rencana strategis - pu.gorontaloprov.go.id · rencana strategis dinas pekerjaan umum penataan ruang...

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALODINAS PEKERJAAN UMUMDAN PENATAAN RUANG2017

RENCANA STRATEGISDinas Pekerjaan Umum dan Penataan RuangPROVINSI GORONTALO

2017-2022“Terwujudnya InfrastrukturDaerah Berkualitas Untuk

Gorontalo Maju, Unggul danSejahtera 2022”

1 Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo 2017-2022

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)Provinsi Gorontalo tahun 2017 -2022disusun berdasarkan Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo tahun 2017-2022 yang telahditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 08 tahun 2017.Renstra ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dankegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum. VisiDinas PUPR Provinsi Gorontalo mendukung Visi Pemerintah Provinsi Gorontalosebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu “Terwujudnya Infrastruktur DaerahBerkualitas Untuk Gorontalo Maju, Unggul dan Sejahtera”.Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo merupakanarahan pembangunan infrastruktur daerah yang dijabarkan dalam bentuk program dankegiatanberdasarkan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan RuangProvinsi Gorontalo gunamencapai sasaran-sasaran strategis pembangunaninfrastruktur yang berkualitas di Provinsi Gorontalo. Pelaksanaanprogram dankegiatan sebagaimana yang tertuang dalam Renstra tersebut memerlukankoordinasi,konsolidasi, sinkronisasi dan sinergitas antara pemerintah Pusat(Kementerian/Lembaga), pemerintah daerah dan pemerintah Kabupaten/kota denganDunia Usaha serta masyarakat agar keseluruhansumberdaya yang tersedia dapatdigunakan secara optimal.Sasaran yang ingin dicapai yaitu kinerja yangmaksimaldalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur daerahyangmerata dan berkeadilan.Dengan tersusunnya Renstra ini, Kami berharap seluruh target program dan kegiatansebagaimana yangditetapkan dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalodapat direncanakan, diimplementasikan, dikendalikan dan dikontrol untuk mencapaitujuan yang ditetapkan. Semoga Allah swt meridhai segala upaya yang dilakukan danmemudahkan semua urusan dalam mewujudkan Gorontalo Maju, Unggul dan Sejahterapada tahun 2022.KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUMPROVINSI GORONTALO

Ir.Iwan Mokoginta, M.Si.1 Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo 2017-2022

KATA PENGANTAR


Ir.Iwan Mokoginta, M.Si.1 Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo 2017-2022

KATA PENGANTAR


Ir.Iwan Mokoginta, M.Si.


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 11.1. Latar Belakang ........................................................................................ 11.2. Landasan Hukum .................................................................................... 31.3. Maksud dan Tujuan................................................................................. 41.4. Sistematika Penyusunan......................................................................... 4

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAANRUANG............................................................................................................... 72.1. Tujuan, Fungsi dan Struktur Organisasi .................................................. 72.2. Sumberdaya Dinas PUPR....................................................................... 92.3. Kinerja Pelayanan Dinas PUPR .............................................................. 202.4. Tantangan dan Peluang Pelayanan Dinas PUPR.................................... 32

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS PUPR.......................... 403.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi..................... 403.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur ............ 503.3. Telaahan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat.................................................................................. 553.4. Telaahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten/Kota ................... 593.5. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Strategis............................ 633.6. Penentuan Isu-isu Strategis .................................................................... 64

BAB IV. TUJUAN DAAN SASARAN............................................................................... 674.1. Tujuan ..................................................................................................... 69


4.2. Sasaran................................................................................................... 70

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN................................................................. 72

5.1. Strategi.................................................................................................... 725.2. Kebijakan ................................................................................................ 735.3. Road-Map Pembangunan Infrastruktur ................................................... 73

BAB VI.RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ..................... 74

6.1. Rencana Program dan Kegiatan ............................................................. 756.2. Kebijakan ................................................................................................ 81

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN PEKERJAAN UMUM DANPENATAAN RUANG........................................................................................... 83

BAB VIII. PENUTUP........................................................................................................ 84

LAMPIRAN...................................................................................................................... 86


Bab IPendahuluan1.1. LATAR BELAKANGPembangunan infrastruktur berperan penting dalam mengurangikesenjanganpendapatan dan dampak jangka panjangnya bagi PDB per kapita (Calderon danSeven, 2004). Perbaikaninfrastruktur memiliki kontribusi dalam meningkatkanproduktivitas dan diharapkan mampumendukung pertumbuhan ekonomi dalamjangka panjang.WorldDevelopment Report (World Bank, 1994) mengemukakan infrastrukturberperan penting dalam meningkatkanpertumbuhan ekonomi.Pertumbuhanekonomi yang lebih tinggi dijumpai pada wilayahdengan tingkatketersediaaninfrastrukturyang mencukupi. Identifikasi terhadapprogrampembangunan infrastruktur di beberapa negara menyimpulkan bahwapada umumnya programditargetkan dalam jangka menengah dengan fokus padapeningkatan kebutuhan dasar dankonektivitas manusia, mulai dari air, listrik,energi, hingga transportasi (jalan raya, kereta api,pelabuhan dan bandara).Analisis dampak pembangunan infrastruktur di Provinsi Gorontalo menunjukkanbahwa: (1) Jumlah anggaran infrastruktur berkorelasi nyata positif dengan PDRBdengan nilai korelasi sebesar 0.9795. Hal ini menjadi indikasi terjadi hubunganpositif meningkatnya jumlah anggaran infrastruktur dengan meningkatnya PDRBProvinsi Gorontalo. Hubungan regresi antara anggaran infrastruktur dengan PDRBadalah sebagai berikut: PDRB = 12811 + 52,132 INF (INF = Jumlah anggaran untukinfrastruktur) dan (2) Angka kemiskinan berkorelasi negatif (-0,3260) denganjumlah anggaran infrastruktur. Angka kemiskinan cenderung menurun denganmeningkatnya anggaran infrastruktur. Koefisien korelasi tidak nyata karenajumlah sampel (tahun) yang digunakan dalam analisis sedikit (5 tahun). Hubunganregresi anggaran infrastruktur dengan persentase kemiskinan adalah %Miskin=23,305 -0,025 INF (Akuba, 2016).


Denganmempertimbangkan besarnya peranan pembangunan infrastrukturterhadap pembangunan sosial dan ekonomi, Pemerintah Provinsi Gorontalo padaperiode 2012-2017 dan 2017-2022 menempatkan pembangunan infrastruktursebagai salah satu prioritas pembangunan.Visi Pemerintah Provinsi Gorontalopada 2017-2022, yaitu: “Mewujudkan Masyarakat Gorontalo yang Maju,

Unggul dan Sejahtera”. Untuk mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan 5 (lima)misi dimana Misi Ketiga yaitu: “Menjamin Ketersediaan Infrastruktur Daerah”.Dinas Pekerjaan Umumdan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo merupakan salahsatu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Gorontalo, dalammelaksanakan tugas pokok dan fungsinya didasarkan pada penjabaran visidan misi ketiga tersebut serta Program Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontaloperiode 2017-2022.Keberhasilan pembangunan infrastruktur salah satu ditentukan oleh adanyaperencanaan yang baik. Perencanaan diperlukan untuk melaksanakan kegiatanpembangunan secara efektif dan efisien, sebagai alat kontrol terhadappenyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi, identifikasi terhadapmasalah-masalah yang terjadi selama proses pelaksanaan pembangunan sertamenghindari adanya kegiatan pertumbuhan dan perubahan yang tidakterarah.Sehubungan dengan hal tersebut maka disusunlah Rencana Strategis DinasPekerjaan Umum Penataan Ruang Provinsi Gorontalo.Rencana strategis Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Provinsi Gorontalomerupakan pernyataan komitmen bersama secara terencana dan sistematis yangmenjabarkan permasalahan pembangunan untuk memecahkan permasalahandaerah. Rencana Strategisini adalah dokumen perencanaan lima tahunan yangmemuat visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi,kebijakan, programdankegiatan.Renstra ini disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan UmumPenataan Ruang dengan berpedoman kepada RPJMDProvinsi Gorontalo Tahun2017-2022, Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019 dengan mempertimbangkan RPJMD Pemerintah Kabupaten dan Kota sertabersifat indikatif.


1.2. LANDASAN HUKUMRencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang ProvinsiGorontalo tahun 2017 – 2022 disusun berdasarkan peraturan perundang –undangan sebagai berikut:1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2000 Tentang Pembentukan ProvinsiGorontalo.2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Daerah.3) Peraturan Daerah Nomor 11 Tentang Pembentukan dan Susunan PerangkatDaerah4) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional.5) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.6) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuanganantara Pemerintah Pusat dan Daerah.7) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Nasional 2005-20258) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang KewenanganPemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonomi.9) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan danPertanggungjawaban Keuangan Daerah.10) Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata CaraPertanggungjawaban Kepala Daerah.11) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah12) Peraturan Presiden RI Nomor 7 tahun 2005 Tentang Rencana PembangunanJangka Menengah (RPJM).13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah.14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RepublikIndonesia Nomor 13.1/PRT/M/2015 Tentang Rencana Strategis KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019.


15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata CaraPerencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata CaraEvaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daeah dan Rencana Pembangnan Jangka Panjang Daerah dan RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.16) Perda Nomor Tahun 08 Tahun 2017 tentang RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun20171.3. MAKSUD DAN TUJUANRenstra Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Petahun 2017-2022 disusununtuk menjabarkan RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2017-2022 terutama yangterkait dengan Misi Ketiga yaitu “Menjamin Ketersediaan Infrastruktur Daerah”.Renstra ini memberikan gambaran tentang visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,kebijakan, dan program kegiatan dalam kurun waktu 2018 – 2022.Tujuan penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalahuntuk:(1) memberikan pedoman dalam penyusunan Renja SKPD dan RKA/DPAterkait pembangunan; (2) mengarahkanpelaksanaan program dan kegiatan DinasPekerjaan Umum dan Penataan Ruanguntuk jangka waktu lima tahun ke depan dan(3) menetapkan tolok ukur dalam monitoring dan evaluasi pembangunaninfrastruktur 2018-2022.1.4. SISTEMATIKA PENULISANDokumen Renstra Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (Dinas PUPR) ProvinsiGorontalo Tahun 2017 – 2022terdiri atas 8 (delapan) Bab yaitu: (1) Pendahuluan;(2) Gambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang; (3)Permasalahan dan Isu-isu Strategis; (4) Tujuan dan Sasaran; (5) Strategi dan ArahKebijakan; (6) Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan; (7) Kinerja


Penyelenggaraan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; dan (8) Penutup. Setiapbab terdiri atas beberapa nataan Ruang sub bab yang secara garis besar akandiuraikan di bawah ini.Bab I Pendahuluan menguraikan tentang pentingnya pembangunan infrastrukturdan penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, landasanhukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra sertasistematika penulisannya. Bab II tentang pelayanan Dinas Pekerjaan umumPenataan Ruang meliputi: (1) pelaksanaan tugas, fungsi dan struktur organisasi;(2) sumberdaya Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang ; (3) kinerja pelayananserta peluang dan tantangan pengembangan pelayanan Dinas PUPR.Bab III membahas tentang permasalahan dan isu-isu strategis berdasarkan tugasdan fungsi. Pembahasan tentang isu-isu strategis meliputi: (1) identifikasipermasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas PUPR; (2) telaahanTelaahan Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih; (3)Telaahan Renstra Kementrian Pekerjaan Umum ,Renstra Kementrian PerumahanRakyat, Renstra Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kota/Kabupaten; (4)telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian lingkungan hidup Strategis; dan(5) penentuan isu-isu strategis.Bab IV mengemukakan tentang tujuan dan sasaran. Tujuan dan sasaran disusunberdasarkan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo periode 2017-2022 serta tugas dan fungsi Dinas PUPR yang dijabarkan ke dalam visi dan misiDinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Provinsi Gorontalo.Cara mencapai tujuan dan sasaran pembangunan infrastruktur dielaborasi dalamstrategi dan arah kebijakan pada Bab V.Bab VI menguraikan bentuk implementasi dari strategi dan arah kebijakan beruparencana program, kegiatan dan pendanaan. Substansi dari bab ini adalahperumusan program dan kegiatan yang mengacu pada tujuan dan sasaran yangterumuskan pada Bab IV.Bab VII menyajikan kinerja penyelenggaraan pekerjaan umum dan penataan ruangberupa indikator kinerja dari setiap program dan kegiatan. Indikator


kinerjameliputi sasaran, outcome dan output, target per tahun setiap program dankegiatan serta indikasi anggaran per program dan kegiatan.Indikator kinerjabersifat terukur (kuantitatif) dan disajikan dalam bentuk matriks.Bab VIII yaitu penutup berisi pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Renstra.Pedoman transisi berisi penegasan bahwa Renstra Dinas PUPR menjadi pedomanpenyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas PUPR dan RKA/DPA tahun pertamauntuk menjaga kesinambungan perencanaan dan mengisi kekosongan Renja DinasPUPR setelah Renstra Dinas PU PR berakhir dan Renja Dinas PUPR masa transisimerupakan tahun pertama dan bagian yangtidak terpisahkan dari Renstra DinasPUPR pada periode berikutnya. Kaidah pelaksanaan mengemukakan tentangpenjabaran Renstra Dinas PUPR lebih lanjut dalam bentuk Renja Dinas PUPR,penanggungjawab pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi Renstra sertaketerlibatan stakeholder pembangunan infrastruktur dalam pelaksanaan RenstraDinas PUPR.


Bab IIGambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan UmumdanPenataan Ruang2.1.TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

2.1.1. Tugas dan FungsiDinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (Dinas PUPR) Provinsi Gorontalomerupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah ProvinsiGorontalo berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016. Tugas pokok danfungsi Dinas PUPR Provinsi Gorontalo diatur dalam Peraturan Gubernur GorontaloNomor 11 Tahun 2016 Tentang Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum ProvinsiGorontalo.Tugas pokok Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Provinsi Gorontalo yaitumelaksanakan sebagian kewenangan pemerintah daerah di bidang pekerjaanumum dan Penataan Ruang sesuai dengan azas yang diserahkan (desentralisasi)dan yang dilimpahkan (dekonsentrasi). Fungsi Dinas PUPR adalah untukmelaksanakan pembangunan infrastruktur maupun prasarana dasar yangmenunjang akselerasi perkembangan wilayah, sebagai berikut:(1) Penyusunan kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum Penataan RuangProvinsi Gorontalo;(2) Penyajian dan pelaksanaan pelayanan umum kabupaten/kota dibidangPekerjaan Umum Penataan Ruang ;(3) Pembinaan teknis dibidang Pekerjaan Umum Penataan Ruang ;(4) Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)2.1.2. Struktur Organisasi SKPDSusunan organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo(Gambar 2.1) berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 24 Tahun 2016 terdiri atas:(1) Kepala Dinas;


(2) Sekretariat, terdiri atas tiga sub bagian yaitu Sub Bagian Perencanaan danEvaluasi, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;(3) Bidang Penataan Ruang terdiri atas tiga seksi yaitu Seksi Perencanaan TataRuang, Seksi Pemanfaatan Ruang dan Seksi Pertanahan;(4) Bidang Sumber Daya Air terdiri atas tiga seksi yaitu Seksi Teknis SumberDaya Air, Seksi Irigasi dan Air Tanah dan Seksi Sungai, Rawa, Pantai danDanau;(5) Bidang Bina Marga terdiri atas tiga seksi yaitu Seksi Teknis Bina Marga, SeksiPembangunan Jalan dan Jembatan dan Seksi Pemeliharaan Jalan danJembatan;(6) Bidang Cipta Karya terdiri atas tiga seksi yaitu Seksi Teknis Cipta Karya, SeksiPengembangan Permukiman & Penataan Bangunan Lingkungan dan SeksiPenyehatan Lingkungan & Permukiman;(7) Unit Pelaksana Teknis Dinas Uji Laboratorium Uji Material terdiri atas SubBagian Tata Usaha, Seksi Bina Jasa Konstruksi dan Seksi Uji Material;(8) Unit Pelaksana Teknis Dinas TPA Talumelito terdiri atas Sub Bagian TataUsaha, Seksi Operasional dan Pemeliharaan dan Instalasi, dan Seksi Usaha.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Gorontalo11 Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo 2017-2022


Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Gorontalo11 Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo 2017-2022


Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Gorontalo


2.2.SUMBERDAYA DINAS PUPR

2.2.1. Sumberdaya ManusiaPegawai diDinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Provinsi Gorontalo sampaidengan Desember tahun 2016 sebanyak 654 orang terdiri atas 280 orang PNS dan374 orang honorer (Tabel 2.1). Pegawai-pegawai ini tersebar di delapan unit kerja.Penyebaran pegawai di unit kerja selain kepala dinas disajikan pada Gambar 2.2.Penyebaran PNS menurut golongan disajikan pada Gambar 2.2.Tabel 2.1. Aparatur PNS dan Dan Pegawai Tidak Tetap(Honorer) Dinas Pekerjaan UmumPenataan Ruang Provinsi Gorontalo berdasarkan GolonganIV III II I

1 Kepala Dinas Pekerjaan Umum 1 12 Sekretariat 2 11 19 2 34 543 Bidang Sumber Daya Air 2 24 77 12 115 1514 Bidang Bina Marga 1 25 7 1 34 575 Bidang Cipta Karya 1 34 16 51 286 Bidang Penataan Ruang 1 7 3 1 12 137 UPTD Uji Material 1 9 13 23 488 UPT TPA Talumelito 5 5 10 23

Jumlah 9 115 140 16 280 374

No Unit Kerja Golongan JumlahPNS

JumlahHonorer

Gambar 2.2. Komposisi Jumlah PNS dan Honorer per Unit Kerja





Jumlah 9 115 140 16 280 374


JumlahHonorer

Gambar 2.2. Komposisi Jumlah PNS dan Honorer per Unit KerjaPNS Honorer





Jumlah 9 115 140 16 280 374


JumlahHonorer

Gambar 2.2. Komposisi Jumlah PNS dan Honorer per Unit Kerja


PNS di Dinas PUPR berpendidikan SD sampai dengan Magister (S2). Bagianterbesar PNS berpendidikan Sekolah Menengah Atas sebanyak 47,14% diikuti S1sebanyak 34,6%, Magister (S2) 5,71%, D3 sebanyak 4,6% dan DII, SMP dan SDsebanyak 7,86% (Tabel 2.2). Proporsi masing-masing tingkat pendidikan disajikanpada Gambar 2.4.Pegawai tidak tetap (honorer) yang jumlahnya mencapai 57.19% dari jumlahpegawai secara keseluruhan didominasi oleh tingkat pendidikan SMA sebanyak59.1%. Tingkat pendidikan S1 sebanyak 26,47%, DIII sebanyak 8,82% dan sisanya5,61% berpendidikan DI, SMP dan SD (Tabel 2.3).Tabel 2.2. Aparatur PNS Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Provinsi Gorontaloberdasarkan TingkatPendidikanS2 S1 DIII DII DI SMU SMP SD

1 Kepala Dinas Pekerjaan Umum 1 - - - - - - - 12 Sekretariat 2 12 1 - - 17 - 2 343 Bidang Sumber Daya Air 3 16 5 - - 73 12 6 1154 Bidang Bina Marga 3 19 1 - - 11 - 0 345 Bidang Cipta Karya 4 30 2 1 - 14 - - 516 Bidang Penataan Ruang 2 6 3 - - 0 - 1 127 UPTD Uji Material 1 9 1 - - 12 - - 238 UPT TPA Talumelito 0 5 0 - - 5 - 0 10

Jumlah 16 97 13 1 - 132 12 9 280

PendidikanUnit KerjaNo Jumlah




Jumlah 16 97 13 1 - 132 12 9 280





Jumlah 16 97 13 1 - 132 12 9 280



HONORER

Tabel 2.3. Aparatur Pegawai Tidak Tetap (Honorer) Dinas Pekerjaan Umum PenataanRuang Provinsi Gorontalo berdasarkan Tingkat Pendidikan

Beberapa isu terkait dengan SDM yaitu: (1) Pegawai tidak tetap lebih banyak dariPNS (57.19%); (2) PNS didominasi oleh Golongan II (50%) dengan pendidikanSMA (47,14%); (3) Pegawai tidak tetap (honorer) lebih banyak berpendidikan SMA(59,1%) diikuti oleh pendidikan Sarjana (26,5%); dan (4) Bidang sumberdaya airmemiliki jumlah pegawai baik PNS dan pegawai tidak tetap terbanyak yaituberturut-turut 41,07% dan 40,37%.

Gambar 2.4. Pegawai Dinas PUPR berdasarkan tingkat pendidikan

S2 S1 DIII DII DI SMU SMP SD1 Sekretariat - 16 7 - - 27 2 2 542 Bidang Sumber Daya Air 0 28 7 - - 101 9 6 1513 Bidang Bina Marga - 23 9 - - 25 - - 574 Bidang Cipta Karya 0 10 2 - 1,00 15 - 0 285 Bidang Penataan Ruang - 6 3 - - 4 - - 136 UPTD Uji Material 0 12 4 - 1,00 31 - 0 487 UPT TPA Talumelito - 4 1 - - 18 - - 23

Jumlah - 99 33 0 2 221 11 8 374

No Unit Kerja Pendidikan Jumlah


S2 S1 DIII DII D1 SMA SMP SD

HONORER 0 99 33 0 2 221 11 8





Jumlah - 99 33 0 2 221 11 8 374



SD

8





Jumlah - 99 33 0 2 221 11 8 374



2.2.2. Sumberdaya KeuanganPembiayaan pembangunan infrastruktur diperoleh dari Anggaran PendapatanBelanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional(APBN).Anggaran APBD untuk infrastruktur meningkat dari Rp. 144,7 milyar padatahun 2012 menjadi Rp 240,7 milyar pada tahun 2014 kemudian mengalamipenurunan sampai tahun 2017 menjadi Rp. 224,1 milyar (Tabel 2.4).Tabel 2.4. APBD Provinsi Gorontalo untuk pembangunan infrastruktur 2012-2017

Selama periode 2012-2017, belanja langsung berkisar antara 86,4% - 91,8 % danbelanja tidak langsung 8,2% - 13,6% (Gambar 2.5). Belanja langsung terdiri atasbelanja pegawai sebesar rata-rata 2,83%, belanja barang dan jasa 18,09% danbelanja modal 79,09% (Gambar 2.6).

