rencana 9kerangka · ·pengemba·ngan · 2020. 1. 9. · 1.1 maksud pene1itian ··l 1.2 beberapa...

85
·J [ . 1 \) -- t /1.-1.2. Ren-v . oDE.PARTEMEN TRANSMIG-RASI . DIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN PEMUKIMAN DIREKTORAT BINA PROGRAM RENCANA 9 KERANGKA SATUAN KAWASAN ·· PENGEMBA·NGAN (RKSKP) STUDI TAHAP II STUDI SOSIAL SUNGAI RANGIT DAN PANGI<ALAN LADA I<ABUPATEN I<OTAWARINGIN BARAT I<ALIMANTAN TENGAH LA PO RAN AKHI _ ·.:PUSAT PEN£LtTIAN PERENCANAAN- PEMBAN- GU'N: AN NASIONAL . .UNIVERSITAS GADJAH . MADA l986 ). IL 0

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

·J

[ .

1

\) --

t /1.-1.2. Ren-v

. oDE.PARTEMEN TRANSMIG-RASI . DIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN PEMUKIMAN DIREKTORAT BINA PROGRAM

RENCANA 9KERANGKA SATUAN KAWASAN

· ·PENGEMBA·NGAN (RKSKP) STUDI TAHAP II

STUDI SOSIAL

SUNGAI RANGIT DAN PANGI<ALAN LADA I<ABUPATEN I<OTAWARINGIN BARAT

I<ALIMANTAN TENGAH

LA PO RAN AKHI x· _

·.:PUSAT PEN£LtTIAN PERENCANAAN-PEMBAN-GU'N:AN NASIONAL . .UNIVERSITAS GADJAH .MADA

~ l986

).

IL

0

Page 2: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

TIM PENELITI -

STUD! SOSIAL TRANSMIGR..iSI

DISIPLIR SDSIOLOGI : DRS ·SJfjRIO - : .

DRS OOEPR.APTO

DISIPLIN .AWTROFOIDGI & IlRS · .AMliN .YITNO ,--::. .

. DRS :.HARRY_. PURW.AN1'0

DISIPLIN GPDGelFI SJSI.AL : DRS SUNARSJ SIM.JN

DRS SODJJLI

.. ··~~ .. .

0

Page 3: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

.. ·.•·

I . I

; KATA PENGANTAR

Dalarn rangka kerjasama antara Bagian Proyek Perencanaan

Tata Ruang Ka~asan, Direktorat Jenderal Penyiapan Pemukiman

Direktorat Bina Program, Departemen Transmigrasi dengan

Pusat Peneli tian Perencanaan Pernbangunan Nasional (P4N) Uni-•

versitas Gadjah Mada berdasark.an Surat Perjanjian Kerjasama

No. PKK-2196/DJ-B-5/85, telah dilakukan survei di daerah

Sungai Rangit dan Pangkalan Lada Kabupaten Kotawaringin

··-Ba:rat · Propinsi Kalimantan Te·n-ga·h untuk Penyusunan Rencana

Kera~gka Satuan Kawasan Pengernbangan.

Dengan selesainya laporan akhir ini, kami Tim Studi

' Penyusunan· Rencana Satuan Kawasan Pengembangan (Studi

Sosial) Universitas Gadjah ; Mada yang dalarn hal ini dilakukan

oleh P4N tidak lupa rnenyampaikan rasa terimakasih sebesar­

besarnya kepada Direktorat Jenderal Penyiapan Pemukiman,

Direktorat Bina Program, Departernen Transmigrasi atas

··kepercayaan yang diberikan kepada Tim P4N UGM untuk

pekerjaan tersebut. Ucapan terima kasih ini kami tujukan

pula kepada Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah beserta -

seluruh aparat pemerintahannya, terutama kepada Kanwil

Transmigrasi Kalimantan Tengah yang membantu terlaksananya

pekerjaan lapangan studi ini. Juga kepada Tim Penasehat yang

dib.entuk oleh Direktorat Jenderal Penyiapan Pemukiman,

.Di:r;ektorat Bina Program Departernen Transmigrasi Jakarta yang

·:t.el.a.h ·memberikan tanggapan dan rnasukan yang sangat berharga

~;guna k:e.l-engk.apan laporat:l akhir ini •

.'K-epada ·:s-emua pihak yang:t.idak dapat kami sebut disini . .

yang .tel.ah :mernberi .bantuan . .unt.uk -k~lancar.an pekerjaan Studi . .

-Penyusunan ~R-encana Ke:rangka . ·Satuan Kawasan ~engembangan

.. ..D~er~h·.. Tr.a?SIDigrasi . diucapkan teri~kasih . banyak.

.segal.a ses.uatu dapat be~guna untuk :ke.l.anjutcin studi berikut-

Semoga

· ·nya ..

.PPPPN ··- :':UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

i

0

Page 4: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

I

-·· -.. I ...

. ··I .. ;;r I .

.. ,£:'c,...-

l

Akhir kata semoaga· laporan akhir Penyusunan Rencana

Kerangka Satuan Kawasan Pengembangan (Studi Sosial) daerah

P.angkalan Lada dan sungai Rangi t ini dapat dipergunakan

sesuai dengan keperluannya.

Yogya~arta. 7 Maret 1986

TIM PENELITI

STUDI SOSIAL '· TRANSMIGRASI

ii

oj

Page 5: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR

DAFTAR lSI

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

1.1 Maksud Pene1itian

··l

1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am

Pene1itian

1.3 Kerangka Pene1itian

BAB II LATAR BELAKANG DAERAH PENELITIAN

BAB III ANAL.ISA DATA

3.1 Aspek Spasia1

3.2 Adaptasi Sosia1

3.3 Adaptasi Pertanian

BAB IV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

DAFTAR PUSTAKA

iii

0

i

iii

iv

1

1

2

4

6 .

19

19

26

41

68

:STUDI_SOSIAL TRANSMIGRASI

~.

Page 6: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

2.1

-2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

DAFTAR TABEL

Mutasi Penduduk dan Keadaan Sekarang di Unit

Pemukiman Transmigrasi Kabupaten Kotawaringin

Bar at

Jurn1ah Transmigran Menurut Urnur Laki-laki dan

Perernpuan

Jurn1ah Transrnigran Menurut Urnut Laki-laki 0

Jurn1ah Transrnigran Menurut Urnur Perernpuan

Jurnlah Transrnigran Menurut Tingkat Pendidikan

di U. P. T. Kah. Kotawaringin Barat .

Mata Pencaharian Transmigran di Unit ·Pernukiman

Transrnigrasi Kabupaten Kotawaringin Barat

iv

13

14

15

16

17

18

PPPPN-UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 7: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

2

diselenggarakan? Penelitian ini hendak mencoba mencari ke• mungkinan kearah perbaikan itu.

0 Dalam menyusun disain pe~elitian dapat digunakan salah satu ~ari dua macam sikap terhadap rencana pemukiman trans·

migrasi ini. Pe~tama, segenap perangkat pengembangan pemuki~ .

man transmigrasi yang telah disusun berwujud rencana fisik

tataruang pemukiman transmigrasi itu dianggap sebagai

'given'. Pertanyaan yang akan harus dijawab oleh penelitian

adalah aspek sosial apa yang masih harus dipertimbangkan

untuk menjadika~ usaha pemukiman transmigrasi berha~il dan

bagaimana hal itu diopera%ionalisasikan di lapangan? Kedua,

segenap perangkat pengembangan pemu.kiman transmigrasi, yaitu

rencana pemukiman transmigrasi, harus disusun dengan memasuk ---+--·--------

kan segenap pertimbangan sosial (termasuk berbagai bentuk

tatanilai kemasyarakatan) ke dalam proses perencanaannya.

Dengan demikian diharapkan bahwa pelaksanaan pengembangan

pemukiman transmigrasi di lapangan dapat t 'erselenggara de~

ngan hambatan sosial yang sesedikit mungkin. Dengan kata

lain pengembangan pemukiman transmigrasi, yang juga adalah

pembangunan masyarakat (baru?) di tempat baru dapat berlang sung lancar. Berbagai keterbatasan pendukung kegiatan pene~

litian, mengarahkan untuk (pada kali ini) memilih dan mela~

kukan kegiatan peneli:-tian dengan sikap. atau pilihan pertama.

1. 2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang dalam Penelitian

Beberapa pe~~asalahan yang dapat diamati dan dijadikan

aspek penelitian adalah: Satu, permasalahan adaptasi lingkungan pertanian atau

tata~ cara bercocok tanam. ~salah ini timbul karena kondisi .. l .ahBn pertanian yang pada dasarnya ~emang berbeda dengan

kondi.si laban rata~rata . daerah asal para transmigran, yaitu

kondisi. per:tanian pada :umumnya di Jawa dan Bali. ·Kondisi . . .

ini, ~· yang . .. melahir.ka:n .cara .bercocok tanam ·dan jenis tanaman

yang ·berbeda, .s.eringkali. menun.'tu:t penyesuai.an yang tidak sedilti£. dari _:par:a .transmigran.. Disa:mping .faktor ... faktor tek~

PPPPN ... UGM STIJDI SOSIAL TRANSH~GRASI

Page 8: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

. I nis pertanian itu, ada juga faktor~faktor sosial kehidupan bertani, pada lingkungan pertanian baru yang perlu diatasi o leh petani (baru) tran_smigran bersangkutan. Kemampuan meng

padapi dan mengatasi persoalan yang timbul oleh faktor .. .

faktor ini ikut menentukan keberhasilan petani transmigran

beradaptasi dengan lingkungan pertanian barunya. Yang menja ..

di pertanyaan adalah: konsep sosial (agrikultural) apakah

yang dapat disumbangkan kepada pengembangan pemukiman trans

migrasi seperti ini, yang akan lebih menjamin 1 keberhasilan1

program.

Dua, permasal~han adapatasi fisik .. tataruang lingkungan

hidup di kawasan bermukim ba~u bagi para transmigran. Sekali_

lagi, lingkungan hidup baru ini memang direncanakan dan

dipersiapkan berdas~r perhitungan teknis kondisi dan kemam .. puan laban sebagai sumber daya utama penyangga kehidupan masyarakat transmigran. · Segenap aspek tataruang kawasan

pemukiman: luas lahan pekarangan dan usaha, serta letak, bentuk dan orientasinya, juga jarak dan akses dari satu

persil ke persil lainnya (atau dari satuan pemukiman ke

satuan pemukiman lainnya sekalipun), diatur atau ditata

berdasarkan aspek•aspek teknis diatas. Hasilnya, {seringka ..

li) adalah tataruang yang sangat berbeda dengan pola ruang

yang telah menjadi bagian hidup para transmigran selama ini

di tempat asalnya. Situasi yang baru dan asing, bahkan

mungkin di luar jangkauan daya khayalnya, merupakan persoal an adaptasi keruangan yang juga harus dihadapi para pemukim transmigran di lingkungan hidup barunya, apabila program ini

diharapkan ak~n 1 berhasil'. Pertanyaannya: adakah 'k?nsep

sosial(•spasial)' yang dapat dirumuskan untuk ikut menjamin

keberhasilan proses adaptasi keruangan diatas? Tiga, permasalahan adaptasi sosial(·kemasyarakat~n)

para anggota masyarakat transmigran dengan anggota (kelolll"" pok) _transmigran lainnya, atau dengan anggota (kelompok) masyarakat set:empat.. Persoalan ini timbul dari perbe_daan

.£*or- faktor ·so.siologis masyarakat berasal dari sesuatu daerah (suku) .. t:.ertentu dengan .masyarakat setempat atau ma .. syar.akat: ·'Yang berasal dari .daerah (suku) tertentu lainnya.

PPPP~UGM .STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

....

Page 9: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

.0 '.· '"I "' ,'..,.,"; . • ' •

4

Adaptasi atau integrasi antar (anggota) masyarakat yang

berbeda norma dan sistim nilai, yang melahirkan berbagai perb0daan cara 'menyelenggarakan~ hidup bermasyarakat, me~

rupakan ~entuk utama persoalan pembentukan . dan pembinaan masyarakat lebih besar yang 1 lntegrated 1

• Sedangkan disadari

bahwa keberhasilan adaptasi · atau integrasi ini merupakan

salah satu kunci keberhasilan usaha pengembang~n pemukiman

trasmigrasi. Pertanyaannya: mungkinkah suatu 'ko~sep sosial

(~sosiologis) 1 dikembangkan untuk melengkapi usaha pengem­bangan transmigrasi yang berhasil?

Dari uraian~uraian diaeas jelas bahwa yang ingin diha~

silkan dari penelitian ini bukan hanya . kelua~an yang bersi­

fat 1deskripti£1 atau apa sebaga~ana adanya, tetapi lebih

kearah rumusan_yang bersifat 'preskripti£1 atau bagaiman'l seharusnya.

1.3 Kerangka Penelitian

1.3.1 Pendekatan Penelitian

Ada beberapa kemungkinan skemata penye~enggaraan pene­litian sosial transmigrasi ini, . dua diantaranya adalah: · yang

bersifat pengamatan pasca-pengh~ian (post occupancy eyalua­

tion), dan yang bersifat telaah perencanaan atau pra•pengem• bangan~fisik di lapangan. Berbagai hambatan waktu, tenaga

dan dana yang dihadapi tim penelitian, mengarahkan kita

k~pada pilihan pertama, yaitu pengamatan pasca~penghunian.

1 •. 3......2 ,Metodologi Penelitian

Pe.neTi.tlan <d.engan .maksud .se_perti yang diuraikan di atas

sebenarnya dapat merupak:an .. usaha yang besar dengan melibat• kan kasus .atau .pengam~tan .untuk dapa:t mencakup berbagai kemungkinan. _kombinasi ko.ndis:i .laban ·:transm:igrasi dan daerah

asal tr~nsmigran.. Pada hakekatnya, makin banyak kasus yang

diamati akan .. makin andal pula has.il yang diperoleh. Na:mun

PPPPN-UGM .. STUDI -SOSIAL TRANSMIGRASI - --"j

Page 10: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

5

berbagai hambatan yang telah disebut di muka, sekali lagi

menyebabkan tim peneliti hanya dapat meliput beberapa lokasi .

transmigran dalam waktu y~ng sangat terbatas, sehingga meta•

do.logi yang digunakan juga terbatas pada· metoda kualitatif·

deskriptif berdasar pengamatan lapangan seca~a cepat serta

wawancara•wawancara intensif dengan para transmigran yang ~

dapat dikunjungi. Oleh karena itu memang penelitian ini

boleh dikatakan merupakan penelitian awal untuk menemu•

tunjukkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para

transmigran sehubungan dengan proses adaptasi mereka ke

dalam kehidupan lingKungan yang baru, yang kemudian perlu

diikuti dengan penelitian yang lebih luas dan cermat untuk

meningkatkan keandalan basil penelitian ini. _ ___,....._ ____ _ 0

PPPPN~UGM SI'DDI ·. ·SOSIAL :TRANSMIGRASI __., ..

-

Page 11: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

--·· ~ . - ·~·. • ,, "'---' ' · ~· •• I. • ••. ~ - ...... .. .. .;. ...... . u . .. It ,.j;, . ~ .'1. '- I _,, - I A ,.,~·-.h ·~ ~ . ..-.-:; ~1-"' ; 0 ,1 ',.1; : -• o

PETA:

LOKAS I SURVAI. STUDI · SOSIAL

I<ALIMANTAN TENGAU

1·+·+·3 Ba tas Prop Ins I

t=tj=tJ£3 Batas Kabupaten

-Y-t-~·t-ld==-'h-<t-t~k--H-JJJU1£2~\~J:f;jtJ=l-· -I ~ ::~;: 1 Kecamatan

..

Lokas I Tra'nsm ·lgras I

PANOPAH . TELAGA

LoKasl surval Stud l Sos :i al

Krn

ELITIAN PEMBANGUNAN Jlll\S I 0 GADJAH MADA

"

Page 12: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

• :

6

BAB II LATAR BELAKANG DAERAH PENELITIAN

Daerah. penelitian adalah daerah transmigrasi Satuan

Kawasan . Pemukiman (SKP) A sungai Rangit dan Satuan Kawasan Pemukiman (SKP) B Pangkalan lada, kecamatan Kumai, kabupaten

. I . .

Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Ibu kota kecamatan di Pangkalan Bun. Jarak terdekat dari lokasi transmigrasi ke

ibukota kabupaten adalah 25 km (dari SP 2 SKP A).

Secara astronomis daerah penelitian terletak pada lllo

35' Bujur timur dan 2o34' Lintang Selatan. Berarti derah ini

masih termasuk iklim tropis (Rainy Tropic).

Curah hujan rata~rata setahun berkisar antara 2500 ~

3000 mm. Hujan di daerah ini boleh dikatakan mera~a sepa~~

jang tahun, artinya tidak ada ·bulan kering. Yang dimaksud

deng~n ?ulan -kering adalah bulan yang curah hujannya ~~rang .

dar.i .60 mm sebulan. Curah· hujan bulanan .terkecil ·berkisar

antara .100 ~ 150 mm yang· jatuh -pada bulan· · ~ . bulan Juli,

Agustus dan Se·ptember.. .Curah huj an bulanan :tertinggi berki~

PPPPN.UGM STUD! SOSIAL . TRANSMIGRASI

0 . - · .

0

Page 13: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

7

s ar antara 200 ~ 300 mm per bulan, terjadi pada bulan Okto~

ber hingga Mei.

Tanah di d.aerah· penelitian terdiri dari tanah podsolik

merah kuning dengan kesuburan tanah rendah dan PH yang

rendah pula, sehingga dalam usaha tani mutlak diperlukan

berbagai pupuk dan kapur. Sebagian tanah terdiri dari pasir

kwarsa yang kesuburannya sangat rendah (terutama di SKP A

sungai Rangit). Petani yang mendapatkan tanah semacam ini

boleh dikatakan gagal sama sekali dalam usaha taninya,

sehingga pe~lu mend~patkan perh~tian khusus. ·

Sungai~sungai yang agak besar tidak terdapat di kedua

SKP . ini sehingga tidak dapat diharapkan adanya sawah iriga~

si, meskipun ada tanah rawa yang merupakan tanah sisa (R)

yang dapat diusahakap. sebagai saw~h, tetapi di samping luas

nya sangat terbatas juga tanahnya sangat asam sehingga tidak

dapat mengahasilkan. Pertanian yang dapat diharapkan adalah

pertanian lahan kering yang oleh para transmigran disebut

"ladang". Di s~ping usaha ·dalam bidang pertanian pangan

harapan lain adalah menanami lahan mereka dengan tanaman

keras dan tanaman perkebunan. Tanaman keras dan tanaman

perkebunan yang dapat dikembangkan di daerah ini masih perlu

diadakan penelitian lebip lanjut, karena ternyata tanaman

cengkeh tidak dapat tumbuh dengan baik sedangkan di bebera~a

tempat kopi dapat· tumbuh dan berhasil baik, tanaman nangka

di daerah ini mengalami keriting daun.

SKP A sungai Rangit terdiri dari 6 SP (Satuan Pemuki~

man) dengan SP 2 sebagai pusatnya. Masing ... masing SP direnca ...

nakan untuk dapat menampung transmigran seperti daftar

berikut

Nomor SP

1

2

3

Daya tampung KK

.. 456

405

Kenyataan sekarang

. 395 KK (1 : 7~9 j iwa)

456 KK (2 .1_06 j iwa) .

367 KK (1.512 jiwa)

STUD! SOSIAL TRANSHIGRASI

Page 14: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

. ;

8

Lanjutan

4 200 180 KK ( 772 jiwa) . 5 450 397 KK (1. 817 jiwa) 6 327 tidak (1. 042 jiwa) · ·

ada data

SKP B Pangkalan ~ada terdiri dari 5 SP dengan · SP 4

sebagai pusatnya. ~sir~~masing SP dapat menampung transmig~ . ran seperti daftar berikut :

Nomor SP Da·ya ta.ril.pung KK Kenyataan sekarang

1 ,500 424 KK (1. 753 jiwa) 2 500 455 KK (1. 913 j iwa) 3 440 420 KK (1.417 jiwa) 4 500 407 KK (1. 655 j iwa)

5 360 ' 353 KK (1.475 jiwa)

Selisih antara da, a tampung dan kenyataan sekarang me~

nunjukkan adanya tran5migran yang gagal dan pulang atau me~ larikan diri dari daer ah transmigrasi. Berdasarkan angka~

angka di atas rata~rata selisihnya untuk SKP A= 7,61, se~

dangkan SKP B = 9, 8%. Ang~a~angka persentase ini cukup besar

kalau .dihandingkan dengan angka_kegagalan transmigrasi s~ca~

ra nasional .yang --hanya s.ekitar 31. Dengan demikian maka kita

dapat menggam:barkan .lmhwa ..ada .suatu "hal" yang menyebabkan angka ini b.esar.

Pembag.ian .lah.an .. di:. lokasi ::tran-smigras:i l:ni sama . dengan daerah tran-smig:rui laban kering yang .. ant~a 'lain yaitu : .

Laban pekara:ngan -r: rumah - 0,2.5 ha Lahan .I ·- 1 ha

Laban I.I - 0.,75 ha

I' PPPN ... UGM ·· STUD! SOSIAL TRANSHIGRASI

Q

0

Page 15: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

, . ·.:

9

Lahan pekarangan diberikan telah terbuka dan tetah siap

dengan rumahnya, Lahan I {1 Ha) telah dibuka dengan istilah

"siap tanam", artinya lahan ini telah dibuka dari padang alang .. alang atau dari hutan dan telah dibajak dengan trak .. ·

tor, sehingga diharapkan transmigran tinggal menanami. Teta ..

pi yang terjadi tanah yang siap tanam ini pada waktu trans

migran datang di. lokasi lahan ini telah menjadi padang

alang .. alang kembali. Sebenarnya hal semacam ini tidak usah

terjadi kalau segera setelah dibukanya suatu lahan langsung

disebarkan 11Ligimonose11 untuk menutup tanah dan menahan tum.buhl)ya alang .. ·alang. Disamping itu jenis tum.buhan ini

dapat menambah kesuburan tanah. Lahan II yang luasnya 0,75 . .

