rencana kontingensi gempabumi berpotensi tsunami · berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta...

42
PEMERINTAH KOTA TIDORE KEPULAUAN PROVINSI MALUKU UTARA RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI Disusun Tahun 2019 1

Upload: others

Post on 21-Feb-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

PEMERINTAH KOTA TIDORE KEPULAUAN

PROVINSI MALUKU UTARA

RENCANA KONTINGENSI

GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI

Disusun Tahun 2019

1

Page 2: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

II

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................... II DAFTAR TABEL ............................................................................................................ II DAFTAR PETA ............................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ........................................................................... III 1 Situasi ...................................................................................................................... 1 1.1 Karakteristik Bahaya Bencana (Ancaman) ............................................................... 1 1.2 Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak ................................................................... 7 2 Tugas Pokok .......................................................................................................... 12 3 Pelaksanaan........................................................................................................... 13 3.1 Konsep Operasi (Rencana Tindakan) ..................................................................... 13 3.2 Fungsi .................................................................................................................... 14 3.3 Tugas-Tugas .......................................................................................................... 18 3.4 Instruksi Koordinasi ................................................................................................ 18 4 Administrasi dan Logistik ........................................................................................ 19 4.1 Administrasi ............................................................................................................ 19 4.2 Logistik ................................................................................................................... 19 5 Komando, Kendali, koordinasi, dan Komunikasi ..................................................... 20 DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... 21

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Seismitas Maluku Utara ........................................................................ 2 Gambar 2. Peta Lempengan Mikro Halmahera .............................................................. 2 Gambar 3. Peta Epecinter Gempa yang berpotensi Tsunami ........ Error! Bookmark not defined. Gambar 4. Peta Status Peringatan Dini Tsunami ........................................................... 3 Gambar 5. Stuktur Organisasi PDB ............................................................................................... 22

Gambar 6. Jaring Komunikasi ....................................................................................................... 25

Gambar 7 SOP................................................................................................................................ 34

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Asumsi Dampak ............................................................................................... 9

Page 3: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

III

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Istilah/

Singkatan

Penjelasan

BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana

BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah

PMI Palang Merah Indonesia

Polri

TNI

Page 4: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

4

1 SITUASI

1.1 Karakteristik Bahaya Bencana (Ancaman)

Secara tektonik Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang

memiliki tingkat kegempaan yang cukup tinggi dan kompleks, hal ini mengingat tiga

lempeng tektonik besar yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan Indo-Australia

bertemu di wilayah ini. Pertemuan tiga lempeng tersebut adalah pertemuan yang saling

mendorong antara satu dan lainnya, hal ini menjadikan Maluku Utara sebagai kawasan

yang sarat akan lempeng mikro dan sesar yang aktif. Di bagian utara dari Provinsi Maluku

Utara terdapat beberapa lempeng mikro yang mempengaruhi kondisi seismisitas di

kawasan ini, yaitu busur kepulauan Halmahera, Sangihe dan lempeng mikro Laut Maluku,

ketiga lempeng mikro ini merupakan serpihan margin dari mega lempeng Eurasia dan

Pasifik yang saling menekan, terlebih lagi Lempeng Laut Maluku yang mencirikan pola

seismisitas yang kompleks sebagai dampak tekanan yang begitu besar.

Di daratan Pulau Halmahera dan Morotai juga terdapat beberapa sesar lokal, walau

statusnya masih sebatas “dugaan” karena belum banyak referensi saintifik yang

mengarahkan pada sesar yang dimaksud, namun dari beberapa gempabumi siginifikan

dengan pusat gempabumi di daratan Halmahera dan Morotai menunjukan bukti bahwa

gempabumi dibangkitkan oleh deformasi batuan akibat sesar lokal. Sementara di bagian

selatan Halmahera terdapat sesar yang memanjang dari kepala burung Papua menuju

kepulauan Banggai di Sulawesi Tengah, sesar ini terlihat sebagai batas tektonik antara

kawasan Maluku Utara yang dipengaruhi oleh Lempeng Eurasia dan Pasifik dan kawasan

tektonik di bagian selatannya yang dipengaruhi oleh Lempeng IndoAustralia. Sesar ini

merupakan sesar mengiri (Left Lateral) yang strike slip, di Halmahera bagian selatan sesar

ini melewati beberapa kawasan antara lain Kepulauan Bacan, Pulau Obi dan Kepulauan

Sula. Peta Seismisitas Maluku Utara dan Peta.