TAHUN BELANJA TIDAKLANGSUNG (BTL)

BELANJA LANGSUNG (BL) TOTAL

PEGAWAI BARANG & JASA MODAL JUMLAH BL

2012 19.693.271.362 4.170.250.000 24.775.951.490 96.015.798.510 124.962.000.000 144.655.271.362

2013 20.826.183.926 4.370.010.000 30.448.664.000 126.636.400.670 161.455.074.670 182.281.258.596

2014 21.756.603.887 4.359.086.000 23.979.947.000 190.620.416.554 218.959.449.554 240.716.053.441

2015 17.936.562.825 5.029.748.000 38.290.027.000 158.010.708.364 201.330.483.364 219.267.046.189

2016 21.980.489.558 5.700.410.000 35.439.523.742 132.729.395.574 173.869.329.316 195.849.818.874

2017 21.855.418.740 6.437.810.000 39.951.062.000 155.856.197.926 202.245.069.926 224.100.488.666

TOTAL 124.048.530.298

30.067.314.00

0 192.885.175.232 859.868.917.598

1.082.821.406.83

0

1.206.869.937.12

8


Gambar 2.5. Komposisi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung, 2012-2017

Gambar 2.6. Komposisi Belanja Langsung, 2012-2017Total anggaran keseluruhan pada periode 2012-2017 sebesar Rp. 2,11 Trilyun.Pada periode 2012-2016, total anggaran sebesar Rp. 893,25 Milyar dan pada tahun2017 jumlah anggaran yang diterima sebesar Rp. 198,37 Milyar (Tabel 2.5). APBD

Komposisi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung

Belanja Tidak Langsung

Komposisi Belanja Langsung

Belanja Pegawai




Komposisi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

Komposisi Belanja Langsung

Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Modal





yang dialokasikan untuk infrastruktur digunakan untuk membiayai pembangunandi sembilan bidang/unit kerja (pada 2017 sebanyak 8 bidang).Tabel 2.5. Alokasi APBD per bidang, 2012-2017NO BIDANG PAGU ANGGARAN

2012 s/d 2016 2017 TOTAL2012-2017

1 SUMBER DAYA AIR 146.260.372.352,00 28.708.214.000,00 174.968.586.352,00

2 BINA MARGA 443.813.400.320,00 86.263.853.250,00 530.077.253.570,00

3 CIPTA KARYA 229.178.796.474,00 46.880.601.100,00 276.059.397.574,00

4 UPTD TPA TALUMELITO 13.867.670.770,00 2.014.800.000,00 15.882.470.770,00

5 UPTD LABORATORIUM 18.413.735.359,00 900.198.000,00 19.313.933.359,00

6 SEKRETARIAT 33.039.619.162,00 18.413.735.359,00 51.453.354.521,00

7 ULP 2.494.291.000,00 0 2.494.291.000,00

8 TATA RUANG 6.178.254.000,00 13.082.562.500,00 19.260.816.500,00

9 JASA KONSTRUKSI 0 2.109.487.700,00 2.109.487.700,00

TOTAL 893.246.139.437,00 198.373.451.909,00 1.091.619.591.346,00

Bidang Bina Marga, Cipta Karya dan Sumberdaya Air adalah bidang-bidang yangmemperoleh alokasi APBD terbesar baik pada periode 2012-2017, 2012-2016 dan2017. Ketiga bidang tersebut berturut-turut memperoleh anggaran sebesar 49%,25% dan 16% pada periode 2012-2017 (Gambar 2.7). Pada periode 2012-2016 (5tahunan), ketiga bidang tersebut memperoleh anggaran yang relatif sama denganperiode 2012-2017 yaitu berturut-turut 50%, 26% dan 16% (Gambar 2.8).Bidang/unit kerja lainnya memperoleh anggaran kurang dari 5%. Pada tahunanggaran 2017, bidang Bina Marga, Cipta Karya dan Sumberdaya Air masihmemperoleh proporsi anggaran yang terbesar tapi lebih rendah proporsinyadengan total anggaran 2012-2017 yaitu berturut-turut 44%, 24% dan 14%.Sekretariat dan Bidang Tata Ruang memperoleh anggaran berturut-turut sebesar9% dan 7% sedangkan unit kerja lainnya kurang dari 2%


SUMBER DAYA AIRUPTD TPA TALUMELITO

Gambar 2.7. Proporsi anggaran per bidang/unit kerja, 2012-2017

Gambar 2.8. Proporsi APBD infrastruktur per bidang, 2012-2016

Gambar 2.9. Proporsi APBD per bidang sampai dengan tahun 2017

Series1CIPTA KARYA

229.178.796.474,0026%

Series1UPTD TPA

TALUMELITO13.867.670.770,00

1%

Series1UPTD

LABORATORIUM18.413.735.359,00

2%

Series1SEKRETARIAT

33.039.619.162,004%

SUMBER DAYA AIRUPTD TPA TALUMELITOULP

20172 BINA MARGA86.263.853.250,

0044%

20173 CIPTA KARYA46.880.601.100,

0024%


TOTAL ANGGARAN 2012-2017

BINA MARGA CIPTA KARYAUPTD TPA TALUMELITO UPTD LABORATORIUM SEKRETARIAT




Series1SUMBER DAYA AIR

146.260.372.352,0016%

Series1BINA MARGA

443.813.400.320,0050%

Series1CIPTA KARYA

229.178.796.474,0026%

Series1UPTD TPA

TALUMELITO13.867.670.770,00

1%

Series1UPTD

LABORATORIUM18.413.735.359,00

2%

Series1SEKRETARIAT

33.039.619.162,004%

Series1ULP

2.494.291.000,000%

Series1TATA RUANG

6.178.254.000,001%

Series1JASA KONSTRUKSI

00%

SUMBER DAYA AIR BINA MARGA CIPTA KARYAUPTD TPA TALUMELITO UPTD LABORATORIUM SEKRETARIAT

TATA RUANG JASA KONSTRUKSI

20171 SUMBERDAYA AIR

28.708.214.000,00

14%

20172 BINA MARGA86.263.853.250,

0044%

20173 CIPTA KARYA46.880.601.100,

0024%

20175 UPTD TPATALUMELITO

2.014.800.000,00

1%

20176 UPTD

LABORATORIUM900.198.000,00

0%

20177 SEKRETARIAT18.413.735.359,

009%

20178 ULP

00%

20179 TATA RUANG13.082.562.500,

007%

201710 JASA

KONSTRUKSI2.109.487.700,0

01%

2017Other

151920502008%

20171 SUMBER DAYAAIR2 BINA MARGA

3 CIPTA KARYA

5 UPTD TPATALUMELITO6 UPTDLABORATORIUM7 SEKRETARIAT

8 ULP


CIPTA KARYASEKRETARIAT




Series1SUMBER DAYA AIR

146.260.372.352,0016%

CIPTA KARYASEKRETARIATJASA KONSTRUKSI

20178 ULP

00%

20179 TATA RUANG13.082.562.500,

007%

201710 JASA

KONSTRUKSI2.109.487.700,0

01%

1 SUMBER DAYAAIR2 BINA MARGA

3 CIPTA KARYA

5 UPTD TPATALUMELITO6 UPTDLABORATORIUM7 SEKRETARIAT

8 ULP


Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Provinsi Gorontalo selang 2012-2017melaksanakan 19 program dan 48 kegiatan yang tersebar di delapan bidang/unitkerja. Jumlah kegiatan dari masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut: (1)Bina Marga 3 kegiatan; (2) Sumberdaya air 3 kegiatan; (3) Cipta Karya 2 kegiatan;(4) Jasa Konstruksi 1 kegiatan; (5) UPT TPA Talumelito 2 kegiatan; (6) UPTLaboratorium 2 kegiatan; (7) Sekretariat 2 kegiatan; dan (8) Tata Ruang 4 kegiatan.Anggaran yang dialokasikan untuk masing-masing program dan kegiatan padaperiode 2012-2017 disajikan pada Tabel 2.6.Selain dari APBD, anggaran pembangunan infrastruktur juga berasal dari APBN.Jumlah anggaran pada periode 2013-2017 berkisar antara Rp 1,057 Triliun dan Rp.1,664 Triliun dengan total anggaran pada periode tersebut sebesar Rp. 8,079Triliun (Tabel 2.7). Peningkatan anggaran APBN rata-rata sebesar 12.14% pertahun. Alokasi APBN terbesar yaitu pada tahun 2015 kemudian menurun pada2016 dan 2017 (Gambar 2.10).Tabel 2.6. Alokasi anggaran APBD untuk Program dan Kegiatan, 2012-2017NO. PROGRAM PER

BIDANG2012 2013 2014 2015 2016 2017

I BINA MARGA 52.428.853.152 61.802.427.908 117.693.721.457 99.253.310.100 111.790.495.703 96.572.629.250

1 Program Pembangunan Jalan danJembatan

54.067.208.453 61.821.165.000

2 ProgramRehabilitasi/Pemeliharaan Jalandan Jembatan

39.330.045.500 6.761.045.000

3 ProgramRehabilitasi/Pemeliharaan Jalandan Jembatan (DAK)

18.393.241.750 26.336.000.000

II SUMBER DAYA AIR 28.714.234.660 26.849.054.537 30.931.337.500 28.753.178.047 30.624.180.000

4 Program Pengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi,Rawa dan Jaringan PengairanLainnya

7.044.235.500 11.936.880.000

5 Program Pengendalian Banjir 5.244.272.547 13.178.300.000

6 Program Pengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi(DAK)

16.464.670.000 5.509.000.000

III CIPTA KARYA 35.208.876.250 56.381.880.200 58.923.694.660 46.901.599.200 28.254.514.666 50.779.330.500

7 Program Pengembangan KinerjaPengelolaan Air Minum dan AirLimbah

8.191.612.100 18.823.225.000

8 Program Pengembangan WilayahStrategis dan Cepat Tumbuh

20.062.902.566 31.956.105.500

IV JASA KONSTRUKSI 1.947.397.000 2.126.070.700

9 Program Pembinaan JasaKonstruksi

1.947.397.000 2.126.070.700

V UPT TPA TALUMELITO 2.193.337.000 2.518.575.270 2.500.000.000 3.066.639.500 3.186.008.000 14.800.000

10 Program Peningkatan PelayananAdministrasi, Sarana Prasaranadan SDM Aparatur

2.797.373.000 1.808.050.000

11 Pengembangan KinerjaPengolahan Persampahan

388.635.000 206.750.000


VI UPT LABORATORIUM 2.523.660.000 3.267.775.339 3.489.250.000 4.243.800.000 4.833.950.000 883.615.000

12 Peningkatan Sarana danPrasarana Perkantoran UPTDLaboratorium

1.948.904.000 403.410.000

13 Pelayanan Jasa AdministrasiPerkantoran UPTD Laboratorium

937.640.000 480.205.000

VII SEKRETARIAT 3.122.440.948 3.684.710.000 6.795.323.900 7.658.022.000 11.695.158.900 6.091.479.476

14 Program Peningkatan PelayananAdministrasi, Sarana Prasaranadan SDM Aparatur

10.276.632.960 5.013.069.476

15 Program PeningkatanPerencanaan, Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan

1.418.525.940 1.078.410.000

VIII TATA RUANG 1.425.905.000 2.806.794.000 1.979.670.000 13.152.425.000

16 Program Perencanaan TataRuang

1.136.450.000 701.620.000

17 Program Pemanfaatan Ruang danPengembangan KawasanStrategis

500.000.000 922.375.000

18 Program Pengendalian danEvaluasi Pemanfaatan RuangInfrastruktur Wilayah

343.220.000 632.850.000

19 Program Pembebasan Lahan - 9.211.120.000Anggaran ini dikelola oleh 14 unit kerja pusat dan daerah. Anggran terbesardialokasikan untuk Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Provinsi Gorontalo diikutioleh Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sulawesi II dan Pelaksanaan PemanfaatanJaringan Sumber Air Sulawesi II (Gambar 2.11).Tabel 2.7. Alokasi anggaran APBN menurut Unit Kerja, 2013-2017NO SEKERTARIAT/BIDANG/UPT/S

ATUAN KERJA2013 2014 2015 2016 2017

1 SNVT PELAKSANAAN JARINGANSUMBER AIR SULAWESI II 207.819.149.000

419.417.330.000 361.185.771.000 221.620.542.000 232.261.642.000

2 SNVT PELAKSANAAN JARINGANPEMANFAATAN AIR SULAWESI II 132.031.277.000

158.462.500.000 313.084.685.000 225.670.155.000273.925.287.000

3 BALAI WILAYAH SUNGAI SULAWESI II 41.822.780.000 54.202.567.000 70.038.885.000 126.675.401.000 85.288.908.000

4 PERENCANAAN DAN PENGAWASANJALAN NASIONAL PROVINSIGORONTALO

29.075.472.000 37.909.032.000 66.669.160.000 47.854.064.000 48.498.492.000

5 PELAKSANAAN JALAN NASIONALWILAYAH PROVINSI GORONTALO

475.491.687.000 687.144.731.000 1.001.749.516.000 940.223.411.000 868.159.238.000

6 DINAS PRASARANA WILAYAH PROVINSIGORONTALO

18.703.703.000 17.040.237.000 17.059.879.000 15.605.576.000 21.425.113.000

7 PENGEMBANGAN SISTEMPENYEHATAN LINGKUNGANPERMUKIMAN GORONTALO

17.126.948.000 27.175.816.000-

24.248.360.000,00 32.761.425.000

8 SATKER PENGEMBANGAN SISTEMPENYEDIAAN AIR MINUM PROVINSIGORONTALO

108.810.200.000 57.915.303.000 111.349.416.000 62.385.853.000,00 45.714.205.000

9 SATKER PENGEMBANGAN KAWASANPERMUKIMAN PROVINSI GORONTALO 20.069.247.000

19.486.777.000 79.434.434.000 57.827.180.000 42.254.246.000

10 SATKER PERENCANAAN DANPENGENDALIAN PROGRAMGORONTALO

2.298.776.0003.351.045.000 2.682.796.000

194337270003.275.333.000

12 SKPD DINAS PU PENATAAN RUANG 3.875.000.000 3.875.000.000 - - -

13 SATKER PENATAAN BANGUNAN DANLINGKUNGAN PROVINSI GORONTLO - - -

18.152.134.000 10.894.920.000

14 SNVT PENYEDIAAN PERUMAHANPROVINSI GORONTALO - - - 88.193.018.000 -

TOTAL 1.057.124.241.013 1.485.980.340.014 2.023.254.544.015 1.847.889.423.016 1.664.458.811.017


Gambar 2.10. Perkembangan Anggaran APBN untuk PembangunanInfrastruktur di Provinsi Gorontalo, 2013-2017

Gambar 2.11. Alokasi Anggaran APBN untuk Pembangunan Infrastruktur per unit Kerjadi Provinsi Gorontalo, 2013-2017

Alokasi Anggaran per Unit Kerja, 2013-2017 (dalam juta rupiah)




APBN 2013-2017

Alokasi Anggaran per Unit Kerja, 2013-2017 (dalam juta rupiah)





2.3.KINERJA PELAYANAN DINAS PUPR PROVINSI GORONTALO

2.3.1. Kinerja Pembangunan InfrastrukturDinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Provinsi Gorontalo memberikan layanankepada masyarakat berupa: (1) pengelolaan sumberdaya air melalui rehabilitasijaringan irigasi dan penanganan sungai dan pantai; (2) meningkatkan konektivitasdaerah melalui pemeliharaan berkala dan peningkatan jalan dn jembatan,pembangunan jalan provinsi dan jalan strategis provinsi, dan pembangunanjembatan; (3) pembangunan infrasruktur permukiman dan perkantoran berupapembangunan prasarana dan sarana sanitasi bagi masyarakat, pembangunanprasarana dan sarana gedung perkantoran, penyediaan prasarana dan sarana airbersih bagi masyarakat serta pembangunan perumahan dan kawasanpermukiman; (4) pengembangan wilayah melalui penyusunan dokumenperencanaan tataruang dan RTRW Kawasan Strategis Provinsi (KSP); (5)pembinaan jasa konstruksi; (6) peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan;dan (7) pembinaan dan peningkatan kapsitas sumberdaya manusia.Layanan kepada masyarakat dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan.Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan dicerminkan oleh indikatorkinerja selama 5 tahun (2012-2017). Indikator kinerja disajikan pada Tabel 2.8.Tidak seluruh indikator kinerja tercapai setiap tahun disebabkan oleh beberapafaktor, yaitu: (1) keterbatasan anggaran; (2) masalah teknis pelaksanaan padatahun berjalan; (3) penundaan pelaksanaan kegiatan karena masalah sosial danteknis; (4) tidak dilaksanakan setiap tahun berjalan karena belum waktunyadilaksanakan seperti kegiatan pemeliharaan; (5) perubahan program dan kegiatansesuai permasalahan yang dihadapi dan tuntutan masyarakat; dan (6) perubahankelembagaan. Secara umum, 80% dari indikator kinerja tercapai. Beberapaindikator yang belum tercapai dimasukkan sebagai program dan kegiatan padaRenstra 2017-2022. Kinerja setiap bidang diuraikan secara rinci di bawah ini.

23 Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo 2017 - 2022

Tabel 2.8.Pencapaian Kinerja Pelayanan

(Dinas Pekerjaan Umumdan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo)Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017

No.

Indikator KinerjaTarget

SPM

TargetIKK

TargetIndikatorLainnya

TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE- RASIO CAPAIAN (%) PADA TAHUNKE-

Target2012

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Jumlah Panjang ruasjalan provinsi yangdibangun dan yangditingkatkan

- KM 10 KM 33 KM 10 KM 10 KM 10 KM 7,34KM

27,86KM

13,81KM

5 KM 9,901 73,4 84,4 138,1 50 99,01

2 Jumlah panjang ruasjalan strategisprovinsi yangdibangun dan yangditingkatkan

- KM 5 KM 5 KM 5 KM 5 KM 5 KM 7,12KM

5,7KM

10,12KM

10KM

8,20 142,4 114 202,4 200 164

3 Jumlah Jembatanyang dibangun diruasjalan provinsi

1 Bh 1 Bh 2 bh2 bh

2 bh 2 bh 1 Buah 1 bh-

- - 100 50 0 0 0

4 Jumlah jembatanyang dibangun padaruas jalan strategisprovinsi

4 Bh 3 Bh 2 bh2 bh

2 bh 2 bh 2 Buah 2 bh-

1 bh 1 66,6 100 0 50 50

5 Jumlah panjangpemeliharaan berkalapada ruas jalanProvinsi

14.70Km

15,4Km

10 KM10 KM

10 km 10 KM 12,85Km

8,14KM

22,99KM 3.28

5 Km6,2 83,4 81,4 229,9 32,8 62

6 Jumlah panjangpemeliharaan rutinjalan provinsi

52 Km 95 Km 229,04 KM

239,04 KM 249,0

4 km259,04 km

142 Km 209,41 KM

194,072KM 50

Km23,4 149,5 91,4 81,2 20,1 9,0

3


No.


SPM

TargetIKK



Target2012

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

7 Jumlah panjangjembatan diruas jalanprovinsi yangdipelihara

- 90Meter

331 M372 M

413 M 854 189,5M

531 M477,85

M 25 M 185 210,5 160,4 128,5 6,1 40,75

8 Jumlah luas arealjaringan irigasipertanian yang direhabilitasi danditingkatkan

10.287M

10.500M

11.000 M

11.500 M 12.00

0 M13.000 M

13.305,75 M

9.911M

11.791,5 M 9.01

7,28M

2398,7

126,7 90,1 102,5 75,1 18.45

9 Jumlah luas arealjaringan danbangunan irigasipertanian yang dipelihara (Operasi danPemeliharaan)

17.131Ha

17.131Ha

17131Ha

17.131 Ha 17.13

1 Ha17.131 Ha

17.131Ha

17.131 Ha

17.131Ha 9.86

8 Ha13,13

1100 100 100 57,6 100

10 Jumlah panjangpenanganan erosi,longsor dansedimentasi padatebing-tebing, badansungai ke arealpertanian,persawahan dan permukimanmasyarakat

4.877M

850 M 1.120M

1.650M 2.200

M4000

M2.001,2

9 M838,29 M

1.366 M1.408 M

1.398,28

235,4 74,9 82,8 64 34.96

11 Jumlah panjangtanggul pengamanpantai yang dibangunbagi permukimanmasyarakat

465 M 150 M 300 M300 M

340 M 360 M 92 M 98 M167 M

137M

34.8 61,3 32,7 55,7 40,3 96.67

12 Jumlah SR yangterlayani oleh aksesair bersih melaluifasilitas dan systempenyediaan air bersih

16.545Jiwa

16.545SR (46

%Pencap

25.000 SR

25.000 Jiwa 25.00

0 Jiwa25.000 Jiwa

379 SR 8.370SR

2648Jiwa 4.30

0Jiwa

3.988 2,3 33,5 10,6 17,2 15.95


No.


SPM

TargetIKK



Target2012

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

dengan jaringanperpipaan dan bukanjaringan perpipaan

aianMDG's)

13 Jumlah bangunanpenyediaan sanitasiyang terbangun

143Unit

43 Unit 120Unit

120Unit 120

unit120unit

52 Unit 64Unit

28 Unit55

Unit134 120,9 53,3 23,3 45,8 111

.67

14 Jumlah KK yangterlayani melaluipenyediaan sistemjaringan danpengelolaan airlimbah

- - 3 Kws3 Kws

3 Kws 3 Kws - - --

- - - - - -

15 TerbangunnyaPrasarana danSarana GedungPerkantoran (13Kantor dalam 1kawasan)

- 4 Unit 4 Unit4 Unit

2 unit - 4 Unit 3 Unit - - - 100 75 - - -


A. Pengelolaan Sumber Daya AirPembangunan infrastruktur sumber daya air periode 2012-2016 terdiri atasrehabilitasi jaringan irigasi yang dibangun dan ditingkatkan dan pekerjaanpenanganan sungai dan pantai yang telah dikerjakan dan ditingkatkan. Hasil yangtelah dicapai adaah sebagai berikut:1. Rehabilitasi jaringan irigasi yang dibangun dan ditingkatkan yaitu jaringanIrigasi Bongo, Bulia, Pilohayanga, Taluduyunu, Tabulo, Latula, Huludupitango,dan Hunggaluwa/Helumo.2. Pekerjaan penanganan sungai dan pantai yang telah dikerjakan danditingkatkan meliputi:(1) Perkuatan Tebing Sungai Rumbia, Tapadaa, Mopuya, Mutiara, Boalemo,Biawu, Bongo, Imbodu, Bolango, Tombulilatto, Sigaso, Marisa, Taluduyunu,Bone, Taludaa, Bulota, Biluhu, Tontayuo, Tolongio, Wonggarasi, Tilamuta,Molotabu, Taluhubongo, Mohiyolo, Paguat, Lemito, Popayato, Andegile.(2) Pembangunan Tanggul dan Normalisasi Sungai Lonuo, Botutonuo,Potanga, Soklat, Haya-haya, Tolinggula, Libungo, Talumelito, Bolihutuo,Andegile, Cekdam Leato.(3) Pembangunan Pengaman Pantai Biluhu, Lamu, Huongo, Lobuto,Molosipat, Pelita Jaya, Leato, Biluhu Timur, Topi, Paguat, Lemito, Inomata,Batubarani, Pohe, Bilato, Girisa, Marisa, Gentuma, Uabanga, Waluhu, LeatoSelatan, Luluo Selatan, Luluo, Tontayuo, Lobuto Timur, Biluhu Barat, Paguat,Bolihutuo, Mananggu, Monano, Sogitia Kiki, Oluhuta, Loppo, Kayubulan,Tanjung Kramat, Dunu, Windu, Tolango, Potanga Bubaa, Popayato,Botumoito.Rencana dan target pencapaian renstra disajikan pada Tabel 2.9. Pada periode2012-2016, dua indikator yang belum mencapai target yaitu jumah luas areajaringan irigasi pertanian yang direhabilitasi dan ditingkatkan dan jumlah panjangtanggul pengaman pantai yang dibangun bagi pemukiman masyarakat. Pada masatahun akhir RENSTRA, program pengendali banjir belum mencapai target.


Tabel 2.9. Target dan realisasi program dan kegiatan bidang sumberdaya air, 2012-2016PROGRAM DAN KEGIATAN TOTAL RENCANA

TARGET KINERJADAN CAPAIAN

KINERJA SAMPAIDENGAN TAHUN 2016

SELISIH TARGET DAN USULAN 2017 AKHIRRENSTRA

2017

Target Realisasi(Renc.)

TARGETRENSTRA

USULANPENCAPAIAN

TARGET

USULANYANG

DISETUJUISUMBER DAYA AIR

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya.- Jumlah luas areal jaringan irigasipertanian yang di rehabilitasidan ditingkatkan (M) 55.287,00 54.983,59 -303,41 68.287,00 13.303,41 13.000,00 -- Jumlah luas areal jaringan danbangunan irigasi pertanian yangdi pelihara (Operasi danPemeliharaan) (ha)

17.131,00 17.131,00 - 17.131,00 17.131,00 10.129,50 -Program Pengendali Banjir- Jumlah panjang penangananerosi, longsor dan sedimentasipada tebing-tebing, badansungai ke arealpertanian,persawahan danpermukiman masyarakat (M)

10.697,00 13.095,58 2.399 14.697,00 5.425,00 5.425,00 3.824

- Jumlah panjang tanggulpengaman pantai yang dibangunbagi permukiman masyarakat(M)1.555,00 1.253,00 -302 1.915,00 1.318,19 1.318,19 656

B. Penyelenggaraan JalanDalam upaya meningkatkan konektivitas daerah untuk penguatan daya saing,investasi dan transportasi darat, pada periode 2012-2016 dilakukan kegiatan-kegiatan berikut:1. Pemeliharaan dan peningkatan berkala jalan dan jembatan yang meliputi ruasjalan Gorontalo – Biluhu – Bilato; Jalan Duhiyadaa – Imbodu; Jalan Gorontalo –Suwawa – Tulabolo; Jalan Rusli Datau; Jalan Raja Eyato; Jalan Bilato- Tangkobu;Jalan Motolohu – Marisa IV; Jalan Molombulahe – Bubaa; Jalan Gorontalo –Batudaa – Isimu; Jalan Tangkobu Pentadu; Jalan Kalengkongan; Jalan AhmadDahlan – Cokroaminoto; Jalan Pangeran Hidayat; Jalan Labanu Tolongio; JalanGorontalo – Tapa – Atinggola; Jalan Botupingge; Jalan Tenilo – Iluta.2. Pembangunan jalan provinsi dan jalan strategis provinsi meliputi ruas jalanMotolohu- Marisa IV; Jalan Batudaa – Isimu; Jalan Boidu – Longalo – Dulamayo.


