referat manajemen ulkus kornea
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas
cahaya sebagai media refraksi menuju retina. Sifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya
yang uniform, avaskuler dan deturgenses. Deturgenses, atau keadaan dehidrasi relatif jaringan
kornea, dipertahankan oleh pompa bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi sawar
epitel dan endotel. ndotel lebih penting daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi dan
cedera kimiawi atau fisik pada endotel jauh lebih berat daripada cedera pada epitel.
Kerusakan sel!sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya sifat transparan.
Sebaliknya, cedera pada epitel hanya menyebabkan edema lokal sesaat stroma kornea yang
akan menghilang bila sel!sel epitel telah beregenerasi. "enguapan air dari film air mata
prakornea berakibat film air mata menjadi hipertonik# proses itu dan penguapan langsung
adalah faktor!faktor yang menarik air dari stroma kornea superfisial untuk mempertahankan
keadaan dehidrasi.$%&
'lkus kornea dapat terjadi akibat adanya trauma pada oleh benda asing, dan dengan
air mata atau penyakit yang menyebabkan masuknya bakteri atau jamur ke dalam kornea
sehingga menimbulkan infeksi atau peradangan. 'lkus kornea merupakan luka terbuka pada
kornea. Keadaan ini menimbulkan nyeri, menurunkan kejernihan penglihatan dan
kemungkinan erosi kornea.$(&
'lkus kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat
supuratif disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea dapat terjadi dari
epitel sampai stroma. 'lkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang tepat dan cepat
untuk mencegah perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi berupa descematokel, perforasi,
endoftalmitis, bahkan kebutaan. 'lkus kornea yang sembuh akan menimbulkan kekeruhan
kornea dan merupakan penyebab kebutaan nomor dua di )ndonesia.$(&
Di )ndonesia kekeruhan kornea masih merupakan masalah kesehatan mata sebab
kelainan ini menempati urutan kedua dalam penyebab utama kebutaan. Kekeruhan kornea ini
terutama disebabkan oleh infeksi mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan virus dan bila
terlambat didiagnosis atau diterapi secara tidak tepat akan mengakibatkan kerusakan stroma
dan meninggalkan jaringan parut yang luas.$(&
1
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
2/24
)nsiden ulkus kornea tahun %**+ adalah ,+ juta per %--.--- penduduk di )ndonesia,
sedangkan predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain terjadi karena trauma, pemakaian
lensa kontak, dan kadang!kadang tidak diketahui penyebabnya.$+&
2
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
3/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Fiiologi
Kornea adalah jaringan transparan, yang ukurannya sebanding dengan kristal sebuah
jam tangan kecil. Kornea ini disisipkan ke sklera di limbus, lengkung melingkar pada
persambungan ini disebut sulkus skelaris. Kornea dewasa rata!rata mempunyai tebal -, mm
di tengah, sekitar -,/ di tepi, dan diameternya sekitar %%, mm dari anterior ke posterior,kornea mempunyai lima lapisan yang berbeda!beda0 lapisan epitel $yang bersambung dengan
epitel konjungtiva bulbaris&, lapisan 1owman, stroma, membran Descement, dan lapisan
endotel. 1atas antara sclera dan kornea disebut limbus kornea. Kornea merupakan lensa
cembung dengan kekuatan refraksi sebesar 2+ dioptri. Kalau kornea udem karena suatu
sebab, maka kornea juga bertindak sebagai prisma yang dapat menguraikan sinar sehingga
penderita akan melihat halo.$%&
!am"ar 1. Anatomi Kornea
Kornea terdiri dari lapisan dari luar kedalam0
%. 3apisan epitel
3
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
4/24
4ebalnya - 5m , terdiri atas lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling
tumpang tindih# satu lapis sel basal, sel polygonal dan sel gepeng.
"ada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong kedepan
menjadi lapis sel sayap dan semakin maju kedepan menjadi sel gepeng, sel basalberikatan erat dengan sel basal disampingnya dan sel polygonal didepannya
melalui desmosom dan macula okluden# ikatan ini menghambat pengaliran air,
elektrolit dan glukosa yang merupakan barrier.
Sel basal menghasilkan membrane basal yang melekat erat kepadanya. 1ila
terjadi gangguan akan menghasilkan erosi rekuren.
pitel berasal dari ectoderm permukaan.
(. 6embran 1owman 4erletak dibawah membrana basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang
tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.
3apis ini tidak mempunyai daya regenerasi.
+. 7aringan Stroma
4erdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan
yang lainnya, "ada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang dibagian
perifer serat kolagen ini bercabang# terbentuknya kembali serat kolagenmemakan waktu lama yang kadang!kadang sampai % bulan. Keratosit
merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblast terletak diantara serat
kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen
dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.
. 6embran Descement
6erupakan membrana aselular dan merupakan batas belakang stroma kornea
dihasilkan sel endotel dan merupakan membrane basalnya.
1ersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal -
5m.
. ndotel
1erasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar (-!- m.
ndotel melekat pada membran descement melalui hemidosom dan 8onula
okluden.$&
4
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
5/24
!am"ar 2. #orneal #ro Se$tion
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensorik terutama berasal dari saraf siliar
longus, saraf nasosiliar, saraf ke 9, saraf siliar longus berjalan supra koroid, masuk ke dalam
stroma kornea, menembus membran 1owman melepaskan selubung Schwannya. 1ulbus
Krause untuk sensasi dingin ditemukan diantara. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di
daerah limbus terjadi dalam waktu + bulan.$&
Sumber nutrisi kornea adalah pembuluh!pembuluh darah limbus, humour a:uous, dan air
mata. Kornea superfisial juga mendapat oksigen sebagian besar dari atmosfir. 4ransparansi
kornea dipertahankan oleh strukturnya seragam, avaskularitasnya dan deturgensinya.$%&
2.2 De%inii
'lkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan
kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, dan
diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma. $(&,$&
5
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
6/24
2.& E'idemiologi
)nsidensi ulkus kornea tahun %**+ adalah ,+ per %--.--- penduduk di )ndonesia,
sedangkan predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain terjadi karena trauma, pemakaian
lensa kontak, dan kadang!kadang tidak diketahui penyebabnya. ;alaupun infeksi jamur pada
kornea sudah dilaporkan pada tahun %bnormalitas pada permukaan mata
Misdirection of lashes,Incomplete lid closure
c. )nfeksi pada adneksa
Blepharitis,Meibomitis,Dry Eye.Dacryocystitis.
d. Cutrisi
Defisiensi vitamin >
e. 3ensa kontak
Kebersihan lensa kontak, penggunaan solusi yang terkontaminasi
f. Compromised cornea
Viral keratitis bullous keratoplasty recurrent erosion syndrome !eurotrophic
keratitis.
(. Aaktor Sistemik
Diabetes mellitus, "tevens #ohnson "yndrome, Blepharocon$unctivitis, )nfeksi
onococcal dengan konjungtivitis,Immunocompromised status.
6
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
7/24
2.* Pato%iiologi
Kornea merupakan bagian anterior dari mata, yang harus dilalui cahaya, dalam
perjalanan pembentukan bayangan di retina, karena jernih, sebab susunan sel dan seratnya
tertentu dan tidak ada pembuluh darah. 1iasan cahaya terutama terjadi di permukaan anterior
dari kornea. "erubahan dalam bentuk dan kejernihan kornea, segera mengganggu
pembentukan bayangan yang baik di retina. Bleh karenanya kelainan sekecil apapun di
kornea, dapat menimbulkan gangguan penglihatan yang hebat terutama bila letaknya di
daerah pupil.$&
Karena kornea avaskuler, maka pertahanan pada waktu peradangan tidak segeradatang, seperti pada jaringan lain yang mengandung banyak vaskularisasi. 6aka badan
kornea, wandering cell dan sel!sel lain yang terdapat dalam stroma kornea, segera bekerja
sebagai makrofag, baru kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat di
limbus dan tampak sebagai injeksi perikornea. Sesudahnya baru terjadi infiltrasi dari sel!sel
