remaja dan narkoba

16
Remaja dan Narkoba Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah. Yang pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan. Apa itu Narkoba Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini pemanfaatannya disalah gunakan diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas dosis / over dossis. Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba

Upload: danx-zumaic-exodus

Post on 15-Jun-2015

1.640 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Remaja Dan Narkoba

Remaja dan Narkoba

Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah. Yang pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan.

Apa itu Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. 

Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini pemanfaatannya disalah gunakan diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas dosis / over dossis. 

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.

Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran

Page 2: Remaja Dan Narkoba

narkoba yang begitu meraja rela. 

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi (termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7 tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8 tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset BNN bekerja sama dengan Universitas Indonesia).

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.

Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan. 

Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh

Page 3: Remaja Dan Narkoba

hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima. 

Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian narkoba dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah (school-going age oriented). 

Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. 

Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:

Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran, Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, Sering menguap, mengantuk, dan malas, tidak memedulikan kesehatan diri, Suka mencuri untuk membeli narkoba. Menyebabkan Kegilaan, Pranoid bahkan Kematian !

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Page 4: Remaja Dan Narkoba

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah. Yang pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan. 

Kedua, dengan menekankan secara jelas kebijakan tidak pada narkoba. Mengirimkan pesan yang jelas tidak menggunakan membutuhkan konsistensi sekolah-sekolah untuk menjelaskan bahwa narkoba itu salah dan mendorong kegiatan-kegiatan anti narkoba di sekolah. Untuk anak sekolah harus diberikan penjelasan yang terus-menerus diulang bahwa narkoba tidak hanya membahayakan kesehatan fisik dan emosi namun juga kesempatan mereka untuk bisa terus belajar, mengoptimalkan potensi akademik dan kehidupan yang layak. 

Terakhir, meningkatkan kepercayaan antara orang dewasa dan anak-anak. Pendekatan ini mempromosikan kesempatan yang lebih besar bagi interaksi personal antara orang dewasa dan remaja, dengan demikian mendorong orang dewasa menjadi model yang lebih berpengaruh. 

Oleh sebab itu, mulai saat ini pendidik, pengajar, dan orang tua, harus sigap serta waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.***

Perangi NARKOBA !!!

Saat ini penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat merajalela. Hal ini terlihat dengan makin banyaknya pengguna narkoba dari semua

Page 5: Remaja Dan Narkoba

kalangan dan peredaran narkoba yang terus meningkat. Namun yang lebih memperihatinkan, penyalahgunaan narkoba saat ini justru banyak dari kalangan remaja dan anak muda, yaitu para pelajar dan mahasiswa. Padahal mereka merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin dinegeri tercinta ini. Apa jadinya negara ini dimasa yang akan datang, dengan tantangan yang semakin berat dan persaingan yang begitu ketat, apabila generasi penerusnya saat ini sudah merusak dirinya sendiri dengan menggunakan narkoba. Dengan melihat kenyataan yang terjadi dan dampak negatifnya yang sangat besar dimasa yang akan datang, maka semua elemen bangsa ini, seperti pemerintah, aparat penegak hukum, institusi pendidikan, masyarakat dan lain sebagainya untuk mulai dari sekarang melakukan gerakan perangi narkoba secara serius dan terus menerus, baik dengan pendekatan preventif maupun represif, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba ini dapat berjalan dengan efektif. Institusi pendidikan merupakan salah satu pihak yang berkewajiban dan bertanggung jawab dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar dan mahasiswa. Karena pelajar dan mahasiswa merupakan objek yang secara emosional masih labil, sehingga sangat rentan untuk menggunakan narkoba. Mulai dari rasa ingin tahu, mau coba-coba, ikut-ikutan teman, rasa solidaritas group yang kuat dan memilih lingkungan yang salah sampai dengan faktor keluarga yang kurang perhatian dan lain-lain. Disamping dari objek sasarannya yang labil, sekolah dan kampus yang menjadi tempat yang rentan untuk peredaran narkoba.Atas Rasa tanggung jawab dan kewajiban untuk dapat menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas, maka pada tanggal 19 April yang lalu Universitas Bangka Belitung (UBB) mengadakan acara seminar tentang narkoba yang mengambil tema â€Peran Universitas dalam �dalam menanggulangi Peredaran Narkoba di Kalangan Mahasiswa / Pelajarâ€. Adapun semangat dan pesan yang ingin disampaikan dalam �seminar ini adalah “Bersama Kita Perangi Narkoba di Lingkungan Kita†�. Rektor UBB, Bustami Rahman, menyatakan bahwa sekolah dan kampus merupakan tempat yang sangat strategis untuk peredaran narkoba. Oleh karena itu perlu ada sebuah sistem yang dapat bekerja secara efektif untuk mencegah masuknya narkoba ke dalam sekolah maupun kampus, serta dapat menutup berbagai celah bagi pengedar narkoba untuk menjadikan sekolah dan kampus sebagai pasar pendistribusian narkoba dengan pelajar dan mahasiswa sebagai konsumennya.Salah satu upaya yang dapat dilakukan dan merupakan salah satu agenda dari seminar narkoba tersebut adalah launching Unit Kegiatan Mahasiswa

