refleks fisiologi dan refleks patologi

5
Refleks Fisiologi dan refleks Patologi REFLEK FISIOLOGI DAN PATOLOGI A. Pemeriksaan reflek Reflek motorik merupakan kontraksi yang tidak disadari dari respon otot atau kelompok otot yang meregang tiba-tiba dekat daerah otot yang di ransang. Tendon terpengaruh langsung dengan palu reflek atau secara tidak langsung melalui benturan pada ibu jari penguji yang ditempatkan rekat pada tendon. Uji reflek ini memungkinkan orang yang menguji dapat mengkaji lengkung reflek yang tidak disadari, yang bergantung pada adanya reseptor bagian aferen, sinap spinal, serabut eferen motorik dan adanya beberapa pengaruh perubahan yang bervariasi pada tingkat yang lebih tinggi. Biasanya reflek yang dapat diuji mencakup reflek bideps, brakhioradialis triseps, patela, dan pergelangan kaki (atau Achiles). B. Tehnik reflek Palu reflek digunakan untuk menimbalkan reflek tendon profunda (RTP). Batang palu dipegang longgar antara ibu jari dan jari telunjuk, yang memberikan getaran. Gerakan pergerakan tangan sama seperti pada saat digunakan selama perkusi. Ekstremitas diposisikan sehingga tendon sedikit meregang. Hal ini membutuhkan pengetahuan tentang lokasi otot, dan tendong yang melengkapinya.

Upload: siti-hardianti-mahlan

Post on 22-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Refleks Fisiologi Dan Refleks Patologi

Refleks Fisiologi dan refleks Patologi REFLEK FISIOLOGI DAN PATOLOGI

A.    Pemeriksaan reflek

Reflek motorik merupakan kontraksi yang tidak disadari dari respon otot atau kelompok

otot yang meregang tiba-tiba dekat daerah otot yang di ransang. Tendon terpengaruh langsung

dengan palu reflek atau secara tidak langsung melalui benturan pada ibu jari penguji yang

ditempatkan rekat pada tendon. Uji reflek ini memungkinkan orang yang menguji dapat

mengkaji lengkung reflek yang tidak disadari, yang bergantung pada adanya reseptor bagian

aferen, sinap spinal, serabut eferen motorik dan adanya beberapa pengaruh perubahan yang

bervariasi pada tingkat yang lebih tinggi. Biasanya reflek yang dapat diuji mencakup reflek

bideps, brakhioradialis triseps, patela, dan pergelangan kaki (atau Achiles).

B.     Tehnik reflek

Palu reflek digunakan untuk menimbalkan reflek tendon profunda (RTP). Batang palu

dipegang longgar antara ibu jari dan jari telunjuk, yang memberikan getaran. Gerakan

pergerakan tangan sama seperti pada saat digunakan selama perkusi. Ekstremitas diposisikan

sehingga tendon sedikit meregang. Hal ini membutuhkan pengetahuan tentang lokasi otot, dan

tendong yang melengkapinya. Tendon yang bergerak cepat yang berhubungan dengan reflek

dibandingkan dengam sisi yang berlawanan.

C.     Derajat reflek

Hilangnya reflek adalah sangat lah berarti, walaupun sentakanpergelangan kaki (reflek

Achilles) yang tidak ada, terutama pada lansia. Respon reflek sering dikelaskan antara 0 sampai

4.

4+-hiperaktif dengan klonus terus-menerus

3+-hiperaktif

2+-normal

1+-hipoaktif

0+-tidak ada reflek

Page 2: Refleks Fisiologi Dan Refleks Patologi

 A.    Jenis-jenis reflek

1.      Reflek biseps

Reflek biseps didapat melalui peregangan tendon biseps pada saat siku pada keadaan fleksi.

Orang yang menguji menyokong lengan bawah dengan satu tangan sambil menempatkan jari

telunjuk dengan menggunakan palu reflek. Respon normal dalam fleksi pada siku dan kontraksi

binseps.

2.      Reflek triseps

Untuk menimbulkan reflek triseps, lengan pasien difleksikan pada siku dan diposisikan

depan dada. Pemeriksaan menyokong lengan pasien dan mengindetifikasi tendon triseps dengan

mempalpasi 2,5 sampai 5 cm diatas siku. Pemukulan langsung pada tendon normalnya

menyebabkan kontraksi otot triseps dari ekstensi siku.

3.      Reflek brakhioradialis

Pada saat pengkajian reflek brakhioradialis, penguji meletakkan lengan pasien di atas meja

laboratorium atau disilangkan di atas perut. Ketukan palu dengan lembut 2,5  sampai 5 cm di atas

siku. Pengkajian ini dilakukan dengan lengan dalam keadaan fleksi dan supinasi.    

4.      Reflek patella

Reflek patella ditimbulkan dengan cara mengetok tendon patella tepat di bawah patella.

Pasien dalam keadaan duduk atau tidur telentang. Jika pasien telentang, pengkaji menyokong

kaki untuk memudahkan refleksasi otot. Kontraksi quadriseps dan ekstensi lutut adalah respon

normal. 

5.      Reflek ankle

Buat pergelangan kaki dalam keadaan reflek, kaki dalam keadaan dorsi fleksi pada

pergelangan kaki dan palu diketok pada bagian tendon Achilles. Reflek normal yang muncul

adalah fleksi pada bagian plantar. Jika penguji tidak dapat menimbulkan reflek pergelangan kaki

dan kemungkinan tidak dapat rileks, pasien diinstruksikan untuk berlutut pada sebuah kursi atau

tingginya sama dengan penguji. Tempatkan pergelangan kaki dengan posisi dorsi fleksi dan

kurangi tegangan otot gastroknemeus. Tendon Achilles digores menurun dan terjadi fleksi

plantar.    

6.      Klonus

Page 3: Refleks Fisiologi Dan Refleks Patologi

Bila terjadi rileks yang sangat hiperaktif, maka keadaaan ini di sebut klonus. Jika kaki dibuat

dorsi fleksi dengan tiba-tiba, dapat mengakibatkan dua atau tiga kali “gerakan” sebelum selesai

pada posisi istirahat. Kadang-kadang pada penyakit SSP terdapat aktivitas ini dan kaki tidak

mampu istirahat di mana tendon menjadi longgar tetapi aktivitas menjadi berulang-ulang. Tidak

terus-menerus klonus dihubungkan dengan keadaan normal tetapi reflek hiperaktif tidak

dipertimbangkan sebagai keadaan patologis. Klonus yang teru-menerus indikasi adanya penyakit

SSP dan membutuhkan evaluasi dokter.

7.      Reflek kontraksi abdominal

Reflek superfisial yang ada ditimbulkan oleh goresan pada kulit dinding abdomen atau pada

sisi paha untuk pria. Hasil yang didapat adalah kontraksi yang tidak di sadari oleh otot abdomen

dan selanjutnya menyebabkan skrotum tertarik.

8.      Respons babinsky

Reflek yang diketahui jelas, sebagai indikasi adanya penyakit SSP yang mempengaruhi

traktus kortikospinal, disebut respon babinski. Bila bagian lateral telapak kaki seseorang dengan

SSP utuh digores, maka terjadi kontraksi jari kaki dan menarik bersama-sama. Pada pasien yang

mengalami penyakit SSP pada sistem motorik, jari-jari kaki menyebar dan menjauh. Keadaan ini

normal pada bayi tetapi bila ada pada orang dewasa keadaan ini abnormal. Beberapa variasi

refleks-refleks lain memberi informasi. Dan yang lainnya juga perlu diperhatian tetapi tidak

memberi informasi yang teliti.  

           

Referensi:                                                                                       

Smeltzer, C.S., Bare, G.B., (2001). Buku ajar keperawatan medical bedah Brunner &Suddarth,

Edisi 8, Volume 3, Penerbit EGC: Jakarta