rencana strategis - ppid.acehprov.go.id 2012_2017.pdf · program dan kegiatan pembangunan sesuai...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 i
KATA PENGANTARKEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menjadidokumen perencanaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk Periode 5 (lima) tahun kedepan yang mencakup materi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi, Kebijakan,Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan danPariwisata Aceh yang berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah(RPJM) Aceh Tahun 2012-2017 dan Visi/Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh PeriodeTahun 2012-2017.
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 ini disusun denganmelibatkan seluruh unsur terkait, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan penjabaran secarateknis operasional setiap tahunnya melalui dokumen Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kebudayaandan Pariwisata Aceh sebagai upaya yang berkesinambungan dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan PariwisataAceh Tahun 2012-2017 secara optimal diperlukan kerjasama dan koordinasi dari berbagai pihakdi lingkungan internal dan eksternal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, baik di tingkatPemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, maupun para pelakupariwisata/budaya akademisi dan para tokoh masyarakat lainnya.
Keterpaduan, kerjasama, keterbukaan, komitmen dan etos kerja seluruh personil dan satuankerja di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga sangat diperlukan dalamrangka menghasilkan upaya yang sinergis dalam mengaktualisasikan Rencana Strategis DinasKebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017.
Banda Aceh, 13 Januari 2014
KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. ADAMI, M.PdPEMBINA UTAMA MUDANip. 19560502 197803 1 005
iiRENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................... iBAB I : PENDAHULUAN .......................................................................................... 01
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 01
1.2. Landasan Hukum .................................................................................... 15
1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................................ 16
1.4. Sistematika Penulisan ............................................................................ 18
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISBUDPAR ACEH .................................. 19
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Disbudpar Aceh........................ 19
2.2. Sumberdaya Disbudpar Aceh ................................................................. 22
2.3. Kinerja Pelayanan Disbudpar Aceh ........................................................ 25
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Disbudpar Aceh .... 26
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI .......... 28
3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Disbudpar Aceh ........................................................ 28
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih ................................................................ 33
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra ........................................................ 36
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS .............................. 48
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis .................................................................... 50
BAB IV : VISI, MISI , TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 57
4.1. Visi Disbudpar Aceh Tahun 2012-2017 ................................................. 57
4.2. Misi Disbudpar Aceh Tahun 2012-2017................................................. 58
4.3. Tujuan Jangka Menengah Disbudpar Aceh ........................................... 58
4.4. Sasaran Jangka Menengah Disbudpar Aceh ........................................... 59
4.5. Strategi dan Kebijakan Disbudpar Aceh................................................. 61
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ................... 65
BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU PADATUJUAN DAN SASARAN RPJMA ............................................................ 66
BAB VII : PENUTUP ...................................................................................................... 67
LAMPIRAN
iiiRENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Rekapitulasi jumlah situs/bangunan cagar budaya Aceh
Tahun 2012 .................................................................................................. 3
Tabel I.2 Rekapitulasi tarian kabupaten/kota se-Aceh
Tahun 2012 .................................................................................................. 6
Tabel I.3 Jumlah objek wisata Aceh menurut jenis 2012............................................. 10
Tabel I.4 Jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh Tahun 2008-2012 ........................... 12
Tabel II.1 Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin Tahun 2012.............................. 22
Tabel II.2 Jumlah pegawai berdasarkan jenjang kepangkatan dan pendidikan
Tahun 2012 ................................................................................................... 24
ivRENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
DAFTAR LAMPIRAN
Lamp. Tab. 2.1 Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Lamp. Tab. 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh
Lamp. Tab. 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh
Lamp. Tab. 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Lamp. Tab. 6.1 Indikator Kinerja SKPA yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMA
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-20171
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan adalah bagian dari proses
pembangunan daerah dan pembangunan karakter masyarakat (character building) menuju
masyarakat yang mandiri, maju, adil, makmur dan beradab. Pembangunan kebudayaan
dan kepariwisataan juga merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, seperti aspek
agama, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
Khusus menyangkut dengan bidang sosial dan budaya serta kehidupan beragama,
dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 telah mengatur bahwa pembangunan bidang sosial budaya dan
kehidupan beragama diarahkan pada pencapaian sasaran dalam rangka mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab
dan mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih
makmur dan sejahtera.
Dalam pembangunan kebudayaan, terciptanya kondisi masyarakat yang berakhlak
mulia, bermoral dan beretika sangat penting dalam rangka menciptakan suasana kehidupan
masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa dan harmonis. Melalui kesadaran terhadap
budaya juga diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang
sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam menciptakan iklim kondusif dan
damai, sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu menjawab tantangan dan dampak
moderenisasi secara positif sesuai dengan nilai-nilai dan semangat kebangsaan.
Sebagaimana disebutkan dalam UUD 1945 pasal 32 ayat 1 bahwa negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Pembangunan kepariwisataan juga memiliki peran penting dan strategis, tidak hanya
dalam upaya membangun semangat, kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap upaya
pelestarian kekayaan khasanah budaya bangsa (cultural heritage), namun juga mampu
mendorong upaya pemberdayaan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan/usaha baru bagi
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-20172
masyarakat, pemerataan pembangunan nasional dan peningkatan kontribusi perekonomian
melalui kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara yang pada akhirnya berdampak
pada kesejahteraan masyarakat.
Aceh sebagai bahagian dari Indonesia yang terletak strategis di kawasan paling barat
Republik Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman warisan budaya dan sejarah
masa lalu (cultural heritage), seperti budaya Islam, sejarah kerajaan Aceh, sejarah perang
Kolonial, bencana gempa dan Tsunami (smong). Semua warisan peninggalan masa lalu
tersebut terdiri dari budaya benda (tangible), seperti Masjid Raya Baiturrahman,
naskah/benda kuno, Makam kuno, Kerkhof Peutjoet dan cagar budaya lainnya dan Budaya
tak benda (intangible), seperti keberadaan 8 (delapan) etnis/suku bangsa (Aceh, Alas,
Aneuk Jame, Gayo, Kluet, Tamiang, Singkil, Simelue), 13 (tiga belas) jenis bahasa
daerah (Aceh, Alas, Aneuk Jamee, Gayo, Kluet, Tamiang, Julu, Haloban, Pakpak, Nias,
Lekon, Sigulai, Devayan), adat istiadat dan seni tradisional Aceh dan lain-lain.
Seluruh warisan peninggalan tersebut memiliki keunikan dan kebesaran budaya dan
sejarah Aceh masa lalu yang menjadi daya tarik utama sebagai media edukasi, penelitian
dan daya tarik wisata, khususnya wisata budaya (culture tourism) bagi masyarakat dan
wisatawan yang hidup di abad modern ini. Namun, menjadi sebuah keprihatinan bahwa
banyak peninggalan budaya dan sejarah masa lalu tersebut yang seharusnya dipelihara serta
dilestarikan sebagai sebuah identitas sejarah dan kebanggaan masyarakat Aceh mengalami
kerusakan dan kehilangan akibat kurangnya kepedulian masyarakat dan Pemerintah serta
ancaman bencana alam.
Pemerintah Aceh terus melakukan berbagai upaya untuk melindungi, membina dan
mengembangkan kebudayaan dan kesenian Aceh dalam rangka mewujudkan masyarakat
Aceh yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab serta memiliki
daya saing tinggi menuju kehidupan masyarakat yang makmur, adil dan sejahtera sesuai
dengan falsafah hidup dan nilai-nilai budaya Aceh yang Islami. Sebagaimana disebutkan
dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Pasal 221 Ayat 1
bahwa Pemerintah, Pemerintah Aceh dan Pemerintah kabupaten/kota melindungi, membina
dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian Aceh yang berlandaskan nilai-nilai Islam
dan Pasal 222 Ayat 1 bahwa Pemerintah dan Pemerintah Aceh memelihara dan
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-20173
mengusahakan pengembalian benda-benda sejarah yang hilang atau dipindahkan dan
merawatnya sebagai warisan budaya Aceh.
Seluruh warisan budaya Aceh, baik budaya benda maupun budaya tak benda
memiliki nilai-nilai sejarah dan arkeologis yang tinggi yang tersebar hampir di seluruh
kabupaten/Kota. Untuk produk budaya benda, Aceh memiliki berbagai kekayaan
peninggalan budaya yang bersifat unik dan bernilai sejarah. Kekayaan peninggalan budaya
tersebut menjadi saksi dari berbagai aspek tradisi dan kehidupan spiritual masyarakat pada
masa lampau. Dari peninggalan budaya tersebut, sejarah Aceh dapat disusun secara
berurutan, mulai dari masa pra sejarah, masa klasik, masa Islam, masa kolonial dan masa
pasca Kemerdekaan Republik Indonesia.
Melalui berbagai hasil penelitian (research), sejarah Aceh pada masa pra sejarah
dapat dibuktikan melalui penemuan peninggalan manusia pra sejarah yang terdapat di
kawasan Gua Kampung Mendale, Takengon (Kabupaten Aceh Tengah). Sementara,
sejarah Aceh pada masa klasik dapat dibuktikan melalui penemuan 3 (tiga) situs penting
yang terdapat di lokasi Indrapurwa, Indrapuri dan Indrapatra, serta peninggalan sejarah
pada masa Islam dan masa kolonial lainnya yang tersebar hampir di seluruh Aceh. Tabel
I.1 memperlihatkan Rekapitulasi Jumlah Situs/Bangunan Cagar Budaya Aceh Tahun 2012.
Tabel I.1Rekapitulasi Jumlah Situs/Bangunan Cagar Budaya Aceh Tahun 2012
No. Kabupaten/Kota Makam Masjid Tugu Rmh
Trad.Monu-men Benteng Perpus-
takaanBangunan/
GedungTempat
Bersejarah Arca Gua Jlh
1. Aceh Barat 4 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 72. Aceh Barat Daya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03. Aceh Besar 46 3 0 2 0 8 0 1 0 0 0 604. Aceh Jaya 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 195. Aceh Selatan 8 1 0 2 1 3 0 2 0 0 0 176. Aceh Singkil 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07. Aceh Tamiang 21 0 0 3 0 0 0 4 3 0 0 318. Aceh Tengah 0 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 59. Aceh Tenggara 5 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 8
10. Aceh Timur 6 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 811. Aceh Utara 29 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3012. Bener Meriah 6 0 1 1 0 0 0 0 0 3 0 1113. Bireuen 50 4 5 4 0 2 0 5 0 1 0 7114. Gayo Lues 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-20174
No. Kabupaten/Kota Makam Masjid Tugu Rmh
Trad.Monu-men Benteng Perpus-
takaanBangunan/
GedungTempat
Bersejarah Arca Gua Jlh
15. Banda Aceh 43 4 3 1 2 0 0 10 2 1 0 6616. Langsa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 017. Lhokseumawe 4 0 0 0 0 1 0 0 0 2 1 818. Sabang 3 2 1 0 0 3 0 55 0 0 0 6419. Nagan Raya 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 220. Pidie 32 11 0 4 0 2 0 2 0 0 0 5121. Pidie Jaya 31 5 0 0 1 1 0 0 0 1 0 3922. Simeulue 2 0 0 1 0 6 0 2 0 0 0 1123 Subulussalam 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Jumlah 311 38 14 20 4 27 0 81 5 9 3 512Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2012)
Sejarah Aceh masa lalu telah mewarisi banyak peninggalan sejarah dan budaya yang
menarik dan penting. Namun banyak jenis cagar budaya tersebut belum semuanya terdata
dengan baik. Hal ini disebabkan karena keberadaan cagar budaya pada lokasi atau daerah-
daerah tertentu yang sangat sulit dijangkau, keterbatasan anggaran untuk melakukan
pendataan dan bencana Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang telah menciptakan
kehancuran dan kerusakan, khususnya kehidupan masyarakat yang hidup di kawasan
pesisir Aceh. Banyak di antara jumlah dan jenis cagar budaya tersebut mengalami
kerusakan dan kehancuran sangat serius dan bahkan ada beberapa cagar budaya yang
hilang tanpa bekas akibat bencana tersebut, khususnya di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh
Jaya dan Aceh Barat.
Pada umumnya kondisi cagar budaya yang memiliki sejarah penting pada masa lalu
di beberapa daerah tersebut berada dalam kondisi sangat memprihatinkan, seperti Makam
Syiah Kuala, Kampung Pande, Makam Raja Reubah. Ketiga situs sejarah tersebut yang
berada di Kota Banda Aceh mengalami kerusakan sangat serius, tidak hanya akibat
bencana Tsunami, melainkan juga akibat kondisi alam. Dengan demikian, rencana aksi
(action plan) bersifat terpadu melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi atau revitalisasi
sangat diperlukan dengan tetap memperhatikan kode etik pelestarian cagar budaya tanpa
melupakan nilai-nilai sejarah dan arkeologis dari situs-situs penting tersebut.
Kondisi serupa juga terjadi pada beberapa situs sejarah penting lainnya di Kabupaten
Aceh Besar yang mengalami kerusakan dan hilang akibat abrasi air laut, seperti situs
sejarah “Lamuri” di Lamreh, “Indrapurwa” di Ujung Pancu, “Benteng Indra Patra” di
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-20175
Ladong dan situs bersejarah saat terjadinya peperangan antara Pasukan Teuku Umar Johan
Pahlawan dengan pasukan Belanda di Kabupaten Aceh Barat serta situs-situs penting
lainnya pada beberapa daerah lainnya di kawasan pantai utara-timur Aceh yang juga perlu
mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah untuk segera dilakukan revitalisasi dan
registrasi ulang.
Dari jumlah dan jenis cagar budaya yang tersebut di atas, hanya 10 bangunan cagar
budaya yang telah memiliki pengakuan sebagai situs budaya melalui Surat Keputusan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Registrasi Nasional),
sehingga perlu mendapat perhatian serius untuk pelestarian dan pengembangan lebih lanjut.
Jenis cagar budaya penting lainnya yang berupa benda, naskah, bangunan bersejarah,
struktur (bekas peninggalan sejarah), situs dan kawasan, seperti kitab kuno, benteng
peperangan, bangunan rumah peninggalan Kolonial Belanda, kawasan Tsunami, dll. Perlu
juga mendapat perhatian melalui kegiatan pelestarian dan pengelolaan cagar budaya
berbasis masyarakat, baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh,
maupun Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
Kegiatan pelestarian dan pengelolaan dianggap penting yang bertujuan untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan, khususnya untuk tujuan pendidikan, penelitian dan pariwisata. Dengan
demikian, registrasi situs budaya/sejarah perlu segera mendapatkan perhatian dan
dukungan, baik pada tingkat daerah, nasional, maupun internasional dengan melibatkan
para tim ahli, seperti sejarawan, antropolog dan sosiolog.
Diantara keseluruhan jumlah situs/bangunan cagar budaya yang terdapat di Aceh,
sekitar 60 (enam puluh) situs/bangunan cagar budaya tersebut telah memiliki Juru Pelihara,
sehingga ke depan perlu ditingkatkan jumlah dan kapasitas SDM Juru Pelihara di berbagai
situs cagar budaya yang ada di Aceh (UPT. Badan Pelestarian Cagar Budaya/Data 2011).
Aceh juga memiliki kekayaan budaya tak benda yang menarik lainnya, seperti tarian,
adat istiadat dan kegiatan spiritual. Atraksi seni budaya tak benda dianggap penting
dalam rangka mendukung keberadaan kekayaan budaya benda di Aceh. Budaya tak benda
meliputi seni tari yang terdapat pada masing-masing daerah di Aceh, seperti rapai, rapai
debus, rapai geleng, likok pulo, meuseukat, seureune kalee, seudati, saman, ranup
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-20176
lampuan, pemulia jamee, marhaban, didong, rebana dan qasidah gambus, sastra,
pantun, syair, hikayat, seumapa, seni lukis (kaligrafi), dalail khairat, meurukon, dll.
Tabel. I.2 memperlihatkan Rekapitulasi Tarian Kabupaten/Kota se Aceh Tahun 2012.
Tabel I.2Rekapitulasi Tarian Kabupaten/Kota se Aceh Tahun 2012
No. Kab/Kota Jumlah Tarian1. Aceh Barat 202. Aceh Barat Daya 03. Aceh Besar 74. Aceh Jaya 05. Aceh Selatan 216. Aceh Singkil 157. Aceh Tamiang 138. Aceh Tengah 169. Aceh Tenggara 5
10. Aceh Timur 611. Aceh Utara 612. Bener Meriah 013. Bireuen 2114. Gayo Lues 1215. Banda Aceh 2016. Langsa 1017. Lhokseumawe 1518. Sabang 719. Nagan Raya 020. Pidie 721. Pidie Jaya 022. Simeulue 1123. Subulussalam 9
Jumlah 221Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2012)
Setiap jenis tarian setiap daerah memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri yang
menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat, sehingga perlu terus dilakukan
pelestarian dan penguatan secara intensif sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi budaya yang
bersifat Islami. Keunikan dan keindahan tari-tarian tersebut tidak hanya berfungsi sebagai
upaya pelestarian seni budaya daerah, namun juga menjadi daya tarik tersendiri dalam
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-20177
rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah yang pada akhirnya
berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan kebanggaan masyarakat.
Jenis tari-tarian tersebut juga terus dilakukan pelestarian, pengembangan dan promosi
oleh Pemerintah dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat atau budayawan/seniman
melalui pembentukan sanggar-sanggar kesenian yang ada di daerah yang jumlahnya telah
mencapai hampir 1.133 sanggar kesenian. Pada umumnya, keberadaan sanggar-sanggar
kesenian tersebut selalu mendapat pembinaan dan dukungan dari Pemerintah Daerah
melalui alokasi bantuan dana hibah atau bantuan sosial lainnya.
Selain tari-tarian, Aceh juga memiliki 44 (empat puluh empat) kekayaan budaya tak
benda lainnya yang bersifat tradisi atau adat istiadat yang berbeda penampilannya antara
satu daerah dengan daerah lainnya di Aceh, seperti kenduri tolak bala, kenduri laot,
kenduri blang, kenduri glee, adat perkawinan, turun tanah bayi, sunatan, kenduri maulid,
rabu habeh, semeulung dan semeunap pada makam Raja Meureuhom Daya di Lamno, dan
lain-lain. Semua budaya tak benda tersebut menjadi daya tarik tersendiri, sehingga perlu
terus dilestarikan dan dikembangkan sebagai khasanah budaya Aceh.
Selain kekayaan dan keberagaman budaya, Aceh juga memiliki kekayaan dan
keberagaman Sumber Daya Alam yang terdiri dari kawasan pegunungan, dataran,
perairan/pantai dan pemandangan alam lainnya di sepanjang kawasan pantai utara-timur
pantai barat-selatan dan dataran tinggi Gayo. Kekayaan dan keberagaman sumber daya
alam tersebut memiliki potensi yang tidak hanya diberdayakan bagi kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat, melainkan juga dapat dikembangkan sebagai potensi
pengembangan wisata, khususnya wisata budaya yang dipadukan dengan potensi wisata
alam dan wisata minat khusus menarik lainnya di Aceh.
Menindaklanjuti Visi Pemerintah Aceh Tahun 2012-2017: “Aceh yang bermartabat,
sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU Helsinki”,
terdapat 3 (tiga) program prioritas dari 10 (sepuluh) Program Prioritas Pembangunan Aceh
di bidang kebudayaan dan pariwisata menuju masyarakat Aceh yang bermartabat,
sejahtera, berkeadilan dan mandiri, yaitu: Dinul Islam Adat dan Budaya, Ketahanan
Pangan dan Nilai Tambah Produk dan Penanggulangan Kemiskinan.
Untuk mencapai keberhasilan prioritas tersebut, Pemerintah Aceh melalui dukungan
semua pihak perlu melakukan percepatan pembangunan budaya dan ekonomi Aceh melalui
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-20178
penguatan nilai budaya dan pengembangan industri pariwisata yang didukung dengan
keragaman seni budaya Aceh, keindahan alam dan peninggalan Tsunami (Tsunami
heritage) dengan selalu berpedoman pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Dinul Islam.
Pengembangan industri tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi
penerimaan devisa bagi pemerintah daerah, memperluas kesempatan berusaha dan
menciptakan lapangan pekerjaan dan usaha baru bagi masyarakat Aceh dalam rangka
penanggulangan penggangguran dan pengentasan kemiskinan di daerah.
Dalam rangka memajukan industri pariwisata Aceh secara berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan, perlu dirancang perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan
bidang kebudayaan dan pariwisata secara professional dan proporsional dengan
memberdayakan seluruh potensi daerah, seperti SDA, SDM dan keanekaragaman seni
budaya dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dan berpedoman pada Qanun
(Perda) Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Aceh (RIPPDA).
Memajukan industri pariwisata Aceh perlu dilakukan melalui prinsip “pro syariah,
pro job, pro growth, pro poor dan pro lingkungan”. Melalui prinsip tersebut,
pengembangan pariwisata Aceh akan memiliki arah dan sasaran sesuai harapan kita semua
serta memberi dampak positif dalam memelihara dan melestarikan kekayaan seni budaya
Aceh yang bersifat Dinul Islam, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan
ekonomi daerah yang dimanifestasikan melalui peningkatan kunjungan wisatawan
nusantara dan mancanegara ke Aceh.
Aceh memiliki kekayaan dan keberagaman budaya yang bersifat unik dan menarik
yang tersebar hampir di seluruh Aceh, namun perlu terus dilakukan pengembangan dan
promosi yang diarahkan untuk mendukung kunjungan wisatawan, terutama wisatawan
nusantara dan mancanegara ke Aceh tanpa meninggalkan atau menciptakan benturan
(clash) dengan nilai-nilai budaya Aceh yang bersifat Dinul Islam.
Pada umumnya, minat wisatawan yang berkunjung ke Aceh lebih banyak bermotif
wisata alam, baik pada akhir pekan maupun saat liburan. Jenis wisata seperti ini sering
disebut wisata massal. Padahal tren wisata global saat ini lebih mengutamakan wisata
budaya, khususnya wisatawan mancanegara.
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-20179
Pengembangan jenis wisata budaya yang didukung dan dipadukan dengan pesona
alam akan lebih bermanfaat dan berdampak positif baik terhadap upaya pelestarian budaya
maupun lingkungannya, karena wisata budaya adalah wisatawan dengan minat khusus dan
berlaku sepanjang tahun. Selain itu, wisata budaya lebih mengutamakan kualitas (quality
tourism). Sementara wisata massal hanya sebagai ajang refreshing keluarga yang tidak
banyak memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat setempat.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bersama dengan
stakeholder terkait lainnya terus berupaya dalam memajukan dan mempromosikan Aceh
sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) budaya yang berpadukan dengan wisata alam
lainnya sesuai dengan identitas keacehan serta mengembangkan berbagai potensi
pariwisata lainnya sebagai media promosi Aceh pada tingkat nasional dan internasional.
Terletak strategis di kawasan Selat Malaka yang merupakan salah satu jalur pelayaran
internasional, Aceh memiliki sekitar 940 buah objek wisata yang telah terdata dan telah
dikembangkan yang terdiri dari 531 (alam), 322 (budaya) dan 87 (minat khusus). Seluruh
objek wisata tersebut yang memiliki nilai tambah dan nilai jual secara ekonomi tersebar
hampir di seluruh Aceh. Tabel I.3 memperlihatkan Jumlah Objek Wisata Aceh Menurut
Jenis Tahun 2012.