3. Pembangunan jembatan Labanu; Mohiyolo; Panggulo; Taulaa; Bunto; JembatanSigaso; Jembatan Ruas Jalan Duhiyadaa – Imbodu; Jembatan Potanga.Pada periode 2012-2016, Bidang Bina Marga melaksanakan dua program utamayaitu (1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dan (2) ProgramRehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan jembatan. Indikator program yang belumtercapai pada periode ini adalah Jumlah Panjang ruas jalan provinsi yang dibangundan yang ditingkatkan (Km), Jumlah Jembatan yang dibangun diruas jalan provinsi(buah), Jumlah jembatan yang dibangun pada ruas jalan strategis provinsi (buah)dan Jumlah panjang pemeliharaan rutin jalan provinsi (Km). Indikator lainnyamelampaui target yang ditetapkan (Tabel 2.10).Tabel 2.10. Target dan realisasi program dan kegiatan bidang Bina Marga 2012-2016PROGRAM DAN KEGIATAN TOTAL RENCANA

TARGET KINERJA DANCAPAIAN KINERJASAMPAI DENGAN

TAHUN 2016


2017


TARGETRENSTRA

USULANPENCAPAIAN

TARGET

USULANYANG

DISETUJUIBINA MARGA

Program Pembangunan Jalan danJembatan- Jumlah Panjang ruas jalan

provinsi yang dibangun danyang ditingkatkan (Km)

63 59,01 -3,99(6,3%)

73 13,99 9-

- Jumlah panjang ruas jalanstrategis provinsi yangdibangun dan yangditingkatkan (Km)

20 32,94 13 25 14 14 8

- Jumlah Jembatan yangdibangun diruas jalan provinsi(buah)

8 3 -5(62,5%)

10 8 3-

- Jumlah jembatan yangdibangun pada ruas jalanstrategis provinsi (buah)

13 9 -4(30,8%)

15 7 3-

Program Rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan danjembatan- Jumlah panjang

pemeliharaan berkala padaruas jalan Provinsi (DAK danDAU) (Km)

60,1 71,95 12 70,1 10 10 2

- Jumlah panjangpemeliharaan rutin jalanprovinsi (Km)

864,12 853,52 -11(1,3%)

1.123,16 270,04 259,04-

- Jumlah panjang jembatandiruas jalan provinsi yangdipelihara (M)

1.206,00 1.611,35 405 1.660,00 4.554,00 4.554,00 4.505


C. Pembangunan Infrastruktur Permukiman dan PerkantoranCapaian pembangunan infrastruktur permukiman dan perkantoran pada periode2012-2017 meliputi:1. Pembangunan infrastruktur prasarana dan sarana sanitasi bagi masyarakatberupa pembangunan MCKtersebar di Kota Gorontalo ( 24 Unit); KabupatenGorontalo ( 77 Unit); Kabupaten Gorontalo Utara ( 37 Unit); KabupatenBoalemo ( 45 Unit) ; Kabupaten Pohuwato ( 48 Unit) Dan Kabupaten BoneBolango (47 Unit). Untuk 2017 sementara dilaksanakan pembangunannyasebanyak 134 MCK tersebar di kabupaten kota.2. Pembangunan sarana prasarana gedung perkantoran yaitu Pembangunan

Blok Plan Perkantoran (7 Unit) ; Pembangunan Aula Rudis Gubernur tahappertama ; Pembangunan Mesjid DPRD Provinsi.3. Pembangunan/peningkatan infrastruktur permukiman, terdiri atas:(1) Peningkatan Jalan Kompleks Pasar Telaga; Jalan Lingkungan UsahaTani Desa Suka Damai; Jalan Lingkungan Kel. Huangobotu; JalanLingkungan Wongkaditi; Jalan Lingkungan Desa Dulamayao; DesaTenggela; Kel. Moodu, Kel. Paguyaman; Dusun 3 Pentadio Barat; Kel.Bugis; Kecamatan. Batudaa; Kecamatan. Pulubala; Desa Botutonuo; Kel.Heledulaa; Desa Molawahu; Kel. Kayubulan; Pembangunan JalanLingkungan Kws. Wisata Olele; Jalan Lingkungan Perum Kaputih Indah;Peningkatan Jalan Usaha Tani Desa Lamahu; Pemb. Jalan Usaha TaniDesa Diloata; Jalan Lingkungan Kawasan Pantai Wisata Bolihutuo;Peningkatan Jalan Akses Pertanian Desa Masiaga.(2) Pembangunan Drainase/Saluran Desa Pantungo; Desa Luwoo; DesaBunggalo; Desa Tolotio; Desa Bulotalangi; Depan Kantor CamatTolinggula; Kel. Dutulanaa; Desa Luwoo; Desa Tunggulo Selatan; DesaTrirukun Boalemo; Kecamatan. Bulango Utara; Kawasan Brimob; Kel.Dembe 1; Kel. Bulotadaa Timur; Jalan Raja Eyato; Jalan Pangeran HidayatKel. Limba B; Desa Tunggulo Selatan; Desa Bubeya; Jalan Batudaa; DesaDuano; Desa Botumoito; Desa Laut Biru; Desa Persatuan; Desa Padengo;


Desa Moutong; Desa Luhu; Desa Mootawa; Desa Tenggela; Kel.Heledulaa; Desa Kemiri KecamatanPaguat; Desa Telaga Biru.4. Penyediaan Prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat, meliputi:(1) Pembangunan Jaringan Air Bersih Kecamatan Pulubala; KelurahanLeato; Kecamatan Tibawa Tinemba; Perkampungan Nelayan DesaLemito; Perkampungan Nelayan Desa Bajo; Perkampungan Desa Tongo;Perkampungan Nelayan Kelurahan Leato Selatan; Desa Dambalo; DesaBiluhu;(2) Pembangunan Jaringan Air BersihKabupaten Gorontalo Utara;Kabupaten Boalemo; Kabupaten Pohuwato; Kabupaten Bone Bolango;Kabupaten Gorontalo; SPAM IKK Kecamatan Anggrek; SPAM KecamatanPopayato5. Penyediaan sarana dan prasarana fasilitas layanan umum terdiri atas:Penataan Simpang Lima dan Penataan Air Mancur Tugu Simpang Lima KotaGorontalo; Penataan Simpang Lima Isimu Kabupaten Gorontalo; RenovasiAsrama mahasiswa Gorontalo di manado dan di Salemba Jakarta;pembangunan asrama mahasiswa Gorontalo di Lenteng Agung Jakarta;Pembangunan Gapura/Gerbang Perbatasan di Kabupaten Gorontalo Utara(Kecamatan Atinggola, dan KecamatanTolinggula) dan Kabupaten BoneBolango (Kecamatan Bone); Pembuatan Patung dan Landscape BandaraJalaludin Provinsi Gorontalo; Pembangunan Cottage Desa Botutonuo danPembangunan PSD Lombongo Kabupaten Bone Bolango; dan PenataanSimpang Tamalate/Pauwo Kota Gorontalo.Pada periode 2012-2016, capaian kinerja program dan kegiatan Bidang CiptaKarya. Rata-rata capaian kinerja sebesar 33,6 % atau 66,4% belum tercapai (Tabel2.11). Indikator-indikator tersebut yaitu jumlah SR yang terlayani oleh akses airbersih melalui fasilitas dan system penyediaan air bersih dengan jaringanperpipaan dan bukan jaringan perpipaan (jiwa), jumlah bangunan penyediaansanitasi yang terbangun (Unit), jumlah KK yang terlayani melalui penyediaansistem jaringan dan pengelolaan air limbah (Kws) dan Terbangunnya Prasaranadan Sarana Gedung Perkantoran (14 Kantor dalam 1 kawasan) (7 Unit). Tidak


tercapainya target terutama disebabkan kekurangan anggaran dan pembebasanlahan.Tabel 2.11. Target dan realisasi program dan kegiatan bidang Cipta Karya2012-2016PROGRAM DAN KEGIATAN TOTAL RENCANA TARGET

KINERJA DAN CAPAIANKINERJA SAMPAI

DENGAN TAHUN 2016



TARGETRENSTRA

USULANPENCAPAIAN

TARGET

USULANYANG

DISETUJUI

CIPTA KARYA

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minumdan Air Limbah- Jumlah SR yang terlayani

oleh akses air bersihmelalui fasilitas dan systempenyediaan air bersihdengan jaringan perpipaandan bukan jaringanperpipaan (jiwa)

108.090,00 22.478,00 -85.612(79,2%)

133.090,00 110.612,00 25.000,00 -

- Jumlah bangunanpenyediaan sanitasi yangterbangun (Unit)

546 348 -198(36,3%)

666 318 120 -

- Jumlah KK yang terlayanimelalui penyediaan sistemjaringan dan pengelolaanair limbah (Kws)

9 - -9 (100%) 12 12 4 -

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh

- Terbangunnya Prasaranadan Sarana GedungPerkantoran (14 Kantordalam 1 kawasan) (Unit)

14 7 -7 (50%) 14 7 - -

D. Penataan Ruang WilayahPenataan ruang wilayah berperan penting dalam membangun daerah yangtujuannya yaitu untuk (1) mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayahprovinsi; (2) mewujudkan keserasian pembangunan wilayah provinsi denganwilayah sekitarnya; dan (3) menjamin terwujudnya tata ruang wilayah provinsiyang berkualitas. Program penataan ruang dilaksanakan oleh Bidang Tata Ruangdengan capaian hasil pada periode 2012-2017 adalah sebagai berikut:1. RTR KSP Dilaksanakan secara bertahap dan sampai dengan tahun anggaran2016 total RTR KSP yang tersusun adalah 7 (KSP Randangan dan sekitarnya;KSP Pawongsari; KSP Kota Gorontalo dan sekitarnya; KSP Isimu; KSP Anggrek;KSP Marisa dan sekitarnya; Kawasan Strategis Danau Limboto) RTR dari target18 RTR KSP sebagaimana yang diamanatkan dalam RTRW Provinsi


2. Lima Dokumen perencanaan (revisi RTRW Provinsi; survey dan identifikasipengendalian pemanfaatan ruang; Penilaian tanah skala kecil dan penilaiantanah skala besar)Program dan kegiatan Bidang Penataan Ruang pada periode 2012-2016melampaui target untuk indinkator terwujudnya perencanaan, pengaturan, danpembinaan, koordinasi, penelitian dan pengembangan tata ruang(Dokumen/Kegiatan) tapi tidak mencapai target untuk indikator terlaksananyaFasilitasi rapat koordinasi BKPRD Kabupaten/kota dalam menyelesaikan konflikpenataan ruang (Laporan). Capaian kinerja rata-rata Bidang Penataan Ruangsebesar 87.4% (Tabel 2.12).Tabel 2.12. Target dan realisasi program dan kegiatan bidang Penataan Ruang2012-2016PROGRAM DAN KEGIATAN TOTAL RENCANA

TARGET KINERJADAN CAPAIAN

KINERJA SAMPAIDENGAN TAHUN

2016


Target TARGETRENSTRA

USULANPENCAPAIAN

TARGET

USULANYANG

DISETUJUIPENATAAN RUANG

- Terlaksananya Fasilitasi rapatkoordinasi BKPRDKabupaten/kota dalammenyelesaikan konflik penataanruang (Laporan)

18 13 -7(38,9%)

24 13 6 -

- Terwujudnya perencanaan,pengaturan, dan pembinaan,koordinasi, penelitian danpengembangan tata ruang(Dokumen/Kegiatan)

10 12 2(120%)

16 6 6 -

9 10 1(111%)

12 3 3 -

- Terlaksananya Bimtek bagiAparatur Penataan Ruang(Kegiatan)

9 9 - 12 3 3 -

E. Pembinaan KonstruksiSektor konstruksi adalah salah satu sektor andalan untuk mendorongpertumbuhan ekonomi, dan selalu dituntut untuk tetap meningkatkankontribusinya. Kontribusi sektor konstruksi terhadap PBRD terus meningkat dari5,03% tahun 2012 menjadi 8,10% tahun 2015. Capaian pembinaan konstruksiperiode 2012-2016 yaitu:


1. Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi ahli dan trampil, (mandor, Tukang danPengawas/pelaksana lapangan ) sebanyak 1.550 Orang.2. Sosialisasi danBimbingan teknis kepada badan usaha dan lembaga konstruksise Provinsi Gorontalo sebanyak 750 Badan Usaha.F. Pengelolaan sampahPengelolaan sampah masih menjadi masalah dalam pembangunan perkotaan danpedesaan. Pada periode 2012-2017 dilaksanakan Program Pengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan. Fokus program yaitu pada peningkatan pengetahuandan keterampilan pengolahan sampah dari masyarakat. Hasil yang diperoleh yaitu1.400 orang mengikuti sosialisasi dan pelatihan daur ulang sampah untukmeningkatkan perekonomian masyarakat dari seluruh kabupaten dan kota.Pelatihan dan praktek pembuatan kompos sebanyak 100 orang; sementara itu PADselama lima tahun dari pengelolaan sampah yang melayani di tiga wilayahkabupaten/kota capaiannya sebesar Rp. 4.759.867.030 dari target 4.160.026.990.G. Laboratorium dan Uji MaterialPelaksanaan pengujian material periode 2012 sd 2016 berdasarkan jenispengujian yaitu tanah aspal dan beton adalah 1.235 rekomendasi, untuk PADLaboratorium dan uji material selama 5 tahun capaiannya sebesar Rp. 999.944.700H. SekretariatSekretariat Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dalam periode 2012-2017memberikan dukungan bagi pelaksanaan program pembangunan infrastrukturberupa penyusunan rencana kebijakan dan strategi pembangunan insfrastruktur.Hasil yang diperoleh berua 125 dokumen perencanaan terdiri atas RENSTRA danRPJMD bidang infrastruktur 2012-2017, RPJMD bidang infrastruktur 2018-2022,RKP Dinas PU, LAKIP, LKPJ Tahunan, LKPJ 5 tahun, Rencana Kerja Dinas PU, LPPD,Laporan evaluasi APBD dan APBN, Standar Operasional Prosedur (SOP) DinasPUPR, dokumen APBD PUPR, Laporan progres keuangan, realisasi program,pengamanan kepemilikan dan pemrosesan BMN/D dokumen.


Akuntabilitas keuangan yang ditunjukkan dari hasil audit BPK, Irjen KementerianPU, BPK, BPKP dan Inspektorat menunjukkan bahwa persentase temuan kurangdari 0,2% dari total anggaran. Pada periode 2012-2017, jumlah temuan sebesar0,646% dari total anggaran (Tabel 2.13.). Temuan terbesar terjadi pada tahun 2013sebesar 0,9 % selanjutnya menurun menjadi kurang dari 0,01% pada tahun 2014-2017. Pada temuan administrasi dan pengelolaan keuangan sudah tidak adatemuan. Masalah yang dihadapi untuk penyelesaian hasil temuan sampai dengan2017 hanya sebesar 12,91%. Hal ini disebabkan temuan terbanyak (93%) adalahtemuan pihak ketiga. Penyelesaian yang dilakukan berupa peringatan,penandatangan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) dan black listperusahaan.Tabel 2.13. Perkembangan hasil temuan BPK, Irjen Kementerian PU, BPKP danInspektorat ProvinsiTAHUN ANGGARAN TEMUAN %

2012 144.655.271.362 963.715.944 0,62013 182.281.258.596 1.627.627.409 0,92014 240.716.053.441 30.763.015 0,0132015 219.267.046.189 9.947.905 0,0052016 195.849.818.874 253.898.818 0,1302017 224.100.488.666 407.405.265 0,182

TOTAL 1.206.869.937.128 3.293.359.156,53. 0,2Sarana dan prasarana Dinas PUPR untuk mendukung pelaksanaan program daritahun ke tahun menunjukkan peningkatan baik dari kuantitas maupun kualitas.Hal ini tercermin dari peningkatan nilai aset periode 2012-2017 (Gambar 2.12).Peningkatan nilai aset rata-rata sebesar 13,19%.


Gambar 2.12. Perkembangan nilai aset Dinas PUPR Provinsi Gorontalo, 2012-2017Sumberdaya manusia merupakan aset pembangunan yang merupakan subyekyangakan merencanakan, melaksanakan dan mengawasi dan juga sekaligussebagaiobjek untuk dikembangkan kapasitasnya. Perhatian terhadap sumberdayamanusia bidang pekerjaan umum masih sangat kecil apabila dilihat dari segiinvestasi penganggaran dankelembagaannya. Investasi pengembangan SDM dalamperiode 2012-2017 rata-ratahanya 0,02% dari anggaran pembangunaninfrastruktur. Sementara itu peningkatankapasitas SDM melalui pendidikanmaupun pelatihan juga tersebar di berbagaiunit kerja dan tidak terkoordinasidengan baik serta kurang fokus pada kompetensisubstansi teknis. Dilihat darifaktor kelembagaan,Dinas PUPRkurang mempunyaikewenangan yang memadaiuntuk pengembangan SDM secara integral.Pada tahun 2012-2017, sebanyak 75 orang pegawai mengikuti bimbingan teknis(Bimtek) manajemen proyek dan 276 pegawai mengikuti bimbingan teknis OPirigasi bagi juru pengairan pintu air PB dan PL. Bimtek juru ukur diikuti oleh 50pegawai, Bimtek PTP bangunan gedung negara Petugas Teknis Pengawas 150pegawai dan Bimtek pengawas teknik 150 orang. Para pengelola keuangansebanyak 20 orang telah mengikuti Bimtekbendahara dan pengelola keluangan,akuntansi dan penyusunan laporan keuangan, manajemen dan pengelola aset.Jumlah keseluruhan pegawai yang mengikuti bimtek sebanyak 571 orang atau 87%dari total keseluruhan pegawai baik PNS maupun PTT.

NILAI ASET (JUTAAN RP)2012



2012 2013 2014 2015 2016 2017NILAI ASET (JUTAAN RP) 842.527.440.7984.829.488.91.139.485.9611.258.962.7151.258.962.7151.398.353.2922012 2013 2014 2015 2016 2017



20171.398.353.292


2.3.2. Kinerja AnggaranAnggaran yang dialokasikan untuk Dinas PUPR Provinsi Gorontalo dalam upayamemberikan pelayanan pada masyarakat pada periode 2012-2017 sebesar Rp.1,120 Triliun. Realisasi anggaran pada periode 2012-2016 sebesar 91,11%sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2017 sampai dengan Juli 2017 sebesar29,05%. Realisasi fisik pada periode 2012-2016 mencapai 96,85% dan pada tahun2017 sampai dengan bulan Juli 2017 sebesar 35% (Tabel 2.14). Data inimenunjukkan bahwa pada periode 2012-2016 terjadi efisiensi keuangan sebesar106,3%. Anggaran, realisasi anggaran, rasio antara realisasi dan anggaran, sertarata-rata pertumbuhan anggaran dan realisasi pada 2013-2017 untuk setiapprogram disajikan pada Tabel 2.15.Tabel 2.8. Realisasi keuangan dan fisik pelaksanaan APBD 2012-2017Tahun Jumlah Anggaran

Realisasi KeuanganRealisasiFisik (%)(Rp.) %2012 124.962.000.000,00 110.751.121.107,00 87,55 94,982013 161.455.074.670,00 149.719.313.372,00 92,73 96,262014 218.959.449.554,00 183.652.441.280,00 83,91 95,062015 196.300.735.364,00 189.279.580.400,00 96,53 99,972016 195.249.818.873,79 185.148.256.901,00 94,83 98,002017 223.500.488.666,00 64.921.096.005,00 29,05** 35,00**TOTAL 1.120.427.567.127,79 883.471.809.065,00 91,11 96,85**Tahun 2017= realisasi sampai Juli 2017


Tabel 2.15. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi GorontaloNo. Program Jumlah

KegitanAnggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran tahun ke- Rasio antara realisasi dan anggaran

tahun ke-Rata-rata

pertumbuhan

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi

1 Program PengendalianBanjir

5.835 4.649 7.400 5.244 14.450 5.150 4.497 7.117 5.21611.982

88,3 96,7 96,2 99,46 82,92 29,53 26,53

2 Program PeningkatanSumber Daya Air(Lanjutan)

392 - - 392 --

100,0

- -20,00 -20,00

3 ProgramRehabilitasi/PemeliharaanJalan dan Jembatan

23.000 33.331 6.762 39.330 6.682 22.728 25.514 6.506 37.587

2.638

98,8 76,5 96,2 95,57 39,48 -14,19 -17,16

4 Program PembangunanJalan dan Jembatan

34.022 83.355 51.964 54.067 50.436 31.074 78.031 51.538 53.89440.215

91,3 93,6 99,2 99,68 79,73 9,65 5,88

5 Program Bina Marga(Lanjutan)

4.780 1.278 7.850 1.928 1.654 4.778 1.211 7.249 1.8341.654

100,0

94,8 92,3 95,1 100 -13,08 -13,08

6 Program PengembanganWilayah Strategis danCepat Tumbuh

52.399 51.667 28.738 19.836 25.255 46.534 32.890 28.140 15.722

14.556

88,8 63,7 97,9 79,26 57,64 -10,36 -13,74

7 Program PengembanganKinerja Pengelolaan AirMinum dan Air Limbah

2.800 4.792 3.480 8.191 18.425 2.688 4.678 3.227 7.648

12.365

96,0 97,6 92,7 93,37 67,11 111,61 72,00

8 Program Cipta Karya(Lanjutan)

1.182 2.465 8.011 226 3.387 1.175 2.454 8.005 2263.387

99,4 99,5 99,9 100,0 100 37,31 37,65

9 Program PerencanaanPembangunan Daerah

4.345 4.265 98,2 -20,00 -20,00

10 Program PelayananAdministrasi Perkantoran

1.447 1.412 97,6 -20,00 -20,00

11 Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan CapaianKinerja dan Keuangan

150 148 98,4 -20,00 -20,00


12 Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur

1.140 1.146 100,5

-20,00 -20,00

13 Program PeningkatanKapasitas Sumber DayaAparatur

947 - - 902 - - 95,2 - - -20,00 -20,00

14 Program PeningkatanUPTD

- - - - - - 0,00 0,00

15 Peningkatan PelayananAdministrasi, saranaprasarana dan SDMAparatur

10.974 12.091 10.276 7.521 8.910 10.925 8.885

6.391

81,2 90,4 86.46 84.97 -6,29 -5,65

16 PeningkatanPerencanaan, MonitoringEvaluasi dan Pelaporan

1.350 1.682 1.418 1.216 1.251 1.518 1.246

1.093

92,7 90,3 87.87 89.88 -1,99 -2,53

17 Pengembangan danPengelolaan JaringanIrigasi, Rawa danJaringan PengairanLainnya

22.237 22.200 8.540 7.044 9.886 21.184 21.809 8.041 6.702 8.488 95,3 98,2 94,2 95.14 85.86 -11,11 -11,99

18 Pembinaan JasaKonstruksi

994 1.947 2.109 948 1.381 1.595 95,3 70.93 75.63 22,43 13,65

19 Program PembentukanKantor PelayananBarang/Jasa ProvinsiGorontalo

689 - - 678 - - 98,4 - - -20,00 -20,00

20 Sarana dan Prasaranauntuk menunjang KinerjaMasyarakat JasaKonstruksi

2.165 - - 2.124 - - 98,1 - - -20,00 -20,00

21 Peningkatan MasyarakatJasa Konstruksi

83 - - 82 - - 98,3 - - -20,00 -20,00

22 Subdin Perencanaan(Lanjutan)

51 - - 49 - - 97,5 - - -20,00 -20,00

23 UPTD TempatPembuangan AkhirTalumelito (Lanjutan)

101 - - 99 - - 97,2 - - -20,00 -20,00


24 UPTD Laboratorium(Lanjutan)

699 - - 576 - - 82,5 - - -20,00 -20,00

25 Pengembangan KinerjaPengelolaanPersampahan

2.417 227 279 389 206 2.221 159 200 250 195 91,9 70,2 71,7 64.27 94.66 -18,30 -18,24

26 Koordinasi Kerjasamadan PendampinganAdvokasi Hukum

252 200 - - 170 158 - - 67,5 79,1 - - -20,00 -20,00

27 Rehabilitasi/PemeliharaanJalan dan Jembatan(DAK)

41.285 5.525 26..336 39.493 5.190 24.494 95,7 93.94 93.00 -7,24 -7,60

28 Pengembangan danPengelolaan JaringanIrigasi (DAK)

14.168 16.465 10.545 13.871 15.965 4.329 97,9 96.96 41.05 -5,11 -13,76

Total 160.884 217.534 192.449 173.869 190.572 149.408 217.534 185.989 163.531 144.712 92,9 100,0 96,6 33,6 3,69


