rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu , st , mt

16
REKAYASA GEOMETRIK JALAN RAYA O L E H DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT

Upload: gyula

Post on 22-Feb-2016

133 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu , st , mt. Pendahuluan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

REKAYASA GEOMETRIK JALAN RAYA

OLEH

DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT

Page 2: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

PendahuluanJalan raya sejak mulai di rintis, hanya berupa lintas lalu lalang manusia untuk mencari nafkah dengan jalan kaki atau menggunakan kendaraan beroda tanpa mesin. Dengan perkembangan teknologi yang melahirkan bermacam – macam kendaraan bermesin mulai dari kendaraan beroda tiga , empat sampai lebih dari empat maka perkembangan jalan pun berkembang dengan pesat.

Page 3: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

Persyaratan geometrik jalan adalah salah satu dari persyaratan – persyaratan yang ada, untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan kecepatan . Banyak syarat – syarat lain diluar syarat geometrik yang merupakan persyaratan konstruksi jalan secara umum antara lain : Persyaratan struktur jalan, persyaratan bahan jalan, persyaratan pelaksanaan jalan dan lain – lain.Geometrik jalan merupakan bekal awal untuk mendalami untuk mendalami dan memahami pengertian dasar dari suatu bentukan konstruksi yaitu konstruksi jalan raya

Page 4: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi / Peranan

1. Sistem Jaringan Jalan PrimerA. Jalan Arteri PrimerB. Jalan Kolektor PrimerC. Jalan Lokal Primer

2. Sistem Jaringan Jalan SekunderA. Jalan Arteri SekunderB. Jalan Kolektor SekunderC. Jalan Lokal Sekunder

Page 5: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

Sistem Jaringan Jalan Primer

Sistem jaringan jalan primer adalah jalan yang menghubungkan simpul – simpul jasa distribusi dalam struktur Pengembangan Wilayah dengan ketentuan sebagai berikut :a. Didalam satuan wilayah pengembangan,

system jaringan jalan primer menghubungkan kota jenjang satu, kedua, ketiga dan jenjang dibawahnya, secara terus menerus

b. Antar satuan wilayah pengembangan, system jaringan primer menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu

Page 6: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

Sistem Jaringan Jalan Primer

A. Jaringan Arteri Primer, menghubungkan kota jenjang kesatu, yang terletak berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua

B. Jalan Kolektor Primer, menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua, atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang ketiga, atau kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.

Page 7: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

Sistem Jaringan Jalan PrimerC. Jalan Lokal Primer, menghubungkan kota

jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga, atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan persil atau menghubungkan kota jenjang ketiga dengan persil.

Sistem jaringan primer disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang dan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional yang menghubungkan simpul simpul jasa distribusi sebagai berikut :

Page 8: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

1. Jalan Arteri Primer :a. Didesain paling rendah dengan kecepatan 60 km / jamb. Lebar badan jalan tidak kurang dari 8 meterc. Kapasitas lebih besar daripada volume lalu lintas rata – rata.d. Lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal dan kegiatan lokal.e. Jumlah jalan masuk, ke jalan Arteri Primer, cepatan 60 km/jam dan dibatasi secara effisien sehingga kapasitas 60 km/jam dan kapasitas tetap terpenuhi.

Page 9: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

f. Persimpangan pada jalan Arteri Primer harus dapat memenuhi ketentuan kecepatan dan volume lalu lintas.

2. Jalan Kolektor Primera. Didesain untuk kecepatan paling rendah 40 km/ jamb. Lebar badan jalan tidak kurang dari 7,00 mc. Kapasitas sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata – rata.d. Jumlah jalan masuk dibatasi, dan

direncanakan sehingga dapat dipenuhi kecepatan paling rendah 40 km/jam

Page 10: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

3. Jalan Lokal Primera. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 km/jamb. Lebar badan jalan tidak kurang dari 6 mc. Jalan lokal primer tidak terputus walaupun memasuki desa.

Page 11: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

Sistem Jaringan Jalan SekunderSistem Jaringan Jalan Sekunder adalah jalan yang

Menghubungkan kawasan – kawasan fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan dalam satu wilayah Perkotaan..A. Jalan Arteri Sekunder, menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.

Page 12: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

Sistem Jaringan Jalan SekunderB. Jalan Kolektor Sekunder, menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.C. Jalan Lokal Sekunder, menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan perumahan, atau menghubungkan kawasan sekunder ketiga dengan perumahan.

Page 13: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

Sistem jaringan jalan sekunder, mengikuti ketetentua peraturan tata ruang kota yang menghubungkan kawasan – kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga dan seterusnya dengan batas sebagai berikut :1. Jalan Arteri Sekunder

a. Didesain berdasarkan kecepatan paling rendah 30 km / jamb. Kapasitas sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata – rata.

Page 14: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

c. Lebar badan jalan tidak kurang dari 8 md. Pada jalan arteri sekunder, lalu lintas capat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.e. Persimpangan jalan dengan pengaturan tertentu harus memenuhi kecepatan tidak kurang dari 30 km/jam.

2. Jalan Kolektor Sekundera. Desain berdasarkan kecepatan paling rendah 20 km/jamb. Lebar badan jalan tidak kurang dari 7 m

Page 15: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

3. Jalan Lokal Sekundera. Didesain berdasarkan kecepatan paling rendah 10 km / jamb. Lebar badan jalan tidak kurang dari 5 mc. Dengan kecepatan paling rendah 10 km/jam, bukan diperuntukkan untuk roda tiga atau lebihd. Yang tidak diperuntukkan kendaraan roda tiga atau lebih harus mempunyai lebar jalan tidak kurang 3.5 meter

Page 16: Rekayasa geometrik jalan raya o l e h donny dwy judianto leihitu ,  st ,  mt

Blogdonnydjleihitu.wordpress.com

[email protected]