rencana strategis kota lhokseumawe tahun 2012-2017 · sarana dan prasarana ... faktor penghambat...
TRANSCRIPT
RENSTRABAPPEDA KOTA LHOKSEUMAWE
TAHUN 2012-2017
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahKota Lhokseumawe Tahun 2012
i
DDAAFFTTAARR IISSII
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… iDAFTAR TABEL............................................................................. iiiDAFTAR GAMBAR.......................................................................... ivBAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN.............................................................1.1. Latar Belakang............................................................
1.2. Landasan Hukum........................................................
1.3. Maksud dan Tujuan....................................................
1.4. Sistematika Penulisan..................................................
GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KOTALHOKSEUMAWE.............................................................2.1.Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda Kota
Lhokseumawe.....................................…………………….
2.2.Sumber Daya Bappeda Kota Lhokseumawe.........………
2.3.Kinerja Pelayanan Bappeda Kota Lhokseumawe………..
2.4.Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Bappeda Kota Lhokseumawe.........................................
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI...............3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan ...............................…….............…
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih........….........................
3.3. Telahaan Renstra K/L Bappenas dan Renstra Provinsi
3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategi...........................................
3.5. Penentuan Isu-Isu strategis.........................................
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DANKEBIJAKAN ...................................................................4.1. Visi dan Misi.................................................................
4.2. Tujuan dan Sasaran.....................................................
4.3. Strategi dan Kebijakan.................................................
11
3
4
5
1
1
16
18
36
1
1
3
6
9
11
11
2
3
ii
BAB V
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATORKINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAANINDIKATIF....................................................................
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADATUJUAN DAN SASARAN RPJMD.....................................6.1. Sasaran RPJM Kota Lhokseumawe..............................
6.2. Sasaran RPJM Kota Lhokseumawe yang Terkait
Tupoksi Bappeda..........................................................
6.3. Indikator Kinerja Kunci SKPD......................................
1
11
5
8
iii
DDAAFFTTAARR TTAABBEELL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 4.1
Tabel 5.1
Tabel 6.1
Tabel 6.2
Tabel 6.3
Tabel 6.4
Menurut Golongan Kepangkatan......................................
Menurut Tingkat Pendidikan...........................................
Menurut Tingkat Eselon..................................................
Sarana dan Prasarana.....................................................
Pencapaian Kinerja Pelayanan.........................................
Anggaran dan Realisasi Pendananaan..............................
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi..............
Faktor Penghambat dan Pendorong..................................
Komparasi Capaian Sasaran Renstra Bappeda.................
Hasil Telaahan Struktur Ruang Kota Lhokseumawe……..
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPK..................
Rencana, Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif....................
Sasaran RPJM Kota Lhokseumawe..................................
Keterkaitan RPJM Kota Lhokseumawe dengan Tupoksi
Bappeda..........................................................................
Keterkaitan Sasaran RPJM dengan Indikator Kinerja
Pelayanan SKPD..............................................................
Indikator dan Target Kinerja Pelayanan SKPD…………….
29
29
30
30
34
35
2
5
7
11
6
5
2
6
7
9
iv
DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bappeda Kota Lhokseumawe............ 5
Bappeda Kota Lhokseumawehttps://bappeda.lhokseumawekota.go.id
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang
paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini.
Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada Pemerintah
untuk penyelenggaraan Pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan
meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping adanya
globalisasi. Pola-pola lama dalam penyelenggaraan Pemerintahan telah
tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang saat ini berubah. Oleh
karenanya, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan telah
seharusnya direspon oleh Pemerintah dengan melakukan perubahan
yang terarah, pada terwujudnya penyelenggaraan Pemerintahan yang
baik. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan
Daerah maka daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas untuk
mengatur rumah tangganya sendiri. Konsekuensi dari pelaksanaan
Undang-Undang tersebut adalah bahwa Pemerintah Daerah harus
dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan
Pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota
Lhokseumawe sebagai salah satu instansi Pemerintah Daerah sesuai
dengan bidang tugasnya membantu Kepala Daerah dalam
penyelenggaraan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan,
berkewajiban juga menyusun Rencana Strategis. Dengan demikian
diharapkan agar dapat menentukan arah perkembangan dalam
meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan
perkembangan lingkungan strategis baik lokal regional, nasional,
maupun global.
Rencana Strategis (Renstra) merupakan suatu proses secara
sistematis dan berkesinambungan yang beorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahun, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang
2
ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana
startegis instansi Pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi,
tujuan, saran, strategis, kebijakan dan program serta indikator kinerja
sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kota Lhokseumawe sebagai tolak ukur keberhasilan
dan kegagalan dalam pelaksanaannya.
Renstra Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kota Lhokseumawe 2012 - 2017 menggambarkan visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi, dan program Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Komponen-komponen Renstra ini
mengacu pada rencana awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Kota Lhokseumawe. Renstra Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) berfungsi sebagai dokumen
perencanaan taktis – strategis mengimplementasikan sasaran-sasaran
daerah yang telah dituangkan dalam rencana awal Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Lhokseumawe, sekaligus
menjabarkan potret permasalahan pembangunan daerah yang menjadi
tantangan satuan kerja yang bersangkutan. Renstra Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) memuat indikasi
daftar program yang akan dilaksanakan untuk memecahkan
permasalahan serta mewujudkan Kota Lhokseumawe sebagai daerah
investasi dimaksud secara terencana dan bertahap melalui sumber
pembiayaan, dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi yang
dibebankan Pemerintah Kota kepada satuan kerja yang bersangkutan.
Rencana Strategis dalam penyusunannya perlu melaksanakan
analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang
merupakan langkah yang penting dengan memperhitungkan kekuatan
(strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan suatu proses
yang berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun
waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik
sumber daya manusia maupun sumber daya alam, kekuatan,
kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi. Rencana Strategis
disusun untuk jangka waktu empat tahun dan diimplementasikan
kedalam Rencana Kerja (RENJA) tahunan.
3
1.2. Landasan HukumLandasan hukum penyusunan Renstra Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) adalah:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan
kota Lhokseumawe (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4109);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Negara Nomor 4844);
6. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Negara Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Negara Nomor 4633);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
4
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Negara Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Negara
Nomor 4700);
10. Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata cara Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembanga
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,Tambahan
Lembaran Negara Republk Indonesia Negara Nomor 4817);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2010-2015;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana pembangunan Daerah;
14. Qanun Aceh Nomor 9 tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJPA) Tahun 2012-
2023 (Lembaran Aceh 2013 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Aceh Nomor 46);
15. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 70 Tahun 2012 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMA) 2012-
2017 (Lembaran Daerah Aceh Tahun 2012 Nomor 121);
16. Peraturan Walikota Lhokseumawe Nomor 58 Tentang RPJM
kota Lhokseumawe Tahun 2012-2017.
1.3. Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan penyusunan Renstra Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) tahun 2012 – 2017 adalah:
5
1. Untuk mengimplementasikan tujuan dan sasaran Pemerintah Kota
Lhokseumawe sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA);
2. Menjadi landasan penentuan program dan kegiatan tahunan
secara kronologis dan berkelanjutan;
3. Menjamin komitmen terhadap kesepakatan program yang sudah
dibahas secara partisipatif antar semua komponen, mulai dari saat
penyusunan, penuangan kedalam dokumen Renstra hingga
penjabarannya kedalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKA-SKPD).
1.4. Sistematika PenulisanRencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kota Lhokseumawe disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KOTA LHOKSEUMAWE2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda Kota
Lhokseumawe
2.2. Sumber Daya Bappeda Kota Lhokseumawe
2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda Kota Lhokseumawe
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Bappeda Kota Lhokseumawe
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi
Bappeda Kota Lhokseumawe
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
6
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN dan SASARAN STRATEGI, DANKEBIJAKAN4.1. Visi dan Misi Bappeda Kota Lhokseumawe
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Kota
Lhokseumawe
4.3. Strategi dan Kebijakan Lhokseumawe
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATORKINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAANINDIKATIF
BAB VI. INDIKATOR KINERJA BAPPEDA KOTA LHOKSEUMAWEYANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Bappeda Kota Lhokseumawehttps://bappeda.lhokseumawekota.go.id
1
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KOTA LHOKSEUMAWE
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BAPPEDA KotaLhokseumaweBadan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) merupakan
Satuan Kerja Pemerintah Kota Lhokseumawe yang dipimpin oleh Kepala
Badan yang bertugas membantu Walikota dibidang perencanaan
pembangunan daerah dan bertanggung jawab kepada Walikota.
Susunan organisasi Bappeda ditetapkan berdasarkan Peraturan
Walikota Lhokseumawe Nomor 17 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,
Rincian Tugas dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kota Lhokseumawe, yang ditandatangani pada tanggal 11
Oktober 2010. Tugas Pokok Bappeda adalah membantu Walikota dalam
hal penyelenggaran Pemerintahan Daerah dibidang Perencanaan
Pembangunan Daerah.
Untuk melaksanan tugas pokok tersebut, fungsi dari Bappeda
Kota Lhokseumawe adalah sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang perencanaan
pembangunan daerah;
b. pelaksanaan pembinaan teknis dalam bidang perencanaan
pembangunan daerah;
c. pelaksanaan pedoman petunjuk teknis dalam bidang perencanaan
pembangunan daerah;
d. pengkajian dan penyusunan konsep kebijakan dalam bidang
perencanaan pembangunan daerah;
e. pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pembangunan dalam
bidang perencanaan pembangunan daerah serta
mendokumentasikan dan menyebarluaskan hasil-hasilnya;
f. penyusunan rencana pembangunan daerah dalam jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek;
g. penjabaran rencana pembangunan daerah dalam bentuk program
pembangunan daerah (RPJM) jangka waktu 5 (lima) tahun;
37
h. penjabaran lebih lanjut mengenai program pembangunan tahunan
daerah untuk program dekonsentrasi maupun desentralisasi yang
menjaring aspirasi masyarakat (stake holder);
i. pelaksanaan koordinasi perencanaan diantara dinas-dinas, lembaga-
lembaga daerah serta satuan-satuan organisasi lain dalam
lingkungan Pemerintah Kota;
j. penyusunan rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota
bersama dengan DPKAD Kota dengan koordinasi administratif oleh
SEKDA;
k. pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah;
l. pelaksanaan koordinasi perencanaan dan evaluasi pembangunan
daerah;
m. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan kota untuk
mencapai keserasian pembangunan daerah sesuai dengan tujuan
rencana pembangunan jangka panjang dan menengah;
n. pelaksanaan penilaian kegiatan terhadap keberhasilan dan
perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk
bahan penyempurnaan lebih lanjut;
o. pelaksana kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan
kebijaksanaan pembangunan daerah;
p. pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengembangan dan aparatur
serta ketatausahaan BAPPEDA Kota Lhokseumawe;
q. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepala Daerah sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
Untuk menyelenggarakan fungsi di atas, Bappeda Kota
Lhokseumawe mempunyai kewenangan sebagai berikut:
a. menyusun rencana pembangunan daerah dalam jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek;
b. menjabarkan rencana pembangunan daerah dalam bentuk program
pembangunan daerah;
c. menjabarkan lebih lanjut menjadi program pembangunan tahunan
daerah untuk program dekonsentrasi maupun desentralisasi yang
menjaring aspirasi masyarkat (stake holder);
3
d. melaksanakan koordinasi perencanaan di antara dinas-dinas,
lembaga-lembaga daerah serta satuan-satuan organisasi lain dalam
lingkungan Pemerintah Kota;
e. menyusun rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota bersama
dengan DPKAD Kota dengan koordinasi administratif oleh SEKDA;
f. melaksanakan penelitian, pengkajian dan pengembangan sistem
perencanaan pembangunan daerah;
g. melaksanakan koordinasi perencanaan dan evaluasi pembangunan
daerah;
h. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan kota
untuk mencapai keserasian pembangunan daerah dengan tujuan
rencana pembangunan jangka panjang dan menengah;
i. melaksanakan penilaian kegiatan terhadap keberhasilan dan
perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk
bahan penyempurnaan lebih lanjut;
j. melaksanakan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai
dengan kebijaksanaan pembangunan daerah;
k. melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan, dan aparatur
serta ketatausahaan BAPPEDA Kota Lhokseumawe;
l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Walikota sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
Dalam rangka melaksanakan Tupoksi di atas, Bappeda Kota
Lhokseumawe memiliki susunan organisasi sebagai berikut:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang yang terdiri dari;
1. Bidang Perencanaan Pembangunan SDM dan Sosial Budaya;
2. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Infrastruktur;
3. Bidang Perencanaan Daerah Bawahan;
4. Bidang Pengendalian dan Penelitian.
a. Sekretariat, membawahi:
b. Sub Bagian Perencanaan Kegiatan, Dokumentasi dan Informasi;
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan.
37
c. Bidang Perencanaan Pembangunan SDM dan Sosial Budaya,
membawahi:
1) Sub Bidang Agama, Pendidikan dan Sumber Daya Manusia;
2) Sub Bidang Pariwisata, Seni, Budaya, Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial.
d. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur,
membawahi:
1) Sub Bidang Pertanian, Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi
dan Dunia Usaha;
2) Sub Bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Lingkungan dan Pertambangan.
e. Bidang Perencanaan Daerah Bawahan, membawahi:
1) Sub Bidang Kerjasama Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan;
2) Sub Bidang Statistik dan Pelaporan.
f. Bidang Pengendalian dan Penelitian, membawahi:
1) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Sistim Perencanaan;
2) Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi.
Bagan struktur organisasi Bappeda adalah sebagai berikut:
5
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Bappeda Kota Lhokseumawe
Adapun perincian Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda
keseluruhannya adalah sebagai berikut:
a. Kepala BadanBappeda adalah unsur pendukung tugas Walikota dalam bidang
Perencanaan Pembangunan Daerah:
(1) Kepala Bappeda mempunyai tugas dan kewajiban membantu
Walikota dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan dalam
bidang perencanaan pembangunan daerah;
(2) Rincian tugas Bappeda adalah sebagai berikut:
a. merumuskan rencana dan program kerja Bappeda;
b. membantu Walikota dalam penyusunan kebijakan bidang
perencanaan pembangunan daerah;
KEPALA BADAN
SEKRETARIS
Subbag. PerencanaanKegiatan, Dokumentasi
dan Informasi
Subbag. Umum Subbag. Keuangan
Bidang PerencanaanDaerah Bawahan
Bidang Pengendaliandan Penelitian
Bidang PerencanaanPembangunan Ekonomi
dan Infrastruktur
Bidang PerencanaanPembangunan SDMdan Sosial Budaya
Sub Bidang Pertanian,Agronomi, Industri,
Perdagangan, Koperasidan Dunia Usaha
Sub Bidang PekerjaanUmum, Sumber DayaAlam, Sumber Daya
Lingkungan danPertambangan
Sub Bidang Pengendaliandan Evaluasi
Sub Bidang KerjasamaPembangunan dan
PengembanganKawasan
Sub Bidang Penelitian danPengembangan Sistem
Perencanaan
Sub Bidang Statistikdan Pelaporan
Sub Bidang Pariwisata,Seni, Budaya,Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial
Sub Bidang Agama,Pendidikan dan Sumber
Daya Manusia
37
c. mengkoordinasi penyusunan program perencanaan
pembangunan daerah;
d. merumuskan dan melaksanakan kebijakan dalam bidang
perencanaan pembangunan daerah;
e. menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah yang
terdiri dari RPJP, RPJM, RKPD dan penyusunan dokumen
RENSTRA serta kebijakan penyusunan dokumen daerah yang
berhubungan dengan perencanaan;
f. merumuskan dan menyusun program-program tahunan sebagai
pelaksanaan rencana yang dibiayai oleh daerah ataupun yang
diusulkan kepada Pemerintah tingkat atasan untuk dimasukkan
kedalam program tahunan provinsi nasional;
g. menyusun dan menyampaikan KUA dan PPAS ke Walikota dan
kemudian diteruskan ke DPRK;
h. melaksanakan kegiatan penatausahaan Bappeda;
i. melaksanakan pembinaan, pengendalian dan fasilitasi dalam
bidang perencanaan pembangunan SDM dan Sosial Budaya,
perencanaan pembangunan ekonomi dan insfrastruktur,
perencanaan pembangunan daerah bawahan serta dalam bidang
pengendalian dan penelitian;
j. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Walikota melalui SEKDA sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Kepala Bappeda dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
sebagaimana dimaksud di atas, menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang perencanaan
pembangunan daerah;
b. pelaksanaan pembinaan teknis dalam bidang perencanaan
pembangunan daerah;
c. pelaksanaan pedoman petunjuk teknis dalam bidang perencanaan
pembangunan daerah;
d. pengkajian dan penyusunan konsep kebijakan dalam bidang
perencanaan pembagunan daerah;
7
e. pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pembangunan dalam
bidang perencanaan pembagunan daerah serta mendokumentasikan
dan mnyebarluaskan hasil-hasilnya;
f. penyusunan rencana pembangunan daerah RPJP, RPJM, RKPD dan
penyusunan dokumen RENSTRA serta kebijakan penyusunan
dokumen daerah yang berhubungan dengan perencanaan;
g. penjabaran lebih lanjut rencana pembangunan daerah menjadi
program pembangunan tahunan daerah untuk program
dekonsentrasi maupun desentralisasi yang menjaring aspirasi
masyarakat (stake holder);
h. pelaksanaan koordinasi perencanaan diantara dinas-dinas, lembaga-
lembaga daerah serta satuan-satuan organisasi lain dalam
lingkungan Pemerintah Kota;
i. penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota
bersama dengan DPKAD serta unsur lainnya dengan koordinasi
administratif oleh SEKDA;
j. pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengembangan sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah;
k. pelaksanaan koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi
pembangunan Daerah;
l. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan kota untuk
mencapai keserasian pembangunan daerah sesuai dengan tujuan
rencana pembangunan jangka panjang dan menengah;
m. pelaksanaan penilaian kegiatan terhadap keberhasilan dan
perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk
bahan penyempurnaan lebih lanjut;
n. pelaksanaan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan
kebijaksanaan pembangunan daerah;
o. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan aparatur serta
ketatausahaan BAPPEDA Kota Lhokseumawe;
p. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Daerah sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
37
b. Sekretariat BappedaSekretariat Bappeda adalah unsur pembantu Kepala Bappeda
dalam bidang perencanaan kegiatan dokumentasi dan informasi, umum
dan kepegawaian serta dalam bidang keuangan.
(1) Sekretariat Bappeda mempunyai tugas menyiapkan bahan
pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi dibidang
penyelenggaraan perencanaan kegiatan dokumentasi dan informasi,
umum dan kepegawaian serta penyelenggaraan administrasi
keuangan.
(2) Rincian tugas Sekretariat Bappeda adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja Sekretariat Bappeda;
b. menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
dalam penyusunan kebijakan umum di bidang perencanaan
kegiatan dokumentasi dan informasi, umum dan kepegawaian
serta keuangan;
c. menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan koordinasi dalam
penyusunan konsep produk hukum daerah bidang
penyelenggaraan perencanaan kegiatan dokumentasi dan
informasi, umum dan kepegawaian serta penyelenggaraan
administrasi keuangan;
d. menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan koordinasi pengelolaan
tenaga teknis sebagai Sumber Daya dalam bidang
penyelenggaraan perencanaan kegiatan dokumentasi dan
informasi, umum dan kepegawaian serta penyelenggaraan
administrasi keuangan;
e. menyelenggarakan pengelolaan administrasi perkantoran di
lingkungan Bappeda;
f. mengelola kegiatan dokumentasi dan informasi, umum dan
kepegawaian serta keuangan;
g. melaksanakan pengawasan melekat dalam rangka pembinaan
dan penilaian terhadap bawahan guna peningkatan kinerja;
h. menyusun RKBU lingkup Bappeda;
i. melaksanakan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan
dan hubungan masyarakat serta keuangan;
9
j. menyusun DUK dan Bazetting Formasi Pegawai menurut
klasifikasi;
k. mengeluarkan SPT dan SPPD sesuai dengan arahan petunjuk
atasan;
l. mengkoordinasi penyusunan administrasi keuangan;
m. mengkoordinasi Sub Bagian Perencanaan kegiatan, Dokumentasi
dan Informasi, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Sub
Bagian Keuangan;
n. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Bappeda sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk menyelenggaran tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Sekretariat Bappeda mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
perumusan, dalam bidang perencanaan kegiatan dokumentasi dan
informasi, umum dan kepegawaian serta keungan;
b. pengkoordinasian kegiatan pelayanan administrasi kesekretariatan
sesuai kebutuhan unit kerja agar kegiatan pokok dapat berjalan
dengan lancar;
c. pengendalian pelaksanaan perencanaan kegiatan dokumentasi,
administrasi umum, perencanaan keuangan, kepegawaian,
perlengkapan dan hukum sehubungan dengan kebutuhan dalam
rangka kelancaran tugas;
d. penyelenggaraan urusan umum, dan perlengkapan, keprotokolan
dan hubungan masyarakat;
e. pengkoordinasian DUK dan Bazetting Formasi Pegawai menurut
klasifikasinya;
f. pengkoordinasian penghimpunan data keperluan anggaran dari
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan mata anggaran;
g. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian dan evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Bappeda sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1. Sub Bagian Perencanaan Kegiatan, Dokumentasi dan Informasi(1) Sub Bagian Perencanaan Kegiatan, Dokumentasi dan Informasi
mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan
37
petunjuk teknis dalam bidang perencanaan kegiatan,
dokumentasi dan informasi;
(2) Rincian tugas Sub Bagian Perencanaan Kegiatan, Dokumentasi
dan Informasi adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana program kerja sub bagian perencanaan
kegiatan, dokumentasi dan informasi;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan
kebijakan umum dan petunjuk teknis dalam bidang
perencanaan kegiatan, dokumentasi dan informasi;
c. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dalam penyusunan
konsep kebijakan dalam perencanaan kegiatan, dokumentasi
dan informasi;
d. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam bidang perencanaan kegiatan,
dokumentasi dan informasi;
e. menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis Badan;
f. melaksanakan pegelahan data pelaksana program kerja
tahunan;
g. melaksanakan kegiatan pengumpulan dan penganalisaan
program, dan anggaran dalam lingkup Bappeda;
h. mengumpulkan bahan-bahan dalam penyusunan program,
kegiatan dan anggaran yang bersumber dari dana APBK,
APBA, APBN, dan OTSUS/MIGAS;
i. menyusun rancangan pembangunan daerah sebagai hasil dari
forum konsultasi publik/musrenbang yang dirumuskan
menjadi rancangan awal RKPD bersama SKPD;
j. menyusun laporan pencapaian kinerja dan iktisar realisasi
kinerja Badan;
k. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
perencanaan;
l. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan tugas pokoknya.
11
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis dalam
bidang administrasi umum dan kepegawaian;
(2) Rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah
sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan
kebijakan umum dan petunjuk teknis dalam bidang umum
dan kepegawaian;
c. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dalam penyusunan
konsep kebijakan dalam bidang umum dan kepegawaian;
d. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam bidang umum dan kepegawaian;
e. melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat,
penyiapan rapat-rapat dan pendokumentasian kegiatan,
pengelolaan kearsipan dan perpustakaan badan;
f. melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan
dan kebersihan, administrasi kepegawaian, pemeliharaan dan
perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan
kantor serta aset lainnya;
g. melaksanakan pegurusan pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris;
h. melaksanakan pengusulan pegawai yang akan pensiun, serta
pemberian penghargaan di lingkungan Badan;
i. melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar
penilaian pekerjaan, daftar urut kepangkatan, sumpah/janji
pegawai, gaji berkala, DP-3, Cuti, Diklat, mutasi pegawai, serta
menyusun berkas/bundel kepegawaian menurut petunjuk
indek surat/permasalahan dan peningkatan kesejahteraan
pegawai;
j. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanan kegiatan sub
bagian umum dan kepegawaian ;
37
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan pokoknya.
3. Sub Bagian Keuangan(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengumpulkan bahan
pembinaan dan petunjuk teknis dalam bidang keuangan;
(2) Rincian tugas Sub bagian Keuangan adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja sub bagian keuangan;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan
kebijakan umum dan petunjuk teknis dalam bidang
keuangan;
c. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dalam penyusunan
konsep kebijakan dalam bidang keuangan ;
d. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam bidang keuangan;
e. melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan
pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan belanja
tidak langsung;
f. melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran;
g. melaksanakan penyusunan laporan keuangan akhir tahun;
h. melaksanakan penyusunan program perencanaan Daftar
Usulan Program Kegiatan dan Anggaran dalam bentuk
Rencana Anggaran Satuan Kerja Bappeda;
c. Bidang Perencanaan Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)dan Sosial Budaya
Bidang Perencanaan Pembangunan SDM dan Sosial Budaya
dalah unsur pembantu Kepala Bappeda dalam bidang agama,
pendidikan dan sumber daya manusia serta bidang pariwisata, seni,
budaya, kesehatan dan kesejahteraan sosial.
(1) Bidang Perencanaan Pembangunan SDM dan Sosial Budaya
mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis
dan koordinasi penyelenggaraan dalam bidang agama, pendidikan
dan sumber daya manusia serta bidang pariwisata, seni, budaya,
kesehatan dan kesejahteraan sosial;
13
(2) Rincian tugas Bidang Perencanaan Pembangunan SDM dan Sosial
Budaya adalah sebagai berikut:
a) menyusun rencana dan program kerja Bidang Perencanaan
Pembangunan SDM dan Sosial Budaya;
b) menyiapkan bahan-bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi dalam penyusunan kebijakan umum dibidang agama,
pendidikan dan sumber daya manusia serta bidang pariwisata,
seni, budaya, kesehatan dan kesejahteraan sosial;
c) menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan koordinasi dalam
penyusunan konsep produk hukum daerah bidang agama,
pendidikan dan sumber daya manusia serta bidang pariwisata,
seni, budaya, kesehatan dan kesejahteraan sosial;
d) menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan koordinasi
pengelolaan tenaga teknis sebagai Sumber Daya dalam bidang
agama, pendidikan dan sumber daya manusia serta bidang
pariwisata, seni, budaya, kesehatan dan kesejahteraan sosial;
e) menyiapkan bahan-bahan penyusunan kebijakan umum,
petunjuk teknis dan koordinasi dalam bidang Perencanaan
Pembangunan SDM dan Sosial Budaya;
f) mengkoordinasi kegiatan Sub Bidang Agama, Pendidikan dan
Sumber Daya Manusia dan Sub Bidang Pariwisata, Seni,
Budaya, Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial;
g) menyusun program dan rencana serta koordinasi dengan
instansi terkait dalam rangka peningkatan dan pengembangan
SDM;
h) melakukan koordinasi penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD
dalam lingkup koordinasi bidang perencanaan pembangunan
SDM dan sosial budaya;
i) melakukan koordinasi, penelitian dan verifikasi usulan draft
RKA dalam rangka penyusunan KU APBK dan PPAS APBK dalam
bidang koordinasinya;
j) melaksanakan pengawasan melekat dalam rangka pembinaan
dan penilaian terhadap bawahan guna peningkatan kinerja;
k) menyiapkan bahan pembinaan dalam bidang Perencanaan
Pembangunan SDM dan Sosial Budaya; dan
37
l) melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Bidang Perencanaan Pembangunan SDM dan Sosial Budaya
mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi perencanaan jangka panjang, jangka
menengah dan rencana kerja pemerintah daerah dalam lingkup
koordinasi bidang perencanaan pembangunan SDM dan Sosial
Budaya;
b. perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah dalam
lingkup koordinasi bidang perencanaan pembangunan SDM dan
Sosial Budaya;
c. pelaksanaan evaluasi kinerja program dan kegiatan dalam lingkup
koordinasi bidang perencanaan pembangunan SDM dan Sosial
Budaya;
d. penyelenggaraan monitoring dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
SKPD dalam lingkup koordinasi bidang perencanaan pembangunan
SDM dan Sosial Budaya;
e. pengkoordinasian kegiatan pengumpulan bahan sesuai dengan
jenisnya dalam rangka penyusunan program pembangunan SDM,
Sosial Budaya;
f. penyelenggaraan dan pengkoordinasian kegiatan perencanaan
pembangunan di bidang SDM dan sosial budaya yang mencakup
agama, pendidikan, seni, budaya, kependudukan, ketenagakerjaan,
kesehatan, pariwisata dan kesejahteraan sosial;
g. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Bappeda sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1. Sub Bidang Agama, Pendidikan dan Sumber Daya Manusia(1) Sub Bidang Agama, Pendidikan dan Sumber Daya Manusia
mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan petunjuk
teknis dalam bidang agama, pendidikan dan Sumber Daya Manusia;
(2) Rincian tugas Sub Bidang Agama, Pendidikan dan Sumber Daya
Manusia adalah sebagai berikut:
15
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang Agama,
Pendidikan dan Sumber Daya Manusia;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan kebijakan
umum dan petunjuk teknis dalam bidang agama, pendidikan dan
sumber daya manusia;
c. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dalam penyusunan
konsep kebijakan dalam bidang agama, pendidikan dan sumber
daya manusia;
d. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam bidang agama, pendidikan dan
sumber daya manusia;
e. melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan
pembangunan SDM dan sosial budaya dalam lingkup koordinasi
Sub Bidang Agama, Pendidikan dan Sumber Daya Manusia.
f. menyiapkan bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD pada
bidang agama, pendidikan dan sumber daya manusia.
g. melaksanakan bimbingan dan penyusunan renja, RKA dan DPA
SKPD dalam lingkup koordinasi bidang agama, pendidikan dan
sumber daya manusia.
h. melaksanakan evaluasi kinerja perencanaan pembangunan sosial
pada sub bidang agama, pendidikan dan sumber daya manusia.
i. menyusun bahan-bahan dalam rangka pelaksanaan program
pembinaan generasi muda, sarana dan lembaga olah raga serta
organisasi kepemudaan.
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokoknya.
2. Sub Bidang Pariwisata, Seni, Budaya, Kesehatan danKesejahteraan Sosial
(1) Sub Bidang Pariwisata, Seni, Budaya, Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan
petunjuk teknis dalam bidang pariwisata, Seni, Budaya, Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial;
(2) Rincian tugas Sub Bidang Pariwisata, Seni, Budaya, Kesehatan dan
Keluarga Sejahtera Adalah sebagai berikut :
37
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang Pariwisata,
Seni, Budaya, Kesehatan dan Keluarga Sejahtera;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan kebijakan
umum dan petunjuk teknis dalam bidang pariwisata, seni,
budaya, kesehatan dan keluarga sejahtera;
c. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dalam penyusunan
konsep kebijakan dalam bidang pariwisata, seni, budaya,
kesehatan dan keluarga sejahtera;
d. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam bidang pariwisata, seni, budaya,
kesehatan dan keluarga sejahtera;
e. melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan
pembangunan SDM dan sosial budaya dalam lingkup koordinasi
Sub Bidang Pariwisata, Seni, Budaya, Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial;
f. menyiapkan bahan penyusunan RPJPD, RPJMD DAN RKPD pada
bidang pariwisata, seni, budaya, kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial;
g. melaksanakan bimbingan dalam penyusunan Renja, RKA dan
DPA SKPD dalam lingkup koordinasi Sub Bidang Pariwisata, Seni,
Budaya, Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial;
h. melaksanakan evaluasi kinerja perencanaan pembangunan sosial
pada bidang pariwisata, seni, budaya, kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial;
i. menyusun bahan-bahan dalam rangka pelaksanaan program
pembinaan penyehatan lingkungan, pencegahan penyakit,
pelayanan kesehatan serta pemberantasan penyakit menular
dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokoknya.
d. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan InfrastrukturBidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur
adalah unsur pembantu Kepala Bappeda dalam bidang Pertanian,
Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha serta
17
dalam bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Lingkungan dan Pertambangan.
(1) Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur
mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis
dan koordinasi dalam bidang Pertanian, Agronomi, Industri,
Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha serta dalam bidang
Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam, Sumber Daya Lingkungan
dan Pertambangan;
(2) Rincian tugas Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan
Infrastruktur adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang Perencanaan
Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur;
b. menyiapkan bahan-bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi dalam penyusunan kebijakan umum di bidang
Pertanian, Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi dan Dunia
Usaha serta dalam bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam,
Sumber Daya Lingkungan dan Pertambangan;
c. menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan koordinasi dalam
penyusunan konsep produk hukum daerah bidang Pertanian,
Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha
serta dalam bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya alam,
Sumber Daya Lingkungan dan Pertambangan;
d. menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan koordinasi pengelolaan
tenaga teknis sebagai Sumber Daya dalam bidang Pertanian,
Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha
serta dalam bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam,
Sumber Daya Lingkungan dan Pertambangan;
e. menyiapkan bahan-bahan penyusunan kebijakan umum,
petunjuk teknis dan koordinasi dalam bidang Perencanaan
Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur;
f. mengkoordinasi kegiatan Sub Bidang Pertanian, Agronomi,
Industri, Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha dan Sub
Bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Lingkungan dan Pertambangan;
37
g. menyusun program dan rencana serta koordinasi dengan instansi
terkait dalam rangka Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan
Infrastruktur;
h. melakukan koordinasi penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
dalam lingkup koordinasi bidang Perencanaan Pembangunan
Ekonomi dan Infrastruktur;
i. melakukan koordinasi, penelitian dan verifikasi usulan draft RKA
dalam rangka penyusunan KU APBK dan PPAS APBK dalam
bidang koordinasinya;
j. melaksanakan pengawasan melekat dalam rangka pembinaan
dan penilaian terhadap bawahan guna peningkatan kinerja;
k. menyiapkan bahan pembinaan dalam bidang Perencanaan
Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur; dan
l. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur
mempunyai fungsi:
a. penetapan perencanaan program dalam bidang perencanaan
pembangunan ekonomi dan infrastruktur;
b. penetapan kebijakan dalam bidang perencanaan pembangunan
ekonomi dan infrastruktur;
c. pelaksanaan koordinasi kegiatan pengumpulan bahan sesuai dengan
jenisnya dalam rangka penyusunan program perencanaan
pembangunan ekonomi dan infrastruktur;
d. perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah dalam
lingkup koordinasi bidang perencanaan pembangunan ekonomi dan
infrastruktur;
e. pelaksanaan evaluasi kinerja program dan kegiatan dalam lingkup
koordinasi bidang perencanaan pembangunan ekonomi dan
infrastruktur;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
19
1. Sub Bagian Pertanian, Agronomi, Industri, Perdagangan,Koperasi dan Dunia Usaha(1) Sub Bagian Pertanian, Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi
dan Dunia Usaha mempunyai tugas mengumpulkan bahan
pembinaan dan petunjuk teknis dalam bidang Pertanian,
Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha;
(2) Rincian tugas Sub Bagian Sub Bidang Pertanian, Agronomi,
Industri, Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha adalah sebagai
berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang Pertanian,
Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan
kebijakan umum dan petunjuk teknis dalam Bidang
Pertanian, Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi dan
Dunia Usaha;
c. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dalam penyusunan
konsep kebijakan dalam bidang pertanian, agronomi, industri,
perdagangan, koperasi dan dunia usaha;
d. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam bidang pertanian, agronomi,
industri, perdagangan, koperasi dan dunia usaha;
e. melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan
pembangunan ekonomi dalam lingkup koordinasi Sub Bidang
Pertanian, Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi dan
Dunia Usaha;
f. menyiapkan bahan penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
pada bidang pertanian, agronomi, industri, perdagangan,
koperasi dan dunia usaha;
g. melaksanakan bimbingan dalam penyusunan Renja, RKA, dan
DPA SKPD dalam lingkup koordinasi Sub Bidang Pertanian,
Agronomi, Industri, Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha;
h. menyiapkan bahan perencanaan pembangunan dan
pengembangan wilayah berbasis pertanian, agronomi, industri,
perdagangan, koperasi dan dunia usaha;
37
i. melaksanakan evaluasi kinerja perencanaan pembangunan
ekonomi dan infrastruktur yang meliputi bidang pertanian,
agronomi, industri, perdagangan, koperasi dan dunia usaha;
j. mengidentifikasi masalah dan sumber daya pembangunan
dibidang pembangunan industri perdagangan, koperasi dan
pengembangan dunia usaha.
2. Sub Bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam, Sumber DayaLingkungan dan Pertambangan
(1) Sub Bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Lingkungan dan Pertambangan mempunyai tugas mengumpulkan
bahan-bahan pembinaan dan petunuk teknis dalam bidang Sub
Bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Lingkungan dan Pertambangan;
(2) Rincian tugas Sub Bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam,
Sumber Daya Lingkungan dan Pertambangan adalah sebagai
berikut:
a. menyusun rencana kerja Sub Bidang Pekerjaan Umum, Sumber
Daya Alam, Sumber Daya Lingkungan dan Pertambangan;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan kebijakan
umum dan petunjuk teknis dalam Bidang Pekerjaan Umum,
Sumber Daya Lingkungan dan Pertambangan;
c. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dalam penyusunan
konsep kebijakan dalam Bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya
Alam, Sumber Daya Lingkungan dan Pertambangan;
d. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam Bidang Pekerjaan Umum, Sumber
Daya Alam, Sumber Daya Lingkungan dan Pertambangan;
e. melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan
pembangunan ekonomi dan infrastruktur dalam lingkup
koordinasi Sub Bidang Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam,
Sunber Daya Lingkungan, dan Pertambangan;
f. menyiapkan bahan penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD pada
bidang pekerjaan umum, sumber daya alam, sumber daya
lingkungan dan pertambangan;
21
g. melaksanakan bimbingan dalam penyusunan Renja, RKA dan
DPA SKPD dalam lingkup koordinasi Sub Bidang Pekerjaan
Umum, Sumber Daya Alam, Sumber Daya Lingkungan dan
Pertambangan;
h. melaksanakan evaluasi kinerja perencanaan pembangunan
ekonomi dan infrastruktur yang meliputi bidang pekerjaan
umum, sumber daya alam, sumber daya lingkungan dan
pertambangan;
i. mengidentifikasi masalah dan sumber daya pembangunan
dibidang pekerjaan umum, sumber daya alam, sumber daya
lingkungan dan pertambangan;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokoknya.
e. Bidang Perencanaan Daerah BawahanBidang Perencanaan Daerah Bawahan adalah unsur pelaksana
Kepala Bappeda dalam bidang kerjasama pembangunan dan
pengembangan kawasan, bidang statistik dan pelaporan.
(1) Bidang Perencanaan Daerah Bawahan mepunyai tugas
menyiapakan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi
penyelenggaraan kegiatan kerjasama pembagunan dan
penegmbangan kawasan serta statistik dan pelaporan;
(2) Rincian tugas Bidang Perencanaan Daerah Bawahan adalah sebagai
berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang Perencanaan
Bawahan;
b. menyiapkan bahan-bahan pembinaan, petunjuk teknis dan
koordinasi dalam penyusunan kebijakan umum di bidang
kerjasama pembangunan dan pengembangan kawasan serta
statistik dan pelaporan ;
c. menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan koordinasi dalam
penyusunan konsep produk hukum daerah bidang kerjasama
pembangunan dan pengembangan kawasan serta statistik dan
pelaporan;
d. menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan koordinasi pengelolaan
tenaga teknis sebagai Sumber Daya dalam bidang kerjasama
37
pembangunan dan pengembangan kawasan serta statistik dan
pelaporan;
e. mengkoordinasi Sub Bidang Kerjasama Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan dan Sub Bidang statistik dan pelaporan;
f. menyusun program dan rencana serta koordinasi dengan instansi
terkait dalam rangka Perencanaan Daerah Bawahan;
g. melakukan koordinasi penyusunan laporan program kegiatan
pembangunan daerah termasuk laporan realisasi fisik dan
keuangan;
h. melakukan koordinasi penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD
dalam lingkup koordinasi bidang perencanaan daerah bawahan;
i. melakukan koordinasi, penelitian dan verifikasi usulan draft RKA
dalam rangka penyusunan KU APBK dan PPAS APBK dalam
bidang koordinasinya;
j. melaksanakan pengawasan melekat dalam rangka pembinaan
dan penilaian terhadap bawahan guna peningkatan kinerja;
k. menyiapkan bahan pembinaan dalam bidang Perencanaan
Daerah Bawahan;
l. melaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
m. menyiapkan bahan-bahan penyusunan kebijakan umum,
petunjuk teknis dan koordinasi dalam bidang perencanaan
daerah bawahan;
n. menyiapkan bahan pembinaan dalam bidang Perencanaan
Daerah Bawahan; dan
o. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Bidang Perencanaan Daerah Bawahan mempunyai fungsi:
a. penetapan perencanaan program dalam bidang perencanaan daerah
bawahan;
b. penetapan kebijakan dalam bidang perencanaan daerah bawahan;
c. pelaksanaan koordinasi kegiatan pengumpulan bahan sesuai dengan
jenisnya dalam rangka penyusunan program perencanaan daerah
bawahan;
23
d. pelaksanaan koordinasi penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD
dalam lingkup koordinasi bidang perencanaan daerah bawahan;
e. perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah dalam
lingkup koordinasi bidang perencanaan daerah bawahan;
f. pelaksanaan evaluasi kinerja program dan kegiatan dalam lingkup
koordinasi bidang perencanaan daerah bawahan;
g. menghimpun dan mengolah laporan program dan kegiatan
pembangunan daerah termasuk laporan realisasi fisik dan
keuangan;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya; dan
1. Sub Bidang Kerjasama Pembangunan dan PengembanganKawasan(1) Sub Bidang Kerjasama Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan
dan petunjuk teknis penyelenggaraan kegiatan kerjasama
pembagunan dan pengembangan kawasan;
(2) Rincian tugas Sub Bidang Kerjasama Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja sub bidang kerjasama pembangunan
dan pengembangan kawasan;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan
kebijakan umum dan petunjuk teknis dalam bidang kerjasama
pembangunan dan pengembangan kawasan;
c. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dalam penyusunan
konsep kebijakan dalam bidang kerjasama pembangunan dan
pengembangan kawasan;
d. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam bidang kerjasama
pembangunan dan pengembangan kawasan;
e. mengembangkan sistem perencanaan pembangunan desa dan
kecamatan;
f. menyusun standar pelayanan minimal;
g. menyusun petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan, dan
lingkungan perkotaan dan perdesaan;
37
h. menyusun pedoman pelaksanaan manajemen dan
kelembagaan pengembangan wilayah;
i. penyusunan standar pelayanan perkotaan dan perdesaan;
j. menyusun dokumen perencanaan dan petunjuk pelaksanaan
pengembangan wilayah tertinggal, perbatasan, kawasan
prioritas, cepat tumbuh dan andalan;
k. melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan kota;
l. menyiapkan bahan penyusunan dokumen RPJPD dan RPJMD
dan dokumen sejenis lainnya dalam bidang Kerja Sama
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan;
m. melaksanakan bimbingan dalam penyusunan Renja RKA, DPA
SKPD dalam lingkup koordinasi sub bidang kerja sama
pembangunan dan pengembangan kawasan;
n. melaksanakan evaluasi kinerja perencanaan sub bidang kerja
sama pembangunan dan pengembangan kawasan;
o. menyusun pedoman strategis peningkatan kinerja
perencanaan program dan kegiatan pembangunan; dan
p. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan tugas pokoknya.
2. Sub Bidang Statistik dan Pelaporan(1) Sub Bidang Statistik dan Pelaporan mempunyai tugas
menyiapakan bahan pembinaan dan petunjuk teknis
penyelenggaraan kegiatan dalam bidang statistik dan pelaporan;
(2) Rincian Sub Bidang Statistik dan Pelaporan adalah sebagai
berikut:
a. menyusun rencana kerja sub bidang statistik dan pelaporan;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan
kebijakan umum dan petunjuk teknis dalam bidang statistik
dan pelaporan;
c. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dan penyusunan
konsep kebijakan dalam bidang statistik dan pelaporan;
d. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam bidang statistik dan pelaporan;
25
e. melaksanakan koordinasi penyusunan Kota Lhokseumawe
Dalam Angka, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)
dan analisis input output;
f. melaksanakan penyusunan peta dasar dan peta tematik yang
dikompilasi kedalam album peta data spasial;
g. melaksanakan kegiatan analisis perhitungan pencapaian
indikator kinerja pembangunan daerah;
h. mengkompilasi hasil evaluasi kinerja pembangunan daerah
yang dilaksanakan oleh bidang teknis;
i. melaksanakan penyusunan pedoman penyajian laporan
kinerja SKPD;
j. melaksanakan penyusunan laporan pelaksanaan tugas
perbantuan, dana dekonsentrasi dan Dana Alokasi Khusus
(DAK) pembangunan daerah;
k. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan tugas pokoknya.
f. Bidang Pengendalian dan PenelitianBidang Pengendalian dan Penelitian adalah unsur pembantu
Kepala Bappeda dalam bidang penelitian dan pengembangan sistim
perencanaan, pengendalian dan evaluasi.
(1) Bidang Pengendalian dan Penelitian mepunyai tugas menyiapkan
bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi penyelenggaraan
kegiatan dalam dan pengembangan sistim perencanaan,
pengendalian dan evaluasi;
(2) Rincian tugas Bidang Pengendalian dan Penelitian adalah sebagai
berikut:
a. menyusun usulan rencana kerja, kinerja dan anggaran berbasis
kinerja tahunan bidang penelitian dan pengendalian
pembangunan;
b. menyiapkan bahan-bahan bidang pembinaan, petunjuk teknis
dan koordinasi dalam penyusunan kebijakan umum dibidang
penelitian dan pengendalian pembangunan;
c. menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan koordinasi dalam
penyusunan konsep produk hukum daerah bidang penelitian dan
pengendalian pembangunan;
37
d. menyusun laporan hasil penelitian lapangan dalam bentuk monev
sebagai bahan penyusunan perencanaan pembangunan daerah;
e. menyiapkan bahan-bahan pembinaan dan koordinasi pengelolaan
tenaga teknis sebagai sumber daya dalam bidang penelitian dan
pengendalian pembangunan;
f. menyusun pedoman pelaksanaan program dalam bidang
penelitian dan pengendalian pembangunan;
g. melakukan koordinasi penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD
dalam lingkup koordinasi bidang pengendalian dan penelitian;
h. melaksanakan kegiatan penelitian dan verifikasi usulan draft RKA
dalam rangka penyusunan KUA APBK dan PPAS APBK;
i. menyusun KUA APBK dan PPAS APBK;
j. melaksanakan kegiatan pengumpulan dan penganalisaan
program, kegiatan dan anggaran dalam bentuk RKA dari seluruh
SKPD;
k. melaksanakan pengawasan melekat dalam rangka pembinaan
dan penilaian terhadap bawahan guna peningkatan kinerja;
l. melakukan pengendalian dan evaluasi program kegiatan
pembangunan daerah;
m. melaksanakan penelitian dan pengkajian masalah-masalah
strategis pembangunan daerah;
n. melakukan pengkajian/penelitian/pengendalian di bidang
LITBANG (Penelitian di bidang Pembangunan);
o. mengkoordinasikan Sub Bidang Penelitian Pengembangan Sistem
Perencanaan serta Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi;
p. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Sistim Perencanaan(1) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Sistim Perencanaan
mempunyai tugas mengumpulkan bahan pembinaan dan
petunjuk teknis penyelenggaraan kegiatan Sub Bidang Penelitian
dan Pengembangan Sistim Perencanaan;
(2) Rincian tugas Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Sistim
Perencanaan adalah sebagai berikut:
27
a. menyusun rencana dan program kerja sub bidang penelitian dan
pengembangan sistem perencanaan;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan kebijakan
umum dan petunjuk teknis dalam bidang penelitian dan
pengembangan sistem perencanaan;
c. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
kebijakan dalam bidang penelitian dan pengembangan sistem
perencanaan;
d. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam bidang penelitian dan
pengembangan sistem perencanaan;
e. melakukan koordinasi penyusunan DPPA-APBK Perubahan
tahun berjalan.
f. melaksanakan urusan dalam bidang penelitian dan
pengembangan sistem perencanaan;
g. mengumpulkan bahan pembinaan, petunjuk teknis penyusunan
program dalam bidang penelitian dan pengembangan sistem
perencanaan;
h. Melakukan kajian dan penelitian dalam rangka penyusunan
sistem perencanaan pembangunan daerah;
i. melaksanakan pengolahan data penyusunan laporan penelitian
dan pengembangan sistem perencanaan;
j. merumuskan dan mengkoordinasikan prioritas program
kegiatan serta arah kebijakan dalam proses penyusunan
kebijakan umum APBK (KUA) dan PPAS APBK;
k. mengumpulkan bahan penelitian dan pengkajian masalah-
masalah strategis pembangunan daerah;
l. mengumpulkan bahan penelitian dan pengkajian masalah-
masalah strategis pembangunan daerah;
m. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;
n. menyusun laporan hasil penelitian lapangan sebagai bahan
penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
37
1. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi(1) Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi mepunyai tugas
menyiapakan bahan pembinaan dan petunjuk teknis
penyelenggaraan kegiatan kerjasama Pengendalian dan Evaluasi;
(2) Rincian tugas Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi adalah
sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang
Pengendalian dan Evaluasi;
b. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan
kebijakan umum dan petunjuk teknis dalam bidang
pengendalian dan evaluasi;
c. menghimpun danmengolah data usulan program dan kegiatan
dari instansi terkait dalam rangka perencanaan pembangunan
daerah;
d. melakukan verifikasi dan entry penyusunan RKA dan DPA
APBK;
e. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dalam penyusunan
konsep kebijakan dalam bidang pengendalian dan evaluasi ;
f. mengumpulkan bahan-bahan pembinaan penyusunan konsep
produk hukum daerah dalam bidang pengendalian dan
evaluasi;
g. membina, memotivasi, melaksanakan pengawasan melekat
serta mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dalam rangka
peningkatan kinerja bawahan;
h. menyusun laporan hasil monev terhadap pelaksanaan program
dan kegiatan yang dilaksanakan instansi terkait;
i. melakukan koordinasi penyusunan RKA dan DPA APBK tahun
berjalan;
j. melaksanakan urusan dalam bidang penelitian dan
pengembangan sistem perencanaan;
k. mengumpulkan bahan pembinaan, petunjuk teknis
penyusunan program dalam bidang penelitian dan
pengembangan sistem perencanaan;
l. melaksanakan pengolahan data penyusunan laporan penelitian
dan pengembangan sistem perencanaan;
29
m. melakukan monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan
program-program kegiatan dan anggaran yang dilakukan oleh
Dinas/Instansi Daerah;
n. menyiapkan, mengumpulkan dan menganalisa program
kegiatan pembangunan daerah
dari seluruh SKPD;
o. mengumpulkan bahan penelitian dan pengkajian masalah-
masalah strategis pembangunan daerah perencanaan;
p. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan tugas pokoknya.
2.2. Sumber Daya Bappeda Kota LhokseumaweSusunan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kota Lhokseumawe dapat dikelompokkan menurut golongan
kepangkatan, tingkat pendidikan dan eselon.
Tabel 2.1Menurut Golongan Kepangkatan
GOLONGAN JUMLAH
IV 4
III 35
II 8
Honor 4
Bakti 6
Total 57
Sumber : DUK 2012 Bappeda Kota Lhokseumawe
Tabel 2.2Menurut Tingkat Pendidikan
PENDIDIKAN JUMLAH
Pasca Sarjana 4
Sarjana 35
Diploma 3 3
SMA 4
SMP 1
Total 47Sumber : DUK 2012 Bappeda Kota Lhokseumawe
37
Tabel 2.3Menurut Tingkat Eselon
ESELON JUMLAH
II 1
III 5
IV 11
Non Eselon 30
Total 47Sumber : DUK 2012 Bappeda Kota Lhokseumawe
Untuk menunjang kegiatan administrasi dan lapangan Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Lhokseumawe
didukung oleh fasilitas sebagai berikut:
Tabel 2.4Sarana dan Prasarana
NO SARANA DAN PRASARANA LUAS/ JUMLAH
1 Gedung 1
2 Kendaraan Roda 4 2
3 Kendaraan Roda 2 12
4 Pendingin Ruangan (AC) 20
5 Brankas 2
6 Gorden 207 Paket
7 Dispenser 8
8 Ekhouse Fan 12
9 Filling Cabinet 16
10 Genset 4
11 Global Positioning System (GPS) 4
12 Handycam 3
13 Hard Disk Eksternal 15
14 Jaringan Alat-alat Internet 1 Set
31
NO SARANA DAN PRASARANA LUAS/ JUMLAH
15 Network Operation Center & WIFI 1 Set
16 Terali Besi 50
17 Kipas Angin 5
18 Kalkulator 21
19 Kursi Putar 46
20 Kursi Besi/ Metal 115
21 Kursi Tamu 3
22 Komputer 27
23 Komputer (Server Bank Data) 1
24 Notebook 2
25 Laptop 14
26 Proyektor 3
27 Layar Gulung 1
28 Layar LCD 1
29 Monitor 7
30 Meja Direktur 1
31 Meja ½ Biro 30
32 Meja Biro 12
33 Meja Rapat 1
34 Meja Komputer 4
35 Mesin Ketik 5
36 Printer 31
37 Lemari Arsip 16
38 Pompa Air 1
39 Televisi 3
37
NO SARANA DAN PRASARANA LUAS/ JUMLAH
40 Camera 5
41 Vacum Cleaner 1
42 Pesawat Telephon 15
43 Faximile 1
44 Wireless 2
Total 732Sumber : Buku Inventaris Barang 2012
2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda Kota LhokseumaweSebagai lembaga teknis yang berperan dalam merumuskan
kebijakan tentang perncanaan pembangunan daerah, Bappeda Kota
Lhokseumawe berperan dalam setiap proses tahapan pembangunan
daerah.
Dalam menjalankan kinerja pelayanan, Bappeda melakukan
kajian/telaahan/ evaluasi kebijakan pembangunan baik sebagai
masukan untuk rencana pembangunan daerah maupun untuk
kebijakan-kebijakan strategis lainnya. Bappeda berperan juga dalam
pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan informasi, data dan fakta
pembangunan untuk keperluan perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pembangunan daerah.
Sesuai dengan tugas dan fungsi Bappeda sebagai Koordinator,
Bappeda Kota Lhokseumawe melakukan berbagai kegiatan koordinatif
dengan para pemangku kepentingan dalam rangka pelaksanaan tugas
di bidang perencanaan pembangunan, koordinasi, fasilitasi dan
pelaksanaan pencarian sumber-sumber pembiayaan dari pusat
maupun provinsi, serta koordinasi kegiatan strategis sesuai penugasan.
Selanjutnya tugas dan fungsi Bappeda sebagai administrator,
Bappeda Kota Lhokseumawe melakukan pengelolaan terhadap
dokumen-dokumen perencanaan, penyusunan dan pengelolaan laporan
hasil pemantauan atas pelaksanaan rencana pembangunan;
penyusunan dan pengelolaan laporan hasil evaluasi serta pembinaan
dan pelayanan administrasi umum.
33
Selama tahun 2007-2012, pelaksanaan peran Bappeda Kota
Lhokseumawe telah diupayakan secara optimal. Namun demikian
upaya tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan harapan, antara lain
belum sepenuhnya selaras antara rencana pembangunan (RPJMD,
RKPD, RTRW) dengan pelaksanaannya.
Selain itu perlu terus dilakukan upaya perbaikan untuk
mencapai keselaran antara perencanaan dan penganggaran meski
belum sepenuhnya sesuai harapan karena masih terbatasnya
instrumen pengendalian dan pengawasan pembangunan, serta belum
optimalnya mekanisme reward and punishment. Optimalisasi
sumberdaya manusia yang ada perlu terus ditingkatkan secara solid
dan terintegrasi agar dapat meningkatkan kualitas hasil analisa,
telaahan, dan kajian kebijakan pembangunan secara tepat, terarah dan
dapat dilaksanakan.
Tingkat capaian kinerja BAPPEDA Kota Lhokseumawe
berdasarkan sasaran/target RENSTRA periode sebelumnya Tahun
2007-2012 melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel 2.5
dan kinerja pengelolaan pendanaan mulai tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2.6.
37
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 Pengembangan Data/Informasi - Ada - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 1 1 1 1
2 Kerjasama Pembangunan - Ada - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 1 1 1 1
3 Peningkatan Kapasitas KelembagaanPerencanaan Pembangunan Daerah
- Ada - 100% 100% 100% 0% 0% 100% 100% 100% 0% 0% 1 1 1 0 0
4 Perencanaan Pembangunan Daerah - Ada - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 1 1 1 1
5 Penciptaan Iklim Usaha Kecil, Menengahdan Kondusif
- Ada - 0% 0% 100% 100% 100% 0% 0% 100% 100% 100% 0 0 1 1 1
6 Peningkatan Iklim Investasi dan RealisasiInvestasi
- Ada - 0% 0% 100% 100% 100% 0% 0% 100% 100% 100% 0 0 1 1 1
7 Pengelolaan Kekayaan Budaya Daerah - Ada - 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0 0 1 1 0
8 Perencanaan Sosial dan Budaya - Ada - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 1 1 1 1
9 Perencanaan Pembangunan DaerahRawan Bencana
- Ada - 0% 100% 100% 100% 100% 0% 100% 100% 100% 100% 0 1 1 1 1
10 Perencanaan Pengembangan danPembinaan Syariat Islam
- Ada - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 1 1 1 1
11 Perencanaan Prasarana Wilayah danSumber Daya Alam
- Ada - 0% 0% 100% 100% 100% 0% 0% 100% 100% 100% 0 0 1 1 1
12 Penyusunan Studi Kelayakan danInvestigasi Potensi Daerah
- Ada - 100% 0% 0% 100% 100% 100% 0% 0% 100% 100% 1 0 0 1 1
13 Program Khusus - Ada - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 1 1 1 1
14 Pengembangan dan Penataan SistemPerencanaan, Pelaksanaan danPenganggaran Pendapatan BelanjaDaerah
- Ada - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 1 1 1 1
15 Pengembangan Data/Informasi/StatistikDaerah
- Ada - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 1 1 1 1
Rasio Capaian pada Tahun ke-
No
Tabel 2.5Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda
Kota Lhokseumawe
Indikator Kinerja sesuai Tugas danFungsi
TargetSPM
TargetIKK
TargetIndikatorLainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke-
35
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Pengembangan Data/Informasi 1.041.873.741 54.400.000 360.000.000 763.000.000 354.000.000 81.800.000 128.852.000 50.440.000 153.253.765 69.301.265 0,08 2,37 0,14 0,20 0,20 1,5 0.3
Kerjasama Pembangunan 25.100.000 141.850.000 165.000.000 177.000.000 188.000.000 21.654.700 103.354.800 224.674.000 74.545.965 - 0,86 0,73 1,36 0,42 - 2,5 0.7
Peningkatan KapasitasKelembagaan PerencanaanPembangunan Daerah
281.920.000 69.691.000 200.000.000 - - 231.039.700 - - - - 0,82 - - - - 3,5 0.2
Perencanaan PembangunanDaerah
247.435.000.000 274.187.500 539.000.000 829.000.000 281.000.000 128.889.300 255.148.636 294.219.900 461.726.765 59.746.125 0,00 0,93 0,55 0,56 0,21 4,5 0.7
Perencanaan PengembanganKota-kota menengah dan besar
- - - 22.500.000 - - - - 22.189.000 - - - - 0,99 - 0.0 -0.2
Penciptaan Iklim Usaha Kecil,Menengah dan Kondusif
- - 85.000.000 100.000.000 80.000.000 - - - - - - - - - - 0.0 0.0
Peningkatan Iklim Investasi danRealisasi Investasi
- - 570.000.000 350.000.000 178.000.000 - - - - - - - - - - -0.2 0.0
Pengelolaan Kekayaan BudayaDaerah
- - 90.000.000 130.000.000 - - - - - - - - - - - -0.1 0.0
Perencanaan Sosial dan Budaya 45.300.000 27.450.000 165.000.000 540.000.000 430.000.000 31.837.300 18.278.740 30.220.900 79.054.035 61.360.350 0,70 0,67 0,18 0,15 0,14 1,1 0.1
Perencanaan PembangunanEkonomi
- - - - 120.400.000 - - - - 78.933.150 - - - - 0,66 0.0 0.0
Koordinasi PerencanaanPembangunan
- - 37.250.000 52.250.000 32.850.000 - - 37.170.784 50.382.635 30.121.850 - - 1,00 0,96 0,92 0.0 0.0
Perencanaan PembangunanDaerah Rawan Bencana
- 94.500.000 100.000.000 52.000.000 150.000.000 - - - - - - - - - - 0,3 -
Perencanaan Pengembangan danPembinaan Syariat Islam
32.500.000 25.400.000 35.000.000 38.000.000 42.000.000 18.745.200 20.393.300 - - - 0,58 0,80 - - - 0,1 -0.2
Perencanaan Prasarana Wilayahdan Sumber Daya Alam
- - 505.000.000 1.160.000.000 205.000.000 - - - - - - - - - - 0,1 -
Penyusunan Studi Kelayakandan Investigasi Potensi Daerah
219.600.000 - - 390.000.000 200.000.000 98.697.000 - - - - 0,45 - - - - -0.2 -0.3
Program Khusus 195.036.000 103.224.109 74.000.000 78.000.000 84.000.000 79.370.700 30.222.500 18.686.900 29.996.750 22.904.350 0,41 0,29 0,25 0,38 0,27 -0.1 -0.3
Pengembangan dan PenataanSistem Perencanaan, Pelaksanaandan Penganggaran PendapatanBelanja Daerah
247.804.000 187.200.000 215.280.000 247.572.000 284.707.800 226.694.750 265.098.850 285.532.000 457.491.000 316.060.750 0,91 1,42 1,33 1,85 1,11 -0.1 0,0
PengembanganData/Informasi/Statistik Daerah
440.100.000 195.000.000 210.000.000 250.000.000 285.000.000 97.975.000 194.690.000 145.000.000 220.000.000 201.794.500 0,22 1,00 0,69 0,88 0,71 0.0 0,1
Tabel 2.6Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda
Kota Lhokseumawe
Rasio antara Realisasi dan Anggaranpada Tahun ke-
Rata-rataPertumbuhanUraian
Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
36
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda KotaLhokseumaweDalam kurun waktu lima tahun kedepan, dengan mengoptimalkan
pemanfaatan potensi yang dimiliki, Bappeda diharapkan responsif, kreatif
dan inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan
untuk mewujudkan perencanaan berkualitas dengan mengedepankan
pendekatan perencanaan partisipatif diawali dengan meningkatkan kualitas
perencanaan melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM
perencanaan, memantapkan kelembagaan perencanaan di tingkat basis,
serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. Untuk
mewujudkan harapan di atas, beberapa kondisi yang harus disiapkan antara
lain sebagai berikut:
1. Dengan diberlakukannya UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Permendagri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian, ddan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, diharapkan lima tahun ke
depan tidak lagi sering terjadi perubahan peraturan/pedoman
penyelenggaraan perencanaan pembangunan, namun karena peraturan
dibawah UU dimaksud belum terbit, maka perlu disikapi secara arif dan
cerdas agar pelaksanaan perencanaan pembangunan tidak menyimpang
dari peraturan yang diterbitkan.
2. Meningkatnya koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang
otoritas penganggaran, untuk menjadi konsistensi antara perencanaan
dan penganggaran, dengan menyikapi secara arif dan cerdas
pemberlakuan peraturan perundangan tentang perencanaan dan
keuangan negara.
3. Meningkatnya kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan
lainnya terhadap mekanisme perencanaan dan kredibilitas institusi
perencanaan.
4. Meningkatnya kapasitas SDM dan kelembagaan dengan harapan dapat
meningkatkan efektivitas proses perencanaan.
5. Mantapnya koordinasi perencanaan pembangunan antar SKPK, SKPK
dengan Gampong guna mendukung terwujudnya perencanaan yang
terintegrasi dan sinergis.
6. Meningkatnya kapasistas SDM dan unit perencanaan pada SKPK.
37
7. Meningkatnya kualitas kebijakan fiskal dalam menyikapi celah fiskal
yang ada sehingga secara optimal dapat memanfaatkan kapasitas fiskal
untuk mencapai tujuan pembangunan.
8. Mantapnya pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan teknologi
informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta
pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan.
9. Meningkatnya kualitas SDM Perencana terhadap penguasaan keahlian
perencanaan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda
Bappeda Kota Lhokseumawehttps://bappeda.lhokseumawekota.go.id
1
BAB IIIISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiPelayananTerdapat beberapa faktor internal yang berpengaruh terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Lhokseumawe. Sumber daya Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah yang meliputi Sumber Daya Manusia (SDM),
anggaran, sarana dan prasarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan
menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi
dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis.
Sumber daya tersebut harus dapat dimanfaatkan secara optimal
agar pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai sesuai visi, misi dan
tujuannnya. Beberapa masalah yang dihadapi harus segera diatasi agar
potensi-potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Sumber
daya manusia pada Bappeda berpendidikan sangat memadai. Dengan
SDM yang berpendidikan tinggi, diharapkan dapat melaksanakan
tugas-tugas Bappeda secara lebih baik. Disamping potensi tersebut,
Bappeda juga dihadapkan pada beberapa potensi permasalahan, yaitu
jumlah SDM yang terbatas, dimana SDM tersebut belum sepenuhnya
diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sehingga
belum optimal.
Selain permasalahan diatas, Bappeda dihadapkan pada beberapa
permasalahan lainnya antara lain:
1. Belum optimalnya proses perencanaan pembangunan sesuai dengan
agenda yang ditetapkan peraturan dan perundang-undangan;
2. Belum optimalnya kapasitas kelembagaan (masih kurangnya
pemahaman terhadap tupoksi);
3. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pengendalian rencana pembangunan daerah;
4. Masih kurangnya data dan informasi yang valid sebagai bahan
perencanaan sehingga pemanfaatan data dan informasi masih
rendah;
5. Belum optimalnya koordinasi perencanaan antar SKPD;
2
6. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam perumusan
program kebijakan publik;
7. Masih terdapat sebagian masyarakat yang belum taat dalam
pemanfaatan ruang;
8. Masih kurangnya kerjasama daerah dalam pembangunan.
Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bappeda Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1Idenfifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bappeda
Kota Lhokseumawe
Aspek KajianFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan
Pelayanan BappedaInternal (KewenanganBappeda)
Eksternal (DiluarKewenangan Bappeda)
AspekKelembagaan
- Masih kurangnyapemahaman terhadaptupoksi;
- Belum optimalnyapelaksanaanmonitoring, evaluasi,dan pengendalianrencana pembangunandaerah;
- Masih kurangnyasarana dan prasaranakantor;
- Masih terbatasnyaanggaran untukmenunjangpelaksanaan tupoksiBappeda.
- Seringnya terjadiperubahan peraturan/ landasan hukum ditingkat Pusat;
- Belum terintegrasisepenuhnyaperaturanperundang-undangan, sehinggamenghambatpencapaian tujuanpembangunannasional dan daerah.
- Kurangnyapartisipasimasyarakat dalamperumusankebijakan publik;
- Kurangnyapemahaman danketaatan masyarakatterhadappemanfaatan ruang;
- Kurangnyakerjasama daerahdalam pembangunan
- Masih belumoptimalnyakapasitaskelembagaanuntuk mendukungpeningkatankinerja Bappeda;
- Masih belumoptimalnyakoordinasiperencanaanpembangunanlintas sektoral.
AspekSumber DayaManusia
- Jumlah SDMPerencanaanPembangunan yangmasih terbatas
- Belum meratanyakualitas SDMperencana di setiapSKPK.
Terbatasnyakegiatan pendidikandan pelatihanTenaga PerencanaanPembangunan yangdiikuti oleh AparaturBappeda.
3
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan WakilKepala Daerah Terpilih
Visi adalah suatu gambaran atau kondisi yang diyakini dapat
diwujudkan di masa depan. Berdasarkan potensi, peluang, tantangan
dan harapan wujud pembangunan kedepan, maka ditetapkan visi
pembangunan Kota Lhokseumawe 2012 - 2017 sebagai berikut:
“KOTA LHOKSEUMAWE YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA,BERKEADILAN DAN MANDIRI BERLANDASKAN UNDANG-UNDANGPEMERINTAHAN ACEH (UUPA) SEBAGAI WUJUD MoU HELSINKI”
Untuk mewujudkan visi pembangunan Kota Lhokseumawe tahun
2012-2017 diperlukan adanya kerjasama antara pemerintah dan
masyarakat serta dukungan DPRK Lhokseumawe dalam melanjutkan
tiga tugas pokok dan fungsi yaitu pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan. Landasan mewujudkan visi tersebut tertuang dalam 5
(Lima) misi Kota Lhokseumawe yang akan dicapai tahun 2012-2017
sebagai berikut:
1. Menjalankan tata kelola Pemerintahan Kota Lhokseumaweyang amanah dengan mengimplementasikan Undang-UndangPemerintah Aceh (UUPA). Ini bermaksud mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan amanah melalui
implementasi peraturan-peraturan turunan UUPA. Selanjutnya,
peningkatan profesionalisme dan pengelolaan sumber daya aparatur,
peningkatan kualitas pelayanan publik, membangun transparansi
dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.
Menjadikan UUPA dan turunan peraturannya sebagai acuan
pelaksanaan dan percepatan pembangunan Kota Lhokseumawe
secara menyeluruh serta mewujudkan perdamaian abadi;
2. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai Dinul Islamdi semua sektor kehidupan masyarakat, ini bermaksud
membangun masyarakat Kota Lhokseumawe yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, beretika dan berkarakter, dengan
mengangkat kembali budaya Aceh yang bernafaskan Islami dalam
upaya pengembalian harkat dan martabat masyarakat Aceh.
4
mengimplementasikan budaya Aceh dan nilai-nilai Dinul Islam
dalam tatanan pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat secara
efektif dan tepat;
3. Memperkuat struktur sosial ekonomi, peningkatan nilaitambah produksi masyarakat serta optimalisasi pemanfaatanSDA, ini bermaksud mengembangkan kerangka ekonomi kerakyatan
melalui peningkatan potensi sektor unggulan daerah dalam upaya
membangun kualitas hidup masyarakat secara optimal; peningkatan
kesejahteraan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat, menurunkan
angka kemiskinan dan pengangguran, memperluas kesempatan
kerja melalui pembangunan infrastruktur ekonomi sektor riil dan
pemihakan kepada UKM dan koperasi. Pembangunan ekonomi yang
difokuskan kepada sektor pertanian yang berbasis potensi lokal
masing-masing Kecamatan sehingga terwujudnya masyarakat Kota
Lhokseumawe yang mampu memanfaatkan potensi-potensi sumber
daya alam yang berdayaguna dan berhasil guna secara optimal;
4. Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dankesehatan, ini bermaksud mewujudkan pemerataan kualitas
pelayanan pendidikan bagi masyarakat Kota Lhokseumawe dan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal;
5. Melaksanakan pembangunan infrastruktur Kota Lhokseumaweyang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan, ini
bermaksud mewujudkan pembangunan daerah yang berbasis
kebutuhan dan kemanfaatan melalui perencanaan yang tepat, fokus
dan tuntas. Terwujudnya penanganan tata ruang terpadu dalam
pelaksanaan pembangunan daerah melalui pembangunan berbasis
lingkungan, pengelolaan dan pengendalian bencana, perbaikan
sistem dan jaringan sarana dan prasarana transportasi.
Memperhatikan visi, misi serta program kepala daerah terpilih
periode 2012-2017 maka tugas dan fungsi serta kedudukan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah selaku unsur pendukung Kepala
Daerah di bidang Perencanaan Pembangunan adalah
mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan perencanaan
5
pembangungan daerah dari berbagai sektor untuk menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
Ditinjau dari visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota
terpilih, terdapat beberapa faktor pendukung dan penghabat terhadap
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Bappeda Kota Lhokseumawe
sebagaimana Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.2Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Bappeda
Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota
Visi Kota Lhokseumawe yang Bermartabat, Sejahtera, Berkeadilan dan Mandiri
Berlandaskan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) sebagai Wujud MoU
Helsinki
NoMisi dan Program
KDH dan Wakil KDHTerpilih
PermasalahanPelayananBappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
1. Menjalankan tata
kelola Pemerintahan
Kota Lhokseumawe
yang amanah dengan
mengimplementasikan
UUPA
Masih belum
optimalnya
kapasitas
kelembagaan
untuk
mendukung
peningkatan
kinerja Bappeda
- Belum
optimalnya
proses
perencanaan
pembangunan
sesuai dengan
agenda yang
ditetapkan
peraturan dan
perundang-
undangan;
- Kurangnya
pemahaman
terhadap
tupoksi;
- Belum
optimalnya
pelaksanaan
monitoring,
evaluasi dan
pengendalian
rencanan
pembangunan
- Penguatan
sistem
kelembagaan
dititik
beratkan
pada prinsip
transparansi,
akuntabilitas,
non
diskriminatif
dan
kemitraan;
- Motivasi kerja
yang kuat
dan pola
kerja yang
sistematik
dan
terjadwal;
- Jumlah SDM
yang
memadai.
6
Visi Kota Lhokseumawe yang Bermartabat, Sejahtera, Berkeadilan dan Mandiri
Berlandaskan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) sebagai Wujud MoU
Helsinki
NoMisi dan Program
KDH dan Wakil KDHTerpilih
PermasalahanPelayananBappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
daerah.
2. Melaksanakan
pembangunan
infrastruktur dan
energi Kota
Lhokseumawe yang
proporsional,
terintegrasi dan
berkelanjutan
Masih belum
optimalnya
koordinasi
perencanaan
pembangunan
lintas sektoral
- Kurangnya
koordinasi
perencanaan
antar SKPK;
- Kurangnya
data dan
informasi yang
valid sebagai
bahan
perencanaan;
- Kurangnya
partisipasi
masyarakat
dalam
perumusan
kebijakan
publik;
- Kurangnya
pemahaman
dan ketaatan
masyarakat
terhadap
pemanfaatan
ruang;
- Kurangnya
kerjasama
daerah dalam
pembangunan
- Pelaksanaan
koordinasi
perencanaan
antar SKPK;
- Pembentukan
Forum Data
Kota
Lhokseumaw
e;
- Pelaksanaan
Perencanaan
Pembanguna
n Partisipatif
melalui
Musrenbang
Desa dan
Kecamatan;
- Sosialisasi
pemahaman
pemanfaatan
tata ruang
sesuai
dengan
kebutuhan,
manfaat,
potensi dan
daya dukung
lingkungan
yang terpadu.
3.3. Telaahan Renstra K/L Bappenas dan Renstra ProvinsiDengan terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah
merubah pola perencanaan yang ada dari shopping list ke working plan.
7
Dimana satuan kerja perangkat daerah menyusun perencanaan
berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun merupakan
hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik,
proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top
down.
Dalam penyusunan Renstra Bappeda Kota Lhokseumawe harus
memiliki sinkronisasi dengan Renstra Bappeda Aceh dan Renstra
Kementerian/Lembaga (Bappenas) terutama dalam Sasaran antar
Renstra.
Tabel 3.3Komparasi Capaian Sasaran Renstra Bappeda Kota LhokseumaweTerhadap Sasaran Renstra Bappeda Aceh dan Renstra Bappenas
No. IndikatorSasaran RenstraBappeda KotaLhokseumawe
Sasaran padaRenstra Bappeda
Aceh
Sasaran padaRenstra Bappenas
1. Penguatan
Kelembagaan
perencanaan
pembangunan
melalui penataan
sistem
perencanaan,
pemantauan,
pengendalian dan
evaluasi
pelaksanaan
pembangunan;
Meningkatnya
koordinasi
perencaan intern
yang mantap,
sinergis dan
terpadu, antara lain
melalui Focused
Group Discussion
(FGD)
1. Tersedianya
Sumber Daya
Manusia
(SDM) yang
handal dan
Profesional di
Bidang nya
Masing-
Masing;
2. Terlaksananya
Tata Kelola
Birokrasi
Bappeda Aceh
yang baik dan
bersih ( Good
and Clean
Governance);
3. Tersedianya
Dokumen
Perencanaan
Pembangunan
Aceh Tepat
Waktu,
Operasional,
Fokus,
Tercapainya
integrasi,
sinkronisasi dan
sinergi antar-
daerah, antar-
ruang,
antarwaktu, dan
antarfungsi
pemerintah,
maupun antara
perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan dan
pengawasan
8
Berkelanjutan
dan Tuntas,
Partisipatif
berdasarkan
asas
Kebutuhan
dan Manfaat;
4. Terciptanya
Koordinasi
Perencanaan
dan
Pembiyayaan
Pembangunan
Aceh yang
Rasional,
Profesional,
Transparan,
Akuntabel
dalam Rangka
Efisiensi dan
Efektifitas
Penggunaan
Anggaran
Aceh;
5. Terlaksananya
Kajian dan
Penelitian
yang
komprehensif
dan Inovatif
dalam Rangka
Optimalisasi
Pemanfaatan
Potensi
Sumber Daya
yang Tersedia
Sebagai Dasar
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan;
6. Terlaksananya
Pengendalian
9
Pembangunan
Aceh yang
Efektif dan
Efesien;
7. Tersedianya
Basis Data
yang Akurat
dalam Bentuk
Analisis
Perencanaan
Pembangunan
yang dapat
diakses
dengan Sistem
Online.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian LingkunganHidup Strategis
Dalam Undang-undang, penataan ruang meliputi seluruh
kegiatan yang termasuk dalam sistem proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang yang
keterkaitan satu sama lainnya bersifat sekuensial (satu persatu).
Pemahaman bahwa sistem ini merupakan siklus menyebabkan hasil-
hasil yang diperoleh dari proses perencanaan tata ruang ditempatkan
sebagai acuan kegiatan-kegiatan pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Berdasarkan hal maka Rencana Tata Ruang
Wilayah adalah wujud formal kebijakan, rencana, dan program acuan
yang mengatur penataan ruang sebuah wilayah tertentu.
Dalam pelaksanaannya, perbedaan cara penanganan dan
karakteristik khusus sebuah satuan wilayah membedakan jenis
Rencana Tata Ruang Wilayah tersebut. Sebuah RTRW yang mengatur
satuan wilayah yang luas memuat arahan dan acuan yang lebih
strategis dan umum daripada RTRW yang mengatur satuan wilayah
yang lebih kecil.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah proses
sistematis untuk mengevaluasi pengaruh lingkungan hidup dari, dan
menjamin diintegrasikannya prinsip-prinsip keberlanjutan dalam
10
pengambilan keputusan yang bersifat strategis. KLHS berfungsi untuk
menelaah efek dan/atau dampak lingkungan, sekaligus mendorong
pemenuhan tujuan-tujuan keberlanjutan pembangunan dan
pengelolaan sumber daya dari suatu kebijakan, rencana dan program
pembangunan.
Dalam Draf Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Lhokseumawe
Tahun 2011-2031 yang disusun untuk kurun waktu 20 Tahun
mendatang, pengembangan ruang Kota Lhokseumawe mengacu pada
hirarki fungsional sesuai dengan RTRW Nasional dan selaras dengan
RTRW Aceh, antara lain Pusat Kegiatan Nasional (PKN); Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Sehingga dalam
penataan ruang Kota Lhokseumawe tidak terlepas dari penataan ruang
di wilayah sekitarnya, yaitu:
a. dalam Konteks Nasional, Kota Lhokseumawe adalah Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) yang membutuhkan keterkaitan aksesibilitas antar
wilayah secara optimal.
b. fungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional dituntut adanya keterkaitan
Kota Lhokseumawe dengan daerah hinterland disekitarnya yang
berhimpitan untuk membagi beban dan fungsi-fungsi kegiatan
perkotaan secara hirarkhi dan terintegrasi.
Struktur ruang di Kota Lhokseumawe terbentuk oleh sistem
pusat-pusat pelayanan yang saling terintegrasi. Sistem pusat pusat
pelayanan ini dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana wilayah dan
terhubungkan oleh sistem jaringan transportasi untuk meningkatkan
aksesibilitas transportasi antar pusat-pusat pelayanan. Dengan
demikian sistem pusat pusat pelayanan yang ditetapkan di Kota
Lhokseumawe, yakni:
1. Pusat Kegiatan Nasional dengan pusatnya di Kota Lhokseumawe
dan sekitarnya.
2. Pusat Pelayanan Kota dengan pusatnya di Keude Cunda.
Merupakan pusat Kecamatan Muara Dua;
3. Sub Pusat Pelayanan Kota dengan pusatnya di Lhoksemawe
(sekitar Jalan Sukaramai dan Jalan Perdagangan), Kandang,
Batuphat Timur, Keude Peunteuet. Merupakan pusat-pusat dari tiap
kecamatan;
11
4. Pusat Lingkungan dengan pusatnya di Lhokseumawe Selatan,
Lhokseumawe Utara, Kandang, Cunda, Paloh Timur, Paloh Barat,
Meuraksa, Peunteuet, Mangat Makmu. Merupakan pusat-pusat dari
tiap mukim;
Tabel 3.4Hasil Telaahan Struktur Ruang Kota Lhokseumawe
No.Rencana Struktur
Ruang
Indikasi ProgramPemanfaatan Ruang
pada PeriodePerencanaan Berkenaan
Arahan LokasiPengembangan Pelayanan
SKPD
1. Pusat Kegiatan
Nasional (PKN)
Meningkatkan dan
Melengkapai Sarana PKN
Kota Lhokseumawe dan
Sekitarnya
2. Pusat Pelayanan
Kota (PPK)
Penyusunan Rencana
Tapal Batas Kecamatan
Keude Cunda, Kec. Muara
Dua
3 Sub Pusat
Pelayanan Kota
(SPPK)
Penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR)
Jl. Sukaramai, Jl.
Perdagangan; Kandang;
Batuphat Timur; Keude
Punteut
4. Pusat Lingkungan
(PL)
Penyusunan Rencana
Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL)
Lhokseumawe Selatan,
Lhokseumawe Utara,
Kandang, Cunda, Paloh
Timur, Paloh Barat,
Meuraksa, Peunteuet,
Mangat Makmu
Sumber : RTRW Kota Lhokseumawe
Terkait dengan isu lingkungan, isu lingkungan yang paling utama
di Kota Lhokseumawe adalah tingginya pencemaran lingkungan akibat
sampah yang masih belum tertangani dengan maksimal.
3.5. Penentuan Isu-isu StrategisBerdasarkan uraian di atas, selanjutnya ditentukan isu-isu
strategis yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lhokseumawe dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis. Isu-isu strategis
dimaksud antara lain:
1. Sumberdaya manusia yang terbatas, yang belum sepenuhnya
diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sehingga
belum optimal;
12
2. Pengelolaan anggaran belum sepenuhnya mengarah kepada
peningkatan kinerja;
3. Belum tersedianya data pembangunan yang tersusun secara
sistematis dan akurat sehingga menimbulkan kendala dalam
perencanaan pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan;
4. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program
kegiatan pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen
perencanaan;
5. Belum meratanya kualitas SDM Perencana;
6. Masih belum optimalnya kapasitas kelembagaan untuk mendukung
peningkatan kinerja Bappeda.
Bappeda Kota Lhokseumawehttps://bappeda.lhokseumawekota.go.id
1
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN dan SASARAN STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Bappeda Kota LhokseumaweVisi BAPPEDA Kota Lhokseumawe dirumuskan dengan
memperhatikan visi Kota Lhokseumawe yang ditetapkan dalam rencana
awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Lhokseumawe 2012-2017 “Kota Lhokseumawe yang bermartabat,sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan UUPA sebagaiwujud MoU Helsinki”.
Sebagai suatu lembaga perencanaan, produk perencanaan
pembangunan yang dihasilkan oleh BAPPEDA Kota Lhokseumawe
harus dapat diandalkan dalam arti merupakan alternatif solusi terbaik
dalam mengatasi permasalahan daerah, terintegrasi secara horizontal
dan vertikal, sesuai dengan kondisi regional maupun sektoral serta
dapat diimplementasikan pada suatu waktu tertentu.
Selain menjadi institusi yang handal, BAPPEDA Kota
Lhokseumawe juga harus menjadi suatu lembaga yang kredibel dimana
dalam menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan kompetensi,
profesionalisme, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa serta
mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan.
Visi BAPPEDA Kota Lhokseumawe yang dirumuskan merupakan
gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh BAPPEDA
Kota Lhokseumawe yaitu “Terintegrasinya Koordinasi danSingkronisasi Perencanaan , Pengendalian, serta EvaluasiPembangunan kota Lhokseumawe yang Berbasis Data”.
Guna mewujudkan Visi BAPPEDA Kota Lhokseumawe 2012-
2017 diatas, maka disusunlah misi yang menjadi tanggung jawab
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lhokseumawe. Dengan
misi ini diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang
berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta
peran serta instansi Pemerintah dalam menyelenggarakan tugas
pemerintahannya. Oleh karena itu misi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Lhokseumawe dirumuskan sebagai berikut:
2
1. Meningkatkan pelayanan aparatur yang optimal dan profesional;
2. Merumuskan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang
handal, operasional, fokus, berkelanjutan dan tuntas, partisipasitif
berdasarkan asas kebutuhan dan manfaat;
3. Menyusun perencanaan dan pembiayaan daerah yang rasional,
proporsional, transparan, akuntabel dalam rangka efisiensi
penggunaan anggaran daerah;
4. Melaksanakan pengendalian pembangunan daerah yang efektif dan
efisien;
5. Meningkatkan penelitian dalam rangka optimalisasi pemanfaatan
potensi daerah;
6. Meningkatkan ketersediaan data base yang akurat.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda KotaLhokseumaweTujuan Penyelenggaraan administrasi pemerintahan daerah dan
penyusunan kebijakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kota Lhokseumawe yang tertuang dalam dokumen Rencana
Strategis adalah target yang ingin dicapai dan dihasilkan dalam jangka
waktu 1 (satu) sampai 5 (Lima) tahun. Berdasarkan visi dan misi yang
telah ditetapkan hubungan keselarasan rumusan tujuan dan sasaran
menengah Bappeda Kota Lhokseumawe. Tujuan Jangka Menengah
Bappeda Kota Lhokseumawe adalah:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur yang optimal dan
profesional;
2. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang handal,
operasional, fokus, berkelanjutan dan tuntas, partisipasitif
berdasarkan asas kebutuhan dan manfaat;
3. Mewujudkan perencanaan dan pembiayaan daerah yang rasional,
proporsional, transparan, akuntabel dalam rangka efisiensi
penggunaan anggaran daerah;
4. Memperkuat pengendalian pembangunan daerah yang efektif dan
efisien;
5. Mewujudkan pemanfaatan potensi daerah melalui penelitian yang
optimal;
6. Meningkatkan ketersediaan data base dan informasi yang akurat
3
Sasaran organisasi merupakan bagian yang integral dalam proses
perencanaan strategis organisasi, sehingga harus disusun secara
konsisten dengan perumusan visi, misi dan tujuan organisasi. Fokus
utama penetuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya
organisasi dalam kaitannya dengan pencapaian kinerja yang
diinginkan. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam
rumusan yang spesifik, terukur, dalam kurun waktu tertentu secara
berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan.
Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan, maka
sasaran harus menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai. Dengan
demikian apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai,
diharapkan tujuan strategis terkait juga telah dicapai.
Merupakan keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan
yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau
langkah dirumuskan lebih bersifat makro dibandingkan dengan
“teknik” yang lebih sempit, dan merupakan rangkaian kebijakan.
Sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang
dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan program-program.
Adapun sasaran program perencanaan pembangunan BAPPEDA
Kota Lhokseumawe, sebagai berikut:
a) Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan
formal dan Diklat fungsional;
b) Tersedianya hasil-hasil kajian perencanaan;
c) Fasilitasi berbagai forum multistakeholders di bidang perencanaan
dan perumusan kebijakan pembangunan lainnya;
d) Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis,
dan terpadu antara lain melalui focused group discussion (FGD);
e) Meningkatnya optimalisasi pemanfaatan potensi daerah yang
memperkuat struktur perekonomian;
f) Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan
informasi.
4.3. Strategi dan Kebijakan LhokseumaweStrategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan visi, misi, perencanaan, dan eksekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
4
Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki
tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-
prinsip pelaksanaan visi misi secara rasional, efesien dalam pendanaan,
dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi yang ditempuh dalam mewujudkan visi misi BAPPEDA
Kota Lhokseumawe adalah:
1) Penempatan aparatur sesuai dengan bidang keahliannya melalui
peningkatan kualitas SDM dengan mengikuti berbagai diklat dan
bimbingan teknis;
2) Tersedianya sarana dan prasana kerja yang memadai;
3) Peningkatan koordinasi, baik internal maupun eksternal;
4) Mengembangkan sistem perencanaan, pengendalian dan
penganggaran pembangunan daerah;
5) Terselenggaranya Koordinasi perencanaan dengan seluruh SKPD;
6) Terselenggaranya koordinasi perencanaan melalui forum
Musrenbang dengan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan)
seperti para Geucik, Mukim, Kepala Dusun setiap Gampung dan
Anggota DPRK dari daerah pemilihan masing-masing, para camat
dan SKPD;
7) Terselenggaranya survey dan monitoring dan mengundang seluruh
SKPD mengevaluasi tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan;
8) Terwujudnya hasil Musrenbang, sebagai bahan penyusunan
Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum
APBK Kota Lhokseumawe;
9) Terwujudnya pembinaan SKPD untuk penyusunan Renstra SKPD;
10) Terwujudnya pembahasan, diskusi dan penelitian penyusunan
RPJMD dan RPJPD;
11) Terlaksanya pengumpulan dan penelitian untuk memperoleh data
dasar dan potensi Gampong/kelurahan;
12) Tersedianya pusat data dan informasi yang berbasiskan Internet.
Kebijakan merupakan suatu arah tindakan yang diambil oleh
Pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk
mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau
maksud tertentu. Oleh karena itu, kebijakan pada dasarnya merupakan
ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau
5
petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/
kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam
perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi satuan kerja perangkat
daerah.
Adapun kebijakan program perencanaan pembangunan Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Lhokseumawe yang
ditempuh melalui:
1) Meningkatkan sumber daya aparatur perencana secara optimal
melalui peningkatan profesional, produktivitas dan berakhlakul
karimah (Cerdas, kreatif, disiplin, dan tidak melakukan korupsi,
kolusi dan nepotisme);
2) Perbaikan sistem serta meningkatkan sarana dan parasarana kerja
bagi aparatur perencana yang memadai sesuai dengan
perkembangan IPTEK terutama di bidang dan teknologi informasi;
3) Mengembangkan sistem perencanaan dan penganggaran yang
handal, operasional, fokus, berkelanjutan dan tuntas, partisipaif
dan akuntabel;
4) Meningkatkan koordinasi perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah baik internal, maupun eksternal
(stakeholders) dalam rangka dapat mengakomodasi berbagai
kepentingan pelaku pembangunan daerah;
5) Meningkatkan penelitian potensi daerah, dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
6) Pengembangan Pusat data data dan informasi daerah dalam rangka
meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah;
7) Meningkatkan penelitian dalam rangka optimalisasi pemanfaatan
potensi daerah.
6
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)1 1. Meningkatkan
kualitas pelayananaparatur yang optimaldan profesional
1. Peningkatan KapasitasSumber Daya Manusiamelalui pendidkanformal dan Diklatfungsional
Diklat, BimbinganTeknis dan lainnya
Ada Ada Ada Ada Ada
2 2. Mewujudkanperencanaanpembangunan daerahyang handal,operasional, fokus,berkelanjutan dan tuntas,partisipasitif berdasarkanasas kebutuhan danmanfaat
1. Tersedianya hasil-hasilkajian perencanaan
master plan , granddesign , RDTRK,RTRW, data base ,dan kajian sektorlainnya sebagaipendukungperencanaan;
Ada Ada Ada Ada Ada
3 3. Mewujudkanperencanaan danpembiayaan daerah yangrasional, proporsional,transparan, akuntabeldalam rangka efisiensipenggunaan anggarandaerah
1. Fasilitasi berbagaiforummultistakeholdersdibidang perencanaandan perumusankebijakanpembangunan lainnya
Musrenbang, RPJP,RPJM, RKPD
Ada Ada Ada Ada Ada
4 4. Memperkuatpengendalianpembangunan daerahyang efektif dan efisien
1. Meningkatnyakoordinasi perencanaanintern yang mantap,sinergis dan terpaduanatara lain melaluifocused groupdiscussion (FGD)
Koordinasi,kerjasama kajianPerencanaan lainnya
Ada Ada Ada Ada Ada
5 5. Mewujudkanpemanfaatan potensidaerah melalui penelitianyang optimal
1. Meningkatnyaoptimalisasipemanfaatan potensidaerah yangmemperkuat strukturperekonomian
Survey danMonitoring sertaevaluasi tahapanpelaksanaanpembangunan
Ada Ada Ada Ada Ada
6 6. Meningkatkanketersediaan data basedan informasi yangakurat.
1. Pemanfaatan teknologiinformasi dalampengelolaan data daninformasi
Pusat data daninformasi yangberbasiskan internet
Ada Ada Ada Ada Ada
Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPK
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-Tujuan Sasaran Indikator SasaranNo.
Bappeda Kota Lhokseumawehttps://bappeda.lhokseumawekota.go.id
1
BAB VRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka
mencapai setiap tujuan strategisnya, maka langkah operasionalnya
harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan yang berlaku dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi BAPPEDA
Kota Lhokseumawe. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran
lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian visi dan
misi organisasi.
Sementara itu yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah
ukuran keberhasilan suatu program dan kegiatan, baik kuantitatif
maupun kualitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai pencapaian
tujuan yang dapat menggambarkan skala atau tingkatan yang
digunakan sebagai alat kegiatan pemantauan dan evaluasi, baik kinerja
input, proses, output, outcome maupun impact sesuai dengan sasaran
rencana program dan kegiatan.
Hubungan antara program dan kegiatan secara terinci
berdasarkan kelompok sasaran adalah sebagai berikut:
I. Sasaran Strategis Peningkatan Kapasitas Sumber daya Manusia
melalui Pendidikan formal dan Diklat Fungsional, antara lain:
a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur,
dengan kegiatan antara lain: Pendidikan dan Pelatihan Formal.
II. Sasaran Strategis Tersedianya Hasil-hasil kajian Perencanaan,
antara lain:
a. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
1. Penyusunan Perencanaan FS Terminal Peti Kemas Blang
Naleung Mameh;
2. Roadmap Percepatan MDG’s 2015;
3. Revitalisasi Model Perencanaan Pengembangan Kawasan
Industri Kecil Menengah Kota Lhokseumawe;
4. Kajian Perencanaan Sumber Daya Investasi Kota
Lhokseumawe;
2
5. Kajian Strategis Pengembangan Sektor Informal untuk
Meningkatkan pertumbuhan Daerah;
6. Studi Penentuan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Skala Lokal
di Kota Lhokseumawe;
7. Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah (IKM) di Kota Lhokseumawe.
b. Program Perencanaan Sosial dan Budaya;
1. Pengkajian Kebijakan Pendidikan;
2. Penyusunan Database Kesehatan Masyarakat Kota
Lhokseumawe;
3. Penyusunan Buku Indikator Kesejahteraan rakyat Kota
Lhokseumawe;
c. Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan;
1. Koordinasi Pengendalian Dana Alokasi Khusus (DAK);
2. Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian, TDBH Migas
dan Otsus Kota Lhokseumawe;
3. Koordinasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan.
d. Program Pengembangan dan Penataan Sistem Perencanaan,
Pelaksanaan dan Penganggaran Pendapatan Belanja Daerah;
1. Penelitian dan Verifikasi RKA-SKPD Kota Lhokseumawe;
2. Penelitian dan Verifikasi DPPA-SKPD Kota Lhokseumawe;
3. Pengendalian Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Gampong.
III. Sasaran Strategis Fasilitasi Berbagai Forum Multistakeholders di
Bidang Perencanaan dan Perumusan Kebijakan Pembangunan,
antara lain:
a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
1. Penyusunan RPJM 2012-2017;
2. Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA);
3. Penyusunan Prioritas dan Palfon Anggaran Sementara
(PPAS);
4. Penyelenggaran Musrenbang RKPD;
3
5. Penyusunan Monitoring, Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Daerah;
6. Penyusunan Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Kota
Lhokseumawe;
7. Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD);
8. Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM);
9. Asistensi Penyusunan Renstra SKPD Kota Lhokseumawe;
10. Penyusunan RPJP Kota Lhokseumawe Tahun 2005-2025;
11. Legalisasi Qanun RPJM Kota Lhokseumawe Tahun 2012-
2017;
12. Penyusunan Perubahan KUA;
13. Penyusunan Perubahan PPAS.
IV. Sasaran Strategis Meningkatnya Koordinasi Perencanaan Intern
yang Mantap, Sinergis dan Terpadu antara lain Melalui Focused
Group Discussion (FGD), antara lain:
a. Program Kerjasama Pembangunan;
1. Koordinasi Penataan Ruang Daerah.
b. Program Khusus;
1. Koordinasi PNPM Mandiri Perkotaan;
2. Penyusunan Dokumen Strategi Penanggulangan
kemiskinan Daerah (SPKD);
3. Penyusunan Dokumen RAD terhadap penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca;
4. Penyusunan Dokumen RAD tentang Pangan dan Gizi;
5. Penyusunan Neraca Penataan Guna Tanah.
b. Sasaran Strategis Meningkatnya Optimalisasi Pemanfaatan Potensi
daerah yang memperkuat Struktur Perekonomian, antara lain:
a. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan;
1. Koordinasi Penyelesaian Masalah Perbatasan Antar daerah.
b. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh;
4
1. Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis
dan Cepat Tumbuh;
2. Koordinasi Rencana Pembangunan Perumahan PNS Kota
Lhokseumawe.
c. Program Perencanaan Prasarana wilayah dan Sumber Daya
Alam;
1. Penyusunan Master Paln Air bersih;
2. Optimalisasi Potensi Aset sumber Daya Alam serta Lahan
Kota Lhokseuamwe;
3. Penyusunan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan
(RUTJ);
4. Penyusunan Master Plan Drainase Kota Lhokseumawe;
5. Inventarisasi dan Monitoring Perencanaan dan Prasarana
Wilayah;
6. Penyusunan SIM Rencana pengembangan Jaringan
Transportasi Kota Lhokseumawe;
7. Pembentukan GIS Center Kota Lhokseumawe dan Penguatan
Kapasitas;
8. Kajian Pemanfaatan Ruang di Kota Lhokseumawe sesuai UU
Tata Ruang No. 26 Tahun 2007.
d. Program Penyusunan Studi Kelayakan dan Investigasi Potensi
Daerah;
1. Pengadaan Miniatur/Maket Ikon Objek Wisata Potensi;
2. Feasibility Study (FS) Pembangunan Pabrik Tekstil;
3. AMDAL terhadap Pembangunan pabrik Tekstil.
c. Sasaran Strategis Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
Pengelolaan data dan Informasi, antara lain:
a. Program Pengembangan data/Informasi;
1. Pembinaan dan Pengembangan Website Bappeda;
2. Penyusunan Aplikasi Software Kependudukan dan
Kemiskinan Kota Lhokseumawe.
b. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah;
1. Penyusunan dan Pengumpulan Data PDRB;
5
2. Penyusunan Buku IPM;
3. Penyusunan Buku Kota Lhokseumawe Dalam Angka;
4. Koordinasi Forum data Kota Lhokseumawe.
Untuk uraian lebih lengkap mengenai target indikator kinerja
program, kelompok sasaran dan pagu pendanaan indikatif yang
diproyeksikan mulai tahun 2012-2017 secara keseluruhan dapat
dilihat pada Tabel 5.1
Bappeda Kota Lhokseumawehttps://bappeda.lhokseumawekota.go.id
1
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADATUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Mengacu pada sasaran yang dimuat dalam RPJM Kota
Lhokseumawe Tahun 2012-2017 maka sebelum menguraikan indikator
kinerja Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kota Lhokseumawe, terlebih dahulu diuraikan tentang sasaran RPJM
tersebut yang terkait dengan Tupoksi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Lhokseumawe, untuk kemudian
ditetapkan ukuran kinerja hasil dan program-program SKPD yang akan
dilakukan untuk mencapai sasaran RPJM Kota Lhokseumawe.
6.1. Sasaran RPJM Kota Lhokseumawe Tahun 2012-2017
Visi Kota Lhokseumawe sesuai dengan yang tercantum dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Lhokseumawe Tahun
2012-2017 adalah : “Kota Lhokseumawe yang Bermartabat,Sejahtera, Berkeadilan dan Mandiri Berlandaskan Undang-UndangPemerintahan Aceh (UUPA) Sebagai Wujud MoU Helsinki”. Adapun
misi yang akan dijalankan, meliputi:
1. Menjalankan tata kelola Pemerintahan Kota Lhokseumawe yang
amanah dengan mengimplementasikan Undang-Undang Pemerintah
Aceh (UUPA);
2. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai Dinul Islam di
semua sektor kehidupan masyarakat;
3. Memperkuat struktur sosial ekonomi, peningkatan nilai tambah
produksi masyarakat serta optimalisasi pemanfaatan SDA;
4. Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan kesehatan;
5. Melaksanakan pembangunan infrastruktur Kota Lhokseumawe yang
proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan.
2
Tabel 6.1Sasaran RPJM Kota Lhokseumawe
Tahun 2012-2017
Misi Tujuan Sasaran
Misi IMenjalankan tata
kelola
Pemerintahan
Kota
Lhokseumawe
yang amanah
dengan
mengimplementas
ikan Undang-
Undang
Pemerintahan
Aceh (UUPA)
Mewujudkan tata kelola
dan kualitas
Pemerintahan Daerah
yang baik
a) Terwujudnya implementasi UUPA
secara cepat dan akurat melalui
implementasi berbagai turunan UUPA
yang mengikat dalam upaya pencapaian
keutuhan, perdamaian abadi dan
percepatan pembangunan yang
berkelanjutan
b) Terwujudnya penyelenggaraan
pemerintah yang bermartabat, baik,
bersih dan amanah serta bebas dari
Kolusi, Korupsi dan Nepotisme, dengan
mengedepankan kualitas kerja dan
profesionalisme
c) Terwujudnya birokrasi yang kuat
melalui mengoptimalkan pelayanan
publik, menjaga kelangsungan
pembangunan yang berkelanjutan serta
tersedianya ruang dialog publik yang
bebas dan bertanggung jawab serta
peningkatan peran serta dan partisipasi
masyarakat sipil dalam kehidupan
politik dan kegiatan pembangunan
d) Terciptanya tata kelola pemerintahan
yang tertib sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dengan
penguatan sistem kelembagaan yang
memiliki nilai-nilai demokrasi yang
diitik-beratkan kepada prinsip-prinsip
trnsparansi, akuntabilitas, non-
diskriminasi dan kemitraan
e) Terciptanya kemandirian keuangan
daerah untuk peningkatan
3
Misi Tujuan Sasaran
pembangunan dan kesejateraan
masyarakat
Misi IIMenerapkan
nilai-nilai budaya
Aceh dan nilai-
nilai Dinul Islam
di semua sektor
kehidupan
masyarakat
Mewujudkan nilai-nilai
budaya Aceh dan nilai-
nilai Dinul Islam di
semua sektor
kehidupan masyarakat
a) Meningkatkan pemahaman dan
penghayatan masyarakat terhadap
sejarah Aceh sebagai nilai budaya
dalam tatanan kehidupan
b) Terwujudnya masyarakat Kota
Lhokseumawe yang berkualitas dan
memiliki karakter islami
c) Meningkatnya pemahaman,
penghayatan, pengamalan dan ketaatan
masyarakat serta aparatur pemerintah
terhadap pelaksanaan nilai-nilai Dinul
Islam
Misi IIIMemperkuat
struktur sosial
ekonomi,
peningkatan nilai
tambah produksi
masyarakat serta
optimalisasi
pemanfaatan SDA
1) Memperkuat
struktur ekonomi,
ketahanan pangan
dan
penanggulangan
kemiskinan
a) Terbangunnya struktur perekonomian
yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif serta terwujudnya sektor
pertanian, industri, perdagangan dan
pariwisata menjadi basis aktivitas
ekonomi yang dikelola secara efisien
sehingga menghasilkan komoditas
unggulan yang berkualitas
b) Meningkatnya kesejahteraan sosial bagi
seluruh lapisan masyarakat
c) Menurunnya angka kemiskinan absolut
dengan perbaikan pendapatan dan
pemberdayaan kemandirian masyarakat
melalui perluasan lapangan usaha
d) Meningkatnya luasan areal baru lahan
pertanian, perikanan dan peternakan
serta produktivitasnya
4
Misi Tujuan Sasaran
e) Meningkatnya Pemberdayaan dan
kemandirian masyarakat dengan
penyediaan fasilitas usaha mikro
f) Meningkatnya pemulihan dan
pertumbuhan sosial ekonomi
g) Pengembangan sektor pertanian
berbasis komoditi unggulan sesuai
dengan sumber daya alam dan agro
ekosistem wilayah
2) Mewujudkan wisata
yang berkonsep
islami di semua
sektor pariwisata
a) Meningkatkan perekonomian
masyarakat dan meningkatkan PAD
daerah melalui sektor pariwisata
Misi IVMeningkatkan
kualitas SDM
melalui
pendidikan dan
kesehatan
1) Meningkatkan
kualitas Pendidikan
dan sumber daya
manusia yang sesuai
dengan nilai-nilai
azas keislaman
a) Terwujudnya pendidikan yang
berkualitas pada pendidikan dasar,
pendidikan menengah, pendidikan
dayah dan pendidikan tinggi dalam
menjawab tantangan global dan
kebutuhan ketenagakerjaan
b) Terwujudnya pemerataan kesempatan
belajar seluruh lapisan masyarakat
c) Terwujudnya pengembangan mutu dan
pembinaan layanan pendidikan yang
berkualitas
d) Mewujudkan Kota Lhoksemawe sebagai
pusat pendidikan
e) Terciptanya SDM pada bidang Pemuda
dan Olahraga
2) Meningkatkan
kualitas kesehatan
masyarakat Kota
a) Mewujudkan Kota Lhoksemawe sebagai
pusat kesehatan
5
Misi Tujuan Sasaran
Lhokseumawe b) Terwujudnya layanan kesehatan yang
berkualitas
c) Terwujudnya kesehatan masyarakat
yang optimal
Misi VMelaksanakan
pembangunan
infrastruktur
Kota
Lhokseumawe
yang
proporsional,
terintegrasi dan
berkelanjutan
1) Mewujudkan
integrasi
infrastruktur dan
energi untuk
meningkatkan
pembangunan yang
berkelanjutan
a) Terciptanya integrasi infrastruktur di
berbagai sektor pembangunan secara
berkelanjutan melalui pemanfaatan tata
ruang dan dokumen perencanaan yang
telah ditetapkan serta sesuai dengan
kebutuhan, manfaat, potensi dan daya
dukung lingkungan yang terpadu
b) Terciptanya manajemen pelayanan
pembangunan
2) Mewujudkan green
energy di Kota
Lhokseumawe dalam
mengurangi efek
perubahan iklim
global
a) Tersedianya sumber energi alternatif,
yang ramah lingkungan
6.2. Sasaran RPJM Kota Lhokseumawe yang Terkait Tupoksi BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Kota Lhokseumawe
Berdasarkan data diatas, maka sasaran RPJM Kota
Lhokseumawe Tahun 2012-2017 yang terkait dengan tupoksi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lhokseumawe terdapat pada
misi pertama dengan uraian sebagai berikut:
6
Tabel 6.2Keterkaitan RPJM Kota Lhokseumawe dengan
Tupoksi BAPPEDA Kota Lhokseumawe
No Uraian
1 Misi Pertama
Menjalankan tata kelola Pemerintahan Kota Lhokseumawe
yang amanah dengan mengimplementasikan Undang-Undang
Pemerintah Aceh (UUPA
2 TujuanMewujudkan tata kelola dan kualitas Pemerintahan Daerah
yang baik
3Sasaran (butir
c)
Terwujudnya birokrasi yang kuat melalui mengoptimalkan
pelayanan publik, menjaga kelangsungan pembangunan
yang berkelanjutan serta tersedianya ruang dialog publik
yang bebas dan bertanggung jawab serta peningkatan peran
serta dan partisipasi masyarakat sipil dalam kehidupan
politik dan kegiatan pembangunan
4Indikator
Kinerja
1) Penyusunan dokumen perencanaan RPJP
2) Penyusunan dokumen perencanaan RPJM
3) Penyusunan dokumen perencanaan RKPD
4) Penjabaran program RPJM kedalam RKPD
Sumber: RPJM Kota Lhokseumawe Tahun 2012-2017
Selanjutnya, dari hal diatas maka dapat distrukturkan
keterkaitan sasaran RPJM Kota Lhokseumawe dengan indikator kinerja
hasil pelayanan SKPD dan program yang akan dilaksanakan SKPD
sebagaimana dapat dilihat pada tabel 6.3.
7
Tabel 6.3Keterkaitan Sasaran RPJM dengan Indikator Kinerja Pelayanan
SKPDBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lhokseumawe
Sasaran dalam RPJMyang sesuai dengan
Pelayanan SKPDIndikator Kinerja Hasil
Pelayanan SKPDProgram dalam Renstra
SKPDSasaran :
Indikator Sasaran :
1) Penyusunan dokumen
perencanaan RPJP
2) Penyusunan dokumen
perencanaan RPJM
3) Penyusunan dokumen
perencanaan RKPD
4) Penjabaran program
RPJM kedalam RKPD
1) Tersedianya dokumen
perencanaan RPJP yang
telah ditetapkan dengan
PERDA
2) Tersedianya dokumen
perencanaan RPJM yang
telah ditetapkan dengan
PERDA
3) Tersedianya dokumen
perencanaan RKPD yang
telah ditetapkan dengan
PERDA
4) Tersedianya penjabaran
program RPJM kedalam
RKPD
1) Program penyusunan
perencanaan satuan
kerja perangkat daerah
2) Program pengembangan
data/ informasi
3) Program perencanaan
pembangunan daerah
4) Program perencanaan
pembangunan ekonomi
5) Program perencanaan
sosial dan budaya
6) Program koordinasi
perencanaan
pembangunan
7) Program penyusunan
studi kelayakan dan
investigasi potensi
daerah
8) Program khusus
9) Program pengembangan
dan penataan sistem
perencanaan,
pelaksanaan dan
penganggaran
pendapatan belanja
daerah
10) Program perencanaan
pembangunan wilayah
strategi dan cepat
tumbuh
11) Program perencanaan
prasarana wilayah dan
8
sumber daya alam
12) Program
pengembangan data/
informasi/ statistik
daerah
13) Program perencanaan
pengembangan wilayah
perbatasan
14) Program kerjasama
pembangunan
Sumber: RPJM Kota Lhokseumawe Tahun 2012-2017
6.3. Indikator Kinerja Kunci SKPDDari indikator sasaran RPJM Kota Lhokseumawe Tahun 2012-
2017 yang terkait dengan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Lhokseumawe diatas, maka dapat
diturunkan dalam indikator kinerja pelayanan SKPD seperti termuat
dalam tabel 6.4.
9
Tabel 6.4Indikator dan Target Kinerja Pelayanan SKPD
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota LhokseumaweTahun 2012-2017
UrusanPemerintahan
Tolak Ukur Kinerja
Target Kinerja pada TahunKeteranga
n2013 2014 2015 20162017
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum, Administrasi
Keuangan Daerah,
Perangkat daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Tersedianya dokumen
perencanaan RPJP
yang telah ditetapkan
dengan PerdaADA ADA ADA ADA ADA
Tersedianya dokumen
perencanaan RPJM
yang telah ditetapkan
dengan Perda
ADA ADA ADA ADA ADA
Tersedianya dokumen
perencanaan RKPD
yang telah ditetapkan
dengan Perda
ADA ADA ADA ADA ADA
Tersedianya
penjabaran program
RPJM kedalam RKPD
ADA ADA ADA ADA ADA
Sumber: RPJM Kota Lhokseumawe Tahun 2012-2017