rekapan bab 4
DESCRIPTION
laporan praktikum statistikaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangSalah satu bagian penting dalam ilmu statistika adalah persoalan inferensi yaitu penarikan lesimpulan
secara statistik. Dua hal pokok yang menjadi pembicaraan dalam statistik inferens adalah penaksiran parameter populasi dan uji hipotesis.
Teknik inferensi yang pertama dikembangkan adalah mengenai pembuatan sejumlah besar asumsi sifat populasi di mana sampel telah diambil. Teknik yang banyak digunakan pada metode-metode pengujian hipotesis dan penafsiran interval ini kemudian dikenal sebagai Statistik Parametrik, karena nilai-nilai populasi merupakan parameter. Distribusi populasi atau distribusi variabel acak yang digunakan pada teknik inferensi ini mempunyai bentuk matematik yang diketahui, akan tetapi memuat beberapa parameter yang tidak diketahui.
Permasalahan yang harus diselesaikan adalah menaksir parameter-parameter yang tidak diketahui tersebut dengan data sampel atau melakukan uji hipotesis tertentu yang berhubungan dengan parameter populasi.
Pada kenyataannya sangatlah sulit untuk mendapatkan sampel yang memenuhi asumsi mempunyai distribusi tertentu. Kebanyakan sampel yang diperoleh hanyalah sebatas mendekati tertentu, seperti mendekati normal. Bahkan banyak juga sampel yang distribusinya tidak diketahui sama sekali. Oleh karena itu kemudian dikembangkan suatu teknk inferensi yang tidak memerlukan uji asumsi-asmsi tertentu mengenai distribusi sampelnya, dan juga tidak memerlukan uji hipotesis yang berhubungan dengan parameter populasinya. Teknik statistik ini dikenal dengan Statistik Bebas Distribusi atau Statistik Non-Parametrik.
Sudah tentu apabila asumsi-asumsi tertentu yang diperlukan dalam suatu pengujian dapat dipenuhi, maka seharusnya uji non-parametrik tidak digunakan. Uji non-parametrik digunakan sebagai alternatif, bila mana distribusi sampel tidak dapat memenuhi asumsi distribusi normal.
1.2. Perumusan MasalahRumusan masalah-masalahnya adalah sebagai berikut:1. Bagaimana cara pengambilan data untuk memperoleh data penelitian?2. Bagaimana menginterprestasikan dan menganalisa pengolahan data dengan non-parametrikr?3. Bagaimana menginterprestasikan dan menyimpulkan data?
1.3. Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum statistik non parametrik adalah:1. Agar praktikan dapat mengetahui data yang digunakan bersifat ordinal atau bersifat normal.2. Agar praktikan dapat memahami kegunaan dan penerapan statistik parametric maupun non parametrik. 3. Agar praktikan mengetahui dan memahami pengujian data dengan statistik non parametric yang
meliputi uji median, uji freadman, dan kruskall wallis.4. Agar praktikan mengerti dan memahami teknik pengolahan data secara parametric dan non parametrik.
1.4. Manfaat PraktikumManfaat yang didapat dari praktikun statistik non parametrik ini yaitu:1. Agar praktikan dapat memahami kegunaan dan penerapan statistik parametrik maupun non parametrik.2. Agar praktikan mampu melakukan pengujian data statistik non parametrik yang meliputi uji median, uji
freadman, dan kruskall wallis.3. Agar praktikan mengerti dan memahami teknik pengolahan data secara parametrik dan non parametrik.
1
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Uji statistika parametrik adalah suatu uji yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya (Siegel, 1994: 38). Penggunaan analisis statistika parametrik, tergantung dari asumsiasumsi dasar berkaitan dengan distribusi dan jenis skala data yang diperoleh dari populasi maupun sampel penelitiannya. Ada beberapa persyaratan asumsi dasar untuk menggunakan statistik parametrik, yaitu:
a. data yang diperoleh dari observasi harus bersifat independent, dimana pemilihan salah satu kasus tidak tergantung pada pemilihan kasus lainnya.
b. sampel yang diperoleh dari populasi berdistribusi normal, dan diambil secara random.c. sampel-sampelnya memiliki varians yang sama atau mendekati sama, terutama jika
sampelnya kecil.d. variabel-variabel yang digambarkan berupa skala interval atau rasio.
Data yang berskala nominal dan atau ordinal tidak memenuhi syarat untuk diolah dengan statistik parametrik. Berbeda dengan statistik parametrik, statistik nonparametrik adalah prosedur statistik yang tidak mengacu pada parameter tertentu. Itulah sebabnya, statistik nonparametrik sering disebut sebagai prosedur yang bebas distribusi (freedistibution procedures). Banyak orang berpendapat, jika data yang dikumpulkan terlalu kecil maka prosedur statistik nonparametrik lebih baik digunakan. Pendapat ini bisa benar dan bisa pula salah. Masalahnya adalah, bagaimana mendefinisikan besar-kecilnya suatu data? Bukankah hal ini sangat relatif? Yang jelas, kita pasti menggunakan statistik nonparametrik bila kita tidak mengetahui dengan pasti distribusi dari data yang kita amati. Namun jika kita yakin data yang diamati berdistribusi normal, misalkan dibuktikan dengan memakai uji statistik, maka kita bisa memakai prosedur statistik parametrik untuk distribusi normal. Sebaliknya, walaupun data yang dikumpukan berjumlah besar, tetapi tidak dapat dipastikan distribusinya, maka sebaiknya dipakai prosedur statistik nonparametrik.
Statistik nonparametrik mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain adalah:
1. Tingkat kesalahan penggunaan prosedur statistik nonparametrik relatif kecil karena statistik jenis ini tidak memerlukan banyak asumsi.
2. Perhitungan yang harus dilakukan pada umumnya sederhana dan mudah, khususnya untuk data yang kecil.
3. Konsep dalam statistik nonparametrik mudah untuk dimengerti.4. Dapat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk hitungan maupun peringkat (rank).
Sebaliknya, kekurangan statistik non parametrik yang paling utama adalah hasil tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan karena kesederhanaan perhitungannya. Namun, walaupun perhitungan dalam statistik nonparametrik sangat sederhana, bila jumlah datanya sangat besar maka dibutuhkan perhitungan yang sangat lama. Untuk kasus yang demikian, prosedur statistik parametrik lebih tepat untuk digunakan.
Berikut adalah beberapa uji statistik yang biasa dipakai. Kolom pertama menguraikan uji statistik parametrik, sementara kolom kedua menampilkan uji statistik non-parametrik yang sepadan. Uji Parametrik (menggunakan asumsi distribusi Normal) Uji non-parametrik yang bersesuaian Tujuan Uji - t untuk sample bebas Uji Mann-Whitney U; Uji Wilcoxon jumlah peringkat Membandingkan dua sample bebas Uji - t berpasangan Uji Wilcoxon pasangan dengan peringkat yang cocok Meneliti perbedaan dalam suatu grup Koefisien korelasi Pearson Koefisien korelasi peringkat Spearman Mengetahui hubungan korelasi linier antara dua peubah Analisa varians satu arah (Uji F ) Analisa varians dengan menggunakan peringkat Kruskal-Wallis Membandingkan tiga grup atau lebih Analisa varians dua arah Analisa varians dua arah Friedman Membandingkan tiga grup atau lebih dengan menggunakan dua faktor yang berbeda. Jadi dapat disumpulkan bahwa penggunaan statistik non-parametrik lebih diutamakan jika hipotetis yang akan diuji tidak melibatkan parameter dari populasi. Data yang diambil tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh statistik parametrik dan asumsi-asumsinya ditolak, atau bila kita membutuhkan hasil yang cepat sebelum melakukan penelitian berikutnya.
Keunggulan-keunggulan uji statistika non-parametrik antara lain:
a. Jika sampel terlalu kecil, maka tidak ada alternatif lain menggunakan uji statistika non-parametrik, kecuali distribusi populasi diketahui dengan pasti.
2
b. Uji non-parametrik ini memiliki asumsi yang lebih sedikit berkaitan dengan data dan mungkin lebih relevan pada situasi tertentu. Hipotesis yang diuji dengan non-parametrik ini mungkin lebih sesuai dengan tujuan penelitian.
c. Uji non-parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang pada dasarnya adalah data dalam bentuk ranking. Jadi peneliti hanya dapat mengatakan terhadap subyek penelitian bahwa yang satu memiliki lebih atau kurang karakteristik dibandingkan lainnya, tanpa dapat mengatakan seberapa besar lebih atau kurang itu.
2.1. VARIABEL DAN DATA STATISTIKA
Variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai dengan minimal ada dua variasi. Dalam statistika, nilai-nilai dari variabel tersebut merupakan data yang akan diolah dengan prosedur statistika.
Ukuran-ukuran dari variabel dapat dibedakan dalam empat tingkatan , yaitu :
2.1.1. Ukuran NominalUkuran nominal hanya mendasarkan diri pada konsep penggolongan kategori yang tidak
tumpang tindih (mutually exclusive) dan tuntas (exhaustive). Angka yang diberikan tidak merefleksikan kedudukan dan tingkatan satu kategori terhadap kategori yang lain. Di sini tidak berlaku operasi matematis.
Contoh :Jenis Kelamin diberi nilai 1 untuk wanita dan 2 untuk pria.Agama diberi nilai 1 untuk Islam, 2 untuk Nasrani, 3 untuk Yahudi, 4 untuk Hindu dan 5 untuk Budha.
2.1.2. Ukuran OrdinalUkuran odinal mendasarkan diri pada pengurutan (order) yang merupakan tingkatan-tingkatan
dimulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Urutan ini tidak mencerminkan suatu proses operasi matematis.
Contoh :Variabel kelas ekonomi, 1 untuk miskin, 2 untuk menengah dan 3 untuk kaya.Tingkat penghasilan penduduk, 1 rendah, 2 sedang dan 3 tinggi.
2.1.3. Ukuran IntervalUkuran interval merupakan ukuran yang tidak hanya mengurutkan obyek berdasarkan suatu
atribut saja tetapi juga memberi informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek yang lain. Dalam ukuran ini, operasi matematis dapat dilakukan. Tetapi informasi absolut suatu obyek tidak dapat diperoleh.
Contoh :Berat balita yang diukur dari berat bayi minimal atau berat rata-ratanya dan bukan dari titik nol yang sesungguhnya.
2.1.4. Ukuran RatioUkuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval antara obyek,
dipunyai juga informasi tambahan tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh salah satu dari obyek tersebut. Jadi ukuran ratio mirip dengan ukuran interval hanya jaraknya diukur tidak dari angka rata-rata atau angka minimal tetapi dari titik nol yang sesungguhnya.
3
Contoh :Hasil panen yang diukur dari nol sejati.Banyaknya hasil produksi yang diukur dari nol sejati juga.
Data merupakan bagian yang sangat penting. Sebab, apa yang akan dikumpulkan, apa yang akan disajikan, apa yang akan diolah, disimpulkan, diuji dan diinterpretasikan adalah kumpulan data. Sehingga keberadaan data menjadi mutlak. Beberapa pengertian berkaitan dengan data adalah sebagai berikut :
1. Data Intern dan Ekstern
Yang dimaksud dengan data intern adalah data yang dikumpulkan oleh badan-badan tentang aktifitas dirinya dan hasilnya dipakai untuknya juga. Sedangkan data ekstern adalah data yang diambil oleh badan-badan dari luar dirinya.
2. Data Primer dan Sekunder
Data primer merupakan data yang diambil oleh badan-badan / orang-orang secara langsung dari sumbernya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diambil oleh badan / orang-orang tidak langsung dari sumbernya, dapat dari data yang sudah ada maupun mengutip dari literatur.
3. Data diskrit dan Kontinu
Data diskrit merupakan data yang diperoleh dengan jalan menghitung data yang ada. Sedangkan data kontinu merupakan data yang mempunyai nilai hanya jika berada dalam interval.
2.2. Uji Khi-Khuadrat (X2)
Untuk membandingkan antara data yang diamati atau diperoleh denagn apa yang diharapkan/teoritis digunakan uji Khi Khuadrat (X2) dengan rumus :
Disini X adalah nilai Khi Khuadrta yang akan diuji/dibandingkan X2 tabel Oi adalah frekuensi/jumlah data yang diamati pada kategori ke-I Ei adalah frekuensi/jumlah yang diharapkan pada kategori ke I dan k adalah banyaknya kategori (i=1,2,3,….k).
Bila selisih antara data yang diamati dengan yang diharapkan semakin besar berarti semakin menyimpang dari harapan dan nilai X semakin besar, sebaliknya jika selisih antara data yang diamati
dengan yang diharapkan semakin kecil berarti semakin dekat dengan harapan dan nilai X akan semakin kecil.
Berdasarkan hal tersebut dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
Ho : f1 =f2 =f3 =……=fk
H1 ; fi ≠ fi’ untuk suatu fi
Jika: X <X2(0,05;db=k-1), maka Ho diterima (P>0,05)
X ≥X2(0,05;db=k-1), maka Ho ditolak(P<0,05)
X <X2(0,01;db=k-1), maka Ho diterima (P<0,01)
Dalam kenyataannya apa yang diharapkan atau teori sering sekali tidak diketahui oleh peneliti karena yang dihadapi oelh peneliti sering hal-hal yang sifatnya masih baru. Misalnya jenis penyakit yang
4
baru muncul sehingga tingkat kesembuhannya tidak diketahui maka perlu melakukan pendugaan terhadap apa yang diharapkan akan terjadi.
2.3. Uji Wilcoxon Tidak BerpasangananUji ini umumnya digunakan jika skala pengukuran hanya ordinal dan skala interval maupun rasional
yang tidak memenuhi syarat untuk uji t atau uji F katagori/perlakuan sama dengan dua (P=2).Hipotesisnya:
Ho : r1 =r2 lawan H1:r1 ≠r2Prosedur pengujian hipotesis
1. tentukan data dari kecil ke besar tanpa memandang apakah data tersebut dari perlakuan pertama (p1) atau perlakuan ke dua(p2).
2. Berikan rangking dari angka 1 sampai n (n=n1 +n2) dengan catatan data yang skor/nilainya samaharus diberikan rangking yang sama (rat-rata rangking)
3. Jumlahkan rangking dari perlakuan pertama (T1) dan rangking dari perlakuan kedua (T2).4. cari daerah penerima dari Hopada tabel yang telah disediakan.5. kriteria penerimaan Ho adalah sebagai berikut :
a. Jika T1 atau T2 berada di dalam daerah penerimaan Ho dari tabel maka Ho diterima.b. Jika T1 atau T2 berada di luar daerah peneriaman Ho dari tabel maka ho ditolak.
2.4. Uji Mann-Whitney
Uji wilcoxon tidak berpasangan dapat pula didekati dengan uni Z (pendekata normal ), hal ini telah dilakukan oleh Mann dan Whetney tahun 1947. cara pengujian ini dikenal dengan uji Mann-Whitney data tidak berpasangan yaitu mencari pendekataan terhadap nilai tengah dan simpangan baku dari sebaran normal (n1<n2) dengan cara sebagai berikut :
Disini T adalah jumlah ranking dari perlakuan pertama (T1) atau perlakuan kedua (T2). Dalam ini antara T1 dan T2 ada hubungan kesetaraan yaitu :
T1 = n1(n1+n2+1)-T2
Kriteria penerimaan Ho sebagai berikut :
Jika ZH<Zα=0,05), maka Ho diterima (P>0,05)
Jika ZH>Zα=0,05), maka Ho ditolak (P<0,05)
Jika ZH>Zα=0,01), maka Ho ditolak (P<0,01)
Dari contoh diatas kita dapat melakukan pengujian sebagai berikut :
T1 = n1(n1+n2+1)-T2
T! = 8(8+8+1)-95,5
T1 =136-95,5=40,5
5
9,52
Jadi pengambilan T1 dan T2 sebagai T memberikan nilai yang sama hanya berbeda tanda saja maka untuk pengujian dua arah memberikan makna yang sama
Dari hasil pengujian ditas maka diperoleh hasil ZH>Z(α=0,01)yaitu 2,89>2,576. jadi Ho ditolak pada taraf signifikansi 1 %maka kesimpulan sama dengan uji wilcoxon tidak berpasangan.
Untuk p>2 maka uji Wilcoxon tidak praktik digunakan makadih=gunakan uji lain salah satu uji tersebut adalah uji KruskalWallis.
2.5. Uji Kruskal-Wallis
Uji ini umumnya digunakan jika skala pengukuran datanya ordinal dan skala interval maupun rasional yang tidak memenuhi syarta untuk uji t atau uji f. kategori/perlakuan yang diteliti lebih besar dari dua (P>2) dan termasuk klasifikasi satu arah (tidak ada peubah lain selain perlakuan ) atau tidak berpasangan atau dalam rancangan percobaan/lingkungan terkenal dengan nama Rancangan Acal Lengkap (RAL).
Rumus uji Kuskal-Wallis adalah sebagai berikut :
Keterangan:
K; Nilai Kruskal-Wallis dari hasil perhitungan.
Ri: Jumlah rank dari kategori/perlakuan ke i.
Ni: Banyaknya ulangan pada kategori/perlakuan ke-i.
k: Banyaknya kategori/perlakuan (i=1,2,3,…..,k).
N: Jumlah seluruh data (N=n1+n2+n3+………..+nk).
Hipotesis:
Ho : r1 =r2=r3=……=rk
H1 : ri≠ri’,untuk suatu pasangan ri ( i≠i)
Disini ri adalah rata-rata rangking ke-I dalam hal ini dugaan untuk ri adalah
Kriteria penerimaan Ho adalah sebagai berikut :
6
Jika K<X2(0,05:db=(k-1),maka Ho diterima (P>0,05)
Jika K>X2(0,05:db=(k-1),maka Ho diterima (P<0,05)
Jika K>X2(0,01:db=(k-1),maka Ho diterima (P<0,01)
Jika Ho ditolak berarti ada pasangan rata-rata rangking yang berbeda untuk mencari pasangan rata-rata rangking yang berbeda, untuk mencari pasangan mana yang berbeda maka kita harus malakukan uji lanjutan yaitu uji rata-rata rangking dengan rumus sebagai berikut :
Jika pada α=0,05, maka Ho diterma berarti pasangan rata-rata rangking perlakuan tersebut tidakberbeda nyata (P>0,05) sedangkan jika pada α=0,05, maka Ho ditolak berarti pasangan rata-rata rangking perlakuan tersebut berbeda nyata (P<0,05) dan jika pada α=0,01, maka Ho ditolak berarti pasangan rata-rata rangking perlakuan tersebut berbeda sangat nyata (P>0,01).
2.6. Pengujian Data Berpasangan2.6.1. Uji Tanda
Uji tanda dipakai untuk data yang berpasangan dengan kategori/perlakuan dua (P=2) dan terbaik jika digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal (ada/tidak, mati/hidup, sakit/sehat dan sebagainya).
Hipotesis:
Ho : p 1 = p 2 lawan H1 : p1≠p2
Disini p1 adalah jumlah pasangan positip dan p2 adalah jumlah pasangan negative. Dalam hal ini pi diperoleh jika Xi1>Xi2 dan p2 diperoleh jika Xi1<Xi2 jika Xi1 =Xi2 maka pasangan data tersebut tidak dipakai sehingga n= p1+p2
Jika p1=p2 maka p1/n=p2/n-0,5 jadi jika p1/n=p2/n=0,5 maka Ho diterima dan jika p1/n atau p2 dekat dengan 0,5 maka Ho mungkin diterima, sedangkan jika p1/n atau p2/n jauh lebih besar atau lebih kecil dari dari 0,5 maka Ho kemungkinan ditolak untuk membuat kriteria penerimaan Ho(diterimaatau ditolak) maka telah dibuat tabel (tabel uji tanda) sehingga :
Jika p1 atau p2 berada di dalam daerah peneriman Ho pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) maka Ho diterima (P>0,05) sedangkan jika berada di luar daerah penerimaan α=0,05 maka Ho ditolak (p<0,05) dan jika berada di luar daerah penerimaan untuk α=0,01 maka Ho ditolak (P<0,01).
2.6.2. Uji Cochran
Uji ini umumnya digunakan jika skala pengukuran datanya nominal (ada/tidak, mati/hidup, sakit/sehat dan sebagainya) katagori/perlakuan yang diteliti lebih besar dari dua (p>2) dan termasuk klasifikasi dua arah (ada peubah lain/peubah sampingan selainperlakuan) atau berpasangan atau dalam rancangan percobaan/lingkungan terkenal dengan nama Rancangan Acal Kelompok (RAK) rumus uji Cochran adalah sebagai berikut :
7
Keterangan:
T: Nilai Cochran dari hasil perhitungan.
c: Banyaknya katagori/perlakuan.
Ci: Jumlah data pada katagori/perlakuan ke-i.
r: Banyaknya kelompok ulangan.
Rj: Jumlah data pada kelompok ulangan ke-j.
N: jumlah seluruh data positip (N= ).
Hipotesis:
Ho: p1 =p2 =p3=………….=pc
H1 : p i ≠ p I’ untuk suatu pasangan pi( i≠i)
Disini p I adalah katagori/perlakuan ke-i
Kriteria penerimaan H0 adalah sebagai berikut :
Jika T<X2(0,05;db=(c-1) maka Ho diterima (P>0,05)
Jika T>X2(0,05;db=(c-1) maka Ho diterima (P<0,05)
Jika T>X2(0,01;db=(c-1) maka Ho diterima (P>0,01)
Jika Ho ditolak berarti ada kategori/perlakuan yang berbeda, untukmencari pasangan mana yang berbeda maka kita harus melakukan uji lanjutan lanjutan dari uji cochran yang biasa digunakan adalah uji Mc Nemar dengan rumus sebagai berikut :
Rumus uji Mc Nemar.
Keterangan:
B : banyaknya nilai negative dari dua pasang perlakuan yang dibandingkan(B=0-1).
C : Banyaknya nilai positif dari dua pasang perlakuan yang dibandingkan (C=1-0).
Kriteria penerimaan ho adalah sebagai berikut :
Jika T<X2 α=0,05;db=1 maka Ho diterima berarti pasangan perlakuan tersebut tidak berbeda nyata
(P>0,05). Dan jika T≥ X2 α=0,05;db=1 maka Ho ditolak berarti pasangan perlakuan tersebut berbeda nyata
8
(P>0,05). Dan jika T≥ X2 α=0,01;db=1 maka Ho ditolak berarti pasangan rata-rata rangking perlakuan
tersebut berbeda sangat nyata (P<0,01).
2.6.3. Uji Wilcoxon Berpasangan
Uji ini umumnya digunakan jika skala pengukuran danya ordinal dan skala interval maupun rasional yang tida memenuhi syarat untuk uji t atau uji F katagori atau perlakuan sama dengan dua (P=2) dan berpasangan.
Hipotesisnya :
Ho : r 1 = r2 lawan H1 :r1 ≠r2
Prosedur pengujian hipotesis.
1. Untuk setiap pasangan data cari di (di = p1i –p2i) disini p1i adalah perlakuan pertama pada pasangan ke i dan p2i adalah perlakuan kedua pada pasangan ke-i.
2. Berikan rangking pada di dari angka 1 sampai n (banyaknya pasangan) tanpa memandang tanda (harga mutlaknya) dengan catatan data yang skornya/nilainya sama harus diberikan rangking yang sama (rata-rata rangking) dan jika di=0 pasangan tersebut dibuang/dianggap tidak ada, maka (n=banyaknya di≠0).
3. Berikan tanda (+) pada rangking yang berasal dari di positip (di>0) dan tanda (-) pada rangking yang berasal dari di negative (di<0).
4. Jumlahkan rangking yang bertanda positif (T1) dan rangking yang bertanda negative (T2).5. Cari daerah penerima dari Ho pada tabel yang telah disediakan.6. Kriteria penerimaan Ho adalah sebagai berikut:
a. Jika T1 atau T2 berada di dalam daerah penerimaan Ho dari tabel maka Ho diterima.b. Jika T1 atau T2 berada di luar daerah penerimaan Ho dari tabel maka ho ditolak.
2.6.4. Uji Friedman
Uji ini umumnya digunakan jika skala pengukuran datanya ordinal dan skala interval maupun rasional yang tidak memenuhi syarat untuk uji t6 atau uji F katagori/perlakuan yang diteliti lebih besar dari dua (P>2) dan termasuk klasifikasi dua arah (ada peubah lain/sampingan selain perlakuan) atau berpasangan atau dalam rancangan percobaan/lingkungan terkenal dengan nama Rancangan Acal Kelompok (RAK)
Rumus uji Friedman adalah sebagai berikut ;
Keterangan :
F: Nilai Friedman dari hasil perhitungan
Ri: jumlah rank dari kategori/perlakuan ke i
k: Banyaknya katagori/perlakuan (i=1,2,3,……,k)
n: Jumlah pasangan atau kelompok
hipotesis:
Ho : R1 = R2 = R3 =…………..=Rk
H1 : Ri≠Ri’ untuk suatu pasngan Ri (i≠i)
Disini Ri adalah jumlah rangking ke i
9
Kriteria penerimaan Ho adalah sebagai berikut :
Jika F<X2(0,05:db=(k-1), maka H diterima (P>0,05)
Jika F>X20,05:db=(k-1), maka H ditolak(P<0,05)
Jika F>X20,05:db=(k-1), maka Ho ditolak (P<0,01)
Jika Ho ditolak berarti ada pasangan rata-rata rangking yang berbeda untuk mencari pasangan mana yang berbeda maka kita harus melakukan uji lanjutan yaitu uji jumlah rangking dengan rumus sebagai berikut :
Disini k adalah banyaknya katagori /perlakuan dan n adalah banyaknya pasangan atau kelompok.
Jika pada α=0,05 maka Ho diterima berate pasangan rangking perlakuan tersebut berbeda nyata (P<0,05) dan jika pada α=0,05 maka Ho ditolak berarti pasangan rangking perlakuan tersebut berbeda nyata (P<0,05) dan jika pada α=0,01
maka Ho ditolak berarti pasangan rangking perlakuan tersebut berbeda sangat nyata (P>0,01)
Catatan:
Pada uji Kuskal Wallis perangkingan data dilakukan serempak seluruh data sedangkan uji Friedman perangkingan data dilakukan tiap pasangan atau kelompok.
10
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
Agar memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam praktikum ini, praktikan melakukan praktikum pembuatan kue yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2010. Praktikum dilaksanakan di laboratorium Decision Support System. Data dalam laporan praktikum ini berdasarkan percobaan pembuatan kue dengan menggunakan tiga jenis tepung yang berbeda, yaitu tepung Segitiga Biru, tepung Kereta Kencana, dan tepung biasa.
3.1. Flow Chart
11
3.2. Prosedur Pelaksanaan Praktikum
3.2.1. Peralatan yang diperlukan adalah :1. Timbangan kue2. Peralatan memasak3. Observation Sheet4. Jangka sorong5. Digital Anaytical Balance
3.2.2. Bahan yang dibutuhkan adalah :1. Terigu 200 gram2. Mentega 175 gram3. Gula 120 gram4. Telur 6 butir5. Baking powder ½ sendok makan6. Cream of tar-tar ½ sendok makan7. Vanili ¼ sendok teh8. Garam 1/8 sendok the9. ½ sendok teh Cream of tar-tar
3.2.3. Pelaksanaan praktikum :
Lama pemanggangan 20 menit dan suhu 190º C.
Pengambilan data I
1. Melakukan pembuatan adonan kue. Pertama memanaskan mentega yaitu dengan memasukkan mentega 175 gram dalam Teflon dan dimasak hingga mencair. Mencampur telur 6 butir dan gula 120 gram, aduk dengan mixer selama 5 menit dan dengan kecepatan mixer 3. setelah 5 menit, kecepatan pengadukan mixer diturunkan menjadi 1. kemudian masukkan tepung dan mentega yang sudah dipanaskan. Aduk hingga rata (kecepatan mixer 1). Setelah tercampur rata masukkan garan, kayu manis bubuk, dan vanilli. Tuangkan adonan dalam loyang yang dialasi kertas cup.
2. Setting oven dengan lama pemanggangan 20 menit dan suhu 190º C, jenis pemanggangannya adalah Super Bake 2.
3. Setelah itu loyang memanggang loyang yang telah berisi adonan dalam oven yang telah ditentukan dengan lama pemanggangan 25 menit dan suhu 190º C.
4. Pada bagian terakhir adalah pencatatan hasil pengamatan dalam Observatiuon Sheet yang telah disediakan.
Pengambilan data II
Prosedur pelaksanaan praktikum sama dengan pengambilan data pertama. Akan tetapi pada pengambilan data II, lama pengadukan telur 6 butir dan gula 120 gram selama 10 menit tetap dengan kecepatan mixer 3.
Pengambilan data III
Prosedur pelaksanaan sama dengan pengambilan data pertama dan kedua. Akan tetapi pada pengambilan ata III, lama pengadukan telur 6 butir dn gula 120 gram selama 15 menit tetap dengan kecepatan mixer 3.
12
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan data
Pengumpulan data pada praktikum Non Parametric ini dilakukan pada tanggal 23 Desember 2010 di laboratorium Decision Suport System. Pengumpulan data ini diambil berdasarkan praktikum yang mengambil data dari pembuatan roti yang terdiri atas 3 tepung yang berbeda,dengan 3 jenis suhu pemanasan yang berbeda, serta waktu pemanggangan yang berbeda. Dan juga lama pengadukan adonan yang berbeda. Sehingga pelaksanan praktikum kali ini mengambil data yang berupa berat dan tinggi masing-masing dari ketiga tepung. Data-data tersebut adalah : Pada Lampiran.
4.2. Pengolahan Data4.2.1. Deskriptif Statistik
4.2.1.1. Rata-rata dan standar deviasi dengan menggunakan Microsoft Office Excela. Tinggi Kue
1. Tepung Segitiga Biru Suhu 190 derajat lama pengadukan 5 menit
Tabel 1. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.226875Standard Error 0.027639Median 5.22Mode 5.19Standard Deviation 0.110557Sample Variance 0.012223Kurtosis -0.48643Skewness 0.446788Range 0.39Minimum 5.05Maximum 5.44Sum 83.63Count 16Confidence Level(95.0%) 0.058912
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5,226875, Std. Error sebesar 0,27639, median sebesar 5,22, Mode sebesar 5,19 std deviasi sebesar 0,110557, Sample Variance sebesar 0,012223, Kurtosis sebesar -0,48643, Skewness sebesar 0.446788, Range sebesar 0,39, Minimum sebesar 5,05, Maximum sebesar 5,44, Sum sebesar 83,63, dan Count sebesar 16.
2. Tepung Segitiga Biru Suhu 190 derajat lama pengadukan 10 menit
Tabel 2. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.347333Standard Error 0.0591Median 5.34Mode 5.31Standard Deviation 0.228894Sample Variance 0.052392Kurtosis 1.97095
13
Skewness 0.845998Range 0.96Minimum 4.96Maximum 5.92Sum 80.21Count 15Confidence Level(95.0%) 0.126757
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5,347333, Std. Error sebesar 0,0591, median sebesar 5,34, Mode sebesar 5,31 std deviasi sebesar 0,228894, Sample Variance sebesar 0,052392, Kurtosis sebesar 1,97095, Skewness sebesar 0.845998, Range sebesar 0,96, Minimum sebesar 0,496, Maximum sebesar 5,92, Sum sebesar 80,21, dan Count sebesar 15.
3. Tepung Segitiga Biru Suhu 190 derajat lama pengadukan 15 menit
Tabel 3. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.542Standard Error 0.070001Median 5.5Mode #N/AStandard Deviation 0.271114Sample Variance 0.073503Kurtosis 0.515225Skewness 0.769922Range 1.01Minimum 5.11Maximum 6.12Sum 83.13Count 15Confidence Level(95.0%) 0.150138
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5,542, Std. Error sebesar 0,070001, median sebesar 5,5, std deviasi sebesar 0,271114, Sample Variance sebesar 0,73503, Kurtosis sebesar 0,515225, Skewness sebesar 0.769922, Range sebesar 1.01, Minimum sebesar 5,11, Maximum sebesar 6.12, Sum sebesar 83,13, dan Count sebesar 15.
