refleksi diri

Upload: lugindo-ugy

Post on 12-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Refleksi diri1. Melakukan identifikasi kebutuhan

a. Apakah yang sudah saya ketahui tentang topik tersebut ?

Selama dua hari di RS Ciremai yaitu di IGD dan ICU saya menemukan banyak kasus, mulai dari pasien kontrol, pasien penyakit dalam, dan pasien trauma/kecelakaan. Saat di IGD : Saya mendapatkan tambahan ilmu tentang bagaimana membersihkan luka, memberikan anastesi lokal dan menjahit luka yang benar,vital signt, serta pemeriksaan fisik. Saya melihat langsung tindakan invasif antara lain pemasangan infus, pemasangan EKG, pemasangan oksigen. Saya juga mencoba melakukan pemasangan EKG pada pasien. Saya juga melihat ada anak yang tidak sadarkan diri, warna kulit kuning di seluruh tubuh semakin lama vital sign semakin menurun, di berikan Oksigen dan dilakukan Ventilasi Tekanan Positif, di berikan epinefrin 2X tetapi pasien tidak merespon. Selain itu juga kami melihat pemasngan oropharing tube. Ternyata tidak semudah yang kami banyangkan jika kami di posisi penolong yang memberikan VTP kebanyakan terlihat gugup dan takut tapi ini menjadi motivasi bahwa saya harus lebih banyak belajar baik teori maupun praktek.Saat saya di IGD saya menemui kasus asma bronkial dimana pasien mengeuhkan sesak nafas setelh saya anamnesis singkat kepada keluarga, ternyata pasien mengeluhkan sesak nafas sebelumnya. Keadaan ii diperberat ketika pasien menderita batuk pilek. Saya juga di berikan kesempatan oleh dokter jaga IGD untuk memeriksa. Ketika say periksa thorak sya menenmukan uara wheezing di bagian paru sinistra pasien mengatakan kondisinya lebih baik ketika sudah di uap menggunakan nebullizer. Seteah membik, oleh dokter jaga diperbolehkan pulang dan di berikan obat untuk di minum di rumah.

Saat di ICU :

Ketika saya berada di ruangan ICU saya dan teman teman mendapatkan tambahan ilmu tentang pembacaan hasil print out EKG yang di jelaskan langsung oleh dokter spesialis jantung awalnya saya dan teman-teman merasa bingung saat melihat print out yang belum dilihat oleh dokter spesialis jantung tetapi saat di beri penjelsan oleh dokter spesiais jantung tersebut sedikit memahami. Saya dan teman teman juga ikut visite bersama dokter spesialis jantung, disana juga kami melakukan pemerisaan vital signt. Setelah dokternya visite kami juga meminta izin kepada perawat jaga untuk mengfollow up ulang terhadap pasien dan keluarga berupa anamnesis singkat dan pemeriksaan fisik serta membantu perawat jaga untuk mengganti cairan infus, mengganti air yang berada di dalam sebuah wadah berwarna hijau yang ada di tabung oksigen awalnya kami bingung harus di isi air apa karna kami melihat perawat jaga mengganti airnya itu berbeda beda perawat jaga A menggantinya dengan aquades dan perawat jaga B itu menggantinya dengan air mineral tetapi menurut perawat jaga tersebut sama saja. Selain itu kami juga melihat pemasangan kateter, dan pemasangan ventilator. b. Apa yang tidak saya ketahui tentang topik tersebut?

Saat di IGD

Prosedur pasien masuk ke ruangan IGD kami tidak mengetahui asuransi apa saja yang ada di RS.Ciremai dan kurng memahami kasus emergensi. Saat di ICU

Kami kurang memahami pembacaan USG, Rotgen, membaca tulisan yang ada di dalam rekam medik pasien, terapi serta dosis yang di berikan perawat jaga/ dokter jaga, serta kurang memahami kasus yang ada di ruang ICU. c. Apa kesenjangannya?

Saat di IGD Banyak pemeriksaan seperti pemeriksan vital sign, pemeriksaan fisik, tindakan emergensi dan terapi yang sedikit berbeda dengan yang kami pelajari

Saat di ICU

Banyak pemeriksaan seperti pemeriksan vital sign, pemeriksaan fisik dan terapi yang sedikit berbeda dengan yang kami pelajari. Ada salah satu pasien tidak sadarkan diri pasien tersebut mengorok tetapi tidak deberikan tindakan.d. Apa topik yang paling penting yang harus saya kuasai?

Hampir semua topik penting baik emergensi maupun bukan emergensi tetapi kasus yang paling penting di kuasai saat berada di IGD dan menangani kasus emergensi. Oleh karena itu kami harus lebih banya belarjar tentang teori dan tindakan kepada pasien.2. Mengembangkan dan menerapkan rencana belajar.

a. Apa strategi belajar yang paling sesuai untuk saya mencapai tujuan belajar?

Lebih banyak membaca buku dan latihan kasus serta belajar skills lab dengan membentuk kelompok belajar. Serta diskusi kasus bersama teman dan menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang kasus yang kita pelajai dengan dokter spesialis saat ada kuliah pakar.

b. Apa alternatif lain yang saya miliki?

Meminta bimbingan dari dokter senior (dosen) atau kakak senior yang sedang melakukan P3D di RS.

c. Apa sumber belajar yang saya butuhkan?

Buku panduan belajar kedokteran seperti buku ajar, buku saku, keterampilan klinik,serta dari media internet yaitu jurnal-jurnal kedokteran yang valid dan dapat dipercaya. Banyak terjun langsung ke msyarakat seperti di Puskesmas maupun di Rumah sakit sehingga kita lebih terlatih dan tau proses dilapangan yang sebenarnya.d. Apakah saya pernah memiliki pengalaman sukses dengan strategi belajar ini ?

Hasil belajar yang kami lakukan cukup memberikan hasil yang baik dan menambah pengetahuan dan ilmu kita, karena adanya diskusi sehingga banyak masukan dari teman-teman yang menyanggah atau menambahkan pendapat masing-masing tentang kasus yang dibahas. Dalam proses belajarpun lebih mudah dan cepat dipahami.

3. Bagaimana kemajuan yang dicapai sejauh ini ?

a. Apakah jangka waktunya memadai?

Untuk di RS waktu 2 hari untuk observasi kurang memadai karena kita tidak bisa mengikuti perkembangan dari masing-masing pasien secara maksimal. Sehingga ilmu yang kita dapatkan juga kurang.

b. Apakah saya perlu mengubah strategi belajar ?

Perlu hanya saja harus lebih di tingkatkan lagi cara bejar tersebut c. Apakah yang menjadi faktor penentu keberhasilan dan kegagalan saya?

Kemauan dalam diri, kerja keras, niat serta doa

d. Apa yang telah saya pelajari dari proses yang dapat membantu saya di masa depan?

Pengalaman diri, observasi langsung baik puskesmas maupun di rumah sakit