atenuasi multiple dengan menggunakan atribut common reflection surface

22
Pelemahan Multiple dengan Menggunakan Atribut Common Reflection Surface (CRS) Fernando Gamboa, Edoardo Filpo, Martin Tygel Abstrak Diaplikasikan pada data multicoverage, metode Common Reflection Surface (CRS) selain menghasilkan bagian stack yang jelas, juga nomor dari parameter waktu tempuh (traveltime) atau atribut terdefinisi bagian masing – masing titik. Parameter CRS menyediakan informasi yang sangat berguna untuk keperluan variasi dari pengolahan data seismic. Kami menganggap bahwa penggunaan dari atribut CRS dalam identifikasi dan pengatenuasian /pelemahan multiple pada penampang 2D,metode CRS menghasilkan hubungan tiga parameter dengan hasil simulasi (stack) bagian zero – offset (ZO). Kami perkirakan dan diskusikan bentuk algoritma sederhana untuk identifikasi dan, sebagai tahap selanjutnya,atenuasi/pelemahan atau eliminasi multiple. Percobaan pertama terlihat bahwa algoritma tersebut mempunyai potensi untuk menggantikan dengan baik dengan menggunakan metode supresi/penekanan multiple. Kata kunci : Multiple, Atenuasi, CRS, Pengolahan PENDAHULUAN Salah satu tujuan utama dari seismic refleksi adalah untuk mendapatkan gambaran di bawah permukaan dari data seismic

Upload: ahmad-sholeh

Post on 11-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cara attenuasi multiple

TRANSCRIPT

Pelemahan Multiple dengan Menggunakan Atribut Common Reflection Surface (CRS)Fernando Gamboa, Edoardo Filpo, Martin TygelAbstrakDiaplikasikan pada data multicoverage, metode Common Reflection Surface (CRS) selain menghasilkan bagian stack yang jelas, juga nomor dari parameter waktu tempuh (traveltime) atau atribut terdefinisi bagian masing masing titik. Parameter CRS menyediakan informasi yang sangat berguna untuk keperluan variasi dari pengolahan data seismic. Kami menganggap bahwa penggunaan dari atribut CRS dalam identifikasi dan pengatenuasian /pelemahan multiple pada penampang 2D,metode CRS menghasilkan hubungan tiga parameter dengan hasil simulasi (stack) bagian zero offset (ZO). Kami perkirakan dan diskusikan bentuk algoritma sederhana untuk identifikasi dan, sebagai tahap selanjutnya,atenuasi/pelemahan atau eliminasi multiple. Percobaan pertama terlihat bahwa algoritma tersebut mempunyai potensi untuk menggantikan dengan baik dengan menggunakan metode supresi/penekanan multiple.Kata kunci : Multiple, Atenuasi, CRS, Pengolahan PENDAHULUANSalah satu tujuan utama dari seismic refleksi adalah untuk mendapatkan gambaran di bawah permukaan dari data seismic refleksi multicoverage. Prosedur stacking, metode CMP yang umum,secara keseluruhan dipakai, karena dari kemampuannya untuk meningkatkan energy dari sinyal refleksi, disamping melemahkan noise koheren (beraturan) dan inkoheren (tidak beraturana).Stacking merupakan cara menjumlahkan amplitude seismic sepanjang kurva atau permukaan traveltime (waktu tempuh) yang cocok yang mampu secara konstruktif mengganggu dalam kasus even refleksi atau difraksi, seperti melawan sinyal lain, serupa noise, dimana mereka mengganggu secara konstruktif. Atara kurva traveltime (waktu tempuh) atau permukaan menyediakan dari pengguna ( dibawah penggunaan dari sebelum pemberian model kecepatan) atau diperoleh dari input data multicoverage (berarti dari pengaplikasian langsung metode analisis koherensi).Dalam pekerjaan ini, kami mempertimbangkan konstruksi simulasi bagian zero offset (ZO). Trace dari bagian ZO tersebut, umumnya disini disebut sebagai titik sentral biasanya diambil bertepatan dengan lokasi CMP. Dalam metode CRS, permukaan stacking didesain untuk stack refleksi dari semua pasangan sumber penerima di sekitar tiap titik pusat. Sebagai lawan dari metode CMP yang menggunakan waktu tempuh normal moveout (NMO), kurva CRS stacking membuat semua pasangan sumber penerima berguna, yang terletak di sekitar titik pusat. Selain itu, operasi stacking menampilkan pada titik sentral yang lain dan juga pada sample waktu yang lain dari ZO yang akan disimulasikan.Salah satu manfaat utama dari metode CRS adalah penggunaan penuh dari data yang tersedia, mengarah ke signal-to-noise-ratio signifikan yang lebih baik, yang membuat metode ini mudah dalam mengidentifikasi dari even refleksi, antara primer dan multiple. Manfaat lain yang sangat penting dari metode CRS adalah asosiasi/hubungan dari parameter CRS (tiga atribut dalam situasi sekarang) yang menyediakan informasi penting dalam even refleksi yang dipertimbangkan (primer atau multiple).Bagian bersih ZO, bersama sama dengan parameter CRS Stack yang sesuai, adalah makna dasar dari prosedur pengolahan data seismic. Di sini kita fokus pada kasus terutama identifikasi dan supresi/penekanan multiple seperti hasil dari prosedur stacking, primer dan multiple menjadi lebih jelas pada banyak kasus. Multiple akan mudah teridentifikasi pada bagian yang distack. Dibawah penggunaan dari asosiasi parameter CRS, multiple akan dengan segera teratenuasi/terlemahkan atau tersupresi/tertekan pada data multicoverage yang asli, membiarkannya untuk prosedur gambaran yang lebih baik seperti migrasi. Dalam kasus ini, analisis parameter CRS dapat membantu dalam prosedur identifikasi, yang akan memimpin, sekali lagi, pelemahan atau penekanan multiple di tahapan berikutnya. dalam pekerjaan ini kami menyajikan algoritma yang dirancang untuk masing masing situasi di atas.TEORIMetode normal-moveout (NMO) adalah tahapan pengolahan biasa yang dirancang untuk prosedur bagian zero-offset (ZO) yang disimulasi dengan artian penampilan prosedur stacking pada CMP gather yang menghubungkan dengan pengguna even refleksi yang terpilih. Sebagai bagian penting dari prosedur,sebuah peta kecepatan NMO pada (distack) bagian ZO yang disimulasikan juga diperoleh.Dasar metode NMO dipersyaratkan sebagai berikut : (a) operasi stacking dilakukan hanya pada CDP gather; (b) stacking dilakukan selama beberapa even refleksi yang dipilih pengguna dan beberapa CMP saja dan (c) untuk even terpilih yang lain,menyesuaikan kecepatan NMO diperkirakan dengan cara (satu parameter) analisis koherensi dilakukan pada CMP gather yang mengacu pada even ini. Peta kecepatan NMO penuh hasil dari dari beberapa interpolasi yang sesuai (pada waktu dan lokasi CMP),sebelumnya diperoleh kecepatan NMO. Untuk gambaran umum dan juga pertimbangan praktis tentang metode NMO,pembaca menunjuk ke buku Yilmaz (2000) (lihat juga referensi yang lain).Waktu tempuh NMO (NMO-traveltime)Kami menganggap situasi 2D,yang mana memberikan dataset seismic dari sumber dan penerima ditempatkan pada garis horizontal tunggal seismic dan perambatan terjadi pada bidang vertical di bawah garis tersebut. Pada konsiderasi dari lokasi CMP tertentu,x0,dan waktu tempuh ZO,t0, analisis koherensi dan operasi stacking dilakukan dengan menggunakan rumus waktu tempuh NMO

Sebagai fungsi dari separuh offset,h,waktu tempuh NMO di atas ,t(h),mewakili (orde ke-2 pendekatan hiperbolik) waktu tempuh sepanjang gelombang refleksi yang menghubungkan pasangan sumber penerima,(x0-h , x0+h), pada CMP gather dari x0. Akhirnya,vNMO mewakili kecepatan NMO.Beberapa tahun terakhir,gambaran persyaratan dari metode NMO,yakni pembatasan/restriksi terhadap data CMP,even pengguna yang dipilih dan ekstraksi dari atribut tunggal (kecepatan NMO) dari data,mulai dipertanyakan oleh komunitas geofisika. Sebagai respon terhadap keterbatasan ini,pendekatan yang lebih umum untuk masalah stacking dan ekstraksi parameter waktu tempuh dari data multicoverage telah diusulkan. Pada literature seismic,pendekatan baru yang disebut sebagai model makro independen atau metode pencitraan pergerakan waktu. Metode Common Reflection Surface (CRS),seperti yang digunakan dalam pekerjaan ini,adalah salah satu dari itu. Untuk deskripsi umum dari model makro metode independen,pembaca mengacu pada Hubral.Waktu tempuh CRSFitur umum dari pendekatan baru adalah penggunaan dari waktu tempuh moveout yang umum yang mampu menstack waktu tempuh dari pasangan sumber penerima yang memiliki gather yang lebih besar,yaitu salah satu yang tidak sesuai dengan kondisi CMP yang sebenarnya. Waktu tempuh moveout yang memenuhi persyaratan baru dikenal untuk waktu yang lama. Metode CRS menggunakan perpanjangan alami dari waktu tempuh NMO (1),waktu tempuh hiperbolik umum. Itu berlaku untuk lokasi sumber an penerima dimana saja disekitar titik ZO yang diberikan,dalam banyak kasus lokasi CMP dalam kasus garis seismic horizontal,jika titik ZO ditempatkan pada x0 sepanjang garis seismic dan jika u0 adalah kecepatan medium pada titik tersebut,rumus waktu tempuh hiperbolik dapat ditulis sebagai

Di sini, menunjukkan sudut dari sinar ZO yang terbentuk dengan garis vertical pada x0 dan jari jari pada lengkungan dari gelombang N dan gelombang NIP. Perbandingan antara NMO dan waktu tempuh hiperbolik (1) dn (2) diberikan

Seperti yang diperkenalkan di Hubral (1983),gelombang N (normal) adalah salah satu yang dimulai dengan bentuk reflector di sekitar titik refleksi dari sinar normal yang mulai dan berakhir pada x0 pada garis seismic,dan perjalanan naik dengan setengah dari kecepatan medium sampai teramati,juga di x0. Dengan cara yang sama,gelombang NIP (Normal Incident Point) merupakan dimana dimulai sebagai titik sumber pada titik refleksi dari sinar normal ke x0 dan penjalaran ke atas dengan setengah dari kecepatan medium sampai teramati pada x0. Kami juga mengamati bahwa titik refleksi dari sinar normal pada reflector dapat disebut sebagai NIP (Normal Incident Point).Atribut waktu tempuh CRSWaktu tempuh hiperbolik (2) tergantung pada 3 atribut ( , RN, RNIP ),disebut parameter CRS,didefinisikan untuk setiap lokasi ZO, x0 dan waktu tempuh ,t0. Untuk titik grid sebelum ditempatkan (x0,t0),dengan asumsi bahwa kecepatan dekat permukaan,n0 diketahui pada setiap x0 ,metode CRS menghasilkan peta parameter , = (x0,t0), u = u (x0,x0) dan RNIP = RNIP (x0,x0),serta sesuai simulasi (yang di stack) bagian ZO u = u (x0,t0). Seperti yang kita lihat,pada cara yang sama seperti metode NMO,salah satu hasil dari metode CRS adalah juga sebuah bagian ZO (yang tersimulasi). Namun,yang bertentangan dengan metode NMO yang menghasilkan satu parameter tunggal diperkirakan dari CMP gather,metode CRS menghasilkan tiga parameter yang diperkirakan dari multicoverage gather.Refleksi multipleRefleksi multiple dapat didefinisikan sebagai even seismic yang mengalami refleksi lebih dari satu kali. Klasifikasi pertama dari multiple akan ditempatkan sebagai permukaan bebas dan multiple internal. Permukaan bebas multiple adalah tipe even pada data laut,yakni reverberasi (sebuah gema) antara lantai samudera dan permukaan bebas dari air. Multiple internal yang terjadi dalam lapisan bawah permukaan. Susunan dari permukaan bebas multiple didefinisikan sebagai jumlah / nomor refleksi yang terjadi pada permukaan bebas. Sebaliknya,urutan dari multiple internal didefinisikan sebagai total nomor dari refleksi yang mengarah kebawah (WEGLEIN et al.,1997). Saat ini,metode peredaman multiple dibagi menjadi dua kelompok utama,yakni (a)filtering/penyaringan dan (b)prediction/substraksi/penekanan. Pendekatan pertama (filtering) memanfaatkan perbedaan karakteristik (seperti waktu tempuh,frekuensi) antara primer dan multiple,mencoba untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi multiple melalui beberapa prosedur filtering. Pada kategori ini,kami mengutip metode FK,Radon dan stack miring (slant-stack)seluas skema yang digunakan (YILMAZ,2000). Pendekatan yang kedua (prediction/substraksi) mencoba untuk mensimulasikan multiple untuk ditekan /disupresi,baik dengan pemberian model primer atau langsung dari atribut yang berasal dari data seismic. Contoh diketahui dari kelompok kelompk termasuk seri inverse scattering dan dekonvolusi predictive (WEGLEIN et al.,1997) dan Yilmaz (2000). Dua pendekatan yang disebutkan di atas juga dapat dikombinasikan. Contoh pendekatan tersebut tersedia di Landa dkk (1999).Multiple juga akan teratenuasi/terlemahkan oleh operasi stacking yang sederhana. Misalnya,setelah koreksi NMO menggunakan kecepatan primer,multiple secara alami dapat dilemahkan sebagai konsekuensi dari koreksi NMO yang tidak memadai. Pendekatan seperti ini dapat diupayakan dari metode CRS stack.IDENTIFIKASI MULTIPLE MENGGUNAKAN PARAMETER CRSBerikut ini,kami menganggap bahwa,untuk pemberian dataset multicoverage,metode CRS telah diaplikasikan. Sebagai konsekuensinya,kedua peta parameter CRS,serta bagian CRS yang distack tersedia. Kami kemudian mempertimbangkan penggunaan parameter CRS yang diperoleh yang bertujuan untuk melemahkan multiple. Sebelum kami menggambarkan strategi kami,alangkah lebih baiknya jika mengingat beberapa karakteristik utama dari metodologi CRS. Pernyataan dasar pada metode CRSA. Moveout hiperbolik umumnya memberikan tiga parameter ( ,RNIP,RN ),sebagai berlawanan dengan parameter tunggal,nNMO,yang diperoleh dengan metode CMP. Tiga parameter ini memungkinkan untuk identifikasi yang lebih baik atau diskriminasi dari (primer atau multiple) even refleksi. Catatan,apabila hubungan persamaan (3) menentukan kecepatan NMO melalui dua parameter dan RNIP. Untuk membantu menjelaskan model lapisan yang mengandung primer dan multiple,gambar 1 menunjukkan tiga panel/jalur, memperlihatkan bentuk parameter CRS , RNIP ,sebaik kecepatan NMO,nNMO,diperoleh dari kombinasi dari dua parameter sebelumnya.B. Beberapa metode CMP,dimana kecepatan NMO diperkirakan hanya pada beberapa even yang dipilih pengguna danselanjutnya diinterpolasi di semua titik,metode CRS secara otomatis memperkirakan parameter (,RNIP,RN),pada tiap titik pada simulasi ZO section. Dengan demikian,metode CRS dapat menghasilkan peta kecepatan yang lebih rinci dan tepat. Karena keterlibatan interpolasi,metode NMO akan banyak memberikan kecepatan yang tidak tepat untuk primer dan tepat untuk multiple (lihat gambar 2).C. Ketika parameter CRS disepanjang multiple teridentifikasi dengan baik,multiple dapat dimodelkan dan dieliminasi pada beberapa domain (pre-stack). Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa persamaan hiperbolik (2) juga menyesuaikan,tidak hanya untuk CMP,tapi juga untuk beberapa perhitungan /pengukuran konfigurasi gather. Selain itu,pada kasus amplitude dari primer diubah oleh kedatangan simultan (simultaneous arrival) dari multiple,amplitude yang benar dari primer akan dipulihkan menggunakan amplitude dari trace CMP terdekat (lihat gambar 5).

