reflection

3
Pada gambar ini dapat kita saksikan seekor kadal yang sedang berjuang keras. Ia nampak sedang membantu kadal lainnya untuk mendapatkan tempat pada ranting kurus yang juga ia pijaki. Pada gambar ini pun terlihat kadal tersebut seolah mengabaikan kemungkinan bahwa dirinya sendiri juga akan ikut terjatuh, ataupun dirinya sendiri kemudian akan kehilangan tempatnya pada ranting kurus itu. Menyaksikan hal ini, tentu menjadikan hati saya tersentuh. Perilaku kasih, sayang, serta peduli dapat timbul pada naluri seekor binatang, sedangkan kita sebagai manusia yang ber’akal’ dan seharusnya tentu lebih ber’adab’ seringkali bersikap sebagai individu yang cuek dan acuh. Dapat kita sadari bahwa memupuk jiwa penolong dan murah hati tidaklah mudah. Seringkali ego kita tidak dapat mengalahkan hasrat untuk menjadi serakah. Kita pun seringkali tak dapat menghindari jebakan kesamaan (similiarity) dan kedekatan (proximity) yang menjadikan kita menjadi seseorang

Upload: anggundiantriana

Post on 16-Apr-2017

5 views

Category:

Environment


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Reflection

Pada gambar ini dapat kita saksikan seekor kadal yang sedang berjuang keras. Ia nampak sedang

membantu kadal lainnya untuk mendapatkan tempat pada ranting kurus yang juga ia pijaki. Pada

gambar ini pun terlihat kadal tersebut seolah mengabaikan kemungkinan bahwa dirinya sendiri

juga akan ikut terjatuh, ataupun dirinya sendiri kemudian akan kehilangan tempatnya pada ranting

kurus itu.

Menyaksikan hal ini, tentu menjadikan hati saya tersentuh. Perilaku kasih, sayang, serta peduli

dapat timbul pada naluri seekor binatang, sedangkan kita sebagai manusia yang ber’akal’ dan

seharusnya tentu lebih ber’adab’ seringkali bersikap sebagai individu yang cuek dan acuh.

Dapat kita sadari bahwa memupuk jiwa penolong dan murah hati tidaklah mudah. Seringkali ego

kita tidak dapat mengalahkan hasrat untuk menjadi serakah. Kita pun seringkali tak dapat

menghindari jebakan kesamaan (similiarity) dan kedekatan (proximity) yang menjadikan kita

menjadi seseorang yang sangat pamrih. Kita selalu mengharap adanya timbal balik yang lebih,

atau setidaknya setimpal dari setiap tindakan yang kita lakukan,. Konsep ini adalah hal yang keliru.

Menjadi pribadi yang bernilai, bahagia, dan sejahtera tak dapat diukur dengan banyaknya harta

yang kita miliki. Konsep manusia bernilai yang sejati adalah ia yang mampu meraih dan

merasakan kasih-sayang serta perhatian lingkungan sekitarnya. Saat kita mampu membahagiakan

Page 2: Reflection

orang lain, tentu kita pun dapat merasakan kebahagiaan itu sebab sejatinya kita mampu

merefleksikan kebahagiaan yang kita saksikan menjadi kebahagiaan bagi diri kita sendiri (Mirror

Neuron).

Melalui gambar ini, kita pun menyadari bahwa sebenarnya ada naluri serta dorongan pribadi yang

menuntut munculnya rasa ‘empati’ kita. Dalam hal pemenuhan terhadap dorongan ini, kita perlu

mempertajam kepedulian terhadap lingkungan sekitar (social awareness). Seringkali kita

dibimbangkan dengan pertimbangan kerugian yang akan menimpa kita dengan memberi sebagian

dari yang kita miliki, namun perlu kita sadari bahwa emosi kebahagiaan yang akan kita raih

setelahnya tak dapat dibeli dengan apapun, selain tindakan ke’rela’an kita. Contoh sederhana

adalah saat kita memiliki tetangga yang amat miskin, dan kita sangat mampu untuk menyisihkan

sebagian dari makanan lezat yang kita bagi mereka. Namun terkadang kita benar-benar enggan

menjemput kesempatan emas ini. Padahal tentu kita tahu, bahwa nilai makanan tersebut akan

sangat berbeda bagi ia yang benar-benar membutuhkannya.

Mari tingkatkan kepekaan kita terhadap lingkungan dan jemputlah kesempatan-kesempatan

indahnya berbagi, serta raihlah ‘nilai pribadimu’ yang menawan.

Because, “You Only Live Once” #YOLO

September 2016

Oleh : Anggun Surya Diantriana (05)

Kelas : Pajak-C

BDK MALANG