referat winta kegawatdaruratan psikiatri

19
Kegawatdaruratan Psikiatri pada Pasien Gaduh gelisah Winta Asisie Salaka Pembimbing : Erwin Kusuma, dr, SpKJ (K)

Upload: winta-asisie-salaka

Post on 08-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kedaruratan psikiatri.

TRANSCRIPT

Kegawatdaruratan Psikiatri pada Pasien Gaduh gelisah

Kegawatdaruratan Psikiatri pada Pasien Gaduh gelisahWinta Asisie SalakaPembimbing : Erwin Kusuma, dr, SpKJ (K)Kegawatdaruratan PsikiatriKegawatdaruratan psikiatri adalah gangguan akut perilaku, pikiran atau suasana hati pasien yang jika tidak diobati dengan segera dapat merugikan, baik untuk dirinya atau orang lain dalam lingkungan sekitarnya. Kasus kedaruratan psikiatrik : Kondisi gaduh gelisahTindak kekerasan (violence)Percobaan bunuh diriGejala ekstra piramidal akibat penggunaan obatDelirium

EvaluasiMenilai kondisi pasien yang sedang dalam krisis secara cepat dan tepat adalah tujuan utama dalam melakukan evaluasi kedaruratan psikiatrik. Dalam proses evaluasi, dilakukan:

Wawancara Kedaruratan Psikiatrik. Pemeriksaan FisikLima hal yang harus diperhatikan sebelum menangani pasien :1. Keamanan pasien2. Medik atau psikiatrik3. Psikosis4. Suicidal atau Homicidal5. Kemampuan untuk merawat diri sendiri.Indikasi Pasien Rawat InapBila pasien membahayakan diri sendiri atau orang lainBila perawatan di rumah tidak memadaiPerlu observasi lebih lanjut.

Keadaan Gaduh GelisahKeadaan gaduh gelisah merupakan manifestasi klinis salah satu jenis psikosis

DeliriumSkizofrenia katatonikGangguan skizotipalGangguan psikotik akut dan sementaraGangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotikAmok

Psikosis karena gangguan mental organik: delirium

Pasien dengan keadaan gaduh-gelisah yang berhubungan dengan sindroma otak organik akut menunjukkan kesadaran yang menurun. Sindrom otak organik akut biasanya terdpat kesadaran menurun sedangkan pada sindrom otak organik menahun biasanya terdapat dementia.Suatu sindrom otak organik menahun (misalnya tumor otak, demensia paralitika, aterosklerosis otak, dan sebagainya) dapat saja pada suatu waktu menimbulkan psikosis ataupun keadaan gaduh gelisah. Untuk mengetahui penyebabnya secara lebih tepat, perlu dilakukan evaluasi internal dan neurologis yang teliti. Skizofrenia dan gangguan skizotipal

Bila kesadaran tidak menurun, maka biasanya keadaan gaduh gelisah itu merupakan manifestasi suatu psikosis.Dari berbagai jenis skizofrenia, yang sering menimbulkan keadaan gaduh-gelisah ialah episode skizofrenia akut dan skizofrenia jenis gaduh-gelisah katatonik. Di samping psikomotor yang meningkat, pasien menunjukkan inkoherensi dan afek-emosi yang inadequate.Gangguan psikotik akut dan sementara

Gangguan psikotik akut biasanya disertai keadaan gaduh-gelisah reaktif dan kebingungan reaktif Gangguan ini timbul tidak lama sesudah terjadi stress psikologik yang dirasakan hebat sekali oleh individu. Stress ini disebabkan oleh suatu frustasi atau konflik dari dalam ataupun dari luar individu yang mendadak dan jelas.Psikosis Bipolar.

Psikosis bipolar termasuk dalam kelompok psikosa afektif karena pokok gangguannya terletak pada afek-emosi.Tidak jelas ada frustasi atau konflik yang menimbulkan gangguan mental ini.Pada jenis depresi ataupun mania, bila aspek afek-emosinya menurun, maka aspek yang lain juga menurun, dan sebaliknya.AmokAmok adalah keadaan gaduh-gelisah yang timbul mendadak dan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosio budaya. PPDGJ-III (Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa ke-III di Indonesia) memasukkannya ke dalam kelompok Fenomena dan Sindrom yang Berkaitan dengan Faktor Sosial Budaya di Indonesia (culture bound phenomena).12PenatalaksanaanBersikap tenang, waspada, dan mengeluarkan kata-kata yang dapat menenteramkan pasien maupun para pengantarnya.Bila pasien masih diikat, sebaiknya ikatan disuruh dibuka sambil tetap berbicara dengan pasien dan beberapa orang memegangnya agar tidak mengamuk lagi. Biarpun pasien masih tetap dipegang dan dikekang, kita berusaha memeriksanya secara fisik. Suntikan IM suatu neuroleptikum yang mempunyai dosis terapeutik tinggi (misalnya chlorpromazine HCL), pada umumnya sangat berguna untuk mengendalikan psikomotorik yang meningkat. Bila tidak ada, maka suntikan neuroleptikum yang mempunyai dosis terapeurik rendah, misalnya trifluoperazine, haloperidol (5 10 mg), atau fluophenazine, walaupun efeknya tidak secepat neuroleptikum kelompok dosis terapeutik tinggi.Bila tidak ada juga, maka suatu tranquailaizer pun dapat dipakai, misalnya diazepam (5 10 mg), disuntik secara intravena, dengan mengingat bahwa tranquilaizer bukan suatu antipsikotikum seperti neuroleptika, meskipun kedua-duanya mempunyai efek antitegang, anticemas dan antiagitasi Bila pasien sudah tenang dan mulai kooperatif, pengobatan dilanjutkan per oralChlorpromazine : Jangan diberikan bila tekanan darah kurang dari sama dengan 90/60 mmHgBerikan injeksi 25-50mg, chlorpromazine i.mMonitor tekanan darah 15 menit dan 30 menit setelah suntikan Ulangi pemberian chlorpromazine setiap 30-60 menit sampai tercapai kontrol yang adekuat terhadap gaduh gelisahHaloperidol :Berikan injeksi 5-10 mg haloperidol i.m/i.vUkur tekanan darah 15 menit dan 30 menit stelah injeksiUlangi pemberian haloperidol tiap 30 menit sampai tercapai kontrol yang adekuat.Jika tidak berespon setelah 2 dosis, penambahan benzodiazepine dapat membantu. Berikan injeksi 2,5-5mg haloperidol im/iv dan 1-2 mg lorazepan im/iv ataupun diazepam 5-10mg ivInjeksi IV lorazepam dan diazepam harus diberikan perlahan.Pemberian diulang tiap 30 menit sampai ada respon yang cukup.

Trimakasih..