14
4. Tepung Kereta Kencana 190 derajat lama pengadukan 5 menit
Tabel 4. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 4.835294Standard Error 0.063923Median 4.83Mode 4.8Standard Deviation 0.26356Sample Variance 0.069464Kurtosis 1.171274Skewness 0.028601Range 1.16Minimum 4.27Maximum 5.43Sum 82.2Count 17Confidence Level(95.0%) 0.13551
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 4.835294, Std. Error sebesar 0,63923, median sebesar 4.83, Mode sebesar 4.8, std deviasi sebesar 0,26356, Sample Variance sebesar 0,069464, Kurtosis sebesar 1.171274, Skewness sebesar 0.028601, Range sebesar 1.16, Minimum sebesar 4.27, Maximum sebesar 5,43, Sum sebesar 82.2, dan Count sebesar 17.
5. Tepung Kereta Kencana 190 derajat lama pengadukan 10 menit
Tabel 5. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.228889Standard Error 0.036585Median 5.295Mode 5.1Standard Deviation 0.155219Sample Variance 0.024093Kurtosis -0.62908Skewness -0.58161Range 0.5Minimum 4.92Maximum 5.42Sum 94.12Count 18Confidence Level(95.0%) 0.077188
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.228889,
15
Std. Error sebesar 0.036585, median sebesar 5.295, Mode sebesar 5.1, std deviasi sebesar 0.155219, Sample Variance sebesar 0,024093, Kurtosis sebesar -0.62908, Skewness sebesar -0.58161, Range sebesar 0.5, Minimum sebesar 4.92, Maximum sebesar 5.42, Sum sebesar 94.12, dan Count sebesar 18.
6. Tepung Kereta Kencana 190 derajat lama pengadukan 15 menit
Tabel 6. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.185882Standard Error 0.050911Median 5.2Mode 5.2Standard Deviation 0.209912Sample Variance 0.044063Kurtosis 0.422088Skewness 0.102306Range 0.85Minimum 4.75Maximum 5.6Sum 88.16Count 17Confidence Level(95.0%) 0.107927
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.185882, Std. Error sebesar 0.050911, median sebesar 5.2, Mode sebesar 5.2, std deviasi sebesar 0.209912, Sample Variance sebesar 0,044063, Kurtosis sebesar 0.422088, Skewness sebesar 0.102306, Range sebesar 0.85, Minimum sebesar 4.75, Maximum sebesar 5.6, Sum sebesar 88.16, dan Count sebesar 17.
7. Tepung Biasa 190 derajat lama pengadukan 5 menit
Tabel 7. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.249474Standard Error 0.056229Median 5.18Mode 5.1Standard Deviation 0.245096Sample Variance 0.060072Kurtosis 0.596846Skewness 0.820214Range 0.99Minimum 4.83Maximum 5.82Sum 99.74Count 19
16
Confidence Level(95.0%) 0.118132
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.249474, Std. Error sebesar 0.056229, median sebesar 5.18, Mode sebesar 5.1, std deviasi sebesar 0.245096, Sample Variance sebesar 0,060072, Kurtosis sebesar 0.596846, Skewness sebesar 0.820214, Range sebesar 0.99, Minimum sebesar 4.83, Maximum sebesar 5.82, Sum sebesar 99.74, dan Count sebesar 19.
8. Tepung Biasa 190 derajat lama pengadukan 10 menit
Tabel 8. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.0395Standard Error 0.035389Median 5.02Mode 4.97Standard Deviation 0.158263Sample Variance 0.025047Kurtosis -0.20303Skewness 0.062475Range 0.58Minimum 4.77Maximum 5.35Sum 100.79Count 20Confidence Level(95.0%) 0.074069
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.0395, Std. Error sebesar 0.035389, median sebesar 5.02, Mode sebesar 4.97, std deviasi sebesar 0.158263, Sample Variance sebesar 0,025047, Kurtosis sebesar -0.20303, Skewness sebesar 0.062475, Range sebesar 0.58, Minimum sebesar 4.77, Maximum sebesar 5.35, Sum sebesar 100.79, dan Count sebesar 20.
9. Tepung Biasa 190 derajat lama pengadukan 15 menit
Tabel 9. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.3645Standard Error 0.06353Median 5.46Mode 5.46Standard Deviation 0.284114Sample Variance 0.080721Kurtosis 2.74767Skewness -1.37381Range 1.26
17
Minimum 4.53Maximum 5.79Sum 107.29Count 20Confidence Level(95.0%) 0.132969
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.3645, Std. Error sebesar 0.06353, median sebesar 5.46, Mode sebesar 5.46, std deviasi sebesar 0.284114, Sample Variance sebesar 0,080721, Kurtosis sebesar 2.74.67, Skewness sebesar -1.37381, Range sebesar 1.26, Minimum sebesar 4.53, Maximum sebesar 5.79, Sum sebesar 107.29, dan Count sebesar 20.
10. Tepung Segitiga Biru Suhu 180 derajat lama pengadukan 5 menit
Tabel 10. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 4.2232Standard Error 0.059126Median 4.2Mode 4.29Standard Deviation 0.295631Sample Variance 0.087398Kurtosis 6.237747Skewness 1.685823Range 1.54Minimum 3.74Maximum 5.28Sum 105.58Count 25Confidence Level(95.0%) 0.12203
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 4.2232, Std. Error sebesar 0.059126, median sebesar 4.2, Mode sebesar 4.29, std deviasi sebesar 0.295631, Sample Variance sebesar 0,087398, Kurtosis sebesar 6.237747, Skewness sebesar 1.685823, Range sebesar 1.54, Minimum sebesar 3.74, Maximum sebesar 5.28, Sum sebesar 105.58, dan Count sebesar 25.
18
11. Tepung Segitiga Biru Suhu 180 derajat lama pengadukan 10 menit
Tabel 11. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.358571Standard Error 0.053131Median 5.285Mode 5.61Standard Deviation 0.198799Sample Variance 0.039521Kurtosis -0.18917Skewness 0.758457Range 0.7Minimum 5.07Maximum 5.77Sum 75.02Count 14Confidence Level(95.0%) 0.114783
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.358571, Std. Error sebesar 0.053131, median sebesar 5.285, Mode sebesar 5.61, std deviasi sebesar 0.198799, Sample Variance sebesar 0,039521, Kurtosis sebesar -0.18917, Skewness sebesar 0.758457, Range sebesar 0.7, Minimum sebesar 5.07, Maximum sebesar 5.77, Sum sebesar 75.02, dan Count sebesar 14.
12. Tepung Segitiga Biru Suhu 180 derajat lama pengadukan 15 menit
Tabel 12. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.485294Standard Error 0.044276Median 5.46Mode 5.35Standard Deviation 0.182555Sample Variance 0.033326Kurtosis -0.7493Skewness -0.11655Range 0.64Minimum 5.14Maximum 5.78Sum 93.25Count 17Confidence Level(95.0%) 0.093861
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.485294, Std. Error sebesar 0.044276, median sebesar 5.46, Mode sebesar 5.35, std deviasi sebesar 0.182555,
19
Sample Variance sebesar 0,033326, Kurtosis sebesar -0.7493, Skewness sebesar -0.11655, Range sebesar 0.64, Minimum sebesar 5.14, Maximum sebesar 5.78, Sum sebesar 93.25, dan Count sebesar 17.
13. Tepung Kereta Kencana 180 derajat lama pengadukan 5 menit
Tabel 13. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 4.528947Standard Error 0.044234Median 4.54Mode 4.28Standard Deviation 0.192812Sample Variance 0.037177Kurtosis -0.80763Skewness 0.138346Range 0.68Minimum 4.23Maximum 4.91Sum 86.05Count 19Confidence Level(95.0%) 0.092933
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 4.528947, Std. Error sebesar 0.044234, median sebesar 4.54, Mode sebesar 4.28, std deviasi sebesar 0.192812, Sample Variance sebesar 0.037177, Kurtosis sebesar -0.80763, Skewness sebesar 0.138346, Range sebesar 0.68, Minimum sebesar 4.23, Maximum sebesar 4.91, Sum sebesar 86.05, dan Count sebesar 19, confidence Level(95.0%) sebesar 0.092933.
14. Tepung Kereta Kencana 180 derajat lama pengadukan 10 menit
Tabel 14. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.051875Standard Error 0.052877Median 5.01Mode 4.92Standard Deviation 0.211509Sample Variance 0.044736Kurtosis -0.13911Skewness 0.062922Range 0.81Minimum 4.67Maximum 5.48Sum 80.83Count 16Confidence Level(95.0%) 0.112705
20
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.051875, Std. Error sebesar 0.052877, median sebesar 5.01, Mode sebesar 4.92, std deviasi sebesar 0.211509, Sample Variance sebesar 0.044736, Kurtosis sebesar -0.13911, Skewness sebesar 0.062922, Range sebesar 0.81, Minimum sebesar 4.67, Maximum sebesar 5.48, Sum sebesar 80.83, dan Count sebesar 16, confidence Level(95.0%) sebesar 0.112705.
15. Tepung Kereta Kencana 180 derajat lama pengadukan 15 menit
Tabel 15. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.151875Standard Error 0.03807Median 5.085Mode 5.4Standard Deviation 0.152281Sample Variance 0.02319Kurtosis -0.26383Skewness 0.993472Range 0.46Minimum 5Maximum 5.46Sum 82.43Count 16Confidence Level(95.0%) 0.081145
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.151875, Std. Error sebesar 0.03807, median sebesar 5.085, Mode sebesar 5.4, std deviasi sebesar 0.152281, Sample Variance sebesar 0.02319, Kurtosis sebesar -0.26383, Skewness sebesar 0.993472, Range sebesar 0.46, Minimum sebesar 5, Maximum sebesar 5.46, Sum sebesar 82.43, dan Count sebesar 16, confidence Level(95.0%) sebesar 0.081145.
16. Tepung Biasa 180 derajat lama pengadukan 5 menit
Tabel 16. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.550714Standard Error 0.085565Median 5.55Mode #N/AStandard Deviation 0.320155Sample Variance 0.102499Kurtosis -0.20643Skewness 8.66E-05Range 1.18Minimum 4.94
21
Maximum 6.12Sum 77.71Count 14Confidence Level(95.0%) 0.184852
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.550714, Std. Error sebesar 0.085565, median sebesar 5.55, std deviasi sebesar 0.320155, Sample Variance sebesar 0.102499, Kurtosis sebesar -0.20643, Skewness sebesar 8.66E-05, Range sebesar 1.18, Minimum sebesar 4.94, Maximum sebesar 6.12, Sum sebesar 77.71, dan Count sebesar 14, confidence Level(95.0%) sebesar 0.184852.
17. Tepung Biasa 180 derajat lama pengadukan 10 menit
Tabel 17. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.724Standard Error 0.055607Median 5.74Mode 5.87Standard Deviation 0.215367Sample Variance 0.046383Kurtosis 5.486593Skewness -1.63004Range 1Minimum 5.09Maximum 6.09Sum 85.86Count 15Confidence Level(95.0%) 0.119266
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.724, Std. Error sebesar 0.055607, median sebesar 5.74, Mode sebesar 5.87, std deviasi sebesar 0.215367, Sample Variance sebesar 0.046383, Kurtosis sebesar 5.486593, Skewness sebesar -1.63004, Range sebesar 1, Minimum sebesar 5.09, Maximum sebesar 6.09, Sum sebesar 85.86, dan Count sebesar 15, confidence Level(95.0%) sebesar 0.119266.
22
18. Tepung Biasa 180 derajat lama pengadukan 15 menit
Tabel 18. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.347857Standard Error 0.092012Median 5.42Mode 5.27Standard Deviation 0.344276Sample Variance 0.118526Kurtosis 9.395426Skewness -2.86223Range 1.35Minimum 4.24Maximum 5.59Sum 74.87Count 14Confidence Level(95.0%) 0.198779
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.347857, Std. Error sebesar 0.092012, median sebesar 5.42, Mode sebesar 5.27, std deviasi sebesar 0.344276, Sample Variance sebesar 0.118526, Kurtosis sebesar 9.395426, Skewness sebesar -2.86223, Range sebesar 1.35, Minimum sebesar 4.24, Maximum sebesar 5.59, Sum sebesar 74.87, dan Count sebesar 14, confidence Level(95.0%) sebesar 0.198779.
19. Tepung Segitiga Biru Suhu 170 derajat lama pengadukan 5 menit
Tabel 19. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.174375Standard Error 0.049159Median 5.09Mode 5.06Standard Deviation 0.196637Sample Variance 0.038666Kurtosis 0.000749Skewness 1.041916Range 0.63Minimum 4.95Maximum 5.58Sum 82.79Count 16Confidence Level(95.0%) 0.104781
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.174375,
23
Std. Error sebesar 0.049159, median sebesar 5.09, Mode sebesar 5.06, std deviasi sebesar 0.196637, Sample Variance sebesar 0.038666, Kurtosis sebesar 0.000749, Skewness sebesar 1.041916, Range sebesar 0.63, Minimum sebesar 4.95, Maximum sebesar 5.58, Sum sebesar 82.79, dan Count sebesar 16, confidence Level(95.0%) sebesar 0.104781.
20. Tepung Segitiga Biru Suhu 170 derajat lama pengadukan 10 menit
Tabel 20. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 4.6735Standard Error 0.075416Median 4.695Mode #N/AStandard Deviation 0.337269Sample Variance 0.11375Kurtosis 1.151813Skewness -0.48934Range 1.53Minimum 3.84Maximum 5.37Sum 93.47Count 20Confidence Level(95.0%) 0.157847
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 4.6735, Std. Error sebesar 0.075416, median sebesar 4.695, std deviasi sebesar 0.337269, Sample Variance sebesar 0.11375, Kurtosis sebesar 1.151813, Skewness sebesar -0.48934, Range sebesar 1.53, Minimum sebesar 3.84, Maximum sebesar 5.37, Sum sebesar 93.47, dan Count sebesar 20, confidence Level(95.0%) sebesar 0.157847.
21. Tepung Segitiga Biru Suhu 170 derajat lama pengadukan 15 menit
Tabel 21. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.112353Standard Error 0.073116Median 5.2Mode 4.9Standard Deviation 0.301466Sample Variance 0.090882Kurtosis -0.6673Skewness 0.084866Range 1.1Minimum 4.62Maximum 5.72Sum 86.91Count 17
24
Confidence Level(95.0%) 0.154999
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.112353, Std. Error sebesar 0.073116, median sebesar 5.2, Mode sebesar 4.9, std deviasi sebesar 0.301466, Sample Variance sebesar 0.090882, Kurtosis sebesar -0.6673, Skewness sebesar 0.084866, Range sebesar 1.1, Minimum sebesar 4.62, Maximum sebesar 5.72, Sum sebesar 86.91, dan Count sebesar 17, confidence Level(95.0%) sebesar 0.154999.
22. Tepung Kereta Kencana 170 derajat lama pengadukan 5 menit
Tabel 22. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 4.75875Standard Error 0.036411Median 4.69Mode 4.69Standard Deviation 0.145642Sample Variance 0.021212Kurtosis -0.80229Skewness 0.453032Range 0.5Minimum 4.55Maximum 5.05Sum 76.14Count 16Confidence Level(95.0%) 0.077607
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 4.75875, Std. Error sebesar 0.036411, median sebesar 4.69, Mode sebesar 4.69, std deviasi sebesar 0.145642, Sample Variance sebesar 0.021212, Kurtosis sebesar -0.80229, Skewness sebesar 0.453032, Range sebesar 0.5, Minimum sebesar 4.55, Maximum sebesar 5.05, Sum sebesar 76.14, dan Count sebesar 17, confidence Level(95.0%) sebesar 0.077607.
23. Tepung Kereta Kencana 170 derajat lama pengadukan 10 menit
Tabel 23. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.310667Standard Error 0.040912Median 5.32Mode 5.32Standard Deviation 0.158451Sample Variance 0.025107Kurtosis -0.25484Skewness -0.32966
25
Range 0.57Minimum 5.01Maximum 5.58Sum 79.66Count 15Confidence Level(95.0%) 0.087747
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.310667, Std. Error sebesar 0.040912, median sebesar 5.32, Mode sebesar 5.32, std deviasi sebesar 0.158451, Sample Variance sebesar 0.025107, Kurtosis sebesar -0.25484, Skewness sebesar -0.32966, Range sebesar 0.57, Minimum sebesar 5.01, Maximum sebesar 5.58, Sum sebesar 79.66, dan Count sebesar 15, confidence Level(95.0%) sebesar 0.087747.
24. Tepung Kereta Kencana 170 derajat lama pengadukan 15 menit
Tabel 24. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.34Standard Error 0.045711Median 5.36Mode 5.23Standard Deviation 0.177039Sample Variance 0.031343Kurtosis 0.68406Skewness 0.717931Range 0.64Minimum 5.11Maximum 5.75Sum 80.1Count 15Confidence Level(95.0%) 0.098041
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.34, Std. Error sebesar 0.045711, median sebesar 5.36, Mode sebesar 5.23, std deviasi sebesar 0.177039, Sample Variance sebesar 0.031343, Kurtosis sebesar 0.68406, Skewness sebesar 0.717931, Range sebesar 0.64, Minimum sebesar 5.11, Maximum sebesar 5.75, Sum sebesar 80.1, dan Count sebesar 15, confidence Level(95.0%) sebesar 0.098041.
26
25. Tepung Biasa 170 derajat lama pengadukan 5 menit
Tabel 25. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.453684Standard Error 0.032563Median 5.43Mode 5.42Standard Deviation 0.141939Sample Variance 0.020147Kurtosis 4.423708Skewness 1.385647Range 0.67Minimum 5.22Maximum 5.89Sum 103.62Count 19Confidence Level(95.0%) 0.068413
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.453684, Std. Error sebesar 0.032563, median sebesar 5.43, Mode sebesar 5.42, std deviasi sebesar 0.141939, Sample Variance sebesar 0.020147, Kurtosis sebesar 4.423708, Skewness sebesar 1.385647, Range sebesar 0.67, Minimum sebesar 5.22, Maximum sebesar 5.89, Sum sebesar 103.62, dan Count sebesar 19, confidence Level(95.0%) sebesar 0.068413.
26. Tepung Biasa 170 derajat lama pengadukan 10 menit
Tabel 26. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.376667Standard Error 0.038186Median 5.365Mode 5.22Standard Deviation 0.162009Sample Variance 0.026247Kurtosis -1.24377Skewness 0.411673Range 0.48Minimum 5.17Maximum 5.65Sum 96.78Count 18Confidence Level(95.0%) 0.080565
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.376667, Std. Error
27
sebesar 0.038186, median sebesar 5.365, Mode sebesar 5.22, std deviasi sebesar 0.162009, Sample Variance sebesar 0.026247, Kurtosis sebesar -1.24377, Skewness sebesar 0.411673, Range sebesar 0.48, Minimum sebesar 5.17, Maximum sebesar 5.65, Sum sebesar 96.78, dan Count sebesar 18, confidence Level(95.0%) sebesar 0.080565.
27. Tepung Biasa 170 derajat lama pengadukan 15 menit
Tabel 27. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 5.281765Standard Error 0.031567Median 5.25Mode 5.36Standard Deviation 0.130155Sample Variance 0.01694Kurtosis -0.14155Skewness -0.09496Range 0.51Minimum 5.01Maximum 5.52Sum 89.79Count 17Confidence Level(95.0%) 0.06692
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada tinggi tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 5.281765, Std. Error sebesar 0.031567, median sebesar 5.25, Mode sebesar 5.36, std deviasi sebesar 0.130155, Sample Variance sebesar 0.01694, Kurtosis sebesar -0.14155, Skewness sebesar -0.09496, Range sebesar 0.51, Minimum sebesar 5.01, Maximum sebesar 5.52, Sum sebesar 89.79, dan Count sebesar 17, confidence Level(95.0%) sebesar 0.06692.
b. Berat Kue
1. Tepung Segitiga Biru Suhu 1900 lama pengadukan 5 menit
Tabel 28. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 45.468Standard Error 0.708894Median 45.122Mode #N/AStandard Deviation 2.835576Sample Variance 8.040494Kurtosis -1.30407Skewness 0.162237Range 8.37Minimum 41.24Maximum 49.61
28
Sum 727.488Count 16Confidence Level(95.0%) 1.510972
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 45.468, Std. Error sebesar 0.708894, median sebesar 45.122, std deviasi sebesar 2.835576, Sample Variance sebesar 8.040494, Kurtosis sebesar -1.30407, Skewness sebesar 0.162237, Range sebesar 8.37, Minimum sebesar 41.24, Maximum sebesar 49.61, Sum sebesar 727.488, dan Count sebesar 16, confidence Level(95.0%) sebesar 1.510972.
2. Tepung Segitiga Biru Suhu 1900 lama pengadukan 10 menit
Tabel 29. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 50.41733Standard Error 0.678657Median 50.455Mode #N/AStandard Deviation 2.628427Sample Variance 6.908627Kurtosis 0.500649Skewness -0.44014Range 9.653Minimum 45.225Maximum 54.878Sum 756.26Count 15Confidence Level(95.0%) 1.455574
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 50.41733, Std. Error sebesar 0.678657, median sebesar 50.455, std deviasi sebesar 2.628427, Sample Variance sebesar 6.908627, Kurtosis sebesar 0.500649, Skewness sebesar -0.44014, Range sebesar 9.653, Minimum sebesar 45.225, Maximum sebesar 54.878, Sum sebesar 756.26, dan Count sebesar 15, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.455574.
3. Tepung Segitiga Biru Suhu 1900 lama pengadukan 15 menit
Tabel 30. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 48.53247Standard Error 1.029084Median 49.448Mode #N/A
29
Standard Deviation 3.985627Sample Variance 15.88522Kurtosis 3.382821Skewness -1.27405Range 16.789Minimum 37.685Maximum 54.474Sum 727.987Count 15Confidence Level(95.0%) 2.207167
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 48.53247, Std. Error sebesar 1.029084, median sebesar 49.448, std deviasi sebesar 3.985627, Sample Variance sebesar 15.88522, Kurtosis sebesar 3.382821, Skewness sebesar -1.27405, Range sebesar 16.789, Minimum sebesar 37.685, Maximum sebesar 54.474, Sum sebesar 727.987, dan Count sebesar 15, Confidence Level(95.0%) sebesar 2.207167.
4. Tepung Kereta Kencana Suhu 1900 lama pengadukan 5 menit
Tabel 31. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 40.59135Standard Error 1.283995Median 42.028Mode #N/AStandard Deviation 5.294047Sample Variance 28.02693Kurtosis 0.461732Skewness 0.365182Range 21.843Minimum 31.067Maximum 52.91Sum 690.053Count 17Confidence Level(95.0%) 2.721948
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Kereta kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 40.59135, Std. Error sebesar 1.283995, median sebesar 42.028, std deviasi sebesar 5.294047, Sample Variance sebesar 28.02693, Kurtosis sebesar 0.461732, Skewness sebesar 0.365182, Range sebesar 21.843, Minimum sebesar 31.067, Maximum sebesar 52.91, Sum sebesar 690.053, dan Count sebesar 17, Confidence Level(95.0%) sebesar 2.721948.
5. Tepung Kereta Kencana Suhu 1900 lama pengadukan 10 menit
30
Tabel 32. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 44.73822Standard Error 0.441259Median 44.378Mode #N/AStandard Deviation 1.872103Sample Variance 3.50477Kurtosis 0.359473Skewness -0.25717Range 7.456Minimum 40.71Maximum 48.166Sum 805.288Count 18Confidence Level(95.0%) 0.930975
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Kereta kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 44.73822, Std. Error sebesar 0.441259, median sebesar 44.378, std deviasi sebesar 1.872103, Sample Variance sebesar 3.50477, Kurtosis sebesar 0.359473, Skewness sebesar -0.25717, Range sebesar 7.456, Minimum sebesar 40.71, Maximum sebesar 48.166, Sum sebesar 805.288, dan Count sebesar 18, Confidence Level(95.0%) sebesar 0.930975.
6. Tepung Kereta Kencana Suhu 1900 lama pengadukan 15 menit
Tabel 33. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 43.14176Standard Error 0.754029Median 42.936Mode #N/AStandard Deviation 3.108943Sample Variance 9.665524Kurtosis -0.6079Skewness 0.350278Range 10.067Minimum 38.624Maximum 48.691Sum 48.691Count 17Confidence Level(95.0%) 1.598471
31
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Kereta kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 43.14176, Std. Error sebesar 0.754029, median sebesar 42.936, std deviasi sebesar 3.108943, Sample Variance sebesar 9.665524, Kurtosis sebesar -0.6079, Skewness sebesar 0.350278, Range sebesar 10.067, Minimum sebesar 38.624, Maximum sebesar 48.691, Sum sebesar 48.691, dan Count sebesar 17, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.598471.
7. Tepung Biasa Suhu 1900 lama pengadukan 5 menit
Tabel 34. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 40.87521Standard Error 1.381425Median 39.104Mode #N/AStandard Deviation 6.021492Sample Variance 36.25837Kurtosis 11.19934Skewness 3.066188Range 28.657Minimum 34.51Maximum 63.167Sum 776.629Count 19Confidence Level(95.0%) 2.902266
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 40.87521, Std. Error sebesar 1.381425, median sebesar 39.104, std deviasi sebesar 6.021492, Sample Variance sebesar 36.25837, Kurtosis sebesar 11.19934, Skewness sebesar 3.066188, Range sebesar 28.657, Minimum sebesar 34.51, Maximum sebesar 63.167, Sum sebesar 776.629, dan Count sebesar 19, Confidence Level(95.0%) sebesar 2.902266.
8. Tepung Biasa Suhu 1900 lama pengadukan 10 menit
Tabel 35. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 35.0202Standard Error 0.805178Median 34.873Mode #N/AStandard Deviation 3.600867Sample Variance 12.96624Kurtosis -0.24087Skewness 0.206Range 14.087
32
Minimum 27.7Maximum 41.787Sum 700.404Count 20Confidence Level(95.0%) 1.685258
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 35.0202, Std. Error sebesar 0.805178, median sebesar 34.873, std deviasi sebesar 3.600867, Sample Variance sebesar 12.96624, Kurtosis sebesar -0.24087, Skewness sebesar 0.206, Range sebesar 14.087, Minimum sebesar 27.7, Maximum sebesar 41.787, Sum sebesar 700.404, dan Count sebesar 20, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.685258.
9. Tepung Biasa Suhu 1900 lama pengadukan 15 menit
Tabel 36. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 34.97235Standard Error 0.600615Median 35.2785Mode #N/AStandard Deviation 2.68603Sample Variance 7.214758Kurtosis 0.927179Skewness 0.075198Range 11.882Minimum 29.53Maximum 41.412Sum 699.447Count 20Confidence Level(95.0%) 1.257101
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 34.97235, Std. Error sebesar 0.600615, median sebesar 35.2785, std deviasi sebesar 2.68603, Sample Variance sebesar 7.214758, Kurtosis sebesar 0.927179, Skewness sebesar 0.075198, Range sebesar 11.882, Minimum sebesar 29.53, Maximum sebesar 41.412, Sum sebesar 699.447, dan Count sebesar 20, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.257101.
10. Tepung Segitiga Biru Suhu 1800 lama pengadukan 5 menit
Tabel 37. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 28.04456Standard Error 0.590079Median 28.79Mode #N/A
33
Standard Deviation 2.950394Sample Variance 8.704824Kurtosis 0.521215Skewness -0.3193Range 13.024Minimum 21.773Maximum 34.797Sum 701.114Count 25Confidence Level(95.0%) 1.217863
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 28.04456, Std. Error sebesar 0.590079, median sebesar 28.79, std deviasi sebesar 2.950394, Sample Variance sebesar 8.704824, Kurtosis sebesar 0.521215, Skewness sebesar -0.3193, Range sebesar 13.024, Minimum sebesar 21.773, Maximum sebesar 34.797, Sum sebesar 701.114, dan Count sebesar 25, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.217863.
11. Tepung Segitiga Biru Suhu 1800 lama pengadukan 10 menit
Tabel 38. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 47.21579Standard Error 0.82354Median 47.7595Mode #N/AStandard Deviation 3.081403Sample Variance 9.495046Kurtosis -1.12903Skewness -0.1648Range 9.953Minimum 42.087Maximum 52.04Sum 661.021Count 14Confidence Level(95.0%) 1.779149
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 47.21579, Std. Error sebesar 0.82354, median sebesar 47.7595, std deviasi sebesar 3.081403, Sample Variance sebesar 9.495046, Kurtosis sebesar -1.12903, Skewness sebesar -0.1648, Range sebesar 9.953, Minimum sebesar 42.087, Maximum sebesar 52.04, Sum sebesar 661.021, dan Count sebesar 14, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.779149.
12. Tepung Segitiga Biru Suhu 1800 lama pengadukan 15 menit
Tabel 39. Diskriptif StatistikColumn1
34
Mean 43.25235Standard Error 0.842932Median 43.106Mode #N/AStandard Deviation 3.475499Sample Variance 12.07909Kurtosis 0.398353Skewness 0.497079Range 13.888Minimum 37.091Maximum 50.979Sum 735.29Count 17Confidence Level(95.0%) 1.786937
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 43.25235, Std. Error sebesar 0.842932, median sebesar 43.106, std deviasi sebesar 3.475499, Sample Variance sebesar 9.495046, Kurtosis sebesar 0.398353, Skewness sebesar 0.497079, Range sebesar 13.888, Minimum sebesar 37.091, Maximum sebesar 50.979, Sum sebesar 735.29, dan Count sebesar 17, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.786937.
13. Tepung Kereta Kencana Suhu 1800 lama pengadukan 5 menit
Tabel 40. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 38.74585Standard Error 0.506964Median 38.918Mode #N/AStandard Deviation 2.267212Sample Variance 5.140251Kurtosis -0.01688Skewness -0.27609Range 8.67Minimum 33.968Maximum 42.638Sum 774.917Count 20Confidence Level(95.0%) 1.061088
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Kereta kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 38.74585, Std. Error sebesar 0.506964, median sebesar 38.918, std deviasi sebesar 2.267212, Sample Variance sebesar 5.140251, Kurtosis sebesar -0.01688, Skewness sebesar -0.27609, Range sebesar 8.67, Minimum
35
sebesar 33.968, Maximum sebesar 42.638, Sum sebesar 774.917, dan Count sebesar 20, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.061088.
14. Tepung Kereta Kencana Suhu 1800 lama pengadukan 10 menit
Tabel 41. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 45.00956Standard Error 0.947954Median 44.3845Mode #N/AStandard Deviation 3.791818Sample Variance 14.37788Kurtosis -0.38177Skewness 0.175818Range 14.582Minimum 38.041Maximum 52.623Sum 720.153Count 16Confidence Level(95.0%) 2.020517
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Kereta kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 45.00956, Std. Error sebesar 0.947954, median sebesar 44.3845, std deviasi sebesar 3.791818, Sample Variance sebesar 14.37788, Kurtosis sebesar -0.38177, Skewness sebesar 0.175818, Range sebesar 14.582, Minimum sebesar 38.041, Maximum sebesar 52.623, Sum sebesar 720.153, dan Count sebesar 16, Confidence Level(95.0%) sebesar 2.020517.
15. Tepung Kereta Kencana Suhu 1800 lama pengadukan 15 menit
Tabel 42. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 47.13431Standard Error 0.929532Median 46.9785Mode #N/AStandard Deviation 3.718127Sample Variance 13.82447Kurtosis -0.64092Skewness -0.04297Range 13.728Minimum 39.927Maximum 53.655Sum 754.149Count 16Confidence 1.98125
36
Level(95.0%)
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Kereta kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 47.13431, Std. Error sebesar 0.929532, median sebesar 46.9785, std deviasi sebesar 3.718127, Sample Variance sebesar 14.37788, Kurtosis sebesar -0.64092, Skewness sebesar -0.04297, Range sebesar 13.728, Minimum sebesar 39.927, Maximum sebesar 53.655, Sum sebesar 754.149, dan Count sebesar 16, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.98125.
16. Tepung Biasa Suhu 1800 lama pengadukan 5 menit
Tabel 43. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 49.0185Standard Error 1.445646Median 48.37Mode #N/AStandard Deviation 5.409112Sample Variance 29.25849Kurtosis -0.56012Skewness 0.051749Range 19.149Minimum 38.997Maximum 58.146Sum 686.259Count 14Confidence Level(95.0%) 3.123128
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 49.0185, Std. Error sebesar 1.445646, median sebesar 48.37, std deviasi sebesar 5.409112, Sample Variance sebesar 29.25849, Kurtosis sebesar -0.56012, Skewness sebesar 0.051749, Range sebesar 19.149, Minimum sebesar 38.997, Maximum sebesar 58.146, Sum sebesar 686.259, dan Count sebesar 14, Confidence Level(95.0%) sebesar 3.123128.
17. Tepung Biasa Suhu 1800 lama pengadukan 10 menit
Tabel 44. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 50.2962Standard Error 1.064853Median 49.323Mode #N/AStandard Deviation 4.12416Sample Variance 17.00869Kurtosis -0.40566
37
Skewness 0.718659Range 13.791Minimum 44.149Maximum 57.94Sum 754.443Count 15Confidence Level(95.0%) 2.283884
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 50.2962, Std. Error sebesar 1.064853, median sebesar 49.323, std deviasi sebesar 4.12416, Sample Variance sebesar 17.00869, Kurtosis sebesar -0.40566, Skewness sebesar 0.718659, Range sebesar 13.791, Minimum sebesar 44.149, Maximum sebesar 57.94, Sum sebesar 754.443, dan Count sebesar 15, Confidence Level(95.0%) sebesar 2.283884.
18. Tepung Biasa Suhu 1800 lama pengadukan 15 menit
Tabel 45. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 47.63846Standard Error 3.756128Median 50.74Mode #N/AStandard Deviation 14.05415Sample Variance 197.519Kurtosis 12.30948Skewness -3.42632Range 56.2116Minimum 0.0364Maximum 56.248Sum 666.9384Count 14Confidence Level(95.0%) 8.114622
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 47.63846, Std. Error sebesar 3.756128, median sebesar 50.74, std deviasi sebesar 14.05415, Sample Variance sebesar 197.519, Kurtosis sebesar 12.30948, Skewness sebesar -3.42632, Range sebesar 56.2116, Minimum sebesar 0.0364, Maximum sebesar 56.248, Sum sebesar 666.9384, dan Count sebesar 14, Confidence Level(95.0%) sebesar 8.114622.
19. Tepung Segitiga Biru Suhu 1700 lama pengadukan 5 menit
Tabel 46. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 44.923Standard Error 0.796094
38
Median 44.143Mode #N/AStandard Deviation 3.184375Sample Variance 10.14025Kurtosis 0.298387Skewness 0.855043Range 11.27Minimum 41.162Maximum 52.432Sum 718.768Count 16Confidence Level(95.0%) 1.696834
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 44.923, Std. Error sebesar 0.796094, median sebesar 44.143, std deviasi sebesar 3.184375, Sample Variance sebesar 10.14025, Kurtosis sebesar 0.298387, Skewness sebesar 0.855043, Range sebesar 11.27, Minimum sebesar 41.162, Maximum sebesar 52.432, Sum sebesar 718.768, dan Count sebesar 16, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.696834.
20. Tepung Segitiga Biru Suhu 1700 lama pengadukan 10 menit
Tabel 47. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 39.2536Standard Error 0.753024Median 38.8345Mode #N/AStandard Deviation 3.367627Sample Variance 11.34091Kurtosis -0.26535Skewness 0.279832Range 12.38Minimum 33.37Maximum 45.75Sum 785.072Count 20Confidence Level(95.0%) 1.576098
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 39.2536, Std. Error sebesar 0.753024, median sebesar 38.8345, std deviasi sebesar 3.367627, Sample Variance sebesar 11.34091, Kurtosis sebesar -0.26535, Skewness sebesar 0.279832, Range sebesar 12.38, Minimum sebesar 33.37, Maximum sebesar 45.75, Sum sebesar 785.072, dan Count sebesar 20, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.576098.
21. Tepung Segitiga Biru Suhu 1700 lama pengadukan 15 menit
39
Tabel 48. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 44.268Standard Error 1.235645Median 45.516Mode #N/AStandard Deviation 5.094695Sample Variance 25.95591Kurtosis -0.32801Skewness 0.371036Range 18.485Minimum 36.902Maximum 55.387Sum 752.556Count 17Confidence Level(95.0%) 2.61945
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 44.268, Std. Error sebesar 1.235645, median sebesar 45.516, std deviasi sebesar 5.094695, Sample Variance sebesar 25.95591, Kurtosis sebesar -0.32801, Skewness sebesar 0.371036, Range sebesar 18.485, Minimum sebesar 36.902, Maximum sebesar 55.387, Sum sebesar 752.556, dan Count sebesar 17, Confidence Level(95.0%) sebesar 2.61945.
22. Tepung Kereta Kencana Suhu 1700 lama pengadukan 5 menit
Tabel 49. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 43.92013Standard Error 0.730425Median 43.3845Mode #N/AStandard Deviation 2.921699Sample Variance 8.536324Kurtosis -1.45928Skewness 0.189448Range 8.338Minimum 40.003Maximum 48.341Sum 702.722Count 16Confidence Level(95.0%) 1.556863
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 43.92013,
40
Std. Error sebesar 0.730425, median sebesar 43.3845, std deviasi sebesar 2.921699, Sample Variance sebesar 8.536324, Kurtosis sebesar -1.45928, Skewness sebesar 0.189448, Range sebesar 8.338, Minimum sebesar 40.003, Maximum sebesar 48.341, Sum sebesar 702.722, dan Count sebesar 16, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.556863.
23. Tepung Kereta Kencana Suhu 1700 lama pengadukan 10 menit
Tabel 50. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 50.02273Standard Error 0.68759Median 49.683Mode #N/AStandard Deviation 2.663026Sample Variance 7.091708Kurtosis -0.30444Skewness -0.28102Range 9.372Minimum 44.576Maximum 53.948Sum 750.341Count 15Confidence Level(95.0%) 1.474735
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 50.02273, Std. Error sebesar 0.68759, median sebesar 49.683, std deviasi sebesar 2.663026, Sample Variance sebesar 7.091708, Kurtosis sebesar -0.30444, Skewness sebesar -0.28102, Range sebesar 9.372, Minimum sebesar 44.576, Maximum sebesar 53.948, Sum sebesar 750.341, dan Count sebesar 15, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.474735.
41
24. Tepung Kereta Kencana Suhu 1700 lama pengadukan 15 menit
Tabel 51. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 48.00407Standard Error 1.021322Median 47.844Mode #N/AStandard Deviation 3.955565Sample Variance 15.64649Kurtosis -0.79729Skewness -0.09383Range 12.342Minimum 41.432Maximum 53.774Sum 720.061Count 15Confidence Level(95.0%) 2.190519
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 48.00407, Std. Error sebesar 1.021322, median sebesar 47.844, std deviasi sebesar 3.955565, Sample Variance sebesar 15.64649, Kurtosis sebesar -0.79729, Skewness sebesar -0.09383, Range sebesar 12.342, Minimum sebesar 41.432, Maximum sebesar 53.774, Sum sebesar 720.061, dan Count sebesar 15, Confidence Level(95.0%) sebesar 2.190519.
25. Tepung Biasa Suhu 1700 lama pengadukan 5 menit
Tabel 52. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 43.906Standard Error 0.587459Median 43.687Mode #N/AStandard Deviation 2.560674Sample Variance 6.557049Kurtosis 0.08531Skewness -0.38203Range 10.139Minimum 38.005Maximum 48.144Sum 834.214Count 19Confidence Level(95.0%) 1.234205
42
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 43.906, Std. Error sebesar 0.587459, median sebesar 43.687, std deviasi sebesar 2.560674, Sample Variance sebesar 6.557049, Kurtosis sebesar 0.08531, Skewness sebesar -0.38203, Range sebesar 10.139, Minimum sebesar 38.005, Maximum sebesar 48.144, Sum sebesar 834.214, dan Count sebesar 19, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.234205.
26. Tepung Biasa Suhu 1700 lama pengadukan 10 menit
Tabel 53. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 38.29756Standard Error 0.621931Median 37.253Mode #N/AStandard Deviation 2.638628Sample Variance 6.962356Kurtosis -1.09692Skewness 0.353835Range 8.717Minimum 34.525Maximum 43.242Sum 689.356Count 18Confidence Level(95.0%) 1.312159
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 38.29756, Std. Error sebesar 0.621931, median sebesar 37.253, std deviasi sebesar 2.638628, Sample Variance sebesar 6.962356, Kurtosis sebesar -1.09692, Skewness sebesar 0.353835, Range sebesar 8.717, Minimum sebesar 34.525, Maximum sebesar 43.242, Sum sebesar 689.356, dan Count sebesar 18, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.312159.
27. Tepung Biasa Suhu 1700 lama pengadukan 15 menit
Tabel 54. Diskriptif StatistikColumn1
Mean 39.40172Standard Error 0.806105Median 39.934Mode #N/AStandard Deviation 3.420014Sample Variance 11.6965Kurtosis 0.28542Skewness 0.766493Range 11.801Minimum 34.846Maximum 46.647
43
Sum 709.231Count 18Confidence Level(95.0%) 1.700733
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan MS. Excell untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Disini dapat diketahui nilai mean sebesar 39.40172, Std. Error sebesar 0.806105, median sebesar 39.934, std deviasi sebesar 3.420014, Sample Variance sebesar 11.6965, Kurtosis sebesar 0.28542, Skewness sebesar 0.766493, Range sebesar 11.801, Minimum sebesar 34.846, Maximum sebesar 46.647, Sum sebesar 709.231, dan Count sebesar 18, Confidence Level(95.0%) sebesar 1.700733.
4.2.1.2. Rata-Rata dan Standart Deviasi Dengan Menggunakan SPSS
a. Tinggi Kue
1. Tepung Segitiga Biru Suhu 1900 lama pengadukan 5 menit
Tabel 55. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_SB_190_5
N Valid 16
Missing 0Mean 5.2269Std. Error of Mean .02764Median 5.2200Mode 5.13a
Std. Deviation .11056Variance .012Skewness .447Std. Error of Skewness .564Kurtosis -.486Std. Error of Kurtosis 1.091Range .39Minimum 5.05Maximum 5.44Sum 83.63Percentiles 95 5.4400
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 16, mean sebesar 5.2269, Std. Error sebesar 0.02764, median sebesar 5.2200, std deviasi sebesar 0.11056, Variance sebesar 0.012, Skewness sebesar 0.447, Std. Error of Skewness sebesar 0.564, Kurtosis sebesar -0.486, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.091, Range sebesar 0.39, Minimum sebesar 5.05, Maximum sebesar 5.44, Sum sebesar 83.63, dan Percentiles 95 sebesar 5.4400.
Tabel 56. Frekuensi
44
Tepung_SB_190_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.05 1 6.3 6.3 6.3
5.11 1 6.3 6.3 12.5
5.12 1 6.3 6.3 18.8
5.13 2 12.5 12.5 31.3
5.19 2 12.5 12.5 43.8
5.20 1 6.3 6.3 50.0
5.24 2 12.5 12.5 62.5
5.25 2 12.5 12.5 75.0
5.34 1 6.3 6.3 81.3
5.35 1 6.3 6.3 87.5
5.40 1 6.3 6.3 93.8
5.44 1 6.3 6.3 100.0
Total 16 100.0 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 17, percent total 68.0, serta valid percent 100.0.
2. Tepung Segitiga Biru Suhu 1900 lama pengadukan 10 menit
Tabel 57. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_SB_190_10
N Valid 15
Missing 1Mean 5.3473Std. Error of Mean .05910Median 5.3400Mode 5.31a
Std. Deviation .22889Variance .052Skewness .846Std. Error of Skewness .580Kurtosis 1.971Std. Error of Kurtosis 1.121Range .96Minimum 4.96Maximum 5.92Sum 80.21Percentiles 95 5.9200
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
45
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 15, mean sebesar 5.3473, Std. Error sebesar 0.05910, median sebesar 5.3400, std deviasi sebesar 0.22889, Variance sebesar 0.0052, Skewness sebesar 0.846, Std. Error of Skewness sebesar 0.580, Kurtosis sebesar 1.971, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.121, Range sebesar 0.96, Minimum sebesar 4.96, Maximum sebesar 5.92, Sum sebesar 80.21, dan Percentiles 95 sebesar 5.9200.
Tabel 58. FrekuensiTepung_SB_190_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.96 1 6.3 6.7 6.7
5.07 1 6.3 6.7 13.3
5.17 1 6.3 6.7 20.0
5.19 1 6.3 6.7 26.7
5.27 1 6.3 6.7 33.3
5.31 2 12.5 13.3 46.7
5.34 1 6.3 6.7 53.3
5.35 2 12.5 13.3 66.7
5.37 1 6.3 6.7 73.3
5.48 1 6.3 6.7 80.0
5.51 1 6.3 6.7 86.7
5.61 1 6.3 6.7 93.3
5.92 1 6.3 6.7 100.0
Total 15 93.8 100.0Missing System 1 6.3Total 16 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 15, percent total 93.8, serta valid percent 100.0.
3. Tepung Segitiga Biru Suhu 1900 lama pengadukan 15 menit
Tabel 59. Diskriptif Statistik
46
StatisticsTepung_SB_190_15
N Valid 15
Missing 1Mean 5.5420Std. Error of Mean .07000Median 5.5000Mode 5.11a
Std. Deviation .27111Variance .074Skewness .770Std. Error of Skewness .580Kurtosis .515Std. Error of Kurtosis 1.121Range 1.01Minimum 5.11Maximum 6.12Sum 83.13Percentiles 95 6.1200
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 15, mean sebesar 5.5420, Std. Error sebesar 0.07000, median sebesar 5.5000, std deviasi sebesar 0.27111, Variance sebesar 0.074, Skewness sebesar 0.770, Std. Error of Skewness sebesar 0.580, Kurtosis sebesar 0.515, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.121, Range sebesar 1.101, Minimum sebesar 5.11, Maximum sebesar 6.12, Sum sebesar 83.13, dan Percentiles 95 sebesar 6.1200.
Tabel 60. Frekuensi
47
Tepung_SB_190_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.11 1 6.3 6.7 6.7
5.22 1 6.3 6.7 13.3
5.34 1 6.3 6.7 20.0
5.40 1 6.3 6.7 26.7
5.43 1 6.3 6.7 33.3
5.44 1 6.3 6.7 40.0
5.45 1 6.3 6.7 46.7
5.50 1 6.3 6.7 53.3
5.51 1 6.3 6.7 60.0
5.52 1 6.3 6.7 66.7
5.61 1 6.3 6.7 73.3
5.65 1 6.3 6.7 80.0
5.83 1 6.3 6.7 86.7
6.00 1 6.3 6.7 93.3
6.12 1 6.3 6.7 100.0
Total 15 93.8 100.0Missing System 1 6.3Total 16 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 15, percent total 93.8, serta valid percent 100.0.
4. Tepung Kereta Kencana Suhu 1900 lama pengadukan 5 menit
Tabel 61. Diskriptif Statistik
48
StatisticsTepung_KK_190_5
N Valid 17
Missing 3Mean 4.8353Std. Error of Mean .06392Median 4.8300Mode 4.80Std. Deviation .26356Variance .069Skewness .029Std. Error of Skewness .550Kurtosis 1.171Std. Error of Kurtosis 1.063Range 1.16Minimum 4.27Maximum 5.43Sum 82.20Percentiles 95 5.4300
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 17, mean sebesar 4.8353, Std. Error sebesar 0.06392, median sebesar 4.8300, std deviasi sebesar 0.26356, Variance sebesar 0.069, Skewness sebesar 0.029, Std. Error of Skewness sebesar 0.550, Kurtosis sebesar 1.171, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.063, Range sebesar 1.16, Minimum sebesar 4.27, Maximum sebesar 5.43, Sum sebesar 82.20, dan Percentiles 95 sebesar 5.4300.
Tabel 62. Frekuensi
49
Tepung_KK_190_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.27 1 5.0 5.9 5.9
4.53 1 5.0 5.9 11.8
4.56 1 5.0 5.9 17.6
4.60 1 5.0 5.9 23.5
4.70 1 5.0 5.9 29.4
4.80 3 15.0 17.6 47.1
4.83 1 5.0 5.9 52.9
4.90 2 10.0 11.8 64.7
4.97 2 10.0 11.8 76.5
5.00 2 10.0 11.8 88.2
5.14 1 5.0 5.9 94.1
5.43 1 5.0 5.9 100.0
Total 17 85.0 100.0Missing System 3 15.0Total 20 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 17, percent total 85.0, serta valid percent 100.0.
5. Tepung Kereta Kencana Suhu 1900 lama pengadukan 10 menit
Tabel 63. Diskriptif Statistik
50
StatisticsTepung_KK_190_10
N Valid 18
Missing 2Mean 5.2289Std. Error of Mean .03659Median 5.2950Mode 5.10a
Std. Deviation .15522Variance .024Skewness -.582Std. Error of Skewness .536Kurtosis -.629Std. Error of Kurtosis 1.038Range .50Minimum 4.92Maximum 5.42Sum 94.12Percentiles 95 5.4200
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 18, mean sebesar 5.2289, Std. Error sebesar 0.03659, median sebesar 5.2950, std deviasi sebesar 0.15522, Variance sebesar 0.24, Skewness sebesar -0.582, Std. Error of Skewness sebesar 0.536, Kurtosis sebesar -0.629, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.038, Range sebesar 0.50, Minimum sebesar 4.92, Maximum sebesar 5.42, Sum sebesar 94.12, dan Percentiles 95 sebesar 5.4200.
Tabel 64. Frekuensi
51
Tepung_KK_190_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.92 1 5.0 5.6 5.6
4.95 1 5.0 5.6 11.1
5.10 3 15.0 16.7 27.8
5.12 1 5.0 5.6 33.3
5.15 1 5.0 5.6 38.9
5.20 1 5.0 5.6 44.4
5.29 1 5.0 5.6 50.0
5.30 3 15.0 16.7 66.7
5.33 2 10.0 11.1 77.8
5.39 1 5.0 5.6 83.3
5.40 1 5.0 5.6 88.9
5.42 2 10.0 11.1 100.0
Total 18 90.0 100.0Missing System 2 10.0Total 20 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 18, percent total 90.0, serta valid percent 100.0.
6. Tepung Kereta Kencana Suhu 1900 lama pengadukan 15 menit
Tabel 65. Diskriptif Statistik
52
StatisticsTepung_KK_190_15
N Valid 17
Missing 3Mean 5.1859Std. Error of Mean .05091Median 5.2000Mode 5.20Std. Deviation .20991Variance .044Skewness .102Std. Error of Skewness .550Kurtosis .422Std. Error of Kurtosis 1.063Range .85Minimum 4.75Maximum 5.60Sum 88.16Percentiles 95 5.6000
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 17, mean sebesar 5.1859, Std. Error sebesar 0.05091, median sebesar 5.2000, std deviasi sebesar 0.20991, Variance sebesar 0.044, Skewness sebesar 0.102, Std. Error of Skewness sebesar 0.550, Kurtosis sebesar 0.422, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.063, Range sebesar 0.85, Minimum sebesar 4.75, Maximum sebesar 5.60, Sum sebesar 88.16, dan Percentiles 95 sebesar 5.6000.
Tabel 66. Frekuensi
53
Tepung_KK_190_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.75 1 5.0 5.9 5.9
4.96 1 5.0 5.9 11.8
5.00 2 10.0 11.8 23.5
5.02 1 5.0 5.9 29.4
5.16 1 5.0 5.9 35.3
5.17 1 5.0 5.9 41.2
5.18 1 5.0 5.9 47.1
5.20 3 15.0 17.6 64.7
5.21 1 5.0 5.9 70.6
5.23 1 5.0 5.9 76.5
5.32 1 5.0 5.9 82.4
5.46 1 5.0 5.9 88.2
5.50 1 5.0 5.9 94.1
5.60 1 5.0 5.9 100.0
Total 17 85.0 100.0Missing System 3 15.0Total 20 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 17, percent total 85.0, serta valid percent 100.0.
7. Tepung Biasa Suhu 1900 lama pengadukan 5 menit
Tabel 67. Diskriptif Statistik
54
StatisticsTepung_Biasa_190_5
N Valid 19
Missing 1Mean 5.2495Std. Error of Mean .05623Median 5.1800Mode 5.10Std. Deviation .24510Variance .060Skewness .820Std. Error of Skewness .524Kurtosis .597Std. Error of Kurtosis 1.014Range .99Minimum 4.83Maximum 5.82Sum 99.74Percentiles 95 5.8200
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 19, mean sebesar 5.2495, Std. Error sebesar 0.05623, median sebesar 5.1800, std deviasi sebesar 0.24510, Variance sebesar 0.060, Skewness sebesar 0.820, Std. Error of Skewness sebesar 0.524, Kurtosis sebesar 0.597, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.014, Range sebesar 0.99, Minimum sebesar 4.83, Maximum sebesar 5.82, Sum sebesar 99.74, dan Percentiles 95 sebesar 5.8200.
Tabel 68. Frekuensi
55
Tepung_Biasa_190_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.83 1 5.0 5.3 5.3
4.97 1 5.0 5.3 10.5
5.07 1 5.0 5.3 15.8
5.10 3 15.0 15.8 31.6
5.11 1 5.0 5.3 36.8
5.15 2 10.0 10.5 47.4
5.18 1 5.0 5.3 52.6
5.21 1 5.0 5.3 57.9
5.25 1 5.0 5.3 63.2
5.27 1 5.0 5.3 68.4
5.35 1 5.0 5.3 73.7
5.40 1 5.0 5.3 78.9
5.42 1 5.0 5.3 84.2
5.58 1 5.0 5.3 89.5
5.68 1 5.0 5.3 94.7
5.82 1 5.0 5.3 100.0
Total 19 95.0 100.0Missing System 1 5.0Total 20 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 19, percent total 95.0, serta valid percent 100.0.
8. Tepung Biasa Suhu 1900 lama pengadukan 10 menit
Tabel 69. Diskriptif Statistik
56
StatisticsTepung_Biasa_190_10
N Valid 20
Missing 0Mean 5.0395Std. Error of Mean .03539Median 5.0200Mode 4.97Std. Deviation .15826Variance .025Skewness .062Std. Error of Skewness .512Kurtosis -.203Std. Error of Kurtosis .992Range .58Minimum 4.77Maximum 5.35Sum 100.79Percentiles 95 5.3465
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 20, mean sebesar 5.0395, Std. Error sebesar 0.03539, median sebesar 5.0200, std deviasi sebesar 0.15826, Variance sebesar 0.25, Skewness sebesar 0.062, Std. Error of Skewness sebesar 0.512, Kurtosis sebesar -0.203, Std. Error of Kurtosis sebesar 0.992, Range sebesar 0.58, Minimum sebesar 4.77, Maximum sebesar 5.35, Sum sebesar 100.79, dan Percentiles 95 sebesar 5.3465.
Tabel 70. Frekuensi
57
Tepung_Biasa_190_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.77 1 5.0 5.0 5.0
4.78 1 5.0 5.0 10.0
4.79 1 5.0 5.0 15.0
4.95 1 5.0 5.0 20.0
4.97 3 15.0 15.0 35.0
5.00 2 10.0 10.0 45.0
5.01 1 5.0 5.0 50.0
5.03 1 5.0 5.0 55.0
5.04 1 5.0 5.0 60.0
5.06 1 5.0 5.0 65.0
5.07 1 5.0 5.0 70.0
5.16 1 5.0 5.0 75.0
5.17 1 5.0 5.0 80.0
5.18 1 5.0 5.0 85.0
5.24 1 5.0 5.0 90.0
5.28 1 5.0 5.0 95.0
5.35 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 20, percent total 100, serta valid percent 100.0.
9. Tepung Biasa Suhu 1900 lama pengadukan 15 menit
Tabel 71. Diskriptif Statistik
58
StatisticsTepung_Biasa_190_15
N Valid 20
Missing 0Mean 5.3645Std. Error of Mean .06353Median 5.4600Mode 5.25a
Std. Deviation .28411Variance .081Skewness -1.374Std. Error of Skewness .512Kurtosis 2.748Std. Error of Kurtosis .992Range 1.26Minimum 4.53Maximum 5.79Sum 107.29Percentiles 95 5.7830
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 20, mean sebesar 5.3645, Std. Error sebesar 0.06353, median sebesar 5.64500, std deviasi sebesar 0.28411, Variance sebesar 0.81, Skewness sebesar -1.374, Std. Error of Skewness sebesar 0.512, Kurtosis sebesar 2.748, Std. Error of Kurtosis sebesar 0.992, Range sebesar 1.26, Minimum sebesar 4.53, Maximum sebesar 5.79, Sum sebesar 107.29, dan Percentiles 95 sebesar 5.7830.
Tabel 72. Frekuensi
59
Tepung_Biasa_190_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.53 1 5.0 5.0 5.0
4.98 1 5.0 5.0 10.0
5.04 1 5.0 5.0 15.0
5.22 1 5.0 5.0 20.0
5.23 1 5.0 5.0 25.0
5.24 1 5.0 5.0 30.0
5.25 2 10.0 10.0 40.0
5.44 1 5.0 5.0 45.0
5.46 2 10.0 10.0 55.0
5.48 1 5.0 5.0 60.0
5.50 1 5.0 5.0 65.0
5.51 1 5.0 5.0 70.0
5.52 1 5.0 5.0 75.0
5.57 2 10.0 10.0 85.0
5.60 1 5.0 5.0 90.0
5.65 1 5.0 5.0 95.0
5.79 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 20, percent total 100, serta valid percent 100.0.
10. Tepung Segitiga Biru Suhu 1800 lama pengadukan 5 menit
Tabel 73. Diskriptif Statistik
60
StatisticsTepung_SB_180_5
N Valid 25
Missing 0Mean 4.2232Std. Error of Mean .05913Median 4.2000Mode 4.08a
Std. Deviation .29563Variance .087Skewness 1.686Std. Error of Skewness .464Kurtosis 6.238Std. Error of Kurtosis .902Range 1.54Minimum 3.74Maximum 5.28Sum 105.58Percentiles 95 5.0460
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 25, mean sebesar 4.2232, Std. Error sebesar 0.05913, median sebesar 4.2000, std deviasi sebesar 0.29563, Variance sebesar 0.087, Skewness sebesar 1.686, Std. Error of Skewness sebesar 0.464, Kurtosis sebesar 6.238, Std. Error of Kurtosis sebesar 0.902, Range sebesar 1.54, Minimum sebesar 3.74, Maximum sebesar 5.28, Sum sebesar 105.58, dan Percentiles 95 sebesar 5.0460.
Tabel 74. Frekuensi
61
Tepung_SB_180_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 3.74 1 4.0 4.0 4.0
3.76 1 4.0 4.0 8.0
3.89 1 4.0 4.0 12.0
4.00 1 4.0 4.0 16.0
4.06 1 4.0 4.0 20.0
4.08 2 8.0 8.0 28.0
4.11 1 4.0 4.0 32.0
4.13 1 4.0 4.0 36.0
4.14 2 8.0 8.0 44.0
4.15 1 4.0 4.0 48.0
4.20 2 8.0 8.0 56.0
4.21 1 4.0 4.0 60.0
4.29 2 8.0 8.0 68.0
4.33 1 4.0 4.0 72.0
4.36 1 4.0 4.0 76.0
4.37 1 4.0 4.0 80.0
4.39 1 4.0 4.0 84.0
4.40 1 4.0 4.0 88.0
4.48 1 4.0 4.0 92.0
4.50 1 4.0 4.0 96.0
5.28 1 4.0 4.0 100.0
Total 25 100.0 100.0Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 25, percent total 100, serta valid percent 100.0.
11. Tepung Segitiga Biru Suhu 1800 lama pengadukan 10 menit
Tabel 75. Diskriptif Statistik
62
StatisticsTepung_SB_180_10
N Valid 14
Missing 11Mean 5.3586Std. Error of Mean .05313Median 5.2850Mode 5.61Std. Deviation .19880Variance .040Skewness .758Std. Error of Skewness .597Kurtosis -.189Std. Error of Kurtosis 1.154Range .70Minimum 5.07Maximum 5.77Sum 75.02Percentiles 95 5.7700
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 14, mean sebesar 5.3586, Std. Error sebesar 0.05313, median sebesar 5.2850, std deviasi sebesar 0.19880, Variance sebesar 0.040, Skewness sebesar 0.758, Std. Error of Skewness sebesar 0.597, Kurtosis sebesar -0.189, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.154, Range sebesar 0.70, Minimum sebesar 5.07, Maximum sebesar 5.77, Sum sebesar 75.02, dan Percentiles 95 sebesar 5.7700.
Tabel 76. Frekuensi
63
Tepung_SB_180_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.07 1 4.0 7.1 7.1
5.17 1 4.0 7.1 14.3
5.21 1 4.0 7.1 21.4
5.23 1 4.0 7.1 28.6
5.24 1 4.0 7.1 35.7
5.27 1 4.0 7.1 42.9
5.28 1 4.0 7.1 50.0
5.29 1 4.0 7.1 57.1
5.35 1 4.0 7.1 64.3
5.40 1 4.0 7.1 71.4
5.52 1 4.0 7.1 78.6
5.61 2 8.0 14.3 92.9
5.77 1 4.0 7.1 100.0
Total 14 56.0 100.0Missing System 11 44.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 14, percent total 56, serta valid percent 100.0.
12. Tepung Segitiga Biru Suhu 1800 lama pengadukan 15 menit
Tabel 77. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_SB_180_15
N Valid 17
Missing 8Mean 5.4853Std. Error of Mean .04428Median 5.4600Mode 5.35Std. Deviation .18256Variance .033Skewness -.117Std. Error of Skewness .550Kurtosis -.749Std. Error of Kurtosis 1.063Range .64Minimum 5.14Maximum 5.78Sum 93.25Percentiles 95 5.7800
64
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 17, mean sebesar 5.4853, Std. Error sebesar 0.04428, median sebesar 5.4600, std deviasi sebesar 018256, Variance sebesar 0.033, Skewness sebesar -0.117, Std. Error of Skewness sebesar 0.550, Kurtosis sebesar -0.749, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.063, Range sebesar 0.64, Minimum sebesar 5.14, Maximum sebesar 5.78, Sum sebesar 93.25, dan Percentiles 95 sebesar 5.7800.
Tabel 78. FrekuensiTepung_SB_180_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.14 1 4.0 5.9 5.9
5.22 1 4.0 5.9 11.8
5.33 1 4.0 5.9 17.6
5.35 2 8.0 11.8 29.4
5.37 1 4.0 5.9 35.3
5.42 1 4.0 5.9 41.2
5.44 1 4.0 5.9 47.1
5.46 1 4.0 5.9 52.9
5.53 1 4.0 5.9 58.8
5.55 1 4.0 5.9 64.7
5.59 1 4.0 5.9 70.6
5.61 1 4.0 5.9 76.5
5.69 1 4.0 5.9 82.4
5.70 1 4.0 5.9 88.2
5.72 1 4.0 5.9 94.1
5.78 1 4.0 5.9 100.0
Total 17 68.0 100.0Missing System 8 32.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 17, percent total 68, serta valid percent 100.0.
13. Tepung Kereta Kencana 1800 lama pengadukan 5 menit
Tabel 79. Diskriptif Statistik
65
StatisticsTepung_KK_180_5
N Valid 19
Missing 6Mean 4.5289Std. Error of Mean .04423Median 4.5400Mode 4.28a
Std. Deviation .19281Variance .037Skewness .138Std. Error of Skewness .524Kurtosis -.808Std. Error of Kurtosis 1.014Range .68Minimum 4.23Maximum 4.91Sum 86.05Percentiles 95 4.9100
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 19, mean sebesar 4.5289, Std. Error sebesar 0.04423, median sebesar 4.5400, std deviasi sebesar 0.19281, Variance sebesar 0.037, Skewness sebesar 0.138, Std. Error of Skewness sebesar 0.524, Kurtosis sebesar -0.808, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.014, Range sebesar 0.68, Minimum sebesar 4.23, Maximum sebesar 4.91, Sum sebesar 86.05, dan Percentiles 95 sebesar 4.9100.
Tabel 80. Frekuensi
66
Tepung_KK_180_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.23 1 4.0 5.3 5.3
4.28 2 8.0 10.5 15.8
4.31 1 4.0 5.3 21.1
4.33 1 4.0 5.3 26.3
4.42 1 4.0 5.3 31.6
4.43 1 4.0 5.3 36.8
4.46 1 4.0 5.3 42.1
4.52 1 4.0 5.3 47.4
4.54 1 4.0 5.3 52.6
4.56 1 4.0 5.3 57.9
4.57 1 4.0 5.3 63.2
4.65 1 4.0 5.3 68.4
4.66 1 4.0 5.3 73.7
4.68 2 8.0 10.5 84.2
4.76 1 4.0 5.3 89.5
4.78 1 4.0 5.3 94.7
4.91 1 4.0 5.3 100.0
Total 19 76.0 100.0Missing System 6 24.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 19, percent total 76, serta valid percent 100.0.
14. Tepung Kereta Kencana 1800 lama pengadukan 10 menitTabel 81. Diskriptif Statistik
67
StatisticsTepung_KK_180_10
N Valid 16
Missing 9Mean 5.0519Std. Error of Mean .05288Median 5.0100Mode 4.92Std. Deviation .21151Variance .045Skewness .063Std. Error of Skewness .564Kurtosis -.139Std. Error of Kurtosis 1.091Range .81Minimum 4.67Maximum 5.48Sum 80.83Percentiles 95 5.4800
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 16, mean sebesar 5.0519, Std. Error sebesar 0.05288, median sebesar 5.0100, std deviasi sebesar 0.21151, Variance sebesar 0.045, Skewness sebesar 0.063, Std. Error of Skewness sebesar 0.564, Kurtosis sebesar -0.139, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.091, Range sebesar 0.81, Minimum sebesar 4.67, Maximum sebesar 5.48, Sum sebesar 80.83, dan Percentiles 95 sebesar 5.4800.
Tabel 82. Frekuensi
68
Tepung_KK_180_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.67 1 4.0 6.3 6.3
4.73 1 4.0 6.3 12.5
4.92 3 12.0 18.8 31.3
4.95 2 8.0 12.5 43.8
4.98 1 4.0 6.3 50.0
5.04 1 4.0 6.3 56.3
5.16 1 4.0 6.3 62.5
5.18 1 4.0 6.3 68.8
5.21 1 4.0 6.3 75.0
5.22 1 4.0 6.3 81.3
5.24 1 4.0 6.3 87.5
5.26 1 4.0 6.3 93.8
5.48 1 4.0 6.3 100.0
Total 16 64.0 100.0Missing System 9 36.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 16, percent total 64, serta valid percent 100.0.
15. Tepung Kereta Kencana 1800 lama pengadukan 15 menit
Tabel 83. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_KK_180_15
N Valid 16
Missing 9Mean 5.1519Std. Error of Mean .03807Median 5.0850Mode 5.01a
Std. Deviation .15228Variance .023Skewness .993Std. Error of Skewness .564Kurtosis -.264Std. Error of Kurtosis 1.091Range .46Minimum 5.00Maximum 5.46Sum 82.43Percentiles 95 5.4600
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
69
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 16, mean sebesar 5.1519, Std. Error sebesar 0.03807, median sebesar 5.0850, std deviasi sebesar 0.15228, Variance sebesar 0.023, Skewness sebesar 0.993, Std. Error of Skewness sebesar 0.564, Kurtosis sebesar -0.264, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.091, Range sebesar 0.46, Minimum sebesar 5.00, Maximum sebesar 5.46, Sum sebesar 82.43, dan Percentiles 95 sebesar 5.4600.
Tabel 84. FrekuensiTepung_KK_180_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.00 1 4.0 6.3 6.3
5.01 2 8.0 12.5 18.8
5.03 1 4.0 6.3 25.0
5.04 1 4.0 6.3 31.3
5.05 1 4.0 6.3 37.5
5.07 2 8.0 12.5 50.0
5.10 1 4.0 6.3 56.3
5.16 1 4.0 6.3 62.5
5.17 1 4.0 6.3 68.8
5.23 2 8.0 12.5 81.3
5.40 2 8.0 12.5 93.8
5.46 1 4.0 6.3 100.0
Total 16 64.0 100.0Missing System 9 36.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 16, percent total 64, serta valid percent 100.0.
70
16. Tepung Biasa 1800 lama pengadukan 5 menit
Tabel 85. Diskriptif Statistik
StatisticsTepung_Biasa_180_5
N Valid 14
Missing 11Mean 5.5507Std. Error of Mean .08557Median 5.5500Mode 4.94a
Std. Deviation .32016Variance .102Skewness .000Std. Error of Skewness .597Kurtosis -.206Std. Error of Kurtosis 1.154Range 1.18Minimum 4.94Maximum 6.12Sum 77.71Percentiles 95 6.1200
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 14, mean sebesar 5.5507, Std. Error sebesar 0.08557, median sebesar 5.5500, std deviasi sebesar 0.32016, Variance sebesar 0.102, Skewness sebesar 0.000, Std. Error of Skewness sebesar 0.597, Kurtosis sebesar -0.206, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.154, Range sebesar 1.18, Minimum sebesar 4.94, Maximum sebesar 6.12, Sum sebesar 77.71, dan Percentiles 95 sebesar 6.1200.
Tabel 86. Frekuensi
71
Tepung_Biasa_180_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.94 1 4.0 7.1 7.1
5.21 1 4.0 7.1 14.3
5.27 1 4.0 7.1 21.4
5.34 1 4.0 7.1 28.6
5.39 1 4.0 7.1 35.7
5.43 1 4.0 7.1 42.9
5.48 1 4.0 7.1 50.0
5.62 1 4.0 7.1 57.1
5.64 1 4.0 7.1 64.3
5.67 1 4.0 7.1 71.4
5.76 1 4.0 7.1 78.6
5.86 1 4.0 7.1 85.7
5.98 1 4.0 7.1 92.9
6.12 1 4.0 7.1 100.0
Total 14 56.0 100.0Missing System 11 44.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 14, percent total 56, serta valid percent 100.0.
17. Tepung Biasa 1800 lama pengadukan 10 menit
Tabel 87. Diskriptif Statistik
72
StatisticsTepung_Biasa_180_10
N Valid 15
Missing 10Mean 5.7240Std. Error of Mean .05561Median 5.7400Mode 5.64a
Std. Deviation .21537Variance .046Skewness -1.630Std. Error of Skewness .580Kurtosis 5.487Std. Error of Kurtosis 1.121Range 1.00Minimum 5.09Maximum 6.09Sum 85.86Percentiles 95 6.0900
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 15, mean sebesar 5.7240, Std. Error sebesar 0.05561, median sebesar 5.7400, std deviasi sebesar 0.21537, Variance sebesar 0.046, Skewness sebesar -1.630, Std. Error of Skewness sebesar 0.580, Kurtosis sebesar 5.487, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.121, Range sebesar 1.00, Minimum sebesar 5.09, Maximum sebesar 6.09, Sum sebesar 85.86, dan Percentiles 95 sebesar 6.0900.
Tabel 88. Frekuensi
73
Tepung_Biasa_180_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.09 1 4.0 6.7 6.7
5.62 1 4.0 6.7 13.3
5.64 2 8.0 13.3 26.7
5.67 1 4.0 6.7 33.3
5.68 1 4.0 6.7 40.0
5.69 1 4.0 6.7 46.7
5.74 1 4.0 6.7 53.3
5.75 1 4.0 6.7 60.0
5.82 1 4.0 6.7 66.7
5.83 1 4.0 6.7 73.3
5.86 1 4.0 6.7 80.0
5.87 2 8.0 13.3 93.3
6.09 1 4.0 6.7 100.0
Total 15 60.0 100.0Missing System 10 40.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 15, percent total 60, serta valid percent 100.0.
18. Tepung Biasa 1800 lama pengadukan 15 menit
Tabel 89. Diskriptif Statistik
74
StatisticsTepung_Biasa_180_15
N Valid 13
Missing 12Mean 5.3292Std. Error of Mean .09733Median 5.3700Mode 5.27Std. Deviation .35091Variance .123Skewness -2.810Std. Error of Skewness .616Kurtosis 8.994Std. Error of Kurtosis 1.191Range 1.33Minimum 4.24Maximum 5.57Sum 69.28Percentiles 95 5.5700
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 13, mean sebesar 5.3292, Std. Error sebesar 0.09733, median sebesar 5.3700, std deviasi sebesar 0.35091, Variance sebesar 0.123, Skewness sebesar -2.810, Std. Error of Skewness sebesar 0.616, Kurtosis sebesar 8.994, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.191, Range sebesar 1.33, Minimum sebesar 4.24, Maximum sebesar 5.57, Sum sebesar 69.28, dan Percentiles 95 sebesar 5.5700.
Tabel 90. FrekuensiTepung_Biasa_180_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.24 1 4.0 7.7 7.7
5.26 1 4.0 7.7 15.4
5.27 3 12.0 23.1 38.5
5.36 1 4.0 7.7 46.2
5.37 1 4.0 7.7 53.8
5.47 1 4.0 7.7 61.5
5.53 1 4.0 7.7 69.2
5.55 1 4.0 7.7 76.9
5.56 2 8.0 15.4 92.3
5.57 1 4.0 7.7 100.0
Total 13 52.0 100.0Missing System 12 48.0Total 25 100.0
75
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 13, percent total 52, serta valid percent 100.0.
19. Tepung Segitiga Biru 1700 lama pengadukan 5 menit
Tabel 91. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_SB_170_5
N Valid 16
Missing 9Mean 5.1744Std. Error of Mean .04916Median 5.0900Mode 5.06Std. Deviation .19664Variance .039Skewness 1.042Std. Error of Skewness .564Kurtosis .001Std. Error of Kurtosis 1.091Range .63Minimum 4.95Maximum 5.58Sum 82.79Percentiles 95 5.5800
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 16, mean sebesar 5.1744, Std. Error sebesar 0.04916, median sebesar 5.0900, std deviasi sebesar 0.19664, Variance sebesar 0.039, Skewness sebesar 1.042, Std. Error of Skewness sebesar 0.564, Kurtosis sebesar 0.001, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.091, Range sebesar 0.63, Minimum sebesar 4.95, Maximum sebesar 5.58, Sum sebesar 82.79, dan Percentiles 95 sebesar 5.5800.
Tabel 92. Frekuensi
76
Tepung_SB_170_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.95 1 4.0 6.3 6.3
4.97 1 4.0 6.3 12.5
5.01 1 4.0 6.3 18.8
5.06 3 12.0 18.8 37.5
5.07 1 4.0 6.3 43.8
5.08 1 4.0 6.3 50.0
5.10 1 4.0 6.3 56.3
5.11 1 4.0 6.3 62.5
5.17 1 4.0 6.3 68.8
5.29 1 4.0 6.3 75.0
5.35 1 4.0 6.3 81.3
5.38 1 4.0 6.3 87.5
5.55 1 4.0 6.3 93.8
5.58 1 4.0 6.3 100.0
Total 16 64.0 100.0Missing System 9 36.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 16, percent total 64, serta valid percent 100.0.
77
20. Tepung Segitiga Biru 1700 lama pengadukan 10 menit
Tabel 93. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_SB_170_10
N Valid 20
Missing 5Mean 4.6735Std. Error of Mean .07542Median 4.6950Mode 3.84a
Std. Deviation .33727Variance .114Skewness -.489Std. Error of Skewness .512Kurtosis 1.152Std. Error of Kurtosis .992Range 1.53Minimum 3.84Maximum 5.37Sum 93.47Percentiles 95 5.3515
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 20, mean sebesar 4.6735, Std. Error sebesar 0.07542, median sebesar 4.6950, std deviasi sebesar 0.33727, Variance sebesar 0.114, Skewness sebesar -0.489, Std. Error of Skewness sebesar 0.512, Kurtosis sebesar 1.152, Std. Error of Kurtosis sebesar 0.992, Range sebesar 1.53, Minimum sebesar 3.84, Maximum sebesar 5.37, Sum sebesar 93.47, dan Percentiles 95 sebesar 5.3515.
Tabel 94. Frekuensi
78
Tepung_SB_170_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 3.84 1 4.0 5.0 5.0
4.21 1 4.0 5.0 10.0
4.24 1 4.0 5.0 15.0
4.42 1 4.0 5.0 20.0
4.53 1 4.0 5.0 25.0
4.55 1 4.0 5.0 30.0
4.56 1 4.0 5.0 35.0
4.57 1 4.0 5.0 40.0
4.64 1 4.0 5.0 45.0
4.68 1 4.0 5.0 50.0
4.71 1 4.0 5.0 55.0
4.74 1 4.0 5.0 60.0
4.78 1 4.0 5.0 65.0
4.84 1 4.0 5.0 70.0
4.91 1 4.0 5.0 75.0
4.95 1 4.0 5.0 80.0
4.96 1 4.0 5.0 85.0
4.97 1 4.0 5.0 90.0
5.00 1 4.0 5.0 95.0
5.37 1 4.0 5.0 100.0
Total 20 80.0 100.0Missing System 5 20.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 20, percent total 80, serta valid percent 100.0.
21. Tepung Segitiga Biru 1700 lama pengadukan 15 menit
Tabel 95. Diskriptif Statistik
79
StatisticsTepung_SB_170_15
N Valid 17
Missing 8Mean 5.1124Std. Error of Mean .07312Median 5.2000Mode 4.90a
Std. Deviation .30147Variance .091Skewness .085Std. Error of Skewness .550Kurtosis -.667Std. Error of Kurtosis 1.063Range 1.10Minimum 4.62Maximum 5.72Sum 86.91Percentiles 95 5.7200
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 17, mean sebesar 5.1124, Std. Error sebesar 0.07312, median sebesar 5.2000, std deviasi sebesar 0.30147, Variance sebesar 0.0091, Skewness sebesar 0.085, Std. Error of Skewness sebesar 0.550, Kurtosis sebesar -0.667, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.063, Range sebesar 0.10, Minimum sebesar 4.62, Maximum sebesar 5.72, Sum sebesar 86.91, dan Percentiles 95 sebesar 5.7200.
Tabel 96. Frekuensi
80
Tepung_SB_170_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.62 1 4.0 5.9 5.9
4.72 1 4.0 5.9 11.8
4.74 1 4.0 5.9 17.6
4.87 1 4.0 5.9 23.5
4.88 1 4.0 5.9 29.4
4.90 2 8.0 11.8 41.2
5.11 1 4.0 5.9 47.1
5.20 1 4.0 5.9 52.9
5.21 1 4.0 5.9 58.8
5.27 1 4.0 5.9 64.7
5.31 2 8.0 11.8 76.5
5.32 1 4.0 5.9 82.4
5.40 1 4.0 5.9 88.2
5.43 1 4.0 5.9 94.1
5.72 1 4.0 5.9 100.0
Total 17 68.0 100.0Missing System 8 32.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 17, percent total 68, serta valid percent 100.0.
22. Tepung Kereta Kencana 1700 lama pengadukan 5 menit
Tabel 97. Diskriptif Statistik
81
StatisticsTepung_KK_170_5
N Valid 16
Missing 9Mean 4.7587Std. Error of Mean .03641Median 4.6900Mode 4.69Std. Deviation .14564Variance .021Skewness .453Std. Error of Skewness .564Kurtosis -.802Std. Error of Kurtosis 1.091Range .50Minimum 4.55Maximum 5.05Sum 76.14Percentiles 95 5.0500
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 16, mean sebesar 4.7587, Std. Error sebesar 0.03461, median sebesar 4.6900, std deviasi sebesar 0.14564, Variance sebesar 0.021, Skewness sebesar 1.453, Std. Error of Skewness sebesar 0.564, Kurtosis sebesar -0.802, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.091, Range sebesar 0.50, Minimum sebesar 4.55, Maximum sebesar 5.05, Sum sebesar 76.14, dan Percentiles 95 sebesar 5.0500.
Tabel 98. Frekuensi
82
Tepung_KK_170_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 4.55 1 4.0 6.3 6.3
4.58 1 4.0 6.3 12.5
4.63 1 4.0 6.3 18.8
4.65 1 4.0 6.3 25.0
4.66 1 4.0 6.3 31.3
4.67 1 4.0 6.3 37.5
4.69 3 12.0 18.8 56.3
4.84 1 4.0 6.3 62.5
4.85 1 4.0 6.3 68.8
4.86 1 4.0 6.3 75.0
4.88 1 4.0 6.3 81.3
4.89 1 4.0 6.3 87.5
4.96 1 4.0 6.3 93.8
5.05 1 4.0 6.3 100.0
Total 16 64.0 100.0Missing System 9 36.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 16, percent total 64, serta valid percent 100.0.
83
23. Tepung Kereta Kencana 1700 lama pengadukan 10 menit
Tabel 99. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_KK_170_10
N Valid 15
Missing 10Mean 5.3107Std. Error of Mean .04091Median 5.3200Mode 5.32Std. Deviation .15845Variance .025Skewness -.330Std. Error of Skewness .580Kurtosis -.255Std. Error of Kurtosis 1.121Range .57Minimum 5.01Maximum 5.58Sum 79.66Percentiles 95 5.5800
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 15, mean sebesar 5.3107, Std. Error sebesar 0.04091, median sebesar 5.3200, std deviasi sebesar 0.15845, Variance sebesar 0.025, Skewness sebesar -0.330, Std. Error of Skewness sebesar 0.580, Kurtosis sebesar -0.225, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.121, Range sebesar 0.57, Minimum sebesar 5.01, Maximum sebesar 5.58, Sum sebesar 79.66, dan Percentiles 95 sebesar 5.5800.
Tabel 100. Frekuensi
84
Tepung_KK_170_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.01 1 4.0 6.7 6.7
5.08 1 4.0 6.7 13.3
5.11 1 4.0 6.7 20.0
5.23 1 4.0 6.7 26.7
5.24 1 4.0 6.7 33.3
5.29 1 4.0 6.7 40.0
5.32 2 8.0 13.3 53.3
5.34 1 4.0 6.7 60.0
5.36 1 4.0 6.7 66.7
5.39 1 4.0 6.7 73.3
5.43 1 4.0 6.7 80.0
5.45 1 4.0 6.7 86.7
5.51 1 4.0 6.7 93.3
5.58 1 4.0 6.7 100.0
Total 15 60.0 100.0Missing System 10 40.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 15, percent total 60, serta valid percent 100.0.
24. Tepung Kereta Kencana 1700 lama pengadukan 15 menit
Tabel 101. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_KK_170_15
N Valid 15
Missing 10Mean 5.3400Std. Error of Mean .04571Median 5.3600Mode 5.11a
Std. Deviation .17704Variance .031Skewness .718Std. Error of Skewness .580Kurtosis .684Std. Error of Kurtosis 1.121Range .64Minimum 5.11Maximum 5.75Sum 80.10
85
Percentiles 95 5.7500
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 15, mean sebesar 5.3400, Std. Error sebesar 0.04571, median sebesar 5.3600, std deviasi sebesar 0.17704, Variance sebesar 0.031, Skewness sebesar 0.718, Std. Error of Skewness sebesar 0.580, Kurtosis sebesar 0.684, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.121. Range sebesar 0.64, Minimum sebesar 5.11, Maximum sebesar 5.75, Sum sebesar 80.10, dan Percentiles 95 sebesar 5.7500.
Tabel 102. FrekuensiTepung_KK_170_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.11 2 8.0 13.3 13.3
5.13 1 4.0 6.7 20.0
5.23 2 8.0 13.3 33.3
5.24 1 4.0 6.7 40.0
5.33 1 4.0 6.7 46.7
5.36 1 4.0 6.7 53.3
5.37 2 8.0 13.3 66.7
5.39 1 4.0 6.7 73.3
5.45 2 8.0 13.3 86.7
5.58 1 4.0 6.7 93.3
5.75 1 4.0 6.7 100.0
Total 15 60.0 100.0Missing System 10 40.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 15, percent total 60, serta valid percent 100.0.
25. Tepung Biasa 1700 lama pengadukan 5 menit
Tabel 103. Diskriptif Statistik
86
StatisticsTepung_Biasa_170_5
N Valid 19
Missing 6Mean 5.4537Std. Error of Mean .03256Median 5.4300Mode 5.42Std. Deviation .14194Variance .020Skewness 1.386Std. Error of Skewness .524Kurtosis 4.424Std. Error of Kurtosis 1.014Range .67Minimum 5.22Maximum 5.89Sum 103.62Percentiles 95 5.8900
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 19, mean sebesar 5.4537, Std. Error sebesar 0.3256, median sebesar 5.4300, std deviasi sebesar 0.14194, Variance sebesar 0.020, Skewness sebesar 1.386, Std. Error of Skewness sebesar 0.524, Kurtosis sebesar 4.424, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.014, Range sebesar 0.67, Minimum sebesar 5.22, Maximum sebesar 5.89, Sum sebesar 103.62, dan Percentiles 95 sebesar 5.8900.
Tabel 104. Frekuensi
87
Tepung_Biasa_170_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.22 1 4.0 5.3 5.3
5.25 1 4.0 5.3 10.5
5.33 1 4.0 5.3 15.8
5.38 2 8.0 10.5 26.3
5.41 1 4.0 5.3 31.6
5.42 3 12.0 15.8 47.4
5.43 1 4.0 5.3 52.6
5.45 2 8.0 10.5 63.2
5.46 1 4.0 5.3 68.4
5.51 1 4.0 5.3 73.7
5.52 2 8.0 10.5 84.2
5.57 1 4.0 5.3 89.5
5.59 1 4.0 5.3 94.7
5.89 1 4.0 5.3 100.0
Total 19 76.0 100.0Missing System 6 24.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 19, percent total 76, serta valid percent 100.0.
26. Tepung Biasa 1700 lama pengadukan 10 menit
Tabel 105. Diskriptif Statistik
88
StatisticsTepung_Biasa_170_10
N Valid 18
Missing 7Mean 5.3767Std. Error of Mean .03819Median 5.3650Mode 5.22Std. Deviation .16201Variance .026Skewness .412Std. Error of Skewness .536Kurtosis -1.244Std. Error of Kurtosis 1.038Range .48Minimum 5.17Maximum 5.65Sum 96.78Percentiles 95 5.6500
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 18, mean sebesar 5.3767, Std. Error sebesar 0.03819, median sebesar 5.3650, std deviasi sebesar 0.16201, Variance sebesar 0.026, Skewness sebesar 0.412, Std. Error of Skewness sebesar 0.536, Kurtosis sebesar -1.244, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.038, Range sebesar 0.48, Minimum sebesar 5.17, Maximum sebesar 5.65, Sum sebesar 96.78, dan Percentiles 95 sebesar 5.6500.
Tabel 106. Frekuensi
Tepung_Biasa_170_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.17 1 4.0 5.6 5.6
5.21 2 8.0 11.1 16.7
5.22 3 12.0 16.7 33.3
5.24 1 4.0 5.6 38.9
5.36 2 8.0 11.1 50.0
5.37 2 8.0 11.1 61.1
5.42 2 8.0 11.1 72.2
5.56 1 4.0 5.6 77.8
5.57 1 4.0 5.6 83.3
5.58 1 4.0 5.6 88.9
5.63 1 4.0 5.6 94.4
5.65 1 4.0 5.6 100.0
Total 18 72.0 100.0Missing System 7 28.0Total 25 100.0
89
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 18, percent total 72, serta valid percent 100.0.
27. Tepung Biasa 1700 lama pengadukan 15 menit
Tabel 107. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_Biasa_170_15
N Valid 17
Missing 8Mean 5.2818Std. Error of Mean .03157Median 5.2500Mode 5.22a
Std. Deviation .13016Variance .017Skewness -.095Std. Error of Skewness .550Kurtosis -.142Std. Error of Kurtosis 1.063Range .51Minimum 5.01Maximum 5.52Sum 89.79Percentiles 95 5.5200
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 1 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 17, mean sebesar 5.2818, Std. Error sebesar 0.03157, median sebesar 5.2500, std deviasi sebesar 0.13016, Variance sebesar 0.017, Skewness sebesar -0.095, Std. Error of Skewness sebesar 0.550, Kurtosis sebesar -0.142, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.063, Range sebesar 0.51, Minimum sebesar 5.01, Maximum sebesar 5.52, Sum sebesar 89.79, dan Percentiles 95 sebesar 5.5200.
Tabel 108. Frekuensi
90
Tepung_Biasa_170_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 5.01 1 4.0 5.9 5.9
5.14 1 4.0 5.9 11.8
5.16 1 4.0 5.9 17.6
5.17 1 4.0 5.9 23.5
5.21 1 4.0 5.9 29.4
5.22 2 8.0 11.8 41.2
5.25 2 8.0 11.8 52.9
5.31 1 4.0 5.9 58.8
5.35 1 4.0 5.9 64.7
5.36 2 8.0 11.8 76.5
5.38 1 4.0 5.9 82.4
5.42 1 4.0 5.9 88.2
5.46 1 4.0 5.9 94.1
5.52 1 4.0 5.9 100.0
Total 17 68.0 100.0Missing System 8 32.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 17, percent total 68, serta valid percent 100.0
b. Berat Kue
1. Tepung Segitiga Biru Suhu 1900 lama pengadukan 5 menit
Tabel 109. Diskriptif Statistik
91
StatisticsTepung_SB_190_5
N Valid 16
Missing 9Mean 45.4680Std. Error of Mean .70889Median 45.1220Mode 41.24a
Std. Deviation 2.83558Variance 8.040Skewness .162Std. Error of Skewness .564Kurtosis -1.304Std. Error of Kurtosis 1.091Range 8.37Minimum 41.24Maximum 49.61Sum 727.49Percentiles 95 49.6100a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 16, mean sebesar 45.4680, Std. Error sebesar 0.70889, median sebesar 45.122, std deviasi sebesar 2.83558, Variance sebesar 8.040, Skewness sebesar 0.162, Std. Error of Skewness sebesar 0.564, Kurtosis sebesar -1.304, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.091, Range sebesar 8.37, Minimum sebesar 41.24, Maximum sebesar 49.61, Sum sebesar 727.49, dan Percentiles 95 sebesar 49.6100.
Tabel 110. Frekuensi
92
Tepung_SB_190_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 41.24 1 4.0 6.3 6.3
41.73 1 4.0 6.3 12.5
42.26 1 4.0 6.3 18.8
43.34 1 4.0 6.3 25.0
43.52 1 4.0 6.3 31.3
43.82 1 4.0 6.3 37.5
43.87 1 4.0 6.3 43.8
44.88 1 4.0 6.3 50.0
45.36 1 4.0 6.3 56.3
46.19 1 4.0 6.3 62.5
46.62 1 4.0 6.3 68.8
47.67 1 4.0 6.3 75.0
48.62 1 4.0 6.3 81.3
49.31 1 4.0 6.3 87.5
49.46 1 4.0 6.3 93.8
49.61 1 4.0 6.3 100.0
Total 16 64.0 100.0Missing System 9 36.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 16, percent total 64.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
93
2. Tepung Segitiga Biru Suhu 1900 lama pengadukan 10 menit
Tabel 111. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_SB_190_10
N Valid 15
Missing 10Mean 50.4173Std. Error of Mean .67866Median 50.4550Mode 45.23a
Std. Deviation 2.62843Variance 6.909Skewness -.440Std. Error of Skewness .580Kurtosis .501Std. Error of Kurtosis 1.121Range 9.65Minimum 45.23Maximum 54.88Sum 756.26Percentiles 95 54.8780a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 15, mean sebesar 50.4173, Std. Error sebesar 0.67866, median sebesar 50.4550, std deviasi sebesar 2.62843, Variance sebesar 6.909, Skewness sebesar -.440, Std. Error of Skewness sebesar 0.580, Kurtosis sebesar 0.501, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.121, Range sebesar 9.65, Minimum sebesar 45.23, Maximum sebesar 54.88, Sum sebesar 756.26, dan Percentiles 95 sebesar 54.8780.
Tabel 112. Frekuensi
94
Tepung_SB_190_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 45.23 1 4.0 6.7 6.7
45.76 1 4.0 6.7 13.3
48.15 1 4.0 6.7 20.0
49.71 1 4.0 6.7 26.7
49.80 1 4.0 6.7 33.3
50.04 1 4.0 6.7 40.0
50.36 1 4.0 6.7 46.7
50.46 1 4.0 6.7 53.3
50.72 1 4.0 6.7 60.0
51.43 1 4.0 6.7 66.7
51.59 1 4.0 6.7 73.3
51.74 1 4.0 6.7 80.0
52.12 1 4.0 6.7 86.7
54.28 1 4.0 6.7 93.3
54.88 1 4.0 6.7 100.0
Total 15 60.0 100.0Missing System 10 40.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 15, percent total 60.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
3. Tepung Segitiga Biru Suhu 1900 lama pengadukan 15 menit
Tabel 113. Diskriptif Statistik
95
StatisticsTepung_SB_190_15
N Valid 15
Missing 10Mean 48.5325Std. Error of Mean 1.02908Median 49.4480Mode 37.69a
Std. Deviation 3.98563Variance 15.885Skewness -1.274Std. Error of Skewness .580Kurtosis 3.383Std. Error of Kurtosis 1.121Range 16.79Minimum 37.69Maximum 54.47Sum 727.99Percentiles 95 54.4740a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 15, mean sebesar 48.5325, Std. Error sebesar 1.02908, median sebesar 49.4480, std deviasi sebesar 3.98563, Variance sebesar 15.885, Skewness sebesar -1.274, Std. Error of Skewness sebesar 0.580, Kurtosis sebesar 3.383, Std. Error of Kurtosis sebesar 0.580, Range sebesar 16.79, Minimum sebesar 37.69, Maximum sebesar 54.47, Sum sebesar 727.99, dan Percentiles 95 sebesar 54.4740.
96
Tabel 114. FrekuensiTepung_SB_190_15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 37.69 1 4.0 6.7 6.7
44.09 1 4.0 6.7 13.3
46.92 1 4.0 6.7 20.0
47.18 1 4.0 6.7 26.7
47.22 1 4.0 6.7 33.3
48.15 1 4.0 6.7 40.0
48.36 1 4.0 6.7 46.7
49.45 1 4.0 6.7 53.3
49.57 1 4.0 6.7 60.0
49.97 1 4.0 6.7 66.7
50.15 1 4.0 6.7 73.3
50.38 1 4.0 6.7 80.0
50.39 1 4.0 6.7 86.7
54.00 1 4.0 6.7 93.3
54.47 1 4.0 6.7 100.0
Total 15 60.0 100.0
Missing System 10 40.0
Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 15, percent total 60.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
4. Tepung Kereta kencana Suhu 1900 lama pengadukan 5 menit
Tabel 115. Diskriptif Statistik
97
StatisticsTepung_KK_190_5
N Valid 17
Missing 8Mean 40.5914Std. Error of Mean 1.28399Median 42.0280Mode 31.07a
Std. Deviation 5.29405Variance 28.027Skewness .365Std. Error of Skewness .550Kurtosis .462Std. Error of Kurtosis 1.063Range 21.84Minimum 31.07Maximum 52.91Sum 690.05Percentiles 95 52.9100a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung kereta kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 17, mean sebesar 40.5914, Std. Error sebesar 1.28399, median sebesar 42.0280, std deviasi sebesar 5.29405, Variance sebesar 28.027, Skewness sebesar 0.365, Std. Error of Skewness sebesar 0.550, Kurtosis sebesar 0.462, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.063, Range sebesar 21.84, Minimum sebesar 31.07, Maximum sebesar 52.91, Sum sebesar 690.05, dan Percentiles 95 sebesar 52.9100.