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201710
Tabel I. 3Jumlah Objek Wisata Aceh Menurut Jenis 2012
No Kab/Kota Jlh Objek Jenis ObjekAlam Budaya Minat Khusus
1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.
Aceh BaratAceh Barat DayaAceh BesarAceh JayaAceh SelatanAceh SingkilAceh TamiangAceh TengahAceh TenggaraAceh TimurAceh UtaraBener MeriahBireuenGayo LuesBanda AcehLangsaLhokseumaweSabangNagan RayaPidiePidie JayaSimeulueSubulussalam
463884619540174419433131403549162635255851479
262941446422133012228
25272646
1025142216405
18835102418410317233883351399263413
21877004440351
125312
10161
TOTAL 940 531 322 87Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2012)
Seluruh objek wisata tersebut memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri bagi
wisatawan nusantara dan mancanegara, sehingga menjadi potensi pengembangan
pariwisata Aceh masa depan serta peluang investasi bagi investor dalam melakukan
kerjasama investasi di sektor industri pariwisata.
Aceh sebagai bahagian dari Indonesia yang sarat dengan berbagai peristiwa
bersejarah pada masa lalu, khususnya sejarah Islam, Aceh juga dikenal dengan berbagai
sebutan menarik, seperti “Serambi Mekkah”, “Bumi Iskandar Muda”, “Bumi Srikandi”,
“Daerah Modal” dan “Tanah Rencong”. Sebutan tersebut akan sangat menguntungkan
Aceh sebagai sebuah “branding image” dalam rangka mempromosikan Aceh sebagai salah
satu DTW Budaya/Syariah di Indonesia.
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201711
Sebutan menarik tersebut tidak berlebihan karena sejarah Aceh pada masa lalu telah
banyak melahirkan ulama-ulama besar dalam memajukan Islam dan terkenal hingga ke
Jazirah Arab, seperti Syeh Abdurrauf As Singkili, Syamsuddin Assumatrani, Nuruddin
Arraniry, Hamzah Fanshuri dan ulama-ulama kharismatik lainnya yang ada di seluruh
kabupaten/kota di Aceh.
Namun, pengembangan berbagai potensi tersebut tidak akan memiliki arti apapun
secara ekonomi dan investasi bila tidak direncanakan dan dirancang secara serius dengan
melibatkan para ahli di bidangnya. Berbagai produk wisata tersebut perlu terus ditata dan
dikembangkan dengan selalu mengkedepankan ide, kreatifitas dan inovasi manusia,
sehingga produk wisata Aceh akan memiliki nilai tambah yang bersifat khas, kekinian dan
menarik menuju industri ekonomi kreatif Aceh masa depan yang memiliki nilai tambah dan
daya saing tinggi di pasar global.
Pemerintah Aceh bersama masyarakat Aceh sudah memiliki komitmen untuk
menjadikan Aceh sebagai DTW yang aman, nyaman dan menarik di kawasan paling barat
Republik Indonesia. Komitmen tersebut juga sudah disampaikan secara politis di
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melalui Pencanangan
“Visit Aceh 2013” pada tanggal 12 November 2012 di Kemenparekraf RI.
Pencanangan “Visit Aceh 2013” menjadi momentum dan media strategis dalam
menyampaikan pesan kepada masyarakat dan wisatawan dalam dan luar negeri bahwa
Aceh dengan berbagai keunikan dan daya tarik wisata budaya, alam, keramahan
masyarakat Aceh, sejarah Aceh masa lalu dan kesiapan sarana pendukung wisata telah siap
sebagai DTW yang bernuansa budaya dengan branding image “Aceh Serambi Mekkah,
Kaya Budayanya dan Indah Alamnya”.
Pencanangan tersebut diharapkan juga menjadi bahan evaluasi dan motivasi bagi
Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya untuk lebih fokus menggali dan membangun potensi
ekonomi daerahnya melalui pengembangan industri pariwisata sesuai dengan karakteristik,
keunggulan dan keunikan daerah tanpa harus menciptakan benturan “clash” nilai-nilai
syariah dan kearifan lokal masyarakat Aceh.
Program “Visit Aceh 2013” dengan berbagai kegiatan unggulannya juga akan
menentukan keberhasilan daerah dalam membangun pencitraan positif tentang kondisi
terakhir Aceh pasca konflik dan Tsunami, menciptakan strategi untuk terus menggali dan
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201712
memberdayakan berbagai potensi daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli
Daerah (PAD) serta menjadi indikator keberhasilan daerah dalam rangka menjadikan Aceh
sebagai “Daerah Tujuan Investasi” yang aman dan menjanjikan bagi para investor.
Berdasarkan Data Lima tahun terakhir ini (2008-2012), angka kunjungan wisatawan
nusantara dan mancanegara ke Aceh terus menunjukkan trend yang positif atau rata-rata
meningkat 10% dari 727.363 (2008) wisatawan menjadi 731.219 (2009) wisatawan,
740.727 wisatawan (2010) dan 987.599 wisatawan (2011). Pada 2012 angka ini meningkat
menjadi 1.055.793 wisatawan atau 6,7%. Khusus untuk wisatawan nusantara, rata-rata
peningkatan jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Aceh sebesar 13,47 % per
tahun. Sementara, untuk wisatawan mancanegara, rata-rata peningkatan jumlah wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Aceh sebesar 19,85 % per tahun. Diprediksikan trend
kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh akan terus mengalami
peningkatan seiring dengan perkembangan industri pariwisata Aceh. Tabel I.4
memperlihatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Aceh Tahun 2008-2012.
Tabel I.4Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Aceh Tahun 2008–2012
No. KlasifikasiKunjungan
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1. Wisatawan Mancanegara 17.282 18.589 20.648 28.053 28.9932. Wisatawan Nusantara 710.081 712.630 720.079 959.546 1.026.800
Sumber: Database Kebudayaan & Pariwisata Aceh (2012)
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut tidak hanya disebabkan karena
adanya Pencanangan “Visit Aceh 2013”, namun juga akibat semakin dikenalnya Aceh
pasca Tsunami sebagai DTW Budaya atau Syariah melalui kegiatan promosi wisata yang
dilakukan oleh berbagai LSM serta kegiatan promosi wisata Aceh ke luar negeri oleh para
pekerja sosial yang dilakukan secara sukarela demi memajukan pariwisata Aceh.
Indikator lainnya juga didukung dengan semakin meningkatnya penyediaan sarana/
fasilitas pendukung wisata dan pelayanan jasa wisata lainnya yawng terdiri dari 27 hotel
bintang (1.422, 212 kamar) dan hotel non bintang (2.935 kamar), 35 restoran, 568 rumah
makan dengan 3.172 meja dengan kapasitas sekitar 12.148 kursi dan 107 Biro Perjalanan
Wisata (BPW), 15 toko souvenir dan industri pemanduan jasa wisata lainnya.
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201713
Mengingat industri pariwisata Aceh baru masuk pada tahap pengenalan dan
pengembangan produk, sehingga perlu dirancang berbagai program budaya dan pariwisata
yang bersifat menarik dan up to date dalam rangka meningkatkan angka kunjungan
wisatawan ke Aceh yang didukung dengan berbagai strategi marketing, baik melalui
pendekatan co-based marketing, IT-based marketing, maupun society-based marketing.
Pendekatan ini dianggap perlu dalam rangka memaksimalkan kunjungan wisatawan
ke Aceh, yang tidak hanya dilihat dari aspek jumlah kunjungan saja, melainkan juga aspek
“multiplier effect” lainnya dari kunjungan tersebut, seperti berapa besaran pengeluaran
wisatawan dan jumlah hari (lama tinggal) wisatawan di Aceh yang akan berdampak
langsung secara ekonomi kepada masyarakat “economic leakage”.
Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dapat dilakukan dengan
pembinaan kepada masyarakat di sekitar objek wisata, penyediaan sarana dan prasarana
kepariwisataan, menyediakan akses ke objek wisata, membuka peluang sebesar-besarnya
kepada investor untuk melakukan kegiatan investasi di Aceh dengan mempermudah
pelayanan dan meringankan beban pajak bagi investor yang berminat.
Dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan sektor kebudayaan dan pariwisata
di daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh perlu menyelenggarakan fungsi
perumusan kebijakan daerah, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang
kebudayaan dan pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga memiliki peran
penting dan strategis dalam meningkatkan pemahaman keragaman budaya, menyelesaikan
masalah tanpa kekerasan dan mengembangkan interaksi dan komunikasi antar budaya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga berperan penting sebagai penyelenggara
pembangunan kepariwisataan yang terintegrasi dalam pembangunan daerah yang dilakukan
secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan tetap
memberikan perlindungan dan pembinaan terhadap nilai-nilai agama, budaya lokal yang
hidup di dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta peningkatan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rangka menindaklanjuti arah dan kebijakan pembangunan tersebut, maka
diperlukan suatu dokumen yang berisi tentang pedoman kinerja, arah kebijakan dan
program kerja yang tertuang dalam sebuah dokumen perencanaan yang disebut ”Rencana
Strategis” atau ”RENSTRA” Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh. RENSTRA Dinas
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201714
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan dan
tantangan dalam rangka membangun dan mensejahterakan masyarakat Aceh melalui
pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata. Melalui dokumen RENSTRA ini,
pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata Aceh akan memberikan kontribusi yang
signifikan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang pada akhirnya akan
berdampak pada kesejahteraan masyarakat di daerah.
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 ini disusun
untuk mencapai agenda pembangunan daerah, khususnya berkaitan dengan pembangunan
kebudayaan dan pariwisata yang berlandaskan pada falsafah hidup dan nilai-nilai budaya
Aceh yang Islami, meningkatkan nilai tambah dan daya saing daerah serta menciptakan
tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ini menjadi Dokumen Kerja
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk masa kerja 5 (lima) tahun mendatang.
Dokumen ini juga menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan
kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Adapun urgensi penyusunan
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ini adalah:
1. Menjadi acuan penyusunan RENJA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
2. Dasar penilaian kinerja Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
3. Menjadi acuan Penyusunan LAKIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga dapat dijadikan sebagai
bahan evalusi bidang kebudayaan dan pariwisata, sehingga pembangunan bidang
kebudayaan dan pariwisata dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif, terpadu
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dokumen RENSTRA ini bersifat menengah, namun tetap fokus pada jangka panjang
dan mengacu kepada Visi dan Misi Gubernur Aceh Tahun 2012-2017, sehingga rumusan
Visi, Misi dan Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
untuk 5 (lima) tahun mendatang dapat bersinergi dengan Arah Kebijakan Pembangunan
Kabupaten/Kota.
Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam
dokumen RENSTRA ini, perlu didukung dengan strategi umum, yang kemudian
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201715
diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan dan diuraikan dalam kegiatan-
kegiatan yang mendukung masing-masing program tersebut.
1.2. Landasan Hukum
Beberapa peraturan dan perundang-undangan yang mendasari Penyusunan
RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 adalah:
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan
Provinsi Daerah Istimewa Aceh
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang-Undang
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025
10. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
11. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
12. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
14. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Nasional (RIPPARNAS)
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201716
15. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014
16. Intruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan
Kebudayaan dan Pariwisata
17. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan
No. 28 Tahun 2010, No. 0199/M PPN/04/2010, No. PMK 95/PMK 07/2010 tentang
Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
19. Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Aceh Tahun 2012-2032
20. Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 5
Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis
Daerah, dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
21. Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 2
Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengalokasian Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak
dan Gas Bumi dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus
22. Qanun Aceh Nomor 12 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Aceh Tahun 2012-2017
1.3. Maksud dan Tujuan
Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) Pasal 1 Ayat 7 menyebutkan bahwa Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disebut
RENSTRA-SKPA adalah dokumen perencanaan SKPA untuk Periode 5 (lima) tahun dan
menjadi sebuah dokumen yang menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan
Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam bentuk dokumen Rencana Kerja (RENJA) Satuan
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201717
Kerja Perangkat Aceh (SKPA) sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Aceh (RAPBA).
Maksud penyusunan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun
2012-2017 ini adalah sebagai pedoman dan arah kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Aceh untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Kebijaksanaan dan program kegiatan
disesuaikan antara program daerah dengan program nasional bidang kebudayaan dan
pariwisata, sehingga pelaksanaan program pembangunan akan berjalan secara efektif dan
efisien. Sementara, tujuan penyusunan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Aceh Tahun 2012–2017 ini adalah:
1. Sebagai panduan penyusunan rencana program/kegiatan tahunan, sehingga
program/kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan sasaran dan target yang jelas
yang mengacu pada dokumen RENSTRA ini dan melalui dokumen RENSTRA ini
tujuan akhir pembangunan 5 (lima) tahun bidang kebudayaan dan pariwisata dapat
tercapai
2. Program/kegiatan setiap tahun dapat dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan
3. Peningkatan akuntabilitas unit kerja melalui perencanaan dan pelaksanaan yang
bertanggung jawab
4. Peningkatan efektifitas dan produktifitas unit kerja melalui pemanfaatan kemampuan
sumber daya aparatur secara maksimal
BAB I
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201718
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISBUDPAR ACEH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Disbudpar Aceh
2.2. Sumberdaya Disbudpar Aceh
2.3. Kinerja Pelayanan Disbudpar Aceh
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Disbudpar Aceh
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Disbudpar Aceh
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program KDH dan Wakil KDH Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB IV : VISI, MISI , TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Disbudpar Aceh
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Disbudpar Aceh
4.3. Strategi dan Kebijakan Disbudpar Aceh
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMA
BAB II
19RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEBUDAYAN DAN PARIWISATA ACEH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kebudayan dan Pariwisata Aceh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah
di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata adalah salah satu dinas/instansi teknis yang berasal
dari penggabungan 2 (dua) dinas teknis sebelumnya yaitu: Dinas Kebudayaan Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam dan Dinas Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh sesuai dengan
Qanun Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas (struktur
organisasi disbudpar terlampir).
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang dipimpin oleh Kepala Dinas
bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Aceh melalui Sekretaris Daerah. Sesuai
dengan Qanun Nomor 5 Tahun 2007, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mempunyai
tugas dan melaksanakan Tugas Umum Pemerintahan di bidang Kebudayaan dan
Kepariwisataan sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku. Dalam
menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Aceh memiliki fungsi:
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dinas
2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang
3. Penyusunan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata di daerah
4. Pembinaan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata kabupaten/kota
5. Pembinaan terhadap usaha pariwisata di Provinsi Aceh
6. Pemberian rekomendasi perizinan di bidang kebudayaan dan pariwisata lintas
kabupaten/kota
7. Pelaksanaan tugas penyiapan rancangan peraturan dan produk hukum di bidang
kebudayaan dan pariwisata
8. Pengawasan dan pengendalian di bidang kebudayaan dan pariwisata
9. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang
kebudayaan dan pariwisata
10. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
BAB II
20RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata memiliki kewenangan:
a. Penyelenggaraan dan pembinaan museum suaka peninggalan sejarah, kepurbakalaan,
kesenian, kajian sejarah dan nilai tradisional serta pengembangan bahasa, adat dan
budaya daerah
b. Perencanaan dan pengendalian pembangunan regional secara makro bidang
kebudayaan dan pariwisata
c. Pelatihan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata
d. Penelitian di bidang kebudayaan dan pariwisata
e. Promosi dan pemasaran kebudayaan dan pariwisata Aceh
f. Perencanaan tata ruang provinsi di bidang kebudayaan dan pariwisata
g. Pengembangan dan pengaturan objek usaha sarana dan jasa pariwisata Aceh
h. Pembuatan standarisasi pelayanan usaha sarana dan prasarana pariwisata
Dalam mendukung pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi sesuai dengan Qanun Nomor
5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh memiliki Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh yang terdiri dari: 1 (satu) orang Eselon II/a, 10 (sepuluh) orang Eselon
III/a dan 30 (tiga puluh) orang Eselon IV/a dengan susunan struktur organisasinya sebagai
berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri dari:
- Sub Bagian Umum
- Sub Bagian Kepegawaian
- Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Program dan Pelaporan, terdiri dari:
- Seksi Data dan Informasi
- Seksi Penyusunan Program
- Seksi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
BAB II
21RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
4. Bidang Adat dan Nilai Budaya, terdiri dari:
- Seksi Adat Istiadat
- Seksi Nilai Budaya
- Seksi Pranata Sosial
5. Bidang Bahasa dan Seni, terdiri dari:
- Seksi Bahasa
- Seksi Seni
- Seksi Kemitraan
6. Bidang Pengembangan Permeseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan (PPSK), terdiri dari:
- Seksi Permeseuman
- Seksi Pelestarian Sejarah
- Seksi Kepurbakalaan
7. Bidang Pengembangan Destinasi, terdiri dari:
- Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata
- Seksi Pemberdayaan Lembaga dan Masyarakat Pariwisata
- Seksi Pengembangan Kawasan Wisata
8. Bidang Pemasaran, terdiri dari:
- Seksi Promosi Pariwisata
- Seksi Atraksi Wisata
- Seksi Pelayanan Informasi Wisata
9. Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata, terdiri dari:
- Seksi Usaha Akomodasi dan Restoran
- Seksi Usaha Jasa Pariwisata
- Seksi Standardisasi Produk Usaha Pariwisata
BAB II
22RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
10. Unit Pelaksana Teknis Dinas Taman Seni dan Budaya, terdiri dari:
- Kepala UPTD
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pengelolaan Taman Budaya
- Seksi Pengelolaan Taman Sulthanah Shafiatuddin; dan
- Kelompok Jabatan Fungsional
11. Unit Pelaksana Teknis Dinas Museum Aceh, terdiri dari:
- Kepala UPTD
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Koleksi dan Bimbingan Edukasi
- Seksi Preparasi dan Konservasi
- Kelompok Jabatan Fungsional
2.2. Sumberdaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
memiliki 306 personil/pegawai, baik pegawai, maupun non pegawai yang ditempatkan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dan UPTD dengan perincian berdasarkan jumlah dan jenis
kelamin sebagaimana tersebut pada tabel berikut ini:
Tabel II.1Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012
No. Satuan Kerja/Bidang Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Kepala Dinas 1 - 1
2. Sekretariat 24 12 36
3. Program & Pelaporan 8 6 14
4. Adat & Nilai Budaya 8 9 17
5. Bahasa & Seni 13 9 22
6. PPSK 9 8 17
7. Pengembangan Destinasi 8 5 13
BAB II
23RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
No. Satuan Kerja/Bidang Laki-laki Perempuan Jumlah
8. Pemasaran 8 8 14
9. Pengembangan Usaha Pariwisata 7 8 14
10. Satpam (PNS) 13 - 8
11. UPTD Museum Aceh 23 16 36
12. Satpam UPTD Museum Aceh 5 - 5
13. UPTD Taman Seni & Budaya 22 5 23
14. Kontrak
a. Administrasi 7 11 18
b. Satpam 20 - 20
c. Cleaning Service 37 - 37
Total 208 98 306
Sementara, dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh juga memiliki jumlah dan kekuatan personil/pegawai yang beragam
berdasarkan Jenjang Kepangkatan dan Pendidikan Tahun 2012 sebagaimana tersebut pada
tabel berikut ini:
BAB II
24RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Tabel II.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Kepangkatan dan Pendidikan Tahun 2012
No Satuan KerjaPangkat Pendidikan
I II III IV Jlh SD SMP SMA D-3 S-1 S-2 S-3 Jlh
1. Kepala Dinas- - - 1 1 - - - - - - 1 1
2. Sekretariat;- 13 18 5 36 - - 14 2 16 4 - 36
3. Bidang Program danPelaporan; - 2 10 2 14 - - 1 1 10 2 - 14
4. Bidang Adat dan NilaiBudaya; - 3 11 3 17 - - 3 2 9 3 - 17
5. Bidang Bahasa dan Seni;- 5 14 3 22 - - 7 4 8 3 - 22
6. Bidang PPSK- 4 12 1 17 - - 3 1 13 - - 17
7. Bidang PengembanganDestinasi; - 2 10 1 13 - - 3 - 10 - - 13
8. Bidang Pemasaran;- 4 10 1 15 - - 3 1 10 1 - 15
9. Bidang PengembanganUsaha Pariwisata; - 5 10 1 16 - - 3 3 9 1 - 16
10. UPTD Taman Seni danBudaya 1 10 14 2 27 - - 20 - 5 2 - 27
11. UPTD Museum Aceh- 11 28 1 40 1 - 19 5 14 1 - 40
12. Satpam (PNS)3 10 - - 13 - - 3 10 - - - 13
13. Kontrak
- Administrasi- - - - - - 1 7 4 6 - - 18
- Satpam- - - - - - 3 16 1 - - - 20
- Cleaning Service- - - - - 2 3 32 - - - - 37
Total 4 69 137 21 231 3 10 141 24 110 17 1 306
Dilihat dari kepangkatannya pegawai di lingkungan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh lebih banyak Golongan III yaitu sebanyak 137 orang dari jumlah
karyawan/karyawatinya, kemudian golongan II sebanyak 69 orang, golongan IV sebanyak
BAB II
25RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
21 orang dan golongan I berjumlah 4 orang. Jenjang pendidikan didominasi oleh jejang
pendidikan Sarjana (S1) yaitu sebanyak 110 orang dengan berbagai macam bidang studi,
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas(SLTA) sebanyak 141 orang, jenjang pendidikan Diploma-3
(D3) sebanyak 24 orang, jejang pendidikan Pasca Sarjana (S2) sebanyak 17 orang, jenjang
pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) berjumlah 10 orang, jenjang
pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 3 orang dan jenjang pendidikan Doktoral (S3)
sebanyak 1 orang.
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan berbagai halangan dan tantangan
telah berhasil melaksanakan pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata melalui
berbagai program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun terakhir (2007–2012) dan telah
mencapai tingkat memuaskan. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari daya serap
anggaran dan keterlibatan/dukungan masyarakat serta stakeholder terkait lainnya dalam
berbagai kegiatan pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata dengan kategori positif.
Perencanaan yang dilakukan telah sesuai dengan tingkat pencapaian target
pelaksanaan program/kegiatan di lapangan. Proses pelaksanaan kegiatan secara reguler atau
perbandingan output dan outcome telah mencapai keberhasilan program/kegiatan dengan
sangat baik sesuai dengan maksud dan tujuan RENSTRA Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh Tahun 2007–2012.
Meskipun demikian, mengingat tantangan bidang kebudayaan dan pariwisata Aceh 5
(lima) tahun ke depan semakin berat yang menyangkut dengan isu-isu modernisasi,
kemajuan teknologi dan pasar global serta tuntutan sarana/prasarana pariwisata yang sesuai
dengan harapan dan kebutuhan wisatawan, maka diperlukan perencanaan dan pelaksanaan
program/kegiatan bidang kebudayaan dan pariwisata yang dilakukan secara professional
dan proporsional dengan memberdayakan seluruh potensi daerah, seperti SDA, SDM dan
keanekaragaman seni budaya dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dan
berpedoman pada Qanun Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan RIPPDA Aceh melalui
prinsip “pro syariah, pro job, pro growth, pro poor dan pro lingkungan”.
