rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp)eprints.uny.ac.id/44932/9/lampiran 4. rpp ibg.pdf ·...

Download RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)eprints.uny.ac.id/44932/9/Lampiran 4. RPP IBG.pdf · pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

If you can't read please download the document

Upload: lamkhue

Post on 07-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    (RPP)

    Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah Pakem

    Kelas/ Semester : X TGB / 1

    Mata Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan

    Tahun Pelajaran : 2016/ 2017

    Materi Pokok : 1. Teknik perataan tanah

    2. Teknik pemasangan bouwplank

    3. Teknik pemberian as pondasi,tembok dinding dan

    kolom struktur

    4. Teknik pemasangan batu bata pada dinding tembok

    Pertemuan ke : 1 - 5

    Alokasi Waktu : 7 x 45 menit

    A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X :

    KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

    KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

    tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

    responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

    berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

    sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

    pergaulan dunia.

    KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

    konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

    pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

    kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

    fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

    bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

    memecahkan masalah.

    KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

    abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

    secara mandiri, dan mampu menalar pekerjaan konstruksi batu dan beton.

    B. KOMPETENSI DASAR

    1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan

    kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

    1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan

    manusia terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan ilmu bangunan.

  • 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

    implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi.

    2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai

    wujud implementasi melaksankan percobaan dan melaporkan hasil

    percobaan pada bidang penyediaan kebutuhan akan ilmu bangunan sebagai

    cerminan kehidupan dan pergaulan di masyarakat.

    3.10 Menyimpulkan penggunaan macam pondasi berdasarkan spesifikasi

    teknis dan kebutuhan.

    4.6 Menalar jenis dan fungsi struktur bangunan sesuai karakteristiknya.

    4.10 Menalar penggunaan macam pondasi sesuai spesifikasi teknis dan

    kebutuhan

    C. INDIKATOR PENCAPAIAN INTI

    1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap

    disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi

    berpikir memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalam

    pelajaran Konstruksi Bangunan.

    2. Mampu mentransformasikan diri dalam berperilaku jujur, tangguh

    menghadapi masalah kritis dan disiplin dalam melakukan belajar pengertian

    kosntruksi bangunan.

    3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku

    peduli lingkungan dalam belajar pengertian Kontruksi Bangunan.

    4. Mengidentifikasi pekerjaan perataan tanah

    5. Menentukan tinggi duga lantai/peil 0,00 pada bangunan

    6. Menyebutkan as pondasi,tembok,kolom struktur

    7. Memahami pelaksanaan pemasangan pondasi.

    8. Memahami pelaksanaan pekerjaan dinding.

    D. TUJUAN PEMBELAJARAN

    Setelah selesai proses pembelajaran, siswa mampu :

    1. Bekerjasama dan toleran terhadap perbedaan yang terjadi pada kehidupan.

    2. Melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok, siswa dapat menalar pekerjaan

    konstruksi batu dan beton.

    3. Memahami teknik perataan tanah

    4. Memahami teknik pemasangan bouwplank

    5. Memahami pelaksanaan pemasangan pondasi.

    6. Memahami pelaksanaan pekerjaan pemasangan batu bata pada dinding

    tembok.

  • E. MATERI

    1. Teknik perataan tanah.

    Perataan tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya

    yaitu dengan cut and fill atau penimbunan. Perataan tanah ini

    digunakan bertujuan untuk menentukan tinggi duga lantai 0,00.

    2. Teknik pemasangan bouwplank

    Bouwplank berfungsi untuk menentukan titik as bangunan sesuai

    dengan gambar denah bangunan yang diperlukan untuk penentuan

    alur/arah pondasi dan juga sebagai dasar level/peil penentuan tinggi

    lantai.

    3. Teknik pemberian tanda as pondasi,tembok dinding,dan kolom

    struktur

    A. Pelaksanaan pemasangan pondasi.

    Langkah-langah dalam pelaksanaan pemasangan pondasi adalah

    sebagai berikut : Menyiapkan adukan mortar/spesi. Adukan merupakan

    campuran yang terdiri dari semen portland, agregat (pasir) dan air.

    Pasir harus bersih dan layak untuk menghilangkan partikel yang terlalu

    kasar atau terlalu halus (berukuran antara 0,15 - 5 mm). Pasir tidak

    boleh mengandung lumpur lebih dari 5%, bahan organik, garam,

    minyak, dan sebagainya.

    B. Memasang pondasi batu belah/batu kali

    Persyaratan batu belah sebagai bahan konstruksi pondasi adalah

    batu tersebut mempunyai permukaan yang kasar, berukuran 25 cm,

    bersih dari segala kotoran. Batu belah yang permukaannya halus

    kurang baik dipakai sebagai bahan pondasi, sehingga harus dipecah

    terlebih dahulu agar didapatkatkan permukaan yang kasar. Demikian

    juga dengan batu belah yang berpori sebaiknya tidak digunakan untuk

    bahan konstruksi pondasi. Permukaan batu yang kasar akan membuat

    ikatan yang kokoh.

    Pada umumnya tampang lintang dari badan pondasi batu belah

    berbentuk trapesium dengan lebar sisi bagian atas paling sedikit 25

    cm, sehingga didapatkan susunan batu yang kokoh. Sebelum dipasang,

    batu belah harus disiram air terlebih dahulu. Bila tanah dasar pondasi

    banyak mengandung air, maka sebelum pondasi dipasang harus

    disusun terlebih dahulu pasangan batu kosong yang diisi pasir pada

    rongga-rongganya.

  • (Sumber : Teknik

    Konstruksi Bngunan

    Gedung Sederhana

    Jilid 1)

    Bentuk Konstruksi pondasi batu pecah antara lain adalah seperti berikut :

    (Sumber :

    Teknik

    Konstruksi

    Bngunan

    Gedung

    Sederhana

    Jilid 1)

    Bila kondisi lapisan tanah banyak

    mengandung air, maka sebelum

    badan pondasi dipasang terlebih

    dahulu disusun pasangan batu

    kosong yang diisi pasir pada rongga-

    rongganya. Susunan batu kosong

    tersebut dinamakan aanstamping,

    yang berfungsi sebagai drainase

    untuk mengeringkan air tanah yang

    terdapat di sekitar badan pondasi.

  • 4. Teknik pemasangan batu bata pada dinding tembok

    A. Pelaksanaan Pekerjaan Dinding

    Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi

    suatu konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi

    bangunan baik dari segi konstruksi maupun penampilan artistik dari

    bangunan. Ditinjau dari bahan mentah yang dipakai, dinding bangunan

    dapat dibedakan atas:

    Dinding Bata Kapur

    Dinding Bata Heubel atau Celcon

    Dinding Partisi

    Dinding Batako

    Dinding Batu Bata

    B. Memasang Dinding Batu Bata

    a. Aturan Pemasangan

    Dengan aturan pemasangan batu merah kita menghubungkan batu

    merah asing-masing bersama mortar menjadi suatu kesatuan yang juga

    dapat menerima beban. Siar-siar vertikal selalu diusahakan agar tidak

    merupakan satu garis, harus bersilang, seperti terlihat pada gambar

    berikut. Siar vertikal pada umumnya kita pilih sebesar 1 cm dan siar

    horizontal setebal 1,5 cm.

    Jika dibedakan pengaturannya, ada beberapa kemungkinan, yaitu:

    Aturan batu memanjang

    (1/2 batu) dengan tebal

    dinding 11 cm atau 11,5

    cm

    Aturan batu melintang

    Aturan Batu Memanjang

    melintang bersilang

    Aturan batu menyilang

    Aturan batu belanda

    Aturan batu Gothik.

    Semua nya pada tebal

    dinding 23-24 cm.

  • b. Cara pemasangan batu bata

    Sebelum pemasangan, batu bata perlu dibasahi lebih dahulu atau

    direndam sebentar di dalam air.

    Sesudah lapisan pertama pada lantai atau pondasi dipasang, maka

    disiapkan papan mistar yang menentukan tinggi lapisan masing-

    masing,sehingga dapat diatur seragam.

    Untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu masing-

    masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang sudah

    didirikan untuk siar yang horisontal dan pada batu merah yang

    akan dipasang pada sisi sebagai siar vertikal.

    Sekarang batu merah dipasang menurut tali yang telah dipasang

    menurut papan mistar sampai batu merah terpasang rapat dan

    tepat. Dengan sendok adukan, mortar yang tertekan keluar siar-

    siar dipotong untuk digunakan langsung untuk batu merah

    berikutnya.