Ha merupakan lahan ~ang belum dibuka dan biasanya dibagikan

setelah transmigran ~inggal di lokasi selam 2 atau 3 tahun.

Lahan ini sebagian berupa padang alang .. alang sebagian lagi

berupa hutan. Ada sebagian hutan yang berupa hutan rawa,

yang "diharapkan dapat dijadikan sawah setelah dibuka. Di SKP

A sungai Rangit l~han II ini belum. dibagikan walaupun trans

migran telah tinggal selama 3 tahun. Sedangkan di SKP B

Pangkalan Lada sebag.ian lahan II ini telah dibagikan.

Di · kedua SKP ini ~ara pengelompokan perum.ahan terpisah dengan lahan I dan lahan II sehingga jarak antara satu rumah

dengan rum.ah yang lain tidak terlalu jauh, tetapi dengan

demikian. ada yang jarak dari rumah ke lahan perta~iannya

menjadi sangat jauh. Daerah transmigrasi ini relatip jauh dengan perkampung

an penduduk setempat, tetapi mereka masih dapat juga berhu ..

: bunga~ dan berkomunikasi lewat pencarian bibit seperti pb

sang, kelapa dan singkong. Dalam kelompok daerah transmigra~

si sendiri terpaksa masih terdapat kelompok .. kelompok daerah

asal, karena biasanya mereka .datang satu rombongan dari suatu daerah da.n rumah yang -sudah siap ditempati juga seke ..

lompo~. Meskipun demikian nampaknya tidak terjadi hal .. hal :yang negatip al!ta~a sesama tranSmigran maupun ' dengan pendu"' duk setempat.

Transmigra·n yang tiri.ggal di kedua SKP ini terdiri dari

keluarga .. keluarga yang berasal dari :

PPPPN:-:UGM · STUD! SOSIAL TRANSHIGRASI

Page 16: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

.,

10.

8 • JAWA TENGAH antar lain dari Banyumas, Cilacap, Sumpyuh, Kebumen,

Kendal,

Solo dan

Ambarawa, Purworejo, Wonosobo,

Semarang, Salatiga, Klaten, Sragen, Blora. ·

b. ·JAWA TIMUR antara lain dari Ponorogo, Kediri, Nganjuk,

Lamongan dan Jember. .

c. JAWA BARAT antara lain dari Tasikmalaya, Sukabumi,

Ciamis dan Purwakarta, DKI Jaya dan DIY umum­

nya dari kabupaten Bantu!. Umunya transmig~an yang ada di sungai Rangit dan

Pangkalan Lada berasal dari bagian daerah yang lahannya

merupakan lahan kering, atau dari daerah sawah tetapi tidak

Q . -

0

mempunyai lahan, dan sebagian kecil saj a besaral dari daera=h=-------~ kota dan buka~ petani.

Transportasi di kedua lokasi transmigrasi ini belum me­

madai, karena keadaan jalan yang belum sempurna. Jalan darat

yang menuju ke lokasi m~rupakan jalan tanah yang banyak

mengalami ~erusakan terutama pada waktu hujan tidak dapat .

dilalui kendaraan sama sekali karena banyak bagian-bagian ya.ng becek dan berlumpur. Keadaan ini yang menyebabkan hubu"'! _

ngan ke Pangkalan Bun sangat terhambat dan akibatnya pengang

kutan hasil bumi ke daerah pasar terlambat dan penyaluran

bahan~bahan pokok seperti pupuk juga sering terhambat.

Lalu lintas lewat air tersedia juga di daerah ini,

tetapi tidak semua SP dapat dilalui sungai yang dapat dile­wati perahu. Di SKP A hanya SP 2 dan SP 4 saja yang terdekat

dengan sungai Rangit, inipun masih cukup jauh karena dari SP 2 ke der.maga + 6 km. SKP B hanya SP 1 dan SP 2 yang dilalui sungai yang dapat dilewati perahu yaitu sungai Jegendul yang dapat dilewati ·~e~o.tok11

• . Jar.a:k terdekat ke dermaga Jegendul

Yaitu dar.i :S:P 2 -+ 2 km.. D~i .dermaga Jegendul di Pangkalan

Lada ke ~bukota ke·camatan Kllmai d.i-perlukan waktu + 2, 5 jam

pe rjalanan, sedangkan dari .·sungai'·Rang.it ke kec~atan Kumai

!>(:kitar ~ Jam • . jarak .dari ... kota Kumlii ke Pangkalan Bun l~wat dara.t sekitar 21 Km.

Keadaan penduduk .transmigran : .. d.i · kedua SKP ini dapat c iperhatikan dalam tabel4r·tabel ·berikut. Jumlah bayi yang

··STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 17: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

11

lahir se1ama kurang 1ebih 3 tahun sejum1ah + 384 orang dari

+ 4200 KK berarti sekitar 9% se1am 3 tahun atau 3% per

tahun. Anak~anak di bwah umur 9 tahun sejum1ah 6.042 orang

dari 17.300 jiwa, berarti ada 35%. Kalau diperhitungkan

anak.,anak sampai umur 15 tahun jum1ahnya · sekitar 8. 06 7

orang. Pendidikan yang dimi1iki o1eh transmigran umumnya

rendah, kebanyakan ada1ah di bawah pendidik SD.

Keadaan ekonomi di daerah transmigarsi ~ni masih di

tingkat sangat rendah, belum ada pasar sama sekali, sedang

kan inisial pasarpun belum kelihatan. Hanya ada beberapa (

transmigran yang memi1iki modal daerah asal mendirikan wa., . . \

rung di rumahnya masing.,masing dengari berjua1an barang kebu~

tuhan sehari.,hari. Ada beberapa yang mendirikan warung

reakan.

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL TRANSHIGRASI

Page 18: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

·:

PETA: LOKASI TRANSMIGRASI SKP,A1 ·.B DAN C DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH

/-­,,. I I

~ PENEMPATAN 81/82 . - PENEMPATAN 82/83

D PENEMPATAN 83/84

6 DERMAGA

JALAN PLPT

~: SUNGAI

12

1 .816 KK

2.700 KK

1.350 KK

PPPPN~UGM .STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Q . -

0

-:

Page 19: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

· ~

13

0

label 2.1. HUTASI PENDUDUK DAN KEADAAtl SEKARANG DI UNIT PEHUKIHAN TRAtiSHIGRASI KABUPATEN lOTAWARINGIN BARAT.

-------------------------------------i---------------------------------------------------7-------------------------------------------------------------Progra• Bertambah Berkurang

Unit Pe1uki1an Trans1igrasi Tahun Keadaan Keterangan · -----------------------------D;t;~------~--H-;-t-i------~----He~i~99;1:- sekarang

Baru kan Lokasi ~

lahir Nikah Cerai Rujuk -------------------------------------------------------- -(Psg) (Psg) (Psg) KK JiNa Anak DeNasa Jumlah KK JiNa KK Jiwa '

-------------------------------------~~--------------------------------------------------1-------------------------------------------· ------------------. I

I

1. Sungai Rangi t I. A Sp 2 81\82 156 48 1 0 0 46 136 24 9 33 47 160 456 2106 Data dari 2. Sungai Rangit II.A Sp 1. · ' 81\B2 60 27 0 0 52 133 . 9 3 12 81 265 395 1739 lokasi kurang 3. Sungai Rangit liLA Sp 4 82\83 180. . 772 lengkap. 4. Sungai Rangit IV.A Sp 3 82\83 41 24 7 0 30 111 15 2 17 131 323 367 1512 5. Sungai Rangit V.A Sp 5 B2\83 11 22 0 0 32 96 0 0 0 38 145 397 1817 6. Sungai Rangit VI.A Sp 6 P.2\83 1042 7. Pangkalan lada 1.8 Sp 3 P.1\82 . 22 20 o· 0 20 44 0 0 7 60 329 420 1417 B. Pangkalan Lada 11.8 Sp 1 S1\82 40 · 27 0 0 27 46 0 0 18 102 279 424 1753 9. Pangkalan lada III.B Sp 4 B2\83 45 17 0 0 21 49 9 4 13 93 424 407 1655

10. Pangkalan lada IV .B Sp 2 t3\84 - 3 0 0 0 1 . 6 0 0 0 46 169 455 1913 11.· Pangkalan Lada V.B Sp 5 ~3\84 6 0 1 D 0 0 0 0 1 6 · 76 353 1475

--------------------------------------~------~-----------------------------------------------------------------------------~--------------------------

Page 20: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

<:.). --

14

0

label 2.2. JUHLAH TRAKSHIG~K HEHURUT UHUR LAII-LAII DAH PER£HPUAH 1. · ---------------------~----- ~---------------------------------------------------- -------~----------------------------· ----------------

Struktur lumur Unit Pemukiman Transmigrasi . · Jumlah

--------------------------------------------------~----------------------------------------!

0 - 4 5-9 10- 14 15- 19 20- 24 25 r 29 30- 34 35- 39 40- 44 45 ke :tas

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------i

L Sungai Rangit LA Sp 2 441 330. 238 169 178 j222 168 153 109 96 2104 2. Sungai Rangit II.A Sp ! 313 257 237 123 131 1202 160 137 80 99 . 1739 3. Sungai Rangit . III.A Sp 4 160 119 79 65 53 : 70

I 58 59 56 53 772 .

4. Sungai ·Rangit - IY.A Sp 3 173 218 179 143 154 !171 104 98 79 93 1512 S. Sungai Rangit Y.A Sp 5 307 306 217 153 129 168 142 132 122 141 1817 6. Sungai Rangit YI.A Sp 6 189 201 134 - 72 85 114 110 59 78 70 lll2 7. Pangkalan Lada I.B Sp :> · 242 214 ISS 133 167 153 116 98 94 51 1523 8. Pangkalan Lada n:s Sp 1. 273 314 . 228 117 184 176 147 116. 119 79 1753 9. Pangkala·n !ada III.B Sp ·4 .307 241 191 108 166 •19.4 149 109 90 100 1655 10. Pangkalan Lada IY.B Sp 2 355 302 . 211 115 173 220 154 143 96 144 1913 11. Pangkalan Lada Y.B Sp 5 239 248 156 96 127 .171 135 · 123 76 . 38 1409

---------------------------f----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 21: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

I

C;

·--) \.--

~ r ! ·~

0

0

,.-... : !

r-1 J '--'

j ~ '-

"

------ ~ ---.,. -· -

.;.:.: \!

15

0

label 2.3 . JUHLAH TRANSHIGRAN HENURUT UHUR LAKI-LAKI

----------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------

Struktur Umur Unit Pemukiman Transaigrasi

------------------------------------------------------------Jualah

' 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19. 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35- 39 40 - 44 45 keatas . ------------------------------------------------------------------------------------------------ ----- -----:

L 3ungai Rangi t LA Sp 2 217 p6 118 88 78 109 85 79 59 53 1062 2. Sungai Rangit ILA Sp 1 153 130 132 l 66 39 69 91 87 57 76 900 3. Sungai Rangit III.A Sp 4 80 58 44 I 30 24 24 . 31 27 35 40 • 393 4. Sungai Rangit IY.A Sp 3 141 87 90 l 84 79 93 55 42 50 66 797 5. Sungai Rangit V.A Sp 5 157 149 108 89 57 71 73 76 64 lOf 945 6. Sungai Rangit VLA Sp 6 114 108 75 44 .41 37 60 38 32 51 600 7. Pangkalan Lada LB Sp 3 132 110 95 50 58 88 57 40 73 28 722 B. Pangkalan Lada II.B Sp 1· 148 169 118 63 68 83 81 73 75 53 931 9 .. Pangka lan lada III. 8 Sp 4 149 127 109 62 62 92 78 57· 61 71 868 10. ~angkalan Lada IV.B Sp 2 183 175 115 61 74 103 77 74 61 102 1025 11. Pang~alan . Lada Y.B Sp.5 ll5 123 75 55 . 50 -· 68 67 67 50 27 697 ,·

----------------------------~--------------------------------------------------------~------~----------------- -------

Page 22: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

- -- - ~------

\ . --

..!~ .

16

c

label .2.4. JUHLAH TRANSHIGRAN HENURUT STRUKTUR UHUR PEREHPUAN

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------.. Struktur U11ur

Unit Pemukiaan Transmigrasi I;>

Jumlah ----------------------------------------------------------------------------------------0 - 4 5 7 9 10 - '14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - ·44 45 keatas

' . . ------------------~---------------------------------------------------i:-------------------------------------~------------------. .

1. Sungai Rangi t LA Sp 2 223 153 120 81 100 113 83 74 so 45 1042 2. Sungai Rangi t II.A Sp 1 160 127 . 105 57 92 133 69 so 23 23 339 3. Sungai Rangit III.A Sp 4 80 61: . 35 35 29· 46 27 32 21 13 379 4. Sungai Rangit IY.A So J 132 121 89 59 75 78 49 5.6 29 . 27 715 5. Sungai Rangit Y.A Sp 5 150 15/ 109 64 72 97 .69 56 53 . 40 072 6. Sungai Rangit VI.A Sp 6 95 113 59 28 44 57 so 21 26 19 512 7. Pangkalan Lada 1.8 Sp 3 119 104 60 83 109 65 59 sa 21 23 701 8. Pangkalan Lada II.B Sp 1 125 145 ' 110 . 54 116 93 66 43 44· 26 322 9. Pangkalan lada III.B Sp 4 158 . 114 82 46 104 102 71 52 29 29 787 10. Pangkalan Lada IV.B S? 2 172 127 96 54 99 117 . n · 69 35 42 888 11. Pangkalan Lada V.B Sp 5 123 125 81 41 77 103 68 56 26 11 712

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 23: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

---- ~--~--· ·· - -·- -

1/'

0

label 2.5 JUHLAH TRANSHIGRAN HENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DI U.P.T KAB. KOTAWARINGIN BARAT

Unit Pemukiman Transmigrasi I Bisa S D S H P S L A Perguruan Tioggi But a Sac a Belut · ---------------------------------------------------------------------------------

Huruf Tulis Sekolah PS ss Lulus .(>PS ss Lulus PS ss Luli!S ss PS Lulus

-----------------------------------~-----------------------------------------------------------------------~------~---------------------------------

1. Sungai Rangit LA Sp 2 .. 24 84 426 612 448 439 23 55 35 25 4 21 ' 2. Sungai Rangi t II.A Sp 1 r 100 384 160 333 399 256 15 52 12 1 8 19

3. Sungai Rangit III.A Sp 4 I 160 144 16 4. Sungai Rangit IY.A Sp 3 i 125 607 273 57 310 140 31 30 15 9 IS

' 5. Sungai Rangit Y.A Sp 5 307 233 349 408 8 45 . 11 1 18 6. Sungai Rangit YI.A Sp 6 189 240 7. Pangkalan Lada I.B Sp 3 242 304 42 8. Pangkalan Lada II.B Sp 1 54 296 273 302 309 24 181 93 9. Pangkalan ladi III.B Sp 4 ~ 83 79 309 392 319 403 9 7 19 10 5

I

10. Pangkalan Lada IY .B Sp 2 I 46 865 355 94 330 113 7 66 26 3 18 - ~

11. Pangkalan Lada Y.B Sp 5 I 356 238 258 199 8 9 8 . I

-----------------------------------~--------------------------------------------------------------: ________________________________________________

'

Page 24: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

"

\J

18

Q

"' Tabel 2.6. HATA PENCAHARIAN TRAHSHIGRAN DI UNIT PEHUKIHAN TRANSHIGRSI KAB. KOTAWARINGIN BARAT

Unjt Peeukiman Transmigrasi Usaha Pokok Tani

Home Industri Pertukangan ---------------------------------------------------------------------------------------------------. . .

Tempe Tahu Kerupuk Ayaman Warung Lainnya Kayu Batu Reparasi Radio Tukang Besi Cukur ~peda Jahit

-----------------------------------~-~-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Sungai Rangit I.A Sp 2 456 1 - - 1 20 - 10 - 9 - - 4. 1 2 :

2. Sungai Rangit II.A Sp 1 412 . - - - 9 - - - 1 3 4 - 2 3. Sungai Rangit III.A Sp 4 208 - - . - - 6 -· - - - - - - 2 4. Sungai Rangit IY.A Sp 3 367 . - - - 1 16 - 7 - 4 - 2 5. Sungai Rangit Y.A Sp 5 397 - - - - 12 6. Sungai Rangit YI.A Sp 6 229 - - - - 2 7. Pangkalan Lada 1.8 Sp 3 420 2 1 - - 2 - 15 - - - 2 1 3 8. Pangkalan Lada II.B Sp 1 424 1 1 - 1· - - - - 1 - 2 1 . 1 9. Pangkalan lada III.B Sp 4 407 4 . - - 1 11 - 76 - 1 - 2 1 4 10. Pangkalan Lada IY.B Sp 2 455 4 2 . - 4 9 - 24 - 4 - 5 3 3 11. Pangkalan Lada Y.B Sp 5 353 2 - - - - - - - - - . - 1 - 2

---~-----------------------------~~-~---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 25: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

.. 4 . _.....,_ .

19

,-

BAB III ANALISA DATA

3.1 Aspek Spasial

3.1.1 Pemilikan Tanah

Umumnya transmigran yang berada di lokasi Sungai Rangit

dan pangka1an Lada berasal dari daerah asal yang tanahnya

juga kurang baik atau mereka yang tidak memiliki tanah, atau

memiliki tanah hanye sempit saja dan ~apat di kriteriakan

s.ebagai petani gurem dan buruh tani.

."Set:elah menempati daerah baru transmigran mendapatkan

jatah . :laban ... dari pemerintah sebagai modal hidupnya . yaitu

berupa_ ·tanah :sel-uas .. 2 Ha ·::r:umah d~ beberap.a .·per.alatan pert a ..

nian. Sep.ert:i , :tersebut .. di .. depan :~wa tiap KK :·:transmigran

mendapatkan 0;;5 ·Ha I:ahan pekarangan .dengan .:r.umah lahan I . .

seluas l ·Ha. yang .Budah ·4ibuka dan - .siap :~tanam, serta ... lahan II

s eluas ·.0..,_7? lla_ · y.ang b.elum .. dibuka :dan ·:berup.a ··. padang .a lang""'

a lang a:t.au berupa hut an. · ·Pada umunya mo.tivas.i ·.:transmigran

PPPPN411UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 26: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

20

roe ngikuti transmigrasi adalab keinginan mempunyai bak milik canah.

Tanab di Pangkalan Lada relatif lebib baik dan lebib

subur dari pada di sungai Rangit, sebingga seririg met?-imbul· kan iri bagi transmigran yang a4a di sungai Rangit.

Tentang laban pekarangan umunnya transm{gran tidak

pernab mempersoalkan, tetapi teritang laban I dan Laban II

sering timbul keresahan. Keresaban tersebut antara lain,

laban I yang menurut informasi yang diterima akan berupa

tanah hutan yang dapat dijadikan sawab, kenyataanny,a berupa

padang alang•alang yang tandus. Disamping itu daerah lahan I .

tidak disediakan 11space11 untuk jalan umum, sehingga timbul

keresahan bagi mereka yang tanahnya di kurangi untuk jalan umum. · .. "'Umumnya transmigran. ··lebih -menyuka:i ·lahatf "I"I ·perupa

hutan dari pada padang alang•alang.

3.1.2 Jarak Pemilikan Tanah

Pemukiman di daerah asal transmigran umumnya mengelom~

pok dan tanah garapan berada jauh dari pemukiman (desa).

Dengan keadaan ini maka di lokasi tr~nsmigrasi umumnya mere•

ka tidak asing lagi dengan jarak lahan garapan sekitar 1,5

km dari runiah. Dengan aturan pemukiman dikelompokan umumnya

para transmigran sudah sangat cocok karena dekat dengan te• tangga yang jaraknya tidak terlalu jauh. Yang menjadi . masa•

lah adalah kalau letak laban I atau II di tepi hutan maka ·· .tanaman mereka f.t.kan dihabiskan oleh hama seperti babi hutan

.dan·:r.usa yang I!lenyebabkan mereka tidak panen sama sekali dan

akbirny.a .·:t.lmhul .rasa putus asa.

3:. :1 . 3 :Rumah dan Lingkungan

3 ... 1 •. 3.~ Jarak : dengan .:·fasil±tas .umum

. .

_Para :.transmigran .um~ya ::~· di.daerah .asal tidak ·begitu

banyak mendapatkan ke.sukaran dalam hal fasi.litas sosial (p:emerintah), sekolah, kesehatan . .dan fasilitas .lainnya. Di

PPPPN"".'UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

. :

Page 27: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

21

daerah transmigrasi mereka sebenarnya juga disediakan fasi~ litas umum. Jarak dari rumah ke fasilitas umum tidak terlalu jauq, karena hanya belum cukup tersedianya sarana angkutan

maka harus ditempuh dengan jalan kaki atau sepeda. Pada

setiap SP telah disediakan Sekolah Dasar, Puskesmas Pembantu

(Pos Yandu) dengan tenaga para medis, dan disediakan Balai Desa untuk persi~pan pemerintahan desa yang akan dimulai

setelah 5 tahun dibina oleh Departemen Transmigrasi.