Tabel 116. Frekuensi
98
Tepung_KK_190_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 31.07 1 4.0 5.9 5.9
34.84 1 4.0 5.9 11.8
34.88 1 4.0 5.9 17.6
36.00 1 4.0 5.9 23.5
37.26 1 4.0 5.9 29.4
37.55 1 4.0 5.9 35.3
37.73 1 4.0 5.9 41.2
38.51 1 4.0 5.9 47.1
42.03 1 4.0 5.9 52.9
42.21 1 4.0 5.9 58.8
43.34 1 4.0 5.9 64.7
43.45 1 4.0 5.9 70.6
43.77 1 4.0 5.9 76.5
43.88 1 4.0 5.9 82.4
45.16 1 4.0 5.9 88.2
45.48 1 4.0 5.9 94.1
52.91 1 4.0 5.9 100.0
Total 17 68.0 100.0Missing System 8 32.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 17, percent total 68.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
99
5. Tepung Kereta kencana Suhu 1900 lama pengadukan 10 menit
Tabel 117. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_KK_190_10
N Valid 18
Missing 7Mean 44.7382Std. Error of Mean .44126Median 44.3780Mode 40.71a
Std. Deviation 1.87210Variance 3.505Skewness -.257Std. Error of Skewness .536Kurtosis .359Std. Error of Kurtosis 1.038Range 7.46Minimum 40.71Maximum 48.17Sum 805.29Percentiles 95 48.1660a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung kereta kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 18, mean sebesar 44.7382, Std. Error sebesar 0.44126, median sebesar 44.3780, std deviasi sebesar 1.87210, Variance sebesar 3.505, Skewness sebesar -0.257, Std. Error of Skewness sebesar 0.536, Kurtosis sebesar 0.359, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.038, Range sebesar 7.46, Minimum sebesar 40.71, Maximum sebesar 48.17, Sum sebesar 805.29, dan Percentiles 95 sebesar 48.1660.
Tabel 118. Frekuensi
100
Tepung_KK_190_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 40.71 1 4.0 5.6 5.6
41.57 1 4.0 5.6 11.1
43.63 1 4.0 5.6 16.7
43.70 1 4.0 5.6 22.2
43.89 1 4.0 5.6 27.8
43.97 1 4.0 5.6 33.3
44.13 1 4.0 5.6 38.9
44.30 1 4.0 5.6 44.4
44.36 1 4.0 5.6 50.0
44.40 1 4.0 5.6 55.6
45.03 1 4.0 5.6 61.1
45.21 1 4.0 5.6 66.7
45.23 1 4.0 5.6 72.2
46.31 1 4.0 5.6 77.8
46.60 1 4.0 5.6 83.3
46.91 1 4.0 5.6 88.9
47.18 1 4.0 5.6 94.4
48.17 1 4.0 5.6 100.0
Total 18 72.0 100.0Missing System 7 28.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 18, percent total 72.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain
6. Tepung Kereta kencana Suhu 1900 lama pengadukan 15 menit
Tabel 119. Diskriptif Statistik
101
StatisticsTepung_KK_190_15
N Valid 17
Missing 8Mean 43.1418Std. Error of Mean .75403Median 42.9360Mode 38.62a
Std. Deviation 3.10894Variance 9.666Skewness .350Std. Error of Skewness .550Kurtosis -.608Std. Error of Kurtosis 1.063Range 10.07Minimum 38.62Maximum 48.69Sum 733.41Percentiles 95 48.6910a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung kereta kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 17, mean sebesar 43.1418, Std. Error of Mean sebesar 0.75403, median sebesar 42.9360, std deviasi sebesar 3.10894, Variance sebesar 9.666, Skewness sebesar 0.350, Std. Error of Skewness sebesar 0.550, Kurtosis sebesar -0.608, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.063, Range sebesar 10.07, Minimum sebesar 38.62, Maximum sebesar 48.69, Sum sebesar 733.41, dan Percentiles 95 sebesar 48.6910.
102
Tabel 120. FrekuensiTepung_KK_190_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 38.62 1 4.0 5.9 5.9
39.05 1 4.0 5.9 11.8
39.22 1 4.0 5.9 17.6
40.48 1 4.0 5.9 23.5
40.67 1 4.0 5.9 29.4
41.39 1 4.0 5.9 35.3
42.22 1 4.0 5.9 41.2
42.85 1 4.0 5.9 47.1
42.94 1 4.0 5.9 52.9
43.69 1 4.0 5.9 58.8
43.90 1 4.0 5.9 64.7
44.20 1 4.0 5.9 70.6
44.50 1 4.0 5.9 76.5
45.18 1 4.0 5.9 82.4
47.31 1 4.0 5.9 88.2
48.50 1 4.0 5.9 94.1
48.69 1 4.0 5.9 100.0
Total 17 68.0 100.0Missing System 8 32.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 17, percent total 68.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain
7. Tepung Biasa Suhu 1900 lama pengadukan 5 menit
Tabel 121. Diskriptif Statistik
103
StatisticsTepung_Biasa_190_5
N Valid 19
Missing 6Mean 40.8752Std. Error of Mean 1.38143Median 39.1040Mode 34.51a
Std. Deviation 6.02149Variance 36.258Skewness 3.066Std. Error of Skewness .524Kurtosis 11.199Std. Error of Kurtosis 1.014Range 28.66Minimum 34.51Maximum 63.17Sum 776.63Percentiles 95 63.1670a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 19, mean sebesar 40.8752, Std. Error of Mean sebesar 1.38143, Median sebesar 39.1040, Std Deviasi sebesar 6.02149, Variance sebesar 36.258, Skewness sebesar 3.066, Std. Error of Skewness sebesar 0.524, Kurtosis sebesar 11.199, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.014, Range sebesar 28.66., Minimum sebesar 34.51, Maximum sebesar 63.17, Sum sebesar 776.63, dan Percentiles 95 sebesar 63.1670.
Tabel 122. Frekuensi
104
Tepung_Biasa_190_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative Percent
Valid 34.51 1 4.0 5.3 5.3
36.23 1 4.0 5.3 10.5
37.70 1 4.0 5.3 15.8
38.05 1 4.0 5.3 21.1
38.39 1 4.0 5.3 26.3
38.46 1 4.0 5.3 31.6
38.49 1 4.0 5.3 36.8
38.61 1 4.0 5.3 42.1
38.70 1 4.0 5.3 47.4
39.10 1 4.0 5.3 52.6
39.81 1 4.0 5.3 57.9
40.02 1 4.0 5.3 63.2
40.55 1 4.0 5.3 68.4
40.60 1 4.0 5.3 73.7
41.47 1 4.0 5.3 78.9
41.93 1 4.0 5.3 84.2
45.31 1 4.0 5.3 89.5
45.53 1 4.0 5.3 94.7
63.17 1 4.0 5.3 100.0
Total 19 76.0 100.0Missing System 6 24.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 19, percent total 76.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain
8. Tepung Biasa Suhu 1900 lama pengadukan 10 menit
Tabel 123. Diskriptif Statistik
105
StatisticsTepung_Biasa_190_10
N Valid 20
Missing 5Mean 35.0202Std. Error of Mean .80518Median 34.8730Mode 27.70a
Std. Deviation 3.60087Variance 12.966Skewness .206Std. Error of Skewness .512Kurtosis -.241Std. Error of Kurtosis .992Range 14.09Minimum 27.70Maximum 41.79Sum 700.40Percentiles 95 41.7391a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 20, mean sebesar 35.0202, Std. Error of Mean sebesar 0.80518, Median sebesar 34.8730, Std Deviasi sebesar 3.60087, Variance sebesar 12.966, Skewness sebesar 0.206, Std. Error of Skewness sebesar 0.512, Kurtosis sebesar -0.241, Std. Error of Kurtosis sebesar 0.992, Range sebesar 14.09, Minimum sebesar 27.70, Maximum sebesar 41.79, Sum sebesar 700.40, dan Percentiles 95 sebesar 41.7391.
Tabel 124. Frekuensi
106
Tepung_Biasa_190_10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 27.70 1 4.0 5.0 5.0
30.93 1 4.0 5.0 10.0
31.93 1 4.0 5.0 15.0
32.26 1 4.0 5.0 20.0
32.32 1 4.0 5.0 25.0
32.66 1 4.0 5.0 30.0
32.81 1 4.0 5.0 35.0
33.20 1 4.0 5.0 40.0
33.21 1 4.0 5.0 45.0
34.79 1 4.0 5.0 50.0
34.96 1 4.0 5.0 55.0
35.02 1 4.0 5.0 60.0
36.22 1 4.0 5.0 65.0
36.44 1 4.0 5.0 70.0
36.71 1 4.0 5.0 75.0
37.35 1 4.0 5.0 80.0
39.20 1 4.0 5.0 85.0
40.09 1 4.0 5.0 90.0
40.83 1 4.0 5.0 95.0
41.79 1 4.0 5.0 100.0
Total 20 80.0 100.0
Missing System 5 20.0
Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 20, percent total 80.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
9. Tepung Biasa Suhu 1900 lama pengadukan 15 menit
Tabel 125. Diskriptif Statistik
107
StatisticsTepung_Biasa_190_15
N Valid 20
Missing 5Mean 34.9724Std. Error of Mean .60061Median 35.2785Mode 29.53a
Std. Deviation 2.68603Variance 7.215Skewness .075Std. Error of Skewness .512Kurtosis .927Std. Error of Kurtosis .992Range 11.88Minimum 29.53Maximum 41.41Sum 699.45Percentiles 95 41.2456a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 20, Mean sebesar 34.9724, Std. Error of Mean sebesar 0.60061, Median sebesar 35.2785, Std Deviasi sebesar 2.68603, Variance sebesar 7.215, Skewness sebesar 0.075, Std. Error of Skewness sebesar 0.512, Kurtosis sebesar 0.927, Std. Error of Kurtosis sebesar 0.992, Range sebesar 11.88, Minimum sebesar 29.53, Maximum sebesar 41.41, Sum sebesar 699.45, dan Percentiles 95 sebesar 41.2456.
Tabel 126. frekuensi
108
Tepung_Biasa_190_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 29.53 1 4.0 5.0 5.0
30.74 1 4.0 5.0 10.0
32.10 1 4.0 5.0 15.0
32.18 1 4.0 5.0 20.0
32.61 1 4.0 5.0 25.0
33.92 1 4.0 5.0 30.0
34.21 1 4.0 5.0 35.0
34.65 1 4.0 5.0 40.0
35.11 1 4.0 5.0 45.0
35.25 1 4.0 5.0 50.0
35.31 1 4.0 5.0 55.0
35.62 1 4.0 5.0 60.0
35.90 1 4.0 5.0 65.0
36.00 1 4.0 5.0 70.0
36.33 1 4.0 5.0 75.0
36.51 1 4.0 5.0 80.0
36.91 1 4.0 5.0 85.0
37.08 1 4.0 5.0 90.0
38.08 1 4.0 5.0 95.0
41.41 1 4.0 5.0 100.0
Total 20 80.0 100.0Missing System 5 20.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 20, percent total 80.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
10. Tepung Segitiga Biru Suhu 1800 lama pengadukan 5 menit
Tabel 127. Diskriptif Statistik
109
StatisticsTepung_SB_180_5
N Valid 25
Missing 0Mean 28.0446Std. Error of Mean .59008Median 28.7900Mode 21.77a
Std. Deviation 2.95039Variance 8.705Skewness -.319Std. Error of Skewness .464Kurtosis .521Std. Error of Kurtosis .902Range 13.02Minimum 21.77Maximum 34.80Sum 701.11Percentiles 95 33.7206a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung segitiga biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 25, Mean sebesar 28.0446, Std. Error of Mean sebesar 0.59008, Median sebesar 28.7900, Std Deviasi sebesar 2.95039, Variance sebesar 8.705, Skewness sebesar -0.319, Std. Error of Skewness sebesar 0.464, Kurtosis sebesar 0.521, Std. Error of Kurtosis sebesar 0.902, Range sebesar 13.02, Minimum sebesar 21.77, Maximum sebesar 34.80, Sum sebesar 701.11, dan Percentiles 95 sebesar 33.7206.
Tabel 128. Frekuensi
110
Tepung_SB_180_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 21.77 1 4.0 4.0 4.0
22.62 1 4.0 4.0 8.0
23.01 1 4.0 4.0 12.0
25.05 1 4.0 4.0 16.0
25.33 1 4.0 4.0 20.0
26.12 1 4.0 4.0 24.0
26.20 1 4.0 4.0 28.0
27.08 1 4.0 4.0 32.0
27.47 1 4.0 4.0 36.0
27.77 1 4.0 4.0 40.0
27.97 1 4.0 4.0 44.0
28.55 1 4.0 4.0 48.0
28.79 1 4.0 4.0 52.0
28.81 1 4.0 4.0 56.0
28.99 1 4.0 4.0 60.0
29.01 1 4.0 4.0 64.0
29.21 1 4.0 4.0 68.0
29.60 1 4.0 4.0 72.0
29.69 1 4.0 4.0 76.0
30.16 1 4.0 4.0 80.0
30.42 1 4.0 4.0 84.0
30.71 1 4.0 4.0 88.0
30.79 1 4.0 4.0 92.0
31.21 1 4.0 4.0 96.0
34.80 1 4.0 4.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 25, percent total 100.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
11. Tepung Segitiga Biru Suhu 1800 lama pengadukan 10 menit
Tabel 129. Diskriptif Statistik
111
StatisticsTepung_SB_180_10
N Valid 14
Missing 11Mean 47.2158Std. Error of Mean .82354Median 47.7595Mode 42.09a
Std. Deviation 3.08140Variance 9.495Skewness -.165Std. Error of Skewness .597Kurtosis -1.129Std. Error of Kurtosis 1.154Range 9.95Minimum 42.09Maximum 52.04Sum 661.02Percentiles 95 52.0400a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung segitiga biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 14, Mean sebesar 47.2158, Std. Error of Mean sebesar 0.82354, Median sebesar 47.7595, Std Deviasi sebesar 3.08140, Variance sebesar 9.495, Skewness sebesar -0.165, Std. Error of Skewness sebesar 0.597, Kurtosis sebesar -1.129, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.154, Range sebesar 9.95, Minimum sebesar 42.09, Maximum sebesar 52.04, Sum sebesar 661.02, dan Percentiles 95 sebesar 52.0400.
Tabel 130. Frekuensi
112
Tepung_SB_180_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 42.09 1 4.0 7.1 7.1
43.49 1 4.0 7.1 14.3
43.52 1 4.0 7.1 21.4
44.63 1 4.0 7.1 28.6
44.96 1 4.0 7.1 35.7
46.64 1 4.0 7.1 42.9
47.19 1 4.0 7.1 50.0
48.33 1 4.0 7.1 57.1
48.54 1 4.0 7.1 64.3
48.79 1 4.0 7.1 71.4
49.63 1 4.0 7.1 78.6
50.33 1 4.0 7.1 85.7
50.86 1 4.0 7.1 92.9
52.04 1 4.0 7.1 100.0
Total 14 56.0 100.0Missing System 11 44.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 14, percent total 56.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
12. Tepung Segitiga Biru Suhu 1800 lama pengadukan 15 menit
Tabel 131. Diskriptif Statistik
113
StatisticsTepung_SB_180_15
N Valid 17
Missing 8Mean 43.2524Std. Error of Mean .84293Median 43.1060Mode 37.09a
Std. Deviation 3.47550Variance 12.079Skewness .497Std. Error of Skewness .550Kurtosis .398Std. Error of Kurtosis 1.063Range 13.89Minimum 37.09Maximum 50.98Sum 735.29Percentiles 95 50.9790a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung segitiga biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 17, Mean sebesar 43.2524, Std. Error of Mean sebesar 0.84293, Median sebesar 43.1060, Std Deviasi sebesar 3.47550, Variance sebesar 12.079, Skewness sebesar 0.497, Std. Error of Skewness sebesar 0.550, Kurtosis sebesar 0.398, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.063, Range sebesar 13.89, Minimum sebesar 37.09, Maximum sebesar 50.98, Sum sebesar 735.29, dan Percentiles 95 sebesar 50.9790.
Tabel 132. Frekuensi
114
Tepung_SB_180_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 37.09 1 4.0 5.9 5.9
39.28 1 4.0 5.9 11.8
40.14 1 4.0 5.9 17.6
40.16 1 4.0 5.9 23.5
41.15 1 4.0 5.9 29.4
41.30 1 4.0 5.9 35.3
41.79 1 4.0 5.9 41.2
42.50 1 4.0 5.9 47.1
43.11 1 4.0 5.9 52.9
43.84 1 4.0 5.9 58.8
44.06 1 4.0 5.9 64.7
44.23 1 4.0 5.9 70.6
45.29 1 4.0 5.9 76.5
45.58 1 4.0 5.9 82.4
46.08 1 4.0 5.9 88.2
48.74 1 4.0 5.9 94.1
50.98 1 4.0 5.9 100.0
Total 17 68.0 100.0Missing System 8 32.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 17, percent total 68.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
115
13. Tepung Kereta kencana Suhu 1800 lama pengadukan 5 menit
Tabel 133. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_KK_180_5
N Valid 20
Missing 5Mean 38.7459Std. Error of Mean .50696Median 38.9180Mode 33.97a
Std. Deviation 2.26721Variance 5.140Skewness -.276Std. Error of Skewness .512Kurtosis -.017Std. Error of Kurtosis .992Range 8.67Minimum 33.97Maximum 42.64Sum 774.92Percentiles 95 42.6370a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung kereta kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 20, Mean sebesar 38.7459, Std. Error of Mean sebesar 0.50696, Median sebesar 38.9180, Std Deviasi sebesar 2.26721, Variance sebesar 5.140, Skewness sebesar -0.276, Std. Error of Skewness sebesar 0.512, Kurtosis sebesar -0.017, Std. Error of Kurtosis sebesar 0.992, Range sebesar 8.67, Minimum sebesar 33.97, Maximum sebesar 42.64, Sum sebesar 774.92, dan Percentiles 95 sebesar 42.6370.
Tabel 134. Frekuensi
116
Tepung_KK_180_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 33.97 1 4.0 5.0 5.0
35.10 1 4.0 5.0 10.0
35.86 1 4.0 5.0 15.0
36.57 1 4.0 5.0 20.0
37.60 1 4.0 5.0 25.0
37.64 1 4.0 5.0 30.0
37.99 1 4.0 5.0 35.0
38.06 1 4.0 5.0 40.0
38.39 1 4.0 5.0 45.0
38.68 1 4.0 5.0 50.0
39.16 1 4.0 5.0 55.0
39.32 1 4.0 5.0 60.0
39.36 1 4.0 5.0 65.0
40.08 1 4.0 5.0 70.0
40.41 1 4.0 5.0 75.0
40.41 1 4.0 5.0 80.0
40.45 1 4.0 5.0 85.0
40.63 1 4.0 5.0 90.0
42.62 1 4.0 5.0 95.0
42.64 1 4.0 5.0 100.0
Total 20 80.0 100.0Missing System 5 20.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 20, percent total 80.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
14. Tepung Kereta kencana Suhu 1800 lama pengadukan 10 menit
Tabel 135. Diskriptif Statistik
117
StatisticsTepung_KK_180_10
N Valid 16
Missing 9Mean 42.4456Std. Error of Mean 2.97197Median 44.5570Mode .04a
Std. Deviation 11.88786Variance 141.321Skewness -3.364Std. Error of Skewness .564Kurtosis 12.508Std. Error of Kurtosis 1.091Range 52.58Minimum .04Maximum 52.62Sum 679.13Percentiles 95 52.6230a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung kereta kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 16, Mean sebesar 42.4456, Std. Error of Mean sebesar 2.97197, Median sebesar 44.5570, Std Deviasi sebesar 11.88786, Variance sebesar 141.321, Skewness sebesar -3.364, Std. Error of Skewness sebesar 0.564, Kurtosis sebesar 12.508, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.091, Range sebesar 52.58, Minimum sebesar 0.04, Maximum sebesar 52.62, Sum sebesar 679.13, dan Percentiles 95 sebesar 52.6230.
Tabel 136. Frekuenisi
118
Tepung_KK_180_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid .04 1 4.0 6.3 6.3
38.04 1 4.0 6.3 12.5
41.37 1 4.0 6.3 18.8
42.02 1 4.0 6.3 25.0
42.05 1 4.0 6.3 31.3
42.79 1 4.0 6.3 37.5
43.40 1 4.0 6.3 43.8
43.70 1 4.0 6.3 50.0
45.41 1 4.0 6.3 56.3
46.60 1 4.0 6.3 62.5
47.10 1 4.0 6.3 68.8
47.95 1 4.0 6.3 75.0
48.51 1 4.0 6.3 81.3
48.62 1 4.0 6.3 87.5
48.91 1 4.0 6.3 93.8
52.62 1 4.0 6.3 100.0
Total 16 64.0 100.0Missing System 9 36.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 16, percent total 64.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
15. Tepung Kereta kencana Suhu 1800 lama pengadukan 15 menit
Tabel 137. Diskriptif Statistik
119
StatisticsTepung_KK_180_15
N Valid 16
Missing 9Mean 47.1343Std. Error of Mean .92953Median 46.9785Mode 39.93a
Std. Deviation 3.71813Variance 13.824Skewness -.043Std. Error of Skewness .564Kurtosis -.641Std. Error of Kurtosis 1.091Range 13.73Minimum 39.93Maximum 53.66Sum 754.15Percentiles 95 53.6550a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung kereta kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 16, Mean sebesar 47.1343, Std. Error of Mean sebesar 0.92953, Median sebesar 46.9785, Std Deviasi sebesar 3.71813, Variance sebesar 13.824, Skewness sebesar -0.043, Std. Error of Skewness sebesar 0.564, Kurtosis sebesar -0.641, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.091, Range sebesar 13.73, Minimum sebesar 39.93, Maximum sebesar 53.66, Sum sebesar 754.15, dan Percentiles 95 sebesar 53.6550.
Tabel 138. Frekuensi
120
Tepung_KK_180_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 39.93 1 4.0 6.3 6.3
43.41 1 4.0 6.3 12.5
43.80 1 4.0 6.3 18.8
44.24 1 4.0 6.3 25.0
44.46 1 4.0 6.3 31.3
44.94 1 4.0 6.3 37.5
44.96 1 4.0 6.3 43.8
45.85 1 4.0 6.3 50.0
48.11 1 4.0 6.3 56.3
48.81 1 4.0 6.3 62.5
49.53 1 4.0 6.3 68.8
49.61 1 4.0 6.3 75.0
50.39 1 4.0 6.3 81.3
50.41 1 4.0 6.3 87.5
52.05 1 4.0 6.3 93.8
53.66 1 4.0 6.3 100.0
Total 16 64.0 100.0Missing System 9 36.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 16, percent total 64.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
16. Tepung Biasa Suhu 1800 lama pengadukan 5 menit
Tabel 139. Diskriptif Statistik
121
StatisticsTepung_Biasa_180_5
N Valid 14
Missing 11Mean 45.1816Std. Error of Mean 3.74256Median 47.1450Mode .05a
Std. Deviation 14.00337Variance 196.094Skewness -2.852Std. Error of Skewness .597Kurtosis 9.535Std. Error of Kurtosis 1.154Range 58.09Minimum .05Maximum 58.15Sum 632.54Percentiles 95 58.1460a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 14, Mean sebesar 45.1816, Std. Error of Mean sebesar 3.74256, Median sebesar 47.1450, Std Deviasi sebesar 14.00337, Variance sebesar 196.094, Skewness sebesar -2.852, Std. Error of Skewness sebesar 0.597, Kurtosis sebesar -9.535, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.154, Range sebesar 58.09, Minimum sebesar 0.05, Maximum sebesar 58.15, Sum sebesar 632.54, dan Percentiles 95 sebesar 58.1460.
Tabel 140. Frekuensi
122
Tepung_Biasa_180_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid .05 1 4.0 7.1 7.1
39.00 1 4.0 7.1 14.3
43.49 1 4.0 7.1 21.4
44.63 1 4.0 7.1 28.6
45.14 1 4.0 7.1 35.7
45.99 1 4.0 7.1 42.9
47.06 1 4.0 7.1 50.0
47.23 1 4.0 7.1 57.1
49.51 1 4.0 7.1 64.3
49.69 1 4.0 7.1 71.4
51.42 1 4.0 7.1 78.6
55.57 1 4.0 7.1 85.7
55.62 1 4.0 7.1 92.9
58.15 1 4.0 7.1 100.0
Total 14 56.0 100.0Missing System 11 44.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 14, percent total 56.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
17. Tepung Biasa Suhu 1800 lama pengadukan 10 menit
Tabel 141. Diskriptif Statistik
123
StatisticsTepung_Biasa_180_10
N Valid 15
Missing 10Mean 43.0175Std. Error of Mean 4.59416Median 47.9710Mode .05a
Std. Deviation 17.79309Variance 316.594Skewness -2.208Std. Error of Skewness .580Kurtosis 3.800Std. Error of Kurtosis 1.121Range 57.00Minimum .05Maximum 57.05Sum 645.26Percentiles 95 57.0470a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 15, Mean sebesar 43.0175, Std. Error of Mean sebesar 4.59416, Median sebesar 47.9710, Std Deviasi sebesar 17.79309, Variance sebesar 316.594, Skewness sebesar -2.208, Std. Error of Skewness sebesar 0.580, Kurtosis sebesar 3.800, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.121, Range sebesar 57.00, Minimum sebesar 0.05, Maximum sebesar 57.05, Sum sebesar 645.26, dan Percentiles 95 sebesar 57.0470.
124
Tabel 142. FrekuensiTepung_Biasa_180_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid .05 1 4.0 6.7 6.7
.06 1 4.0 6.7 13.3
44.15 1 4.0 6.7 20.0
46.47 1 4.0 6.7 26.7
46.83 1 4.0 6.7 33.3
47.27 1 4.0 6.7 40.0
47.87 1 4.0 6.7 46.7
47.97 1 4.0 6.7 53.3
48.73 1 4.0 6.7 60.0
49.32 1 4.0 6.7 66.7
49.86 1 4.0 6.7 73.3
50.20 1 4.0 6.7 80.0
53.05 1 4.0 6.7 86.7
56.37 1 4.0 6.7 93.3
57.05 1 4.0 6.7 100.0
Total 15 60.0 100.0Missing System 10 40.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 15, percent total 60.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
18. Tepung Biasa Suhu 1800 lama pengadukan 15 menit
Tabel 143. Diskriptif Statistik
125
StatisticsTepung_Biasa_180_15
N Valid 14
Missing 11Mean 47.6385Std. Error of Mean 3.75613Median 50.7400Mode .04a
Std. Deviation 14.05415Variance 197.519Skewness -3.426Std. Error of Skewness .597Kurtosis 12.309Std. Error of Kurtosis 1.154Range 56.21Minimum .04Maximum 56.25Sum 666.94Percentiles 95 56.2480a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 14, Mean sebesar 47.6385, Std. Error of Mean sebesar 3.75613, Median sebesar 50.7400, Std Deviasi sebesar 14.05415, Variance sebesar 197.519, Skewness sebesar -3.426, Std. Error of Skewness sebesar 0.597, Kurtosis sebesar 12.309, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.154, Range sebesar 56.21, Minimum sebesar 0.04, Maximum sebesar 56.25, Sum sebesar 666.94, dan Percentiles 95 sebesar 56.2480.
Tabel 144. Frekuensi
126
Tepung_Biasa_180_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid .04 1 4.0 7.1 7.1
44.11 1 4.0 7.1 14.3
48.34 1 4.0 7.1 21.4
49.68 1 4.0 7.1 28.6
49.69 1 4.0 7.1 35.7
50.20 1 4.0 7.1 42.9
50.53 1 4.0 7.1 50.0
50.95 1 4.0 7.1 57.1
50.97 1 4.0 7.1 64.3
52.79 1 4.0 7.1 71.4
53.46 1 4.0 7.1 78.6
54.09 1 4.0 7.1 85.7
55.84 1 4.0 7.1 92.9
56.25 1 4.0 7.1 100.0
Total 14 56.0 100.0Missing System 11 44.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 14, percent total 56.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
127
19. Tepung Segitiga Biru Suhu 1700 lama pengadukan 5 menit
Tabel 145. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_SB_170_5
N Valid 16
Missing 9Mean 44.9230Std. Error of Mean .79609Median 44.1430Mode 41.16a
Std. Deviation 3.18438Variance 10.140Skewness .855Std. Error of Skewness .564Kurtosis .298Std. Error of Kurtosis 1.091Range 11.27Minimum 41.16Maximum 52.43Sum 718.77Percentiles 95 52.4320a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung segitiga biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 16, Mean sebesar 44.9230, Std. Error of Mean sebesar 0.79609, Median sebesar 44.1430, Std Deviasi sebesar 3.18438, Variance sebesar 10.140, Skewness sebesar 0.855, Std. Error of Skewness sebesar 0.564, Kurtosis sebesar 0.298, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.091, Range sebesar 11.27, Minimum sebesar 41.16, Maximum sebesar 52.43, Sum sebesar 718.77, dan Percentiles 95 sebesar 52.4320.
Tabel 146. Frekuensi
128
Tepung_SB_170_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 41.16 1 4.0 6.3 6.3
41.35 1 4.0 6.3 12.5
42.18 1 4.0 6.3 18.8
42.24 1 4.0 6.3 25.0
42.26 1 4.0 6.3 31.3
42.79 1 4.0 6.3 37.5
42.90 1 4.0 6.3 43.8
44.04 1 4.0 6.3 50.0
44.25 1 4.0 6.3 56.3
46.17 1 4.0 6.3 62.5
46.19 1 4.0 6.3 68.8
46.88 1 4.0 6.3 75.0
46.91 1 4.0 6.3 81.3
48.08 1 4.0 6.3 87.5
48.95 1 4.0 6.3 93.8
52.43 1 4.0 6.3 100.0
Total 16 64.0 100.0Missing System 9 36.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 16, percent total 64.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
20. Tepung Segitiga Biru Suhu 1700 lama pengadukan 10 menit
Tabel 147. Diskriptif Statistik
129
StatisticsTepung_SB_170_10
N Valid 20
Missing 5Mean 39.2536Std. Error of Mean .75302Median 38.8345Mode 33.37a
Std. Deviation 3.36763Variance 11.341Skewness .280Std. Error of Skewness .512Kurtosis -.265Std. Error of Kurtosis .992Range 12.38Minimum 33.37Maximum 45.75Sum 785.07Percentiles 95 45.7445a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung segitiga biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 20, Mean sebesar 39.2536, Std. Error of Mean sebesar 0.75302, Median sebesar 38.8345, Std Deviasi sebesar 3.36763, Variance sebesar 11.341, Skewness sebesar 0.280, Std. Error of Skewness sebesar 0.512, Kurtosis sebesar -0.265, Std. Error of Kurtosis sebesar 0.992, Range sebesar 12.38, Minimum sebesar 33.37, Maximum sebesar 45.75, Sum sebesar 785.07, dan Percentiles 95 sebesar 45.7445.
130
Tabel 148. FrekuensiTepung_SB_170_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 33.37 1 4.0 5.0 5.0
34.37 1 4.0 5.0 10.0
35.52 1 4.0 5.0 15.0
36.28 1 4.0 5.0 20.0
36.44 1 4.0 5.0 25.0
37.11 1 4.0 5.0 30.0
37.61 1 4.0 5.0 35.0
38.02 1 4.0 5.0 40.0
38.29 1 4.0 5.0 45.0
38.48 1 4.0 5.0 50.0
39.19 1 4.0 5.0 55.0
40.36 1 4.0 5.0 60.0
40.73 1 4.0 5.0 65.0
41.00 1 4.0 5.0 70.0
41.08 1 4.0 5.0 75.0
41.27 1 4.0 5.0 80.0
41.70 1 4.0 5.0 85.0
42.88 1 4.0 5.0 90.0
45.64 1 4.0 5.0 95.0
45.75 1 4.0 5.0 100.0
Total 20 80.0 100.0Missing System 5 20.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 20, percent total 80.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
21. Tepung Segitiga Biru Suhu 1700 lama pengadukan 15 menit
Tabel 149. Diskriptif Statistik
131
StatisticsTepung_SB_170_15
N Valid 17
Missing 8Mean 44.2680Std. Error of Mean 1.23564Median 45.5160Mode 36.90a
Std. Deviation 5.09469Variance 25.956Skewness .371Std. Error of Skewness .550Kurtosis -.328Std. Error of Kurtosis 1.063Range 18.49Minimum 36.90Maximum 55.39Sum 752.56Percentiles 95 55.3870a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung segitiga biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 17, Mean sebesar 44.2680, Std. Error of Mean sebesar 1.23564, Median sebesar 45.5160, Std Deviasi sebesar 5.09469, Variance sebesar 25.956, Skewness sebesar 0.371, Std. Error of Skewness sebesar 0.550, Kurtosis sebesar -0. 328, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.063, Range sebesar 18.49, Minimum sebesar 36.90, Maximum sebesar 55.39, Sum sebesar 752.56, dan Percentiles 95 sebesar 55.3870.
Tabel 150. Frekuensi
132
Tepung_SB_170_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 36.90 1 4.0 5.9 5.9
37.36 1 4.0 5.9 11.8
38.95 1 4.0 5.9 17.6
39.58 1 4.0 5.9 23.5
40.10 1 4.0 5.9 29.4
40.46 1 4.0 5.9 35.3
41.61 1 4.0 5.9 41.2
42.90 1 4.0 5.9 47.1
45.52 1 4.0 5.9 52.9
45.82 1 4.0 5.9 58.8
46.64 1 4.0 5.9 64.7
46.68 1 4.0 5.9 70.6
47.23 1 4.0 5.9 76.5
47.86 1 4.0 5.9 82.4
49.29 1 4.0 5.9 88.2
50.29 1 4.0 5.9 94.1
55.39 1 4.0 5.9 100.0
Total 17 68.0 100.0Missing System 8 32.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 17, percent total 68.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
22. Tepung Kereta kencana Suhu 1700 lama pengadukan 5 menit
Tabel 151. Diskriptif Statistik
133
StatisticsTepung_KK_170_5
N Valid 16
Missing 9Mean 43.9201Std. Error of Mean .73042Median 43.3845Mode 40.00a
Std. Deviation 2.92170Variance 8.536Skewness .189Std. Error of Skewness .564Kurtosis -1.459Std. Error of Kurtosis 1.091Range 8.34Minimum 40.00Maximum 48.34Sum 702.72Percentiles 95 48.3410a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung kereta kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 16, Mean sebesar 43.9201, Std. Error of Mean sebesar 0.73042, Median sebesar 43.3845, Std Deviasi sebesar 2.92170, Variance sebesar 8.536, Skewness sebesar 0.189, Std. Error of Skewness sebesar 0.564, Kurtosis sebesar -1.459, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.091, Range sebesar 8.34, Minimum sebesar 40.00, Maximum sebesar 48.34, Sum sebesar 702.72, dan Percentiles 95 sebesar 48.3410.
Tabel 152. Frekuensi
134
Tepung_KK_170_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 40.00 1 4.0 6.3 6.3
40.44 1 4.0 6.3 12.5
40.67 1 4.0 6.3 18.8
40.72 1 4.0 6.3 25.0
41.20 1 4.0 6.3 31.3
42.74 1 4.0 6.3 37.5
42.78 1 4.0 6.3 43.8
43.01 1 4.0 6.3 50.0
43.76 1 4.0 6.3 56.3
44.26 1 4.0 6.3 62.5
46.02 1 4.0 6.3 68.8
46.42 1 4.0 6.3 75.0
46.56 1 4.0 6.3 81.3
47.89 1 4.0 6.3 87.5
47.90 1 4.0 6.3 93.8
48.34 1 4.0 6.3 100.0
Total 16 64.0 100.0Missing System 9 36.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 16, percent total 64.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
23. Tepung Kereta kencana Suhu 1700 lama pengadukan 10 menit
Tabel 153. Diskriptif Statistik
135
StatisticsTepung_KK_170_10
N Valid 15
Missing 10Mean 50.0227Std. Error of Mean .68759Median 49.6830Mode 44.58a
Std. Deviation 2.66303Variance 7.092Skewness -.281Std. Error of Skewness .580Kurtosis -.304Std. Error of Kurtosis 1.121Range 9.37Minimum 44.58Maximum 53.95Sum 750.34Percentiles 95 53.9480a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung kereta kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 15, Mean sebesar 50.0227, Std. Error of Mean sebesar 0.68759, Median sebesar 49.6830, Std Deviasi sebesar 2.66303, Variance sebesar 7.092, Skewness sebesar -0.281, Std. Error of Skewness sebesar 0.580, Kurtosis sebesar -0.304, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.121, Range sebesar 9.37, Minimum sebesar 44.58, Maximum sebesar 53.95, Sum sebesar 750.34, dan Percentiles 95 sebesar 53.9480.
Tabel 154. Frekuensi
136
Tepung_KK_170_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 44.58 1 4.0 6.7 6.7
46.62 1 4.0 6.7 13.3
48.10 1 4.0 6.7 20.0
48.12 1 4.0 6.7 26.7
48.76 1 4.0 6.7 33.3
48.82 1 4.0 6.7 40.0
49.51 1 4.0 6.7 46.7
49.68 1 4.0 6.7 53.3
50.13 1 4.0 6.7 60.0
51.54 1 4.0 6.7 66.7
51.98 1 4.0 6.7 73.3
52.08 1 4.0 6.7 80.0
52.60 1 4.0 6.7 86.7
53.88 1 4.0 6.7 93.3
53.95 1 4.0 6.7 100.0
Total 15 60.0 100.0Missing System 10 40.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 15, percent total 60.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
24. Tepung Kereta kencana Suhu 1700 lama pengadukan 15 menit
Tabel 155. Diskriptif Statistik
137
StatisticsTepung_KK_170_15
N Valid 15
Missing 10Mean 48.0041Std. Error of Mean 1.02132Median 47.8440Mode 41.43a
Std. Deviation 3.95556Variance 15.646Skewness -.094Std. Error of Skewness .580Kurtosis -.797Std. Error of Kurtosis 1.121Range 12.34Minimum 41.43Maximum 53.77Sum 720.06Percentiles 95 53.7740a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung kereta kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 15, Mean sebesar 48.0041, Std. Error of Mean sebesar 1.02132, Median sebesar 47.8440, Std Deviasi sebesar 3.95556, Variance sebesar 15.646, Skewness sebesar -0.094, Std. Error of Skewness sebesar 0.580, Kurtosis sebesar -0.797, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.121, Range sebesar 12.34, Minimum sebesar 41.43, Maximum sebesar 53.77, Sum sebesar 720.06, dan Percentiles 95 sebesar 53.7740.
Tabel 156. Frekuensi
138
Tepung_KK_170_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 41.43 1 4.0 6.7 6.7
41.63 1 4.0 6.7 13.3
44.95 1 4.0 6.7 20.0
45.13 1 4.0 6.7 26.7
45.33 1 4.0 6.7 33.3
46.58 1 4.0 6.7 40.0
47.48 1 4.0 6.7 46.7
47.84 1 4.0 6.7 53.3
48.15 1 4.0 6.7 60.0
49.89 1 4.0 6.7 66.7
50.04 1 4.0 6.7 73.3
51.11 1 4.0 6.7 80.0
53.18 1 4.0 6.7 86.7
53.55 1 4.0 6.7 93.3
53.77 1 4.0 6.7 100.0
Total 15 60.0 100.0Missing System 10 40.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 15, percent total 60.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
139
25. Tepung Biasa Suhu 1700 lama pengadukan 5 menit
Tabel 157. Diskriptif StatistikStatistics
Tepung_Biasa_170_5
N Valid 19
Missing 6Mean 39.2801Std. Error of Mean 3.21743Median 43.3920Mode .04a
Std. Deviation 14.02445Variance 196.685Skewness -2.653Std. Error of Skewness .524Kurtosis 5.977Std. Error of Kurtosis 1.014Range 48.10Minimum .04Maximum 48.14Sum 746.32Percentiles 95 48.1440a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 19, Mean sebesar 39.2801, Std. Error of Mean sebesar 3.21743, Median sebesar 43.3920, Std Deviasi sebesar 14.02445, Variance sebesar 196.685, Skewness sebesar -2.653, Std. Error of Skewness sebesar 0.524, Kurtosis sebesar 5.977, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.014, Range sebesar 48.10, Minimum sebesar 0.04, Maximum sebesar 48.14, Sum sebesar 746.32, dan Percentiles 95 sebesar 48.1440.
Tabel 158. Frekuensi
140
Tepung_Biasa_170_5
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid .04 1 4.0 5.3 5.3
.05 1 4.0 5.3 10.5
38.01 1 4.0 5.3 15.8
40.81 1 4.0 5.3 21.1
41.83 1 4.0 5.3 26.3
42.34 1 4.0 5.3 31.6
42.69 1 4.0 5.3 36.8
42.72 1 4.0 5.3 42.1
43.30 1 4.0 5.3 47.4
43.39 1 4.0 5.3 52.6
43.69 1 4.0 5.3 57.9
44.39 1 4.0 5.3 63.2
44.85 1 4.0 5.3 68.4
44.95 1 4.0 5.3 73.7
45.72 1 4.0 5.3 78.9
45.95 1 4.0 5.3 84.2
46.17 1 4.0 5.3 89.5
47.32 1 4.0 5.3 94.7
48.14 1 4.0 5.3 100.0
Total 19 76.0 100.0Missing System 6 24.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 19, percent total 76.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
26. Tepung Biasa Suhu 1700 lama pengadukan 10 menit
Tabel 159. Diskriptif Statistik
141
StatisticsTepung_Biasa_170_10
N Valid 18
Missing 7Mean 34.2494Std. Error of Mean 2.99372Median 37.0195Mode .04a
Std. Deviation 12.70128Variance 161.323Skewness -2.500Std. Error of Skewness .536Kurtosis 5.276Std. Error of Kurtosis 1.038Range 43.21Minimum .04Maximum 43.24Sum 616.49Percentiles 95 43.2420a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 18, Mean sebesar 34.2494, Std. Error of Mean sebesar 2.99372, Median sebesar 37.0195, Std Deviasi sebesar 12.70128, Variance sebesar 161.323, Skewness sebesar -2.500, Std. Error of Skewness sebesar 0.536, Kurtosis sebesar 5.276, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.038, Range sebesar 43.21, Minimum sebesar 0.04, Maximum sebesar 43.24, Sum sebesar 616.49, dan Percentiles 95 sebesar 43.2420.
Tabel 160. Frekuensi
142
Tepung_Biasa_170_10
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid .04 1 4.0 5.6 5.6
.04 1 4.0 5.6 11.1
34.53 1 4.0 5.6 16.7
34.82 1 4.0 5.6 22.2
36.30 1 4.0 5.6 27.8
36.32 1 4.0 5.6 33.3
36.49 1 4.0 5.6 38.9
36.85 1 4.0 5.6 44.4
37.01 1 4.0 5.6 50.0
37.03 1 4.0 5.6 55.6
39.26 1 4.0 5.6 61.1
39.39 1 4.0 5.6 66.7
39.83 1 4.0 5.6 72.2
40.62 1 4.0 5.6 77.8
41.46 1 4.0 5.6 83.3
41.48 1 4.0 5.6 88.9
41.81 1 4.0 5.6 94.4
43.24 1 4.0 5.6 100.0
Total 18 72.0 100.0Missing System 7 28.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 18, percent total 72.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
27. Tepung Biasa Suhu 1700 lama pengadukan 15 menit
Tabel 161. Diskriptif Statistik
143
StatisticsTepung_Biasa_170_15
N Valid 18
Missing 7Mean 37.1368Std. Error of Mean 2.32477Median 38.6750Mode .04a
Std. Deviation 9.86318Variance 97.282Skewness -3.385Std. Error of Skewness .536Kurtosis 13.311Std. Error of Kurtosis 1.038Range 46.61Minimum .04Maximum 46.65Sum 668.46Percentiles 95 46.6470a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pengolahan statistik deskriptif numeris dengan SPSS untuk data pada berat tepung biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit. Dapat diketahui nilai N sebesar 18, Mean sebesar 37.1368, Std. Error of Mean sebesar 2.32477, Median sebesar 38.6750, Std Deviasi sebesar 9.86318, Variance sebesar 97.282, Skewness sebesar -3.385, Std. Error of Skewness sebesar 0.536, Kurtosis sebesar 13.311, Std. Error of Kurtosis sebesar 1.038, Range sebesar 46.61, Minimum sebesar 0.04, Maximum sebesar 46.65, Sum sebesar 668.46, dan Percentiles 95 sebesar 46.6470.
Tabel 162. Frekuensi
144
Tepung_Biasa_170_15
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid .04 1 4.0 5.6 5.6
34.85 1 4.0 5.6 11.1
35.63 1 4.0 5.6 16.7
35.78 1 4.0 5.6 22.2
36.16 1 4.0 5.6 27.8
36.34 1 4.0 5.6 33.3
36.49 1 4.0 5.6 38.9
37.63 1 4.0 5.6 44.4
38.02 1 4.0 5.6 50.0
39.33 1 4.0 5.6 55.6
40.54 1 4.0 5.6 61.1
40.57 1 4.0 5.6 66.7
40.68 1 4.0 5.6 72.2
40.90 1 4.0 5.6 77.8
41.18 1 4.0 5.6 83.3
41.23 1 4.0 5.6 88.9
46.46 1 4.0 5.6 94.4
46.65 1 4.0 5.6 100.0
Total 18 72.0 100.0Missing System 7 28.0Total 25 100.0
Pada tabel frequensi di atas dapat kita lihat, terdapat total frekuensi sebesar 18, percent total 72.0, serta valid percent 100.0. Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap data hanya memiliki masing–masing frekuensi sebanyak 1. Sehingga dari data di atas tidak terdapat data yang bernilai sama satu diantara lain.
4.2.2. Boxplot
a. Tinggi Kue
1. Suhu 190 Tepung Segitiga Biru
145
Grafik 1. Boxplot segitiga biru 190
Box Plot Tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C untuk data tinggi menunjukkan bahwa nilai sebaran tinggi pada tepung segitiga biru, data berada disekitar 5.10 – 5.70 cm. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Namun terdapat data ke-23, ke-40, ke-42 yang outliyer dari sebaran yaitu bernilai 5.9 cm, 6 cm, dan 6.12 cm.
2. Suhu 190 Tepung Kereta Kencana
Grafik 2. Boxplot
Box Plot Tepung Kereta kencana dengan suhu 190 º C untuk data tinggi menunjukkan bahwa nilai sebaran tinggi pada tepung kereta kencana, data berada disekitar 4.75 – 5.50 cm. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Namun terdapat data ke-9 yang outliyer dari sebaran yaitu bernilai 4.5 cm.
3. Suhu 190 Tepung Biasa
146
Grafik 3. Boxplot
Box Plot Tepung Biasa dengan suhu 190 º C untuk data tinggi menunjukkan bahwa nilai sebaran tinggi pada tepung biasa, data berada disekitar 5.00 – 5.60 cm. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Dan tidak terdapat data yang outliyer.
4. Suhu 180 Tepung Segitiga Biru
Grafik 4. Boxplot
Box Plot Tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C untuk data tinggi menunjukkan bahwa nilai sebaran tinggi pada segitiga biru, data berada disekitar 4.00 – 5.50 cm. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Dan tidak terdapat data yang outliyer.
5. Suhu 180 Tepung Kereta kencana
147
Grafik 5. Boxplot
Box Plot Tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C untuk data tinggi menunjukkan bahwa nilai sebaran tinggi pada kereta kencana, data berada disekitar 4.50 – 5.25 cm. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Dan tidak terdapat data yang outliyer.
6. Suhu 180 Tepung biasa
Grafik 6. Boxplot
Box Plot Tepung Biasa dengan suhu 180 º C untuk data tinggi menunjukkan bahwa nilai sebaran tinggi pada tepung biasa, data berada disekitar 5.00 – 6.00 cm. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Namun terdapat data ke-42 yang outliyer dari sebaran yaitu bernilai 4.35 cm.
148
7. Suhu 170 Tepung Segitiga Biru
Grafik 7. Boxplot
Box Plot Tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C untuk data tinggi menunjukkan bahwa nilai sebaran tinggi pada tepung segitiga biru, data berada disekitar 4.50 – 5.50 cm. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Namun terdapat data ke-23 yang outliyer dari sebaran yaitu bernilai 3.95 cm.
8. Suhu 170 Tepung Kereta Kencana
Grafik 8. Boxplot
Box Plot Tepung Kereta kencana dengan suhu 170 º C untuk data tinggi menunjukkan bahwa nilai sebaran tinggi pada tepung kereta kencana, data berada disekitar 4.80 – 5.40 cm. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Dan tidak ada data yang outliyer.
149
9. Suhu 170 Tepung Biasa
Grafik 9. Boxplot
Box Plot Tepung Biasa dengan suhu 170 º C untuk data tinggi menunjukkan bahwa nilai sebaran tinggi pada tepung biasa, data berada disekitar 5.20 – 5.60 cm. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Namun terdapat data ke-1 yang outliyer dari sebaran yaitu bernilai 5.90 cm.
b. Berat Kue1. Suhu 190 Tepung Segitiga Biru
Grafik 10. Boxplot
Box Plot Tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C untuk data berat menunjukkan bahwa nilai sebaran berat pada tepung Segitiga Biru, data berada disekitar 45.00 – 55.00 gram. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Namun terdapat data ke-46 yang outliyer dari sebaran yaitu bernilai 37.90 gram.
150
2. Suhu 190 Tepung Kereta Kencana
Grafik 11. Boxplot
Box Plot Tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C untuk data berat menunjukkan bahwa nilai sebaran berat pada tepung kereta kencana, data berada disekitar 40.00 – 45.00 gram. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Namun terdapat data ke-1 dan ke-9 yang outliyer dari sebaran yaitu bernilai 32.90 gram, dan 54, 05 gram.
3. Suhu 190 Tepung Biasa
Grafik 12. Boxplot
Box Plot Tepung biasa dengan suhu 190 º C untuk data berat menunjukkan bahwa nilai sebaran berat pada tepung biasa, data berada disekitar 30.00 – 40.00 gram. Garis hitam pada Box Plot
151
diatas menunjukkan median dari data. Namun terdapat data ke-5 yang outliyer dari sebaran yaitu bernilai 64.53 gram.
4. Suhu 180 Tepung Segitiga Biru
Grafik 13. Boxplot
Box Plot Tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C untuk data berat menunjukkan bahwa nilai sebaran berat pada tepung segitiga biru, data berada disekitar 20.00 – 50.00 gram. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Dan tidak ada data yang outliyer.
5. Suhu 180 Tepung Kereta Kencana
Grafik 14. Boxplot
Box Plot Tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C untuk data berat menunjukkan bahwa nilai sebaran berat pada tepung kereta kencana, data berada disekitar 30.00 – 50.00 gram. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Dan tidak ada data yang outliyer.
6. Suhu 180 Tepung Biasa
152
Grafik 15. Boxplot
Box Plot Tepung biasa dengan suhu 180 º C untuk data berat menunjukkan bahwa nilai sebaran berat pada tepung biasa, data berada disekitar 45.00 – 55.00 gram. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Namun terdapat data ke-42 yang outliyer dari sebaran yaitu bernilai 36.00 gram.
7. Suhu 170 Tepung Segitiga Biru
Grafik 16. Boxplot
Box Plot Tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C untuk data berat menunjukkan bahwa nilai sebaran berat pada tepung segitiga biru, data berada disekitar 35.00 – 50.00 gram. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Dan tidak ada data yang outliyer.
8. Suhu 170 Tepung Kereta Kencana
153
Grafik 17. Boxplot
Box Plot Tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C untuk data berat menunjukkan bahwa nilai sebaran berat pada tepung kereta kencana, data berada disekitar 42.50 – 50.00 gram. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Dan tidak ada data yang outliyer.
9. Suhu 170 Tepung Biasa
Grafik 18. Boxplot
Box Plot Tepung Biasa dengan suhu 170 º C untuk data berat menunjukkan bahwa nilai sebaran berat pada tepung biasa, data berada disekitar 35.00 – 45.00 gram. Garis hitam pada Box Plot diatas menunjukkan median dari data. Dan tidak ada data yang outliyer.
154
4.2.3. Uji Friedman I
a. Tinggi Kue1. Tepung segitiga biru suhu 1900
Tabel 163. Ranks tepung SB 1900
Ranks
Mean Rank
SB_190_5 1.33SB_190_10 2.00SB_190_15 2.67
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.33. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.00. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.67.
Tabel 164. Test Statistics SB 1900
Table di atas menunjukkan
bahwa jumlah sampel sebanyak 15 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 13.333, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.001.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
2. Tepung segitiga biru suhu 1800
Tabel 165. Ranks tepung SB 1800
Ranks
Mean Rank
SB_180_5 1.07
SB_180_10 2.32
SB_180_15 2.61
155
Test Statisticsa
N 15Chi-Square 13.333Df 2Asymp. Sig. .001Monte Carlo Sig. Sig. .000
95% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .000
a. Friedman Test
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.07. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.32. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.61.
Tabel 166. Test Statistics SB 1800Test Statisticsa
N 14
Chi-Square 19.018
Df 2
Asymp. Sig. .000
Monte Carlo Sig. Sig. .000
95% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .000
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 14 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 19.018, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.000.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
3. Tepung segitiga biru suhu 1700
Tabel 167. Ranks tepung SB 1700
Ranks
Mean Rank
SB_170_5 2.50
SB_170_10 1.19
SB_170_15 2.31
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 2.50. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 1.19. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.31.
Tabel 168. Test Statistics tepung SB 1700
156
Test Statisticsa
N 16Chi-Square 16.125Df 2Asymp. Sig. .000Monte Carlo Sig. Sig. .000
95% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .001
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 15 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 16.125, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.000.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
4. Tepung Kereta kencana suhu 1900
Tabel 169. Ranks tepung KK 1900
Ranks
Mean Rank
KK_190_5 1.24KK_190_10 2.41KK_190_15 2.35
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.24. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.41. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.35.
Tabel 170. Test Statistics tepung KK 1900
Test Statisticsa
N 17Chi-Square 14.941Df 2Asymp. Sig. .001Monte Carlo Sig. Sig. .000
95% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .001
a. Friedman Test
157
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 15 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 14.941, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.001.
158
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
5. Tepung Kereta Kencana Suhu 1800
Tabel 171. Ranks tepung KK 1800
Ranks
Mean Rank
KK_180_5 1.00KK_180_10 2.31KK_180_15 2.69
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.00. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.31. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.69.
Tabel 172. Test Statistics tepung KK 1800
Test Statisticsa
N 16Chi-Square 25.125Df 2Asymp. Sig. .000Monte Carlo Sig. Sig. .000
95% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .000
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 16 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 25.125, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.000.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
159
6. Tepung Kereta kencana suhu 1700
Tabel 173. Ranks tepung KK 1700
Ranks
Mean Rank
KK_170_5 1.00KK_170_10 2.50KK_170_15 2.50
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.00. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.50. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.50.
Tabel 174. Test Statistics tepung KK 1700
Test Statisticsa
N 15Chi-Square 22.881Df 2Asymp. Sig. .000Monte Carlo Sig. Sig. .000
95% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .000
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 15 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 22.881, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.000.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
7. Tepung Biasa suhu 1900
Tabel 175. Ranks tepung TB 1900
Ranks
Mean Rank
TB_190_5 2.03TB_190_10 1.42TB_190_15 2.55
160
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 2.03. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 1.42. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.55.
Tabel 176. Test Statistics tepung TB 1900
Test Statisticsa
N 19Chi-Square 12.514Df 2Asymp. Sig. .002Monte Carlo Sig. Sig. .002
95% Confidence Interval Lower Bound .001
Upper Bound .002
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 19 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 12.514, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.002.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
8. Tepung Biasa suhu 1800
Tabel 177. Ranks tepung TB 1800
Ranks
Mean Rank
TB_180_5 1.88TB_180_10 2.62TB_180_15 1.50
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.88. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.62. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 1.50.
Tabel 178. Test Statistics tepung TB 1800
161
Test Statisticsa
N 13Chi-Square 8.510Df 2Asymp. Sig. .014Monte Carlo Sig. Sig. .011
95% Confidence Interval Lower Bound .009
Upper Bound .013
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 13 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 8.510, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.014.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
9. Tepung Biasa suhu 1700
Tabel 179. Ranks tepung TB 1700
Ranks
Mean Rank
TB_170_5 2.44TB_170_10 2.06TB_170_15 1.50
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 2.44. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.06. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 1.50.
Tabel 180. Test Statistics tepung TB 1700
Test Statisticsa
N 17Chi-Square 7.731Df 2Asymp. Sig. .021Monte Carlo Sig. Sig. .019
95% Confidence Interval Lower Bound .017
Upper Bound .022
a. Friedman Test
162
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 17 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 7.731, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.021.
163
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
b. Berat Kue1. Tepung Segitiga Biru suhu 1900
Tabel 181. Ranks tepung SB 1900
Ranks
Mean Rank
SB_190_5 1.33SB_190_10 2.60SB_190_15 2.07
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.33. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.60. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.07.
Tabel 182. Test Statistics tepung SB 1900
Test Statisticsa
N 15Chi-Square 12.133Df 2Asymp. Sig. .002Monte Carlo Sig. Sig. .002
95% Confidence Interval Lower Bound .001
Upper Bound .003
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 15 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 12.133, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.002.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
164
2. Tepung Segitiga Biru suhu 1800
Tabel 183. Ranks tepung SB 1800
Ranks
Mean Rank
SB_180_5 1.00SB_180_10 2.79SB_180_15 2.21
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.00. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.79. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.21.
Tabel 184. Test Statistics tepung SB 1800
Test Statisticsa
N 14Chi-Square 23.286Df 2Asymp. Sig. .000Monte Carlo Sig. Sig. .000
95% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .000
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 14 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 23.286, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.000.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
3. Tepung Segitiga Biru suhu 1700
Tabel 185. Ranks tepung SB 1700
Ranks
Mean Rank
SB_170_5 2.50SB_170_10 1.19SB_170_15 2.31
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 2.50. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 1.19. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.31.
165
Tabel 186. Test Statistics tepung SB 1700
Test Statisticsa
N 16Chi-Square 16.125Df 2Asymp. Sig. .000Monte Carlo Sig. Sig. .000
95% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .000
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 16 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 16.125, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.000.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
4. Tepung Kereta Kencana suhu 1900
Tabel 187. Ranks tepung KK 1900
Ranks
Mean Rank
KK_190_5 1.65KK_190_10 2.35KK_190_15 2.00
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.65. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.35. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.00.
Tabel 188. Test Statistics tepung KK 1900
166
Test Statisticsa
N 17Chi-Square 4.235Df 2Asymp. Sig. .120Monte Carlo Sig. Sig. .139
95% Confidence Interval Lower Bound .132
Upper Bound .146
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 17 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 4.235, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.120.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
5. Tepung Kereta Kencana suhu 1800
Tabel 189. Ranks tepung KK 1800
Ranks
Mean Rank
KK_180_5 1.13
KK_180_10 2.19
KK_180_15 2.69
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.13. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.19. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.69.
Tabel 190. Test Statistics tepung KK 1800
Test Statisticsa
N 16
Chi-Square 20.375
df 2
Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 16 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 20.375, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.000.
Hipotesis :
167
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
168
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
6. Tepung Kereta Kencana suhu 1700
Tabel 191. Ranks tepung KK 1700
Ranks
Mean Rank
KK_170_5 1.33KK_170_10 2.47KK_170_15 2.20
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.33. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.47. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.20.
Tabel 192. Test Statistics tepung KK 1700
Test Statisticsa
N 15Chi-Square 10.533Df 2Asymp. Sig. .005Monte Carlo Sig. Sig. .003
95% Confidence Interval Lower Bound .002
Upper Bound .005
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 15 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 10.533, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.005.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
7. Tepung Biasa suhu 1900
Tabel 193. Ranks tepung TB 1900
169
Ranks
Mean Rank
TB_190_5 2.74TB_190_10 1.74TB_190_15 1.53
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 2.74. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 1.74. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 1.53.
Tabel 194. Test Statistics tepung TB 1900
Test Statisticsa
N 19Chi-Square 15.895Df 2Asymp. Sig. .000Monte Carlo Sig. Sig. .000
95% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .000
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 19 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 15.895, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.000.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
8. Tepung Biasa suhu 1800
Tabel 195. Ranks tepung TB 1800
Ranks
Mean Rank
TB_180_5 1.71
TB_180_10 2.00
TB_180_15 2.29
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 1.71. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 2.00. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 2.29.
170
Tabel 196. Test Statistics tepung TB 1800
Test Statisticsa
N 14
Chi-Square 2.286
df 2
Asymp. Sig. .319
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 14 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 2.286, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.319.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
9. Tepung Biasa suhu 1700
Tabel 197. Ranks tepung TB 1700
Ranks
Mean Rank
TB_170_5 2.83
TB_170_10 1.56
TB_170_15 1.61
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kue dengan lama pengadukan 5 menit mempunyai mean rank 2.83. Untuk lama pengadukan 10 menit mempunyai mean rank 1.56. Sedangkan pada pengadukan 15 menit mempunyai mean rank 1.61.
Tabel 198. Test Statistics tepung TB 1700
Test Statisticsa
N 18
Chi-Square 18.778
Df 2
Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Table di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 18 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 18.778, dengan df yaitu 2, dan nilai signifikansi 0.000.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
171
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
4.2.4. Uji Friedman II
a. Tinggi Kue1. Tepung segitiga biru dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 199. Ranks tepung SB 5 menitRanks
Mean Rank
SB_190_5 2.75SB_180_5 1.06SB_170_5 2.19
Pada tepung Cakra Kembar dengan suhu pemanggangan 190 º C dan lama pengadukan adonan selama 5 menit untuk data tinggi, memiliki mean rank sebesar 2.75, untuk suhu pemanggangan 180 º C dan lama pengadukan adonan selama 5 menit memiliki mean rank sebesar 1.06, kemudian untuk suhu pemanggangan 170 º C dan lama pengadukan adonan selama 5 menit memiliki mean rank sebesar 2.19.
Tabel 200. Tes statistik tepung SB 5 menit
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 16 buah dengan nilai chi-square hitung yaitu 23.625 dengan df yaitu 2 dan nilai signifikansi 0.000.Hipotesis:
Ho : populasi dalam satu blok identikH1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan:
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi tabel maka Ho diterima.Signifikansi : jika nilai sign. > 0.005 maka Ho diterima (α = 0.005).
2. Tepung segitiga biru dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 201. Ranks tepung SB 10 menitRanks
Mean Rank
SB_190_10 2.79SB_180_10 2.21SB_170_10 1.00
Pada tepung segitiga biru dengan suhu pemanggangan 190 º C dan lama pengadukan adonan selama 10 menit untuk data tinggi, memiliki mean rank sebesar 2.79, untuk suhu pemanggangan 180 º C dan lama pengadukan adonan selama 10 menit memiliki mean rank
172
Test Statisticsa
N 16Chi-Square 23.625df 2Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
sebesar 2.21, kemudian untuk suhu pemanggangan 170 º C dan lama pengadukan adonan selama 10 menit memiliki mean rank sebesar 1.00.
Tabel 202. Tes statistik tepung SB 10 menitTest Statisticsa
N 14Chi-Square 23.286Df 2Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 14 buah dengan nilai chi-square hitng yaitu 23.286 dengan df yaitu 2 dan nilai signifikansi 0.000.Hipotesis:
Ho : populasi dalam satu blok identikH1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan:
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi tabel maka Ho diterima.Signifikansi : jika nilai sign. > 0.005 maka Ho diterima (α = 0.005)
3. Tepung segitiga biru dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 203. Ranks tepung SB 15 menitRanks
Mean Rank
SB_190_15 2.60SB_180_15 1.53SB_170_15 1.87
Pada tepung segitiga biru dengan suhu pemanggangan 190 º C dan lama pengadukan adonan selama 15 menit untuk data tinggi, memiliki mean rank sebesar 2.60, untuk suhu pemanggangan 180 º C dan lama pengadukan adonan selama 15 menit memiliki mean rank sebesar 1.53, kemudian untuk suhu pemanggangan 170 º C dan lama pengadukan adonan selama 15 menit memiliki mean rank sebesar 1.87.
Tabel 204. Tes statistik tepung SB 15 menitTest Statisticsa
N 15Chi-Square 8.933Df 2Asymp. Sig. .011
a. Friedman Test
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 15 buah dengan nilai chi-square hitng yaitu 8.933 dengan df yaitu 2 dan nilai signifikansi 0.011.Hipotesis:
Ho : populasi dalam satu blok identikH1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan:
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi tabel maka Ho diterima.Signifikansi : jika nilai sign. > 0.005 maka Ho diterima (α = 0.005)
173
4. Tepung kereta kencana dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 205. Ranks tepung KK 5 menitRanks
Mean Rank
KK_190_5 2.06KK_180_5 1.31KK_170_5 2.63
Pada tepung kereta kencana dengan suhu pemanggangan 190 º C dan lama pengadukan adonan selama 5 menit untuk data tinggi, memiliki mean rank sebesar 2.06, untuk suhu pemanggangan 180 º C dan lama pengadukan adonan selama 5 menit memiliki mean rank sebesar 1.31, kemudian untuk suhu pemanggangan 170 º C dan lama pengadukan adonan selama 5 menit memiliki mean rank sebesar 2.63.
.Tabel 206. Tes statistik tepung KK 5 menit
Test Statisticsa
N 16Chi-Square 13.875Df 2Asymp. Sig. .001
a. Friedman Test
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 16 buah dengan nilai chi-square hitng yaitu 13.875 dengan df yaitu 2 dan nilai signifikansi 0.001.Hipotesis:
Ho : populasi dalam satu blok identikH1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan:
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi tabel maka Ho diterima.Signifikansi : jika nilai sign. > 0.005 maka Ho diterima (α = 0.005)
5. Tepung kereta kencana dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 207. Ranks tepung KK 10 menitRanks
Mean Rank
KK_190_10 1.53KK_180_10 1.60KK_170_10 2.87
Pada tepung kereta kencana dengan suhu pemanggangan 190 º C dan lama pengadukan adonan selama 10 menit untuk data tinggi, memiliki mean rank sebesar 1.53, untuk suhu pemanggangan 180 º C dan lama pengadukan adonan selama 10 menit memiliki mean rank sebesar 1.60, kemudian untuk suhu pemanggangan 170 º C dan lama pengadukan adonan selama 10 menit memiliki mean rank sebesar 2.87.
Tabel 208. Tes statistik tepung KK 10 menit
174
Test Statisticsa
N 15Chi-Square 16.933Df 2Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 15 buah dengan nilai chi-square hitng yaitu 16.933 dengan df yaitu 2 dan nilai signifikansi 0.000.Hipotesis:
Ho : populasi dalam satu blok identikH1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan:Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi tabel maka Ho diterima.Signifikansi : jika nilai sign. > 0.005 maka Ho diterima (α = 0.005)
6. Tepung kereta kencana dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 209. Ranks tepung KK 15 menitRanks
Mean Rank
KK_190_15 1.33KK_180_15 2.33KK_170_15 2.33
Pada tepung kereta kencana dengan suhu pemanggangan 190 º C dan lama pengadukan adonan selama 15 menit untuk data tinggi, memiliki mean rank sebesar 1.33, untuk suhu pemanggangan 180 º C dan lama pengadukan adonan selama 15 menit memiliki mean rank sebesar 2.33, kemudian untuk suhu pemanggangan 170 º C dan lama pengadukan adonan selama 15 menit memiliki mean rank sebesar 2.33.
Tabel 210. Tes statistik tepung KK 15 menitTest Statisticsa
N 15Chi-Square 10.000Df 2Asymp. Sig. .007
a. Friedman Test
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 15 buah dengan nilai chi-square hitng yaitu 10.000 dengan df yaitu 2 dan nilai signifikansi 0.007.
175
Hipotesis:Ho : populasi dalam satu blok identikH1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan:Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi tabel maka Ho diterima.Signifikansi : jika nilai sign. > 0.005 maka Ho diterima (α = 0.005)
7. Tepung biasa dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 211. Ranks tepung biasa 5 menitRanks
Mean Rank
TB_190_5 1.14TB_180_5 2.93TB_170_5 1.93
Pada tepung kereta kencana dengan suhu pemanggangan 190 º C dan lama pengadukan adonan selama 5 menit untuk data tinggi, memiliki mean rank sebesar 1.14, untuk suhu pemanggangan 180 º C dan lama pengadukan adonan selama 5 menit memiliki mean rank sebesar 2.93, kemudian untuk suhu pemanggangan 170 º C dan lama pengadukan adonan selama 5 menit memiliki mean rank sebesar 1.93.
Tabel 212. Tes statistik tepung biasa 5 menitTest Statisticsa
N 14Chi-Square 22.429Df 2Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 14 buah dengan nilai chi-square hitng yaitu 22.429 dengan df yaitu 2 dan nilai signifikansi 0.000.Hipotesis:
Ho : populasi dalam satu blok identikH1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan:
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi tabel maka Ho diterima.Signifikansi : jika nilai sign. > 0.005 maka Ho diterima (α = 0.005)
8. Tepung biasa dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 213. Ranks tepung biasa 10 menitRanks
Mean Rank
TB_190_10 1.27TB_180_10 3.00TB_170_10 1.73
Pada tepung biasa dengan suhu pemanggangan 190 º C dan lama pengadukan adonan selama 10 menit untuk data tinggi, memiliki mean rank sebesar 1.27, untuk suhu
176
pemanggangan 180 º C dan lama pengadukan adonan selama 10 menit memiliki mean rank sebesar 3.00, kemudian untuk suhu pemanggangan 170 º C dan lama pengadukan adonan selama 10 menit memiliki mean rank sebesar 1.73.
Tabel 214. Tes statistik tepung biasa 10 menitTest Statisticsa
N 15Chi-Square 24.133Df 2Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 15 buah dengan nilai chi-square hitng yaitu 24.133 dengan df yaitu 2 dan nilai signifikansi 0.000.Hipotesis:
Ho : populasi dalam satu blok identikH1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan:
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi tabel maka Ho diterima.Signifikansi : jika nilai sign. > 0.005 maka Ho diterima (α = 0.005)
9. Tepung biasa dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 215. Rank tepung biasa 15 menitRanks
Mean Rank
TB_190_15 1.29TB_180_15 2.93TB_170_15 1.79
Pada tepung biasa dengan suhu pemanggangan 190 º C dan lama pengadukan adonan selama 15 menit untuk data tinggi, memiliki mean rank sebesar 1.29, untuk suhu pemanggangan 180 º C dan lama pengadukan adonan selama 15 menit memiliki mean rank sebesar 2.93, kemudian untuk suhu pemanggangan 170 º C dan lama pengadukan adonan selama 15 menit memiliki mean rank sebesar 1.79.
Tabel 216. Tes statistik tepung biasa 15 menitTest Statisticsa
N 14Chi-Square 19.857Df 2Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 14 buah dengan nilai chi-square hitng yaitu 19.857 dengan df yaitu 2 dan nilai signifikansi 0.000.
177
Hipotesis:Ho : populasi dalam satu blok identikH1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan:
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi tabel maka Ho diterima.Signifikansi : jika nilai sign. > 0.005 maka Ho diterima (α = 0.005)
b. Berat kue1. Tepung Segitiga Biru dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 217. Ranks tepung SB 5 menit
Ranks
Mean Rank
SB_190_5 2.50
SB_180_5 1.00
SB_170_5 2.50
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kue dengan suhu 1900 mempunyai mean rank 2.50. Untuk suhu 1800 mempunyai mean rank 1.00. Sedangkan pada suhu 1700 mempunyai mean rank 2.50.
Tabel 218. Tes statistik tepung SB 5 menitTest Statisticsa
N 16
Chi-Square 24.000
Df 2
Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Table diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel 16 kue. Dengan nilai chi-square hitung adalah 24. Dengan df 2. Dan nilai signiikansi 0.000.Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
2. Tepung Segitiga Biru dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 219. Ranks tepung SB 10 menit
178
Ranks
Mean Rank
SB_190_10 2.79
SB_180_10 2.21
SB_170_10 1.00
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kue dengan suhu 1900 mempunyai mean rank 2.79. Untuk suhu 1800 mempunyai mean rank 2.21. Sedangkan pada suhu 1700 mempunyai mean rank 1.00.
Tabel 220. Tes statistik tepung SB 10 menitTest Statisticsa
N 14
Chi-Square 23.286
df 2
Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Table diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel 14 kue. Dengan nilai chi-square hitung adalah 23.286. Dengan df 2. Dan nilai signiikansi 0.000.Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
3. Tepung Segitiga Biru dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 221. Ranks tepung SB 15 menitRanks
Mean Rank
SB_190_15 2.67
SB_180_15 1.53
SB_170_15 1.80
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kue dengan suhu 1900 mempunyai mean rank 2.67. Untuk suhu 1800 mempunyai mean rank 1.53. Sedangkan pada suhu 1700 mempunyai mean rank 1.80.
Tabel 222. Tes statistik tepung SB 15 menitTest Statisticsa
N 15
Chi-Square 10.533
df 2
Asymp. Sig. .005
a. Friedman Test
179
Table diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel 15 kue. Dengan nilai chi-square hitung adalah 10.533. Dengan df 2. Dan nilai signiikansi 0.005.
180
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identikH1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
4. Tepung Kereta Kencana Dengan Lama Pengadukan 5 Menit
Tabel 223. Ranks tepung KK 5 menitRanks
Mean Rank
KK_190_5 2.06
KK_180_5 1.31
KK_170_5 2.63
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kue dengan suhu 1900 mempunyai mean rank 2.06. Untuk suhu 1800 mempunyai mean rank 1.31. Sedangkan pada suhu 1700 mempunyai mean rank 2.63.
Tabel 224. Tes statistik tepung KK 5 menitTest Statisticsa
N 16
Chi-Square 13.875
df 2
Asymp. Sig. .001
a. Friedman Test
Table diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel 16 kue. Dengan nilai chi-square hitung adalah 13.875. Dengan df 2. Dan nilai signiikansi 0.001.
Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
5. Tepung Kereta Kencana Dengan Lama Pengadukan 10 Menit
Tabel 225. Ranks tepung KK 10 menitRanks
Mean Rank
KK_190_10 1.53
KK_180_10 1.60
KK_170_10 2.87
181
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kue dengan suhu 1900 mempunyai mean rank 1.53. Untuk suhu 1800 mempunyai mean rank 1.60. Sedangkan pada suhu 1700 mempunyai mean rank 2.87.
Tabel 226. Tes statistik tepung KK 10 menitTest Statisticsa
N 15
Chi-Square 16.933
df 2
Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Table diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel 15 kue. Dengan nilai chi-square hitung adalah 16.933. Dengan df 2. Dan nilai signiikansi 0.000.Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
6. Tepung Kereta Kencana Dengan Lama Pengadukan 15 Menit
Tabel 227. Ranks tepung KK 15 menitRanks
Mean Rank
KK_190_15 1.33
KK_180_15 2.33
KK_170_15 2.33
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kue dengan suhu 1900 mempunyai mean rank 1.33. Untuk suhu 1800 mempunyai mean rank 2.33. Sedangkan pada suhu 1700 mempunyai mean rank 2.33.
Tabel 228. Tes statistik tepung KK 15 menitTest Statisticsa
N 15
Chi-Square 10.000
df 2
Asymp. Sig. .007
a. Friedman Test
Table diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel 15 kue. Dengan nilai chi-square hitung adalah 10.000. Dengan df 2. Dan nilai signiikansi 0.007.Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
182
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
7. Tepung Biasa Dengan Lama Pengadukan 5 Menit
Tabel 229. Ranks tepung TB 5 menitRanks
Mean Rank
TB_190_5 1.14
TB_180_5 2.93
TB_170_5 1.93
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kue dengan suhu 1900 mempunyai mean rank 1.14. Untuk suhu 1800 mempunyai mean rank 2.93. Sedangkan pada suhu 1700 mempunyai mean rank 1.93.
Tabel 230. Tes statistik tepung TB 5 menitTest Statisticsa
N 14
Chi-Square 22.429
df 2
Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Table diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel 14 kue. Dengan nilai chi-square hitung adalah 22.429. Dengan df 2. Dan nilai signiikansi 0.000.Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
8. Tepung Biasa Dengan Lama Pengadukan 10 Menit
Tabel 231. Ranks tepung TB 10 menitRanks
Mean Rank
TB_190_10 1.27
TB_180_10 3.00
TB_170_10 1.73
183
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kue dengan suhu 1900 mempunyai mean rank 1.27. Untuk suhu 1800 mempunyai mean rank 3.00. Sedangkan pada suhu 1700 mempunyai mean rank 1.73.
Tabel 232. Tes statistik tepung TB 10 menitTest Statisticsa
N 15
Chi-Square 24.133
Df 2
Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Table diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel 15 kue. Dengan nilai chi-square hitung adalah 24.133. Dengan df 2. Dan nilai signiikansi 0.000.Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
9. Tepung Biasa Dengan Lama Pengadukan 15 Menit
Tabel 233. Ranks tepung TB 15 menitRanks
Mean Rank
TB_190_15 1.29
TB_180_15 2.93
TB_170_15 1.79
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kue dengan suhu 1900 mempunyai mean rank 1.29. Untuk suhu 1800 mempunyai mean rank 2.93. Sedangkan pada suhu 1700 mempunyai mean rank 1.79.
Tabel 234. Tes statistik tepung TB 15 menitTest Statisticsa
N 14
Chi-Square 19.857
Df 2
Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Table diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel 14 kue. Dengan nilai chi-square hitung adalah 19.857. Dengan df 2. Dan nilai signiikansi 0.000.Hipotesis :
H0 : populasi dalam satu blok identik
H1 : populasi tidak dalam satu blok identik
184
Dasar pengambilan keputusan
Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.
Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima ( )
4.2.5. Uji Kruskall-wallis
a. Tinggi
1. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 235. ranks suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menitRanks
Jenis_Tepung N Mean Rank
Tinggi_190_5 Sigitiga_Biru 16 34.34
Kereta_Kencana 17 12.09
Tepung_Biasa 19 32.79
Total 52
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data tinggi roti dengan suhu pemanggangan 190 derajat dengan lama pengadukan 5 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N = 16, serta nilai mean rank 34.34 . Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 17 dengan nilai mean rank 12.09. Kemudian untuk tepung biasa dengan N =19 dan nilai mean rank 32.79 . Serta untuk jumlah total data N = 52.
Tabel 236. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menitTest Statisticsa,b
Tinggi_190_5
Chi-Square 22.958df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_Tepung
Pada suhu 190 º C dengan pengadukan adonan selama 5 menit untuk data tinggi, nilai Chi-Scuare 22.958, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
185
2. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 237. ranks suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menitRanks
Jenis_Tepung N Mean Rank
Tinggi_190_10 Segitiga Biru 15 37.47
Kereta Kencana 18 30.58
Tepung Biasa 20 15.93
Total 53
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data tinggi roti dengan suhu pemanggangan 190 derajat dengan lama pengadukan 10 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N = 15, serta nilai mean rank 37.47. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 18 dengan nilai mean rank 30.58. Kemudian untuk tepung biasa dengan N =20 dan nilai mean rank 15.93. Serta untuk jumlah total data N = 53.
Tabel 238. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menitTest Statisticsa,b
Tinggi_190_10
Chi-Square 18.162df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_Tepung
Pada suhu 190 º C dengan pengadukan adonan selama 10 menit untuk data tinggi, nilai Chi-Scuare 18.162, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000.
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
3. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 239. ranks suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Tinggi_190_15 Segitiga Biru 15 34.97
Kereta Kencana 17 15.88
Tepung Biasa 20 29.18
Total 52
186
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data tinggi roti dengan suhu pemanggangan 190 derajat dengan lama pengadukan 15 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N = 15, serta nilai mean rank 34.97. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 17 dengan nilai mean rank 15.88. Kemudian untuk tepung biasa dengan N =20 dan nilai mean rank 29.18. Serta untuk jumlah total data N = 52.
Tabel 240 test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menitTest Statisticsa,b
Tinggi_190_15
Chi-Square 13.662df 2Asymp. Sig. .001a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 190 º C dengan pengadukan adonan selama 15 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 13.662, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.001.
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
4. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 241. ranks suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menitRanks
Jenis_Tepung N Mean Rank
Tinggi_180_5 Segitiga Biru 25 15.74
Kereta Kencana 19 31.55
Tepung Biasa 14 51.29
Total 58
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data tinggi roti dengan suhu pemanggangan 180 derajat dengan lama pengadukan 5 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N = 25 , serta nilai mean rank 15.74 . Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 19 dengan nilai mean rank 31.55. Kemudian untuk tepung biasa dengan N =14 dan nilai mean rank 51.29. Serta untuk jumlah total data N = 58.
Tabel 242 test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menit
187
Test Statisticsa,b
Tinggi_180_5
Chi-Square 40.189Df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_Tepung
Pada suhu 180 º C dengan pengadukan adonan selama 5 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 40.189, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
5. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 243. ranks suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Tinggi_180_10 Segitiga Biru 14 23.00
Kereta Kencana 16 10.69
Tepung Biasa 15 36.13
Total 45
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data tinggi roti dengan suhu pemanggangan 180 derajat dengan lama pengadukan 10 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N = 14, serta nilai mean rank 23.00. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 16 dengan nilai mean rank 10.69. Kemudian untuk tepung biasa dengan N =15 dan nilai mean rank 36.13. Serta untuk jumlah total data N = 45.
Tabel 244. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menitTest Statisticsa,b
Tinggi_180_10
Chi-Square 29.079df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
188
Pada suhu 180 º C dengan pengadukan adonan selama 10 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 29.079, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
6. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 245. ranks suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Tinggi_180_15 Segitiga Biru 17 32.03
Kereta Kencana 16 12.28
Tepung Biasa 14 27.64
Total 47
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data tinggi roti dengan suhu pemanggangan 180 derajat dengan lama pengadukan 15 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N = 17, serta nilai mean rank 32.03. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 16 dengan nilai mean rank 12.28. Kemudian untuk tepung biasa dengan N =14 dan nilai mean rank 27.64. Serta untuk jumlah total data N = 47.
Tabel 246. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menitTest Statisticsa,b
Tinggi_180_15
Chi-Square 18.522df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 180 º C dengan pengadukan adonan selama 15 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 18.522, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
189
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
7. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 247. ranks suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Tinggi_170_5 Segitiga Biru 16 26.88
Kereta Kencana 16 8.75
Tepung Biasa 19 39.79
Total 51
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data tinggi roti dengan suhu pemanggangan 170 derajat dengan lama pengadukan 5 menit terlihat bahwa, untuk segitiga biru memiliki N = 16, serta nilai mean rank 26.88. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 16 dengan nilai mean rank 8.75. Kemudian untuk tepung biasa dengan N =19 dan nilai mean rank 39.79. Serta untuk jumlah total data N = 51.
Tabel 248. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menitTest Statisticsa,b
Tinggi_170_5
Chi-Square 37.977df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 170 º C dengan pengadukan adonan selama 5 menit untuk data tinggi, nilai Chi-Scuare 37.977, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
190
8. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 249. ranks suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Tinggi_170_10 Segitiga Biru 20 11.50
Kereta Kencana 15 34.93
Tepung Biasa 18 37.61
Total 53
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data tinggi roti dengan suhu pemanggangan 170 derajat dengan lama pengadukan 10 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N = 20, serta nilai mean rank 11.50. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 15 dengan nilai mean rank 34.93. Kemudian untuk tepung biasa dengan N =18 dan nilai mean rank 37.61. Serta untuk jumlah total data N = 53.
Tabel 250. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menit
Test Statisticsa,b
Tinggi_170_10
Chi-Square 32.625df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 170 º C dengan pengadukan adonan selama 10 menit untuk data tinggi, nilai Chi-Scuare 32.625, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
9. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 251. ranks suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Tinggi_170_15 Segitiga Biru 17 18.44
Kereta Kencan 15 30.53
Tepung Biasa 17 26.68
Total 49
191
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data tinggi roti dengan suhu pemanggangan 170 derajat dengan lama pengadukan 15 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N = 17, serta nilai mean rank 18.44. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 15 dengan nilai mean rank 30.53. Kemudian untuk tepung biasa dengan N =17 dan nilai mean rank 26.68. Serta untuk jumlah total data N = 49.
Tabel 252. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menitTest Statisticsa,b
Tinggi_170_15
Chi-Square 6.071df 2Asymp. Sig. .048a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 170 º C dengan pengadukan adonan selama 15 menit untuk data tinggi, nilai Chi-Scuare 6.071, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.048 .
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
b. Berat Kue
1. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 253. ranks suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Berat_190_5 Segitiga Biru 16 38.69
Kereta Kencana 17 22.00
Tepung Biasa 19 20.26
Total 52
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data berat roti dengan suhu pemanggangan 190 derajat dengan lama pengadukan 5 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N =16 ,serta nilai mean rank 38.69. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 17 dengan nilai mean rank 22.00. Kemudian untuk tepung biasa dengan N = 19 dan nilai mean rank 20.26. Serta untuk jumlah total data N = 52
Tabel 254. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menit
192
Test Statisticsa,b
Berat_190_5
Chi-Square 15.065df 2Asymp. Sig. .001a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 190 º C dengan pengadukan adonan selama 5 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 15.065, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.001.
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
2. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 255. ranks suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Berat_190_10 Segitiga Biru 15 45.23
Kereta Kecana 18 29.97
Tepung Biasa 20 10.65
Total 53
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data berat roti dengan suhu pemanggangan 190 derajat dengan lama pengadukan 10 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N =15 ,serta nilai mean rank 45.23. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 18 dengan nilai mean rank 29.97. Kemudian untuk tepung biasa dengan N = 20 dan nilai mean rank 10.65. Serta untuk jumlah total data N = 53
Tabel 256. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menitTest Statisticsa,b
Berat_190_10
Chi-Square 43.995Df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
193
Pada suhu 190 º C dengan pengadukan adonan selama 10 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 43.995, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
3. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 257. Ranks suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Berat_190_15 segitiga Biru 15 42.47
Kereta Kencana 17 30.76
Tepung Biasa 20 10.90
Total 52
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data berat roti dengan suhu pemanggangan 190 derajat dengan lama pengadukan 15 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N =15 ,serta nilai mean rank 42.47. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 17 dengan nilai mean rank 30.76. Kemudian untuk tepung biasa dengan N = 20 dan nilai mean rank 10.90. Serta untuk jumlah total data N = 52
Tabel 258. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menitTest Statisticsa,b
Berat_190_15
Chi-Square 39.189df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 190 º C dengan pengadukan adonan selama 15 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 39.189, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
194
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
4. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 259. Ranks suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Berat_180_5 Segitiga Biru 25 14.04
Kereta Kencana 20 36.95
Tepung Biasa 14 48.57
Total 59
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data berat roti dengan suhu pemanggangan 180 derajat dengan lama pengadukan 5 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N =25 ,serta nilai mean rank 14.04. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 20 dengan nilai mean rank 39.95. Kemudian untuk tepung biasa dengan N = 14 dan nilai mean rank 48.57. Serta untuk jumlah total data N = 59
Tabel 260. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menitTest Statisticsa,b
Berat_180_5
Chi-Square 41.229df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 180 º C dengan pengadukan adonan selama 5 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 41.229, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000.
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
195
5. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 261. Ranks suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Berat_180_10 Segitiga Biru 14 23.21
Kereta Kencana 16 15.38
Tepung Biasa 15 30.93
Total 45Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data berat roti dengan suhu pemanggangan 180 derajat dengan lama pengadukan 10 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N =14 ,serta nilai mean rank 23.21.Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 16 dengan nilai mean rank 15.38. Kemudian untuk tepung biasa dengan N = 15 dan nilai mean rank 30.93. Serta untuk jumlah total data N = 45
Tabel 262. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menitTest Statisticsa,b
Berat_180_10
Chi-Square 10.869df 2Asymp. Sig. .004a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 180 º C dengan pengadukan adonan selama 10 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 10.869, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.004.
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
6. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 263. Ranks suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Berat_180_15 Segitiga Biru 17 14.41
Kereta Kencana 16 25.19
Tepung Biasa 14 34.29
Total 47
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data berat roti dengan suhu pemanggangan 180 derajat dengan lama pengadukan15 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru
196
memiliki N =17 ,serta nilai mean rank 14.41. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 16 dengan nilai mean rank 25.19. Kemudian untuk tepung biasa dengan N = 14 dan nilai mean rank 34.29. Serta untuk jumlah total data N = 47.
Tabel 264. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menitTest Statisticsa,b
Berat_180_15
Chi-Square 16.312df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 180 º C dengan pengadukan adonan selama 15 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 16.312, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
7. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 265. Ranks suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menit
Ranks
Jenis_tepung N Mean Rank
Berat_170_5 Segitiga Biru 16 29.50
Kereta kencana 16 25.25
Tepung Biasa 19 23.68
Total 51
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data berat roti dengan suhu pemanggangan 170 derajat dengan lama pengadukan 5 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N =16 ,serta nilai mean rank 29.50. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 16 dengan nilai mean rank 25.25. Kemudian untuk tepung biasa dengan N = 19 dan nilai mean rank 23.68. Serta untuk jumlah total data N = 51.
197
Tabel 266 test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menit
Test Statisticsa,b
Berat_170_5
Chi-Square 1.389Df 2Asymp. Sig. .499a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 170 º C dengan pengadukan adonan selama 5 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 1.389, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.499.
Hipotesis :Ho = ketiga populasi identik.H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.
- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
8. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 267. Ranks suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Berat_170_10 Segitiga Biru 20 21.00
Kereta Kencana 15 45.87
Tepug Biasa 18 17.94
Total 53
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data berat roti dengan suhu pemanggangan 170 derajat dengan lama pengadukan 10 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N =20 ,serta nilai mean rank 21.00. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 15 dengan nilai mean rank 45.87. Kemudian untuk tepung biasa dengan N = 18 dan nilai mean rank 17.94. Serta untuk jumlah total data N = 53
Tabel 268. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menitTest Statisticsa,b
Berat_170_10
Chi-Square 31.595df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
198
Pada suhu 170 º C dengan pengadukan adonan selama 10 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 31.595, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
9. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 4269. Ranks suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menitRanks
Jenis_tepung N Mean Rank
Berat_170_15 Segitiga Biru 17 27.24
Kereta Kencana 15 37.33
Tepung Biasa 18 14.00
Total 50
Pada Tabel diatas terlihat bahwa untuk data berat roti dengan suhu pemanggangan 170 derajat dengan lama pengadukan 15 menit terlihat bahwa, untuk tepung segitiga biru memiliki N =17 ,serta nilai mean rank 27.24. Lalu untuk tepung kereta kencana memiliki nilai N = 15 dengan nilai mean rank 37.43. Kemudian untuk tepung biasa dengan N = 18 dan nilai mean rank 14.00. Serta untuk jumlah total data N = 50
Tabel 270. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menitTest Statisticsa,b
Berat_170_15
Chi-Square 21.328df 2Asymp. Sig. .000a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Jenis_tepung
Pada suhu 170 º C dengan pengadukan adonan selama 15 menit untuk data berat, nilai Chi-Scuare 21.328, nilai df sebesar 2, dengan = 0.05 maka didapat nilai Chi-Square dari Tabel sebesar 5.991, dan nilai Asymp. Sig. = 0.000 .
Hipotesis :
Ho = ketiga populasi identik.
H1 = ketiga populasi tidak identik.
199
Dasar pengambilan keputusan :
- Chi-Square : Jika nilai Chi-Square hitung < chi tabel maka Ho diterima.
- Signifikansi : Jika nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima ( = 0.05).
4.2.6. Uji Median
a. Tinggi Kue
1. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 271. Frequencies suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menitFrequencies
Jenis_TepungSigitiga_Biru Kereta_Kencana Tepung_Biasa
Tinggi_190_5 > Median 11 2 12
<= Median 5 15 7
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 190 derajat dan lama pengadukan selama 5 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung biasa mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 12 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung kereta kencana.
Tabel 272. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menitTest Statisticsb
Tinggi_190_5
N 52Median 5.1300Chi-Square 13.450a
df 2Asymp. Sig. .001a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.7.b. Grouping Variable: Jenis_Tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 52 data. Median dari data-data tersebut yaitu 5,1300. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 13,450 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,001.
Hipotesis:H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
200
2. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 273. Frequencies suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menitFrequencies
Jenis_TepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Tinggi_190_10 > Median 12 11 3
<= Median 3 7 17
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 190 derajat dan lama pengadukan selama 10 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung segitiga biru mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 12 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung biasa yaitu sebanyak 17 data.
Tabel 274. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menitTest Statisticsb
Tinggi_190_10
N 53Median 5.1800Chi-Square 16.076a
df 2Asymp. Sig. .000a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.4.b. Grouping Variable: Jenis_Tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 53 data. Median dari data-data tersebut yaitu 5,1800. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 16,076 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,001.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
3. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 275. Frequencies suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Tinggi_190_15 > Median 11 3 12
<= Median 4 14 8
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 190 derajat dan lama pengadukan selama 15 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung biasa mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 12 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung kereta kencana yaitu sebanyak 14 data.
201
Tabel 276. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menitTest Statisticsb
Tinggi_190_15
N 52Median 5.4150Chi-Square 11.184a
df 2Asymp. Sig. .004a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.5.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 52 data. Median dari data-data tersebut yaitu 5,4150. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 11,184 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,004.
Hipotesis:H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
4. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 277. Frequencies suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menitFrequencies
Jenis_TepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Tinggi_180_5 > Median 3 12 14
<= Median 22 7 0
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 180 derajat dan lama pengadukan selama 5 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung biasa mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 14 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung segitiga biru yaitu sebanyak 22 data.
202
Tabel 278. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menitTest Statisticsb
Tinggi_180_5
N 58Median 4.4450Chi-Square 29.756a
df 2Asymp. Sig. .000a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.0.b. Grouping Variable: Jenis_Tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 58 data. Median dari data-data tersebut yaitu 4.4450. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 29.756 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,000.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
5. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 279. Frequencies suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Tinggi_180_10 > Median 7 1 14
<= Median 7 15 1
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 180 derajat dan lama pengadukan selama 10 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung biasa mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 14 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung kereta kencana yaitu sebanyak 15 data.
Tabel 280. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menit
203
Test Statisticsb
Tinggi_180_10
N 45Median 5.2800Chi-Square 23.506a
df 2Asymp. Sig. .000a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 6.8.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 45 data. Median dari data-data tersebut yaitu 5,2800. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 23.506 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,000.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
6. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 281. Frequencies suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Tinggi_180_15 > Median 12 3 8
<= Median 5 13 6
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 180 derajat dan lama pengadukan selama 15 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung segitiga biru mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 12 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung kereta kencana yaitu sebanyak 13 data.
Tabel 282. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menitTest Statisticsb
Tinggi_180_15
N 47Median 5.3600Chi-Square 9.401a
df 2Asymp. Sig. .009a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 6.9.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
204
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 47 data. Median dari data-data tersebut yaitu 5,3600. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 9,401 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,009.
205
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
7. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 283. Frequencies suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Tinggi_170_5 > Median 6 0 19
<= Median 10 16 0
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 170 derajat dan lama pengadukan selama 5 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung biasa mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 19 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung kereta kencana yaitu sebanyak 16 data.
Tabel 284. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menitTest Statisticsb
Tinggi_170_5
N 51Median 5.1100Chi-Square 35.994a
df 2Asymp. Sig. .000a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.8.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 51 data. Median dari data-data tersebut yaitu 5,1100. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 35.994 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,000.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
8. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 285. Frequencies suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menit
206
Frequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Tinggi_170_10 > Median 1 12 12
<= Median 19 3 6
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 170 derajat dan lama pengadukan selama 10 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung biasa dan tepung kereta kencana mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 12 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung segitiga biru yaitu sebanyak 19 data.
Tabel 286. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menitTest Statisticsb
Tinggi_170_10
N 53Median 5.2200Chi-Square 23.506a
df 2Asymp. Sig. .000a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.1.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 53 data. Median dari data-data tersebut yaitu 5,2200. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 23,506 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,000.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
9. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 287. Frequencies suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencan Tepung Biasa
Tinggi_170_15 > Median 7 9 8
<= Median 10 6 9
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 170 derajat dan lama pengadukan selama 15 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung kereta kencana mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 9 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung segitiga biru yaitu sebanyak 10 data.
207
Tabel 288. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menitTest Statisticsb
Tinggi_170_15
N 49Median 5.2500Chi-Square 1.168a
df 2Asymp. Sig. .558a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.3.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 49 data. Median dari data-data tersebut yaitu 5,2500. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 1,168 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,556.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
b. Berat Kue
1. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 289. Frequencies suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Berat_190_5 > Median 14 9 3
<= Median 2 8 16
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui berat kue yang di oven dengan suhu 190 derajat dan lama pengadukan selama 5 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung segitiga biru mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 14 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung biasa yaitu sebanyak 16 data.
208
Tabel 290. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menit
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 52 data. Median dari data-data tersebut yaitu 41.9775. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 17,954 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,000.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
2. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 291. Frequencies suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kecana Tepung Biasa
Berat_190_10 > Median 15 11 0
<= Median 0 7 20
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui berat kue yang di oven dengan suhu 190 derajat dan lama pengadukan selama 10 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung segitiga biru mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 15 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung biasa yaitu sebanyak 20 data.
Tabel 292. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menit
209
Test Statisticsb
Berat_190_5
N 52Median 41.9775Chi-Square 17.954a
df 2Asymp. Sig. .000a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 8.0.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Test Statisticsb
Berat_190_10
N 53Median 44.1300Chi-Square 35.883a
df 2Asymp. Sig. .000a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.4.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 53 data. Median dari data-data tersebut yaitu 44.1300. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 35.883 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,000.
Hipotesis:H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
3. Suhu 190 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 293. Frequencies suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menitFrequencies
Jenis_tepungsegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Berat_190_15 > Median 14 11 1
<= Median 1 6 19
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 190 derajat dan lama pengadukan selama 15 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung segitiga biru mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 14 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung biasa yaitu sebanyak 19 data.
Tabel 294. test statistik suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menitTest Statisticsb
Berat_190_15
N 52Median 41.4030Chi-Square 28.937a
df 2Asymp. Sig. .000a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.5.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
210
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 52 data. Median dari data-data tersebut yaitu 41.4030. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 28,937 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,000.
Hipotesis:H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
4. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 295. Frequencies suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menitFrequencies
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 180 derajat dan lama pengadukan selama 5 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung kereta kencana mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 15 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung segitiga biru yaitu sebanyak 25 data.
Tabel 296. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menitTest Statisticsb
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 59 data. Median dari data-data tersebut yaitu 37,6020. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 43,996 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,000.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
211
5. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 297. Frequencies suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Berat_180_10 > Median 7 5 10
<= Median 7 11 5
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 190 derajat dan lama pengadukan selama 10 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung biasa mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 10 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung kereta kencana yaitu sebanyak 11 data.
Tabel 298. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menitTest Statisticsb
Berat_180_10
N 45Median 47.8710Chi-Square 3.896a
df 2Asymp. Sig. .143a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 6.8.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 45 data. Median dari data-data tersebut yaitu 47,8710. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 3,896 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,001.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
6. Suhu 180 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 299. Frequencies suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Berat_180_15 > Median 3 8 12
<= Median 14 8 2
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 180 derajat dan lama pengadukan selama 15 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung biasa mempunyai data terbanyak yang nilai
212
medianya lebih besar yaitu sebanyak 12 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung segitiga biru yaitu sebanyak 14 data.
Tabel 300. test statistik suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menitTest Statisticsb
Berat_180_15
N 47Median 45.8470Chi-Square 14.246a
df 2Asymp. Sig. .001a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 6.9.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 47 data. Median dari data-data tersebut yaitu 45,8470. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 14,246 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,001.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
7. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 5 menit
Tabel 301. Frequencies suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta kencana Tepung Biasa
Berat_170_5 > Median 9 8 8
<= Median 7 8 11
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 170 derajat dan lama pengadukan selama 5 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung segitiga biru dan tepung biasa mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 9 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung biasa yaitu sebanyak 11 data.
213
Tabel 302. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menitTest Statisticsb
Berat_170_5
N 51Median 43.6870Chi-Square .704a
df 2Asymp. Sig. .703a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.8.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 51 data. Median dari data-data tersebut yaitu 43,6870. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 0,704 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,703.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
8. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 10 menit
Tabel 303. Frequencies suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepug Biasa
Berat_170_10 > Median 7 15 4
<= Median 13 0 14
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 170 derajat dan lama pengadukan selama 10 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung kereta kencana mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 15 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung biasa yaitu sebanyak 14 data.
Tabel 304. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menit
214
Test Statisticsb
Berat_170_10
N 53Median 40.7300Chi-Square 22.345a
df 2Asymp. Sig. .000a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.4.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 53 data. Median dari data-data tersebut yaitu 40,7300. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 22,345 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,000.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
9. Suhu 170 derajat dengan lama pengadukan 15 menit
Tabel 305. Frequencies suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menitFrequencies
Jenis_tepungSegitiga Biru Kereta Kencana Tepung Biasa
Berat_170_15 > Median 10 13 2
<= Median 7 2 16
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui tinggi kue yang di oven dengan suhu 170 derajat dan lama pengadukan selama 15 menit. Dari ketiga jenis tepung, tepung kereta kencana mempunyai data terbanyak yang nilai medianya lebih besar yaitu sebanyak 13 data, sedangkan tepung yang mempunyai data terbanyak dengan nilai kurang dari median adalah tepung biasa yaitu sebanyak 16 data.
Tabel 306. test statistik suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menit
215
Test Statisticsb
Berat_170_15
N 50Median 42.2645Chi-Square 19.485a
df 2Asymp. Sig. .000a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 7.5.b. Grouping Variable: Jenis_tepung
Berdasarkan tabel test statistics di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data ada 50 data. Median dari data-data tersebut yaitu 42,2645. Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode Chi-Square didapatkan nilai sebesar 19,485 dengan df sebesar 2 dan nilai signifikansinya yaitu 0,000.
Hipotesis:
H0 = ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).H1 = ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (heterogen).
Dasar pengambialn keputusan:
Chi-square = jika nilai Chi-square hitung < chi table maka H0 diterima.Signifikansi = jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (Alpha = 0,05).
216
BAB V
ANALISA DAN INTERPRETASI
5.1. Tepung Segitiga Biru
5.1.1. Deskriptif Statistik dengan SPSS dan Microsoft Office Excel
A. Tinggi 1. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan
5 Menit.Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi
tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.447. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.4455. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
2. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.846. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 1.971. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
3. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.770. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.515. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
4. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi =1.686. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 6.238. Oleh karena rasio kurtosis tidak berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit tidak berdistribusi normal.
5. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.758. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.189. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
6. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = -0.117. Karena ratio
217
skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.749. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
7. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 1.042. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.001. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
8. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = -0.489. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 1.152. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
9. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.085. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.667. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
B. Berat1. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan
5 Menit.Pada data pengolahan dengan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data
berat tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = 0.162. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -1.304. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
2. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada data pengolahan dengan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = -0.440. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.500. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
3. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada data pengolahan dengan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = -1.274. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 3.382. Oleh karena rasio kurtosis tidak berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit tidak berdistribusi normal.
218
4. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada data pengolahan dengan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = -0.319. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.521. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
5. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada data pengolahan dengan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = -0.164. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -1.129. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
6. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada data pengolahan dengan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = 0.497. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.398. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
7. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada data pengolahan dengan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = 0.855. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.298. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
8. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada data pengolahan dengan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = 0.279. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.265. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
219
9. Deskriptif Statistik Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada data pengolahan dengan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Segitiga Biru menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = 0.371. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.328. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Segitiga Biru dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
5.1.2. Box Plot
A. Tinggi Kue1. Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 190 º C.
Pada tabel bloxplot tinggi tepung segitiga biru pada suhu 190º C sebaran data pada umumnya normal akan tetapi terdapat satu data yang outliyer dan tidak bergabung dengan data yang seragam lainnya yaitu pada data ke-23,40 dan ke-42 hal tersebut dapat dikarenakan tinggi kue pada data ke-23,40 dan ke-42 ekstrim dan tidak seragam.
2. Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 180 º C.Pada tabel bloxplot tinggi tepung segitiga biru pada suhu 180º C sebaran data pada
umumnya normal dan tidak terdapat data yang keluar dari populasi atau sering disebut dengan data outliyer hal tersebut dikarenakan tidak terdapat data yang ekstrim dan data bersifat normal.
3. Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 170 º C.Pada tabel bloxplot tinggi tepung segitiga biru pada suhu 190º C sebaran data pada
umumnya normal akan tetapi terdapat satu data yang outliyer dan tidak bergabung dengan data yang seragam lainnya yaitu pada data ke-23 hal tersebut dapat dikarenakan tinggi kue pada data ke-23 ekstrim dan tidak seragam.
B. Berat Kue1. Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 190 º C.
Pada tabel bloxplot berat tepung segitiga biru pada suhu 190º C sebaran data pada umumnya normal akan tetapi terdapat satu data yang outliyer dan tidak bergabung dengan data yang seragam lainnya yaitu pada data ke- 46 hal tersebut dapat dikarenakan berat kue pada data ke-46 ekstrim dan tidak seragam.
2. Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 180 º C.Pada tabel bloxplot berat tepung segitiga biru pada suhu 180º C sebaran data pada
umumnya normal dan tidak terdapat data yang keluar dari populasi atau sering disebut dengan data outliyer hal tersebut dikarenakan tidak terdapat data yang ekstrim.
3. Tepung Segitiga Biru Dengan Suhu 170 º C.Pada tabel bloxplot berat tepung segitiga biru pada suhu 170º C sebaran data pada
umumnya normal dan tidak terdapat data yang keluar dari populasi atau sering disebut dengan data outliyer hal tersebut dikarenakan tidak terdapat data yang ekstrim dan data bersifat normal.
5.1.3. Uji Friedman I
A. Tinggi1. Tepung Segitiga Biru 190 º C
Pada tepung Cakra Kembar dengan suhu pemanggangan 190 º C , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 13.333 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.001 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
2. Tepung Segitiga Biru 180 º C
220
Pada tepung Cakra Kembar dengan suhu pemanggangan 180 º C , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 19.018 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
3. Tepung Segitiga Biru 170 º C Pada tepung Cakra Kembar dengan suhu pemanggangan 170 º C , untuk data tinggi,
menunjukkan nilai chi square hitung 16.125 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik
B. Berat 1. Tepung Segitiga Biru 190 º C
Pada tepung Cakra Kembar dengan suhu pemanggangan 190 º C , untuk data berat, menunjukkan nilai chi square hitung 12.133 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.002 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
2. Tepung Segitiga Biru 180 º C Pada tepung Cakra Kembar dengan suhu pemanggangan 180 º C , untuk data berat,
menunjukkan nilai chi square hitung 23.286 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
3. Tepung Segitiga Biru 170 º C Pada tepung Cakra Kembar dengan suhu pemanggangan 170 º C ,untuk data berat,
menunjukkan nilai chi square hitung 16.125 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0. 000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
5.1.4. Uji Friedmann II
A. Tinggi1. Tepung Segitiga Biru Dengan Pengadukan 5 Menit
Pada tepung Cakra Kembar dengan pengadukan 5 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 23.625 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
2. Tepung Segitiga Biru Dengan Pengadukan 10 MenitPada tepung Cakra Kembar dengan pengadukan 10 menit , untuk data tinggi ,
menunjukkan nilai chi square hitung 23.286 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
3. Tepung Segitiga Biru Dengan Pengadukan 5 MenitPada tepung Cakra Kembar dengan pengadukan 15 menit , untuk data tinggi,
menunjukkan nilai chi square hitung 8.933 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.011 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
221
B. Berat 1. Tepung Segitiga Biru Dengan Pengadukan 5 Menit
Pada tepung Cakra Kembar dengan pengadukan 5 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi square hitung 24.000 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
2. Tepung Segitiga Biru Dengan Pengadukan 10 MenitPada tepung Cakra Kembar dengan pengadukan 10 menit , untuk data berat,
menunjukkan nilai chi square hitung 23.286 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
3. Tepung Segitiga Biru Dengan Pengadukan 15 MenitPada tepung Cakra Kembar dengan pengadukan 15 menit , untuk data berat,
menunjukkan nilai chi square hitung 10.533 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.005 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
5.2. Tepung Kereta Kencana
5.2.1. Statistik deskriptif dengan SPSS dan Microsoft Office Excel
A. Tinggi1. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 5
Menit.Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi
tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.029. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 1.171. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
2. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = -0.582. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.629. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
3. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.102. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.422. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
4. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.138. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai =-0.808. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
222
5. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.063. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.139. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
6. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.993. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.264. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
7. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.453. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.802. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
8. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = -0.330. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.255. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
9. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.718. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.684. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
B. Berat1. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 5
Menit.Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat
tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = 0.365. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.462. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
2. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada data pengolahan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = -0.257. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal.
223
Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.359. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2 maka data berat kue pada tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
3. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada data pengolahan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = 0.350. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.6079. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2 maka data berat kue pada tepung Kereta Kencana dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
4. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = -0.276. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.0168. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
5. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = 0.176. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.382. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
6. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = -0.043. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.641. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
7. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = 0.189. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -1.459. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
8. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = -0.281. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.304. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
9. Deskriptif Statistik Kereta Kencana Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
224
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Kereta Kencana menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = -0.094. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.797. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Kereta Kencana dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
5.2.2. Box Plot
A. Tinggi Kue1. Tepung Kereta Kencana 190 º C
Pada tabel bloxplot tinggi tepung Kereta Kencana pada suhu 180º C sebaran data pada umumnya normal akan tetapi terdapat satu data yang outliyer dan tidak bergabung dengan data yang seragam lainnya yaitu pada data ke-9 hal tersebut dapat dikarenakan tinggi kue pada data ke-9 ekstrim dan tidak seragam.
2. Tepung Kereta Kencana 180 º C Pada tabel bloxplot tinggi tepung Kereta Kencana pada suhu 180º C sebaran data
pada umumnya normal dan tidak terdapat data yang keluar dari populasi atau sering disebut dengan data outliyer hal tersebut dikarenakan tidak terdapat data yang ekstrim dan data bersifat normal.
3. Tepung Kereta Kencana 170 º C Pada tabel bloxplot tinggi tepung Kereta Kencana pada suhu 170º C sebaran data
pada umumnya normal dan tidak terdapat data yang keluar dari populasi atau sering disebut dengan data outliyer hal tersebut dikarenakan tidak terdapat data yang ekstrim dan data bersifat normal.
B. Berat Kue1. Tepung Kereta Kencana 190 º C
Pada tabel bloxplot berat tepung Kereta Kencana pada suhu 190º C sebaran data pada umumnya normal akan tetapi terdapat satu data yang outliyer dan tidak bergabung dengan data yang seragam lainnya yaitu pada data ke-1 dan ke-9 hal tersebut dapat dikarenakan berat kue pada data ke- 1 dan ke-9 ekstrim dan tidak seragam.
2. Tepung Kereta Kencana 180 º C Pada tabel bloxplot berat tepung Kereta Kencana pada suhu 180º C sebaran data
pada umumnya normal akan tetapi terdapat satu data yang outliyer dan tidak bergabung dengan data yang seragam lainnya yaitu pada data ke-30 hal tersebut dapat dikarenakan berat kue pada data ke-30 ekstrim dan tidak seragam.
3. Tepung Kereta Kencana 170 º C Pada tabel bloxplot Berat tepung Kereta Kencana pada suhu 170º C sebaran data
pada umumnya normal dan tidak terdapat data yang keluar dari populasi atau sering disebut dengan data outliyer hal tersebut dikarenakan tidak terdapat data yang ekstrim dan data bersifat normal.
5.2.3. Uji Friedman I
A. Tinggi Kue1. Tepung Kereta Kencana 190 º C
Pada tepung segitiga biru dengan suhu pemanggangan 190 º C , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 14.941 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.001 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
2. Tepung Kereta Kencana 180 º C Pada tepung segitiga biru dengan suhu pemanggangan 180 º C , untuk data tinggi,
menunjukkan nilai chi square hitung 25.125 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga
225
populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
3. Tepung Kereta Kencana 170 º C Pada tepung segitiga biru dengan suhu pemanggangan 170 º C , untuk data tinggi,
menunjukkan nilai chi square hitung 22.881 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
B. Berat Kue4. Tepung Kereta Kencana 190 º C
Pada tepung segitiga biru dengan suhu pemanggangan 190 º C , untuk data berat, menunjukkan nilai chi square hitung 4.235 < 5.991 nilai chi table.Maka H0 diterima, sehingga populasi dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.120 > 0.05 sehingga H0 diterima dan populasi dalam satu blok identik.
5. Tepung Kereta Kencana 180 º C Pada tepung segitiga biru dengan suhu pemanggangan 180 º C , untuk data berat,
menunjukkan nilai chi square hitung 20.375 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
6. Tepung Kereta Kencana 170 º C Pada tepung segitiga biru dengan suhu pemanggangan 170 º C , untuk data berat,
menunjukkan nilai chi square hitung 10.533 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.005 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
5.2.4. Uji Friedmann II
A. Tinggi Kue1. Tepung Kereta Kencana Dengan Pengadukan 5 Menit
Pada tepung segitiga biru dengan suhu dengan pengadukan 5 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 13.875 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.001 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik
2. Tepung Kereta Kencana Dengan Pengadukan 10 Menit Pada tepung segitiga biru dengan suhu dengan pengadukan 10 menit , untuk data
tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 16.933 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
226
3. Tepung Kereta Kencana Dengan Pengadukan 15 Menit Pada tepung segitiga biru dengan suhu dengan pengadukan 15 menit , untuk data
tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 10.000 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.007 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
B. Berat Kue1. Tepung Kereta Kencana Dengan Pengadukan 5 Menit
Pada tepung segitiga biru dengan suhu dengan pengadukan 5 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi square hitung 13.875 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.001 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
2. Tepung Kereta Kencana Dengan Pengadukan 10 Menit Pada tepung segitiga biru dengan suhu dengan pengadukan 10 menit , untuk data
berat, menunjukkan nilai chi square hitung 16.933 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
3. Tepung Kereta Kencana Dengan Pengadukan 15 Menit Pada tepung segitiga biru dengan suhu dengan pengadukan 15 menit , untuk data
berat, menunjukkan nilai chi square hitung 10.000 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi tidak dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.007 > 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
5.3. Tepung Biasa
5.3.1. Statistik Deskriptif dengan SPSS dan Microsoft Office Excel
A. Tinggi Kue1. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 5
Menit.Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi
tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.820. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.597. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
2. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.062. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.203. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
3. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = -1.374. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 2.748. Oleh karena rasio kurtosis tidak berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit tidak berdistribusi normal.
227
4. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.000. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.206. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
5. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = -1.630. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 5.487. Oleh karena rasio kurtosis tidak berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit tidak berdistribusi normal.
6. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = -2.810. Karena ratio skewness tidak berada diantara -2 sampai +2, maka data tidak berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 8.994. Oleh karena rasio kurtosis tidak berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit tidak berdistribusi normal.
7. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 1.386. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 4.424. Oleh karena rasio kurtosis tidak berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit tidak berdistribusi normal.
8. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = 0.412. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -1.244. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
9. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data tinggi tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada tinggi = -0.095. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.142. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data tinggi, pada kue tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
B. Berat Kue1. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 5
Menit.
228
Pada data pengolahan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Biasa, menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = 3.066. Karena ratio skewness tidak berada diantara -2 sampai +2, maka data tidak berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 11.199. Oleh karena rasio kurtosis tidak berada antara -2 sampai +2 maka data berat kue pada tepung biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 5 menit tidak berdistribusi normal.
2. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada data pengolahan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Biasa, menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = 0.206. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.2408. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2 maka data berat kue pada tepung biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
3. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 190 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada data pengolahan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Biasa, menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = 0.075. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data tidak berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.927. Oleh karena rasio kurtosis berada diantara -2 sampai +2 maka data berat kue pada tepung biasa dengan suhu 190 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
4. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada data pengolahan menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Biasa, menunjukkan dimana ratio skewnees pada data berat = 0.051. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.560. Oleh karena rasio kurtosis berada diantara -2 sampai +2 maka data berat kue pada tepung biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
5. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = 0.719. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.406. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
6. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 180 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = -3.426. Karena ratio skewness tidak berada diantara -2 sampai +2, maka data tidak berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 12.309. Oleh karena rasio kurtosis tidak berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Biasa dengan suhu 180 º C dan waktu pengadukan 15 menit tidak berdistribusi normal.
7. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 5 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = 0.719. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = -0.406. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 5 menit berdistribusi normal.
229
8. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 10 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = 0.855. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.298. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 10 menit berdistribusi normal.
9. Deskriptif Statistik Tepung Biasa Dengan Suhu 170 º C Dan Waktu Pengadukan 15 Menit.
Pada pengolahan data menggunakan SPSS dan Microsoft Office Excel data berat tepung Biasa menunjukkan dimana ratio skewnees pada berat = 0.280. Karena ratio skewness berada diantara -2 sampai +2, maka data berdistribusi normal. Serta pada rasio kurtosis bernilai = 0.279. Oleh karena rasio kurtosis berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan jika data berat, pada kue tepung Biasa dengan suhu 170 º C dan waktu pengadukan 15 menit berdistribusi normal.
5.3.2. Box Plot
A. Tinggi Kue1. Tepung Biasa 190 º C
Pada tabel bloxplot Berat tepung Biasa pada suhu 190º C sebaran data pada umumnya normal dan tidak terdapat data yang keluar dari populasi atau sering disebut dengan data outliyer hal tersebut dikarenakan tidak terdapat data yang ekstrim dan data bersifat normal.
2. Tepung Biasa 180 º C Pada tabel bloxplot berat tepung Biasa pada suhu 180º C sebaran data pada
umumnya normal akan tetapi terdapat satu data yang outliyer dan tidak bergabung dengan data yang seragam lainnya yaitu pada data ke-42 hal tersebut dapat dikarenakan tinggi kue pada data ke-42 ekstrim dan tidak seragam.
3. Tepung Biasa 170 º C Pada tabel bloxplot berat tepung Biasa pada suhu 170º C sebaran data pada
umumnya normal akan tetapi terdapat satu data yang outliyer dan tidak bergabung dengan data yang seragam lainnya yaitu pada data ke-1 hal tersebut dapat dikarenakan tinggi kue pada data ke-1 ekstrim dan tidak seragam.
B. Berat Kue1. Tepung Biasa 190 º C
Pada tabel bloxplot berat tepung Biasa pada suhu 190º C sebaran data pada umumnya normal akan tetapi terdapat satu data yang outliyer dan tidak bergabung dengan data yang seragam lainnya yaitu pada data ke-5 hal tersebut dapat dikarenakan berat kue pada data ke-5 ekstrim dan tidak seragam.
2. Tepung Biasa 180 º C Pada tabel bloxplot berat tepung Biasa pada suhu 180º C sebaran data pada
umumnya normal akan tetapi terdapat satu data yang outliyer dan tidak bergabung dengan data yang seragam lainnya yaitu pada data ke-42 hal tersebut dapat dikarenakan berat kue pada data ke-42 ekstrim dan tidak seragam.
3. Tepung Biasa 170 º C Pada tabel bloxplot berat tepung Biasa pada suhu 170º C sebaran data pada
umumnya normal dan tidak terdapat data yang keluar dari populasi atau sering disebut
230
dengan data outliyer hal tersebut dikarenakan tidak terdapat data yang ekstrim dan data bersifat normal.
5.3.4. Uji Friedman I
A. Tinggi Kue1. Tepung Biasa 190 º C
Pada tepung Biasa dengan suhu pemanggangan 190 º C , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 12.514 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.002 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
2. Tepung Biasa 180 º C Pada tepung Biasa dengan suhu pemanggangan 180 º C , untuk data tinggi,
menunjukkan nilai chi square hitung 8.510 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.014 > 0.05 sehingga H0 diterima dan populasi dalam satu blok identik.
3. Tepung Biasa 170 º C Pada tepung Biasa dengan suhu pemanggangan 170 º C , untuk data tinggi,
menunjukkan nilai chi square hitung 7.731 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.021 > 0.05 sehingga H0 diterima dan populasi dalam satu blok identik.
B. Berat Kue1. Tepung Biasa 190 º C
Pada tepung Biasa dengan suhu pemanggangan 190 º C , untuk data berat, menunjukkan nilai chi square hitung 15.895 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
2. Tepung Biasa 180 º C Pada tepung Biasa dengan suhu pemanggangan 180 º C , untuk data berat,
menunjukkan nilai chi square hitung 2.286 < 5.991 nilai chi table.Maka H0 diterima, sehingga populasi dalam satu blok identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.319 > 0.05 sehingga H0 diterima dan populasi dalam satu blok identik.
3. Tepung Biasa 170 º C Pada tepung Biasa dengan suhu pemanggangan 170 º C , untuk data berat,
menunjukkan nilai chi square hitung 18.778 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik
5.3.5 Uji Friedmann II
A. Tinggi Kue1. Tepung Biasa Dengan Waktu Pengadukan 5 Menit
Pada tepung Biasa dengan waktu pengadukan 5 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 22.429 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik..
2. Tepung Biasa Dengan Waktu Pengadukan 10 Menit Pada tepung Biasa dengan waktu pengadukan 10 menit , untuk data tinggi,
menunjukkan nilai chi square hitung 24.133 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
3. Tepung Biasa Dengan Waktu Pengadukan 15 Menit Pada tepung Biasa dengan waktu pengadukan 15 menit , untuk data tinggi,
menunjukkan nilai chi square hitung 19.857 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga
231
populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
B. Berat Kue1. Tepung Biasa Dengan Waktu Pengadukan 5 Menit
Pada tepung Biasa dengan waktu pengadukan 5 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi square hitung 22.429 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
2. Tepung Biasa Dengan Waktu Pengadukan 10 Menit Pada tepung Biasa dengan waktu pengadukan 10 menit, untuk data berat,
menunjukkan nilai chi square hitung 24.133 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
3. Tepung Biasa Dengan Waktu Pengadukan 15 MenitPada tepung Biasa dengan waktu pengadukan 15 menit , untuk data berat,
menunjukkan nilai chi square hitung 19.857 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga populasi dalam satu blok tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan populasi tidak dalam satu blok identik.
5.4. Uji Kruskall-wallis
A. Tinggi Kue1. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 5 Menit
Pada Suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 22.958 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
2. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 18.162 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
3. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 13.662 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.001 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
4. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 5 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 40.189 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
5. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 29.079 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
6. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 18.522 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak
232
identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
7. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 5 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 37.977 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
8. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 32.625 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
9. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 6.071 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
B. Berat1. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 5 Menit
Pada Suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi square hitung 15.065 > 5.991 nilai chi table.Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.001 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
2. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 43.995 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
3. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 39.189 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
4. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 5 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 41.229 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
5. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 10.869 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.004 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
6. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 16.312 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
7. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 5 Menit
233
Pada Suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi square hitung 1.389 < 5.991 nilai chi table. Maka H0 diterima, sehingga ketiga populasi identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.499 > 0.05 , sehingga H0 diterima dan ketiga populasi dentik.
8. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 31.595 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
9. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 21.328 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi tidak identik. Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi tidak identik.
5.5. Uji Median
A. Tinggi Kue1. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 5 Menit
Pada Suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi square hitung 13.450 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.001< 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
2. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 16.076 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000< 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
3. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 11.184 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.004 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
4. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 5 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 29.756 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000< 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
5. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 23.506> 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000< 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
6. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 9.401 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.009 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
7. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 5 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 35.994 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki
234
median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
8. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 23.506 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000< 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
9. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data tinggi, menunjukkan nilai chi
square hitung 1.168 < 5.991 nilai chi table. Maka H0 diterima, sehingga ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0558 > 0.05 , sehingga H0 diterima dan ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).
B. Berat Kue1. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 5 Menit
Pada Suhu 190 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi square hitung 17.954 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
2. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 190 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 35.883 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
235
3. Suhu 190 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 190 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 28.937 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
4. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 5 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 42.481 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
5. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 3.896 < 5.991 nilai chi table. Maka H0 diterima, sehingga ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.143 > 0.05 , sehingga H0 ditrima dan ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).
6. Suhu 180 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 180 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 14.246 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.001 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
7. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 5 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 5 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 0.704 < 5.991 nilai chi table. Maka H0 diterima, sehingga ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.703 > 0.05 , sehingga H0 ditrima dan ketiga populasi memiliki median yang sama (homogen).
8. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 10 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 10 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 22.345 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
9. Suhu 170 º C Dengan Pengadukan 15 MenitPada Suhu 170 º C dengan pengadukan 15 menit , untuk data berat, menunjukkan nilai chi
square hitung 19.485 > 5.991 nilai chi table. Maka H0 ditolak, sehingga ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen). Kemudian nilai signifikansi pada table menunjukkan 0.000 < 0.05 , sehingga H0 ditolak dan ketiga populasi memiliki median yang tidak sama (homogen).
236
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan dan Saran
6.1.1. Kesimpulan
1. Cara pengambilan data pada praktikum kali ini adalah dengan cara melakukan suatu percobaan yang mana percobaan tersebut adalah pembuatan kue dengan berbagai macam variasi bahan tepung yaitu mulai dari tepung segitiga biru, tepung kereta kencana dan juga tepung biasa.
2. Pada analisa data serta intepretasi kita harus terlebih dahulu menetukan hipotsesis yang akan kita uji dan setelah itu maka kita menentukan nilai signifikansinya untuk uji signifikansinya yang mana nilainya sebesar 0.05 pada uji friedman I dan friedman II dan untuk uji median, Uji Kruskall-wallis dan untuk statistic deskritif dengan menggunakan ratio skwenes nan kurtosis yaitu antara -2 sampai 2. Dari pengolahan data yang telah dilakukan dapat disimpulkan jika sebagian besar data berdistribusi normal karena berada didalam ratio -2 sampai 2.
3. Dengan cara membandingkan nilai yang kita peroleh dari pengolahan data yaitu yang berupa nilai skewness,kurtosis,dengan rasio -2 sampai 2 dan nilai chi kuadrat yang kita bandingkan dengan nilai chi table lalu kita tinggal menentukan apakah data termasuk dalam non-parametrik dan berdistribusi normal. Chi-square : jika nilai Chi-square hitung < Chi table maka H0 diterima.Signifikansi : jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima (
)
6.1.2. Saran / Evaluasi perbaikan
1. Di dalam format laporan ukuran huruf mohon dibesarkan agar laporan mudah untuk dibaca serta tidak terlalu kecil hurufnya dan untuk spasi mohon dijadikan 1.5 spasi dan bukan 1 spasi agar laporan mudah dibaca dan enak dipandang.
2. Ketetapan waktu praktikum lebih dipertegas dan diperjelas dari awal agar tidak berganti-ganti jam.
3. Setiap asisten diharapkan dapat membantu masalah-masalah yang di hadapi oleh praktikan di luar waktu asistensi yang telah ditentukan.
237