL. Kusuma Bangsa 20 Kamal - Bangkalan

Page 2: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Page i

Kata Pengantar

Dalam rangka pelaksanaan Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta penjabaran Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan telah menetapkan Rencana Strategis ahun 2015-2019 pada tahun 2015.

Mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dan pola pergerakan ekonomi dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan pembangunan pertanian sejak tahun 2010 sampai tahun 2014, diperlukan langkah-langkah terobosan yang bukan merupakan upaya terpisah dari kebijakan sebelumnya. Diperlukan langkah terintegrasi yang saling memperkuat dalam rangka percepatan pembangunan karantina pertanian, terutama untuk meningkatkan upaya perlindungan terhadap kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan, lingkungan, dan keanekaragaman hayati, serta keamanan pangan. Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan akan meningkatkan peran guna melakukan mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan melalui perlindungan kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), kemudian mendukung terwujudnya keamanan pangan, memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian, serta meningkatkan citra dan kualitas pelayanan publik.

Sehubungan dengan hal tersebut, Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan melakukan review Rencana Strategis tahun 2010-2014 dengan mengacu pada Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian untuk Tahun 2015-2019 dengan menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, serta anggaran yang diperlukan dalam Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan 2015-2019 dengan mengacu pada Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian Tahun 2015-2019.

Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 ini selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan karantina pertanian tahun 2015-2019. Diharapkan pembangunan karantina pertanian dapat meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Pulau Madura.

Bangkalan, Juni 2016 Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan

Drh. Cicik Sri Sukarsih NIP. 19701022 199903 2 001

Page 3: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Page i

Page 4: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Renstra adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang berisi visi, misi, nilai-nilai, tujuan dan strategi yang disusun sesuai sistematika paket pedoman reformasi dibidang perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan Pemerintah dengan mempertimbangkan aspek-aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi dan mungkin akan mempengaruhi keberhasilan mencapai tujuan yang ditetapkan. Rencana Strategi Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan yang selanjutnya disebut SKP Kelas II Bangkalan ini disusun dalam rangka mendukung upaya implementasi reformasi perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja dengan perspektif jangka menengah sesuai dengan amanat UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra SKP Kelas II Bangkalan merupakan salah satu wujud operasional dari visi, misi dan strategi Kementerian Pertanian. Oleh karena itu Renstra SKP Kelas II Bangkalan merupakan satu kesatuan dari Renstra Kementerian Pertanian dalam rangka mewujudkan amanat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahap 3 ( RPJMN 2015-2019). Pada RPJMN tahap-3 (2015-2019), sektor pertanian masih menjadi sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebut digambarkan dalam kontribusi nyata pada penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah, penyumbang nyata Produk Domestik Bruto(PDB), penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan, penyediaan bahan pakan dan bioenergi, serta berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca. Sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-2019) akan mengacu pula pada paradigma pertanian untuk pembangunan (agriculture for development) yang memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasi pembangunan yang berimbang dan menyuluruh mencakup aspek demografi, ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tata kelola pembangunan.

Sasaran pembangunan pertanian ke depan yang disesuaikan dengan cakupan pembangunan pertanian yang lebih luas dan skala yang lebih besar guna mengungkit peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Dengan mencermati hasil evaluasi selama periode lima tahun terakhir dan perubahan paradigma sebagaimana tertuang dalam SIPP, maka sasaran strategis Kementerian Pertanian adalah: (1) peningkatanketahanan atau kedaulatan pangan; (2) peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan subtitusi impor ; (3) penyediaan dan peningkatan bahan baku bioindustri dan bioenergi; serta (4) peningkatan kesejahteraan petani.

Page 5: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 2

Pendirian Badan Karantina Pertanian (BARANTAN) merupakan amanat dari Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Dengan demikian, keberadaan BARANTAN tidak terlepas dari strategi pemerintah untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan melalui penyelenggaraan perkarantinaan. Dalam perkembangan perencanaan dan strategi pembangunan nasional, BARANTAN memegang peran besar dalam mendukung kebijakan ketahanan atau kedaulatan pangan melalui mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan. Melalui Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, Tumbuhan Pemerintah Indonesia telah menentukan pilihan bahwa salah satu strategi untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati hewan, ikan, tumbuhan adalah melalui penyelenggaraan perkarantinaan . SKP Kelas II Bangkalan ditetapkan sebagai instansi yang melaksanakan tugas perkarantinaan hewan dan tumbuhan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Salah satu fungsi utama Kementerian Pertanian yang diperankan oleh Badan

Karantina Pertanian adalah berkaitan dengan penyediaan sumberdaya

pertanian yang berkelanjutan guna menjamin keamanan pangan. Pelaksanaan

fungsi tersebut dilakukan melalui kegiatan pengawasan dan sertifikasi impor

dan ekspor, verifikasi dan audit kesesuaian persyaratan teknis, serta penetapan

kawasan/area dan sertifikasi karantina antar area dalam rangka mewujudkan

daya saing pasar internasional.

