refrat tarsal tunnel syndrome
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
Tarsal tunnel syndrome merupakan sebuah keadaan yang disebabkan karena adanya
kompresi pada nervus tibialis atau yang berhubungan dengan percabangannya yang melewati
bagian bawah dari flexor retinaculum pada pergelangan kaki atau di bagian distalnya. Tarsal
tunnel syndrome dapat disamakan dengan carpal tunnel syndrome yaitu yang terjadi pada
pergelangan tangan. Pada tahun 196! "eck dan #am pertama kali mendiskripsikan syndrome ini
dan terapinya. Tarsal tunnel syndrome disebabkan oleh beraneka segi kompresi yang
menimbulkan neuropathy dengan bermanifestasi sebagai rasa nyeri dan paresthesi yang meluas
dari bagian distal dalam pergelangan kaki dan terkadang sampai dengan bagian proximal. $alam
menegakkan tanda%tanda dan gejala dari tarsal tunnel syndrome! maka hal ini didasarkan dariberbagai macam penyebab! yang dikelompok%kelompokkan berdasarkan ekstrinsik dan intrinsik
atau faktor%faktor ketegangan. &ebab%sebab ekstrinsik dapat menyebabkan terjadinya tarsal
tunnel syndrome. &ebagai contoh trauma eksternal yang dapat disebabkan karena crush injury,
stretch injury! fraktur! dislokasi dari ankle dan hindfoot! dansevere ankle sprains. Penyebab
lokal misalnya penyebab intrinsik seperti neuropathy. 'ontoh termasuk space-occupying masses!
tumor%tumor lokal! bony prominences! dan pleksus dari vena pada tarsal canal. Nerve tension
disebabkan dari valgus foot yang identik dengan gejala terkompresinya saraf circumferential.1
BAB II
1
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
2/14
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1 DEFINISI
Tarsal tunnel adalah ruang sempit yang terletak di bagian dalam pergelangan kaki sebelahtulang pergelangan kaki. Terowongan ditutupi dengan ligament tebal (flexor retinakulum yang
melindungi dan memelihara struktur yang terkandung dalam terowongan%arteri!vena!tendon dan
saraf. &alah satu struktur ini adalah saraf tibialis posterior! yang merupakan focus dari sindrom
terowongan tarsal.6
Tarsal tunnel siyndrome adalah kompresi pada saraf tibialis posterior yang menghasilkan
gejala dimana saja ) sepanjang jalur saraf. Tarsal tunnel syndrome mirip dengan carpal tunnel
syndrome! yang terjadi dipergelangan tangan. "edua gangguan timbul dari kompresi saraf dalam
ruang tertutup.*
2. ANATOMI
Nervus Tibialis
+ervus tibialis berasal dari bagian anterior dari plexus sacralis. ,ang keluar melalui
region posterior dari paha dan kaki! dan cabang%cabangnya masuk kedalam bagian medial danlateral dari nevus plantaris. )nervasi dari nervus tibialis ke kulit adalah menuju bagian betis dan
permukaan plantar dari kaki. )nervasi nervus tibialis ke otot terdapat paling banyak ke daerah
posterior dari paha dan otot%otot kaki dan beberapa pada otot%otot intrinsik dari kaki.
Tarsal Tunnel
&truktur dari tarsal tunnel pada kaki terdapat di antara tulang%tulang kaki dan jaringan
fibrosa. -lexor retinaculum (ligament laciniate merupakan atap dari tarsal tunnel dan terdiri darifascia yang dalam dan deep transversa dari angkle. /agian batas proximal dan inferior dari
tunnel berbatasan dengan bagian inferior dan superior flexor retinaculum. /atas bawah dari
tunnel berhubungan dengan bagian superior dari tulang calcaneus! bagian medial dari talus dan
distal%medial dari tibia. &isanya dari fibroosseus kanal membentuk dari tibiocalcaneal tunnel.
2
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
3/14
Tendon dari flexor hallucis longus muscle! flexor digitorum longus muscle, tibialis posterior
muscle, posterior tibial nerve! danposterior tibial arterymelewati dari tarsal tunnel.!0
/agian posterior dari saraf tibia berada diantara otot tibialis posterior dan otot flexor
digitorum longus pada region proximal dari kaki dan melewati antara otot flexor digitorum
longusdanflexor hallucis longuspada bagian distal dari region dari kaki. &araf tibia melewati
bagian belakang dari medial malleolus dan melewati tarsal tunnel dan kemudian membagi
menjadi bercabang%cabang ke dalam cutaneus articulardan cabang%cabang vascular. Persarafan
utama dari saraf tibialis posterior mempersarafi calcaneal! medial plantar! dan cabang%cabang
saraf dari lateral plantar. &araf medial plantar superior mempersarafi otot abductor hallucis
longusdan bagian lateralnya terbagi menjadi 0 bagian yaitu saraf medial dari kaki! dan saraf
medial plantar cutaneous dari hallux. &araf lateral plantar berjalan langsung melalui bagiantengah dari otot abductor hallucis! di mana kemudian membagi ke dalam percabangan%
percabangan.!0
)nervasi dari percabangan dari saraf tibialis posterior
% Percabangan calcaneal % 2spek medial dan posterior dari tumit
% Percabangan media plantar 3 percabangan cutaneous dari aspek plantar medial dari kaki!
percabangan motorik dari otot abductor hallucis dan flexor digitorum brevis! dan
percabangan talonavicular dan calcaneonavicular joints.
% Percabangan lateral plantar 3 percabangan motorik dari otot abductor digiti quinti dan
quadrates plantae! saraf cutaneos ke jari ke 4! percabangan%percabangan tersebut
berhubungan ke saraf bagian jari )4! percabangan motorik ke lumbricalis kedua! ketiga!
dan keempat dari percabangan interosei ke bagian atas dari transversa dari adductor
hallucisdan otot pertama dari interosseous space.!0
ETIOLO!I
/eberapa faktor berhubungan dengan terjadinya tarsal tunnel neuropathy. Soft-tissue
massesdapat menimbulkan compression neuropathydari bagian saraf tibialis posterior. 'ontoh
termasuuk lipoma! tendon sheath ganglia! neoplasma pada tarsal canal! nerve sheathdan nerve
tumor! dan vena varicose. Tulang yang menonjol dan exostoses dapat pula menimbulkan
3
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
4/14
gangguan. &ebuah penelitian dari $aniel dan teman%temannya menunjukkan adanya deformitas
dari valgus pada rearfoot yang menghasilkan neuropathy dengan menigkatnya tensile loadpada
saraf tibial.!0
" !EJALA KLINIS
5ejala dari tarsal tunnel syndrome bervariasi dari masing%masing individu! tetapi dari
klinis umumnya gangguan sensorik yang bervariasi dari mulai sharp painsampai hilangnya
sensasi! gangguan motorik dengan resultant atrophy dari intrinsic musculature, dan gait
abnormality ('ontoh Overpronation dan pincang karena nyeri dengan weight bearing.
$eformitas dari hindfoot valgusberpotensi ke dalam gejala dari tarsal tunnel syndrome karena
deformitas tersebut dapat meningkatkan tension menjadi peningkatan dari eversion dan
dorsiflexion. Tidak ada penelitian lainnya yang dapat menunjukkan hubungan secara statistik dari
tarsal tunnel syndrome dalam kondisi bekerja atau beraktivitas sehari%hari. Prevalensi dan
insiden dari tarsal tunnel syndrome belum pernah dilaporkan.1
# PATOFISIOLO!I
&indrom tarsal tunnel adalah kompresi neuropathy dari nervus tibial pada tarsal canal.
Tarsal canal terdiri dari flexor retinaculum! dimana berada posterior dan distal dari maleolus
medial. 5ejala dari kompresi dan tension neuropathy adalah mirip akan tetapi! perbedaan dari
kondisi ini tidaklah semudah dengan mengidentifikasi gejalanya saja. Pada akhir%akhir ini!
kompresi dan tension neuropathy merupakan gejala yang terdapat bersama%sama. -enomena
double-crush yang dipublikasikan oleh 7pton dan 8c'omas pada tahun 19*0. $engan
hipotesanya adalah kerusakan lokal pada saraf pada satu sisi sepanjang saraf tersebut dapat
cukup merusak dari seluruh fungsi dari sel saraf (axonal flow! dimana sel saraf menjadi lebih
mudah terkena trauma kompresi pada bagian distal. aringan saraf mempunyai tanggung jawab
dalam menyalurkan sinyal afferent dan efferent sepanjang saraf tersebut dan mereka juga
mempunyai tanggung jawab dalam penyaluran nutrisi!dimana secara esensial untuk optimalnya
fungsi. Pergerakan dari nutrisi intraselular melewati beberapa tipe dari sitoplasma pada sel saraf
yang dinamakan axoplasma (sitoplasma dari 2kson. 2xoplasma bergerak bebas sepanjang dari
keseluruhan panjangnya saraf. ika aliran dari axoplasma (axoplasmic flow terhalangi! maka
4
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
5/14
jaringan saraf di bagian distal mengalami penurunan dari nutrisi dan mudah mengalami injury
sebagai akibat dari penekanan tersebut.:
7pton dan 8c'omas menemukan (*;
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
6/14
neurophaty, leprosy, atau hereditary motor sensory neurophaty !"SN# disertai dengan
gangguan sensorik. 8enipisnya jaringan perineural ditemukan juga pada kasus%kasus leprosy
dan amyloid neuropathy.1!:!;
INDIKASI
@iwayat penyakit terdahulu yang positif disertai dengan pemeriksaan suportif yang
ditemukan (pemeriksaan fisik dan hasil dari elektrodiagnostik positif! menghasilkan diagnosis
tarsal tunnel neuropathy. Pasien%pasien dengan kompresi pada jaringan saraf umumnya
mempunyai hasil yang baik setelah diambil tindakan operasi dekompresi pada saraf tibial. &angat
penting untuk diketahui bahwa walaupun hasil dari elektrodiagnostik memberikan hasil
berkurangnya fungsi dari saraf! tidak menutup kemungkinan akan tindakan dari dekompresi akan
menghilangkan gejala%gejala dari tarsal tunnel syndrome.1!:!;
P%OSEDU% PEME%IKSAAN
Pe&eri'saan lab(ra)(riu&
% Pemeriksaan $lectromyography (=85 dan nerve conduction velocity(+'4 dapatlah
berguna untuk mengevaluasi penyebab dari tarsal tunnel syndrome dan untuk
memastikan adanya neuropathy. &ebagai tambahan! dapat membedakan dari tipe%tipe dari
jaringan saraf (sensorik! motorik atau keduanya dan patofisiologi (aksonal vs
demyelinating dan simetrik vs asimetrik dari pemeriksaan =85 danAatau +'4. Psikiater
atau neurolog yang telah cukup berpengalaman dalam pemeriksaan ekstremitas dengan
menggunakan pemeriksaan =85 dan +'4 akan lebih mendapatkan hasil yang baik pada
pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan =85 menunjukkan fungsi dari saraf tibialis posterior
bagian distal sampai ke otot dari abductor hallucis atau abductor digiti quinti.
Pemeriksaan ini juga dapat disertai dengan adanya penurunan amplitude dari fungsi
motorik atau hilangnya respons dari otot%otot yang diperiksa. 2walnya pada pemeriksaan
sensibilitas bagian medial danAatau lateral plantar di mana aksi potensial akan
terpengaruhi dengan pemanjangan dari masa laten! lambatnya velocity! dan penurunan
amplitude.
6
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
7/14
2ksi potensial dari sensorik dapat tidak terdeteksi pada beberapa kasus yang lebih berat
seperti tarsal tunnel syndrome! pemeriksaan dengan jarum (needle pada otot abductor
hallucis danAatau abductor digiiti quinti dapat menunjukkan adanya denervation danperubahan%perubahan aktif danAatau kronis. 7ntuk memastikan hasil penemuan%
penemuan tersebut bukanlah suatu lesi pada cabang dari &1! otot dari tibialis posterior ke
bawah dari tarsal tunnel (posterior tibialis atau otot%otot lainnya dari bagian otot dari
tibialis posterior (extensor digitorum brevis harus dilakukan pemeriksaan
pembandingnya. Btot%otot dari lumbosacral paraspinal haruslah sensitif terhadap
pemeriksaan =85 dan +'4.
C Pemanjangan dari masa laten dari bagian distal motorik
Terminal latensi dari otot abductor digiti Duinti (saraf lateral plantar yang lebih dari *ms adalah abnormal.
C Terminal latensi dari otot abductor hallucis (saraf medial plantar lebih dari 6! ms
adalah abnormal.
C 2danya fibrilasi dari otot abductor hallucis juga dapat ditemukan.
Pemeriksaan ulang dari =85 seharusnya dilakukan dalam waktu 6 bulan setelah tindakan
operasi yang biasanya memberikan hasil yang baik setelah penderita menjalani tindakan
dekompresi. Penurunan fungsi dapat ditemukan pada distal latensi! hasil dari pemeriksaan +'4
dapatlah normal pada pasien%pasien dengansmall fiber neurophaties. &ebagai tambahan! respons
dari lower%extremity sensory dapat tidak didapatkan pada pasien%pasien berusia tua. Terlebih lagi
pemeriksaan elektrodiagnostik haruslah tidak boleh digantikan untuk suatu pemeriksaan secara
klinis yang baik.
% Pada pemeriksaan diabetes mellitus pada bagian distal! sensorik simetris dan motor
polyneuropathy. )ni merupakan aksonal neuropathy yang mengalami degenerasi pada
akson bagian distal. Pada penderita diabetes juga didapatkan neuropathy juga sama
halnya dengan microangiopathy! dimana memberikan hasil pada bagian proximal!
asymmetric mononeuropathy (primarily motor nerves. =valuasi permulaannya harus
termasuk pemeriksaan urinalisis dan pemeriksaan dari tingkat serum glukosa!
hemoglobin 21' (>b21'A>g21'! blood urea nitrogen (/7+! creatinine! complete
7
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
8/14
blood cell count('/'! erythrocyte sedimentation rate (=&@! dan kadar dari vitamin
/1.% 2rtritis dihubungkan dengan @eiter syndrome yang khususnya mempunyai efek ke lutut!
angkle! dan kaki! menimbulkan rasa nyeri dan bengkak pada pergelangan! jari%jari dan
persendian lainnya yang terkena. Pasien%pasien dengan @eiter syndrome umumnya
mengalami proses inflamasi di mana tendon akan menyerang ke dalam tulang! kondisi ini
yang dinamakan enthesopathy. $nthesopathymenghasilkan rasa nyeri dan pemendekan
dan penapisan dari jari%jari kaki. /eberapa pasien yang menderita @eiter syndrome juga
didapatkan heel spursyang dihubungkan dengan chronic or long-lasting foot pain. #aki%
laki yang berusia antara ?%:? tahun merupakan yang tersering terkena @eiter syndrome.
8erupakan arthritis yang sering terdapat pada laki%laki muda! pada laki%laki di bawah ;?
tahun! sekitar 0!; dari 1??.??? menderita @eiter syndrome setiap tahunnya. Tepatnya 0#2 3 /* yang positif. >anya 6#2%/* yang
mendasari kondisi dari sistemik arthritis! =&@! rheumatoid factor(@-! dan antinuclear
antibody (2+2 yang didapatkan. "hususnya pasien%pasien dengan rheumatic disease!
termasuk @eiter syndrome didapatkan peningkatan dari =&@. 8eskipun pada @eiter
syndrome hasil dari @- dan pemeriksaan 2+2 adalah negatif! meskipun demikian >#2%
/* dapatlah berguna dalam membedakan apakah suatu seronegative arthopahty dari
arthritis yang lainnya.
% %enerali&ed amyloidosisdapat menimbulkan peripheral neuropathy bersamaan dengan
atrophy dari jaringan saraf. 'entral nervous systemtidak terpengaruhi kecuali pada area
dengan kurangnya blood-brain barrier! seperti choroid plexusdan kelenjar pineal. Pada
beberapa kasus! biopsi dapat membantu untuk mendiagnosis suatu leprosy! amyloid
neuropati! sarcoidosis! dan leukodystrophies.
Pe&eri'saan I&a*in*
8
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
9/14
% "agnetic resonance imaging (8@) dan ultrasonographydapat cukup membantu yang
berhubungan dengan kasus soft-tissue masses danspace-occupying lesionlainnya pada
tarsal tunnel. &ebagai tambahan! 8@) berguna dalam menilai suatuflexor tenosynovitis
dan unossified subtalar joint coalitions.
% Plain radiography juga berguna untuk mengevaluasi pasien%pasien dengan dasar kelainan
struktur dari kaki! fraktur! bony masses! osteophytes! dan subtalar joint coalition.1!:!;
PEME%IKSAAN HISTOLO!I
$ihubungkan dengan neuroma pada kebanyakan kasus di masyarakat! jaringan saraf
merupakan yang paling intak dari perineural sheath. >asil ini merupakan hasil dari chronic
nerve compression dan irritation, yang dapat menyebabkan pembengkakan pada saraf.
Proliferasi dari jaringan fibrous menimbulkan kompresi pada saraf! walaupun dapat
menimbulkan dekompresi dan jaringan fibrous tersebut harus dihilangkan. "ista ganglion dapat
menyebabkan peripheral neuropathies seperti biasanya! tetapi ketika dikombinasikan hal itu
bukanlah suatu etiologi yang sering. &umber dan penyebab dari kista ganglion tetap tidak dapat
dijelaskan! satu teori mengatakan bahwafibrillar degenerationdari kolagen dengan akumulasi
dari intraselular dan extraselular mucin. ika dilakukan tindakan operasi maka lesi ini harus
dihilangkan secara in toto karena dapat menimbulkannerve decompression.1!:!;
+ TE%API
Tera,i Me-i'
Terapi medik dari tarsal tunnel syndrome dapat dengan memberikan suntikan lokal
steroid ke dalam tarsal canal. Tindakan konservatif yang dapat diterima pada awal terapi dari
tarsal tunnel neuropathy termasuk penggunaan lokal anestesi dan steroid! dimana dapat
mengurangi nyeri. Terapi ini dapat menghilangkan gejala! tetapi harus diberikan secara
bijaksana! karena dapat menyebabkan kerusakan pada saraf sebagai akibat dari jarum suntikan
tersebut.(hysical therapyjuga berguna dalam mengurangilocal soft-tissue edema! karena dapat
menimbulkan tekanan pada kompartemen tersebut.
9
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
10/14
uga pada pasien dengan gejala kontraktur pada otot gastrocnemius dari triceps surae!
stretching exercisesberguna untuk meningktakan fleksibilitas dari gastrocnemius. Pada beberapa
kasus tertentu dimana pasien dengan tipe kaki pes planovalgus! diperlukan suatu desain kaki
orthosis untuk mengurangi ketegangan dari nervus tibialis dengan mengurangi beban pada
medial column. >al ini terbukti dengan memberikan medial longitudinal postingdengan orthosis
pada kedua hindfoot dan forefoot. Penggunaan night splintspada kaki dengan plantar valgus
foot. Penggunaan dalam jangka panjang akan meningkatkan efektivitas! dimana hal ini terbukti
pada penelitian%penelitian saat ini! tetapi hal ini sering kali hanya digunakan pada clinical
practice)
Tera,i (,erasi
"etika konservatif terapi dinyatakan gagal dalam mengurangi gejala%gejala pada pasien!
maka intervensi operasi dapatlah diperhitungkan. &pace%occupaying masses harusnya
dihilangkan. /eberapa didapatkan adanya neurilemoma pada saraf tibial! dimana hal ini juga
harus dihilangkan. Pengetahuan yang cukup akan anatomi haruslah dibutuhkan sebelum
dilakukan tindakan pembebasan tersebut yang nantinya akan mempunyaiefek terhadap saraf
tersebut.
=xternal neurolysis pada saraf dapatlah dibutuhkan jika tindakan operasi eksplorasi didapatkanadanya pelekatan atau adanya jaringan parut yang dapat menyebabkan mengenai jaringan saraf.
Terlebih lagi apabila jaringan parut atau entrapment encapsulates mengenai dari jaringan saraf!
maka tindakan external neurolysis dengan membebaskan dari epineurium dapatlah
dipertimbangkan.
Tin-a'an ,re(,erasi
Pasien dalam keadaan terlentang atau posisi terlentang miring untuk memfasilitasi bagian
medial lapangan operasi. Penggunaan pneumatic tourniDuet sangatlah dibutuhkan.
Tin-a'an In)ra(,erasi
10
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
11/14
)nsisi berbentuk kurva haruslah 1 cm posterior dari tibia distal dan menuju kearah plantar!
sejajar dengan terowongan dan malleolus dan masuk kedalam sustentaculum tali. @etinaculum
haruslah dapat di identifikasi dan secara hati%hati dilepaskan seluruhnya. &araf tibialis posterior
harus dapat diketahui! dilihat! dan jangan diganggu sepanjang tindakan operasi sampai mencapai
bifurcation dari porta pedis. $alam tindakan operasi tersebut harus dilakukan secara teliti untuk
menghindari terpotongnnya dari small calcaneal branches ini sering sekali dikelilingi oleh
jaringan lemak dan sangatlah sulit terlihat. 'abang dari medial plantar dari saraf tibialis posterior
harus dapat diidentifikasi sepanjang batas dari sarung flexor hallucis longus. 'abang lateral
harus pula diikuti sepanjang abductor hallucis. /eberapa ikatan jaringan ikat juga dikatakan
dapat menimbulkan penarikan dari saraf dan harus secara hati%hati dibebaskan.
&etelah proses pembebasan tersebut semua cabang%cabang dari saraf tibial haruslahterbebas dari semua permukaan yang menutupinya. TourniDuet haruslah digunakan untuk
mengobservasi dan mengontrol perdarahan. #apisan penutup harus digunakan! termasuk
permukaan subdermal tetapi bukan flexor retinaculum. Pada proses pelepasan dari tarsal tunnel!
permukaan penutup dari lluka operasi haruslah dilakukan dengan hati%hati dari extensor
retinaculum! karena merupakan penyebab terbanyak yang menimbulkan entrapment neuropathy.
Tin-a'an P(s)(,era)i/
&uatu kompresi ringan dan immobilisasi awal haruslah dilakukan pada area yang
dioperasi dengan menggunakan splint selama 0 minggu tanpa pemberat. &etelah splint dibuka!
pasien dapat menggerakkan sendinya dan kembali ke aktivitas semula.
K(n)rain-i'asi
Tindakan operasi dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat kesehatan yang belum
stabil untuk dilakukan tindakan operasi. &ebelumnya pasien%pasien harus dilakukan pemeriksaan
kesehatan sebelumnya apabila mereka akan dilakukan tindakan operasi. Pada beberapa kondisi
dengan gejala yang mirip atau bersamaan dengan tarsal tunnel neuropathy. Tindakan operasi
harus dilakukan secara akurat pada kondisi yang mirip seperti tarsal tunnel syndrome tetapi
dikatakan tidak terbukti memberikan hasil yang baik setelah dilakuakn tindakan surgical
decompression. $iferensial diagnose dari tarsal tunnel syndrome dapat termasuk adalah fasitis
11
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
12/14
plantaris! stress fracture dari hindfoot! yang paling sering adalah calcaneus! herniated spinal disk!
peripheral neurophaties seperti yang disebabkan karena diabetes atau alcohol! dan inflammatory
arthritidies seperti @eiter syndrome atau rheumatoid arthritis.
F(ll(0u,
Pasien haruslah tidak menggunakan beban selama 0 minggu! yang berguna untuk
penyembuhan yang baik. 8obilisasi awal harus dimulai untuk mengurangi formasi dari jaringan
parut! di mana hal tersebut akan nantinya menimbulkan compression neuropathy. Penggunaan
sepatu operasi berguna untuk mengurangi tekanan pada tempat operasi. -isioterapi juga cukup
membantu pasien dalam meningkatkan kekuatan otot dan gerakan dan untuk mengurangi
timbulnya kembali nyeri. &etelah jahitan dibuka! pasien diperbolehkan menggunakan sepatu
yang ringan! tindakan penggunaan sepatu yang berat dapat menyebabkan tekanan atau iritasi
pada bekas operasi. Pada pasien%pasien dengan planus foot type! penggunaan orthosis harus
dipertimbangkan untuk menstabilkan medial column.
K(&,li'asi
"arena dari segi anatomi mempunyai efek pada area tersebut! maka beberapa komplikasi
dari tindakan dekompresi setelah dilakukan tindakan operasi akan muncul kemudian.
"ebanyakan dari semua komplikasi tersebut dapat diminimalkan dengan diseksi yang teliti dan
hati%hati dengan memperhatikan anatominya. #aserasi dari saraf atau arteri posterior dapat secara
signifikan mempunyai efek langsung yang mengganggu fungsi kaki. "egagalan dari pelepasan
retinaculum sepanjang perjalanan saraf dapat menimbulkan hasil post operasi yang buruk. >al
ini merupakan penyebab tersering dari gagalnya tindakan operasi. 2khirnya nantinya
dihubungkan dengan fasitis plantaris yang dapat menimbulkan nyeri persisten dari region medial
heel setelah dilakukan tindakan dekompresi. Pada sebuah kasus penelitian oleh "im dan $ellon
memperlihatkan bahwa neuroma dari bagian distal saraf saphenous dapat difikirkan sebagai
penyebab dari nyeri yang terjadi terus%menerus setelah tindakan operasi.
Hasil -an Pr(*n(sis
12
-
7/24/2019 Refrat Tarsal Tunnel Syndrome
13/14
Pada akhirnya tindakan dekompresi dapat memberikan hasil yang memuaskan. Tandanya
adalah dengan menurunnya rasa nyeri dan parestesi yang tampak! diikuti dengan berkurangnya
gejala. @esolusi komplet dari gejala%gejala tersebut sangatlah jarang terjadi hal ini disebabkan
karena banyaknya etiologi yang mendasaripenyakit ini dan juga karena area dari saraf yang rusak
tidak dapat kembali normal. 8eningkatnya rasa nyeri setelah tindakan dekompresi sangatlah
jarang terjadi. Penelitian dari 8ann memperlihatkan sekitar *;< pasien%pasien yang telah
dilakukan tindakan operasi dekompresi didapatkan nyeri yang cukup dirasakan! dan ;