Page 5: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

5

Gambar 1. Peta Peta Seismistas Maluk Utara

Sumber: BMKG-Maluku Utara

Gambar 2. Peta Lempengan Mikro Halmahera

Sumber: BMKG-MALUKU UTARA

Gambar 1. Peta Peta Seismistas Maluk Utara

Sumber: BMKG-Maluku Utara

Gambar 1. Peta Peta Seismistas Maluk Utara

Sumber: BMKG-Maluku Utara

Page 6: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

6

Dari hasil kajian risko bencana Kota Tidore Kepulauan diketahui bahwa delapan

kecamatan di Kota Tidore Kepulauan memiliki potensi bahaya gempabumi tinggi yaitu

Kecamatan Oba, Kecamatan Oba Selatan, Kecamatan Oba Tengah, Kecamtan Oba Utara,

Kecamatan Tidore, Kecamatan Tidore Selatan, Kecamatan Tidore Timur dan Kecamatan

Tidore Utara dengan total potensi luas bahaya di Kota Tidore Kepulauan 174.912 Ha.

Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa

bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak lebih kurang 101.346 jiwa yang

berada pada kelas tinggi.

Daerah Kota Tidore Kepulauan merupakan daerah rawan gelombang tsunami, karena rata-

rata pemukiman warga berada pada garis pesisir. Kejadian gelombang tsunami tertinggi

(Run Up) dalam sejarah adalah 9 meter (yaitu pada tahun 1858). Dengan demikian maka

daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 9 meter di atas permukaan air laut adalah

merupakan daerah yang rawan akan terjadinya dampak gelombang tsunami. Berdasarkan

data statistik Kota Tidore Kepulauan menyangkut dengan ketinggian wilayah atas

permukaan laut dari 8 kecamatan yang ada, hanya 1 kecamatan yang ketinggian dari

permukaan laut hanya 7meter yakni kecamatan Oba Tengah. Dampak yang paling besar

dapat terjadi pada daerah teluk, hal ini dikarenakan daerah teluk merupakan daerah yang

berbentuk cekung sehingga dapat mengakibatkan akumulasi energi tsunami. Sejarah

kejadian gelombang tsunami di Kepulauan Maluku dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

Tahun

Tanggal

Lintang

Bujur

Kedalaman

Magnitudo

Tinggi

Gelombang

Sumber

1608 1 Juli 0 127 - - - Makian

1673 12

Agustus

0,8 127,3 - - - Ternate

1771 9

November

0,78 127,4 - - - Ternate

1840 14

Februari

0,78 127,38 - - - Ternate

1859 28 Juni 1 126,5 - 7 9 Maluku

Utara

1968 10

Agustus

1,42 126,26 19 7,6 0,4 Maluku

Utara

1994 21 Januari 1,01 127,73 19 7,3 2 Halmahera

Sumber: Dokumen Kajian Risiko Bencana Kota Tidore Kepulauan, Tahun 2018

Page 7: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

7

Dari hasil kajian risko bencana Kota Tidore Kepulauan diketahui bahwa delapan

kecamatan di Kota Tidore Kepulauan memiliki potensi bahaya tsunami tinggi yaitu

Kecamatan Oba, Kecamatan Oba Selatan, Kecamatan Oba Tengah, Kecamtan Oba Utara,

Kecamatan Tidore, Kecamatan Tidore Selatan, Kecamatan Tidore Timur dan Kecamatan

Tidore Utara dengan total potensi luas bahaya di Kota Tidore Kepulauan 4.512 Ha.

Adapun potensi risiko penduduk terpapar tsunami di delapan kecamatan tersebut

mencapai 22.957 jiwa.

1.2 Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak

Gambar 3. Peta Epecenter Gempabumi Berpotensi Tsunami

Sumber: BMKG Provinsi Maluku Utara

Page 8: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

8

Gambar 4. Peta Hasil Simulasi (Pemodelan) Tsunami

Sumber: BMKG Provinsi Maluku Utara

Gambar 5. Peta Status Peringatan Dini Tsunami

Sumber: BMKG Provinsi Maluku Utara

Page 9: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

9

Adapun pokok-pokok ringkasannya scenario kejadian dan asumsi dampak adalah sebagai

berikut:

SKENARIO KEJADIAN

1 Lokasi Gempa/

Epicentrum &

Magnitude

• terletak pada jarak 140 km arah barat daya dari Pulau

Tidore, dengan koordinat 0,54 LU dan 126.190 BT

• Magnitude 8,0

• Intensitas V – VI MMI

• Kedalaman 49 Km

gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi

dangkal akibat aktivitas subduksi ganda laut Maluku, yang

memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust).

2 Waktu Tempuh

Tsunami sampai

Tidore

17 Menit

3 Cakupan Wilayah

Terdampak

1. Kecamatan Tidore Timur, Tidore, dan Oba Utara

dengan status ancaman SIAGA (ketinggian gelombang

maksimal 3,0 meter);

2. Kecamatan Tidore Selatan dan Oba Tengah dengan status ancaman WASPADA (ketinggian gelombang

maksimal 0,5 meter). ASUMSI DAMPAK KEJADIAN BENCANA

Aspek Dampak Narasi Bentuk/Lama Gangguan

1 Kependudukan 1. Meninggal dunia : 6.489 Jiwa (6,40 % dari jumlah

penduduk terpapar di 8 kecamatan dalam wilayah

Kota Tidore Kepulauan.

2. Mengungsi : 2579 jiwa (2,55% dari jumlah

penduduk terpapar di 8 kecamatan dalam wilayah

Kota Tidore Kepulauan.

3. Luka-luka : 13.740 jiwa (13,56% dari total jumlah

penduduk terpapar), dengan rincian sbb :

- Luka berat : 4.610 jiwa (4,55 % dari total

penduduk luka-luka)

- Luka sedang : 4.439 jiwa (4,38 % dari total

penduduk luka-luka)

- Luka ringan : 4.691 jiwa (4,63 % dari total

penduduk luka-luka)

4. Wisatawan Terdampak : 45 Jiwa, terdiri dari:

- Wisatawan Domestik : 35 jiwa

- Wisatawan Asing : 10 jiwa, meninggal dunia

2 jiwa, hilang 2 jiwa, luka ringan 6 jiwa

2 Lingkungan 1. Kerusakan pada lingkungan pantai, terumbu

karang, hutan bakau, dan sumber air bersih,

lokasi terdampak cukup parah di kecamatan

Page 10: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

10

Tidore Utara dan Selatan, Oba Utara, Oba

Tengah dan Oba.

2. Lahan Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan.

- Luas lahan tanaman pangan hortikultura

2.327 ha, rusak 162,89 ha (7 %) daerah

pesisir pantai

- Luas tanam perkebunan 13.695 ha,

rusak 684,75 ha (5%) daerah pesisir

pantai

- Jumlah Sapi mati 7.700 ekor

- Jumlah Kambing mati 8.500 ekor

3. Air

- Pipa air dalam laut terputus.

- Sumber air PDAM rusak 50 %.

- Sumur gali rusak 210 buah.

- Bak Penampungan 20 buah, rusak 4

buah

3 Fisik/Instrastruktur 1. Estimasi Rumah terdampak : 15.000 unit

- rusak berat : 750 unit (5%)

- rusak ringan : 9000 unit (60%)

2. Jalan :

- Rusak berat : 7 km Kategori Jalan Nasional

- Rusak ringan : 53 km Kategori jalan

Propinsi/Kota

3. Jembatan(dengan bentangan ≥5m):

- Rusak berat : 50

- Rusak ringan : 20

- Rusak sedang: 30

4. Perkantoran

a. Kantor Kecamatan rusak sedang 1 unit

b. Kantor Desa/kelurahan rusak sedang 4 unit

c. Kantor Polisi rusak sedang 1 unit

d. Koramil rusak ringan 1unit

e. Kantor pemerintah rusak berat 1 unit

5. Fasilitas Satuan Pendidikan:

a. SD : Rusak berat 23

b. SMP : rusak berat 5 unit

c. SMA : rusak berat 4 unit

d. Perguruan Tinggi: 1 unit

6. Fasilitas kesehatan

a. Rumah sakit : rusak 0 unit

b. Puskesmas : rusak sedang 1 unit

c. Puskesmas Pembantu : rusak berat 3 unit

Page 11: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

11

d. Poliklinik desa : rusak berat 6 unit

7. Fasilitas SPBU

a. Rusak berat 1 unit

b. Rusak sedang 2 unit

8. Sarana Ibadah

a. Masjid dan mushola rusak berat 14 Unit

b. Gereja rusak sedang 8 Unit

9. Fasilitas Perdagangan

a. Toko rusak sedang 34 unit

b. Pasar rusak berat 2 unit

c. Kios rusak sedang 25 unit

d. Warung rusak berat 38 unit

e. Restoran rusak sedang 3 unit

f. Los pasar rusak sedang 4 unit

10. Sarana Jaringan Listrik rusak sedang 1

11. Sarana air bersih rusak berat 3 unit, rusak sedang 2

unit

12. Sarana komunikasi (BTS) rusak berat 3 unit, rusak

sedang 1 unit

4 Ekonomi Kegiatan ekonomi terganggu dan cenderung akan

lumpuh di 8 kecamatan, akses dan layanan nasabah oleh

perbankan terganggu. Adapun kerusakan yang terjadi di

beberapa kecamatan antara lain:

1. Kecamatan Tidore Perbankan 4 Unit

Rusak berat 4 Unit

2. Kecamatan Tidore Timur Perbankan 1 Unit

Rusak Berat 1 Unit

3. Kecamatan Tidore Selatan Perbankan 1 Unit

Rusak ringan 1 Unit

4. Kecamtan Tidore Utara Perbankan 1 Unit

Rusak berat 1 Unit

5. Kecamatan Oba Utara Perbankan 2 unit

Rusak berat 2 Unit

6. Kecamatan Oba Perbankan 1 Unit

Rusak berat 1 Unit

Rusak ringan 1 Unit

5 Pelayanan

pemerintahan

Aktifitas pemerintah terhambat dalam pelayanan

kebutuhan masyaraka di Kota Tidore kepulauan selama 3

hari

Page 12: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

12

2 TUGAS POKOK

Organisasi Penanganan Darurat Bencana Kota Tidore Kepulauan melaksanakan operasi

penanganan kedaruratan bencana di Kota Tidore Kepulauan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menentukan masa tanggap darurat mulai

hari “H” jam “J” selama 14 (empat belas) di Kota Tidore Kepulauan dalam rangka

menjalankan tugas kemanusiaan dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak serta

mengkoordinasikan kegiatan penanganan darurat bencana yang dilakukan oleh semua

pihak terkait, baik lembaga/instansi pemerintah, swasta, LSM dan relawan dalam rangka

mengoptimalkan tugas fungsi organisasi penanganan darurat bencana di Kota Tidore

Kepulauan.

Page 13: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

13

3 PELAKSANAAN

3.1 Konsep Operasi (Rencana Tindakan)

Komando Penanganan Darurat Bencana Kota Tidore Kepulauan melaksanakan operasi

selama 14 hari yang mencakup pengkajian situasi dan perkembangan kejadian bencana,

pencarian, penyelamatan dan evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan

kelompok rentan dan penyandang disabilitas; dan percepatan pemulihan prasarana dan

sarana vital. Dilaksanakan dalam 2 tahap/fase yaitu fase tanggap darurat dan fase transisi

darurat

a. Fase Tanggap Darurat Bencana

1) Membuka akses sarana prasana utilitas/obyek vital di lokasi terdampak, untuk

memastikan satuan tugas pencarian, pertolongan dan penyelamatan dapat

menjalankan respon awal.

2) Pengkajian cepat dampak kerusakan, ketersediaan dan kebutuhan sumber daya di

setiap lokasi terdampak bencana gempabumi berpotensi tsunami.

3) Penentuan status dan tingkatan keadaan darurat bencana.

4) Aktivasi tugas dan fungsi organisasi penanganan darurat bencana meliputi fungsi

komando, perencanaan, administrasi keuangan, operasi, dan logistik.

5) Pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana, meliputi pemenuhan kebutuhan dasar

penyintas, layanan dukungan psikososial, perlindungan pengungsi, kelompok

rentan, penyandang disabilitas, dan keamanan operasi.

6) Penanganan secara khusus warga negara asing yang terdampak bencana.

7) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana secara

periodik dan berjenjang.

b. Fase Transisi Menuju Pemulihan Darurat Bencana

1) Pelaksanaan operasi transisi menuju pemulihan darurat bencana, meliputi

pemenuhan kebutuhan dasar, layanan dukungan psikososial, perlindungan

pengungsi, kelompok rentan, penyandang disabilitas, dan keamanan operasi.

2) Penanganan secara khusus warga negara asing yang terdampak bencana.

3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi penangan darurat bencana secara

periodik dan berjenjang.

4) Penanganan secara khusus warga negara asing yang terdampak bencana.

Page 14: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

14

5) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi transisi menuju pemulihan darurat

bencana secara periodik dan berjenjang.

6) Menetapkan status pengakhiran atau perpanjangan operasi.