    Pada musim hujan dinding-dinding pasangan batu merah yang

    belum kering harus dilindungi terhadap air hujan.

    c. Macam Pasangan Batu Bata

    Tembok memanjang

    setengah batu.

    Tembok sudut

    setengah batu

    dengan satu batu.

    Tembok pertemuan

    setengan batu

    Pasangan bata

    persilangan setengah

    batu

    Tembok persilangan satu bata dengan

    ikatan tegak

    Tembok pada

    pertemuan tegak

    lurus satu bata ikatan

    silang

    Tembok batu bata dengan ikatan tegak

  • C. METODE PEMBELAJARAN

    Pendekatan : Saintifik (Scientific)

    Metode :

    1. Ceramah.

    2. Diskusi kelompok

    3. penugasan

    D. MEDIA PEMBELAJARAN

    1. Lembar Kerja Siswa

    2. Buku Bahan Ajar

    E. SUMBER BELAJAR

    1. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 1. Kanisius

    2. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 2. Kanisius

    3. Frick, Heinz. Ir. 1980. Rumah Sederhana. Kanisius

    4. Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kansius.

    5. Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo. 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan

    dan Utilitas Bangunan. Kanisius

    6. Edward T White. (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation)

    7. Dian Ariestadi. 2008. Teknik Struktur Bangunan Jilid 1 3. BSE PSMK

    Depdikbud.

    8. Tamrin, A.G. 2008. Teknik Konstruksi Bngunan Gedung Sederhana Jilid

    1

    9. IBG I, II, III

    10. Paket dari depdikbud

    F. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN

    Pertemuan ke-1

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

    ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Guru memberi salam dan ketua kelas

    memimpin untuk berdoan bersama

    sebelum pelajaran dimulai.

    2. Guru memberikan gambaran mengenai

    ilmu bangunan gedung.

    3. Guru menginformasikan tujuan

    pembelajaran yang harus dicapai.

    15 Menit

    Inti

    Mengamati

    1. Guru menyampaikan secara singkat

    garis besar tentang ilmu bangunan

    gedung

    240 menit

  • 2. Peserta didik melakukan pengamatan

    terkait dengan ilmu bahan

    bangunan.

    3. Mengamati berbagai jenis pekerjaan

    bangunan gedung.

    Menanya

    1. Mengkondisikan siswa untuk secara

    aktif bertanya tentang topic yang

    berkaitan dengan ilmu bangunan

    gedung.

    2. Dengan tanya jawab, dan arahan dari

    guru peserta didik menentukan

    masalah yag akan dibahas

    berhubungan dengan pengertian,

    ruang lingkup, dan tujuan ilmu

    bangunan gedung.

    Mengeksplorasi

    1. Melakukan pencarian informasi dari

    buku/sumber lainnya tentang

    pengertian, ruang lingkup, dan

    tujuan ilmu bangunan gedung.

    2. Guru membimbing/mengarahkan

    peserta didik didalam melakukan

    pencarian informasi .

    Mengasosiasi

    Mengkategorikan data/informasi dan

    menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan dengan

    urutan dari yang sederhana sampai

    pada yang lebih kompleks terkait

    dengan ilmu bangunan gedung.

    Mengkomunikasikan

    Mempresentasikan hasil

    pemeriksaan tentang pengertian,

    ruang lingkup, dan tujuan dari ilmu

    bangunan gedung.

  • Penutup

    1. Siswa dengan bimbingan guru

    menyimpulkan materi.

    2. Guru memberikan soal latihan sebagai

    tugas mandiri.

    3. Guru menyampaikan rencana

    pembelajaran pada pertemuan

    berikutnya.

    30 menit

    Pertemuan ke-2

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

    ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Guru memberi salam dan ketua kelas

    memimpin untuk berdoan bersama

    sebelum pelajaran dimulai.

    2. Mendiskusikan kompetensi yang telah

    dipelajari dan dikembangkan sebelumnya

    terkait dengan kompetensi yang akan

    dipelajari.

    3. Memotivasi peserta didik agar semangat

    mempelajari ilmu bangunan gedung

    4. Guru memberikan gambaran mengenai

    teknik perataan tanah

    5. Guru menginformasikan tujuan

    pembelajaran yang harus dicapai.

    15 Menit

    Inti

    Mengamati

    1. Guru menyampaikan materi

    mengenai pengertian, fungsi, dan

    tujuan serta teknik dan langkah-

    langkah teknik perataan tanah.

    2. Membaca bahan bacaan terkait

    dengan teknik perataan tanah

    3. Mengamati alat-alat apa saja yang

    digunakan untuk perataan tanah

    4. Mengamati langkah-langkah apa

    yang dilakukan untuk perataan

    tanah..

    Menanya

    240 menit

  • Mengkondisikan siswa untuk secara

    aktif bertanya tentang topic yang

    berkaitan dengan perataan tanah.

    Mengeksplorasi

    Melakukan pengumpulan data

    tentang teknik perataan tanah.

    Mengasosiasi

    Mengkategorikan data/informasi dan

    menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan dengan

    urutan dari yang sederhana sampai

    pada yang lebih kompleks terkait

    dengan teknik perataan tanah.

    Mengkomunikasikan

    Mempresentasikan hasil

    pemeriksaan tentang teknik

    perataan tanah.

    Penutup

    1. Siswa dengan bimbingan guru

    menyimpulkan materi.

    2. Guru memberikan soal latihan sebagai

    tugas mandiri.

    3. Guru menyampaikan rencana

    pembelajaran pada pertemuan

    berikutnya.

    30 menit

    Pertemuan ke-3

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

    ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Guru memberi salam dan ketua kelas

    memimpin untuk berdoan bersama

    sebelum pelajaran dimulai.

    2. Mendiskusikan kompetensi yang telah

    dipelajari sebelumnya.

    3. Memovitasi peserta didik mengenai

    pentingnya ilmu bahgunan gedung.

    15 Menit

  • 4. Guru memberikan gambaran/garis besar

    mengenai pemasangan bouwplank.

    5. Guru menginformasikan tujuan

    pembelajaran yang harus dicapai.

    Inti

    Mengamati

    1. Guru menyampaikan secara singkat

    tentang pengertian mengenai

    langkah-langkah pemasangan

    bouwplank

    2. Peserta didik melakukan pengamatan

    materi yang disampaikan.

    Menanya

    1. Mengkondisikan siswa untuk secara

    aktif bertanya tentang topic yang

    berkaitan bouwplank.

    2. Diskusi kelompok mengenai

    pengertian, tujuan, teknik dan

    langkah - langkah pemasangan

    bouwplank.

    Mengeksplorasi

    Melakukan pengumpulan

    data/mencari informasi tentang

    pengertian, tujuan, teknik, dan

    langkah langkah pemasangan

    bouwplank.

    Mengasosiasi

    Mengkategorikan data/informasi dan

    menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan dengan

    urutan dari yang sederhana sampai

    pada yang lebih kompleks terkait

    dengan teknik pemasangan

    bouwplank.

    Mengkomunikasikan

    1. Mempresentasikan hasil

    pemeriksaan tentang tujuan, teknik,

    dan langkah-langkah pemasangan

    240 menit

  • bouwplank.

    2. Guru melakukan konfirmasi secara

    bersama-sama dengan peserta didik

    mengevaluasi secara umum hasil

    dari tugas peserta didik.

    Penutup

    1. Siswa dengan bimbingan guru

    menyimpulkan materi.

    2. Guru memberikan soal latihan sebagai

    tugas mandiri.

    3. Guru menyampaikan rencana

    pembelajaran pada pertemuan

    berikutnya.

    30 menit

    Pertemuan ke-4

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

    ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Guru memberi salam dan ketua kelas

    memimpin untuk berdoan bersama

    sebelum pelajaran dimulai.

    2. Mendiskusikan kompetensi yang telah

    dipelajari sebelumnya.

    3. Memovitasi peserta didik mengenai

    pentingnya ilmu bahgunan gedung.

    4. Guru memberikan gambaran/garis besar

    mengenai fungsi dan teknik pemberian

    as pondasi,tembok dinding dan kolom

    struktur.

    5. Guru menginformasikan tujuan

    pembelajaran yang harus dicapai.

    15 Menit

    Inti

    Mengamati

    1. Guru menyampaikan secara singkat

    tentang pengertian mengenai Teknik

    pemberian as pondasi,tembok

    dinding dan kolom struktur

    2. Peserta didik melakukan pengamatan

    materi yang disampaikan.

