rencana kegiatan subid distribusi dan …dishanpan.jatengprov.go.id/files/4890608... · ldpm...

32
RENCANA KEGIATAN SUBID DISTRIBUSI DAN PEMASARAN PANGAN TAHUN 2016

Upload: lenhan

Post on 23-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RENCANA KEGIATAN

SUBID DISTRIBUSI DAN PEMASARAN PANGAN

TAHUN 2016

“Kegiatan Subid Distribusi dan Pemasaran Pangan

Tahun 2016 (APBD)”

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Penguatan-LDPM) merupakan salah satu kegiatan dari Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penguatan–LDPM merupakan kegiatan dalam bentuk Tunda Jual, dari kegiatan ini diharapkan dapat berkelanjutan dengan kegiatan yang bersumber dari APBN Tingkat Pusat yang dimulai dari Tahap Penumbuhan, Tahap Pengembangan, Tahap Kemandirian dan Tahap Pasca Kemandirian.

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penguatan–LDPM dibiayai melalui APBD Tingkat Provinsi dengan mekanisme bahwa Bantuan Fasilitasi pada Gapoktan berupa gabah sebagai bentuk Tunda Jual.

Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

Rp. 900.000.000,-

Memberdayakan Gapoktan agar mampu : Menjaga stabilitas harga gabah/beras di tingkat petani

di saat panen raya melalui kegiatan pembelian-penjualan;

Meningkatkan nilai tambah produk melalui kegiatan penyimpanan/ pengolahan/ pengepakan;

Memperluas jejaring kerja sama distribusi/pemasaran yang saling menguntungkan dengan mitra usaha di dalam maupun di luar wilayahnya;

Menyediakan cadangan pangan (gabah/ beras) minimal bagi anggotanya disaat paceklik.

Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui

5

1. Sosialisasi Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat melalui Lembaga Distribusi Pangan

Tujuan : Memasyarakatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui LDPM Sasaran : Petugas yang menangani Distribusi dan Pemasaran Pangan di Kabupaten Se - Jawa Tengah Keluaran : Tersosialisasikannya kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui LDPM pada 58 Gapoktan; Hasil : Meningkatnya pengetahuan pelaksana kegiatan LDPM pada 58 Gapoktan di 29 Kabupaten di Jawa Tengah

Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

Rp. 900.000.000,-

Sub Kegiatan :

2. Fasilitasi Gabah Tunda Jual Tujuan : Pemberdayaan gapoktan melalui LDPM Tunda Jual; Sasaran : Gapoktan Pelaksana Tunda jual pada 29 Kabupaten; Keluaran : Terwujudnya satabilitas harga gabah di 58 Gapoktan pada 29 Kabupaten. Hasil : Meningkatnya stabilitas harga gabah di 58 Gapoktan pada 29 Kabupaten.

Fasilitasi pembelian gabah sebagai sarana pengembangan distribusi pangan Rp. 565.500.000.,- (58 Gapoktan @ Rp. 9.750.000,-);

Tersediannya hadiah pemenang lomba LDPM, Juara I Rp. 6 jt, Juara II Rp. 4 jt, Juara III Rp. 3 jt.

.

….. (lanjutan)

KRITERIA GAPOKTAN CALON PENERIMA FASILITASI GABAH TUNDA JUAL LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (LDPM – APBD)

TAHUN 2016

• Gapoktan yang sah dan berada didaerah sentra produksi padi;

• Memiliki organisasi kepengurusan yang masih aktif Ketua, Sekretaris, Bendahara, Unit Usaha Distribusi Pangan) dan ah (Keputusan Bupati/Pejabat yang ditunjuk);

• Memiliki unit usaha distribusi hasil pertanian atau unit usaha pemasaran/pengolahan dan unit cadangan pangan;

• Berpengalaman dalam jual-beli (gabah/beras), serta pengolahan (pengeringan, pembersihan, penggilingan, pengepakan);

• Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengelola dan memfasilitasi kegiatan usaha bersama;

• Memiliki potensi pengembangan usaha (keinginan untuk memperluas usaha) bagi kepentingan anggota kelompok dan penguatan cadangan pangan secara mandiri dan berkelanjutan;

• Bersedia dan sanggup memanfaatkan, mengelola dan mengembangkan bantuan tunda jual bersama-sama anggota kelompok serta melibatkan masyarakat disekitarnya yang belum tergabung dalam kelompok serta melaporkan kegiatan dan perkembangannya secara periodik ;

