remedial pelajaran pkn tentang berita dampak penyelenggaraan negara yang tidak transparan

Download Remedial Pelajaran Pkn Tentang Berita Dampak Penyelenggaraan Negara Yang Tidak Transparan

If you can't read please download the document

Upload: hadi-witanta

Post on 27-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pembelajaran pkn

TRANSCRIPT

REMEDIAL PELAJARAN PKn TENTANG BERITA DAMPAK PENYELENGGARAAN NEGARA YANG TIDAK T RANSPARANDI SUSUN OLEH: Moehammad Burhan Shohibah Bahtiar XI IPA 31.KPK: Hambit Bintih Tidak Layak Lagi Menjadi Pemimpin Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak mengizinkan pelantikan Hambi t Bintih sebagai bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah. KPK berasalan, Hambit Bin tih tidak pantas dilantik sebagai pejabat negara karena sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Sesungguhnya dia tidak layak lagi menjadi pemimpin negara dengan selurus-lurusnya . Kalau dia dilantik, dia menjadi penyelenggara negara, sedangkan dia saja sudah korupsi, kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Gedung KPK, Jumat (27/12). Apalagi dalam sumpah jabatan disebutkan jika seorang pejabat dilantik berjanji a kan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Saya sebagai kepala daerah saya aka n melaksanakan undang-undang atau peraturan selurus-lurusnya, ujar Bambang meniru kan bunyi sumpah jabatan. KPK tak mau melakukan kesalahan serupa saat mengizinkan pelantikan Jefferson Sol eman Montesque Rumajar sebagai wali kota Tomohon. Padahal saat itu Jefferson seb agai tersangka kasus Bansos Kota Tomohon APBD 2011-2012. Bambang menjelaskan, dalam TAP MPR No.11 tahun 1998, tindak pidana korupsi harus dihadapi secara tegas dengan kepastian hukum, kepatutan dan keadilan. Berkaitan dengan hal itu, KPK akan menjalankan TAP MPR tersebut demi membantu pemerintah memerangi korupsi. 2. Seorang Warga Bawa Tali Tambang Ke KPK Untuk Gantung Anas Di Monas Madrun, pria asal Indramayu, Jawa Barat menunggu kedatangan Anas Urbaningrum ke KPK . Madrun yang mengenakan kaos hitam itu menjadi perhatian, lantaran di leher nya telah dikalungkan tali berwarna oranye sambil menenteng sisanya. Saya datang langsung dari Indramayu untuk bertemu Anas hari ini, ujar pria bertato ini, Jumat (11/1). Madrun mengaku geram dengan sikap Anas yang seolah tidak menghormati hukum dan t idak merasa bersalah. Anas harus mempertanggungjawabkan ucapannya yang siap diga ntung di Monas. Pernyataannya melecehkan sekali. Kalau boleh langsung saja digantung, sekalian ka n udah salah, tegasnya. Madrun mengaku melakukan aksinya seorang diri tanpa membawa kawan. Dia datang at as inisiatif sendiri untuk menyaksikan langsung Anas ditahan. Saya datang sebagai pribadi. Pas ada kabar Anas mau ditangkap ( KPK ), saya langs ung berangkat ke sini dari Indramayu jam 7 malam, ujar Madrun. Sepanjang perjalanan, Madrun mengeluhkan jalanan raya yang jelek dan semua itu m erupakan ulah koruptor. Untuk itu, dia sangat setuju jika koruptor dihukum gantung saja. Harus berani, kenapa enggak. Bila perlu hukuman untuk koruptor itu digantung saja , koruptor itu menyengsarakan rakyat, pungkasnya. 