refernsi terbarui soal pembahasan univariat dari perpus ui

6
Umur ibu Menurut harlock (2004) yang dikutip dalam ilfa (2010) mengatakan bahwa umur adalah lama hidup dalam tahun yang dihitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesi mengatakan bahwa umur adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Umur berpengaruh dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dilatarbelakangi dengan factor lain seperti pendidikan dan pengalaman. Ibu yang muda cenderung tingkat pendidikanny rendah sehingga belum cukup memahami tentang manfaat imunisasi, sedangkan ibu yang berumur lebih tua cenderung lebih banyak pengalaman dan informasi yang didapatkan mengenai imunisasi dan kegunaanya bagi bayi. (sampoerna dan azwar, 1987) yang dikutip dari idwar (2000). Ilfa, Bidan, Definisi Umur, Jakarta, 2010, http://bidan- ilfa.blogspot.com diunduh tgl 2 desember 2013 pukul 20.32 WIB Pendidikan ibu Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, mendefinisikan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatab spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar mau melakukan tindakan tindakan (praktik) untuk memelihara dan mengatasi kesehatannya ( Notoatmodjo, 2005).pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju cita cita tertentu yang

Upload: gilnif

Post on 11-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

referensi

TRANSCRIPT

Page 1: Refernsi Terbarui Soal Pembahasan Univariat Dari Perpus UI

Umur ibu

Menurut harlock (2004) yang dikutip dalam ilfa (2010) mengatakan bahwa umur adalah lama hidup dalam tahun yang dihitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesi mengatakan bahwa umur adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan).

Umur berpengaruh dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dilatarbelakangi dengan factor lain seperti pendidikan dan pengalaman. Ibu yang muda cenderung tingkat pendidikanny rendah sehingga belum cukup memahami tentang manfaat imunisasi, sedangkan ibu yang berumur lebih tua cenderung lebih banyak pengalaman dan informasi yang didapatkan mengenai imunisasi dan kegunaanya bagi bayi. (sampoerna dan azwar, 1987) yang dikutip dari idwar (2000).

Ilfa, Bidan, Definisi Umur, Jakarta, 2010, http://bidan-ilfa.blogspot.com diunduh tgl 2 desember 2013 pukul 20.32 WIB

Pendidikan ibu

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, mendefinisikan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatab spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar mau melakukan tindakan tindakan (praktik) untuk memelihara dan mengatasi kesehatannya ( Notoatmodjo, 2005).pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju cita cita tertentu yang mengarahkan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan agar tercapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya hal hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut Yb Mantra yang dikutip dari Notoadmodjo (2003) mengatakan pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan.

Notoadmodjo, Soekidjo, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta, 2005

Pekerjaan ibu

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003) dalam wawan (2010) mengatakan pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan

Page 2: Refernsi Terbarui Soal Pembahasan Univariat Dari Perpus UI

cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan baynyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu ibu akan berpengaruh terhadap kehidupan keluarga.

Pekerjaan dapat memberikan kesempatan kepada individu untuk sering kontak dengan individu lainnya, bertukar informasi, dan berbagi pengalaman.pada ibu yang bekerja akan memeiliki pergaulan yang luas dan dapat bertukar informasi dengan teman kerja sehingga terpapar dengan program program kesehatan khususnya imunisasi (Wawan, 2010)

Hasil penelitian Idwar (2000) menyebutkan bahwa ibu ibu yang bekerja cenderung untuk mengimunisasikan bayinya dibandingkan dengan yang tidak bekerja, hal ini disebabkan karena kurangnya informasi yang diterima ibu jika hanya sebagai ibu rumah tangga.

Wawan, A, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia, Nuha Medika, Yogyakarta, 2010.

Keterpaparan Informasi

Media adalah segala sessuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat seseorang, Gunawan (1985) dalam Ediyana (2001) mengatakan bahwa penyebab yang mempengaruhi cakupan imunisasi antara lain kurangnya informasi tentang imunisasi kepada ibu rumah tangga. Hal ini juga diungkapkan oleh salim (1994), bahwa makin banyak ibu yang kontak dengan media informasi maka status imunisasiny akan baik.

Ediyana, Faktor – factor yang berhubungan dengan status imunisasi hepatitis B pada anak usia 6-23 bulan di puskesmas Pasar Ikan, Kecamatan Teluk Segara, Provinsi Bengkulu Selatan tahun 2000, Skripsi, FKM UI, Depok, 2001.

Sumber : Skripsi Nurmala M. Saleh , Gambbaran Faktor – Faktor yang mempengaruhi Perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B0 pada bayi 0-7 hari di desa mangaloreng, kecamatan bantimurung, kabupaten maros, propinsi Sulawesi selatan, 2012.FKM UI

Umur ibu

Umur merupakan factor demografi yang mencerminkan karakteristik dari seorang ibu yang cenderung akan berpengaruh terhadap penerimaan palayanan imunisasi. Seperti yang dikemukakan oleh hastono (2009) ibu yang berumur muda dan baru memeiliki anak biasanya cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar akan kesehatan anaknya, khususnya imunisasi. Peningkatan umur ibu juga duduga diikuti oleh pertambahan jumlah anak dan peningkatan kesibukan, sehingga pada gilirannya akan mempengaruhi motivasi untuk

Page 3: Refernsi Terbarui Soal Pembahasan Univariat Dari Perpus UI

memberikan pelayanan kesehatan yang baik pada anaknya. Berdasarkan penelitian Whardana (2001) menyatakan bahwa ibu yang berumur >30 tahub cenderung untuk tidak melakukan imunisasi secara lengkap dibandingkan ibu yang berymur <30 tahun.

Hastono, Sutanto, Priyo. 2009. Analisis Data Riskesdas 2007/2008: kontribusi karakteristik ibu terhadap status imunisasi anak di Indonesia. KESMAS Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 4, nomor 2, Oktober 2009. Depok: FKM UI.

Wardhana, Nanang. 2001. Pengaruh perilaku ibu tentang imunisasi terhadap status kelengkapan imunisasi dasar pada anak di kabupaten majalengka. Depok. FKM UI.

Pendidikan ibu

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat diperlukan untuk poengembangan diri. Pendidikan merupakan factor yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir, menelaah, dan memahami informasi yang diperoleh dengan pertimbangan yang lebih rasional. Pendidikan yang baik akan memberikan kemampuan yang baik pula dalam mengambil keputusan tentang kesehatan keluarga, khususnya dalam upaya melengkapkan imunisasi anaknya (Hastono, 2009).

Pendidikan orang tua merupakan salah satu factor yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan ankanya, pendidikan dan sebagainya (Seotjiningsih, 1995 yang dikutip oleh Khalimah 2007).

Menurut Pilai dan Conaway (1992) dalam wardhana (2001), bahwa pendidikan tinggi berkaitan erat dengan pemberian imunisasi pada anak. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan masyarakat untuk menyerap informasi dan pengetahuan untuk menuju hidup sehat serta mengatasi masalah kesehatannya. Berdasarkan hasil penelitian Widiyanti (2008) menjelaskan bahwa ibu yang berpendidikan tinggi mempunyai poengertian lebih baik tentang pencegahan penyakit dan kesadaran lebih tinggi terhadap masalah kesehatan yang sedikit banyak telah diajarkan di sekolah, sehingga ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan memberikan imunisasi kepada anaknya disbanding ibu yang tingkat pendidikannya rendah.

Hastono, Sutanto, Priyo. 2009. Analisis Data Riskesdas 2007/2008: kontribusi karakteristik ibu terhadap status imunisasi anak di Indonesia. KESMAS Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 4, nomor 2, Oktober 2009. Depok: FKM UI.

Wardhana, Nanang. 2001. Pengaruh perilaku ibu tentang imunisasi terhadap status kelengkapan imunisasi dasar pada anak di kabupaten majalengka. Depok. FKM UI.

Page 4: Refernsi Terbarui Soal Pembahasan Univariat Dari Perpus UI

Widiyanti, Wiwiek. 2008. Faktor – factor perilaku ibu balita yang berhubungan dengan status imunisasi dasar balita di desa cibening kecamatan pamijah kabupaten bogor. Depok: FKM UI.

Khalimah, Umi. 2007. Hubungan anatara karakteristik dan sikap ibu batita dengan praktek imunisasi campak di wilayah kerja puskesmas sekaran gunungpati semarang. Semarang: FIK UNES.

Sumber Skripsi Herawati : Faktor – Faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap di wilayah puskesmas cigeureung kota tasikmalaya tahun 2010.FKM UI.

KALO UNTUK PEMBAHASAN UNIVARIAT YA TINGGAL MASUKIN TEORI BARU DIATAS + NGEJABARIN HASIL DARI ANALISIS UNIVARIAT YANG FREKUENSI DSB.!!!