Selain dari pada itu Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan sebagai salah

satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian yang berada di

Pulau Madura yang dikelilingi oleh lautan mempunyai peran penting terhadap

pelaksanaan pengawasan lalu lintas media pembawa dari dan ke luar Pulau

Madura .

1.2. TUJUAN

Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan pemberi kewenangan , kebutuhan masyarakat, dan untuk memenuhi kewajiban penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dibidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan maka dibuatlah sebuah dokumen perencanaan jangka menengah (lima tahunan) yaitu Renstra SKP Kelas II Bangkalan. Dokumen Rencana Strategi selanjutnya akan menjadi pedoman dalam : a. Penyusunan rencana kinerja (performance plan);

b. Penyusunan rencana kerja dan anggaran (workplan dan budget);

c. Menyusun penetapan kinerja (Performance agreement);

d. Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan di lingkungan SKP

Kelas II Bangkalan; dan

e. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP).

Page 6: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 3

BAB II. PROFIL STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II BANGKALAN

II.1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/ OT.140/ 4/

2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina

Pertanian menyatakan bahwa UPT Karantina Pertanian mempunyai tugas pokok

yaitu : melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan

tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani nabati. Dalam

melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Stasiun Karantina Pertanian Kelas II

Bangkalan menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan; 2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan,

penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; 4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK; 5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati; 6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan; 7. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati

hewani dan nabati; 8. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina

hewan dan tumbuhan; 9. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelangggaran peraturan

p e rundang - undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewan dan nabati;

10.Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

2.1 VISI

Visi Kementerian Pertanian adalah “Terwujudnya sistem pertanian-

bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan

produk bernilai tambah tinggi berbasis sumberdaya lokal untuk kedaulatan

pangan dan kesejahteraan petani.”

Visi Badan Karantina Pertanian (BARANTAN), yaitu: “Menjadi Instansi yang

Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya

Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman

Hayati serta Keamanan Pangan”.

Visi dalam Renstra Badan Karantina Pertanian (BARANTAN) di atas, selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Visi Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan, yaitu “Mewujudkan Stasiun Karantina Pertanian yang Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya

Page 7: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 4

Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan”.

2.2 Misi

Untuk mewujudkan visi dalam kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi

BARANTAN, maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan menetapkan

Misi, yaitu:

1) Meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas media pembawa Hama dan

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina (OPTK) dalam upaya perlindungan dan pelestarian Sumber Daya

Alam Hayati Hewani secara berkesinambungan;

2) Melindungi masyarakat dari ancaman penyakit zoonosis (penyakit hewan

yang dapat menular kepada manusia) yang mungkin terbawa oleh media

pembawa HPHK dan memberi rasa aman kepada konsumen;

3) Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan

akses pasar komoditas pertanian ;

4) Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan karantina

pertanian;

5) Meningkatkan kepatuhan pengguna jasa karantina terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan karantina;

6) Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.

2.3 Tujuan

1. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan HPHK dan OPTK ;

2. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan dan

tumbuhan ;

3. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui pencegahan

masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK;

4. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan;

5. Mewujudkan pelayanan prima.

2.4. Karakteristik Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

22/Permentan/OT.140/4/2008, Tanggal 03 April 2008 dibentuk Stasiun

Page 8: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 5

Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan yang bertanggung jawab langsung kepada

Kepala Badan Karantina Pertanian-Kementerian Pertanian dan Stasiun Karantina

Pertanian Kelas II Bangkalan berkedudukan di Pulau Madura.

Struktur organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan terdiri dari

Pejabat Struktural yaitu Kepala Stasiun ( eselon IV b) dan Kepala Urusan Tata

Usaha( eselon V) serta dibantu oleh Petugas Pelayanan Operasional /

Administratif dan Kelompok Jabatan Fungsional yang dapat dilihat pada bagan

dibawah ini :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II BANGKALAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/ OT.140/ 4/

2008 Tanggal 3 April 2008

2.5. Geografis

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan terletak di Pulau Madura Jawa

Timur. Dari segi geografis, Pulau Madura terletak di timur laut pulau Jawa, kurang

lebih 7 derajat sebelah selatan dari khatulistiwa di antara 112 derajat dan 114

Gambar 1 : Struktur Organisasi SKP Kelas II Bangkalan

KEPALA URUSAN

TATA USAHA

( Eselon V )

Hari Suprapto, SE

PETUGAS

PELAYANAN OPERASIONAL

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA

( Eselon IVb )

drh.Cicik Sri Sukarsih

Page 9: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 6

derajat bujur timur. Pulau itu dipisahkan dari Jawa oleh Selat Madura, yang

menghubungkan Laut Jawa dengan Laut Bali. Moncongnya di barat laut agak

dangkal dan lebarnya tidak lebih dari beberapa mil laut. Secara geologis Madura

merupakan kelanjutan dari pegunungan kapur yang terletak di sebelah utara dan

di sebelah selatan Lembah Solo. Bukit-bukit kapur di Madura merupakan bukit-

bukit yang lebih rendah, lebih kasar, dan lebih bulat daripada bukit-bukit di Jawa

dan letaknya pun lebih menyatu. Iklim di Madura bercirikan dua musim, musim

barat atau musim hujan selama bulan Oktober sampai bulan April, dan musim

timur atau musim kemarau. Komposisi tanah dan curah hujan yang tidak sama—

di lereng-lereng yang tinggi letaknya justru kebanyakan, sedangkan di lereng-

lereng yang rendah malahan kekurangan—membuat Madura kurang memiliki

tanah yang subur. Hanya di daratan aluvial dan di tanah liat bercampur kapur di

dataran tinggi yang terdapat cukup curah hujan saja persawahan yang permanen

atau sementara dimungkinkan. Sebagian besar tanah yang diolah tediri dari

tegalan yang terutama menghasilkan jagung dan singkong. Hanya selama musim

hujan saja lahan-lahan kering ini dapat ditanami. Di selatan, lahan-lahan yang

sama sekali tidak subur digunakan untuk pembuatan garam. Sudah sejak lama

Madura terkenal sebagai daerah penghasil garam yang penting.

Lokasi Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan berada di

Kabupaten Bangkalan tepatnya di Jl. Kusuma Bangsa No. 20 Kamal. Stasiun

Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan memiliki 8 (delapan) wilayah kerja yang

berada di pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan yang tersebar di Pulau

Madura. Wilayah kerja Pelabuhan laut Nepa hingga saat ini tidak ada aktifitas lalu

lintas komoditas semenjak kasus kerusuhan Sampit karena sebagian besar tujuan

pengiriman dari pelabuhan Nepa adalah ke Kalimantan Tengah. Lokasi dan

Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan berdasarkan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 44/Permentan/OT.140/3/2015 tentang

perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang tempat pemasukan dan pengeluaran

Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina, yaitu :

1) Pelabuhan Penyeberangan Kamal

Page 10: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 7

2) Pelabuhan Laut Telaga Biru

3) Pelabuhan Laut Branta

4) Pelabuhan Laut Sapudi

5) Pelabuhan Laut Kalianget

6) Pelabuhan Laut Kangean

7) Pelabuhan laut Nepa

8) Jembatan Penyeberangan Suramadu

Dibawah ini adalah peta Pulau Madura yang merupakan Wilayah Kerja Stasiun

Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan :

Gambar 2 : Peta Wilayah Kerja SKP Kelas II Bangkalan

Kantor Induk

SKP Bangkalan

Wilker

Kamal

Wilker

Suramadu

Wilker

Branta

Wilker

Kalianget Wilker

Sapudi

Wilker

Kangean

Wilker T.j.Bumi

Wilker

Nepa

Page 11: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 8

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan mempunyai peranan yang sangat

penting dan strategis di dalam mencegah kelestarian Sumber Daya Alam Hayati

Hewani dan Nabati dari ancaman terhadap resiko masuknya Hama dan Penyakit

Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina

(OPTK) di Pulau Madura. Oleh karena itu, peran serta masyarakat juga penting

dalam menjaga terbebasnya Pulau Madura dari HPHK dan OPTK.

2.6. Data Frekuensi/ Volume Lalulintas

2.6.1 Kegiatan Cegah Tangkal HPHK

Impor

Selama Tahun 2015 di Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan tidak

terdapat kegiatan Importasi komoditi hewan

Ekspor

Tahun 2015 di Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan tidak terdapat

kegiatan eksportasi komoditi hewan

Domestik Masuk

Kegiatan operasional domestik masuk SKP Kelas II Bangkalan meliputi

kegiatan pemasukan komoditi hewan antar pulau atau antar area masuk

melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

Tabel 1. Rekapitulasi Frekuensi dan Volume Komoditi Karantina Hewan

Domestik Masuk Tahun 2015

No Komoditi Ekor KG Lembar Frekuensi

1 2 3 4 5 6

1 Ayam Kampung 27 - - -

2 Ayam Potong 1.959.382 - - 3.048

3 Burung 4.060 - - 7

4 D.O.C 7.592.677 - - 754

5 Daging Ayam - 43.110 - 342

6 Domba 149 - - 7

7 Itik 524.850 - - 631

Page 12: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 9

8 Kambing 16.350 - - 607

9 Kerbau 94 - - 6

10 Kuda 112 - - 12

11 Kulit Sapi - - 510 5

12 Sapi Bibit 1.345 - - 173

13 Sapi Potong 4.786 - - 726

14 Telur Ayam - 13.500 - 4

J U M L A H 10.103.832 56.610 510 6.322

Gambar 3 : Volume Komoditi Karantina Hewan Domestik Masuk TA. 2015

Page 13: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 10

Domestik Keluar

Kegiatan operasional domestik keluar SKP Kelas II Bangkalan meliputi kegiatan

pengeluaran komoditi hewan antar pulau atau antar area melalui tempat-tempat

pengeluaran yang telah ditetapkan.

