rencana kinerja tahun 2019ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/05/... · bahan galian...

37
i RENCANA KINERJA TAHUN 2019 DIREKTORAT INDUSTRI SEMEN, KERAMIK DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN NONLOGAM DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, FARMASI, DAN TEKSTIL TAHUN 2019

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    RENCANA KINERJA TAHUN 2019

    DIREKTORAT INDUSTRI SEMEN, KERAMIK DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN NONLOGAM DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, FARMASI, DAN TEKSTIL TAHUN 2019

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menerbitkan

    dokumen Rencana Kinerja Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan

    Galian Nonlogam (ISKBGNL) Tahun 2019. Rencana Kinerja ini merupakan dokumen

    perencanaan tahunan Direktorat Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian

    Nonlogam dalam mencapai sasaran strategis dalam rangka pembinaan industri semen,

    keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam yang telah ditetapkan dalam Rencana

    Strategis untuk pencapaian tujuan dan visi, serta pelaksanaan misi.

    Diterbitkannya Rencana Kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran

    mengenai perencanaan kinerja Direktorat Industri Semen, Keramik dan Pengolahan

    Bahan Galian Nonlogam secara transparan agar dapat merumuskan program/kegiatan

    yang sejalan dengan sasaran kinerja jangka menengah yang tertuang dalam Rencana

    Strategis. Disamping itu, dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus

    perbaikan kinerja berkesinambungan sesuai hasil-hasil pembangunan industri yang

    telah dicapai. Oleh karena itu, dokumen Rencana Kinerja ini diharapkan dapat menjadi

    acuan perencanaan program/kegiatan dan anggaran tahun 2019, yaitu melalui

    penyusunan dokumen Perjanjian Kinerja serta Rencana Kerja dan Anggaran.

    Akhir kata, kami berharap agar Rencana Kinerja Direktorat Industri Semen,

    Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Tahun 2019 ini dapat dimanfaatkan

    sebagai media evaluasi untuk menilai kinerja bagi seluruh anggota organisasi Direktorat

    Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam.

    Jakarta, Februari 2019

    Direktur Industri Semen, Keramik dan

    Pengolahan Bahan Galian Nonlogam

    Adie Rochmanto Pandiangan

  • iii

    D A F T A R I S I

    halaman

    KATA PENGANTAR ……………………………………………………..................... i

    DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. ii

    BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………... 1

    1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 1

    1.2 Maksud dan Tujuan ......... …… …………………………………….. 5

    1.3 Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………………... 6

    1.4 Ruang Lingkup ……………………………………………............... 10

    BAB II. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI …………………….. 11

    2.1 Hasil-Hasil Pelaksanaan Program/Kegiatan ................................ 11

    2.2 Arah Kebijakan ............................................................................ 19

    BAB III. RENCANA KINERJA ………………………………………...............…......... 26

    3.1 Sasaran ……………………………………..................................... 26

    3.2 Indikator Kinerja ...………………………………………………….. 28

    3.3 Kegiatan ...…………………………………………………………… 29

    BAB IV. PENUTUP ........................................................................................... 30

    4.1 Kesimpulan …………………………………………………………... 30

    4.2 Tindak Lanjut ………………………………………………………… 30

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Keberhasilan program pembangunan nasional tidak terlepas dari

    implementasi prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu

    transparansi, akuntabilitas, dan visi strategis. Prinsip tersebut dituangkan dalam

    manajemen pemerintahan yang mencakup kegiatan perencanaan, koordinasi,

    pelaksanaan, dan evaluasi. Salah satu aspek penting yang menentukan

    keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan adalah kualitas perencanaan.

    Menurut Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri

    Nasional, perencanaan pembangunan industri dalam jangka panjang diarahkan

    untuk :

    1. Mampu memberikan sumbangan nyata dalam peningkatan kesejahteraan

    masyarakat;

    2. Membangun karakter budaya bangsa yang kondusif terhadap proses

    industrialisasi menuju terwujudnya masyarakat modern, dengan tetap

    berpegang kepada nilai-nilai luhur bangsa;

    3. Menjadi wahana peningkatan kemampuan inovasi dan wirausaha bangsa di

    bidang teknologi industri dan manajemen, sebagai ujung tombak

    pembentukan daya saing industri nasional menghadapi era

    globalisasi/liberalisasi ekonomi dunia;

    4. Mampu ikut menunjang pembentukan kemampuan bangsa dalam

    pertahanan diri dalam menjaga eksistensi dan keselamatan bangsa, serta

    ikut menunjang penciptaan rasa aman dan tenteram bagi masyarakat.

    Direktorat Jenderal Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian

    Nonlogam (Dit. ISKBGNL) adalah salah satu unit kerja dibawah pembinaan

    Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (Ditjen IKFT) Kementerian

    Perindustrian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan industri semen,

    keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam. Dit. ISKBGNL membina industri

    semen dan barang semen, kaca, keramik, refraktori, dan bahan/barang galian

    nonlogam lainnya. Subsektor industri semen, keramik dan pengolahan bahan

  • 2

    galian nonlogam berkontribusi cukup signifikan pada perindustrian nasional,

    yaitu sebagai industri untuk menunjang industri andalan masa depan.

    Industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam

    merupakan tulang punggung sektor industri nasional yang berperan sebagai

    sektor industri pendukung industri manufaktur lainnya (sebagai bahan baku),

    sektor infrastruktur dan konstruksi, serta sektor real estate. Tantangan yang

    dihadapi pengembangan industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam di masa kini adalah komitmen investor dan dunia usaha untuk

    mengembangkan pengolahan bahan galian/mineral nonlogam di dalam negeri.

    Pemurnian dan peningkatan nilai tambah bahan galian nonlogam di dalam negeri

    berpotensi mengurangi impor bahan baku dan bahan penolong industri, serta

    mendorong pengembangan sektor lainnya seperti infrastruktur, properti, dan

    pertanian. Tidak dapat dimungkiri, keadaan industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam saat ini masih dihadapkan pada beberapa

    masalah terkait SDA dan SDM, yaitu :

    1. Kekurangan pasokan bahan baku. Hal ini misalnya seperti yang dialami oleh

    industri semen dan keramik yang kekurangan pasokan feldspar, clay, dan

    lainnya karena pembatasan penambangan dan pengalihan izin penambangan

    dari Pemerintah Daerah Tingkat II (Kota/Kabupaten) ke Tingkat I (Provinsi).

    2. Terputusnya rantai nilai pengolahan SDA, yaitu misalnya dialami oleh industri

    silika dimana industri kaca mayoritas mengimpor silika manufacturing grade

    padahal silika banyak tersedia di dalam negeri namun belum diolah untuk

    peningkatan nilai tambah menjadi bahan baku industri.

    3. Pasokan gas dan batubara sebagai energi bahan bakar industri semen,

    keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam belum terjamin. Hal ini

    misalnya terjadi pada industri keramik di Jawa Timur dimana pasokan gasnya

    harus mengalami shut down beberapa kali.

    Oleh karena itu, ke depan, industri semen, keramik dan pengolahan bahan

    galian nonlogam diharapkan menjadi sumber pertambahan nilai melalui proses

    pengolahan yang mengarah ke penguatan dan pendalaman struktur industri, serta

    hilirisasi industri. Dengan membawa misi tersebut, maka diharapkan

    pembangunan sektor industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam diselenggarakan dengan arah kebijakan sebagai berikut :

  • 3

    1. Menjadi penggerak masyarakat luas untuk melaksanakan kegiatan usaha

    produksi di bidang industri manufaktur/pengolahan yang bernilai tambah

    ekonomi tinggi secara andal bersaing dengan sejauh mungkin

    mendayagunakan potensi modal dasar dalam negeri.

