refleksi kasus kejang
TRANSCRIPT
REFLEKSI KASUSDokter Muda
Prita Anindita Putri
Ilham Isnin Dolyanov
Che Ku Shamshida
I. Identitas Pasien
Nama : An. AN
Usia : 15 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pacing Wedi, Klaten
No. RM : 7882xx
Tgl masuk RS : 17 Agustus 2013, 3.30 WIB
II. AnamnesisKeluhan Utama : Kejang
Riwayat penyakit sekarang
1 TSMRS anak kejang, didahului demam, seluruh tubuh, tidak sadar, frekuensi 1x, durasi ± 5 menit. 2 minggu sesudahnya anak kejang kembali dengan keluhan yang sama.
2 BSMRS anak demam, kejang seluruh tubuh, tidak sadar, frekuensi 1x, durasi ± 5 menit.
2 MSMRS anak demam suhu 38oC, kejang sebagian tubuh, sadar, durasi ± 5 menit, anak dibawa ke bidan dirujuk ke RS PKU dirawat selama 3 hari, kondisi membaik anak dipulangkan.
2 HSMRS anak batuk (+), pilek (-), demam (-), kejang (-), BAK (+)N, BAB (+)N, diare (-), mual (-), muntah (-), sesak (-), makan (+), minum (+).
HMRS anak demam, batuk (+), pilek (-), demam (-), kejang (-), BAK (+)N panas, BAB (+)N, diare (-), mual (-), muntah (-), sesak (-), makan (+), minum (+) mendadak pada sore hari, diberi Paracetamol pertama demam tetap, sebelum 4 jam pemberian paracetamol kedua anak kejang, sebagian tubuh (kedua tangan), mulut kaku, durasi ± 5 menit, kejang berulang dengan jarak 2 menit kemudian. Anak diperiksakan ke bidan dan dirujuk ke RSST.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat trauma disangkal Anak pernah mengalami kejang 1 tahun yang lalu Riwayat alergi obat dan makanan (-) Riwayat mondok (+)
Riwayat penyakit keluarga
Ayah pernah kejang sewaktu kecil usia 5 bulan, demam (?), frekuensi 1x.
Pedigree
Riwayat kehamilan dan persalinan : Kesan baik
Riwayat imunisasi sesuai jadwal
Riwayat makan baik
Riwayat perkembangan baik
KESAN: sosial ekonomi menengah ke bawah dengan kondisi lingkungan cukup baik
Status Gizi dan Antopometri
• BB : 8 kg
• PB : 74 cm
BB/U: -2 <z-score< 0 (normal)
PB/U : -2 <z-score< 0 (normal) BB/PB : -2<z-score<-1 (normal)
Kesimpulan : Status gizi cukup
Diagnosis Banding
- Kejang Demam Kompleks e.c susp. RFA dd ISK- Epilepsi
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : CM, anak tampak lemahTanda Vital• Nadi : 112 x/menit, teratur, sedang• RR : 26 x/menit• Suhu : 37.8 ºC
Pemeriksaan Leher
Inspeksi : JVP tak meningkatPalpasi : kaku kuduk (-)
Pemeriksaan Thorax
Pemeriksaan Jantung
• Inspeksi : IC tidak tampak• Palpasi : IC teraba pada SIC IV LMCS• Perkusi : kardiomegali (-)• Auskultasi : S1 tunggal, S2 split tak konstan, bising (-)
Pemeriksaan Abdomen
• I : DD//DP, distended (-)
• A : BU (+) kesan normal
• Pe : Timpani
• Pa : Supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Pemeriksaan genitourinary
• Flank : bulging (-), nyeri ketok ginjal (-)
• Suprapubic : nyeri tekan (-); bulging (-)
• OUE : inflamasi (-)
Pemeriksaan ekstremitas
• Akral dingin
• Nadi tak teraba
• CRT <2”
• Edema -/-
Pemeriksaan Kepala
• Mata: CA (-/-) SI (-/-)
• Hidung: NCH (-) rhinorhea (+)
• Mulut: sianosis (-)
• Telinga : sekret (-)
• Tenggorokan : hiperemis (+) tonsil tidak membesar
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Warna kuning,jernih
Berat jenis 1,010
Epithel (+1)
Leukosit 5-8
Eritrosit 3-4
Silinder (–)
Kristal (–)
Bakteri +1
pH 6,5
Diagnosis Kerja
“Kejang demam kompleks ec rhinofaringitis akut”
Tata Laksana
• Monitor KU/VS/BC
• Paracetamol 10mg/kgBB/x jika suhu >= 38oC tiap 4-6jam ~80mg/x ~ cth 1
• Diazepam 0,3-0,5 mg/kgbb/x ~ 3mg IV jika kejang (bolus pelan)
• Diazepam 0,1mg/kgbb/x ~ 3x 0,8mg po jika suhu lebih dari 38C
• IVFD D5 1/5 NS 6tpm makro
KEJANG DEMAMI. Pengertian
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 380 C) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat, gangguan elektrolit atau metabolic lain. Kejang disertai demam pada bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk kejang demam. (IDAI)
II. Angka Insidensi
• Kejang demam adalah tipe kejang yang paling sering pada anak usia dibawah 2 tahun.
• Umumnya 2,0 – 5% dari semua anak umur < 5 thn (Annegers et all 1980, C.V.Verity et all 1985)
• Biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Angka kejadian tertinggi pada anak dengan usia 18 – 24 bulan
• Kejang demam sederhana merupakan jenis yang paling banyak (65-90%).
III. Patofisiologi
• Kejang demam umumnya terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun dimana perkembangannya baru mencapai kondisi dengan batas ambang kejang yang rendah.
• Di waktu ini juga, anak dibawah usia 2 tahun ini rentan untuk mengalami infeksi seperti ISPA, Otitis Media, dan virus.
• Ada 2 hipotesis :
- Pyrogen endogen seperti IL 1 beta meningkatkan eksitabilitas dari neuron
- Sirkuit sitokin teraktivasi sehingga menyebabkan kejang demam
IV. Etiologi
Demam -> Cepatnya penaikan suhu tubuh memegang peranan penting sebagai penyebab KD.
Umur -> Umumnya KD terjadi umur 6 bln - 6 thn. Puncak tertinggi umur 17 – 23 bln. KD sebelum 5-6 bln kemungkinan infeksi SSP. KD menetap diatas umur 6 th, pertimbangkan febrile seizure plus (FS+).
Gen -> Risiko meningkat 2-3 x bila saudara/i KD. Risiko meningkat 5%, bila seorang orang tua menderita KD. (Nelson-Ellenberg,1970)
V. Tipe Kejang Demam