Tabel 2. Rekapitulasi Komoditi Karantina Hewan Domestik Keluar T.A 2015

No Komoditi Ekor KG Lembar Frekuensi

1 2 3 4 5 6

1 Angsa 7 - - 2

2 Ayam Kampung 22.488 - - 147

3 Ayam Potong 450.128 - - 714

4 Bulu Ayam - 2.000 - 2

5 Burung 1.380 - - 114

6 DOC 7.200 - - 15

7 Daging Ayam - 13.900 - 56

8 Domba 5.893 - - 219

9 Itik 1.200 - - 2

Gambar 4: Frekuensi Komoditi Karantina Hewan Domestik Masuk TA. 2015

Page 14: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 11

10 Kambing Potong 59.171 - - 446

11 Kambing Bibit 197 - - 6

12 Kelinci 42 - - 7

13 Kerbau Potong 933 - - 46

14 Kucing 4 - - 1

15 Kuda 523 - - 54

16 Kulit Sapi - - 4.482 31

17 Sapi Bibit 958 - - 18

18 Sapi Potong 68.745 - - 2.767

19 Telur Ayam - 126.384 - 92

20 Tulang Sapi - 400 - 2

J U M L A H 618.869 142.684 4.482 4.741

Gambar 5 : Volume Komoditi Karantina Hewan Domestik Keluar TA. 2015

Page 15: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 12

2.6.2 KINERJA CEGAH TANGKAL OPTK

Impor

Tidak terdapat kegiatan Impor Karantina Tumbuhan selama Tahun 2015 di

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan.

Ekspor Tidak terdapat kegiatan Ekspor Karantina Tumbuhan selama Tahun 2015 di

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan.

Domestik Masuk

Kegiatan operasional Karantina Tumbuhan untuk domestik masuk di Stasiun

Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan meliputi kegiatan pemasukan antar

pulau antar area di wilayah Pulau Madura selama tahun 2015 . Rekapitulasi

Frekuensi dan Volume Karantina Tumbuhan Domestik Masuk Tahun 2015

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Gambar 6 : Frekuensi Komoditi Karantina Hewan Domestik Keluar TA. 2015

Page 16: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 13

Tabel 3. Rekapitulasi Frekuensi dan Volume Komoditi Karantina

Tumbuhan Domestik Masuk Tahun 2015

No. Komoditi Frekuensi Volume/Kg

1 2 3 4

1. Melon 1 1.000

2. Sayuran Segar 6 14.500

3. Jagung 1 11.000

4. Buah Segar 1 1.500

5. Kelapa 7 33.500

6. Beras 1 2.000

7. Bawang Merah 1 1.000

8. Salak 1 700

J U M L A H 19 65.200

Domestik Keluar

Gbr 7 : Frekuensi & Volume Komoditi Karantina Tumbuhan Domestik Masuk TA 2015

Page 17: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 14

Kegiatan operasional Karantina Tumbuhan untuk Domestik Keluar di Stasiun

Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan meliputi kegiatan pengeluaran antar

pulau atau antar area di wilayah Pulau melalui tempat-tempat pengeluaran

yang telah ditetapkan.

Tabel 4. Rekapitulasi Frekuensi dan Volume Komoditi Karantina Tumbuhan

Domestik Keluar TA. 2015

No. Komoditi Frekuensi Volume

Kg Batang

1 2 3 4 5

1. Puley 19

56

2. Pohon Kopi 1

6

3. Bibit Kurma 1

10

4. Pohon Kelor 2

3

5. Cabe 10 33100

6. Kelapa 2 9000

7. Tebu 1 5000

8. Jeruk 1 1500

9. Tembakau 3 9000

10. Pohon Balibong 1

5

J U M L A H 41 57.600 80

Gbr 8 : Frekuensi & Volume Komoditi Karantina Tumbuhan Domestik Keluar TA 2015

Page 18: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 15

BAB. III PERMASALAHAN

III.1 OPERASIONAL

Dalam melaksanakan kegiatan operasional tindak Karantina hewan selama tahun 2015, terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh Stasiun Karantina Pertanian kelas II Bangkalan diantaranya dapat diidentifikasikan sebagai berikut: a. Untuk wilker Suramadu belum memiliki kantor wilker yang permanen,

sampai saat ini hanya berupa container sehingga sangat kesulitan untuk

dapat menerapkan Standar Pelayanan Publik di wilker Suramadu;

b. Seiring dengan perkembangan jalan di jembatan Suramadu dimana banyak

dibuat jalan tikus sebelum melewati Pos Pemeriksaan Wilker Suramadu

( daerah Petapan) sehingga banyak komoditi yang lepas dari pengawasan

karantina. Untuk itu diperlukan lokasi bangunan kantor wilker yang lebih

dekat dengan tol gate dan sebelum jalan tikus agar bisa dilakukan

pengawasan yang lebih baik ;