mononuclear, sel plasma, leukosit polimorfonuklear $"6C&, yang mengakibatkan timbulnya
infiltrat, yang tampak sebagai bercak berwarna kelabu, keruh dengan batas!batas tak jelas dan
permukaan tidak licin, kemudian dapat terjadi kerusakan epitel dan timbullah ulkus kornea.$/&
Kornea mempunyai banyak serabut saraf maka kebanyakan lesi pada kornea baik
superfisial maupun profunda dapat menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Easa sakit juga
diperberat dengan adanaya gesekan palpebra $terutama palbebra superior& pada kornea dan
menetap sampai sembuh. Kontraksi bersifat progresif, regresi iris, yang meradang dapat
menimbulkan fotofobia, sedangkan iritasi yang terjadi pada ujung saraf kornea merupakan
fenomena reflek yang berhubungan dengan timbulnya dilatasi pada pembuluh iris.$%&
"enyakit ini bersifat progresif, regresif atau membentuk jaringan parut. )nfiltrat sel
leukosit dan limfosit dapat dilihat pada proses progresif. 'lkus ini menyebar kedua arah yaitu
melebar dan mendalam. 7ika ulkus yang timbul kecil dan superficial maka akan lebih cepat
sembuh dan daerah infiltrasi ini menjadi bersih kembali, tetapi jika lesi sampai ke membran
1owman dan sebagian stroma maka akan terbentuk jaringan ikat baru yang akan
menyebabkan terjadinya sikatrik.$&
2.+ Etiologi$%&,$&,$&,$/&
a. In%eki
7
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
8/24
)nfeksi 1akteri 0 %. aeraginosa "treptococcus pneumonia dan spesies Mora&ella
merupakan penyebab paling sering. @ampir semua ulkus berbentuk sentral. ejala
klinis yang khas tidak dijumpai, hanya sekret yang keluar bersifat mukopurulen yang
bersifat khas menunjukkan infeksi% aeruginosa.
)nfeksi 7amur 0 disebabkan oleh Candida 'usarium (spergilus
Cephalosporium, dan spesies mikosis fungoides.
)nfeksi virus
'lkus kornea oleh virus herpes simpleF cukup sering dijumpai. 1entuk khas
dendrit dapat diikuti oleh vesikel!vesikel kecil dilapisan epitel yang bila pecah
akan menimbulkan ulkus. 'lkus dapat juga terjadi pada bentuk disiform bila
mengalami nekrosis di bagian sentral. )nfeksi virus lainnya varicella!8oster,
variola, vacinia $jarang&.
>canthamoeba
>canthamoeba adalah proto8oa hidup bebas yang terdapat didalam air yang
tercemar yang mengandung bakteri dan materi organik. )nfeksi kornea oleh
acanthamoeba adalah komplikasi yang semakin dikenal pada pengguna lensa
kontak lunak, khususnya bila memakai larutan garam buatan sendiri. )nfeksi juga
biasanya ditemukan pada bukan pemakai lensa kontak yang terpapar air atau
tanah yang tercemar.
". Nonin%eki
1ahan kimia, bersifat asam atau basa tergantung "@.
1ahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan anorganik, organik dan
organik anhidrat. 1ila bahan asam mengenai mata maka akan terjadi
pengendapan protein permukaan sehingga bila konsentrasinya tidak tinggi
maka tidak bersifat destruktif. 1iasanya kerusakan hanya bersifat superfisial
saja. "ada bahan alkali antara lain amonia, cairan pembersih yang
mengandung kaliumGnatrium hidroksida dan kalium karbonat akan terjadi
penghancuran kolagen kornea.
Eadiasi atau suhu
Dapat terjadi pada saat bekerja las, dan menatap sinar matahari yang akan
merusak epitel kornea.
Sindrom Sjorgen
8
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
9/24
"ada sindrom Sjorgen salah satunya ditandai keratokonjungtivitis sicca yang
merupakan suatu keadan mata kering yang dapat disebabkan defisiensi unsur
film air mata $akeus, musin atau lipid&, kelainan permukan palpebra atau
kelainan epitel yang menyebabkan timbulnya bintik!bintik kering pada kornea.
"ada keadaan lebih lanjut dapat timbul ulkus pada kornea dan defek pada
epitel kornea terpulas dengan flurosein.
Defisiensi vitamin >
'lkus kornea akibat defisiensi vitamin > terjadi karena kekurangan vitamin >
dari makanan atau gangguan absorbsi di saluran cerna dan gangguan
pemanfaatan oleh tubuh.
Bbat!obatan
Bbat!obatan yang menurunkan mekanisme imun, misalnya# kortikosteroid,
)D' $)odo ( dioFyuridine&, anestesi lokal dan golongan imunosupresif.
Kelainan dari membran basal, misalnya karena trauma.
"ajanan $eFposure&
Ceurotropik
$. Sitem Im-n )eaki Hi'ereniti/ita0
ranulomatosa wagener
Eheumathoid arthritis
2. Klai%ikai$%&,$/&
1erdasarkan lokasi , dikenal ada ( bentuk ulkus kornea , yaitu0
%. 'lkus kornea sentral
a. 'lkus kornea bakterialisb. 'lkus kornea fungi
c. 'lkus kornea virus
d. 'lkus kornea acanthamoeba
'lkus kornea perifer
a. 'lkus marginal
b. 'lkus mooren $ulkus serpinginosa kronikGulkus roden&
c. 'lkus cincin $ring ulcer&
9
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
10/24
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
11/24
"..Ulk- Kornea F-ngi
'lkus kornea e.c jamur adalah ulkus kornea yang disebabkan oleh jamur, biasanya
karena trauma dengan tumbuh!tumbuhan, tanah, atau karena pemakaian kortikosteroid
sembarangan yang menurunkan resistensi epitel kornea.
$. Ulk- Kornea 3ir-
Ulk- Kornea Her'e 4oter 0 1iasanya diawali rasa sakit pada kulit dengan perasaan
lesu. ejala ini timbul satu %!+ hari sebelum timbulnya gejala kulit. "ada mata ditemukan
vesikel kulit dan edem palpebra, konjungtiva hiperemis, kornea keruh akibat terdapatnya
infiltrat subepitel dan stroma. )nfiltrat dapat berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda
dengan dendrit herpes simpleF. Dendrit herpes 8oster berwarna abu!abu kotor dengan
fluoresin yang lemah. Kornea hipestesi tetapi dengan rasa sakit keadaan yang berat pada
kornea biasanya disertai dengan infeksi sekunder.
Ulk- Kornea Her'e im'le5 )nfeksi primer yang diberikan oleh virus herpes
simpleF dapat terjadi tanpa gejala klinik. 1iasanya gejala dini dimulai dengan tanda injeksi
siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu dataran sel di permukaan epitel kornea disusul
dengan bentuk dendrit atau bintang infiltrasi. terdapat hipertesi pada kornea secara lokal
kemudian menyeluruh. 4erdapat pembesaran kelenjar preaurikel. 1entuk dendrit herpes
simpleF kecil, ulceratif, jelas diwarnai dengan fluoresin dengan benjolan diujungnya
Ulk-Kornea Dendritik Ulk- Kornea Her'etik
d. Ulk- Kornea A$ant6amoe"a
>wal dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan temuan kliniknya, kemerahan dan
fotofobia. 4anda klinik khas adalah ulkus kornea indolen, cincin stroma, dan infiltrat
perineural.
11
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
12/24
Ulk- Kornea A$ant6amoe"a
Ulk- Kornea Peri%er
a. Ulk- 7arginal
1entuk ulkus marginal dapat simpel atau cincin. 1entuk simpel berbentuk ulkus
superfisial yang berwarna abu!abu dan terdapat pada infeksi stafilococcus, toksik atau alergi
dan gangguan sistemik pada influen8a disentri basilar gonokok arteritis nodosa, dan lain!lain.
Hang berbentuk cincin atau multiple dan biasanya lateral, ditemukan pada penderita leukemia
akut, sistemik lupus eritromatosis dan lain!lain.
Ulk- 7arginal
". Ulk- 7ooren
6erupakan ulkus yang berjalan progresif dari perifer kornea kearah sentral. ulkus
mooren terutama terdapat pada usia lanjut. "enyebabnya sampai sekarang belum diketahui.
1anyak teori yang diajukan dan salah satu adalah teori hipersensitivitas tuberculosis, virus,
alergi dan autoimun. 1iasanya menyerang satu mata. "erasaan sakit sekali. Sering menyerang
seluruh permukaan kornea dan kadang meninggalkan satu pulau yang sehat pada bagian yang
sentral.
7ooren8 Ul$er
12
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
13/24
$. )ing Ul$er
4erlihat injeksi perikorneal sekitar limbus. Di kornea terdapat ulkus yang berbentuk
melingkar dipinggir kornea, di dalam limbus, bisa dangkal atau dalam, kadang!kadang timbul
perforasi.'lkus marginal yang banyak kadang!kadang dapat menjadi satu menyerupai ring
ulcer. 4etapi pada ring ulcer yang sebetulnya tak ada hubungan dengan konjungtivitis kataral.
"erjalanan penyakitnya menahun.
2.9 7ani%etai Klinik
'ntuk menegakkan diagnosis klinik dapat dipakai pedoman berikut 0
%. Eiwayat trauma terutama tumbuhan, tanah, dan pemakaian streoid topikal lama.
(. Kurang nyeri dibandingkan dengan ulkus bakteri
+. 'lkus luas, tepi ulkus sedikit menonjol, kering dan irregular, putih abu!abu, atau coklat
sesuai koloni jamur. 4onjolan seperti hifa di bawah endotel utuh.
. 3esi satelit
. "lak endotel
/. @ipopion, kadang!kadang rekuren
=. Aormasi cincin sekeliling ulkus
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
14/24
2.: Diagnoi$%&,$+&,$&
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
klinis dengan menggunakan slit lamp dan pemeriksaan laboratorium. >namnesis pasien
penting pada penyakit kornea, sering dapat diungkapkan adanya riwayat trauma, benda asing,
abrasi, adanya riwayat penyakit kornea yang bermanfaat, misalnya keratitis akibat infeksi
virus herpes simplek yang sering kambuh. @endaknya pula ditanyakan riwayat pemakaian
obat topikal oleh pasien seperti kortikosteroid yang merupakan predisposisi bagi penyakit
bakteri, fungi, virus terutama keratitis herpes simplek. 7uga mungkin terjadi imunosupresi
akibat penyakit sistemik seperti diabetes, >)DS, keganasan, selain oleh terapi imunosupresi
khusus.
"ada pemeriksaan fisik didapatkan gejala obyektif berupa adanya injeksi siliar, kornea
edema, terdapat infiltrat, hilangnya jaringan kornea. "ada kasus berat dapat terjadi iritis yang
disertai dengan hipopion.
Disamping itu perlu juga dilakukan pemeriksaan diagnostik seperti 0
Ketajaman penglihatan
4es refraksi
4es air mata
"emeriksaanslit)lamp
Keratometri $pengukuran kornea&
Eespon reflek pupil
"ewarnaan kornea dengan 8atfluoresensi.
!am"ar 12. Kornea -l$er dengan %l-oreeni
oresan ulkus untuk analisa atau kultur $pulasan gram, giemsa atau KB@&
"ada jamur dilakukan pemeriksaan kerokan kornea dengan spatula kimura dari
dasar dan tepi ulkus dengan biomikroskop dilakukan pewarnaan KB@, gram atau
iemsa. 3ebih baik lagi dengan biopsi jaringan kornea dan diwarnai dengan
periodic acid Schiff. Selanjutnya dilakukan kultur dengan agar sabouraud atau agar
ekstrak maltosa.
14
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
15/24
Pe;arnaan gram -lk- kornea %-ngi
Pe;arnaan gram -lk- kornea Pe;arnaan gram -lk- kornea
6er'e im'le5 6er'e -ngti/iti
Keratiti?Ulk-
Kornea
Iriti Ak-t !la-koma
Ak-t
Sakit Kesat Sedang Sedang sampai
hebat
@ebat dan
menyebar
Kotoran Sering "urulen @anya reflek
epiforia
Eingan !
Foto%o"ia Eingan ! @ebat Sedang
Kornea 7ernih Aluoresein $22
2&
"resipitat dema
Iri Cormal 6uddy >bu!abu
15
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
16/24
kehijauan
Pengli6atan C I C I C I C
Sekret $2& $!& $!& $!&
Tekanan C C I C I C 222
In>eki Konjungtival Siliar Siliar piskleral
U>i 1akteri Sensibilitas )nfeksi local 4onometri
2.11 Penatalakanaan
4ujuan penatalaksanaan ulkus kornea adalah eradikasi bakteri dari kornea, menekan
reaksi peradangan sehingga tidak memperberat destruksi pada kornea, mempercepat
penyembuhan defek epitel, mengatasi komplikasi, serta memperbaiki tajam penglihatan. @al
tersebut dapat dilakukan dengan pemberian terapi yang tepat dan cepat sesuai dengan kultur
serta hasil uji sensitivitas mikroorganisme penyebab.$+&
'lkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk
mencegah perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi seperti desmetokel, perforasi,
endoftalmitis bahkan kebutaan. Dengan pengobatan, ulkus kornea dapat sembuh tetapi
mungkin akan meninggalkan serat!serat keruh yang menyebabkan pembentukan jaringan
parut dan mengganggu fungsi penglihatan. Komplikasi lainnya adalah infeksi dibagian
kornea yang lebih dalam, perforasi kornea $pembentukan lubang&, kelainan letak iris dan
kerusakan mata.$(&,$+&
4ergantung kepada penyebabnya, diberikan obat tetes mata yang mengandung
antibiotic, anti!virus, atau anti!jamur. 'ntuk mengurangi peradangan bisa diberikan tetes
mata kortikosteroid. 'lkus yang berat mungkin perlu diatasi dengan pembedahan
$pencangkokan kornea&.$(&,$+&
"emberian antibiotic seawal mungkin sangat membantu, karena bakteri merupakan
penyebab yang paling sering. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, pengobatan
dilanjutkan dengan obat yang sesuai. 6engetahui faktor predisposisi, etiologi, dan terapi
yang tepat akan membantu dalam diagnosis serta penatalaksanaan ulkus kornea.$+&
'lkus kornea adalah keadan darurat yang harus segera ditangani oleh spesialis mata
agar tidak terjadi cedera yang lebih parah pada kornea. "engobatan pada ulkus kornea
tergantung penyebabnya, diberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotik, anti virus,
anti jamur, sikloplegik dan mengurangi reaksi peradangan dengann steroid. "asien dirawat
bila mengancam perforasi, pasien tidak dapat memberi obat sendiri, tidak terdapat reaksi obat
dan perlunya obat sistemik.
16
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
17/24
Penatalakanaan Ulk- Kornea @ang dian>-rkan $%-&
Uk-ran Ulk- Lokai 'ada Kornea Penatalakanaan
I + mm 4idak "ada Sumbu
6ata
! Eawat 7alan
! >ntibiotika topical tiap jam
J + mm ataupun +
mm $1erapapun
ukurannya&
"ada Sumbu 6ata ! Eawat )nap! >ntibiotika topical tiap L jam
! >ntibiotika subkonjungtiva
J + mm 2 hipopion Di segala 4empat ! Eawat )nap
! >ntibiotika topical tiap L jam
! >ntibiotika subkonjungtiva
! >ntibiotika parenteral
a. "enatalaksanaan ulkus kornea di rumah
%. 7ika memakai lensa kontak, secepatnya untuk melepaskannya
(. 7angan memegang atau menggosok!gosok mata yang meradang
+. 6encegah penyebaran infeksi dengan mencuci tangan sesering mungkin dan
mengeringkannya dengan handuk atau kain yang bersih
(. 1erikan analgetik jika nyeri
b. "enatalaksanaan medis
%. "engobatan konstitusi
Bleh karena ulkus biasannya timbul pada orang dengan keadaan umum yang
kurang dari normal, maka keadaan umumnya harus diperbaiki dengan makanan yang
bergi8i, udara yang baik, lingkungan yang sehat, pemberian roboransia yang
mengandung vitamin >, vitamin 1 kompleks dan vitamin M.
(. "engobatan lokal
1enda asing dan bahan yang merangsang harus segera dihilangkan. 3esi kornea
sekecil apapun harus diperhatikan dan diobati sebaik!baiknya. Konjungtivitis,
dakriosistitis harus diobati dengan baik. )nfeksi lokal pada hidung, telinga, tenggorok,
gigi atau tempat lain harus segera dihilangkan.
)nfeksi pada mata harus diberikan 0
Sulfas atropine sebagai salap atau larutan,
Kebanyakan dipakai sulfas atropine karena bekerja lama %!( minggu.
fek kerja sulfas atropine 0
! Sedatif, menghilangkan rasa sakit.! Dekongestif, menurunkan tanda!tanda radang.
17
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
18/24
! 6enyebabkan paralysis 6. siliaris dan 6. konstriktor pupil.
Dengan lumpuhnya 6. siliaris mata tidak mempunyai daya akomodsi
sehingga mata dalan keadaan istirahat. Dengan lumpuhnya 6. konstriktor
pupil, terjadi midriasis sehinggga sinekia posterior yang telah ada dapat
dilepas dan mencegah pembentukan sinekia posterior yang baru
Skopolamin sebagai midriatika.
>nalgetik.
'ntuk menghilangkan rasa sakit, dapat diberikan tetes pantokain, atau
tetrakain tetapi jangan sering!sering.
>ntibiotik
>nti biotik yang sesuai dengan kuman penyebabnya atau yang berspektrum
luas diberikan sebagai salap, tetes atau injeksi subkonjungtiva. "ada pengobatan
ulkus sebaiknya tidak diberikan salap mata karena dapat memperlambat
penyembuhan dan juga dapat menimbulkan erosi kornea kembali.
>nti jamur
4erapi medika mentosa di )ndonesia terhambat oleh terbatasnya preparat
komersial yang tersedia berdasarkan jenis keratomitosis yang dihadapi bisa
dibagi0%. 7enis jamur yang belum diidentifikasi penyebabnya 0 topikal
amphotericin 1 %, (, mgGml, 4hiomerosal %- mgGml, Catamycin J %-
mgGml, golongan )mida8ole
(. 7amur berfilamen 0 topikal amphotericin 1, thiomerosal,
Catamicin, )mida8ol
+. Eagi $yeast& 0 amphotericin 1, Catamicin, )mida8ol
. >ctinomyces yang bukan jamur sejati 0 golongan sulfa,
berbagai jenis antibiotic
>nti 9iral
'ntuk herpes 8oster pengobatan bersifat simtomatik diberikan streroid lokal
untuk mengurangi gejala, sikloplegik, antibiotik spektrum luas untuk infeksi sekunder
analgetik bila terdapat indikasi.
18
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
19/24
'ntuk herpes simpleF diberikan pengobatan )D', >E>!>, ">>, interferon
inducer.
"erban tidak seharusnya dilakukan pada lesi infeksi supuratif karena dapat
menghalangi pengaliran sekret infeksi tersebut dan memberikan media yang baik terhadap
perkembangbiakan kuman penyebabnya. "erban memang diperlukan pada ulkus yang bersih
tanpa sekret guna mengurangi rangsangan.
'ntuk menghindari penjalaran ulkus dapat dilakukan 0
%. Kauterisasi
a& Dengan 8at kimia 0 )odine, larutan murni asam karbolik, larutan murni
trikloralasetat
b& Dengan panas $heat cauterisasion& 0 memakai elektrokauter atau termophore.
Dengan instrumen ini dengan ujung alatnya yang mengandung panas disentuhkan
pada pinggir ulkus sampai berwarna keputih!putihan.
(. "engerokan epitel yang sakit
"arasentesa dilakukan kalau pengobatan dengan obat!obat tidak menunjukkan
perbaikan dengan maksud mengganti cairan MB> yang lama dengan yang baru yang banyak
mengandung antibodi dengan harapan luka cepat sembuh. "enutupan ulkus dengan flap
konjungtiva, dengan melepaskan konjungtiva dari sekitar limbus yang kemudian ditarik
menutupi ulkus dengan tujuan memberi perlindungan dan nutrisi pada ulkus untuk
mempercepat penyembuhan. Kalau sudah sembuh flap konjungtiva ini dapat dilepaskan
kembali.
1ila seseorang dengan ulkus kornea mengalami perforasi spontan berikan sulfas
atropine, antibiotik dan balut yang kuat. Segera berbaring dan jangan melakukan gerakan!
gerakan. 1ila perforasinya disertai prolaps iris dan terjadinya baru saja, maka dapat
dilakukan0
)ridektomi dari iris yang prolaps
)ris reposisi
Kornea dijahit dan ditutup dengan flap konjungtiva
1eri sulfas atropin, antibiotic dan balut yang kuat
1ila terjadi perforasi dengan prolaps iris yang telah berlangsung lama, kita obati
seperti ulkus biasa tetapi prolas irisnya dibiarkan saja, sampai akhirnya sembuh menjadi
leukoma adherens. >ntibiotik diberikan juga secara sistemik.
19
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
20/24
Ulk- kornea 'er%orai
+. Keratoplasti
Keratoplasti adalah jalan terakhir jika urutan penatalaksanaan diatas tidak berhasil.
)ndikasi keratoplasti terjadi jaringan parut yang mengganggu penglihatan, kekeruhan kornea
yang menyebabkan kemunduran tajam penglihatan, serta memenuhi beberapa kriteria yaitu 0
%. Kemunduran visus yang cukup menggangu aktivitas penderita
(. Kelainan kornea yang mengganggu mental penderita.
+. Kelainan kornea yang tidak disertai ambliopia.
Kerato'lati
2.12 Pen$ega6an$
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
21/24
Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkat
Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi endoptalmitis dan panopthalmitis
"rolaps iris
Sikatrik kornea
Katarak
laukoma sekunder
2.1( Prognoi$+&,$
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
22/24
"enyebabnya adalah0
)nfeksi
o 1akteri 0%. aeraginosa "treptococcus pneumonia dan spesiesMora&ella
o 7amur 0 disebabkan oleh Candida 'usarium (spergilus Cephalosporium, dan
spesies mikosis fungoides.
o 9irus
o >canthamoeba
Coninfeksi
o 1ahan kimia, bersifat asam atau basa tergantung "@.
o Eadiasi atau suhu
o Sindrom Sjorgen
o Defisiensi vitamin >
o Bbat!obatan
o Kelainan dari membran basal, misalnya karena trauma.
o "ajanan $eFposure&
o Ceurotropik
Sistem )mun $Eeaksi @ipersensitivitas&
o ranulomatosa wagener
o Eheumathoid arthritis
ejala yang diberikan $subjektif&0
6ata merah
Sakit mata ringan hingga berat
Aotofobia
"englihatan menurun,
6ata terkadang kotor.
4anda0
22
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
23/24
Kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek epitel yang bila diberi
pewarnaan flouresen akan berwarna hijau ditengahnya.
)ris sukar dilihat karena keruhnya kornea akibat edema dan infiltrasi sel radang pada
kornea.
ejala penyerta0 penipisan kornea, lipatan descement, reaksi jaringan uvea $akibat
gangguan vaskularisasi iris& berupa suar, hipopion, hifema dan sinekia posterior.
"engobatan umum untuk tukak kornea adalah
Siklopegik
>ntibiotik yang sesuai topikal dan subkonjungtiva
"asien dirawat bila mengancam perforasi,
"asien tidak dapat memberi obat sendiri,
4idak terdapat reaksi obat
"erlu obat sistemik.
"enanganannya0
o 4idak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga akan berfungsi
sebgai inkubator.
o Sekret yang terbentuk dibersihkan kali satu hari.
o Diperhatikan kemungkinan terjadinya glaukoma sekunder.
o Debridement sangat membantu penyembuhan.
o Diberi antibiotika yang sesuai dengan kausa. 1iasanya diberi lokal kecuali
keadaan berat.
"engobatan dihentikan bila sudah terjadi epiteliasasi dan mata terlihat tenang kecuali
bila penyebabnya pseudomonas yang memerlukan pengobatan ditambah % N ( munggu.
"ada tukak kornea dilakukan pembedahan atau keratoplasti apabila 0
Dengan pengobatan tidak sembuh
4erjadinya jaringan parut yang mengganggu penglihatan
DAFTA) PUSTAKA
%. 9aughan, D.*pthalmologi +mum. 7akarta 0 ;idya 6edika, (-%-.
(. >nonimous. 'lkus Kornea. OBnlineP (--=. OMited0 6aret (=, (-%+.P
httpGGwww.medicastore.com.
23
-
7/25/2019 Referat Manajemen Ulkus Kornea
24/24
+. Suharjo, A;. 4ingkat Keparahan 'lkus Kornea di ES Sarjito Sebagai 4empat
"elayanan 6ata 4ertier. OBnlineP (--=. OMited0 6aret (=, (-%+.P
http0GGwww.tempo.co.id.
. )lyas, S.Ilmu %enyakit Mata Edisi ketiga. 7akarta 0 AK'), (--*.
. "erhimpunan Dokter Spesialis 6ata, )ndonesia.+lkus Kornea dalam Ilmu %enyakit
Mata untuk Dokter +mum dan Mahasis,a Kedokteran Edisi ke)-. 7akarta 0 Sagung
Seto, (-%-.
/. ;ijaya, C.+lkus Kornea dalam Ilmu %enyakit Mata Cetakan ke). %*