7) Demobilisasi seluruh personel penanganan darurat bencana

3.2 Fungsi

Pada tahap/fase saat terjadi bencana/tanggap darurat, pada hari “H” jam “J”, Komando PDB

Kota Tidore Kepulauan menjalankan fungsi-fungsi sbb:

1. Komando, kendali, koordinasi, komunikasi, dan informasi

a) Menentukan dan strategi dalam operasi penanggulangan bencana gempa bumi

dengan memastikan adanya kesatuan komando, upaya terpadu serta

interoperabilitas antar pihak-pihak terkait.

b) Koordinasi multi-pihak yang terlibat dalam operasi dukungan penanggulangan

bencana gempa bumi

c) Manajemen/pengelolaan komunikasi dan informasi yang terpadu

2. Perencanaan

Memastikan adanya proses perencanaan yang terpadu, berdasrkan prioritas dan tujuan

yang telah di tentukan

3. Operasi

Operasi PDB yang terpadu untuk mencapai tujuan/sasaran,dengan strategi yang telah

dinentukan melibatkan sumber daya multi-pihak secara efaktif dan efesien

4. Logistik

Memastikan dukungan logistik (fasilitas, peralatan, sumberdaya, sarana transportasi

dan komunikasi, layanan medis, dsb) yang diperlukan untuk kelancaran operasi PDB

tersedia sesuai kebutuhan.

5. Administrasi dan Keungan

Memastikan dukungan untuk hal-hal yang terkait administrasi dan keuangan untuk

mendukung kelancaran operasi PDB, termasuk pertanggungjawaban administrasi yang

akuntabel

Page 15: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

15

3.3 Tugas-Tugas

Pada tahap fase saat terjadi bencana/ tanggap darurat pada hari “H” jam “J” WIT. Komando

PDB Kota Tidore Kepulauan menjalankan tugas-tugas yang mencakup:

1) Komando dan kendali

• Memberi arahan, petunjuk dan perintah yang harus segera dikeluarkan

• Merumuskan dan menetapkan kebijakan strategi penanggulangan bencana

• Melaksanakan pengendalian organisasi

• Melaksanakan evaluasi kegiatan

• Membentuk Pos Lapangan sesuai kebutuhan

2) Koordinasi

• Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas tingkatan dapat dilaksanakan

secara terpadu, terarah dan terukur.

• Melaksanakan kerjasama lintas program dengan sumber daya yang berbeda di daerah

rawan bencana.

3) Informasi

• Menyampaikan informasi kebencanaan secara valid

• Melaksanakan kerjasama dengan pihak terkait dalam menanggapi masalah

kedaruratan dan bencana secara harmonis

4) Kaji Cepat

• Melaksanakan kegiatan kaji cepat bencana dan dampak bencana yang mencakup

penilaian kebutuhan (Needs Assessment)

• Penilaian kerusakan dan kerugian (Damage and Loses Assessment)

• Memberikan dukungan pendampingan dalam penanganan darurat bencana

5) Sumber Daya

• Mengkoordinasikan sumber daya pada semua stakeholder

• Melakukan inventarisasi sumber daya sesuai kebutuhan

• Membantu melakukan distribusi sumber daya baik tenaga maupun peralatan

6) Unit Komunikasi

Meyiapkan peralatan komunikasi, membangun jaringan komunikasi, mendirikan antenna

Page 16: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

16

7) Unit Peralatan

• Menyiapkan alat-alat berat, alat kebersihan, tenda, dapur umum

• Manajemen pergudangan yang terdiri dari:

• Penerimaan barang

• Penyimpanan barang

• Pendistribusian barang

• Penyiapan peralatan SAR teknis lainnya

8) Unit Transportasi

• Menyiapkan alat angkut baik darat maupun laut berupa orang dan barang

9) Unit Pangan

• Menyiapkan kebutuhan pangan petugas

• Menerima bantuan dan obat-obatan

10) Unit SAR

• Membuat rencana operasi SAR

• Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas/relawan di bidang SAR

• Memimpin kegiatan pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban

• Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan secretariat

• Melaksanakan Brefing, Debrifing Pelaksanaan OPS SAR

• Melaksanakan Pengendalian Operasi SAR

11) Unit Kesehatan

• Mobilisasi Korban Ke Titik yang Lebih Aman

• Menyusun rencana kerja di bidang layanan kesehatan dan Psikososial

• Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas/relawan di bidang layanan kesehatan

dan Psikososial

• Memimpin kegiatan layanan kesehatan dan psikososial bagi korban bencana

• Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan sekretariat

12) Unit Pengungsian

• Melakukan pendataan terhadap jumlah dan kondisi Pengungsi

• Menyerahkan Pengungsi kepada rumah detensi imigrasi di pelabuhan atau daratan

terdekat

Page 17: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

17

• Membawa ke pelabuhan atau ke daratan terdekat jika aspek keselamatan nyawa

pengungsi dalam keadaan terancam

• Memberikan bantuan medis gawat darurat kepada pengungsi yang membutuhkan,

penyiapan kebutuhan pengungsi

13) Sarana Prasarana Vital

• Menyusun rencana kerja di bidang Pemulihan Darurat Prasarana dan Sarana Vital

• Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas/relawan di bidang Pemulihan Darurat