Disetiap SP induk (pusat) dalam satu SK~ telah disedia~

kan SMP Negeri dan PUskesmas dengan seorang dokfer dan para

~medis. Tetapi fasilitas ini memang belum teratur disebabkan

karena s~karnya perhubungan menyebabkan seringnya petugas~

petugasnya tidak berada di tempat, juga masalah persediaan

obat~o~atan masih sangat diras~kan kurang. Faktor fasilitas

umum ini juga merupakan salah satu penyebab kurang krasannya

transmigran tinggal di daerah baru. Untuk menunjang fasi~itas umum ini masing~masing SP

terutama di SP pusat telah didirikan rumah~rumah untuk guru, . .

dokter, paramedis dan Balai desa untuk kantor lurah dan pe~

rangkat desa. Juga tempat ibadah seperti mesjid dan gereja.

Pasar didaerah kedua SKP ini belum ada . sama sekali dan

hanya ada toko di rumah transmigran sendiri yang menjual

barang~barang kebutuhan sehari~hari •

3.1.3.2 Luas rumah. •

Dengan melihat keadaan transmigran di daerah asal seba~

gian besar masih ikut dengan orang tua atau mertua (terutama transmigran muda} maka tentu saja selama di daerah asal

menempati rumah yang kurang cukup. Dan bila melihat keadaan

dan tata ruang rumah di desa, rumah terdiri dari rumah in~

duk, dapur dan kadang~kadang gandhok dan untuk · kelua_rga

ekonomi rendah kadang~kadang hanya satu ~umah dengan berba~

gai ~fungs i, . temp_at keluarga, temp at untuk t~dur, ruB:ng da?ur . .

dan kadang untuk temp~t hewan~ ,

Keadaan yang seperti. .;di ~daerah asal masih pula dirasa":"

kan .~di. daerah haru., mereka menemp.ati rumah jatah dengan luas

PPPPN~·UGM STUDI . SOSIAL 'TRANSMIGRASI . ·.

Page 28: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

22

5 ,5 x · 6,5 m, terhyata dengan luas itu dirasakan pula sangat sempit terutama dibagian belakang atau dapur. Untuk ruang

dapur hampir sebagian besar telah diperlebar, dapur mempu ..

nyai fungsi ganda untuk masak, menyiiDpan pasil bumi dan

untuk menyimpan kayu bakar siap digunakan. Sejauh pengamatan

dan dengan umur penempatan 3/4 tahun banyak rumah telah diperluas dengan menambah ke belakang dan ke .samping.

3.1.3.3 Konstruksi.

Lingkungan geografis dapat mempengaruhi kebudayaan s~seorang atau masyarakat. Dem~kian juga tentang bahan ba•

ngunan rumah yang mereka tempati, bahan bangunan diambil

dari basil setempat (hayu} dan tidak ada yang berasal dari 0 •

non kayu seperti bambu atau tembok. Sesuai dengan peraturan

atau anggaran rumah dibuat dari dind~ng papan, tiang kayu

balok kecil dan dengan atap seng; berlantai tanah. Keadaan

yang sepe.rti ini sudah dirasa cukup baik dan enak untuk

h_idup di daerah baru~ Akan tetapi karena berbagai keadaan

seperti penempatan segera dilakukan sedang persiapan kurang

baik, maka untuk mengejar waktu ada sebagian ru:nah dengan dinding•dinding triplek bukan papan lagi. Pada awal dinding

lebih raJLn dan bagus akan tetapi setelah beberapa tahun

dinding triplek lebih kurang baik dari pada papan, papan

lebih awet dari pada triplek maka dalam jangka waktu terten•

tu terpaksa sudah harus mengganti dinding dari bahan papan.

Atap seng pada awalny& sulit untuk menyesuaikan, terasa

panas dan kalau huj an ter~sa bising, namun lama kelamaan ·

juga sudah terbiasa dan hal tersebut bukan halangan. Hanya t~ntang mudahnya rusak atap tersebut menyebabkan rasa kuatir

karena harus segera mengganti yang baru karena bocor.

"3 .• ~ .... ·.3..4 "'Perkamaran •

. · :Seperti -perumahan· yang ada di daerah pedesaan Jawa .. pada , um:umnya, rumah tanpa menggunakan alat penyeka.t (tanpa penga ...

mar an). Pad a ·.rumah yang · -sederhana terdapat ·satu . ilmhen .besar

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

.,

Page 29: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

23 -

untuk keperluan 11 jagongan11 . dan sekaligus sebagai tempat'

tidur keluar ga, satu meja di tengah, satu kamar untuk isteri

dan lainnya dapur dan sering tempat hewan. Mereka lebih senang dengan ruangan luas untuk banyak kep.erluan. Sebalik­

nya setelah mereka menempati rumah barunya dengan luas rumah

5,5 x 6,5 meter disekat menjadi 4 ruang : 2 ruang tidur, 1 ruang dapur. Dengan pengamaran ini dirasakan terlalu sumpeg

kurang longgar, sehingga pada saat ini sudah banyak yang

diubah susunan perkamaran, kamar tidur dikurangi dan kamar

tamu diperluas, deng~n bentuk yang melebar.

Seperti telah disebutkan . dimuka bahwa transmigran sewak

tu di derah asal pada umumnya masih mengikuti orang tua/mer•

tua, maka tiap rumah dapat terdiri· dari lebih dar~ satu KK

(KK orang tua dan KK anak yang· sudah kawin). Keadaan terse­

but . berbeda dengan di derah baru, yang tadi ikut orang tua

sekarang sudah berdiri sebagai KK sendiri dengan tanggung

j awab penuh dipundaknya. Dan p_ada umumnya setiap rumah hanya

terdiri dari satu KK saja hanya kadang·kadang di rumah

tersebut ada orang tua mertua atau saudara 'tetapi bukan KK

sendiri. Satu hal perlu dikemukakan bahwa seandainya dalam . .

KK di daerah asal ada anggota KK yang sudah cukup umur baik

laki•laki atau perempuan, mereka berusaha agar anaknya sege~

ra dinikahkan untuk dapat mendapatkan jatah satu paket di

daerah baru, dan soal langgeng atau tidak adalah soal yang _

lain. Dan hila terdapat perceraian dari fihak mana yang mempunyai inisiatip merekalah yang harus pergi dan tanpa

.me.ndapatkan hak apapun yang ada.

3- 1.3.5 Sanitasi.

Usaha p.enyediaan air bersih telah dilakukan dengan

mengadakan satu .slliii.ur ·untuk .4 - 7 KK. Penyediaan -itu . p·ada

.tahap awal .dirasakan cuk.up.~ :tapi s-etelah merasa mapan dengan penggunaan sumur secara bez:sama dinisakan kurang enak, maka mereka ·berusaha membuat sumur sendiri.., sen.diri.. Pengadaan

sumur j.atah dirasakan kurang baik .terlalu dangkal, karena

pada saat membuat jatuh pada saat banyak huJan setelah huj an

PPPPN~UGM STIJDI SOSIAL TRANSHIGRASI

Page 30: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

24

mulai surut berkurang airpun akan berkurang. Air yang ada di

dalam sumur bukanlah air tanah melainkan air hujan yang

tertampung di dalam tanah, sehingga dengan tidak ada hujan 2 0

atau 3 bulan sudah terjadi kesulitan air.

Kedalaman sumur bervariasi sekitar 3 sampai 10 meter

dan air rel_atip kurang baik . terutama di daerah sungai

daerah" Rangit, air berwarna putih dan asam. Sedangkan di

Pangkalan lada sedikit berbeda, daerah ini banyak dijumpai

sungai kecil dengan persediaan air yang· kontinyu, sehingga

pada musim kering dapat mudah mendapatkan air dari

kecil dan derajat keasaman lebih rendah~ dibanding

sungai Rangit.

sungai

dengan

Tempat pem~uangan air besar sudah · disediakan untuk

setiap kK yang berupa we jumbleng, sehingga pada saat di

daerah asal kebi~saan MCK di kali sudah ada kemajuan sedi~

kit. Penyediaan jumbleng juga kurang memadai terlalu dang

kal, sehingga terpaksa membuat baru di tempat lain.

3.1.4 Aksesbilitas/Transportasi/Komunikasi

3.1.4.1 Sarana Transportasi

Pembangunan pada dewasa ini terutama di daerah Jawa,­

perhubungan antar daerah sudah cukup lancar dan antar daerah

sudah mudah dijangkau dengan jalan kaki, kendaraan hewan

atau sepeda. Dan antar kota Kecamatan sudah ada jalur jalan

aspal, sedangkan antara desa dan desa, .desa dan kota terke~

cil sudah ditembus dengan jalan dengan maksud agar terdapat

peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan.. Dengan jalur

lalu lintas ramai maka pemasaran hasil bumipun akan mening

kat lancar.

Keadaan di daerah · transmigrasi sungai Rangit dan

Pangkalan Lad~ · terutama di lingkungan pemukimannya, ja~an .· .

darat · s~~ah ada dan cukup lebar namun dalam kondisi yang

kurang baik/kurang stabil. Pada saat hujan sangat becek

licin sehingga sukar untuk kendaraan lewat. Perencanaan

PPPPN"'!UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 31: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

"-. -· .

25

jalan darat antara pemukiman dengan pemukiman yang lain

sudah ada demikian juga dengan kota Kabupaten Pangka~an Bun

namun dengan kondisi yacg sama, berlumpur pada saat- hujan ·dan licin.

Jarak antara sungai Rangit ke Pangkalan Bun sekitar 25

Km, dengan jarak yang relatif dekat inipun ~asih sulit

dijangkau dengan mobil dengan lancar, saat hujan licin dan

banyak berlumpur. Sehingga dengan umur 4 tahun ini belum ada

orang kota yang mencoba untuk menanam modal untuk membuka

usaha atau toko di daerah pemukiman transmigran. Masalah l>

j alan dirasakan sebagai hambatan dari pertumbuhan perekono"" .

mian di sungai Rangit khususnya ditambah lagi masalah bahan

bakar yang seringie~~atangnya. Kendaraan yang sudah

mampu ke luar masuk pemukiman Colt, Truk, Sepeda motor,

sepeda dan bagi warga .yang sudah mempunyai sepeda sudah

dapat memanfaatkan jalan untuk berbelanja ke kota. Dengan

sangat pentingnya saran~ transportasi maka -sudah ada kegiat

an pengerasan jalan antara Pangkalan Bun ke lokasi transmi""

grasi.

Bagi daerah pemukiman Pangkalan Lada keadaan berbeda,

'lalu lintas darat sama saja cukup sulit dan lebih lagi

pemukiman ini belum ada atau sangat jarang ada kendaraan

masuk dari kota kecuali kendaraan pribadi dari proyek atau ·

kontraktor. Alat transportasi yang dapat diharapkan adalah

lalu lintas air dengan kelotok, transport ini dapat menuju . .

kota Kabupaten. Namun untuk menuju alat transport itu harus

menuju ke SP yang lain yaitu ·SP II dengan jarak sekitar 5 Km

(tempat dermaga sungai). Untuk mencapai kota dari dermaga SP

II Pangkalan Lada dengan biaya Rp 1000,"" sedang kalau dari

s·ungai Rangit ke kota dengan Colt Rp 500,""• Dengan jalan air

-ke kota memerlukan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan tanpa

berhenti. . Menurut pengamatan kemungkinan dengan kela~caran

transportasi desa ke kota daerah Pangkalan Lada mempunyai

harapan dapat . l_ebih mudah berkembang dibandingkan dengan

daer-ah sungai Rangit.

PPPPN.,UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

...

Page 32: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

s ~ ~

26

3 .1.4.2 Sarana Komun~kasi

Sarana komcnDcasi masih kurang memadai, _untuk kedua

daerah · belum ·dapat dijBngkau surat kabar daerah. Tetapi

untuk menangkap beri~a daerah atau nasional dapat mengguna~

kan pesawat radio atau TV. Penartgkapan pesawat radio dan TV

cukup baik, namun juolah pesawat itupun masih terbatas juga.

Jumlah pesawat TV bag i kedua _daerah rata~rata 2% dari jumlah

KK yang ada. Dan hal yang menghambat penggunaan pesawat TV

adalah masalah penye=ruman. batery, untuk ke kota cukup jauh dan sulit. ~

Hubungan surat ~enyurat dan pengiriman wesel dan paket

sudah ser~~g terja~i dan cukup lancar. Di daerah sungai

Rangit sudah ade kantor Pos untuk melayani pengiriman surat

atau barang. P£da setiap hari tertentu ada petugas yang

turun ke, kota untuk mengambil surat beralamatkan daerah

pemukiman tersebut. Untuk sampai ke alamat dapat disampaikan

lewat ketua RT a~au siapa yang dapat dititipi -ke alamat.

3.2 Adaptasi Sosial

3.2.1 Pekerjaan

Seperti telah cisebutkan di depan, gran yang berada di SKP A (sungai

(Pangkalan Lada) pada umumnya berlatar

bahwa para transmi~

Rangit) dan SKP B belakang pekerjaan di

sektor pertanian. Sebagian besar dari mereka adalah buruh

.tani, dan hanya sebagian kecil saj a yang dapat disebut

sebagai p.e.tani,. itupun tergolong dalam kategori petani gu~ rem. Memang :t-erdapat pula diantara para transmigran yang

berlata~ ·be'l~kang pekerj.~ .d:i luar sektor pertanian, antara

lain :

a. :Bidang ind:1stri~ · seperti -.: pembuat ·tahu, tempe,

, .... ~kerupuk , .. tikar,_ bat..u bata .dan , tuka~g · kayu .• _

b. • . ,Bi dang jasa:, seperti : p.erbengkelan, .angkutan, pen~

PPPPN~UGM ; STUD! SOSIAL .TRANSMIGRASI ·

Page 33: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

\J . 27

jahit, makelar, dukun bayi, dukun pijat, buruh sera~ butan dan tukang becak.

c. Bidang lain•lain0 seperti : pedagang•pedagang kecil,

penganggur (gelandang~n), karyawan s'erta para pen• siunan.

Sekalipun dari daerab asal terdapat sedikit variasi latar

belakang pekerjaan, namun setelah menempati daerah baru

(daerah transmigrasi) mereka dihadapkan pada situasi yang

mendorong mereka menjadi petani pemilik dengan keseragaman

luas lahan dua (dua) bektar. ~

Berbubung kehadiran para transmigran di duB. lokasi

tidak serempak, maka perkembangan laban yan~ mereka olab

menunjukkan basil yang berbeda-be~a. Ada yang mulai menikma•

ti basil jerib payahnya ~engan 11 lumayan", namun masih banyak

pula yang baru ~encapai tahap barapan. Atas dasar keadaan itu ada diantara mereka yang terpak•

sa mencari pekerjaan sambilan sebagai buruh tani di lahan orang lain, atau buruh Perkebunan Inti Rakyat (PIR) guna

menyambung hidup keluarganya • . Keterpaksaan ini di samping karena hal di atas, juga karena lahan yang kurang subur di

satu pihak, dan ~ondisi transmigran te!tentu di pihak lain, yang terpaksa harus mengangkat beberapa ·orang untuk membantu

dalam penggarapan lahannya, sehingga di antara mereka itu

ada yang disamping menjadi pemiliki dan penggarap di · lahan

sendiri ada juga yang inerangkap sebagai buruh di lahan orang

lain termasuk sebagai buruh perkebunan (PIR).

Kenyataan di atas memberi isyarat bahwa sesungguhnya

seorang kepala keluarga transmigran tidaklah mampu menggarap

.laban .seluas dua (2) hektar seorang diri, lebih•lebih bagi

mereka yang mendapat lahan kurang subur, sehingga kep~da

mereka >in?-. nampaknya sangat .memerlukan adanya bantua~ ternak atS:upun · .ir_akt~r tangan~ - · .Se~ama belum .-ada .bantuan, kecende•

r:i:m~annya · ·mer~ka akan b~rusaha 111engatasi -ke~itan hidupnya dengan ·bekerj a ·pada .lahan orang . lain maupun ,_menj adi buruh

. . PIR sebagai peker.]aan -sambilan. Mereka yang ·terpaksa mencari . .

pekerj.aan samhilan ini :· nampaknya ·mengalami dilemma yang

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 34: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

28

cukup serius, yaio..i -n: : reka memang memperoleh tambahan peng ...

hasilan sebesar ratE-r ata Rp 1000, ... per hari, akan tetapi

lahan mereka me~aci tidak tergarap

menjadi terlantar . F~la karena harus

beberapa lama.

dan keluarga mereka

sering ditinggalkan

Agaknya pe=lu FLia dikemukakan, baqwa diantara para

transmig~an yang m~~yai sedikit modal yang dibawanya dari

daerah asal mencoba ~~tuk membuka warung makan atau warung

kebutuhan sehari ... hari. Dan ada pula yang meneruskan ketram~

pilannya membuat temf e, kerupuk, batu bata, menjadi tukang

kayu, membuka bengke l sepeda, menjadi duiun bayi dan dukun

pijat.

Dari hasil penelitian y~ng telah ·dilakukan ini didapat

kesan bahwa adapt asi mereka sangat dipengaruhi oleh :

a. Latar belakang pekerjaan di daerah asal, - mereka yang

berlatar te:akang pekerjaan di sektor pertanian

nampak l ebih oemperoleh kemudahan ... kemudahan beradap~

tasi hila d~anding dengan mereka yang berlatar

belakang peker jaan non pertanian.

b. Motivasi ~nt1L~ meraih masa depan yang lebih baik

bagi kelurga ~~n anak ... anak mereka.

c. Tidak a da nya ~arapan meraih kehidupan lebih baik di

daerah a s a l.

3.2.2 Pendidikan /Ket~~pilan

Dari sudut pendidikan, sebagian besar transmigran di

sungai Rangit dan Pa~~alan Lada adalah berpendidikan paling

tinggi Sekolah Das~r bahkan banyak diantara mereka yang

tidak lulus SD dan ~~an buta huruf. Sekalipun demikian,

dijumpai pula bebe~a?9 yang sempat menikmati pendidikan SLTP

dan . SLTA, bahkan ·ada )·ang sempat kul iah di Perguruan . Tinggi,.

Adaptasi scsial :li kala.ngan mereka banyak tampil karena

adanya pe.rasaan s enasib di kalangan transmigran. . . . ini dapat dimcni=or dari adanya saling. tolong

Kenyataan

menolong/

PPPPNoo:UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 35: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

29

gotong royong dalam usaha penggarapan sebagian dari lahan masing~masing secara bergilir (ada yang menyebut sebagai

kelompok tani, ada pula ya,Jg terkelompok dalam .RT•RT). -Kego•

tong~royongan ·ini bahkan muncul -juga dalam panenan, kendati•

pun panenannya tak memuaskan. Jiwa yang terpenting dalam

panenan itu adalah saling dapat merasakan hasil di kalangan

para transmigran. Inilah yang disebut sebagai adanya pera• saan senasib •

. 3. 2. 3 Keluarga

Para transmigran yang datang di sungai Rangit maupun

Pangkalan Lada pada umumnya bersama~sama seluruh anggota

keluarga . yang terdiri dari suami, istri dan anak dan bahkan -

tidak sedikit diantara mereka yang datang di daerah transmi•

gran merupakan teman sekerja atau para tetangga di daerah

asal. Sebagian besar diantara mereka berasal dari keluarga yang telah lama menikah dan memiliki jumlah anak yang cukup

bervariasi (antara satu sampai delapan anak) • Adapun yang berkondisi sebagai pengantin baru hanya satu dua saja jumlah

nya. Mereka yang telah merasa berhasil tinggal di daerah

transmigrasi, banyak yang kemudian berkirim surat pada sanak

keluarga di daerah asal untuk menginformasikan keadaan di

daerah baru (transmigrasi), atau sekedar pengobat rindu dan bahkan ada pula yang mengajak mereka bertransmigrasi,

I

sampai•sampai ada satu dua diantaranya yang langsung menjem•

put ke daerah asal atas biaya sendiri. Dilihat dari sudut kekrasanan di daerah baru, nampaknya

faktor keluarga sangat besar pengaruhnya. Mereka yang telah lama membentuk rumah tangga dan ·telah punya anak, lebih

mudah kerasan .dari pada mereka yang belum lama membentuk rumah tangga. Kenyataan ini mudah dipahami, karena sebelum

mereka memutuskan untuk bertransmigrasi,. ternyata telah berembug satu kata untuk bersama.;·sama membangun dunia baru

.Yang ·lebih baik. Sedangkan bagi mereka yang _ belum lama · -

men~kah, masih sangat dimungkinkan akan mendapatkan gangguan

PPPPN~UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 36: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

--30

psikologis dalam saling memahami dan saling adanya kesediaan berkorban. Apabila tidak ada kecocokan dalam kehidupan di

daerah baru yang aOing dan penuh tantangan itu, sering

menimbulkan ·perceraian. Di ·kalangan mereka ada semacam pera­

turan tak tertulis; yaitu siapapun yang berinisiatif/menga­

jak bercerai, orang tersebut kehilangan hak .atas rumah .dan tanah yang telah diterimanya dalam arti harus meninggalkan

lokasi. Di samping itu, pola .kerja di ladang yang cukup

banyak memakan waktu, sering menimbulkan terganggunya keseim

bangan dalam keluarga. Rasa sepi dan adanya kekosongan ke-"' giatan di rumah adakalanya menimbulkan terjadinya penyele-

wengan seksual. Orang-orang yang demikian itu pada umumnya te.~golong orapg yang tj dak. maiJ;tpu menci.ptakan keharmonisan

sosial di lingkungan barunya. Di balik keadaan itu, ada pula .

~ diantara mereka yang cukup krasan di sana, khususnya mereka

~ yang beranggota keluarga besar. Lebih-lebih dengan adanya

kebijaksanaan, bahwa setiap anggota keluarga yang telah

dikawinkan (pemecahan KK), akan mendapatkan rumah dan tanah

seperti transmigran murni, yaitu rumah dan tanah yang telah

ditinggalkan oleh para transmigran yang gagal dan meninggal•

kan lokasi.

Para Transmigran swakarsa, mendapat .prioritas pola

dal~m memperoleh rumah dan tanah di daerah transmigrasi,

sehingga hal ini menambahkan kekrasanan transmigran lama,

sebab disamping ada yang pergi, banyak p.ula yang datang.

3-2-4 .Lama Tinggal

.>Be.rdasarkan basil penelitian, lama tinggal para trans

:ln.i:gr.an ;cukup ·.b.erv.ar.i4si., . berkisar .antara 1 .. 3 tahun dan ada

pula yang bar.u ... 3 bulan (:swak.arsa)+ •.. Lama tinggal mereka yang

cukup ·bervarisi .itu .ternya:ta .tetap menunjukkan keseragaman . . .

dalam . menjawab atau · dalam berpendapa:t mengenai tingkat. -. .

kekrasanannya maupun tingkat adaptas:inya. · Informas.i emp:ir.is .men.unjukkan, bahwa dalam tahun perta ..

ma tinggal ;di lokasi :transmigras.i 1IIerupakan batu uj ian yang

·PPPPN~UGM . STIIDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 37: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

31

sangat menentukan. ?ada tahun pertama inilah seringkali

terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Hasrat

untuk menanam padi cu~up besao , tetapi hasilnya tak seperti yang - mereka harapkan, t anaman lain juga mengalami hal yang

sama. Sementara itu k=bu::uhan untuk bertahan hidup dari hari

ke hari semakin tip~ ,- belum lagi keterlambatan d.ropping

jatah (baik pangan maupun pupuk) jelas dapat membuat

"goncangan" dalam n=nghadapi tantangan hidup yang amat keras.

Sumber informasi yang dapat dipercaya (Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi Pangkalan Lada) menyebutkan, ,. bahwa

antara lain 50'%. lebih t r an.smigran asal DKI dan 30% asal DJ;Y

(Bantul) lebih suka memil~h pulang ke daerah asal pada

menjelang akhir ta~~ pertama. Sekalipun transmigran dari daerah lain tak s eba~ak yang gagal seperti transmigran DKI, -namun data empirik juga menunjukkan bahwa pada tahun pertama

itulah saat~saaat ys ng paling kritis. Jika pengalaman itu - .

kita ambil manfaatnye , maka jelaslah bahwa pada tahun perta~ -

ma itu mereka membutuhkan perhatian yang lebih serius dari

instansi yang kocpetEn, agar jumlah mereka yang meninggalkan lokasi tidak membengkak.

Diantara merek£ yang pergi itu biasanya tidak terus

terang. Ijin yang d iajukan hanyalah menengok . keluarga di

Jawa, tapi ternyata ticak pulang kembali ke lokasi. Mereka

juga hanya minta ij~n cntuk satu dua orang saja, tapi ter~

nyata yang pergi selu ruh anggota keluarga •

.'.3-~.3 "Posi:si dan Peranan Kedudukan - "--~~~~~~----------~----

.. Latar -helakang_ s·os.'ial , eko~omi ~ara transm:igran adalah

eukup berv.arias.i. Hal .ini ::ternyata jug,a merupakan faktor . -

yang · dapat __ menJ?.eng:aruhi p.enamp.ilan mereka dalam -kehidupan -. -

bermasyarakat d.i .daer~h barun~a. Ta:mp.ak ada kecende_rungan, bagi mereka yang · d::. .daerah ,asah1ya .·mempunyai kedudukan so~

.si.al 'yang relatif p=nt~ng . . dan memi~i-ki peranan yang cukup

berarti bagi .banyak :>ra::1g (s.e'perti mi.salnya sebaga.i pengurus

· PPPP~UGM STIJDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 38: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

-

32

suatu organisasi), biasanya cenderung akan tampil di kalang~

an masyarakat barunya. Dalam khasanah sosiologik sering

disebut sebagai pemp tn . Orang semacam ini, jika di · lingkung~

an masyarakat barunya gagal tampil, cenderung frustasi. Akan

tetapi bagi mereka yang di daerah asal merasa memiliki

status sosial ' yang relatif rendah dan tid~~ banyak punya peranan, andaipun di ··derah baru mereka belum atau tidak pula

memiliki status sosi~l yang berarti, biasanya tidak begitu banyak tuntut-an, dalam arti mereka akan berupaya beradapta~

-- s i terhadap berbagai hal yang mereka hadapai. Ap abila orang~ ""~ orang semacam ini ternyata di daerah baru memperoleh status .:311£

.I sosial tinggi dan lebih .. lebih mempunyai peranan yang "Qerar .. ,;1 ti, pada umumnya mereka lebih kerasan di daerah transmigra .. _ _

~I· . ~-

si, jika dibandinkan dengan transmigran lain yang tidak

banyak berperanan.

Menanjaknya posisi sosial di tengah~tengah masyarakat

ini sedikit banyak akan memepengaruhi sikap d~n perilakunya.

Yang bersangkutan akan berUsaha memelihara dan menemukan

cara-cara yang dipandang tepat untuk tetap menjadi tauladan

bagi lingkungan nya. S~hingga konsekwensinya mereka harus

mampu menunjukkan bahwa dirinya akan dapat berhasil menjawab

tantangan keadaan di daerah transmigrasi tersebut. Inilah

sikap dan tekad yang sekaligus menjadi modal keberhasilan

mereka dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih baik.

Seandainya kondisi ekonomik di daerah baru belum ·menun~

jukkan perkembangan, dia akan terus berusaha keras dan tidak

akan menun-jukkan sikap menyerah pada keadaan. Kasus semacam

.i:n:i ::di:jumpai di Pangkalan Lada, yaitu dua orang transmigran

.dati . ::DKI~ · dua orang transmigran ini secara ekonomik dapa:t . .

.dikatakan : helum berhasil, .bahkan kalah dengan tetangga ..

.. tetang.ga~ya, ·.t-etapi ka~ena- ·.kedudukan sosial sebagai calon

perangkat 11;desa persiapan11 yang jug.a secara ·fungsional ter­libat ~alam kepengurusan transm:igras:i.., mAka .. .mereka bertekad

untuk . tidak kembali ~e daerah asal sebagai transmigra~ yang . . .

gagal. Secara singkat -dapat. dikatakan· bahwa seseorang yang

.. di d~rah . . asal (DA) memp.~yai peranan yang ~cukUp terpandang (r-elatif punya arti bagi banyak .orang) cenderung untuk tam--

PPPPN~UGM 'STUD! SOSIAL TR.ANSMIGRASI

Page 39: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

- 33

pil di daerah baru . . Kedudukkan sosi~l yang baik ini berfung~

si menumbuhkan semangat dan tekad untuk tetap bertahan di daerah baru (DB).

Sementara itu yang dari 0daerah asal (DA) kurang mempu~ nyai kedudukan sosial yang. cukup terpandang (dengan demikian

social rolenya kurang . berarti), tetapi didaerah baru dapat

tampil, maka cendert~.ng sikap dan perilakunya positif. Punya

semangat dan tekad untuk meraih masa depan yang lebih baik,

mengendalikan tutur kata, sehingga tidak memberi kesan seba~

gai orang yang tidak/belum berhasil.

Adapun yang,mereka di DA punya posis~ sosial y~g baik tetapi di DB tidak terpandang dapatlah diketahui sebagai

berikut tipe orang ini besar kemungkinannya untuk frustasi

· -d-an pada saatnya aka:n menjadi- orang~orang yang gagal.

Sekalipun demikian, apabila kondisi ekonominya dapat diharap

~an membaik, maka masih dimungkinkan untuk krasan di daerah baru itu.

Kecenderungan lai~ yang dapat ditangkap adalah, hila di .

DA kurang terpandang secara sosial dan ekonomi, dan di DB

juga belum berhasil, maka bias~ny~ menjadi warga biasa yang ·

manut terhadap kalangan yang tergolong berpengaruh {pemim~

pin). Ada segi positif yang tampil dari golongan ini yait~ bahwa mereka tidak banyak ulah, apabila menghasut . kalangan

lain. Mereka lebih bersikap menerima kenyataan dengan, terus

berusaha maksimal untuk mencapai perbaikan hidup. Peranan sosial nampaknya menunjukkan kecenderungan yang searah de~

n.gan kondisi ekonomi sebagaimana terurai di atas •

. 3. 2. 6 Persepsi

·"Persepd s-eseorang .·agaknya dipengaruhi oleh pengalaman

· .. terdahulu, . baik .. yang :dip.eroleh dari informasi dari orang . lain ~ maupun· p.eng.alam_an-pe·ngcil.aman praktis yang ·pernah dujum~

painya"' .Dalam konteks ini akan .·dikemukakan tentang pengala~ man karena .iriformasi yang· perna:h ·:diperoleh ·para .transmigran •

. Lebih .larijut :info:rmasi ittil.ah yang ·pad~ · gi.lirannya membentuk

persepsi., bahkan .sikap . dan .perilakunya.

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

·.

----------:--- ·--- - -

Page 40: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

. --

- 34· -

informasi empirik menunjukkan bahwa hampir seluruh

transmigran beranggapan bahwa lahan yang akan mereka peroleh

adalah berupa · pekarangan dan tanah persawahan seperti di

Jawq. Oleh karena i~ bukan hal yang aneh apabi~a sering

terdengar keluhan tentang kenyataan yang. mereka hadapi yang

terutama menyangkut .masalah tanah. Tanah yang benar~benar

masih rawan dan relatif 11 tandus11 yang apabila· tanpa bantuan

pupuk akan sulit sekali diharapkan hasilnya, kadang~_kadang

merupakan faktor yang dapat mengganggu tingkat kekrasanan

dan adaptasi mereka. Kenyataan ini sudah seharusnyalah men~

jadi pelajaran yang amat berharga bagi para p~egang peme~

rintahan atau setidak~tidaknya petugas~petugas pada tingkat

instansi terendah untuk. memberikan informasi sejujur~juj"ur­

nya. · Ketidak jujuran ini jelas akan dibayar mahal, yaitu

makin banyaknya para transmigran yang gagal. Secara makro

tentu saja berarti kerugian besar bagi negara, buka~ secara

materiil semata~mata, melainkan juga tentang kewibawaan

pemerintah.

Aspek lain yang pantas ditampilkan adalah perihal inte•

grasi antar transmigran yang berasal dari pelbagai daerah

suku bangsa dan kebudayaannya. Demikian pula integrasi antar

transmigran dengan penduduk setempat.

lnformasi empirik menunjukkan bahwa integrasi sosial

baik antara sesama transmigran maupun antara transmigran ·

dengan penduduk setempat, tidaklah menjadi persoalan· yang

menghawatirkan setidak~tidaknya dalam jangka pendek dan

menengah.

Solidaritas mereka mudah timbul karena ikatan perasaan

senasib dan saling membutuhkan. Bukti~bukti juga menunjukkan

bahwa diantara transmigran sering mengadakan kontak sosial

dengan penduduk setempat, bahkan dalam hubunganya dengan

permintaan bibit tanaman yang cocok untuk daerah tersebut,

pertukaran pengetahuan dan pengalaman disekitar penentuan

saat tanam dari penduduk setempat, serta tata cara penanaman

bibit t "ertentu dari para transmigran. Kasus ini ba_nya~ · di~

jumpai baik di SKP Sungai Rangit maupun di SKP . Pangkalan

Lada. Kenyataan semacam ini sekaligus membantah bahwa seolah

PPPPN~UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 41: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

·­..... ~

v 3-5 .

· 6 lah "orang Jawa" menj aj ah "orang luar Jawa".

Persepsi itu jelas tidak didukung oleh fakta empirik

(di daerah penelitian). Banyak bukti menunjukkan sikap sa~

ling membutuhkan dan kesediaan untuk membentuk masya9akat yang tentram telah banyak dirintis di kalangan mereka, pra~

sangka kesuku bangsaan nampaknya juga ternetra_lisir oleh perasaan senasib. Ini dijajagi antara lain melalui sikap

toleran mereka terhadap kemungkinan perkawinan bagi anak~

anak mereka. Cita~cita kalangan tua yang terpenting adalah

kebahagiaan bagi anak~anak, siapapun jodohnya.

3.2.7 Kontak Sosial I Ekonomi

Telah disinggung pada uraian terdahulu, namun mengen-ai: kontak· sosial I ekonomi ini nampaknya perlu dijelaskan ·seba~

gai berikut. Lokasi pemukiman para transmigran yang tidak diatur

atas dasar kesukuan atau daerah asal, telah menyebabkan

·perbauran para transmigran dari daerah _dan suku bangsa yang

berbeda, karena dapat tinggal dalam satu SP (s~tuan pemukim~

an) yang sama. Kenyataan ini jelas sangat menguntungkan bagi tercipta~

nya integrasi sosial dari pelbagai latar belakang budaya,

so.sial ekonomi maupun agama yang berbeda.., beda.

Kontak sosiallekonomi tersebut dilakukan antara lain

dengan:

1. Sesw1a Transmigrasi

Bentuk kontak ·mereka dengan sesama transmigran diwujud~

kan dalam pertukaran pengalaman, gotong royong membuka

ladang, . membuka jalan serta acara~acara lain

pengajian, selapanan bayi, jagong manten,

serta acara yang diadakan oleh pemerintah seperti: mendengai:kan penyuluhan dan lain~ lain

barter barang ataupun berdagang bia~a.

seper ti:

tahlilan

setempat termasuk

PPPPN~UGM STIJDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 42: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

;g " . - · . 36

2. Penduduk Setempat

Tidak banyak berbeda dengan sesama transmigran, kontak

mereka dengan penduduk setemp~t juga dis~itar tukar

menukar pengal aman maupun bibit dan bahkan kesediaan

saling mengawinkan anak mereka.

3. Daerah As al

Kontak dengan daerah asal dilakukan melalui surat me~

nyurat dan atau menengok ke daerah asal, baik dengan

tujuan sekedar melepas rindu maupun sekaligus menyam~

paikan informasi mengenai keadaan di daerah transmigra~

si yang jika perlu, disertai pula · dengan-ajak~n untuk

pindah bersama mereka.

Kontak sosial yang baik, seringkali membawa serta hubu~

ngan ekonomik, misalnya saja kesediaan · untuk mengundang

tetangga lin~kungannya untuk sama~sama mengerjakan lahan

secara bergilir-an, serta panenan bersama~sama, kendatipun ·

hasilnya tak berapa banyak. Nilai yang terpenting bagi mere~

ka adalah s· ama~ sama merasakan hasil jerih payah. Faktor

inilah yang antara lain dapat berfungsi sebagai pengedali

kegagalan.

Patutlah dimengerti bahwa lembaga~lembaga ekonomi se~

perti pasar, kios~kios· untuk sirkulasi barang dan hasil

lahan masih sangat kurang, sebab warung yang ada lebih

banyak berupa warung kebutuhan sehari~hari dan berupa warung

makan kecil~kecilan, sehingga merupakan problem bagi sebagi~

an besar warga transmigran, khususnya dalam hal pemasaran

hasil pertanian dan keperluan rumah tangga lainnya. . .

Satu~satunya tempat yang memungkinkan untuk menjual

atau membeli barang~barang kebutuhan lain seperti misalnya

keperluan rum.ah tangga, .adalah ·Pangkalan Bun, yang jaraknya

le.bih kurang 25 Km dari daerah pemukiman. Secara ekonomis

j elas · kurang menguntung~kan. Dari kenyataan ini ag.aknya v instansi yang kompeten (Depar temen Transmigrasi maupun Peme~

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

~----..

Page 43: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

rintah Daerah) perlu memikirkan lebih serius untuk segera

merealisir .potensi yang sebenarnya telah mekar di daerah

transmigrasi. Tentu saja pasar ini tidak semata merupakan

--~ kegiatan ekonomik warga transmigran, melainkan sebagai G: alah

satu kelembagaan yang mampu menghidupkan lembaga~lembaga·

yang lainnya baik di lingkungan pemukiman maupun di luar

pemukiman transmigrasi, apalagi jika sarana dan prasarana

transportasi semakin bertUmbuh.

Perlu ditambahkan, bahwa kontak sosial ekonomi yang

berkaitan dengan keperluan sehari~hari di lokasi tidaklah ·

begitu dipersoalkan, sebab adanya fasilitas Balai Desa,

Sekolahan, Kantor Pos, tempat~tempat ibadah dan · lai~~lain

telah cukup mendukung kontak .di antara mereka.- Adapun untuk

kontak~kontak sosial ekonomi yang lebih luas, ~~

te~hambat ole~ prasarana dan sarana transportasi yang belum

lancar, lebih lebih sangat sulit ditempuh sewaktu huj an atau_

s ehabis huj an •

. 3.2.8 Pembinaan sosial

Permbinaan sosial di · kalangan transmigran t _erjalin

melalui dua sisi yaitu pembinaan yang tumbuh dan dirintis . atas kesadaran mereka sendiri, dan pembinaan yang dirintis

oleh Kepala KUPT. lnformasi empirik menunjukkan bahwa di

kalangan warga transmigran telah dibentuk kelompok~kelompok . . arisan, yang biasanya meliputi warga dalam satu RT. Arisan

ini digunakan sebagagi sarana komunikasi antar warga, se~ ·

h ingga rencana~rencana yang akan dilakukan untuk kepentingan

desa dapat dikomunikasikan (misalnya gotong royong menggarap

laban dan ·lain~lain). Disamping arisan, di beberapa SP baik

SKP Sungai Rangit maupun SKP Pangkalan Lada telah ada per~

kumpulan ·yang mengurusi kepentingan kematian dan perkawinan.

Dengan · adanya organisasi~organisasi ini jelas bahwa hubungan

hub.un~an .sosial para warga sanga~ a~ab dan saling me~butuh~

kan. Bukan sekedar i~·u, di wilayah SP_ 4 Pangkalan Lada

bahkan ·telah· dibentuk sebuah organisasi Karang Taruna yang

diberi nama RUKUN SANTOSO. Anggota~anggotanya penuh antusias

PPPPN ... UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 44: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

\1 -· . .. H:S

uotuk mengembangkari kesenian ketoprak serta lawak. Ketika

penelitian dilakukan, berkumpullah sekitar 25 pemuda yang

5edang menabuh gamelan sederhana yang dibuat dari bekas drum

mi nyak tanah untuk dibuat gong sert~ bonang. Dis~ing ke~

giatan

kebun

kesenian; karang taruna ini ternyata juga merintis percontohan yang telah siap ditanami beberapa jenis

tanaman baik padi maupun jagung dan ketela.

Melalui informasi empirik ini dapat diketahui, bahwa

wadah pembinaan sosial sebetulnya sudah tersedia, namun

sayang para tokoh mereka banyak yang bertingkat pengetahuan

terbatas, sehingga ada satu hal penting yang mestinya dapat diselipkan dalam rangka pembinaan, tapi .kurang terpikirkan,

yaitu upaya menumbuhkan kesadaran· diantara mereka untuk bersiap~siap menyongsong hidup sendiri. Selama joj dikalang~

· an mereka masih nampak ada sifat manja sebagai akibat dari

adanya "mas a pembinaan" dan masa pemberian j ami nan hidup

dari pihak . transmigrasi. Masih banyak diantara mereka yang

l tidak menyadari bahwa keadaan ini suatu ~aat akan berakhir i dan mereka harus hidup mandiri tanpa tergantung pihak lain. I

Adapun tentang prakarsa Kepala KUPT dapatlah dikemuka~

kan informasi empi~ik bahwa: Ada seorang Kepala KUPT yang

sangat luwes dan memasyarakat, sehingga hampir setiap warga~

nya dikenal. Wibawanya muncul justru dari kesediaan untuk

menyatu dengan masyarakat serta kesediaan bekerja sam~ mem~ bantu warganya dalam mengolah lahan~ Terhadap kepala ' KUPT semacam ini tentulah · dapat di sisipkan materi pembinaan

sosial tentang perlunya hidup mandiri.

Dari pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa agaknya

sikap Kepala KUPT seperti diatas itu.lah yang menjadi harapan

masyarakat. .Dalam rangka pembinaan sosial ini, juga telah \

disediakan · sarana olah raga seperti lapang sepak bola, volley, pingpong dan lain ... la~n. Bukan. sekedar itu_, temp at~

tempat · perib~datan (masjid, langgar dan. gereja) juga telah t ~rdapat di ·dua lokasi pene~itian ini. Toleransi terhadap

. perbedaan agama cukup bes.ar, terbukti belum pernah . terJadi

Perselisihan yang berbau keagamaan.

STUD! SOSIAL TRANSKIGRASI

Page 45: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

._

3.2.9 Kesehatan

Menurut informasi yang diperoleh, pelayanan kesehatan

di daerah transmigrasi ini sama sekali belum memadai. Di SKP 0

Sungai

orang

Belum

Rangit hanya ada satu Puskesmas Pembantu dengan dua

paramedis, sedangkan dokternya jarang berkunjung. lagi persediaan obat yang sangat terbatas baik secara

kuantitas maupun jenis~jenisnya. Keadaan seperti juga diala~

mi di lingkungan SKP Pangkalan Lada sehingga bukanlah hal

yang mustahil apabila warga transmigran banyak yang mengeluh mengenai fasilitas kesehatan ini.