BAB II
26RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Keberpihakan dan alokasi anggaran yang memadai dari berbagai sumber, seperti
APBA, APBN dan APBK sangat diharapkan, tidak hanya untuk membiayai seluruh program
prioritas bidang kebudayaan dan pariwisata Aceh berdasarkan isu-isu strategis, namun juga
untuk mencapai keberhasilan Visi/Misi Pemerintah Aceh Tahun 2013-2017 yaitu
mewujudkan “ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN DAN
MANDIRI BERLANDASKAN UUPA SEBAGAI WUJUD MOU HELSINKI” dan Visi/Misi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 yaitu mewujudkan “ACEH
DESTINASI WISATA SYARIAH UNGGULLAN DI ASIA TENGGARA 2017 ”.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh
Akibat kemajuan sistem informasi, telekomunikasi dan komunikasi yang begitu pesat
serta dampak aktifitas perdagangan bebas, pembangunan bidang kebudayaan dan
pariwisata juga mengalami dampak langsung seiring dengan kemajuan zaman dan
teknologi. Tantangan terhadap lingkungan internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
memperlihatkan unsur-unsur tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata:
1. Tantangan
a. Pengaruh budaya luar (westernisasi) yang masuk ke Aceh
b. Kurangnya kreatifitas dan inovasi dalam mengembangkan kesenian Aceh
c. Kurang terpeliharanya Cagar Budaya Aceh
d. Rendahnya minat masyarakat dalam mengunjungi museum
e. Kurangnya minat investor pariwisata dalam menanamkan modalnya di Aceh
f. Rendahnya SDM dalam bidang kebudayaan dan pariwisata
g. Rendahnya pemahaman positif masyarakat terhadap industri pariwisata
h. Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana pariwisata
i. Gencarnya pembangunan pariwisata secara nasional dan internasional
BAB II
27RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
2. Peluang
a. UU. RI No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
b. Pencanangan ”Visit Aceh 2013”
c. Memiliki kekayaan dan keanekaragaman objek wisata yang terdiri dari objek
wisata budaya, alam dan minat khusus
d. Berkembangnya industri pariwisata internasional sebagai industri ramah
lingkungan dan isu perubahan iklim
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat global terhadap wisata alam (back to
nature)
f. Meningkatnya minat wisatawan global untuk berkunjung ke Aceh pasca
Tsunami sebagai tujuan wisata budaya, pendidikan dan syariah
g. Memiliki akses langsung tanpa hambatan ke berbagai negara asing melalui laut
dan udara
h. Bandara Sultan Iskandarmuda sebagai Bandara Internasional dan didukung
dengan perberlakuan ”Visa On Arrival” bagi wisatawan mancanegara
i. Kejayaan sejarah Aceh masa lalu dan hubungan sejarah Aceh dengan berbagai
negara lainnya di dunia
j. Pengalaman beragama dan adat-istiadat masyarakat Aceh mendorong
keberhasilan pelaksanaan Syariat Islam di Aceh
k. Pelaksanaan Syariat Islam adalah salah satu Program Prioritas Pemerintah Aceh
melalui Rencana Strategis Pemerintah Daerah
l. Eksistensi tokoh-tokoh ulama/sejarah dan ketersediaan literatur Islam/naskah-
naskah kuno
m. Budaya Aceh yang Islami menjadi daya tarik dalam kerjasama budaya regional,
khususnya di kawasan Selat Malaka
n. Museum Tsunami Aceh sebagai icon wisata Tsunami internasional
o. Sabang sebagai Kawasan Pengembangan Wisata (Renstra Kemenparekraf R.I.)
BAB III
28RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya memiliki beberapa bidang pekerjaan yang terdiri dari 1 (satu) sekretariat
(sekretaris), 7 (tujuh) bidang teknis (Bidang Program dan Pelaporan, Bidang Adat dan
Nilai Budaya, Bidang Bahasa dan Seni, Bidang Pengembangan Permuseuman, Sejarah
dan Kepurbakalaan, Bidang Pengembangan Destinasi, Bidang Pemasaran dan Bidang
Pengembangan Usaha Pariwisata) dan 2 (dua) Unit Pelaksana Tugas Teknis/UPTD
(UPTD Museum Aceh dan UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh).
Sekretariat mempunyai tugas melakukan urusan ketatausaaan, rumah tangga, barang
inventaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan, perpustakaan, kepegawaian,
organisasi, ketatalaksanaan hukum dan perundang-undangan, hubungan masyarakat dan
protokoler, pengelolaan administrasi keuangan, verifikasi, perbendaharaan, pembukuan,
pelaporan, realisasi fisik dan keuangan. Bidang Program dan Pelaporan mempunyai tugas
melakukan kegiatan penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang, penelitian, pengkajian, pengembangan, data, informasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pelaksanaan bidang kebudayaan dan pariwisata. Bidang Adat dan
Nilai Budaya mempunyai tugas melakukan pengembangan dan pelestarian adat istiadat,
nilai budaya dan pembinaan pranata sosial. Bidang Bahasa dan Seni mempunyai tugas
melakukan pembinaan, pengembangan dan pelestarian bahasa dan seni serta hubungan
kemitraan.
Bidang Pengembangan Permuseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan mempunyai
tugas melakukan pengembangan permuseuman, pelestarian nilai-nilai sejarah dan
kepurbakalaan. Bidang Pengembangan Destinasi mempunyai tugas melakukan
pemeliharaan objek dan daya tarik wisata, pemberdayaan lembaga dan masyarakat
pariwisata serta pengembangan kawasan wisata. Bidang Pemasaran mempunyai tugas
melakukan promosi, pemasaran, atraksi wisata dan pelayanan informasi wisata. Bidang
Pengembangan Usaha Pariwisata mempunyai tugas melakukan pembinaan, pengawasan
BAB III
29RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
dan rekomendasi perizinan usaha akomodasi dan restoran, jasa dan standarisasi produk
usaha pariwisata.
UPTD Museum Aceh mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengumpulan,
penyimpanan, perawatan, pengawetan, penelitian dan penerbitan, penyajian dan pemberian
bimbingan edukatif benda-benda yang bernilai budaya dan ilmiah yang bersifat regional.
UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengolahan dan eksperimen karya seni budaya, pagelaran dan pameran seni budaya,
ceramah, temu karya, sarasehan dan lokakarya, dokumentasi, publikasi, promosi dan
pemasaran seni budaya, tata usaha dan urusan kerumahtanggaan pada Taman Budaya dan
Taman Sulthanah Shafiatuddin.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya memiliki beberapa kendala yang bersifat tantangan, sehingga berdampak
langsung pada upaya pencapaian keberhasilan kinerja bidang kebudayaan dan pariwisata.
Seluruh kendala tersebut menjadi isu-isu strategis bidang kebudayaan dan pariwisata yang
memerlukan perhatian dan prioritas penanganan melalui berbagai kebijakan dan strategi
pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata.
Disamping itu, penentuan isu strategis perlu dilakukan dengan menggunakan Metode
Analisis S'WOT melalui berbagai pembahasan/diskusi, seperti forum FGD, seminar, workshop dan
“duekpakat” yang melibatkan seluruh stakeholder di daerah. Melalui serangkaian pertemuan
tersebut, telah menghasilkan analisa pengembangan kebudayaan dan pariwisata kedepan melalui
analisa SWOT: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang harus dipertimbangkan dalam
membangun kebudayaan dan pariwisata Aceh 5 (lima) tahun ke depan, yang secara rinci diuraikan
sebagai berikut:
3.1.1. Analisis SWOT Kebudayaan
3.1.1.1. Kekuatan (Strength)
1. Penetapan Syariat Islam
2. Mayoritas masyarakat Aceh beragama Islam
3. Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
4. Kekayaan dan keanekaragaman budaya
5. Kerukunan antar umat beragama.
BAB III
30RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3.1.1.2. Kelemahan (Weakness)
1. Keterbatasan kewenangan dengan adanya UU No. 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah
2. Pergeseran nilai budaya pada masyarakat dan generasi muda
3. Pengaruh budaya luar terutama pasca Tsunami
4. Pemahaman dan pengamalan ajaran agama di masyarakat masih kurang
memadai
5. Pelayanan kehidupan beragama juga dinilai belum memadai
3.1.1.3. Peluang (Opportunity)
1. Kehidupan beragama dan berbudaya masyarakat Aceh mendorong keberhasilan
pelaksanaan Dinul Islam di Aceh
2. Pelaksanaan Dinul Islam sebagai program prioritas Pemerintah Aceh
3. Eksistensi tokoh-tokoh ulama dan ketersediaan literatur Islam
4. Koordinasi antar ulama di daerah
5. Aceh sebagai daerah yang bersyariat Islam menjadi daya tarik bagi provinsi
lainnya di luar Aceh dan kerjasama regional, khususnya di kawasan Selat
Malaka (DMDI)
3.1.1.4. Ancaman (Threat)
1. Pengaruh globalisasi dan pasar global melalui kemajuan sistem komunikasi,
teknologi informasi (ICT)
2. Memudarnya identitas nilai-nilai ke-Acehan dan keislaman dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari
3. Terbatasnya peran tokoh agama/ulama kharismatik sebagai panutan
masyarakat
4. Degradasi moral terutama pada generasi muda
BAB III
31RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3.1.2. Analisis SWOT Pariwisata
3.1.2.1. Kekuatan (Strength)
1. Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
Dokumen Perencanaan: RIPPDA, Draft Qanun tentang kepariwisataan Aceh
2. Kekayaan dan keberagaman objek dan daya tarik wisata
3. Akses ke Malaysia, Singapura, Thailand, India dll
4. Keramahtamahan dan keterbukaan masyarakat
5. Kekayaan dan keberagaman seni budaya
6. PencananganVisit Aceh 2013
8. Pemberlakuan Visa on Arrival
9. Museum Tsunami Aceh sebagai Icon Wisata Tsunami Internasional
10. Sabang sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) dan
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
3.1.2.2. Kelemahan (Weakness)
1. Ragam usaha dan kegiatan kepariwisataan masih terbatas
2. Pengelolaan Daerah Tujuan Wisata belum optimal
3. Kualitas sarana dan prasarana industri pariwisata belum memadai
4. Promosi dan pemasaran objek dan daya tarik pariwisata masih terbatas
5. Sarana dan Prasarana DTW kurang memadai
6. Konsistensi dan komitmen antara perencanaan dan pelaksanaan bidang
pariwisata masih lemah
7. Kesadaran masyarakat dan SDM pariwisata masih rendah
8. Minat investasi bidang pariwisata masih terbatas
9. Kreatifitas masyarakat dalam menciptakan produk kerajinan yang berwawasan
ekonomi kreatif masih rendah
10. Persepsi negatif terhadap pariwisata oleh kelompok masyarakat tertentu
11. Minimnya alokasi anggaran pengembangan pariwisata
12. Kerjasama antar daerah dan antar pelaku pariwisata masih lemah
13. Ketersediaan fasilitas pendukung pariwisata masih terbatas, seperti:
akomodasi, restoran, angkutan wisata, souvenir, money changer, travel biro,
pramuwisata
BAB III
32RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3.1.2.3. Peluang (Opportunity)
1. Akses penerbangan langsung internasional
2. Perhatian masyarakat internasional terhadap Aceh pasca konflik dan bencana
3. Industri pariwisata internasional sebagai industri ramah lingkungan dan isu
perubahan iklim
4. Kesadaran masyarakat internasional terhadap pariwisata (back to nature)
5. Daya tarik wisata internasional ke Aceh pasca konflik dan Tsunami sebagai
tujuan wisata budaya, pendidikan dan syariah
6. Sejarah Aceh dan hubungan sejarah internasional
3.1.2.4. Ancaman (Threat)
1. Kerusakan pada daerah tujuan wisata
2. Pengaruh globalisasi dan pasar bebas
3. Kemajuan industri pariwisata internasional dan pariwisata nasional, seperti
Bali, Lombok, SUMUT, Malaysia, Thailand, Maladewa
4. Isu keamanan global (terorisme) dan stabilitas politik dalam negeri dan luar
negeri
5. Kebijakan Pemerintah Pusat dan organisasi-organisasi pariwisata internasional.
Analisa SWOT bidang kebudayaan dan Pariwisata tersebut di atas telah
menghasilkan beberapa isu strategis pembangunan kebudayaan dan pariwisata Aceh 5
(lima) tahun ke depan (2012-2017) sebagai berikut:
1. Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi bidang
kebudayaan dan pariwisata antara provinsi dan kabupaten/kota
2. Perilaku budaya masyarakat Aceh belum sepenuhnya sesuai dengan nilai, adat
istiadat dan budaya Aceh yang bersifat Islami
3. Masih lemahnya perhatian Pemerintah dan masyarakat dalam pelestarian khazanah
seni tradisional dan sastra budaya dan patenisasi seni budaya Aceh
4. Masih lemahnya penataan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pendataan situs dan cagar
budaya Aceh, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi
BAB III
33RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
5. Masih belum optimalnya pembangunan dan pengembangan kawasan wisata/objek di
setiap kabupaten/kota
6. Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana pariwisata
7. Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sektor pariwisata
8. Masih kurangnya promosi kepariwisataan, baik di tingkat regional, nasional maupun
internasional
9. Belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
(information and communication technologi/ICT) sebagai sarana pemasaran dan
promosi pariwisata
10. Masih lemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kepariwisataan,
khususnya dalam usaha pelayanan dan pengelolaan pariwisata
11. Belum optimalnya kemitraan dan kerjasama anatara pemerintah dan swasta termasuk
masyarakat (public, private, partnership)
11. Belum maksimalnya pemanfaatan aset budaya secara optimal bagi aktifitas pagelaran
budaya dan kesenian
12. Masih rendahnya minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Aceh
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan pembangunan di Aceh. Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, dr. H.
Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang terpilih melalui Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) yang demokratis pada tanggal 9 April 2012 telah menetapkan Visi Pemerintah
Aceh Periode 2012-2017 yaitu: ”ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA,
BERKEADILAN DAN MANDIRI BERLANDASKAN UUPA SEBAGAI WUJUD MOU
HELSINKI”.
Penjelasan dari Visi tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Bermartabat dapat diwujudkan melalui penuntasan peraturan-peraturan hasil turunan
UUPA dan peraturan perundangan lainnya, pelaksanaan tatakelola pemerintahan yang
baik dan bersih, bebas dari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta
penegakan supremasi hukum dan HAM, mengangkat kembali budaya Aceh yang
BAB III
34RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Islami dan pelaksanaan nilai-nilai Dinul Islam dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat.
2. Sejahtera adalah terwujudnya kesejahteran masyarakat Aceh melalui pembangunan
ekonomi berazaskan pada potensi unggulan lokal dan berdaya saing, pengoptimalisasi
pemanfaatan sumberdaya alam dan geopolitik Aceh, peningkatan indeks
pembangunan manusia dan mengembangkan kemampuan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Berkeadilan adalah terwujudnya pembangunan yang adil dan merata yang dilakukan
secara partisipatif, proporsional dan berkelanjutan berdasarkan prinsip kebutuhan dan
azas manfaat bagi masyarakat Aceh.
4. Mandiri adalah Aceh mampu memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang
melimpah dan keunggulan geostrategis melalui penguatan kapasitas sumberdaya
manusia, efesiensi dan efektifitas anggaran, serta penguasaan teknologi informasi,
sehingga bermanfaat sebesar-sebesarnya untuk kesejahteraan masyarakat Aceh.
5. Berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU Helsinki adalah mewujudkan pelaksanaan
Pemerintahan Aceh yang efektif dan efesien sebagaimana yang telah dituangkan
dalam Undang-Undang tersebut guna tercapainya masyarakat Aceh yang mandiri,
makmur dan sejahtera dalam bingkai NKRI.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam
rangka mewujudkan Visi Pemerintah Aceh Periode 2012-2017. Dalam mewujudkan Visi
Aceh tersebut akan ditempuh melalui 5 (lima) Misi Pembangunan Aceh:
1. Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui Implementasi dan
penyelesaian turunan UUPA untuk menjaga perdamaian yang abadi
2. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Nilai-Nilai Dinul Islam di semua sektor
kehidupan masyarakat
3. Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumber daya manusia
4. Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan.
5. Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi
pemanfaatan sumber daya alam (SDA).
BAB III
35RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan Visi dan Misi Pemerintah Aceh
Periode 2012-2017, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi di bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan perlu mendukung pencapaian
keberhasilan Visi dan Misi Pemerintah Aceh Periode 2012-2017. Misi Pemerintah Aceh
bidang kebudayaan terdapat pada Misi Kedua yaitu menerapkan nilai-nilai budaya Aceh
dan nilai-nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupan masyarakat dengan kebijakan yaitu
membangun kembali pengetahuan dan wawasan sejarah dan nilai-nilai budaya Aceh dalam
kehidupan masyarakat dan melaksanakan nilai-nilai Dinul Islam di dalam penyelenggaraan
pemerintahan secara baik dan bersih serta di dalam kehidupan masyarakat.
Misi Pemerintah Aceh bidang pariwisata terdapat pada MISI KETIGA dan MISI
KELIMA. MISI KETIGA adalah memperkuat struktur ekonomi dan kualitas SDM dengan
kebijakan yaitu pengembangan industri dan pariwisata berbasis sumberdaya lokal untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, menurunkan
pengangguran, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. MISI KELIMA adalah mewujudkan
peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan SDA dengan
kebijakan yaitu mengembangkan kawasan industri wisata melalui pemanfaatan SDA
dengan membangun prinsip ekonomi kreatif berdasarkan komoditi unggulan daerah.
Dalam tahapan pelaksanaannya, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh telah
menetapkan 10 (sepuluh) Prioritas Pembangunan Aceh berdasarkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Periode Tahun 2012-2017 dan isu-isu strategis yang
akan dihadapai setiap tahunnya:
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola;
2. Keberlanjutan Perdamaian;
3. Dinul Islam, Adat dan Budaya;
4. Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk;
5. Penanggulangan Kemiskinan;
6. Pendidikan;
7. Kesehatan;
8. Infrastruktur yang Terintegrasi;
9. Sumber Daya Alam Berkelanjutan; dan
10. Kualitas Lingkungan dan Kebencanaan.
BAB III
36RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Program-program bidang kebudayaan berhubungan dengan prioritas Pembangunan
Aceh nomor 3 (tiga) yaitu : Dinul Islam, Adat dan Budaya sedangkan program-program
bidang pariwisata berhubungan dengan prioritas Pembangunan Aceh nomor 5 (lima)
yaitu: Penanggulangan Kemiskinan.
Dalam rangka mendukung sinerjitas dan arah pembangunan antara rencana
pembangunan nasional dan daerah, 10 (sepuluh) Prioritas Pembangunan Aceh disesuaikan
dengan 11 (sebelas) Prioritas Pembangunan Nasional berdasarkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Periode Tahun 2010-2014:
1. Reformasi birokrasi dan tata kelola Pemerintahan
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8. Energi
9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik
11. Kebudayaan, Kreatifitas dan Inovasi Teknologi
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Dalam rangka mencapai keberhasilan maksud dan tujuan serta sasaran dari rencana
strategis pembangunan organisasi dan masyarakat, maka diperlukan perencanaan program
dan kegiatan yang dirancang secara profesional dan proporsional dan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang yaitu mencapai
masyarakat yang adil dan makmur.
BAB III
37RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Pemerintah Daerah selaku pengemban amanat masyarakat harus dapat
mempersiapkan berbagai program dan kegiatan yang dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat melalui penyiapan rencana strategis,
khususnya rencana strategis bidang kebudayaan dan pariwisata.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam melaksanakan tugas pembangunan
bidang kebudayaan dan pariwisata perlu selalu melakukan koordinasi dan komunikasi antar
berbagai stakeholder dalam rangka mencapai keberhasilan Visi dan Misi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh baik di tingkat Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, maupun Pemerintah Pusat melalui kementerian atau lembaga (K/L),
khususnya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik
Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik
Indonesia.
Dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan pembangunan bidang kebudayan
dan pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam penyusunan anggaran yang
bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) perlu merancang program
dan kegiatan bidang kebudayan dan pariwisata dengan mengacu pada Arah Kebijakan
Pembangunan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Nasional melalui Dokumen Rencana
Strategis dan Dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia.
3.3.1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
A. Rencana Strategis Tahun 2010-2014
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-
2014 disusun berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan
Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2010-2014, serta arahan Presiden dengan memperhatikan pada beberapa
aspek utama: change and continuity, debottlenecking, dan enhancement program
pembangunan pendidikan dan kebudayaan.
BAB III
38RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Sejalan dengan pengintegrasian kebudayaan dalam pendidikan, Rencana
Strategis Kemdikbud Tahun 2010—2014 yang telah disahkan dengan Permendiknas No. 44
Tahun 2010, harus direvisi dan disesuaikan. Penyesuaian Renstra dilakukan melalui
berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan pendidikan dan
kebudayaan di pusat dan daerah, partisipasi seluruh pejabat Kemdikbud serta dengan
mempertimbangkan seluruh capaian kinerja pembangunan pendidikan dan kebudayaan
hingga saat ini. Pengintegrasian kebudayaan dalam pendidikan ditetapkan melalui
Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden
No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara serta
Permendikbud No. 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-2014 menjadi
pedoman dan arah pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang akan dicapai pada
periode 2010-2014, serta merupakan dasar dan acuan bagi Unit Eselon I, II dan Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan Kemdikbud, dan SKPD di provinsi dan kabupaten/kota
dalam menyusun (1) Rencana Strategis; (2) Rencana Kerja (Renja) dan RKA-KL; (3)
Rencana/Program Pembangunan lintas sektoral bidang Pendidikan dan Kebudayaan; (4)
Koordinasi perencanaan dan pengendalian kegiatan Pembangunan lingkup Pendidikan
dan Kebudayaan; (5) Laporan Tahunan; dan (6) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Sesuai dengan Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 adalah
“TERSELENGGARANYA LAYANAN PRIMA PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNTUK MEMBENTUK INSAN INDONESIA YANG CERDAS
DAN BERADAB”, sehingga Renstra ini penting untuk dipahami serta dimanfaatkan oleh
seluruh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan para pemangku penting
lainnya dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, pengendalian program dan kegiatan
pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan secara efisien, efektif, terintegrasi,
sinergis dan berkesinambungan.
Untuk mencapai Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014, Misi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014 adalah sebagai berikut:
BAB III
39RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
1. Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
2. Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan
3. Meningkatkan Kualitas Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
4. Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan
5. Menjamin Kepastian/Keterjaminan Memperoleh Layanan Pendidikan
6. Mewujudkan Kelestarian dan Memperkukuh Kebudayaan Indonesia
Visi dan Misi tersebut dapat terwujud bila didukung sepenuhnya dengan penerapan
tata nilai yang sesuai dan mendukung usaha-usaha pelaksanaan misi dan pencapaian visi.
Tata nilai menjadi dasar dan arah bagi sikap dan perilaku seluruh personil/pegawai dalam
menjalankan tugas. Tata nilai juga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh
personil/pegawai dalam usaha mewujudkan layanan prima pendidikan. Tata nilai yang
dimaksud adalah amanah, profesional, visioner, demokratis, inklusif, dan berkeadilan.
Dengan merujuk pada fokus pembangunan pendidikan dan kebudayaan tahun 2010-
2014, dari keenam tata nilai tersebut dipilih yang sesuai dengan fokus pada periode ini dan
dirangkum dalam satu kalimat motto Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia “Melayani semua dengan amanah”.
B. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010—2014
Strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang kebudayaan:
1. Pengembangan kualitas perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan serta
pengelolaan cagar budaya, dengan arah kebijakan:
- Peningkatan registrasi dan kualitas perlindungan cagar budaya (situs, kawasan
cagar budaya, dan kesejarahan);
- Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan Cagar Budaya sebagai sarana
pendidikan, rekreasi dan pengembangan kebudayaan dalam arti luas;
- Peningkatan kualitas SDM dan organisasi pengelola Cagar Budaya.
2. Pengembangan dan peningkatan kualitas fisik fasilitas/ruang dan bangunan,
penyajian dan intrepretasi, pengelolaan dan pelayanan Museum di Indonesia:
- Peningkatan revitalisasi museum (fisik bangunan dan sarana prasarana
pendukung);
- Peningkatan kualitas penyajian koleksi dan interpretasi;
- Peningkatan kualitas SDM pengelola museum.
BAB III
40RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3. Pengembangan dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap cagar budaya dan
museum:
- Pengembangan dan peningkatan promosi Museum sebagai sarana edukasi,
rekreasi dan pengembangan kebudayaan dalam arti luas;
- Pengembangan dan peningkatan event apresiasi cagar budaya dan museum;
- Pengembangan integrasi program kunjungan museum dalam kegiatan
pendidikan/kurikulum sekolah.
4. Pengembangan dan peningkatan kreativitas dan inovasi produk/karya seni dan
perfilman:
- Peningkatan pendataan, kajian dan revitalisasi kesenian tradisional yang
hampir punah;
- Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pelatihan, pengembangan dan
pagelaran seni budaya di kota besar dan ibukota kabupaten;
- Peningkatan fasilitasi dan dukungan pemberdayaan komunitas seni budaya di
masyarakat;
- Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan hasil-hasil kajian sejarah
tradisional dan kearifan lokal untuk pengembangan seni budaya dan perfilman;
- Peningkatan kualitas pendidik bidang seni dan perfilman;
- Pengembangan kerjasama/kemitraan dengan institusi internasional untuk
akselerasi kualitas SDM bidang seni dan film;
- Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan bidang seni dan film.
5. Pengembangan promosi dan apresiasi karya seni dan film:
- Peningkatan promosi dan apresiasi terhadap karya seni budaya dan perfilman
di dalam dan luar negeri;
- Peningkatan akses informasi terhadap pagelaran seni dan perfilman nasional;
- Pengembangan ruang-ruang publik untuk apresiasi seni dan film di daerah.
6. Pengembangan basis data dan akses informasi terhadap kekayaan pengetahuan
tradisional dan ekpresi budaya tradisional:
- Peningkatan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai tradisi;
- Peningkatan pemberdayaan komunitas adat;
BAB III
41RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
- Peningkatan pengembangan kajian kearifan lokal dalam mendukung
pembentukan jati diri dan pembangunan karakter bangsa;
- Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil kajian nilai tradisi dan kearifan lokal
dalam kehidupan bermasyarakat.
7. Pengembangan kepedulian (awareness) dan apresiasi terhadap kekayaan
pengetahuan tradisional dan ekpresi budaya tradisional:
- Peningkatan peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam pelestarian
keragaman budaya;
- Pengembangan event budaya dalam kerangka pelestarian kekayaan
pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional.
8. Pengembangan basis data dan akses informasi terhadap kekayaan nilai sejarah dan
budaya bangsa:
- Penguatan basis data, sumber informasi dan referensi tentang sejarah dan nilai
budaya;
- Peningkatan pengembangan kajian sejarah dan nilai budaya dalam mendukung
pembentukan jati diri dan pembangunan karakter bangsa.
9. Pengembangan kepedulian (awareness) dan apresiasi terhadap kekayaan nilai
sejarah, budaya dan bangsa Indonesia:
- Peningkatan revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai sejarah dan budaya;
- Peningkatan pemberdayaan komunitas pemerhati sejarah dan budaya.
10. Peningkatan ketahanan budaya dan penguatan jatidiri dan karakter bangsa:
- Peningkatan internalisasi nilai-nilai budaya yang mendukung pembentukan jati
diri dan pembangunan karakter bangsa;
- Peningkatan peran seluruh pemangku kepentingan dalam penguatan ketahanan
budaya bangsa.
11. Pengembangan dan peningkatan diplomasi budaya:
- Pengembangan dan peningkatan promosi dan eksistensi budaya Indonesia di
mancanegara;
- Peningkatan peran dan kontribusi Indonesia dalam forum dunia/internasional
di bidang kebudayaan;
BAB III
42RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
- Peningkatan diplomasi dalam mewujudkan pengakuan internasional terhadap
kekayaan warisan budaya Indonesia.
12. Peningkatan layanan publik dan tata kelola organisasi:
- Peningkatan basis data dan informasi kebudayaan;
- Peningkatan sistem manajemen program yang mendukung layanan publik dan
organisasi lebih baik;
- Peningkatan pemantauan dan evaluasi program yang mendukung layanan
publik dan tata kelola organisasi.
13. Peningkatan kualitas SDM:
- Peningkatan pengembangan kapasitas SDM untuk mendukukng kinerja
organisasi
- Peningkatan kerjasama lintas lembaga untuk mendukung perwujudan
organisasi yang efektif dan efesien, serta good governance.
3.3.2 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
A. Rencana Strategis Tahun 2010-2014
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia
secara resmi lahir pada tanggal 21 Desember 2011 berdasarkan Perpres No. 92/2011. Tugas
pertama yang harus segera diselesaikan setelah terbentuknya Kemenparekraf ini adalah
menyusun rencana strategis (RENSTRA) pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif
Periode 2012-2014 yang merupakan referensi utama bagi seluruh unit kerja Kemenparekraf
dalam melaksanakan program/kegiatan Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014 sesuai
dengan Dokumen Rencana Pembangunan Nasional Menengah (RPJM) Nasional Tahun
2010-2014 (Perpres No. 5 Tahun 2010).
Dengan mempertimbangkan lingkungan strategis global dan berbagai arah kebijakan
pembangunan nasional bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, serta Peraturan Pemerintah
RI No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
Tahun 2010-2025 dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan
Ekonomi Kreatif, maka Kemenparekraf memiliki visi mewujudkan “KESEJAHTERAAN
DAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT INDONESIA DENGAN MENGGERAKKAN
KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF”.
BAB III
43RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Untuk dapat mewujudkan visi ini, Kemenparekraf memiliki 4 (empat) Misi utama,
yaitu: (1) mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan
berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah; (2) mengembangkan
ekonomi kreatif yang dapat menciptakan nilai tambah, mengembangkan potensi seni dan
budaya Indonesia, serta mendorong pembangunan daerah; (3) mengembangkan
sumberdaya pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkualitas; dan (4) menciptakan tata
pemerintahan yang responsif, transparan dan akuntabel, yang kemudian diterjemahkan ke
dalam 8 tujuan utama dan 23 sasaran strategis yang dijabarkan dalam program dan
kegiatan pembangunan selama periode 2012-2014.
Keseluruhan kondisi kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang ingin dicapai, akan
diwujudkan melalui 8 program utama, yaitu: (1) pengembangan destinasi pariwisata; (2)
pengembangan pemasaran pariwisata; (3) pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni
dan budaya; (4) pengembangan ekonomi kreatif berbasis media, desain, dan iptek; (5)
pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif; (6) pengawasan dan
peningkatan akuntabilitas aparatur Kemenparekraf; (7) dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya Kemenparekraf; dan (8) sarana dan prasarana aparatur
Kemenparekraf; yang telah dijabarkan menjadi 44 kegiatan pokok dengan target outcome
dan output yang akan dipantau dan dievaluasi secara berkala, sehingga dapat diperoleh
dampak yang optimal bagi masyarakat Indonesia.
Pengembangan kepariwisataan akan difokuskan kepada 7 minat khusus, yaitu: (1)
wisata budaya dan sejarah; (2) wisata alam dan ekowisata; (3) wisata olah raga rekreasi
meliputi: menyelam, selancar, kapal layar, trekking dan mendaki, golf, bersepeda, dan
maraton; (4) wisata kapal pesiar; (5) wisata kuliner dan belanja; (6) wisata kesehatan dan
kebugaran; dan (7) wisata konvensi, insentif, pameran, dan even.
Kegiatan pemasaran pariwisata selama periode 2012-2014 ini akan difokuskan pada
16 target pasar utama, yaitu: (1) Singapura, (2) Malaysia, (3) Australia, (4) Cina, (5)
Jepang, (6) Korea Selatan, (7) Filipina, (8) Taiwan, (9) Amerika Serikat, (10) Inggris, (11)
Perancis, (12) India, (13) Belanda, (14) Timur Tengah, (15) Jerman, dan (16) Rusia.
Dalam mengembangkan kepariwisataan Indonesia, Kemenparekraf melakukan
pembangunan dengan mempertimbangkan 9 (sembilan) aspek pembangunan pariwisata,
yaitu: (1) pengembangan fasilitas pariwisata; (2) pengembangan prasarana umum
BAB III
44RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
kepariwisataan; (3) pengembangan aksesibilitas ke destinasi pariwisata; (4)
pengembangan daya tarik wisata; (5) pengembangan investasi pariwisata; (6)
pengembangan industri pariwisata; (7) pemberdayaan masyarakat; (8) pencitraan dan
promosi pariwisata; dan (9) harmonisasi kebijakan dan regulasi yang akan mendasari
kerangka kerja direktorat jenderal yang mengurusi kepariwisataan.
Sedangkan dalam mengembangkan ekonomi kreatif, Kemenparekraf akan
mengembangkan 15 subsektor industri kreatif yang dikelompokkan sebagai 9 kelompok
sektor ekonomi kreatif menjadi sesuai dengan pembagian tugas serta fungsi unit kerja
dalam Kemenparekraf, meliputi: (1) desain yang meliputi: desain komunikasi visual,
desain produk, desain kemasan, desain grafis, dan desain industri; (2) arsitektur, meliputi:
arsitektur bangunan, lansekap, interior, dan arsitektur kota; (3) media konten, meliputi
konten: permainan interaktif, periklanan, audio dan video, tulisan fiksi dan nonfiksi,
animasi dan komik, web dan mobile; (4) fesyen, meliputi: busana, alas kaki, dan aksesoris;
(5) perfilman, meliputi: film layar lebar, film iklan, film animasi, video, dan film TV, (6)
seni pertunjukan, meliputi tari, sastra, teater, dan musik; (7) seni rupa, meliputi: seni
instalasi, seni keramik, kriya, seni patung, seni lukis, fotografi, dan seni grafis; (8) industri
musik; dan (9) kuliner sebagai bagian dari pariwisata.
Pengembangan ekonomi kreatif akan difokuskan kepada penguatan pasar domestik
dan inisiasi pengembangan pasar luar negeri dengan fokus pengembangan pada aspek
pengembangan ekonomi kreatif, meliputi: (1) pengembangan sumber daya dan teknologi;
(2) pengembangan industri kreatif; (3) peningkatan akses pembiayaan bagi pelaku kreatif;
(4) peningkatan akses pasar bagi pelaku kreatif; dan (5) penguatan institusi yang terkait
dengan ekonomi kreatif.
Seluruh fokus dan aspek pembangunan ini merupakan pedoman bagi seluruh satuan
kerja di lingkungan Kemeparekraf dalam menyusun rencana kerja sehingga dapat diperoleh
dampak yang signifikan. Selain itu RENSTRA ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
referensi dan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana strategis
pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah serta instansi pemerintah lainnya
yang terkait dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan demikian Indonesia kreatif
dan Wonderful Indonesia bisa menjadi realitas.
BAB III
45RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
B. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010-2014
Arah kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif Kemenparekraf
disusun berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis pembangunan kepariwisataan dan
ekonomi kreatif Tahun 2012-2014, yang dilaksanakan mengikuti arah kebijakan
pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif nasional serta dilengkapi dengan
inisiatif-inisiatif baru mempertimbangkan kondisi, potensi, dan permasalahan terkini yang
dihadapi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Arah kebijakan pembangunan
kepariwisataan dan ekonomi kreatif ini akan dicapai oleh kementerian melalui beberapa
strategi pembangunan.
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif:
1. Penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran dan promosi 18 lokasi destinasi
pariwisata antar instansi pemerintah, dilakukan dengan strategi:
- mengoptimalkan pelaksanaan pemasaran dan promosi Tourism, Trade, and
Investment (TTI) di 16 pasar utama pariwisata;
- mengoptimalkan peran perwakilan Indonesia di luar negeri di 16 pasar utama
pariwisata.
2. Penguatan sinergitas dan keterpaduan pemasaran dan promosi 18 lokasi destinasi
pariwisata antar instansi pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat:
- mengoptimalkan branding nasional di luar negeri di 16 pasar utama pariwisata,
seperti “Wonderful Indonesia”;
- mengoptimalkan branding nasional di dalam negeri;
- mengoptimalkan peran BPPI (Badan Promosi Pariwisata Indonesia) dan BPPD
(Badan Promosi Pariwisata Daerah); melakukan matchmaking pelaku dengan
sumber pembiayaan;
- mengupayakan peningkatan alokasi pembiayaan khusus (KUR, CSR, PKBL)
untuk industri kreatif.
3. Peningkatan kualitas daerah tujuan wisata, dilakukan dengan strategi:
- mengoptimalkan program MP3EI;
- meningkatkan konsolidasi dan koordinasi lintas Kementerian/Lembaga dalam
peningkatan akses internasional ke 18 lokasi destinasi pariwisata Indonesia;
- meningkatkan peran masyarakat di daerah tujuan wisata;
BAB III
46RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
- meningkatkan dukungan amenitas (Tugas Pembantuan);
- meningkatkan kualitas tata kelola (DMO).
4. Penciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri pariwisata, dilakukan
dengan strategi:
- meningkatkan pemberdayaan masyarakat, sadar wisata masyarakat,
memfasilitasi perancangan destinasi dan forum destinasi, pola perjalanan,
meningkatkan wisata minat khusus, konvensi dan even;
- memberikan kemudahan investasi dan
berusaha mulai dari memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha;
- mengubah rezim perijinan menjadi pendaftaran;
- memberikan insentif usaha pariwisata;
- melakukan relaksasi perpajakan.
5. Penguatan sumber daya dan teknologi ekonomi kreatif, dilakukan dengan strategi:
- mengembangkan standardisasi dan sertifikasi profesi ekonomi kreatif;
- meningkatkan kemampuan kewirausahaan;
- meningkatkan inovasi;
- mengembangkan kolaborasi dan jejaring kreatif di dalam dan luar negeri.
6. Penguatan industri kreatif, dilakukan dengan strategi:
- mengembangkan sarana, prasarana industri kreatif;
- mendukung terciptanya best practice usaha kreatif;
- menguatkan koordinasi industri hulu-hilir;
- mengembangkan konten kreatif lokal;
- menguatkan ketersediaan data dan informasi.
7. Peningkatan akses pembiayaan bagi industri kreatif, dilakukan dengan strategi:
- mengembangkan skema pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif.
8. Peningkatan apresiasi dan akses pasar di dalam dan luar negeri bagi industri kreatif,
dilakukan dengan strategi:
- meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pertukaran kebudayaan;
- mendukung dan menyelenggarakan even pemasaran karya kreatif;
BAB III
47RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
- menguatkan dokumentasi, publikasi, komunikasi insan dan karya kreatif;
- meningkatkan apresiasi dan kebanggaan masyarakat terhadap karya kreatif
nasional.
9. Penguatan institusi bagi ekonomi kreatif, dilakukan dengan strategi:
- meningkatkan kualitas tata kelola industri;
- mendukung perlindungan hak kekayaan intelektual;
- mengharmonisasikan kebijakan ekonomi kreatif.
10. Peningkatan kualitas penelitian kebijakan dan kapasitas SDM Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, yang dilakukan dengan strategi:
- meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan yang tepat guna terhadap
penyusunan dan evaluasi kebijakan sector kepariwisataan dan ekonomi kreatif;
- mengembangkan standardisasi dan melaksanakan sertifikasi usaha pariwisata
dan ekonomi kreatif;
- mengembangkan standardisasi dan melaksanakan sertifikasi profesi tenaga kerja
pariwisata dan ekonomi kreatif.
11. Penguatan Reformasi Birokrasi, dilakukan dengan strategi:
- meningkatkan kualitas pelayanan publik;
- meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi;
- menyempurnakan penataan tatalaksana yang meliputi sistem, proses, dan
prosedur kerja;
- mengharmonisasikan kebijakan agar tidak tumpang tindih dan kondusif;
- menguatkan pengawasan penyelenggaraan oleh pemerintahan;
- meningkatkan rasio SDM dengan tingkat pendidikan S2 dan S3
- meningkatkan kapasitas teknis SDM pada substansi kepariwisataan dan
ekonomi kreatif;
- menata sistem manajemen SDM aparatur;
- mengembangkan pola pikir dan budaya aparatur;
- meningkatkan penataan dan penguatan organisasi.
BAB III
48RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kebijakan nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan dengan
diundangkannya UU Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, yang kemudian
diperbaharui dengan UU Nomor 26 Tahun 2007. Kebijakan tersebut ditujukan untuk
mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang semakin baik, yang oleh undang-undang
dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Namun, setelah
lebih dari 25 Tahun diberlakukannya kebijakan tersebut, kualitas tata ruang masih belum
memenuhi harapan, bahkan cenderung sebaliknya. Justru belakangan ini sedang terjadi
indikasi penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan. Pencemaran dan kerusakan
lingkungan semakin terlihat, baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan perdesaan.
Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka tidak ada
lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang menjadi produk dari
rangkaian proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang
sebagaimana diatur dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 menuntut proses perencanaan tata
ruang harus diselenggarakan dengan baik agar penyimpangan pemanfaatan ruang bukan
disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah. Guna membantu
mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah, maka Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) atau Strategic Environmental Assessment (SEA) menjadi salah satu
pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir (framework of thingking) perencanaan
tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup.
KLHS adalah sebuah bentuk tindakan strategik dalam menuntun, mengarahkan, dan
menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutan
dipertimbangkan secara inherent dalam kebijakan, rencana dan program (KRP). Posisinya
berada pada relung pengambilan keputusan. Akibat tidak ada mekanisme baku dalam
siklus dan pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang, maka manfaat KLHS
bersifat khusus bagi masing-masing hirarki rencana tata ruang wilayah (RTRW). KLHS
bisa menentukan substansi RTRW, dapat memperkaya proses penyusunan dan evaluasi
keputusan, bisa dimanfaatkan sebagai instrumen metodologis pelengkap (komplementer)
atau tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW atau kombinasi dari beberapa atau
semua fungsi-fungsi diatas.
BAB III
49RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan
efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau
instrumen pengelolaan lingkungan lainnya, menciptakan tata pengaturan yang lebih baik
melalui pembangunan keterlibatan para pemangku kepentingan yang strategis dan
partisipatif, kerjasama lintas batas wilayah administrasi, serta memperkuat pendekatan
kesatuan ekosistem dalam satuan wilayah.
Sifat pengaruh KLHS dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu KLHS yang bersifat
instrumental, transformatif, dan substantif. Tipologi ini membantu membedakan pengaruh
yang diharapkan dari tiap jenis KLHS terhadap berbagai ragam RTRW, termasuk bentuk
aplikasinya, baik dari sudut langkah-langkah prosedural maupun teknik dan
metodologinya. Macam-macam aplikasi KLHS:
1. KLHS Sektor
2. KLHS Tata Ruang
3. KLHS Rencana Pembangunan Nasional (RPJM, RPJPN)
4. KLHS Rencana Pembangunan Daerah (RPJPD, RPJMD)
5. KLHS Regional (DAS, Kawasan Ekonomi Khusus)
6. KLHS Program Pengembangan Kota
7. KLHS Pengelolaan Sumber Daya Alam (Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kota,
Pulau)
8. KLHS untuk Kebijakan, Rencana dan Program Pembangunan Lainnya
Beberapa manfaat dari KLHS adalah: merupakan instrumen proaktif dan sarana
pendukung pengambilan keputusan; mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang-
peluang baru melalui pengkajian sistematis dan cermat atas opsi pembangunan yang
tersedia; mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih sistematis pada jenjang
pengambilan keputusan yang lebih tinggi; mencegah kesalahan investasi dengan berkat
teridentifikasinya peluang pembangunan yang tidak berkelanjutan sejak dini; Tata
pengaturan (governance) yang lebih baik berkat keterlibatan para pihak (stakeholders)
dalam proses pengambilan keputusan melalui proses konsultasi dan partisipasi; melindungi
asset-asset sumber daya alam dan lingkungan hidup guna menjamin berlangsungnya
BAB III
50RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
pembangunan; Memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk mencegah konflik, berbagi
pemanfaatan sumber daya alam dan menangani masalah komulatif dampak lingkungan.
Hingga saat ini Aceh belum mempunyai KLHS, sehingga hal ini akan menyulitkan
dalam upaya pengembangan kebudayaan dan pariwisata. Seperti yang diamanatkan UU
Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa
pemerintah wajib membuat KLHS untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan
satu kebijakan, rencana dan atau program. Disisi lain pemerintah daerah berkewajiban
melaksanakan KLHS sebagai evaluasi rencana pembangunan dan RTRW.
Dengan adanya KLHS diharapakan Aceh dapat menerapkan dalam perencanaan
pembangunan Aceh, dimana seluruh pembangunan harus dilaksanakan berdasarkan
RTRW yang berbasis wisata bernuansa Islami.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya memiliki beberapa kendala yang bersifat tantangan yang berdampak langsung
pada upaya pencapaian keberhasilan kinerja bidang kebudayaan dan pariwisata di daerah.
Seluruh kendala tersebut menjadi isu-isu strategis bidang kebudayaan dan pariwisata yang
memerlukan perhatian dan prioritas penanganan melalui berbagai kebijakan dan strategi
pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata.
A. Isu-isu strategis Bidang Kebudayaan meliputi:
1. Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi
bidang kebudayaan antara provinsi dan kabupaten/kota
Dalam rangka memelihara dan memperkuat nilai-nilai seni budaya Aceh serta
memberdayakan kekayaan dan keberagaman seni budaya, perlu dirancang
perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan bidang kebudayaan secara
professional dan proporsional dengan memberdayakan seluruh stakeholder di daerah
dan berpedoman pada Qanun Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Aceh (RIPPDA).
BAB III
51RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
2. Perilaku budaya masyarakat Aceh belum sepenuhnya sesuai dengan nilai, adat
istiadat dan budaya Aceh yang bersifat Islami
Kemajuan bidang teknologi, komunikasi, informasi, transportasi serta
globalisasi telah memberi pengaruh budaya luar (westernisasi) yang begitu besar
dalam kehidupan masyarakat Aceh. Kesadaran dan ketahanan masyarakat terhadap
pengaruh budaya luar yang dapat merubah perilaku dan gaya hidup masyarakat Aceh
perlu terus ditingkatkan melalui penguatan dan peningkatan kebanggaan dan rasa
cinta terhadap budaya Aceh.