c. Masih kurang lengkapnya Standar Prosedur Operasional berpotensi

menyebabkan belum seragamnya pelaksanaan pelayanan yang bersifat

standar ;

d. Masih banyak juklak dan juknis yang belum sepenuhnya diimplementasikan

dikarenakan berbagai hal yang menyangkut ketidaksiapan dalam

implementasi, baik dari aspek SDM, sarana dan prasara pendukung maupun

aspek koordinasi dengan instansi terkait;

e. Masalah teknis berupa adanya perbedaan jumlah Komoditi Hewan / Ternak

yang ada di Dokumen Dinas Peternakan Kabupaten dengan jumlah yang ada

di atas alat angkut sebelum dikeluarkan melalui pos pemeriksaan Karantina;

f. Masih adanya peraturan dan kebijakan daerah yang belum sinkron dengan

peraturan dan sistem perkarantinaan yang perlu segera dilakukan

penyempurnaan. Adanya PERDA yang berbeda di masing-masing propinsi

seperti propinsi Kalimantan Barat yang mengharuskan adanya ijin dari Dinas

Peternakan Propinsi untuk setiap pengiriman ternak tujuan Kalimantan

Barat;

g. Belum memiliki Instalasi Karantina sehingga untuk pemeriksaan hewan di

luar tempat pemasukan/pengeluaran dilakukan di kandang pengguna jasa;

h. Sering terjadi penambahan muatan ternak dari Pelabuhan lain secara Ilegal,

sehingga sampai di tempat tujuan sering terdapat jumlah pemuatan tidak

sesuai dengan sertifikat yang menyertainya bahkan dapat terjadi jenis

ternaknya pun berbeda. (Sapi madura bercampur dengan Sapi bali atau PO)

Page 19: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 16

III.2. Non Operasional

III.2.1. Organisasi dan Kelembagaan

Beberapa masalah pokok yang berkaitan dengan organisasi dan kelembagaan

dapat diidentifikasi sebagai berikut :

a. Belum adanya ‘job description’ dan ‘job grading’ yang disusun berdasarkan

analisis beban kerja akan mengakibatkan kurang akuratnya penilaian kinerja

dan implementasi sistem insentif (renumerasi)

b. Fungsi pengawasan dan penindakan yang berada pada tingkat operasional

(UPT) sangat diperlukan keberadaannya dalam meningkatkan efektifitas

penyelenggaraan karantina

c. Belum tersedianya standar pelayanan minimal SKP Kelas II Bangkalan yang

berpotensi menimbulkan ketidakakuratan dalam pengukuran kinerja

pelayanan;

d. Sistem menajemen mutu belum sepenuhnya diimplementasikan

III.2.2. Kondisi Sumber Daya Manusia ( SDM)

Berdasarkan analisa kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang didasarkan

atas beban kerja, kebutuhan pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas II

Bangkalan sebanyak 35 orang dan saat ini baru tersedia 26 orang sehingga masih

terdapat kekurangan sebesar 9 orang. Untuk bidang Karantina Hewan karena

medic Veteriner yang ada di SKP Kelas II Bangkalan lebih banyak perempuan

sehingga menyulitkan dalam penempatan di wilker mengingat lokasi wilker yang

jauh. Sedangkan untuk karantina tumbuhan di SKP Kelas II Bangkalan, tidak

memiliki tenaga POPT ahli (hanya 2 orang POPT Terampil). Fungsional umum di

SKP Kelas II Bangkalan hanya berjumlah 5 orang sehingga banyak pekerjaan

administrasi yang dirangkap oleh petugas fungsional tertentu.

III.2.3. Infrastruktur/Sarana/Prasarana

a. Dengan semakin meningkatnya volume operasional karantina dan

bertambahnya tugas SKP Kelas II Bangkalan dibidang keamanan hayati serta

meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas maka

sarana dan prasarana yang ada pada saat ini memerlukan penataan kembali

baik dari aspek jumlah maupun kualitas;

b. Seiring dengan perkembangan kantor untuk memenuhi Standar Pelayanan

Publik (SPP) dimana diperlukan sarana prasarana yang baik untuk tempat

bekerja maka dibutuhkan pengadaan meubelair baik di ruangan pimpinan

maupun staf.

c. Dalam rangka akreditasi laboratorium Karantina Hewan maka dibutuhkan

pengadaan sarana prasarana untuk memenuhi pengujian laboratorium dan

penyekatan ruangan laboratorium;

Page 20: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 17

d. Sarana dan prasarana untuk melaksanakan tindakan karantina harusnya

disediakan dalam rangka pengawasan yang efektif dan kecepatan pelayanan

pada masyarakat, namun demikian pengingat terbatasnya kemampuan

keuangan negara maka dalam beberapa hal kebutuhan sarana dan prasarana

operasional sesuai peraturan perundangan sebagian masih dibebankan pada

pengguna jasa atau masyarakat.

e. Dalam rangka mendukung program Teknologi dan Sistem Informasi (TIK),

dibutuhkaan kesiapan infrastruktur, ketersediaan SDM yang memadai, sistem

jaringan merupakan salah satu komponen utama dalam kelancaran arus data

dan informasi antar unit kerja yang dapt terhubung melalui jaringan.

f. Diperlukan bangunan permanen kantor wilker Jembatan Penyeberangan

Suramadu yang sesuai dengan Standar Pelayanan Publik

Page 21: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 18

BAB IV.ANALISA RESIKO STRENGTHS,WEAKNESSES,

OPPURTUNITIES DAN THREATS ( SWOT )

Berdasarkan Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman),

banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko penyakit pada hewan

dan tumbuhan, serta status penyakit di suatu area yang terkait dengan

fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan sebagai berikut :

Tabel 1.Faktor Internal

No Aspek Kekuatan (Strengths)

Kelemahan (Weaknesses)

1.

Kelembagaan dan manajemen organisasi

a. Keanggotaan Indonesia dalam organisasi internasional yaitu organisasi perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Pangan & Pertanian (FAO), Organisasi Kesehatan Hewan Sedunia (OIE), Konvensi International Perlindungan Tanaman (IPPC) dan Komisi Kesehatan Pangan Sedunia (CODEX)

a. Sistem informasi tingkat Pusat dan UPT sampai dengan wilayah kerja perlu peningkatan pelaporan dan manajemen internal;

b. Data dan pelaporan tingkat UPT - Pusat - UPT untuk proses pengambilan sistem keputusan belum terintegrasi

c. Kemampuan analisa resiko dibidang karantina hewan masih lemah dan belum didokumentasikan sebagai salah satu dasar pelaksanaan sistem perkarantinaan;

d. Kelembagaan karantina khususnya Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan masih memerlukan penyesuaian terhadap strategi perlindungan sumberdaya hayati dan keamanan pangan serta koordinasi antar instansi

e. Perlu penyempurnaan dalam sistem pengendalian dan sistem pengukuran kinerja mengikuti perkembangan reformasi birokrasi

Page 22: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 19

2. Sumber Daya Manusia

a. Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan telah memiliki SDM yang sesuai dengan kondisi perkembangan di lapangan dalam penyelenggaraan perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati, yang terdiri dari tenaga fungsional karantina hewan (Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner), fungsi- onal karantina tumbuhan (Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan – POPT), Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), dan Intelijen Karantina;

b. Kompetensi SDM semakin meningkat dan terus diupayakan untuk dilakukan peningkatan kemampuan

a. Distribusi SDM yang belum memperhitungkan analisis beban kerja sehingga terjadi ketimpangan antar tenaga administrasi dan fungsional;

b.Kualitas, kompetensi dan jumlah SDM masih memerlukan peningkatan mengikuti meningkatnya beban kerja operasional

3. Pelayanan Publik a. Komitmen dari pimpinan dan pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik semakin menguat;

b. Semakin membaiknya mutu sarana prasarana untuk peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat;

c. Telah adanya pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai bagian dari sistem monev perbaikan pelayanan publik.

a. Sistem pelayanan dan pengawasan pelaksanaan perkarantinaan yang telah dituangkan dalam suatu produk hukum belum optimal penerapannya

4 Pengelolaan Anggaran a. Dari aspek pendanaan, selain APBN Rupiah Murni, Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan mempunyai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

a. Alokasi anggaran opera- sional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan masih terbatas.

5. Pelayanan Publik a. Komitmen dari pimpinan dan pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik semakin menguat;

b. Semakin membaiknya mutu sarana prasarana untuk peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat;

c. Telah adanya pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai bagian dari sistem monev perbaikan pelayanan publik.

a. Sistem pelayanan dan pengawasan pelaksanaan perkarantinaan yang telah dituangkan dalam suatu produk hukum belum optimal penerapannya

Page 23: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 20

Tabel 2.Faktor Eksternal

No Aspek Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats) 1 Sistem ekonomi/

perdagangan Internasional a. Peningkatan jumlah

konsumen produk pertanian dunia

b. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia menghasilkan sejumlah perjanjian dan kesepakatan

a. Semakin meningkatnya hambatan non tarif terhadap produk-produk pangan yang dikenakan oleh Negara tujuan ekspor terutama terkait dengan Sanitary and Phytosanitary (SPS).

b. Meningkatnya volume dan kompleksitas perdagangan

c. Kebijakan proteksi dari negara mitra

d. Standarisasi produk pertanian dari negara pengimpor

e. Tingginya frekuensi lalu lintas perdagangan internasional untuk produk pertanian

f. Meningkatnya permintaan konsumen di negara tujuan ekspor terkait produksi pertanian yang sehat bermutu dan aman konsumsi serta bebas penyakit

g. Meningkatnya ancaman kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan selain HPHK dan OPTK, seperti IAS dan GMO serta ancaman terhadap keanekaragaman hayati

h. Adanya kebijakan zoning dalam importasi produk hewan (daging)