Prasarana dan Sarana Vital

• Memimpin kegiatan Pemulihan Darurat Prasarana dan Sarana Vital

• Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan sekretariat

14) Keamanan& Perlindungan

• Menyusun rencana kerja di bidang keamanan, Menghimpun dan mengkoordinasikan

petugas/ relawan di bidang keamanan

• Menjaga keamanan petugas/relawan tanggap darurat, posko lapangan tanggap darurat,

dan masyakatat serta lokasi bencana

• Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan sekretariat

15) Penanganan Wisatawan

• Mendata wisatawan dan pihak keagenannya

• Mengkordinasikan dengan pihak KBRI terkait pemulangannya

• Memberikan pelayanan sesuai dengan standar Internasional

16) Administrasi dan Keuangan

• Membuat proposal kegiatan untuk penanganan darurat bencana

• Menyiapkan pendanaan kegiatan

• Melakukan pengarsipan, pengelolaan keuangan, dan pelaporan.

17) Pemakaman Masal

• Melakukan pemakaman masal terhadap korban bencana gempa bumi yang berdampak

tsunami di sekitar TMP Kota Tidore Kepulauan.

• Menangani pemakaman masal terhadap korban bencana gempa bumi yang berdampak

tsunami di sekitar TMP Kota Tidore Kepulauan.

Page 18: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

18

3.3 Instruksi Koordinasi

1. Bilamana terjadi gempabumi yang menyebabkan tsunami, walikota menetapkan status

darurat bencana.

2. SKPDB diaktifkan selama 14 hari bisa dikurangi dan diperpanjang sesuai kebutuhan,

sejak status tanggap darurat ditetapkan.

3. SKPDB diaktifkan dengan menunjuk koordinator lapangan dalam hal ini komandan PDB

yang dipilih dari sipil, militer, atau kepolisian yang dianggap mampu.

4. Memastikan adanya kesatuan komando dan garis koordinasi, keterpaduan perencanaan,

operasi, logistik, dan administrasi keuangan.

5. Manfaatkan potensi sumber daya yang ada dalam satu garis koordinasi terpadu untuk

pencapaian tujuan.

6. Perhatikan faktor keamanan personil dan materil guna mecegah terjadinya kerugian yang

lebih besar.

7. Libatkan masyarakat setempat dalam proses perencanaan, penyusunan prosedur, kegiatan

sosialisasi, pelaksanaan fungsi peringatan dini, evakuasi, keamanan, perlindungan,

penanganan pengungsi dan lain-lain.

8. Perhatikan nilai dan praktek budaya setempat dalam pelaksanaan kegiatan PDB.

9. Lakukan semua kegiatan OPDB secara inklusif dengan memperhatikan kebutuhan dasar

dan kebutuhan fasilias kelompok rentan.

10. Menyegerakan pemulihan pada sektor pendidikan, pemenuhan air bersih, listrik,

komunikasi, dan kesehatan.

11. Mengingat adanya kerusakan infrastruktur pelabuhan, maka sumber daya provinsi

maupun nasional perlu disalurkan melalui bandara ataupun pelabuhan terdekat yang tidak

terdampak untuk mendukung OPDB maupun dalam memenuhi kebutuhan dasar

masyarakat terdampak.

12. Mengingat adanya masyaralat yang mengungsi dalam kurun waktu yang cukup lama,

maka upaya untuk pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi agar direncanakan sejak awal

fase tanggap darurat. Sehingga terdapat kesinambungan antara upaya-upaya pada fase

tanggap darurat dengan fase rehabilitasi dan rekonstruksi terutama dalam aspek sosial dan

ekonomi.

13. Melaporkan setiap perkembangan situasi dan kondisi pada kesempatan pertama.

Page 19: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

19

4 ADMINISTRASI DAN LOGISTIK

4.1 Administrasi

a. Pemerintah Pusat merapat ke Organisasi (Komando) Penanganan Darurat Bencana

di Kota Tidore Kepulauan untuk memberikan pendampingan, jika diperlukan

penambahan sumberdaya.

b. Pemerintah Kota Tidore Kepulauan menyiapkan mekanisme (regulasi) untuk

kemudahan akses mobilisasi sumberdaya yang diperlukan dalam menunjang

kelancaran operasi penanganan darurat bencana.

c. Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Pusat hadir pada

saat penetapan darurat bencana untuk memastikan operasi dukungan penanganan

bencana terkendali dengan baik dan akan memberikan pendampingan dan bantuan

yang sifatnya ekstrim yaitu berupa sumberdaya yang tidak dimiliki dan tidak dapat

dipenuhi/disiapkan oleh daerah. Jenis pendampingan yang diberikan meliputi:

1) Kebijakan dan arahan-arahan strategis

2) Pendampingan teknis berupa personel, data dan informasi

3) Pendampingan Akses Dana Siap Pakai (DSP)

4) Pendampingan Akses Belanja Tak Terduga (BTT)

5) Pendampingan Administrasi untuk pelaksanaan yang akuntable

6) Pendampingan mobilisasi logistik, peralatan, dan dukungan komunikasi yang

dibutuhkan daerah terdampak

4.2 Logistik

a. Pada awal kejadian bencana atau sebelum Sistem Komando Penanganan Darurat

Bencana diaktifkan, maka seluruh sumberdaya lokal, baik berupa personel, logistik

dan peralatan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Lembaga usaha dan

organisasi kemasyarakatan (LSM) perlu dioptimalkan.

b. Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dapat meminta bantuan personel, dukungan

logistik dan peralatan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota terdekat dimana biaya

operasional ditanggung oleh pemberi bantuan

Page 20: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

20

5 KOMANDO, KENDALI, KOORDINASI, DAN KOMUNIKASI

a. Komando, Kendali Dan Komunikasi

1. Komando

Komando Operasi berada di Komandan Penanganan Darurat Bencana Kota Tidore

Kepulauan

2. Kendali

Kendali Operasi selama operasi berada pada Komandan Penanganan Darurat Bencana

Kota Tidore Kepulauan

3. Pos Komando

Pos Komando selama Operasi berada di Kecamatan Tidore, di Kota Tidore Kepulauan,

Kedudukan Pos Lapangan berada di Kantor Desa Gita Kecamatan Oba dan Kantor

Desa Garajaou Kecamatan Oba Utara

4. Komunikasi

• Radio :

➢ Frekwensi Utama : 11.473.5 Mhz

➢ Frekwensi Utama: 144.500 Mhz

• Telepon / WA : 081382744481 ( Kordinator Pusdalop )

• Email:

• Faksimile:

• Pos Lapangan 1 Berada di Kantor Desa Garajou Kecamatan Oba Utara

• Pos Lapangan 2 Berada di Kantor Desa Gita Kecamatan Oba

Page 21: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

21

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-A: Struktur Organisasi

Lampiran-B: Susunan Tugas

Lampiran-C: Jaring Komunikasi

Lampiran-D: Estimasi Ketersediaan dan Kebutuhan Sumberdaya

Lampiran-E: Peta-Peta

Lampiran-F: SOP (Atau Protap)

Lampiran-G: Lembar Komitmen

Lampiran-H: Profil Lembaga

Lampiran-I: Berita Acara Penyusunan Rencana Kontinjensi

Page 22: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

22

Lampiran A. Sruktur Organisasi Penanganan Darurat Bencana Gempabumi Tsunami Kota Tidore Kepulauan

Page 23: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

23

Lampiran B. Susunan Tugas

Unit-unit dibawah ini menjalankan tugas-tugasnya dibawah kesatuan komando, kendali dan koordinasi Pos Komando

Penanganan Darurat Bencana dengan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:

NO Tugas/ Posisi* Institusi (Lembaga) Pelaksana

1 Komando, Kendali dan Komunikasi

Pemimpin (lead) : BPBD Kota tidore

Pendukung : Forkopimda, Diskominfopers, Humas

Pemda, RAPI & ORARI

2 Unit Kaji Cepat

Pemimpin (lead) : POLRI

Pendukung : TNI, Satpol PP, Dinsos, Dinkes, Dishub,

Diskominfo, PDAM, Dinas PUPR, PMI,

PLN, Kecamatan, Kelurahan, RW, RT.

3 Unit Komunikasi

Pemimpin (lead) Dinas KOMUNIKASI

Pendukung Orari, Rapi

4 Unit Peralatan

Pemimpin (lead) PUPR

Pendukung TNI, Polri, Dinsos/ Tagana, PMI,

BPBD, Satpol PP, BASARNAS

5 Unit Transportasi

Pemimpin (lead) Dishub

Pendukung Organda, KSOP, Pelni, Koperasi sadar

(Sped Boat dan Motor Kayu)