3. Ternyata Rudi Rubiandini Juga Berikan Uang Ke Sekjen ESDM, Terkait Ka sus SKK Migas Uang suap yang diterima bekas Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini tak dinikmatinya sendiri. Rudi tak lupa memberikan kepada orang lain, tak terkecuali Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Waryono Karyo. Selain itu, Wakil Kepala SKK Migas yang saat ini telah menjabat sebagai Kepala S KK Migas menggantikan Rudi yaitu, Yohanes Widjonarko juga dituduh menerima uang dari Rudi. Dalam dakwaan jaksa, diketahui salah satu pejabat SKK Migas, Gerhard Rumesser me mberi 200 ribu dollar Amerika kepada Rudi lewat tangan kanannya, Deviardi. Uang diterima Rudi dan meminta Deviardi untuk menyimpan dulu di Safe Deposit Box. Awal Juni 2013 di ruang kerja Kepala SKK Migas lantai 40 terdakwa secara bertahap menerima uang 150 dollar Amerika dari Gerhard Rumesser yang selanjutnya diberik an kepada Waryono Karyo, ujar jaksa Iskandar Marwanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (7/1/2014). Di luar uang 150 ribu dollar Amerika, Gerhard memberikan lagi 200 dollar Amerika ke Rudi. Rudi juga menerima 600 ribu dollar Singapura dari Wakil Kepala SKK Mig as Yohanes Widjonarko, dan 50 ribu dollar Amerika dari Kepala Divisi Penunjang O perasi SKK Migas, Iwan Ratman. Uang suap yang diterima Rudi juga datang dari swasta. Yang pertama datang dari b os Kernel Oil Widodo Ratanachaitong dan PT Kernel Oil Private Limited Indonesia sebesar 900 ribu dollar Singapura terkait pelaksanaan lelang terbatas minyak men tah dan kondensat. Pihak swasta lain yang memberi Rudi adalah Presiden Direktur PT Kaltim Parna Ind ustri, Artha Meris Simbolon sebesar 522,500 dollar Singapura. Diduga uang ini ag ar Rudi memberi rekomendasi formula harga gas untuk PT Kaltim Parna Industri (PT KPI) kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik. 4. KPK Diminta Usut Dugaan Suap Atau Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mengusut dugaan suap atau gratifikasi dalam vonis ringan perkara bandar narkotika oleh majelis hakim Pengadilan Neger i (PN) Jakarta Pusat. Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus mengatakan KPK sebaiknya tidak harus melakulan operasi tangkap tangan saja, tetapi juga men yelidiki ada tidaknya suap terhadap putusan perkara yang tidak mencerminkan sema ngat pemberantasan narkotika. Hakim yang memvonis ringan terdakwa kasus narkoba, sudah tak layak berada dilingk ungan peradilan. Hakim itu seharusnya tempatnya di sukamiskin bersama koruptor l ain, ujar Petrus Selestinus kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/12/2013) Sebelunya majelis hakim yang diketuai Purwono Edi Santoso memvonis ringan terdak wa perkara narkoba Jashan Ishwardas Khemnani alias Jani divonis hanya 8 bulan pe njara. Vonis ini jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) 15 ta hun penjara. Menurut Petrus keberanian hakim Purwono Edi Santoso menjatuhkan hukuman hanya de lapan bulan penjara, patut dicurigai adanya faktor non yuridis yang mempengaruhi hakim. Karena itu KPK harus menyelidiki permainan dibalikk vonis ringan tersebut. Tak pe rlu menunggu Makahmah Agung atau Komisi Yudisial melakukan pemeriksaan. Kasus vo nis ringan itu harus diusut tuntas, ujarnya. Sementara itu Kepala Biro hukum dan Humas Mahkamah Agung Ridwan Mansur tidak mer espon konfirmasi wartawan. Pesan singkat ke nomor ponselnya yang dikirim juga be lum dijawab. Sedangkan, Kasipdum kejari jakpus Agus Setiadi, dikonfirmasi, membenarkan tuntutan 15 tahun dan menyatakan banding atas putsan tersebut. Terdakwa Jani pada Juni lalu ditangkap aparat kepolisian di rumahnya di Jalan Su nter, Jakarta Utara dengan barang bukti 0,5 kg sabu. Penanglkapan itu merupakan pengembangan penyidikan setelah sebelumnya Polsek Gambir, Jakpus menciduk dua re kannya Rudi Hartono (divonis 12 tahun) di Jelambar dengan barang bukti 1.900 but ir ekstasi, dan Igor Sulaiman (divonis 10 tahun) ditangkap di pinggir rel Tn. Ab ang, bb 1000 butir ekstasi. 