regresi linear

Upload: artdika6605

Post on 29-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

csacs

TRANSCRIPT

  • BAB 2

    TINJAUAN TEORITIS

    Metode Peramalan

    Metode peramalan merupakan suatu teknik untuk memprediksi atau memperkirakan

    suatu nilai pada masa yang akan datang dengan memperhatikan data atau informasi

    masa lalu maupun saat ini baik secara matematik maupun statistik.

    Dalam membuat suatu keputusan dan suatu rencana kebijaksanaan yang akan

    diambil oleh pihak kepolisian sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pelayanan

    keamanan terhadap masyarakat dimasa yang akan datang sehingga data-data yang

    aktual yang ada pada masa lalusangat penting dipelajari dalam mengambil keputusan

    yang tepat. Salah satu cara untuk mempelajari data masa lalu tersebut adalah dengan

    menerapkan peramalan.

    Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh

    metode yang digunakan , juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan.

    Selama informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan

    juga akan sulit untuk dipercaya ketepatannya.

    Bedasarkan teknik peramalannya, metode peramalan dapat digolongkan ke

    dalam dua kategori, yaitu :

    Universitas Sumatera Utara

  • 1. Metode Peramalan kualitatif atau teknologis.

    Peramalan kualitif adalah peramalan yang berdasarkan atas data kualitatif pada

    masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada orang yang

    menyusun. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan

    berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan serta

    pengalaman dari penyusunnya.

    2. Metode peramalan kuantitatif

    Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang berdasarkan atas data kuantitatif

    pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode

    yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan

    diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik atau tidaknya metode yang

    digunakan sangat ditentukan oleh perbedaan dan penyimpangan antara hasil

    ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang dipergunakan

    semakin baik.

    (Assauri, Sofyan) Teknik dan peramalan Metode

    Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 kondisi, yaitu :

    1. Ada informasi tentang masa lalu

    2. Informasi tersebut dapat dikuantitafkan dalam bentuk kata.

    3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa akan

    terus berlanjut dimasa yang akan datang.

    Metode kuantitatif di bagi ke dalam analisis deret berkala (Tima Series) dan

    analisis sebab-akibat (Causal Methods). Analisis deret berkala pada umumnya

    Universitas Sumatera Utara

  • selalu berdasarkan atas pengguna analisa pola hubungan antara variabel yang

    akan diperkirakan dengan variabel waktu. Sedangkan analisis sebab akibat

    metode peramalannya didasarkan atas pengguna analisa pola hubungan antara

    variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya,

    yang bukan waktu.

    Analisis Deret Berkala

    Metode-metode peramalan yang berhubungan dengan analisa deret berkala, yaitu :

    1. Metode Smothing (pemulusan) yang mencakup metode data lewat (pas data),

    metode rata-rata kumulatif, metode rata-rata bergerak (moving average) dan

    metode eksponential smoothing.

    2. Metode proyeksi trend dengan analisis regresi.

    3. Metode Box-Jenkins

    Metode Smoothing digunakan untuk mengurangi ketidak-teraturan musiman dari

    data yang lalu maupun kedua-duanya, dengan membuat rata-rata tertimbang dari

    sederetan data yang lalu. Ketepatan dari peramalan dengan metode ini akan terdapat

    pada peramalan jangka pendek, sedangkan unruk peramalan jangka panjang

    ketepatannya akan berkurang. Data yang dibutuhkan untuk penggunaan metode ini

    minimal selama dua tahun

    Metode proyeksi trend dengan analisis regresi merupakan dasar garis trend untuk

    suatu persamaan matematis. Sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat

    Universitas Sumatera Utara

  • diproyesikan hal yang teliti untuk masa depan,. Untuk peramalan jangka pendek

    maupun jangka panjang, ketepatan peramalan dengan menggunakan metode ini

    sangat baik. Data yang dibutuhkan minimal 5 tahun.

    Metode Box-Jenkins menggunakan dasar deret waktu dengan model matematis

    agar kesalahan yang terjadi dapatb diminimalkan. Oleh karena itu penggunaan

    metode ini membutuhkan indentifikasi model dan etimasi parameternya. Metode ini

    sangat baik ketepatannya untuk peramalan yang jangka pendek, sedangkan untuk

    peramalan yang jangka panjang ketepatannya kurang baik. Data yang dibutuhkan

    untuk penggunaan metode peramalan ini minimum dua tahun dan lebih baik bila data

    yang dimiliki lebih dari stu tahun.

    Penentuan Pola Data

    Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam metode deret berkala adalah

    menentukan jenis pola data historisnya. Sehingga pola data pada umumnya dapat

    dibedakan sebabagi berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • 1. Pola Horizontal, pola ini terjadi bila nilai berfluktasi disekitar nilai rata-rata yang

    konstan.

    y

    Waktu

    Gambar 2.1 Pola Data Horizontal 2. Pola data musiman (seasonal), pola yang menunjukkan perubahan yang berulang-

    ulang secara periodik dalam deret waktu. Pola ini terjadi bila suatu deret

    dipengaruhi oleh faktor musiman misalnya kwartal tahun terentu, bulanan, atau

    hari-hari pada minggu tertentu.

    y

    Waktu

    Gambar 2.2 Pola Data Musiman

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Pola data siklis (cyclical), pola data yang menunjukkan gerakan naik turun dalam

    jangka panjang dari suatu kurva trend. Terjadi bila datanya dipengaruhi oleh

    fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis.

    y

    Waktu

    Gambar 2.3 Pola data Siklis

    4. Pola data trend, pola yang menunjukkan kenaikan atau penurunan jangka panjang

    dalam data.

    y

    Waktu Gambar 2.4. Pola Data Trend

    Universitas Sumatera Utara

  • Analisis Regresi

    (Husiani dan Purnomo)Pengantar Statistika

    Apabila terdapat dua buah variabel atau lebih maka suah sewajarnya bila kita ingin

    mempelajari bagaimana variabel-variabelitu hubungan atau dapat diramalkan.

    Hubungan yang diperoleh biasanya dinyatakan dalam persamaan matematik yang

    menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel tersebut. Studi yang

    menyangkut permasalahan ini disebut analisis regresi.

    Pada umunya dalam peramalan , variabel yangdiramalkan dinyatakan sebagai

    variabel yang dicari atau ditentukan (dependent variabel). Variabel yang ditentukan

    atau dipengaruhi besarnya oleh variabel yang disebut variabel-variabel penentu yang

    menentukan atau variabel bebas (independent variabel). Hubungan antara variabel-

    variabel bebas dengan variabel yang ditentukan adalah merupakan fungsi. Jadi dalam

    peramalan digunakan fungsi sebagai usaha untuk melihat pola hubungan yang ada

    pada masa lalu antara variabel yang diramalkan dengan variabel yang menentukan

    atau mempengaruhi.

    Regresi Sederhana

    Regresi sederhana adalah suatu pola hubungan yang merupakan fungsi dimana hanya

    terdapat satu variabel yang menentukan atau variabel bebas. Secara matematis,

    hubungan tersebut dapat dinotasikan sebagai Y = f(X), dimana Y adalah variabel

    yang diramalkan dan X adalah variabel bebas.

    Universitas Sumatera Utara

  • Dengan regresi sederhana dimaksudkan suatu pola hubungan yang berbentuk

    garis lurus antara suatu variabel yang diramalkan dengan satu variabel yang

    mempengaruhinya atau variabel bebas. Dalam analisa deret berkala ini variabel

    bebasnya adalah waktu.

    Pola garis hubungan tersebut dapat diterapkan dengan menempatkan atau

    memplot titk-titik dari data hasil pengamatan pada grafik untuk melihat asumsi yang

    dapat digunakan bagi analisa regresi. Selanjutnya digambarkan suatu garis yang tepat

    mewakili titik-titik tersebut. Pola garis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

    bXaY +=

    Dimana :

    =

    Y

    variabel yang diramalkan

    X = Variabel waktu

    a= Bilangan Konstan

    b= koefisien arah regresi linier

    Untuk memperoleh persamaan tersebut kita perlu mencari nilai a dan b

    dengan menggunakan rumus :

    = 22 )(

    ))((XiiXn

    YixiXiYinb

    Ya = - Xb

    Koefisien b dinyatakan sebagai koefisien arah regresi linier yang menyatakan

    perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap variabel X sebesar satu bagian.

    Universitas Sumatera Utara

  • Maksudnya ialah bila harga b positif, maka variabel Y yang akan mengalami

    kenaikan atatu pertambahan. Sebaliknya bila b negatif, maka variabel Y akan

    mengalami penurunan.

    Maka didalam metode regresi linier sederhana penulis menggunakan analisa

    deret waktu yang tidak memerlukan data untuk variabel bebas (independent) atau X

    karena variabel bebas sudah diketahui. Maka disusun pada tabel berikut ini :

    Tabel 2.1. Nilai-nilai Yang perlu Untuk Menghitung Koefisien-Koefisien

    Metode Regresi Sederhana.

    Tahun Jumlah Kejahatan (Yi

    X

    )

    Xi i .Y Xi i2

    1996 Y X1 X0 0 . Y X1 02

    1997 Y X2 X1 1 . Y X2 12

    1998 Y X3 X2 2 . Y X3 22

    . . . .

    . . . .

    . . . .

    2007 Y X9 X8 8 . Y X9 22

    Jumlah Yi Xi Yi .Xi Xi 2

    Universitas Sumatera Utara

  • Analisis Korelasi

    (Usman, Husaini dan Purnomo)Pengantar Statistika

    Korelasi adalah suatu teknik analisis statistik yang menyatakan derajat hubungan

    linier antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variabel ini bukanlah

    dalam arti hubungan sebab akibat (timbal balik), melainkan hanya merupakan

    hubungan searah saja.

    Tujuan dari analisis korelasi adalah untuk menyatakan ada atau tidaknya

    hubungan antara variabel- variabel. Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel

    satu terhadap lainnya dinyatakan dalam persen. Jika persamaan regresi linier Y atas

    X telah ditentukan dan koefisien arah b telah didapat. Maka koefisien determinasi

    dan koefisien korelari dapat ditentukan.

    2.5.1 Koefisien Determinasi

    (Sudjana)Metode Statistika

    Koefisien determinasi atau koefisien penentu yang berarti bahwa 100 r2 % dari pada

    variasi yang terjadi dalam variabel tak bebas Y dapat dijelaskan oleh variabel bebas

    X dengan adanya regresi linier Y atas X. atau dengan perkataan lain harga r2

    yang

    mendekati 1 menunjukkan beasrnya variabel X mempengaruhi Variabel Y. koefisien

    determinasi dapat dinotasikan.

    ( ) ( )( )

    = 2

    22

    2

    YY

    YYYYr

    i

    ii

    Dimana, r berkiasr antara 0 sampai dengan 1

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.5.2 Koefisien Korelasi

    Koefisien korelasi dipakai untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel,

    koefisien korelasi dapat ditentukan dengan mengambil akar dari koefisien

    determinasi. Harga-harga r dapat memberi arti sebagai berikut :

    1. Jika r positif, maka terdapat hubungan positif antara variabel X dengan variabel

    Y, yaitu jika nilai X bertambah maka nilai Y juga ikut bertambah atau

    sebaliknya.

    2. Jika r negatif, maka terdapat hubungan negatif antara variabel X dengan variabel

    Y, yaitu jika nilai X bertambah maka nilai Y berkurang atau sebaliknya.

    3. Jika r mendekati 1, maka hubungan antara variabel X dengan variabel Y sangat

    erat.

    4. Jika r mendekati 0, maka hubungan antara variabel X dengan variabel Y tidak

    begitu erat.

    5. Jika r = 0, maka tidak terdapat hubungan linier antara variabel X dengan variabel

    Y.

    Tabel 2.2 Interpretasi dari Nilai r

    r Interpretasi

    0

    0,01 0,20

    0,21 0,40

    0,41 0,60

    0,61 0,80

    0,81 0,99

    1

    Tidak berkorelasi

    Sangat rendah

    Rendah

    Agak rendah

    Cukup

    Erat

    Sangat erat

    Universitas Sumatera Utara

  • Uji F (F-test)

    Uji F (F-test) digunakan untuk menguji kelinieran regresi dimana koefisien b secara

    satistik tidak sama dengan 0 (nol). Uji F dilakukan dengan menari Fhitung dan

    menentukan Ftabel. Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel

    bXaY +=

    maka persamaan regrasi

    adalah benar atau signifikasn dan dapat digunakan dengan tepat untuk peramalan

    dengan bentuk

    Fhitung

    F

    diperoleh rumus :

    hitung res S2

    reg S2= dimana,

    S2 ( ) danYYXX ii (0reg = b

    S2 ( )

    2

    2

    n

    YYires =

    Untuk ditribusi F yang digunakan diambil dk (derajat kebebasan) pembilang

    1 dan dk penyebut n-2, maka F tabel ( ) ( )2,11 n = F dan nilai diambil dari daftar

    distribusi F dengan (taraf nyata pengujian) sebesar 5 % = 0,05

    Universitas Sumatera Utara