    2. Lebih mengutamakan pemasaran produk primer dalam negeri (yang

    tergolong bahan mentah industri) untuk pemenuhan bahan baku bagi industri

    pengolahan/manufaktur dalam negeri, agar mampu menciptakan

    penambahan nilai tambah yang besar dan lapangan kerja yang luas bagi

    ekonomi nasional.

    3. Menjadi andalan pembangunan industri berkelanjutan melalui

    pengembangan dan pengelolaan SDA secara optimal dan pemanfaatan sumber

    bahan baku terbarukan agar lebih menjamin kehidupan generasi yang akan

    datang secara mandiri.

    Sedangkan, menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 tahun 2015

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-

    2019, arah kebijakan pembangunan industri nasional secara umum diwujudkan

    melalui pengembangan lingkungan bisnis yang nyaman dan kondusif,

    pengembangan klaster industri prioritas, pengembangan kemampuan inovasi

    teknologi, pengembangan kompetensi inti daerah, serta antisipasi dan penanganan

    permasalahan aktual perindustrian.

    Direktorat Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian

    Nonlogam (Dit. ISKBGNL) membina sektor industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam yang terdiri dari subsektor industri semen,

    produk semen, keramik, kaca, refraktori, dan bahan galian nonlogam lainnya.

    Karakteristik sektor ISKBGNL adalah:

    1. Lahap energi, yaitu batubara gas untuk industri keramik, kaca, dan semen

    2. Padat modal untuk industri semen, produk semen, dan keramik

    3. Komoditas ekspor untuk industri keramik dan kaca

    4. Komoditas vital untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik

    5. Komoditas fundamental untuk pendukung industri lainnya, yaitu dolomit,

    pasir kuarsa, refraktori, dan bahan galian nonlogam lainnya

    Dengan memerhatikan karakteristik tersebut, Dit. ISKBGNL berupaya untuk

    mengembangkan industri binaannya melalui program kegiatan yang aspiratif,

    fasilitatif, dan akomodatif sebagaimana arah kebijakan yang termuat dalam

  • 4

    Penyempurnaan Rencana Strategis (Renstra) Dit. IBGNL Tahun 2017 – 2019.

    Secara singkat, arah kebijakan Dit. ISKBGNL dituangkan dalam tiga strategi, yaitu:

    1. Penumbuhan dan pengembangan industri prioritas yang mencakup industri

    sebagaimana diamanatkan dalam dokumen Rencana Induk Pembangunan

    Industri Nasional (RIPIN).

    2. Pembangunan sumber daya industri yang meliputi sumber daya manusia

    industri, sumber daya alam, serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi

    industri.

    3. Pembangunan sarana dan prasarana industri yang meliputi standarisasi dan

    sistem informasi industri.

    Kondisi di atas telah dirangkum oleh Dit. ISKBGNL melalui perumusan visi

    tahun 2017 – 2019, yaitu “Mewujudkan Industri Bahan Galian Nonlogam yang

    Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam”.

    Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk

    misi sesuai dengan tugas dan fungsi Direktorat ISKBGNL sebagai berikut:

    1. Peningkatan populasi industri bahan galian nonlogam untuk memperkuat

    dan memperdalam struktur industri nasional;

    2. Peningkatan daya saing dan produktivitas industri bahan galian nonlogam

    untuk mewujudkan industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan

    berwawasan lingkungan

    Untuk mencapai visi dan misi jangka menengah tersebut, Dit. ISKBGNL menyusun

    kegiatan utama, yaitu Penumbuhan dan Pengembangan Industri Semen, Keramik

    dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam.

    Untuk membangun daya saing industri yang berkelanjutan, Dit. ISKBGNL

    telah merumuskan kebijakan pembangunan industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam yang berkeunggulan kompetitif dengan nilai

    tambah tinggi yang diarahkan utamanya pada revitalisasi industri strategis,

    penguatan dan pengembangan industry prioritas dan pendukung substitusi impor,

    serta pengembangan kebijakan yang bersifat fasilitasi untuk menyelesaikan

    masalah-masalah aktual. Selanjutnya fungsi pelaksanaan kebijakan

    diimplementasikan melalui pembinaan baik langsung maupun tidak langsung

    terhadap para pelaku industri melalui berbagai bantuan dibidang manajemen,

    teknologi, sosialisasi kebijakan/memasyarakatkan peraturan, memberikan

  • 5

    perlindungan kepada pelaku pasar, mengembangkan sistem dan jaringan informasi

    ekspor dan perluasan pasar. Upaya pengamanan kebijakan, lebih ditekankan pada

    kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan kebijaksanaan yang telah ditetapkan

    seperti monitoring produksi, ekspor, suplai bahan baku, pengawasan penerapan

    standarisasi, dan Iain-lain.

    Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150 Tahun 2011 tentang Pedoman

    Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan

    Kementerian Perindustrian mengamanatkan agar setiap Unit Eselon I dan II

    menyusun dokumen Rencana Kinerja, yaitu suatu dokumen perencanaan kinerja

    tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki instansi. Sedangkan

    perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai

    penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana

    Strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai

    kegiatan tahunan. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan implementasi

    program pengembangan ISKBGNL yang lebih berdayaguna, berhasilguna, dan

    untuk memantapkan akuntabilitas kinerja, Dit. ISKBGNL perlu menyusun Rencana

    Kinerja (Renkin) Dit. ISKBGNL Tahun 2019. Dokumen Renkin memuat informasi

    tentang sasaran yang ingin dicapai, hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai,

    dan indikator kinerja yang diharapkan dapat mengarahkan perumusan program

    kegiatan Dit. ISKBGNL Tahun 2019, serta pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dit.

    ISKBGNL sehingga kinerja yang dihasilkan pada tahun 2019 memenuhi kualitas

    akuntabel dan berkelanjutan.

    1.2 Maksud dan Tujuan

    Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengamanatkan agar instansi pemerintah

    harus menyelenggarakan penetapan, pengukuran, pengumpulan data, klasifikasi,

    ikhtisar, dan pelaporan kinerja. Hal tersebut dimaksudkan sebagai media

    pertanggungjawaban dan sarana peningkatan kinerja. Peraturan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015

    tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP menjelaskan bahwa dokumen

    Rencana Kinerja merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam penyusunan

    dokumen Penetapan Kinerja yang merupakan dokumen pernyataan

  • 6

    kinerja/kontrak kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk

    mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumberdaya tertentu pada suatu

    instansi.

    Demikian pula dijelaskan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

    150 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Instansi

    Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian dan Peraturan Menteri

    Perindustrian Nomor 75 Tahun 2014 tentang Petunjukan Pelaksanaan Evaluasi

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian

    Perindustrian, dijelaskan bahwa Rencana Kinerja adalah suatu dokumen

    perencanaan kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh

    instansi. Oleh karena itu, berdasarkan amanat tersebut, maka maksud dan tujuan

    penyusunan dokumen Rencana Kinerja Dit. ISKBGNL Tahun 2019 adalah untuk

    menjabarkan sasaran dan program jangka menengah yang termuat dalam

    Rencana Strategis Dit. ISKBGNL Tahun 2017-2019 menjadi indikator kinerja yang

    dapat dioperasionalkan untuk pencapaian sasaran kegiatan Dit. ISKBGNL Tahun

    2019.

    1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

    Berdasarkan pasal 264 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun

    2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Direktorat

    Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam (Dit. ISKBGNL)

    mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk

    pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,

    pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

    pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,

    penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan

    industri di bidang industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam.

    Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Dit. ISKBGNL

    menyelenggarakan fungsi:

    1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan

    pengembangan industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam;

  • 7

    2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi

    industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam;

    3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri

    nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan

    sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

    pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, penanaman modal

    dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang

    industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam;

    4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di

    bidang perencanaan, perizinan, data, dan informasi industri semen, keramik

    dan pengolahan bahan galian nonlogam;

    5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang

    perencanaan, perizinan, data, dan informasi industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam;

    6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI), standar industri

    hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada industri

    semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam; dan

    7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

    Dalam menjalankan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dit. ISKBGNL

    terbagi dalam 4 (empat) subdirektorat dan 1 (satu) subbagian, yaitu:

    1. Subdirektorat program pengembangan industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam; mempunyai tugas melaksanakan

    penyiapan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi

    dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi

    di bidang industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam.

    Subdirektorat ini membawahi 2 (dua) seksi, yaitu :

    a) Seksi Program yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

    perumusan dan penyusunan rencana, program, dan anggran di bidang

    industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam.

    b) Seksi Evaluasi dan Pelaporan yang mempunyai tugas melakukan

    penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan, dan pengolahan

    data, serta penyajian informasi di bidang industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam.

  • 8

    2. Subdirektorat industri semen dan barang dari semen mempunyai tugas

    melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri,

    pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana

    industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan

    industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis

    pengembangan industri di bidang industri semen dan barang dari semen,

    Subdirektorat ini membawahi 2 (dua) seksi, yaitu:

    a) Seksi sumber daya industri dan sarana prasarana industri mempunyai

    tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

    penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri,

    penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri,

    pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan

    teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan,

    penyiapan bahan pelaksanaan standarisasi dan pengolahan serta

    pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma,

    standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi

    perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan

    pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar

    Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang industri semen

    dan barang dari semen.

    b) Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

    bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

    peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan

    kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

    penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

    penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

    pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan

    kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri semen dan

    barang dari semen.

    3. Subdirektorat industri keramik dan kaca mempunyai tugas melaksanakan

    penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan

    sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

    pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,

  • 9

    penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis

    pengembangan industri di bidang industri keramik dan kaca. Subdirektorat

    ini membawahi 2 (dua) seksi, yaitu:

    a) Seksi sumber daya industri dan sarana prasarana industri mempunyai

    tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

    penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri,

    penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri,

    pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan

    teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan,

    penyiapan bahan pelaksanaan standarisasi dan pengolahan serta

    pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma,

    standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi

    perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan

    pelaksanaan pengawasan SNI dan SKKNI di bidang industri keramik dan

    kaca.

    b) Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

    bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

    peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan

    kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

    penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

    penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

    pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan

    kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri keramik dan

    kaca.

    4. Subdirektorat industri pengolahan bahan galian nonlogam lainnya

    mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan

    penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan

    sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan

    penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas

    industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri

    pengolahan bahan galian non logam lainnya, Subdirektorat ini membawahi 2

    (dua) seksi, yaitu:

    a) Seksi sumber daya industri dan sarana prasarana industri mempunyai

  • 10

    tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

    penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri,

    penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri,

    pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan

    teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan,

    penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta

    pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma,

    standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi

    perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan

    pelaksanaan pengawasan SNI dan SKKNI di bidang industri pengolahan

    bahan galian nonlogam lainnya.

    b) Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

    bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

    peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan

    kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

    penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

    penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

    pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan

    kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri pengolahan

    bahan galian nonlogam lainnya.

    5. Subbagian tata usaha dan manajemen kinerja; mempunyai tugas melakukan

    urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

    Dalam menjalankan tugas pembinaan industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam, Dit. ISKBGNL sesuai dengan Peraturan

    Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Kementerian Perindustrian, struktur organisasi Dit. ISKBGNL sebagai berikut:

    1. Subdirektorat Program Pengembangan ISKBGNL;

    2. Subdirektorat Industri Semen dan Barang dari Semen;

    3. Subdirektorat Industri Keramik dan Kaca;

    4. Subdirektorat Industri Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Lainnya; dan

    5. Subbagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja.

  • 11

    Gambar 1

    Struktur Organisasi Direktorat Industri Semen, Keramik

    dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam

    1.4 Ruang Lingkup

    Rencana Kinerja Dit. ISKBGNL Tahun 2019 merupakan bagian dari

    perencanaan jangka menengah pengembangan industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam. Ruang lingkupnya meliputi pencapaian hasil

    pengembangan industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam

    tahun 2010 – 2017, penetapan sasaran dan indikator kinerja, serta perumusan

    program kegiatan dan anggaran pengembangan industri kimia, farmasi dan tekstil

    tahun 2019.

    Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam

    Sub Direktorat Program

    Pengembangan ISKBGNL

    Seksi Program

    Seksi Evaluasi dan Pelaporan

    Sub Direktorat Industri Semen dan Barang dari Semen

    Seksi Sumber Daya dan Sarana Prasarana Industri

    Seksi Pemberdayaan

    Industri

    Sub Direktorat Industri Keramik

    dan Kaca

    Seksi Sumber Daya dan Sarana Prasarana Industri

    Seksi Pemberdayaan

    Industri

    Sub Direktorat Industri Pengolahan

    Bahan Galian Nonlogam Lainnya

    Seksi Sumber Daya dan Sarana Prasarana Industri

    Seksi Pemberdayaan

    Industri

    Sub Bagian Tata usaha

  • 12

    BAB II

    PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

    2.1 Hasil-Hasil Pelaksanaan Kegiatan

    Selama paruh periode jangka menengah tahun 2010-2019, sampai dengan

    tahun 2017 Dit. ISKBGNL telah mencapai progress sebagai berikut :

    a. Pertumbuhan ISKBGNL

    Sejak tahun 2015, sektor industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam berhasil mencatat pertumbuhan sektor ISKBGNL melebihi tingkat

    pertumbuhan industri pengolahan non batubara dan migas dengan grafik

    sebagai berikut:

    Grafik 1

    Pertumbuhan Sektor Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan

    Galian Nonlogam

    Sumber: Data BPS, diolah

    Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa laju pertumbuhan sektor

    ISKBGNL mengalami kenaikan pada tahun 2015. Bahkan

    pertumbuhannya melebihi laju pertumbuhan industri pengolahan non

    batubara dan migas serta agregat industri kimia, farmasi dan tekstil.

    Dengan berhasilnya sektor ISKBGNL mencapai pertumbuhan sesuai

    target pada tahun 2017, maka diharapkan sektor ini juga mampu

    7.466.98

    5.45 5.615.05

    4.42

    5.50 5.806.20

    6.55

    7.85

    3.85

    2.903.35

    1.64

    4.00 4.254.80

    7.78 7.91

    3.34

    2.41

    6.035.46 5.77

    6.266.61

    2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018* 2019*

    Realisasi dan Target Pertumbuhan IBGNL

    Non Batubara dan Migas IKTA Bahan Galian Non Logam

  • 13

    mencapai target jangka menengah, yaitu mencapai laju pertumbuhan 6,61

    persen pada tahun 2019. Sejauh ini Dit. ISKBGNL optimis dalam mencapai

    target tersebut karena didukung dengan peningkatan ekspansi dan

    investasi baru subsektor semen dan barang semen yang sudah mulai

    meningkatkan produksi pada tahun 2015 untuk memenuhi kebutuhan

    pembangunan infrastruktur. Peningkatan produksi semen juga

    menyebabkan industri barang semen meningkatkan kapasitas, khususnya

    industri precast dan prestressed yang juga memasok kebutuhan

    pembangunan infrastruktur. Pertumbuhan produksi ISKBGNL disajikan

    dalam grafik berikut:

    Grafik 2

    Pertumbuhan Produksi Produk Utama ISKBGNL Tahun 2010-2015

    Sumber: Data Survey IBS BPS, diolah

    Sedangkan berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, konsumsi dan

    pertumbuhan semen tahun 2010-2017 adalah sebagai berikut:

    6.84

    9.31 9.68 9.89

    7.55 7.47

    2.60

    19.5417.72

    2.79

    9.58

    -0.95

    6.75

    0.34 0.34 0.34 0.34 0.34

    3.194.38

    5.39 5.11 4.33 4.36

    2010 2011 2012 2013 2014 2015

    Keramik Semen Kaca Pengaman Kaca/Gelas

  • 14

    Grafik 3

    Perkembangan Konsumsi dan Pertumbuhan Semen Tahun 2010-2017

    b. Penambahan unit baru dan investasi

    Sektor industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam

    mencatat kinerja investasi yang cukup baik dengan grafik sebagai berikut:

    Grafik 4

    Perkembangan Investasi Industri Semen, Keramik dan Pengolahan

    Bahan Galian Nonlogam

    Sumber: Data BKPM, diolah

    Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa sektor industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam berkontribusi cukup signifikan terhadap

    nilai investasi industri pengolahan non batubara dan migas, yaitu sebesar 9,34

    persen. Hal ini tercapai berkat adanya peraturan mengenai pengolahan dan

    peningkatan nilai tambah bahan galian/mineral, yaitu Undang-Undang Nomor

    4.2

    17.7 14.5

    5.6 3.3 3.5

    (0.6)

    7.6

    (5.0)

    0.0

    5.0

    10.0

    15.0

    20.0

    0

    20,000

    40,000

    60,000

    80,000

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

    (%)

    (00

    0 t

    on

    )

    Konsumsi Domestik Growth

    148.3

    203.3182.7

    242.1

    317.0 350.1

    420.0

    500.0

    50.6 54.0 58.393.4 100.8

    119.7160.3

    198.3

    12.1 13.7 21.538.0 29.7 42.3

    50.5 62.1

    0.0

    100.0

    200.0

    300.0

    400.0

    500.0

    600.0

    2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018* 2019*

    Non Batubara dan Migas IKTA Bahan Galian Non Logam

  • 15

    4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Peraturan tersebut

    membatasi ekspor bahan tambang mineral mentah dan mengamanatkan agar

    bahan tambang mineral diolah/dimurnikan terlebih dulu sebelum diekspor.

    Dampak dari penerapan peraturan tersebut adalah meningkatnya investasi

    untuk pengolahan bahan tambang mineral, termasuk bahan galian nonlogam.

    Disamping itu, nilai investasi meningkat juga disebabkan oleh investasi semen

    dan barang semen yang meningkat karena pembangunan infrastruktur yang

    gencar. Mengingat industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam merupakan industri yang berkarakteristik padat modal dan padat

    teknologi, maka hal tersebut meningkatkan nilai investasi yang besar.

    c. Meningkatnya populasi perusahaan industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

    Jumlah unit ISKBGNL merupakan penambahan unit ekspansi atau investasi

    baru di sektor ISKBGNL berdasarkan data IUI dan LKPM dari Badan Koordinasi

    Penanaman Modal (BKPM). Pada tahun 2017, unit investasi baru sektor

    ISKBGNL tercapai sesuai target, yaitu sebanyak 80 unit baru. Capaian jumlah

    unit baru ISKBGNL Tahun 2012-2019 adalah sebagai berikut:

    Tabel 1

    Capaian dan Prognosa Penambahan Unit ISKBGNL Tahun 2012-2019

    Industri Realisasi Target Atas

    2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

    Penambahan Populasi industri (unit atau pabrik)

    Non Migas 769 1015 1208 1464 1746 1703 1931 2156

    IKTA 349 377 473 591 677 753 768 857

    ISKBGNL 33 41 52 71 66 80 82 91

    Sumber: Data BKPM, diolah

    Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sektor ISKBGNL mengalami

    peningkatan penambahan unit baru ISKBGNL dimana penambahan unit baru

    dari tahun 2016 ke tahun 2017 bertambah 14 unit atau tumbuh sebanyak 21,21

    persen. Penambahan unit baru tersebut mayoritas berasal dari investasi

    industri barang semen, bahan bangunan, dan ISKBGNL lainnya. Pada tahun

    2019, target akumulatif penambahan unit baru adalah sebanyak 253 unit baru.

    Mengingat jumlah pengajuan Izin Prinsip (IP) dan Izin Usaha Industri (IUI) di

    BKPM cukup banyak, maka target tersebut diharapkan dapat tercapai pada

    tahun 2019. Untuk mencapai target tersebut, upaya penumbuhan populasi baru

  • 16

    di sektor industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam

    membutuhkan upaya serius meliputi jaminan pasokan bahan baku, energi (gas

    dan batubara), dan infrastruktur logistik. Oleh karena itu, sejauh ini Dit.

    ISKBGNL telah berupaya menyelenggarakan kegiatan fasilitasi mengenai

    jaminan pasokan bahan baku dan energi melalui koordinasi dengan instansi

    terkait (Kementerian ESDM Ditjen Migas dan Ditjen Minerba, serta Pemerintah

    Daerah). Aspek lainnya terkait investasi baru dan ekspansi di sektor industri

    semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam adalah akses pasar,

    yaitu adanya pembangunan infrastruktur dan properti yang dapat

    mengutamakan produk bahan galian nonlogam lokal. Meski demikian, industri

    semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam juga masih

    membutuhkan dukungan akses infrastruktur logistik yang memadai agar

    distribusi bahan baku, energi, dan produk jadi dapat berjalan lancar.

    d. Meningkatnya produktivitas tenaga kerja

    Produktivitas SDM ISKBGNL dihitung dengan cara membagi nilai PDB harga

    berlaku sektor ISKBGNL dengan jumlah tenaga kerja sektor ISKBGNL.

    Produktivitas SDM menggambarkan kemampuan setiap tenaga kerja untuk

    menghasilkan nilai produk tertentu. Pada tahun 2017 produktivitas SDM

    ISKBGNL adalah Rp. 562 Juta per orang per tahun. Angka tersebut sesuai

    dengan target produktivitas yang dituju. Target jangka menengah pada tahun

    2019 adalah sebesar Rp. 704,4 Juta per orang per tahun. Hal ini berarti kenaikan

    produktivitas yang diharapkan adalah sebesar 25,34 persen.

    Grafik 5

    Produktivitas Tenaga Kerja Sektor ISKBGNL (Rp. Juta/Org Tahun)

    Sumber: Data BPS, diolah

    294.5 326.1 390.2 411.9 398.5

    433.7 472.1

    221.4 258.1 300.9

    375.9 336.8 372.9 409.8

    259.4

    445.5

    667.4

    866.7

    562.0 632.0

    704.4

    2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

    Bukan Batubara dan Migas IKTA Bahan Galian Non Logam

  • 17

    Capaian diatas diupayakan Dit. ISKBGNL melalui kegiatan peningkatan

    kompetensi tenaga kerja dalam bentuk bimbingan teknis dan penyusunan

    Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI). Sejauh ini

    SKKNI dan RSKKNI yang telah disusun oleh Dit. ISKBGNL adalah:

    - Operator Sistem Packer

    - Operator Sistem Crusher

    - Operator CCR Kiln

    - Operator CCR Raw Mill

    - Operator CCR Cement Mill

    - Supervisi produksi area Raw Mill

    - Supervisi produksi area Kiln

    - Supervisi produksi area Cement Mill

    - Operator Coal Mill

    - Manager dan Auditor Energi di industri semen

    - Manager Pengelola dan Pengendali Limbah

    - Manager Pengelola Kualitas Air di industri semen

    - Manajer Pengelola dan Pengendali Pencemaran Udara di industri semen

    - Teknisi Pemeliharaan Mesin

    - Inspektor Pemelihara Mesin Produksi

    - Inspektor Pemeliharaan Listrik

    - Teknisi Pemeliharaan Listrik

    - Teknisi Pemeliharaan Instrumen

    - Laboratorium Analisis

    - 66 jenis pekerjaan pada sektor industri keramik tableware dan sanitary

    (Permenaker Nomor 190/2016)

    Dengan adanya SKKNI diatas, maka kurikulim pelatihan peningkatan

    kompetensi pada sektor industri semen, keramik danpengolahan bahan galian

    nonlogam dapat dilakukan secara terstruktur dan terarah. Disamping itu,

    tenaga kerja yang mengikuti pelatihan memperoleh sertifikat kompetensi

    berdasarkan SKKNI yang bermanfaat untuk meningkatkan jenjang karir.

    e. Meningkatnya pangsa pasar ekspor industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

  • 18

    Meski produk industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam

    bukan merupakan komoditas andalan ekspor, namun produk bahan galian

    nonlogam tetap mengalami peningkatan pangsa pasar ekspor, yaitu produk

    keramik, kaca, dan produk gelas. Perkembangan pangsa ekspor produk bahan

    galian nonlogam adalah sebagai berikut:

    Grafik 6

    Perkembangan Pangsa Ekspor Produk Industri Semen, Keramik dan

    Pengolahan Bahan Galian Nonlogam

    Sumber: Data BPS, diolah

    Berdasarkan data diatas diketahui bahwa peningkatan pangsa ekspor produk

    semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam tidak begitu signifikan.

    Data rinci neraca perdagangan produk industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam adalah sebagaimana tabel berikut:

    Tabel 2

    Neraca Nilai Perdagangan Industri Semen, Keramik dan Pengolahan

    Bahan Galian Nonlogam (USD Ribu)

    Produk 2012 2013 2014 2015 2016 2017

    A. Kaca Dan Produk Gelas 29.075 2.151 18.001 45.780 -9.669 -96.793

    B. Keramik 39.013 117.021 98.069 90.377 50.636 2.931

    C. Semen & Barang Semen -

    206.512 -

    195.320 -

    228.080 -

    195.747 35.707 75.544

    D. Produk BGN Lainnya -

    422.926 -

    424.930 -

    450.941 -

    363.790 -

    452.495 -

    512.863

    TOTAL NERACA -

    561.349 -

    501.078 -

    562.951 -

    423.381 -

    375.820 -

    531.181 Sumber: Data BPS, diolah

    3.13 2.80 3.02 3.30 2.87 3.38 3.19 3.26 3.32

    3.65 3.34 3.48 3.58 3.95 4.25 4.61 4.81 4.83

    0.51 0.47 0.49 0.51 0.58 0.59 0.59 0.59 0.60

    10.42 11.09 11.85 13.54 16.34 17.37 17.48 17.53 17.55

    2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

    Pangsa Ekspor IKFT Terhadap Ekspor NonBBMigas

    Kimia Hulu Kimia Hilir

    Bahan Galian Non Logam Tekstil dan Aneka Industri

  • 19

    Jika dirinci lebih lanjut, neraca perdagangan ISKBGNL mengalami defisit untuk

    subsektor industri kaca/gelas dan produk pengolahan bahan galian nonlogam

    lainnya. Subsektor kaca/gelas saat ini sedang menurun daya saingnya akibat

    mahalnya harga gas dan serangan impor produk botol gelas berukuran kecil.

    Disamping itu, impor kaca pengaman untuk kendaraan bermotor juga cukup

    tinggi karena dengan adanya industri otomotif yang meningkatkan

    produksinya, maka kebutuhan kaca pengaman juga akan bertambah.

    Sedangkan untuk subsektor produk pengolahan bahan galian nonlogam lainnya

    defisit terbesar diakibatkan oleh impor gypsum, asbes, dan bahan baku

    refraktori (aluminium oksida). Adapun bahan baku tersebut memang belum

    tersedia di dalam negeri. Mengingat neraca perdagangan ISKBGNL defisit

    sebagaimana pada table diatas, upaya Dit. ISKBGNL pada tahun-tahun

    mendatang adalah untuk mengupayakan pemberlakuan harga gas industri dan

    hilirisasi komoditas bahan galian nonlogam lainnya.

    f. Menurunnya rasio impor bahan baku

    Produk bahan galian nonlogam mayoritas menggunakan bahan baku lokal. Hal

    ini tercermin pada rasio impor bahan baku dibandingkan dengan PDB produk

    semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam sebagaimana berikut:

    Grafik 7

    Rasio Bahan Baku Impor Produk Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan

    Galian Nonlogam

    Sumber: Data BPS, diolah

    43.8 44.61 44.54 39.53

    35.45

    41.58 37.32

    20.3 20.61 21.17 19.26 17.01

    19.67 17.45

    0.9 0.89 0.93 0.82 0.70 0.85 0.73

    2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

    Rasio BB Impor Thd PDB NonBBMigas (%)

    Non Batubara dan Migas Kimia Tekstil dan Aneka

    Bahan Galian Non Logam

  • 20

    Hampir semua sumber bahan baku industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam tersedia di pasar dalam negeri. Namun, sebagian dari

    bahan baku tersebut belum dimurnikan untuk bahan baku industrial grade

    sehingga harus mengimpor. Diantara bahan baku yang masih harus diimpor

    adalah soda ash, cullet kaca, potassium feldspar, limestone, dan sericite. Bahan

    baku tersebut diimpor dalam jumlah sedikit. Oleh karena itu, rasio bahan baku

    impor produk bahan galian nonlogam sangat kecil tidak mencapai satu persen,

    yaitu 0,70 persen pada tahun 2015 dan 0,85 persen pada tahun 2016.

    Untuk menekan impor bahan baku produk semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam, Dit. ISKBGNL telah menyelenggarakan kegiatan studi

    kelayakan mengenai potensi bahan baku lokal, serta penyusunan roadmap

    bahan baku dan bahan penolong industri bahan galian nonlogam. Kegiatan

    tersebut diharapkan mampu mendorong pemurnian bahan tambang mineral

    nonlogam sebagai bahan baku produk bahan galian nonlogam.

    g. Standarisasi produk semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam

    untuk menekan impor

    Upaya pemberlakuan standar produk ISKBGNL ini dilakukan melalui penguatan

    standar produk yang akan dikonsumsi didalam negeri melalui pemberlakuan

    SNI yang diwajibkan dan penguatan SNI. Upaya peningkatan standar perlu

    dilakukan untuk melindungi konsumen dan serta barang hasil produksi dalam

    negeri dari serbuan barang impor yang tidak berkualitas. SNI Wajib produk

    industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam diantaranya

    adalah:

    1. Kubus kaca dan barang kecil lainnya, dengan alas maupun tidak, untuk

    mosaik atau keperluan dekorasi semacam itu, tidak termasuk barang kaca

    kecil lainnya dengan ukuran P, L, dan diameter kurang dari 70 mm

    2. Kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor

    3. Keramik berglasir untuk perlengkapan makan dan minum

    4. Keramik ubin

    5. Semen

    6. Kaca diperkeras untuk bangunan dan panel

    7. Botol dan stoples dari kaca/gelas

    8. Cermin kaca

  • 21

    9. Lain – lain, tidak termasuk kaca lapis timbal dan sejenisnya; kaca multi

    seluler atau kaca busa dalam bentuk blok, panel, plat, selongsong atau

    bentuk semacam itu.

    Untuk menyertai kebijakan pemberlakuan SNI Wajib, Dit. ISKBGNL juga

    menyelenggarakan pengawasan SNI Wajib ke perusahaan binaan.

    2.2 Arah Kebijakan

    Dalam rangka mendukung arah kebijakan dan strategi Kementerian

    Perindustrian yang mengacu pada arah kebijakan RPJMN 2015 -2019, sebagai

    unit kerja Eselon II di lingkungan Kementerian Perindustrian maka Direktorat

    Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam berkewajiban

    menyukseskan pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja (IK)

    Kementerian Perindustrian. Arah kebijakan dan strategi Direktorat Industri

    Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam adalah sebagai berikut:

    a. Industri Prioritas

    Industri prioritas yang menjadi Rencana Aksi Direktorat Industri Semen,

    Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam adalah industri semen dan

    produk semen, industri keramik dan kaca, serta industri bahan galian nonlogam

    lainnya. Pembangunan industri prioritas periode tahun 2015-2019

    dilaksanakan dengan mengacu pada rencana aksi yang telah diamanatkan oleh

    Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional. Rencana aksi pembangunan

    untuk masing- masing industri prioritas adalah sebagai berikut:

    1. Meningkatkan penerapan dan pengawasan SNI wajib, serta penguatan

    infrastruktur standardisasi.

