rencana biaya penetapanorganisasi.surakarta.go.id/web/file-download/tata laksana... · web...

30
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AB TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan identitas dan keseragaman berpakaian dinas bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, dipandang perlu mengatur penggunaan pakaian dinas, atribut dan kelengkapannya; b. bahwa Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, di pandang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud pada huruf a dan huruf b tersebut di atas, perlu ditetapkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8

Upload: vothu

Post on 20-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

NOMOR 15-AB TAHUN 2011

TENTANG

PEDOMAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPILDI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan identitas dan keseragaman berpakaian dinas bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, dipandang perlu mengatur penggunaan pakaian dinas, atribut dan kelengkapannya;

b. bahwa Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, di pandang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu ditinjau kembali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud pada huruf a dan huruf b tersebut di atas, perlu ditetapkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undanga Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

8. Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps Pegawai Republik Indonesia;

9. Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1972 tentang Jenis Pakaian Sipil, sebagaimana telah di ubah dengan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1990 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1972 tentang Jenis Pakaian Sipil;

10. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 6), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 Nomor 14);

Memperhatikan

: 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan Dan Peralatan Satuan Polisi Pamong Praja;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Aparatur Pemadam Kebakaran;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Kupd 7/15/46-

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 2

149 Tahun 1978 tentang Pakaian, Tanda Pangkat dan Tanda Pengenal Korps Dinas Pendapatan Daerah;

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 1979 tentang Pakaian Seragam dan Atribut Pertahanan Sipil;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 128 Tahun 1996 tentang Tanda Pengenal dan Papan Nama di Jajaran Departemen Dalam Negeri;

7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.6 Tahun 2004 tentang Pedoman Pakaian Seragam Pegawai Negeri Sipil Untuk Petugas Operasional di Bidang Perhubungan Darat;

8. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP 71/MEN/V/2004 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.24/MEN/2003 Tentang Pedoman Pakaian Seragam Dinas, Lambang, Tanda Pangkat, dan Tanda Jabatan Dilingkungan Pengawasan Ketenagakerjaan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota;

9. Keputusan Dewan Pengurus Pusat Korpri Nomor KEP – 05/K – III/DPP/2003 tentang Pakaian Seragam Korps Pegawai Republik Indonesia;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang di maksud dengan :1. Daerah adalah Kota Surakarta.2. Walikota adalah Walikota Surakarta.3. Pemerintah Kota adalah satuan kerja perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintah Daerah.4. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Pemerintah Kota

Surakarta dan Pegawai Harian yang diangkat dan diberhentikan oleh Walikota, serta diberi upah berdasarkan ketentuan yang bersumber dari dana APBD dan bertugas membantu kelancaran tugas-tugas pemerintahan.

5. Pakaian Dinas adalah pakaian seragam yang dipakai untuk menunjukkan identitas pegawai negeri sipil dalam melaksanakan tugas.

6. Camat adalah Pegawai Negeri Sipil yang memimpin Kecamatan.7. Lurah adalah Pegawai Negeri Sipil yang memimpin Kelurahan.8. Atribut adalah tanda-tanda yang melengkapi pakaian dinas.9. Kelengkapan pakaian dinas adalah kelengkapan pakaian yang dikenakan atau

digunakan Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan jenis pakaian dinas termasuk ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu beserta atributnya.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 3

BAB IIPAKAIAN DINAS

Bagian KesatuJenis Pakaian Dinas

Pasal 2

Pakaian dinas di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, terdiri dari :a. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH; b. Pakaian Sipil Harian disingkat PSH;c. Pakaian Sipil Resmi disingkat PSR;d. Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL;e. Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL;f. Pakaian Dinas Harian Camat dan Lurah disingkat PDH Camat dan Lurah;g. Pakaian Dinas Upacara Camat dan Lurah disingkat PDU Camat dan Lurah;h. Pakaian Dinas bagi pegawai yang mempunyai tugas-tugas tertentu; dani. Pakaian Dinas yang digunakan pada hari-hari tertentu.

Pasal 3

Pakaian dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai fungsi untuk menunjukkan identitas pegawai dan sarana pengawasan pegawai.

Bagian KeduaPakaian Dinas Harian

Pasal 4

(1) PDH sebagaimana Pasal 2 huruf a, pakaian dinas yang dipergunakan dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai staf di kantor dengan atributnya, terdiri dari :a. PDH pria :

1. kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki (kode warna kain : #FOE68C) ;

2. celana panjang warna khaki; dan3. ikat pinggang nilon, kaos kaki dan sepatu bertali warna hitam.

b. PDH wanita :1. baju lengan pendek, berlidah bahu warna khaki (kode warna kain :

#FOE68C) ; 2. rok 15 cm di bawah lutut warna khaki;3. sepatu fantovel warna hitam.

c. PDH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

(2) Pegawai Negeri Sipil Golongan IVa ke atas atau yang disamakan, selain memakai PDH sebagaimana di maksud pada Pasal 2 huruf a. dalam menjalankan tugas tertentu dapat memakai PSH sebagaimana tercantum pada Pasal 2 huruf b.

Bagian Ketiga

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 4

Pakaian Sipil Harian

Pasal 5

PSH sebagaimana di maksud pada pasal 2 huruf b, dipakai untuk bekerja sehari-hari dan keperluan lainnya yang bersifat umum, terdiri dari : a. PSH pria :

1. jas lengan pendek dan celana panjang warna sama;2. leher berdiri dan terbuka;3. tiga saku, satu atas kiri, dua di bawah sebelah kanan dan sebelah kiri;4. kancing lima buah.

b. PSH wanita :1. jas lengan pendek dan rok 15 cm di bawah lutut warna sama;2. leher berdiri dan terbuka;3. tiga saku, satu atas kiri, dua di bawah sebelah kanan dan sebelah kiri;4. kancing lima buah.

c. PSH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

Bagian KeempatPakaian Sipil Resmi

Pasal 6

PSR sebagaimana di maksud pada pasal 2 huruf c, dipakai untuk menghadiri upacara yang bukan upacara kenegaraan, menerima tamu-tamu luar negeri dan dipakai malam hari, terdiri dari :a. PSR pria :

1. jas lengan panjang dan celana panjang warna sama;2. leher berdiri dan terbuka;3. tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; dan4. kancing lima buah.

b. PSR wanita :1. jas lengan panjang dan rok 15 cm di bawah lutut warna sama;2. leher berdiri dan terbuka;3. tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; dan4. kancing lima buah.

c. PSR wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 5

Bagian KelimaPakaian Sipil Lengkap

Pasal 7

PSL sebagaimana di maksud pada pasal 2 huruf d, dipakai pada upacara-upacara resmi kenegaraan atau bepergian ke luar negeri, terdiri dari :a. PSL pria :

1. jas warna gelap;2. celana panjang warna sama; dan3. krah kemeja dengan dasi.

b. PSL wanita :1. jas warna gelap;2. rok 15 cm di bawah lutut warna sama; dan3. krah kemeja dengan dasi.

c. PSL wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

Bagian KeenamPakaian Dinas Lapangan

Pasal 8

(1) PDL sebagaimana di maksud pada pasal 2 huruf e, pakaian yang digunakan pada waktu melaksanakan tugas kegiatan teknis lapangan dan merupakan pekerjaan fisik, sifat pekerjaan teknis non administratif, terdiri dari :a. PDL pria dan wanita :

1. baju lengan panjang berlidah bahu warna khaki;2. celana panjang semata kaki warna khaki;3. sepatu kulit warna hitam.

b. PDL wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

(2) PDL sebagaimana di maksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kondisi teknis operasional di lapangan.

(3) PDL bagi pegawai yang mempunyai tugas-tugas tertentu pada Dinas/Lembaga Teknis tertentu, diatur sebagai berikut :a. Tenaga medis pelayanan pada Dinas Kesehatan yang meliputi dokter dan

dokter gigi :1. jas kerja dokter lengan pendek dengan dalaman hem putih, warna putih;2. celana panjang, warna khaki; 3. rok 15 cm di bawah lutut, warna khaki; dan4. bagi wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan

estetika berpakaian.b. Tenaga paramedis pelayanan dan tenaga kesehatan lain pada Dinas

Kesehatan yang meliputi bidan, perawat, perawat gigi, apoteker dan asisten apoteker :1. baju lengan pendek, warna putih;2. celana panjang, warna khaki; 3. rok 15 cm di bawah lutut, warna khaki; dan4. bagi wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan

estetika berpakaian.c. Petugas laboratorium :

1. jas laboratorium putih lengan panjang, dengan dalaman hem putih.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 6

2. celana panjang, warna khaki; 3. rok 15 cm di bawah lutut, warna khaki; dan4. bagi wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan

estetika berpakaian.d. Pegawai penertib reklame :

1. pakaian kerja (werk pack); dan2. warna menyesuaikan.

Bagian KetujuhPakaian Dinas Harian Camat dan Lurah

Pasal 9

PDH Camat dan Lurah sebagaimana Pasal 2 huruf f, pakaian dinas yang dipergunakan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, terdiri dari :

a. PDH Camat pria dan Lurah pria :1. kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki (kode warna kain :

#FOE68C) ;2. celana panjang warna khaki; dan3. ikat pinggang nilon, kaos kaki dan sepatu bertali warna hitam.

b. PDH Camat wanita dan Lurah wanita :1. baju lengan pendek, berlidah bahu warna khaki (kode warna kain :

#FOE68C) ; 2. rok 15 cm di bawah lutut warna khaki;3. sepatu fantovel warna hitam.

c. PDH Camat wanita dan Lurah wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

Bagian KedelapanPakaian Dinas Upacara Camat dan Lurah

Pasal 10

PDU Camat dan Lurah sebagaimana di maksud pada pasal 2 huruf g, dipakai dalam melaksanakan upacara pelantikan dan upacara hari-hari besar lainnya, terdiri dari:a. PDU Camat pria dan Lurah pria :

1. kemeja warna putih, dasi warna hitam polos dan jas warna putih dengan kancing warna kuning emas;

2. celana panjang warna putih; dan3. sepatu kulit dan kaos kaki warna hitam.

b. PDU Camat wanita dan Lurah wanita :1. kemeja warna putih, dasi warna hitam polos dan jas warna putih dengan

kancing warna kuning emas;2. rok warna putih 15 cm di bawah lutut; dan3. sepatu fantovel warna hitam.

c. PDU Camat wanita dan Lurah wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

Bagian KesembilanPakaian Dinas Bagi Pegawai Yang Mempunyai Tugas-tugas Tertentu

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 7

Pasal 11

Pakaian dinas bagi pegawai yang mempunyai tugas-tugas tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf h, terdiri dari :a. Pakaian Dinas Resmi disingkat PDR;b. Pakaian pegawai yang bertugas khusus di loket pelayanan sebagai pelayan

pelanggan (customer service) pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu dan Kecamatan;

c. Pakaian Dinas pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu;d. Pakaian Dinas pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset;e. Pakaian Dinas pada Satuan Polisi Pamong Praja;f. Pakaian Dinas Linmas, pada Bidang Linmas Satuan Polisi Pamong Praja;g. Pakaian Dinas pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;h. Pakaian Dinas Pengawas Ketenagakerjaan;i. Pakaian Dinas pada Petugas Pemadam Kebakaran;j. Pakaian Wrekso Projo.

Pasal 12

(1) PDR sebagaimana dimaksud pada pasal 11 huruf a, dipakai untuk melaksanakan tugas sehari-hari bagi pegawai yang mempunyai tugas-tugas tertentu, terdiri dari :a. PDR pria :

1. kemeja lengan panjang, berlidah bahu, bermanset dan berbelah samping;

2. dua saku atas; dan3. celana panjang warna sama.

b. PDR wanita :1. baju lengan panjang, berlidah bahu dan berbelah belakang;2. satu saku atas dan dua saku bawah; dan3. celana panjang warna sama.

c. PDR wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

(2) PDR sebagaimana di maksud pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kondisi tugas sehari-hari.

Pasal 13

Pakaian pegawai yang bertugas khusus di loket pelayanan sebagai pelayan pelanggan (customer service) pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu dan Kecamatan sebagaimana dimaksud pada pasal 11 huruf b dan huruf c, terdiri dari :a. Pakaian pegawai pria :

1. jas lengan panjang;2. celana panjang, warna menyesuaikan; dan3. krah kemeja dengan dasi.

b. Pakaian pegawai wanita :1. jas lengan panjang;2. rok 15 cm dibawah lutut, warna menyesuaikan; dan3. krah kemeja dengan dasi.

c. Pakaian wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 8

Pasal 14

Pakaian Dinas pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset sebagaimana dimaksud pada pasal 11 huruf d, mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Kupd 7/15/46-149 tentang Pakaian Dinas, Tanda Pangkat dan Tanda Pengenal Korps Dinas Pendapatan Daerah.

Pasal 15

Pakaian Dinas pada Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada pasal 11 huruf e, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Satuan Polisi Pamong Praja.

Pasal 16

Pakaian Dinas pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebagaimana dimaksud pada pasal 11 huruf g, mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.6 Tahun 2004 tentang Pedoman Pakaian Seragam Pegawai Negeri Sipil Untuk Petugas Operasional di Bidang Perhubungan Darat.

Pasal 17

Pakaian Dinas Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 11 huruf h, mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP 71/MEN/V/2004 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.24/MEN/2003 Tentang Pedoman Pakaian Seragam Dinas, Lambang, Tanda Pangkat, dan Tanda Jabatan Dilingkungan Pengawasan Ketenagakerjaan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 9

Pasal 18

Pakaian Dinas pada Petugas Pemadam Kebakaran sebagaimana dimaksud pada pasal 11 huruf i, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Aparatur Pemadam Kebakaran.

Pasal 19

Pakaian Wrekso Projo sebagaimana dimaksud pada pasal 11 huruf j, terdiri dari : a. Model pakaian :

1. Baju model atelah lengan panjang warna merah;2. Kain corak parang sogan; 3. Celana panjang warna hitam;4. Sepatu jenggle panjang warna hitam; dan5. Topi model cekrik reh kepatihan.

b. Asesoris pakaian :1. Sabuk boro cindhe abang;2. Epek timang dengan logo Pemerintah Kota Surakarta;3. Kaos tangan warna putih; dan4. Pundak, krah, seret lengan dan kancing warna emas.

c. Senjata pelengkap :1. Keris;2. Tombak;3. Bedil; dan4. Pedang.

Bagian KesepuluhPakaian Dinas Yang Digunakan Pada Hari-hari Tertentu

Pasal 20

Pakaian dinas bagi pegawai yang digunakan pada hari-hari tertentu, diatur sebagai berikut :a. Pakaian KORPRI, terdiri dari :

1. Pakaian KORPRI pria :a). Baju lengan panjang motif KORPRI;b). Celana panjang polos warna biru gelap; danc). Peci warna hitam, sepatu dan kaos kaki warna hitam.

2. Pakaian KORPRI wanita :a). Baju lengan panjang bermotif KORPRI;b). Rok warna biru gelap 15 cm di bawah lutut; danc). Peci warna hitam, sepatu fantofel warna hitam.

3. Pakaian KORPRI wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

b. Pakaian Lurik motif tradisional, terdiri dari :1. Pakaian Lurik motif tradisional pria :

a). Baju lengan pendek motif Lurik tradisional;b). Celana panjang polos warna gelap; danc). Sepatu dan kaos kaki warna hitam.

2. Pakaian Lurik motif tradisional wanita :a). Baju lengan pendek bermotif Lurik tradisional;b). Rok warna gelap 15 cm di bawah lutut; danc). Sepatu fantovel warna hitam.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 10

3. Pakaian Lurik motif tradisional wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

c. Pakaian Batik motif tokoh wayang Kresna, terdiri dari :1. Pakaian Batik motif tokoh wayang Kresna pria :

a). Baju lengan pendek Batik motif tokoh wayang Kresna;b). Celana panjang polos warna gelap; danc). Sepatu dan kaos kaki warna hitam.

2. Pakaian Batik motif tokoh wayang Kresna wanita :a). Baju lengan pendek Batik motif tokoh wayang Kresna;b). Rok warna gelap 15 cm di bawah lutut; danc). Sepatu fantovel warna hitam.

3. Pakaian Batik motif tokoh wayang Kresna wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

d. Pakaian tradisional/adat Jawa Tengah, terdiri dari :1. Pakaian tradisional/adat Jawa Tengah pria :

a). Blangkon warna dan motif bebas.b). Beskap landung warna putih tulang, motif polos.c). Bawahan celana sarung modifikasi (tampak depan sarung tampak

belakang celana) motif lereng, warna sogan.d). Alas kaki sepatu.

2. Model pakaian tradisional/adat Jawa Tengah wanita :a). Model rambut sanggul cepol.b). Kebaya model kuthu baru, warna putih tulang motif polos,c). Bawahan jarik/kain batik tradisional motif lereng/parang, warna sogan.d). Alas kaki selop/sepatu sandal.

3. Model pakaian tradisional/adat Jawa Tengah wanita berjilbab :Menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

e. Pakaian Batik bermotif bebas, terdiri dari :1. Pakaian batik pria :

a). Baju lengan pendek batik bermotif bebas;b). Celana panjang polos warna gelap; danc). Sepatu dan kaos kaki warna hitam.

2. Pakaian batik wanita :a). Baju lengan pendek batik bermotif bebas;b). Rok warna gelap 15 cm di bawah lutut; danc). Sepatu fantovel warna hitam.

3. Pakaian batik bermotif bebas wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

f. PSH Guru, terdiri dari : 1. PSH Guru pria :

a). jas lengan pendek dan celana panjang warna sama;b). leher berdiri dan terbuka;c). tiga saku, satu atas kiri, dua di bawah sebelah kanan dan sebelah kiri.

2. PSH Guru wanita :a). jas lengan pendek dan rok 15 cm di bawah lutut warna sama;b). leher berdiri dan terbuka;c). tiga saku, satu atas kiri, dua di bawah sebelah kanan dan sebelah kiri;

3. PSH Guru wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

g. Pakaian PGRI, terdiri dari :1. Pakaian PGRI pria :

a). Baju lengan pendek motif PGRI;b). Celana panjang polos warna hitam; danc). Sepatu dan kaos kaki warna hitam.

2. Pakaian PGRI wanita :

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 11

a). Baju lengan pendek bermotif PGRI;b). Rok warna hitam 15 cm di bawah lutut; danc). Sepatu fantovel warna hitam.

3. Pakaian PGRI wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan dengan norma agama dan estetika berpakaian.

Pasal 21

Model pakaian dinas di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini.

KesebelasPenggunaan Pakaian Dinas

Pasal 22

PDH khaki digunakan pada hari Senin dan hari Selasa.

Pasal 23

Pakaian batik bermotif tokoh wayang Kresna, digunakan pada hari Rabu

Pasal 24

Pakaian tradisional jawa, digunakan pada hari Kamis.

Pasal 25

(1). Pakaian lurik tradisional, digunakan pada hari Jum’at.

(2). Pakaian batik bermotif bebas digunakan pada hari Sabtu bagi SKPD yang melaksanakan 6 (enam) hari kerja dan hari-hari tertentu.

Pasal 26

Pakaian KORPRI digunakan pada setiap tanggal 17 dan hari-hari tertentu.

Pasal 27

(1) Pakaian Perlindungan Masyarakat (LINMAS) digunakan setiap hari kerja khusus oleh Bidang Linmas pada Satuan Polisi Pamong Praja dan para anggota Linmas.

(2) Pakaian Perlindungan Masyarakat (LINMAS) dapat digunakan pada hari-hari tertentu.

Pasal 28

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 12

Penggunaan Pakaian Dinas : a. PSH Guru dan pakaian PGRI bagi guru di lingkungan Pemerintah Kota

Surakarta.b. PDL bagi petugas Medis, Paramedis dan Laboratorium sebagaimana tersebut

dalam Pasal 8 ayat (3) huruf a, b, dan c, akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan.

Pasal 29

Pakaian Dinas Bagi Pegawai Yang Mempunyai Tugas-tugas Tertentu sebagaimana tersebut dalam Pasal 11 huruf b, c, d, e, f, g, h, dan i, digunakan pada hari Senin, hari Selasa, hari Rabu, hari Kamis dan hari Ju’mat.

Pasal 30

(1) Pakaian Wrekso Projo beserta kelengkapannya sebagaimana tersebut dalam Pasal 11 huruf j, digunakan anggota Satuan Polisi Pamong Praja pada saat menjalankan tugas piket.

(2) Tugas piket sebagaimana dimaksud ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan.

Pasal 31

Pakaian Dinas bagi SKPD yang melaksanakan 6 hari kerja, penggunaan pakaian dinas pada hari Sabtu, apabila akan menetapkan seragam kerja selain batik pada Pasal 25 ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 13

BAB IIIATRIBUT PAKAIAN DINAS

Bagian KesatuJenis Atribut Pakaian Dinas

Pasal 32

Atribut pakaian dinas, terdiri dari :a. tutup kepala;b. tanda pangkat; c. tanda jabatan; d. lencana korpri; e. tanda jasa; f. papan nama;g. nama Satuan Kerja Perangkat Daerah dan nama Kota Surakarta;h. lambang Kota Surakarta;i. ikat pinggang nilon;j. tanda pengenal.

Bagian KeduaTutup Kepala

Pasal 33

(1) Tutup kepala sebagaimana di maksud pada pasal 32 huruf a, terdiri dari :a. topi upacara;b. topi lapangan; c. peci; dand. mutz.

(2) Penggunaan tutup kepala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a, sebagai berikut :a. topi upacara digunakan pada saat melaksanakan upacara pelantikan dan

upacara hari-hari besar lainnya;b. topi lapangan digunakan pada saat melaksanakan kegiatan lapangan

maupun kunjungan lapangan;c. topi lapangan warna khaki dipakai untuk kelengkapan PDH;d. topi lapangan warna hijau dipakai untuk kelengkapan Pakaian LINMAS;e. peci dipakai untuk kelengkapan Pakaian Seragam KORPRI;f. mutz terbuat dari bahan dasar kain warna khaki digunakan untuk

kelengkapan PDH dan dipakai harian pada saat Upacara dan atau apel.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 14

Bagian KetigaTanda Pangkat

Pasal 34

(1) Tanda pangkat sebagaimana di maksud pada pasal 32 huruf b, menunjukkan tingkat status selaku Camat dan Lurah.

(2) Tanda pangkat sebagaimana di maksud pada ayat (1), terdiri dari :a. tanda pangkat harian terbuat dari bahan dasar kain dan logam warna

kuning emas; b. tanda pangkat upacara terbuat dari bahan dasar kain dan logam.

(3) Tanda pangkat di maksud dipakai di atas bahu kanan dan bahu kiri.

Bagian Keempat Tanda Jabatan

Pasal 35

(1) Tanda jabatan sebagaimana di maksud pada pasal 32 huruf c, menunjukkan jabatan selaku Camat dan Lurah.

(2) Tanda jabatan terbuat dari bahan dasar logam.

(3) Tanda jabatan dipakai di dada sebelah kanan.

Bagian KelimaLencana Korpri

Pasal 36

(1) Lencana korpri sebagaimana di maksud pada pasal 32 huruf d, dipakai pada semua jenis pakaian dinas.

(2) Lencana korpri sebagaimana di maksud pada ayat (1) untuk PDH dan PDU terbuat dari bahan logam warna kuning emas dan untuk PDL terbuat dari bahan kain bordir warna kuning emas.

(3) Lencana korpri dipakai di dada sebelah kiri, jarak 2 cm di atas saku.

Bagian KeenamTanda Jasa

Pasal 37

(1) Tanda jasa sebagaimana di maksud pada pasal 32 huruf e, merupakan atribut kehormatan atas jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan Negara.

(2) Tanda jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari:a. pita tanda jasa;b. bintang tanda jasa.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 15

(3) Tanda jasa hanya dipakai oleh Camat dan Lurah sesuai dengan jenis pakaian dinasnya.

(4) Tanda jasa dan bintang tanda jasa di pakai di dada sebelah kiri di atas saku, jaraknya disesuaikan dengan jumlah tanda jasa dan bintang tanda jasa.

Bagian KetujuhPapan Nama

Pasal 38

(1) Papan nama sebagaimana di maksud pada pasal 32 huruf f, menunjukkan nama seseorang, dipakai di dada kanan, jarak 1 cm di atas saku.

(2) Papan nama sebagaimana di maksud pada ayat (1) terdiri dari:a. bahan dasar ebonite / plastik, warna hitam dengan warna tulisan warna

putih untuk PDH dan PDU;b. bahan dasar kain warna khaki dengan tulisan bordir warna hitam untuk

PDL.

Bagian KedelapanNama Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Nama Kota Surakarta

Pasal 39

(1) Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah dan nama Kota Surakarta sebagaimana di maksud pada pasal 32 huruf g., menunjukkan tempat kerja.

(2) Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah dan nama Kota Surakarta dipakai semua Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta.

(3) Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah ditempatkan di lengan sebelah kiri 2 cm di bawah lidah bahu dan nama Kota Surakarta ditempatkan di lengan sebelah kanan 2 cm di bawah lidah bahu.

(4) Bahan dasar nama Satuan Kerja Perangkat Daerah dan nama Kota Surakarta berupa kain dengan jahitan bordir, warna dasar kuning dan tulisan berwarna hitam, tertulis nama Satuan Kerja Perangkat Daerah dan KOTA SURAKARTA.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 16

Bagian KesembilanLambang Kota Surakarta

Pasal 40

(1) Lambang Kota Surakarta sebagaimana di maksud pada pasal 32 huruf h, menggambarkan landasan filosofis, semangat pengabdian dan ciri khas Daerah.

(2) Lambang Kota Surakarta dipakai semua Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta.

(3) Lambang Kota Surakarta ditempatkan di lengan sebelah kanan 4 cm di bawah lidah bahu.

(4) Bahan dasar lambang Kota Surakarta berupa kain yang digambar dan ditulis dengan jahitan bordir yang bentuk, warna dan ukurannya sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Bagian KesepuluhIkat Pinggang Nilon

Pasal 41

(1) Ikat pinggang nilon sebagaimana di maksud pada pasal 32 huruf i, digunakan sebagai pengikat celana pada pakaian dinas.

(2) Ikat pinggang nilon sebagaimana di maksud pada ayat (1) terbuat dari bahan nilon warna hitam dan timang warna kuning emas/kuningan berlambang Kota Surakarta.

Bagian KesebelasTanda Pengenal

Pasal 42

(1) Tanda pengenal pegawai sebagaimana dimaksud pada pasal 32 huruf j, untuk mengetahui identitas seorang pegawai.

(2) Tanda pengenal pegawai dipakai oleh pegawai dalam menjalankan tugas.

(3) Tanda pengenal pegawai terbuat dari bahan dasar kertas dibungkus laminating plastik dengan ketentuan :a. kertas sebagai bahan dasar tulisan tanda pengenal dan pas foto dengan

ukuran panjang 8,5 cm dan lebar 4,5 cm; danb. plastik laminating dengan ukuran panjang 9,2 cm dan lebar 6,3 cm.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 17

Pasal 43

Tanda pengenal sebagaimana di maksud dalam Pasal 42 ayat (2) terdiri dari :a. bagian depan :

1. foto pegawai dengan memakai PDH;2. nama dan lambang Pemerintah Kota Surakarta;dan3. nama unit organisasi.

b. bagian belakang :1. nama pegawai;2. nomor induk pegawai (NIP);3. eselon jabatan struktural atau nama jabatan fungsional;4. golongan darah;5. alamat kantor;6. tanggal dikeluarkan;7. pejabat yang mengeluarkan;8. tanda tangan pejabat yang mengeluarkan; dan9. nama jelas pejabat yang mengeluarkan.

Pasal 44

(1) Warna dasar foto pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 didasarkan pada jabatan yang dijabat oleh pegawai.

(2) Warna dasar sebagaimana di maksud ayat (1) terdiri dari : a. untuk pejabat eselon II warna merah (kode warna : #FF0000);b. untuk pejabat eselon III warna biru (kode warna : #0000FF);c. untuk pejabat eselon IV warna hijau (kode warna : #006400);d. untuk pejabat eselon V warna kuning (kode warna : #FFFF00);e. untuk pegawai non eselon warna orange (kode warna : #FF8C00); danf. untuk pegawai/pejabat fungsional warna abu-abu (kode warna : #808080).

Pasal 45

Bentuk dan model atribut pakaian dinas sebagaimana di maksud dalam Pasal 32 tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

BAB IVPEMAKAIAN ATRIBUT

Pasal 46

(1) Atribut PDH di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta terdiri atas mutz, nama Satuan Kerja Perangkat Daerah, nama dan lambang daerah Kota Surakarta, lencana Korpri, papan nama, ikat pinggang nilon dan tanda pengenal.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 18

(2) Atribut PDH camat dan lurah di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta terdiri atas mutz, nama dan lambang daerah Kota Surakarta, lencana Korpri, papan nama, ikat pinggang nilon, tanda pengenal, tanda jabatan, tanda pangkat harian dan pita tanda jasa.

(3) Atribut PSH terdiri atas papan nama, lencana Korpri dan tanda pengenal.

(4) Atribut PSR terdiri atas papan nama, lencana Korpri dan tanda pengenal.

(5) Atribut PSL dengan memakai atribut tanda pengenal.

(6) Atribut PDL di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta terdiri atas topi lapangan, nama Satuan Kerja Perangkat Daerah, nama dan lambang daerah Kota Surakarta, lencana Korpri, papan nama dan tanda pengenal.

(7) Atribut PDR di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta terdiri atas papan nama, lencana Korpri dan tanda pengenal.

(8) Atribut PDU camat dan lurah terdiri atas lencana Korpri, papan nama, topi upacara, tanda jabatan, tanda pangkat upacara dan bintang tanda jasa.

Pasal 47

Pemakaian atribut pada pakaian dinas, diatur oleh Walikota dengan memperhatikan estetika.

BAB VPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 48

(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan pakaian dinas di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta dilakukan oleh Walikota, melalui Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah.

(2) Pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan pakaian dinas di lingkungan dinas/lembaga teknis daerah Pemerintah Kota Surakarta dilakukan oleh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

(3) Pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan pakaian dinas bagi pegawai yang mempunyai tugas-tugas tertentu di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta dilakukan oleh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 19

BAB VIPENUTUP

Pasal 49

Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Walikota ini, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surakarta.

Pasal 50

Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta (Berita Daerah Kota Surakarta Tahun 2009 Nomor 28), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 51

Peraturan Walikota ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatan dalam Berita Daerah Kota Surakarta.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal 15 Desember 2011

WALIKOTA SURAKARTA,

ttd

JOKO WIDODO

Diundangkan di Surakarta pada tanggal 16 Desember 2011

SEKRETARIS DAERAH KOTA SURAKARTA

ttd

BUDI SUHARTO

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 58

Pedoman Pakaian Dinas Kota Surakarta 20