Keadaan ini dapat dimaklumi, mengingat sekalipun jarak dari lokasi ke "Fasilitas umum" tidak terlalu j auh, · tapi

.karena sarana pengangkutan masih banyak yang harus ditem¥p~u~h~---­

dengan j~lan kaki atau· sepeda, maka berbagai kesulitan

sering terasakan baik oleh para warga maupun tenaga medis

sendiri. Pada setiap SP telah ada fasilitas Puskesmas Pem~

bantu dengan tenaga para .medis.

Dalam suatu SKP telah disediakan Puskesmas dengan seo~

rang dokter dan dua orang para medis. Tetapi karena kondisi~ nya yang ·~urang baik maka pelayanan kesehatan terpaksa belum

dapat diberikan secara memadai. Hal~ hal semacam ini sering menyebabkan para Transmigran banyak mengeluh · dan kurang

kerasan.

3.2.10 Kesenian dan Rekreasi

Gejala~gejala yang amat menggembirakan telah banyak bermunculan dikalangan warga transmigran (baik di SKP Sungai

Rangit maupun Pangkalan Lada) dalam hal kesenian. Kesenian• kesenian dari daerah asal banyak dilestarikan di daerah

baru, . . seperti wayang .. kulit, lenong, kethoprak, jatilan dan

masih, banyak lagi yang ~ain. Bagi yang belum memiliki sepe"'!

rangk~t gamelan tak segan .. segan memin~am atau menyewa pada

pihak lain. ·

Menilik arti perttingnya. fungs·i kesenian bagi kalanga.n

transmigras.i inL, maka sudah seharusnyalah instansi yang

PPPPN-UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 46: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

---

-; Q. -40

· bersangkutan (terutama pemerintah daerah) memberi bantuan

dan pembinaan agar para transmigran .menjadi semakin kerasan. '

0

3.3 Adaptasi Pertanian

3.3.1 Adaptasi Laban Pertanian

Seperti telah ·diuraikan diatas, para trans~igran baik

yang ditempatkan d~ lokasi sungai Rangit (SKP A) maupun yang

di Pangkalan Lada (SKP B), berasal dari propinsi dan kabupa•

ten yang berbeda. Jika ditelaah lebih jauh, daerah·daerah

asal tersebut ternyata mempunyai variasi yang ~~~e~a

pula. -Ada yang berupa daerah pegunungan dengan kondisi lahan

pertanian basah atau kering, ada yang berupa dataran rendah_

dengan kondisi lahan pertanian yang juga basah atau kering,

dan ada pula yang berasal dar~ daerah yang berbeda sama

sekali dengan yang tersebut di atas, yaitu wilayah kota

Berdasarkan karakteristik lahan pertanian daerah asal,

Ponorogo merupakan contoh lahan yang bersifat tandus yang

kurang ~enguntungkan untuk usaha pertanian. Kondisi yang

hampir sama juga disebutkan oleh mereka yang berasal dari

kabupaten Sragen dan Cilacap, yaitu berupa lahan tada~ hujan

yang tidak begitu subur. Walaupun demikin, dibandingkan

dengan kondisi lahan yang mereka tempati sekarang, secara

umum kondisi lahan di rlaerah asal tidak terlalu jelek untuk

usaha pertanian. Jadi masalah utama yang melingkupi para

transmigran di daerah asal bukan terletak pada kondisi la• . han, tetapi pada pemilikan. Di daerah asal umumnya mereka

adalah petani•petani "gurem" yang luas lahan yang dimiliki

STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 47: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

Kegiatan kesenian

Ini adalah bentuk upaya mereka dalam melestarikan kesenian daerah asal sekaligus mengembangkannya di daerah baru.

0

Page 48: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

' . . :

-·- -----0

Fasilitas E.alai Desa Fasilitas ini disamping berfungsi untuk kegiatan ?EmEri~tahan, juga sering ·menjadi tempat berintara~si ant ar transmigran.

! t c·

Pemanfaa-an~alai Desa

-~ I

• ! ......... . ,

Di Balai te3a mereka sering bersama-sama menyaksikan acara Televi.si. · .

4l.a

tl

Page 49: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

. . ;,· . . .

\). - ·

4l.b

· - ~ ...... !·:. . : t

Fasilitas kesehatan 0 Iniliah fasilitas kesehatan yang masih perlu diting­katkan kemampuannya untuk menjawab kebutu~an masyarakat.

-----·--------

• * =- = ":"'"E ·==- =r· n=c- =n:-r ·- - - - =:r · M - aerr ;:- --=

Page 50: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

v. -·

4l.c

Prasarana dan sarana transportasi Selip dan tarik menarik antar kendaraan hampir selalu terjadi disaat musim hujan. 0

- -. ·---~--.·~--· - . . .. - ---·--·

-·-----·- -----·- ----------- ·----

- -- ---

..

·I I

- Kadangkala penumpang terpaksa harus turun dan j alan kaki~ beberap~ meter, yang bahkan j ika perlu ikut mendorong •... . ..

-:,~-d~ -,. ---

- --------- - - • • .E·"': ... -~ - ..... - ..... -~-· - -- · .

7

Page 51: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

l j

1 i I j

~ ·l l

-t l f

l i

' l i

t t

\.) . - .

4l.d

Fasilitas Kantor Pos Sungai Rangit Di kantor pos ini, tidak kurang dari 5 sampai 7 su0at, masuk setiap minggunya.

! l

Fasilitas Sekolah · _;. -: ..... . ......;;.. ___ ...;;_...;.__~=·- h~----4-· --.-- - .--- .

Dengan adanya sekolahan ini mereka tidak menjadi ber--­pengetahuan; akan tetapi juga menjadi lebih cepat ber-interaksi dengan sesamanya . ·

r .i i I

Page 52: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

-:

- 42

\

pya tidak cukup memberi hasil yang diharapkan untuk memenuhi kebu~tuhan hidupnya, atau bahkan merupakan buruh tani yang

sama sekali tidak memiliki tanah. Termasuk pada golongan 0

yang secara resmi ti~ak memiliki tanah adalah mereka yang

masih ikut atau hidup bersama orang tua. Mungkin orang tua

mereka mempunyai sebidang tanah pertanian, tetapi karena ia

masih hidup, tanah tersebut belum dibagi atau diwariskan

kepada anak~anaknya. Walaupun ~nak~anak yang sudah berkeluar

ga umumnya telah diijinkan untuk menggarap tanah milik orang tua itu, tetapi sangat sempit,

kebutuhan hidup

hila kita- lihat ukur~an luasnya yang umumnya

hasilnya juga tidak dapat untuk mencukupi

diri dan keluarganya. Bagi mereka yang sedi• kit beruntung, hidupnya di daerah asal adalah mengerjakan

sebidang tanah sempit milik orang lain' yang dapat afPeroleh•

nya dengan cara bagihasil, sewa atau membeli 11tahunan11•

Jenis mata pencaharian hidup yang la~n yang dimiliki

oleh transmigran di daerah asal adalah sebagai buruh perke•

bunan karet {Ke-ndal), dan sebagai penderes nira kelapa

(Banyumas) atau aren (Ambarawa). Sebagaimana ·kehidupan pen•

deres pada umunya, para penderes asal Banyumas maup~

Ambarawa itu juga selalu terjerat oleh kekuasaan para teng• kulak dan atau pengijon. Disamping- jenis·jenis .mata pencaha~

rian hidup itu, ada pula mata pencaharian lain yang · dimiliki

para transmigran di daerah asal, yaitu sebagi pedagang ~ecil (bakul). Jenis mata dagangannya cukup berbeda~beda akan

tetapi umumnya masih berkaitan dengan pertnian. Berdagang

kecil~kecilan atau jenis usaha lain yang umumnya di luar

sektor pertanian, dilakukan oleh mereka yang semula tinggal

di kota. Misalnya sebagi tukang becak, buruh "serabutan",

makelar dan· lain sebagainya.

Dari gambaran tentang kehidupan dan penghidupan·. para trans•migran di da~rah asal, kita peroleh kesan adanya ·warna ~

kel~ kemiskinan yang dibyang~bayangi oleh masa depan yang suram, khususnya bagi generasi berikutnya. Mereka adalah

orang~orang yang di daerah asalnya termasuk daiam kelompo~ -

ya ng tingkat sosial .ekonominya rendah. Bertransmigrasi ada• lah salah satu bentuk usaha yang diharapkan dapat · untuk

STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 53: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

melepaskan diri dari himpitan itu.

Jika dibandinekan dengan ~aerah asal urnumnya, · kondisi

lahan pertanian rli lokasi transmigrasi mempunyai sifat yang

berbeda. Jenis tanah sungai Rangit maupun . Pangk~lan Lada . misalnya, termasuk yang kesuburannya rendah. Lapisan humus

tanah dikedua lokasi itu tipis, dan umumnya bercampur pasir

kersik. Tebal lapisan humus itu rata~rata tidak lebih dari

setengah meter, dan di bawah lapisan itu terdapat lapisan

yang berupa tanah padas berwarna keputihan. Walaupun secara

umum tidak j auh berbeda, . tetapi bila dilihat teb_al · lapisan

humusnya _ dan kandungan pasir

lahan di lokasi Pangkalan Lada

lahan di sungai Rangit.

kersiknya, agaknya kondisi

sedikit lebih baik dari pada

Sebelum dibuka sebagai lokasi transmigrasi, kedua tem~ pat itu berupa hutan atau padang alang~alang • . Untuk keper~

luan pembuatan lokasi, hutan dan atau alang~alang · itu diba~

bat. Tetapi karena an tara seles.ainya persiapan hingga saat

penempatan bertaut terlalu lama, maka lahan yang _ tadinya

sudah siap tanam menjadi menghutan kembali • . Menginga~ kondi~

si laban yang demikian itu maka diperlukan ketabahan dan

keuletan untuk m~ngolahnya hingga menhasilkan. Seorang

transigran asal Cilongok (Banyumas) yang sekarang bertempat

tinggal di sun~i Rangit mengatakan bahwa pada awal keda~

tangannya, hampir semua tanaman yang ditanamnya mati.

Helihat kondisi tanah yang demikian itu ia amat pesimistis

karena jerih payahnya ~idak meng~asilkan sesuatu apapuri.

Untung waktu itu jatah jaminan hidup dari Dep.Tran masih

diterimanya. Keadaan semacam itu dialami oleh hampir warga

transmigran sungai Rangit dan juga Pangkalan Lada~ Sekalipun

diatas disebutkan· bahwa tingkat ~esuburan lahan dilokasi

Pangkalan Lada sedikit lebih baik dari pada lahan di sungai

Rangit, kegagalan ta~am pada saat~saat awal pemukiman, juga

diras~kan oleh t~ansmigran di Pangkalan Lada. Misalnya se~

perti yang .d_ialami oleh_ Yasin, ·. seorimg transmigran asal DKI

Jakarta. Beberapa kali i~ mencoba menancapkan tanaman, te~a~ .

pi beberapa kali pula .berakhir dengan kegagalan. Kegagalan

semacam itu tidak membuatnya jera, · walaupun akhirnya sampai

PPPPNoo:UGM STUD!. SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 54: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

44

kehabisan benih. Untuk . mendapatkan benih lagi, ia membelinya

dengan uang celana yang terpaksa dijualnya. Hal yang sama

juga di lakukan oleh kawan~kawan Yasin, sehingga pada waktu

itu la~u dikenal ~stilah "kacang celana", 0yaitu kacang yang benihnya berasal dari hasil penjualan celana, njagung baju" yang benihnya dibeli dengan uang penjualan baju, dan seba~

gainya.

Untuk mengatasi ·kondisi lahan yang demikian itu, para

transmigran diberi bantuan paket yang berupa kapur, pupuk, pestisida dan benih. Secara teoritis, lahan yang akan dika­pur harus dicangkul lebih dahulu dengan kedalaman sekitar 25

em. Setelah itu kapur ditaburkap dan baru kemudian ditimbun

lagi dengan tanah. Namun para transmigrari umumnya tid~~ cara

pengapuran seperti itu • . Mereka nanya men~b~r kapur itu secara begitu saja di tanah yanga telah dicangkul, tanpa

menimbun kembali. Sementara transmigran memang belum tahu

cara pengapuran seper~i - ·tersebut di atas, tetapi alasannya yang umum dikemukakan adalah . "praktis" dan menghemat tenaga.

Mereka mengatakan, tenaga yang tersedia dalam setiap keluar­

ga transmigra~ ~ntuk mengolah tanah terbatas, padahal lahan yang harus mereka kerjakan cukup luas. Untuk mempercepat

proses penyiapan lahan agar secepatnya dapat ditanami, mere­

ka. te~paksa meninggalkan cara•cara yang dipersyaratkan se~

perti tersebut di atas. Cara lain yang akhirnya mereka

temukan setelah kira-kira setahun mereka tinggal di · lokasi transmigrasi, adalah mena~urkan kapur di lahan yang telah

dicangk:ul, tepat pada waktu huj an turun. Dengan car a ini ·:.

kapur langsung dapat masuk dan meresap ke dalam tanah secara

lebih . merata. Cara ini mungkin tida~ sebaik yang pertama,

tetap·i lebih baik dari pada cara yang kedua. Dari pengalwnan ini diketahui bahwa kegagalan dalam · bercocok tanam pada

masa•masa awal, kiranya bukan semata•mata karena kurang

pupuk, tetapi karena cara yang d~lakukan yang kurang tepat. Tidak semua transmigran dapat menghadapi kegagalan pada

masa•masa awal itu dengan tabah. Di Pangkalan Lada misal­

nya, hampir 50% transmigran asal DKI Jakarta dan Jawa Barat,

tidak krasan dan meninggalkan lokasi. Walaupun angka · yang

PPPPN~UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 55: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

I I - I

\J -

pasti tidak sempat diperoleh selama penelitian, yang serupa juga terjadi pada beberapa kelompok

asal dari beb~rapa daerah yang lain, baik a ang di Pangkalan Lada maupun yang. di· Sungai Rangit.

dingkan dengan yang asal dari DKI Jakarta dan

jumlah angka transmigran dari daerah

lokasi jauh lebih sedikit.

Secara urn~, masa kritis

transmigran terjadi pada saat menjelang bera~.u~.L jaminan hidup atau menjelang

45

tetapi hal transmigran ditempatkan

diban-.

Barat, ninggalkan

para bantuan

mereka itu mere-.

bantuan

kedatangan mereka di lokasi transmigrasi.

khawatir akan kelangsungan · hidupnya, sebab

ka selalu mengalami kegagalan dalam be~tani -"-~-"-----t-

j aminan hidup hanya tinggal be_berapa kali

Apakah yang akan mereka makan setelah tidak bantuan1·. Satu-.satunya

hasil hanyalah singkong. . .

jenis tanaman yang

Bagi orang di daerah

biasa makan singkong, mungkin tidak terlalu menj Tetapi bagi sementara orang yang belum biasa, pakan . suatu faktor yang membuatnya tidak kras

Ipar Yasin (Asal DKI Jakarta) dan kawan-.~awauu

kan lokasi adalah karena ia khawatir tidak lagi dan terpaksa harus makan singkong hila

hidup tidak diterima lagi.

Selanjutnya·, penyebab yang lain dari

transmigran dalam bertani pada masa awal

kiranya erat berkaitan dengan kesalahan

rima sewaktu mereka masih di daerah pengirim.

Bantul, DIY, misalnya menuturkan bahwa transm

annya yang berasal d~ri Bantul, diberi tahu ba

patkan di daerah pasang surut. Sebagai kepal

~ebelum keberangkatan, Darjo diberi kursus ket ·. berhubungan dengan car a bercocok tanam di 1 rut. Tetapi ternyata ... s .eka~ang ia dan kawan-. k!l

. . ·. _ . patkan di Pangkalan Lada, suatu lokasi transmi

kering.- Sekalipun banyak da~i kawan Darjo ya - pengalaman dalam mengolah tanah tegalan atau

memperoleh

memberi

di masalah. ini meru-.

Kepergian meninggal-.

makan nasi jaminan

para

kimannya,

yang dite ..

rjo, . asal rombong-.

akan ditem

rombongan,

ampilan yang su-.

ditem-.

puny a

sawah tadah

PPPPN-.UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

9'

Page 56: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

46

huj an, umumnya ?erpendapat bahwa ''ladang" yang mereka ker ..

jakan sekarang berceda dalam banyak hal dengan tanah tegalan di daerah asalnya. 0

Kesalahan informasi yang diterima di daerah asal yang

membuat kecang~~ngan dalam mengerjakan lahan terutama pada

masa awal pemukiman, adalah seperti yang dikemukakan 9leh

Paimin. Tatkala mendaftarkan diri di kantor Transmigrasi di

daerah asalnya~ Faimin mendapat penjelasan bahwa di lokasi

transmigrasi kelak,. yaitu di Kalimantan, para transmigran

akan mendapat tanah selu.as dua hektar, dengan perincian 1,25

hektar berupa lah£n kering dan 0,75 hektar yang lai~ berbpa

persawahan. Bagi orang sepe~ti Paimin yang di daerah asalnya bekerja sebagai buruh tani, bayangan1 akan memperoleh sawah

seluas itu, me~upakan dorongan yang kuat untuk ikut ber~

transmigrasi~ Eay£ngan semacam ~tu sering diperkuat berita tentang daerah ~ransmigrasi yang kadang disiarkan melalui

acara televisi,. · yang biasanya memberikan gambaran "yang

selalu baik" n:engenai lokasi transmigrasi. Demikianlah;

sesampai merek£ di lokasi baik di Sungai Rangit maupun di

Pangkalan Lada, umnmnya mereka menanyakan lahan ·persawahan

seperti yang cija3jikan ole~ kantor transmigrasi daerah

~ pengirim. Pihak pelaksarta di tingkat KUPT, sehubung dengan

pertanyaan tersebut menjelaskan , bahwa lahan yang disedia• kan adalah saw£h :ahan kering tadah hujan• Oleh sementara

transmigran, javaban semacam itu ~ianggapnya sebagai jawaban

"akal.,- akalan11• ·walaupun mereka kecewa karena ternyata tidak

mendapatkan lahan sawah, tetapi di daerah transmigrasi mere• ka adalah petami•petani yang mempunyai lahan garapan yang

cukup luas, dan bukan hanya sekedar sebagai buruh tani

seperti sewaktu me:::-eka masih berada di daerah asal. Dari 30 orang yang diwawancarai, hampir semua berpenda ..

pat bahwa tantangan yang dihadapkan kepada mereka untuk

mengolah lahan cukUp besar. Walaupun demikian, seperti dise• butkan di atas, mereka meras~ bangga karena sekarang mereka

adalali pemil_ik ta:.ah. Pada tanah itulah segala harapan di masa depannya "di tumpukan. Walaupun kondisi tanah yang menja ..

di miliknya kini t idak sebagus yang diharapkan, namun hal

PPPPN·UGM STUD! SOSIAL TRANSIUGRASI

Page 57: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

IJ • - -47

itU tidak terlalu mengendorkan semangat dan kegigihan mereka

urituk berjuang demi masa depannya. "Tanah kuwi yen digulo~

wentah mesthi ngasilake", {tanah itu j ika d iolah dengan

b"""aik ten~u akan menghasilkan} ad~lah contoh 0

ungkapan j iwa dan semangat tidak mudah menyerah. Meski~pun demikian, di

lain pihak semangat ini juga harus ditanggapi dengan dasar pemikiran yang rasional. Oleh karena itu mental yang ulet

dan tak mudah menyerah yang dimiliki dan telah ditunjukkan oleh para transmigran, hendaknya ditunjang pula dengan hebe· rapa kemudahan, misalnya peneyediaan SAP~ODI seperti yang

juga mereka harapkan. Dengan demikian istilah "tanah hara•

pan" untuk tanah transmigrasi akan ben~r~bez:tar terwujud di

kelak kemudian hari, terutama untuk anak cucu mereka.

3.3.2. Jenis tanaman

Para transmigran yang berada di dua lokasi yang diteli~

ti, umumnya berasal dari daerah yang makanan pokoknya beras. Oleh karena itu adalah wajar jika · sesampai di lokasi trans~

migrasi mereka berharap untuk dapat secepatnya menanam padi.

Sekalipun di tempat pemukiman baru mereka tidak mendapat

lahan persawahan seperti yang diharapkan, dengan bekal pe•

ngetahuan ·mereka mengolah lahan di daerah asal, segera mere~

ka mencoba menanam padi. ~erbeda dengan cara penanaman padi

di sawah beririgasi a tau sawah tadah huj an pada umumnya, penanaman padi di tanah lahan kering tidak perlu dengan

mengairi lahan, melainkan cukup dengan memasukkan bibit padi

pada tanah yang telah dilobangi dengan · tugal. Dengan siraman

air hujan, bibit tersebut akan tumbuh dengan sendirinya. Seperti telah disebutkan di atas, pada awal usaha mere•

ka s _elalu berakhi~ dengan kegagalan. Di antara _beberapa

penyebab kegagalan yang lain, rupanya tersedianya pupuk

·merupakan salah satu yang cukup menonjol. Setelah dilakukan

pemup~kan~ maka kegaga·lan yang ·terjadi pada masB; tanam seb_e~

h~nya ·dapat diat.a~i, · ~f7~ingga bagi ~ereka yang tela_h ~enga~ lami tiga kal·i panen, panenan yang ke ·dua adalah yang paling berhasil • . Panenan yang pertama gagal karena belum dipupuk

PPPPN~UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 58: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

\J. 48

dengan baik. Setelah itu, dengan pupuk yang diperoleh dari bantuan pemerintah, penggarapan tanah menjadi lebih baik sehingga panenannya berhasil dengan baik pula. Tetapi _pada

roasa tan~ berikutnya, _ bantuan pu~uk s~ngat terlambat · da ..

, tang. Be,berapa petani bahkan baru menerima pupuk setelah

· padi tanamannya sudah siap dipanen. Akibatnya, banyak lahan

· tanaman padi yang merosot hasil panenannya atau bahkan ada

yang hampir gagal sama sekali. Lahan milik Sunaryoto misal ..

nya, pada panen yang lalu dapat menghasilkan 8 karung gabah,

tetapi pada panen tahun -ini hanya membuahkan kurang dari 5

karung. Panen yang dialami oleh Samsuwito lebih jelek lag~

karena hanya mendapatkan 2 karung gabah. Keadaan yang demi-- - .

kian adalah gambaran umum yang dialami baik oleh mereka yang

berada di Sungai Rangit maupun di Pangkalan Lada. Akibat lebih jauh mengenai ketidakadaan pupuk tidak

\

hanya terjadi pada padi, tetapi juga pada jagung. Satu"'!

satunya tanaman yang dianggap lebih berhasil tanpa harus

menggantungkan pada pupuk adalah singkong. Oleh karena itu

setelah gagal dalam tanam pada masa awal kedatangan mereka,

kebanyakan orang lalu memenuhi lahannya dengan tanaman sing ..

kong. Pada _ waktu itu bibit batang singkong sudah banyak

terdapat. · Tetapi pada waktu para- transmigran angkatan

pertama baru datang, ~ibit itu ~asih langka sehingga banyak

orang yang memperolehnya (umumnya dengan cara membeli) dari

penduduk setempat, yaitu orang Dayak atau orang Mendawai. Letak· pemukiman penduduk setempat umumnya terpencar dan

cukup jauh jaraknya dari lokasi transmigrasi, sehingga untuk

mengadakan kontak dengan penduduk setempat itu ka~ang ... kadang

bukan hal yang mudah. Bibit tanaman yang bisa diperoleh dari

· penduduk setempat itu tidak hanya singkong, tetapi juga yang

lain seperti misalnya pisang, ubi .. ubian, beberapa jenis

sayuran dan sebagainya.

Pada wa~tu itu; karena setiap orang menanam singkong maka tatkala masa ·panen tiba, singkong merupakan barang yang halJ}pir tidak bernilai ekonomL Beberapa orang mencoba men ..

jualnya ke Pangkalan Bun yang dari lokasi transmigrasi

Sungai Rangit berjarak sekitar ·· 25 Km. Waiaupun untuk menuju

PPPPN~UGM .STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

•ill

Page 59: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

49

l<.e kota itu bukan hal yang mudah mengingat · belum adanya

trayek kendaraan umum yang menghubungkan, sehingga orang

harus menempuhnya dengan berjalan kaki at~ paling-paling

dengan sepeda ya~g memilikiriya, rupanya banyak pula orang

yang mencoba membawa hasil buminnya ke sana. Akibatnya,

harga pemasaran tidak seperti yang diharapkan. · Kekecewaan ·

petani singkong misalnya seperti yang dialami oleh Muhlisin,

seorang transmigran asal Banyumas. Singkong seberat 40 kg

dibawanya ke Pangkalan Bun dengan kendaraan sepeda _ yang

dimilikinya. Hampir se hari penuh ia menjajakan dagangannya .

itu, tetapi tak seorangpun mau membeli dengan harga yang ~

dikehendakinya. Menje~ang sore hari karena tidak ada harapan

lagi untuk mendapatkan pembeli, ia lalu memutuskan untuk

memberikan singkong itu kepada siapa saja sebab kalau harus

dibawa pulang hanya merupakan beban saja,· sedangkan perse~

diaan di rumah masih banyak. Kep~tusannya _it~ jatuh kepada

seorang wanita yang waktu itu kebetulan ada di pasar. Agak~

nya wanita tersebut menaruh iba kepada Muhlisin yang gagal

menjual dagangannya. Lalu diberinya Muhlisin uang sebanyak

Rp. 200,00 yang katanya sebagai uang jajan.

Kecuali padi dan singkong, j enis tanaman lain yang

semula diharapkan dapat menjadi tanaman pangan adalah ja~ ·

gung. Untuk jenis tanaman ini banyak responden yang mengata•

kan hasilnya kurang baik, terutama di Sungai Rangit. Seperti

pada tanaman lain, tanpa dipupuk, tanaman jagung juga tidak

membuahkan hasil sebagaimana diharapkan. Namun pemupukan

yang kurang tepat juga berakibat kurang baik. Menghadapi hal

semacam ·ini ada sementara orang yang berpendapat bahwa tanah

di lo~a$i itu memang sulit. Tetapi sementara orang lain

menghadapi kesulutian itu dengan semangat yang tinggi untuk

mengatasinya.

Munawar, asal Solo, adalah contoh transmigran yang mem•

punyai semangat tinggi itu.· Sekalipun di daerah asalnya ia

~ama ._ seka~i tidak pe~ah bekerj~ di sekto~ pertanian - ~ia

bekerja sebagai penja~it), ia tak mau kalah dengan _ kawan•

kawan ·transmigran yang lain yang semula me~ang petani.

bagai jenis tanaman ia tanam sehingga lahan pertanian

Ber"'t

yang

PPPPN-,UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 60: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

menjadi haknya tiada yang tanpa tanaman. Dahkan karena ia juga sempat mengerjakan "tanah kelebihan" yang ada di seki ..

tar lahannya. Waktu itu sebagian lahannya ditanami jugung.

Ia . sangat gembira demi melihaP tanamannya tumbuh· denga~ subur. Daunnya yang lebat· menghijau dan batangnya yang besar

adalah bukti kesuburannya. Dan setelah berbuah~ buahnyapun

tampak besar .. besar. Tatkala umur tanaman jagungnya itu di~

angap telah cukup tua, ia mencoba memetik · sebuah

dilihat LsLnya. Betapa kecewanya setelah ia melihat '

untuk

pad a ontong jagung yang besar itu hanya terdapat beberapa butir biji s~ja. Kemudian ia mencoba memetik buah yang ~in,

tetapi hasilnya sama saja, atau bahkan ada yang tidak berbi~

ji sama sekali. Setelah beberapa buah jagung dilihatnya, akhirnya dengan penuh ra~a kecewa dihabatnya semua tanaman

jagung di lahannya. Di lain kesempatan Munawar sempat meli~

hat tanaman j agung kawannya yang tidak j auh dari ladangnya

berbuah dengan· baik. Menghadapi hal ini ia merenung dan

kemudian timbul pertanyaan dalam dirinya : 11 mungkinkah s·aya

telah melakukan kesalahan dalam mengolah tanah? 11•

Pengalaman serupa juga dialami oleh Slamet asal Klaten, yang sek~rang bermukim di Pangkalan _Lada. Ia menanam

kedele, tetap_i ·hasilnya tidak seperti yang diperoleh oleh lahan kawannya yang terletak di sebelah lahannya. Padahal

menurut pengakuan Slamet, cara menanam, memelihara dan memu~

puknya juga tidak berbeda dengan yang dilakukan oleh kawan~

nya. Melihat kenyataan itu ia berkesimpulan bahwa tanah di

lokasi transmigrasi ini cukup sulit dan kualitasnya tidak

sama walaupun letaknya berdekatan.

Terlepas dari berbagai usaha untuk mencoba menanami

lahan dengan berbagai jenis tanaman, kebanyakan para trans~

migran tidak lepas dari usaha untuk menan~m padi. Hal ini

adalah wajar karena di daerah asal umunya mereka mengkonsum­

s .i beras sebagai makanan pokoknya, di samping juga punya anggapan .. bahwa makanan pokok non beras ~ ·seperti s ingkong atau jagung .adalah jenis makanan pokok yang bernilai sosial

rendah. Orang hanya bersedi~ mengkonsumsinya sebagai makanan

pokok bila beras memang tidak ada atau sulit diusahakan.

PPPPN<!!UGM STUD! SOSI.Al. TRANSMIGRASI

Page 61: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

\) . - - -51

~~!!!!E;:= ~ oleh karena itu, walaupun harus menghadapi banyak tantangan

- -

yang sering mengakibatkan kegagalan, orang selalu berusaha

menanam padi. Berdasar pengalaman taname n yang paling dapat

dihaJ;"apkan hasilnya adalah singkong. Sekal~pun demikian,

orang biasanya tidak menanami seluru~ lahannya dengan tana~

man singkong, tanpa menanam padi.- Paimin, transmigran asal

sragen yang telah disebutkan di atas, adalah salah seorang diantara para transmigran yang lain selalu berorientasi pada

tariaman padi. Semula laban pertama (I) yang menjadi haknya

ditanami padi seluruhnya, - dengan harapan hasilnya akan dapat untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Walaupun itu ia ~

masih terbayang tanah di jawa. · Di sana, dengan laban seluas

itu sudah dapat dibayangkan berapa basil padi yang akan

diperolehnya. Karena bayangannya itu ia menjadi kecewa sete•

lab menga~adapi kenyataan bahwa kondisi tanah di lokasi

transmigrasi jauh berbeda dengan yang ada di ·Jawa. Lebih• lebih laban milik Paimin terletak di pinggir hutan,_ sehingga

gangguan dari babi hutan dan rusa yang merusak

jauh lebih besar dari tariah yang terlet~k agak tanamannya jauh dari

hutan. Karena tidak mampunya untuk membuat penghalang atau

menghalau binatang~binatang perusak tanaman itu, boleh dika·

takan berbagai usaha taninya di lahannya itu tidak pernah

membuahkan basil. Untung tidak jauh dari rumahnya adalah

sebidang tanah "R", yaitu tanah rawa yang tidak ada pemilik·

nya. Karena tanah itu selalu berair, dicobanya menanam padi di sana. Walaupun tanah itu tidak seberapa luas hasil tana•

man padinya pada panen ya~g lalu cukup baik. S~karang ia

mencoba menanami lagi tanah rawa itu dengan padi, dengan

pengolahan yang lebih cermat. Sementara itu lahan "I"nya

ditanami dengan tanaman pangan yang lain di samping juga

ditanami tanaman•tananan keras. Berapa jenis tanaman keras yang diberikan oleh pelaksa•

na · proyek, umumnya dapat tumbuh dengan baik, kecuali ceng•

keh.· · Di samping tanaman keras ·yang berupa kelapa, nangka,

ra~du, . cengkeh dai_t _sebagainya, ·a~a pula Jenis t~naman perke .. ·

bunan yaitu kopi. Dalam hal bertanam tanaman ini, _ rupa ..

rupanya orang .. orang asal Jember atau Jawa Timu·r umumnya yang

PPPPN .. UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

- ---.- -- . ~ -- ...

Page 62: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

\J . --

52

tinggal di Pangkalan Lada cukup berhasil. Karena baik, maka tanaman kopi mereka tanam tidak

tetapi banyak juga di lahan "I11 •

sudah dapat dipetik dengan hasil

hanya di tanah pekarangan,

Sebagian dari usaha mereka 0 yang ~ukup baik. Yarig agak

-: mengherankan, untuk jenis tanaman yang sama, di lahan Sungai

Rangit umumnya tidak dapat sebaik yang ada di Pangkalan Lad a.

Di samping jenis~jenis tanaman yang telah disebutkan di atas, pisang merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik (walaupun tidak seluruhnya), baik di sungai Rangit maup~ di Pangkalan lada. Banyak diantara para transmigran yang men&a~

pat hasil tambahan dari tanaman ini, terutama di Pa~gkalan

Lada. Darjo dan Muhlisin adalah contoh transmigran yang

memanfaatkan tanaman ini untuk mencari tambahan penghasilan~

nya. Kedua orang itu dikenal · sebagai tengkulak pisang yang

membeli buah~buah pisang para transmigran . untuk· kemudian

dijualnya ke Kumai (ibu kota kecamatan) atau ke Pangkalan

Bun (ibu kota kabupaten). Menurut ·mereka, hasilnya cukup lumayan.

Sementara itu, banyak juga para transmigran di kedua

lokasi itu yang bertanam sayur mayur seperti kacang panjang, lombok, labu, kara dan lain~lain. - Di pekarangan di dekat

rumah, banyak juga yang menanam tanaman~tanaman bambu seper~

ti laos, jahe, kunyit dan sebaginya. Di sana sini banyak

juga kelihatan tanaman tebu, pepaya, nangka dan sebagainya. Khusus tanaman nangka, ada sebagian yang tumbuh dengan baik

dan sudah berbuah, tetapi banyak yang lain kurang baik dan

berdaun keriting. Mengapa demikian dan baga~ana mengatasi~

nya, umumnya para transmigran tidak mengetahui. Beberapa rumah transmigran dihias dengan tanam•tanaman

bunga, sehingga dari kesemuannya itu, daerah yang tadinya

hutan atau tanah kering yang coklat atau merah keputih~

putihan, sedikit demi sedikit berubah menjadi perkampungan

yang makin menghijau sebagaimana yang_ banyak terlihat di tanah ·Jawa. Kadang~kadang dari ·cara m~ngatur tata ruang

-pekarangan atau halaman, ragam tanaman hias yang ditamannya

dan sebagainya. Kita dapat mertgira•ira dari mana daerah asal

PPPPN"~"UGM STUDI SOSIAL TRM~SMIGRASI

Page 63: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

" . -.

penghuninya. Demikian, orang yang berasal dari

dapat dibedakan dari ·mereka yang asal Kebumen atau

yang lain. Sedang yang berasal dari Jawa Barat 0

sudah dikenal karena .umumnya menanam bunga hanjuang

roan rum.ahnya.

3.3.3 Sarana Produksi

3.3.3.1. Sarana Fisik

53

Banyumas

temp at

misalnya

di hala·

Alat•alat pertanian dan pertukangan um.umnya dibawa dari

daerah asal, baik dengan ca~a mem~eli ' sendiri maupun yang

berasal dari 11sum.bangan" Kantor Trans:nigrasi daerah pengi ..

rim. Dari hasil wawancara _ enga~ para transmigran yang bera~

sal dari perbagai propinsi dan kabupaten di kedua lokasi

transmigrasi, tampak ada variasi jawaban yang diberikan

dalam hal sumbangan peralatan. Ada diantara mereka yang

telah menerima menjelang keberangkatan,

alatan tersebut baru diterima ' setelah

dan ada pula per ..

berada di lokasi.

Agaknya, peralatan seperti cangkul yang diterima setelah

tiba di lokasi transmigrasi, kualitasnya kurang atau tidak

seperti yang diharapkan. Mereka yang diwawancarai memperli~

hatkan contoh cangkul bantuan yang diterima. Sampai seka ..

rang cangkul tersebut masih dalam keadaan "baru" karena

jarang dipakai. Menurut mereka, cangkul tersebut berat dan

tumpul sehingga sukar dipakai.

Kebiasaan dalam mempergunakan suatu j enis cangkul ter ..

tentu yang dainggap baik (ringan, tajam dan tidak mudah

patah),· agaknya cukup ~elekat ' di kalangan transmigran. Oleh

karena itu hampir semua transmigran telah membekali dirinya

dengan cangkul daerah asal karena alat tersebut dianggap

pent~ng artinya di sana "sebagai gaman (alat atau senjata)

orang. tani" •· Ada cukup banyak t~_ansmigr~n yang membawa cang ..

kul lebih dari sebuah tatkala, ?erangkat. Sel~in itu mereka

juga membawa arit dan parang . buatan da~r~h asal. Tatkala - . -

ditanyakan bagaimanakah seandainya cangkul yang dibawa telah·

rusak; ternyata ·mereka cukup optimis· akan dapat memiliki

PPPPN"'UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

1

Page 64: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

- 54

kembali jenis cangkul .serupa. Hal tersebut dapat dilakukan

me lalui cara memesan kalau ada ternan mereka yang pulang atau

rnemintakan pada teman/keluarga di desa asal agar meng~r1.moo: 0 -

kannya. Sehubungan dengan hal tersebut maka pengadaan cangoo: kul yang disumbangkan oleh kantor Transmigrasi perlu diperoo:

hatikan. Apakah cangkul tersebut telah sesuai dengan kondisi lahan di sana, dan apakah kualitas cangkul yang diberikan

itu ·cukup baik kualitasnya. Sebagai contoh, orang yang ber ...

asal dari daerah dataran tinggi (pegunungan) umumnya mempu ...

nyai bentuk cangkul yang- berbeda dibandingkan dengan orang

yang tinggal di daerah dataran rendah atau tan&h datar.

Mengingat kondisi laban di kedua lokasi tidak sama dengan

daerah asal (berlahan datar dan tanahnya keras), maka orang

yang berasal dari daerah pegunungan masih sulit menyesuaikan jenis dan bentuk cangkulnya di sana. Cangkul bantuan pabrik

sekalipun kualitasnya baik .dianggap kurang cocok. Orang akan merasa kurang "sreg" dalam mempergunakan cangkul itu, di

-samping akan menghambat dalam ia bekerja. Seorang petani

asal Klaten atau Bantul yang telah terbiasa memakai cangkul

berbentuk panjang (baik mata cangkul maupun tangkainya),

mer as a lebih enak j ika tetap mempergunakan j enis cangkul . seperti itu. Padahal kondisi tanah-di lokasi transmigrasi

Sungai Rangit dan Pangkalan Lada berbeda dengan kondisi

tanah di daerah asal. Di kedua lokasi transmigrasi tanahnya

keras, sedangkan di daerah asal gembur. Ada diantara transmigran yang membawa mata bajak.

Harapan mereka, alat tersebut. dapat dimanfaatkan untuk mem ... percepat dan meringankan pengolahan ~anah di lokasi transmi ...

grasi. Ternyata mereka yang membawa mata bajak itu sampai

kini belum sempat memanfaatkannya. Salah satu sebabnya anta ...

ra lain karena belum ada sapi. Mengingat hal tersebut,

aiangkah baiknya dalam rangka pengadaan sumbangan peralatan

pertanian, tercakup pula sapi berikut perangk.at alat baj ak •

. Bantuan tersebut mungkin dapat diberik~n dalam bentuk kelo~ pok. Demikian pula·· dal~m hal pemeliharaan dan tanggung j a ...

wabnya~ Ada suatu kesan selama penelitian, hampir · semua transmigran mengharapkan segera terwujudnya bantuan sapi

PPPPN ... UGH STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 65: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

Q . - -

55

= dari Presiden (Banpres). Binatang ini amat mereka perlukan

untuk meringankan dan mempercepat pengolahan lahan, disam~

ping kotorannya dapat dimanfaatkan untuk pemupukan. Baik di 0

Jokasi Sungai Rangit maupun Pangkalan Lada, telah banyak

rumput kolojono yang _ditanam oleh para transmigran untuk membuktikan bahwa mereka telah siap menerima bantuan ternak.

Selain itu, air yang tersedia cukup di kedua lokasi tersebut

akan menunjang pemeliharaan dan pengembang~biakannya di kemud ian hari.

Selain alat pertanian, sebagian transmigran ada pula 'iaw' yang membawa seperangkat alat pertukangan. Alat•alat terse~

but dirasakan dapat untuk menunjang kehidupannya. Mereka

memanfaatkan keahlian bertukang (kayu, sepeda dan menjahit)

sehingga kehidupan- di kedua loksi tran~migrasi tidak ~emata., mata diwarnai oleh kegiatan pertanian, melainkan telah menu~

ju pada sebuah kehidupan "daerah pedesaan" yang beragam mata

pencaharian hidupnya. ·~

3.3.3.2. Pemupukan

Kegagalan tanam dan panen pada masa awal, umumnya tidak

membuat mereka putus asa. Setiap kegagalan selalu diikuti

dengan usaha baru yang dianggap akan memberikan hasil yang

lebih baik. Ternyata setelah diadakan pemupukan yang cukup,

tanaman dapat tumbuh dengan baik dan hasilnya cukup melega~

kan. Pada tahun 1985, lokasi Sungai Rangit mendapatkan kun•

jungan Menteri Transmigrasi. Tatka_la itu tanaman padi tumbuh

subur dan hasilnya amat baik dibandingkan _dengan tahun sebe~ lumnya. Akan tetapi pada waktu penelitian ini

hasil panen di Sungai Rangit maupun Pangkalan

merosot.

dilakukan,

Lada, jauh

Kegagalan panen pada awal kedatangan di lokasi telah

menimbulkan kesedihan. Mereka yang tidak tabah akan segera meninggalkan loka:si. Yang berusaha bel;'tahan di lokasi diha~

dap~an pada b~rbagat"· pilihan r~it;~ Setelah bantuan jatah -

dihentikan, hasil panen yang diperoleh tidak -mencukupi untuk

hidup anak istrinya. Tidak j a·rang terjadi penjualan "pupuk

PPPPN ... UGM STIJDI SOSIAL TRANS!HGRASI

Page 66: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

56

sumbangan" merasa senang karena pupuk dapat diperoleh dengan

roudah, yaitu dari sesama transmigran "yang terpaksa menjual

pupuk sumbangan". Ada kecenderungan di kalangan para trans .. 0

·migran yang melakukan hal tersebut, mengalami kesulitan

beruntun. Oleh karena "sebagian" pupuk sumbangan telah ter ...

jual untuk menyambung hidupnya maka tanaman mereka jadi kurang baik. Ini berarti hasil panenpun berkurang atau sama

sekali tidak panen. Apabila panen gagal maka kesempatan yang

~-~ masih terbuka untuk m~mpertahankan hidupnya adalah bekerja

·:

sebagai buruh pada lahan milik transmigran lain atau menjadi

buruh di Perkebunan Inti Rakyat (PIR) ~yang letaknya tidak jauh dari kedua lokasi. Lahan miliknya menjadi terbengkelai,

dan akan s·emakin sulit mereka keluar dari kemelut yang tidak

diharapRannya. Tatkala penelitian dilakukan, kedua lokasi

transmi~rasi diklasifikasikan dalam kondisi "rawan pangan".

Bantuan rawan p·angan telah mulai dibagikan, -sekalipun masih dalam batas yang "minimal".

Ada usaha dari para transmigran di Pangkalan Lada

untuk mendirikan "Koperasi Unit De sa" (KUD). Pada awal

berdirinya, progam yang dirasakan mendesak dan ingin ~ilak ...

sanakan adalah pengadaan pupuk. Mengingat paket C yang meru• pakan bantuan terakhir kalinya telah diberikan maka kelang ...

sungan tersedianya pupuk merupakan masalah yang amat pen~

ting. · Ternyata usaha pengadaan pupuk dari KUD mengalami

kesulitan. Pangkalan Bun yang merupakan ibu kota kabupaten

Kotawaringin Barat, tidak ada toko atau kios yang mempll:Ilyai persediaan pupuk yang cukup. Jikalaupun ada persediaan · pu ...

puk, amat tergantung dari pengiriman_ di pulau Jawa. Meng• ingat kesukaran untuk mendapatkan pupuk di pasaran bebas,

kini para transmigran di kedua lokasi berada di persimpang

an j alan. Di satu p_ihak tanah memerlukan pupuk., setelah

paket C diterima tidak ada lagi bantuan serupa, sedangkan di

lain · pihak cukup . sulit memperoleh pupuk di pasaran bebas.

Selanjutnya~ bagaimanakah halnya dengan sebagian besar para transmigran·· di. kedua lokasi yang belum mampu membeli · pupuk

sendiri ? •

PPPPN ... UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

I .

_]

Page 67: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

'"

. - " .,.

v . - ·. 57

Program sejenis Bimas atau Inmas, per_lu dipikirkan

untuk menunjang pengembangan lokasi transmigrasi. Perlu

segera dipikirkan bagaimanakah bentuk program dan pelaksa~

naanny~ untuk lokafi transmigrasi. Berdasarkan penelitian di

kedua . lokisi transmigrasi di atas, sampai dengan realisa~i

paket C, d~ya beli para tansmigran masih rendah. Bentuk

bantuan atau sistim kridit ~ertanian bagaimanakah yang baik

untuk suatu masyarakat transmigran seperti itu, perlu dikaji

lebih lanjut.

3.3.3.3. Pestisida

Setiap paket sarana produksi (SAPRODI) yang diberikan,

termasuk pula obat pemberantas hama,' misalnya sevin dan

diazinon. Hama yang biasanya_ diberantas dengan obat pembe~

rantas hama di atas adalah .sejenis ulat yang menyerang

tanam.an palawija dan sayuran. Apabila ada serangan ham.a

sej enis itu, biasanya mudah diatasi. Gagalnya tanam.an p .adi

ada yang mempercayainya karena hama wereng. Ternyata pesti~

sida yang disemprotkan tidak berhasil mengatasi gangguan

panen 1986. Sekalipun mungkin pula ada kebenarannya bahwa

rusaknya tanaman padi disebabkan we~eng, tetapi banyak pula

transmigran yang mempercayainya sebagai akibat dari pemupuk~

an yang kurang dan musim kemarau yang berkepanjangan.

Babi hutan (Celeng) dan rusa termasuk hama perusak yang

paling mengganggu pertanian transmigran. Jenis binatang ini

masih banyak hidup di hutan sekitar lokasi tansmig~asi.

Ap abila para t:r:ansmigran kurang giat membuat pagar pengha~ ·

lang atau malas menunggu ladangnya, maka tanaman mereka akan

rusak atau habis dimakan. Biasanya babi hutan akan makan

umbi ketela pohon atau bagian bawah pohon pis~ng. Selain

itu, babi hutan senang bergulung~gulung di ladang, karena

itu padi atau palawija akan rusak karena ulahnya. Rusa

biasanya · senang makan bagian tanaman (terutama daun) yang

masih muda, dan tidak jarang daun pisang atau palawi.)a

transmigran habis dimakannya. S~kalipun kedua jenis binatang

sama~ sama . dianggap merugikan, tetapi babi hutan · ·dipandang

PPPPN~UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 68: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

.,::~ ,_-foiiij[

~

'. :ai :r:-:

:

v . - · 58

lebih merupakan ancaman, terutama pada malam hujan rintik~

rintik.

Para transmigran telah mengenal babi hutan dan rusa.

Kedua binatang ini di Jawa hampir punah sehingga tidak

dianggap sebagai hama yang merugikan petani. Setelah berada

di lokasi transmigrasi, mereka dihadapkan pada kedua bina~

tang tersebut yang selalu merusak tanamannya. Mereka belum

terbiasa ~ atau belum tahu bagaimanakah cara yang paling baik

untuk mengatasi. Beberapa upaya telah dilakukan, misalnya

memberikan pagar kayu di · sekitar ladang. Pembuatan pagar ada

yang dilakukan secara berkelompok, d~n ada pula perorangan.

Sekalipun ladang telah dipagari tetapi jika tidak ditunggu

(terutama pada malam hari), babi hutan masih dapat ma~uk. . . .

Terus·menerus menunggui ladang, jelas belum mampu dilakukan,

antara lain mengingat terbatasnya tenaga.

Binatang lain yang juga dirasakan -cukup mengganggu

tanaman dan belum banyak dikenal di derah asal adalah

beruang. Seorang sopir proyek mengatakan, pernah terjadi

seorang warga transmigran yang meninggal. akibat serangan

binatang ini. Dibandingkan dengan jumlah babi hutan dan

rusa, jumlah beruang' tidak banyak. Sekalipun demikian, para

transmigran sering dibuat repot untuk menghadapinya, teruta~ . .

ma yang ladangnya terletak berbatasan dengan hutan.

3.3.4 Sarana Pemasaran

3.3.4.1 Penyimpanan

Agaknya para transmigran asal Banyumas, telah cukup ·

berpengalaman dalam pengolahan singkong ·untuk dijadikan

sebagai makanan pokok. Ketela pohon dibuat oyek dan dapat

berfungsi sebagai makanan pengganti beras atau jagung. ~

dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu yang rela~ .. . -

tif ·lama. Oleh karena terbatasnya padi, banyak para . transmi·

gran yang mengalihkan makanan pokok sehari~harinya. Sekali~

pun di daerah asal itu sering makan nasi tetapi karena

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

J•,..

0

Page 69: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

'J -·

59

keadaan terpaksa, mereka menggantikannya dengan jagung atau ketela pohon. Para t r ansmigran·asal Sragen, Solo, Kendal,

Ponorogo, Purwakarta::. DKI Jakarta dan sebagainya., umunya 0

baru mengenal dan makgn oyek setelah berada di lokasi trans~

migrasi. Seorang transm:igran asal Solo mengatakan " ••• mula ..

mula memang saya tidak suka makan oyek. Lama. kelamaan perut

saya menjadi biasa. 3abis ·bagaimana lagi, dari pada tidak makan".

Keberhasilan menanam jagung pernah menyebabkan kedua lokasi transmigrasi ~e~dapat persediaan jagung yang melim~

pah. Para transm~ran di kedua lokasi tidak~habis mengerti

apa sebabnya jagung yang telah dipetik tidak dapat tahan

lama disimpan, seka1i~un telah diletakkan diatas tungku

dapur (ditarang}. Tida~ sampai dengan sebulan lamanya, ja~

gung mulai rusak dimaka~ bubuk. Hal serupa juga. terjadi pada

ketela pohon yang dib·.1at gaplek. Singkong . hasil ladang Muhlisin misalnya, d£l am waktu sekitar dua bulan, gaplek

singkongnya menjaci bubuk. Akhirnya gaplek yang telah menja ..

di bubuk ditebarkan ?ada lahan pekarangannya ilmungkin bisa menjadi pupuk11

3.3.4.2 Aksesibilitas

Dari berbagai informasi, baik melalui wawancara maupun

pengamatan, m~s£:ah pemasaran atau pelemparan hasil perta"' nian merupakan suatu yang sering dikeluhkan para transmi~

gran. Untuk mennju Pangkalan Bun, sekalipun jarak dari

Sungai Rangit lebih ~ekat dibandingkan dari Pangkalan Lada,

tetapi mengingat sarena dan prasarana transportasi yang

terbatas, maka lama ~~ktu yang dibutuhkan menjadi relatif.

Pada umumnya para trsnsmigr!ln di Sungai· Rangit mempergunakan

transportasi dara~ (kendaraan roda empat, sepeda dan sepeda

motor), sedangkan pa~a transmigran di Pangkalan Lada memper"' gtinakan ang~utan . sul"...gai (kelotok). Untuk menuju Pangkalan_ Bun dari kedua l:>ka.3i tran~igrasi di atas tersedil;l j alan

darat. Akan tetapi ~arena kondisi jalan tersebut belum baik, terutama setelah ~ur~ hujan maka ,prasarana jalan darat yang

PPPPN"''UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

.I'·

Page 70: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

--~ 60

=-=-1-=:Ef:_ -==::::::.. ~~ sekarang telah ada --.. belum dapat berfungsi dengan baik. Hasil

bumi kedua lokasi transmigrasi yang akan Pangkalan Bun , sulit membawanya. Padahal,

dipasarkan Pangkalan

di Bun

0 adalah kota terbe·sar yang ada di sana. Diharapkan kot~ ini akan merupakan daerah pelemparan basil pertanian. Sebagai

akibatnya, warga transmigran di Sungai Rangit SP II pernah

mengusulkan membuat pasar yang lokasinya dekat Puskesmas

Pembantu dan Balai Desa. Namun pihak KUPT tidak memberikan

ijin dengan alasan akan mengganggu perkantoran. Untuk itu

KUPT . membuatkan pasar di .SP III Sungai Rangit yang letaknya

sekitar 5 km dari SP II. SP III Sun~ai Rangit merupakan

lokasi transmigrasi yang relatif lebih baru dibandingkan

dengan SP II. Adanya pasar di SP III ·kurang cocok atau

strategis·. Alhasil, sampai sekarang pasar SP III tetap ko~ song. Tidak ada penjual maupun pembeli yang memanfaatkannya.

Salah satu sebab utama kegagalan pasar di-SP III karena

jalan yang menghubungkan dengan SP-Sf lain di Sungai Rangit J

belum dalam keadaan baik. Pada musim hujan misalnya, jalan

yang menuju ke saria tidak baik kondisinya, selain licin juga

becek-berlumpur.

Tidak ad~nya pasar yang dapat dipakai sebagai prasarana

untuk pelemparan produksi pertanian atau sirkulasi barang

dan uang, membuat para transmigran di Sungai Rangit merasa

kewalahan, terutama jika hasi~ panen melimpah. Apabila diba­

wa ke Pangkalan Bun, harus mengeluarkan ongkos angkut yang tidak sepadan dengan harga singkong. Selain itu, belum tentu

laku terjual di sana dengan harga layak. Keadaan serupa juga

berlaku di Pangkalan Lada, bahkan mungkin lebih buruk. ' Biaya

transportasi yang harus dikeluarkan, lebih besar dibanding~

kan dari Sungai Rangit. Sekalipun ada jalan darat untuk

mencapai Pangkalan Bun, setelah turun huj an tidak dapat

dilalui oleh kendaran umum roda empat. Untuk ke sana, para . .

transmigran di Pangkalan Lada mempergunakan kelotok yang

dermaganya ~erletak di SP II. Jarak SP IV Pangkalan La~a (SP

,-: induk). ke SP Ii sekitar _7 km. Me lalui dermaga yang terletak . -

di sungai Jegendul, mereka dapat menuju Kumai dengan biaya

Rp. 1. 000,00 per orang. Kumai adalah kota kecamatan 'dan

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL · TRANSMIGRASI

Page 71: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

\J. - ·

61

merupakan kota p,elabuhan (sungai dan laut) yang terpenting di Pangkalan Bud . Untuk menuju Pangkalan Bun dari Kumai,­

masih diperlukaJ ongkos transportasi darat (colt L 300) s.ebesar Rp. 500, do0

{berjarak 21 km). · .

Agaknya, hal-hal tersebut di atas juga merupakan alasan

yang memyebabkan para transmigran di Pangkalan Lada lebih

banyak meninggalkan lokasi dibandingkan dengan transmigran

di Sungai Rangit. Sekalipun keadaan tanah di sana relatif lebih baik tetapi karena rendahnya tingkat aksesibilitas,

kecuali mempersulit pemasaran juga membuat lokasi Pangkalan Lada terasa 11 lebih sepi dan terpencil 11

• ,.

3.3.5 Pengelolaan

3.3.5.1 Input dan Output

Sebelum dibuka sebagai lokasi transmigrasi, daerah

Sungai Ra.ngit maupun Pangkalan Lada merupakan padang alang­alang. Sekalipun struktur tanah relatif tidak rusak oleh

pembukaan dengan alat-alat besar, maka agar tanah di sana

dapat menghasilkan . diperlukan usaha tekun dan pemikiran

rational. Di satu pihak para transmigran sadar bahwa tanpa

pemupukan (apalagi kurang), . lahan tidak atau kurang mengha­

silkan. Akan tetapi di lain pihak masih ada diantara mereka

yang tetap menanami lahan tanpa pupuk ~tau kurang pemupukan.

Cara bertanam seperti itu, mencerminkan kebiasaan mereka di

daerah asal. Tanaman jagung dan ketela pohon misalnya, di

daerah asal dapat menghasilkan sekalipun tanpa dipupuk atau

kurang pemupukannya. Mereka tahu dan menyadari bahwa lahan

di lokasi transmigrasi ti~ak akan menghasilkan ata~ hasilnya

kurang baik kalau tidak dipupuk atau dosis pupuk yang diper­

guna~an · kurang. Sikap dan kebiasaan yang spekulatip ini . .

dilakukan kare~~ · suatu ~eadaan yang tidak terelakkan. Mengelola· tanah yang ~ebelumnya bukan merupakan lahan

pertanian, memerlukan kondisi fisik yang prima. Sebagian

besar para transmigran inenggantungkan pengolahan tanah pada

PPPPN""UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 72: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

Q . - -

62

tenaganya sendiri. Keadan ini akan berbeda di kalangan para transmigran yang secara ekonomis "lebih mampu" atau mempu~

nyai uang sebagai ongkos/upah. Baik di Sungai Rangit maupun 0 . -

Pangkalan Lada d~kenal cara pengolahan lahan dengan . sistim upah (memburuhkan) . dan sistim gotong royong (sambat sinambat dan liuran).

Rata~rata uang yang harus dikeluarkan un~uk membayar

.. i!. ongkos mencangkul seharinya Rp. 1000,00 per orang. Mengingat

upah mencangkul cukup tinggi maka jika dibandingkan dengan

hasil yang nanti diperoleh, nomis. Dalam kenyataannya,

tidak menguntungkan secara eko~

cara t0rse?ut tetap dilakukan oleh sebagian transmigran, terutama yang mampu. }1ereka me~

nyadari hal tersebut. Basil yang d~peroleh selama tahun

perta:ma da-n kedua tentu akan rugi jika dilihat dari segi ,

tersebut. Ini berarti modal yang telah dikeluarkannya tidak

akan kembali pada saat panenan. Apalagi·jika semua jenis pengeluaran yang masih mendapatkan bantuan (bibit, pupuk,

pestisida, kapur), turut diperhitungkan. Sekalipun upah

mencangkul cukup mahal, tetap dilakukan karena mereka yakin

bahwa lama kelamaan lahan tersebut menjadi baik dan mengun~

tungkan. Lahan yang semula 11panas11 akan menj adi 11dinging"

karena digulowentah (diolah, dirawat dengan sepenuh hati).

Ismail seorang transmigran dari Sungai Rangit mengutarakan

pengalamannya tatkala akan mulai mengolah lahannya, ia

mengeluarkan uang Rp. 40.000,00 untuk ongkos mencangkul

ladang seluas 0,5 ha. Biaya sebesra itu adalah tarif yang umum berlaku untuk ongkos mecangkul lahan yang belum sama

sekali dicangkul. Apabila ladang tersebut sebelumnya pernah

dicangkul, maka untuk luas yang sama hanya berlaku tarif Rp.

25.000,00 lahan seluas 0,5 ha dapat diselesaikan dalam waktu

dua hari (mulai sekitar pukul 07.00 s/d pukul 15.00) dengan

20 orang tenaga· kerja. Jumlah uang yang telah dikeluarkannya

tidak sebanding dengan hasil panenan yang diterima. Apalagi

jika masih harus diperhitungkan pengeluaran memberi m~kan 20 orang· . . selama dua hari kerja serta pengeluaran untuk saprodi

(jika harus dibeli).

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 73: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

-~·

(J . - -

Mereka yang ekonomis kurang mampu untuk membayar ongkos mencangkul, mengadakan usaha gotong royong (sambat~sinambat

dan liuran) • Menurut para transmigran yang pernah terlibat . 0 .

·- dalam keg-iatan tersebut, biasanya tidak dapat bertahan lama.

Jika ada satu atau d~a orang yang _tidak hadir atau karena

kondisi fisiknya . dianggap kurang kuat, akan dijauhi oleh

yang lain. Kawan~kawannya tidak akan datang bekerja di lahan

mereka yang tidak hadir tatkala mengerjakan ladangnya. Sete~

lah itu, ada keengganan mereka untuk bekerja di lahan sesama

~ ternan yang kemampuan tenaga mencangkulnya kurang kuat, seka~

lipun · ia termasuk yang selalu hadir membantu~ mencangkul

lahan kawannya. Oleh karena "prinsip keadilan" tida~ dapat

dipertahankan bersama maka akhirnya usaha tersebut bubar. Oleh karena . itu yang secara ekonomis: kurang mampu, lebih

senang mengandalkan tenaga yang dimilikinya~ Untuk itu di~

perlukan ketekunan. Hari· demi hari, sedikit demi sedikit dan

akhirnya selesailah lahan garapannya tercangkul. . .

Sesuatu yang biasanya dikeluhkan oleh mereka. yang hanya

mampu

dengan

mencangkul sedikit demi sedikit harus bersaing cepat

tumbuhnya alang~alang dan rumput pahit(an). Tunggul asa,l Ponorogo mengatakan "belum lagi saya selesai mencangkul

ladang, rumput dan alang~alang sudah-mulai tumbuh pada bekas

tanah cangkulan seminggu yang ·lalu". Ia mengharapkan sekali

·adanya bajak yang dapat membantu untuk mengolah tanah.

Selain itu, sekalipun Pangkalan Lada sebelumnya dipakai se~ bagai lokasi transmigrasi merupakan ladang alang~alang,

tetapi tidak j arang di sana~ sini pada lahan transmigran

masih tersisa tunggak (bagian bawah suatu pohon).. Sering mereka dibuat repot, apalagi jika di ladang masih tersisa

akar~akar pohon" Jika tidak hati mencangkul tanah, mata . cangkul akan terkena sisa akar pohon, dan apabil meleset

mencangkulnya dapat mengenai kaki. Mencangkul_ lahan garapan harus pula ditunjang dengan

perut. · yang telah "terisi". Pergi mencangkul ladang dalam

keadaan perut _yang belum .kemasukan m~kanan, merupakan sik­

saan. _Agar perut dalam keadaan terisi sewaktu - mengolah

lahan merupakan suatu yang tidak mudah dilakukan. Ladang

PPPPN.,UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 74: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

..

. -.- ~.

..., . - · 64

harus segera dicangk~l tetapi keadaan ekonomi keluarga ku~

rang mendukung. Pada umumnya mereka memilih untuk tetap

tinggal di rumah dat i _pada pergi ke ladang dalam · keadaan

perut · kosong. Jika memungkinkan, akan dicarinya pekerjaan

lain (buruh mencangkul atau buruh PIR), sekalipun dengan

konsekuensi lahannya - terbengkelai. Maskan asal Semarang

menceriterakan pengalamannya sebagai berikut "pagi hari

tatkala berangkat ke l a dang, perut saya belum t"erisi apa~apa

selain air. Ibu anak· anak menja~jikan bahwa sekitar pukul

09.00 ia akan menyusul ke ladang membawakan makanan. · Saya

tunggu sampai pukul 12.00, dan ibunya anak tidak juga

datang. Sementara ftu badan terasa lelah, lemas karena

mencangkul

dan saya

dan perut. lapar. CS.ngkul .segera saya lemparkan,

tertidur. · Bangun tidur_ s"egera pulang ke rumah

sambil merasakan perut yang meiilit-.lilit". Bedasarkan kasus

ini menunjukkan bahwa untuk mengolah- ladang diperlukan

adanya pangan di rum£h. Bukan saja untuk yang dimakan anak

istri saja melainkan juga untuk yang bersangkutan.

3.3.5.2 Penyuluhan -

Para transmigran di kedua lokasi adalah berasal dari

Pulau Jawa. Peranan pa~a penyuluh ·pertanian (PPL: Penyuluh

Pertan:l.an Lapanga n) di sana "dianggap" telah· memadai. I

Keadaan lahan pert an ian di Pulau Jawa yang relatif lebih

baik dibandingkan dengan lokasi transmigrasi menyebabk~n

tidak banyak persoa l an yang ''kritis" berkaitan dengan

peranannya. · Permasala han yang dihadapkan kepada para PPL di

Jawa, tidak sekompleks di _lokasi transmigrasi. Kedua lokasi

transmigrasi yang. d i teliti, mempunyai tenaga PPL. Akan

tetapi kualaitas PPL yang _ ada di sana kurang memenuhi

harapan para transmigran. Dalam menjalankan peranannya, para

transmigran· menilai bahwa mereka tidak _banyak menolong

pemecahan persoalan . t e ntang pertanian di lokasi. Ada suatu

kesan bahwa para transmig~an. merasa dirinya lebih mampu

di.bandingkan deng~n para PPL. Se.kalipun ada anggapan

demikian maka hal ini tidak berarti bahwa para transmigran

PPPPN~UGM STUDI SOSIAL TRANSHIGRASI

.... . .

