realisasi apbn 2011 -...

39
K E M E N T E R I A N K E U A N G A N R E P U B L I K I N D O N E S I A PERAN DAN TANTANGAN FISKAL DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA RAKORNAS PERPUSNAS RI TA 2018 JAKARTA, 27 MARET 2018

Upload: vuongcong

Post on 08-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

K E M E N T E R I A N K E U A N G A NR E P U B L I K I N D O N E S I A

PERAN DAN TANTANGAN FISKAL DALAM

PEMBANGUNAN INDONESIA

RAKORNAS PERPUSNAS RI TA 2018JAKARTA, 27 MARET 2018

2

TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA“Masyarakat Adil dan Makmur”

Dan perjuangan pergerakan

kemerdekaan Indonesia

telah sampailah kepada

saat yang berbahagia

dengan selamat sentausa

mengantarkan rakyat

Indonesia ke depan pintu

gerbang kemerdekaan

Negara Indonesia yang

merdeka, bersatu,

berdaulat, adil

dan makmur.

• Populasi penduduk Indonesia berusia muda (millenials dan Gen- Y)

semakin meningkat

• Karakteristik Penduduk yang masuk kategori urban millenials: 3C

(Creative, Confidence, Connected), merupakan potensi bagi

tumbuhnya sektor industri kreatif di masa mendatang

230

240

250

260

270

280

290

300

310

320

0.0%

0.2%

0.4%

0.6%

0.8%

1.0%

1.2%

1.4%

1.6%

Ju

taPe

nd

ud

uk

Pe

rtu

mb

uh

an

Pe

nd

ud

uk

Proyeksipertumbuhan penduduk rata-rata 5 tahunan

Proyeksi Penduduk Indonesia

BONUS DEMOGRAFI MENJADI MODAL KEMAJUAN EKONOMIbila didorong peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, keterampilan tenaga kerja dan

penguasaan Iptek

3

4

Kualitas SDM

Kesiapan infrastruktur

Tata ruang wilayah

Kesiapan teknologi

Kelembagaan

Pemerintah

Sumber Daya Ekonomi &

Keuangan (APBN)

DEMOGRAFI

• Penduduk 309juta jiwa

• Usia produktif

52%

• 75% tinggal di

kota

• 80% kelas

menengah

EKONOMI

• Ekonomi ke-5terbesar di dunia

• Pendapatan per kapita

US$29.300• Struktur ekonomi

bergeser pada sektorbernilai tambah tinggi

• 73% kue ekonomi

berasal sektor jasa

POTENSI PRASYARAT

INDONESIA MEMILIKI POTENSI BESAR MENJADI NEGARA MAJUPeranan kualitas SDM & penguasaan IT sangat krusial

11

Institutions

Infrastructure

MacroeconomicEnvironmen

Health andPrimary…

HigherEducation and…

Goods MarketEfficiency

Labour MarketEfficiency

FinancialMarket…

TechnologicalReadiness

Market Size

BusinessSophistication

Innovation

2016 2017

Pilar yang kuat:

• Makroekonomi

• Ukuran Pasar

Pilar yang masih lemah:• Kesehatan dan Pendidikan

Dasar

• Efisiensi Pasar Tenaga Kerja

• Kesiapan teknologi• Infrastruktur

• Institusi

DAYA SAING INDONESIA YANG TINGGI PADA ASPEK MAKROEKONOMI DAN UKURAN PASARNamun masih tertinggal dalam beberapa aspek lainnya seperti SDM, Infrastruktur, dan Teknologi

Skor Global Competitiveness Index Indonesia

Sumber: World Economic Forum

5

APBN SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK MEWUJUDKAN “MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR”

KESEJAHTERAAN

PENDIDIKAN

INFRASTRUKTUR

KESEHATAN

KEAMANAN

IPM

6

• Optimalisasi

Pendapatan

• Quality of

spending

• Sustainable

Financing

• Fungsi

Alokasi

• Fungsi

Stabilisasi

• Fungsi

Distribusi

• Aspek

Ekonomi

• Aspek

Sosial

• Aspek

Lingkungan

• Inklusif

APBN sehat & berkelanjutan

1Penguatan 3 Fungsi

Pokok Kebijakan Fiskal2 Pembangunan yang berkelanjutan3 Welfare

• Pertumbuhan ekonomi• Pengurangan

o Penganggurano Kemiskinano Kesenjangan

▪ APBN yang sehat adalah fondasi untuk mewujudkan kesejahteraan;

▪ Melalui APBN yang sehat akan mendorong 3 fungsi pokok dapat berfungsi

optimal yang selanjutnya akan menopang pembangunan yang berlanjutan

▪ Pembangunan yang berlanjutan akan menghantar terwujudnya

kesejahteraan yang berkeadilan.

