referat tb ppt
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Referat TB PPT
1/29
ALFISYAHRIN1102009023
TUBERKULOSIS
-
8/12/2019 Referat TB PPT
2/29
DEFINISI
TB adalah penyakit menular langsung yangdisebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
Tuberculosis). Sebagian besar kuman TBmenyerang paru, tetapi dapat jugamengenaiorgan tubuh lainnya.1
-
8/12/2019 Referat TB PPT
3/29
EPIDEMIOLOGI
*Prevalensi TB di Indonesia dan negaranegara sedang berkembanglainnya cukup tinggi.2 Pada tahun 2006, kasus baru di Indonesia
berjumlah >600.000 dan sebagian besar diderita oleh masyarakat
yang berada dalam usia produktif (1555 tahun). Angka kematian
karena infeksi TB berjumlah sekitar 300 orang per hari dan terjadi
>100.000 kematian pertahun
-
8/12/2019 Referat TB PPT
4/29
FAKTOR RESIKO
1. Orang yang baru terinfeksi bakteri TB.2. Orang dengan kondisi medis yang sistemkekebalan tubuhnya lemah.
BIOMOLEKULERPenyusun utama dinding Mycobacterium
tuberculosis ialah asam mikolat, lilin kompleks,trehalosa dimikolat yang disebut cord factor, danmycobacterial sulfolipids yang berperan dalamvirulensi.
-
8/12/2019 Referat TB PPT
5/29
Gambar 2. Cara penularan TB.5
CARA PENULARAN
-
8/12/2019 Referat TB PPT
6/29
PATOGENESIS
-
8/12/2019 Referat TB PPT
7/29
KLASIFIKASI
1. Tuberkulosis Paru
2. Tuberkulosis Ekstra Paru
-
8/12/2019 Referat TB PPT
8/29
Tuberkulosis Paru
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak ( BTA ) TB Paru BTA (+); Sekurang-kurangnya 2 dari 3
spesimen dahak BTA (+), hasil pemeriksaan 1 spesimendahak BTA (+) dan kelainan radiologi tuberkulosis aktif,hasil pemeriksaan 1 spesimen dahak BTA (+) danbiakan (+).
TB Paru BTA (-); Hasil pemeriksaan dahak 3 kali BTA (-),gambaran klinis dan kelainan radiologi menunjukantuberkulosis aktif, hasil pemeriksaan dahak 3 kali BTA (-) dan bakan (+)
-
8/12/2019 Referat TB PPT
9/29
Berdasarkan Tipe Pasien Kasus Baru : belum pernah mendapat OAT / OAT < 1
bulan.
Kasus Kambuh : pernah mendapat pengobatan OATsembuhdahak BTA (+)/ biakan (+).
Kasus Drop Out : pasien telah menjalani pengobatanOAT 1 bulan dan tidak mengambil obat 2 bulanberturut turut/ lebih sebelum masa pengobatannya
selesai. Kasus Gagal : Pasien BTA (+) yang masih tetap (+)/
kembali menjadi (+) pada akhir bulan ke 5. Kasus Kronik : pasien BTA masih (+) setelah selesai
pengobatan ulang dengan obat lini 2.
Kasus Bekas TB : dengan gambaran radiologimeragukan dan telah mendapat pengobatan OAT 2bulan serta pada foto toraks ulang tidak ada perubahangambaran radiologi
-
8/12/2019 Referat TB PPT
10/29
Tuberkulosis Ekstra
Paru
Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis
yang menyerang organ tubuh lain selain
paru, misalnya kelenjar getah bening, selaput
otak, tulang, ginjal, saluran kencing dan lain-lain. Diagnosis sebaiknya didasarkan ataskultur positif atau patologi anatomi dari
tempat lesi.
-
8/12/2019 Referat TB PPT
11/29
MANIFESTASI KLINIS
1. Gejala respiratorik batuk > 2 minggu batuk darah
sesak napas
nyeri dada
2. Gejala sistemik Demam
gejala sistemik lain adalah malaise, keringat
malam, anoreksia dan berat badan menurun3. Gejala tuberkulosis ekstraparu
pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjargetah bening
-
8/12/2019 Referat TB PPT
12/29
PEMERIKSAAN FISIK
Kelainan paru pada umumnya terletak didaerah lobus superior terutama daerah apeksdan segmen posterior (S1 dan S2) , serta
daerah apeks lobus inferior (S6). Padapemeriksaan fisik dapat ditemukan antara lainsuara napas bronkial, amforik, suara napasmelemah, ronki basah, tanda-tanda penarikan
paru, diafragma dan mediastinum
-
8/12/2019 Referat TB PPT
13/29
Pemriksaan Bakteriologi
Bahan pemeriksaan
Bahan untuk pemeriksaan bakteriologi dapatberasal dari dahak, cairan pleura, liquor cerebrospinal,bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronko-
alveolar, urin, feses dan jaringan biposi.Cara pengambilan dahak 3 kali (SPS)
Sewaktu / spot (dahak sewaktu kunjungan)
Pagi (keesokan harinya)
Sewaktu / spot (pada saat mengantarkan dahak pagi)
Atau setiap pagi 3 hari berturut-turut.
-
8/12/2019 Referat TB PPT
14/29
Pemeriksaan khusus
1. Pemeriksaan BACTEC
2. Polymerase chain reaction (PCR):
3. Pemeriksaan serologi, dengan berbagai metoda a.1:
a) Enzym linked immunosorbent assay(ELISA)
b) ICTc) Mycodot
d) Uji peroksidase anti peroksidase (PAP)
e) Uji serologi yang baru / IgG TB
-
8/12/2019 Referat TB PPT
15/29
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Analisis Cairan Pleura
2. Pemeriksaan histopatologi jaringan
3. Pemeriksaan darah4. Uji tuberkulin
-
8/12/2019 Referat TB PPT
16/29
UjiMantoux
Berdasarkan hal tersebut, hasil tes Mantouxdibagi dalam:
Indurasi 0 5 mm : Mantouxnegatif Indurasi 6 9 mm : hasil meragukan
Indurasi 10 15 mm : Mantouxpositif
Indurasi lebih dari 15 mm : Mantouxpositif kuat
Untuk pasien dengan HIV positif, test Mantoux 5 mm, dinilai positif.
-
8/12/2019 Referat TB PPT
17/29
Skema alur diagnosis TB paru pada orang
dewasa
-
8/12/2019 Referat TB PPT
18/29
PENATALAKSANAAN
1. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah INH
Rifampisin
Pirazinamid
Streptomisin
Etambutol
2. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2) Kanamisin
Amikasin
Kuinolon
-
8/12/2019 Referat TB PPT
19/29
Dosis OAT Tabel 2. Jenis dan
dosis OAT
Obat Dosis(Mg/KgBB/Hari)
Dosis yg dianjurkan DosisMaks(mg)
Dosis (mg) / beratbadan (kg)
Harian(mg/kgBB/hari) Intermitten(mg/Kg/BB/kali) < 40 40-60 >60
R 8-12 10 10 600 300 450 600H 4-6 5 10 300 150 300 450Z 20-30 25 35 750 1000 1500E 15-20 15 30 750 1000 1500S 15-18 15 15 1000 Sesuai
BB 750 1000
-
8/12/2019 Referat TB PPT
20/29
Tabel 3. Dosis obat antituberkulosis
kombinasi dosis tetap
Fase intensif Fase lanjutan2 bulan 4 bulan
BB Harian Harian 3x/minggu Harian 3x/mingguRHZE
150/75/400/275RHZ
150/75/400 RHZ
150/150/500RH
150/75 RH
150/150
30-3738-5455-70>71
2345
2345
2345
2345
2345
-
8/12/2019 Referat TB PPT
21/29
RINGKASAN PANDUAN OBAT
Kategori Kasus
Paduan obat yang diajurkan
Keterangan
I - TB paru BTA +,BTA - , lesi luas
2 RHZE / 4 RH atau2 RHZE / 6 HE*2RHZE / 4R3H3
II - Kambuh- Gagal pengobatan -RHZES / 1RHZE / sesuai hasil uji resistensi atau2RHZES / 1RHZE / 5 RHE
-3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin / 15-18 ofloksasin, etionamid, sikloserin atau 2RHZES /1RHZE / 5RHE
Bila streptomisinalergi, dapat
diganti kanamisinII - TB paru putus berobat Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti
minum obat dan keadaan klinis, bakteriologi danradiologi saat ini (lihat uraiannya) atau*2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3
III -TB paru BTA neg. lesiminimal
2 RHZE / 4 RH atau6 RHE atau*2RHZE /4 R3H3
IV - Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi (minimal OAT yangsensitif) + obat lini 2 (pengobatan minimal 18 bulan)
IV - MDR TB Sesuai uji resistensi + OAT lini 2 atau H seumurhidup
-
8/12/2019 Referat TB PPT
22/29
EFEK SAMPING OBATEfek samping Kemungkinan
PenyebabTatalaksana
Minor OAT diteruskan
Tidak nafsu makan, mual, sakit perut Rifampisin Obat diminum malam sebelum tidur
Nyeri sendi Pyrazinamid Beri aspirin /allopurinol
Kesemutan s/d rasa terbakar di kaki INH Beri vitamin B6 (piridoksin) 1 x 100 mg perhari
Warna kemerahan pada air seni Rifampisin Beri penjelasan, tidak perlu diberi apa-apa
Mayor Hentikan obat
Gatal dan kemerahan pada kulit Semua jenis OAT Beri antihistamin dan dievaluasi ketat
Tuli Streptomisin Streptomisin dihentikan
Gangguan keseimbangan (vertigo dan nistagmus) Streptomisin Streptomisin dihentikan
Ikterik / Hepatitis Imbas Obat (penyebab laindisingkirkan)
Sebagian besar OAT Hentikan semua OAT sampai ikterik menghilang danboleh diberikan hepatoprotektor
Muntah dan confusion (suspected drug-inducedpre-icteric hepatitis)
Sebagian besar OAT Hentikan semua OAT dan lakukan uji fungsi hati
Gangguan penglihatan Etambutol Hentikan etambutol
Kelainan sistemik , termasuk syok dan purpura Rifampisin Hentikan rifampisin
-
8/12/2019 Referat TB PPT
23/29
Evaluasi Pengobatan
Evaluasi pasien meliputi evaluasi klinis, bakteriologi,radiologi, efek samping obat serta evaluasi keteraturan obat.
Evaluasi klinis; pasien dievaluasi setiap 2 minggu pada 1 bulanpertama pengobatan selanjutnya setiap 1 bulan
Evaluasi bakteriologis( 0 2 6/9 bulan pengobatan )
Evaluasi radiologi ( 0 2 6/9 bulan pengobatan ) Melihatfungsi hati; SGOT, SGPT, bilirubin. Fungsi ginjal; ureum,kreatinin. Gula darah. Asam urat diperiksa bila menggunakanpirazinamid. Pemeriksaan visus dan uji buta warna bilamenggunakan etambutol. Pasien yang menggunakan
strepromisin harus diperiksa uji keseimbangan dan audiometri.
-
8/12/2019 Referat TB PPT
24/29
KRITERIA SEMBUH
BTA mikroskopis negatif dua kali ( pada akhir faseintensif dan akhir pengobatan ) dan telah mendapatkanpengobatan yang adekuat.
Pada foto torak, gambaran radiologi serial tetap
sama/perbaikan. Bila ada fasilitas biakan, maka ditambah biakan
negatif.7
-
8/12/2019 Referat TB PPT
25/29
Evaluasi pasien yang telah
sembuh
Pasien TB yang telah dinyatakan sembuh sebaiknya tetap dievaluasi. Hal yang di evaluasi adalah mikroskopis BTA dahakdan foto rontgen torak. Mikroskopis BTA dahak 3, 6, 12 dan 24
bulan (sesuai indikasi/bila ada gejala) setelah dinyatakansembuh. Evaluasi foto torak 6, 12, 24 bulan setelah dinyatakansembuh.
-
8/12/2019 Referat TB PPT
26/29
Pengobatan suportif dan simtomatik Pasien rawat jalan
Pasien rawat inap
Terapi Pembedahan Indikasi mutlak
lndikasi relatif
Tindakan Invasif (Selain Pembedahan) Bronkoskopi
Punksi pleura
Pemasangan WSD (Water Sealed Drainage)
-
8/12/2019 Referat TB PPT
27/29
PREVENTIF TB PARU
Vaksinasi BCG
Kemoprofilaksis; Menggunakan INH diggunakan selama 1tahunatau Rifampisin .
KOMPLIKASI
Penyakit tuberkulosis paru bila tidak ditangani denganbenar akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi dibagimenjadi komplikasi dini dan komplikasi lanjut; komplikasidini: pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis. Komplikasilanjut: obstruksi jalan napas ( SOFT Sindrome ObstruksiPasca Tuberculosis ), fibrosis paru, kor pulmonal, amiloidosis,karsinoma paru, sindrom gagal napas dewasa.
-
8/12/2019 Referat TB PPT
28/29
PROGNOSIS Jika berobat teratur sembuh total (95%)
Jika dalam 2 tahun penyakit tidak aktif, hanyasekitar 1 % yang mungkin relaps
Terapi yang cepat dan legeartis akan sembuhbaik
Bila daya tahan baik dapat sembuh sendiri.
-
8/12/2019 Referat TB PPT
29/29
DAFTAR PUSTAKA1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis: Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaannya di Indonesia. 2011
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB) ;Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/MENKES/SK/V/2009.
3. Amin Z, Bahar A. Tuberkulosis Paru. Dalam: Sudoyo et.al. Buku Ajar Ilmu Penyakit DalamJilidII. 4th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 2230-2231.
4. M. Wilson Lorraine, Sylvia A. price. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses PenyakitVol. 2 ; edisi 6, EGC 2006. P 852-861
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional PenanggulanganTuberkulosis. Edisi 2, 2006.
6. Sudoyo Aru w, Setiyohadi B, Alwi I, K Marcellus Simadibrata, Setiati S, Bakta M I, et all.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Jakarta: Interna Publisihing.
7. Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J. 2008.Harrison's principles of internal medicine. 17th ed. McGraw Hill.
8. Gunawan Sulistia G, Setiabudy R, Nafrialdi, Elysabeth. Farmakologi Dan Terapi. 2008.Jakarta: Balai Penerbit FKUI, Jakarta.