rencana program pembelajaran praktek

13
Rencana Program Pembelajaran Praktek RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) PADA DEWASA D I S U S U N OLEH : NATALIA MONTOLALU Semester VII E FAKULTAS KEPERAWATAN 1

Upload: natalia-chris-montolalu

Post on 28-Sep-2015

32 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

RPP Resusitasi Jantung Paru

TRANSCRIPT

Rencana Program Pembelajaran Praktek

RESUSITASI JANTUNG PARU(RJP)PADA DEWASA

DISUSUNOLEH :NATALIA MONTOLALUSemester VII E

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON2012

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN PRAKTEK

Kegiatan: Melaksanakan Prosedur Resusitasi Jantung Paru (RJP)Waktu: 15 menitHasil belajar : Peserta didik dapat melaksanakan secara habitual penilaian evaluasi pelaksanaan proses keperawatan pada ketrampilan dasar praktek klinik Media/sumber belajar : Phantom (klien dengan masalah fungsi pernapasan atau sirkulasi pada henti napas (respiratory arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest)Metode: DemonstrasiDosen: Siska S. KoraagReferensi: 1) Hegner, Barbara & caldwell, esther, Asissten keperawatan; Suatu Pendekatan Proses Keperawatan, edisi 6.EGC, Jakarta, 2003.2) Dikutip dari: www.medicine&linux.blogspot.com; resusitasi jantung paru.3) Dikutip dari: www.panduan.keselamatan.blogspot.com; (Resusitasi Jantung Paru-Rjp (Cardio Pulmonary Resuscitation-CPR).

Proses pembelajaran: Pelaksanaan di ruangan kelas/laboratorium1.Sub Kompetensi: Prosedur Resusitasi Jantung ParuDAFTAR KOMPETENSIBAHAN PEMBELAJARAN BLOOM

KognitifAfektifPsikomotor

PERSIAPANJelaskan pada keluarga pentingnya tindakan resusitasi jantung paruMendiskusikan masalah klien untuk sedianya akan dilakukan RJPMengartikulasikan pada keluarga tahapan tindakan RJP

Mengidentifikasikan alat-alat yang akan digunakanMengaplikasikan alat-alat dalam tindakan RJPMenyiapkan alat dan klien dan lingkungan klien

PELAKSANAANMenguraikan langkah-langkah prosedur RJPMendiskusikan langkah-langkah prosedur RJPMelaksanakan tindakan RJP sesuai langkah prosedur

PENDOKUMENTASIANMengargumentasikan respon klien selama tindakan RJPMendiskusikan respon klien selama tindakan RJPMelaksanakan secara habitual tindakan RJP

2.Persiapan Pendahuluan Menguasai anatomi dan fisiologi sistem pernapasan3. Persiapan Alat/BahanNOALAT/BAHANSPESIFIKASIKEGUNAAN

1phantom,sampiranSemua alat disiapkanMengatasi masalah klien yang mengalamikesulitan buang air kecil ataupun buang air kecil tidak dirasakan (intenkonentia)untuk menjaga kenyamanan klien

4. PenyajianNOLANGKAH-LANGKAHKEY POINT

1Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya tindakan RJP karena klien dengan masalah fungsi pernapasan atau sirkulasi pada henti napas (respiratory arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest)

Pastikan klien/keluarga setuju dilakukan tindakan resusitasi jantung paru

2Siapkan klien/phantom dengan posisi terlentangAlat dan bahan disiapkan

3Melaksanakan tindakan sesuai dengan prosedur tindakan Tidak memperberatpenyakit Tidak memerlukan energy yang berlebihan Lamanya maksimal 30 menit

4Mencatat respon klien selama tindakan RJP periksa denyut nadi dan respirasi Turgor dan perubahan warna kulit

5. AplikasiPeserta didik latihan melakukan prosedur RJP sesuai dengan masalah klien6. Evaluasi Peserta didik mendemonstrasikan cara tindakan RJP sesuai urutan kerja menggunakan check list penampilan sbb:

Nama peserta didik :Nim :Hari/tanggal :Petunjuk: beri tanda (v) pada kotak YA (jika tindakan dilakukan)/TIDAK (jika tindakan tidak dilakukan) untuk menunjukan seberapa baik penilaian adalah sesuai skala sbb:Variabel yang dinilaiNilai