6 Unit Sumberdaya dan Pangan

Pemimpin (lead) Dinsos

Pendukung POLRI, Satpol PP, Dinsos, Dinkes,

Dishub, Diskominfo, PDAM, RSD

PDAM, RSD, Dinas PUPR, PMI,

7 Unit SAR

Pemimpin (lead) Kantor Pencarian Dan Pertolongan

Ternate

Page 24: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

24

Pendukung TNI/Polri, BPBD, LSM, PMI, Tagana,

BMKG, Asosiasi Profesi,

RAPI/ORARI, Diskominfopers

8 Unit Kesehatan

Pemimpin (lead) Dinas Kesehatan Tidore Kepulauan

Pendukung RSUD / RSAD Tte/ RS-POLRI Tte/

PUSKESMAS, DVI

9 Unit Pengungsian

Pemimpin (lead) Dinas Sosial

Pendukung TNI/ Polri, Basarnas, Perhubungan,

Bakamla, Kelautan Perikanan, Imigrasi,

Statistik, DUK Capil, Kelurahan/ Desa

10 Unit Sarana Prasarana Vital

Pemimpin (lead) PERKIMTAM/ PU

Pendukung BPBD, Dishub, Telkom, PDAM, PLN,

Pertamina, Diskominfopers

11 Unit Keamanan & Perlindungan

Pemimpin (lead) POLRI

Pendukung TNI, SATPOL PP, Kesbangpol, Hansip,

Karangtaruna

12 Unit Penanganan Wisatawan

Pemimpin (lead) Imigrasi

Pendukung KKP, Beacukai, Dinas Pariwisata

13 Unit Administrasi Keuangan

Pemimpin (lead) BPBD

Pendukung Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPKAD

14 Unit Pemakaman Masal

Pemimpin (lead) Dinas Sosial

Pendukung BPBD, Dinkes, SAR, PMI, Satpol PP,

PUPR, Tokoh Agama

Page 25: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

25

Lampiran-C: Jaring Komunikasi

Page 26: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

26

Lampiran D: Estimasi Ketersediaan dan Kebutuhan Sumberdaya

No

Tugas/

Sumberdaya Manusia/

Sarana/Prasarana/

Bahan

Estimasi ketersediaan sumber daya

Estimasi Kebutuhan

SDM Peralatan

1 KESEHATAN 10 ambulance, kebutuhan tenaga kesehatan

dokter dan perawat 100 orang

A. Dinas Kesehaan 18 dokter,

80 perawat 20 bidan

20 Ambulance

10 puskesmas, 57 polindes, 27

pustu

B. RSD 26 dokter,

250 perawat

230 bidan

2 RSD

3 Ambulance

153 tempat tidur, Alkes

lengkap

C. PMI 24 relawan 1 UTD

D. MDMC 36 Relawan 1 Ambulance 1 Mobil Operasional

2 DINAS SOSIAL 48 relawan (Tagana) Peralatan 2.365 unit (terlampir)

1 unit mobil dapur umum

Tenaga Relawan 20 orang, mobil dapur umum 2,

3 BPBD 176 relawan 46 Unit (terlampir)

4 POLRI 70 PERSONIL 22 Unit (terlampir)

5 TNI 72 PERSONIL Tenda 3, truck 1, Mobil 3

Page 27: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

27

6 DINAS PUPR Mobil picup 1, Bomag 1

7 SATPOL PP & DAMKAR Personil 260

Personil Damkar 20

Truck 1, Mobil Damkar 3,

Mobil Tanki air 2

8 PDAM Personil 60 Mobil tangki 1, Mobil

operasional 2, peralatan kerja 50 bh.

9 DLH Personil TK 160 Mobil truck 12, Excavator 1,

dozer 1,

10 PERTANIAN

12 BASARNAS

13 PARIWISATA

Page 28: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

28

Lampiran-E: Peta-Peta

1. Peta Sebaran Satuan Pendidikan

Page 29: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

29

1. Peta Sebaran Tempat Evakuasi Kecamatan Tidore Kepulauan

Page 30: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

30

2. Peta Sebaran Tempat Evakuasi Kota Tidore Kepulauan

Page 31: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

31

3. Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan

Page 32: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

32

4. Peta Sebaran Pos

Page 33: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

33

Page 34: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

34

Lampiran-F: SOP (Atau Protap)

1. Alur Evakuasi Medis

Page 35: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

35

2. Bagan Alur Evakuasi Medis

Page 36: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

36

Page 37: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

37

Page 38: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

38

Page 39: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

39

Page 40: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

40

Page 41: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

41

Page 42: RENCANA KONTINGENSI GEMPABUMI BERPOTENSI TSUNAMI · Berdasarkan analisa data jumlah penduduk serta luasan wilayah yg terdampak gempa bumi dapat diperkiraan jumlah penduduk terdampak

1

PEMERINTAH KOTA TIDORE KEPULAUAN

PROVINSI MALUKU UTARA Penyusunan Dokumen difasilitasi oleh:

Direktorat Kesiapsiagaan, Deputi Pencegahan BNPB