2.4.TANTANGAN DAN PELUANG PELAYANAN DINAS PUPR

2.4.1. Tantangan1. Perubahan iklim yang berdampak negatif terhadap ketersediaan dan kualitassumberdaya air yang terjadi karena dinamika masyarakat. Oleh karena itu,perluadanya upaya mitigasi dan adaptasi. Perubahan iklim global yangdisebabkan emisi gasrumah kaca juga telah mengubah pola dan intensitashujan dan menaikan permukaanlaut sehingga meningkatkan kerawanankekeringan dan banjir.2. Masih terjadinyakerusakan pada catchment area, perubahan pola hujan, erosidan sedimentasi sangattinggi, peningkatan kejadian banjir dan kekeringan,tingginya pencemaran danrendahnya kualitas air, serta dampak perubahaniklim yang memerlukan mitigasi danadaptasi.3. Jaringan irigasi masih mengalami kerusakan, sehinggaperlu optimalisasi.Luasan daerah irigasi dalam kondisi rusak yang menjadi kewenanganPemerintah Provinsi dan kabupaten/kota perlu diperkecil agar produksipertanian dapat diertahankan dan ditingkatkan.4. Pembangunan waduk dan embungsebagai upaya untuk meningkatkankapasitas sumber-sumber air masih menghadapibanyak hambatan, terutamadisamping anggaran juga terkait dengan penanganandampak sosial danpengadaan tanah.5. Kualitas daya sainginfrastruktur jalan yang masih rendah. Rendahnya kualitasinfrastruktur jalan berimbaspada trip time(jam/100 Km) di Indonesiatermasuk di Provinsi Gorontalo masih cukup tinggi yaitu 2,7 jam/100 Km, jikadibandingkandengan negara tetangga, dimana 100 Km dapat dicapai kuranglebih dalam 1-1,5jam. Beberapa ruas jalan yang menjadi kewenanganPemerintah Provinsi belum terhubung.6. Meskipun kondisi jalan nasional sudah mencapai tingkat kemantapan yangrelatiftinggi, kondisi jalan daerah belum mampu mendukung fungsi jalannasional. Tingkat kemantapan jalan di Provinsi Gorontalo rata-rata sebesar57.82% masih lebih rendah dari daerah lain yang berkisar 70%. Di kawasan


perkotaan juga mulai terlihat terjadi kemacetan yang diakibatkan olehpertumbuhankapasitas jalan yang tidak mampu mengikuti pertumbuhankendaraan bermotor. Periode 2015-2020 Indonesia diperkirakan akanmendapatkan bonus demografi, yang berdampak ada meningkatnya kegiatanekonomi yang akan mendorong pertumbuhanpergerakan kendaraan bermotor.Tanpa adanya tindakan antisipasi, hal ini dapat memperburukkondisikemacetan di kawasan perkotaan.Disamping itu, mutu dan kemantapan jalanbelum seragam dankerusakan jalan akibat beban berlebih juga masih terjadi,sementara keselamatan jalandan kelaikan fungsi jalan dituntut untuk lebihditingkatkan.7. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjangNasional (RPJPN) mengamanatkan terpenuhinya kebutuhan dasarmasyarakat melaluipenyediaan akses air minum sebesar 100%, terwujudnyakota tanpa pemukiman kumuh,serta pemenuhan sanitasi layak, pada tahun2020.8. Emisi gas rumah kacaa di kawasan perkotaan akan semakin meningkat.Penyebabnya yaitu 70% emisigas rumah kaca berasal terutama berasal TPAOpenDumpingyang menghasilkan gas metana (CH4).9. Dalam aspek akses air minum, masih perlunya pemerataan cakupanlayananyang saat ini di Provinsi Gorontalo sehingga semua daerah mencapaitarget MDG’s 2015sebesar 68,87%, penurunan kehilangan air,peningkatankualitas air minum, optimalisasi potensi pendanaan swasta,penerapan tarif full costrecovery; peningkatan kualitasdan kuantitas air baku,optimalisasi potensi masyarakat dan dunia usaha dalampengembangan SPAMserta pengembangan teknologi pengolahan air.Cakupan layanansanitasinasional saat ini masih rendah yaitu sekitar 59,7 persen dan di ProvinsiGorontalo sekitar 65% sehingga diperlukan pemerataan akses sanitasi yanglayak.10. Tingginya angka kemiskinan yang berdampak pada berkembangnyapermukiman kumuh di perkotaan dan rumah tangga yang menempati rumahtidak layak huni. Kawasan-kawasan perumahan belum seluruhnya didukung


oleh prasarana, sarana lingkungan dan utilitas umum yangmemadai, sehinggamemicu meluasnya permukiman kumuh.11. Jasa konstruksi dikenal sebagai kegiatan yangsangat terfragmentasi.Fragmentasi vertikalterjadi dalam rantai produksi antara produsenmaterial,pemasok, manufaktur, kontraktorspesialis, dan kontraktorgeneral.Fragmentasi horizontal terjadi dalam siklusproyek yaitu gagasan,konseptual desain, studikelayakan, perencanaan detail, pengadaan,konstruksi,penyerahan pekerjaan, operasi,pemeliharaan, dan rehabilitasi. Adanyafragmentasi jasa konstruksi menyebabkan makin tingginya biaya jasakonstruksi, rendahnya mutu berakibat pada kegagalan konstruksi baik padajaringan jalan, jembatan jaringan irigasi dan bangunan irigasi maupunbangunan perkantoran.12. Lemahnya kemampuan tenaga ahli dankonsultan nasional di bidang pekerjaanumumdan perumahan rakyat.Pada saat ini hanya terdapat beberapakonsultannasional yang bereputasi tinggi danumumnya tidak bekerja di bidangpekerjaanumum dan perumahan rakyat. Luputnyaperhatian pemerintah danterbatasnyakemampuan asosiasi profesi mengawal billing rate tenaga ahli yangpantas berakibat langsungpada kemampuan perusahaan konsultanuntukmempertahankan dan membina tenaga ahliserta mengembangkanusahaserta terjadinyapraktek-praktek yang kurang professional.Mutu sumberdaya manusia sektor konstruksisangat memprihatinkan. Dari 6,9 jutapekerja,60% adalah tenaga kasar, 30% tenagaterampil, dan hanya 10% tenaga ahli.Dari totaltenaga kerja tersebut, kurang dari 10% yangtelah disertifikasi(Kementerian PUPR, 2015).13. Kondisi idealyang diharapkan dari SDM aparatur Dinas Pekerjaan UmumProvinsi Penataan ruang Gorontalo adalah berkompeten; produktif;berintegritas;sejahtera; berorientasi pelayanan dan kinerja; dan akuntabel.SDM aparatur yang diperlukan di masa depan yang memiliki pola pikir (mind-

set) dari dilayani menjadi melayani; dariorientasi proses menjadi orientasioutcome; dari menunggu menjadi menjemput; dari kompeten menjadi


profesional; dari rumit dan tidak fleksibel menjadi sederhana; sertadarikoruptif menjadi bersih.14. Tantangan lain dalam pengembangan sumberdayamanusia, diantaranya: (1)dalam rangka percepatan pengembanganSDM diperlukan sistempengembangan dan penilaian kinerja yang lebih sederhana, efisien dan efektifmulai darievaluasi dan pemantauan kinerja, potensi dan kompetensi,pemberdayaan dan penempatan pejabat fungsional dan penyelenggaraandiklat berbasis kompetensi;(2) masih dominannya pegawai tidaktetap/honorer dengan kompetensi yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsiDinas PU; (3)sistem merit pengembangan SDM belum dipetakan secara baikdari awal karirpegawai sampai dengan akhir menjabat. Indikasinya adalahdalam penempatanpegawai kualifikasi keahlian dan keterampilan belumsesuai dengan jabatannya. Halini disebabkan oleh pendidikan danpelatihannya belum merupakan persyaratanjabatan; (4) potensi dankompetensi pegawai belum terpetakan seluruhnya, sehinggapenempatanaparatur belum “the right man on the right place”, yangmenyebabkan kinerja SDMbelum maksimal; (6) masih adanya pegawai yangmasih berpikir secara tradisionalsehingga kurang inovatif dan berdaya saing;(7) penerimaan dan penempatan calonpegawai negeri sipil (CPNS) belumsepenuhnya berdasarkan pada analisis kebutuhandan kompetensi yangdibutuhkan di Dinas PUPR; (8) Promosi dan Mutasi Jabatan belumberdasarkanpada Standar Kompetensi dan Kualifikasi Jabatan yang dipersyaratkan,danpenilaian terhadap aparatur dengan basis kompetensi kinerja belumditerapkan untuk seluruh aparatur; (9) sistem remunerasi pegawai berbasispenilaiankinerja dan penerapan sistem reward and punishment belumsepenuhnya diterapkan.15. Pemanfaatan Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai alat keterpaduanpembangunan (wilayah/sektoral) belum efektif digunakan, keterpaduan antarprogram/antar sektor yang berbeda sumberpendanaannya masih belumoptimal; akses ke kawasan terpencil/tertinggal/daerahperbatasan dan akseske oulet/pemasaran masih sangat terbatas;pengelolaan pembangunan di


daerah dalam menunjangpengembangan wilayahmasih belum optimaldilakukan; serta kesenjangan antarwilayah perkotaan dan perdesaan makinmeningkat dengan indikasi hampir seluruhfasilitas terakumulasi di kawasanperkotaan, sehingga cenderung menimbulkan arusurbanisasi.16. Tantangan dan permasalahan dalam aspek pengendalian dan pengawasan,pemanfatan ruang. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yangbaik; (2)koordinasi penyelenggaraan pembangunan infrastruktur olehPemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kotabelum maksimal yang berdampak pada keterlambatan ataupun gagalnyapelaksanaan program; (3) Pemerintah Provinsi masih melaksanakan beberapakewenangan Pemerintah Kabupaten dan Kota baik karena kurangnya dana dariPemerintah Kabupaten dan Kota ataupun tuntutan dari Pemerintah KabupatenKota karena kurangnya pemahaman terhadap kewenangan pemerintahan; dan(4) Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)melaluiManajemen Resiko sesuai Instruksi Menteri PU No. 2/IN/M/2011.17. Optimalisasi penerapanclean and good governance pada seluruh aspekpelaksanaan program dan kegiatan pembangunan infrastruktur di seluruhbidang dengan penerapansistem akuntansi berbasis “full accrual”, peningkatantertib administrasi keuanganserta peningkatan keseragaman pelaporankeuangan; perlunya optimalisasipengendalian disiplin pegawai, peningkatanreformasi birokrasi oleh setiap pegawai,peningkatan kompetensi SDMpengelolaan dan penatausahaan BMD,penertiban aset, peningkatan pendataandaninventarisasi aset meskipun bermacam jenis karakteristik aset,peningkatan koordinasidan sinkronisasi aset/BMD dengan pihak luar, danpenanganan aset yang sudahtidak layak pakai; perlunya peningkatankesadaran pegawai terkait penghematanenergi dan kualitas lingkungan kerja,peningkatan kuantitas sarana dan prasaranakerja, dan peningkatan kualitaspengelolaan arsip; perlunya peningkatan UU No.14 tahun 2008 tentangKeterbukaan Informasi Publik (KIP), peningkatan pemanfaatanmedia sosialdan online dalam pembentukan opini publik yang positif terhadapcapaianpembangunan infrastruktur PUPR di Provinsi Gorontalo, dan perlunya


dukungan strategi komunikasi publikyang tepat terkait penyebarluasaninformasi; perlunya optimalisasi sistem informasigeografis yang terpadudalam pendataan infrastruktur PUPR, optimalisasi penggunaanTIK dalampelaksanaan tugas, peningkatan integrasi basis dan peningkatan kompetensiSDM terkait TIK; perlunyabantuanhukum, dan percepatan penyelesaian gantirugi.2.4.2. Peluang1. Terdapat kawasan/Wilayah strategis cepat tumbuh yaitu kawasan perdesaanpotensial agropolitan pertanian, mina politan, perkebunan dan Pariwisata dankawasan yang dilalui oleh ruas jalan GORR.2. Visi Pemerintah Provinsi Gorontalo periode 2018 -2022 yaitu “MewujudkanMasyarakat Gorontalo yang Maju, Unggul dan Sejahtera dengan misi ketiga“Menjamin Ketersediaan Infrastruktur Daerah”. Visi dan misi inimenggambarkan komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk melanjutkanpembangunan infrastruktur pada periode 2018-2022.3. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo selama lima tahun dapatdipertahankan di atas 6% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasionalmeskipun terjadi kecenderungan menurun dari tahun 2012 ke tahun 2017.Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi memiliki pengaruh positif terhadappembangunan infrastruktur karena meningkatknya pendapatan masyarakatdan daerah.4. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat yangsemakin meningkat, membutuhkan pelayanan optimal pemerintah, dengandemikian dibutuhkan sarana prasarana pendukung perkantoran.5. Peningkatan investasi dalam selama 5 tahun terakhir di berbagai bidangterutama perdagangan dan jasa, pertanian, perkebunan dan kelautan sertapariwisata di satu sisi berdampak positif pada peningkatan pendapatan daerahdan masyarakat tapi di sisi lain menuntut perbaikan infrastruktur.6. Potensi sumberdaya air yang masih cukup besar berupa sungai dan danauyang belum dikelola secara optimal. Apabila dapat dimanfaatkan secaraoptimal maka potensi ini dapat menjadi sumber air bagi irigasi dan air minum.


Beberapa potensi sumberdaya air yaitu Danau Limboto, Sungai Paguyaman,Sungai Bone dan Sungai Randangan.7. Efisiensi transportasi darat (trip time) masih dapat ditingkatkan denganperbaikan, pelebaran dan pembukaan jalan-jalan baru untuk membangundaerah-daerah yang masih terisolasidan daerah-daerah pertanian serta pusat-pusat atau kawasan strategis.8. Upaya-upaya pencapaian target MDG’s dan SDG’s dalam penyediaan air minumdan sanitasi yang layak masih memungkinkan melalui kerjasama kemitraanantara pemerintah pusat,pemerintah daerah, masyarakat dan pihak swasta.9. Penataan ruang memungkinkan optimalisasi potensi sumber daya alam, socialekonomi, dan kelestarian lingkungan hidup serta mengakomodir tuntutanpembangunan saat ini dan akan datang10. Kualitas masyarakat jasa konstruksi lokal masih dapat ditingkatkan melaluipengembangan dan pembinaan kelembagaan jasa konstruksi badan usahamaupun pekerja konstruksi baik melalui pelatihan, magang dan kemitraankerja. Peningkatan kualitas jasa konstruksi akan berdampak positif padapeningkatan kualitas konstruksi dan efisiensi pembangunan infrastruktur.11. Volume sampah yang setiap waktu meningkat menghendaki perbaikanteknologi dan manajemen persampahan. Hal ini akan berdampak padameningkatnya nilai ekonomi sampah, efisiensi pengolahan sampah,pendapatan masyarakat dan peningkatan kesempatan kerja.12. Peningkatan efisiensi pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur diKabupaten/Kota masih dapat ditingkatkan melalui koordinasi yang intensifdan rapat kerja serta membangun kerjasama yang saling menguntungkan.13. Pemanfaatan SDM secara efisien dan efektif masih dapat dilakukan denganpengurangan tenaga PTT, peningkatan kualitas dan keterampilan melaluipendidikan, pelatihan dan magang, penetapan job descripton yang jelas,penerimaan pegawai sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi, penilaiankinerja yang efisien dan efektif dan pemberian sanksi sesuai aturan yangberlaku secara konsisten.


14. Akuntabilitas penggunaan anggaran pembangunan infrastruktur yangmeningkat setiap tahun masih dapat diperbaiki dengan pelatihan manajemenkeuangan bagi pegawai yang menangani keuangan di masing-masing bidang.15. Keterlibatan masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi danorganisasi pemerintah lainnya masih dapat ditingkatkan untuk kegiatanpengawasan pelaksanaan proyek dengan membangun sistem pengawasanyang formal sehingga dapat dipertanggung jawabkan.


Bab. IIIPermasalahan dan Isu-isu Strategis Dinas PekerjaanUmum dan Penataan RuangBab III membahas tentang isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi.Pembahasan tentang isu-isu strategis meliputi: (1) identifikasi permasalahanberdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas PUPR; (2) telaahan Visi, Misi, danProgram Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih; (3) Telaahan Renstra KementrianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, (4) Renstra Dinas Pekerjaan UmumPenataan Ruang Kota/Kabupaten; (7) telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah danKajian lingkungan hidup Strategis; dan (6) penentuan isu-isu strategis.3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN

DINAS PUPRPembangunan infrastruktur pada periode 2012-2016 menunjukkan kemajuanyang pesat dibanding periode sebelumnya. Hal ini telah memberi dampak bagiperbaikan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Namun demikian berbagaimasalah masih perlu untuk diatasi. Masalah-masalah tersebut muncul karenatuntutan keberlanjutan pembangunan untuk tetap memelihara infrastruktur yangtelah dibangun, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang semakin baik,makin ketatnya persaingan baik antar daerah maupun antar negara dalam halpengembangan investasi untuk memperkuat perekonomian daerah serta upayameningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan kemiskinan yangmenghendaki perbaikan infrastruktur dasar. Permasalahan pada berbagai bidangdisajikan secara ringkas pada Tabel 3.1.


3.1.1. Bidang SDA1) Keterbatasan SDM yang dimiliki untuk menangani kegiatan-kegiatan teknisdan administratif.2) Jaringan pelayanan irigasi yang belum memadai menjangkau seluruh daerahpersawahan untuk mendukung program kedaulatan pangan.3) Perubahan iklim dan berkurangnya penutupan lahan mengakibatkanmeningkatnya dan meluasnya daerah yang terpapar banjir serta daerah-daerah yang mengalami abrasi pantai. Hal ini memerlukan upaya-upaya untukmitigasi dan adaptasi terhadap banjir dan abrasi pantai. Di sisi lain, upaya-upaya tersebut terkendala dengan keterbatasan dana untuk pengendalianbanjir dan abrasi pantai.Tabel 3.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan Tugas Dinas Pekerjaan Umum danPenataan Ruang Provinsi Gorontalo

ASPEK KAJIAN KONDISI SAATINI

STANDARYANG

DIGUNAKAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PermasalahanPelayanan Dinas PUPR

Internal (KewenanganDinas PUPR)

Eksternal (Di luarkewenangan Dinas

PUPR)

Penyediaan AirBaku (air irigasi)untuk KebutuhanMasyarakat

20% (jaringanirigasi yangdibangun danditingkat-kan)

16,7% jarnganirigasi yangdipelihara

17,8%pengamansungai dantebing

70% (PERMENPU NO.1/PRT/M/2-14tentang SPMPU)

100% (RPJMD2017-2022)

100% (RPJMD2017-2022)

1. Kekurangan SDMteknis untukperencanaan,pelaksanaan danpengawasankegiatan.

2. Belum terbangunsinergitas, koordinasidan sinkronisasipelaksanaan programantar SKPD di tingkatprovinsi dan antarprovinsi dankabupaten kota.

1. Terbatasnyaanggaran.

2. Perubahaniklim/bencana.

3. Illegal logging danillegal mining yangmerusak sumber air.

1. Waduk BoneHulu,Revitalisasi DanauLimboto, Kanal BanjirTamalate-Bone danBendungRandangan,Waduk Kayu Merahmemerlukan kelanjutanpembangunan danpengembangannyaagar dapat berfungsisecara optimal.

2. Kerusakan DAS daninfrastruktur SDA.

Penyediaan jalandan jembatan untukmelayanikebutuhanmasyarakat

58% jalanmantap.

80% jalanmantap(RPJMD 2017-2022)60% jalan

1. Kekurangan SDMteknis untukperencanaan,pelaksanaan danpengawasan

1. Inkonsistensi programpembangunan jalanantara PemerintahProvinsi danPemerintah

1. Rendahnya kualitasjalan.

2. Belum adanya alternatifjalan lainnya untukmengantisipasi


3,2 km jalanprovinsiterpelihara

155,3 kmterpelihara rutin(DAK)

18,52 jalanprovinsi

16,54 km jalanstrategis382,72 Mjembatan padajalan provinsidan jalanstrategis

mantap pada2019 (PERMENPU NO.1/PRT/M/2-14tentang SPMPU)

18 km (RPJMD2017-2022)

156,2 km(RPJMD 2017-2022)

60 km (RPJMD2017-2022)

30 km (RPJMD2017-2022)

kegiatan.

2. Kurangnya peralatanpendukungoperasional untuktanggap darurat danpemeliharaan jalan.

Kabupaten Kota.

2. Dinas PUPR dimintauntuk membangunjalan dan jembatanyang bukankewenanganPemerintah Provinsi.

pertumbuhan kepadatanpengguna jalan yangmenunjang aktivitassosial, ekonomi danbudaya pada lintaskabupaten/kota.

3. Belum terealisasinyarencana aksesibilitasjalan dalam rangkapengembanganekonomi daerah danmasyarakat sertaterbatasnya akses jalanbagi masyarakat daerahterpencil dan pesisir.

4. Pembangunan ruasjalan yang masihtertunda karenamelintasi kawasanhutan lindung sepertiRuas jalanAladi-Tulabolo, ruas jalanTapa - Atinggola.

Penyediaan airminum

3250 jiwaterlayani airbersih

19500 jiwa(RPJMD 2017-2022)

1. Kekurangan SDMteknis danadministrasi untukperencanaan,pelaksanaan danpengawasankegiatan.

1. Terbatasnyaanggaran.

2. Kerjasama PemerintahKabupaten Kota dalampembebasan lahandan sosialisasi kemasyarakat

1. Adanya penduduk yangmasih belum memilikirumah dan menempatikawasan pemukimantidak layak huni.

2. Minimnya penyediaanprasarana air bersih/airminum, sanitasi danpermukiman.

3. Terbatasnya prasaranaair bersih pada daerahtertinggal/perdesaan/pulau, terutamakawasan perdesaanpotensial.

4. Banyak bangunangedung yang belummemenuhi persyaratankehandalan bangunangedung sesuai UUbangunan gedung.

5. Kurangnya ruangterbuka hijau publik dikabupaten/kota.

Penyediaan saranasanitasi

55 unit 330 unit(RPJMD 2017-2022)

PenyediaanGedungPerkantoranPemerintahProvinsi

6 unit 8 unit (RPJMD2017-2022)

Penangananpermukimankumuh perkotaan

1 Kws 6 Kws (RPJMD2017-2022)

Perencanaan,Pemanfaatan,Pengendalian danPengawasan TataRuang

Perda TataRuangsementaradirevisi

Perda TataRuang Final(RPJMD 2017-2022)

Sistem informasi tataruang belum tersedia

Kebijakan tata ruangpemerintahkabupaten/kota

1. Implementasi PeraturanDaerah tentang TataRuang Wilayah Provinsioleh pemerintah belummaksimal.

2. Kebijakan tata ruangantar pemerintah


provinsi dankabupaten/kota belumsinkron dan konsisten.

3. Kurangnya kepatuhanmasyarakat dan swastaterhadap penerapankebijakan tata ruangwilayah.

Pengadaan tanahuntukpembangunaninfrasruktur

65% tanahPemerintahProvinsiGorontalobelumbersertifikat

100% tanahPemerintahProvinsiGorontalobersertifikat

Terbatasnya SDMyang profesionaluntuk pengadaantanah.

Kerjasama kemitraandengan stakeholderyang terlibatpengadaan tanah

1. Sebagian aset-asetpemerintah berupatanah dan bangunanbelum memilikisertifikat.

2. Pengadaan tanah untukpembangunaninfrastruktur dasarmasih menghadapimasalah dalam halpembebasan tanahdengan masyarakat.

Pelayanan JasaKonstruksi

5 % tenagakerja jasakonstruksibersertifikat

50% tenagajasa konstruksibersertifikat(RPJMD 2017-2022)

Terbatasnya SDMpelatih tenaga jasakonstruksi.

Terbatasnyaanggaran dan saranadan prasarana untukpelatihan

Kurangnya kesadarandari penyedia jasakontruksi terhadapkompetensi dan akanpentingnya kompetensitenaga kerja jasakonstruksi.

Pelayanan pelatihan bagitenaga kerja jasakonstruksi yang belummaksimal.

Pengelolaansampah perkotaan

45% sampahdiolah di TPA.

500 orangterlatih dalampengelolaansampah

90% sampahdiolah di TPA(KotaGorontalo,Bone Bolangodan KabupatenGorontalo)(RPJMD 2017-2022)

3000 orangterlatihpengelolaansampah(RPJMD 2017-2022).

Terbatasnya saranaprasarana pengolahansampah di TPA.

Terbatasnya SDMpelatig pengolahansampah.

Kurangnya kesadaranmasyarakat dalampengolaha samahdengan prinsip 3R

Kurang maksimalpemanfaatan TPA olehPemerintah KabupatenKota.

Pembakaran sampaholeh masyarakat.

Pemanfaatan TPASampah Talumelitobelum maksimal.

Jumlah masyarakat yangterlatih pengelolaansampah masih sangatkurang.

Pemanfaatan hasilpengolahan sampahberupa pupuk organikoleh masyarakat danpemerintah masih sangatkurang.

Perencanaan,pelaksanaan danpengawasanpembangunaninfrastruktur

Tingkatkonsistensiperencanaandanpelaksanaan80%

75% kegiatanlapanganterlambatpelaksanaannya

SistemInformasi

Tingkatkonsistensiperencanaandanpelaksanaan95%

25 % kegiatanlapanganterlambatpelaksanaanya

SistemInformasi

Kurangnya tenagasub bidangperencanaan

Penyusunan dokumentender terlambat

Tenaga pengelolaSIM belum ada

Terjadi perubahankegiatan akibatperubahan kebijakanAspirasi yang diajukankurang layak.

Proses tender yangterlambat.

Perencanaan,pelaksanaan danpengawasanpembangunaninfrastruktur belumsinkron antar SKPD danantar Pemerintah Provinsidengan Kabupaten Kotabelum optimal

Kurang tersedianyatenaga perencana danpengawas pembangunaninfrastruktur.


Manual berbasis WebKurang tersedianya datapenunjang untukpembangunaninfrastruktur

PengelolaanKeuangan

< 3% temuanTGR

< 1% temuanTGR

Kompetensi pengelolaadministrasi keuanganbelum merata antarbidang.

Pihak ketiga sebagaipelaksana kegiatankurang mematuhikesepakatanpelaksanaan kegiatan

Masih adanya temuanBPK terkait teknis danadministratif pelaksanaankegiatan di lapangan.

Pengelolaan SDM ProporsiPNS:PTT 50:50

ProporsiPNS:PTT 80:20

Kekurangan tenagapengawas lapangan

Rekrutmen PNS danPTT tidak sesuaidengan kebutuhan

Kekurangan tenagateknis di lapangandengan latar belakangpendidikan keteknikan.

Jaminan mutumaterial untukpembangunaninfrastruktur

Kapasitaslaboratorium ujimaterial 60%

Kapasitaslaboratorium ujimaterial 100%

Sarana dan prasaranauji material terbatas

Laboratorium ujimaterial belumterakreditasi.

Kualitas material untukpembangunaninfrastruktur belum sesuaistandar

4) Keterbatasan SDM yang dimiliki untuk menangani kegiatan-kegiatan teknisdan administratif.5) Jaringan pelayanan irigasi yang belum memadai menjangkau seluruh daerahpersawahan untuk mendukung program kedaulatan pangan.6) Perubahan iklim dan berkurangnya penutupan lahan mengakibatkanmeningkatnya dan meluasnya daerah yang terpapar banjir serta daerah-daerah yang mengalami abrasi pantai. Hal ini memerlukan upaya-upaya untukmitigasi dan adaptasi terhadap banjir dan abrasi pantai. Di sisi lain, upaya-upaya tersebut terkendala dengan keterbatasan dana untuk pengendalianbanjir dan abrasi pantai.7) Beberapa mega proyek seperti Waduk Bone Hulu,Revitalisasi Danau Limboto,Kanal Banjir Tamalate-Bone dan BendungRandangan, Waduk Kayu Merahmemerlukan kelanjutan pembangunan dan pengembangannya agar dapatberfungsi secara optimal.8) Kejadian bencana alam seperti banjir dan tanah longsor berdampak padarusaknya Daerah Aliran Sungai dan berbagai infrastruktur yang dibangun.