3. Masih lemahnya perhatian Pemerintah dan masyarakat dalam pelestarian
khazanah seni tradisional dan sastra budaya serta patenisasi seni budaya Aceh
Masih kurangnya perhatian dan keseriusan berbagai pihak terkait dalam
melakukan upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan kekayaan dan
keberagaman warisan budaya dan sejarah masa lalu (cultural heritage), budaya benda
(tangible), maupun budaya tak benda (intangible). Perhatian serius dari Pemerintah
dan para pelaku budaya, seperti seniman, sastrawan, sejarawan, dll perlu dilakukan
dalam rangka mendukung penguatan, pengembangan dan pelestarian khazanah seni
tradisional dan sastra budaya serta patenisasi seni budaya Aceh.
4. Masih lemahnya penataan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pendataan situs dan
cagar budaya Aceh, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi
Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap upaya
perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan situs-situs dan cagar budaya yang
memiliki nilai-nilai sejarah/budaya dan arkeologis telah berdampak pada kerusakan
dan kehancuran. Diperlukan peran Pemerintah untuk mendorong keseriusan dan
keterlibatan masyarakat dalam melakukan upaya perlindungan dan pelestarian cagar
budaya dari berbagai kerusakan dan kehancuran serta pemanfaatan warisan
peninggalan sejarah Aceh yang bertujuan sebagai media penelitian, edukasi dan
wisata bagi masyarakat.
BAB III
52RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
5. Belum maksimalnya pemanfaatan aset budaya secara optimal bagi aktifitas
pagelaran budaya dan kesenian
Keberadaan Taman Seni dan Budaya Aceh, Taman Sulthanah Safiatuddin,
Museum Aceh dan Museum Tsunami Aceh sangat penting dan strategis sebagai
media pengumpulan, penyimpanan, pagelaran, pameran dan atraksi seni budaya
daerah belum dimanfaatkan secara maksimal, baik oleh Pemerintah maupun
masyarakat dalam berbagai penyelenggaraan even seni dan budaya. Partisipasi,
kreatifitas dan peran seniman Aceh perlu ditingkatkan dalam memberdayakan Taman
Seni dan Budaya Aceh, Taman Sulthanah Safiatuddin, Museum Aceh dan Museum
Tsunami Aceh sebagai media kreatifitas dan pagelaran atraksi seni budaya Aceh.
6. Masih rendahnya SDM dalam pengelolaan peninggalan sejarah kepurbakalaan
dan budaya lokal
Perlu dilakukan pengembangan kapasitas dan SDM yang berkualitas di bidang
kebudayaan dalam rangka mendukung peningkatan pengelolaan dan pengembangan
warisan peningggalan sejarah dan budaya Aceh sebagai media pembelajaran dan
pendidikan bagi generasi muda Aceh akan datang.
7. Masih rendahnya minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Aceh
Museum memiliki peranan sangat penting dalam rangka mempelajari sejarah
dan peradaban kehidupan masyarakat pada masa lalu. Melalui museum diharapkan
dapat membangun rasa cinta dan rasa memiliki terhadap warisan peninggalan
sejarah/budaya Aceh yang direfleksikan melalui kesadaran dan semangat untuk
mengunjungi museum sesuai dengan Program Pemerintah melalui ”Visit Museum”
dan ”Museum Di Hatiku”.
B. Isu-isu strategis Bidang Pariwisata meliputi:
1. Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi
bidang pariwisata antara provinsi dan kabupaten/kota
Dalam rangka memajukan dan mempromosikan pariwisata daerah, perlu
dirancang perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan bidang pariwisata secara
profesional dan proporsional dengan memberdayakan seluruh stakeholder di daerah
BAB III
53RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
dan berpedoman pada Qanun Aceh tentang Kepariwisataan Aceh dan Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Aceh (RIPPDA).
2. Masih belum optimalnya pembangunan dan pengembangan kawasan
wisata/objek di setiap kabupaten/kota
Aceh memiliki potensi dan keberagaman objek wisata budaya dan alam yang
bersifat unik dan menarik yang tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota. Namun
keberadaan objek wisata tersebut belum sepenuhnya didukung dengan berbagai
sarana dan prasarana pendukung menuju/dari DTW, sehingga telah mengurangi minat
wisatawan untuk berkunjung dan menjelajahi pesona wisata Aceh. Pembangunan
sarana dan prasarana pendukung menuju/dari DTW sesuai dengan harapan dan
kebutuhan wisatawan sangat penting dan strategis dalam rangka menarik minat
wisatawan untuk berkunjung ke berbagai daerah tujuan wisata yang pada akhirnya
akan berdampak pada upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, penciptaan
lapangan/usaha baru bagi masyarakat dan pengentasan kemiskinan di daerah.
3. Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana
pariwisata
Berbagai sarana dan prasarana pendukung pariwisata di daerah berada dalam
kondisi rusak dan belum berfungsi maksimal dalam rangka memberikan kenyamanan
dan pelayanan maksimal kepada wisatawan. Masyarakat sebagai tuan rumah dan
pelaku pariwisata diharapkan dapat berperan dalam upaya pemeliharaan sarana dan
prasarana pendukung pariwisata yang telah dibangun, sekaligus memberi pelayanan
maksimal kepada wisatawan sesuai dengan prinsip-prinsip Sapta Pesona.
4. Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sektor pariwisata
Masih terjadinya perbedaan persepsi dan miskomunikasi tentang peran penting
industri pariwisata dalam kehidupan masyarakat telah berdampak pada kemajuan
industri pariwisata di daerah. Penyamaan persepsi dan komitmen bersama untuk
memajukan pariwisata Aceh melalui prinsip “pro syariah, pro job, pro growth, pro
poor dan pro lingkungan” sangat penting. Melalui prinsip tersebut, pengembangan
pariwisata Aceh akan memiliki arah dan sasaran sesuai harapan kita semua serta
memberi dampak positif dalam memelihara dan melestarikan kekayaan seni budaya
Aceh yang bersifat Islami, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan
BAB III
54RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
ekonomi daerah yang dimanifestasikan melalui peningkatan kunjungan wisatawan
nusantara dan mancanegara ke Aceh dan dampak ekonomi lainnya (economic
benefits) dari kunjungan tersebut.
Kegiatan sosialisasi melalui kegiatan seminar, workshop, rakor/raker, FGD,
pelatihan, dll. dengan tema “memajukan industri pariwisata melalui prinsip-prinsip
dan nilai-nilai Dinul Islam” juga dianggap penting dan strategis dalam rangka
menyatukan visi dan misi serta langkah bersama dalam memajukan pariwisata
daerah.
5. Masih kurangnya promosi kepariwisataan, baik di tingkat regional, nasional
maupun internasional
Kegiatan promosi dan pemasaran berbagai objek dan daya tarik wisata Aceh
sangat diperlukan dalam rangka memperkenalkan potensi wisata budaya dan wisata
alam Aceh yang bersifat unik dan menarik, baik di dalam negeri, maupun di luar
negeri dengan melibatkan semua pihak yang bergerak di kegiatan promosi dan
pemasaran wisata.
Melalui kegiatan promosi dan pemasaran objek dan daya tarik wisata
diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Aceh. Kegiatan
promosi dan pemasaran objek dan daya tarik wisata dapat dilakukan dengan berbagai
media, baik melalui keikutsertaan pada berbagai event-event pemasaran pariwisata,
ekspo pariwisata, maupun melalui media “talk show” atau “farm trip” dengan
melibatkan para wartawan dalam atau luar negeri. Promosi dan pemasaran wisata
juga perlu dilakukan melalui pendekatan semua pihak, seperti coordinating based
marketing, society based marketing dan IT based marketing.
6. Belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
(Information and Communication Technologi/ICT) sebagai sarana pemasaran
dan promosi pariwisata
Dampak globalisasi akibat kemajuan teknologi dan komunikasi telah menuntut
para pelaku dunia usaha pariwisata untuk mampu bersaing melalui kesiapan di bidang
teknologi dan komunikasi. Para pelaku harus memiliki kapasitas dan SDM yang baik
dalam rangka menarik wisatawan melalui pemanfaatan teknologi dan komunikasi
BAB III
55RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
secara maksimal. Melalui penguasaan teknologi dan informasi diharapkan informasi
potensi pariwisata Aceh akan tersebar secara luas ke seluruh pelosok nusantara dan
mancanegara.
7. Masih lemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang
kepariwisataan, khususnya dalam usaha pelayanan dan pengelolaan pariwisata
Pemenuhan standar dalam usaha pelayanan dan pengelolaan industri pariwisata,
seperti perhotelan, biro perjalanan wisata, pramuwisata, restoran, dll perlu dibenahi
sesuai dengan harapan dan kebutuhan wisatawan menuju pengelolaan pariwisata
secara profesional. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia yang berkualitas
dan professional sangat diperlukan dalam rangka menghadapi persaingan global di
industri pariwisata.
8. Belum optimalnya kemitraan dan kerjasama antara pemerintah dan swasta
termasuk masyarakat (public, private, partnership)
Kemitraan dan kerjasama antara pemerintah provinsi dan pemerintah kab/kota,
antara Pemerintah, swasta (industri pariwisata) dan masyarakat sangat diperlukan
dalam rangka mendorong pencapaian tujuan pembangunan kepariwisataan. Sektor
publik atau pemerintah berperan dalam menyediakan infrastruktur dan regulasi yang
dapat mendorong swasta dan masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan
kepariwisataan di Aceh. Pengembangan pola-pola kemitraan dan kerjasama yang
efektif dan efisien dalam upaya mendukung pembangunan kepariwisataan Aceh perlu
terus dikembangkan dan ditingkatkan.
9. Masih rendahnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada sektor
wisata
Isu-isu negatif yang berkembang dalam masyarakat tentang pelaksanaan syariat
Islam di Aceh telah berdampak pada kesalahpahaman atau “misunderstanding”
tentang pelaksanaan syariat Islam yang sebenarnya. Kesalahpahaman ini juga telah
berdampak pada minat para investor untuk melakukan kegiatan investasi di Aceh.
Upaya-upaya strategis dalam rangka meyakinkan para investor untuk melakukan
kegiatan investasi di Aceh perlu didorong dengan melibatkan semua pihak, sekaligus
BAB III
56RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
memberikan berbagai kemudahan dan insentif kepada investor untuk bersedia
melakukan kegiatan investasi di Aceh dengan penuh keyakinan dan percaya diri.
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201757
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai pada akhir
periode perencanaan pembangunan di Aceh. Visi yang baik harus realistis dan dapat diukur
untuk mengetahui tingkat kemandirian, kemajuan, keadilan, kemakmuran dan keberhasilan
yang ingin dicapai. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang memiliki tugas pokok
dan fungsi dalam pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata perlu memiliki sebuah
visi yang jelas menuju kemandirian, kemajuan, keadilan, kemakmuran dan keberhasilan di
bidang kebudayaan dan pariwisata. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dalam upaya mendukung pencapaian
keberhasilan Visi Pemerintah Aceh Tahun 2012-2017, yaitu “Aceh yang bermartabat,
sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU Helsinki”.
Dengan demikian, Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2012-2017 adalah:
“ACEH DESTINASI WISATA SYARIAH UNGGULAN DI ASIA TENGGARA 2017”.
Penjelasan dari Visi tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Wisata Syariah adalah daerah tujuan wisata dengan objek dan daya tarik wisata yang
bersifat islami dan wisatawan yang berkunjung memiliki tujuan untuk bertaqwa
melalui kegiatan ibadah dan ziarah.
2. Unggulan adalah salah satu destinasi yang memiliki objek dan daya tarik wisata yang
bersifat islami, khas dan unik di Asia Tenggara. Unggulan adalah memiliki jumlah
pengunjung yang relative besar di Asia Tenggara. Unggulan dapat dilihat dari 2
pendekatan: Kuantitatif dan Kualitatif. Kuantitatif adalah jumlah wisatawan syariah
yang berkunjung. Kualitatif adalah tingkat persepsi dan daya tarik masyarakat
internasional/regional/nasional terhadap Aceh sebagai branding wisata syariah.
3. Asia Tenggara adalah target/pasar kunjungan wisatawan syariah ke Aceh.
4. 2017 adalah batas waktu untuk mencapai visi
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201758
4.2. Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
Misi adalah cara atau strategi untuk mewujudkan Visi melalui langkah-langkah
strategis yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi. Untuk mewujudkan visi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2012-2017, maka misi yang akan dilakukan adalah:
1. Melakukan upaya pemeliharaan dan penguatan nilai-nilai budaya menuju penerapan
Dinul Islam di Aceh
2. Melestarikan, mendayagunakan dan memanfaatkan warisan budaya, nilai-nilai
syariah dan kawasan wisata alam unggulan
3. Membangun jiwa kewirausahaan, kompetensi dan kerjasama terpadu antar pelaku
budaya dan usaha pariwisata
4. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pengembangan budaya dan pariwisata
5. Menyelenggarakan dan berpatisipasi dalam berbagai event, serta mempromosikan
kegiatan kebudayaan dan pariwisata
4.3 Tujuan Jangka Menengah Disbudpar Aceh
Berdasarkan atas visi dan misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-
2017 di atas, maka dirumuskan tujuan sebagai beikut:
T.1. Terpelihara dan teramalkannya nilai-nilai budaya dan dinul Islam dalam
kehidupan masyarakat
T.2. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya
pelestarian, perlindungan, pendayagunaan dan pemanfaatan warisan budaya, nilai-
nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan
T.3. Tersedia dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, terjalinnya kerjasama
para pemangku kepentingan, serta terbangunnya jiwa kewirausahaan bidang
kebudayaan dan pariwisata
T.4. Terbangunnya kesadaran, kepedulian dan rasa memiliki masyarakat lingkungan
situs budaya, budayawan dan seniman, komunitas dan tokoh adat, pelaku industri
pariwisata dan masyarakat lingkungan objek wisata
T.5. Terselenggara dan ikut serta pada berbagai event, serta promosi potensi budaya
dan kepariwisataan
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201759
4.4 Sasaran Jangka Menengah Disbudpar Aceh
Berdasarkan atas tujuan di atas, maka sasaran strategis Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 adalah:
1. Untuk mencapai tujuan pada T1, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
T.1.S.1 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan
lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat
T.1.S.2 Meningkatnya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat,
hukum adat dan syariah
T.1.S.3 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter
dan pekerti bangsa bagi masyarakat
T.1.S.4 Meningkatnya informasi tentang potensi budaya baik di dalam maupun
luar negeri
2. Untuk mencapai tujuan pada T2, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
T.2.S.1 Lestari dan terlindunginya warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan
wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa,
dan kepariwisataan
T.3.S.2 Berdayaguna dan termanfaatkannya warisan budaya, nilai-nilai syariah,
kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas
bangsa, dan kepariwisataan
T.2.S.3 Tergali, berkembang, dan termanfaatkannya potensi seni budaya
tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa, dan
kepariwisataan
T.2.S.4 Terinventarisasi, lestari, dan menguatnya khasanah bahasa-bahasa daerah
yang merupakan kekayaaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana
pendidikan, penelitian, dan kepariwisataan
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201760
3. Untuk mencapai tujuan pada T3, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
T.3.S.1 Meningkatnya kualitas, profesionalitas dan produktivitas sumber daya
manusia dan para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan
pariwisata
T.3.S.2 Meningkatnya jalinan kerjasama dan sinergisitas antar para pemangku
kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
T.3.S.3 Terbangunnya jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang
kebudayaan dan pariwisata
T.3.S.4 Terlaksananya standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan
pariwisata
4. Untuk mencapai tujuan pada T4, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
T.4.S.1 Terciptanya koordinasi, komunikasi dan pemantapan kerjasama lintas
sektoral dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
T.4.S.2 Terlaksananya pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang
proporsional dan professional yang berkelanjutan guna peningkatan
kunjungan wisata
T.4.S.3 Meningkatnya peluang kerja, kualitas produk, pemasaran dan
kesejahteraan para stakeholder dan kebudayaan dan pariwisata
5. Untuk mencapai tujuan pada T5, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
T.5.S.1 Tumbuhnya citra positif wisatawan terhadap Aceh sebagai daerah tujuan
wisata syariah berbasis budaya dan alam unggulan
T.5.S.2 Terciptanya daya tarik budaya dan pariwisata dalam rangka peningkatan
jumlah kunjungan wisatawan dan investor
T.5.S.3 Terciptanya kerjasama antar lembaga budaya, partisipasi pelaku industri
pariwisata dan pemangku kepentingan dan partisipasi pada event-event
budaya dan pariwisata lainnya dalam dan luar negeri
T.5.S.4 Terselenggaranya event-event budaya dan pariwisata dalam dan luar
negeri, serta promosi melalui media cetak, media elektronik, media
internet dan media outdoor (luar ruang)
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201761
4.5 Strategi dan Kebijakan Disbudpar Aceh
4.5.1. Strategi dan Kebijakan MISI 1.
Strategi:
1. Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul
Islam dalam masyarakat
2. Peningkatan pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum adat
dan syariah
3. Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti
bagi masyarakat
4. Memanfaatkan teknologi informasi dalam memberikan informasi potensi budaya
Kebijakan:
1. Melakukan upaya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan
Dinul Islam dalam masyarakat
2. Melakukan upaya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum
adat dan syariah melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan
3. Melakukan upaya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan
pekerti bangsa bagi masyarakat melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan
4. Melaksanakan promosi budaya dengan memanfaatkan teknologi informasi
4.3.2. Strategi dan Kebijakan MISI 2.
Strategi:
1. Peningkatan pelestarian dan perlindungan warisan budaya, nilai-nilai syariah,
kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan
kepariwisataan
2. Pendayagunaan dan pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata
unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201762
3. Menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi seni budaya tradisional
sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
4. Pelestarian dan penguatan khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaan
budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa
dan kepariwisataan
Kebijakan :
1. Melakukan upaya pelestarian dan perlindungan warisan budaya, nilai-nilai syariah,
kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan
kepariwisataan
2. Melakukan upaya pemanfaatan warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata
unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
3. Melakukan upaya penggalian, mengembangkan dan memanfaatkan potensi seni
budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dan
kepariwisataan
4. Melakukan upaya pelestarian dan penguatan khasanah bahasa-bahasa daerah yang
merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan,
penelitian, identitas bangsa dan kepariwisataan
4.3.3. Strategi dan Kebijakan MISI 3.
Strategi:
1. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia bidang kebudayaan dan pariwisata
2. Peningkatan kerja sama antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan
pariwisata
3. Membangun jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan
pariwisata
4. Melakukan standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
Kebijakan:
1. Pengembangan sumber daya manusia bidang kebudayaan dan pariwisata
2. Melakukan upaya peningkatan jalinan kerjasama dan sinergisitas antar para
pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201763
3. Melakukan upaya pengembangan sumber daya manusia yang mempunyai jiwa
kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata
4. Penerapan standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata
4.3.4. Strategi dan Kebijakan MISI 4.
Strategi:
1. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dalam memajukan
kebudayaan dan pariwisata
2. Peningkatan basis data dan informasi kebudayaan dan pariwisata
3. Pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan
4. Menerapkan perencanaan dan pengendalian profesional dan berkelanjutan
5. Membuka peluang kerja dan memberdayakan masyarakat disekitar kawasan wisata
6. Mengembangkan ekonomi kreatif dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata
7. Mengembangkan pemasaran secara berkelanjutan dalam memasarkan pariwisata
Kebijakan:
1. Pemantapan koordinasi dan kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat atau
pemangku kepentingan dalam pembangunan kepariwisataan melalui rapat koordinasi
2. Melakukan pendataan potensi kebudayaan dan pariwisata
3. Membangun dan memperbaiki prasarana dan sarana pariwisata termasuk fasilitas
pendukung
4. Peningkatan efektifitas pengelolaan destinasi pariwisata melalui peningkatan
koordinasi dan keterpaduan pembangunan pariwisata
5. Melaksanakan perencanaan dan pengendalian secara profesional dan berkelanjutan
6. Memberdayakan masyarakat disekitar kawasan wisata
7. Melakukan pembinaan dan pelatihan bagi pengrajin untuk meningkatkan kualitas
produk cinderamata dan souvenir
8. Memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan pariwisata
BAB IV
RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-201764
4.3.5. Strategi dan Kebijakan MISI 5.
Strategi:
1. Meningkatkan promosi pariwisata Aceh melalui media pemasaran dan pengiklanan
yang kreatif dan efektif
2. Mengembangkan daya tarik wisata sesuai potensi daerah
3. Peningkatan kerjasama dengan semua stakeholder dalam memajukan pariwisata
4. Peningkatan dan ikut serta pada event-event pariwisata dan kebudayaan di dalam dan
luar negeri
Kebijakan :
1. Pengembangan pemasaran pariwisata secara berkelanjutan
2. Penataan daya tarik wisata alam, wisata budaya dan wisata minat khusus
3. Melaksanakan kerjasama dengan semua stakeholder dalam memajukan pariwisata
4. Melaksanakan dan ikut serta pada event-event pariwisata dan budaya di dalam dan
luar negeri
BAB V
65RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
untuk tahun 2012–2017 disajikan dalam Tabel 5.1. Beberapa program/kegiatan bidang
kebudayaan dan pariwisata akan dilaksanakan mulai Tahun Anggaran 2013. Secara keseluruhan
terdapat 4 Program dan 19 Kegiatan pada Program/kegiatan pada setiap SKPA, 8 Program dan
55 kegiatan pada Program/kegiatan Spesifik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang akan
dilaksanakan selama 5 tahun ke depan mulai dari Tahun 2013-2017.
BAB VI
66RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPA YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMA
Indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJM Aceh untuk Tahun 2012-2017 disajikan dalam Tabel 6.1. Pada tabel tersebut
disampaikan indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam 5 (lima) tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJM Aceh
Tahun 2012-2017.
BAB VII
67RENCANA STRATEGIS Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
BAB VII
PENUTUP
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Aceh
(SKPA) berkewajiban menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh sesuai dengan amanah PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan PERATURAN PEMERINTAH Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dengan
berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh tahun 2012-
2017.
Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai dokumen perencanaan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk Periode 5 (lima) tahun mencakup materi Visi,
Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan yang
bersifat indikatif sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh Tahun
2012-2017 dan Visi/Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode Tahun 2012–2017.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017
ini disusun dengan melibatkan seluruh unsur terkait, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan
penjabaran secara teknis operasional setiap tahunnya melalui dokumen Rencana Kerja (RENJA)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai upaya yang berkesinambungan dalam kurun
waktu lima tahun ke depan.
Dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan Rencana Strategis Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017 secara optimal, diperlukan kerjasama dan
koordinasi dari berbagai pihak di lingkungan internal dan eksternal Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh, baik di tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, Pemerintah
Kabupaten/Kota, maupun para pelaku pariwisata/budaya akademisi dan para tokoh masyarakat
lainnya.
Keterpaduan, kerjasama, keterbukaan, komitmen dan etos kerja seluruh personil dan
satuan kerja di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga sangat diperlukan dalam
rangka menghasilkan upaya yang sinergis dalam mengaktualisasikan Rencana Strategis Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Tahun 2012-2017.