9

NO KABUPATEN JUMLAH

1 2 3

1 Kebumen 2 Gapoktan

2 Wonogiri 2 Gapoktan

3 Sragen 2 Gapoktan

4 Grobogan 2 Gapoktan

5 Demak 2 Gapoktan

6 Temanggung 2 Gapoktan

7 Semarang 2 Gapoktan

8 Magelang 2 Gapoktan

9 Purworejo 2 Gapoktan

10 Pati 2 Gapoktan

12 Rembang 2 Gapoktan

13 Boyolali 2 Gapoktan

14 Klaten 2 Gapoktan

NO KABUPATEN JUMLAH

15 Pemalang 2 Gapoktan

16 Jepara 2 Gapoktan

17 Sukoharjo 2 Gapoktan

18 Batang 2 Gapoktan

19 Cilacap 2 Gapoktan

20 Banyumas 2 Gapoktan

21 Purbalingga 2 Gapoktan

22 Kudus 2 Gapoktan

23 Tegal 2 Gapoktan

24 Kendal 2 Gapoktan

25 Brebes 2 Gapoktan

26 Wonosobo 2 Gapoktan

27 Pekalongan 2 Gapoktan

28 Karanganyar 2 Gapoktan

29 Banjarnegara 2 Gapoktan

3. Monitoring Kegiatan Tujuan : Mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan kegiatan di tingkat

lapangan Sasaran : Petugas yang menangani Distribusi dan Pemasaran di Jawa

Tengah Keluaran : Terlaksananya monitoring di 29 Kabupaten pelaksana LDPM Hasil : Terkoordinasinya Pemantauan dan Pengendalian kegiatan LDPM.

….. (lanjutan)

4. Pengembangan Pemasaran Pangan Melalui Pameran Jateng Fair, SAE, dan HPS.

Tujuan : Terwujudnya Pemasaran Produk Pangan Melalui Pameran Jateng Fair, SAE, HPS

Sasaran : Gapoktan pelaksana Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) di 29 Kabupaten. Keluaran : Terselenggaranya Pemasaran Produk Pangan Melalui

Pameran Jateng Fair, SAE, HPS Hasil : Meningkatnya Pemasaran Produk Pangan Melalui Pameran

Jateng Fair, SAE, HPS

“Kegiatan Subid Distribusi dan Pemasaran Pangan

Tahun 2016 (APBN)”

Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Penguatan-LDPM) merupakan salah satu sub kegiatan dari (a) program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan dan (b) Kegiatan Prioritas Pengembangan Sistem Distribusi, Stabilisasi Harga Pangan dan Cadangan Pangan melalui penyaluran dana Bansos ke Gapoktan sasaran.

Kegiatan Penguatan–LDPM merupakan kegiatan yang berkelanjutan mulai dari Tahap Penumbuhan, Tahap Pengembangan, Tahap Kemandirian dan Tahap Pasca Kemandirian.

Kegiatan Penguatan–LDPM dibiayai melalui APBN dengan mekanisme dana Bantuan Sosial (Bansos) yang disalurkan langsung kepada rekening Gapoktan.

Memberdayakan Gapoktan agar mampu :

Mengembangkan sarana penyimpanan (gudang)

Menyediakan cadangan pangan (gabah/beras/ pangan spesifik lainnya) minimal bagi anggotanya disaat paceklik

Menjaga stabilitas harga gabah/beras di tingkat petani di saat panen raya melalui kegiatan pembelian-penjualan

Mengembangkan usaha ekonomi di wilayah, melalui :

Usaha pembelian-penjualan gabah/beras/ jagung

Meningkatkan nilai tambah produk melalui kegiatan penyimpanan/ pengolahan/ pengepakan

Memperluas jejaring kerja sama distribusi/ pemasaran yang saling menguntungkan dengan mitra usaha di dalam maupun di luar wilayahnya

15

Gapoktan yang :

Sudah ada sebelumnya dan bukan bentukan baru.

Berlokasi di daerah sentra produksi padi dan jagung.

Memiliki unit usaha distribusi/ pemasaran/pengolahan dan unit pengelola cadangan pangan.

Memiliki lahan sendiri untuk membangun sarana penyimpanan (gudang).