    2. Penerapan industri hijau

    3. Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri

    4. Fasilitasi penyediaan lahan dan konsesi penambangan untuk investasi

    baru, khususnya di luar Pulau Jawa.

    5. Menjamin pasokan batubara dan mendorong produsen semen untuk

    melakukan efisiensi dan diversifikasi energy

    6. Menyiapkan SDM lokal yang kompeten

    7. Menyusun SKKNI bidang industri semen

  • 22

    Selain melaksanakan rencana aksi pembangunan industri prioritas

    berdasarkan subsektor industri dibawah binaannya, Dit. ISKBGNL juga

    bertanggung jawab untuk mendukung melancarkan Program Prioritas Nasional

    dengan melakukan koordinasi dan konsolidasi terhadap subsektor industri

    binaan untuk dapat memenuhi kebutuhan akan bahan baku/bahan penolong

    dalam pelaksanaan Program Prioritas Nasional serta kegiatan penunjang

    lainnya yang diperlukan. Bahan baku/bahan penolong serta bentuk kegiatan

    penunjang yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut:

    Tabel 3

    Dimensi Pembangunan Nasional terkait Industri Semen, Keramik dan

    Pengolahan Bahan Galian Nonlogam

    No. Dimensi Pembangunan Kebutuhan

    Kedaulatan Pangan

    1. Perluasan pertanian lahan

    kering satu juta hektar di luar

    Pulau Jawa

    a. Bahan kimia khusus (Bahan – Bahan kimia)

    yang digunakan dalam proses pasca panen,

    seperti asam formiat di lahan karet, zeolite,

    dolomite, dll.

    b. Barang pendukung sarana dan prasarana

    pertanian, seperti polycarbonate, dll

    2. Rehabilitasi tiga juta hektar

    jaringan irigasi

    a. Pemenuhan kebutuhan semen

    3. Pembangunan pasar: 100

    Tipe A; 120 Tipe B oleh

    Kementerian Perdagangan,

    serta revitalisasi 60 pasar tani

    oleh Kementerian Pertanian

    a. Pemenuhan kebutuhan semen

    b. Pemenuhan kebutuhan bahan bangunan

    (keramik, sanitary, baja ringan, dll)

    4. Pembangunan gudang dengan

    fasilitas pengolahan pasca

    panen di tiap sentra produksi

    a. Pemenuhan kebutuhan semen

    b. Pemenuhan kebutuhan barang

    pendukung konstruksi (barang keramik,

    sanitary product, dll)

    5. Seribu desa pertanian organik a. Untuk pembangunan rumah kompos,

    dibutuhkan semen dan besi beton

    6. Pembangunan 49 waduk baru a. Pemenuhan kebutuhan semen

    Kedaulatan Energi

    1. Tata kelola industri migas dan

    energi

    a. Penyelesaian regulasi tata kelola sumber

    daya alam untuk bahan baku, bahan

    penolong dan energi industry

    b. Studi pemodelan tarif listrik untuk bahan

    baku, bahan penolong dan energi Industri

    2. Percepatan pembangunan

    pembangkit listrik

    a. Melakukan koordinasi dengan

    Kementerian Energi dan Sumber Daya

  • 23

    Mineral dalam rangka menetapkan

    kebijakan harga gas

    Kawasan Industri

    1. Ketersedian SDA a. Pengembangan pengolahan (pre-

    treatment) sumber daya alam menjadi

    bahan baku, bahan penolong, dan energi

    dari bahan dasar yang terkandung di suatu

    wilayah potensial

    2. Konektivitas a. Jalan, pelabuhan laut dan bandara, dan

    jaringan komunikasi

    Kemaritiman dan Kelautan

    1. Pembangunan 100 sentra

    perikanan

    a. Penyediaan pemenuhan kebutuhan produk

    semen untuk mendukung pembangunan

    fisik 100 sentra perikanan

    b. Penyediaan pemenuhan kebutuhan barang

    konstruksi non-logam untuk mendukung

    pembangunan fisik 100 sentra perikanan

    2. Pembangunan 24 pelabuhan

    perikanan strategis

    a. Penyediaan pemenuhan kebutuhan produk

    semen untuk mendukung pembangunan

    fisik 24 pelabuhan perikanan strategis

    b. Penyediaan pemenuhan kebutuhan barang

    konstruksi non-logam untuk mendukung

    pembangunan fisik 24 pelabuhan

    perikanan strategis

    Revolusi Mental untuk Kemandirian Ekonomi

    1. Peningkatan kemandirian

    ekonomi dan daya saing

    bangsa.

    a. Program pengembangan dan pemerataan

    pelatihan industri di seluruh Indonesia

    dalam rangka mendukung budaya

    produksi (pendidikan vokasi/dominan

    praktek) di masyarakat

    b. Program pengembangan dan pemerataan

    pemagangan di industri manufaktur

    b. Pembangunan Sumber Daya Industri

    Sesuai dengan arah kebijakan Kementerian Perindustrian maka Direktorat

    Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam melakukan

    pembangunan industri yang meliputi:

    1. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri Semen, Keramik dan

    Pengolahan Bahan Galian Nonlogam

    Pembangunan infrastruktur tenaga kerja industri bahan galian nonlogam

    berbasis kompetensi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan

    mewujudkan kesesuaian antara sistem pengupahan dengan produktivitas

  • 24

    kerja guna memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi tenaga kerja

    industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam.

    Program pembangunan infrastruktur tenaga kerja industri industri semen,

    keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam berbasis kompetensi

    meliputi :

    - Penyusunan dan penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional

    Indonesia (SKKNI)

    - Pembangunan sistem sertifikasi kompetensi

    2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

    Pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran sumber daya alam untuk

    perusahaan industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam dan perusahaan kawasan industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam diselenggarakan melalui prinsip tata

    kelola yang baik dengan tujuan untuk menjamin penyediaan dan

    penyaluran sumber daya alam yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

    bahan baku, bahan penolong, energi dan air baku agar dapat diolah

    dan dimanfaatkan secara efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan

    guna menghasilkan produk yang berdaya saing serta mewujudkan

    pendalaman dan penguatan struktur industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam.

    Dalam rangka menjamin ketersediaan sumber daya alam bagi

    pengembangan industri hulu terutama industri pengolahan bahan galian

    nonlogam lainnya, maka pemerintah akan melakukan beberapa hal

    sebagai berikut sebagai berikut :

    - Pengelolaan sumber daya alam secara efisien, ramah lingkungan dan

    berkelanjutan melalui penerapan tata kelola yang baik

    - Implementasi pemanfaatan sumber daya yang ramah lingkungan dan

    berkelanjutan dengan prinsip pengurangan limbah (reduce),

    penggunaan kembali (reuse), pengolahan kembali (recycle); dan

    pemulihan (recovery).

    - Audit tata kelola pemanfaatan sumber daya alam.

    - Pelarangan atau pembatasan ekspor sumber daya alam yang ditujukan

    untuk memenuhi rencana pemanfaatan dan kebutuhan perusahaan

  • 25

    industri dan perusahaan kawasan industri, antara lain meliputi : (1)

    Penetapan bea keluar, (2) Penetapan kuota ekspor, (3) Penetapan

    kewajiban pasokan dalam negeri, dan (4) Penetapan batasan minimal

    kandungan sumber daya alam.

    - Jaminan penyediaan dan penyaluran sumber daya alam diutamakan

    untuk yang mendukung pemenuhan kebutuhan bahan baku, bahan

    penolong dan energi, serta air baku industri dalam

    - Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri yang bertujuan

    untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing,

    dan kemandirian industri nasional. Penguasaan teknologi dilakukan

    secara bertahap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

    kebutuhan industri dalam negeri agar dapat bersaing di pasar dalam

    negeri dan global.

    c. Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri

    Dalam rangka mewujudkan pembangunan industri nasional yang berdaya

    saing perlu didukung melalui penyediaan sarana dan prasarana industri yang

    memadai meliputi:

    1. Standarisasi Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian

    Nonlogam

    Standarisasi industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri

    dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri maupun ekspor. Standarisasi

    industri juga dapat dimanfaatkan untuk melindungi keamanan, kesehatan,

    dan keselamatan manusia, hewan, dan tumbuhan, pelestarian fungsi

    lingkungan hidup, pengembangan produk industri hijau serta

    mewujudkan persaingan usaha yang sehat.

    Pengembangan standarisasi industri meliputi perencanaan, pembinaan,

    pengembangan, dan pengawasan untuk Standar Nasional Indonesia (SNI),

    Spesifikasi Teknis (ST), dan Pedoman Tata Cara (PTC).

    Pengembangan standarisasi industri semen, keramik dan pengolahan bahan

    galian nonlogam yang akan dilakukan meliputi:

    - Pengembangan standarisasi industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam dalam rangka peningkatan kemampuan daya

    saing industri melalui perumusan, penerapan, pengembangan, dan

  • 26

    pemberlakuan standar

    - Pengembangan infrastruktur untuk menjamin kesesuaian mutu

    produk industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam

    dengan kebutuhan dan permintaan pasar melalui pengembangan

    pengawasan standar

    2. Sistem Informasi Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian

    Nonlogam

    Pembangunan sistem informasi melalui pendataan industri dalam rangka

    monitoring perkembangan industri semen, keramik dan pengolahan bahan

    galian nonlogam dengan tujuan sebagai berikut:

    - Tersedianya data industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam yang menggambarkan kondisi industri saat ini yang

    mencakup data umum perusahaan (termasuk data manajemen

    perusahaan dan sumber daya manusia), data pabrik dan utilitas yang

    dipergunakan, data kapasitas dan realisasi produksi, data pemasaran,

    data pemakaian bahan baku dan bahan penolong, data penggunaan

    energi, bahan bakar dan air, data penerapan teknologi, data pengelolaan

    limbah, serta data penyerapan tenaga kerja langsung pada proses

    produksi.

    - Tersedianya informasi kondisi dan permasalahan terkait dengan

    infrastruktur dan iklim usaha industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

    - Tersedianya informasi deskriptif agregat industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam berdasarkan dimensi waktu, lokasi

    industri, bidang usaha, skala usaha, negara tujuan pasar, negara asal

    bahan baku dan penolong dengan informasi tentang penyerapan tenaga

    kerja, realisasi produksi, pemasaran produk, serta pemakaian sumber

    daya seperti bahan baku, bahan penolong, energi, bahan bakar dan air

    sebagai bahan analisa perkembangan industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam

    - Tersedianya informasi tingkat kemampuan industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam pada tingkat perusahaan industri

  • 27

    dan agregat yang meliputi aspek produksi, manajemen perusahaan,

    pengelolaan lingkungan, teknologi, dan pemasaran.

    - Tersedianya sistem informasi pengolahan data sebagai sarana

    pembaruan dan validasi data industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

    - Tersedianya sistem representasi informasi industri sebagai sarana

    penyajian informasi perkembangan industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam

    - Tersedianya infrastruktur sistem meliputi perangkat keras, perangkat

    lunak serta perangkat komunikasi data.

  • 28

    BAB III

    RENCANA KINERJA

    3.1 Sasaran

    Perumusan sasaran kinerja Dit. ISKBGNL adalah berdasarkan penetapan visi, misi,

    dan tujuan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis. Berdasarkan

    Rencana Strategis Dit. ISKBGNL Tahun 2016-2019 versi Perubahan Tahun 2017-

    2019, visi Dit. ISKBGNL adalah “Mewujudkan Industri Bahan Galian Nonlogam

    yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya

    Alam”. Sedangkan misinya adalah sebagai berikut:

    1. Peningkatan populasi industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam untuk memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional;

    2. Peningkatan daya saing dan produktivitas industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam untuk mewujudkan industri nasional yang

    mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan.

    Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi diatas, Dit. ISKBGNL telah

    menetapkan tujuan tahun 2017-2019 yaitu “Meningkatnya peran industri bahan

    galian nonlogam dalam perekonomian nasional.” Selanjutnya Dit. ISKBGNL

    merumuskan Sasaran Strategis sebagai berikut:

    1. Meningkatnya populasi industri semen, keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam

    Indikator sasaran ini adalah peningkatan jumlah unit industri bahan galian

    nonlogam serta penyerapan tenaga kerja industri besar sedang (IBS) pada

    sektor industri bahan galian nonlogam khususnya.

    2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam

    Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri

    dibandingkan dengan seluruh pangsa pasar baik dalam negeri maupun luar

    negeri. Sasaran ini dicapai melalui pengembangan inovasi dan penguasaan

    teknologi industri untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah,

    daya saing dan kemandirian industri nasional.

    Keseluruhan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis tersebut diatas dirangkum

    dalam Peta Strategis Dit. ISKBGNL sebagai berikut.

  • 29

    Gambar 2

    Peta Strategis Direktorat Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam

    PERSPEKTIF

    PEMANGKU

    KEPENTINGAN

    PERSPEKTIF

    PROSES INTERNAL

    PERSPEKTIF

    PEMBELAJARAN

    ORGANISASI

    Tujuan:

    Meningkatnya peran industri semen,

    keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam dalam perekonomian nasional

    Terwujudnya peningkatan daya

    saing dan produktivitas industri

    semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

    2

    Meningkatnya populasi industri

    semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

    1

    PERUMUSAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN

    SDM ANGGARAN

    Tersedianya kebijakan

    pembangunan industri semen,

    keramik dan pengolahan bahan

    galian nonlogam yang efektif

    Terselenggaranya urusan pemerintahan

    di bidang industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam yang

    berdaya saing dan berkelanjutan

    Terwujudnya ASN yang

    profesional dan

    berkepribadian

    Terkelolanya anggaran

    pembangunan secara efisien

    dan akuntabel

    3 4

    5 6

  • 30

    3.2 Indikator Kinerja

    Agar memudahkan pengukuran target dan capaian kinerja, Dit. ISKBGNL menyusun

    Indikator Kinerja Tujuan (IKT) dan dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS).

    Sebagian dari indikator kinerja tersebut juga ditetapkan menjadi Indikator Kinerja

    Utama Dit. ISKBGNL. Berikut adalah indikator kinerja Dit. ISKBGNL sebagaimana

    dirumuskan dalam Rencana Strategis Direktorat Industri Semen, Keramik dan

    Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Tahun 2016-2019 versi Perubahan Tahun 2017-

    2019:

    a. Indikator Kinerja Tujuan (IKT)

    Dit. ISKBGNL telah menetapkan indikator kinerja tujuan tahun 2019 beserta

    targetnya sebagai berikut:

    Tabel 4

    Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan Direktorat ISKBGNL Tahun 2017-2019

    Kode Tujuan/Sasaran Program/

    Indikator Kinerja

    Satuan 2017 2018 2019 2017-

    2019

    T1 Meningkatnya peran industri semen, keramik

    dan pengolahan bahan galian nonlogam dalam

    perekonomian nasional

    - Laju pertumbuhan industri semen, keramik

    dan pengolahan bahan galian nonlogam

    Persen 5,47 –

    5,77

    5,85 –

    6,26

    6,11 –

    6,61

    5,47 –

    6,61

    - Kontribusi industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam

    terhadap PDB Nasional

    Persen 0,74 –

    0,75

    0,76 –

    0,78

    0,79 –

    0,80

    0,74 –

    0,80

    - Jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor

    industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

    Juta Orang 1,18 –

    1,19

    1,20 –

    1,21

    1,21 –

    1,24

    1,18 –

    1,24

    S1 Meningkatnya populasi dan persebaran

    industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

    - Jumlah unit industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam

    Unit 80 82 91 253

    - Nilai investasi PMDN dan PMA sektor

    industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

    Rp. Triliun 38,8 –

    42,3

    47,5 –

    50,5

    59,6 –

    62,1

    145,9 –

    154,9

    S2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas

    sektor industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam

    - Kontribusi ekspor industri semen, keramik

    dan pengolahan bahan galian nonlogam

    terhadap ekspor nasional

    Persen 0,588-

    0,589

    0,589-

    0,590

    0,590-

    0,591

    0,588-

    0,591

  • 31

    - Produktivitas dan kemampuan SDM

    industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

    Rp Juta per

    Orang per

    Tahun

    562 632 704,4 704,4

    S3 Terselenggaranya urusan pemerintah di

    bidang perindustrian (industri semen,

    keramik dan pengolahan bahan galian

    nonlogam) yang berdaya saing dan

    berkelanjutan

    - Infrastruktur kompetensi yang

    terbentuk

    RSKKNI 1 1 1 3

    - Infrastruktur standar produk yang

    terbentuk

    Regulasi

    SNI/ SNI

    Wajib/ RSNI

    6 6 6 18

    Dit. ISKBGNL telah menetapkan indikator kinerja sasaran strategis tahun 2019

    beserta targetnya sebagai berikut:

    Tabel 5

    Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Direktorat ISKBGNL Tahun 2019

    Kode Tujuan/Sasaran Program/Indikator Kinerja Satuan Target

    T1 Meningkatnya peran industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam dalam perekonomian nasional

    - Laju pertumbuhan industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam

    Persen 6,26

    - Kontribusi industri semen, keramik dan pengolahan bahan

    galian nonlogam terhadap PDB Nasional

    Persen 0,78

    - Jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor industri semen,

    keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam

    Juta Orang 1,2

    S1 Meningkatnya populasi industri semen, keramik dan

    pengolahan bahan galian nonlogam

    - Jumlah unit industri semen, keramik dan pengolahan bahan

    galian nonlogam

    Unit 49 - 54

    - Nilai investasi PMDN dan PMA sektor industri semen,

    keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam

    Rp. Triliun 28,10

    S2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

    semen, keramik dan pengolahan bahan galian nonlogam

    - Kontribusi ekspor industri semen, keramik dan pengolahan

    bahan galian nonlogam terhadap ekspor nasional

    Persen 0,6

    - Produktivitas dan kemampuan SDM industri semen, keramik

    dan pengolahan bahan galian nonlogam

    Rp Juta per Orang per

    Tahun

    391,40

    S3 Terselenggaranya urusan pemerintah di bidang

    perindustrian (industri semen, keramik dan pengolahan

  • 32

    bahan galian nonlogam) yang berdaya saing dan

    berkelanjutan

    - Infrastruktur kompetensi yang terbentuk RSKKNI 1

    - Infrastruktur standar produk yang terbentuk SNI Wajib/

    RSNI

    6

    Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dalam perspektif pemangku

    kepentingan merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Industri

    Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam. Indikator Kinerja

    Sasaran Strategis (IKSS)

    3.3 Kegiatan

    Untuk mencapai Tujuan dan Sasaran Strategis beserta indikator kinerjanya, Dit.

    ISKBGNL telah menyusun kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Semen,

    Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam. Kegiatan tersebut terdiri dari 10

    (sepuluh) output. Setiap output telah diarahkan untuk mendukung capaian indikator

    kinerja. Matriks kegiatan secara rinci dilampirkan pada dokumen ini.

    Tabel 6

    Matriks Output Mendukung Indikator Kinerja

    Kode Tujuan/Sasaran Program/Indikator Kinerja/Output DIPA Satuan Target Pagu

    (Rp 000)

    S1 Meningkatnya populasi dan persebaran ISKBGNL 3.630.579

    - Unit ISKBGNL besar sedang yang tumbuh Unit 49-54 Target kinerja diatas didukung oleh output DIPA sbb:

    004 Pilot Project ISKBGNL Unit 1 781.796

    - Nilai investasi PMDN dan PMA sektor IBGNL Rp. Triliun 28,10

    Target kinerja diatas didukung oleh output DIPA sbb:

    001 Rekomendasi Kebijakan dalam rangka Mendorong Iklim Investasi ISKBGNL

    Dokumen 1 842.800

    005 Rekomendasi Kebijakan dalam rangka Peningkatan Daya Saing dan Produktifitas ISKBGNL

    Dokumen 1 2.005.983

    S2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor ISKBGNL 2.187.428

    - Kontribusi ekspor produk ISKBGNL terhadap ekspor nasional

    Persen 0,6

    Target kinerja diatas didukung oleh output DIPA sbb:

    017 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan dan Tata Usaha Dokumen 1

    844.930

    - Produktivitas dan kemampuan SDM ISKBGNL Rp Juta per Org Tahun

    391,40

    Target kinerja diatas didukung oleh output DIPA sbb:

    951 Layanan Internal (Overhead) Orang 40 463.580

    008 Perusahaan ISKBGNL yang Menerapkan Standar Mutu Perusahaan 10 878.918

  • 33

    S3 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang ISKBGNL yang berdaya saing dan berkelanjutan

    2.434.964

    - Infrastruktur kompetensi yang terbentuk RSKKNI 1

    Target kinerja diatas didukung oleh output DIPA sbb:

    4912 001

    Fasilitasi Penyusunan RSKKNI ISKBGNL RSKKNI 1 352.800

    - Infrastruktur standar produk yang terbentuk Reg. SNI/

    SNI Wajib/ RSNI

    6

    Target kinerja diatas didukung oleh output DIPA sbb:

    007 SNI Wajib ISKBGNL SNI Wajib 2 469.980 009 Perusahaan ISKBGNL yang diawasi penerapan SNI Wajib Perusahaan 10 369.848 006 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) ISKBGNL RSNI 4 1.242.336

    T O T A L A N G G A R A N 8.252.971

  • 34

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Secara umum Rencana Kinerja Direktorat Industri Semen, Keramik dan Pengolahan

    Bahan Galian Nonlogam Tahun 2019 telah disusun dengan mengacu pada dokumen

    Rencana Strategis Direktorat Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian

    Nonlogam Tahun 2016-2019 versi Perubahan tahun 2017-2019. Rencana Kinerja ini

    akan menjadi panduan perencanaan kegiatan dan anggaran untuk pencapaian target

    kinerja pada tahun 2019.

    4.2 Tindak Lanjut

    Dengan tersusunnya dokumen Rencana Kinerja Direktorat Industri Semen, Keramik

    dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Tahun 2019, maka perlu ditindaklanjuti

    dengan langkah-langkah berikut:

    a. Menyusun program/kegiatan dan anggaran (Rencana Kegiatan dan

    Anggaran/RKA) Dit. ISKBGNL tahun 2019 hingga disahkan menjadi Daftar Isian

    Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

    b. Menyusun Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dari Direktur Industri Semen, Keramik

    dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam kepada Direktur Jenderal Industri Kimia,

    Farmasi dan Tekstil

    c. Melakukan monitoring dan evaluasi atas progress pencapaian target kinerja, baik

    pencapaian jangka menengah (5 tahunan) maupun jangka pendek (tahunan) dan

    menyusun dokumen pelaporannya.