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 20121 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I KEBUDYAAN
Jumlah grup kesenian (buah) 34% 970 930 940 950 1115 970 930 940 950 1115 100 100 100 100 100
Jumlah gedung (buah) 100% 6 6 7 7 10 6 6 7 7 10 100 100 100 100 100
Jumlah penyelenggaraanfestival seni dan budaya (kali)
75% 13 14 10 10 12 13 14 10 10 12 100 100 100 100 100
Jumlah saranapenyelenggaraan seni danbudaya (buah)
30% 6 6 7 7 10 6 6 7 7 10 100 100 100 100 100
Jumlah Benda, Situs danKawasan Cagar Budaya yangdilestarikan (paket)
54 54 54 54 54 15 9 11 10 18 27.78 16.67 20.37 18.52 33.33
II PARIWISATA
Kunjungan wisata
- Wisata Nusantara 816,593 939,082 1,079,944 1,241,936 1,428,227 710,081 712,630 720,079 959,546 1,026,800 86.96 75.89 66.68 77.26 71.89
Tabel 2.1Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
No Indikator Kinerja Sesuai Tugasdan Fungsi SKPA
TargetSPM
TargetIKK
TargetIndikatorLainnya
Target Renstra SKPA Tahun Ke - Realisasi Capaian Tahun Ke - Rasio Capaian Pada Tahun Ke -
Tabel. 2.1. - Hal : 1 /1DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
- Wisata Nusantara 816,593 939,082 1,079,944 1,241,936 1,428,227 710,081 712,630 720,079 959,546 1,026,800 86.96 75.89 66.68 77.26 71.89
- Wisata Mancanegara 19,874 22,855 26,284 30,226 34,760 17,282 18,589 20,648 28,053 28,993 86.96 81.33 78.56 92.81 83.41
Kontribusi sektor pariwisata
- Wisatawan Nusantara 2,449,779,450,000 2,817,246,367,500 3,239,833,322,625 3,725,808,321,019 4,284,679,569,172 2,130,243,000,000 2,137,890,000,000 2,160,237,000,000 2,878,638,000,000 3,080,400,000,000 86.96 75.89 66.68 77.26 71.89
- Wisatawan Mancanegara 79,497,200,000 91,421,780,000 105,135,047,000 120,905,304,050 139,041,099,658 69,128,000,000 74,356,000,000 82,592,000,000 112,212,000,000 115,972,000,000 86.96 81.33 78.56 92.81 83.41
Jumlah Objek Pariwisata yangdikembangkan
16 28 30 16 8 10 28 30 17 30 62.5 100 100 106.3 375
Jumlah Restoran, RumahMakan dan Café
857 713 780 1053 1100 779 648 709 957 1001 90.9 90.88 90.9 90.88 91
Jumlah Hotel Bintang dan NonBintang
197 222 1594 348 338 179 202 1449 316 307 90.86 90.99 90.9 90.8 90.83
Jumlah Biro PerjalananWisata/Travel
69 83 121 130 182 63 75 110 118 165 91.3 90.36 90.91 90.77 90.66
BANDA ACEH, 13 JANUARI 2014KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.PdPembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
Tabel. 2.1. - Hal : 1 /1DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 1 2 3 4 5 1 2
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
BELANJA DISBUDPAR 57,572,729,300 68,069,412,000 62,266,220,305 48,741,281,247 73,651,651,338 36,025,246,157 50,684,657,396 59,691,900,409 45,803,066,349 68,931,361,066 62.57 74.46 95.87 93.97 93.59
BELANJA TIDAK LANGSUNG 13,353,600,653 19,441,080,000 18,610,414,095 18,407,134,298 19,554,082,761 11,828,677,403 16,969,896,550 17,572,832,048 17,845,906,708 18,336,563,347 88.58 87.29 94.42 96.95 93.77
Belanja Pegawai 13,353,600,653 19,441,080,000 18,610,414,095 18,407,134,298 19,554,082,761 11,828,677,403 16,969,896,550 17,572,832,048 17,845,906,708 18,336,563,347 88.58 87.29 94.42 96.95 93.77
BELANJA LANGSUNG 44,219,128,647 48,628,332,000 43,655,806,210 30,334,146,949 54,097,568,577 24,196,568,754 33,714,760,846 42,119,068,361 27,957,159,641 50,594,797,719 54.72 69.33 96.48 92.16 93.53
Belanja Pegawai 2,325,109,300 2,414,400,000 2,632,001,000 2,351,680,000 6,923,711,000 1,870,384,000 2,242,217,000 2,491,496,000 2,293,368,000 6,595,316,900 80.44 92.87 94.66 97.52 95.26
Belanja Barang dan Jasa 14,206,279,572 19,864,901,273 11,496,490,937 17,859,161,594 34,491,402,293 11,387,618,212 16,778,892,990 10,940,800,737 16,637,681,841 32,194,314,819 80.16 84.47 95.17 93.16 93.34
Belanja Modal 27,687,739,775 26,349,030,727 29,527,314,273 10,123,305,355 12,682,455,284 10,938,566,542 14,693,650,856 28,686,771,624 9,026,109,800 11,805,166,000 39.51 55.77 97.15 89.16 93.08
Rata - Rata Pertumbuhan
1
Tabel 2.2Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
UraianAnggaran pada Tahun Ke - Realisasi Anggaran pada Tahun Ke - Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke -
Tabel. 2.2. - Hal : 1 /1DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Belanja Modal 27,687,739,775 26,349,030,727 29,527,314,273 10,123,305,355 12,682,455,284 10,938,566,542 14,693,650,856 28,686,771,624 9,026,109,800 11,805,166,000 39.51 55.77 97.15 89.16 93.08
BANDA ACEH, 13 JANUARI 2014KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.PdPembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
Tabel. 2.2. - Hal : 1 /1DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 9
1 Terpelihara dan teramalkannya nilai-nilaibudaya dan dinul Islam dalam kehiduapanmasyarakat
1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya,kearifan lokal dan dinul Islam dalam masyarakat
1. Terlaksananya event budaya daerah (PKA VI dan VII) 1 event 1 event
2. Terlaksananya pengkajian nilai-nilai tradisional masyarakat Aceh 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg
3. Adanya pemahaman umum tentang etika, adat dan budaya dalammasyarakat
1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
4. Terlaksananya kegiatan Dialog Budaya dan Debat Budaya 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang
2. Meningkatnya pemahaman tentang hak-hak tradisionalmasyarakat adat, hukum adat dan syariah
1. Terlaksananya pelatihan upacara adat 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang
2. Terlaksananya pelatihan dan lomba desain seni ukir Aceh 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang
3. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya,karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat
1. Terlaksananya Lomba dalam rangka penghargaan Karya Sastra 250 orang 250 orang 250 orang 250 orang 250 orang
2. Terlaksananya kegiatan panggung sastra remaja (musikalisasi puisi) 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang
3. Tersedianya cetak buku hasil pemenang lomba penulisan karyasastra
300 buah 300 buah 300 buah 300 buah 300 buah
3
Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
Tabel 4.1. - Hal. 1 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
2. Terlaksananya kegiatan panggung sastra remaja (musikalisasi puisi) 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang
3. Tersedianya cetak buku hasil pemenang lomba penulisan karyasastra
300 buah 300 buah 300 buah 300 buah 300 buah
4. Berkembangnya bahasa daerah 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang 230 orang
4. Meningkatnya informasi tentang potensi budaya baik di dalammaupun luar negeri
1. Tereksposenya Museum Melalui Media Elektronik 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
2. Terlaksananya Pameran bersama Museum Se-Sumatera di MuseumAceh
1 kali
3. Terselenggarannya Museum Masuk Sekolah 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
4. Terlaksananya Kegiatan seminar, Lomba dan Festivalpermuseuman
1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
5. Terwujudnya Partisipasi pada kegiatan pagelaran adat dan budaya 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
6. Tersebarnya informasi budaya 5 media 5 media 5 media 5 media 5 media
Tabel 4.1. - Hal. 1 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
2 Meningkatnya kesadaran dan pemahamanmasyarakat tentang pentingnya pelestarian,perlindungan, pendayagunaan danpemanfaatan warisan budaya, nilai-nilaisyariah dan kawasan wisata alam unggulan
1. Lestari dan terlindunginya warisan budaya, nilai-nilai syariah,kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian,identitas bangsa dan kapariwisataan
1. Terkumpulnya benda yang bernilai sejarah sebagai koleksi museum 200 buah 200 buah 200 buah 200 buah 200 buah
2. Terlaksananya kajian kearifan lokal pada setiap etnis di Aceh danJelajah Budaya
2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg
3. Terlaksananya sosialisasi nilai-nilai budaya Aceh 70 orang 70 orang 70 orang 70 orang 70 orang
4. Terlaksananya sosialisasi, perlombaan dan workshop/seminarmasakan tradisional Aceh
150 orang 150 orang 150 orang 150 orang 150 orang
5. Terlaksananya sosialisasi, perlombaan danworkshop/seminartentang permainan rakyat tradisional
500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
6. Terpeliharanya situs peninggalan cagar budaya 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang
7. Tersosialisasinya sistem pengelolaan museum 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
8. Terlaksananya seminar pengelolaan peninggalan bawah air 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
9. Terlaksananya sosialisasi situs cagar budaya 50 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang
10. Tersedianya sarana/prasarana museum di kab/kota 2 museum 2 museum 2 museum 2 museum 2 museum
Tabel 4.1. - Hal. 2 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
10. Tersedianya sarana/prasarana museum di kab/kota 2 museum 2 museum 2 museum 2 museum 2 museum
11. Terpeliharanya dan terehabnya sarana dan prasarana di TamanSultanah Shafiatuddin
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
12. Terlaksananya registrasi, dokumentasi dan data Objek peninggalansejarah dan kepurbakalaan
20 situs 22 situs 30 situs 35 situs 40 situs
13. Terselenggaranya seminar dan sarasehan seni tari dan musik se-Aceh
80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang
14. Terlaksananya pengembangan kesenian dan dan budaya daerah 4 keg 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg
15. Terselenggaranya sosialisasi pengelolaan taman SulthanahShafiatuddin
30 orang 35 orang 40 orang 45 orang 50 orang
16. Meningkatanya manajemen pengelolaan taman SulthanahShafiatuddin melalui Comparative Study
40 orang 45 orang 50 orang 55 orang 60 orang
17. Terlindunginya kesenian secara hukum/ Patenisasi Kesenian 100 orang 110 orang 120 orang 130 orang 140 orang
18. Terlestarinya Kesenian Daerah 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang
19. Terlaksananya survey pendataan budaya daerah 8 etnis
20. Tersedianya cetak buku budaya daerah 8 etnis 200 buah
21. Tersedianya alat alat kesenian 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis
Tabel 4.1. - Hal. 2 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
2. Berdayaguna dan termanfaatkannya warisan budaya, nilai-nilaisyariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan,penelitian, identitas bangsa dan kapariwisataan
1. Tercetaknya buku-buku bacaan sejarah terutama yangberhubungan dengan sejarah aceh
500 buku 500 buku 500 buku 500 buku 500 buku
2. Bertambahnya bahan bacaan baru mengenai sejarah Aceh melaluipenelitian, pengkajian dan lomba penulisan sejarah Aceh
2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
3. Tercetaknya bahan bacaan baru mengenai sejarah Aceh hasilpenelitian, pengkajian dan lomba penulisan sejarah Aceh
500 buah 500 buah 500 buah 500 buah 500 buah
4. Terlaksananya seminar tentang sejarah dan cagar budaya Aceh 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
5. Terwujudnya Peningkatan Kesadaran Masyarakat sadar wisata 360 orang 360 orang 360 orang 360 orang 360 orang
6. Terbentuknya kelompok sadar wisata di ODTW 20 Klpk 20 Klpk 20 Klpk 20 Klpk 20 Klpk
7. Terbentuknya desa wisata 4 desa 4 desa 4 desa 4 desa 4 desa
8. Meningkatnya pengetahuan tentang pariwisata 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
Tabel 4.1. - Hal. 3 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
3. Tergali, terkembang dan termanfaatkannya potensi seni budayatradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsadan kapariwisataan
1. Terlaksananya survey dan perekaman digitalisasi dalam rangkameningkatkan jumlah koleksi Museum Aceh
4 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota
2. Bertambahnya data digital koleksi Museum Aceh 500 buah 500 buah 500 buah 500 buah 500 buah
3. Tersedianya data kondisi dan jumlah koleksi 2000 buah 2000 buah 2000 buah 2000 buah 2000 buah
4. Terawatnya buku perpustakaan Museum Aceh 300 buah 300 buah 300 buah 300 buah 300 buah
5. Terawatnya naskah kuno perpustakaan Museum Aceh 300 buah 300 buah 300 buah 300 buah 300 buah
6. Terawatnya benda-benda koleksi museum menurut klasifikasinya. 1000 buah 1000 buah 1000 buah 1000 buah 1000 buah
7. Tersedianya seperangkat alat untuk Rumoh Aceh (pelaminan Aceh,peralatan / dekorasi pameran rumah Aceh)
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
8. Terlaksananya penelitian dan publikasi hasil penelitian koleksiMuseum Aceh
100 eks 100 eks 100 eks 100 eks 100 eks
9. Terlaksananya pelatihan peningkatan mutu SDM pengelola museum 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
10. Terlaksanya kerjasama penataan galeri Aceh di Museum LuarNegeri
1 keg
11. Terlaksananya pengumpulan Data Jenis Kesenian Daerah di 23kab/kota
138 orang 138 orang 138 orang 138 orang 138 orang
Tabel 4.1. - Hal. 3 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
4. Terinventarisasi, lestari dan menguatnya khasanah bahas-bahasadaerah yang merupakan kekayaan budaya dan identitas bangsasebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa dankapariwisataan
1. Tersebarnya informasi pengembangan wilayah objek wisata(Famtrip)
15 orang 15 orang 15 orang 15 orang 15 orang
2. Tersedianya pengelola objek pariwisata profesional 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang
3. Tersedianya dokumentasi objek daya tarik wisata dan budaya 3 kab/kota 3 kab/kota 3 kab/kota 4 kab/kota 4 kab/kota
4. Tersedianya profil destinasi pariwisata Aceh 100keping
100keping
100keping
100keping
100keping
3 Tersedia dan meningkatnya kualitas sumberdaya manusia, terjalinnya kerja sama parapemangku kepentingan, serta terbangunnyajiwa kewirausahaan bidang kebudayaan danpariwisata
1. Meningkatnya kualitas, profesionalitas dan produktivitas sumberdaya manusia dan para pemangku kepentingan bidangkebudayaan dan pariwisata
1. Peningkatan SDM Guru Seniman dan Pelatih Seni 420 orang 420 orang 420 orang 420 orang 420 orang
2. Meningkatnya kapasitas pemandu wisata alam 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang
3. Meningkatnya kapasitas pemandu wisata selam 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang
4. Meningkatnya kapasitas pemandu wisata sejarah dan budaya 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang
2. Meningkatnya jalinan kerja sama dan sinergisitas antar parapemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
1. Terbangunnya kerjasama antar stake holder kesenian 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang
Tabel 4.1. - Hal. 4 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
2. Meningkatnya jalinan kerja sama dan sinergisitas antar parapemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata
1. Terbangunnya kerjasama antar stake holder kesenian 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang
2. Tersebar luasnya informasi pariwisata 7 kali 7 kali 7 kali 7 kali 7 kali
3. Terjalinnya kerjasama dengan pelaku dunia usaha pariwisatasehingga dapat meningkatkan kinerja kompetensi yang sehatdalam membangun pariwisata Aceh
210 orang 210 orang 210 orang 210 orang 210 orang
4. Terjalinnya kerjasama aktif antar pelaku usaha pariwisata, stakeholder dan pemerintah di tingkat nasional dan internasional
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
3. Terbangunnya jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidangkebudayaan dan pariwisata
1. Terlaksananya Pelatihan Pengemasan Paket Wisata bagi PengelolaBiro Perjalanan Wisata dan Agen Perjalanan Wisata
20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang
2. Terlaksananya Pelatihan Pengembangan SDM Kepariwisataan danEkonomi Kreatif bagi Pelaku Usaha Pariwisata
700 orang 700 orang 700 orang 700 orang 700 orang
4. Terlaksananya standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produkbudaya dan pariwisata
1. Terselenggaranya kongres bahasa daerah 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang
2. Tersedianya Pengelola Perhotelan dan Restoran yang Profesionaldalam memberikan Pelayanan kepada Wisatawan
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
Tabel 4.1. - Hal. 4 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
4 Terbangunnya kesadaran, kepedulian danrasa memiliki masyarakat lingkungan situsbudaya, budayawan dan seniman, komunitasdan tokoh adat, pelaku industri pariwisatadan masyarakat lingkungan objek wisata
1. Terciptanya koordinasi, komunikasi dan pemantapan kerja samalintas sektoral dalam memanjukan kebudayaan dan pariwisata
1. Terlaksananya rapat koordinasi antara Provinsi, Kab/Kota danstakeholder terkait
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
2. Meningkatnya pemahaman aparatur dan masyarakat terhadappariwisata
175 orang 175 orang 175 orang 175 orang 175 orang
3. Terkelolanya museum tsunami dan monumen tsunami 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
4. Terlaksananya pengumpulan data Perkembangan StatistikKebudayaan dan Pariwisata di 23 kab./kota
1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
5. Tercetaknya buku Perkembangan Statistik Kebudayaan danPariwisata 23 kab./kota
200 exp 200 exp 200 exp 200 exp 200 exp
2. Terlaksananya pembangunan kebudayaan dan pariwisata yangproporsional dan profesional yang berkelanjutan gunapeningkatan kunjungan wisata
1. Terlaksananya penyusunan program dan kegiatan 23Kab/Kota
23Kab/Kota
23Kab/Kota
23Kab/Kota
23Kab/Kota
2. Terlaksananya evaluasi dan monitoring 23Kab/Kota
23Kab/Kota
23Kab/Kota
23Kab/Kota
23Kab/Kota
3. Tersedianya perencanaan pengembangan pariwisata Aceh 3dokumen
3dokumen
3dokumen
3dokumen
3dokumen
3. Meningkatnya peluang kerja, kualitas produk, pemasaran dankesejahteraan para pemangku kepentingan dan kebudayaan danpariwisata
1. Terpugarnya benda-benda arkeologi dan cagar budaya peninggalansejarah
20 situs 18 situs 18 situs 18 situs 18 situs
2. Tersedianya Sarana dan Prasarana pariwisata 12 objek 11 objek 11 objek 11 objek 11 objek
Tabel 4.1. - Hal. 5 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
2. Tersedianya Sarana dan Prasarana pariwisata 12 objek 11 objek 11 objek 11 objek 11 objek
5 Terselenggara dan ikut serta pada berbagaievent, serta promosi potensi budaya dankepariwisataan
1. Tumbuhnya citra positif wisatawan terhadap Aceh sebagai daerahtujuan wisata syariah berbasis budaya dan alam unggulan
1. Pembinaan sanggar-sangar kesenian Kab/Kota 23kab/kota
23kab/kota
23kab/kota
23kab/kota
23kab/kota
2. Terlaksananya evaluasi pembinaan dalam bentuk pertunjukan seni 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
3. Terbinanya seni Islami masyarakat Aceh 400 orang 400 orang 400 orang 400 orang 400 orang
4. Terlaksananya pengelolaan perpustakaan, publikasi seni danbudaya
300 buku 300 buku 300 buku 300 buku 300 buku
5. Terlaksananya rekaman audio visual dan dokumentasi seni 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah
6. Pemberian anugerah seni 400 orang 400 orang 400 orang 400 orang 400 orang
7. Terlaksananya promosi wisata melalui keanekaragaman souvenirdan kuliner khas Aceh
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
8. Terlaksananya road show travel agency dan travel fair 3 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
2. Terciptanya daya tarik budaya dan pariwisata dalam rangkapeningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan investor
1. Tersedianya Pengrajin yang terampil dalam menciptakan produkcinderamata yang berkualitas
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
2. Terselenggaranya perlombaan produk cinderamata dan kulinerkhas daerah
2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
3. Terciptanya peningkatan mutu serta daya tarik cenderamata khasAceh
4 kali 6 kali 6 kali 8 kali 10 kali
Tabel 4.1. - Hal. 5 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
3. Terciptanya kerja sama antar lembaga budaya, partisipasipelakuindustri pariwisata dan pemangku kepentingan dan partisipasipada event-event budaya dan pariwisata lainnya dalam dan luarnegeri
1. Terwujudnya partisipasi pada pagelaran, pameran seni se Sumatera 250 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang
2. Terwujudnya partisipasi pada Binale Nusantara 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang
3. Terwujudnya partisipasi pada pagelaran, pameran seni se Indonesia 25 orang 25 orang 25 orang 30 orang 30 orang
4. Terpilihnya 4 orang siswa/palajar Aceh terbaik masing-masing untukkategori suara sopran, tenor, alto, dan bass
250 orang 250 orang 250 orang 250 orang 250 orang
5. Peningkatan Mutu dan Partisipasi Sanggar 50sanggar
50sanggar
50sanggar
50sanggar
50sanggar
6. Terselenggaranya pangelaran seni dan budaya di Taman SulthanahShafiatuddin
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
7. Terlestarinya permainan tradisi aceh di Taman SulthanahShafiatuddin
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
8. Kualitas dan peluang kerja bagi seniman kaligrafi Islam 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang 300 orang
9. Terlaksananya partisipasi museum di luar dan dalam daerah 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali
10. Terlaksananya partisipasi Museum Aceh pada PameranNasional/Internasional
2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
4. Terselenggaranya event-event budaya dan pariwisata dalam danluar negeri, serta promosi melalui media cetak, media elektronik,media internet dan media outdoor (luar ruangan)
1. Terselenggaranya beberapa cabang/Jenis seni (Tari, Teater, Musikdan Seni Rupa)
3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
Tabel 4.1. - Hal. 6 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
4. Terselenggaranya event-event budaya dan pariwisata dalam danluar negeri, serta promosi melalui media cetak, media elektronik,media internet dan media outdoor (luar ruangan)
1. Terselenggaranya beberapa cabang/Jenis seni (Tari, Teater, Musikdan Seni Rupa)
3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
2. Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui media cetak 5 media 5 media 5 media 5 media 5 media
3. Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui televisi 2 media 2 media 2 media 2 media 2 media
4. Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui radio 5 media 5 media 5 media 5 media 5 media
5. Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui internet (website) 5 media 4 media 4 media 4 media 4 media
6. Tersebarnya informasi potensi pariwisata melalui talk show (radiodan TV
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
7. Tersedianya informasi daya tarik objek wisata Aceh dalam bentukvideo
3 kab/kota 3 kab/kota 3 kab/kota 3 kab/kota 3 kab/kota
8. Tersedianya informasi kepariwisataan Aceh di Bandara SIM 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun
9. Tersedianya media informasi kepariwisataan Aceh (Bilboard) 4 tempat 4 tempat 4 tempat 4 tempat 4 tempat
10. Terselenggaranya pameran promosi pariwisata Nusantara di dalamdan luar negeri
10 keg 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg
11. Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (bahan promosi) 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun
12. Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (spanduk dan baliho) 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun
Tabel 4.1. - Hal. 6 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
1 2 3 4 51 2 4 5 6 7 8 93
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
13. Tersedianya media informasi pariwisata Aceh (majalah) 3000 exp 3000 exp 3000 exp 3000 exp 3000 exp
14. Tersedianya media promosi pariwisata Aceh (billboard) 3 tempat 3 tempat 3 tempat 3 tempat 3 tempat
15. Terlaksananya festival kuliner 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
16. Terlaksananya festival budaya daerah 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
17. Terlaksananya Gayo Art Summit 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
18. Terlaksananya International Rafting Festival 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
19. Terlaksananya Pacuan kuda tradisional 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
20. Terlaksananya Fashion Fair 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
21. Terlaksananya International Diving Festival 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
22. Terlaksananya Jambore Wisata 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
23. Terlaksananya Lomba Perahu Naga 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
24. Terlaksananya Geulayang Tunang 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
25. Terlaksananya Rampoe Aceh Festival 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
Tabel 4.1. - Hal. 7 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
25. Terlaksananya Rampoe Aceh Festival 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
26. Terpilihnya Duta-Duta Wisata Aceh dalam mempromosikanpariwisata Aceh di Dalam dan Luar Negeri
1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
27. Terlaksananya International Surfing Festival 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
28. Terlaksananya Festival Baiturrahman 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
29. Terlaksananya Renungan Tsunami Aceh 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
30. Terlaksananya Ramadhan Fair 1 event 1 event 1 event 1 event 1 event
BANDA ACEH, 13 JANUARI 2014KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.PdPembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
Tabel 4.1. - Hal. 7 / 21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 URUSAN WAJIB
1 17 KEBUDAYAAN
Gaji dan Tunjangan Tersedianya Gaji dan Tunjangan tahun 1 1 21,509 1 23,660 1 26,026 1 28,629 1 31,492 5 131,316 DISBUDPAR
1 17 01 Meningkatnya Pelayanan diKantor
01 01 Penyediaan jasa surat menyurat Pemenuhan jasa surat menyuratdan kelancaran pelaksanaan tugas
keg 4 4 60 4 66 4 72 4 79 4 87 20 364 DISBUDPAR
01 02 Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik
Pemenuhan kebutuhan komunikasilistrik dan air demi kelancaran tugas
keg 4 4 956 4 1,052 4 1,157 4 1,273 4 1,400 20 5,838 DISBUDPAR
4 5
BELANJABELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA LANGSUNGPelayanan AdministrasiPerkantoran
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi Ket
Tabel 5.1.Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
Tujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
Tabel 5.1. - Hal : 8 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
01 02 Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik
Pemenuhan kebutuhan komunikasilistrik dan air demi kelancaran tugas
keg 4 4 956 4 1,052 4 1,157 4 1,273 4 1,400 20 5,838 DISBUDPAR
01 07 Penyediaan jasa administrasikeuangan
Pemenuhan penyelenggaraanadministrasi keuangan demikelancaran pelaksanaan tugas.
keg 5 5 719 5 719 DISBUDPAR
01 08 Penyediaan jasa kebersihankantor
Pemenuhan jasa kebersihan kantordemi kelancaran pelaksanaan tugas.
keg 4 4 835 4 835 DISBUDPAR
01 10 Penyediaan alat tulis kantor Pemenuhan kebutuhan ATK demikelancaran tugas
keg 1 1 100 1 110 1 121 1 133 1 147 5 611 DISBUDPAR
01 11 Penyediaan barang cetakan danpenggandaan
Pemenuhan Kebutuhan barangcetakan dan penggandaan
keg 4 4 62 4 68 4 75 4 83 4 91 20 379 DISBUDPAR
01 12 Penyediaan komponen instalasilistrik/penerangan bangunankantor
Pemenuhan kebutuhan komponeninstalasi listrik/peneranganbangunan kantor demi kelancarantugas
Keg 1 1 44 1 49 1 54 1 59 1 65 5 271 DISBUDPAR
01 13 Penyediaan peralatan danperlengkapan kantor
Tersedianya Peralatan danperlengkapan Kantor
Keg 1 1 365 1 402 1 442 1 486 1 535 5 2,230 DISBUDPAR
01 17 Penyediaan makanan danminuman
Pemenuhan kebutuhan makanandan minuman
keg 3 3 63 3 69 3 76 3 83 3 92 15 383 DISBUDPAR
01 18 Rapat-rapat kordinasi dankonsultasi ke luar daerah
Meningkatnya koordinasi dankonsultasi untuk kelancaranpelaksanaan tugas pokok dan fungsi
keg 4 4 486 4 535 4 588 4 647 4 712 20 2,968 DISBUDPAR
01 22 Peningkatan pelayananadministrasi perkantoran
Meningkatnya pelayananadministrasi perkantoran
keg 1 1 1,709 1 1,879 1 2,067 1 2,274 4 7,929 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 8 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
1 17 02 Kenyamanan Kerja Aparatur
02 07 Pengadaan perlengkapan gedungkantor
Tersedianya Perlengkapan GedungKantor
keg 1 1 60 1 66 1 72 1 79 1 87 5 364 DISBUDPAR
02 24 Pemeliharaan rutin/berkalakendaraan dinas/operasional
Terpeliharanya kendaraan dinasguna kelancaran pelaksanaan tugas
unit 13 19 118 19 129 19 142 19 157 19 172 95 718 DISBUDPAR
02 26 Pemeliharaan rutin/berkalaperlengkapan gedung kantor
Terpeliharanya perlengkapangedung kantor kelancaranpelaksanaan tugas
keg 2 2 54 2 59 2 65 2 71 2 78 10 327 DISBUDPAR
02 42 Rehabilitasi sedang/berat rumahgedung kantor
Terlaksananya rehabilitasi gedungkantor
Keg 8 8 1,059 8 1,165 8 1,282 8 1,410 8 1,551 40 6,467 DISBUDPAR
1 17 03 Meningkatnya Disiplin Aparatur
Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
Program PeningkatanDisiplin Aparatur
Tabel 5.1. - Hal : 9 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
1 17 03 Meningkatnya Disiplin Aparatur
03 02 Pengadaan pakaian dinasbeserta perlengkapannya
Pemenuhan kebutuhan seragamdinas dan meningkatnyakedisiplinan pegawai
stell 290 0 0 290 290 290 319 290 351 290 387 1160 1,347 DISBUDPAR
03 04 Pengadaan pakaian KORPRI Tersedianya KelengkapanKedisiplinan Pegawai
stell 0 290 264 0 0 0 0 0 0 0 0 290 264 DISBUDPAR
1 17 05 Meningkatkan KapasitasSumber Daya Aparatur
05 01 Pendidikan dan pelatihan formal Peningkatan profesionalismepegawai dalam rangka mendukungtupoksi
keg 5 5 284 5 312 5 344 5 378 5 416 25 1,734 DISBUDPAR
05 24 Peningkatan kegiatankeagamaan
Peningkatan kegiatan keagamaan keg 4 4 71 4 78 4 86 4 95 4 104 20 434 DISBUDPAR
1 17 15 Meningkatnya KesadaranMasyarakat terhadap Nilai-NilaiBudaya
15 01 Pelestarian dan aktualisasi adatbudaya daerah
T1 S1 1 15 01 Terlaksananya Pekan budayadaerah (PKA VI dan VII)
event 2 1 6,000 0 0 0 0 0 0 1 10,000 2 16,000 DISBUDPAR
T1 S1 2 15 01 Terlaksananya pengkajian nilai-nilaitradisional masyarakat Aceh
keg 0 3 200 3 220 3 242 3 266 3 293 15 1,221 DISBUDPAR
15 09 Pagelaran, pameran seni se-Sumatera (PPSS)
T5 S3 1 15 09 Terwujudnya partisipasi padapagelaran, pameran seni seSumatera
org 14 250 700 80 215 80 237 80 261 80 287 570 1,700 DISBUDPAR
T5 S3 2 15 09 Terwujudnya partisipasi pada BinaleNusantara
org 80 50 80 55 80 61 80 67 80 74 400 307 DISBUDPAR
Program PeningkatanDisiplin Aparatur
Program PeningkatanKapasitas Sumber DayaAparatur
Program PengembanganNilai Budaya
Tabel 5.1. - Hal : 9 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
15 10 Pagelaran dan pameran senitemu taman budaya se-Indonesia
T5 S3 3 15 10 Terwujudnya partisipasi padapagelaran, pameran seni seIndonesia
org 15 25 150 25 170 25 175 30 180 30 200 135 875 DISBUDPAR
15 11 Pelatihan upacara adat
T1 S2 1 15 11 Terlaksananya pelatihan upacaraadat
orang 100 100 100 100 150 100 160 100 170 100 180 500 760 DISBUDPAR
T1 S2 2 15 11 Terlaksananya pelatihan dan lombadesain seni ukir Aceh
orang 50 100 50 150 50 160 50 170 50 180 250 760 DISBUDPAR
15 12 Pengumpulan dan ganti rugikoleksi museum
T2 S1 1 15 12 Terkumpulnya benda yang bernilaisejarah sebagai koleksi museum
buah 84 200 1,000 200 1,100 200 1,210 200 1,331 200 1,464 1000 6,105 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 10 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
T2 S1 1 15 12 Terkumpulnya benda yang bernilaisejarah sebagai koleksi museum
buah 84 200 1,000 200 1,100 200 1,210 200 1,331 200 1,464 1000 6,105 DISBUDPAR
15 13 Pameran bersama tingkatnasional dan regional, pamerankeliling dan temporer
T1 S4 1 15 13 Tereksposenya Museum MelaluiMedia Elektronik
kali 1 30 1 33 1 36 1 40 1 44 5 183 DISBUDPAR
T1 S4 2 15 13 Terlaksananya Pameran bersamaMuseum Se-Sumatera di MuseumAceh
kali 1 350 0 0 0 0 0 0 0 0 1 350 DISBUDPAR
T1 S4 3 15 13 Terselenggarannya Museum MasukSekolah
kali 2 50 2 55 2 61 2 67 2 74 10 307 DISBUDPAR
T1 S4 4 15 13 Terlaksananya Kegiatan seminar,Lomba dan Festival permuseuman
kali 1 150 1 165 1 182 1 200 1 220 5 917 DISBUDPAR
15 15 Survey dan perekamandigitalisasi naskah-naskah kuno
T2 S3 1 15 15 Terlaksananya survey danperekaman digitalisasi dalam rangkameningkatkan jumlah KoleksiMuseum Aceh.
kab/kota 0 4 190 4 209 4 230 4 253 4 278 20 1,159 DISBUDPAR
T2 S3 2 15 15 Bertambahnya data digital koleksimuseum Aceh
buah 0 500 150 500 170 500 190 500 210 500 230 2500 950 DISBUDPAR
T2 S3 3 15 15 Tersedianya data kondisi danjumlah koleksi
buah 0 2000 30 2000 32 2000 34 2000 36 2000 38 10000 170 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 10 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
1 17 16 Kelestarian benda-bendawarisan budaya
16 02 Pelestarian fisik dan kandunganbahan pustaka termasuk naskahkuno
T2 S3 4 16 02 Terawatnya buku perpustakaanMuseum Aceh
buah 300 300 30 300 33 300 36 300 40 300 44 1500 183 DISBUDPAR
T2 S3 5 16 02 Terawatnya naskah kunoperpustakaan Museum Aceh
buah 0 300 75 300 83 300 91 300 100 300 110 1500 459 DISBUDPAR
T2 S3 6 16 02 Terawatnya benda-benda koleksimuseum menurut klasifikasinya.
buah 0 1000 800 1000 880 1000 968 1000 1,065 1000 1,172 5000 4,885 DISBUDPAR
T2 S3 7 16 02 Tersedianya seperangkat alatRumoh Aceh (pelaminan Aceh,peralatan / dekorasi pameranrumah Aceh)
paket 1 180 1 200 1 220 1 240 1 260 5 1,100 DISBUDPAR
Pengelolaan KekayaanBudaya
Tabel 5.1. - Hal : 11 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
T2 S3 7 16 02 Tersedianya seperangkat alatRumoh Aceh (pelaminan Aceh,peralatan / dekorasi pameranrumah Aceh)
paket 1 180 1 200 1 220 1 240 1 260 5 1,100 DISBUDPAR
T2 S3 8 16 02 Terlaksananya Penelitian danpublikasi hasil penelitian koleksimuseum Aceh
eks 0 100 150 100 165 100 182 100 200 100 220 500 917 DISBUDPAR
T2 S3 9 16 02 Terlaksananya Pelatihanpeningkatan mutu SDM pengelolamuseum
orang 0 30 150 30 165 30 182 30 200 30 220 150 917 DISBUDPAR
T2 S3 10 16 02 Terlaksananya kerjasamapenataan galeri Aceh di Museumluar negeri
keg 0 0 0 1 500 0 0 0 0 0 0 1 500 DISBUDPAR
16 04 Sosialisasi pengelolaan kekayaanbudaya lokal daerah
T2 S1 2 16 04 Terlaksananya kajian kearifan lokalpada setiap etnis di Aceh danJelajah Budaya
keg 2 2 250 2 275 2 303 2 333 2 366 10 1,526 DISBUDPAR
T2 S1 3 16 04 Terlaksananya sosialisasi nilai-nilaibudaya Aceh
orang 0 70 200 70 220 70 242 70 266 70 293 350 1,221 DISBUDPAR
T2 S1 4 16 04 Terlaksananya sosialisasi,perlombaan dan workshop/seminarmasakan tradisional Aceh
orang 0 150 200 150 220 150 242 150 266 150 293 750 1,221 DISBUDPAR
T2 S1 5 16 04 Terlaksananya sosialisasi,perlombaan dan workshop/seminartentang permainan rakyattradisional
orang 0 500 200 500 220 500 242 500 266 500 293 2500 1,221 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 11 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
16 05 Pengelolaan dan pengembanganpelestarian peninggalan sejarahpurbakala, museum danpeninggalan bawah air
T2 S1 6 16 05 Terpeliharanya situs peninggalancagar budaya
orang 57 100 300 100 350 100 400 100 450 100 500 500 2,000 DISBUDPAR
T2 S1 7 16 05 Tersosialisasinya sistempengelolaan museum
keg 0 1 200 1 225 1 250 1 275 1 300 5 1,250 DISBUDPAR
T2 S1 8 16 05 Terlaksananya seminar pengelolaanpeninggalan bawah air
keg 0 1 50 1 75 1 100 1 125 1 150 5 500 DISBUDPAR
T2 S1 9 16 05 Terlaksananya Sosialisasi situscagar budaya
keg 0 1 100 1 150 1 200 1 250 1 300 5 1,000 DISBUDPAR
T2 S1 10 16 05 Tersedianya sarana/prasaranamuseum di kab./kota
museum 0 2 2,000 2 2,100 2 2,200 2 2,300 2 2,400 10 11,000 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 12 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
T2 S1 10 16 05 Tersedianya sarana/prasaranamuseum di kab./kota
museum 0 2 2,000 2 2,100 2 2,200 2 2,300 2 2,400 10 11,000 DISBUDPAR
16 18 Penyusunan, pengendalian danevaluasi program
T4 S2 1 16 18 Terlaksananya penyusunanprogram dan kegiatan
kab/kota 23 23 370 23 407 23 447 23 492 23 541 23 2,256 DISBUDPAR
T4 S2 2 16 18 Terlaksananya evaluasi danmonitoring
kab/kota 23 23 376 23 414 23 455 23 501 23 551 23 2,297 DISBUDPAR
16 19 Pemeliharaan dan rehabilitasisarana/prasarana taman ratusafiatuddin
T2 S1 11 16 19 Terpeliharanya dan terehabnyasarana dan prasarana di TamanSultanah Shafiatuddin
paket 1 1 700 1 750 1 800 1 850 1 900 5 4,000 DISBUDPAR
16 20 Registrasi danpendokumentasian objekpeninggalan sejarah danpurbakala
T2 S1 13 16 20 Terlaksananya registrasi,dokumentasi dan data Objekpeninggalan sejarah dankepurbakalaan
situs 3 20 75 22 85 30 90 35 125 40 150 147 525 DISBUDPAR
16 21 Pemugaran benda-bendaarkeologi, benda cagar budayapeninggalan sejarah
T4 S3 1 16 21 Terpugarnya benda-benda arkeologidan cagar budaya peninggalansejarah
situs 18 20 10,000 18 9,000 18 9,000 18 9,000 18 9,000 92 46,000 DISBUDPAR
16 23 Lomba Bahasa, membacahikayat, pantun, puisi, ceritarakyat dan penghargaan karyasastra
T1 S3 1 16 23 Terlaksananya Lomba dalam rangkapenghargaan Karya Sastra
orang 0 250 250 250 275 250 300 250 325 250 350 1250 1,500 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 12 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
16 25 Penyuluhan nilai-nilai budayadan pembinaan sadar etika, adatpada masyarakat melalui mediacetak dan elektronik.