9) Rusaknya lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan illegallogging,illegalminning dan aktivitas perladangan berpindah.10) Pemanfaatan sumber air yang tidak ramah lingkungan serta tidakmemperhatikan aspek berkelanjutan.11) Belum optimalnya sinergitas dan koordinasi antara stakeholder terkait dalampengelolaan sumber daya air di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

3.1.2. Bidang Bina Marga1) Belum adanya alternatif jalan lainnya untuk mengantisipasi pertumbuhankepadatan pengguna jalan yang menunjang aktivitas sosial, ekonomi danbudaya pada lintas kabupaten/kota.2) Belum terealisasinya rencana aksesibilitas jalan dalam rangka pengembanganekonomi daerah dan masyarakat serta terbatasnya akses jalan bagimasyarakat daerah terpencil dan pesisir.3) Inkonsistensi pembangunan jalan dan jembatan antara pemerintah provinsidan kabupaten/kota.4) Kurangnya peralatan pendukung operasional untuk tanggap darurat danpemeliharaan jalan.5) Belum optimalnya pelayanan prasarana jalan dan jembatan disebabkankarena banyaknya jalan rusak terutama pada jalur-jalur ekonomi produktif.6) Belum adanya jalan penunjang akses ke pelabuhan Tilamuta dan PelabuhanMarisa.7) Perlu adanya peningkatan kapasitas berupa pelebaran jalan nasional danprovinsi.8) Pembangunan ruas jalan yang masih tertunda karena melintasi kawasanhutan lindung seperti Ruas jalanAladi-Tulabolo, ruas jalan Tapa - Atinggola.9) Perlu pemanfaatan asbuton untuk pembangunan ruas jalan provinsi.


3.1.3. Bidang Cipta Karya1) Adanya penduduk yang masih belum memiliki rumah dan menempati kawasanpemukiman tidak layak huni.2) Minimnya penyediaan prasarana air bersih/air minum, sanitasi danpermukiman.3) Terbatasnya prasarana air bersih pada daerah tertinggal/perdesaan/pulau,terutama kawasan perdesaan potensial.4) Banyak bangunan gedung yang belum memenuhi persyaratan kehandalanbangunan gedung sesuai UU bangunan gedung.5) Kurangnya ruang terbuka hijau publik di kabupaten/kota.6) Makin tingginya timbunan sampah.7) Ditetapkannya Rencana Tata Ruang dan Wilayah Perubahan (RTRW-P) 2010-2030 Provinsi Gorontalo menuntut penyesuaian dalam pengembanganinfrastruktur baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.3.1.4. Bidang Tata Ruang dan Pertanahan1) Implementasi Peraturan Daerah tentang Tata Ruang Wilayah Provinsi olehpemerintah belum maksimal. Akibat tuntutan pembangunan dan aktifitasmasyarakat yang memerlukan ruang, kebijakan-kebijakan tentang tata ruangmasih memerlukan beberapa penyesuaian dari waktu ke waktu.2) Kebijakan tata ruang antar pemerintah provinsi dan kabupaten/kota belumsinkron dan konsisten.3) Kurangnya kepatuhan masyarakat dan swasta terhadap penerapan kebijakantata ruang wilayah yang berakibat pada pemanfaatan ruang yang belumsesuai dengan Tata Ruang Wilayah.4) Sebagian aset-aset pemerintah berupa tanah dan bangunan belum memilikisertifikat.5) Pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur dasar masihmenghadapi masalah dalam hal pembebasan tanah dengan masyarakat yangmenyebabkan terhambatnya proses pembangunan infrastruktur.


3.1.5. Bidang Jasa Konstruksi1) Belum maksimalnyapelayanan pembinaan terhadap masyarakat usaha jasakonstruksi.2) Kurangnya tenaga kerja jasa konstruksi yang bersertifikasi dan terakreditasi.3.1.6. Sekretariat1) Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi penyusunan programinfrastruktur ke-PU-an dengan instansi terkait di provinsi dan pemerintahkabupaten/kota.2) Pelaksanaan evaluasi dan pengendalian kegiatan bidang ke-PU-an belumoptimal.3) Kurangnya data dan informasi kegiatandi bidang ke-PU-an karena belumterbangunnya Sistem Informasi Infrastruktur Provinsi.4) Masih kurangnya SDM dengan disiplin ilmu keteknikan terutama tenagaperencanaan bidang teknik.5) Proporsi SDM honorer masih relatif tinggi dengan kompetensi yang tidaksesuai dengan tugas yang harus dilaksanakan. Hal ini menimbulkan masalahsetiap tahun terutama dalam pembayaran honor dan perekrutan.6) Masih belum konsistennya antara perencanaan, penganggaran denganpelaksanaan kegiatan disebabkan perubahan kebijakan dalam pelaksanaan,masalah administratif kegiatan dan kompetensi SDM pelaksana kegiatan.7) Keterlambatan pelaksanaan kegiatan dari tahun ke tahun disebabkanmasalah-masalah teknis, administratif dan koordinasi baik antar bidang,antar instansi di tingkat provinsi serta antar provinsi dengankabupaten/kota.8) Pemerintah Kabupaten/Kota masih mengusulkan kegiatan-kegiatanpembangunan infrastruktur yang bukan merupakan kewenangan PemerintahProvinsi.


9) Masih adanya temuan BPK terkait teknis dan administratif pelaksanaankegiatan di lapangan.10) Dinas PUPR masih dibebankan tugas-tugas lainnya yang bukan merupakantugas pokok dan fungsinya sehingga menghambat pelaksanaan tugas pokok.3.1.7. UPTD TPA Talumelito1) Belum optimalnya pemanfaatan TPA Talumelito oleh Pemerintah Kota danKabupaten Gorontalo.2) Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap Program 3R (Reduce, Reuse,

Recycle)3) Masih banyaknya pembakaran sampah oleh masyarakat.4) Masih kurangnya pembinaan terhadap masyarakat yang terlibat dalampengelolaan sampah di TPA Talumelito.5) Pupuk organik hasil pengolahan sampah oleh TPA belum dimanfaatkansecara komersil. Pupuk organik tersebut masih memerlukan uji laboratoriumdan uji lapangan.6) Luas lahan pengembangan TPA pada sisi Utara tidak optimal karena terpisaholeh pembangunan Jalan Lingkar Luar Gorontalo (GORR).7) Perlu penambahan kapasitas kolam pengolahan air limbah (lindi) untukmenampung total 4 sel pembuangan sampah yang dimanfaatkan sejak tahun2011 hingga 2017.3.1.8. UPTD Laboratorium Uji Material1) Kurangnya peralatan pendukung kinerja laboratorium uji material.2) Belum terakreditasinya laboratorium uji material.3) Kurangnya SDM yang kompoten di bidang laboratorium.


3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

3.2.1. VisiGubernur periode (2017-2022) adalah pasangan Drs. Rusli Habibie&DR. IdrisRahim. visi Gubernur adalah “Mewujudkan Masyarakat Gorontalo yang Maju,Unggul, dan Sejahtera”.Penjabaran atas visi ini dirumuskan dalam 5 (lima)misi.Gorontalo Maju dan Unggul, adalah kondisi daerah yang maju, yang ditandaidengan posisi dan keadaan yang lebih baik dan lebih maju dari kondisi saat ini.Sementara unggul yang dimaksud diukur dengan peningkatan daya saing produksisektor pariwisata, pertanian dan perikanan diukur dengan meningkatnya kualitasdan ketersediaan infrastruktur dasar serta ualitas sumberdaya manusia.Gorontalo Sejahtera yaitu 1) kondisi daerah yang sejahtera, ditandai denganmeningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) , Peningkatan Ekonomi,Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita, penurunanpersentase kemiskinan dan penurunan angka pengangguran dan 2) Terusmembaiknya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance &

clean goverment) dan terciptanya imtak, stabilitas keamanan dan ketertiban untukkeberlangsungan pembangunan. Kondisi ini ditandai dengan predikat OpiniPengelolaan Keuangan WTP, terbaik dalam penilaian laporan penyelenggaraanpemerintah daerah (LPPD) dan terus memperoleh predikat sebagai daerahteraman.3.2.2. MisiUntuk mewujudkan visi tersebut, maka misi pembangunan yang akan dilakukanadalah sebagai berikut:1) Mewujudkan pengelolaan pariwisata dan sumberdaya alam yang

berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Misi ini diorientasikan padapengelolaan SDA, terutama pariwisata, pertanian, perikanan dan kelautan,menjaga ketahanan energi serta air dengan tetap berprinsip mempertahankankelestarian lingkungan dan kawasan kehutanan.


2) Menjamin ketersediaan infrastruktur daerah. Meningkatkan ketersediaaninfrastruktur dasar, sarana telekomunikasi, sarana perhubungan dantransportasi, mengembangkan pemanfaatan teknologi termasuk penyediaaninfrastruktur di kawasan strategis dan infrastruktur di perkotaan danperdesaan.3) Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata dan adil.Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bisa terlihat dari peningkatanPDRB per kapita dan pengeluaran per kapita, pemerataan pendapatan sertamemastikan bahwa peningkatan tersebut4) Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia. Peningkatan kualitas imtak,pendidikan, kesehatan dan pengembangan budaya daerah agar terciptasumberdaya manusia Gorontalo yang berkualitas dan religius serta penurunanangka kemiskinan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat.5) Terciptanya pemerintahan yang baik dan lebih melayani. Menciptakanaparatur pemerintah yang kratif, inovatif, kompetitif dan professional sertamenjaga stabilitas keamanan, ketertiban dan politik daerah.Dari lima misi pembangunan tersebut, yang menjadi tupoksi Dinas PUPR adalahmisi 2 yaitu:“Menjamin ketersediaan infrastruktur daerah”. Meningkatkanketersediaan infrastruktur dasar, sarana telekomunikasi, sarana perhubungan dantransportasi, mengembangkan pemanfaatan teknologi termasuk penyediaaninfrastruktur di kawasan strategis dan infrastruktur di perkotaan danperdesaan.Mewujudkan pengelolaan Pariwisata dan sumberdaya alam yangberwawasan lingkungan dan berkelanjutan.Sesuai tugas pokok dan fungsinya, Dinas PUPR Provinsi Gorontalo berkontribusiterhadap Misi 1 yaitu Mewujudkan Pengelolaan Pariwisata dan Sumberdaya Alamyang Berwawasan Lingkungan dan berkelanjutan, Misi 2 yaitu MenjaminKetersediaan Infrastruktur Daerah dan Misi 5 yaitu Terciptanya PemerintahanYang Baik dan Lebih Melayani. Berdasarkan hasil gambaran umum pelayanan


Dinas PUPR Provinsi Gorontalo maka teridentifikasi beberapa masalah pentingyang secara rinci disajikan pada Tabel 3.2.Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pencapaian Visi, Misi dan ProgramGubernur dan Wakil Gubernur periode 2017-2022Visi:Mewujudkan Masyarakat Gorontalo Yang Maju, Unggul dan Sejahtera 2022

No. Misi dan Program Permasalahan pelayananDinas PUPR

FaktorPenghambat

Faktor Pendorong

1. Misi 1:Mewujudkan PengelolaanPariwisata dan SumberdayaAlam yang BerwawasanLingkungan danBerkelanjutan

1) Keterbatasan SDM yangdimiliki untuk menanganikegiatan-kegiatan teknis danadministratif.

2) Jaringan pelayanan irigasiyang belum memadaimenjangkau seluruh daerahpersawahan.

3) Beberapa mega proyekseperti Waduk BoneHulu,Revitalisasi DanauLimboto, Kanal BanjirTamalate-Bone danBendungRandangan, WadukKayu Merah memerlukankelanjutan pembangunan danpengembangannya agardapat berfungsi secaraoptimal.

1. Perubahan iklim danberkurangnyapenutupan lahanmengakibatkanmeningkatnya danmeluasnya daerahyang terpapar banjirserta daerah-daerahyang mengalamiabrasi pantai.

2. Kejadian bencanaalam seperti banjirdan tanah longsorberdampak padarusaknya DaerahAliran Sungai danberbagaiinfrastruktur yangdibangun.

3. Rusaknyalingkungan yangkarena kegiatanillegal logging,illegalminning danaktivitasperladanganberpindah.

4. Pemanfaatansumber air yangtidak ramahlingkungan.

5. Belum optimalnyasinergitas dankoordinasi antarastakeholder terkaitdalam pengelolaansumber daya air ditingkat provinsimaupunkabupaten/kota.

1. Program peningkatannilai tambah dan dayasaing komoditaspertanian (RPJMD2017-2022).

2. Program PenguatanKetahanan PanganDaerah (RPJMD 2017-2022).

3. Program PeningkatanKualitas LingkunganHidup (RPJMD 2017-2022).

4. Program KedaulatanPangan (RPJMN 2014-2019).

Program 5:Peningkatan PengelolaanSumberdaya Air

2 Misi 2:Menjamin ketersediaaninfrastruktur daerahProgram 10:Peningkatan Kualitas danKuantitas Infrastruktur Daerah

1) Belum adanya alternatif jalanlainnya untuk mengantisipasipertumbuhan kepadatanpengguna jalan yangmenunjang aktivitas sosial,ekonomi dan budaya padalintas kabupaten/kota.

2) Belum terealisasinyarencana aksesibilitas jalandan terbatasnya akses jalanbagi masyarakat daerahterpencil dan pesisir.

3) Banyaknya jalan rusak

1) Inkonsistensipembangunan jalandan jembatan antarapemerintah provinsidan kabupaten/kota.

2) Pembangunan ruasjalan yang masihtertunda karenamelintasi kawasanhutan lindung sepertiRuas jalanAladi-Tulabolo, ruas jalanTapa - Atinggola.

1. Pertumbuhanpenduduk dankepadatan kendaraanbermotor.

2. Tuntutan peningkatandaya saing daerahuntuk investasi.

3. ProgramPengembanganPariwisata Daerah(RPJMD 2017-2022).

4. Tuntutan penigkatankualitas pelayananke-


terutama pada jalur-jalurekonomi produktif.

4) Belum adanya jalanpenunjang akses kePelabuhan Tilamuta danPelabuhan Marisa.

5) Perlu adanya peningkatankapasitas berupa pelebaranjalan nasional dan provinsi.

3) Kurangnya peralatanpendukungoperasional untuktanggap darurat danpemeliharaan jalan.

4) Ketersediaan asbutonuntuk pembangunanruas jalanprovinsiyangterbatas.

PU-an sesuai SPMKementerian PU.

Program 14:Pengembangan Wilayah danPedesaan

1) Implementasi PeraturanDaerah tentang Tata RuangWilayah Provinsi olehpemerintah belum maksimal.

2) Sebagian aset-asetpemerintah berupa tanahdan bangunan belummemiliki sertifikat.

3) Pengadaan tanah untukpembangunan infrastrukturdasar masih menghadapimasalah dalam halpembebasan tanah denganmasyarakat yangmenyebabkan terhambatnyaproses pembangunaninfrastruktur.

1) Kebijakan tata ruangantar pemerintahprovinsi dankabupaten/kota belumsinkron dan konsisten.

2) Kurangnya kepatuhanmasyarakat danswasta terhadappenerapan kebijakantata ruang wilayahyang berakibat padapemanfaatan ruangyang belum sesuaidengan Tata RuangWilayah.

3) Ketidaksediaanmasyarakat untukmembebaskanlahannya untukpembangunaninfrastruktur

1. Meningkatnyakebutuhan ruang untukpembangunan.

2. Konflik pemanfaatanlahan sehingga perlupengaturan danpengawasanpemanfaatan ruang.

3. Pelestarian lingkunganhidup.

3 Misi 3:Meningkatnya KesejahteraanMasyarakat yang Lebih Meratadan AdilProgram 21:Peningkatan KetersediaanPrasarana Dasar

1) Adanya penduduk yangmasih belum memiliki rumahdan menempati kawasanpemukiman tidak layak huni.

2) Minimnya penyediaanprasarana air bersih/airminum, sanitasi danpermukiman.

3) Terbatasnya prasarana airbersih pada daerahtertinggal/perdesaan/ pulau,terutama kawasanperdesaan potensial.

4) Banyak bangunan gedungyang belum memenuhipersyaratan kehandalanbangunan gedung sesuai UUbangunan gedung.

5) Kurangnya ruang terbukahijau publik dikabupaten/kota.

6) Ditetapkannya Rencana TataRuang dan WilayahPerubahan (RTRW-P) 2010-2030 Provinsi Gorontalomenuntut penyesuaiandalam pengembanganinfrastruktur baik tingkatprovinsi maupunkabupaten/kota.

7) Pupuk organik hasilpengolahan sampah olehTPA belum dimanfaatkansecara komersil. Pupukorganik tersebut masih

1. Tingkat kemiskinanmasyarakat yangtinggi.

2. Sumberdaya air yangsemakin terbatas baikjumlah maupunkualitasnya.

3. Belum optimalnyapemanfaatan TPATalumelito olehPemerintah Kota danKabupaten Gorontalo.

4. Kurangnya kepedulianmasyarakat terhadapProgram 3R (Reduce,Reuse, Recycle)

5. Masih banyaknyapembakaran sampaholeh masyarakat.

6. Masih kurangnyapembinaan terhadapmasyarakat yangterlibat dalampengelolaan sampahdi TPA Talumelito.

1. Target pencapaianMDG’s 2015 danSDG’s 2020.

2. Program peningkatankualitas lingkunganhidup (RPJMD 2017-2022).

3. Program peningkatanlayanan kesehatan dangizi masyarakat(RPJMD 2017-2022).


memerlukan uji laboratoriumdan uji lapangan.

4 Misi 4:Meningkatnya KualitasSumber Daya ManusiaProgram :Pembinaan Jasa Konstruksi

5 Misi 5:Teciptanya PemerintahanYang baik dan Lebih MelayaniProgram 22:Peningkatan PenyelenggaraanPemerintah Daeah

1) Pelaksanaan evaluasi danpengendalian kegiatanbidang ke-PU-an belumoptimal.

2) Kurangnya data daninformasi kegiatandi bidangke-PU-an karena belumterbangunnya SistemInformasi InfrastrukturProvinsi.

3) Masih kurangnya SDMdengan disiplin ilmuketeknikan terutama tenagaperencanaan bidang teknik.

4) Proporsi SDM honorer masihrelatif tinggi dengankompetensi yang tidaksesuai dengan tugas yangharus dilaksanakan. Hal inimenimbulkan masalah setiaptahun terutama dalampembayaran honor danperekrutan.

5) Masih belum konsistennyaantara perencanaan,penganggaran denganpelaksanaan kegiatandisebabkan perubahankebijakan dalampelaksanaan, masalahadministratif kegiatan dankompetensi SDM pelaksanakegiatan.

6) Keterlambatan pelaksanaankegiatan dari tahun ke tahundisebabkan masalah-masalah teknis, administratifdan koordinasi baik antarbidang, antar instansi ditingkat provinsi serta antarprovinsi dengankabupaten/kota.

7) Masih adanya temuan BPKterkait teknis danadministratif pelaksanaankegiatan di lapangan.

1) Belum optimalnyakoordinasi dansinkronisasipenyusunan programinfrastruktur ke-PU-andengan instansi terkaitdi provinsi danpemerintahkabupaten/kota.

2) Dinas PUPR masihdibebankan tugas-tugas lainnya yangbukan merupakantugas pokok danfungsinya sehinggamenghambatpelaksanaan tugaspokok.

3) PemerintahKabupaten/Kotamasih mengusulkankegiatan-kegiatanpembangunaninfrastruktur yangbukan merupakankewenanganPemerintah Provinsi.

1. Penerapanperencanaan berbasisdata.

2. Efisiensi dan efektifitaspenggunaansumberdaya anggaran.

3. Tuntutan memperolehpredikat Wajar TanpaPengecualian (WTP).

4. Tuntutan peningkatankapasitaspenyelenggaraanpemerintahan daerah.


3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHANRAKYATUntuk mewujudkan pembangunan visi pembangunan nasional tahun 2015-2019menjadi Indonesiayang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskangotong royong melalui pembangunannasional yang lebih cepat, kuat, inklusif sertaberkelanjutan, maka Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyatmenjabarkan visi pembangunan nasional tersebut ke dalam visi. misi, tujuandansasaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai denganperan, tugasdan fungsinya serta dengan mempertimbangkan pencapaianpembangunan bidang PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat periode tahun2010-2014, potensi dan permasalahan, tantanganutama pembangunan yangdihadapi lima tahun kedepan serta sasaran utama dan arahkebijakanpembangunan nasional dalam RPJMN tahun 2015 .Oleh karena itu Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun2015-2019 adalah:”TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DANPERUMAHAN RAKYAT YANG HANDALDALAM MENDUKUNG INDONESIA YANGBERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIANBERLANDASKAN GOTONGROYONG”.Infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal diartikansebagai tingkat dankondisi ketersediaan, keterpaduan, serta kualitas dan cakupanpelayanan infrastruktur pekerjaanumum dan perumahan rakyat yang produktif

dan cerdas, berkeselamatan, mendukung kesehatanmasyarakat, menyeimbangkan

pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta berkelanjutanyang berasaskangotong royong guna mencapai masyarakat yang lebih sejahtera.Infrastrukturpekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal secara lebih rincidiperlukanuntuk mendukung agenda prioritas nasional antara lain untukmeningkatkan produktivitas rakyatdan daya saing di pasar internasional;mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakansektor-sektor strategisekonomi domestik; membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,efektif,demokratis dan terpercaya; membangun Indonesia dari pinggiran denganmemperkuat daerah-daerahdan desa dalam kerangka negara kesatuan;


mewujudkan keamanan nasional yangmampu menjaga kedaulatan wilayah,menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankansumber daya maritim, danmencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; serta untukmelindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh wargaNegara.Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang merupakanrumusan upaya-upayayang akan dilaksanakan selama periode Renstra 2015 –2019 dalam rangka mencapai visiserta mendukung upaya pencapaian targetpembangunan nasional, berdasarkan mandat yangdiemban oleh Kementerian PUdan Perumahan Rakyat sebagaimana yang tercantum di dalamPeraturanPemerintah Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi KabinetKerja,amanat RPJMN tahap ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategisyang dinamis adalahsebagai berikut :1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumberdaya maritime untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dankedaulatan energy, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomidomestik dalam rangka kemandirian ekonomi;2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukungkonektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistemlogistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yangberfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahanrakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangkamewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip‘infrastruktur untuk semua’;4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahanrakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industry konstruksi yangberkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama dikawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dankawasan perdesaan, dalamkerangka NKRI;


5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasibidang pekerjaan umum danperumahanrakyat yang meliputi sumber daya manusia,pengendalian danpengawasan, kesekertariatanserta penelitian dan pengembanganuntukmendukung fungsi manajemen meliputiperencanaan yang terpadu,pengorganisasianyang efisien, pelaksanaan yang tepat, danpengawasan yangketat.TujuanKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakanrumusan kondisi yanghendak dituju di akhir periode perencanaan. Tujuan inimerupakanpenjabaran dari visi sertadilengkapi dengan rencana sasaran strategisyang hendak dicapai dalam rangka mencapaisasaran nasional yang tertuang dalamRPJMN tahun 2015-2019. Tujuan Kementerian PekerjaanUmum dan PerumahanRakyat secara umum adalah menyelenggarakan infrastrukutur PekerjaanUmumdan Perumahan Rakyat dengan tingkat dan kondisi ketersediaan, keterpaduan,serta kualitasdan cakupan pelayanan yangproduktif dan cerdas, berkeselamatan,

mendukung kesehatanmasyarakat, menyeimbangkan pembangunan, memenuhi

kebutuhan dasar, serta berkelanjutanyang berasaskan gotong royong gunamencapai masyarakat yang lebih sejahtera. Lebih lanjut,tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:1. Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat yangterpadu dan berkelanjutan didukung industri konstruksi yangberkualitas untuk keseimbanganpembangunan antardaerah, terutama dikawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dankawasan perdesaan;2. Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat untukmendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatanenergi, guna menggerakkansektor-sektor strategis ekonomi domestik dalamrangka kemandirian ekonomi;3. Menyelenggaraan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat untukkonektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi,dan pelayanan sistem logistic nasional bagi penguatan daya saing bangsa di


lingkup global yang berfokus pada keterpaduankonektivitas daratan danmaritim;4. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahanrakyat untukmendukung layanan infrastruktur dasar yang layak gunamewujudkan kualitas hidup manusiaIndonesia sejalan dengan prinsip“infrastruktur untuk semua”;5. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaanumum dan perumahanrakyat yang meliputi sumber daya manusia,pengendalian dan pengawasan, kesekertariatanserta penelitian danpengembangan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunanbidangpekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparandanakuntabel.Sasaran Strategis merupakan kondisiyang hendak dicapai secara nyata olehKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatsebagai penjabarandaritujuan yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanyahasil(outcome) satu atau beberapa program. Sasaran-sasaran strategis tersebutdigambarkan dalamsebuah peta strategi sebagai petunjuk jalan untuk mencapaivisi.Sasaran strategis (outcome/impact pada level customers) dalam halinimencerminkan dampak dari pengaruh hasil(outcome/impact) pada level customer

yang dilayani yaitu meningkatnyakehandalan infrastruktur Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat dalam mewujudkan kedaulatanpangan, ketahanan air, dankedaulatan energi; konektivitas bagi penguatan daya saing; layananinfrastrukturdasar; dan keseimbangan pembangunan antardaerah, antar sektor dan antartingkatpemerintahan sehingga dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat.Berdasarkan telaahan Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat maka dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Dinas PUPRProvinsi Gorontalo sesuai sasaran Renstra K/L, faktor penghambat dan pendorongkeberhasilannya sebagaimana disajikan pada Tabel 3.3.