012

a. Tahap Orientasi1. berikan salam,panggil klien dengan namanya2. jelaskan prosedur dan tujuan tindakan beri kesempatan pada klien untuk bertanyab. Tahap Pra Interaksi1. Cek catatan pasien2. Cuci tanganc. Tahap Kerja1. periksa kesadaran pasien2. beri tanda permintaan bantuan3. baringkan pasien pada posisi terlentang4. berlututlah disamping bahu pasien dan dongakkan kepala pasien ke belakang dan angakt dagu untuk membuka jalan nafas5. periksa pernafasan pasien dengan mendekatkan telinga anda ke mulut untuk mendengarkan bunyin nafasnya, rasakan pernafasannya pada pipi anda, dan perhatikan gerak dada selama 3-5 detik6. gunakan jari anda untuk menjepit hidung pasien. Pada saat yang sama, tetaplah menempatkan tangan anda yang lain diatas dahi agar kepala tetap menengadah. Tarik nafas dalam dan rapatkan mulut anda pada mulut pasien. Beri 2 hembusan dalam masing-masing 1-1,5 detik.a. Jika nafas tersumbat, kembalikan posisi kepala dan ulangi lagib. Jika masih tersumbat, lakukan sentakan pada abdomen dengan posisi kepala menengadah dan dagu terangkat, masukkan jari anda ke dalam mulut dan menyingkirkan sumabtan.7. periksa nadi dan pernafasan. Gunakan arteri karotis yang terletak ditepi trakhea untuk memeriksa denyutan semlama 5-10 detik. Jika tidak terdapat denyutan, lakukan kompresi dada.8. cari posisi yang tepat untuk meletakkan tumit tangan diatas sternuma. cari tepi bawah tulang rusuk pasien disisi yang dekat dengan anda. Gunakan tangan yang paling dekat dengan jari kaki korban.b. Dengan jari tengah dan telunjuk telusuri tiap-tiap tulang rusuk sampai ke cekungan di mana titik tulang iga dan sternum, tempatkan jari telunjuk pada ujung sternum.c. Letakkan tumit tangan yang paling dekat dengan kepala korban diatas sternum, disebelah jari telunjuk. Biarkan jari-jari anda teregang dan tidak menempel pada dada.d. Letakkan tangan yang paling dekat dengan kaki, diatas tangan yang terletak diatas tulang dada.e. Silangkan jari-jari anda tanpa menempel pada dada.f. Luruskan siku dan bahu anda. Tekanlah tegak kebawah dengan tumit tangan.9. lakukan kompresi sebagai berikut : a. berlutut jangan bertumpu pada tumitb. posisikan lutut anda selebar bahuc. jaga agar tangan lurus dan bahu tegak lurus tepat diatas tangand. membungkuklah ke depan, gunakan tumit tangan untuk menekan mendorong ke bawah dan menekan sternum 2,5-5 cm. jaga agar jari-jari tangan anda tidak menyentuh tulang rusuk pasien.e. Kompresi dada orang dewasa rata-rata 80-100 kali kompresi permenit. Hitunglah dalam hatisatu-dan-dua-dan-tiga-dan... dengan sekali kompresi untuk membantu anda tetap melakukan kompresi dengan kecepatan benar.a) lepaskan tekanan sepenuhnya untuk setiap kali sehabis melakukan satu kali kompresi agar dada dapat kembali ke posisi normalnya.b) Berikan waktu yang sama untuk kompresi atau untuk melepaskan.c) Jangan mengangkat tangan anda dari jari.10. setelah 30 kali kompresi, buka jalan nafas dan beri dua kali pernafasan.11. ulangi langkah 8-9 sebanyak 4 siklus12. periksa kembali denyut nadi selama 5 detik dan pernafasan13. jika denyut nadi dan pernafasan tetap tidak ada, ulangi langkah 10.

d. Tahap Terminasi1. evaluasi hasil yang didapat sebagai berikuta. kateter tetap drainage dengan lancer atau kateter langsung masuk dan dilepas tanpa ketidaknyamananb. pasien nyaman respon klien terhadap prosedur2. DokumentasiDokumentasikan :a. Tanggal dan jamb. Type dan ukuran kateterc. Jumlah urined. Deskripsi urine

Total Nilai :

Keterangan :0 tidak dilakukan sama sekali1 dilakukan tapi tidak sempurna2 dilakukan dengan sempurna Nilai = jumlah nilai yang dinilai X 100 % Jumlah aspek yang dinilai

TINJAUAN TEORITIS

1. DEFINISIResusitasi jantung paru merupakan usaha yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas (respiratory arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest) pada orang dimana fungsi tersebut gagal total oleh suatu sebab yang memungkinkan untuk hidup normal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali.

2. ANATOMI DAN FISIOLOGIPemakaian oksigen dan pengeluaran karbon dioksida sangat diperlukan untuk menjalankan fungsi normal selular didalam tubuh. Pemakaian tersebut melalui suatu proses pernafasan sehingga secara harfiah pernafasan dapat diartikan pergerakan oksigen dari atmosfer menuju sel ke udara bebas. Proses pernafasan terdiri dari beberapa langkah dimana sistem pernafasan, sistem saraf pusat dan sistem kardiovaskuler memegang peranan yang sangat penting.2.1. Anatomi dan Fisiologi Saluran PernafasanSaluran pernafasan udara mulai dari hidung hingga mencapai paru adalah : hidung, faring, laring, trakhea, bronkhus dan bronkhiolus. Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkhiolus dilapisi oleh membran mukosa yang bersilia. Ketika udara masuk ke dalam rongga hidung udara tersebut disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Kemudian udara mengalir ke faring menuju laring.Laring merupakan rangkaian cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otak dan mengandung pita suara. Diantara pita suara terdapat ruang berbentuk seperti sepatu kuda yang panjangnya kurang lebih 5 inci. Permukaan posterior agak pipih dan letaknya tepat didepan esofagus.Bronkhus utama kanan dan kiri tidak simetris, yang kanan lebih pendek, lebih lebar dan merupakan kelanjutan trakhea. Cabang utama bronkhus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkhus lobaris dan bronkhus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronkhus yang ukurannya semakin kecil yang berakhir menjadi bronkhiolus terminalis.Oksigen pada proses pernafasan dipindahkan dari udara luar ke dalam jaringan dan stadium pertama ventilasi, yaitu masuknya campuran gas ke dalam dan keluar paru. Transportasi masuknya campuran gas yang keluar masuk paru terdiri dari beberapa aspek1, yaitu :1.Difusi gas antara alveolus dan kapiler paru, dan antara darah sistemik dan sel jaringan.2.Distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam alveolus.3.Reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbondioksida dengan darah. Stadium yang ketiga adalah respirasi sel, yaitu saat dimana metabolit dioksida untuk mendapatkan energi dan karbondioksida terbentuk sebagai sampah metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru- paru.2.2. Anatomi dan Fisiologi KardiovaskulerJantung merupakan salah satu organ yang terletak dalam mediastinum di rongga dada, yaitu diantara kedua paru. Perikardium sendiri terbagi menjadi dua, yaitu perikardium parietalis dan pericardium visceralis. Perikardium parietalis melekat pada tulang dada sebelah depan dan kolumna vertebralis bagian belakang, sedangkan ke bawah pada diafragma. Perikardium visceralis langsung melekat pada permukaan jantung. Jantung sendiri terbagi dari 3 lapisan yaitu epikardium (lapisan terluar), miokardium (lapisan dalam) dan endokardium (lapisan terdalam).Ruangan jantung terbagi menjadi 2 bagian jantung bagian atas atrium dan ventrikel terletak sebelah bawah, yang secara anatomi mereka terpisah oleh suatu annulus fibrosus. Keempat katup jantung terletak dalam cincin ini. Secara fungsinal jantung terbagi menjadi dua yaitu alat pompa kanan dan alat pompa kiri yang memompa darah sistemik. Pembagian fungsi ini mempermudah konseptualisasi dari urutan aliran darah secara anatomi.Fisiologi siklus jantung ventrikel kiri memompa darah ke aorta melalui katup semilunaris aorta, dari aorta darah akan dialirkan menuju arteri kemudian ke jaringan melalui cabang kecil arteri (arteriola), dari arteriola kemudian menuju ke venula. Kemudian akan melalui vena darah akan dialirkan ke atrium kanan, dari atrium kanan darah menuju ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis, dari ventrikel kanan kemudian darah dipompa menuju arteri pulmonalis melewati katup semilunaris pulmonalis. Dari arteri pulmonalis ke pulmo. Dari pulmo darah keluar melalui vena pulmonalis ke atrium kiri, dari atrium kiri kemudian menuju ventrikel kiri melalui katup bicuspidalis atau mitralis. Demikian seterusnya darah akan mengalir melalui siklus tersebut.3. ETIOLOGIResusitasi jantung paru bertujuan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi, dan penanganan akibat henti nafas (respiratory arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest), yang mana fungsi tersebut gagal total oleh sebab yang memungkinkan untuk hidup normal.Adapun sebab henti nafas adalah :1.Sumbatan jalan nafasBisa disebabkan karena adanya benda asing, aspirasi, lidah yang jatuh ke belakang, pipa trakhea terlipat, kanula trakhea tersumbat, kelainan akut glotis dan sekitarnya (sembab glotis, perdarahan).2.Depresi pernafasanSentral : obat, intoksikasi, Pa O2 rendah, Pa CO2 tinggi, setelah henti jantung, tumor otak dan tenggelam. Perifer : obat pelumpuh otot, penyakit miastenia gravis, poliomyelitis. Sebab- sebab henti jantung : Penyakit kardiovaskuler, Penyakit jantung sistemik, infark miokardial akut, embolus paru, fibrosis pada sistem konduksi (penyakit lenegre, sindrom adams stokes, noda sinus atrioventrikulaer sakit).Kekurangan oksigen akut Henti nafas, benda asing di jalan nafas, sumbatan jalan nafas oleh sekresi, asfiksia dan hipoksia. Kelebihan dosis obat dan gangguan asam basaDigitalis, quinidin, antidepresan trisiklik, propoksifen, adrenalin dan isoprenalin.Kecelakaan Syok listrik dan tenggelam. Refleks vagal Peregangan sfingter anii, penekanan atau penarikan bola mata. Anestesi dan pembedahan. Terapi dan tindakan diagnostik medis Syok (hipovolemik, neurogenik, toksik dan anafilaktik). Kebanyakan henti jantung yang terjadi di masyarakat merupakan akibat penyakit jantung iskemik, 40 % mati mendadak. Dari penyakit jantung iskemik terjadi dalam waktu satu jam setelah dimulainya gejala dan proporsinya lebih tinggi, sekitar 60 % diantara umur pertengahan dan yang lebih muda. Lebih dari 90 % kematian yang terjadi di luar rumah sakit disebabkan oleh fibrilasi ventrikuler, suatu kondisi yang potensial reversibel.

9