Page 75: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

\J .• - -

65

tidak membutuhkannya. Sebenarnya ungkapan tersebut merupakan

cermin rasa tidak puas di kalangan para transmigran karena

PPL yang ada di kedua lokas i secara kwa pengetahuan (ba~k . 0

teori . maupun prkatek) seharusnya be:ada di atas .mereka. Hal

tersebut antara lain disebabkan karena tenaga PPL yang

ditempatkan di sana adalah orang yang baru tamat dari

pendidikannya. Sebagai akibatnya, pengetahuan yang dimiliki

terbatas. Selanjutnya ada kesan bahwa para PPL lebih

menguasai pengetahuan teoritis pertanian yang dinilai

transmigran hanya sesuai untuk Pulau Jawa. Menghadapi

kenyataan tersebut hendaknya pihak yang berwenang ~erlu

memp·ertimbangkan kualitas PPL yang ditempatkan di lokasi

transmigrasi. Tanah di daerah transmigrasi ·~ondisinya masih

rawan11, karena itu hanya tenaga · PPL' yang mempunyai

pengetahuan dan pengalaman kondisi tanah setempat yang

paling sesuai.

Selain persyaratan pengetahuan dan pengalaman, agaknya

keberhasilan para PPL juga ditentukan oleh faktor ·~ejururan

dan penampilannya". Selama 11paket sumbangan saprodi" masih

berjalan, dibutuhkan para pelaksana yang bertanggung jawab.

Sikap para transmigran selama periode itu cukup peka dan

amat kritis terhadap sesuatu yang- menjadi haknya. Oleh

karena itu jika terjadi suatu penyimpangan, misalnya yang

menjadi hak mereka dikurangi atau tidak diberikan; akan

menciptakan suatu suasana yang tidak menguntungkan bagi para

pelaksana. Sebagai akibatnya, peranan yang dibawakan akan ' terhambat atau gagal, sekalipun belum tentu benar bahwa

"kesalahan tadi sebagai akibat langsung dari perbuatannya".

Selanjutnya, penampilan seorang pelaksana harus pula

mencerminkan bidang yang merupakan tanggung jawab yang

dibebankan. Apabila tidak maka "kesalahan yang dilakukan

oleh . ·oknum pelaksana ~ain11 akan selalu melekat kepadany~.

Seorang petugas . misalnya, tidak seharusnya mendapatkan

predikat lebih sebagai 11 tukang foto'.' dari pada sebagai

petti.gas l~pangan sesuai derigan bidang yang diembannya.

PPPPN.,.UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 76: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

"·. - · 66

3.3.6 Cara dan Waktu Bercocok Tanam

· Pada umumnya para transmigran telah mengenal ·~elompok 0

tani sehamparan11 di daerah asal. Konsep tersebut dikembangkan, terutama di Jawa guna menghindari kegagalan

panen padi yang disebabkan oleh hama wereng atau walang sangit. Setelah berada di lokasi transmigrasi, para

transrnigran juga diperkenalkan lagi dengan konsep tersebut,

yaitu dengan harapan agar dijalankan. Mengingat (1)

kernarnpuan fisik ·dalam rnengolah laban setiap individu adalah

berbeda, (2) ketersediaan SAPRODI di pasaran bebas, dan (3)

kernarnpuan ekonornis para transrnigran umumnya rnasLh

rnaka . konsep tersebut perlu dikaji lebih rendah;

lanjut pelaksanaannya.

Cara bertanam padi di ladang adalah berbeda dengan di

laban sawah tadah huj an. Selama penelitian bahwa para transrnigran belum sepenuhnya

tersebut. Oleh karena itu penyebab kegagalan

seharusnya juga dilihat dalam kaitannya

diperoleh kesan rnenguasai hal

panen tahun ini dengan konteks

tersebut. SB:rnsuwito transrnigran asal B~njar rnengatakan "Saya

belum tahu apakah cara bertanam pad~ di -ladang sudah benar

atau belum. Cara bertanam yang saya -lakukan sekarang hanya sekedar rnengikuti apa yang dikerjakan oleh kawan .. kawan saya.

Mernang benar ada ~awan saya yang bertanya dengan penduduk

asli di sin~, tetapi yang saya lakukan hanya rnelalui ternan .. ternan saja. Apa yang dikerjakan ternan, saya praktekkan juga·, dan hasilnya ••••• 111 Sebaliknya jika bertanam p~di

ditanyakan kepada penduduk seternpat yang kebetulan rnenjadi warga transrnigran lokal di Pangkalan Bun sebagai berikut 11 Saya amat senang rnenjadi warga di sini. Sebeltnnnya saya

hanya petani ladang berpind~h-pindah. Di sini saya bisa belajar bertani dari teman-teman transmigran asal Jawa. Saya

bertanya, rnelihat dan rnencoba rnencangkul seperti rnereka. 11

. B~rdasarkan hal tersebut rnaka dap~t dit;arik kesimpulan bahwa

dalarn hal bertanam padi, baik pendatang maupun yang

didatangi berkeinginan untuk saling belajar. Oleh karena

itu, dibutuhkan PPL yang rnampu membimbing.

PPPPN~UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 77: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

u::

\1 . • -· -67

Selain hal di atas perlu kiranya dipertanyakan apakah

selama ini orientasi terhadap tanaman padi yang melekat di

kalangan para transmigran dap a0 dibenarkan. Apakah benar

kondisi lahan di. sana memang cukup P<?tensial untuk tanaman

pangan ataukah hanya potensial untuk tanaman perkebunan

saja. Hal tersebut dipikirkan sejak dini oleh yang

berwenang. Kegagalan panenan padi tahun 1986 yang telah

menyebabkan kedua lokasi diklasifikasikan sebagai "daerah

rawan pangan", tidak menjadi berkelanjutan.

Kegagalan panen, tertitama di masa awal kedatangan ada

kalanya disebabkan karena mereka masih dipengaruhi eara

berpikir atau konsep pranoto mongso seperti yang berlaku di

Jawa. Mereka kurang menyadari bahwa curah hujan dan keadaan

cuaca di Kalimantan Tengah berbeda dengan yang ada di Jawa.

Akhirnya kegagalan yang "mu.ngkin" disebabkan karena hal

tersebut segera dapat diatasi dengan cara · bertukar . . ' .. -pengalaman atau menanyakannya kepada penduduk setempat.

Tidak semua transmigran pernah menanyakannya kepada penduduk

setempat di sana, dan banyak diantara mereka yang hanya

mendengarnya melalui kawan yang pernah bertukar pengalaman. .

Menurut penduduk di sana, bulan Rejeb adalah merupakan masa

yang paling baik untuk bertanam padi. Para transmigran

menyimpulkan bahwa bu1an baik untuk bertanam padi adalah

sekitar September ~ Oktober. Selanjutnya, sistim tumpangsari

banyak dilakukan oleh para transmigran, . terutama untuk

menghadapi kegagalan panen atas suatu ·jenis tana~an.

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 78: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

=~

. -: ._

\) . . ·

0

BAB IV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan analisis data di muka, dapatlah dikemukakan

kesimpulan dan implikasi sebagai bercikut:

4.1 Persiapan fisik di daerah pemukiman transmigrasi tergo~

long baik, tetapi persiapan sosial dalam arti penyiapan

t.ransmigrasi yang sesuai dengan kondisi daerah pemuki~ man nampaknya kurang sinkron, sehingga banyak transmi~

gran yang telah disiapkan untuk daerah pasang surut,

ditempatkan di darah kering, yang akibatnya adaptasi

mereka menjadi lambat. Untuk itu alangkah baiknya apa~

hila penyiapan di daerah asal disinkronkan dengan dae~

rah tujuan / pemukiman.

4. 2 .·. Keterl~batan Pemer~ntah Daerah p_enerima transmigran masih belum ·nyata, lebih~lebih ~isekitar awal penempat~

an, . sehingga berbagai kesulitan sering mereka ·alami, seperti: Pembelian pupuk, · p~mbelian kebutuhan hidup,

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL TRANS!ITGRASI

. ---

Page 79: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

() . -· . 69

obat~obatan dan lain-lain, sehingga mengurangi tingkat

kekrasanan mereka. Untuk itu ada baiknya jika Pemerin­tah Daerah setagai penerima transmigran, dilibatkan

"k 0 seJa aw~l penempatan, terutama untuk menangani masalah logistik, penyuluhan dan pembinaan.

4.3 Tingkat kekras£nan para transmigran berkaitan erat

dengan lancar tidaknya transportasi dan komunikasi

dengan daerah luar (setidak-tidaknya antara daerah

transmigrasi deng~n .'tempat pemasaran hasil pertanian mereka), sebab faktor kemudahan pemasaran (assesibili~ ~

tas) sangat berpengaruh terhadap pengembangan ekonomi.

Dengan demikian penyediaan prasarana dan sarana perhu~ . . bungan yang meli puti ruang lingkup lebih luas sangatlah perlu.

4.4 Pada umumnya kondisi lahan yang ada hanya mampu mengha~

silkan tanaman pangan yang tidak begitu memuaskan,

sehingga penana•man tanaman keras dan perkebunan perlu

difsyaratkan kepada mereka dengan sekaligus pihak yang

berwenang membe~ikan pet~njuk tentang jenis tanaman

yang perlu/dapat ditanam di lahan mereka, penyediaan

bibit, saprodi demplot dan penyuluhan karena mereka

belum pernah menanam tanaman keras.

4.5 Adaptsi sosial dan tingkat kekrasan transmigran sangat

dipengaruhi oleh latar belakang pekerjaan di daerah

asal, motivasi untuk meraih masa depan anak dan keluar~

ga secara lebih baik, keinginan melihat kenyataan ten~

tang info~asi yang pernah diperoleh sebelum berangkat

serta ~ipisnya harapan meraih kehidupan _lebih baik di

daerah asal. Hal ~ni memberi petunjuk, bahwa pembe~

rangkatan tr_ar:.smigr~n nampaknya perlu disertai dengan

pemberian ·111otivasi, seleksi latar belakang pekerja_an ... serta kejujljrE.n petugas. : dalam memberikan informasi

mengenai keadE.an lokasi yang akan mereka transmigran yang b.erupa bedol desa atau · yang

tuju. Pada

jumlahnya

PPPPN"!UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 80: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

iJ . -· . -70

dari satu asal cukup banyak adalah bijaksana apabila ada wakil transmaigran yang diber_i kesempatan meninjau kesiapan dan kesesua~n lokasi transmigrasi d~ngan

harapan dan keingingan tran~migarasi.

4.6 Tingkat kekrasanan dan kesediaan beradaptasi dipengaru~ hi oleh kemelesetan/perubahan lokasi, · yang s~~ing ter~ jadi sebagai akibat dari kurang adanya sinkronisasi antara perencanaan fisik di daerah pemukiman dengan perencanaan sosial di daerah asal/pengirim. Untuk meng~

atasi hal ini perlu diusahakan agar penempatan ~transmi~

gran dilaks~nakan sesuai dengan ·rencana yang meletakkan

manusia sebagai fokus transmigras:i, bukan sebagai bidak

yang akan ditempatkan menurut keinginan perencana/

penguasa.

4.7 Harapan yang tersimpan di alam pikiran para transmigran

di .daerah baru, tidaklah hanya bersifat ekonomik, akan tetapi juga psikologik dan sosial, sehingga perlakuan

terhadap mereka kearah manusiawi sangatlah perlu, agar mereka tidak merasa dijadikan sebagai obyek pembangunan

belaka,. namun juga sebagai subyek pembangunan.

4.8 Kelambatan adapt~si transmigran dengan keadaan alam

berkaitan erat dengan kurangnya bimbingan tentang pen~

tingnya· mempersiapkan -diri untuk hidup mandiri, sehing~

ga kepada mereka itu perlulah diberi bimbingan tentang

pentingnya mempersiapkan hidup mandiri dan tidak ter~

gantung pada pihak lain. Persiapan dam ketersediaan

transmigran untuk memik~l resi~o guna menunjang kehi~

dupan masa depan. Ini berkai~an dengan cakarawala pan~

darigan hidup yang · lebih berjangka panjang dan kebe~

ranian untuk mengatasi segala permasalahan secara man~ .·· diri maupun _melal~i ke~jasama antar. transmigran, misal . t~rhadap hama. yang belum p~rnah dijumpai, · terhadap isolasi dari daerah lain dan sebagainya:

PPPPN~UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 81: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

< •

u . -·

4.9 Kelambatan adaptasi tr-ansmigran dengan alam juga her~

kaitan erat dengan sifat manja yang muncul. akibat:

perlakuan I sanjungan berlebihan dari daerah peng~r1m

(b:ahw~ tranSID.·igran adalaR pahlawan pembangunan) serta

fasilitas yang sering berlebihan pula. Oleh karena itu

sebaiknya perlakuan yang diberikan kepada mereka hen• daknya yang wajar•wajar saja, dan apabila akan memberi fasilitas, sebaiknya diarahkan pada sesuatu yang benar•

benar dibutuhkan (sekalipun sedikit), daripada memberi

sesuatu yang banyak .tapi kurang berguna.

4.10 Pengembangan dan pemeliharaan s_eni•budaya daerah asal

ternyata meningkat~an kekrasan mereka, sehingga akan

lebih baik apabila untuk kepe~luan itu, Pemerintah

Daerah Asal ikut ambil bagian dalam hal ini, misalnya

menyumbang alat kesenian .yang sangat diperlukan trans· -· migran. Walaupun demikian perlu dijaga agar pembinaan

seni budaya tidak mengarah menjadi seni budaya yang

eksklusif di daerah transmigrasi itu. As imilasi secara

natural dengan seni budaya setempat perlu diperhatikan ·

dalam rangka pembangunan bangsa. -

4.11 Tingkat kekrasanan transmigran berkaitan erat dengan

perubahan makanan pokok mereka. Apabila perubahannya

mengarah pada kualitas makanan pokok yang lebih rendah, mereka cenderung tidak krasan karena merasa tingkat kehidupannya merosot. Dengan demikian para transmigran

yang dikirim kedaerah tertentu, sebaiknya dipilih orang orang yang berasal dari daerah yang berjenis· makanan

pokok yang berderajat minimal sama.

4.12 Hasil pertanian "makanan pokok. non padi" di daerah

transmigrasi culcup baik, tapi cara penyimpanan bahan

makanan tersebut masih ~enjadi persoalan (belum ditemu•

kan), _ sebab car~ peng~wetan da~r~h ~sal (cara lama)

.tidak dapat diterapkan di daerah baru. Untuk itu perlu dipikirkari cara•cara pengawetan hasil bahan makanan

PPPPN'!UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

. ·~

Page 82: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

72

pokok non padi yang cocok untuk daerah tersebut. Dalam

hal in Pemerintah Daerah perlu melakukan penyuluhan dan pembinaan yang intensif kearah penyempurnaan cara nyimpanan ini.

0 Sebab keinginan menyimpan .untuk

depan adalah modal untuk mendorong mereka menjadi ni/usahwan yang berpandangan maju/jauh.

pe ..

mas a

4.13 Adaptasi sosial antar transmigran dan antara transmi• gran dengan penduduk setempat tidak menjadi persoalan, mengingat:

a. Jarak antara lokasi transmigrasi dengan pemukiman

penduduk setempat cukup jau~ (sehingga ke~ngkinan konflik kecil) --- ·

b. Agama yang dianut sebagian besar transmigran ada~

lah sama dengan penduduk setempat.

Hal ini memberi isyarat bahwa apabila di daerah Panopa jarak antara lokasi transmigrasi dengan penduduk setem~

pat (orang Dayak) cukup dekat, maka perlulah dipikirkan

mengenai agama calon tra~smigran yang akan diberangkat•

kan kesana. Demi mempercepat adaptasi mereka sebaiknya dipilih agama yang agamanya sama dengan penduduk setem•

pat. Atau setidak•tidaknya tidak menimbulkan potensi

konflik.

4. 14 Dari bebert:~.pa informasi yang diperoleh-, nampaknya per•

siapan yang selama ini banyak dilakukan hanyalah meni• tik beratkan pada masalah fisik, padahal masalah sosial

pun sangatlah berpengaruh terhadap kelancaran adaptasi transmigran. Untuk itu hendaknya perhatian kepada masa~

lah..,.masalah sosial lebih ditingkatkan.

1)". Dalam untuk memac~ pa~a transmigran kearah kehidupan

sosiai ekonomi y~ng berpandangan maju, perlu .dikaji lebih dalam bentuk pemukiman yang berupa desa di

- -mana penduduk hidup bergerombol yang cenderung akan

PPPPN .. UGM STUDI SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 83: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

0

,•

73

mengikuti cara hidup komersial yang tidak kondusif

guna mendorong kearah pengubahan transmigran menjadi petani/pengusaha maju.

Di lain pihak penempatan pemukiman secara terpencar dapat · menfmbulkan asapek sosial ~ psikologis yang

kurang baik setidak~tidaknya pada awal penempatan.

Karena itu penyuluhan dan pembinaan secara berkesi~

nambungan harus terus dilakukan agar pengaruh itu dapat dikikis habis.

2) Luas

bahwa dalam

barang

laban pada. umumnya diberikan dasar anggapan transmigran semua akan menjadi petani. Padahal satau wilayah pemukiman permintaan berbagai

dan jasa akan mendorong tumbuhnya usahawan

yang bukan petani. Karena itu~ah perlu ada penyiapan

yang lebih seksama. Transmigran non petani harus

dimungkinkan dengan diversifikasi usaha dan dengan

demikian penyediaan barang dan jasa yang diperlukan

dapat dihasilkan di wilayah _tersebut, sehingga me~ ngurangi ketergantungan transmigran pada pihak luar.

3) Aksesibilitas terhadap fasilaitas pendidikan , kese~

hata~ dan fasilitas sosial ~ ekonomi yang lai~ harus diatur dengan memperhatikan aspek manusianya, tidak

semata~mata aspek teknis ~ ekonomis. Dalam hal ini

barangkali perlu dipikirkan kurikulum pendidikan

yang juga disesuaikan dengan k·eperluan keperluan setempat disamping keperluan umum, Puskesmas keli~

ling dan sebagainya.

PPPPN .. UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 84: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

Il.~FTAR PUSTAK.A

Andrew, Colin Mac dan Rahardjo (1979), Pemukiman Di Asia Tenggara ~ ·Trar~igrasi di _Indonesia, _ Gadjan Mada University Press. Yogyakarta.

Berry, David (1982), F~kok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, CV Rajawali, JakErta.

Collier, William L (1~80), "Lima Puluh Tahun Transmigrasi Spontan dan Tran~igrasi Pemerintah di Tanah Berawa Kalim~ntan11 , Prisma, Jakarta, LP3ES, No. 5 Mei Hal. 12-35.

Danandjaja, James (19'A9), "Kebudayaan Penduduk Kalimantan · Tengah", Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Ed. Koentjaraningrat), Jakarta, Penerbit Jambatan, Hal. 118-142. . ·.

Dieter Evers, Hans (1979), Sosiologi Perkotaan, LP3ES, Jakarta.

Dixon; John A (1980) : 11Biaya-biaya Pemukiman Atas Areal Tanah dan Al1:ernatif-alternativenya11

, Prisma, Jakarta, LP3ES, ~o. ? Mei, Hal. 63-83.

Dove, Michael R (191H), 11Studi Kasus tentang Perladangan . Sukt: Kantu di Kalimantan", Jakarta, LP3ES, No. 4 April, Hal. 63-77. . . '

Sis tim Prisma,

Goldscheider, Cal~~n (1971), Population, Modernization, and Sosial ~tructure, Little Brown and Company, Boston.

Hagul, Peter (Ed. ) , :1 985), Pemban~nan Desa dan Lembaga Swadaya Masyarakat, CV RajawalL, Jakarta.

Heeren, HJ (1979) , Transmigrasi di Indonesia, Gramedia, · Jakarta.

Hudson, AB, Hudson, JM, (1964), "Telang : Sebuah Desa · Ma' anyan di Kal3E.antan Tengah", Masyarakat Des a di Indonesia Masa I~i (Ed. Koentjaraningrat), Jakarta, Yayasan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Hal. ~ 53-273.. -- ·

Koen.tj araningrat {1962)-, 11Mingrasi, Transmigrasi dan Urbanisasi", Mru;alah-masalah Pembangunan (ed. Koen­tjaraningrat ) ; J~karta, Lembaga Penelitian· Pendi­dikan dan Petllerangan Ekonomi dan Sosial, Hlm. 245 260.

Rogers, Everett m • . (1981), Memasyarakatkan Ide-ide Baru Usaha Nsional, Surabaya.

PPPPN - UGM STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI

Page 85: RENCANA 9KERANGKA · ·PENGEMBA·NGAN · 2020. 1. 9. · 1.1 Maksud Pene1itian ··l 1.2 Beberapa Isyu atau Cara Pandang Da1am Pene1itian 1.3 Kerangka Pene1itian BAB II LATAR BELAKANG

\1 . . -·

Tjilik Riwut (1979), Kalimantan Membangun, Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah, Palangka Raya.

WehnerO Gunter dan Wiryanto_ Yomo (1-973), Membangun Masya­rakat, Buku Pegan~an Bagi Pekerja Pembangunan Masya­rakat Alumni, Ban ung.

PPPPN - UG1 STUD! SOSIAL TRANSMIGRASI