2 Perkembangan Iptek a. Kerjasama penerapan standarisasi mutu secara internasional berbasis ISO

a. Data hasil riset yang dila- kukan pihak asing sangat sulit diakses oleh peneliti Indonesia

b. Kemajuan teknologi trans- portasi, perdagangan dan pariwisata mengakibatkan peningkatan kegiatan lalu lintas komoditas

c. Kemajuan dalam bidang bioteknologi dan teknologi pengolahan pangan

d. Banyaknya HPHK dan OPTK dari berbagai negara

e. Makin beragamnya jenis media pembawa HPHK & OPTK

Page 24: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 21

3 Volume & kompleksitas perdagangan

a. Pengembangan dan pro- duksi berbagai produk untuk kesehatan hewan dan tanaman (pencegahan, diag- nosis dan pengobatan)

b. Jenis asing invasif (Invassive Allien Species/IAS) telah da- pat diidentifikasi berdam- pak penting terhadap ling- kungan dan kelestarian sumberdaya hayati

a. Adanya bioterorisme. b. Semakin beragamnya ben-

tuk dan jenis komoditas berkaitan dengan produk produk rekayasa genetik (Genetically Modified Organism/GMO)

c. Sulitnya menelusuri tem- pat asal suatu produk.

Page 25: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 22

BAB V. RENCANA KERJA SAMPAI DENGAN 5 TAHUN

Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 (ayat 3) menyatakan bahwa bumi dan air dan

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kekayaan tanah air dan wilayah negara

Indonesia yang kaya akan sumberdaya alam hayati perlu dijaga, dilindungi dan

dipelihara kelestariannya dari ancaman dan gangguan HPHK dan OPTK. Ancaman

terhadap kelestarian dan keamanan hayati akan menimbulkan dampak yang sangat

luas pada stabilitas ekonomi, keberhasilan usaha agribisnis dan kestabilan

ketahanan pangan nasional.

Sebagai upaya perlindungan sumber daya alam hayati khususnya hewan dan

tumbuhan di dalam negeri, serta dukungan akselerasi ekspor produk pertanian, maka

diperlukan adanya penguatan sistem perkarantinaan. Upaya perlindungan terhadap

produk pertanian dilakukan sebagai wujud dukungan pada pencapaian target sukses

Kementerian Pertanian yakni swasembada berkelanjutan, khususnya padi, jagung,

serta daging sapi. Kemampuan BARANTAN diperlukan guna melakukan cegah tangkal

terhadap HPHK dan OPTK.

Penguatan sistem karantina hewan dan karantina tumbuhan senantiasa terus

dilakukan dari tahun ke tahun guna memberikan pengaruh terhadap penurunan

volume importasi produk pangan. Selain itu, penguatan pintu pemasukan guna

meningkatkan efektivitas tindakan cegah tangkal introduksi HPHK & OPTK yang

selaras dengan ketentuan dalam WTO-SPS. Perlindungan terhadap produk tumbuhan

dilakukan pula untuk komoditas pertanian ekspor. Kualitas produk tumbuhan

senantiasa harus terjaga, terutama terhadap kesehatan tumbuhan guna menghindari

adanya catatan tidak kesesuaian (notification of non-compliance) di negara tujuan.

V.1. PENGUATAN KELEMBAGAAN

1. Belum adanya realisasi tentang kajian peningkatan status kelembagaan,

responsif perkembangan kelembagaan di daerah otonom dan ketidaksepadanan

institusi UPT dengan instansi terkait, khususnya kesetaraan eseloning dengan

instansi pemerintah daerah. Untuk itu perlu dilakukan penilaian secara cermat

tentang peningkatan status kelembagaan untuk optimalisasi konsultasi dan

koordinasi dengan instansi terkait dan lembaga pemerintah di daerah. Perlu

kiranya Badan Karantina Pertanian memperhatikan dan mengusulkan status

kelembagaan Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan menjadi Balai

Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan, mengingat cakupan tugas dan sinergitas

dengan pemerintah daerah di Pulau Madura yang terlihat nyata.