3.3. TELAAHAN RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN DAN KOTA

3.3.1. Dinas Pekerjaan Umum Kota Gorontalo(1) Visi : Kota Enterpreneur(2) Misi : Mewujudkan Infrastruktur Perkotaan yang handal meliputibidang pengairan, Bina Marga, Cipta Karya dan PerumahanRakyat.3.3.2. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boalemo(1) Visi: Menjadi Institusi yang Akuntabel dan Profesional dalamMembangun Infrastruktur Bidang ke PU-an s/d Tahun 2017 diKabupaten Boalemo.(2) Misi:1) Melaksanakan perbaikan sistem ketatalaksanaan dan administrasiberdasarkan prinsip-prinsipGoodGovernance.2) Meningkatkan Kemampuan SDM.3) Melaksanakan Pembangunan Infrastruktur Bidang Bina Marga, CiptaKarya, Pengairan dan Tata Ruang.4) Meningkatkan KISS.5) Melakukan Pembinaan Kepada pengusaha Jasa Konstruksi.6) Memberikan Perizinan (IMB).

Tabel 3.3. Permasalahan Pelayanan Dinas PUPR ProvinsiGorontalo berdasarkanSasaran Renstra K/L tahun 2019, Faktor Penghambatdan Pendorong Keberhasilan PenanganannyaNo. SASARAN JANGKA

MENENGAH RENSTRA K/LPERMASALAHAN

PELAYANANDINAS PUPR

FAKTORPENGHAMBAT

FAKTORPENDORONG

1. Meningkatnya keberlanjutan danketersediaan airuntuk memenuhikebutuhan masyarakat (persentasetersedianya air irigasi untukpertanianrakyat pada sistem irigasi yangsudahada sesuai dengan kewenangannya)70%

Belum terbangunnyadan berfungsinyabeberapa waduk untukmemenuhi kebutuhanair irigasi.

Kerusakan bangunanirigasi karena bencanabanjir dan longsor.

Upaya peningkatanproduksi panganmenuju ketahananpangan daerah.

2. Meningkatnya kualitas layanan jalanprovinsi (Jalan Mantap 60%) pada2019

Kondisi jalan yangmantap kurang dari50%

Kerusakan jalankarena bencana banjirdan longsor serta

Tuntutan pemberianpelayanan transportasidan meningkatnya


kualitas yang rendah. kepadatan lalu lintas.3. Tersedianya konektivitas wilayah

provinsi (persentase terhubungnyapusat-pusat kegiatan dan pusatproduksi (konektivitas) di wilayahprovinsi) 100%

Belum seluruh wilayahterkoneksi (60%)

Tertundanyapembangunanbeberapa jalan provinsidan jalan strategisterutama untukdaerah-daerah peisirdan terisolasi.

Peningkatan dayasaing investasi danpelayanan terhadapmasyarakat.

4. Meningkatnya kualitas layanan airminum permukimanPerkotaan(persentase penduduk yangmendapatkanakses air minum yangaman) 81,77%

Pendusuk yangterlayani air minumsekitar 70%

Terbatasnyasumberdaya air

Meningkatnya jumlahpenduduk.Pemenuhan targetMDG’s dan SDG’s2020.

5. Meningkatnya kualitas sanitasi (airlimbah, persampahan dandrainase)permukiman perkotaan (persentasependuduk yang terlayani sistem airlimbah yang memadai) 60% penduduk

Belum maksimalnyapemanfaatan TPAsampah dan drainasedi permukiman

Kurang maksimalnyapemanfaatan TPAsampah olehpemerintahkabupaten/kota

Pelestaian lingkunganhidup.

6. Meningkatnya ketersediaan informasipenataan ruang (persentasetersedianya informasimengenairencana tata ruang (RTR)wilayah Provinsiberserta rencanarincinya melalui peta analogdan petadigital) 100%

Belum tersedianyaSistem InformasiPenataan Ruang

Kepatuhan terhadapPERDA RTRW masihrendah

Pelestarian lingkunganhidup dan peningkatankebutuhan ruang untukpembangunan

7. Meningkatnyaketersediaan informasijasa konstruksi (persentasetersedianya 3(tiga) layanan informasijasakonstruksi Tingkat ProvinsipadaSistem InformasiPembina JasaKonstruksi(SIPJAKI) 100%.

Informasi jasakonstruksi belumtersedia.SDM pengelolaSIPJAKI terbatas

Terbatasnya saranaSIPJAKI

Kebutuhan informasijasa konstruksimeningkat.

Tuntutan peningkatankometensi tenaga kerjadan penyedia jasakonstruksi.

3.3.3. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango(1) Visi: Terwujudnya pembangunan infrastruktur ke PU-an yangberkualitas dan berkelanjutan menuju masyarakat mandiri.(2) Misi :1) Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi Perkantoran, disiplinaparatur dan kapasitas SDM2) Menyelenggarakan Perencanaan dan Pembangunan InfrastrukturSumber Daya Air3) Menyelenggarakan Perencanaan dan Pembangunan InfrastrukturKebinamargaan4) Menyelenggarakan Perencanaan dan Pembangunan InfrastrukturKeciptakaryaan5) Menyelenggarakan Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalianpemanfaatan ruang


3.3.4. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo(1) Visi: Terwujudnya Pembangunan Sarana dan Prasarana dibidangPekerjaan Umum yang Berkwalitas,Efektif dan Efisien MenujuKemandirian Daerah.(2) Misi :1) Meningkatkan Kwantitas dan Kwalitas pembangunan pemeliharaansarana dan prasaranan jalan/jembatan kabupaten kearahterbukannya akses dalam rangka pemenuhan kesejahteraan sosialekonomi masyarakat.2) Melaksanakan penataan peningkatan pengembangan danpengelolaan sistem jaringn irigasi agar dapat di operasikan sesuaidengan peruntukannya.3) Mewujudkan peningkatan penataan kawasan pemukiman yang asriserta penataan bangunan dan kota yang indah dan bersih.3.3.5. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara(1) Visi : Terwujudnya Pembangunan Sarana dan Prasarana dibidangPekerjaan Umum yang Berkualitas,Efektif dan Efisien MenujuKemandirian Daerah.(2) Misi :1) Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas pembangunan pemeliharaansarana dan prasarana jalan/jembatan kabupaten kearah terbukanyaakses dalam rangka pemenuhan kesejahteraan sosial ekonomimasyarakat.2) Melaksanakan penataan peningkatan pengembangan danpengelolaan sistem jaringan irigasi agar dapat di operasikan sesuaidengan peruntukannya.3) Mewujudkan peningkatan penataan kawasan pemukiman yang asriserta penataan bangunan dan kota yang indah dan bersih.3.3.6. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pohuwato


(1) Visi : Tersedianya Sarana dan Prasarana PU yang Terintegritas danBerkelanjutan Menuju Masyarakat yang Lebih SejahteraBerlandaskan Iman dan Taqwa.(2) Misi :1) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA)2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan menujusentra produksi dan kawasan permukiman dalam kondisi mantapdalam rangka pengembangan wilayah dan kelancaran transportasibarang/jasa dan manusia3) Pemenuhan sarana dan prasarana dasar di kawasan permukimandan sentra produksi4) Memenuhi kebutuhan infrastruktur di bidang sumber daya air,untukmendukung ketahanan pangan melalui pengembangan danterkondisinya jaringan irigasi , serta mengamankan pusat-pusatproduksi dan permukiman dari bahaya daya rusak air5) Menata ruang terbuka hijau (taman) perkotaan yang nyaman danberkualitas dengan infrastruktur dasar yang memandai6) Proaktif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat di bidang jalan/ jembatan dan SDA7) Menggerakkan peran serta swasta dan masyarakat dalampengelolaan sumber daya air3.5 . TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN STRATEGISUndang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang mengamanahkanbahwa perlunya penataan tata ruang yang bekualitas aman, nyaman, produktif danberkelanjutan. Penjabaran lebih lanjut mengenai hal ini maka pada tahun 2011disahkannya Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 4 Tahun 2011 TentangRencana Tata Ruang Wilayah Perubahan (RTRWP) Provinsi Gorontalo untuk jangkawaktu 20 tahun (2010-2030). Penyusunan RTRWP ini bertujuan untukmewujudkan tatanan ruang wilayah provinsi yang memiliki keseimbanganekonomi, ekologi dan sosial budaya, serta mendukung pertahanan dan keamanan

nasional dalam rangka optimalisasi potensi sumber daya alam berbasis pertaniandan perikanan melalui inovasi dan pengembangan kualitas sumber daya manusiamenuju Gorontalo yang Maju dan Mandiri. Penataan ruang yang serasi, seimbang


dan berkelanjutan pada gilirannya akan meningkatkan keseimbangan dankeserasian perkembangan antar wilayah serta keserasian antar sektor, kualitaslingkungan hidup akan lestari.Dalam kerangka menjaga dan melestarikan pemanfaatan ruang maka terdapat isu-isu strategis pemanfaatan RTRW provinsi Gorontalo yakni; pola pemanfaatanruang, pola struktur ruang serta pengembangan kawasan strategis selain itu Hasilidentifikasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) menemukan sejumlahpersoalan pada pelaksanaan RTRWP Gorontalo yakni ;1) Penurunan kualitas lingkungan akibat kegiatan pertambangan emas.2) Penurunan kualitas lingkungan akibat kegiatan pertanian berkelanjutan.3) Penurunan kualitas lingkungan akibat kegiatan pengembangan kawasanterpadu industri, perdagangan dan simpul transportasi Isimu.4) Penurunan kualitas lingkungan akibat kegiatan pengembangan kawasanterpadu pelabuhan, petikemas dan pergudangan Anggrek.5) Penurunan kualitas lingkungan akibat banjir di sekitar Danau Limboto.6) Penurunan kualitas lingkungan akibat kegiatan pengembangan Minapolitan.Dalam konteks pengembangan pembangunan Daerah maka RTRWP tentunyasecara langsung berpengaruh terhadap implementasi kebijakan & program DinasPekerjaan Umum Provinsi Gorontalo. Program dan kegiatan sepatutnyamemperhatikan pola arahan pemanfaatan ruang. Pengabaian terhadappermasalahan ruang menyebabkan tidak maksimalnya penyediaan infrastruktur diProvinsi Gorontalo. Keterpaduan antar sektor layanan Penyediaan Infrastrukturmemberi arah bagi percepatan pencapaian tujuan Pembangunan masa depan.3.6. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGISRumusan isu-isu strategis Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Gorontalo didasarkanatas telaahan pencapaian Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat, Renstra kabupaten/kota. Selain itu terdapat dokumen RTRW dan KLHSyang menjadi bahan pertimbangan untuk pemetaan program PembangunanInfrastruktur. Adapun sejumlah isu-isu strategis bidang Pekerjaan Umum adalah:


1. Perluasan jangkauan layanan irigasi pada lahan potensi pertanian sertamempertahankan tingkat pelayanan irigasi baik bendung maupun jaringanirigasi untuk mendukung KSP (Kawasan Strategis Provinsi) Pertanianberkelanjutan di Provinsi Gorontalo.2. Terhindarnya kawasan permukiman dan sarana prasarana umum dariancaman banjir dan abrasi pantai.3. Optimalisasi kelembagaan pengelolaan sumber daya air.4. Rawan banjir/genangan air terutama kawasan perkotaan.5. Pembangunan Jalan mendukung simpul transportasi Bandara ImboduPohuwato6. Pembangunan dan Peningkatan kapasitas Jalan untuk menunjang Kawasanstrategis Nasional Teluk Tomini7. Pembangunan jalan akses menuju akses kawasan pariwisata8. Pembangunan dan peningkatan kapasitas jalan nasional baik lintas timur danlintas barat yang ada di wilayah Provinsi Gorontalo dalam menunjanginterkoneksi perhubungan darat dan mempercepat lalulintas angkutanpenumpang dan barang khususnya distribusi komoditas unggulan yang salingterkait di Wilayah Sulawesi9. Pembangunan jalan bebas hambatan sebagaimana yang diamanatkan dalamRTRW Nasional10. Mendukung program Nasional Kementerian Transmigrasi untuk pembangunanKawasan Terpadu Mandiri (KTM) Pawonsari11. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Gorontalo-Paguyaman- Kwandang12. Pengembangan Kawasan strategis dan Kawasan Andalan baik yang ada dalamRencana Tatauang Nasional maupun yang ada dalam Rencana Tata RuangProvinsi Gorontalo13. Kecenderungan penurunan kualitas dan tingkat pelayanan jalan/jembatan.14. Belum optimalnya sarana dan prasarana infrastruktur dasar permukiman dikawasan perkotaan, kawasan perdesaan (desa potensial), kawasan nelayandan kawasan agropolitan.15. Belum optimalnya koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait termasuk


pemkot/pemkab dalam mekanisme penyusunan program infrastruktur ke-PU-an .16. Belum optimalnya pelaksanaan evaluasi dan pengendalian kegiatan bidang ke-PU-an.17. Kurangnya data dan informasi bidang ke-PU-an dalam menunjang penyusunaninfrastruktur ke-PU-an18. Tuntutan manajerial terhadap optimalisasi tugas dan fungsi serta kompetensipersonil dengan jumlah yang cukup besar dalam menangani kompleksitaskegiatan di dinas pekerjaan umum19. Kebutuhan sarana prasarana penunjang serta operasional danpemeliharaannya pada dinas pekerjaan umum Penataan Ruang .20. Belum terbangunnya tempat pemprosesan sampah secara keseluruhanmaupun belum optimalnya pemanfaatan TPA yang sudah terbangun.21. Tertib pelaksanaan usaha jasa konstruksi.22. Kurangnya tenaga kerja jasa konstruksi yang bersertifikasi dan terakreditasi.23. Masih kurangnya kualitas dan mutu sarana prasarana infrastruktur yangdibangun.


Bab IVTujuan dan Sasaran4.1.TUJUANTujuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merupakan rumusan kondisiyanghendak dituju di akhir perencanaan yaitu tahun 2022, yaitu menyediakaninfrastruktur daerah yang berkualitas melampaui standar pelayanan minimal yangterpadu, produktif, efisien dan ramah lingkungan untuk pembangunanberkelanjutan. Tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:1. Membangun infrastruktur sumberdaya air yang efisien, efektif, produktif danramah lingkungan.2. Meningkatkan konektivitas dan aksesibiitas daerah dengan membanguninfrastruktur jalan dan jembatan.3. Meningkatkan penyediaan pelayanan air minum dan sanitasi yang sehat danramah lingkungan serta meningkatkan kualitas kawasan strategis.4. Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas pemanfaatan ruang wilayahdan pengadaan tanah untuk pembangunan.5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia jasa konstruksi.6. Membangun sistem pengelolaan persampahan yang ramah lingkungan danbernilai ekonomi.7. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia dan kapasitas pengelolaansumberdaya organisasi untuk peningkatan kinerja dan akuntabilitaspembangunan infrastruktur daerah.8. Meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur daerah di KawasanStrategis.


4.2. SASARANSasaran yang hendak dicapaipada akhir periode Renstra (2022) disajikan padaTabel 2.14. Sebanyak 38 sasaran yang akan dicapai yang tersebar di 7 unit kerja.Secara garis besar sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:1. Terpeliharanya dan terbangunnya jaringan irigasi pertanian, bangunanpengaman sungai dan tebing serta pengaman pantai.2. Tercapainya tingkat kemantapan jalan provinsi dan jalan strategis sertapersentase jembatan dalam kondisi baik.3. Tersedianya infrastruktur penyediaan pelayanan air minum dan sanitasiyang sehat dan ramah lingkungan serta meningkatnya kualitas kawasanstrategis.4. Meningkatnya efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas serta ketaatanpemanfaatan ruang wilayah dan pengadaan tanah untuk pembangunan.5. Meningkatnya kualitas dan daya saing sumberdaya manusia jasa konstruksi.6. Terbangunnya sistem pengelolaan persampahan yang ramah lingkungandan bernilai ekonomi.7. Meningkatnya kompetensi dan kinerja sumberdaya manusia, kapasitaspengelolaan sumberdaya organisasi dan akuntabilitas pembangunaninfrastruktur daerah.8. Meningkatnya kualitas pembangunan infrastruktur daerah di KawasanStrategis.


Tabel 4.1.

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Gorontalo (2017-2022)

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJASASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Membanguninfrastruktursumberdaya air yangefisien, efektif,produktif dan ramahlingkungan.- Terpeliharanya danterbangunnya jaringan irigasipertanian, bangunanpengaman sungai dan tebingserta pengaman pantai

- Luas areal cakupanjaringan irigasi yangdirehabilitasi danditingkatkan (ha)9868 9868 9868 9868 9868

- Luas operasi jaringanirigasi pertanian yangdipelihara (ha) 11074 11074 11074 11074 11074- Panjang pengamansungai/tebing yangdibangun (m) 3500 3500 3500 3500 3500- Panjang tanggulpengaman pantai yangdibangun (m) 750 900 900 900 900




1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Indikator Tujuan:Persentase jaringanirigasi yangdirehabilitasi, jaringanirigasi yang beroperasi,panjang pengamansungai/tebing danpantai yang dibangun

100%

2. Meningkatkankonektivitas danaksesibiitas daerahdengan membanguninfrastruktur jalan danjembatan.Tercapainya tingkatkemantapan jalan provinsi danjalan strategis. - Panjang jalan provinsiyang dibangun, termasukDAK (km) 14.5 14.5 14.5 14.5 14.5

- Panjang jalan strategisdan jalan menuju obyekwisata, daerah sentraproduksi pertanian dandaerah transmigrasi yangdibangun (km)3.67 3.67 3.67 3.67 3.67

- Panjang jalan provinsi yangdipelihara secara berkala,termasuk DAK (km) 7 7 7 7 7




1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

- Panjang jalan provinsiyang dipelihara secararutin (km) 50 50 50 50 50

- Terpeliharanya dan terbangun-nya jembatan di jalan provinsidan jalan strategis - Jumlah jembatan provinsiyang dibangun/diganti(termasuk DAK) (unit) 2 2 2 2 2

- Jumlah jembatan strategisdan jembatan akses keobyek pariwisata, arealpertanian dan daerahtransmigrasi (unit)1 1 1 1 1

Indikator tujuan:Persentase jalan danjembatan yangterbangun danterpelihara100

3 Meningkatkanpenyediaan pelayanan - Tersedianya infrastrukturpenyediaan pelayanan air - Jumlah jiwa yang terlayaniair bersih (jiwa) 3988 3988 3988 3988 3988




1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)air minum dan sanitasiyang sehat dan ramahlingkungan. minum dan sanitasi yang sehatdan ramah lingkungan - Jumlah jiwa yang terlayanisanitasi (jiwa) 7180 7180 7180 7180 7180

Indikator tujuan:Persentase cakupanlayanan air minum dansanitasi 100

4 Meningkatkan efisiensi,efektifitas,akuntabilitas danketaatan pemanfaatandan pengendalianruang wilayah provinsiserta pengadaan lahanuntuk pembangunanbagi kepentinganumum.

- Meningkatnya efisiensi,efektifitas dan akuntabilitasserta ketaatan pemanfaatanruang wilayah provinsi danpengadaan lahan untukpembangunan bagikepentingan umum.

- Jumlah PERDA tata ruang 1 1 1 1 1

- Jumlah dokumenpemanfaatan ruang 3 3 3 3 3

- Jumlah laporanpemanfaatan ruangwilayah provinsi 6 6 6 6 6

- Jumlah bidang tanah yangtersedia untukpembangunan 22 22 22 22 22

Indikator tujuan: 100




1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Persentasepemanfaatan ruangwilayah provinsi yangsesuai dengan RTRWdan persentaseketersediaan lahanuntuk pembangunan

5. Meningkatkan kualitassumberdaya manusiajasa konstruksi. Meningkatnya kualitas dandaya saing sumberdayamanusia jasa konstruksi. - Jumlah SDM badan usahajasa konstruksi yangberkualitas (orang) 105 105 105 105 105

- Jumlah tenaga jasakonstruksi berkualitasdan berdaya saing 240 240 240 240 240Indikator tujuan:

Persentase SDM JasaKonstruksiTersertifikasi

100

6 Membangun sistempengelolaanpersampahan yangramah lingkungan danTerbangunnya sistempengelolaan persampahanyang ramah lingkungan danbernilai ekonomi.

- Jumlah anggotamasyarakat yang terlatihpengelolaan sampah 600 630 630 640 650




1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)bernilai ekonomi. - Jumlah volume sampahyang dikelola (ton) 26000 22880 23880 24880 25880Indikator tujuan:Operasionalisasi sistempengelolaan sampahregional yang ramahlingkungan dan bernilaiekonomi (%)

100

7. Meningkatkankompetensisumberdaya manusiadan kapasitaspengelolaansumberdaya organisasiuntuk peningkatankinerja danakuntabilitaspembangunaninfrastruktur daerah.

Meningkatnya kompetensi dankinerja sumberdaya manusia,kapasitas pengelolaansumberdaya organisasi danakuntabilitas pembangunaninfrastruktur daerah.- Persentase layanan jasaadministrasi perkantoran 100 100 100 100 100- Jumlah ASN dan pegawaiyang mengikuti BimtekTeknis dan administratif(orang)

150 150 150 150 150

- Jumlah dan volume saranadan prasaranaperkantoran (paket) 3 3 3 3 3

- Laporan KeuanganTahunan (Laporan) 1 1 1 1 1




1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

- Program Kerja Tahunan(RKA) 1 1 1 1 1

- Laporan Tahunan 1 1 1 1 1

8 Meningkatkan kualitasdan mutupembangunaninfrastruktur daerah diKawasan Strategis- Meningkatnya kualitaspembangunan infrastrukturkawasan strategis - Jumlah dokumen kegiatankoordinasi pelaksanaanprogram wilayah strategisdan cepat tumbuh(dokumen)

3 3 3 3 3

- Jumlah dokumenperencaanaan danpengawasanpembangunaninfrastruktur (dokumen)12 12 12 12 12

- Jumlah gedung dan saranaprasarana gedungperkantoran yangdibangun (unit)1 1 1 1 1

Indikator tujuan:

Persentase fisikpembangunaninfrastruktur kawasan

100




1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

strategis


Bab VStrategi dan Arah Kebijakan5.1. STRATEGIStrategi yang ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan infrastruktur2018-2022 adalah sebagai berikut:1. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan kualitas pemeliharaan sumberdaya air.2. Meningkatkanketersediaan dan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan.3. Mengembangkan wilayah strategis dan cepat tumbuh.4. Menyediakan palayanan air bersih dan sanitasi yang sehat dan ramahlingkungan.5. Merencanakan dan mengendalikan pemanfaatan ruang wilayah.6. Menyediakan tanah untuk pembangunan infrastruktur.7. Meningkatkan kualitas dan daya saing sumberdaya manusia jasa konstruksi.8. Membangun sistem pengelolaan persampahan yang ramah lingkungan danbernilai ekonomi.9. Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kinerja sumberdaya manusia,sumberdaya organisasi dan akuntabilitas pembangunan infrastruktur daerah.10. Memperkuat koordinasi vertikal dan horisontal dalam pengembangan danpemeliharaan infrastruktur.11. Memanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam penataaninfrastruktur dan manajemen organisasi.12. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi terkait untukpeningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia.5.2.KEBIJAKANKebijakan pembangunan infrastruktur pada 2017-2022 meliputi:1. Pengembangan infrastruktur sumberdaya air.2. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.


3. Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh.4. Penyediaan air bersih dan layanan sanitasi yang sehat dan ramahlingkungan.5. Perencanaan dan pengendalian tata ruang wilayah dan penyediaan tanahuntuk pembangunan.6. Pengembangan SDM jasa konstruksi.7. Pengelolaan keuangan yang efisiensi, transparan dan akuntabel.8. Pembangunan dan pengembangan sistem pengelolaan persampahan yangramah lingkungan dan bernilai ekonomi.9. Pengembangan kompetensi dan kinerja SDM, kapasitas pengelolaankeuangan dan aset.10. Peningkatan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan denganpemerintah kabupaten kota dan instansi pengawas.11. Pemanfaatan IT dalam pengelolaan pembangunan infrastruktur.12. Pengembangan kemitraan untuk pengembangan SDM.


Tabel 5.1.Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

Visi : Terwujudnya Masyarakat Gorontalo Yang Maju, Unggul dan Sejahtera

Misi I : Mewujudkan pengelolaan Pariwisata dan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan & berkelanjutan

No Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Membangun infrastruktursumberdaya air yangefisien, efektif, produktifdan ramah lingkungan.Terpeliharanya dan terbangunnyajaringan irigasi pertanian,bangunan pengaman sungai dantebing serta pengaman pantai

Meningkatkan ketersediaaninfrastruktur dan kualitaspemeliharaan sumber daya air. Pengembangan infrastruktursumberdaya air.2. Meningkatkan kualitaspembangunaninfrastruktur daerah diKawasan Strategis

Meningkatnya kualitaspembangunan infrastruktur daerahdi Kawasan Strategis Mengembangkan wilayah-wilayahstrategis dan cepat tumbuh. Membangun infrastruktur wilayahstrategis dan cepat tumbuh.Misi II: Menjamin Ketersediaan Infrastruktur Daerah

No Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan(1) (2) (3) (4) (5)

3. Meningkatkan konektivitasdan aksesibiitas daerahdengan membanguninfrastruktur jalan danjembatan.- Tercapainya tingkatkemantapan jalan provinsi danjalan strategis.- Terpeliharanya danterbangunnya jembatan dijalan provinsi dan jalanstrategis

Meningkatkan ketersediaan dankualitas infrastruktur jalan danjembatan. Pembangunan infrastruktur jalandan jembatan.


Misi III : Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat yang lebih merata dan adil


4. Meningkatkan penyediaanpelayanan air minum dansanitasi yang sehat danramah lingkungan.- Tersedianya infrastrukturpenyediaan pelayanan airminum dan sanitasi yang sehatdan ramah lingkungan

Menyediakan palayanan air bersihdan sanitasi yang sehat dan ramahlingkungan. Penyediaan air bersih dan layanansanitasi yang sehat dan ramahlingkungan bagi masyarakat.Misi IV : Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia


5. Meningkatkan kualitassumberdaya manusia jasakonstruksi. - Meningkatnya kualitas dandaya saing sumberdayamanusia jasa konstruksi. Pengembangan SDM jasa konstruksi. Pengembangan SDM jasakonstruksi.Misi V : Terciptanya Pemerintahan yang baik dan lebih melayani

No Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

(1) (2) (3) (4) (5)


6. Meningkatkan efisiensi,efektifitas, akuntabilitasdan ketaatan pemanfaatandan pengendalian ruangwilayah provinsi sertapengadaan lahan untukpembangunan bagikepentingan umum.

- Meningkatnya efisiensi,efektifitas dan akuntabilitasserta ketaatan pemanfaatanruang wilayah provinsi danpengadaan lahan untukpembangunan bagikepentingan umum.

1. Merencanakan danmengendalikan pemanfaatanruang wilayah.2. Menyediakan tanah untukpembangunan infrastruktur.Perencanaan dan pengendaliantata ruang wilayah dan penyediaantanah untuk pembangunan.

7. Meningkatkan kompetensisumberdaya manusia dankapasitas pengelolaansumberdaya organisasiuntuk peningkatan kinerjadan akuntabilitaspembangunaninfrastruktur daerah.

Meningkatnya kompetensi dankinerja sumberdaya manusia,kapasitas pengelolaansumberdaya organisasi danakuntabilitas pembangunaninfrastruktur daerah.Meningkatkan kapasitas pengelolaandan kinerja sumberdaya manusia,sumberdaya organisasi danakuntabilitas pembangunaninfrastruktur daerah.

Pengembangan kompetensi dankinerja SDM dan kapasitaspengelolaan keuangan dan aset.Memperkuat koordinasi vertikal danhorisontal dalam pengembangan danpemeliharaan infrastruktur. Peningkatan koordinasiperencanaan, pelaksanaan danpengawasan dengan pemerintahkabupaten kota dan instansipengawas.Memanfaatan teknologi informasidan komunikasi dalam penataaninfrastruktur dan manajemenorganisasi.

Pemanfaatan IT dalam pengelolaanpembangunan infrastruktur.Mengembangkan kemitraan denganberbagai institusi terkait untukpeningkatan kapasitas Sumber DayaManusia.

Pengembangan kemitraan untukpengembangan SDM.


8. Membangun sistempengelolaan persampahanyang ramah lingkungandan bernilai ekonomi.Terbangunnya sistempengelolaan persampahanyang ramah lingkungan danbernilai ekonomi.

Menyelenggarakan sistempengelolaan persampahan yangramah lingkungan dan bernilaiekonomi.Pembangunan dan pengembangansistem pengelolaan persampahanyang ramah lingkungan danbernilai ekonomi.

Memperkuat koordinasi vertikal danhorisontal dalam pengembangan danpemeliharaan infrastruktur. Peningkatan koordinasiperencanaan, pelaksanaan danpengawasan dengan pemerintahkabupaten kota dan instansipengawas.


5.3.ROAD-MAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTURDalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunaninfrastruktur maka pembangunan infrastruktur di Provinsi Gorontalodirencanakan dalam tiga tahap (Gambar 4.1.):1. Tahap Peningkatan Kapasitas Infrastruktur Dasar (2012-2017). Pada tahap inidilakukan: (1) perbaikan, pemeliharaan dan peningkatan mutu infrastrukturyang telah ada; (2) perluasan layanan infrastruktur dasar masyarakat; dan (3)pembangunan infrastruktur perkantoran pemerintahan.2. Tahap Pemenuhan Infrastruktur Dasar Strategis (2017-2022). Pada tahap inidilakukan: (1) pembangunan infrastruktur strategis untuk menunjang programkedaulatan pangan; (2) pembangunan infrastruktur strategis untuk menunjangkepariwisataan; (3) peningkatan aksesibilitas ke daerah-daerah terpencil danpusat pertumbuhan ekonomi; dan (4) pembangunan fasilitas kesehatan.3. Tahap Pengembangan Infrastruktur Dasar Strategis (2022-2027). Pada tahapanini dilakukan: (1) perbaikan, pemeliharaan dan peningkatan kapasitas layananinfrastruktur dasar strategis; (2) pemantapan mutu dan efisiensi infrastrukturdasar strategis; dan (3) perluasan aksesibilitas ke pusat-pusat pertumbuhanekonomi baru.


Gambar 5.1. Roadmap pembangunan infrastruktur di Provinsi Gorontalo,2012-2027


Bab VIRencana Program,Kegiatan dan Pendanaan6.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATANRencana program dan Indikator kinerja merupakan syarat penting untukmenetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari rencana strategis kegiatanyang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2017 sampai dengan tahun2022.Mengacupada gambaran data pelayanan SKPD dan kajian isu strategis yang telahdiuraikan sebelumnya, khususnya untuk Dinas Pekerjaan umum Penataan RuangProvinsi Gorontalo mempunyai beberapa Program/kegiatan yang strategis untuk 5(lima) tahun, antara lain:1. Pembangunan Jalan Marisa – Tolinggula – Bogo-bogo Tolinggula.Jaringanjalan ini akan melayani lalu lintas antar provinsi serta pusatperdagangan/pasar-pasar dan hinterland/pertanian danperikanan/perkebunan produktif disekitar ruas jalan masuk dan keluar kedaerah terpengaruh oleh kegiatan ini. Kota Tolinggula dilintasi jalan TransSulawesi yang menghubungkan Kota Tolinggula dengan Kota Palu, sedangkankearah Timur jalan Trans Sulawesi ini menghubungkan Kota Tolingguladengan Kota Gorontalo dan Kota Manado. Sementara Kota Marisa berada dipantai selatan terletak di Kabupaten Pohuwato, Kota Marisa dilintasi jalankolektor primer yang menghubungkan Marisa dengan Kota Poso sedangkankearah Timur jalan ini menghubungkan Marisa dengan Kota Gorontalo. Saat inipergerakan antara kota Marisa (Kabupaten Pohuwato) dengan Kota Tolinggula(Kabupaten Gorut) dilayani oleh jalan Nasional namun rute jalan ini memutarkearah timur dengan jarak yang cukup jauh, padahal secara geografis jarakantara kota Marisa dengan Kota Tolinggula relatif dekat.2. Pembangunan Jalan Akses BandaraImbodu. Pembangunan jalan akses inidapat dijadikan sebagai salah satu ruas jalan strategis di Provinsi Gorontalo.Pembangunan ruas jalan ini sangatlah penting untuk mempermudah akses


transportasi menunju Bandara Imbodu-Pohuwato, dapat meningkatkanpertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat, sebagai antisipasikepadatan lalulintas serta memperlancar pergerakan orang dan barang diwilayah Provinsi Gorontalo, kondisi eksisting, ruas jalan ini baru sepanjang 9KM.3. Pembangunan Jalan Gorontalo-Biluhu Barat-Bilato-Tangkobu. Ruas jalanini merupakan salah satu ruas jalan yang akan menghubungkan Gorontalosebagai pusat kegiatan nasional dengan beberpa kawasan pesisirpengembangan perikanan di Teluk Tomini. Sampai saat ini Teluk Tomini sudahmasuk dalam kebijakan Rencana Tata Ruang Nasional sebagai salah satuKawasan Andalan Pengembangan Budidaya Perikanan Tangkap dan PusatWisata Segitiga Gorontalo – Togean – Bunaken.Namun kebijakan tersebutmasih sulit untuk diimplementasikan karena kawasan pesisir selatan yangberada disepanjang wilayah Teluk Tomini tersebut khususnya di Gorontalo,belum memiliki aksesibilitas jalan yang memadai.4. Pembangunan Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR). PembangunanGORR ini untuk menunjang pergerakan arus barang dan jasa di ProvinsiGorontalo, khususnya di daerah Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo danKabupaten Gorontalo. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembanganjaringan jalan ini untuk menjawab kekuatiran masyarakat Gorontalo akanterjadinya kemacetan kendaraan yang parah sebagimana terjadi di kotalainnya. Kendaraan yang ada di Provinsi Gorontalo akan menumpuk padajaringan jalan nasional sehingga sangat mengganggu aksesibilitas lalulintas kepusat-pusat jaringan jalan nasional. Sehubungan dengan hal itu telahdiusulkan pembangunan jalan GORR New Gorontalo by Pass meliputi RuasPauwo–Kabila–Tapa-Limboto–Isimu. Dengan dibangunnya GORR maka terjadipenghematan waktu tempuh dan biaya Operasional Kendaraan.Dari analisiskelayakan ekonomi nilai EIRR mengindikasikan bahwa pembangunan jalanlingkar luar Gorontalo ini berdampak positif terhadap pola pergerakan yangterjadi pada system jaringan jalan yang ada dan merangsang pertumbuhanwilayah serta layak untuk dikembangkan. Hal yang perlu dan sudah


dilaksanakan oleh Pemerintah Gorontalo adalah Kajian Feasibility Study;sosialisasi pelaksanaan, pembebasan lahan yang telah dilaksanakan bertahap;AMDAL; RKL –RPL.5. Peningkatan Jalan Akses Obyek Wisata Taman Laut Olele. Pembangunanjalan di Kabupaten Bone Bolango ini dapat dijadikan sebagai salah satu ruasjalan strategis di Provinsi Gorontalo, karena menunjang aksesibilitas jalan keObyek Wisata Taman Laut Olele, meningkatkan pertumbuhan ekonomi danpendapatan masyarakat. Penyelesaian Pembangunan Jalan Gorontalo OuterRing Road yang dilaksanakansharingpelaksanaan pembangunan dimanapemerintah provinsi dan kabupaten menyiapkan Feasibility Study, master plan,Detail EngineeringDesign (DED) dan pembebasan lahan, sedangkanPemerintah Pusat melakukan pekerjaan konstruksi.6. Perubahan Status Jalan.Untuk menunjang interkoneksi perhubungan daratdan Pengembangan Kawasan Strategis dan Kawasan Andalan baik yang adadalam Rencana Tata Ruang Nasional maupun yang ada dalam Rencana TataRuang Provinsi maka diupayakan perubahan beberapa status jalan baik darijalan Kabupaten/Kota menjadi Jalan Provinsi, Jalan Provinsi menjadi jalanStrategis Nasional Rencana dan Jalan Strategis Nasional Rencana menjadi jalannasional dengan tetap berpedoman pada Undang-Undang Nomor 38 Tahun2004 tentang Jalan dan PP Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan.7. Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jalan Nasional Trans

Sulawesi.Kelancaran arus angkutan penumpang dan barang, khususnyadistribusi komoditas unggulan yang saling terkait di wilayah Sulawesi perludidukung dengan peningkatan kualitas dan kapasitas jalan melalui programpeningkatan jalan, rekonstruksi dan pelebaran jalan. Secara umum kondisijalan nasional yang ada di provinsi Gorontalo yang perlu di tingkatkankualitasnya ada sebesar 31,08 % atau sepanjang 188,56 Km dengan kondisilebar jalan nasional yang rata-rata 4,5 meter dan lebar bahu jalan kiri/kananselebar masing-masing 1 m atau kurang dari standar Bina Marga yangdisyaratkan. Kedepan akan ditingkatkan sesuai standar lebar jalan nasional


yaitu 7 m badan jalan dengan bahu jalan kiri/kanan selebar masing-masing 2m.8. Pembangunan Jembatan Provinsi dan Penggantian Jembatan

Nasional.Untuk mendukung kegiatan perekonomian dan pengembangansektor produksi dan jasa, serta pengembangan suatu wilayah sehinggaterwujud keselarasan pembagian dan kesesuaian pertumbuhan wilayahregional, perkotaan dan pedesaan secara holistik, berkelanjutan danberwawasan lingkungan maka pembangunan jembatan provinsi danpenggantian jembatan yang ada pada ruas jalan nasional sangat di butuhkan.Dengan memperhatikan umur dan kondisi jembatan yang telah terbangunpada ruas jalan nasional dan provinsi.9. Pembangunan/peningkatan jaringan Irigasi pertanian. Untuk menunjangpencapaian target produksi pertanian secara nasional maupun regional diProvinsi Gorontalo maka tingkat pelayanan irigasi pada 29 Daerah Irigasi (DI)sebagaimana diuraikan pada Bab 2 Gambaran Umum Pelayanan SKPDpelayanan kebutuhan air irigasi minimal dua kali penanaman dalam setahundapat terwujud. Oleh karena itu dalam mempertahankan tingkat pelayananirigasi maka diperlukan pemeliharaan secara rutin, insidentil, berkala sertarehabilitasi dan peningkatan pada jaringan utama, jaringan sekunder danbangunan-bangunan pelengkapnya. Disamping itu, pengembangan wilayah-wilayah yang berpotensi untuk pembangunan irigasi baru seperti daerahirigasi Randangan seluas kurang lebih 16.000 Ha, bendungan/waduk DumbayaBulan untuk suplai area irigasi seluas kurang lebih 15.000 Ha, sertaperampungan irigasi Paguyaman seluas 8.000 Ha perlu dilakukan.10. Pengendaliandan penanggulangan daya rusak air. Untuk mengatasipermasalahan pengurangan daya rusak air terhadap lahan dan lingkunganmaka perlu dilaksanakan program penanggulangan banjir, konservasi danpendayagunaan sumber daya air, melalui 3 isu strategis ProvinsiGorontalo,yaitu:


(1) Revitalisasi Danau Limboto; Danau Limboto termasuk dalam WilayahSungaiadalah Sungai Biyonga, Sungai Moluopo, dan Sungai Alo-Pohu. Luasdaerah tangkapan (Catchment Area) sebesar 920 Km2. Sungai Tapodumerupakan satu-satunya outlet danau Limboto. Laju pendangkalan danauakibat sedimentasi dari sungai-sungai yang bermuara di danau sangatbesar.(2) Pembangunan Bendungan Randangan , pembangunan bending ini antaralain untuk mendukung Kedaulatan Pangan Nasional, meningkatkanpendapatan masyarakat petani dan sekaligus memperbaiki taraf hidupmasyarakat pedesaan khususnya masyarakat yang ada disekitar bendungtersebut.(3) Pembangunan Waduk Kayu Merah.Waduk ini dibangun sebagai upayamengendalikan banjir terutama banjir yang sering melanda KabupatenGorontalo, diidentifikasi potensi waduk kayu merah ini sesuai studi dariCIDA dan JICA keduanya merekomendasikan adanya pembangunan wadukdi daerah tersebut. Ikasi pada studi dimaksud waduk tujuan utama sebagaipengendali banjir, melihat adanya daya tampungan waduk akan meredamdebit puncak banjir. Debit puncak banjir kala ulang 100 tahunan akandiredam sebesar 41 % sedangkan debit PMF diredam 8 %. Disamping itudengan semakin berkembangnya penduduk di kabupaten Gorontalo, sertauntuk memberikan tingkat pelayanan air minum bagi penduduk, perludiupayakan pengusahaan sumber air baku, yang dapat melayani pendudukdi Kabupaten Gorontalo. Besarnya air yang dapat diambil secara kontinyusepanjang tahun minimal sebesar 520lt/dt atau setara dengan penyediaanuntuk 520 ribu penduduk. Waduk juga dapat bermanfaat untukmensuplesi irigasi sawah untuk masa tanam ketiga sebesar 1,04 m3/dtatau setara dengan 1040 ha sawah d engan produksi 5200 ton.(4) Penanggulangan Abrasi Pantai. Kegiatan ini dimaksudkan untukmelindungi sarana prasarana umum dan wilayah pemukiman nelayanmaka dilakukan pembuatan pemecah ombak pada daerah yang rawanabrasi.


11. Pemenuhan Air Bersih di Daerah Rawan Air Bersih.Kegiatan ini dilakukandalam rangka Pencapaian targetMDGs.12. Penanganan sanitasi dan persampahan di Kabupaten/Kota.13. Pembangunan Gedung perkantoran Provinsi dan pembangunan Rumah

Sakit Umum Provinsi.14. Penataan Ruang yang aman nyaman produktif dan

berkelanjutan.Program ini meliputi perecanaan kawasan tata ruang,pemanfaatan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang serta peningkatanprasarana memadai teknologi informasi.15. Peningkatankapasitasdankompetensi

SDM.Dalammenunjangpelaksanaantugasdanpelayanankepadamasyarakatkhususnya pengelolaan administrasi perkantoran terkait program dankegiatan pembangunan infrastruktur di Dinas Pekerjaan umum ProvinsiGorontalo maka upaya-upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi SDMperlu dilakukan terus menerus secara berkelanjutan.16. Pengolahan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.Peningkatan volume sampah di daerah perkotaan dan pedesaan memerlukanpenanganan sampah secara berkelanjutan yang ramah lingkungan. Upaya-upaya pembenahan sistem pengelolaan dan introduksi teknologi baru sertapelatihan baik bagi petugas dan masyarakat diperlukan agar pengelolaansampah menjadi efisien, efektif dan produktif serta ramah lingkungan.17. Pembinaan jasa Konstruksi.Program percepatan dan pemerataanpembangunan oleh Pemerintah dalam Master Plan Percepatan dan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I) menuntut kesiapan sektor jasakonstruksi beserta seluruh rantai pasoknya (sumber daya manusia, industripenunjang seperti semen, baja, aspal, peralatan konstruksi, dsb). Untuk ituPemerintah Provinsi Gorontalo melalui tim Pembina Jasa Konstruksimelakukan pembinaan, sosialisasi peraturan, pelatihan/bimbingan teknis danpenyuluhan kepada masyarakat usaha jasa konstruksi.Dari beberapa gambaran rencana program strategis yang telah diuraikan diatasdikaitkan dengan visi dan misi Dinas Pekerjaan umum Provinsi Gorontalo dan


Perumahan Rakyat, tujuan, sasaran, strategi serta arah maka rencana program,kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yangmengakomodir seluruh tugas dan fungsi layanan SKPD sebagaimana disajikan padaTabel Lampiran 1.6.2. PENDANAANPada per 2018-2022, Dinas PUPR Provinsi Gorontalo akan melaksanakan 13Program dengan 46 kegiatan. Total anggaran yang dibutuhkan untuk membiayaprogram dan kegiatan tersebut sebesar Rp. 1.016.693.024 (Satu triliun enambelas juta enam ratus sembilan puluh tiga ribu dua puluh empat rupiah). Tabel6.1 menyajikan anggaran pembangunan infrastruktur pada periode 2017-2022.Anggaran tahun 2017 sementara dalam pelaksanaan. Rincian anggaranselengkapnya untuk setiap program dan kegiatan disajikan pada Tabel Lampiran1.

Tabel 6.1. Anggaran pembangunan infrastruktur tahun 2017-2022Tahun Jumlah Anggaran (Rp. juta)

2017 224.100,49

2018 181.614,41

2019 183.184,97

2020 201.503,47

2021 221.653,81

2022 243.819,20

Jumlah 2018-2022 1.016.693,24

Jumlah 2017-2022 1.240.793,74


Bab VIIKinerja Penyelenggaraan Pekerjaan Umum danPenataan RuangKinerja penyelenggaraan pekerjaan umum dan penataan ruang di ProvinsiGorontalo pada periode 2017-2022 dinyatakan dalam bentuk indikator kinerja.Indikator kinerja daerah sebagai alat untuk menilai keberhasilan pembangunansecara kuantitatif maupun kualitatif, merupakan gambaran yang mencerminkancapaian indikator kinerja program (outcomes/ hasil) dari kegiatan (output/keluaran). Indikator kinerja juga menunjukkan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum danPenataan Ruang Provinsi Gorontalo pada periode 2017-2022 sebagai bentukkomitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD ProvinsiGorontalo 2017-2022.


Tabel 7.1. Indikator kinerja Dinas PUPR Provinsi Gorontalo, 2017-2022KondisiKinerja

pada awalperiodeRPJMD

Target 2017 2018 2019 2020 2021 20221 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pekerjaan Umum

1 Presentase Jaringan Irigasi Pertanian

1.1Rehabilitasi / Peningkatan Jaringan Irigasi Pertanian(DAK) 12010 M 13.000 M 11.740 M 10.583 M 11.083 M 10.583 M 10.583 M

1.2 Optimalisasi Fungsi Jaringan yang telah dibangun 1731 Ha 17.131 Ha 11.074 Ha 11.074 Ha 11.074 Ha 11.074 Ha 11.074 Ha

2Presentase Pengaman Sungai yang sesuai Standar

426.6 M 2.260 M 2.500 M 5.000 M 6.000 M 6.500 M 7.500 M

3 Presentase Tanggul Pengaman Pantai YangSesuai Standar 405 M 500 M 636 M 900 M 727 M 900 M 1.400 M

4 Presentase Jalan Provinsi dan Jalan Strategisdalam Kondisi Baik

4.1 Pembangunan jalan Provinsi 18.519 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km

4.2 Pembangunan jalan Provinsi (DAK) 3.29 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km

4.3 Pembangunan Jalan Strategis Provinsi 16.535 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km

4.4 Pemeliharaan/ Peningkatan Berkala Jalan Provinsi 4 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km

4.5 Pemeliharaan/ Peningkatan Berkala Jalan Provinsi (DAK) 2.6 Km 7 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km

4.6 Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi 155.29 Km 259.04 Km 259.04 Km 259.04 Km 259.04 Km 259.04 Km 643.5 Meter

5Presentase Jalan Dalan Kondisi Baik Pada JalanProvinsi dan Jalan Strategis

5.1 Pembangunan Jembatan Provinsi -

1 Bh 2 Bh 1 Bh 1 Bh 1 Bh 1 Bh

5.2 Pembangunan Jembatan Strategis Provinsi 1 Bh

1 Bh 1 Bh 1 Bh 1 Bh 1 Bh 1 Bh

5.3 Pemeliharaan Jembatan 382.72 Meter 643.5 Meter 643.5 Meter 643.5 Meter 643.5 Meter 643.5 Meter 643.5 Meter

6Presentase Jumlah Kawasan Permukiman yangmempunyai Sanitasi Air Bersih

6.1 Peningkatan Akses Air Minum 3250 Jiwa 9300 Jiwa 3600 Jiwa 3600 Jiwa 3600 Jiwa 3600 Jiwa 3600 Jiwa

6.2 Pembangunan MCK 55 Unit 12.000 Jiwa 2075 Jiwa 2075 Jiwa 2075 Jiwa 2075 Jiwa 2075 Jiwa

7 Presentase Infrastruktur Dalam Kondisi Baik

7.1 Pembangunan Prasarana dan Sarana Gedung - 2 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 5 UnitRumah Sakit Provinsi

7.2 Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Pemukiman 11.114 Km 12.75 Km 6 Kws 6 Kws 6 Kws 6 Kws 6 Kws

7.3 Pembangunan Sarana dan Prasarana Fasilitas Umum

No. Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator KinerjaPembangunan Daerah

Kondisi TahunTerakhirRPJMD

2012-2017(Tahun 2016)

Target Capaian Setiap Tahun

KondisiKinerja

pada akhirperiodeRPJMD


Bab VIIIPenutupRencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tahun 2017-2022merupakan arahan yang akan dijabarkan ke dalam rencana program dan kegiatandi setiap unit kerja/bidang di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan PenataanRuang untuk mencapaisasaran-sasaran strategis pembangunan infrastrukturdalam rangka mendukung pencapaian sasaran RPJMD Provinsi Gorontalo 2017-2022 dan program nasional. Renstra ini menjadi pedoman dalam penyusunanRencana Kerja (Renja) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan RKA/DPAtahun pertama untuk menjaga kesinambungan perencanaan dan mengisikekosongan Renja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setelah Renstratersebut berakhir. Renja masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yangtidak terpisahkan dari Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang padaperiode berikutnya.Untuk menjamin bahwa sasaran-sasaran Renstra tercapai maka tindak lanjut yangharus dilakukan yaitu: (1) Renstra dijabarkan dalam Rencana Kerja tahunan; (2)Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan untuk setiap kegiatan yang teknispelaksanaannya berpedoman pada SOP; (3) Penetapan organisasi pelaksanadimana Kepala Dinas sebagai pelaksanaan Renstra; (4) Kepala Dinas, Bappeda, BiroEkonomi dan Pembangunan secara bersama-sama melakukan pemantauan danevaluasi pelaksanaan Renstra secara berkala melalui kunjungan lapangan, evaluasilaporan, Pra Rapim dan Rapat Pimpinan; dan (5) Penyusunan cara deteksi dinimasalah-masalah di lapang dan tindak lanjut untuk mengatasi masalah.Proses pencapaian sasaran-sasaran dalam Renstra tersebut memerlukankoordinasi, konsolidasi, dan sinergi antara Pemerintah Provinsi denganPemerintah Kabupaten/Kota serta antara Pemerintah Daerah Provinsi denganDunia Usaha. Hal ini dimaksudkan agar pencapaian kinerja maksimal dalam


meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur yang lebihmerata dan berkelanjutan.Pencapaian sasaran dan target rencana strategis Dinas Pekerjaan Umum danPenataan Ruang 2017 - 2022 sangat memerlukan pendanaan yang relatifbesar.Oleh karena itu, kerjasama kemitraan pemerintah daerah dengan pemerintahpusat, pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, pemerintahProvinsi dengan swasta serta pemerintah Provinsi dan masyarakat perluditingkatkan dalam rangka mengembangkan alternatif pembiayaan pembangunaninfrastruktur pekerjaan umum dan penataan ruang. Bentuk-bentuk kerjasamatersebut perlu dirumuskan secara konseptual agar dapat dipertanggung jawabkan.Pelaksanaan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017-2022dilaksanakan secara konsisten dengan melibatkan Pemerintah Pusat,Pemerintah Kabupaten/Kota, swasta dan masyarakat sehingga diharapkan dapatmempercepat proses pencapaian sasaran pembangunan infrastruktur daerah yangberkualitas.Semoga Allah swt, Tuhan Yang Maha Kuasa meridhai segala usaha yang akandilakukan yang telah dituangkan dalam Renstra ini, dikuatkan dalammelaksanakan pembangunan infrastruktur dan dihindarkan dari dari masalah-masalah-masalah yang menghambatnya demi Gorontalo Maju, Unggul danSejahtera.