T1 S1 3 16 25 Adanya pemahaman umum tentangetika, adat dan budaya dalammasyarakat
keg 0 1 100 1 150 1 200 1 250 1 300 5 1,000 DISBUDPAR
16 26 Penulisan/ penerbitan buku,kamus dan karya sastra lainnya
T1 S3 2 16 26 Terlaksananya kegiatan panggungsastra remaja (musikalisasi puisi)
orang 172 230 230 230 253 230 278 230 306 230 337 1150 1,404 DISBUDPAR
T1 S3 3 16 26 Tersedianya cetak buku hasilpemenang lomba penulisan karyasastra
buku 0 300 18 300 20 300 22 300 24 300 26 1500 110 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 13 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
T1 S3 3 16 26 Tersedianya cetak buku hasilpemenang lomba penulisan karyasastra
buku 0 300 18 300 20 300 22 300 24 300 26 1500 110 DISBUDPAR
16 29 Partisipasi pada seminar, eventbahasa, sastra, seni dan budaya
T2 S1 14 16 29 Terselenggaranya seminar dansarasehan seni tari dan musik se-Aceh
orang 0 80 350 80 375 80 400 80 425 80 450 400 2,000 DISBUDPAR
16 30 Festival dan lomba karya seni
T5 S4 1 16 30 Terselenggaranya beberapacabang/Jenis seni (Tari, Teater,Musik dan Seni Rupa)
kali 0 3 450 3 500 3 600 3 700 3 750 15 3,000 DISBUDPAR
16 31 Pelatihan kesenian bagi guru danpelatih sanggar
T3 S1 1 16 31 Peningkatan SDM Guru Senimandan Pelatih Seni
orang 420 420 420 420 462 420 508 420 559 420 615 2100 2,564 DISBUDPAR
16 32 Penelitian dan Seminarperkembangan penggunaanbahasa daerah sebagai muatanlokal
T1 S3 4 16 32 Berkembangnya bahasa daerah orang 0 230 230 230 253 230 278 230 306 230 337 1150 1,404 DISBUDPAR
16 33 Penelitian dan pemetaan senibudaya tradisional
T2 S3 11 16 33 Terlaksananya pengumpulan DataJenis Kesenian Daerah di 23kab./kota
orang 0 138 138 138 152 138 167 138 184 138 202 690 843 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 13 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
16 35 Penyediaan bahan bacaantentang sejarah
T2 S2 1 16 35 Tercetaknya buku-buku bacaansejarah terutama yangberhubungan dengan sejarah aceh
buku 1278 500 100 500 110 500 120 500 130 500 140 2500 600 DISBUDPAR
T2 S2 2 16 35 Bertambahnya bahan bacaan barumengenai sejarah Aceh melaluipenelitian, pengkajian dan lombapenulisan sejarah Aceh
kali 0 2 200 2 220 2 242 2 266 2 293 10 1,221 DISBUDPAR
T2 S2 3 16 35 Tercetaknya bahan bacaan barumengenai sejarah Aceh hasilpenelitian, pengkajian dan lombapenulisan sejarah Aceh
buah 0 500 100 500 110 500 120 500 130 500 140 2500 600 DISBUDPAR
T2 S2 4 16 35 Terlaksananya seminar tentangsejarah dan cagar budaya Aceh
orang 0 500 100 500 120 500 200 500 200 500 250 2500 870 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 14 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
T2 S2 4 16 35 Terlaksananya seminar tentangsejarah dan cagar budaya Aceh
orang 0 500 100 500 120 500 200 500 200 500 250 2500 870 DISBUDPAR
1 17 17 Terwujudnya keragamanbudaya
17 01 Pengembangan kesenian dankebudayaan daerah
T2 S1 16 17 01 Terlaksananya PengembanganKesenian dan Budaya Daerah
keg 4 2,000 3 1,500 3 1,500 3 1,500 3 1,500 16 8,000 DISBUDPAR
17 03 Penyelenggaraan dialogkebudayaan
T1 S1 4 17 03 Terlaksananya kegiatan DialogBudaya dan Debat Budaya
orang 60 60 100 60 110 60 121 60 133 60 146 300 610 DISBUDPAR
17 04 Fasilitasi perkembangankeragaman budaya daerah
T2 S1 17 17 04 Terselenggaranya sosialisasipengelolaan taman SulthanahShafiatuddin
orang 0 30 65 35 70 40 75 45 80 50 85 200 375 DISBUDPAR
T2 S1 18 17 04 Meningkatanya manajemenpengelolaan taman SulthanahShafiatuddin melalui ComparativeStudy
orang 0 40 300 45 400 50 450 55 500 60 550 250 2,200 DISBUDPAR
17 06 Seminar dalam rangkarevitalisasi dan reaktualisasibudaya lokal
T2 S1 19 17 06 Terlindunginya kesenian secarahukum/ Patenisasi Kesenian
orang 0 100 200 110 220 120 242 130 266 140 293 600 1,221 DISBUDPAR
Pengelolaan KeragamanBudaya
Tabel 5.1. - Hal : 14 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
17 10 Pembinaan dan evaluasi sanggar-sanggar kesenian, pagelaran danfestival tingkat nasional
T5 S1 1 17 10 Pembinaan sanggar-sangarkesenian Kab/Kota
kab/kota 23 23 2,000 23 2,000 23 2,000 23 2,000 23 2,000 115 10,000 DISBUDPAR
T5 S1 2 17 10 Terlaksananya evaluasi pembinaandalam bentuk pertunjukan seni
orang 500 500 550 500 550 500 550 500 550 500 550 2500 2,750 DISBUDPAR
T5 S1 3 17 10 Terbinanya seni Islami masyarakatAceh
orang 0 400 450 400 450 400 450 400 450 400 450 2000 2,250 DISBUDPAR
T5 S1 4 17 10 Terlaksananya pengelolaanperpustakaan, publikasi seni danbudaya
buku 0 300 400 300 400 300 400 300 400 300 400 1500 2,000 DISBUDPAR
T5 S1 5 17 10 Terlaksananya rekaman audio visualdan dokumentasi seni
buah 0 3 240 3 240 3 240 3 240 3 240 15 1,200 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 15 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
T5 S1 5 17 10 Terlaksananya rekaman audio visualdan dokumentasi seni
buah 0 3 240 3 240 3 240 3 240 3 240 15 1,200 DISBUDPAR
T5 S1 6 17 10 Pemberian anugerah seni orang 211 400 500 400 500 400 500 400 500 400 500 2000 2,500 DISBUDPAR
17 11 Kongres bahasa daerah
T3 S4 1 17 11 Terselenggaranya kongres bahasadaerah
orang 0 80 80 80 88 80 97 80 107 80 118 400 490 DISBUDPAR
17 12 Rapat koordinasi kebudayaan
T4 S1 1 17 12 Terlaksananya rapat koordinasiantara Provinsi, Kab/Kota danstakeholder terkait
orang 120 120 460 120 506 120 557 120 613 120 674 600 2,810 DISBUDPAR
T4 S1 3 17 12 Meningkatnya pemahaman aparaturdan masyarakat terhadap pariwisata
orang 175 141 175 155 175 171 175 188 175 207 875 862 DISBUDPAR
T4 S1 4 17 12 Terkelolanya museum tsunami danmonumen tsunami
keg 0 1 1,000 1 1,100 1 1,200 1 1,300 1 1,400 5 6,000 DISBUDPAR
17 13 Audisi paduan suara Gita BahanaNusantara
T5 S3 4 17 13 Terpilihnya 4 orang siswa/palajarAceh terbaik masing-masing untukkategori suara sopran, tenor, alto,dan bass
orang 150 250 250 250 275 250 303 250 333 250 366 1250 1,527 DISBUDPAR
17 14 Festival seni dan pagelaranbudaya
T5 S3 5 17 14 Peningkatan Mutu dan PartisipasiSanggar
sanggar 0 50 625 50 688 50 757 50 833 50 916 250 3,819 DISBUDPAR
T5 S3 6 17 14 Terselenggaranya pangelaran senidan budaya di Taman SulthanahShafiatuddin
kali 0 5 420 5 550 5 600 5 650 5 700 25 2,920 DISBUDPAR
T5 S3 7 17 14 Terlestarinya permainan tradisi acehdi Taman Sulthanah Shafiatuddin
kali 0 5 400 5 450 5 500 5 550 5 600 25 2,500 DISBUDPAR
T5 S3 8 17 14 kualitas dan peluang kerja bagiseniman kaligrafi Islam
orang 0 300 520 300 570 300 627 300 689 300 757 1500 3,163 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 15 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
17 15 Pelestarian pengembanganapresiasi seni budaya
T2 S1 20 17 15 Terlestarinya Kesenian Daerah orang 0 50 50 50 55 50 61 50 67 50 74 250 307 DISBUDPAR
17 16 Pagelaran budaya daerah padaevent dalam dan luar negeri
T1 S4 5 17 16 Terwujudnya Partisipasi padakegiatan pagelaran adat danbudaya
kali 3 3 520 3 522 3 524 3 526 3 529 15 2,621 DISBUDPAR
17 17 Promosi/kampanye budaya
T1 S4 6 17 17 Tersebarnya informasi budaya media 0 5 90 5 100 5 110 5 121 5 133 25 554 DISBUDPAR
17 18 Partisipasi museum aceh di luardan dalam daerah
Tabel 5.1. - Hal : 16 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
17 18 Partisipasi museum aceh di luardan dalam daerah
T5 S3 9 17 18 Terlaksananya partisipasi museumdi luar dan dalam daerah
kali 5 12 440 12 484 12 532 12 585 12 643 60 2,683 DISBUDPAR
T5 S3 10 17 18 Terlaksananya partisipasi museumAceh pada PameranNasional/Internasional
kali 2 200 2 220 2 242 2 266 2 293 10 1,221 DISBUDPAR
17 22 Pembuatan profile seni budayadaerah
T2 S1 21 17 22 Terlaksananya survey pendataanbudaya daerah
etnis 1 8 150 0 0 0 0 0 0 0 0 8 150 DISBUDPAR
T2 S1 22 17 22 Tersedianya cetak buku budayadaerah 8 etnis
buah 1 0 0 200 15 0 0 0 0 0 0 200 15 DISBUDPAR
1 17 18 Terwujudnya KemitraanBudaya
18 03 Membangun kemitraanpengelolaan kebudayaan antardaerah
T3 S2 1 18 03 Terbangunnya kerjasama antarstake holder kesenian
orang 0 300 300 300 330 300 363 300 399 300 439 1500 1,831 DISBUDPAR
1 17 19 Tersedianya Alat-Alat kesenianTradisional
19 03 Penyediaan alat-alat keseniantradisional
T2 S1 23 19 03 Tersedianya alat alat kesenian jenis 0 2 150 2 160 2 170 2 180 2 200 10 860 DISBUDPAR
Pengembangan KerjasamaPengelolaan KekayaanBudaya
Program PengembanganSarana dan PrasaranaKebudayaan
Tabel 5.1. - Hal : 16 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
1 17 20 Meningkatnya PromosiPariwisata
20 02 Peningkatan pemanfaatanteknologi informasi dalampemasaran pariwisata
T5 S4 2 20 02 Tersebarnya informasi potensipariwisata melalui media cetak
media 5 120 5 132 5 145 5 159 5 175 25 731 DISBUDPAR
T5 S4 3 20 02 Tersebarnya informasi potensipariwisata melalui televisi
media 2 500 2 550 2 605 2 666 2 732 10 3,053 DISBUDPAR
T5 S4 4 20 02 Tersebarnya informasi potensipariwisata melalui radio
media 5 75 5 83 5 91 5 100 5 110 25 458 DISBUDPAR
T5 S4 5 20 02 Tersebarnya informasi potensipariwisata melalui internet(website)
media 5 150 4 165 4 182 4 200 4 220 21 916 DISBUDPAR
Pengembangan PemasaranPariwisata
Tabel 5.1. - Hal : 17 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
T5 S4 5 20 02 Tersebarnya informasi potensipariwisata melalui internet(website)
media 5 150 4 165 4 182 4 200 4 220 21 916 DISBUDPAR
T5 S4 6 20 02 Tersebarnya informasi potensipariwisata melalui talk show (radiodan TV
kali 5 500 5 550 5 605 5 666 5 732 25 3,053 DISBUDPAR
T5 S4 7 20 02 Tersedianya informasi daya tarikobjek wisata Aceh dalam bentukvideo
kab/kota 3 750 3 825 3 908 3 998 3 1,098 15 4,579 DISBUDPAR
T5 S4 8 20 02 Tersedianya informasikepariwisataan Aceh di BandaraSIM
tahun 1 100 1 110 1 121 1 133 1 146 5 611 DISBUDPAR
T5 S4 9 20 02 Tersedianya media informasikepariwisataan Aceh (Bilboard)
tempat 4 3,000 4 3,300 4 3,630 4 3,993 4 4,392 20 18,315 DISBUDPAR
20 03 Pengembangan jaringankerjasama promosi pariwisata
T3 S2 2 20 03 Tersebar luasnya informasipariwisata
kali 7 700 7 770 7 847 7 932 7 1,025 35 4,274 DISBUDPAR
20 05 Pelaksanaan promosi pariwisatanusantara di dalam dan di luarnegeri
T5 S4 10 20 05 Terselenggaranya pameran promosipariwisata Nusantara di dalam danluar negeri
keg 10 2,000 10 2,200 10 2,420 10 2,662 10 2,928 50 12,210 DISBUDPAR
T5 S4 11 20 05 Tersedianya media informasipariwisata Aceh (bahan promosi)
tahun 1 1,500 1 1,650 1 1,815 1 1,997 1 2,196 5 9,158 DISBUDPAR
T5 S4 12 20 05 Tersedianya media informasipariwisata Aceh (spanduk danbaliho)
tahun 1 1,500 1 1,650 1 1,815 1 1,997 1 2,196 5 9,158 DISBUDPAR
T5 S4 13 20 05 Tersedianya media informasipariwisata Aceh (majalah)
expl 3000 150 3000 165 3000 182 3000 200 3000 220 15000 916 DISBUDPAR
T5 S4 14 20 05 Tersedianya media promosipariwisata Aceh (billboard)
tempat 3 1,000 3 1,100 3 1,210 3 1,331 3 1,464 15 6,105 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 17 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
20 08 Pelatihan pemandu wisataterpadu
T3 S1 1 20 08 Meningkatnya kapasitas pemanduwisata alam
orang 150 20 200 20 220 20 242 20 266 20 293 100 1,221 DISBUDPAR
T3 S1 2 20 08 Meningkatnya kapasitas pemanduwisata selam
orang 0 50 300 50 330 50 363 50 399 50 439 250 1,831 DISBUDPAR
T3 S1 3 20 08 Meningkatnya kapasitas pemanduwisata sejarah dan budaya
orang 0 20 200 20 220 20 242 20 266 20 293 100 1,221 DISBUDPAR
20 09 Pengembangan cinderamatakhas daerah
T5 S2 1 20 09 Tersedianya Pengrajin yangterampil dalam menciptakan produkcinderamata yang berkualitas
orang 70 120 500 120 550 120 605 120 666 120 732 600 3,053 DISBUDPAR
T5 S2 2 20 09 Terselenggaranya perlombaanproduk cinderamata dan kulinerkhas daerah
kali 0 2 150 2 165 2 182 2 200 2 220 10 917 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 18 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
T5 S2 2 20 09 Terselenggaranya perlombaanproduk cinderamata dan kulinerkhas daerah
kali 0 2 150 2 165 2 182 2 200 2 220 10 917 DISBUDPAR
T5 S2 3 20 09 Terciptanya peningkatan mutu sertadaya tarik cenderamata khas Aceh
kali 0 4 500 6 750 6 900 8 1,000 10 1,100 34 4,250 DISBUDPAR
1 17 21 Berkembangnya Objek Wisata
21 01 Pengembangan objek pariwisataunggulan
T2 S4 1 21 01 Tersebarnya informasipengembangan wilayah objekwisata (Famtrip)
orang 15 15 400 15 440 15 484 15 532 15 586 75 2,442 DISBUDPAR
T2 S4 2 21 01 Tersedianya pengelola objekpariwisata profesional
orang 20 20 400 20 440 20 484 20 532 20 586 100 2,442 DISBUDPAR
T2 S4 3 21 01 Tersedianya dokumentasi objekdaya tarik wisata dan budaya
kab/kota 6 3 500 3 550 3 605 4 666 4 732 17 3,053 DISBUDPAR
T2 S4 4 21 01 Tersedianya profil destinasipariwisata Aceh
keping 0 100 300 100 330 100 363 100 399 100 439 500 1,832 DISBUDPAR
21 02 Peningkatan pembangunansarana dan prasarana pariwisata
T4 S3 2 21 02 Tersedianya Sarana dan Prasaranapariwisata
objek 27 12 12,000 11 11,000 11 11,000 11 11,000 11 11,000 56 56,000 DISBUDPAR
21 03 Pengembangan jenis dan paketwisata unggulan
T5 S4 15 21 03 Terlaksananya festival kuliner event 1 500 1 550 1 605 1 666 1 732 5 3,053 DISBUDPAR
T5 S4 16 21 03 Terlaksananya festival budayadaerah
event 1 500 1 550 1 605 1 666 1 732 5 3,053 DISBUDPAR
T5 S4 17 21 03 Terlaksananya Gayo Art Summit event 1 500 1 550 1 605 1 666 1 732 5 3,053 DISBUDPAR
Pengembangan DestinasiPariwisata
Tabel 5.1. - Hal : 18 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
T5 S4 18 21 03 Terlaksananya International RaftingFestival
event 1 1,000 1 1,100 1 1,210 1 1,331 1 1,464 5 6,105 DISBUDPAR
T5 S4 19 21 03 Terlaksananya Pacuan kudatradisional
event 1 500 1 550 1 605 1 666 1 732 5 3,053 DISBUDPAR
T5 S4 20 21 03 Terlaksananya Fashion Fair event 1 500 1 550 1 605 1 666 1 732 5 3,053 DISBUDPAR
T5 S4 21 21 03 Terlaksananya International DivingFestival
event 1 1,000 1 1,100 1 1,210 1 1,331 1 1,464 5 6,105 DISBUDPAR
T5 S4 22 21 03 Terlaksananya Jambore Wisata event 1 1,000 1 1,100 1 1,210 1 1,331 1 1,464 5 6,105 DISBUDPAR
T5 S4 23 21 03 Terlaksananya Lomba Perahu Naga event 1 500 1 550 1 605 1 666 1 732 5 3,053 DISBUDPAR
T5 S4 24 21 03 Terlaksananya Geulayang Tunang event 1 500 1 550 1 605 1 666 1 732 5 3,053 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 19 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
T5 S4 24 21 03 Terlaksananya Geulayang Tunang event 1 500 1 550 1 605 1 666 1 732 5 3,053 DISBUDPAR
T5 S4 25 21 03 Terlaksananya Rampoe AcehFestival
event 1 500 1 550 1 605 1 666 1 732 5 3,053 DISBUDPAR
T5 S4 26 21 03 Terpilihnya Duta-Duta Wisata Acehdalam mempromosikan pariwisataAceh di Dalam dan Luar Negeri
event 1 1,000 1 500 1 550 1 550 1 605 5 3,205 DISBUDPAR
T5 S4 27 21 03 Terlaksananya International SurfingFestival
event 1 1,000 1 1,100 1 1,210 1 1,331 1 1,464 5 6,105 DISBUDPAR
T5 S4 28 21 03 Terlaksananya FestivalBaiturrahman
event 1 1,000 1 1,100 1 1,210 1 1,331 1 1,464 5 6,105 DISBUDPAR
T5 S4 29 21 03 Terlaksananya Renungan TsunamiAceh
event 1 1,500 1 3,000 1 1,650 1 3,300 1 1,815 5 11,265 DISBUDPAR
T5 S4 30 21 03 Terlaksananya Ramadhan Fair event 1 500 1 550 1 605 1 666 1 732 5 3,053 DISBUDPAR
21 04 Pelaksanaan koordinasipembangunan objek pariwisatadengan lembaga/dunia usaha
T3 S2 3 21 04 Terjalinnya kerjasama denganpelaku dunia usaha pariwisatasehingga dapat meningkatkankinerja kompetensi yang sehatdalam membangun pariwisata Aceh
orang 180 210 450 210 495 210 545 210 599 210 659 1050 2,748 DISBUDPAR
21 07 Pengembangan, sosialisasi danpenerapan serta pengawasanstandarisasi
T3 S4 2 21 07 Tersedianya Pengelola Perhotelandan Restoran yang Profesionaldalam memberikan Pelayanankepada Wisatawan
orang 1310 120 400 120 440 120 484 120 533 120 586 600 2,443 DISBUDPAR
Tabel 5.1. - Hal : 19 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
21 09 Pembuatan master planpengembangan kawasan wisata
T4 S2 3 21 09 Tersedianya perencanaanpengembangan pariwisata Aceh
dokumen 5 3 824 3 906 3 997 3 1,097 3 1,207 15 5,031 DISBUDPAR
21 10 Promosi potensi dan objekpariwisata
T5 S1 7 21 10 Terlaksananya promosi wisatamelalui keanekaragaman souvenirdan kuliner khas Aceh
kali 0 5 1,000 5 1,100 5 1,210 5 1,331 5 1,464 25 6,105 DISBUDPAR
T5 S1 8 21 10 Terlaksananya road show travelagency dan travel fair
kali 1 3 1,500 5 1,650 5 1,815 5 1,997 5 2,197 23 9,159 DISBUDPAR
1 17 22 Terjalinnya KemitraanPariwisata
Program PengembanganKemitraan
Tabel 5.1. - Hal : 20 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
1 17 22 Terjalinnya KemitraanPariwisata
22 01 Pengembangan dan penguataninformasi dan database
T4 S1 5 22 01 Terlaksananya pengumpulan dataPerkembangan Statistik Kebudayaandan Pariwisata di 23 kab./kota
keg 1 1 175 1 193 1 212 1 233 1 256 5 1,068 DISBUDPAR
T4 S1 6 22 01 Tercetaknya buku PerkembanganStatistik Kebudayaan dan Pariwisata23 kab./kota
exp 200 200 14 200 15 200 17 200 19 200 21 1000 86 DISBUDPAR
22 04 Fasilitasi pembentukan forumkomunikasi antar pelaku industripariwisata dan budaya
T2 S2 5 22 04 Terwujudnya PeningkatanKesadaran Masyarakat sadar wisata
orang 490 360 450 360 495 360 545 360 599 360 659 1800 2,748 DISBUDPAR
T2 S2 6 22 04 Terbentuknya kelompok sadarwisata di ODTW
kelompok 4 20 250 20 275 20 303 20 333 20 366 100 1,527 DISBUDPAR
T2 S2 7 22 04 Terbentuknya desa wisata desa 1 4 400 4 440 4 484 4 532 5 586 21 2,442 DISBUDPAR
T2 S2 8 22 04 Meningkatnya pengetahuan tentangpariwisata
keg 0 1 350 1 385 1 410 1 450 1 470 5 2,065 DISBUDPAR
22 05 Pelaksanaan koordinasipembangunan kemitraanpawisata
T3 S2 4 22 05 Terjalinya kerjasama aktif antarpelaku usaha pariwisata, stakeholder dan pemerintah di tingkatnasional dan internasional
orang 120 120 150 120 165 120 182 120 200 120 250 600 947 DISBUDPAR
Program PengembanganKemitraan
Tabel 5.1. - Hal : 20 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
(Dalam jutaan)
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 234 5
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraSKPA
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit KerjaSKPA
PenanggungJawab
Lokasi KetTujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output) Satuan
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
22 07 Pengembangan sumber dayamanusia dan profesionalismebidang pariwisata
T3 S3 1 22 07 Terlaksananya PelatihanPengemasan Paket Wisata bagiPengelola Biro Perjalanan Wisatadan Agen Perjalanan Wisata
orang 10 20 400 20 440 20 484 20 533 20 586 100 2,443 DISBUDPAR
T3 S3 2 22 07 Terlaksananya PelatihanPengembangan SDMKepariwisataan dan Ekonomi Kreatifbagi Pelaku Usaha Pariwisata
orang 0 700 1,800 700 1,980 700 2,178 700 2,396 700 2,636 3500 10,990 DISBUDPAR
115,707 - 115,940 - 122,809 - 133,810 - 152,594 - 640,860
BANDA ACEH, 13 JANUARI 2014KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Tabel 5.1. - Hal : 21 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.PdPembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
Tabel 5.1. - Hal : 21 /21DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
2013 2014 2015 2016 20171 3 4 5 6 7 8 9 10IA
B
C1
1.1 sanggar 1122 50 50 50 50 50 13721.2 buah 4 4 4 4 4 3 23
IIA17 Kebudayaan
17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya kali 15 34 27 27 27 27 27
Fokus Pelayanan Urusan Wajib
Fokus Seni Budaya dan OlahragaKebudayaan
Jumlah grup kesenianJumlah gedung
ASPEK PELAYANAN UMUM
2ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKATFokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Fokus Kesejahteraan Sosial
Tabel 6.1Indikator Kinerja SKPA yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMA
NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH SATUAN
KONDISI KINERJAPADA AWAL
PERIODE RPJMA2012-2017
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUNKONDISI KINERJA
PADA AKHIRPERIODE RPJMA
(2017)
Tabel. 6.1. - Hal : 1 /1DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya kali 15 34 27 27 27 27 2717.2 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya paket 2 5 5 5 6 2317.3 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan buah 53 53 58 63 68 73 73
B Fokus Layanan Urusan Pilihan4 Pariwisata
4.1 Kunjungan wisata orang 1,185,119 1,422,143 1,706,571 2,047,885 2,457,462 2,948,955 2,948,955Wisatawan Nusantara orang 1,151,455 1,381,746 1,658,095 1,989,715 2,387,658 2,865,189 2,865,189Wisatawan Mancanegara orang 33,664 40,396 48,476 58,171 69,805 83,766 83,766
4.2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB rupiah 3,589,020,000,000 4,306,824,000,000 5,168,188,800,000 6,201,826,560,000 7,442,191,872,000 8,930,630,246,400 8,930,630,246,400Wisatawan Nusantara rupiah 3,454,365,600,000 4,145,238,720,000 4,974,286,464,000 5,969,143,756,800 7,162,972,508,160 8,595,567,009,792 8,595,567,009,792Wisatawan Mancanegara rupiah 134,654,400,000 161,585,280,000 193,902,336,000 232,682,803,200 279,219,363,840 335,063,236,608 335,063,236,608
BANDA ACEH, 13 JANUARI 2014KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
Drs. Adami, M.PdPembina Utama Muda
NIP. 19560502 197803 1 005
Tabel. 6.1. - Hal : 1 /1DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJADINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
QANUN ACEHNOMOR : 5 TAHUN 2007TANGGAL : 05 OKTOBER 2007 M
23 RAMADHAN 1428 H
K E P A L A D I N A S
S E K R E T A R I S
KELOMPOKJABATAN FUNGSIONAL
KEPALA BIDANGPENGEMBANGAN USAHA
PARIWISATA
KEPALA SEKSIUSAHA AKOMODASI
DAN RESTORAN
KEPALA SEKSIUSAHA JASAPARIWISATA
KEPALA SEKSISTANDARISASI PRODUK
USAHA PARIWISATA
U P T D ( UNIT PELAYANAN TEKNIS DINAS )
KEPALA BIDANGPEMASARAN
KEPALA SEKSIPROMOSI
PARIWISATA
KEPALA SEKSIATRAKSI WISATA
KEPALA SEKSIPELAYANAN INFORMASI
WISATA
KEPALA BIDANGPENGEMBANGAN DESTINASI
KEPALA SEKSIOBJEK DAN DAYA
TARIK WISATA
KEPALA SEKSIPEMBERDAYAAN LEMBAGA
DAN MASYARAKATPARIWISATA
KEPALA SEKSIPENGEMBANGAN
KAWASAN WISATA
KEPALA BIDANGPENGEMBANGAN PERMUSEUMAN,SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN
KEPALA SEKSIPERMUSEUMAN
KEPALA SEKSIPELESTARIAN SEJARAH
KEPALA SEKSIKEPURBAKALAAN
KEPALA BIDANGBAHASA DAN SENI
KEPALA SEKSIBAHASA
KEPALA SEKSISENI
KEPALA SEKSIKEMITRAAN
KEPALA BIDANGADAT DAN NILAI
BUDAYA
KEPALA SEKSIADAT ISTIADAT
KEPALA SEKSINILAI BUDAYA
KEPALA SEKSIPRANATA SOSIAL
KEPALA BIDANGPROGRAM DAN
PELAPORAN
KEPALA SEKSIDATA DAN
INFORMASI
KEPALA SEKSIPENYUSUNAN PROGRAM
KEPALA SEKSIPEMANTAUAN, EVALUASI
DAN PELAPORAN
KEPALA SUB BAGIANKEUANGAN
KEPALA SUB BAGIANKEPEGAWAIAN DAN
TATA LAKSANAKEPALA SUB BAGIAN
UMUM
TAHUN 2013
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJADINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
QANUN ACEHNOMOR : 5 TAHUN 2007TANGGAL : 05 OKTOBER 2007 M
23 RAMADHAN 1428 H
K E P A L A D I N A S
KELOMPOKJABATAN FUNGSIONAL
KEPALA UPTD MUSEUM ACEH
KEPALA SEKSI PREPARASIDAN KONSERVASI
KEPALA SEKSI KOLEKSI,BIMBINGAN DAN EDUKASI
KEPALA SUB BAGIANTATA USAHA
KEPALA UPTD TAMAN SENI DANBUDAYA
KEPALA SEKSI PENGELOLAANTAMAN BUDAYA
KEPALA SEKSI PENGELOLAANTAMAN RATU SULTHANAH
SAFIATUDDINKEPALA SUB BAGIAN
TATA USAHA