Page 26: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 23

2. Fasilitas Sarana dan Prasarana Laboratorium Karantina Hewan yang masih

terbatas karena di SKP Kelas II Bangkalan berdasarkan akreditasi type

laboratorium masih tingkat 1 (satu), sehingga hanya pemeriksaan terbatas yang

dapat dilakukan. Dalam rangka akreditasi Laboratorium dan peningkatan

pelayanan kepada pengguna jasa agar lebih optimal, maka perlu penambahan

sarana dan prasarana laboratorium dan peningkatan status tingkat level

laboratorium agar dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih bervariatif, sehingga

dalam pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan sendiri secara cepat tanpa

melakukan pemeriksaan laboratorium rujukan lagi yang memerlukan waktu

yang lebih lama. Selain itu untuk menunjang kegiatan operasional pemeriksaan

laboratorium diperlukan SDM petugas Laboratorium yang berkompeten, yaitu

dengan mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan laboratorium atau mengikuti

magang pada laboratorium yang terakreditasi Standar Nasional Indonesia, hal ini

perlu dilakukan untuk menjamin dan memastikan hasil pemeriksaan

laboratorium yang dilakukan. Untuk pengujian di Laboratorium Karantina

Tumbuhan terbatas hanya pada uji morfologi dibawah mikroskop stereo. Untuk

bakteri, cendawan, virus dan nematoda dilakukan uji permintaan UPT ke Balai

Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUS KP).

3. Peningkatan pelaporan dan manajemen internal untuk meningkatkan Sistem

informasi tingkat Pusat dan UPT sampai dengan wilayah kerja ;

4. Mengintegrasikan data dan pelaporan tingkat UPT - Pusat - UPT untuk proses

pengambilan sistem keputusan ;

5. Meningkatkan kemampuan analisa resiko dibidang karantina hewan dan

mendokumentasikan sebagai salah satu dasar pelaksanaan sistem

perkarantinaan;

6. Perlu enyempurnaan dalam sistem pengendalian dan sistem pengukuran

kinerja mengikuti perkembangan reformasi birokrasi.

V.2. PENGUATAN SDM

1. Mendistribusi SDM dengan memperhitungkan analisis beban kerja sehingga

tidak terjadi ketimpangan antar tenaga administrasi dan fungsional;

2. Meningkatkan kualitas, kompetensi dan jumlah SDM mengikuti meningkatnya

beban kerja operasional

V.3. PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR/SARANA/PRASARANA

a. Penataan kembali sarana dan prasarana yan ada baik dari aspek jumlah maupun

kualitas dengan semakin meningkatnya volume operasional karantina dan

Page 27: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 24

bertambahnya tugas SKP Kelas II Bangkalan dibidang keamanan hayati serta

meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas;

b. Pengadaan meubelair baik di ruangan pimpinan maupun staf untuk

meningkatkan kinerja pegawai Seiring dengan perkembangan kantor untuk

memenuhi Standar Pelayanan Publik (SPP) dimana diperlukan sarana prasarana

yang baik untuk tempat bekerja;

c. Pengadaan sarana prasarana untuk memenuhi pengujian laboratorium dan

penyekatan ruangan laboratorium dalam rangka akreditasi laboratorium

Karantina Hewan maka dibutuhkan;

d. Pengadaan Sarana dan prasarana operasional sesuai peraturan perundangan

untuk melaksanakan tindakan karantina dalam rangka pengawasan yang efektif

dan kecepatan pelayanan pada masyarakat,

e. Dalam rangka mendukung program Teknologi dan Sistem Informasi (TIK),

dibutuhkaan kesiapan infrastruktur, ketersediaan SDM yang memadai, sistem

jaringan merupakan salah satu komponen utama dalam kelancaran arus data dan

informasi antar unit kerja yang dapt terhubung melalui jaringan.

f. Pengusulan pengadaan tanah dan bangunan permanen kantor wilker Jembatan

Penyeberangan Suramadu yang sesuai dengan Standar Pelayanan Publik.

Page 28: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

Rencana Strategis Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Tahun 2015-2019 Page 25

BAB V. PENUTUP

Rencana strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan 2015-2019 merupakan suatu dokumen yang disusun sesuai dengan amanat Undang Undang No. 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Rencana strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan ini mengacu pula pada Undang Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, visi dan misi Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Pertanian. Dengan adanya penyesuaian terhadap visi, misi, tujuan, sasaran strategis, dan Indikator Kinerja Utama (IKU), arah kebijakan dan strategi pembangunan karantina hewan dan tumbuhan yang tertuang dalam dokumen Renstra Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan 2015-2019, maka dokumen ini menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan tahun 2015-2019. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan karantina hewan dan tumbuhan memerlukan adanya dukungan dan kerjasama antar unit kerja karantina pertanian se Indonesia terkait, serta partisipasi masyarakat. Komitmen dan kerja keras dari pimpinan dan seluruh pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) yang berada di Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan, serta sinergitas dengan semua pihak terkait sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan harapan untuk menjadikan pembangunan karantina hewan dan tumbuhan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

Page 29: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA …sakip.pertanian.go.id/admin/file/bangkalan full.pdf · Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan

LAMPIRAN MATRIK RENCANA KERJA 5 TAHUN (TAHUN 2015-2019)

NO 3 Pilar Karantina Pertanian TAHUN

I II III IV V

1

Penguatan Kelembagaan

50%

70%

80%

90%

100%

2

Penguatan SDM

75%

85%

90%

95%

100%

3 Pengembangan

Infrastruktur/Sarana/Prasarana

70%

80%

85%

90%

100%