Unit Pengelola Cadangan Pangan

Terwujudnya stabilitas harga pangan wilayah

Terwujudnya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga petani

Unit Usaha Pengolahan

Akses pangan

meningkat

Rendahnya posisi tawar petani pada saat panen raya

Rendahnya nilai tambah produk pertanian

Terbatasnya modal usaha Gapoktan

Terbatasnya akses pangan (beras) pada saat masa paceklik

Permasalahan

Modal usaha dan manajemen meningkat

Gapokta

n

Unit Usaha Distribusi/Pemasaran

Nilai tambah produk meningkat

Posisi tawar meningkat

Harga di petani baik

Bansos + Pendampingan

1. Tahap Penumbuhan

Tersedianya cadangan pangan gabah/ beras di gudang milik Gapoktan.

Meningkatnya volume pembelian-penjualan gabah/beras yang dilakukan oleh Unit Usaha Distribusi/Pemasaran/ Pengolahan ≥ 2 kali putaran.

Meningkatnya modal usaha Gapoktan.

2. Tahap Pengembangan Tersedianya cadangan pangan (gabah/beras,

dan/atau jagung, dan/atau pangan pokok lokal spesifik lainnya) di gudang milik Gapoktan.

Meningkatnya volume pembelian-penjualan gabah/beras, dan/atau /jagung dari alokasi dana bansos TA 2015 yang diperoleh dari Tahap Penumbuhan dan Pengembangan di Unit Usaha Distribusi/Pemasaran/ Pengolahan >> 2 kali putaran.

Meningkatnya modal usaha >> dana Bansos yang telah diterima.

3. Tahap Kemandirian

Meningkatnya modal usaha Gapoktan lebih besar dari total dana Bansos yang telah diterimanya pada tahun I dan II.

Tersedianya cadangan pangan (gabah/beras, dan/atau jagung, dan/atau pangan pokok lokal spesifik lainnya) di gudang milik Gapoktan.

Meningkatnya volume pembelian-penjualan gabah/beras, dan/atau jagung di Unit Usaha Distribusi/Pemasaran/Pengolahan >>> 2 kali putaran.

Pengertian dua kali putaran adalah realisasi kegiatan pembelian dan penjualan gabah/beras/jagung di mana akumulasi volumenya > 2 kali dari target volume yang harus dibeli sesuai dengan alokasi dana Bansos pada Unit Distribusi/Pemasaran/ Pengolahan pada tahun pertama dan tahun kedua.

Provinsi

Th 2016 Th 2015 Th 2009 s/d 2013

Bansos Tidak ada Bansos

Penumbuhan Pengembangan Pasca Kemandirian

Jawa

Tengah

0

23

(53 +25+26+29+10) =

143

TOTAL = 166 Gapoktan

Provinsi 2016 2015

2014 2013 2012 2011

Jawa

Tengah

58

58

58

15

29

29

TOTAL = 247 Gapoktan

Rancangan Kegiatan

A. Pada Tahap Penumbuhan (Rp. 150.000.000) :

Pembangunan/renovasi gudang;

Pengadaan gabah/beras, sebagai cadangan pangan;

Pembelian-penjualan minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah/beras,

1

2

3

B. Pada Tahap Pengembangan (Rp. 50.000.000), tambahan modal usaha untuk:

Lanjutan Rancangan ......................

Pembelian-penjualan minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah/beras, dan Harga Referensi Daerah (HRD) untuk jagung pada saat panen raya

1. Tahap Penumbuhan antara lain:

a. Memiliki organisasi kepengurusan yang masih aktif hingga saat ini.

b. Gapoktan tidak mendapat penguatan modal atau fasilitasi lain untuk kegiatan yang sama/sejenis pada saat yang bersamaan atau pada tahun sebelumnya (kecuali kegiatan yang diprogramkan secara bertahap dan saling mendukung).

c. Memiliki unit usaha distribusi/pemasaran dan/atau pengolahan (RMU, pengeringan, pengepakan).

d. Memiliki lahan sendiri atau hibah, jika akan dibangun gudang dengan menggunakan dana Bansos TA 2015.

Pengertian memiliki lahan sendiri adalah lahan yang diperoleh dari pembelian bersama dan/atau hibah yang berstatus sebagai aset Gapoktan dibuktikan dengan dokumen perikatan yang diketahui oleh Camat/Notaris.

e. Tidak bermasalah dengan perbankan, kredit atau sumber permodalan lainnya.

f. Memiliki komitmen untuk mengirimkan laporan mingguan melalui SMS dan laporan bulanan (secara tertulis) ke Badan/Kantor/Dinas/unit kerja yang menangani ketahanan pangan di kabupaten/kota.

Tahap Pengembangan

antara lain:

a. Sudah terseleksi secara bertahap mulai dari Kab/Kota hingga ke Provinsi.

b. Sudah melakukan Rapat Tahunan Gapoktan, dan melakukan tutup buku untuk mengetahui saldo dana.

c. Mempunyai laporan tertulis terhadap seluruh kegiatan.

d. Memiliki pembukuan yang baik, rapi dan teratur.

e. Memiliki aturan yang mengikat secara tertulis.

f. Memiliki Rencana Usaha Gapoktan (RUG) untuk penggunaan dana Bansos yang diterima tahun 2015 pada masing-masing unit usaha.

g. Memiliki jejaring pemasaran untuk mengembangkan saluran pemasaran

Kegiatan Subid Distribusi & Pemasaran

APBN 2016 :

a. Pendampingan gapoktan tahap

pengembangan;

b. Apresiasi gapoktan tahap pengembangan;

c. Apresiasi Distribusi Aparat Kabupaten dan Provinsi;

d. Pemantauan, pembinaan dan evaluasi gapoktan Tingkat Kabupaten dan Provinsi;

e. Bansos gapoktan tahap Pengembangan 23 gapoktan;

f. Kajian analsis jaringan distribusi pangan.

Lanjutan…

PERINCIAN KEGIATAN PENDAMPINGAN DI KABUPATEN:

1. Pendampingan Gapoktan tahap

Pengembangan, 2016 pada 23 gapoktan (20 Kab);

2. Apresiasi gapoktan tahap pengembangan;

3. Apresiasi Distribusi Aparat Kabupaten dan Provinsi;

4. Pendampingan Monev Kabupaten, (20 Kab)

NO KABUPATEN NAMA GAPOKTAN ALAMAT GAPOKTAN KETUA GAPOKTAN

1 Kebumen Murah Rejeki Ds. Sidomukti, Kec. Kwarasan Saikun

2 Kebumen Teja Mulya Ds. Sekarteja, Kec. Adimulya Sodali

3 Purworejo Bagelen Makmur Ds. Bagelen, Kec. Purworejo Amat Dimjati

4 Purworejo Manunggal Rasa Ds. Bendosari Kec. Gebang Tugiman

5 Klaten Ngudi Makmur Ds. Senden, Kec. Ngawen Nicolaus Suryadi

6 Pati Ngudi Makmur Ds. Sumber Mulyo, Kec. Winong Bedjo

7 Banyumas Tani Maju Ds.Kareng Duren, Kec. Sukaraja Slamet Priyanto

8 Grobogan Sido Dadi Ds. Kropak, Kec. Wirosari Lasiman

9 Brebes Tani Abadi Ds. Purbayasa, Kec. Tonjong H. Abdul Afif

10 Magelang Suka Maju Ds.Tanjunganom, Kec. Salaman Sukarjono

11 Karanganyar Luwih Makmur Ds. Ngadiluwih, Kec. Meteseh Sungeb

12 Pemalang Rukun Tani Ds. Loning, Kec. Petarukan Sunardi

13 Wonogiri Tani Sejahtera Kel. Purwantoro, Kec. Purwantoro Sarji Karyono

14 Sukoharjo Ngudi Tentrem Ds. Wirun, Kec. Mojolaban Suwarno Hadi Prayitno

15 Jepara Tani Mukti Ds. Kelet, Kec. Keling M. Suhaeli

16 Wonosobo Bumi Lestari Ds. Lebak, Kec. Kaliwiro Andi Setiawan

17 Semarang Al Barokah Ds. Ketapang, Kec. Susukan Drs. Mustofa

18 Semarang Mandiri Ds. Ngrapah, Kec. Banyubiru Shodikin

19 Boyolali Bima Makmur Ds. Potronayan, Kec. Nogosari Jayadi

20 Blora Ngudisantoso Ds. Gandon, Kec. Cepu M. Alwi

21 Tegal Sumber Tani Ds. Kebandingan, Kec. Kedungbanteng Khorijin

22 Temanggung Rejo Makmur Ds. Rejosari, Kec. Pringsurat Sukardi

23 Sragen Tarumulyo Ds. Karangpelem, Kec. Kedawung Suwanto, STP