    240 menit

  • Menanya

    1. Mengkondisikan siswa untuk secara

    aktif bertanya tentang topic yang

    berkaitan dengan teknik pemberian

    as pondasi,tembok dinding dan

    kolom struktur.

    2. Diskusi kelompok mengenai

    pengertian, tujuan, dan teknik

    pemberian as pondasi,tembok

    dinding dan kolom struktur.

    Mengeksplorasi

    Melakukan pengumpulan

    data/mencari informasi tentang

    pengertian, tujuan, teknik pemberian

    as pondasi,tembok dinding dan

    kolom struktur, dan langkah

    langkah pekerjaannya.

    Mengasosiasi

    Mengkategorikan data/informasi dan

    menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan dengan

    urutan dari yang sederhana sampai

    pada yang lebih kompleks terkait

    dengan teknik pemberian as

    pondasi,tembok dinding dan kolom

    struktur

    Mengkomunikasikan

    1. Mempresentasikan hasil

    pemeriksaan tentang tujuan dan

    teknik pemberian as pondasi,tembok

    dinding dan kolom struktur.

    2. Guru melakukan konfirmasi secara

    bersama-sama dengan peserta didik

    mengevaluasi secara umum hasil

    dari tugas peserta didik.

  • Penutup

    1. Siswa dengan bimbingan guru

    menyimpulkan materi.

    2. Guru memberikan soal latihan sebagai

    tugas mandiri.

    3. Guru menyampaikan rencana

    pembelajaran pada pertemuan

    berikutnya.

    30 menit

    Pertemuan ke-5

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

    ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Guru memberi salam dan ketua kelas

    memimpin untuk berdoan bersama

    sebelum pelajaran dimulai.

    2. Mendiskusikan kompetensi yang telah

    dipelajari sebelumnya.

    3. Guru memberikan gambaran/garis besar

    mengenai teknik pemasangan batu bata

    pada dinding tembok

    4. Guru menginformasikan tujuan

    pembelajaran yang harus dicapai.

    15 Menit

    Inti

    Mengamati

    1. Guru menyampaikan secara singkat

    tentang pengertian mengenai jenis,

    langkah-langkah dan teknik

    pemasangan batu bata pada dinding

    tembok

    2. Peserta didik melakukan pengamatan

    materi yang disampaikan.

    Menanya

    1. Mengkondisikan siswa untuk secara

    aktif bertanya tentang topic yang

    berkaitan dengan teknik pemasangan

    batu bata pada dinding tembok.

    2. Diskusi kelompok mengenai

    pengertian, tujuan, teknik dan

    240 menit

  • langkah - langkah pemasangan batu

    bata pada dinding tembok.

    Mengeksplorasi

    Melakukan pengumpulan

    data/mencari informasi tentang

    pengertian, tujuan, teknik, dan

    langkah langkah pemasangan batu

    bata pada dinding tembok.

    Mengasosiasi

    Mengkategorikan data/informasi dan

    menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan dengan

    urutan dari yang sederhana sampai

    pada yang lebih kompleks terkait

    dengan Teknik pemasangan batu

    bata pada dinding tembok

    Mengkomunikasikan

    1. Mempresentasikan hasil

    pemeriksaan tentang pengertian,

    tujuan, Teknik, dan langkah-langkah

    pemasangan batu bata pada dinding

    tembok.

    2. Guru melakukan konfirmasi secara

    bersama-sama dengan peserta didik

    mengevaluasi secara umum hasil

    dari tugas peserta didik.

    Penutup

    1. Siswa dengan bimbingan guru

    menyimpulkan materi.

    2. Guru memberikan soal latihan sebagai

    tugas mandiri.

    3. Guru menyampaikan rencana

    pembelajaran pada pertemuan

    berikutnya.

    30 menit

  • G. PENILAIAN

    1. Teknik dan Bentuk Instrumen

    Teknik Bentuk Instrumen

    1. Pengamatan Sikap 1. Lembar Pengamatan Sikap dan

    Rubrik

    2. Portofolio 2. Panduan Penyusunan Portofolio

    3. Tes Tertulis 3. Tes Uraian.

    2. Lembar Pengamatan Sikap

    No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

    1

    Mengagumi seluruh panca indera pada diri

    manusia sebagai alat indera ciptaan Tuhan YME

    yang tidak ternilai harganya

    2 Memiliki rasa ingin tahu(curiosity)

    3

    Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab

    dalam belajar dan bekerja baik secara individu

    maupun berkelompok

    3. Lembar Penilaian Sikap

    No Aspek yang Dinilai Rubrik

    1

    Mengagumi seluruh panca indera pada

    diri manusia sebagai alat indera ciptaan

    Tuhan YME yang tidak ternilai

    harganya

    3 :Menunjukkan ekspresi

    kekaguman pada panca indera

    terhadap materi pelajaran

    terkait dengan ungkapan

    verbal yang menunjukkan

    rasa syukur terhadap Tuhan

    YME.

    2. :Belum secara eksplisit

    menunjukkan ekspresi

    kekaguman atau ungkapan

    syukur pada panca indera,

    namun menaruh minat terhadap

    keseluruhan kegiatan belajar

    mengajar.

    1. :Belum menunjukkan ekspresi

    kekaguman pada panca indera,

    atau menaruh minat terhadap

    belum menunjukkan

  • kekaguman terhadap

    keseluruhan kegiatan belajar

    mengajar dengan verbal yang

    menunjukkan rasa syukur

    terhadap Tuhan YME.

    2 Menunjukkan rasa ingin tahu (curiosity)

    3. : Menunjukkan rasa ingin tahu

    yang besar, antusias, terlibat

    aktif dalam kegiatan belajar

    mengajar.

    2. : Menunjukkan rasa ingin

    tahu, namun tidak terlalu

    antusias, dan baru terlibat

    aktif ketika diminta atau

    disuruh.

    1. : Tidak menunjukkan antusias

    dalam pengamatan, sulit

    terlibat aktif dalam kegiatan

    kelompok walaupun telah

    didorong untuk terlibat.

    3

    Menunjukkan ketekunan dan

    tanggungjawab dalam belajar dan

    bekerja baik secara individu maupun

    berkelompok.

    3. : Tekun dalam menyelesaikan

    tugas dengan hasil terbaik

    yang bisa dilakukan,

    berupaya tepat waktu.

    2. : Berupaya tepat waktu dalam

    menyelesaikan tugas, namun

    belum menunjukkan upaya

    terbaiknya.

    1. : Tidak berupaya sungguh-

    sungguh dalam

    menyelesaikan tugas, dan

    tugasnya tidak selesai

  • 4. Soal Uraian

    Pertemuan ke-1

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

    a. Sebutkan dan jelaskan pekerjaan-pekerjaan bawah bangunan?

    b. Apa yang dimaksud dengan ilmu bangunan gedung?

    Pertemuan ke-2

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik perataan tanah?

    2. Jelaskan fungsi dari perataan tanah?

    3. Teknik apa sajakah yang digunakan didalam perataan tanah

    4. Jelaskan langkah-langkah untuk perataan tanah?

    Pertemuan ke-3

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

    1. Apa yang dimaksud dengan bouwplank?

    2. Jelaskan tujuan dari pembuatan bouwplank?

    3. Sebutkan peralatan apa saja yang digunakan untuk pembuatan

    bouwplank?

    4. Jelaskan langkah-langkah pembuatan bouwplank?

    Pertemuan ke-4

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

    1. Gambarkan konstruksi pondasi batu kali?

    2. Sebutkan macam-macam bahan mentah yang dipakai untuk dinding

    bangunan?

    3. Jelaskan perbedaan dinding bangunan dilihat dari bahan mentah yang

    dipakai?

    4. Sebutkan macam-macam pasangan bata ?

    Pertemuan ke-5

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

    1. Sebutkan alat-alat yang digunakan untuk membuat pasangan dinding batu

    bata?

    2. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah pemasangan batu bata?

    3. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang harus diperhatikan didalam

    pembuatan dinding batu bata?

    4. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik didalam pemasangan dinding batu

    bata ?

  • PEDOMAN PENSKORAN JAWABAN DAN PENGOLAHAN NILAI

    1. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban

    2. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban

    3. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban

    4. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

    Contoh pengolahan nilai

    IPK No.

    Soal Skor Penilaian Nilai

    1. 1 3

    Nilai perolehan KD pengetahuan : rerata

    dari nilai IPK (17/20) * 100 = 81,00

    2. 2 3

    3. 3 4

    4. 3 4

    5. 4 3

    RUBRIK PENSKORAN

    Komponen

    Penilaian

    Indikator/Penilaian Unjuk Kerja Skor

    Hasil Siswa mampu menjelaskan pekerjaan ilmu bangunan

    gedung 5 item pekerjaan.

    4

    Siswa mampu menjelaskan pekerjaan ilmu bangunan

    gedung 4 item pekerjaan.

    3

    Siswa mampu mampu menjelaskan pekerjaan ilmu

    bangunan gedung 3 item pekerjaan

    2

    Siswa mampu mampu menjelaskan pekerjaan ilmu

    bangunan gedung 2 item pekerjaan.

    1

    Sleman, Juli 2016

    Disusun Oleh, Guru Mata Pelajaran,

    Ibnu Yudho Nugroho H. Bambang Sudibyo, S.Pd

    NIM. 13505241008 NBM. 593.740

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    (RPP)

    Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah Pakem

    Kelas/ Semester : X TGB/ 1

    Mata Pelajaran : Ilmu Bangunan Gedung

    Tahun Pelajaran : 2016/ 2017

    Materi Pokok : 1. Teknik pembuatan bentuk atap

    2. Teknik pembuatan langit-langit dan pemodelannya

    Pertemuan ke : 6 - 7

    Alokasi Waktu : 7 x 45 menit

    A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X :

    KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

    KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

    tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

    responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

    berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

    sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

    pergaulan dunia.

    KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

    konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

    pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

    kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

    fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

    bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

    memecahkan masalah.

    KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

    abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

    secara mandiri, dan mampu menalar pekerjaan konstruksi batu dan beton.

    B. KOMPETENSI DASAR

    1.3 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan

    kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

    1.4 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan

    manusia terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan ilmu bangunan.

    2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

    implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi.

  • 2.4 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai

    wujud implementasi melaksankan percobaan dan melaporkan hasil

    percobaan pada bidang penyediaan kebutuhan akan ilmu bangunan sebagai

    cerminan kehidupan dan pergaulan di masyarakat.

    3.1 Menganalisis bentuk-bentuk atap konstruksi gedung

    4.2 Menalar bentuk-bentuk atap konstruksi gedung

    C. INDIKATOR PENCAPAIAN INTI

    1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap

    disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi

    berpikir memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalam

    pelajaran Konstruksi Bangunan.

    2. Mampu mentransformasikan diri dalam berperilaku jujur, tangguh

    menghadapi masalah kritis dan disiplin dalam melakukan belajar pengertian

    kosntruksi bangunan.

    3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku

    peduli lingkungan dalam belajar pengertian Kontruksi Bangunan.

    4. Menyebutkan bentuk atap sesuai daerah asal

    5. Mengidentifikasi langit-langit

    D. TUJUAN PEMBELAJARAN

    Setelah selesai proses pembelajaran, siswa mampu :

    1. Bekerjasama dan toleran terhadap perbedaan yang terjadi pada

    kehidupan.

    2. Melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok, siswa dapat

    mengidentifikasi bagian -bagian atas bangunan (atap dan langit - langit).

    3. Memahami teknik pembuatan bentuk atap.

    4. Memahami teknik pembuatan langit langit dan pemodelannya.

    E. MATERI

    Konstruksi Atap

    1. Pendahuluan

    Atap merupakan bagian dari struktur bangunan yang berfungsi sebagai

    penutup/pelindung bangunan dari panas terik matahari dan hujan sehingga

    memberikan kenyamanan bagi penggunan bangunan. Struktur atap pada

    umumnya terdiri dari tiga bagian utama yaitu: struktur penutup atap, gording dan

  • rangka kuda-kuda. Penutup atap akan didukung oleh struktur rangka atap, yang

    terdiri dari kuda-kuda, gording, usuk, dan reng. Beban-beban atap akan

    diteruskan ke dalam fondasi melalui kolom dan/atau balok. Konstruksi atap

    memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dengan baik. Lebih detail bagian-

    bagian atap seperti gambar.

    Gambar. Struktur Atap Sederhana

    2. Bentuk-Bentuk Atap

    a. Atap Limasan/Perisai

    (a) (b)

    Gambar. Tampak Muka (a) dan Tampak Samping (b)

    http://4.bp.blogspot.com/-GhZeUyC3aaY/U284XmCwuEI/AAAAAAAAALE/-mKwCqRbUoY/s1600/d.+atap.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-tDEEhcoLcS4/U285UI0OxCI/AAAAAAAAALM/YflqInOICx8/s1600/e.+atap1.jpg

  • (i-i) (ii-ii)

    Gambar. Potongan Bujur (i-i); Potongan Melintang (ii-ii)

    Gambar. Tampak Muka

    b. Atap Pelana

    Gambar. Tampak Muka (a) dan Tampak Samping (b)

    (i-i) (ii-ii)

    Gambar. Potongan Bujur (i-i); Potongan Melintang (ii-ii)

    http://1.bp.blogspot.com/-WQ3ZL_ITriU/U28503iW-SI/AAAAAAAAALU/ZUu3vN5uTKQ/s1600/e.+atap2.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-hMftlkAA0mQ/U286Nyw3l6I/AAAAAAAAALc/4Unmk7pk8-8/s1600/e.+atap3.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-FlvukzhKY4g/U286w1XHIBI/AAAAAAAAALk/3RhhWZdoBfE/s1600/e.+atap4.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-eDvCzr666IA/U287PJyo1HI/AAAAAAAAALs/Y_yj7pBYYTQ/s1600/e.+atap5.jpg

  • c. Atap Gerigi (Gergaji)/ Sawteeth

    Gambar. Atap Gerigi atau Gergaji

    d. Atap Joglo

    Gambar. Joglo Tanpa Soko Guru (a) dan Joglo dengan Soko Guru (b)

    3. Bagian-Bagian Atap

    Bagian-bagian atap terdiri atas: gording, jurai, usuk, reng, penutup atap dan

    bubungan:

    http://2.bp.blogspot.com/-22ufQcMyBus/U287wFYPoqI/AAAAAAAAAL0/0UMxyw1PfPs/s1600/e.+atap6.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-iVznPcezo4I/U288xqK4dXI/AAAAAAAAAMA/IinzH4fF-BA/s1600/e.+atap7.jpg

  • Gambar. Konstruksi Atap 3D

    a. Gording

    Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada

    proyeksi horizontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk,

    orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording

    berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording

    menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan

    panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda,

    sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang

    tersedia. Gording kayu memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm

    dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 sampai dengan 2,5 m.

    b. Usuk/Kaso

    Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya

    ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal

    4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 sampai dengan 50 cm antara satu dengan

    lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akan terhubung dengan gording

    http://2.bp.blogspot.com/-5liCsYTIwzs/U28-K1OrgtI/AAAAAAAAAMM/UjznBL1Ze14/s1600/kayu.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-X2yyoRKHRac/U28_VycDOlI/AAAAAAAAAMY/PYmTNCYARX0/s1600/jurai+atap.jpg

  • dengan menggunakan paku. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu

    sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung usuk.

    c. Reng

    Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3

    m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke

    usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak

    digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng

    akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan

    panjang dari penutup atapnya (genteng).

    d. Jurai

    Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau frame-work yang

    disebut jurai. Pengertian lain dari jurai adalah garis sambungan antara bidang

    atap yang satu dengan bidang atap yang lainnya. Menutut bentuknya jurai

    dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar. Jurai dalam merupakan balok

    kayu yang diletakan miring menghadap kedalam. Jurai dalam ini berfungsi

    sebagai pertemuan dan tumpuan antara balok gording dengan balok gording

    lainnya serta dudukan papan talang. Kayu yang diguakan sebagai jurai dalam

    berukuran 8 cm x 12 cm atau 8 cm x 15 cm. Jurai luar adalah sambungan yang

    menonjol kearah luar.

    e. Penutup Atap

    Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap harus

    mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama

    kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan

    rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan

    dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang

    kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering

    digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat

    beton, dan lain-lain.

    1) Genteng dan Bubungan

    Menurut bahan material terdapat genteng beton dan genteng tanah liat (keramik).

    Sedangkan menurut bentuknya, genteng terdiri atas genteng biasa (genteng S),

    genteng kodok, genteng pres silang. Sedangkan untuk bentuk genteng karpus

    terdiri atas genteng setengah lingkaran, genteng segitiga, dan genteng sudut

    patah.

  • Gambar. Genteng Biasa (Genteng S) Gambar. Genteng Kodok

    Gambar. Genteng Pres Silang

    (a) (b) (c)

    Gambar. Bubungan Setengah Lingkaran (a); Bubungan Segitiga (b); Bubungan

    Sudut Patah (c)

    http://3.bp.blogspot.com/-H_xPVshaeGk/U29AymVu1KI/AAAAAAAAAMs/tI9bGMFGL3E/s1600/e.+atap8+a.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-qL4ZXSxAjRE/U28_5oqbOwI/AAAAAAAAAMg/lgsXVxwIzRY/s1600/e.+atap8.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-HXEVtwx9af4/U29BRE1St8I/AAAAAAAAAM0/01M4QmPqTYo/s1600/e.+atap9.jpg

  • 2) Penutup Atap Kayu (Sirap)

    Bahan yang banyak digunakan pada rumah tradisional Indonesia berbahan dasar

    kayu. Sirap yang terbentuk dari potongan-potongan kayu tipis yang disusun 3

    atau 4. Potongan kayu ini kemudian dipaku ke multiplek yang melapisi rangka

    atap. Atap genteng sirap berbahan baku kayu ulin, kayu jati dan sebagainya.

    Bentuknya berupa lembaran tipis dengan panjang 40-60 cm, lebar 7-20 cm, dan

    tebal3-5 mm. Genteng sirap dipasang dengan susunan berlapis sehingga tidak

    terdapat celah yang memungkinkan air meresap ke bawah. Pemasangan atap

    sirap dengan sudut kemiringan 25-40

    Gambar. Penutup Atap Kayu (Sirap)

    Keunggulan genteng sirap jika dibandingkan dengan genteng jenis lain antara

    lain bobotnya ringan, kuat, dan kokoh menahan beban yang berat; tidak

    menyerap panas sehingga ruangan dibawahnya terasa sejuk dan dingin; serta

    setelah disusun maka mempunyai nilai keindahan yang tinggi setelah disusun

    atau digunakan dirumah tinggal. Namun, pemasangan atap genteng sirap

    membutuhkan waktu yang lama. Apabila bocor, sulit untuk ditentukan letak atau

    posisi kebocorannya. Selain itu,karena berasal dari bahan kayu yang jarang

    didapatkan dipasaran, harganya pun menjadi relatif mahal.

    3) Penutup Atap Seng

    Seng adalah salah satu sekian banyak bangunan yang sering digunakan sebagai

    penutup atap. Ukuran seng datar yang digalvanisir ( disepuh ) berkisar 915 mm x

    1830 mm dengan beberapa macam tebal yang kurang dari 1mm. Jika seng

    terkena air hujan yang banyak mengandung garam akan mudah berkarat, lagipula

    oleh jatuhnya air hujan akan menimbulkan suara yang gaduh, serta tidak bersifat

    isolasi panas maupun dingin artinya bila udara di luar panas / dingin maka dalam

    ruangan akan terasa lebih panas / dingin. Kelebihannya bobotnya rendah,

    harganya murah, pemasangannya mudah sekaligus dapat menghemat biaya

    http://1.bp.blogspot.com/-Wrq8t-kl_mc/U29CGF5ji5I/AAAAAAAAANA/D06H4CZ1VIM/s1600/e.+atap10.jpg

  • Gambar. Penutup Atap Seng

    4) Penutup Atap Asbes

    Atap asbes berasal dari campuran semen dan bahan serat yangdipadatkan. Bentuk

    dan ukurannya beragam dengan tipe gelombang, antara laingelombang 5,

    gelombang 6, dan gelombang 14. Harga genteng asbes cukup murah dipasaran

    dan menghemat biaya dalam pemasangan karena penggunaan kayu untuk rangka

    atap lebih sedikit (tidak memerlukan usuk dan reng) serta keunggulan:

    pemasangannya mudah dan cepat.

    Gambar. Penutup Atap Asbes

    Akan tetapi, atap dari asbes memiliki kekurangan pertama yaitu menyerap panas

    sehingga ruangan dibawahnya terasa panas. Agar tidak mudah ditumbuhi lumut

    dan tahan lama, sebaiknya atap genteng asbes dicat dengan cat khusus genteng.

    Sudut kemiringan dalam pemasangan konstruksinya adalah 15-25. Kekurangan

    kedua, asbes dapat membahayakan tubuh. Jika ada bagian yang rusak, sehingga

    serat seratnya bisa lepas, ini menjadi bebabahaya karena sulit untuk mendeteksi

    bagai manakah yang dikatakan rusak. Kondis lain yang sangat beresiko adalah

    saat asbes dipotong atau diperbaiki. Ketika di potong akan mengeluarkan

    serpihan-serpihan yang berupa serbuk, yang sangat berbahaya bagi paru-paru.

    http://1.bp.blogspot.com/-DI0Tfu0I_Gk/U29DuUx6ycI/AAAAAAAAANM/vozEVnW1sh8/s1600/e.+atap11.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-dNWhsTM_9_k/U29EvQPO1iI/AAAAAAAAANU/4HJ5epuUc4w/s1600/asbes_gel_besar.gif

  • Beberapa Penyakit Akibat Asbes:

    1. Asbestosis yaitu luka pada paru-paru hingga menyebabkan kesulitan bernapas

    dan dapat mengakibatkan kematian.

    2. Mesothelioma adalah sejenis kanker yang menyerang selaput pada perut dan

    dada, mesothelioma baru muncul gejalanya setelah 20 30 tahun sejak pertama

    kali menghirup serat asbes.

    3. Kanker paru-paru, di negara-negara maju, asbes putih digolongkan sebagai

    karsinogen ( bahan penyebab kanker).

    Cara Mengurangi Efek Negatif Asbes

    1. Jika atap menggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah debu dan serat

    asbes jatuh kedalam rumah.

    2. Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda rusak.

    3. Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung.

    4. Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi efek gas

    radon yang terkandung di dalam asbes.

    5. Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup oleh tubuh,

    asbes yang rusak walaupun dicat tetapakan menimbulkan dampak yang sama.

    Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam

    bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang

    miring, walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh ke

    tanah.

    Fungsi atap yang paling penting yaitu menghindari air hujan agar tidak masuk

    kedalam bangunan, menerima panas sinar dan menahan suhu agar tetap sejuk

    diruang dan menyerap panas tersebut. Atap mempunyai fungsi menahan beban

    sendiri yaitu beban kuda-kuda dan bahan pelapis berarah vertikal kemudian

    meneruskannya pada kolom dan pondasi. Fungsi lainnya yaitu menahan tekanan

    angin yang berarah horizontal. Bahan pembuatan struktur atap terdiri dari 3

    macam bahan yaitu kayu,baja,dan baja ringan.

    1. Teknik pembuatan atap :

    Mengamati mengenai bentuk bentuk atap sesuai culture asal

    daerahnnya.

    Mengamati susunan dan bentuk rangka atap

    Mengamati macam macam bentuk dan bentang kuda - kuda

    Menghitung panjang jurai luar dan jurai dalam dengan proyeksi.

    Menentukan cara meletakkan jurai luar dan jurai dalam.

    2. Teknik pembuatan langit langit dan pemodelannya

    Langkah-langah dalam pelaksanaan pembuatan langit langit dan

    pemodelannya adalah sebagai berikut :

  • Mengamati pentingnya pemasangan langit langit agar ruangan lebih

    indah.

    Mengamati cara cara pemasangan rangka plafond sesuai macam

    macam bahannya.

    Mengamati cara cara pemasangan penutup plafond sesuai macam

    macam bahannya.

    Menentukan model bentuk langit langit

    Menentukan tambahan pelajaran berupa partition.

    Mengamati cara cara pemasangan rangka partition sesuai dengan

    macam macam bahannya.

    Mengamati cara memasang penutup partition sesuai dengan macam

    macam bahannya.

    F. METODE PEMBELAJARAN

    Pendekatan : Saintifik (Scientific)

    Metode :

    1. Diskusi dan ceramah.

    2. Diskusi kelompok

    3. Penugasan

    G. MEDIA PEMBELAJARAN

    1. Lembar Kerja Siswa

    2. Buku Bahan Ajar

    H. SUMBER BELAJAR

    1. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 1. Kanisius

    2. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 2. Kanisius

    3. Frick, Heinz. Ir. 1980. Rumah Sederhana. Kanisius

    4. Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kansius.

    5. Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo. 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan

    dan Utilitas Bangunan. Kanisius

    6. Edward T White. (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation)

    7. Dian Ariestadi. 2008. Teknik Struktur Bangunan Jilid 1 3. BSE PSMK

    Depdikbud.

    8. Tamrin, A.G. 2008. Teknik Konstruksi Bngunan Gedung Sederhana Jilid

    1

    9. IBG I, II, III

    10. Paket dari depdikbud

  • I. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN

    Pertemuan ke-6

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

    ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Guru memberi salam dan ketua kelas

    memimpin untuk berdoa bersama

    sebelum pelajaran dimulai.

    2. Guru memberikan gambaran mengenai

    penggunaan peralatan serta

    kelengkapan gambar teknik.

    3. Guru menginformasikan tujuan

    pembelajaran yang harus dicapai.

    15 Menit

    Inti

    Mengamati

    1. Membaca bahan bacaan terkait

    dengan ilmu bangunan gedung.

    2. Mengamati berbagai jenis atap dan

    langit langit bangunan gedung.

    Menanya

    Mengkondisikan siswa untuk secara

    aktif bertanya tentang topic yang

    berkaitan dengan bagian atas

    bangunan.

    Mengeksplorasi

    1. Melakukan pengumpulan data tentang

    bagian-bagian atas bangunan gedung

    (atap dan langit-langit).

    2. Mengamati mengenai bentuk2 atap

    sesuai cultur asal daerahnya

    3. Mengamati susunan dan bentuk

    rangka atap

    4. Mengamati macam2 bentuk dan

    bentang kuda2

    5. Mengnghitung panjang juari luar

    danjurai dalam dengan proyeksi

    6. Menentukan cara meletakkan jurai luar

    dan jurai dalam

    Mengasosiasi

    240 menit

  • Mengkategorikan data/informasi dan

    menentukan hubungannya, selanjutnya

    disimpulkan dengan urutan dari yang

    sederhana sampai pada yang lebih

    kompleks terkait dengan ilmu bangunan

    gedung.

    Mengkomunikasikan

    Mempresentasikan hasil pemeriksaan

    tentang berbagai jenis bagian atas

    bangunan.

    Penutup

    1. Siswa dengan bimbingan guru

    menyimpulkan materi.

    2. Guru memberikan soal latihan

    sebagai tugas mandiri.

    30 menit

    Pertemuan ke-7

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

    ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Guru memberi salam dan ketua kelas

    memimpin untuk berdoa bersama

    sebelum pelajaran dimulai.

    2. Guru memberikan gambaran mengenai

    penggunaan peralatan serta kelengkapan

    gambar teknik.

    3. Guru menginformasikan tujuan

    pembelajaran yang harus dicapai.

    15 Menit

    Inti

    Mengamati

    1. Membaca bahan bacaan terkait

    dengan teknik pemasangan langit-

    langit dan juga pemodelannya.

    2. Mengamati berbagai jenis atap dan

    langit langit bangunan gedung.

    Menanya

    Mengkondisikan siswa untuk secara

    aktif bertanya tentang topic yang

    berkaitan dengan bagian atas

    240 menit

  • bangunan.

    Mengeksplorasi

    1. Melakukan pengumpulan data tentang

    bagian-bagian atas bangunan gedung

    langit-langit / plafond.

    2. Mengamati pentingnya pemasangan

    langit2 agar ruangan lebih indah

    3. Mengamati cara2 pemasangan rangka

    plafon susuai macam2 bahannya

    4. Mengamati cara2 pemasangan

    penutup plafon sesuai macam2

    bahannya

    5. Menentukan model bentuk langit2

    6. Menentukan tambahan pelajaran

    berupa partition

    7. Mengamati cara2 pemasangan rangka

    partition sesuai dengan macam2

    bahannya

    8. Mengamati cara memasang penutup

    partition sesuai dengan macan2

    bahannya

    Mengasosiasi

    Mengkategorikan data/informasi dan

    menentukan hubungannya, selanjutnya

    disimpulkan dengan urutan dari yang

    sederhana sampai pada yang lebih

    kompleks terkait dengan ilmu bangunan

    gedung.

    Mengkomunikasikan

    Mempresentasikan hasil pemeriksaan

    tentang berbagai jenis bagian atas

    bangunan.

    Penutup

    1. Siswa dengan bimbingan guru

    menyimpulkan materi.

    2. Guru memberikan soal latihan sebagai

    tugas mandiri.

    30 menit

  • J. PENILAIAN

    1. Teknik dan Bentuk Instrumen

    Teknik Bentuk Instrumen

    1. Pengamatan Sikap 1. Lembar Pengamatan Sikap dan

    Rubrik

    2. Portofolio 2. Panduan Penyusunan Portofolio

    3. Tes Tertulis 3. Tes Uraian.

    2. Lembar Pengamatan Sikap

    No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

    1

    Mengagumi seluruh panca indera pada diri

    manusia sebagai alat indera ciptaan Tuhan

    YME yang tidak ternilai harganya

    2 Memiliki rasa ingin tahu(curiosity)

    3

    Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab

    dalam belajar dan bekerja baik secara individu

    maupun berkelompok

    3. Lembar Penilaian Sikap

    No Aspek yang Dinilai Rubrik

    1

    Mengagumi seluruh panca indera pada

    diri manusia sebagai alat indera ciptaan

    Tuhan YME yang tidak ternilai

    harganya

    1. :Menunjukkan ekspresi

    kekaguman pada panca

    indera terhadap materi

    pelajaran terkait dengan

    ungkapan verbal yang

    menunjukkan rasa

    syukur terhadap Tuhan

    2. YME.

    3. :Belum secara eksplisit

    menunjukkan ekspresi

    kekaguman atau

    ungkapan syukur pada

    panca indera, namun

    menaruh minat terhadap

  • keseluruhan kegiatan

    belajar mengajar.

    4. :Belum menunjukkan

    ekspresi kekaguman

    pada panca indera, atau

    menaruh minat terhadap

    belum menunjukkan

    kekaguman terhadap

    keseluruhan kegiatan

    belajar mengajar dengan

    verbal yang

    menunjukkan rasa

    syukur terhadap Tuhan

    YME.

    2 Menunjukkan rasa ingin tahu (curiosity)

    1. : Menunjukkan rasa

    ingin tahu yang besar,

    antusias, terlibat aktif

    dalam kegiatan belajar

    mengajar.

    2. : Menunjukkan rasa

    ingin tahu, namun tidak

    terlalu antusias, dan

    baru terlibat aktif ketika

    diminta atau disuruh.

    3. : Tidak menunjukkan

    antusias dalam

    pengamatan, sulit

    terlibat aktif dalam

    kegiatan kelompok

    walaupun telah

    didorong untuk terlibat.

    3

    Menunjukkan ketekunan dan

    tanggungjawab dalam belajar dan

    bekerja baik secara individu maupun

    berkelompok.

    1. : Tekun dalam

    menyelesaikan tugas

    dengan hasil terbaik

    yang bisa dilakukan,

    berupaya tepat waktu.

    2. : Berupaya tepat waktu

    dalam menyelesaikan

    tugas, namun belum

  • menunjukkan upaya

    terbaiknya.

    3. : Tidak berupaya

    sungguh-sungguh dalam

    menyelesaikan tugas,

    dan tugasnya tidak

    selesai

    4. Soal Uraian

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

    1. Gambarkan konstruksi kuda kuda dengan bentang 8 m?

    2. Sebutkan macam-macam bahan yang dipakai untuk bagian atas bangunan?

    3. Jelaskan perbedaan jurai luar dan jurai dalam ?

    4. Sebutkan macam-macam model langit langit

    PEDOMAN PENSKORAN

    Siswa menjawab benar semua 10

    Skor nomer 1 3,0

    Skor nomer 2 2,0

    Skor nomer 3 3,0

    Skor nomer 4 2,0

    PEDOMAN PENSKORAN JAWABAN DAN PENGOLAHAN NILAI

    A. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban

    B. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban

    C. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban

    D. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

    Contoh pengolahan nilai

    IPK No.

    Soal Skor Penilaian Nilai

    1. 1 3

    Nilai perolehan KD pengetahuan : rerata

    dari nilai IPK (17/20) * 100 = 81,00

    2. 2 3

    3. 3 4

    4. 3 4

    5. 4 3

  • RUBRIK PENSKORAN

    Komponen

    Penilaian

    Indikator/Penilaian Unjuk Kerja Skor

    Hasil Siswa mampu menjelaskan jenis dan fungsi atap bangunan

    gedung 5 item pekerjaan.

    4

    Siswa mampu menjelaskan jenis dan fungsi atap bangunan

    gedung 4 item pekerjaan.

    3

    Siswa mampu mampu menjelaskan jenis dan fungsi atap

    bangunan gedung 3 item pekerjaan

    2

    Siswa mampu mampu menjelaskan jenis dan fungsi atap

    bangunan gedung 2 item pekerjaan.

    1

    Sleman, Juli 2016

    Disusun Oleh, Guru Mata Pelajaran,

    Ibnu Yudho Nugroho H. Bambang Sudibyo, S.Pd

    NIM. 13505241008 NBM. 593.740

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    (RPP)

    Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah Pakem

    Kelas/ Semester : X TGB / 1

    Mata Pelajaran : Ilmu Bangunan Gedung

    Tahun Pelajaran : 2016/ 2017

    Materi Pokok : 1. Teknik perhitungan pondasi

    2. Teknik penggambaran bentuk pondasi sesuai jenis

    tanahnya

    3. Teknik pemasangan jenis pondasi

    Pertemuan ke : 8 - 12

    Alokasi Waktu : 7 x 45 menit

    A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X :

    KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

    KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

    tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

    responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

    berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

    sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

    pergaulan dunia.

    KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

    konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

    pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

    kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

    fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

    bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

    memecahkan masalah.

    KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

    abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

    secara mandiri, dan mampu menalar pekerjaan konstruksi batu dan beton.

    B. KOMPETENSI DASAR

    1.5 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan

    kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

    1.6 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan

    manusia terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan ilmu bangunan.

  • 2.5 Menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

    implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi.

    2.6 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai

    wujud implementasi melaksankan percobaan dan melaporkan hasil

    percobaan pada bidang penyediaan kebutuhan akan ilmu bangunan sebagai

    cerminan kehidupan dan pergaulan di masyarakat.

    3.1 Menerapkan konsep dan prinsip statika serta kondisi tanah dalam

    perencanaan pondasi.

    3.3 Memahami parameter tanah untuk perencanaan kedalaman pondasi

    berdasarkan daya dukung tanah (tanah keras).

    4.1 Menyaji pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan.

    4.3 Menyaji pembuatan pondasi berdasarkan parameter tanah berdasarkan hasil

    uji laboratorium melalui diskusi.

    C. INDIKATOR PENCAPAIAN INTI

    1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap

    disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi

    berpikir memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalam

    pelajaran Konstruksi Bangunan.

    2. Mampu mentransformasikan diri dalam berperilaku jujur, tangguh

    menghadapi masalah kritis dan disiplin dalam melakukan belajar pengertian

    kosntruksi bangunan.

    3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku

    peduli lingkungan dalam belajar pengertian Kontruksi Bangunan.

    4. Mampu menentukan daya dukung tanah

    5. Menghitung ukuran lebar dasar pondasi

    6. Menyebutkan macam-macam pondasi

    D. TUJUAN PEMBELAJARAN

    Setelah selesai proses pembelajaran, siswa mampu :

    1. Bekerjasama dan toleran terhadap perbedaan yang terjadi pada

    kehidupan.

    2. Melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok, siswa dapat melakukan

    perhitungan untuk menentukan daya dukung tanah.

    3. Menghitung ukuran lebar dasar pondasi.

    4. Menyebutkan bentuk pondasi.

    5. Menyebutkan macam-macam pondasi

  • E. MATERI

    1. Teknik perhitungan menentukan daya dukung tanah :

    Mengamati jenis-jenis tanah yang berbeda-beda, berlainan tingkat

    kekerasannya maka beda pula daya dukung tanahnya.

    Menghitung cara mencari daya dukung tanah dengan uji sondir

    Mengamati lapisan tanah dengan cara pengeboran.

    Menentukan tanah lembek tanah kurang dari 1 kg/cm2.

    Menentukan tanah berpasir sampai tanah pasir tanah sama dengan

    dari 1 kg/cm2.

    Menentukan tanah cadas tanah lebih besar dari 1 kg/cm2

    2. Teknik perhitungan pondasi

    Menghitung untuk mendimensi lebar bawah pondasi yang aman.

    3. Teknik penggambaran pondasi

    Mengamati bentuk pondasi tepi.

    Mengamati bentuk pondasi singgetan/tengah.

    Mengamati bentuk pondasi pagar bumi

    Mengamati bentuk pondasi tangga.

    4. Teknik pemasangan jenis pondasi

    Menentukan teknik pemasangan pondasi yag sesuai dengan

    penggunaannya.

    Menentukan pondasi langsung.

    Menentukan pondasi tidak langsung atau dengan tiang pancang.

    Menentukan pondasi beton tumbuk.

    Menentukan pondasi perkuatan plat beton.

    Menentukan pondasi sumuran.

    Menentukan pondasi cakar ayam.

    F. METODE PEMBELAJARAN

    Pendekatan : Saintifik (Scientific)

    Metode :

    1. Diskusi dan ceramah.

    2. Diskusi kelompok

    3. Penugasan

  • G. MEDIA PEMBELAJARAN

    1. Lembar Kerja Siswa

    2. Buku Bahan Ajar

    H. SUMBER BELAJAR

    1. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 1. Kanisius

    2. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 2. Kanisius

    3. Frick, Heinz. Ir. 1980. Rumah Sederhana. Kanisius

    4. Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kansius.

    5. Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo. 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan

    dan Utilitas Bangunan. Kanisius

    6. Edward T White. (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation)

    7. Dian Ariestadi. 2008. Teknik Struktur Bangunan Jilid 1 3. BSE PSMK

    Depdikbud.

    8. Tamrin, A.G. 2008. Teknik Konstruksi Bngunan Gedung Sederhana Jilid

    1

    9. IBG I, II, III

    10. Paket dari depdikbud

    I. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN

    Pertemuan ke-8-9

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

    ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Guru memberi salam dan ketua kelas

    memimpin untuk berdoa bersama

    sebelum pelajaran dimulai.

    2. Guru memberikan gambaran

    mengenai teknik perhitungan

    pondasi.

    3. Guru menginformasikan tujuan

    pembelajaran yang harus dicapai.

    15 Menit

    Inti

    Mengamati

    1. Mengamati berbagai jenis dan

    bentuk pondasi sesuai jenis

    tanahnya.

    2. Menganalisis pondasi rumah

    240 menit

  • sederhana dan teknik menghitung

    pondasi rumah sederhana

    Menanya

    Mengkondisikan siswa untuk secara

    aktif bertanya tentang topic yang

    berkaitan dengan pondasi.

    Mengeksplorasi

    1. Melakukan pengumpulan data

    tentang jenis-jenis tanah dan daya

    dukung tanahnya.

    2. Membuat rencana lebar bawah

    pondasi yang aman.

    3. Mendesain bentuk pondasi sesuai

    dengan jenis tanahnya.

    4. Menghitung lebar dan tinggi pondasi

    serta daya dukung tanahnya.

    Mengasosiasi

    Mengkategorikan data/informasi dan

    menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan dengan

    urutan dari yang sederhana sampai

    pada yang lebih kompleks terkait

    dengan merencanakan pondasi

    bangunan gedung.

    Mengkomunikasikan

    Mempresentasikan hasil

    perhitungan dan desain pondasi

    yang aman sesuai dengan jenis

    tanahnya.

    Penutup

    1. Siswa dengan bimbingan guru

    menyimpulkan materi tentang

    pondasi.

    2. Guru memberikan soal latihan

    sebagai tugas mandiri.

    30 menit

  • Pertemuan ke-9-10

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

    ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Guru memberi salam dan ketua kelas

    memimpin untuk berdoa bersama

    sebelum pelajaran dimulai.

    2. Guru memberikan gambaran mengenai

    teknik penggambaran pondasi.

    3. Guru menginformasikan tujuan

    pembelajaran yang harus dicapai.

    15 Menit

    Inti

    Mengamati

    1. Mengamati berbagai jenis dan

    bentuk pondasi serta dimensi

    pondasi.