7

ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN FISKAL MENSTIMULASI PEREKONOMIAN

DAN MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN

WELFARE

8

1 Perkembangan Perekonomian Tahun 2018

9

Perekonomian Global di Tahun 2018 Diproyeksikan Tumbuh

Moderat

2017

2018

2,2 6,7 5,2

2,3 7,4 5,2

Diproyeksikan meningkat/tetap (%, yoy)

2017

2018

6,8 2,1 1,5

6,5 1,9 0,7

Diproyeksikan melambat (%, yoy)

Perekonomian Global

2017 20182016

3,2%

3,6%3,7%

2,4% 4,2% 4,0%

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Vol. Perdagangan

▪ Perekonomian Global di 2018 tumbuh pada tingkat moderat.

▪ Didukung oleh stabilnya ekonomi AS, serta ekspansipertumbuhan India dan ASEAN yang mengandalkankonsumsi domestik.

▪ Meski pertumbuhan ekonomi masih meningkat, tingkatpertumbuhan volume perdagangan dunia diperkirakanmelambat dibayangi isu proteksionisme dan perlambatantingkat permintaan dari Tiongkok, EU dan Jepang.

Sumber: IMF – WEO Oktober 2017, diolah

AS India ASEAN-5

RRC Uni Eropa Jepang

Proteksionisme

perdagangan

Re-balancing

ekonomi

Tiongkok

Penguatan dolar AS

yang memicu

pembalikan arus

modal di negara

berkembang.

Risiko geopolitik

keamanan dan

ancaman terorisme

Beberapa risiko global akan menjadi tantanganbagi perekonomian domestik

10

Perubahan

Teknologi Global

Harga komoditas

Berbagai Pengakuan atas Reformasi Ekonomi & Struktural telah didapatkanCreditworthiness, doing business, kepercayaan pada pemerintah, hingga daya saing

Ease of Doing Business 2018 Investment Grade dari Standard and

Poor’s

Galup World Poll Global Competitiveness Index 2017-2018

Indonesia bersama dengan

Swiss meraih predikat

negara dengan tingkat

kepercayaan publik

tertinggi kepada

Pemerintah

#1

naik

19peringkat

• Posisi Indonesia naik dari 91

menjadi 72.

• Merupakan kelanjutan dari

perbaikan 15 peringkat dari survey

tahun sebelumnya.

• Saat ini posisi Indonesia berada di

atas Tiongkok, India, Brazil, dan

Philippines

BBB-Indonesia mendapat peringkatinvestment grade dari seluruhlembaga rating: S&P, Moody’sdan Fitch.

naik

5 peringkat

• Naik dari 41 menjadi 36.

• 9 dari 12 pilar penilaian mendapatkan kenaikan skor antar lain: Institution, Infrastructure, macroeconomic, health and primary education, technological readiness, business sophistication

11

4,9%

Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia solid

2015 2016 2017 2018

5,0%

5,05%

5,4%

Inflasi terkendali

2015 2016 2017 2018

APBN

4,3%

3,0%

3,6%

3,5%

Nilai Tukar Rupiah stabil2015

Rp13.392/US$

2016Rp13.307/US$

2017Rp13.384/US$ 2018

Rp13.400/US$

APBN

5,05%

Outlook 2017,

Y on Y

APBN

Kinerja ekonomi makro domestik tahun 2017 terus membaik, dan

menjadi modal bagi prospek ekonomi ke depan

12

6.7 6.8 6.0 5.8 5.3 5.16.5 6.3 5.5 5.7 5.2 5.2

6.0 5.65.0 4.9 5.0 5.2

5.4

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018Target APBN Target APBN-P

6.7 6.8 6.0 5.8 5.3 5.16.5 6.3 5.5 5.7 5.2 5,05

6.0 5.6

5.0 4.9 5.0 5.2

5.4

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Target APBN Target APBN-P Realisasi Outlook

Momentum Positif di tahun 2017 akan diperkuat untuk mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,4 persen pada tahun 2018

Pertumbuhan PDB 2016 - 2018

13

Upaya yang diupayakan dalam mendukung

perbaikan ekonomi

• Menjaga daya beli dan permintaan domestik untuk

mendukung peningkatan aktivitas usaha.

✓ Peningkatan event belanja di kota-kota besar,

industri kreatif dan festival di daerah wisata, serta

peningkatan kegiatan sosial

• Mendorong peran swasta dalam investasi

✓ Penguatan dan pendalaman pasar keuangan

dalam negeri, antara lain melalui pengayaan

alternatif-alternatif sumber dan model

pendanaan investasi, khususnya di sektor

keuangan

✓ Penciptaan iklim investasi yang baik melalui

stabilitas politik menjelang tahun pemilu

• Mengoptimalkan momentum perbaikan ekonomi

global untuk mendorong ekspor naional

✓ Perbaikan kapasitas produksi dan sistem logistik

nasional

• Memperluas dukungan aktivitas sektor jasa terutama

pariwisata

✓ Mendorong peningkatan wisatawan asing melalui kerjasama dengan kota/negara asal wisatawan

memperbanyak jadwal penerbangan langsung

✓ Mendorong perkembangan industri kreatif nasional

Proyeksi Institusi 2017 2018

IMF (July, 17) 5,1 5,3

World Bank (July, 17) 5,2 5,3

ADB (July, 17) 5,1 5,3

OECD (July, 17) 5,1 5,2

Concensus Forecast (June, 17) 5,2 5,4

Bloomberg Contributor Composite (July, 17)

5,2 5,4

Fitch (July, 17) 5,3 5,6

Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing

Penurunan Ketimpangan

Pengentasan Kemiskinan

10.86 10.70 10.64

9,5

10,0

0.397 0.394 0.393

0.380

Tingkat Kemiskinan (%)

Indeks gini ratio

Tingkat Pengangguran (%) Target APBN 2018

6.18

5.615.40

5.00

5.30

Tantangan:

- Perubahan ekonomi

struktur lapangan kerja

- Skill mismatch

- 4th Industrial Revolution

(automasi, artifical

intelligence)

- Akses pangan,

kesehatan, dan

pendidikan bagi orang

miskin- Perubahan iklim

harga pangan

- Disparitas akses

permodalan

- Akses pangan,

kesehatan, dan

pendidikan bagi orang

miskin

- Kondisi geografis

Indikator Kesejahteraan Sosial menunjukan perbaikan... namun akselerasi penurunan kemiskinan & ketimpangan harus terus dioptimalkan

2,47%

3,98%

Maluku & Papua

3,22%

5,24%

Bali & Nusa Tenggara

6,16%

6,69%

Sulawesi

8,10%

4,67%

Kalimantan

21,54%

4,43%

Sumatera

58,51%

5,51%

Jawa

Distribusi

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2017 (Y-on-Y)

Keterangan

Sampai saat ini, 80% ekonomi masih terkonsentrasi di Jawa-Sumatera

Dibutuhkan kerja keras untuk mewujudkan equalisasi pembangunan

16

Realisasi s.d 2017

APBN 2018

5,07

3,6

13.384

5,1

48

800

1.200

5,4

3,5

13.400

5,2

48

800

1.200

Cost Recovery dalam APBN 2018 sebesar 10,0 miliar USD, lebih rendah dari RAPBN 2018 sebesar 10,7 miliar USD.

APBNP 2017

5,2

4,3

13.400

5,2

48

815

1.150

Tahun 2018 pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dengan stabilitas ekonomi makro yang tetap terjaga

17

2 Pokok-Pokok Kebijakan APBN Tahun 2018

Pendapatan

Optimalisasi:1. Tax ratio2. Pengelolaan SDA dan Aset

TEMA KEBIJAKAN FISKAL 2018Pemantapan Pengelolaan Fiskal Untuk Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Yang

Berkeadilan

18

Produktif

Belanja

Penguatan kualitas belanja:1. Peningkatan kualitas belanja modal2. Efisiensi belanja non prioritas (belanja

barang dan subsidi tepat sasaran)3. Sinergi antara program yang relevan

(program perlindungan sosial)4. Menjaga dan refocusing anggaran prioritas

(infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan)5. Penguatan kualitas desentralisasi fiskal

Efisiensi Berdaya Tahan Risiko Terkendali

Pembiayaan

Keberlanjutan dan efisiensi pembiayaan:1. Defisit dan rasio utang terkendali dan

diupayakan menurun dalam jangka menengah

2. Keseimbangan primer menuju positif3. Mengembangkan creative financing

TEMA RKP 2018Memacu investasi dan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan

APBN Tahun 2018 Memiliki Peran Strategis Sebagai

Penjabaran Tahun Ke 4 Pelaksanaan RPJMN 2015-2019

18

9,5-10,5% 5,0-5,3% 0,38

APBN Tahun 2018 Ditujukan Untuk Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Yang Berkeadilan

19

Tingkat Kemiskinan Tingkat Pengangguran Gini Ratio

5,4%

19

2017Outlook: 5,1%

2017Realisasi s.d Maret:

10,64%

2017Realisasi s.d Agustus:

5,5%

2017Realisasi s.d Maret :

0,393

APBNP

2017 dan

APBN

2018

Realisasi PendapatanNegara 2017 : 1.655,8 T*95,4% dari APBN-P

6,4% dari LKPP 2016, Tanpa TA, tumbuh 12,4%

▪ PPN tumbuh 16,0% (2016: -2,7%)▪ PPh non migas tumbuh 10,9%, tanpa

TA (2016: -4,8%)▪ Cukai tumbuh 6,8% (2016:-0,8%)▪ Bea Masuk tumbuh 7,7% (2016:4,0%)▪ Bea Keluar tumbuh 34,9% (2016: -

19,5%)

APBN 2018

Rp1.894,7T14,4% dari real.

2017

7,4% dari LKPP 2016

Realisasi Belanja Negara 2017 : 2.001,6T* 93,8% dari APBN-P

Penyerapan Belanja K/L

▪ Blj. Pegawai : 93,9% (2016 : 98,4%) Efisiensi belanja operasional

▪ Blj. Barang : 96,9% (2016 : 85,7%) Perencanaan lebih baik (flat policy)

▪ Blj. Modal : 92,8% (2016 : 82,0%) tertinggi 3 th

terakhir

▪ Bansos : 100,0% (2016 : 100,4%) perlindungan sosial dan bencana

Penyerapan Belanja non K/L

▪ Penurunan subsidi : Rp166,3 T (2016 : Rp174,2T)

• s.d 30 Des 2017, penerimaan perpajakan bertambah sekitar Rp3,8 T(run 19 Jan)

• Defisit mendekati 2,5% thd PDB

▪ Defisit anggaran dalam batas aman,

jauh lebih rendah dari APBNP 2017

(2,92% PDB)

▪ Realisasi 2017 lebih baik dari 2016

sebesar 103,9%

▪ Keseimbangan Primer lebih rendah dari

APBNP 2017 (Rp129,3 T atau 72,6% dari

APBNP 2017)

Realisasi Defisit2017 : 345,8T*87,1% dari APBN-P

APBN 2018

Rp2.220,7T10,9% dari real.

2017

Defisit anggaran 2017 terjaga pada 2,57%* dari PDB

APBN 2018

Rp325,9T

2,19% PDB-5,8 dari real. 2017

*Realisasi Sementara

APBN 2018 disusun dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal, dan didukung oleh kinerja pelaksanaan APBN Tahun 2017

20

Penerimaan Perpajakan tahun 2018 diupayakan dicapai dengan berbagai langkah perbaikan di bidang perpajakan

(triliun rupiah)

21

2014:

1.146,9

2015:

1.240,4

2016:

1.285,0

Pertumbuhan (%)

2017:

1.339,8

2018:

1.618,1

Kepabeanan& Cukai

194,1

PPh Migas Pajak Nonmigas

38,1 1.385,9

Tax Ratio

11,6% thd PDB

(2017: 10,7%)Termasuk SDA migas &

tambang

1.424,0

Penerimaan Pajak

Target 2018

1.618,1

Automatic Exchange of Information (AEoI)

• meningkatkan basis pajak • mencegah praktik penghindaran pajak dan erosi

perpajakan (Base Erosion Profit Shifting).

Data Dan Sistem Informasi Perpajakan up to date dan terintegrasi a.l. melalui e-filing, e-form dan e-faktur.

Kepatuhan Wajib Pajak

membangun kesadaran pajak (sustainable compliance) a.l. melalui e-service, mobile tax unit, KPP Mikro, dan outbond call.

Insentif Perpajakan

• tax holiday dan tax allowance• reviu kebijakan exemption tax pada

beberapa barang kena PPN.

SDM dan regulasi

Peningkatan Pelayanan dan efektifitasorganisasi

Langkah Perbaikan Perpajakan

6,5

8,2

3,6

4,3

20,8

2016Tanpa TA:

1.181,0

2017:Tanpa TA

1.327,8-4,8

12,4

21,8

Pertumbuhan tanpa Tax Amnesty (%)

Target PNBP 2018 sejalan dengan asumsi ekonomi makro dan langkah

perbaikan PNBP (regulasi, pengawasan, pemanfaatan IT)

(triliun

rupiah)

22

6,6

Pendapatan SDA

103,7

SDA Migas

SDA Nonmigas

80,3

23,3

Pendapatan dariKekayaan Negara yang Dipisahkan

44,7

PNBP Lainnya

83,8

PendapatanBLU

43,3

Kemkominfo

Polri

Kemenhub

15,7

9,3

7,3

3 K/L Terbesar:

Bagian Pemerintah atas Laba BUMN:

Kemenkeu

Kemenkes

KemenristekDikti

13,9

3 K/L denganPendapatan BLU Terbesar:

11,1

Perbankan 10,9

Non Perbankan 33,8Minerba 17,9

Panas bumi 0,7Perikanan 0,6

Kehutanan 4,2

Target 2018

275,4 12,4

398,6

255,6262,0 308,4

2014

20152016

2017 275,4

2018

-35,8 2,5

Revisi UU PNBP dan PP tentang jenis dan tarif PNBP.

Penyempurnaan peraturan

Peningkatan Pengawasan pengelolaan• Penyetoran sesuai penerimaannya• Penagihan piutang• Menindaklanjuti hasil audit

Optimalisasi PNBP

Perbaikan Pelayanan Publik• Tranparansi dan kemudahan• Pemanfaatan IT• Perbaikan pengelolaan PNBP

• Efisiensi dan efektifitas pengelolaan SDA• Peningkatan kinerja BUMN• Efisiensi operasional PNBP• Revisi kontrak efisiensi cost recovery• Menggali potensi baru

Langkah Kebijakan PNBP

2,517,7 5

,8

-10,7Pertumbuhan (%)

205,8 203,6 216,9

78,2 44,1

82,4 80,3

20,0 22,8 24,0

22,8

20,8

28,6 23,3

-

50,0

100,0

150,0

200,0

250,0

300,0

2012 2013 2014 2015 2016 RealSementara

2017

APBN 2018

Perkembangan PNBP SDA, 2012-2018

SDA Migas SDA Nonmigas

Triliun Rp

225,8

64,9

101,0

240,8226,4

111,0 103,7

21,7 24,6 29,7

35,3 41,9 44,7 43,3

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

40,0

45,0

50,0

2012 2013 2014 2015 2016 RealSementara

2017

APBN 2018

Perkembangan Pendapatan BLU, 2012-2018

30,8 34,0 40,4 37,6 37,1

43,9 44,7

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

40,0

45,0

50,0

2012 2013 2014 2015 2016 RealSementara

2017

APBN 2018

Pendapatan Bagian Laba BUMN, 2012-2018

53,1 46,9 56,1 62,4

102,0 86,8

63,4

12,312,9

15,5 7,3

4,5

5,6

6,1 8,19,8

16,2 11,9

11,4

16,3

14,2

0

20

40

60

80

100

120

140

2012 2013 2014 2015 2016 RealSementara

2017

APBN 2018

Perkembangan PNBP Lainnya, 2012-2018

PNBP K/L DMO Penj. Hasil Tambang

Triliun Rp

73,5 69,7

87,781,7

117,9108,8

83,8

Target PNBP 2018 didukung realisasi 2017 yang meningkat

signifikan

23

23

Belanja Pemerintah Pusat tahun 2018, tetap melanjutkan upaya efisiensi dengan tetap mendukung berbagai program prioritas

(triliun

rupiah)

24

Pertumbuhan (%)

2018:

1.454,5

2014:

1.203,6

2015:

1.183,3

2016:

1.154,0

5,8

(1,7)

(2,5)

16,4

2017:

1.259,6

9,1

15,5

Belanja K/L

Belanja Non K/L

847,4

607,1

Lebih tepat

sasaran

•Diarahkan untuk

masyarakat miskin

• Pengendalian

inflasi

Alokasi 2018

1.454,5

Subsidi Energi Subsidi NonenergiBunga Utang

Antara lain:

Efisiensi biaya

• Pengendalian

beban biaya bunga

•Memperdalam

pasar SBN

• Pengendalian

tambahan utang

• Perbaikan perencanaan dengan berbasis kinerja sejalan

dengan prioritas pembangunan

• Efisiensi belanja operasional

• Monitoring dan evaluasi pelaksanaan

• Proses pelelangan yang lebih awal

Integrasi subsidi nonenergi

• Sinergi dengan bansos

dan transfer ke daerah

• Pengendalian kebutuhan

pokok

• Peningkatan produktifitas

pangan

2017: 759,6

Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun

terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan sosial

25

Kualitas Belanja Pemerintah Pusat di Tahun 2017 menjadi fondasi untuk pelaksanaan APBN 2018 yang lebih baik

Perbaikan perencanaan penyerapan anggaran- Penyerahan DIPA sebelum tahun

anggaran berjalan- Rencana Penarikan Dana (RPD) dan

persiapan dokumen lebih baik

Peningkatan efisiensi• Zero growth policy pada belanja pegawai (2017 =

tumbuh 2,1% dengan penyerapan 91,0%)

negative side: perencanaan kurang baik• Flat policy pada belanja barang: tumbuh 10%

(2017 = 94,6%; 2016 = 85,9%)

Peningkatan kinerja belanja

modal▪ Penyerapan tertinggi dalam 3 tahun

terakhir (2017 = 89% thd pagunya; 2016 = 82,0%; 2015 = 85,2%)

Menjamin pencapaian output –outcome• Meskipun dilakukan efisiensi, target

output-outcome tetap tercapai

Perbaikan pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN - mempermudah dan mempersingkat waktu

pencairan

- Pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran (LPJ) diatur dalam PMK Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan APBN

Lebih tepat sasaranPelaksanaan program subsidi dan bantuan sosial menjangkau target yang diharapkan:

• Rastra dialihkan ke Bantuan Pangan Non-tunai;• Subsidi listrik hanya untuk pengguna dengan kapasitas

450 VA dan 900 VA• Penghapusan subsidi benih dan diintegrasikan dengan

program bantuan langsung benih unggul (BLBU)

1 2

3 4

56

▪ Pelelangan awal

▪ Persiapan dokumen lebih baik

▪ Mengendalikan belanja operasional

▪ Penghematan belanja barang non operasional

▪ Menggunakan standar biaya yg efisien

▪ komprehensif dan terkoordinasi melalui sinergi sistem informasi

▪ Menggunakan database yang lebih solid dan Melibatkan K/L

▪ Harmonisasi dan langkah koordinasi lebih awal

▪ Perbaikan regulasi

▪ Money follows program

▪ Refocusing anggaran prioritas terkait dengan K/L pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur

Langkah-langkah peningkatan kualitas belanja K/L

26

Percepatan Belanja

Perbaikan perencanaan dan penganggaran

Monitoring secara konsisten

Penajaman prioritas

Efisiensi belanja barang

Pemanfaatan IT

▪ Integrasi sistem informasi Perencanaan dan penganggaran (KRISNA)

▪ Pemanfaatan sistem perbendaharaan dan anggaran negara (SPAN)

Program

perlindungan sosial (PKH) --> Naik dari 6

juta menjadi 10 juta

Keluarga Penerima

Manfaat

Perluasan

Bantuan Pangan

non Tunai (BPNT) dari

rastra

Pelayanan KesehatanPBI

92,4 juta jiwa

Kemiskinan dan Kesenjangan

Pertanian• Peningkatan

Produksi pangan dan pembangunan sarpras

• Pengembangan hortikultura

Sektor Unggulan

Pariwisata• Pengembangan

10 destinasi

wisata• Peningkatan

wisatawan• Promosi

pariwisata

Pembangunan

Jalan

832 km

Infrastruktur

Pembangunan

/peningkatan

jaringan Irigasi781 km

Kesejahteraanaparatur dan pensiunan

Aparatur Negara dan Pelayanan Masyarakat

Kenaikan uang laukpauk TNI/Polri

Rp5 ribu dari

Rp55.000 menjadiRp60.000/org/hari

Pendidikan

Program Indonesia Pintar 19,6 juta

siswa Bidik misi

401,7 ribu

mahasiswa

Pembangunan

Rusun

13.405 unit

Perikanan• Peningkatan

daya saing

produk olahan perikanan

• Bantuan kapal nelayan 1048 unit

• Kelestarian lingkungan

Perbaikan sistem dan manfaat pensiun aparatur

negara

Rasio Elektrifikasi

95,15 %

Peningkatan reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas

pelayanan publik

283,8 410,4 34,8 365,8

Pertahanan

Pencapaian MEF

tahap 2 dan

pengembangan

industri

pertahanan

Pertahanan Keamanan dan Demokrasi

220,8

KeamananPemeliharaan

keamanan dan

ketertiban dan

penyelidikan/

penyidikan pidana

Demokrasi

Penyelenggaran

pilkada 2018 dan

persiapan pemilu

2019

3)

3) Alokasi Kementan, KKP, dan Kemenpar

1)

1) Termasuk Dana Desa dan subsidi

(di luar subsidi pajak)

2)

2) Termasuk TkDD dan Pembiayaan

5)

4) Termasuk pensiunan aparat pemda

Belanja Pemerintah diarahkan untuk mendukung berbagai program prioritas nasional dengan tetap memperhatikan penciptaan stabilitas nasional dan agenda strategis tahun 2018

5) Alokasi Kemenhan, Polri, KPU, dan Bawaslu

(triliunrupiah)

27

4)

4

271,7 376,1 31,2 312,7 212,8

Real. Sementara 2017APBN 2018

Dana Desa

Dalam APBN 2018, Alokasi untuk Penanggulangan Kemiskinan danDukungan pada Masyarakat Berpendapatan Rendah terus diperkuat

(triliun rupiah)

PKHProgramIndonesia Pintar

JKN bagiwargamiskin/PBI

BantuanPangan

BidikMisi

Program Keluarga Harapan

6 juta RTS

Program Indonesia Pintar

19,8 juta siswa

Penerima Bantuan Iurandalam rangka JKN

92,4 juta jiwa

Penyediaan Bantuan Kelompok Usaha Ekonomi Produktif

117,7 rb KK 74.958 Desa

*) diluar subsidi pajak

17,312,4 10,8

10,725,525,5

20,8 4,13,7

Bantuan Pangan• 15,6 juta Keluarga Penerima Manfaat

(KPM)

• Perluasan Bantuan pangan non tunai (pengalihan

dari subsidi rastra ke bansos)

Subsidi *)

145,5

Alokasi 2018

284,0

Sasaran (sementara)

Dana Desa

60,0

Dana Desa

28

10 juta RTS

• 1,21 juta (KPM)

92,1 juta jiwa19,6 juta siswa

157,2

59,820,5

298,7

28

Real. Sementara 2017APBN 2018

Anggaran Infrastruktur untuk pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas, Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia terhadap penyediaan infrastruktur.

29

Sasaran (sementara)

(triliun rupiah)

Pembangunan dan Preservasi Jalan

Pembangunan jalur KA

Pembangunan bandara udara Penyediaan dan Peningkatan

kualitas Perumahan Masyarakat

Berpenghasilan Rendah832 km• Pembangunan

Jalan Baru33 km• Pembangunan jalan tol

639 km’sp

8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)

13.405 unit• Pembangunan

Rusun

174,3 ribu unit• Bantuan Stimulan

(peningkatan/

pembangunan)

• Pembangunan

Jembatan

Informasi dan

Telekomunikasi

• Pembangunan BTS di daerah

blankspot, terutama daerah 3T

• Pembangunan desa broadband terpadu 100 lokasi

380 lokasi

15.373 m

Pertumbuhan (%)

2013:

155,92014:154,7

2015:256,1

7,2% -0,8%

2016:

269,1

2017 :

376,1

44,3%

2018:

410,4

7,2 -0,8 65,6 5,1 44,3 5,8

Alokasi 2018

Kemen PUPR Kemenhub

DAK Investasi Pemerintah

(PMN & LMAN)

104,7 44,2

41,533,9

410,4*)

Dana Bagi Hasil Dana alokasi Umum Dana Insentif Daerah

DAK Fisik DAK Non Fisik Otsus & Keistimewaan Aceh, Papua, DIY

• Memperluas penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau;

• DBH Dana Reboisasi (DR) selain utk Rehabilitasi Hutan & Lahan, jg penanganan kebakaran hutan, penataan batas kawasan & pembenihan.

• 25% untuk belanja infrastruktur.

• Pagu bersifat dinamis;• Bobot wilayah laut naik

menjadi 100%;• 25% untuk belanja

infrastruktur.

• Memacu perbaikan kinerja pengelolaan keuangan, pelayanan pemerintahan umum, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan.

• Berdasarkan usulan daerah (proposal based) sesuai bidang dan kegiatan yang ditentukan untuk mencapai sasaran prioritas pusat dan daerah

• Mengejar ketertinggalan infrastruktur layanan publik

• Afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi

Mengurangi beban masyarakat terhadap pelayanan publik terutama perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan, serta pelayanan pemerintah• BOS untuk 47,4 juta siswa; • TPG 1,2 juta guru;• BOK 9.785 Puskesmas.

Percepatan pembangunan infrastruktur Papua & Papua Barat, pendanaan pendidikan, sosial, dan kesehatan di Aceh, serta mendukung kewenangan keistimewaan dan pembangunan di DIY.

89,2 401,5

62,4 123,5

8,5

21,1

88,2 398,6 7,5

62,1 105,620,2

Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2018, meningkat seiring dengan

peningkatan volume pendapatan yang menjadi basis perhitungan DAU dan DBH

Pertumbuhan (%)

2014:

573,7

2015:

623,1

2016:

710,3

14,0

11,8

Realisasi Sementara 2017:

742,0

4,5

6,8

8,6

2018:

766,2

3,3

• Evaluasi pelaksanaan s.d. tahun 2017• Penyaluran berdasarkan kinerja• Reformulasi dengan semakin fokus untuk

pengentasan kemiskinan, memerhatikan pemerataan dan keadilan

Dana Desa60,059,8

Real sementara 2017 APBN 2018

30

(triliun rupiah)

APBN 2018

Sustainabilitas APBN tetap terjaga, dengan pembiayaan anggaran yang hati-hati, terukur dan efisien

(triliun rupiah)

31

325,9

Pembiayaan Utang Pembiayaan Investasi

Pemberian Pinjaman Kewajiban Penjaminan

Pembiayaan Lainnya

399,2 (65,7)

(6,7) (1,1)

0,2

• SBN (neto) 414,5

Pinjaman kepada BUMN Pemda (neto)

• BUMN: 3,6

• BLU: 57,4• Pinjaman (neto) (15,3)

Alokasi 2018

2014:

248,9

2015:

323,1

4,8

29,83,5

8,5

2017:

364,5 2016:

334,5Pertumbuhan (%)

-10,2

• Lembaga Lainnya: 2,5

• Organisasi/LKI/BUI: 2,1

91,8 % dariAPBNP 2017

(93,3)

(142,5)(125,6)

(129,3)

(87,3)Keseimbanganprimer

426,1

(1,2)

(0,4)

(59,8)

(1,0)

Real sementara 2017

APBN 2018

441,8

(15,7)

6,4 3,2

48,2

2,0

• Konsisten menjaga defisit

dibawah 3%, rasio utang

rendah

• Berbagai indikator risiko

portofolio utang masih

terkendali

• Peningkatan peringkat kredit

Indonesia menjadi investment

grade dari S&P dan

peningkatan rating dari Fitch

31

32

Belanja Pemerintah Tahun 2018 yang diharapkan memberikan dampak ekonomi pada masyarakat dan diperlukan dukungan keamanan dalam pelaksanaannya

Pemilihan Kepala

Daerah (Pilkada)Tahapan Awal

Pemilu 2019

32

33

3Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RKA-KL 2019

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RKA-KL 2019

Pengelolaan fiskal tahun 2019 didorong untuk lebih sehat dan berkesinambungan dengan tetap

menjaga: (a) defisit yang terkendali, (b) primary balance menuju positif, (c) debt ratio dalam batas

aman

Belanja K/L diarahkan untuk semakin efisien dan produktif dengan memperkuat value for money

antara lain melalui pemanfaatan IT, baik dalam tahap perencanaan, penganggara, pelaksanaan

maupun pelaporan;

Tetap melanjutkan efisiensi belanja barang melalui penajaman komponen belanja tertentu

(perjalanan dinas, bel. Operasional, belanja bahan, honorarium, paket meeting dan konsinyering, dll)

Mendorong belanja modal yang produktif untuk infrastruktur pendukung kapasitas produksi dan

daya saing, serta pembatasan mengadaan kendaraan dinas, gedung/kantor baru;

Mendorong K/L terkait infrastruktur untuk mengembangkan skema kreatif-inovatif serta

mendorong sinergi antar program baik lintas institusi maupun dengan Pemda

Komitmen K/L untuk mendukung pencapaian target-target pembangunan dengan

mengedepankan semangat perbaikan pelayanan publik dan simplifikasi dan kemudahan layanan

27

© 2017, Department of Promotion, Look

of the Games and Socialization - INASGOC

| 35

Dalam juta rupiah

URAIAN 2015 2016 2017 2018

Pagu Indikatif 470.611,44 506.594,00 563.872,46 572.040,84

Pagu Anggaran 470.611,44 701.101,14 563.811,00 584.933,64

Pagu Alokasi Anggaran 473.487,59 701.101,14 563.811,00 584.933,64

Pagu APBN-P 473.487,59 812.268,75 614.561,00

Perkembangan Pagu PNRI TA 2015 – 2018

Evaluasi Anggaran PNRI TA 2015 – 2018

Dalam juta rupiah

URAIAN 2015 2016 2017 2018

Pagu 473.487,59 812.268,75 614.561,00 584.933,64

Realisasi 457.166,29 616.824,94 585.386,09 25.978,46

% 96,55 75,94 95,25 4,44

Hasil Monitoring dan Evaluasi Kinerja PNRIBerdasarkan “Aplikasi SMART”

(http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart/)

Tahun Anggaran

Aspek Penilaian (%)Nilai Capaian

KinerjaPenyerapanKonsistensi Thd

RPD AwalKonsistensi Thd

RPD RevisiCapaian Keluaran Efisiensi

2016 75,94 68,53 59,42 99,63 20 91,78

2017 95,67 100 100 99,58 1,67 86,29

1Secara umum, capaian kinerja PNRI TA 2017 lebih baik dari tahun 2016 meskipun secara nilai total skor TA 2016 lebih tinggi dari TA 2017.

2Peningkatan/perbaikan ini dapat dilihat dari peningkatan prosentase capaian dari masing aspek yang dinilai, bila dibanding dengan capaian/nilai TA 2016

3Selain itu, apabila dilihat lebih dalam, baik tata cara pengisian, konten laporan dan tingkat partisipasi dari masing-masing satker, TA 2017 jauh lebih baik dari TA 2016

Menjaga Momentum

Ekonomi tahun 2018

Menjaga kepercayaan

masyarakat

pelayanan pemerintah dan birokrasi yang lebih baik, untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah

Penerimaan Negara

diperkuat

Dihitung lebih realistis dan tetap didukung langkah-langkah reformasi yang solid dan terukur.

Defisit APBN 2018 terjaga dan

Utang yang Terukur

menjaga fiscal sustainability dan pengelolaan utang yang transparan dan akuntabel secara profesional, hati-hati, dan terukur sehingga memiliki risiko yang terkendali.

Belanja Negara lebih Fokus

untuk pemerataan pembangunan, penyelesaian proyek strategis, dan perlindungan kepada masyarakat menengah ke bawah dan perbaikan sinkronisasi Pusat dan Daerah

PENUTUP

Menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas

38

Pembangunan Infrastruktur

KonektivitasPeran strategis Kemenhub diperlukan dalam mencapai target prioritas pembangunan bidang Infrastruktur konektivitas

Perlunya Integrasi e-planning

antara K/L dan daerah, untuk meningkatkan sinkronisasi

perencanaan dan pengalokasian anggaran

TERIMAKASIH