refleks

11
PENDAHULUAN Gerak refleks (refleks) ialah gerakan cepat yang tidak disadari, yang timbul akibat adanya rangsang. Ciri gerak refleks adalah cepat, respon tidak direncanakan, tidak dibawah kesadaran (uncosciusness) namun urutan gerakan yang timbul dapat diprediksi. Refleks merupakan respon dari suatu rangsang berupa perubahan kondisi lingkungan yang diterima oleh reseptor. Secara umum, refleks dibagi menjadi refleks somatik dan refleks otonom/ viseral. Efektor dari refleks somatik adalah otot skelet. Sedangkan efektor dari refleks otonom adalah otot polos, kelenjar, dan otot jantung. Gerak refleks ini ada yang monosinaptik, dan ada yang polisinaptik. Lintasan impulsnya selain melalui susunan saraf tepi, juga mencakup susunan saraf pusat sebagai pusat integrasinya. Sebuah refleks disebut sebagai refleks spinal, bila pusat integrasi lengkung refleks tersebut berada di medula spinalis. Sedangkan pusat integrasi refleks kranial adalah batang otak. KOMPONEN REFLEX ARC Impuls saraf yang menimbulkan suatu gerakan refleks melalui urutan dan jalur tertentu. Jalur yang dilalui impuls tersebut disebut reflex arc atau sirkuit refleks. Reflex arc terdiri dari 5 komponen fungsional berikut ini: 1. Reseptor sensoris yang menerima rangsang dari lingkungan 2. Saraf Sensorik yang menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat integrasi 3. Pusat Integrasi merupakan satu atau lebih area dalam sistem saraf pusat yang menghantarkan impuls dari saraf sensorik ke saraf motorik 4. Saraf Motoris yang menghantarkan impuls dari pusat integrasi ke efektor 5. Efektor merupakan otot atau kelenjar yang berespon terhadap impuls saraf.

Upload: wawansetia838668

Post on 08-Aug-2015

844 views

Category:

Documents


72 download

DESCRIPTION

Arcus Reflex

TRANSCRIPT

Page 1: Refleks

PENDAHULUAN

Gerak refleks (refleks) ialah gerakan cepat yang tidak disadari, yang timbul akibat adanya

rangsang. Ciri gerak refleks adalah cepat, respon tidak direncanakan, tidak dibawah kesadaran

(uncosciusness) namun urutan gerakan yang timbul dapat diprediksi. Refleks merupakan respon dari

suatu rangsang berupa perubahan kondisi lingkungan yang diterima oleh reseptor. Secara umum,

refleks dibagi menjadi refleks somatik dan refleks otonom/ viseral. Efektor dari refleks somatik adalah

otot skelet. Sedangkan efektor dari refleks otonom adalah otot polos, kelenjar, dan otot jantung.

Gerak refleks ini ada yang monosinaptik, dan ada yang polisinaptik. Lintasan impulsnya selain melalui

susunan saraf tepi, juga mencakup susunan saraf pusat sebagai pusat integrasinya. Sebuah refleks

disebut sebagai refleks spinal, bila pusat integrasi lengkung refleks tersebut berada di medula

spinalis. Sedangkan pusat integrasi refleks kranial adalah batang otak.

KOMPONEN REFLEX ARC

Impuls saraf yang menimbulkan suatu gerakan refleks melalui urutan dan jalur tertentu. Jalur yang

dilalui impuls tersebut disebut reflex arc atau sirkuit refleks. Reflex arc terdiri dari 5 komponen

fungsional berikut ini:

1. Reseptor sensoris yang menerima rangsang dari lingkungan

2. Saraf Sensorik yang menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat integrasi

3. Pusat Integrasi merupakan satu atau lebih area dalam sistem saraf pusat yang

menghantarkan impuls dari saraf sensorik ke saraf motorik

4. Saraf Motoris yang menghantarkan impuls dari pusat integrasi ke efektor

5. Efektor merupakan otot atau kelenjar yang berespon terhadap impuls saraf.

Page 2: Refleks

KLASIFIKASI

Refleks dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung dasar klasifikasinya.

1. Berdasar pusat intergrasi

a. Kranial

Pusat intergrasi di batang otak. Misalnya adalah refleks kornea

b. Spinal

Pusat intergrasi di medulla spinalis. Misalnya refleks patella (knee jerk reflex)

2. Berdasar asal

a. Bawaan (inborn reflex)

Misalnya gerakan cepat menarik tangan ketika menyentuh benda panas sebelum

menyadari benda apa yang mengenai tangan.

b. Dapatan (acquired)

Misalnya gerakan menarik pedal rem saat mengemudi kendaraan.

3. Berdasarkan efektor

a. Somatic

Efektornya adalah otot skelet. Efektor ini bersifat volunteer atau dapat disadari

sehingga pada kondisi biasa dapat dilakukan gerakan secara sadar pada otot skelet.

Misalnya refleks kornea (mengejap) merupakan refleks somatic karena efektornya

adalah otot palpebra dan orbicularis oculis. Pada kondisi biasa seseorang dapat

mengkontraksikan otot tersebut sehingga timbul gerakan menutup mata. Contoh

refleks somatic lainny adalah refleks Achilles, Reflek patella, refleks

b. Visceral/otonom

Efektornya adalah otot polos, kelenjar dan otot jantung. Ketiganya bersifat involunter

atau tidak disadari/dikendalikan baik ketika refleks terjadi atau kondisi biasa.

Misalnya seseorang tidak bisa menyuruh otot jantung berkontraksi lebih cepat atau

lebih lambat secara sadar. Contoh refleks otonom lainnya adalah refleks cahaya

pupil.

4. Berdasarkan sinaps

a. Polisinaptik

Terdiri dari lebih dari satu sinaps karena melibatkan satu atau lebih interneuron di

pusat integrasi.

b. Monosinaptik

Terdiri dari satu sinaps tanpa keterlibatan interneuron di pusat integrasi. Satu-

satunya refleks monosinaptik adalah stretch reflex.

Page 3: Refleks

JENIS REFLEKS

1. REFLEKS REGANG OTOT (STRECHT REFLEX)

Merupakan refleks spinal, somatic, monosinaptik, dan bawaan. Refleks ini berupa kontraksi

otot sebagai respons terhadap peregangan (sterch). Peregangan otot bisa distimulasi dengan

pengetukan tendon seperti yang terlihat pada ilustrasi di bawah ini. Peregangan akan

menstimulasi muscle spindle sebagai reseptor sensorik di otot membentuk impuls saraf yang

dihantarkan oleh neuron sensorik, pusat integrasi, neuron motorik dan akhirnya ke efektor

berupa otot skelet. Yang termasuk refleks ini adalah reflek Achilles, refleks patella, refleks

biceps dan refleks triceps.

Page 4: Refleks
Page 5: Refleks

2. REFLEK TENDON

Bersifat polisinaptik, somatic, bawaan dan spinal. Refleks tendon menyebabkan relaksasi otot

tendon yang terstimulasi dan kontraksi otot antagonisnya. Refleks ini terjadi ketika tendon

mengalami peningkatan tegangan (tension) sehingga menstimulasi reseptor tendon organ

membentuk impuls yang mengawali proses refleks.

Page 6: Refleks

3. REFLEKS FLEXOR (WITHDRAWL)

Refleks ini merupakan refleks somatic, polisinaptik, inborn dan spinal. Refleks fleksor

menyebabkan fleksi atau gerakan menarik (withdrawl) sebagai respon terhadap stimulus

nyeri.

Page 7: Refleks

4. CROSS EXTENSOR REFLEX

Merupakan refleks somatic, spinal, inborn dan polisinaptik. Reflek ini menyebabkan kontraksi

otot pada sendi yang berlawanan sisi dengan stimulus nyeri.

Page 8: Refleks

ALAT-ALAT

1. Martil refleks;

2. Kapas; dan

3. Akuades.

Page 9: Refleks

CARA KERJA

Salah satu anggota rombongan ditunjuk sebagai naracoba.

Catatlah data naracoba pada lembar kerja.

1. Refleks lutut (knee-jerk)

a Naracoba duduk bertumpang kaki (kaki kanan di atas) dan mengalihkan perhatiannya ke

sekeliling.

b Penguji memukul ligamentum patellae kaki kanan naracoba (kaki yang tertumpang diatas)

dengan martil refleks.

c Amati gerak refleks yang terjadi. Catatlah hasilnya pada lembar kerja.

d Lakukan hal yang sama untuk kaki kiri.

2. Refleks tumit (ankle-jerk).

a Naracoba berdiri dengan kaki kiri dibengkokkan dan diletakkan pada kursi(lihat gb). Naracoba

mengalihkan perhatiannya ke sekeliling.

b Penguji memukul tendo Achilles kaki kiri naracoba dengan martil refleks.

c Amati dan catat gerak refleks yang terjadi.

d Lakukan hal yang sama untuk kaki kanan.

3. Refleks bisep

a Lengan kanan naracoba diluruskan secara pasif dan diletakkan di atas meja atau ditopang

dengan tangan pemeriksa. Naracoba mengalihkan perhatiannya ke sekelilingnya.

b Penguji memukul tendo m. bisep brakii lengan tersebut dengan martil refleks.

c Amati dan catat gerak refleks yang terjadi.

d Lakukan hal yang sama untuk lengan kiri.

4. Refleks trisep

a Lengan kiri naracoba dibengkokkan secara pasif (lihat gambar). Alihkan perhatian naracoba

ke sekelilingnya.

b Penguji memukul tendo m. trisep brakii lengan tersebut dengan martil refleks.

c Amati dan catat gerak refleks yang terjadi.

d Lakukan hal yang sama untuk lengan kanan.

5. Refleks mengejap.

a Naracoba membuka kedua matanya dan mengarahkan pandangannya ke titik yang jauh.

b Penguji menyentuh permukaan kornea mata kanan naracoba dari samping dengan ujung

kapas yang telah dibasahi dengan akuades.

c Amati dan catat gerak refleks yang terjadi.

d Lakukan untuk mata kanan & kiri

Page 10: Refleks
Page 11: Refleks

REVIEW

1. Respons normal refleks:

A. Ekstensi siku (refleks triceps)

B. Fleksi siku (refleks biceps)

C. Ekstensi Seni Lutut (refleks patella)

D. Mata mengejap (refleks kornea)

E. Fleksi Plantar (refleks Achilles)

2. Reseptor refleks berupa

3. Otot yang berkontraksi pada refleks patella dkk

4. Saraf eferen pada refleks kornea:

5. Contoh refleks monosinaptik:

6. Efektor pada refleks patella:

7. Neuron aferen pada refleks kornea:

8. Reseptor pada arkus refleks regang (stretch reflex):

9. Pergerakan pada refleks Achilles:

10. Respons normal refleks kornea:

11. Saraf motorik pada refleks masseter:

12. Benar mengenai respons refleks:

21. The followings are the characteristics of reflex, EXCEPT:

22. The receptor of Achilles reflex is:

23. The following is the characteristic of “stretch reflex arc”:

24. The response in Achilles reflex:

25. An example of monosynaptic reflex is: