refinery

31
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak bumi atau minyak mentah merupakan cairan kompleks yang disusun oleh berbagai macam zat kimia organik yang berubah secara alamiah dan tersimpan dalam lapisan bumi selama ribuan tahun lamanya. Material ini ditemukan dalam jumlah besar di bawah permukaan bumi dan digunakan sebagai bahan bakar atau sebagai bahan mentah dalam berbagai industri kimia. Saat ini, minyak bumi dan turunannya telah dikenal penggunaannya dalam berbagai industri, seperti pabrik obat-obatan, makanan, plastik, bahan bangunan, cat, pakaian, pembangkit tenaga listrik dan lain-lain. Industri yang mengolah minyak bumi dan turunannya disebut industri petrokimia. Industri petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai ”industri yang berbahan baku utama produk migas (naphta, kondensat yang merupakan produk samping eksploitasi gas bumi, gas alam), batubara, gas metana batubara, serta biomassa yang mengandung senyawa-senyawa olefin, aromatik, n- parrafin, gas sintesa, asetilena dan menghasilkan beragam senyawa organik yang dapat diturunkan dari bahan-bahan baku utama tersebut, untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi

Upload: prillyyyy

Post on 17-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pengilangan mnyak bumiTK S1 B

TRANSCRIPT

2

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMinyak bumi atau minyak mentah merupakan cairan kompleks yang disusun oleh berbagai macam zat kimia organik yang berubah secara alamiah dan tersimpan dalam lapisan bumi selama ribuan tahun lamanya. Material ini ditemukan dalam jumlah besar di bawah permukaan bumi dan digunakan sebagai bahan bakar atau sebagai bahan mentah dalam berbagai industri kimia. Saat ini, minyak bumi dan turunannya telah dikenal penggunaannya dalam berbagai industri, seperti pabrik obat-obatan, makanan, plastik, bahan bangunan, cat, pakaian, pembangkit tenaga listrik dan lain-lain.Industri yang mengolah minyak bumi dan turunannya disebut industri petrokimia. Industri petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai industri yang berbahan baku utama produk migas (naphta, kondensat yang merupakan produk samping eksploitasi gas bumi, gas alam), batubara, gas metana batubara, serta biomassa yang mengandung senyawa-senyawa olefin, aromatik, n-parrafin, gas sintesa, asetilena dan menghasilkan beragam senyawa organik yang dapat diturunkan dari bahan-bahan baku utama tersebut, untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi daripada bahan bakunya. Kondisi ketersediaan bahan baku dari produk migas yang makin terbatas dan mahal mengakibatkan mulai munculnya pencarian-pencarian bahan baku pengganti, diantaranya gas etana, batubara, gas dari coal bed methane, dan limbah refinery (coke).Indonesia mempunyai sumber yang potensial untuk pengembangan klaster industri petrokimia yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, papan dan pangan. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas mengenai industri petrokimia.1.2 Tujuan1. Menjelaskan pengertian industri petrokimia2. Menjelaskan jenis-jenis industri petrokimiaBAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Industri PetrokimiaIndustri petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai industri yang berbahan baku utama produk migas (naphta, kondensat yang merupakan produk samping eksploitasi gas bumi, gas alam), batubara, gas metana batubara, serta biomassa yang mengandung senyawa-senyawa olefin, aromatik, n-parrafin, gas sintesa, asetilena dan menghasilkan beragam senyawa organik yang dapat diturunkan dari bahan-bahan baku utama tersebut, untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi daripada bahan bakunya.Industri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang mengkaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan masarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh produk-produk industri petrokimia hulu antara lain Methanol, Ethylene, Propylene, Butadine, Benzene, Toluene, Xylenes, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasoline, Pyrolisis Fuel Oil, Raffinate dan Mixed C4.2.2Jenis-jenis Industri PetrokimiaIndustri petrokimia dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) golongan, yaitu : a. Industri petrokimia hulu Industri petrokimia hulu merupakan industri paling hulu dalam rangkaian industri petrokimia, memproses bahan baku berupa naphta dan/atau kondensat menjadi hidrokarbon olefin, aromatik, dan parafin. Contoh : industri olefin (ethylene, polyethylene, dll), industri aromatik (benzene, paraxylene, dll), industri berbasis C-1 (ammonia, methanol) b. Industri petrokimia antara Industri petrokimia antara adalah industri yang memproses bahan baku olefin, aromatik (produk industri petrokimia hulu) menjadi produk- produk turunannya seperti vinyl chloride, styrene, ethylene glycol, dll. c. Industri petrokimia hilir Industri petrokimia hilir adalah industri yang mengolah bahan yang dihasilkan oleh industri petrokimia antara menjadi berbagai produk akhir yang digunakan oleh industri atau konsumen akhir (industrial dan consumer goods). Contoh : industri PET, PP, HDPE, PVC, EDC, PTA, dll. Oleh karena itu, maka produk petrokimia berdasarkan proses pembentukannya dan pemanfaatannya dapat dibagi atas 4 jenis, yaitu:1. Produk dasar, adalah gas CO dan H2 sintetik, etilena, propilena, butadiene, benzene. toluene, xilena, dan n-parafin,2. Produk antara, adalah amonia, inetanol, carbon black, urea, etil alkohol, etilklorida, Rumen (cumene), propilen-oksida, butil alkohol, isobutilena, nitrobenzene, nitrotoluena, PTA (purified terephthalic acid), TPA (terephthalic acid), DMT (dimethyl terephthalate), kaprolaktam (caprolactain), LAB (liner alkyl benzene), dll.3. Produk akhir antara lain adalah urea, carbon black, formaldehida, asetilena, poli etilena, poli propilena, poli vinil klorida, poli stirena, TNT (trinitro toluene), poli ester, nilon, poli uretan, LAB-sulfonate (Surfactant) dll.4. Produk jadi. Pada umumnya berupa barang-barang atau bahan-bahan yang dalam kehidupan kita sehari-hari banyak dipakai di rumah tangga seperti: plastik-plastik untuk produk-produk elektronik dan telekomunikasi (radio, tv, film alat-lat komputer, kabel-kabel telefon, kabel-kabel listrik), plastik-plastik untuk rumah tangga (ember plastik, kantong/karung plastik, botol-botol kemasan plastik), peralatan plastik untuk industri mobil dan pesawat terbang (bemper mobil, jok/busa mobil, jok/busa kapal terbang, ban pesawat terbang). Baju dan kaus kaki yang kita pakai dibuat dari benang poliester dan nilon, ban mobil dari bahan campuran karet dan carbon black, sabun bubuk deterjen dibuat dari LAB-sulfonate dan lain sebagainya2.3Bahan Baku Industri PetrokimiaProses petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, yaitu:a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimiab. Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk antara, danc. Mengubah produk antara menjadi produk akhir yang dapat dimanfaatkan.2.3.1 Minyak BumiMinyak bumi merupakan senyawa kimia yang kompleks berupa cairan berwarna coklat kehitaman dengan komposisi terbesar senyawa hidrokarbon dan senyawa lain dalam jumlah relatif kecil seperti sulfur, logam-logam nikel, vanadium, arsenit, serta impuritis lainnya. Baik senyawa hidrokarbon maupun bukan senyawa hidrokarbon keduanya akan berpengaruh dalam menentukan cara-cara pengolahan yang dilakukan dalam kilang minyak. Kelompok senyawa hidrokarbon yang ada didalam minyak dan gas bumi, dibagi dalam 5 kelompok :a. ParaffinParaffin yang merupakan senyawa alkana (CnH2n+2), kelompok senyawa paraffin dikaarkteristik sebagai senyawa yang sangat stabil dan mempunyai rantai lurus seperti: methane, ethane, propane, butane, pentane dan lain-lain.b. OlefinOlefin terdiri dari gugus alkena (CnH2n) dan siklo parapin, kelompok senyawa olefin atau juga disebut etilen terdiri dari senyawa rantai lurus yang tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap menghubungkan dua atom karbon. kelompok senyawa olefin antara lain etena, propena, butena, pentena dan lain-lain. Olefin tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi terbentuk dalam distilasi minyak mentah atau dalam proses perengkahan, oleh karena itu dalam bensin rengkahan banyak mengandung senyawa olefin. Olefin merupakan bahan dasar utama dalam industri petrokimia, misalnya etilena (C2H4) dan propilena (C3H6). Olefin merupakan bahan dasar petrokimia paling utama. Produksi olefin di seluruh dunia mencapai miliaran kg per tahun. Di antara olefin yang terpenting (paling banyak diproduksi) adalah etilena (etena), propilena (propena), butilena (butena), dan butadiena. Olefin pada umumnya dibuat dari etena, propana, nafta, atau minyak gas ( gas- oil) melalui proses perengkahan (cracking). Etana dan propana dapat berasal dari gas bumi atau dari fraksi minyak bumi; nafta berasal dari fraksi minyak bumi dengan molekul C-6 hingga C-10 ; sedangkan gas oil berasal dari fraksi minyak bumi dengan molekul dari C- 10 hingga C-30 atau C-40. CH2 = CH2 CH2 = CH - CH3 Etilena PropilenaCH3 - CH = CH - CH3 CH2 = CH - CH = CH2Butilena Butadiena

c. NapthenaNafthena yang terdiri dari hidrokarbon cincin jenuh, mempunyai rumus umum (CnH2n) karena senyawa hidrokarbon ini mempunyai sifat kimia seperti senyawa hidrokarbon parafin dan mempunyai struktur molekul siklis, maka senyawa ini juga disebut sikloparafin. Senyawa hidrokarbon nafthena yang terdapat dalam minyak bumi ialah siklopentan dan sikloheksan yang terdapat dalam fraksi naphtha dan fraksi minyak bumi dengan titik didih yan lebih tinggi.Klasifikasi Minyak dan Gas BumiSekitar 85% dari semua minyak mentah (crude oil) didunia diklasifikasikan menjadi tiga golongan:a. Minyak dasar aspal (asphaltic base)Mengandung sedikit lilin paraffin dengan aspal sebagai residu utama, minyak dasar aspal sangat dominan emngandung aromatic. Kandungan sulfur, oksigen, dan nitrogen relative lebih tingi disbanding dengan minyak-minyak dasa lainnya. Minyak mentah dengan dasar aspal sangat cocok unuk memproduksi gasoline yang berkualitas tinggi, minyak pelumas mesin dan aspal.b. Minyak dasar paraffin (paraffinic base)Mengandung sangat sedikit aspal, sehingga sangat baik untuk memprodksi lilin paraffin, mnyak pelumas motor, dan kerosene yang berkualitas tinggi.c. Minyak dasar campuranMengandung sejumlah lilin dan aspal secara bersamaan.Klasifikasi minyak dapat juga didasarkan pada:Menurut sifat penguapan a. Minyak ringan (light oil), Mengandung komponen ringan > 50 % berat.b. Minyak sedang (medium oil), Mengandung komponen ringan 20 50 % berat.c. Minyak berat (heavy oil), Mengandung komponen ringan < 20 % berat.Menurut kadar sulfur a. Minyak bumi kadar sulfur tinggi (high sulfur oil), Mengandung sulfur > 2 % berat.b. Minyak bumi kadar sulfur sedang (medium sulfur oil), Menagndung sulfur 0,1 2 % berat.c. Minyak bumi kadar sulfur rendah (low sulfur oil), Mengandung kaad sulfur < 0,1 % beratBerdasarkan berat jenis a. Minyak ringan : berat jenis < 0,835b. Minyak sedang : berat jenis 0,835 s/d 0,865c. Minyak berat : berat jenis > 0,865Berdasarkan gaya beratUkuran gaya berat oleh ahli kimia telah ditentukan untuk industri adalah suatu ukuran yang dinamakan gaya berat API.Melalui proses pengolahan dalam kilang minyak berupa distilasi minyak bumi pada tekanan atmosfer biasa akan didapat hasil-hasil pengilangan minyak yang disebut minyak interniediate. Produk ini sangat cocok untuk dipakai sebagai bahan baku petrokimia, akan tetapi pemanfaatannya lebih diutamakan untuk mernenuhi kebutuhan bahan bakar minyak, seperti: a. Fuel gas (bahan bakar gas untuk kilang).b. Gas propane dan Gas butane (dicampurkan sebagai gas penyusun utama bahan bakar LPG).c. Mogas (sebagai bahan bensin/premiun).d. Nafta (C6H14-C12H26), bahan baku petrokimia ini baik untuk industri olefin dan aromatic.e. Kerosin atau minyak tanah, yang kalau diekstrasi akan menghasilkan n-Parafin yaitu bahan baku pembuatan sabun deterjen.f. Gas-oil (untuk bahan bakar minyak solar).g. Fuel oil (minyak bakar).h. Short-residue/Waxy-residue (untuk bahan bakar minyak residu lain juga untuk bahan baku industri petrokimia Coke dan Carbon black ataupun untuk industri olefin).2.3.2 Gas AlamGas alam merupakan campuran gas hidrokarbon jenuh (CnH2n+2) yang ditemukan dibawah permukaan bumi. Gas alam dapat ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi (non associated gas). Komponen-komponen gas alam yang dapat dipergunakan sebagai bahan baku petrokimia yang berasal lapangan gas bumi adalah:a. Metana (CH4) Gas ini sekitar 60%-80% volume gas bumi yang dihasilkan sesuatu lapangan gas, dan dapat dipergunakan sebagai bahan baku gas sintetis CO dan H2, yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk pembuatan amonia/urea, metanol, carbon black, dll.b. Etana (C2H6), dapat dijadikan bahan baku untuk industri olefin untuk menghasilkan bahan-bahan sintetik seperti plastik, sabun deterjen, bahan kosmetik, dll.c. Propane (C3H8), yang dalam industri olefin dapat dijadikan bahan baku untuk menghasilkan polipropilen, suatu bahan plastik sintetik.d. Butane yang merupakan bahan baku untuk pembuatan karet sintetik butadiene.e. Kondesat yang disebut juga sebagai natural gasoline yang mempunyai sifat-sifat seperti minyak/nafta dan dapat dipergunakan untuk bahan baku dalam industri olefin atau industri aromatik.Disamping gas hidrokarbon di gas alam, ditemukan juga senyawa-senyawa lain, yang disebut impurities (kotoran) berupa :a. Unsur-unsur kimia seperti mercury (Hg), Helium (He), Argon (Ar), Nitrogen (N2).b. Acid seperti : CO2, H2Sc. Persenyawaan-persenyawaan sulphur disebut mercaptans.d. Moisture (H2O)Kotoran yang ada didalam gas ini umumnya tidak disenangi, oleh karena sifatnya korosif (Hg, acid, mercaptans, air) atau dapat juga oleh karena kotoran tersebut tidak memiliki nilai ekonomis, seperti gas CO2.Oleh karena itu kotoran tersebut harus dipisahkan dari gas alam dengan mengunakan bermacam-macam teknologi yang ada. Campuran gas hidrokarbon yang sudah bersih inin kemudian dapat dipisahkankedalam tiga kelompok:a. Campuran methane dan ethaneb. LPG (propane dan butane)c. Condensate (pentane plus)Kondensat ini kemudian dicampurkan kedalam minyak bumi untuk kemudia dijual sebagai minyak bumi, sedangkan LPG dan campuran methane dan ethane dapat dijual sebagai bahan bakar atau dijual sebagai bahan baku industri petrokimia.2.3.3 Senyawa-Senyawa PengotorSebagaimana diketahui bahwa senyawa-senyawa yang tidak diinginkan ada dalam minyak dan gas bumi adalah senyawa-senyawa sulfur atau belerang yang terkandung di dalam minyak mentah maupun di dalam produk akhir dan fraksi-fraksinya. Tipe senyawa-senyawa sulfur yang sering dijumpai dalam minyak bumi adalah hydrogen sulfida (H2S), mercaptans yang terdiri dari metil dan benzil mercaptans, metil sulfida, normal butil sulfida, metil disulfida, sulfida-sulfida siklis, alkil sulfat, asam sulfonat, sulfoksida, sulfon dan tiofena. Rumus molekul senyawa-senyawa sulfur tersebut adalah : a. Hidrogen Sulfida : H S Hb. Mercaptans : H S Rc. Alkil Sulfida : R S Rd. Disulfida : R S S Re. Sulfida Siklikf. Alkil Sulfatg. Asam Sulfonath. Sulfoksidai. Sulfonj. TiofenaSenyawa-senyawa sulfur tersebut dianggap pengotor dan pengganggu karena mempunyai sifat korosif, berbau tidak enak dan mempunyai karakter yang mudah meledak.Korosi karena adanya sulfur dalam jumlah yang sedikit pada produk akhir disebabkan karena produk-produk tersebut dipakai pada suhu rendah, dimana pada suhu tersebut terdapat beberapa senyawa yang korosi terhadap logam komersil.2.4 Produk Industri Petrokimia2.4.1 Petrokimia dari Ofelin1. Produk petrokimia yang berbahan dasar etilena:a. PolietilenaPolietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi. Plastik polietilena antara lain digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus/sampul. Plastik polietilena (maupun plastik lainya) yang kita kenal, selain mengandung polietilena juga menggandung berbagai bahan tambahan, misalnya bahan pengisi, plasticer,dan pewarna.b. PVCPVC atau polivinilklorida juga merupakan plasik, yang antara lain digunakan untuk membuat pipa (paralon) dan pelapis lantai.c. EtanolEtanol adalah bahan yang sehari-hari biasa kita kenal sebagai alkohol. Etanol digunakan untuk bahan bakar atau bahan antara untuk berbagai produk lain, misalnya asam asetat.Alkohol dibuat dari etilena:CH2 = CH2 + H2O CH3 CH2OHd. Etilena glikol atau glikolGlikol digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin.2. Produk petrokimia yang berbahan dasar propilenaa. PolipropilenaPlastik polipropilena lebih kuat dibandingkan dengan plastik polietilena. Polipropilena antara lain digunakan untuk karung plastik dan tali plastik.b. GliserolZat ini antara lain digunakan sbagai bahn kosmetik ( pelembab ) industri makanan, dan bahn peledak ( nitrogliserin).c. Isopropil alkoholZat ini digunakan sebagai bahan-antara untuk berbagai produk petrokimia lainya, misalnaya aseton (bahan pelarut, digunakan sebagai pelarut pelais kuku / kutek).3. Produk petrokimia yang berbahan dasar butadienea. Karet sintetis , seperti SBR ( styrene-butadiene-rubber) dan neopreneb. Nilon, yaitu nilon 6,62.4.2 Petrokimia dari AromatikaPada industri petrokimia berbahan dasar benzena, umumnya benzena diubah menjadi stirena, kumena, dan sikloheksena.a. Stirena digunakan untuk membuat karet sintetis, seperti SBR dan polistirena.b. Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol digunakan untuk membuat perekat dan resin.c. Sikloheksena digunakan terutama untuk membuat nilon, misalnya nilon-6,6 dan nilon-6.Selain itu, sebagian benzena digunakan sebagi bahan dasar untuk membuat detergen, misalnya ABS dan LAS.Beberapa contoh produk petrokimia berbahan dasar totulen dan xilena antara lain:a. Bahan peledak, yaitu trinitrotoluena (TNT)b. Asam tereftalat yang merupakn bahan dasar untuk membuat serat seperti metiltereftalat.2.4.3 Petrokimia dari Gas-Sintetis (Syn-Gas)Gas-sintetik (sn-gas) merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen(H2). Berbagai contoh petrokimia dari syn-gas adalah :a. Amonia (NH3)N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)Amonia dibuat dari nitrogen dan hidrogen. Pada industri petrokimia gas nitrogen diperoleh dari udar, sedangkan gas hidrogen dari syn-gas. Sebagian besar produk amonia digunakan untuk membuat pupuk seperti [CO(NH2)2] urea, [(NH4)2SO4]; pupuk ZA, dan (NH4NO3); amonium nitrat. Sebagian lainya digunakan untuk membuat berbagai senyawa nitrogen lain, seperti asam nitrat dan berbagai bahan untuk membuat resin dan plastik.b. Urea [CO(NH2)2]CO2(g) + 2NH3(g) NH2COH4(S)NH2CONH4(S) CO(NH2)2(S) + H2O(g)Sebagian besar urea digunakan sebagai pupuk. Kegunaan yang lain yaitu untuk makanan ternak,industri perekat, plastik, dan resin.c. Metanol (CH3OH)CO(g) + 2H3(g) CH3OH(g)Metanol dibuat dari syngas melalaui perpanasan suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Sebagian besar metanol diubah menjadi formaldehida. Sebagian yang lain digunakan untuk membuat serat , dan campuran bahan bakar.d. Formaldehida (HCHO)CH3OH(g) HCHO(g) + H2(g)Formaldehida dibuat melalui oksidasi metanol dengan bantuan katalis. Larutan Formaldehida dalam air dikenal dengan nama formalin. Formalin digunakan untuk mengawetkan preparat biologi (termasuk mayat). Akan tetapi, penggunaan utama dari Formaldehida adalah untuk membuat resin urea- Formaldehida dan lem. Lem Formaldehida banyak digunakan untuk industri kayu lapis.2.4.4 Beberapa Produk Industri Petrokimia Lainnyaa. Aspal Sebagai pelapis jalan, pelapis tanggul, Sebagai pelapis jalan, pelapis tanggul, pelapis tahan air, sebagai bahan isolasi, pelapisa anti korosi pada logam dan juga sebagai bahan campuran pada pembuatan briket batubara.b. Lilin Untuk penerangan, kertas lilin pembungkus, bahan baku semir serta pengkilap lanntai dan mebel.c. Polytam PP (Polipropilena Pertamina) Kantong plastik, karung plastik, film, produk cetakan (moulding) dan tali rafia. Pertamina kini memasarkan dua macam polytam PP,yaitu Fill Grade -F600 dan Yarn Grade -F401.d. Methanol Methanol dapat digunakan sebagai lem untuk industri plywood (formaldehyde/ adhesive) bahan baku untuk pembuatan dimeti tereptalate, methylamines, methycloride, methylmetha orylate, bahan bakar kendaraan bermotor sebagai methytertiary buthylether, bahan bakar pesawat, bahan bakar jenis methyl fuel bahan pelarut jenis nitro cellulose dyes methyl fuel, bahan pelarut jenis nitro cellulose, dyes, resin, insektisida,dehidrator gas alam, dan sebagai bahan baku untuk industri protein sintesis dengan fermentasi berkesinambungan.e. Petrolium Cokes Hati-hati dengan produk satu ini bukanlah sebagai minuman. Bila cokes diproduksi dengan bahan dasar tanaman cola, maka petrolium cokes tersiri dari dua macam yakni; Green coke merupakan produk samping dari proses pengolahan residu untuk bahan dasar minyak proses pengolahan residu untuk bahan dasar minyak. Green coke bermanfaat sebagai bahan baku Calcined coke,yang berfungsi sebagai reduktor dalam proses peleburan timah,bahan bakar padat atau bahan penambahan kadar karbon pada industri logam.Satunya lagi adalah Calcined coke berguna sebagai elektroda dalam proses pengolahan aluminium pada industri Kalsium Karbida pengolahan aluminium pada industri Kalsium Karbida (CaC2), bahan baku industri elektroda grafit, bahan bakar padat atau bahan penambah kadar karbon pada industri modern, dan sebagai unsur pengisi pada industri baja (sebagai karbon)f. Solvent Pertamina memproduksi lima macam solvent, yakni; - Low Aromatic White Spirit (LAWS) yang berguna sebagai pengencer cat dan vernis, pelarut untuk warna cetakan, industri tekstil (printing), bahan pembersih (dry cleaning solvent), bahan baku pestisida. - Special Boiling Point (SBP-XX) yang berguna sebagai adhesive dan pelarut karet, pelarut pada industri (cat dan p p p ( tinner,tinta cetak,industri farmasi seperti perekat pada salonpas), industri kosmetika. - Special Gas Oil, digunakan pada industri farmasi, khususnya pembuatan pil kina, sbagai solvent dalam proses ekstraksi kulit kina. - Minasil-M, digunakan sebagai industri cat, thinner vernis, industri tinta cetak, industri karet dan adhesive, dan industri farmasi. - Pertasol CA dan CB, petasol CA banyak digunakan sebagai pengencer pada cat lacquers venis pelarut dan pengencer pengencer pada cat, lacquers, venis, pelarut dan pengencer pada tinta cetak, komponen dalam proses pembuatan karet pada pabrik ban dan vulkanisir, adhesive seperti lem/gum, industri farmasi (kosmetika) dan industri cleaning dan degreasing. sedangkan Pertasol CB banyak digunakan sebagai pengencer pada cat, lascuers, vernis, pelarut dan pengencer tinta cetak, dry cleaning solvent printing pada tekstil.g. Processing Oil Processing Oil terdiri dari dua macam yakni Minarex - B yang berguna, pertama;sebagai processing oil pada industri telapak ban kendaraan bermotor, bantalan jembatan, sol , j , sepatu kanvas dan sol karet cetak. Kedua; platicizer secunderpada industri selang PYC, kulit imitasi, sol lentur cetak PVC, dan sebagai palarut pada industri tinta cetak. Paraffinic Oil 60 dan 95 bermanfaat sebagai processing oil pada telapak ban sepatu dan sol processing oil pada telapak ban, sepatu dan sol karet, karpet karet, pipa plastik, pengganti dioktilptalat pada industri tinta cetak.h. Kimia Pertanian Produk kimia pertanian terbagi menjadi dua macam, yakni: Tenac Stiker yang bermanfaat sebagai bahan perekat dan perata pestisida, dan TB 192 berguna untuk menutup luka tanaman / TB 192 berguna untuk menutup luka tanaman / bidang sadap tanaman karet, mencegah pengeringan bidang sadap.2.4.5Produk Industri Petrokimia berdasarkan PemanfaatannyaDalam prosesnya, minyak bumi dan gas alam yang diolah dalam industri petrokimia akan menghasilkan tiga kelompok produk, yaitu: produk hulu, produk antara, dan produk hilir/produk jadi.1. Produk huluProduk hulu adalah produk pertama/awal hasil dari pengolahan minyak bumi. Produk ini adalah produk yang akan diolah lebih lanjut menjadi produk antara atau produk hilir. Yang termasuk ke dalam produk hulu adalah olefin (etilena, propilena, dan butena), aromatik (benzena, toluena, dan xilena), gas sintetik (CO dan H2), dan n-parafin.

2. Produk antaraProduk antara adalah hasil dari pengolahan produk dasar yang dapat diolah lebih lanjut menghasilkan produk akhir/produk jadi. Contoh produk-produk antara adalah etilbenzena-stirena, dikloroetilen-vinil klorida, isopropilalkohol, sikloheksana-kaprolaktam, ammonia, butena, etanol-asetaldehid, alkil benzena, akrilonitril, polietilena, isopropilalkohol3. Produk hilirProduk hilir adalah produk akhir dari hasil pengolahan produk antara. Produk hilir merupakan produk jadi yang dapat langsung dipakai untuk memenuhi keperluan rumah tangga, kesehatan, pertanian, otomotif, pakaian, militer. Contoh produk-produk hilir adalah SAN (Stirena- akrilonitril), LAB sulfonat, nilon 6, polistirena, PET (polietilena tereptalat), aseton. Berdasarkan pada produk hilirnya, industri petrokimia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:a. Industri pupuk dan pestisidaPupuk: urea (CO(NH2)2), ZA (ammonium sulfat/(NH4)2SO4), kalsium nitrat (Ca(NO3)2)

Gambar 2.1 UreaPestisida: kelompok organo-klor (DDT, aldrin), kelompok organo-posfor (malation, parathion), dan kelompok karbamat (karbaril, baygon).b. Industri plastikPE (polietilena), PP (polipropilena), PVC (poli vinil klorida), dan PS (polistirena).

Gambar 2.2 Produk Industri Plastikc. Industri detergenAlkil benzene sulfonat (ABS), dan selulosa karboksi metil (CMC).

Gambar 2.3 Produk Industri Deterjend. Industri KaretSBR dan karet butil

Gambar 2.4 Produk Industri Karete. Industri CatResin (Acrylic atau Polyurethane) dan solvent/thinner (aseton/alkohol)Gambar 2.5 Produk Industri Cat2.5Jalur-Jalur Dalam pembuatan Produk Petrokimia. Proses pembuatan produk petrokimia yang lebih ekonomis dapat ditempuh dengan 3 jalur/lintasan utama :1. Jalur gas sintetik yaitu dengan pembentukan gas CO dan H2 dari bahan baku gas bumi/(CH4) untuk menghasilkan ammonia, methanol dan crbon black. Dan untuk memproduksi gas sintetik melalui 3 cara:a. Reaksi steam reforming untuk membentuk ammonia yang reaksinya berlangsung dengan bantuan katalis Ni pada suhu 1.400 1.600o F, pada tekanan 400-500 psi.b. Reaksi stream reforming pada pembentukan methanol dan cara memproduksinya menggunakan 2 macam proses yaitu pada tekanan tinggi dan tekanan renadah.c. Reaksi oksidasi parsial pada pembentukan gas sintetik yang dilanjutkan dengan reaksi pirolisis pada suhu 1300-1500 oC dan tekanan 100-150 atm.2. Jalur olefin yaitu untuk membentu gas-olefin (gas etilena, propilena dan butena/butadiena) adalah suatu senyawa hidrokarbon tidak jenuh, yang mempunyai ikatan rangkap terbuka yang sangat reaktif , sehingga dengan mudah dapat berpolimerisasi antara satu dengan yang lainnya membentuk bahan/produk polimer. Gas olefin dapat dapat diproduksi dengan 2 cara yaitu olefin dengan bahan baku nafta dan dengan bahan baku etana.3. Jalur aromatik yaitu dengan pembentukan fraksi-fraksi aromatik (benzena, toulena dan xilena). Senyawa aromatic adalah suatu senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai rangkaian ikatan atom C secara siklis berupa ikatan atom antara C6-C8 yang sangat reaktif sehingga akan mudah bereaksi atau berpolimerisasi antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk produk polimer.2.6Manfaat Produk - Produk Petrokimia1. Dalam industri kendaraan bermotor atau transportasi dimana bumper mobil yang terbuat dari logam diganti dengan plastik poliuretan, propeller pesawat terbang diganti dengan fiber glass.2. Dalam industri kemasan, bahan logam tinplate dan alumunium diganti dengan plastik plastik produk petrokimia.

BAB IIIINDUSTRI PETOKIMIA INDONESIA3.1 Persebaran Perusahaan Industri Petrokimia di Indonesia1. Pulau Sumatraa) Asean Aceh Fertilizer, PT. (Aceh)b) Belawan Deli Chemical PT. (Sumatra Utara)c) Intan Prima Tani, PT. (Lampung)d) Justus Sakti, PT.(Riau)e) Pupuk Sriwidjaya, PT. (Sumatra Selatan)f) Sabak Indah, PT. (Jambi)2. Pulau Jawaa) Dover Chemical, PT. (Banten)b) Henkel Indonesia, PT. (Jawa Barat)c) Justus Sakti, PT. (DKI. Jakarta)d) Indo Acidatama Chem. Ind., PT.(Jawa Tengah)3. Pulau Kalimantana) Benua Multi Lestari, PT. (Kalimantan Barat)b) Cakram Utama Jaya, PT. (Kalimantan Timur)c) Intan Wijaya Internasional, PT. (Kalimantan Selatan)d) Korindo Ariabima Sari, PT. (Kalimantan Tengah)4. Pulau Papuaa) Kayu Lapis Indonesia, PT. b) Kodeco Memberamo, PT.5. Kepulauan Malukua) Nusa Prima Pratama Industry, PT. b) Wira Nusa Trisatrya, PT.

Gambar 2.6 Pohon industri petrokimia berbasis migas dan kondensat

Gambar 2.7 Pohon industri petrokimia berbasis batubara (sumber tidak terbarukan lainnya)

Gambar 2.8 Pohon industri petrokimia berbasis biomassa (sumber terbarukan)

DAFTAR PUSTAKAKarjono. 1995. Proses Pengolahan Migas. Cepu: PPT Migas.Nandi, 2006, Industri Petrokimia, Handout Geologi Lingkungan, Universitas Pendidikan IndonesiaStaff UI, 2005, Industri Petrokimia, http://staff.ui.ac.id/internal/132127784/ material/ INDUSTRI PETROKIMIA. Diakses 23 mei 2015Zuhra Ssi. Msi, Cut Fatimah. Industri Petrokimia. Jurusan Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara