referat jiwa-psikoterapi

20
Referat Kepaniteraan Klinik Stase Jiwa Pembimbing dr. Henny Riana, Sp.KJ(K) dr. Soehendro, Sp.KJ(K) dr. Esther Sinswu, Sp.KJ dr. Karjana, Sp.KJ PSIKOTERAPI Julianti Mulya Utami - 1102010138 UNIVERSITAS YARSI – RS POLRI Periode 27 Oktober 2014 – 29 November 2014

Upload: rahmandra-ramli

Post on 16-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

g

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Referat Kepaniteraan Klinik Stase Jiwa

Pembimbingdr. Henny Riana, Sp.KJ(K)dr. Soehendro, Sp.KJ(K)dr. Esther Sinswu, Sp.KJ dr. Karjana, Sp.KJPSIKOTERAPIJulianti Mulya Utami - 1102010138UNIVERSITAS YARSI RS POLRIPeriode 27 Oktober 2014 29 November 2014

LATAR BELAKANG PSIKOTERAPISekitar 25-30% pasien datang berobat ke dokter umum dengan problem emosional.Kini tuntutan jaman yang semakin tinggi baik dari pendidikan, gaya hidup, lingkungan membuat orang lebih mudah terserang stress yang dapat berdampak pada hubungan intrapersonal maupun interpersonal dengan orang-orang disekitarnya.Banyak orang yang mencari psikoterapi dengan berbagai alasan, tetapi kebanyakan dari mereka mencari psikoterapi karena mereka membutuhkan bantuan untuk masalah masalah yang sangat berat.

DEFINISI PSIKOTERAPIPsikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit.

Psikoterapi adalah cara pengobatan dengan ilmu kedokteran terhadap gangguan mental emosional dengan mengubah pola pikiran, perasaan, dan perilaku agar terjadi keseimbangan dalam diri individu tersebut

TUJUAN PSIKOTERAPIMenguatkan daya tahan mental yang telah dimiliki atau membuat seseorang merasa bahagia dan sejahtera.Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri, ataupun membuat seseorang lebih mengenal dan mengerti tentang dirinya sendiri.Meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungannya.

Terapi SuportifTerapi suportif dilakukan pada pasien yang sebenarnya memiliki penyesuaian diri yang baik, namun memiliki masalah akibat tekanan lingkungan yang terlalu berlebihan dan tidak mampu mengatasi kecemasan serta kurang memiliki motivasi atau intelegensiaCara atau pendekatan: bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.

Terapi redukatifUntuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri kembali, memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada. Cara atau pendekatan: Terapi hubungan antar manusia, terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.

terapi rekonstruktifTujuan utamanya adalah merasakan emosional yang berawal dari pemahaman total melalui rekonstruksi kepribadian. Diharapkan dengan usaha mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang maka dapat diperoleh pemahaman total dan mencapai tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar.Cara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.

BERDASARKAN DALAMNYA1.Superfisial yaitu yang menyentuh hanya kondisi atau proses pada permukaan, yang tidak menyentuh hal-hal yang nirsadar atau materi yang direpresi.2. Mendalam (deep), yaitu yang menangani hal atau proses yang tersimpan dalam alam nirsadar atau materi yang direpresi.

TEKNIK & KONSEP TEORIPsikoterapi ventilatif, sugestif, katarsis, ekspresif, operant conditioning, modeling, asosiasi bebas, interpretatif.

KONSEP TEORIpsikoterapi perilaku atau behavioral (kelainan mental-emosional dianggap teratasi bila deviasi perilaku telah dikoreksi)psikoterapi kognitif (problem diatasi dengan mengkoreksi sambungan kognitif automatis yang keliru)psikoterapi evokatif, analitik, dinamik (membawa ingatan, keinginan, dorongan, ketakutan, dll. yang nirsadar ke dalam kesadaran).

SETTINGTerapi marital atau pasangan diindikasikan bila ada problem di antara pasangan, misalnya komunikasi, persepsi,dll. Terapi keluarga, dilakukan bila struktur dan fungsi dalam suatu keluarga tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bila salah satu anggota keluarga mengalami gangguan jiwa, akan mempengaruhi keadaan dan interaksi dalam keluarga dan sebaliknya, keadaan keluarga akan mempengaruhi gangguan serta prognosis pasien. Untuk itu seluruh anggota keluarga diwajibkan hadir pada setiap sesi terapi. Terapi kelompok, dilakukan terhadap sekelompok pasien (misalnya enam atau delapan orang), oleh satu atau dua orang terapis. Metode dan caranya bervariasi; ada yang suportif dan bersifat edukasi, ada yang interpretatif dan analitik.

Psikoterapi suportif cocok untuk berbagai penyakit psikogenik. Yaitu dengan berbagai cara :Ventilasi atau katarsisPersuasiSugestiPenjaminan kembaliatau reassuranceBimbinganPenyuluhanatau konselingKerja kasus sosial(social casework)Terapi kerja

Ekspresif (Berorientasi tilikan)SuportifMotivasi kuat untuk mengertiPenderitaan yang bermaknaKemampuan beregresi untuk melayani egoToleransi terhadap frustasiKemampuan untuk memiliki tilikan Tes realitas yang utuhHubungan objek (object relations) yang masih baikPengendalian impuls yang baikKemampuan untuk bekerjaKemampuan berpikir dalam hal analogi dan metaforaRespon reflektif ketika dicoba untuk dilakukan interpretasiDefek ego yang bermakna dengan sifat jangka panjangKrisis hidup yang beratToleransi frustasi yang burukTilikan relatif lebih burukTes realitas yang burukHubungan objek yang terganggu parahPengendalian impuls yang burukIntelegensia rendahkemampuan untuk mengobservasi diri sendiri yang terbatasDisfungsi kognitif dengan dasar kelainan organikKemampuan yang lemah untuk membentuk ikatan terapeutik

PROSES PSIKOTERAPI Adapun kerangka proses psikoterapi tersebut:1. Fase AwalTugas Terapeutik : 1. Memotivasi pasien untuk menerima terapi, 2. Menjelaskan dan menjernihkan salah pengertian mengenai terapi (bila ada), 3. Meyakinkan pasien bahwa terapis mengerti penderitaannya dan bahwa terapis mampu membantunya, 4. Menetapkan secara tentatif mengenai tujuan terapi.

2. Fase PertengahanTugas terapeutik: 1.Mengeksplorasi berbagai frustrasi terhadap lingkungan dan hubungan interpersonal yang menimbulkan ansietas. Bila melakukan psikoterapi dinamik, gunakan asosiasi, analsisi karakter, analisis transferensi, interpretasi mimpi. Pada terapi perilaku, kita menilai faktor-faktor yang perlu diperkuat dan gejala-gejala yang perlu dihilangkan. 2. Membantu pasien dalam mengatasi ansietas yang berhubungan dengan problem kehidupan.

3. Fase akhirTugas terapeutiknya antara lain: 1. Menganalisis elemen-elemen dependensi hubungan terapis pasien; 2. Mendefinisikan kembali situasi terapi untuk mendorong pasien membuat keputusan, menentukan nilai dan cita-cita sendiri. 3. Membantu pasien mencapai kemandirian dan ketegasan diri yang setinggi-tingginya.

Efektivitas psikoterapiPerbaikan terapeutik yang dicapai, ditentukan oleh faktor-faktor:- tujuan yang ingin dicapai- motivasi pasien- kepribadian dan ketrampilan terapis- teknik yang digunakan

Hasil terapeutikHasil utama dan terakhir dari suatu teknik pertolongan, berupa :Bebas penyakit : Penyakit sakit Bebas penyakitSejahtera bahagia : Penderitaan Menderita Sejahtera Bahagia

kesimpulanHubungan perasaan dokter - pasien bersifat empati (simpati netral), tanpa perasaan sentimental atau simpati berlebihan. Maka penting seorang dokter memiliki kemampuan dalam memberikan empati, yaitu dengan merasakan dengan penuh pengertian emosi dan pengertian perilaku orang lain. Hal ini harus terlihat dari segala gerak gerak, ucapan ucapan dan ajuk (mimik) dari seorang dokter.Ketrampilan yang perlu dilatih terus-menerus ialah dalam mendengarkan dengan cermat (empathic listening), disertai observasi yang cermat, serta didasari oleh pengetahuan yang memadai tentang psikologi, psikopatologi dan proses-proses kejiwaan, kita akan mendapat gambaran yang tepat dan menyeluruh tentang pasien.Psikoterapi adalah cara cara atau pendekatan yang menggunakan teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.

DAFTAR PUSTAKABachtiar, Didi. Tatalaksana Psikoterapi Untuk Pasien Mental. Grafika Utama Sakti. 1977.Corey Gerald; Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, Refika Aditama.2009Gabbard G.O. Individual Psychotherapy, in Psychodynamic Psychiatry Clinical Practice - The DSM - IV Edition, American Psychiatric Press, 2000Mansjoer, Arif, et al. Kapita selekta kedokteran. Media Aesculapius. 2001Kaplan, Sadocks ; Psikoterapi, Sinopsis Psikiatri, Edisi Ketujuh, Jilid 2, Maramis WF; Psikoterapi, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa ed. 7, Airlangga University, 2009 : hal : 478-490.Tomb, David A: Buku Saku Psikiatri, ed-6, EGC, 2004