5. Sekjen Kementerian ESDM, Waryono Karno Diperiksa KPK, Terkait Kasus Korupsi SKK Migas Sekjen Kementerian ESDM, Waryono Karno, diperiksa penyidik di kantor KPK, Jakart a, Senin (4/11/2013). Ia diperiksa sebagai saksi kasus suap 700 ribu Dolar AS te rkait kegiatan Hulu Migas Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. Usai diperiksa KPK, Waryono kembali memilih bungkam saat dimintai penjelasan ole h awak media perihal temuan uang 200 ribu Dolar AS di lacinya saat penyidik KPK menggeledah ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Menurut Waryono, dirinya datang memenuhi panggilan KPK dan sudah menjelaskan apa yang diketahuinya terkait kasus yang menjerat Rudi Rubiandini kepada penyidik. S ilakan ditanyakan (ke KPK), kata Waryono. Waryono yang mengenakan batik biru lengan panjang, keluar dari KPK didampingi du a stafnya pada pukul 17.20 WIB. Pejabat ESDM yang memiliki kekayaan Rp 41,9 miliar itu memilih berjalan munuju m obilnya, Innova hitam B 1290 IR, saat ditanyakan tentang temuan 200 ribu Dolar A S di laci ruang kerjanya. Sudah, sudah, KPK ya, jawab Waryono. Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan bahwa uang 200 ribu Dolar AS ters ebut adalah uang operasional dari ESDM. Namun, pihak KPK meyakini uang tersebut bukanlah uang operasional ESDM karena KP K. Sebab, seharusnya uang operasional kementerian tersebut adalah dalam bentuk r upiah dan bukan dolar AS. Selain Sekjen ESDM, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan kepada Dirut PT Pertamina, G Karen Agustiawan; Marihad Simbolon dan Artha Meris Simbolon dari PT Parna Ray a/ PT Kaltim Parna Industri; dan pegawai SKK Migas, Gerhard Marten Rumeser. Artha memilih bungkam usai pemeriksaan. Hingga berita ini ditulis, belum tampak kehadiran Dirut PT Pertamina, G Karen Ag ustiawan dan pegawai SKK Migas, Gerhard Marten Rumeser. 6. Partai Demokrat Dukung KPK Untuk Bongkar Kasus Suap Pilkada Di Mahkamah Kons titusi Partai Demokrat menginginkan adanya pengungkapan semua kasus dugaan suap pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Hal tersebut menyusul ditangkapnya Ketua MK Akil M ochtar oleh KPK terkait pilkada Kabupaten Lebak dan Kabupaten Gunungmas. Awalnya kita terkejut dengan penangkapan tersebut, dan setelah saya cek ternyata benar Ketua MK telah ditangkap dikediaman dinanya. Keberhasilan tersebut Fraksi Partai Demokrat mengapresiasi kerja KPK dan mendorong KPK untuk membongkar dugaa n adanya markus sengketa Pilkada di MK, termasuk mendalami sengketa Pilkada Kabu paten Lebak Provinsi Banten yang baru saja diputuskan oleh MK, untuk melaksanaka n pemungutan suara ulang di seluruh TPS di Lebak, kata Sekretaris Fraksi Partai D emokrat DPR RI Teuku Riefky Harsya dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Kamis(3/10/2013). Rekapitulasi hasil perhitungan suara pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Le bak yang dimenangkan oleh pasangan Iti Oktavia Jayabaya Ade Sumardi yang diusung oleh PD, PDIP, Hanura, Gerindra, PPP, PKS dan PPNU, telah dibatalkan MK pada 8 September yang lalu atas gugatan pasangan Amir Hamzah Kasmin yang di usung oleh Partai Golkar. Anggota Komisi 7 ini juga mendukung arahan Pidato Presiden SBY tentang kasus Ket ua MK, bahwa lembaga Negara jangan coba-coba melakukan dugaan penyelewengan suap dan harus bersikap adil dan jangan bermain-main dengan uang. Selain itu Fraksi Partai Demokrat meminta pejabat MK agar segera mengembalikan citra positif untuklembaga penegak hukum tersebut. Kami berharap ke-8 majelis hakim MK yang ada dapat tetap menjalankan tugas-tugas konstitusionalnya dan segera mengembalikan krebilitas MK di mata publik dengan m engambil langkah konkrit, seperti membentuk Majelis Kehormatan ujarnya. 7. KPK Bidik Kementerian ESDM, terkait Kasus Suap SKK Migas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang mengembangkan perkara dugaan suap di l ingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas (SKK Migas ). Meski belum bisa memastikan ke mana, KPK membuka peluang penyelidikan mengarah k e pejabat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Memang ada pengembangan kasus. Tapi, tentu enggak bisa didetailkan, kata Juru Bica ra KPK Johan Budi di kantornya, Jakarta, Senin (9/9/2013). Johan mengisyaratkan, Kementerian ESDM yang dipimpin Jero Wacik, masuk dalam bid ikan KPK. Tapi, saya belum dapat info sejauh mana penyelidikannya, imbuhnya. Sejauh ini, belum ada pihak Kementerian ESDM yang dimintai keterangan, termasuk Sekretaris Jenderal ESDM Waryono Karno. Tapi kan bisa dianalisa bukti-bukti yang ada. Bisa juga meminta keterangan pihak yang perlu dimintai keterangan, tuturnya.8. Dada Rosada Siap Bongkar Kasus Suap Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tedj ocahyono Walikota Bandung Dada Rosada siap membuka semua mengenai dugaan suap Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tedjocahyono pada penanganan perkara korupsi bansos Pem kot Bandung. Dada yang hari ini diperiksa sebagai tersangka berjanji akan membongkar semuanya . Termasuk keterlibatan pihak lainnya yang belum dijerat KPK. Ya nanti saja di persidangan saja ya di Bandung (saya buka semuanya), kata Dada us ai diperiksa KPK, Jakarta, Selasa (3/9/2013) sore. Tidak hanya itu, dia juga berjanji untuk menguak soal adanya aliran dana bansos ke anggota DPRD kota Bandung yang diduga turut memuluskan alokasi dana untuk Ban sos. Nanti di persidangan (saya buka juga), tegas Dada. Selain Dada Rosada, KPK juga memeriksa mantan Sekda Bandung Edi Siswadi sebagai tersangka hari ini. Selain kedua orang itu, KPK dalam kasus ini sudah menetapkan empat orang tersang ka yakni Wakil Ketua PN Bandung Setyabudi Tejocahyono, Ketua Ormas Gasibu Padjaj aran Toto Hutagalung, anak buah Toto, Asep Triana, dan PLT Kepala Dinas Pendapat an Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD), Herry Nurhayat. Mereka saat ini telah duduk di kursi pesakitan Pengadilan Tipikor Bandung.9. Densus 88 Tangkap Dua NapiBuron Tanjung Gusta Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua narapidana kasus t erorisme yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Kedua napi tersebut ditangkap di Kilometer 68, Desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau. Tim Densus 88 bersama Tim Jatanras Polda Riau, sekitar pukul 15.00 WIB, telah mel akukan penangkapan terhadap orang DPO (daftar pencarian orang) teroris pelarian Lapas Tanjung Gusta atas nama Abdul Gani Siregar (28) dan Nibras alias Arab (22) , kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie melalui pesan singkat yang dite rima wartawan. Ronny mengatakan, penangkapan dua buron ini merupakan pengembangan atas penangka pan Agus Sunyoto dan Ridwan alias Ismail. Agus juga adalah salah satu narapidanaLapas Tanjung Gusta yang melarikan diri setelah kerusuhan pada 11 Juli 2013. Se mentara Ridwan masuk dalam DPO kasus yang menjerat Gani dan Nibras. Agus dan Rid wan sudah ditahan di Jakarta. Saat Ronny mengabarkan penangkapan tersebut, Gani dan Nibras sedang dalam perjal anan menuju Mako Satbrimobda Polda Riau. Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala D ensus 88 Antiteror untuk mengirimkan tim guna menjemput tersangka ke Riau, imbuh Ronny. Dengan tertangkapnya Agus, Gani, dan Nibras, Densus 88 tinggal memburu satu lagi narapidana untuk kasus terorisme yang kabur dari Lapas Tanjung Gusta, yakni Fad li Sadama. Dia adalah salah satu pelaku perampokan di Bank CIMB Niaga, penyerang an Kantor Kepolisian Sektor Hamparan Perak di Deli Serdang, dan penjual narkoba untuk pembelian senjata. Fadli tertangkap di Malaysia sekitar 3 tahun lalu. Pengadilan menjatuhkan vonis 11 tahun penjara untuk Fadli pada 2010. 10. APMK Serahkan Bukti Dugaan Korupsi Dana Bencana Alam Kerinci Ke KPK Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kerinci (APMK) menyerahkan bukti-bukti dugaan tinda k pidana korupsi dana bencana alam gempa bumi Kerinci tahun anggaran 2010 sebesa r Rp 104 miliar. Mereka menyerahkan dua bundel berkas laporan hasil investigasi dan juga melampirkan CD berisi laporan. Ada dua hal besar yang menjadi sorotan Pertama soal kasus dugaan dana bencana al am Gempa Kerinci tahun anggaran 2010 sebesar Rp 104 miliar. Kedua, adalah kasus penetapan lokasi ibukota Kabupaten Kerinci di Bukit Tengah, Kecamatan Siulak, kata Koordinator APMK, Oktafiandi dalam pernyataannya, Senin(1/7/2013). Oktafiandi mengatakan pihaknya mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengusut tuntas kedua kasus ini secara serius dan mengadili Bupati Kerin ci, Murasman serta kroni-kroninya. Menurut Oktafiandi, kedua kasus tersebut sudah layak mendapat perhatian serius K PK. Pertama kasus dana bencana alam rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam Gempa Kerinci. Ada dua pusat perhatian yakni mengenai perencanaan teknis yang diduga sarat deng an rekayasa sehingga mengakibatkan kesalahan dalam pengalokasian dana kegiatan. Pelaksanaan kegiatan tersebut tidak menggunakan Konsultan Pengawas. Selain itu, kata Oktafiandi sumber pendanaan kegiatan tersebut diduga tersebut d iduga tumpang tindih dengan dana APBD Provinsi Jambi. Pelaksanaan dana bencana a lam justru lebih banyak dialihkan ke lokasi yang tak ada kaitannya dengan bencan a alam. Jumlahnya hampir 90 persen dari total bantuan dana bencana alam. Yang paling para h, BPK-RI tidak mengaudit secara serius penggunaan dana bencana alam ini sehingg a temuan BPK-RI tidak menyentuh sama sekali penggunaan dana sebesar itu. Kedua, terkait kasus penentuan lokasi ibukota Kabupaten Kerinci, katanya. APMK juga menemukan bahwa Keputusan Bupati Kerinci menetapkan Bukit Tengah sebag ai ibukota baru lewat Keputusan Bupati Nomor 135.5/Kep.230/2010 tentang Penetapa n Lokasi Ibukota Kabupaten Kerinci di Bukit Tengah Kecamatan Siulak Kabupaten Ke rinci tertanggal 8 Juni 2010 adalah cacat hukum.