(Dalam Juta)

KODE

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Misi Pertama : Mewujudkan Pengelolaan Pariwisata dan Sumber Daya Alam yang Bderwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

Persentasi Layanan Jarangan Irigasidalam Kondisi Mantap

Luasan SawahyangDirehabilitasidanDitingkatkanJaringanIrigasinya

10.065 Ha 10.065 Ha 17,346 11.074Ha

5,137 11.074Ha

6,254 11.074 Ha 8,008 11.074Ha

9,528 11.074Ha

10,757 11.074Ha

39,683

Persentasi Pengaman sungai dan Pantaisesuai standart yang dibangun (M)

- Penyusunan dokumen perencanaan sertapengawasan Teknis Irigasi

Jumlah Dok.data base SDAdan dok,perencanaansertapengawasan

11 Dok 10 Dok 3,319 5 Dok 380 8 Dok 418 9 Dok 481 9 Dok 529 8 Dok 582 39 Dok 2,389

- Rehabilitasi / Peningkatan jaringan IrigasiPertanian

12.010 M 2.500 M 5,509 11.074 Ha 1,165 11.074Ha

1,727 11.074 Ha 2,901 11.074Ha

3,861 11.074Ha

4,522 11.074Ha

14,175

- Optimalisasi Fungsi Jaringan Yang telahDibangun (DAK)

Jumlah Luasoperasi jaringanirigasi pertanianyang dipelihara

10.065 Ha 9868 8,390 11.074 Ha 3,500 11.074Ha

4,000 11.074 Ha 4,500 11.074Ha

5,000 11.074Ha

5,500 11.074Ha

22,500

- Koordinasi dan sinkronisasi Sumber Daya Air Jumlah Keg.Wokshop,Koordinasi dansosialiasasi SDAlintas sektoral

2 Keg 2 Keg 127 3 Keg. 92 3 Keg. 110 3 Keg. 126 3 Keg. 139 3 Keg. 153 15 Keg 620

Program Pengembangan dan RehabilitasiJaringan Irigasi, Air Tanah, Rawa dan Tambak

TAHUN 2017 TAHUN 2021 TAHUN 2022 Kondisi Kinerja Pada akhirPeriode Renstra SKPD

UNITKERJASKPD

PENANGGUNG

JAWAB

DinasPekerjaan

Umumdan

PenataanRuangPro

vinsiGorontalo

ProvinsiGorontalo

Program Pengendali Banjir

TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020

LOKASI

MembangunInfrastrukturSumberdaya Airyang Efisien,Efektif, Produktifdan RamahLingkungan

MeningkatnyaKetersediaanInfrastrukturSumber Daya Airyang Efisien,Efektif, produktifdan RamahLingkungan

Tabel Lampiran 1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN,DAN ANGGARAN 2018 - 2022

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

INDIKATORKINERJA

PROGRAM(OUTCOME)

DAN KEGIATAN(OUTPUT)

DATACAPAIAN

PADATAHUNAWAL

PERENCANAAN

(2017)

Page 1 RENSTRA 2017 - 2022.xls

- Koordinasi dan sinkronisasi Sumber Daya Air Jumlah Keg.Wokshop,Koordinasi dansosialiasasi SDAlintas sektoral

2 Keg 2 Keg 127 3 Keg. 92 3 Keg. 110 3 Keg. 126 3 Keg. 139 3 Keg. 153 15 Keg 620

Jumlah PanjangPengamanSungai danPengamanPantai yangdibangun

13,178 15,634 16,285 19,420 21,392 23,582 96,312

Penyusunan dokumen perencanaan,pengawasan dan Evaluasi teknispengendalian daya rusak air

Jumlah DokPerencanaandanPengawasanuntuk bangunanpegendali banjir

4 Dok 6 Dok 723 4 Dok 634 6 Dok 666 6 Dok 802 6 Dok 912 6 Dok 1,054 28 Dok 4,068

- Pembangunan Pengamanan badan sungaidan tebing

Jumlah PanjangPengamananSungai/Tebingyang dibangun

426,6 M 2.260 M 5,884 3.000 m 9,000 3.500 m 9,379 3.000 m 11,255 3.500 m 12,380 3.500 m 13,618 16.500M

55,632

- Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai Jumlah PanjangTanggulpengamanpantai yangdibangun

405 M 500 M 6,571 750 m 6,000 900 m 6,240 900 m 7,363 900 m 8,100 900 M 8,909 4.350 M 36,612

Misi Kedua : Menjamin Ketersediaan Infrastruktur Daerah

Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi danJalan Strategis

Kondisi MantapJalan

45.96% 45.96% 94,919 50.77% 120,915 55.58% 121,533 60.39% 130,255 65.20% 141,523 70.22% 156,828 70.22% 671,053

- Penyusunan Dokumen Perencanaan,Pengawasan dan Evaluasi pembangunanJalan dan jembatan

JumlahDokumenPerencanaandanPengawasanPembangunanJalan danJembatan

10 Dok 11 Dok 3,490 7 Dok 963 10 Dok 1,111 10 Dok 1,133 10 Dok 1,178 10 Dok 1,225 61 Dok 5,611

Persentasi Jembatan Kondisi Baik padaJalan Provinsi dan Jalan Strategis

- Koordinasi dan Fasilitasi Pengembanganjaringan jalan

TerlaksananyaKoordinasiPengembanganJaringan Jalan

1 Keg 1 Keg 248 1 Keg 500 1 Keg 350 1 Keg 454 1 Keg 499 1 Keg 549 6 Keg 2,353

ProvinsiGorontalo

MeningkatnyadanTerpeliharanyaInfrastruktur Jalandan Jembatan

Program Penyelenggaraan Jalan danJembatan

DinasPekerjaan

Umumdan

PenataanRuangProvinsi

Gorontalo

DinasPekerjaan

Umumdan

PenataanRuangPro

vinsiGorontalo

ProvinsiGorontalo

Program Pengendali Banjir

PeningkatanInfrastrukturJalan danJembatan


(Dalam Juta)

KODE



UNITKERJASKPD

PENANGGUNG

JAWAB


LOKASITUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

INDIKATORKINERJA

PROGRAM(OUTCOME)


DATACAPAIAN

PADATAHUNAWAL

PERENCANAAN

(2017)

- Jumlah PanjangJalan Provinsiyang Dibangun/Ditingkatkan

18,519 Km 10 Km 23,674 9,50 Km 30,000 9,50 Km 50,385 9,50 Km 54,897 9,50 Km 59,037 9,50 Km 66,164 47,50Km

260,483

Jumlah PanjangJalan Provinsiyang Dibangun/Ditingkatkan(DAK)

3,29 km - - 5 Km 12,500 5 Km 12,500 5 Km 12,750 5 Km 14,025 5 Km 15,428 25 Km 67,203

- Pembangunan Jalan Strategis Provinsi danJalan Menuju Pariwisata, Potensi Pertaniandan Daerah Transmigrasi

Jumlah PanjangJalan Strategisdan JalanMenujuPariwisata,PotensiPertanian danDaerahTransmigrasiyang dibangun

16,535 Km 5 Km 23,450 3,67 Km 15,000 3,67 Km 10,000 3,67 Km 11,000 3,67 Km 12,100 3,67 Km 13,310 30 Km 61,410

- Pemeliharaan / Peningkatan berkala jalanProvinsi

Jumlah PanjangJalan Provinsiyang dipeliharasecara berkala

4 Km - - 2 Km 12,500 2 Km 9,000 2 Km 9,900 2 Km 11,880 2 Km 13,068 30 Km 56,348

Jumlah PanjangJalan Provinsiyang dipeliharasecara berkala(DAK)

2,6 Km 7 Km 26,336 5 Km 26,000 5 Km 20,000 5 Km 20,400 5 Km 21,110 5 Km 23,221 32 Km 110,731

- Pemeliharaan Rutin jalan provinsi Jumlah PanjangJalan Provinsiyang rutindipelihara

155,29 Km 259,04 Km 6,058 50 Km 12,502 50 Km 5,000 50 Km 5,500 50 Km 6,050 50 Km 6,655 250 Km 35,707

Pembangunan Jalan Provinsi

ProvinsiGorontalo

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo


- Pemeliharaan Rutin jalan provinsi Jumlah PanjangJalan Provinsiyang rutindipelihara

155,29 Km 259,04 Km 6,058 50 Km 12,502 50 Km 5,000 50 Km 5,500 50 Km 6,050 50 Km 6,655 250 Km 35,707

Penyusunan Dokumen Perencanaan danPengawasan Jalan dan Jembatan yangdirehab

JumlahDokumenPerencanaandanPengawasanJalan danJembatan yangdirehab

1 Dok 1 Dok 399 1 Dok 450 1 Dok 450 1 Dok 495 1 Dok 545 1 Dok 599 6 Dok 2,538

- Pembangunan Jembatan Provinsi Jumlah PanjangJembatanProvinsi yangDibangun/Diganti

- 1 Bh - 1 Bh 7,500 1 Bh 2,836 1 Bh 2,978 1 Bh 3,276 1 Bh 3,603 5 Bh 20,193

- Pembangunan Jembatan Provinsi (DAK) Jumlah PanjangJembatan yangdibangun/ditingkatkan

- - - 1 Bh - 1 Bh 2,836 1 Bh 2,978 1 Bh 3,276 1 Bh 3,603 5 Bh 12,693

- Pembangunan Jembatan Strategis Provinsidan Jembatan Akses Pariwisata, PotensiPertanian dan Daerah Transmigrasi

Jumlah PanjangJembatanStrategis danJembatan AksesPariwisata,PotensiPertanian danDaerahTransmigrasiyang Dibangun

1 Bh 1 Bh 10,959 1 Bh 2,500 1 Bh 6,738 1 Bh 7,411 1 Bh 8,153 1 Bh 8,968 6 Bh 33,769

- Pemeliharaan Jembatan Jumlah PanjangJembatan yangdipelihara

382,72Meter

643,5 Meter 305 300Meter

500 300Meter

326 300Meter

359 300Meter

395 300Meter

434 1500Meter

2,013

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo

ProvinsiGorontalo

ProvinsiGorontalo

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo


(Dalam Juta)

KODE



UNITKERJASKPD

PENANGGUNG

JAWAB



INDIKATORKINERJA

PROGRAM(OUTCOME)


DATACAPAIAN

PADATAHUNAWAL

PERENCANAAN

(2017)

Misi Ketiga : Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat yang Lebih Merata dan Adil

Cakupan Layanan Air Minum 1.03.1.03.1.27

18,913 29,840 34,742 38,339 41,778 45,823 190,522

Cakupan Layanan Sanitasi - Koordinasi Kegiatan Pengelolaan Air Minumdan Sanitasi

JumlahKegiatanKoordinasiKeciptakaryaandanPelaksanaanProgramPengembanganAir Minum danSanitasi denganKab/ Kota

- - - 2 Dok 1,740 2 Dok 1,900 2 Dok 2,090 2 Dok 2,299 2 Dok 2,529 10 Dok 10,558

Peresentase Infrastruktur Dalam KondisiBaik

1.03.1.03.1.27.11

- Penyusunan Dokumen PerencanaanPengawasan dan Evaluasi Pengelolaan AirMinum dan Air Limbah

JumlahDokumenPerencanaanPengelolaan AirMinum dan AirLimbah


1.03.1.03.1.27.112

- Pembangunan Prasarana Air Minum Jumlah jiwayang yangterlayani airbersih

3250 Jiwa 9300 Jiwa 10,526 3988 Jiwa 18,500 3988Jiwa

21,645 3988 Jiwa 23,810 3988Jiwa

26,190 3988Jiwa

28,809 19,940jiwa

118,954

- Pembangunan Sarana dan PrasaranaSanitasi

Jumlah jiwayang terlayanisanitasi

55 Unit 12.000 jiwa 7,609 7180 Jiwa 9,100 7180Jiwa

10,647 7180 Jiwa 11,834 7180Jiwa

12,623 7180Jiwa

13,753 35.900Jiwa

57,957

1.03.1.03.01.29

` 28,769 4,010 5,696 7,379 10,417 14,680 42,182

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo

ProvinsiGorontalo

Program Pengembangan Kawasan Strategis

ProvinsiGorontalo

MeningkatkanPenyediaanPelayanan AirMinum danSanitasi yangSehat danRamahLingkungan danMeningkatnyaKualitasKawasanstrategis

MeningkatnyaPenyediaanPelayanan AirMinum danSanitasi yangSehat dan RamahLingkungan, SertaMeningkatnyaKualitas KawasanStrategis

Program Pengembangan Kinerja Air MinumSanitasi


1.03.1.03.01.29

` 28,769 4,010 5,696 7,379 10,417 14,680 42,182

1.03.1.03.01.29.08

Koordinasi Kegiatan PengembanganKawasan Strategis

JumlahKegiatanKoordinasiPelaksanaanProg WilayahStrategis danCepat Tumbuhdgn Kab/ Kota

- - - 1 Keg 110 3 Lap 131 3 Lap 188 3 Lap 226 3 Lap 271 15 Lap 925

1.03.1.03.01.29.05

- Penyusunan Dokumen Perencanaan,Pengawasan dan Evaluasi PengembanganWilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

JumlahDokumenPerencanaandanPengawasanPembangunanInfrastruktur


1.03.1.03.01.29.

Pembangunan Prasarana dan SaranaGedung Perkantoran Provinsi

Jumlah Gedungserta Saranadan PrasaranaGedungPerkantoranyang dibangun

- 11 Dok 8,456 1 Unit 2,500 1 Unit 3,750 1 Unit 4,875 1 Unit 7,207 1 Unit 10,292 5 Unit 28,624

1.03.1.03.01.29.06

- Pembangunan / peningkatan InfrastrukturPermukiman

JumlahkawasanInfrastrukturPerkotaan danPerdesaanyangdibangun/ditingkatkan

11,114 Km 4 Km 15,969 1 Kws 500 1 Kws 675 1 Kws 878 1 Kws 1,141 1 Kws 1,597 5 Kws 4,790

1.03.1.03.01.29.07

- Pembangunan Sarana dan PrasaranaFasilitas Layanan Umum

JumlahKawasan yangterfasilitasiLayanan Umum

1 Kws 3 Kws 3,485 1 Kws 700 1 Kws 910 1 Kws 1,183 1 Kws 1,538 1 Kws 2,153 5 Kws 6,484

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo

ProvinsiGorontalo

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo

ProvinsiGorontalo

Program Pengembangan Kawasan Strategis


(Dalam Juta)

KODE



UNITKERJASKPD

PENANGGUNG

JAWAB



INDIKATORKINERJA

PROGRAM(OUTCOME)


DATACAPAIAN

PADATAHUNAWAL

PERENCANAAN

(2017)

i 1.03.1.03.15

3,941 1,176 2,027 3,508 4,789 5,787 17,286

- Penyusunan Rencana Umum dan RencanaRinci Tata Ruang Provinsi

JumlahDokumenRencana TataRuang

- - 2,386 1 Perda 371 1 Perda 777 1 Perda 1,555 1 Perda 2,333 1 Perda 3,032 1 Perda 8,068

Pengendalian dan Evaluasi PemanfaatanRuang

JumlahDokumenPemanfaatanRuang

3 Keg 3 Lap 633 3 Keg 285 3 Keg 450 3 Keg 800 3 Keg 1,040 3 Keg 1,144 3 Keg 3,719

Sosialisasi Produk Hukum Bidang Tata Ruang - - - 4Kab/Kota

250 4Kab/Kot

a

380 4Kab/Kota

505 4Kab/Kot

a

639 4Kab/Kot

a

755 4Kab/Kot

a

2,529

- Koordinasi Pemanfaatan dan legalisasiRencana Umum dan Rencana Rinci TataRuang

Jumlah Laporan - - 922 6 Lap 270 6 Lap 420 6 Lap 648 6 Lap 778 6 Lap 855 30 Lap 2,971

1.03.1.03.17

Jumlah BidangTanah yangtersedia untukPembangunan

- 331 Ha 9,211 22BidangTanah

14,348 22BidangTanah





74,583

1.03.1.03.17.17

- Pelaksanaan Pengadaan Tanah Jumlah BidangTanah yangtersedia untukPembangunan

- 331 Ha 9,211 22BidangTanah






74,583

Misi Keempat : Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia

Program Penyediaan Lahan Untuk KepentinganUmum

Program Pembinaan Jasa Konstruksi

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo

ProvinsiGorontalo

MeningkatkanEfisiensi,Efektifitas danAkuntabilitasPemanfaatandanPengendalianRuang wilayahProvinsi, sertapengadaanlahan untukpembangunanbagikepentinganumum

PemanfaatanRuang WilayahDaerah yangTerencana danTerkendali SertaTersedianyaTanah untukKebutuhanPembangunan

Persentasi Pemanfaatan Ruang yangtidak sesuai dengan Rencana Tata RuangWilayah Provinsi

Program Perencanaan, Pemanfaatan danPengendalian Tata Ruang

MeningkatkanKualitasSumberdayaManusia JasaKonstruksi

MeningkatnyaKualitas danDaya SaingSumberdayaManusia JasaKonstruksi

Persentasi SDM Jasa Konstruksi yangTersertifikasi


Misi Keempat : Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia

1.03.1.03.31

PersentasePeningkatanPelayanan JasaKonstruksi

2,109 100% 2,305 100% 3,395 100% 4,155 100% 4,613 100% 4,834 100% 19,302

1.03.1.03.31.03

- Teknis Jasa Konstruksi JumlahKegiatan

- 7 Keg 399 2 Keg 673 3 Keg 976 3 Keg 1,203 3 Keg 1,326 3 Keg 1,390 14 Kef% 5,568

- Bina Jasa Konstruksi Jumlah BadanUsaha yangBerkualitas

- 140 BU 651 3 Keg 522 105Orang

754 105Orang

920 105Orang

1,012 105Orang

1,060 800 Org 4,269

- Kerjasama dan Pemberdayaan MasyarakatUsaha Jasa Konstruksi

Jumlah TenagaJasa Konstruksiyang berkualitasdan berdayasaing

- 165 Orang 1,060 220Orang

1,110 240Orang

1,665 240Orang

2,031 240Orang

2,275 240Orang

2,384 1.040Orang

9,466

Misi Ke Lima: Terciptanya Pemerintahan yang Baik dan Lebih Melayani

Tingkat Pelayanan AdministrasiPerkantoran (%)

1.03.1.03.01

PersentasePelayananAdministrasi,SaranaPrasarana danSDM Aparatur

- 100% 4,716 100% 2,164 100% 2,417 100% 2,958 100% 3,284 100% 3,442 100% 14,265

Jumlah SDM Terlatih Bidang Teknis danAdministrasi

1.03.1.03.01.01.01

- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran ProsentasePelayanan Jasaadminperkantoran

100% 100% 2,287 100% 1,396 100% 1,572 100% 1,945 100% 2,169 100% 2,275 100% 9,356

Peresentasi Ketersediaan dan CapainPemeliharaan Sarana dan PrasaranaPerkantoran

1.03.1.03.01.01.23

- Bimbingan teknis peningkatan kompetensiSDM Aparatur

Jumlah Aparaturyang mengikutibimtek

80 Orang 80 Orang 785 150Orang

498 150Orang

548 150Orang

657 150Orang

723 150Orang

756 750Orang

3,182

1.03.1.03.01.01.02

- Peningkatan Sarana dan prasaranaPerkantoran

Jumlahkegiatan yangdilaksanakan

1 Keg 1 Keg 1,644 3 Keg 270 3 Keg 297 3 Keg 356 3 Keg 392 3 Keg 412 15 Keg 1,727

MeningkatnyaKompetensiKinerja SDMKapasitasPengelolaanSumber DayaOrganisasi danAkuntabilitasPembangunanInfrastrukturDaerah

Program Peningkatan Pelayanan Administrasi,Sarana Prasarana dan SDM Aparatur

Program Pembinaan Jasa Konstruksi

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo

ProvinsiGorontalo

MeningkatnyaKompetensiSumberdayaManusia danKapasitasPengelolaanSumberdayaOrganisasi untukPeningkatanKinerja danAkuntabilitasPembangunanInfrastrukturDaerah

MeningkatkanKualitasSumberdayaManusia JasaKonstruksi

MeningkatnyaKualitas danDaya SaingSumberdayaManusia JasaKonstruksi

Persentasi SDM Jasa Konstruksi yangTersertifikasi


(Dalam Juta)

KODE



UNITKERJASKPD

PENANGGUNG

JAWAB



INDIKATORKINERJA

PROGRAM(OUTCOME)


DATACAPAIAN

PADATAHUNAWAL

PERENCANAAN

(2017)

1.03.1.03.02

PersentasePeningkatanLayananPerencanaan,Evaluasi danPelaporan

- 100% 1,085 100% 1,206 100% 679 100% 831 100% 922 100% 966 100% 4,604

1.03.1.03.01.02..02

- Penatausahaan dan Pelaporan KeuanganSKPD



1.03.1.03.01.02..03

- Peningkatan Kinerja Penyusunan Program Jumlahkegiatan yangdilaksanakan


1.03.1.03.01.02..01

- Perencanaan, Koordinasi, MonitoringEvaluasi dan Pelaporan



1.03.1.03.01

PersentasePeningkatanLayananAdministrasi,Sapras dan SDMAparatur UPTDTPA Talumelito

100% 100% 165 100% 205 100% 446 100% 685 100% 913 100% 1,232 100% 1,218

1.03.1.03.01.01.24

- Pelayanan Jasa Administrasi PerkantoranTPA Talumelito

PersentasePelayanan JasaAdministrasiperkantoranUPTD

100% 100% 165 100% 199 100% 219 100% 241 100% 265 100% 292 100% 1,218

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo

Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasidan Pelaporan

ProvinsiGorontalo


Program Pengembangan Kinerja PengelolaanSampah


1.03.1.03.01.01.24

- Pelayanan Jasa Administrasi PerkantoranTPA Talumelito


100% 100% 165 100% 199 100% 219 100% 241 100% 265 100% 292 100% 1,218

1.08.1.03.01.15

PersentaseJumlahMasyarakatyangtersosialisasi danVolume Sampahyang Dikelola

- 100% 1,850 100% 2,650 100% 3,123 100% 4,687 100% 5,699 100% 6,379 100% 22,538

- Peningkatan kapasitas dan Peran sertaMasyarakat dalam pengelolaanPersampahan

JumlahMasyarakatyangtersosialisai danpelatihanpengelolaanPersampahan

500 Orang 600 Orang 207 600Orang

265 620orang

305 630Orang

460 640Orang

555 650Orang

618 3.140Orang

2,203

1.08.1.03.01.15.11

- Peningkatan Operasional dan PemeliharaanSarana dan Prasarana TPA

Jumlah VolumeSampah YangDikelola

- 25000 Ton 1,643 26000Ton

2,385 22880Ton

2,818 23880Ton

4,227 24880Ton

5,144 25880Ton

5,761 148520Ton

20,335

1.03.1.03.01

PersentasePelayanan JasaAdministrasiPerkantoranUPTDLaboratorium

- 100% 900 100% 705 100% 1,493 100% 1,828 100% 2,029 100% 2,127 100% 8,182

1.03.1.03.01.01.22

- Pelayanan Jasa Administrasi PerkantoranUPTD Laboratorium


100% 100% 466 100% 300 100% 585 100% 716 100% 795 100% 833 100% 3,229

1.03.1.03.01.01.21

- Peningkatan Sarana dan prasarana UPTDLaboratorium

PersentasePelayanan JasaPengujian UPTD

- 1 Keg 434 100% 405 1 Keg 908 1 Keg 1,112 1 Keg 1,234 1 Keg 1,294 6 Keg 4,953

197,103.43 200,294.30 210,013.27 236,647.21 262,942.55 294,096.94 1,201,730.81

DinasPekerjaan

Umumdan


Gorontalo

JUMLAH

ProvinsiGorontalo

Program Pengembangan Kinerja PengelolaanSampah



rencana strategis - pu.gorontaloprov.go.id · rencana strategis dinas pekerjaan umum penataan ruang...

Documents