Page 6: Remaja Dan Narkoba

(UKM) UBB yang akan bergerak dan konsen pada upaya pencegahan narkoba dikalangan mahasiwa UBB pada khususnya dan mahasiswa serta pelajar di Bangka Belitung pada umumnya. Dengan adanya UKM anti narkoba tersebut menunjukkan bahwa UBB tidak hanya ingin menunjukkan dirinya sebagai icon kampus bebas narkoba, tetapi juga ada wujud nyata yang nantinya akan dilakukan berbagai kegiatan oleh UKM anti narkoba tersebut. UKM ini nantinya akan bersinergi dengan Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Propinsi, Badan Narkotika Kabopaten/kota, aparat penegak hukum, pemerintah, masyarakat dan lain-lain. Harapannya langkah UBB ini dapat diikuti oleh institusi-institusi pendidikan yang lain sehingga upaya memerangi narkoba akan semakin efektif dan terus menerus. Bahaya Narkoba dan Upaya MemeranginyaSecara garis besar, bahaya penyalahgunaan narkoba dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu dampak khusus dan dampak umum. Pada dampak khusus, misalnya dampak dalam penggunaan ganja. Dampak fisik : denyut nadi meningkat, mata merah dan kering, mengantuk, radang paru-paru, sesak nafas, menimbulkan penyakit kanker. Dampak psikis : perasaan tertekan, agresif, rasa gembira berlebihan (euphoria), halusinasi, berkurangnya daya ingat, terjadi gangguan persepsi tentang ruang dan waktu, menurunnya kemampuan berfikir serta bersosialisasi. Sementara dampak umumnya adalah terhadap individu, terhadap orang tua dan keluarga dan terhadap masyarakat dan bangsa.Dampak terhadap individu dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan fisik (keracunan, gejala putus obat/sakauw, kerusakan otak, jantung, paru-paru, hati, ginjal, organ reproduksi sampai kematian yang sia-sia, menimbulkan gangguan psikis (gelisah, cemas, takut, curiga dan waspada berlebihan, paranoid, depresi, euphoria, agresif dan gangguan daya ingat, menimbulkan gangguan bersosialisasi dan tidak punya semangat belajar/bekerja, menimbulkan gangguan ketenangan dan ketentraman dalam keluarga dan masyarakat dan penggunaan narkotika dengan jarum suntik dapat menimbulkan resiko tertular HIV/AIDS, Hepatitis B, C maupun penyakit infeksi lainnya. Dampak terhadap orang tua dan keluarga dapat menghancurkan ekonomi orang tua/keluarga dan menimbulkan beban psikologis/sosial yang sangat berat bagi orang tua dan keluarga. Dampak terhadap masyarakat dan bangsa dapat menurunkan kualitas SDM, menambah beban biaya negara dalam rangka untuk membiayai program penanggulangan bahaya narkotika dan menimbulkan gangguan terhadap ketertiban maupun keamanan masyarakat dan bangsa.Dalam kebijakan kriminal (criminal policy), upaya penanggulangan dan

Page 7: Remaja Dan Narkoba

pencegahan kejahatan perlu digunakan pendekatan integral, yaitu perpaduan antara sarana penal dan non penal. Sarana penal adalah hukum pidana melalui kebijakan hukum pidana. Sementara non penal adalah sarana non hukum pidana, yang dapat berupa kebijakan ekonomi, sosial, budaya, agama, pendidikan, teknologi, dan lain-lain.Upaya penanggulangan dan pencegahan kejahatan narkoba ini memerlukan pendekatan integral dikarenakan hukum pidana tidak akan mampu menjadi satu-satunya sarana dalam upaya penanggulangan kejahatan narkoba yang begitu komplek dan terjadi dimasyarakat. Berbagai upaya preventif dengan pendekatan agama, pendidikan, sosial budaya dan ekonomi perlu untuk dimaksimalkan dibandingkan pendekatan hukum, karena lebih bersifat represif.