    2. Menggambar dimensi pondasi

    secara skalatis sesuai dengan

    perhitungan yang telah dilakukan

    sebelumnya

    Menanya

    Mengkondisikan siswa untuk

    secara aktif bertanya tentang topic

    yang berkaitan dengan pondasi.

    Mengeksplorasi

    1. Melakukan pengumpulan data

    tentang jenis-jenis tanah dan daya

    dukung tanahnya.

    2. Membuat rencana lebar bawah

    pondasi yang aman.

    3. Menghitung dimensi lebar bawah

    pondasi

    4. Menggambar pondasi yang benar

    sesuai perhitungan dimensi yang

    didapat.

    Mengasosiasi

    Mengkategorikan data/informasi

    dan menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan dengan

    240 menit

  • urutan dari yang sederhana sampai

    pada yang lebih kompleks terkait

    dengan merencanakan pondasi

    bangunan gedung.

    Mengkomunikasikan

    Mempresentasikan hasil

    perhitungan dan desain pondasi

    yang aman sesuai dengan jenis

    tanahnya.

    Penutup

    1. Siswa dengan bimbingan guru

    menyimpulkan materi tentang pondasi.

    2. Guru memberikan soal latihan sebagai

    tugas mandiri.

    30 menit

    Pertemuan ke-11-12

    KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

    ALOKASI

    WAKTU

    Pendahuluan

    1. Guru memberi salam dan ketua kelas

    memimpin untuk berdoa bersama

    sebelum pelajaran dimulai.

    2. Guru memberikan gambaran mengenai

    teknik perhitungan pondasi.

    3. Guru menginformasikan tujuan

    pembelajaran yang harus dicapai.

    15 Menit

    Inti

    Mengamati

    1. Mengamati berbagai jenis dan

    bentuk pondasi sesuai jenis

    tanahnya.

    2. Mengamati teknik pemasangan

    pondasi

    Menanya

    Mengkondisikan siswa untuk

    secara aktif bertanya tentang topic

    yang berkaitan dengan pondasi.

    Mengeksplorasi

    240 menit

  • 1. Melakukan pengumpulan data

    tentang teknik pemasangan

    pondasi

    2. Menjelaskan langkah-langkah

    pembuatan pondasi rumah satu

    lantai.

    Mengasosiasi

    Mengkategorikan data/informasi

    dan menentukan hubungannya,

    selanjutnya disimpulkan dengan

    urutan dari yang sederhana sampai

    pada yang lebih kompleks terkait

    dengan merencanakan pondasi

    bangunan gedung.

    Mengkomunikasikan

    Mempresentasikan hasil

    perhitungan dan desain pondasi

    yang aman sesuai dengan jenis

    tanahnya.

    Penutup

    1. Siswa dengan bimbingan guru

    menyimpulkan materi tentang pondasi.

    2. Guru memberikan soal latihan sebagai

    tugas mandiri.

    30 menit

  • J. PENILAIAN

    1. Teknik dan Bentuk Instrumen

    Teknik Bentuk Instrumen

    1. Pengamatan Sikap 1. Lembar Pengamatan Sikap dan

    Rubrik

    2. Portofolio 2. Panduan Penyusunan Portofolio

    3. Tes Tertulis 3. Tes Uraian.

    2. Lembar Pengamatan Sikap

    No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

    1

    Mengagumi seluruh panca indera pada diri

    manusia sebagai alat indera ciptaan Tuhan

    YME yang tidak ternilai harganya

    2 Memiliki rasa ingin tahu(curiosity)

    3

    Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab

    dalam belajar dan bekerja baik secara individu

    maupun berkelompok

    3. Lembar Penilaian Sikap

    No Aspek yang Dinilai Rubrik

    1

    Mengagumi seluruh panca indera pada

    diri manusia sebagai alat indera ciptaan

    Tuhan YME yang tidak ternilai

    harganya

    1. :Menunjukkan ekspresi

    kekaguman pada panca

    indera terhadap materi

    pelajaran terkait dengan

    ungkapan verbal yang

    menunjukkan rasa

    syukur terhadap Tuhan

    2. YME.

    3. :Belum secara eksplisit

    menunjukkan ekspresi

    kekaguman atau

    ungkapan syukur pada

    panca indera, namun

    menaruh minat terhadap

    keseluruhan kegiatan

    belajar mengajar.

    4. :Belum menunjukkan

  • ekspresi kekaguman

    pada panca indera, atau

    menaruh minat terhadap

    belum menunjukkan

    kekaguman terhadap

    keseluruhan kegiatan

    belajar mengajar dengan

    verbal yang

    menunjukkan rasa

    syukur terhadap Tuhan

    YME.

    2 Menunjukkan rasa ingin tahu (curiosity)

    1. : Menunjukkan rasa

    ingin tahu yang besar,

    antusias, terlibat aktif

    dalam kegiatan belajar

    mengajar.

    2. : Menunjukkan rasa

    ingin tahu, namun tidak

    terlalu antusias, dan

    baru terlibat aktif ketika

    diminta atau disuruh.

    3. : Tidak menunjukkan

    antusias dalam

    pengamatan, sulit

    terlibat aktif dalam

    kegiatan kelompok

    walaupun telah

    didorong untuk terlibat.

    3

    Menunjukkan ketekunan dan

    tanggungjawab dalam belajar dan

    bekerja baik secara individu maupun

    berkelompok.

    1. : Tekun dalam

    menyelesaikan tugas

    dengan hasil terbaik

    yang bisa dilakukan,

    berupaya tepat waktu.

    2. : Berupaya tepat waktu

    dalam menyelesaikan

    tugas, namun belum

    menunjukkan upaya

    terbaiknya.

    3. : Tidak berupaya

  • sungguh-sungguh dalam

    menyelesaikan tugas,

    dan tugasnya tidak

    selesai

    2. Soal Uraian

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

    1. Sebutkan jenis-jenis tanah sesuai dengan tingkat kekerasannya !

    2. Jelaskan tentang :

    a. Pondasi langsung

    b. Pondasi tidak langsung

    c. Pondasi tiang pancang

    d. Pondasi beton tumbuk

    e. Pondasi perkuatan plat beton

    f. Pondasi sumuran

    g. Pondasi cakar ayam

    3. Gambarkan bentuk pondasi rumah sederhana yang aman !

    PEDOMAN PENSKORAN

    Siswa menjawab benar semua 10

    Skor nomer 1 3,0

    Skor nomer 2 2,0

    Skor nomer 3 3,0

    Skor nomer 4 2,0

    PEDOMAN PENSKORAN JAWABAN DAN PENGOLAHAN NILAI

    A. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban

    B. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban

    C. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban

    D. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

  • Contoh pengolahan nilai

    IPK No.

    Soal Skor Penilaian Nilai

    1. 1 3

    Nilai perolehan KD pengetahuan : rerata

    dari nilai IPK (17/20) * 100 = 81,00

    2. 2 3

    3. 3 4

    4. 3 4

    5. 4 3

    RUBRIK PENSKORAN

    Indikator/Penilaian Unjuk Kerja Skor

    Hasil

    Siswa mampu menjelaskan 5 jenis dan fungsi dari pondasi 4

    Siswa mampu menjelaskan 4 jenis dan fungsi dari pondasi 3

    Siswa mampu menjelaskan 3 jenis dan fungsi dari pondasi 2

    Siswa mampu menjelaskan 2 jenis dan fungsi dari pondasi 1

    Hasil

    Siswa mampu menghitung dimensi pondasi sebanyak 4

    soal dengan benar 4

    Siswa mampu menghitung dimensi pondasi sebanyak 3

    soal dengan benar 3

    Siswa mampu menghitung dimensi pondasi sebanyak 2

    soal dengan benar 2

    Siswa mampu menghitung dimensi pondasi sebanyak 1

    soal dengan benar 1

    Hasil

    Siswa mampu menggambar pondasi dan menjelaskan 5

    komponen pekerjaan pondasi. 4

    Siswa mampu menggambar pondasi dan menjelaskan 4

    komponen pekerjaan pondasi. 3

    Siswa mampu menggambar pondasi dan menjelaskan 3

    komponen pekerjaan pondasi. 2

    Siswa mampu menggambar pondasi dan menjelaskan 2

    komponen pekerjaan pondasi. 1

  • Sleman, Juli 2016

    Disusun Oleh, Guru Mata Pelajaran,

    Ibnu Yudho Nugroho H. Bambang Sudibyo, S.Pd

    NIM. 13505241008 NBM. 593.740