rencana strategis dinas kependudukan … iii isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi pada bab...
TRANSCRIPT
I-1
LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL :
RENCANA STRATEGIS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai
keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai
dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah
melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana
tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan
oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengamanatkan bahwa
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun
rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD. Renstra
SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya,
berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Sementara itu,
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Renstra
SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima)
tahun.
Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan
langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan
lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam
tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat visi, misi,
I-2
tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta
memuat kebijakan, program dan kegiatan.
Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD
yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi
pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi
dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan
dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang
ditetapkan dalam RPJMD.
Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018
yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2013-2018. RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan
sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah.
Berdasarkan uraian di atas, maka Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor sebagai salah satu
SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor menyusun dan
menetapkan Renstra Disdukcapil Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.
Selanjutnya Renstra Disdukcapil yang telah ditetapkan harus menjadi
pedoman dalam penyusunan Renja Disdukcapil yang merupakan
dokumen perencanaan tahunan dan penjabaran dari perencanaan
periode 5 (lima) tahunan.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Disdukcapil Kabupaten
Bogor tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang
I-3
dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
I-4
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741):
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Repblik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13
tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 517);
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun
I-5
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 64);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 200 Nomor 7);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor
12 Tahun 2008);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008
Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2008 Nomor 27);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 37);
I-6
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.
2.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Renstra Disdukcapil Kabupaten Bogor Tahun 2013-
2018 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah
yang menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada Disdukcapil
Kabupaten Bogor sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah.
Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Disdukcapil Kabupaten
Bogor Tahun 2013-2018 adalah untuk dijadikan landasan/pedoman
dalam penyusunan Renja Disdukcapil, penguatan peran para
stakeholders dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah,
serta sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja
tahunan dan lima tahunan Disdukcapil Kabupaten Bogor.
2.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renstra Disdukcapil Kabupaten Bogor
Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan
hukum, maksud dan tujuan dan sitematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi,
Tugas Pokok dan Fungsi, Sumber Daya Disdukcapil, Kinerja
Pelayanan Disdukcapil dan Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan Disdukcapil.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan
berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Disdukcapil,
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
I-7
Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi,
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi dan
Kebijakan Disdukcapil Kabupaten Bogor tahun 2013-2018.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan
lokalitas SKPD, program lintas SKPD dan program
kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif yang ada di Disdukcapil untuk periode
tahun 2013-2018.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
I-8
II-1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
pokok membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi di bidang kependudukan dan
Pencatatan sipil serta tugas–tugas pembantuan lainnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan
catatan sipil;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang kependudukan dan catatan sipil;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kependudukan dan
catatan sipil;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing
sekretaris dan bidang sebagai berikut :
1. KEPALA DINAS
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebijakan
teknis dinas daerah sesuai lingkup tugasnya.
2. SEKRETARIAT
Sekretariat mempunyai tugas membantu dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan
ketatausahaan Dinas.
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian penyusunan program Dinas;
b. pengumpulan, pengolahan dan analisis data Dinas;
II-2
c. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
d. pengelolaan administrasi keuangan;
e. pengelolaan situs web Dinas; dan
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan
pelaporan kinerja Dinas.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat
dipimpin oleh seorang Sekretaris dan dibantu oleh :
a) Sub Bagian Program dan Pelaporan yang mempunyai tugas
membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan data
dan program Dinas.
Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai fungsi :
1) penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan program
Dinas;
2) pengumpulan, pengolahan dan analisis data Dinas;
3) pelaksanaan pembinaan hubungan masyarakat;
4) pengelolaan situs web Dinas; dan
5) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan
pelaporan kinerja Dinas.
b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang mempunyai tugas
membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan
administrasi umum dan kepegawaian Dinas.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
1) pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, urusan
rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan perjalanan
dinas;
2) pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan;
3) penyiapan materi hukum dan ketatalaksanaan; dan
4) pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas.
c) Sub Bagian Keuangan yang mempunyai tugas membantu
Sekretaris dalam melaksanakan penyusunan dan pengelolaan
administrasi keuangan Dinas.
Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
1) pengelolaan administrasi keuangan Dinas;
2) pengelolaan administrasi penyusunan anggaran Dinas; dan
II-3
3) pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban
administrasi keuangan Dinas.
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
3. BIDANG KEPENDUDUKAN
Bidang Kependudukan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan pengelolaan sistem informasi dan
administrasi kependudukan.
Bidang Kependudukan mempunyai fungsi :
a. pengelolaan sistem informasi kependudukan; dan
b. penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Bidang
Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan
dibantu oleh :
a) Seksi Sistem Informasi Kependudukan yang mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang Kependudukan dalam
melaksanakan pegelolaan sistem informasi kependudukan.
Seksi Sistem Informasi Kependudukan mempunyai fungsi :
1) Pengelolaan pembangunan jaringan komunikasi data
kependudukan;
2) pengelolaan Tempat Pengumpulan Data Kependudukan
(TPDK) di kecamatan serta bank data di tingkat Daerah;
3) Penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) berdasarkan
database kependudukan;
4) Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
(SIAK) secara bertahap sesuai dengan kemampuan
Pemerintah Daerah; dan
5) Pelaksanaan jaminan perlindungan data dan dokumen
kependudukan yang terekam dalam bank data.
b) Seksi Administrasi Penduduk yang mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Kependudukan dalam
melaksanakan pengelolaan administrasi penduduk Warga
Negara Indonesia dan Warga Negara Asing
Seksi Administrasi Penduduk mempunyai fungsi:
II-4
1) pengumpulan, pengolahan, dan analisis data
penyelenggaraan administrasi penduduk;
2) pengendalian pendaftaran dan pencatatan Nomor Induk,
Kartu Keluarga (KK) Nasional, dan Kartu Tanda Penduduk
(KTP);
3) pengendalian pendaftaran penduduk tidak tetap atau
sementara dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Warga Negara
Asing (WNA); dan
4) penyusunan petunjuk teknis penyelenggaraan pengendalian
pendaftaran penduduk.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kependudukan.
4. BIDANG CATATAN SIPIL
Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan penyelenggaraan pencatatan sipil.
Bidang Pencatatan Sipil mempunyai fungsi :
1) pengelolaan administrasi kelahiran dan kematian penduduk;
dan
2) pengelolaan administrasi perkawinan, perceraian, pengakuan,
pengesahan, dan pengangkatan anak.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Bidang Pencatatan
Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh :
a) Seksi Administrasi Kelahiran dan Kematian yang
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pencatatan Sipil
dalam melaksanakan administrasi kelahiran dan kematian
penduduk.
Seksi Administrasi Kelahiran dan Kematian mempunyai
fungsi :
1) Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data
penyelenggaraan administrasi kelahiran dan kematian
penduduk;
2) penyelenggaraan administrasi pendaftaran kelahiran dan
kematian penduduk;
II-5
3) penyusunan petunjuk teknis penyelenggaraan pendaftaran
kelahiran dan kematian penduduk.
b) Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan, Pengesahan,
dan Pengangkatan Anak yang mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Pencatatan Sipil dalam melaksanakan
penyelenggaraan administrasi perkawinan, perceraian,
pengakuan, pengesahan, dan pengangkatan anak.
Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan, Pengesahan, dan
Pengangkatan Anak mempunyai fungsi :
1) pengumpulan, pengolahan, serta analisis data
penyelenggaraan administrasi perkawinan, perceraian,
pengakuan, pengesahan, dan pengangkatan anak;
2) pelaksanaan administrasi pencatatan perkawinan,
perceraian, pengakuan, pengesahan, dan pengangkatan
anak; dan
3) penyusunan petunjuk teknis operasional administrasi
pencatatan perkawinan, perceraian, pengakuan,
pengesahan, dan pengangkatan anak.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pencatatan Sipil.
5. BIDANG DOKUMENTASI DAN PENYULUHAN
Bidang Dokumentasi dan Penyuluhan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengumpulan
dan pengolahan data untuk menjadi bahan dokumentasi dan
penyuluhan.
Bidang Dokumentasi dan Penyuluhan mempunyai fungsi :
1) pengelolaan dokumentasi kependudukan; dan
2) pengelolaan penyuluhan kependudukan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Bidang
Dokumentasi dan Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang dan dibantu oleh :
a) Seksi Dokumentasi yang mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Dokumentasi dan Penyuluhan dalam
II-6
melaksanakan penyelenggaraan penyimpanan dokumen arsip
kependudukan dan catatan sipil.
Seksi Dokumentasi mempunyai fungsi :
1) pengumpulan, pengolahan, serta analisis data
penyelenggaraan penyimpanan dokumen arsip
kependudukan dan catatan sipil;
2) penyelenggaraan penyimpanan dokumen arsip
kependudukan dan catatan sipil;
3) penyelenggaraan penataan dokumen arsip kependudukan
dan catatan sipil;
4) penyusunan petunjuk teknis penyimpanan dokumen arsip
kependudukan dan catatan sipil; dan
5) penyelenggaraan legalisasi akta catatan sipil.
b) Seksi Penyuluhan yang mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang Dokumentasi dan Penyuluhan dalam melaksanakan
penyuluhan program-program penyelenggaraan
kependudukan dan catatan sipil.
Seksi Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. pengumpulan, pengolahan, serta analisis data penyuluhan
program-program penyelenggaraan kependudukan dan
catatan sipil;
b. penyusunan petunjuk teknis penyuluhan program-program
penyelenggaraan kependudukan dan catatan sipil
pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat; dan
penyuluhan program-program penyelenggaraan
kependudukan dan catatan sipil.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Dokumentasi dan
Penyuluhan.
Secara lengkap Tugas dan fungsi unsur organisasi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor, disajikan
dalam Tabel 2.1.
II-7
II-8
6. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang
sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran tugas
Pemerintah Daerah.
Nama dan jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan
sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja, yang diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Bupati.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11
Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah. Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan perangkat daerah
sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah,
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati. Adapun susunan organisasi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari :
1. Kepala Dinas.
2. Sekretariat, membawahkan :
a) Sub Bagian Program dan Pelaporan
b) Sub Bagian Keuangan
c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Kependudukan, membawahkan :
a) Seksi Sistem Informasi Kependudukan
b) Seksi Administrasi Penduduk;
4. Bidang Pencatatan Sipil, membawahkan :
a) Seksi Administrasi Kelahiran dan Kematian
b) Seksi Perkawinan, Perceraian, dan Pengakuan, Pengesahan,
Pengangkatan Anak
5. Bidang Dokumentasi dan Penyuluhan, membawahkan :
a) Seksi Dokumentasi
b) Seksi Penyuluhan.
6. Jabatan Fungsional
Secara lengkap Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1.
II-9
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Bogor
KEPALA DINAS
Dr RH Otje Subagdja SP,MM.M.Si
Nip.1962110919890110001
Kelompok
Sekretaris
Jabatan
Dra Siti Euis Sugiarty,MM
Fungsional
Nip.19650221990032004
Sub Bag Program dan Pelaporan
Sub.Bag Umum & Kepegawaian
Sub. Bag Keuangan
BudiBadarutaman,S.Pd.M.Si
Heny Sukartini
Yuni Artiningsih
Nip.19690522 199703 1 003
Nip.195908131989032003
Nip.196406071990092001
Kabid kependudukan
Kabid Pencatatan Sipil
Kabid Dokumentasi
&Penyuluhan
Drs.Dandan Dharmatin D,M.Si Herry Herwandi,S.Sos H.Muslim Sag,M.Si
Nip.196895171989031008
Nip195910291985031005
Nip.1958091019860311008
Seksi sistem Informasi
Kepedudukan Seksi Administrasi
Seksi
Dokumentasi
Kelahiran dan Kematian
Ilham Sumiaputra
Drs.Endah Handayani
Ani Nurhaeni, S.Sos
Nip.195911 198610 1 001
Nip.19651209 199203 2 004
Nip.19660316 198703 2 00
Seksi Administrasi
Kependudukan
Seksi Administrasi P2 &P3
Anak
Seksi Penyuluhan
Trini Sjahminan,SH,MM
Suparno,S.Sos
Tatik Yuswanti BA
Nip.197208111199903 2 005
Nip.197012041992031006
Nip.19620303198092001
II-10
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Bogor
2.2. SUMBER DAYA PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
1. Kondisi Umum Pegawai
Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor sebanyak 69 orang yang
terdiri dari PNS, 10 Tenaga honorer. Untuk selengkapnya dapat
dilihat tabel berikut :
TABEL III.1. JUMLAH PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BOGOR
No PEGAWAI JUMLAH ( ORANG)
%
1. PNS 69 87
2. KONTRAK/HONORER 10 13
JUMLAH 79 100
Kepala
Sekretariat
Kabid
Kependudukan Kabid Pencatatan
Sipil
Kabid Dokumentasi dan
Penyuluhan
Seksi
Adminduk
Seksi
SIAK
Seksi
P2P3A
Seksi Kelahiran
& Kematian
Seksi
Dokumentasi
Seksi
Penyuluhan
Sub Bag. Program
& Pelapolaran
Sub Bag.
Keuangan
Sub Bag.
Kepegawaiannn
II-11
Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil masih ada yang belum
diangkat menjadi pegawai negeri yaitu tenaga honorer. Sehingga
penulisan tentang kondisi pegawai dibawah ini difokuskan
hanya pada PNS sebanyak 69 orang.
a. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan dan Staf
Sesuai dengan Perda nomor 11 tahun 2008 tentang
pembentukan Dinas Daerah Kabupaten Bogor, maka
pengisian formasi jabatan struktural di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil terdiri dari eselon II,III dan IV yaitu
sebanyak 14 orang. Sedangkan jabatan fungsional perencana
dan arsiparis belum ada. Selengkapnya dapat dilihat tabel
dibawah ini.
Tabel III.2. Jumlah pegawai Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil yang menduduki Jabatan dan Staf,
tahun 2013
N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang
) %
1. Eselon II 1 1.42
2. Eselon III 4 5,72
3. Eselon IV 9 12,86
4. Staf 55 80,00
Jumlah 70 100.00
b. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/ Pangkat
Dari 69 jumlah Pegawai yang ada di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil terdapat pegawai yang berstatus
golongan IV sebanyak 4 orang (6 %), golongan III sebanyak
39 orang (57 %), sedangkan gololgan II sebanyak 24 orang
(35 %) Namun masih ada pegawai yang berstatus golongan I
sebanyak 2 orang (3 %). Selengkapnya dapat dilihat tabel
berikut
Tabel III.3. Jumlah pegawai Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun
2014
N0 Golongan Jumlah (orang )
%
II-12
1. IV 4 6
2. III 39 57
3. II 24 35
4 I 2 3
Jumlah 69 100.00
c. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan
Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang ada, maka status
pendidikan dengan Strata-1 lebih mendominasi yaitu sebesar
45,72 %, sedangkan yang paling rendah yaitu tingkat SD2,86
%. Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.
Tabel III.4. Jumlah pegawai Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil berdasarkan Pendidikan tahun 2013
N0 Pendidikan Jumlah (orang
)
%
1. Strata-3 ( S3 ) 1 12,86
2 Strata-2 (S2) 10
3. Strata-1 ( S1 ) 33 45,72
4. Sarjana Muda/ D3 3 5,70
5 SLTA/SMK 19 32,86
6 SLTP 2 0
7 SD 2 2,86
Jumlah 69 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa tenaga di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil 65 % tenaga dengan
klasifikasi sarjana rmuda, sarjana dan magister. Hal ini
sebenarnya sudah merupakan hal yang baik bahwa sumber
daya manusia yang ada di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil umumnya tingkat perguruan tinggi,
sehingga produk perencanaan pembangunan yang dihasilkan
menjadi lebih baik.
d. Jumlah Pegawai berdasarkan jenis kesarjanaan
II-13
Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, terdapat
12,86 % pegawai dengan tingkat strata-2 dengan 9 0rang
jenis disiplin ilmu, sedangkan strata-1 sebesar 45,71 % yang
terdiri dari 9 jenis disiplin ilmu. Sedangkan komunikasi
hanya 5,71 % dengan latar belakang sarjana muda.
Selengkapnya dapat dilihat tabel berikut.
Tabel III.5. Jumlah pegawai Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil berdasarkan kesarjanaan
N0 KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU JUMLAH (orang )
A. DOKTOR 1
B. MAGISTER 9
1. Ilmu Pemerintahan -
2. Adm. Pemerintahan Daerah 4
3. Administrasi -
4. Manajemen 5
5. Manajemen SDM -
6. Perencanaan Wilayah -
7. Perencanaan Wilayah Kota -
8. Perencanaan Wilayah
Pedesaan
-
9. Pengembangan Wilayah -
10.Bisnis Administrasi -
11.Manajemen Sistem Informasi -
12.Pertanian -
13. Kesehatan Masyarakat -
14. Ilmu Lingkungan -
15. Sosial Ekonomi Pertanian -
16. Pendidikan -
C. SARJANA 32
1. Ilmu Pemerintahan 3
2. Adm. Negara 4
3. Komunikasi
4. Akutansi
5. Perencanaan wilayah kota -
6. Hukum 1
7. Komputer 4
II-14
8. Pendidikan -
9. Ekonomi 10
N0 KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU JUMLAH (orang )
10. Sosial, Ekonomi Perikanan -
11. Sarjana Kehutanan -
12. Teknik Pertambangan -
13. Teknik Sipil -
14. Teknik Informatika -
15. Teknik Komputer -
16. Statistik -
17. Perencanaan Wilayah -
C. SARJANA MUDA 4
1. Komunikasi 4
D SMA 23
E SMP 2
F SD 2
Jumlah 69
Tabel diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan
ilmu pegawai yang ada di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil menunjukkan hal yang bervariasi, hal ini
sangat dibutuhkan dalam perumusan perencanaan
pembangunan di Kabupaten Bogor. Dengan demikian
diharapkan kompetensi kedisiplinan ilmu yang ada
menjadikan perencanaan pembangunan di Kabupaten Bogor
semakin berkualitas.
e. Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat penjenjangan
Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, pegawai juga
mendapat pelatihan penjenjangan maupun non
penjenjangan. Dari 60 pegawai Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil terdapat 8 % yang telah mengikuti
penjenjangan Spamen atau sejenisnya, jenis penjenjangan
PIM III atau sejenisnya sebesar 33 %., sedangkan jenis
II-15
penjenjangan Diklat PIM IV atau sejenisnya sebesar 58 %
Selengkapnya dapat dilihat tabel III.6.
Tabel III.6. Jumlah pegawai Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil yang mengikuti penjenjangan
N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %
1. Spamen 1 8
2. Spama/Diklat PIM III 4 33
3 Adum/Adumla/Diklat PIM IV
7 58
Jumlah 12 100
2. Kondisi Umum Anggaran
Anggaran Belanja Daerah Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor tahun 2012-2013 telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor, dan dituangkan
lebih lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Besarnya anggaran belanja yang telah ditetapkan setiap tahunnya
mengalami penurunan, semula pada tahun 2012 sebesar Rp.
25.590.290.000,-,dan pada tahun 2013, menjadi Rp.
17.405.502.000,- atau turun sebesar 32 %. Demikian pula bila
dilihat dari realisasi belanja, pada tahun 2012 sebesar Rp.
20.964.696.527 kemudian menjadi Rp 16.128.966.995,- pada
tahun 2013, atau turun sebesar 23 %. Sementara itu, bila dilihat
berdasarkan realisasinya anggaran yang telah ditetapkan maka
rata-rata dalam kurun waktu 2012-2013 mencapai sebesar 83%.
Perkembangan anggaran dan realisasi belanja daerah
menurut kelompok belanja dari tahun 2012-2013, sebagai berikut :
TABEL III.7. ANGGARAN DAN REALISASI TAHUN 2012-2013
TAHUN ANGGARAN ( RP .) REALISASI
2012 25.590.290.000 20.964.696.527
2013 17.405.502.000 16.128.966.995
II-16
3. Kondisi Umum Sarana Kerja
Sarana kerja yang ada di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor tergolong cukup memadai ini
bisa terlihat dalam tabel di Bawah ini :
TABEL.III.8, SARANA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
NO URAIAN BANYAKNY
A
SATUAN
1 TANAH ±3189 M2
2 GEDUNG 3
1306,2
UNIT (2 LANTAI)
M2
3 LISTRIK 2 JARINGAN
4 AIR 1 JARINGAN
5 TELPON 1 LINE (1 FAX)
6 AREA PARKIR 1 AREA
NO URAIAN BANYAKNYA
SATUAN
7 RUANG RAPAT 2 RUANG
8 RUANG ARSIP 1 RUANG
9 KOPERASI 1 BUAH
10 TAMAN DALAM - AREA
11 KANTIN 1 BUAH
12 MUSOLLA 2 BUAH
13 KENDARAAN RODA 4
7 UNIT
14 KENDARAAN RODA 2
14 UNIT
15 MEJA RAPAT 11 SET
16 AC 27 UNIT
17 KOMPUTER PC 28 UNIT
18 KOMPUTER
NOTEBOOK
8 UNIT
19 MEJA KERJA 173 UNIT
20 KURSI KERJA 243 UNIT
21 FILLING KABINET 38 UNIT
22 RAK ARSIP 73 UNIT
23 INFOKUS 2 UNIT
II-17
24 JARINGAN INTERNET
1 JARINGAN
25 BUKU PERPUSTAKAAN
- BUAH
26 AREA TAMAN LUAR 1 AREA
27 LEMARI ARSIP 13 UNIT
Dari table III.8 dapat dilihat bahwa perbandingan antara luas
gedung dan jumlah pegawai di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil sebesar 47,5 M2 : 1, hal ini mengidikasikan bahwa
setiap satu orang pegawai memiliki ruang sebanyak 47,5 M2.
2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
Indikator Kinerja pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam
melaksanakan urusan dibidang kependudukan dan pencatatan
sipil serta tugas pembantuan.
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor 2013-2018
N
O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi
SKPD
Target
SPM
Targe
t IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun
ke-
Rasio Capaian pada
Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk
0.724
1 0.724
4 0.7248 0.7252
0.7257
2 Rasio bayi berakte kelahiran
0.062 0.062 0.062 0.062 0.062
3 Rasio pasangan berakte nikah
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
4 Kepemilikan KTP El 100 72.41
% 82.95
% 90.63
% 100% 100%
5 Kepemilikan akte kelahiran per 1000
penduduk
100 249.5
5
253.0
6 256.13 258.76
260.9
9
6
Ketersediaan data base
kependudukan skala propinsi
77.67 78.45 79.17 79.85 80.48
7 Penerapan KTP nasional berbasis NIK
sudah suda
h sudah sudah sudah
8 Jumlah penduduk (jiwa) 5634944
5813571
5997861
6187993
6384152
9 Laju pertumbuhan penduduk
3.15 3.17 3.17 3.17 3.17
10 Jumlah penduduk miskin (jiwa)
446040
477100
439138
400833 360040
II-18
mengemukakan ada/tidaknya kesenjangan/gap pelayanan, pada
pelayanan mana saja target telah tercapai, faktor apa saja yang
mempengaruhi keberhasilan pelayanan ini, lalu pada pelayanan
mana saja target belum tercapai serta faktor yang mempengaruhi
belum berhasilnya pelayanan tersebut. Hasil interpretasi ini
ditujukan untuk menggambarkan potensi dan permasalahan
pelayanan SKPD ditinjau dari kinerja pelayanan periode
sebelumnya.
Pencapaian kinerja tersebut ditunjang oleh anggaran dan realisasi
pendanaan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sebagai berikut :
II-19
II-20
II-21
mengemukakan pada tahun mana saja rasio antara realisasi dan
anggaran dapat dikatakan baik atau kurang baik, pada perihal
mana yang baik atau kurang baik, dan selanjutnya
mengemukakan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD, misalnya
prosedur/mekanisme, jumlah dan kualitas personil (sumber daya
manusia), progres pelaksanaan program, dan sebagainya. Hasil
interpretasi ini ditujukan untuk menggambarkan potensi dan
permasalahan pendanaan pelayanan SKPD Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil.
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam
menjalankan tugas dan fungsinya di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil tentunya tidak terlepas dari berbagai
permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan
tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus
dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan pelayanan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor. Tantangan
yang paling nyata dihadapi kedepan terkait dengan kependudukan
dan pencatatan sipil adalah bahwa dinamika pembangunan daerah
harus bergerak cepat yang diakibatkan oleh adanya perkembangan
global diberbagai sektor kehidupan masyarakat yang tidak dapat
dihindari, seiring dengan perkembangan global tersebut, telah
diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah, hal ini tentu berimplikasi pula terhadap kebijakan
yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor
agar adanya sinergi dan keseuaian dalam menjalankan berbagai
program dan kegiatan yang dilaksanakan.
II-22
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun
eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT
Analisis. Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi
Strength (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan ). Sedangkan
Lingkungan eksternal meliputi Oppurtunity (Peluang) dan
Ancaman Threaths (ancaman). Adapun Masing-masing kondisi
lingkungan internal dan eksternal antara lain sebagai berikut :
1. Lingkungan Internal
KEKUATAN (S):
1). Peraturan daerah nomor 11 tahun 2008 tentang
pembentukan Dinas daerah;
2). Pegawai yang berpendidikan Stara-1 (S1) keatas di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor
diatas 62.36 % dari total jumlah pegawai;
3). Fasilitas sarana dan prasarana yang cukup memadai
untuk sebuah dinas dilingkup pemerintah Kabupaten
Bogor;
4). Keleluasaan menentukan besaran anggaran untuk
kegiatan perencanaan yang diberikan oleh kepala daerah.
5). Keinginan masyarakat untuk memiliki akte catatan sipil
dan administrasi kependudukan masih tinggi
KELEMAHAN (W):
1). Kemampuan sumber daya manusia perencana dan
pelaksana teknis yang tidak merata ;
2). Belum adanya Peraturan daerah yang mengatur tentang
perencanaan pembangunan daerah sebagai penjabaran
dari UU 25 tentang sistem perencanaan pembangunan
nasional ;
3). Sumber data yang tidak Up to date dalam proses
penyusunan perencanaan program dan kegiatan ;
4). Masih lemahnya koordinasi dengan lintas skpd lain,
instansi vertikal dan pemangku kepentingan lainnya
II-23
seperti LSM, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian,
Ormas, dll ;
5). Belum efektifnya sistem pengendalian dan evaluasi, baik
metodologi, pelaksanaan maupun penggunaannya.
6). Masih lemanhnya jaringan komunikasi dengan instansi di
bawah (kecamatan) ;
2. Lingkungan Eksternal
PELUANG (O):
1). UU nomor 25 tentang sistem perencanaan pembangunan
nasional dan Permendagri nomor 54 tahun 2010;
2). Jumlah Penduduk yang relative besar
3). Apresiasi dan Harapan yang tinggi oleh pimpinan daerah,
DPRD, dan Masyarakat Kabupaten Bogor tentang peran
maksimal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bogor dalam pembangunan daerah yang
dimulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi;
4). Kepercayaan pimpinan daerah, DPRD dan masyarakat
terhadap Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
5). Tingginya animo masyarakat untuk memiliki akta
pencatatan sipil dan administrasi kependudukan masih
tinggi.
ANCAMAN (T):
1). UU Nomor 23 tahun 2006 Tentang Administrasi
kependudukan ;
2). Luas wilayah yang besar, dan masih adanya anggapan
dari masyarakat bahwa akta catatan sipil dan
administrasi kependudukan tidak begitu penting ;
Hendw@
III-1
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor tidak
terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi, pernasalahan
tersebut antara lain :
1. Kemampuan Sumber Daya Manusia dan pelaksana teknis yang
tidak merata ;
2. Upaya kearah terintegrasinya peraturan antar sektor dalam
pemanfaatan data dan dokumen kependudukan masih perlu
ditingkatkan ;
3. Masih rendahnya tingkat pemahaman keseluruhan masyarakat
dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan.
4. Belum efektifnya sistem pengendalian dan evaluasi, baik
metodologi, pelaksanaan maupun penggunaannya.
5. Hasil evaluasi dan pengendalian belum dimanfaatkan secara
optimal sebagai input bagi Dinas kependudukan dan pencatatan
sipil ;
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN
WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan
bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi
dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana
organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana
pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan.
III-2
Sebagaimana telah di informasikan dalam kampanye
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bogor Tahun
2013- 2018, bahwa Visi Kabupaten Bogor adalah “
KABUPATEN BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU DI
INDONESIA “
1. Pernyataan Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi
yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan
seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan
peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan
kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Sedangkan
menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Misi Kabupaten Bogor adalah:
Misi Pertama :
Meningkatkan Kesalehan dan kesejahteraan sosial
masyarakat
Misi Kedua :
Meningkatkan Daya Saing Perekonomian masyarakat dan
pengembangan usaha berbasis sumber daya alam dan
pariwisata;
Misi ketiga:
Meningkatkan integrasi, koneksitas dan kualitas
infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup
yang berkelanjutan;
Misi Keempat :
III-3
Meningkatkan derajat pendidikan dan kesehatan
masyarakat melalui peningkatan aksesbilitas dan kualitas
penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan;
Misi Kelima:
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
kerjasama antar daerah dalam kerangka tatakelola
pemerintahan yang baik;
Untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai tugas pokoknya yaitu
membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil serta tugas pembantuan, dan dalam
melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor mempunyai fungsi, sebagai
berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan
catatan sipil;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang kependudukan dan catatan sipil;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kependudukan
dan catatan sipil;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Ditinjau dari sisi tugas kependudukan dan pencatatan sipil, secara
umum tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terkait
dengan pencapaian visi dan seluruh misi Kepala Daerah dan wakil
Kepala Daerah, namun secara khusus, tugas dan fungsi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam
kerangka tatakelola pemerintahan yang baik Sipil berkontribusi
langsung dalam mendukung pencapaian misi ke 5 yaitu
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
kerjasama antar daerah dalam kerangka tatakelola pemerintahan
yang baik.
III-4
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI
Dalam Renstra Kementrian Dalam Negeri dijelaskan dalam
rangka mendukung pencapaian sasaran Prioritas Pembangunan
Nasional serta Visi, Misi, Tujuan, dan sasaran Strategis
Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014, upaya dan langkah
strategik utama adalah “ Memperjaga dan Memperkuat stabilitas
penyelenggaraan sistem pemerintahan dalam negeri “. Stabilitas
politik dalam negeri dan pemerintah dalam negeri adalah
parameter pokok kebijakan Kementerian dalam Negeri yang
dilaksanakan secara berkesinambungan sejak periode RPJM
pertama tahun 2004-2009 dalam kerangka RPJPN Tahun 2005-
2025.
Sejalan dengan itu, dalam kerangka pencapaian target
pembangunan 2010-2014 terdapat prioritas-prioritas khusus yang
secara langsung mendukung Program 5 (lima) Tahun (P5T), baik
secara eksplisit telah termuat dalam RPJMN 2010-2014 maupun
yang secara langsung menjadi bagian penugasan Kepada Menteri
Dalam Negeri. Untuk mewujudkan hal tersebut, digunakan
pendekatan berupa prinsip-prinsip RENSTRA kemendagri
1. Desentralisasi dan Otonomi Daerah, yaitu dengan mamperkuat
penyelenggaraan pemerintah daerah guna meningkatkan
pelayanan dan hasil-hasil pembangunan untuk kesejahteraan
masyarakat;
2. Pembangunan berkelanjut, yaitu keseluruhan proses
pembangunan yang dilakukan saling berkaitan antara kegiatan
sebelumnya dengan rencana selanjutnya atau kegiatan yang
satu dengan kegiatan lainnya dalam suatu rangkaian tahan
yang saling terintegrasi;
3. Tata kepemerintahan yang baik, yaitu menerapkan tata
pengelolaan yang baik ( good governance ) guna membentuk
birokrasi yang di dukung dengan langkah-langkah reformasi
birokrasi di lingkungan kementrian dalam Negeri.
III-5
Strategi pencapain program tersebut dilaksanakan dalam koridor
kebijakan startegik yang berupakan kebijakan prioritas
kementerian Dalam Negeri tahun 2010-2014, yang meliputi :
1) Menjaga persatuan dan kesatuan serta melanjutkan
pengembangan system politik yang demokratis dan
berkedaulatan rakyat, yang di dukung oleh situasi dan kondisi
yang kondustif.
2) Mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan penyelenggaraan
pemerintah yang desentralistik.
3) Mendorong pembangunan daerah yang berkeseimbangan, serta
meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam
pengelolaan pembangunan secara partisipatif.
4) Mendorong penyelenggaraan prinsip-prinsip tata pemerintah
yang baik dan penerapan reformasi birokrasi.
Program 3 : Penataan Administrasi Kependudukan (P3)
Program ini merupakan program teknis dengan tujuan terciptanya
administrasi Kependudukan.
Indikator Kinerja Program adalah meningkatkan tertib Database
Kependudukan berbaris NIK Nasional dan pelayanan dokumen
Kependudukan, terwujudnya pemberian NIK pada setiap
penduduk. Koneksitas NIK dengan indentitas Kependudukan dan
tersedianya regulasi daerah tentang administrasi Kependudukan,
serta terwujudnya Perencanan dan keserasian Kebijakan,
Kependudukan, yang diukur dari :
1. Jumlah Kabupaten/Kota yang database Kependudukan
tersambung (on-line) dengan provinsi dan nasional.
2. Jumlah Kabupaten/Kota yang melakukan konsolidasi data
Kependudukan secara Nasional, berjenjang untuk menwujudkan
NIK tunggal;
3. Jumlah Kabupaten/Kota yang melakukan Prmutakhiran
database Kependudukan Kabupaten/kota .
4. Jumlah Kabupaten/Kota yang telah terpenuhi jaringan
Komunikasi, serta sarana dan prasarana SIAK di daerah
maupun data center Kependudukan secara on-line.
III-6
5. Jumlah Kabupaten/Kota yang memberikan Nomor Induk
Kependudukan (NIK) Kepada setiap penduduk;
6. Jumlah K/L yang dapat mengakses database Kependudukan
berbaris NIK Nasional dan atau digunakan sebagai dasar
penerbitan dokumen, informasi untuk pelayanaan publik;
7. Jumlah Kependudukan/kota yang menerapkan SIAK dalam
pelayanaan administrasi kependudukan secara tersistem dan
utuh;
8. Jumlah Kabupaten/kota yang melaksanakan perekaman
biodata, foto, dan sidik jari penduduk secara terintegrasi di
daerah;
9. Jumlah SDM yang disediakan Kabupaten/Kota dalam
pengelolaan SIAK dan petugas registrasi;
10. Jumlah kabupaten/kota tahap pertama yang menerapkan
KTP barbasis NIK Nasional;
11. Jumlah penduduk e_KTP berbasis NIK dengan perekam sidik
jari;
12. Jumlah daerah yang menerapkan perda sebagai amanat UU
No. 23 Tahun 2006 dalam penyelenggaraan administrasi
Kependudukan;
13. Peresentase Pemda (kabupaten/kota) yang memiliki
perencanan Kependudukan;
14. Sosialisasi administrasi Kependudukan secara terus menerus
kepada masyarakat; Pelaksana program adalah Direktorat
Jendal Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui 7(tujuh)
kegiatan yaitu :
1. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat
Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
2. Pembinaan Administrasi Pendaftaran Penduduk;
3. Pembinaan Administrasi Pencatatan sipil;
4. Pengelolaan Informasi Kependudukan;
5. Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan ( SAK )
terpadu;
6. Penetapan Pengembangan kebijakan kependudukan; serta
7. Penyerasian Kebijakan dan Perencanan Kependudukan;
III-7
Sejalan dengan kebijakan nasional dan provinsi tersebut, dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD
Pemerintah Kabupaten Bogor (2013-2018), prioritas pembangunan
Kabupaten Bogor diarahkan pada :
1. Peningkatan Kualitas sumber daya manusia, terutama
pendidikan dan kesehatan maupun aspek lainnya yang
mengutamakan manusia dalam pembangunan.
2. Revitalisasi pertanian dan pembangunan perdesaan melalui
pembangunan maupun pengembangan agribisnis, agro-industri
serta koperasi, usaha mikro. Kecil dan menengah.
3. Peningkatan investasi dan penciptaan peluang kerja.
4. Peningkatan Kuantitas dan kualitas infrastruktur serta
pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan untuk
mendorong percepatan pembangunan perekonomian daerah.
5. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan
pemerintahan yang bersih.
6. Peningkatan kesolehan sosial masyarakat dan/atau
pembangunan sosial keagamaan untuk mencapai harkat dan
martabat kemanusiaan yang tinggi atau tingkat peradaban
masyarakat yang tinggi.
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS
Dalam Peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2005-2025,
disebutkan bahwa tujuan penataan ruang adalah untuk
mewujudkan : (a) terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan
kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
yang selektif, efektif dan efisien, melalui pemberian Building
Coverage Ratio (BCR) yang rendah pada kawasan yang memiliki
nilai konservasi;(b) meningkatkan kualitas lingkungan pada
kawasan lindung sebagai kawasan konservasi air dan tanah,
melalui program rehabilitasi lahan, dengan kegiatan vegetatif dan
sipil teknis serta kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak dapat
mengganggu fungsi kawasan; (c) tercapainya pembangunan
III-8
infrastruktur yang dapat mendorong perkembangan wilayah dan
perekonomian masyarakat khususnya pada daerah-daerah
tertinggal dan terisolasi guna menekan migrasi dari desa ke kota
dengan pengembangan desa–desa potensial; (d) pembangunan dan
pengembangan perkotaan berhirarkis yang dibentuk oleh sistem
jaringan antara kegiatan perdesaan dan perkotaan internal daerah
dan eksternal Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak,
dan Cianjur (Jabodetabekpunjur); dan (e) terwujudnya rencana
tata ruang yang lebih rinci sebagai arahan pengendalian,
pengawasan, dan pelaksanaan pembangunan dalam mewujudkan
sistem kota-kota.
Selanjutnya dalam RTRW juga telah ditetapkan kebijakan
pengembangan struktur ruang; dan kebijakan pengembangan pola
ruang.Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi : (a)
peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah yang merata dan berhirarki; dan; (b) peningkatan
kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang
terpadu dan merata di seluruh wilayah Daerah. Selanjutnya
kebijakan pengembangan pola ruang meliputi : (a) kebijakan
pengembangan kawasan lindung, dalam rangka pemeliharaan dan
perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup; dan pencegahan
dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup; (b) kebijakan pengembangan
kawasan budi daya, dalam rangka perwujudan dan peningkatan
keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya; dan
pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak
melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan; (c)
kebijakan pengembangan kawasan strategis, yang meliputi :
pengembangan kawasan strategis Puncak sebagai kawasan
strategis lingkungan hidup yang berperan sebagai kawasan
andalan pariwisata melalui pembatasan pemanfaatan ruang yang
lebih selektif dan efisien; pengembangan kawasan strategis industri
sebagai kawasan strategis sosial ekonomi melalui penataan dan
pemanfaatan ruang serta pembangunan jaringan infrastruktur
yang mendorong perkembangan kawasan; pengembangan kawasan
III-9
strategis pertambangan sebagai kawasan strategis lingkungan
hidup yang berperan sebagai kawasan andalan sumber daya alam
melalui konservasi bahan galian; dan pengembangan kawasan
strategis lintas administrasi kabupaten sebagai kawasan strategis
sosial ekonomi melalui sinkronisasi sistem jaringan.
Lebih lanjut dikemukakan strategi untuk mewujudkan kebijakan
penataan ruang wilayah meliputi : (a) strategi pengembangan
struktur ruang wilayah; (b) strategi pengembangan kawasan
perdesaan dan kawasan perkotaan; (c) strategi pengembangan
sistem pusat permukiman perdesaan dan perkotaan; (d) strategi
pengembangan sistem prasarana wilayah; (e) strategi
pengembangan pola ruang wilayah; (f) strategi penatagunaan
tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan
sumberdaya alam lainnya.
Selanjutnya dijelaskan Rencana struktur ruang wilayah, meliputi :
(a) sistem pusat permukiman perdesaan; (b) sistem pusat
permukiman perkotaan; dan (3) sistem prasarana wilayah.
Sistem pusat permukiman perdesaan dilakukan dengan
membentuk pusat pelayanan desa secara hirarkis, dikembangkan
berdasarkan pelayanan perdesaan melalui pembangunan Desa
Pusat Pertumbuhan (DPP). Desa Pusat Pertumbuhan telah
ditetapkan meliputi :
a. Desa Tenjo, Desa Batok, dan Desa Tapos Kecamatan Tenjo;
b. Desa Sukamulih Kecamatan Sukajaya;
c. Desa Banyuasih, Desa Cintamanik, dan Desa Bangunjaya
Kecamatan Cigudeg;
d. Desa Cikuda Kecamatan Parungpanjang;
e. Desa Cijujung Kecamatan Cibungbulang;
f. Desa Pabangbon dan Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang;
g. Desa Ciasmara dan Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan;
h. Desa Ciampea Udik dan Desa Ciampea Kecamatan Ciampea;
i. Desa Ciomas Rahayu Kecamatan Ciomas;
j. Desa Sirnagalih Kecamatan Tamansari;
k. Desa Cidokom Kecamatan Rumpin;
l. Desa Cibitung Tengah dan Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya;
III-10
m. Desa Parakanmuncang dan Desa Cisarua Kecamatan Nanggung;
n. Desa Parigimekar Kecamatan Ciseeng;
o. Desa Warujaya Kecamatan Parung;
p. Desa Pondok Udik Kecamatan Kemang;
q. Desa Pasir Gaok Kecamatan Rancabungur;
r. Desa Susukan Kecamatan Bojonggede;
s. Desa Hambalang Kecamatan Citeureup;
t. Desa Tengah dan Desa Cirimekar Kecamatan Cibinong;
u. Desa Setu, Desa Koleang, dan Desa Pangradin Kecamatan
Jasinga;
v. Desa Tajurhalang Kecamatan Tajurhalang;
w. Desa Cisalada Kecamatan Cigombong;
x. Desa Cipelang Kecamatan Cijeruk;
y. Desa Ciderum dan Desa Lemah Duhur Kecamatan Caringin;
z. Desa Cibedug Kecamatan Ciawi;
aa. Desa Cipayung Girang dan Desa Sukamaju Kecamatan Megamendung;
bb. Kelurahan Cisarua Kecamatan Cisarua;
cc. Desa Cijayanti dan Desa Babakan Madang Kecamatan Babakan Madang;
dd. Desa Gununggeulis dan Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja;
ee. Desa Sirnajaya dan Desa Sukadamai Kecamatan Sukamakmur;
ff. Desa Sirnagalih, Desa Singasari, dan Desa Jonggol Kecamatan Jonggol;
gg. Desa Limusnunggal, Desa Mekarsari, dan Desa Gandoang
Kecamatan Cileungsi;
hh. Desa Wanaherang Kecamatan Gunung Putri;
ii. Desa Cariu dan Desa Cikutamahi Kecamatan Cariu;
jj. Desa Buana Jaya, Desa Selawangi, Desa Tanjungrasa, Desa Sirnarasa, dan Desa Pasirtanjung Kecamatan Tanjungsari; dan
kk. Desa Cikahuripan dan Desa Nambo Kecamatan Klapanunggal.
Sistem pusat permukiman perkotaan juga telah ditetapkan
meliputi : (a) Orde I, yaitu Kecamatan Cibinong yang memiliki
aksesibilitas tinggi terhadap Pusat Kegiatan Nasional (PKN), antara
lain wilayah JABODETABOKPUNJUR; (b) Orde II, yaitu Kecamatan
Cileungsi dan Kecamatan Leuwiliang yang memiliki aksesibilitas
tinggi terhadap Kecamatan Cibinong; dan (c) Orde III, yaitu
III-11
Kecamatan Jasinga, Kecamatan Parung Panjang, Kecamatan
Parung, Kecamatan Ciawi, Kecamatan Cigombong, dan Kecamatan
Cariu.
Sistem prasarana wilayah yang telah direncanakan meliputi : (a)
sistem prasarana transportasi meliputi sistem transportasi jalan,
sistem transportasi perkeretaapian, dan sistem transportasi udara;
(b) sistem prasarana telekomunikasi; (c) sistem prasarana
sumberdaya energi; (d) sistem prasarana sumberdaya air; (e)
sistem prasarana gas; dan (f) sistem prasarana lingkungan.
Rencana Tata Ruang Wilayah ini diharapkan menjadi pedoman
bagi semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
pembangunan di berbagai sektor/bidang, serta
mengakomodasikan pembagian peran dengan kabupaten/kota dan
bersifat saling melengkapi serta selaras serta sebagai matra spasial
bagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta
rencana pembangunan lainnya.
Jika ditelaah rencananya, maka terlihat adanya keseimbangan
rencana struktur ruang antar wilayah baik dalam pengembangan
sistem pusat permukiman perdesaan; sistem pusat permukiman
perkotaan; dan sistem prasarana wilayah.
Namun dalam implementasinya berbeda, sehingga masih terdapat
berbagai isu strategis yang perlu ditangani secara sistematis dalam
kaitan dengan penataan ruang ini. Pertama adalah masih terjadi
penyimpangan pemanfaatan ruang di kabupaten Bogor. Hal ini
ditunjukkan oleh adanya ketimpangan pembangunan wilayah di
Kabupaten Bogor antara Kabupaten Bogor Bagian Barat dengan
bagian Kabupaten Bogor lainnya. Isu ketimpangan ini harus
direspon secara cepat oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil dengan menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. RTRW
harus dijadikan acuan utama dalam menetapkan lokasi
pembangunan sehingga ketimpangan pembangunan wilayah yang
terjadi dapat dikurangi secara bertahap. Selanjutnya pemahaman
III-12
pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terhadap
RTRW dan perkembangan wilayah juga perlu ditingkatkan.
Isu selanjutnya berkaitan dengan semakin meningkatnya konversi
lahan pertanian ke non pertanian dan konversi lahan di kawasan
lindung. Hal ini terjadi karena pengaruh kegiatan ekonomi seperti
kegiatan investasi industri, jasa maupun pemukiman,
perkembangan penduduk maupun kondisi sosial budaya. Alih
fungsi lahan di Kabupaten Bogor terutama terjadi pada
berubahnya fungsi hutan baik primer maupun sekunder menjadi
fungsi perkebunan bahkan semak belukar, berubahnya fungsi
sawah menjadi fungsi permukiman dan budidaya lainnya. Alih
fungsi yang terjadi umumnya mengabaikan rencana tata ruang
yang telah direncanakan sebelumnya. Sebagai akibatnya produksi
dan produktivitas pertanian semakin menurun dan kondisi
lingkungan juga menurun. Mengingat sektor pertanian dan
lingkungan alam masih menjadi keunggulan Kabupaten Bogor
khususnya dalam lingkup wilayah Jabodetabek, maka kondisinya
yang semakin menurun akan mengancam ketahanan pangan
Kabupaten Bogor. Kondisi ini menuntut Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil untuk semakin kreatif dalam merancang berbagai
upaya perlindungan dan pengamanan terhadap lahan-lahan
pertanian yang produktif agar tidak dialihfungsikan untuk
kepentingan lain yang merugikan pembangunan pertanian daerah.
Isu lainnya yang perlu diperhatikan adalah berkembangnya
aktivitas pertambangan dan galian yang tidak memperhatikan tata-
ruang dan dampak lingkungan. Barang tambang pada dasarnya
merupakan sumber daya alam yang bernilai ekonomi dan dapat
diekstrak untuk meningkatkan pendapatan, namun sangat perlu
dilakukan upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Lingkungan yang rusak akan dapat mengancam potensi ekonomi
lainnya yang dimiliki Kabupaten Bogor seperti pariwisata dan
pertanian. Oleh karena itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil perlu menyusun rencana yang lebih berwawasan lingkungan.
Jika ditelaah aspek lingkungan hidup, maka wilayah Kabupaten
Bogor memiliki potensi berbagai jenis sumberdaya alam yang
III-13
terbarukan maupun yang tidak terbarukan. Namun pemanfaatan
sumber energi alternatif yang terbarukan selain tenaga air, saat ini
masih belum optimal.
Isu strategis yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang terjadi
saat ini adalah terjadinya kerusakan lingkungan di daerah-daerah
pertambangan, dan pembangunan kawasan-kawasan industri.
Kondisi ini dapat meningkatkan polusi baik polusi udara, air,
maupun suara sehingga dapat mengurangi kualitas kesehatan
masyarakat di sekitar kawasan industri. Demikian pula alih fungsi
lahan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan peruntukannya
dapat mengakibatkan terjadinya degradasi lahan. Hal ini dapat
mengakibatkan peningkatan potensi bencana yang timbul seperti
erosi, banjir, polusi dan lain-lain.
Pembangunan ekonomi yang kurang bijaksana akan memberi
dampak negatif terhadap kualitas lingkungan. Peningkatan
pembangunan aksesibilitas jalan secara berlebihan akan
mempengaruhi aktifitas pertanian di Kabupaten Bogor. Semakin
banyak jaringan jalan yang ada, maka kegiatan pertanian akan
semakin terdesak akibat berkurangnya lahan pertanian.
Pemanfaatan air bersih secara berlebihan juga dapat
mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas sumber air
khususnya air tanah. Pemanfaatan potensi pertambangan yang
tidak terkendali dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan
akibat lahan galian yang ditinggalkan.
Sebagai respon atas berbagai isu lingkungan hidup tersebut, maka
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil perlu merancang
berbagai rencana pembangunan yang ramah lingkungan. Sebagai
implikasinya maka peningkatan kompetensi SDM perlu
ditingkatkan. Selanjutnya perumusan rencana pembangunan
berwawasan lingkungan perlu melibatkan berbagai sektor,
sehingga kuantitas dan kualitas koordinasi juga perlu
ditingkatkan. Elemen penting lainnya dalam perencanaan
berwawasan lingkungan adalah ketersediaan data dan informasi
yang lengkap dan akurat tentang kondisi degradasi lingkungan,
III-14
sehingga kedepan perancangan sistem data dan informasi
lingkungan hidup semakin penting.
Isu strategis yang berhubungan dengan Dinas kependudukan dan
pencatatan sipil adalah melaksanakan amanat Undang –undang
Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi kependudukan, yaitu
antara lain untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan
administrasi kependudukan dalam skala nasional dan menjamin
kepastian hukum hak sipil penduduk, maka pemerintah dengan
dukungan Dewan perwkilan Rakyat Republik Indonesia telah
memprogramkan 3 (tiga) Program Strategis Nasional dibidang
kependudukan dan pencatatan sipil (2010-2012) yang meliputi
Pemutakhiran Data Kependudukan, Penerbitan Nomor Induk
Kependudukan (NIK), Penerapan KTP elektronik.
Tiga Program Strategis Nasional tersebut merupakan reformasi
mendasar dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan
untuk mendukung suksesnya Pemilu 2014 dan pemilukada
selanjutnya, peningkatan efektifitas pelayanan publik, peningkatan
keamanan negara dan efektifitas perencanaan pembangunan serta
perumusan kebijakan pemerintah. Dengan 3 (tiga) Program
Strategis Nasional ini, maka terbangun pula data base
kependudukan yang onlinne di Kabupaten/Kota,provinsi dan
Pusat.
Melalui akurasi database kependudukan yang berbasis pada NIK,
maka dapat diterbitkan KTP Elektronik yang berlaku secara
nasional, sehingga tidak diperlukan lagi KTP daerah/lokal sebagai
persyaratan pelayanan publik. Disamping itu KTP Elektronik juga
mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat karena tidak
dapat dipalsukan, sehingga dapat membantu meningkatkan
keamanan negara karena secara otomatis, akan mempersempit
ruang gerak tindakan kriminal, teroris, TKI ilegal, perdagangan
orang dan manipulasi dokumen perbankan.
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap
lingkungan internal dan eksternal yaitu peluang dan ancaman
III-15
serta memperhatikan kekuatan dan kelemahan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi membantu Bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil , maka isu-isu strategis yang
menjadi acuan atau dasar dalam menentukan program dan
kegiatan yang diprioritaskan selama lima tahun ke depan (2009-
2013) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai
berikut :
Strategi S-O
1). Dengan adanya peraturan yang mengatur Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai sebuah Dinas
yang melaksanakan urusan bidang Kependudukan dan
pencatatan sipil maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil diharapkan sebagai salah satu pelaksana pembangunan
di Kabupaten Bogor ;
2). Dengan Kepercayaan yang diberikan oleh Pimpinan Dearah
terhadap Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil maka
diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan supaya
memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Strategi W-O
1). Pelatihan secara intensif bagi pegawai Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil terutama untuk memahami dan
mengerti peraturan-peraturan bidang kependudukan dan
pencatatan sipil.
2). Meningkatkan secara intensif dan maksimal koordinasi
dengan lintas skpd, lembaga vertikal, DPRD, LSM, Perguruan
Tinggi dan Pemangku Kepentingan lainnya.
Strategi S-T
1). Memberikan pengetahuan dan informasi kepada SKPD,LSM
dan masyarakat tentang mekanisme dan peraturan tentang
proses administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
2). Melakukan sosialisasi, memberikan pemahaman dan
pengertian kepada DPRD, LSM, masyarakat, dan pemangku
III-16
kepentingan lainnya bahwa proses adminsitrasi
kependudukan dan pencatatan sipil itu memerlukan
prosedur, proses dan waktu.
Strategi W-T
1). Melakukan Pembagian tugas yang proporsional kepada
seluruh pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ;
2). Melakukan peningkatan hubungan dengan instansi vertikal
untuk meringankan beban masyarakat dalam memperoleh
akta catatan sipil dan pendaftaran penduduk.
3). Membuat kesepakatan bersama antara Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil dan para Pemangku kepentingan, seperti
DPRD, SKPD, LSM, dll yang akan menjadi prioritas
pembangunan.
4). Memberikan pengertian dan arahan bahwa pelaksanaan
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten
Bogor tidak bisa sporadis tapi harus sistemik dan bertahap
karena keterbatasan sumberdaya.
IV-1
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 VISI DAN MISI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL
1. Pernyataan Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan
bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif.
Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana
organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan
bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah
rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013 - 2018, Visi
Kabupaten Bogor adalah “ KABUPATEN BOGOR MENJADI
KABUPATEN TERMAJU DI INDONESIA “.
Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Bogor tersebut
dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-
masukan dari stakeholders, maka Dinas kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor menetapkan Visi :
“Terwujudnya Pelayanan Prima Serta Tertib
Administrasi Kependudukan Berbasis Teknologi Infromasi”
Pernyataan Visi di atas bermakna, bahwa administrasi
Kependudukan dan pencatatan sipil yang tertib adalah
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang
berlandaskan pada aturan yang mempunyai kekuatan hukum
IV-2
yang pasti, yaitu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37
tahun 2007 tentang pelaksanaan undang- undang nomor 23
tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan
memberikan pelayanan terbaik adalah suatu wujud yang
konkrit dari upaya pengelelolaan dan pemberiaan pelayanan
terbaik, bermutu dan berkualitas kepada masayarakat, sehingga
pelayanannya menjadi lebih murah, lebih baik dan lebih cepat
sehingga masyarakat menjadi puas.
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2008-
2013 dan Visi Dinas kependudukan dan Pencatatan sipil, tugas
pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil
serta masukan-masukan dari pihak yang berkepentingan
(stakeholders), maka ditetapkan Misi Dinas Kependudukan dan
Pencatatan sipil Kabupaten Bogor sebagai berikut:
Misi Pertama :
Meningkatkan Pelayanan Di Bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Cepat, Akurat,
Mudah, Murah dan Transparan serta Akuntabel
Misi ini mengandung makna adalah setiap pelayanan
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil harus di
proses lebih cepat, akurat, mudah, murah dan transparan serta
bisa dipertanggung jawabkan(akuntabel) sehingga masyarakat
menjadi puas dengan pelayanan yang diberikan.
Misi Kedua :
Meningkatkan Pengelolaan Data Basis Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui
optimalisasi sistem informasi Administrasi Kependudukan ( SIAK )
Misi ini mengandung makna bahwa perlu dilakukan
optimalisasi pengelolaan data base kependudukan dan
pencatatan sipil dengan peningkatan dan pemutakhiran Sistem
Informasi Adminitrasi Kependudukan (SIAK). Hal ini
dimaksudkan untuk bisa menyajikan database kependudukan
IV-3
dan pencatatan sipil yang akurat dan valid sehingga bisa
dimanfaatkan untuk perencanaan pembangunan.
Misi Ketiga :
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat akan
pentingnya kepemilikan Dokumen Kependudukan melalui sosialisasi kebijakan kependudukan
Misi ini mengandung makna bahwa setiap masyarakat perlu
memahami tentang pentingnya kepemilikan dokumen
kependudukan dan pencatatan sipil sesuai persyaratan yang
telah ditentukan oeh peraturan yang berlaku, dan bagi
pemerintah harus melaksanakan sosialisasi atau penyuluhan
kebijakan kependudukan kepada masyarakat sehingga
kesadaran masyarakat meningkat akan pentingnya kepemilikan
dokumen kependudukan. .
.
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang.
Tujuan Strategis ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan
visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan
strategis, Sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan
Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan ditetapkan, maka
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor akan
dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu
satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan
sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor
lingkungan yang mempengaruhinya.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu
yang akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka
waktu tertentu. Sasaran adalah salah satu dasar di dalam
penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat
IV-4
pemicu bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus dicapai,
sejalan dengan hal tersebut sasaran jangka menengah Dinas
Kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Bogor yang telah
dirumuskan dalam RPJMD adalah Meningkatnya Pelayanan
administrasi kependudukan dan Pencatatan Sipil
Perumusan tujuan dan sasaran Dinas kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor tahun 2013 - 2018 selanjutnya
dijabarkan sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut:
Misi Pertama : Meningkatkan Pelayanan di Bidang Administrasi
Kependudukan dan pencatatan Sipil yang cepat ,
Akurat , Mudah , Murah dan Transparan serta
Akuntable
Tujuan
1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran;
Sasaran
Misi Kedua : Meningkatkan Pengelolaan Data Basis
Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui optimilisasi
sistem informasi Administrasi Kependudukan ( SIAK )
Tujuan
1. Meningkatkan kegiataan pendaftaran penduduk.
2. Meningkatkan profesionalisme aparatur dibidang pendaftaran
penduduk
Sasaran
1. Tersedianya tempat perekaman data kependudukan;
2. Meningkatnya kesadaran penduduk kabupaten Bogor akan
kewajibannya untuk berperan serta dalam pelaksanaan
administrasi kependudukan.
3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan kependudukan
4. Terpenuhinya data statistik mengenai peristiwa kependudukan
IV-5
Misi Ketiga : Meningkatkan Kesadaran Masyarakat akan
pentingnya kepemilikan Dokumen Kependudukan
melalui sosialisasi kebijakan kependudukan
Tujuan
1. Meningkatkan profesionalisme aparatur dibidang pencatatan
sipil
2. Meningkatkan pelayanan pencatatan sipil;
Sasaran
1. Meningkatnya standar pelayanan akta catatan sipil
2. Berkurangnya kasus kepemilikan akta palsu
3. Meningkatnya jumlah kepemilikan akta
4. Meningkatnya kepercayaan masyarakat dalam pembuatan akta
catatan sipil
5. Terwujudnya sistem pencatatan sipil yang handal
Tujuan dan sasaran pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
sipil lebih lengkapnya sebagaimana yang tercantum dalam tabel 4.1.
dibawah ini :
Tabel. 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar
daerah dalam kerangka tatakelola pemerintahan yang baik
Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil
1. Rasio
penduduk ber KTP persatuan pendudk.
2 Kepemilikan
KK
3 Rasio
pasangan berakte nikah.
4. Kepemilikan KTP elektronik
0.7241
77.67
1.00
72.41
0.7244
78.45
1.00
82.95
0,7248
79.17
1.00
90.63
0.7252
79.85
1.00
100
0.7257
80.48
1.00
100
IV-6
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
5. Kepemilikan
akte kelahiran per 1000 penduduk.
5 Jumlah
penduduk (jiwa)
7. Laju
pertumbuhan penduduk
8. Rasio bayi berakta kelahiran.
9. Kesediaan
database kependudukan skla provinsi.
10. Jumlah
pendudukan miskin
11. Persenta
se penduduk miskin
249.55
5.634.944
3.15
0.062
Tidak ada
446.040
10.81
253.06
5.813.571
3.17
0. 062
Tidak ada
477.100
9.97
256.13
5.997.861
3.17
0.062
Tidak ada
439.138
8.97
258.76
6.187.993
3.17
0.062
Tidak ada
400.833
7.97
260.99
6.384.152
3.17
0.062
Tidak ada
360.040
6.97
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Merujuk pada tujuan dan sasaran tersebut diatas maka
rumusan strategi dan kebijakan pada Dinas kependudukan dan
pencatatan sipil adalah sebagai berikut :
a. Strategi : Mengembangkan sistem administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil
b. Kebijakan : Peningkatan kualitas pelayanan dan administrasi
kependudukan .
Strategi dan kebjakan tersebut dirumuskan dalam kerangka
mewujudkan pernyataan yang terkandung dalam visi dan misi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil.
V-1
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Dalam Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bogor tahun 2013 - 2018, program dan kegiatan
dikategorikan kedalam Program/Kegiatan lokalitas SKPD. Berikut
disajikan Program dan Kegiatan Dinas Kependudukan dan pencatatan
sipil Kabupaten Bogor tahun 2013 - 2018. Program/ kegiatan SKPD
adalah sekumpulan rencana kerja suatu SKPD.
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan
Pendanaan Indikatif Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bogor 2013 - 2018
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi
Kinerja pada
akhir periode
Renstra SKPD
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Tujuan
1
Sasaran
1
Program
.......
Kegiatan......
Tujuan 1
Sasaran 2
Program
.......
Kegiatan......
Dst ....
Tujuan
2
Sasaran
1
Program
.......
Kegiatan......
VI-1
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Peran perencanaan dalam pembangunan sangatlah penting, untuk itu,
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor harus berkontribusi secara langsung
dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD yang
ditunjukan dengan indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang
Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO Indikator
Kondisi Kinerja
pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
Rasio
penduduk ber KTP persatuan penduduk
0,7239 0.7241 0,7244 0,7248 0,7252 0,7257 0,7257
2 Kepemilikan KK
76.83 77.67 78.45 79.17 79.85 80.48 80.48
3 Rasio pasangan
berakte nikah
1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
4 Kepemilikan
KTP elektronik 72.39 72.41 82.95 90.63 100 100 100
5
Kepemilikan
akte kelahiran per 1000 penduduk
245.56 249.55 253.06 256.13 258.76 260.99 260.99
6 Jumlah penduduk (jiwa)
5.641.805 5.634.944 5.813.571 5.997.861 6.187.993 6.384.152 6.384.152
7 Laju pertumbuhan
penduduk (%)
3.15 3.15 3.17 3.17 3.17 3.17 3.17
8
Rasio Bayi
berakta kelahiran
0.062 0.062 0.062 0.062 0.062 0.062 0.062
9
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
10 Jumlah Penduduk
miskin
491.400 446.040 477.100 439.138 400.833 360.040 360.040
11
Persentase
penduduk miskin
10.81 9.97 8.97 7.97 6.97 6.97
VI-2
VII-1
BAB VII
PENUTUP
Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Bogor Tahun 2013-2018 merupakan dokumen perencanaan periode 5
(lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok dan
fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta disusun dengan
memperhitungkan seluruh potensi dan kebutuhan (kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan).
Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Bogor tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten
Bogor Tahun 2013-2018 dan menjadi pedoman dalam penyusunan
Renja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang menjadi
dokumen perencanaan tahunan sebagai penjabaran dari Renstra Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Pelaksanaan Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
ini sangat memerlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari
seluruh aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, karena
akan menentukan keberhasilan pencapaian kinerja program dan
kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian, Renstra ini tidak hanya
menjadi dokumen administrasi saja, karena secara substansial
merupakan pencerminan aspirasi pembangunan yang memang
dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi yang ingin
dicapai.
BUPATI BOGOR
WAKIL,
Hj. NURHAYANTI
NO URAIAN SISTEMATIKA KOMENTAR TERHADAP MUATAN DOKUMEN/VERIFIKASI*
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang CONTOH :
Mengemukakan secara ringkas pengertian - Renstra : dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 Uraian pada sub bab 1.1, telah sesuai dengan sistematika
Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam (lima) tahun penyusunan dan subtansinya telah dimuat seluruhnya
penyelenggaraan pembangunan daerah, proses Fungsi Renstra : pedoman pelaksanaan tugas pokok dan
penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra fungsi SKPD selama 5 tahun dalam menjabarkan
SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra SKPD program dan kegiatan tahunan
provinsi Proses penyusunan
Proses penyusunan : mengikuti mekanisme sesuai
Lampiran IV Permendagri Nomor 54/2010
Keterkaitan Renstra antar tingkatan pemerintahan :
bagan alir, sesuai Permendagri 54/2010 (Gb. 1.1)
1.2 Landasan Hukum yang harus ada : CONTOH :Memuat penjelasan tentang undang-undang, - UU No. 14 tahun 1950 Pembentukan Daerah-Daerah Permendagri No. 54 tahun 2010 belum dicantumkan dalam
peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat landasan hukum
ketentuan peraturan lainnya yang mengatur - Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, - Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
kewenangan SKPD, serta pedoman yang Perencanaan Pembangunan Nasional
dijadikan acuan dalam penyusunan - Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
perencanaan Pemerintahan Daerah
- Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
INSTRUMEN VERIFIKASI RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SKPD
Urusan :
SKPD :
OUTLINE ISI RENSTRA
NO URAIAN SISTEMATIKA KOMENTAR TERHADAP MUATAN DOKUMEN/VERIFIKASI*OUTLINE ISI RENSTRA
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun
2005-2025
- Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
- Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah
- Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
- Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 tahun
2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Jawa Barat Tahun 2005-2025
- Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
NO URAIAN SISTEMATIKA KOMENTAR TERHADAP MUATAN DOKUMEN/VERIFIKASI*OUTLINE ISI RENSTRA
- Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi
kewenangan Pemerintahan Daerah
- Peraturan Daerah kabupaten Bogor Nomor 9 tahun 2008
tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat
Daerah
- Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun
2009 tentang Pokok-Pokok pengelolaan Keuangan
Daerah
Perda Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang
RPJMD kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
Aturan Perundangan lainnya yang terkait SPM dan
aturan kementerian vertikal terkait
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan Maksud : secara umum
dari penyusunan Renstra SKPD Tujuan : Uraian per poin
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan sesuai Lampiran IV Permendagri No. 54 tahun 2010
Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi
dokumen.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Tabel-tabel dan Gambar
Memuat informasi tentang peran (tugas dan 2,1 Tupoksi SKPD berdasarkan Perda
fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan Bagan Struktur Organisasi SKPD (Gb.2.1)
pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa 2,2 Daftar Kondisi Smberdaya Aparatur SKPD
saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam 2,3 Kondisi Aset SKPD
penyelenggaraan tugas dan fungsinya, 2,4 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD
mengemukakan capaian-capaian penting yang ..................*)�Kabupaten Bogor
NO URAIAN SISTEMATIKA KOMENTAR TERHADAP MUATAN DOKUMEN/VERIFIKASI*OUTLINE ISI RENSTRA
telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra 2,5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD
SKPD periode sebelumnya, mengemukakan .................*) �Kabupaten Bogor
capaian program prioritas SKPD yang telah 2,6 Permasalahan SKPD hingga tahun 2013 ( internal )
dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode
sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan
utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu
diatasi melalui renstra SKPD ini
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum
pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD,
serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu
eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang
struktur organisasi SKPD ditujukan untuk
menunjukkan organisasi, jumlah personil dsb
2.2 Sumber Daya SKPD
Memuat penjelasan ringkas tentang macam
sumber daya yang dimiliki SKPD dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup
sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha
yang masih operasional.
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja
SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD
periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan
wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD
dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau
indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah
(disajikan juga dalam bentuk tabel)
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
SKPD
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap
Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota
NO URAIAN SISTEMATIKA KOMENTAR TERHADAP MUATAN DOKUMEN/VERIFIKASI*OUTLINE ISI RENSTRA
(untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk
kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW,
dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi
sebagai tantangan
dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD
pada lima tahun mendatang. Bagian ini
mengemukakan macam pelayanan, perkiraan
besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi
pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN Analisis isu strategis lingkup urusan SKPD (eksternal,
TUGAS DAN FUNGSI mencakup kebijakan daerah, pusat, permasalahan
implementasi pelayanan)
1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan 3,1
Fungsi Pelayanan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan
permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya
1.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah 3,2
dan wakil kepala daerah Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan
fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta
program kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih
dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan
pendorong pelayanan SKPD yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala
daerah dan wakil kepala daerah
1.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi 3,3
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor
penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari
pelayanan SKPD yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari
sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun
NO URAIAN SISTEMATIKA KOMENTAR TERHADAP MUATAN DOKUMEN/VERIFIKASI*OUTLINE ISI RENSTRA
Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota
(KECUALI KECAMATAN TIDAK PERLU)
1.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor
penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
1.5 Penentuan Isu-isu Strategis 3,4 Analisis SWOT- Pemetaan kekuatan/kelemahan/
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari peluang/dan ancaman dalam mengatasi permasalahan
pelayanan SKPD yang mempengaruhi Faktor Internal : Lingkup SKPD
permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari Faktor Eksternal : Di luar SKPD
1. gambaran pelayanan SKPD;
2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
3. sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD
provinsi/kabupaten/kota;
4. implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan
5. implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD
Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan
isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu
strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian
ini diperoleh informasi tentang apa saja isu
strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD
tahun rencana
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1.1 Visi dan Misi SKPD 4,1 Sinergi Visi dan Misi SKPD terhadap Visi dan Misi
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan Pemerintah kabupaten Bogor
visi dan misi SKPD
1.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4,2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan ...............*)
NO URAIAN SISTEMATIKA KOMENTAR TERHADAP MUATAN DOKUMEN/VERIFIKASI*OUTLINE ISI RENSTRA
tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD
(DILENGKAPI TABEL)
1.3 Strategi dan Kebijakan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan
strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun
mendatang
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN
PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan 5,1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,
kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
pendanaan indikatif, (Perumusan rencana SKPD..................*)�Kabupaten Bogor
program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, dan pendanaan indikatif)
(DILENGKAPI TABEL)
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja 6,1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan
SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja Sasaran RPJMD
yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
(DILENGKAPI TABEL)
* Ditulis/dikemukakan komentar muatan dokumen sesuai Bab dan Sub Bab yang menyangkut sistematika penyusunan, metode analisis, kedalaman subtansi serta keterkaitan dengan dokumen RPJMD
** Ditulis/dikemukakan rekomendasi terhadap hasil verfikasi
MENGETAHUI/MENYETUJUI
NO URAIAN SISTEMATIKA KOMENTAR TERHADAP MUATAN DOKUMEN/VERIFIKASI*OUTLINE ISI RENSTRA
KEPALA BIDANG.....................
(Nama dan Tanda Tangan)
REKOMENDASI HASIL VERIFIKASI**
- Sudah sesuai
- Cantumkan Permendagri No. 54 tahun 2010
sebagai salah satu landasan hukum penyusunan
renstra SKPD
INSTRUMEN VERIFIKASI RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SKPD
REKOMENDASI HASIL VERIFIKASI**
REKOMENDASI HASIL VERIFIKASI**
REKOMENDASI HASIL VERIFIKASI**
REKOMENDASI HASIL VERIFIKASI**
REKOMENDASI HASIL VERIFIKASI**
REKOMENDASI HASIL VERIFIKASI**
VERIFIKATOR
REKOMENDASI HASIL VERIFIKASI**
(Nama dan Tanda Tangan)
TABEL 2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD (………………………………………..)
BERDASARKAN PERDA KABUPATEN BOGOR NOMOR ……… TAHUN ……. TENTANG…….. (PEMBENTUKAN DINAS/LEMTEKDA/ DST)
NO ORGANISASI
1 KEPALA
2 SEKRETARIAT
SUB BAGIAN ………………..
3 BIDANG/BAGIAN ……..
SEKSI/SUB BIDANG …..
UPT ………
DST …………….
TABEL 2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD (………………………………………..)
BERDASARKAN PERDA KABUPATEN BOGOR NOMOR ……… TAHUN ……. TENTANG…….. (PEMBENTUKAN DINAS/LEMTEKDA/ DST)
URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI
……………………………
BERDASARKAN PERDA KABUPATEN BOGOR NOMOR ……… TAHUN ……. TENTANG…….. (PEMBENTUKAN DINAS/LEMTEKDA/ DST)
TABEL 2.2 KONDISI SUMBERDAYA APARATUR SKPD (……………………………………..)
SAMPAI DENGAN TAHUN 2013
SD/SEDERAJAT SMP/SEDERAJAT SMA/SEDERAJAT
I
II
III
IV
JUMLAH
TINGKAT PENDIDIKAN (ORANG)
NO GOLONGAN
D1 D2 D3 S1/D4 S2
TINGKAT PENDIDIKAN (ORANG)
S3
TINGKAT PENDIDIKAN (ORANG)
JUMLAH
KET
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target
Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 26
A UTAMA
1. Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
1. Rasio
penduduk ber
KTP persatuan
pendudukan0,7239 0,7241 0,7244 0,7248 0,7252 0,7257 0,7257
2. Rasio bayi
ber akte
kelahiran 0,062 0,062 0,062 0,062 0,062 0,062 0,062
3. Rasio
pasangan ber
akte nikah 1,00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
4. Kepemilikan
KTP Elektronik72,39 72,41 82,95 90,63 100,00 100,00 100,00
5. Kepemilikan
akte kelahiran
per 1000
penduduk
245,56 249,55 253,06 256,13 258,76 260,99 260,99
6. Kepemilikan
KK76,83 77,67 78,45 79,17 79,85 80,48 80,48
7. Penerapan
KTP Nasional
berbasis NIK belum sudah sudah sudah sudah sudah sudah
8. Jumlah
penduduk (jiwa)
5461805 5634944 5813571 5997861 6187993 6384152 6384152
9. Laju
pertumbuhan
penduduk (%) 3,15 3,15 3,17 3,17 3,17 3,17 3,17
10. Jumlah
penduduk
miskin 491400 446040 477100 439138 400833 360040 360040
11. Persentase
penduduk
miskin 10,81 9,97 8,97 7,97 6,97 6,97
1,1 Mewujudkan
Pemerintah
Daerah yang
bersih dan
Akuntable
1. Meningkatnya
pelayanan
administrasi
kependudukan
dan catatan
sipil
1. Kepemilikan KTP
el
Pengembangan dan
pengoperasian SIAK
secara terpadu
output: Jumlah
jaringan data
yang tersedia
38 40 1.614.350.000 40 1.750.000.000 40 1.750.000.000 40 1.925.000.000 40 2.117.500.000 40 2.117.500.000 Kasie SIK
2. Kepemilikan akta
kelahiran per 1000
penduduk.
Pemeliharaan dan
penataan dokumen
catatan sipil
output: Jumlah
dokumen
pencatatan sipil
yang terpelihara
43,435 43435 141.481.000 38.500 250.000.000 60.000 250.000.000 30.000 275.000.000 50.000 302.500.000 50.000 302.500.000 Kasie
Dokumentasi
3. Penerapan KTP
Nasional Berbasis
NIK
Pengembangan
Database
Kependudukan
output : Jumlah
data yang
tervalidasi
428 40 1.657.550.000 40 1.750.000.000 40 1.750.000.000 40 1.925.000.000 40 2.117.500.000 40 2.117.500.000 Kasie SIK
4. Kepemilikan KK Sosialisasi Kebijakan
Kependudukan
out put 40 40 191.417.000 40 300.000.000 40 300.000.000 40 330.000.000 40 363.000.000 40 363.000.000 Kasie
penyuluhan
Tahun 3
INDIKATOR
SASARANTUJUAN SASARAN
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan
Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
DATA CAPAIAN
PADA TAHUN AWAL
PERENCANAAN
Kode
2
Pendanaan Indikatif Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bogor 2013 - 2018
Unit kerja
SKPD
penanggung
jawabTahun 2
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 1
LokasiNO
Tahun 4
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)Tahun 5
1
KET
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target
Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 26
Tahun 3
INDIKATOR
SASARANTUJUAN SASARAN
Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
DATA CAPAIAN
PADA TAHUN AWAL
PERENCANAAN
Kode
2
Unit kerja
SKPD
penanggung
jawabTahun 2
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 1
LokasiNO
Tahun 4
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)Tahun 5
5. Rasio penduduk
ber KTP persatuan
penduduk.
Penyusunan
Kebijakan
Kependudukan
output : 40 250.000.000 40 250.000.000 40 265.000.000 40 291.500.000 40 320.650.000 40 320.650.000 Kasubag
Program
6. Rasio bayi ber
akte kelahiran
Peningkatan
kapasitas aparat
kependudukan dan
pencatatan sipil
output: 428 50 86.634.000 0 0 0 0 0 150.000.000 150.000.000 Kasubag Umum
7. Rasio pasangan
ber akte nikah.
Peningkatan
pelayanan publik
dalam bidang
administrasi
kelahiran dan
kematian
output : Jumlah
akta kelahiran
dan kematian
yang diterbitkan
62,924 50000 1.002.794.000 50.000 1.982.600.000 30.000 1.982.600.000 30.000 2.180.860.000 30.000 2.398.946.000 30.000 2.398.946.000 Kasie Kaalhiran
& Kematian
8. Ketersediaan
Database
Kependudukan
skala Propinsi.
Peningkatan
Pelayanan Publik
dalam bidang
administrasi P2 dan
P3 Anak
output: Jumlah
akta P2dan P3
anak yang
diterbitkan
81,285 428 143.498.000 450 200.000.000 400 250.000.000 400 275.000.000 400 302.500.000 400 302.500.000 Kasie P2P3 Anak
9.Jumlah Penduduk
(jiwa).
Penyediaan informasi
yang dapat di akses
masyarakat
output: 1 paket 1 244.325.000 60.000 110.486.000 0 0 0 0 0 0
10. Laju
pertumbuhan
Penduduk .
Peningkatan
pelayanan publik
dalam bidang
kependudukan
output: Jumlah
dokumen
pendaftaran
penduduk yang
tersedia
40 40 782.735.000 40 721.861.300 40 1.750.000.000 40 1.925.000.000 40 2.117.500.000 40 2.117.500.000 Kasie SIK
11. Jumlah
Penduduk Miskin
(jiwa).
Validasi Data
Penduduk
output: 40 40 59.800.000 40 60.000.000 0 0 0 0 0 0 Kasie SIK
12. Persentase
Penduduk Miskin.
Penyediaan data akta
capil yang
terkomputerisasi
Output: 40 0 11.520 36.106.000 0 0 0 0 0 0 Kasie
Dokumentasi
B. PENUNJANG 2. Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
2. Meningkatnya
kelancaran
pelaksanaan
tugas pokok
dan fungsi
masing -
masing.
Terwujudnya
kelancaran
pelayanan
administrasi
perkantoran
Penyediaan jasa surat
menyurat
output: Jumlah
materai yang
tersedia
1.059 751 5.400.000 750 3.000.000 500 3.000.000 1.000 3.300.000 1.100 3.630.000 1.100 3.630.000 Kasubag Umum
Penyediaan jasa
komunikasi, sumber
daya air, dan listrik
Output: Jumlah
rekening,
telepon,listrik,air
dan internet
yang dibayarkan
4 4 378.240.000 12 210.000.000 12 220.000.000 4 242.000.000 4 266.200.000 4 266.200.000 Kasubag Umum
Penyediaan jasa
pemeliharaan dan
perijinan kendaraan
dinas/operasional
output: Jumlah
dokumen STNK
kendaraan
dinas/operasion
al yang
diperbaharui
300 56 11.430.000 20 10.000.000 22 13.000.000 62 14.300.000 64 15.730.000 64 15.730.000 Kasubag Umum
Penyediaan jasa
kebersihan kantor
output: Jumlah
jasa petugas
kebersihan yang
dibiayai dan
jumlah alat
kebersihan yang
tersedia
12 12 82.525.000 12 50.000.000 12 53.000.000 12 58.300.000 12 64.130.000 12 64.130.000 Kasubag Umum
Penyediaan alat tulis
kantor
output: Jumlah
alat tulis kantor
yang tersedia
1 paket 1 2.123.217.000 1 2.300.000.000 1 2.400.000.000 1 2.640.000.000 1 2.904.000.000 1 2.904.000.000 Kasubag Umum
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
2
KET
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target
Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 26
Tahun 3
INDIKATOR
SASARANTUJUAN SASARAN
Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
DATA CAPAIAN
PADA TAHUN AWAL
PERENCANAAN
Kode
2
Unit kerja
SKPD
penanggung
jawabTahun 2
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 1
LokasiNO
Tahun 4
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)Tahun 5
Penyediaan barang
cetakan dan
penggandaan
output: Jumlah
barang cetakan
dan dan
penggandaan
yang tersedia
29 paket 30 1.989.263.000 19 4.500.000.000 19 4.700.000.000 33 5.170.000.000 34 5.687.000.000 34 5.687.000.000
Penyediaan komponen
instalasi listrik
penerangan bangunan
kantor
output:Jumlah
komponen
instalasi
listrik/penerang
an bangunan
kantor yang
14 paket 14 9.561.000 15 10.000.000 16 12.000.000 17 13.200.000 18 14.520.000 18 14.520.000 Kasubag Umum
Penyediaan bahan
bacaan & Peraturan
perundang-undangan
output: Jumlah
buku dan
majalah yang
tersedia
14 buku 34 3.528.000 35 3.700.000 35 4.000.000 35 4.400.000 35 4.840.000 35 4.840.000 Kasubag Umum
Bahan Logistik Kantor Output: Jumlah
kebutuhan
bahan logistik
1 Jenis 0 117.504.000 1 80.000.000 1 82.000.000 1 90.200.000 1 99.220.000 1 99.220.000 subag umum
kepegawaian
Penyediaan makan
dan minum
Output: Jumlah
jamuan
makanan dan
minuman dalam
1 tahun
130 org 150 78.200.000 160 75.000.000 170 80.000.000 180 88.000.000 190 96.800.000 190 96.800.000 subag umum
kepegawaian
Rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi keluar dan
dalam daerah
output:Jumla
kegiatan rapat-
rapat koordinasi
dan konsultasi
kedalam dan
luar daerah
9 paket 7 120.430.000 9 175.000.000 11 200.000.000 13 220.000.000 15 242.000.000 15 242.000.000 Kasubag Umum
Penyediaan pelayanan
administrasi
kepegawaian
output: Jumlah
dokumen
administrasi
kepegawaian di
SKPD selama 1
26 org 26 57.875.000 26 62.000.000 26 65.000.000 26 71.500.000 26 78.650.000 26 78.650.000 Kasubag Umum
& Kepegawaian
Penyediaan pelayanan
keamanan
Jumlah petugas
piket pengaman
kantor yang
tersedia
6 org 3 86.400.000 4 56.000.000 5 57.000.000 6 62.700.000 7 68.970.000 7 68.970.000 Kasubag Umum
& Kepegawaian
Penyediaan pelayanan
administrasi barang
output: Jumlah
dokumen
administrasi
barang di SKPD
selama 1 tahun
69 buah 69 22.060.000 69 25.000.000 69 28.000.000 69 30.800.000 69 33.880.000 69 33.880.000 Kasubag Umum
& Kepegawaian
3. PENINGKATAN
SARANA &
PRASARANA
APARATUR
Terwujudnya
kecepatan,
kenyamanan dan
keamanan kerja
aparatur.
Pengadaan kendaraan
dinas/ operasional
output:
Tersedianya
kendaraan
dinas/operasion
al
0 1 166.325.000 1 250.000.000 1 300.000.000 1 330.000.000 1 363.000.000 1 363.000.000 Kasubag Umum
output: Jumlah
peralatan kantor
yang tersedia
1 pakt 21 3.392.210.000 14 1.900.000.000 27 2.000.000.000 1 2.200.000.000 1 2.420.000.000 1 2.420.000.000 Kasubag Umum
input: Pengadaan
perlengkapan kantor
output: Jumlah
Perlengkapan
kantor yang
tersedia
6 1 paket 84.025.000 0 250.000.000 1 300.000.000 1 330.000.000 1 363.000.000 1 363.000.000 Kasubag Umum
Pengadaan instalasi
jaringan listrik &
telekomunikasi
output: Jumlah
jaringan listrik
dan
telekomunikasi
yang tersedia
3 30.000.000 3 30.250.000 3 37.000.000 3 40.700.000 3 44.770.000 3 44.770.000 Kasubag Umum
Pengadaan peralatan
kantor
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
3
KET
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target
Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 26
Tahun 3
INDIKATOR
SASARANTUJUAN SASARAN
Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
DATA CAPAIAN
PADA TAHUN AWAL
PERENCANAAN
Kode
2
Unit kerja
SKPD
penanggung
jawabTahun 2
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 1
LokasiNO
Tahun 4
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)Tahun 5
Pemeliharaan rutin /
berkala gedung kantor
output: Jumlah
jaringan listrik
dan
telekomunikasi
yang tersedia
2 3 199.000.000 2 250.000.000 1 280.000.000 3 308.000.000 3 338.800.000 3 338.800.000 Kasubag Umum
Pemeliharaan rutin /
berkala kendaraan
dinas operasional
output: Jumlah
kendaraan
dinas/operasion
a yang
terpelihara
117 21 133.155.000 20 100.000.000 21 120.000.000 132.000.000 145.200.000 145.200.000 Kasubag Umum
Pemeliharaan rutin /
berkala peralatan
gedung kantor
Output : Jumlah
peralatan kantor
yang tepelihara
3 3 140.050.000 13 200.000.000 96 250.000.000 3 275.000.000 3 302.500.000 3 302.500.000 Kasubag Umum
Pemeliharaan rutin/
berkala instalasi
jaringan listrik dan
komunikasi
output: Jumlah
instalasi
jaringan yang
terpelihara
2 line 3 30.000.000 3 30.250.000 3 37.000.000 3 40.700.000 3 44.770.000 3 44.770.000 Kasubag Umum
Pemeliharaan rutin /
berkala jaringan
komputer
Output : Jumah
jaringan
komputer yang
terpelihara
24 1 39.575.000 85 60.000.000 57 60.000.000 60 66.000.000 60 72.600.000 60 72.600.000 Kasubag Umum
Pengadaan mebeleur Output : Jumlah
Mebelerer yang
tersedia
1 90.275.000 2 24.870.000 2 40.000.000 2 44.000.000 2 48.400.000 2 48.400.000 Kasubag Umum
Pengadaan instalasi
jaringan
komputerisasi
output: jumlah
Jaaringan
komputer yang
tersedia
4 51.000.000 4 60.000.000 4 62.000.000 4 68.200.000 4 75.020.000 4 75.020.000 Kasubag Umum
Penyusunan
Dokumen UKL/UPL
Graha ke PU an
output: jumlah
dokumen UKL
yang diterbitkan
1 Paket 1 50.000.000 1 55.000.000 0 0 0 0 0 Kasubag Umum
Pembangunan gedung
kantor
output:
tersedianya
gedung kantor
1 17.000.000.000 1 18.000.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 Kasubag Umum
4. PENINGKATAN
DISIPLIN APARATUR
Pengadaan pakaian
dinas beserta
kelengkapannya
output :
Tersedianya
pakaian dinas
karyawan
1 Paket 70 17.400.000 86 17.400.000 86 17.400.000 88 19.140.000 90 21.054.000 90 21.054.000 Kasubag Umum
Terwujudnya
peningkatan
kapasitas dan
kinerja sumberdaya
aparatur
5. PENINGKATAN
KAPASITAS SUMBER
DAYA APARATUR
Pengiriman peserta
Bimbingan Teknis
Implementasi
Peraturan Perundang -
undangan
output: Jumlah
peserta
bimbingan
teknis
implementasi
peraturan
perundang-
undangan yang
61 105 22.500.000 21 8.500.000 3 9.000.000 5 9.900.000 5 10.890.000 5 10.890.000 Kasubag Umum
Pembinaan mental
dan rohani bagi
aparatur
Output : 14 32.500.000 11 22.000.000 11 25.000.000 11 27.500.000 13 30.250.000 13 30.250.000 Kasubag Umum
Tersusunnya
perencanaan dan
laporan yang
akuntabel.
6.PENINGKATAN
PENGEMBANGAN
SISTEM PELAPORAN
CAPAIAN KINERJA &
KEUANGAN
Terwujudnya
pertanggungjawaban
kinerja dan keuangan
SKPD.
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
4
KET
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target
Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
Target Kinerja
Program dan
Kerangka
Pendanaan
Rp
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 26
Tahun 3
INDIKATOR
SASARANTUJUAN SASARAN
Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
DATA CAPAIAN
PADA TAHUN AWAL
PERENCANAAN
Kode
2
Unit kerja
SKPD
penanggung
jawabTahun 2
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 1
LokasiNO
Tahun 4
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)Tahun 5
Penyusunan laporan
capaian kinerja &
ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
output : Jumlah
dokumen
lapaoran capaian
kinerja dan
keuangan kantor
yang tersedia
1 1 30.742.000 1 60.000.000 1 60.000.000 1 66.000.000 1 72.600.000 1 72.600.000 kasubag
program dan
pelaporan
penyusunan
pelaporan keuangan
semesteran
output: Jumlah
dokumen
laporan realisasi
keuangan
semesteran
SKPD yang
36 36 50.000.000 36 60.000.000 36 60.000.000 36 66.000.000 36 72.600.000 36 72.600.000 kasubag
keuangan
Penyusunan
pelaporan keuangan
akhir tahun
Output: Jumlah
dokumen
laporan akhir
tahun SKPD
yang tersedia
25 25 50.000.000 25 60.000.000 25 60.000.000 25 66.000.000 25 72.600.000 25 72.600.000 kasubag
keuangan
Penyusunan
perencanaan
anggaran
output: Jumlah
dokumen DPA
2011 dan RKA P
2012 yang
tersedia
17 120 185.700.000 120 150.000.000 120 150.000.000 120 165.000.000 120 181.500.000 120 181.500.000 kasubag
keuangan
Penatausahaan
keuangan SKPD
output: Jumlah
dokumen
keuangan
administrasi
keuangan
program/kegiata
n yang tersedia
1 60 194.900.000 60 150.000.000 60 150.000.000 60 165.000.000 60 181.500.000 60 181.500.000 kasubag
keuangan
Penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA)
dan Rencana Kerja
SKPD ( RENJA )
output: Jumlah
dokumen
Renstra dan
Renja SKPD
12 12 50.000.000 50.000.000 12 50.000.000 12 55.000.000 12 60.500.000 12 60.500.000 kasubag
program dan
pelaporan
Monitoring , Evaluasi
& pelaporan SKPD
output: Jumlah
dokumen hasil
monitoring dan
evaluasi
program/kegiata
n SKPD yang
tersedia
15 14 150.000.000 12 165.000.000 15 165.000.000 15 181.500.000 15 199.650.000 15 199.650.000 kasubag
program dan
pelaporan
Publikasi Kinerja output: Jumlah
laporan kinerja
SKPD yang
diekspose
dimedia massa
0 3 100.000.000 3 120.000.000 3 120.000.000 3 132.000.000 3 145.200.000 3 145.200.000 kasubag
program dan
pelaporan
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
Disdukcapil
5
1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018) 1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018) 1 (2014) 2 (2015) 3 (2016) 4 (2017) 5 (2018) Anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
PENDAPATAN - - - - - - - - - - - - -
Pendapatan Asli Daerah & Pembiayaan Penerimaan - - - - - - - - - - - - -
Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akta Capil - - - - - - - - - - - - -
BELANJA 33.509.200.000 33.525.850.000 17.616.175.000 18.605.598.801 29.720.995.454 32.728.045.943 15.372.274.707 0,89 0,98 0,87 - - (19.555.000.899)
BELANJA TIDAK LANGSUNG 6.949.802.000 4.822.910.000 6.291.175.000 6.117.298.801 3.839.936.494 4.797.298.943 4.843.804.707 0,55 0,99 0,77 - - (2.361.827.899)
BELANJA PEGAWAI 6.949.802.000 4.822.910.000 6.291.175.000 6.117.298.801 3.839.936.494 4.797.298.943 4.843.804.707 0,55 0,99 0,77 - - (2.361.827.899)
GAJI DAN TUNJANGAN 5.254.002.000 2.957.530.000 4.239.257.000 3.860.189.001 2.144.136.494 2.931.918.943 2.791.886.707 0,41 0,99 0,66 - - (2.358.860.249)
Gaji Pokok 3.322.295.000 1.568.981.500 0,47 (3.322.295.000)
Tunjangan Keluarga 896.150.000 158.364.943 0,18 (896.150.000)
Tunjangan Jabatan 155.025.000 142.020.000 0,92 (155.025.000)
Tunjangan Fungsional 6.890.000 4.770.000 0,69 (6.890.000)
Tunjangan Umum 231.075.000 111.990.000 0,48 (231.075.000)
Tunjangan Beras 391.566.000 91.476.000 0,23 (391.566.000)
Tunjangan PPH/Tunjangan Khusus 164.605.000 34.953.967 0,21 (164.605.000)
Pembulatan Gaji 2.000.000 49.404 0,02 (2.000.000)
Iuran Asuransi Kesehatan 84.396.000 31.530.680 0,37 (84.396.000)
TAMBAHAN PENGHASILAN PNS 1.695.800.000 1.865.380.000 2.051.918.000 2.257.109.800 1.695.800.000 1.865.380.000 2.051.918.000 1,00 1,00 1,00 - - (2.967.650)
Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja 1.276.200.000 447.800.000 0,35 (1.276.200.000)
Tamb. Penghasilan berdasar pertimbangan obyektif 419.600.000 173.700.000 0,41 (419.600.000)
BELANJA LANGSUNG 26.559.398.000 28.702.940.000 11.325.000.000 12.488.300.000 13.737.130.000 25.881.058.960 27.930.747.000 10.528.470.000 11.581.317.000 12.739.448.700 0,97 0,97 0,93 0,93 0,93 (13.758.890.500)
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI 5.085.633.000 7.562.700.000 7.889.000.000 8.708.700.000 9.579.570.000 4.738.677.560 7.025.607.000 7.353.070.000 8.088.377.000 8.897.214.700 0,93 0,93 0,93 0,93 0,93 3.840.784.500
PERKANTORAN
Penyediaan jasa surat menyurat 5.400.000 6.000.000 3.000.000 3.300.000 3.630.000 5.400.000 6.000.000 3.000.000 3.300.000 3.630.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 (2.017.500)
Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik 378.240.000 210.000.000 220.000.000 242.000.000 266.200.000 283.680.000 157.500.000 165.000.000 181.500.000 199.650.000 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 (130.190.000)
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan 11.430.000 10.000.000 13.000.000 14.300.000 15.730.000 8.001.000 7.000.000 9.100.000 10.010.000 11.011.000 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 3.227.500
Dinas/Operasional
Penyediaan jasa kebersihan kantor 82.525.000 50.000.000 53.000.000 58.300.000 64.130.000 81.699.750 49.500.000 52.470.000 57.717.000 63.488.700 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 (22.767.500)
Penyediaan alat tulis kantor 2.123.217.000 2.300.000.000 2.400.000.000 2.640.000.000 2.904.000.000 2.038.288.320 2.208.000.000 2.304.000.000 2.534.400.000 2.787.840.000 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 582.783.000
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 1.989.263.000 4.500.000.000 4.700.000.000 5.170.000.000 5.687.000.000 1.830.121.960 4.140.000.000 4.324.000.000 4.756.400.000 5.232.040.000 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 3.309.987.000
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan 9.561.000 10.000.000 12.000.000 13.200.000 14.520.000 9.465.390 9.900.000 11.880.000 13.068.000 14.374.800 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 3.969.000
bangunan kantor
Penyediaan bahan bacaan & peraturan perundang- 3.528.000 3.700.000 4.000.000 4.400.000 4.840.000 2.152.080 2.257.000 2.440.000 2.684.000 2.952.400 0,61 0,61 0,61 0,61 0,61 982.000
undangan
Penyediaan Bahan Logistik Kantor 117.504.000 80.000.000 82.000.000 90.200.000 99.220.000 116.328.960 79.200.000 81.180.000 89.298.000 98.227.800 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 (25.049.000)
Penyediaan makanan dan minuman 78.200.000 75.000.000 80.000.000 88.000.000 96.800.000 78.200.000 75.000.000 80.000.000 88.000.000 96.800.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 12.000.000
Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke Dalam dan Luar daerah 120.430.000 175.000.000 200.000.000 220.000.000 242.000.000 119.225.700 173.250.000 198.000.000 217.800.000 239.580.000 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 105.070.000
Penyediaan pelayanan administrasi kepegawaian 57.875.000 62.000.000 65.000.000 71.500.000 78.650.000 57.875.000 62.000.000 65.000.000 71.500.000 78.650.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 15.412.500
Penyediaan pelayanan keamanan Kantor 86.400.000 56.000.000 57.000.000 62.700.000 68.970.000 86.400.000 56.000.000 57.000.000 62.700.000 68.970.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 (22.132.500)
Penyediaan pelayanan administrasi barang 22.060.000 25.000.000 28.000.000 30.800.000 33.880.000 21.839.400 24.750.000 27.720.000 30.492.000 33.541.200 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 9.510.000
PENINGKATAN SARANA & PRASARANA 21.239.290.000 20.905.370.000 3.186.000.000 3.504.600.000 3.855.060.000 20.911.072.400 20.675.070.000 2.930.200.000 3.223.220.000 3.545.542.000 0,98 0,99 0,92 0,92 0,92 (17.647.075.000)
APARATUR
Pengadaan kendaraan dinas 166.325.000 250.000.000 300.000.000 330.000.000 363.000.000 166.325.000 250.000.000 300.000.000 330.000.000 363.000.000 1,00 1,00 - - - 171.925.000
Pembangunan gedung kantor 17.000.000.000 18.000.000.000 - - - 17.000.000.000 18.000.000.000 - - - 1,00 1,00 - - - (17.000.000.000)
Pengadaan peralatan kantor 3.392.210.000 1.900.000.000 2.000.000.000 2.200.000.000 2.420.000.000 3.120.833.200 1.748.000.000 1.840.000.000 2.024.000.000 2.226.400.000 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 (1.137.210.000)
Pengadaan perlengkapan kantor 84.025.000 250.000.000 300.000.000 330.000.000 363.000.000 82.344.500 245.000.000 294.000.000 323.400.000 355.740.000 0,98 0,98 0,98 0,98 0,98 254.225.000
Pengadaan instalasi jaringan listrik & telekomunikasi 30.000.000 30.250.000 37.000.000 40.700.000 44.770.000 30.000.000 30.250.000 37.000.000 40.700.000 44.770.000 1,00 1,00 - - - 11.717.500
Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor 199.000.000 250.000.000 280.000.000 308.000.000 338.800.000 197.010.000 247.500.000 277.200.000 304.920.000 335.412.000 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 116.700.000
Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas operasional 133.155.000 100.000.000 120.000.000 132.000.000 145.200.000 125.165.700 94.000.000 112.800.000 124.080.000 136.488.000 0,94 0,94 0,94 0,94 0,94 2.145.000
Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor 140.050.000 200.000.000 250.000.000 275.000.000 302.500.000 98.035.000 140.000.000 175.000.000 192.500.000 211.750.000 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 141.825.000
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor 2013-2018
Uraian ***)Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
Pemeliharaan rutin/ berkala instalasi jaringan listrik dan komunikasi 30.000.000 30.250.000 37.000.000 40.700.000 44.770.000 30.000.000 30.250.000 37.000.000 40.700.000 44.770.000 1,00 1,00 - - - 11.717.500
Pengadaan Mebeleur 90.275.000 24.870.000 40.000.000 44.000.000 48.400.000 90.275.000 24.870.000 40.000.000 44.000.000 48.400.000 1,00 1,00 - - - (45.175.000)
Pengadaan instalasi jaringan komnputerisasi 51.000.000 60.000.000 62.000.000 68.200.000 75.020.000 51.000.000 60.000.000 62.000.000 68.200.000 75.020.000 1,00 1,00 - - - 18.905.000
Pemeliharaan Rutin/Berkala Jaringan Komputerisasi 39.575.000 60.000.000 60.000.000 66.000.000 72.600.000 36.409.000 55.200.000 55.200.000 60.720.000 66.792.000 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 28.075.000
Penyusunan Dokumen UKU/UPL Graha ke PU-an 50.000.000 55.000.000 - - - 50.000.000 55.000.000 - - - 1,00 1,00 - - - (50.000.000)
PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR 17.400.000 17.400.000 17.400.000 19.140.000 21.054.000 17.400.000 17.400.000 17.400.000 19.140.000 21.054.000 - 1,00 - - - 2.218.500
Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya 17.400.000 17.400.000 17.400.000 19.140.000 21.054.000 17.400.000 17.400.000 17.400.000 19.140.000 21.054.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 2.218.500
PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA 229.000.000 290.500.000 34.000.000 37.400.000 41.140.000 54.325.000 30.245.000 33.730.000 37.103.000 40.813.300 0,24 0,10 0,99 0,99 0,99 (190.665.000)
APARATUR
Pengiriman peserta Bimbingan Teknis Implementasi 22.500.000 8.500.000 9.000.000 9.900.000 10.890.000 21.825.000 8.245.000 8.730.000 9.603.000 10.563.300 0,97 0,97 0,97 0,97 0,97 (12.352.500)
Peraturan Perundang-undangan
Pembinaan mental dan rohani bagi aparatur 32.500.000 22.000.000 25.000.000 27.500.000 30.250.000 32.500.000 22.000.000 25.000.000 27.500.000 30.250.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 (4.312.500)
Pendidikan dan Pelatihan Non Formal 174.000.000 260.000.000 290.000.000 319.000.000 350.900.000 163.560.000 244.400.000 272.600.000 299.860.000 329.846.000
PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM 811.342.000 815.000.000 815.000.000 896.500.000 986.150.000 811.143.440 814.830.000 814.830.000 896.313.000 985.944.300 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 107.570.500
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA & KEUANGAN
Penyusunan laporan capaian kinerja & ikhtisar realisasi 30.742.000 60.000.000 60.000.000 66.000.000 72.600.000 30.742.000 60.000.000 60.000.000 66.000.000 72.600.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 36.908.000
kinerja SKPD
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 50.000.000 60.000.000 60.000.000 66.000.000 72.600.000 50.000.000 60.000.000 60.000.000 66.000.000 72.600.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 17.650.000
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 50.000.000 60.000.000 60.000.000 66.000.000 72.600.000 50.000.000 60.000.000 60.000.000 66.000.000 72.600.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 17.650.000
Penyusunan perencanaan anggaran 185.700.000 150.000.000 150.000.000 165.000.000 181.500.000 185.551.440 149.880.000 149.880.000 164.868.000 181.354.800 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 (16.575.000)
Penatausahaan keuangan SKPD 194.900.000 150.000.000 150.000.000 165.000.000 181.500.000 194.900.000 150.000.000 150.000.000 165.000.000 181.500.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 (25.775.000)
Penyusunan Renstra dan Renja SKPD 50.000.000 50.000.000 50.000.000 55.000.000 60.500.000 49.950.000 49.950.000 49.950.000 54.945.000 60.439.500 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 6.375.000
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan SKPD 150.000.000 165.000.000 165.000.000 181.500.000 199.650.000 150.000.000 165.000.000 165.000.000 181.500.000 199.650.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 36.037.500
Publikasi Kinerja SKPD 100.000.000 120.000.000 120.000.000 132.000.000 145.200.000 100.000.000 120.000.000 120.000.000 132.000.000 145.200.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 35.300.000
PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN 5.683.825.000 7.104.461.300 8.232.600.000 9.085.860.000 10.019.446.000 5.336.125.720 6.683.082.687 7.799.930.000 8.609.917.000 9.495.903.700 0,94 0,94 0,95 0,95 0,95 3.635.431.500
Pengolahan Dalam Penyusunan Laporan Informasi kependudukan 1.614.350.000 1.750.000.000 1.750.000.000 1.925.000.000 2.117.500.000 1.501.345.500 1.627.500.000 1.627.500.000 1.790.250.000 1.969.275.000 0,93 0,93 0,93 0,93 0,93 358.775.000
Pengembangan database kependudukan 1.657.550.000 1.750.000.000 1.750.000.000 1.925.000.000 2.117.500.000 1.491.795.000 1.575.000.000 1.575.000.000 1.732.500.000 1.905.750.000 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90 315.575.000
Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Bidang Kependudukan 782.735.000 721.861.300 1.750.000.000 1.925.000.000 2.117.500.000 774.907.650 714.642.687 1.732.500.000 1.905.750.000 2.096.325.000 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 1.190.390.000
Sosialisasi Pelayanan kependudukan 191.417.000 300.000.000 300.000.000 330.000.000 363.000.000 187.588.660 294.000.000 294.000.000 323.400.000 355.740.000 0,98 0,98 0,98 0,98 0,98 146.833.000
Pemeliharaan dan Penataan Dokumen Catatan Sipil 141.481.000 250.000.000 250.000.000 275.000.000 302.500.000 137.236.570 242.500.000 242.500.000 266.750.000 293.425.000 0,97 0,97 0,97 0,97 0,97 140.394.000
Peningkatan pelayanan publik dlm bidang administrasi 1.002.794.000 1.982.600.000 1.982.600.000 2.180.860.000 2.398.946.000 952.654.300 1.883.470.000 1.883.470.000 2.071.817.000 2.278.998.700 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 1.232.587.500
kelahiran dan kematian
Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang administrasi 143.498.000 200.000.000 250.000.000 275.000.000 302.500.000 140.628.040 196.000.000 245.000.000 269.500.000 296.450.000 0,98 0,98 0,98 0,98 0,98 138.377.000
P2 dan P3 Anak
Monografi Kependudukan 150.000.000 150.000.000 200.000.000 250.000.000 300.000.000 149.970.000 149.970.000 199.960.000 249.950.000 299.940.000 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 112.500.000
Penyusunan Kebijakan Kependudukan 250.000.000 250.000.000 265.000.000 291.500.000 320.650.000 249.950.000 249.950.000 264.947.000 291.441.700 320.585.870 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 48.787.500
Realisasi
18
-
-
-
(29.720.995.454)
(3.839.936.494)
(3.839.936.494)
(2.144.136.494)
(1.568.981.500)
(158.364.943)
(142.020.000)
(4.770.000)
(111.990.000)
(91.476.000)
(34.953.967)
(49.404)
(31.530.680)
(1.695.800.000)
(447.800.000)
(173.700.000)
(14.010.209.035)
3.551.908.865
(2.017.500)
(97.642.500)
2.259.250
(22.539.825)
559.471.680
3.045.188.040
3.929.310
599.020
(24.798.510)
12.000.000
104.019.300
15.412.500
(22.132.500)
9.414.900
(17.607.271.900)
171.925.000
(17.000.000.000)
(1.046.233.200)
249.140.500
11.717.500
115.533.000
2.016.300
99.277.500
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor 2013-2018
Rata-rata Pertumbuhan
11.717.500
(45.175.000)
18.905.000
25.829.000
(50.000.000)
2.218.500
2.218.500
(16.294.425)
(11.981.925)
(4.312.500)
107.577.385
36.908.000
17.650.000
17.650.000
(16.561.740)
(25.775.000)
6.368.625
36.037.500
35.300.000
3.495.287.955
333.660.750
284.017.500
1.178.486.100
143.896.340
136.182.180
1.170.958.125
135.609.460
112.477.500
48.777.743