PARAMETER CRS DARI PRIMER DAN MULTIPLE

Wawasan yang berguna untuk arti geometris parameter CRS dapat diperoleh dengan pertimbangan reflector tunggal dalam medium homogeny. Dalam situasi yang paling sederhana ini,kita melihat bahwa parameter CRS, , dan (kira kira) menginformasikan kepada kami tentang reflector dip, kedalaman dan bentuk masing masing. Kita menggunakan pengamatan yang sangat kualitatif ini untuk membimbing kita tentang cara menggunakan atribut CRS untuk mengidentifikasi atau membedakan primer dan multiple. Sebagai contoh,jika kita punya titik (x0,t0) pada bagian CRS stack yang sangat luas RN (|RN| 1) dan sangat kecil ( >> 0 ),kami dapat mengasosiasikannya dengan planar,reflector horizontal. Sebagai contoh ke dua,anggap untuk lokasi trace yang sama ,x0,kami mempunyai dua even pada waktu tempuh dimana parameter yang sesuai . Ini dapat mengindikasi bahwa even ke-2 akan ada multiple.Situasi ini sangat baik digambarkan pada data laut sintetik/tiruan contoh dari gambar 1. Model kedalaman (tidak diperlihatkan pada gambar) terdiri dari menghubungkan empat kurva, A, B, C dan D, bawah permukaan laut, menunjukkan dari S. Hubungan semua primer menunjukkan Ap, Bp, Cp dan Dp, masing masing. Even Am1 dan Am2 adalah orde pertama dan kedua (permukaan)multiple dari hubungan pertama A. Juga, Cam adalah orde pertama multiple, SCSAS,dari hubungan C dengan mengenai permukaan air S. Akhirnya,CBCm menunjukkan multiple internal,SCBCS,yang dimulai dari S,direfleksikan di C,direfleksikan di B,direfleksikan di C dan kembali ke S.Lihat pada even Ap,Am1 dan Am2,kami dapat dengan mudah memverifikasi periodisitas dan kenaikan yang hamper konstan dari nilai RNIP dan . Ini,pada gilirannya,menyebabkan dosis nilai kecepatan NMO untuk even tersebut,sesuai dengan prilaku yang diharapkan sebagai multiple permukaan bebas (lihat bagian selanjutnya). Kami sekarang mencatat bahwa nilai RNIP dari multiple Am2 dan CAm secara signifikan lebih kecil dari nilai RNIP sebelumnya yang teridentifikasi pada primer. Pada kedua kasus tersebut,kami meneliti kombinasi dari kenaikan waktu tiba secara bersamaan dengan kemenurunan nilai dari RNIP,sebagai prilaku yang diharapkan pada multiple. Kami akhirnya menganggap multiple CBCm,meskipun parameter CRS tersebut, RNIP dan tidak menunjukkan keterangan prilaku ,kecepatan NMO (sebagai hasil kombinasi dari parameter tersebut) lebih kecil dari kecepatan NMO dari primer Cp,juga karakteristik kelakuan dari multiple.

PREDIKSI DARI REFLEKSI MULTIPLEPada bagian ini,kami mempertimbangkan beberapa kasus mendasar dimana multiple dapat diungkapkan dengan pengekspresan analitik dari atribut CRS. Kasus kasus ini akan berfungsi sebagai pedoman prosedur selanjutnya pada situasi yang lebih umum.

LIPATAN PERMUKAAN (FREE SURFACE) MULTIPLE UNTUK DIPPING DASAR LAUTKami menganggap tipe situasi marine dari lipatan permukaan refleksi multiple dari dasar laut. Seperti diperlihatkan oleh Levin (1971) untuk planar dipping dasar laut dan CMP gather,waktu tempuh dari refleksi primer dapat dituliskan sebagai

(4)Dimana t0,p adalah waktu tempuh ZO dari primer pada lokasi CMP dan vNMO,p adalah kecepatan NMO. Perhatikan ,pada situasi ini parameter sudut emergency CRS dan gelombang NIP (kelengkungan), dan RNIP,p, mempengaruhi interpretasi sederhana

Dimana adalah kemiringan reflector,dan u0 adalah kecepatan medium (air). Untuk CMP gather yang sama,waktu tempuh dari tiap multiple dari primer sebelumnya mempunyai ekspresi analog.

(6)Dimana t0,m dan uNMO mempunyai arti analog dari refleksi primer mereka yang lain. Mari kita anggap bahwa (m,RNIP,m ) menggambarkan sudut emergency CRS dan kurva parameter NIP dari multiple. Menunjukkan oleh N urutan permukaan multiple,

Gambar 1. Atribut CRS untuk primer dan multiple pada ZO section: (a) bagian CRS stacking dengan primer Ap,Cp e Dpdan multiple Am1,Am2, Cam e CBCm; (b) peta koherensi RNIP untuk trace CMP-300 bagian (a); (c) peta koherensi untuk trace CMP = 300 dari bagian (a) dan (d) peta koherensi kecepatan NMO,seperti yang diperoleh dari RNIP dan ,untuk trace CMP = 300 dari bagian (a).

Gambar 2. Kiri : simulasi bagian penyetekan primer dan multiple; kanan : bagian NMO stack menggunakan kecepatan primer dan multiple. Perhatikan : meskipun multiple tidak diratakan oleh analisis kecepatan NMO,multiple tetap distack juga.

INTERNAL MULTIPLE PADA MEDIA BERLAPISPada kasus model lapisan homogeny horizontal ( = 0 untuk semua hubungan), parameter kelengkungan NIP dari refleksi primer pada hubungan ke-N, RNIP,p, dapat diekspresikan sebagai (HUBRAL;KREY,1980)

Kami menganggap multiple simetris (HUBRAL;KREY,1980) hubungan antara N dan n, ( n < N ) yang cocok pada primer sebelumnya. Untuk memperhitungkan parameter NIP ini, RNIP,m , kita harus memperhitungkan propagasi ekstra hubungan antara n dan N. Dari argument geometri sederhana,kami dapat memperlihatkan bahwa

Dengan pemahaman dari dan juga mengambil perhitungan bahwa = 0, kami dapat menetapkan kecepatan NMO dari multiple simetris dari

Itu harus dicatat,bahwa dalam kasus hubungan dipping planar,ekspresi analog dan dapat diperoleh dengan mudah. Ini tergantung,namun juga pada kemiringan reflector dan tidak akan ditampilkan di sini.

METODE UNTUK MENGATENUASI ATAU MENGELIMINASI MULTIPLE Berdasarkan pertimbangan yang dibuat,kami meneruskan untuk menggambarkan metode yang kami usulkan untuk mengeliminasi multiple menggunakan atribut CRS. Sebelumnya dijelaskan bahwa atribut atribut tersebut sudah tersedia dari aplikasi sebelumnya dari metode CRS.

Menyetek CRS menggunakan parameter refleksi primerMetode terdiri dari melakukan stacking CRS menggunakan parameter CRS yang berkaitan hanya dengan primer yang teridentifikasi sebelumnya. Sebagai konsekuensinya,kami memperoleh bagian stack hanya dengan primer tersebut. Aplikasi dari prosedur ini diperlihatkan pada gambar 3 .

Gambar 3. Kiri : bagian simulasi ZO, kanan : CRS stack diperoleh dengan menggunakan parameter primer saja.catatan penghilangan yang bagus dari multiple.