PENYAKIT MASYARAKAT NARKOBA DAN PEKERJA SEKS KOMERSIALKemajuan zaman sangatlah pesat disemua sektor kehidupan dan ini akan

mengalami kemajuan dan tiada hentinya penemuan dan inovasi kehidupan akan bertambah maju. Dan ini menjadikan manusia serba bisa melakukan apa saja yang dikehendaki baik secara hati nurani maupun tidak sehingga

kehidupan akan terasa bebas tanpa adanya factor pertimbangan moral yang biasa dipakai. Semakin kita lengah maka akan semakin ketinggalan dan

apabila kita tidak bisa memfilter semua aktifitas baik yang positif maupun yang negatif alamat akan menjadi korban dari kemajuan tersebut, apabila

kita tidak bisa mengimbangi kehidupan yang modern ini secara berkeseimbangan maka alamat kita akan hancur, mungkin ketertinggalan

baik dari segi perekonomian, pendidikan dan sosial budaya lainnya

Oleh karena terlalu bebas sehingga orang tidak mau memakai prinsip dan menempuh jalur pendidikan secara formal dan informal sehingga akhlak dan

moral dari masyarakat jatuh dan bobrok ke hal yang negative sebagai pelarian dan kesenangan yang membawa sengsara seperti pemakaian

psikotropika, psk dan lain lain.

Dan penyakit ini sudah membudaya dikalangan masyarakt yang tipis imannya alhasilnya kematianlah yang menjemputnya baru perbuatan

tersebut hilang dan musnah dan penyakitnya adalah penyakit yang paling menakutkan penyakit ini umumnya dikalangan anak muda. Yang banyak

sekali terjakit yaitu dari kalangan remaja,

PEMBAHASAN

A. Sebab Akibat penyakit masyarakat

Pada zaman yang modern ini yang banyak pengaruh dari luar, budaya dan teknologi yang datang dari luar serta tradisi yang serba instant sehingga

Page 8: Remaja Dan Narkoba

tidak dapat dikonter dan difilter oleh masyarakat terhadap perubahan kebudayaan yang ada.

Kita sebagai orang timur banyak yang terhanyut oleh tradisi dan kebudayaan yang tidak sesuai dengan alam, norma-norma yang ada. Macam-macam

penyakit masyarakat adalah sebagai berikut :1. Pekerja Seks Komersial

2. Penggunaan Psikotropika3. KKN

4. Perampok5. Pembunuhan

Disini kita akan membahas masalah Pekerja Sek Komersial ( PSK ) dengan Penggunaan Psikotropika ( Pecandu Narkoba ). Adapun macam-macam

factor penyebab terjadinya penyakit masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Faktor Agama

Faktor agama ini sangat berperan penting dalam pembentukan pribadi seseorang semakin jauh kehidupan seseorang dari agama maka

kehidupannya semakin tidak terarah dan akan mudah rusak untuk kehidupan yang akan datang. Dan apabila agama ini tidak diterapkan dalam

pribadi seseorang akibatnya akan sangat fatal untuk kehidupan seorang inilah factor utama penyebab penyakit masyarakat yaitu Pekerja Sek

Komersial dan Pecandu Narkoba, semakin jauh seseorang dari tuhan maka akan semakin jauh pula cinta dan kasihNya yang biasanya melindungi kita.

2. Faktor PendidikanMacam-macam pendidikan yaitu

a. Pendidikan Formalb. Pendikan Informal

c. Pendidikan NonformalDengan adanya pendidikan seseorang bisa membedakan mana yang baik untuk dikerjakan dan mana yang buruk dan akan menimbulkan dampak

yang negative, maka pendidikan sangat berperan mulai dari usia dini sehingga kecil kemungkingan kejahatan akan merusak pribadi seseorang

tersebut. Tanpa pendidikan maka akan mudah jiwa anak yang tidak mempunyai IMTAQ dan IPTEK tergoda akan kehidupan yang tidak baik dan

negative seperti PSK dan Pencandu Narkoba ini karena apa karena tidak bisa membedakan mana yang harus dijadikan prinsip hidup.

3. Faktor EkonomiPeran orang tua sangat penting dalam mengasuh dan mendidik seorang

anak sampai dewasa, orang tua mencukupi kebutuhan anaknya maka anak tersebut akan mempergunakan hidupnya dengan benar dan sesuai jalur, dan

apabila orang tua terlalu memanjakan anaknya dengan kehidupan yang

Page 9: Remaja Dan Narkoba

serba tercukupi tanpa adanya pengawasan inilah yang dapat menyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba, akan tetapi bagi seorang perempuan apabila kehidupan tidak tercukupi dan tidak mempunyai pegangan hidup ditambah dengan rapuhnya prinsip hidup beragama maka akan berakibat

perempuan tersebut langsung kepelarian yang sesat yaitu kebanyakan jadi PSK.

4. Faktor Sosial dan BudayaBanyak ragam budaya yang masuk kedalam pribadi seseorang akan tetapi

tidak difilter dan dikonsumsi dengan benar, baik cara berpakaian dan budaya lain, factor budaya berpakaian disini menjadi factor penyebab terjadi

tindakan criminal seperti Pemerkosaan akibat dari cara berpakaian yang tidak sesuai dengan budaya orang timur dan akhirnya korban pemerkosaan

inilah menjadi PSK.

Faktor lain penyebab terjadi penyakit masyarakat tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kemajuan IPTEK dan Peradaban2. Hasrat ingin memperbaiki hidup lebih baik dari hari kemarin

3. Keterbatasan Sumber Daya Alam4. Pertambahan Jumlah Penduduk yang tidak normal.

Factor ini merupakan penyebab terjadinya1. Tingkat Pengangguran

2. Tingkat Kemiskinan3. Tingkat Tindakan Kriminal

B. Apa itu Narkoba dan PSKNarkoba adalah singkatan dari NARkotika, PsiKOtropika dan BAhan Adiktif

lainnya.

NarkotikaAdalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintensis maupun semi sintensis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan

rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan ( candu ).

PsikotropikaAdalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat

yang dapat menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku seseorang.

Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian ataupun secara sintensis yang

mengandung karbohidrat dengan dara permentasi dan destilasi maupun yang diproses dengan cara pengenceran minuman yang mengandung

Page 10: Remaja Dan Narkoba

etanol.Macam-macam Narkoba yaitu sebagai berikut :

1. Heroin2. Cocain3. Ganja4. Ectasy

5. Methamphetamine6. Obat penenang.

` Sedangkan PSKAdalah sekumpulan perempuan penghibur yang menghidup pribadinya dengan menjajakan tumbuhnya dalam rangka untuk mempertahankan

hidupnya sehingga dapat hidup wajar sebagai manusia.

Penyakit yang bisa ditimbulkan PSK adalah sebagai berikut :1. Penyakit Raja Singa ( Spilis )

2. Penyakit HIV ( Aids )3. Penyakit menular lainnya.

C. Pandangan Agama dan Masyarakat1. Pandangan Agama terhadap penyakit masyarakat

Pecandu narkoba agama melarang seseorang untuk mempergunakan dan mengkonsumsi yang ditegaskan didalam kitab suci dan hadist nabi dilarang

mengkonsumsi hal-hal yang memabukanPekerja Sek Komersial agama sangat dan sangat melarang perbuatan yang

akan ditimbulnya yaitu Zina tuhan melarang kita untuk mendekatkan tempat zina apalagi melakukannya.

2. Pandangan MasyarakatPecandu narkoba dianggap masyarakat sebagai sampah dan dianggap orang yang tak waras karena pas dalam pengaruh narkoba maka sipemakai akan

berceloteh yang buruk.Pekerja Sek Komersial masyarakat menganggap perempuan yang hina dan

sampah masyarakat.

Dari padangan hukuman pemakai, pengedar narkoba dapat dikenakan sanksi hukum Undang- Undang dengan pasal yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1977 tentang NarkotikaPasal 78 ayat 1 : Barang siapa tanpa hak dan melawan Hukum

Menanam, memelihara, mempunyai dalam persediaan, memiliki atau menguasai narkotika golongan I dalam bentuk tanaman

Memiliki, menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan, atau menguasai narkotika golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 ( sepuluh ) tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (Lima

ratus juta rupiah)Pasal 81 ayat 2 : barang siapat tanpa hak dan melawan hukum

Page 11: Remaja Dan Narkoba

Membawa , mengirim, mengangkut atau mentransito narkotika dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 ( lima belas ) tahun dan denda paling

banyak Rp. 750.000.000 ( tujuh ratus lima puluh juta rupiah ); Membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito narkotika golongan II dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh ) tahun dan denda

paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah ); Mebawa, mengirim, mengangkut atau mentransito narkotika golongan III dipidana dnegan pidana penjara paling lama 7 ( tujuh ) tahun dan denda paling banyak Rp. 200.000.000 ( dua ratus juta rupiah Pasal 88 ayat 1 Pecandu narkotika yang telah cukup umur dan dengan sengaja tidak

melapor diri sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat 2 ( dua ) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam ) bulan atau denda paling

banyak Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah )

Pasal 88 ayat 2 Keluarga pecandu narkotika sebagaiman dimaksud dalam ayat 1 yang dengan sengaja tidak melaporkan pecandu narkotika tersebut dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 ( tiga ) bulan atau denda paling

banyak Rp. 1.000.000,- (satu jura rupiah )

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1977 tentang PsikotropikaPasal 37 ayat 1

Pengguna psikotropika yang menderita syndroma ketergantungan berkewajiban ikut serta dalam pengobatan atau perawatan.

Pasal 64 ayat 1Barang siapa menghalang-halangai penderita syndroma ketergantungan

untuk menjalani pengobatan dan atau perawatan pada fasilitas rehabilitasi sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 37, dipidana dengan pidana penjara

paling lama 1 ( satu ) tahun dan atau pidana denda paling banyak 20.000.000,- ( dua puluh juta rupiah).

D. Perbandingan penyakit masyarakat ( Pemakai Narkoba dengan PSK )Pemakai Narkoba biasanya tumbuh dengan dipengaruhi oleh lingkungan dan Gaya Hidup yang ingin selalu ceria tidak pernah mau susah, dan ini menjadi

permasalahan Dunia Internasional yang telah dikoordinirkan untuk pemberantasan tindakan kejahatan dari peredaran narkoba serta negara

sudah melakukan kerjasama secara bilateral dan multilateral untuk pemberantasannya dari pemakai yang diluar kaidah, dan juga untuk mendapatkan narkoba tersebut sang pemakai akan mencarikan jalan

dengan cara apapun untuk membeli barang tersebut sehingga tindakan criminal lebih meningkat dan ini mengganggu ketentraman masyarakat pada

khususnya dan Negara pada umumnya, dapat mengakibatkan generasi bangsa yang idiot karena IQ sudah dipengaruhi oleh obat tersebut

sehinggapemakai narkoba biasa akan terkena penyakit :1. Candu

Page 12: Remaja Dan Narkoba

2. Over Dosis3. Kanker Paru-paru

4. dll

Dari Aspek Hukum Pecandu Narkoba dapat dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut :

1. Hukuman PenjaraDalam hukuman penjara ini ada yang hukuman kururngan seumur hidup dan

ada juga hukuman sementara.2. Perampasan hak-hak tertentu oleh aparat Negara terhadap pecandu

Narkoba yang mendapatkan hukuman3. dll.

Sedangkan Pekerja Sek Komersial ( PSK ) akan mengganggu generasi muda secara turun temurun, dan akan mengakibatkan pelakunya sendiri akan dikucilkan dari masyarakat baik hak dan kewajibannya tidak akan diakui ditengah masyarakat yang bernorma, dan dapat juga pelakunya terkena

penyakit yang menular dan tidak ada obatnya didunia kecuali cara pencegahannya. Tindakan hukum disini tidak dikenakan tapi hukum agama

dikenakan dan dihari pembalasan akan menerimanya. Biasanya untuk mengentaskannya diadakanlah razia-razia oleh tim terpadu pemerintah

setempat.

E. Cara untuk mengentaskan penyakit masyarakat ( Narkoba dan PSK )Narkoba dapat dicegah ( Preventif ) dengan cara :

1. Cara AgamaDisinalah peran orang tua menanamkan prinsip islam untuk tidak

mempergunakan hidupnya untuk melakukan perbuatan yang negative dan menamakan prinsip hidup yang beriman dan bertaqwa.

2. Cara PendidikanPeran Sekolah, Guru baik pendidikan formal maupun nonformal dengan

menanamkan jiwa dan pengetahuan yang bermamfaat sehingga hidup dapat terarah kehal yang positif dan menguntungkan

Dan apabila pecandu narkoba sudah parah dapat dibawa kerumah sakit penyembuhan kecanduan narkoba, serta tempat konsultan narkoba,stress

dan traumatis.

PSK dapat dicegah sedini mungkin dengan menanamkan prinsip agama yang berorientasi bahagia dunia dan akhirat dan tentu pula harus didukung

dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, iman dan taqwa serta ketrampilan yang didapat dari pendidikan sehingga dapat dipakai didunia yang semakin

maju, dengan tercapainya pekerjaannya sehingga pemenuhan kebutuhannya dapat terpenuhi, dengan tercukupi kebutuhan tentu orang

Page 13: Remaja Dan Narkoba

tersebut akan hidup yang wajar sesuai dengan alur dan norma yang ada.