Mengeliminasi multiple dengan memodelkanMultiple juga dapat tereliminasi dalam artian dari proses yang terdiri dari beberapa tahap,seperti tergambarkan pada diagram alir gambar 4. Tahapan kunci algoritma pada supresi/penekanan multiple di atas adalah: Identifikasi dari multiple : parameter CRS dari multiple dapat diperoleh (a) dari pemahaman sebelumnya atau inspeksi langsung pada bagian CRS stack atau (b) sebagai hubungan antara parameter yang digunakan cocok,seperti rumus di atas diturunkan untuk kasus kasus tertentu dari lipatan permukaan atau multiple internal simetris. Ekstrpolasi waktu tempuh : jika ketiga parameter dari multiple diketahui (seperti menggunakan metodologi seperti pada gambar 1),moveout pada beberapa konfigurasi,baik dijelaskan dari persamaan hiperbolik (2). Ini memungkinkan penentuan waktu tempuh yang lebih tepat dari multiple dan sebagai konsekuensinya,diskriminasi yang lebih baik daripada even yang terjadi bersama. Memodelkan dari multiple : setelah waktu tempuh multiple ditentukan,perkiraan dari sumber wavelet dan penyesuaian dengan amplitude dalam data dapat dilakukan dengan cara filter dengan bentuk desain yang sesuai. Jadi jangan masukan di sini dalam rincian pembangunan filter tersebut. Kami berkomentar,bagaimanapun,bahwa filter tersebut merupakan bagian yang terkenal yang banyak skema pemodelan. Sebagai hasil,,multiple termodelkan. Mempunyai pemodelan multiple yang diperoleh,kami selanjutnya dapat menghasilkan datasets yag hanya memiliki multiple atau pengurangan multiple dari data multicoverage,menghasilkan dataset hanya dengan primer.Hasil dari metode eliminasi multiple menggunakan pendekatan otomatis terlihat pada gambar 5.

Gambar 4. Pertimbangan metode untuk pelemahan multiple dengan memodelkan,menggunakan prameter CRS, (a) identifikasi dari multiple, (b) memodelkan multiple dalam beberapa domain dan mengatur amplitudo, dan (c) pelemahan multiple

Gambar 5.-kiri : bagian ZO mengandung primer dan multiple; kanan : bagian ZO setelah penghilangan dari orde pertama dan kedua lipatan permukaan multiple dari pemodelan.

Ekstensi untuk meidia lapisan tak-homogen dengan interface melengkungPada kasus model umum dengan lapisan homogen dan interface melengkung,pemodelan dan penekanan dari multiple dapat dilakukan pada cara sekilas seperti sebelumnya. Seperti yang sering terjadi di geofisika,banyak analisis teori yang dilakukan hanya pada model sederhana (lapisan homogen dipisahkan oleh planar horizontal atau dipping interface). Meskipun berasal dibawah asumsi penyederhanaan,masuk akal untuk mengharapkan bahwa ekspresi yang diperoleh masih memberikan perkiraan awal yang berguna dalam beberapa skema optimasi. Validitas yang sebenarnya dari skema penekanan/supresi multiple diusulkan di sini masih menjadi topic investigasi terus menerus. ELIMINASI MULTIPLE PADA DOMAIN COMMON SHOOTSebuah metode eliminasi multiple yang sanagat menarik dan menjanjikan yang telah diusulkan oleh E.Landa dan rekan kerjanya (LANDA;KEYDAR;BELFER,1999) dalam kerangka metode multifokus. Serupa dengan metode CRS,metode multifokus menggunakan rumus waktu tempuh moveout yang berbeda,juga tergantung pada tiga parameter yang sama ,RNIP dan RN. untuk penjelasan dari metode multifokus,dan selain itu hubungan dengan CRS dan gambaran metode lain,pembaca mengacu pada Hubral (1999). Pada Landa,Keydar dan Belfer (1999),terlihat bahwa waktu tempuh pada tiap multiple akan diuraikan sebagai jumlah dari waktu tempuh dari nomor primer. Parameter CRS (atau multifokus) dari tiap primer tersebut terlihat menghilangkan yang disebut kondisi multiple (yakni hubungan antara sudut emergenci dari komponen primer dan multiple). Prosedur ini dilakukan pada common shot atau domain common receiver dan,dengan cara yang sama seperti metode yang diusulkan dalam tulisan ini,tidak diperlukan pengetahuan tentang model kecepatan subsurface.KESIMPULANMetode CRS menawarkan alternative yang baik untuk memperlakukan nomor pengolahan seismic. Hal ini dapat dijelaskan dari penggunaan data yang cocok dengan penuh konsisten dan juga ekstraksi otomatis dari beberapa parameter yang yang terhubung dengan propagasi seismic. Pertimbangan dalam situasi 2D di sini,metode CRS bergantung pada tiga parameter yang dibutuhkan terbalik dari multicoverage secara penuh. Ini akan menjadi pembeda dengan parameter tunggal,kecepatan NMO,pada tulisan ini terlibat dalam metode CMP konvensional,kami mendiskusikan penggunaan parameter CRS,sebagai hasil aplikasi dari metode CRS,untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi multiple. Kami mempunyai pertimbangan di dua situasi,yakni (a) eliminasi dari multiple yang sudah teridentifikasi pada bagian CRS stack dan (b) identifikasi dan eliminasi dari multiple dengan cara prilaku yang sesuai parameter CRS. Penyelidikan kami tentang kasus terakhir dibatasi pada kasus kasus tertentu dari multiple free surface dan multiple internal simetris. Dalam situasi sederhana dan awal tersebut,hasil kami telah terbukti sangat menggembirakan. Aplikasi lebih realistis dicapai melalui pendekatan yang cocok. Kita berniat melakukan pekerjaan lagi di waktu yang akan dating.Ucapan terima kasih This work was partially supported by the Research Foundation of the State of So Paulo (FAPESP-Brazil), grant 01/01068-0, the National Council for Scientific and Technological Development (CNPq-Brazil), grant 300927/82-7 and the National Petroleum Agency (ANP-Brazil) and by the sponsors of the Wave Inversion Technology (WIT) Consortium. All algorithms developed in this work use the Seismic Unix (SU) software, release 35.3, provided by the Center for Wave Phenomena, Colorado School of Mines.REFERENSIHUBRAL, P. Computing true amplitude reflections in a laterally inhomogeneous earth. Geophysics, Tulsa, v. 48, n. 08, p. 10511062, 1983.[Links]______. Macro-model independent seismic reflection imaging. J. Appl. Geophysics, Tulsa, v. 42, n. 3/4, 1999. [Links]______; KREY, T. Interval velocities from seismic reflection time measurements. Society of Exploration Geophysicists, Tulsa, v. 1, 1980. [Links]LANDA, E.; BELFER, I.; KEYDAR, S. Multiple attenuation in the parabolic t p domain using wavefront characteristics of multiple generating primaries. Geophysics, Tulsa, v. 64, n. 6, p. 18061815, 1999. [Links]______; KEYDAR, S.; AND BELFER, I. Multiple prediction and attenuation using wavefront characteristics of multiple-generating primaries. The Leading Edge, Tulsa. v. 18, n. 1, p. 6064, 1999. [Links]LEVIN, F. K. Apparent velocity from dipping interface reflections. Geophysics, Tulsa, v. 36, n. 3, p. 510516, 1971. [Links]PERROUD, H.; TYGEL, M. Nonstretch nmo. Presented of the VII Annual Report Wave Inversion Technology (WIT) Consortium, Karlsruhe, 2003. [Links]______, ______; BERGLER, S. Velocity estimation by the CRS method: A GPR real data example. Trabalho apresentado no VI WIT Annual Report, Karlsruhe, 2002. p. 7291. [Links]WEGLEIN, A. B. et al. An inverse-scattering series method for attenuating multiples in seismic reflection data. Geophysics, Tulsa, v. 62, n. 6, p. 1975-1989, 1997. [Links]YILMAZ, O. Seismic data aalysis. Society of Exploration Geophysicists, Tulsa, v. 1, 2000. [Links]

1. Semua kecepatan NMO mengandung semua sampel waktu dari gambaran metode CRS,faktanya,kecepatan stacking yang perlu dirapikan kemudian,sehingga dapat terbalik untuk selang kecepatan. Dalam hal ini,lihat Perroud,Tygel dan Bergler (2002) dan Perroud dan Tygel (2003).