rap 2015-2019 revisi i edit...rap badan litbangkes tahun 2015-2019 revisi i 5 bab i pendahuluan 1.1....

104

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan
Page 2: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang

Maha Kuasa atas berkah dan Rahmat-Nya sehingga

dokumen Revisi Rencana Aksi Program Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2019 ini dapat

terselesaikan.

Amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

bahwa Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode lima

tahun. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 telah disesuaikan

dengan adanya restrukturisasi organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan dan

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

(GERMAS) dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga

(PIS PK) sebagai dasar penyesuaian Standar Pelayanan Minimal provinsi yang lebih

baik yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 dalam

upaya mewujudkan masyarakat dengan derajat kesehatan setinggi-tingginya.

Revisi Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 digunakan sebagai

acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam kurun

waktu sampai dengan 2019. Selanjutnya Revisi Renstra Kementerian Kesehatan

Tahun 2015-2019 akan dijabarkan dalam Rencana Aksi Program (RAP) di tingkat

Eselon I dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) di tingkat Eselon II.

Sehubungan dengan hal tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan menyusun Revisi RAP Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun

2015-2019 yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) ke III dan Revisi Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-

2019.

Revisi RAP Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2019

merupakan dokumen yang memuat kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan beserta seluruh satuan kerja di

lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dalam mendukung

pencapaian program pembangunan kesehatan.

Revisi RAP Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ini diharapkan menjadi

panduan dan sekaligus upaya akselerasi Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan sebagai lokomotif pembangunan kesehatan.

Page 3: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada

semua pihak yang telah memberikan pemikiran, kontribusi dan kerja kerasnya dalam

penyusunan Revisi RAP Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-

2019 ini.

Jakarta, April 2018

Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Siswanto

Page 4: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan
Page 5: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan
Page 6: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan
Page 7: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 1

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... 3

DAFTAR BAGAN ...................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 5

1.1. Latar Belakang................................................................................................. 5

1.2. Tujuan Penyusunan Rencana Aksi.................................................................. 6

1.3. Kondisi Umum ................................................................................................. 6

1.3.1. Organisasi ............................................................................................. 6

1.3.2. Sumberdaya (Manusia, Sarana-Prasarana, dan Anggaran) ................. 8

1.3.3. Kinerja Badan Litbangkes 2010-2014 ................................................. 16

1.4. Potensi, Permasalahan dan Implikasi............................................................ 23

1.4.1. Potensi ................................................................................................ 24

1.4.2. Permasalahan..................................................................................... 27

1.4.3. Implikasi .............................................................................................. 29

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS................................. 33

2.1. Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia .................................................... 33

2.2. Tujuan Strategis Kementerian Kesehatan ..................................................... 34

2.4. Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan................................................... 35

2.5. Sasaran Strategis Badan Litbangkes............................................................. 35

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN

KERANGKA KELEMBANGAAN.............................................................. 36

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ........................................................... 36

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kesehatan................................... 38

3.3. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Litbangkes ............................................ 43

3.3.1. Arah Kebijakan.................................................................................... 43

3.3.2. Strategi................................................................................................ 45

3.4. Kerangka Regulasi ........................................................................................ 45

3.5. Kerangka Kelembagaan ................................................................................ 48

BAB IV PROGRAM, KEGIATAN, TARGET KINERJA DAN KERANGKA

PENDANAAN ........................................................................................... 50

4.1 Program......................................................................................................... 50

4.2 Kegiatan ........................................................................................................ 51

4.2.1 Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar

Kesehatan........................................................................................... 51

4.2.2 Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan

Kesehatan........................................................................................... 53

4.2.3 Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat .......... 54

4.2.4 Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

............................................................................................................ 56

4.2.5 Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional 57

4.2.6 Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit .......... 59

Page 8: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

2

4.2.7 Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya pada Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ....... 60

4.2.8 Agenda Riset Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ....... 65

4.3 Kerangka Pendanaan.................................................................................... 68

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 70

LAMPIRAN

Page 9: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

3

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Jumlah SDM Badan Litbangkes Tahun 2010-2014 Berdasarkan Tingkat

Pendidikan........................................................................................................... 9

Tabel I.2 Jumlah SDM Badan Litbangkes Tahun 2010-2014 Berdasarkan Jabatan

Fungsional ......................................................................................................... 10

Tabel I.3 Jenjang Jabatan Peneliti Badan Litbangkes 2010-2014............................ 10

Tabel I.4 Kepakaran Peneliti Badan Litbangkes Tahun 2015................................... 11

Tabel I.5 Tugas Belajar Badan Litbangkes Dalam dan Luar Negeri Tahun 2010-

2014................................................................................................................... 12

Tabel I.6 Laboratorium Badan Litbangkes yang Terakreditasi ................................. 12

Tabel I.7 Jenis Laboratorium Badan Litbangkes ...................................................... 13

Tabel I.8 Alokasi Anggaran (dalam Milyar) Badan Litbangkes Tahun 2010-2014.... 16

Tabel I.9 Daftar Penelitian yang Diproses HAKI Tahun 2010-2014 ......................... 18

Tabel I.10 Capaian Kinerja Indikator Badan Litbangkes pada Renstra Tahun 2010-

2014................................................................................................................... 20

Tabel III.1 Sasaran Pembangunan Kesehatan RPJMN 2015-2019 ......................... 36

Tabel III.2 Kerangka Regulasi Program Litbangkes Tahun 2015-2019.................... 45

Tabel III.3 Jenis dan Keterangan Kerangka Regulasi Program Litbangkes Tahun

2015-2019 ......................................................................................................... 47

Tabel IV.1 Target Kinerja Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan....... 50

Tabel IV.2 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan

Teknologi Dasar Kesehatan .............................................................................. 52

Tabel IV.3 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya

dan Pelayanan Kesehatan................................................................................. 53

Tabel IV.4 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan

Masyarakat ........................................................................................................ 55

Tabel IV.5 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan

Manajemen Kesehatan...................................................................................... 56

Tabel IV.6 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat

dan Obat Tradisional ......................................................................................... 58

Tabel IV.7 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Vektor dan

Reservoir Penyakit............................................................................................. 59

Tabel IV.8 Target Kinerja kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan .......................................................................................................... 60

Tabel IV.9 Pengembangan SDM Peneliti Tahun 2015-2019.................................... 62

Tabel IV.10 Status Akreditasi Jurnal Badan Litbangkes........................................... 63

Tabel IV.11 Rencana Pengembangan Jurnal Balitbangkes 2015-2019 ................... 64

Tabel IV.12 Kebutuhan Anggaran Program Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Tahun 2015-2019 ............................................................................ 68

Page 10: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

4

DAFTAR BAGAN

Bagan I.1 Struktur Organisasi Badan Litbangkes....................................................... 8

Bagan I.2 PersentaseAnggaran Penelitian Dan Non Penelitian Tahun 2010-2014.. 16

Bagan I.3 Target dan capaian IKU Badan Litbang Kesehatan Tahun 2010-2014... 18

Bagan I.4 Jumlah Penelitian yang Diproses dalam HAKI Tahun 2010-2014............ 20

Bagan III.1 Konsep Pendekatan Keluarga ............................................................... 41

Bagan III.2 Peta Strategi Pencapaian Visi Kementerian Kesehatan ........................ 42

Page 11: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

kesehatan telah disusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang

Kesehatan (RPJP-K) tahun 2005-2025 sebagai penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Panjang nasional (RPJP-N) tahun 2005-2025 dan tentu saja

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan Sistem Kesehatan

Nasional (SKN).

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional(SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu

menyusun Rencana Strategis (Renstra) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN).

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan menyebutkan bahwa Menteri Kesehatan melakukan

pembinaan dan pengawasan terhadap penelitian dan pengembangan kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) bertugas untuk melaksanakan

penelitian dan pengembangan di bidang kesehatantermasuk pembinaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, peningkatan kualitas penelitian dan

pemanfatannya merupakan sasaran program Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan selama 10 tahun terakhir, meskipun dengan penguraian indikator yang

berbeda.

Agar arah kebijakan pelaku pembangunan bidang kesehatan searah dengan

tujuan Pembangunan Nasional telah disusun Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan 2015-2019 yang merupakan dokumen perencanaan yang memuat

berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh

Kementerian Kesehatan.

Tantangan dan masalah pembangunan kesehatan dirasakan semakin

kompleks sehingga memerlukan dukungan semua unsur pembangunan kesehatan

termasuk masyarakat. Kebijakan pembangunan kesehatan belum seluruhnya

dirumuskan dengan memanfaatkan hasil penelitian sehingga belum sepenuhnya

berbasis bukti, sehingga pijakan pada fakta dilapangan belum sepenuhnya disikapi.

Dari satu sisi, dukungan berbagai unsur lembaga penelitian (pendidikan, Litbangda,

Page 12: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

6

Litbang Kementerian, LSM, dan lain-lain) telah melakukan penelitian yang dapat

didayagunakan untuk penyusunan kebijakan pembangunan kesehatan.

Oleh karenanya untuk menggerakkan semua unsur pembangunan kesehatan

dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan khususnya dalam konteks

penelitian dan pengembangan kesehatan, berlandaskan Undang-Undang 25/2004

dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1995 perlu disusun Rencana Aksi

Program (RAP) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan

Litbangkes) periode 2015-2019 sebagai panduan dan arahan Badan Litbangkes

dalam mendukung keberhasilan capaian Indikator Kinerja Program yang tercantum

di dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019.

1.2. Tujuan Penyusunan Rencana Aksi

Tujuan disusunnya Rencana Aksi ini adalah untuk:

1. Memberikan panduan dan acuan dalam manajemen Program Litbangkes, mulai

dari perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, pelaksanaan, monitoring dan

evaluasi.

2. Memberikan informasi mengenai kontribusi litbang prasyarat dan litbang evaluasi

untuk program Kemenkes selama tahun 2015 – 2019.

3. Memberikan dasar dalam penilaian akuntabilitas kinerja Program Litbangkes.

4. Mengembangkan prioritas, arah dan panduan substansi litbangkes yang harus

dilakukan melalui suatu agenda litbangkes nasional.

1.3. Kondisi Umum

1.3.1. Organisasi

Tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2015

Badan Litbangkes mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan

di bidang kesehatan. Badan Litbangkes dalam melaksanakan tugas tersebut

menyelenggarakan beberapa fungsi:

1. Penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang biomedik

dan epidemiologi klinik, upaya kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan,

kefarmasian dan alat kesehatan, sumber daya manusia, dan humaniora

kesehatan;

2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang biomedik dan

epidemiologi klinik, upaya kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan,

kefarmasian dan alat kesehatan, sumber daya manusia, dan humaniora

kesehatan;

3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang

biomedik dan epidemiologi klinik, upaya kesehatan masyarakat, pelayanan

Page 13: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

7

kesehatan, kefarmasian dan alat kesehatan, sumber daya manusia, dan

humaniora kesehatan; dan

4. Pelaksanaan administrasi Badan; dan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Badan Litbangkes memiliki 6 area utama litbang yaitu 1) Biomedis dan

Teknologi Dasar Kesehatan, 2) Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, 3) Upaya

Kesehatan Masyarakat, 4) Humaniora dan Manajemen Kesehatan, 5) Tanaman

Obat dan Obat Tradisional, 6) Vektor dan Reservoir Penyakit.

Dalam menjalankan fungsi diatas Badan Litbangkes didukung oleh 16 Unit

Kerja yaitu 1 Sekretariat, 4 Pusat, 2 Balai Besar, 7 Balai dan 2 Loka sebagai berikut:

1. Sekretariat Badan (Setban);

2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

(PBTDK);

3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan

(PSDPK);

4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (PUKM);

5. Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

(PHMK);

6. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit

Salatiga (B2P2VRP);

7. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Tawangmangu (B2P2TOOT);

8. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang (Balai Litbangkes

Magelang;

9. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua (Balai Litbangkes

Papua);

10. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala (Balai Litbangkes

Donggala);

11. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara (Balai Litbangkes

Banjarnegara);

12. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tanah Bumbu (Balai Litbangkes

Tanah Bumbu);

13. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja (Balai Litbangkes

Baturaja);

14. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh (Balai Litbangkes Aceh).

15. Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Pangandaran (Loka Litbangkes

Pangandaran); serta

16. Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Waikabubak (Loka Litbangkes

Waikabubak).

Page 14: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

8

Bagan I.1 Struktur Organisasi Badan Litbangkes

1.3.2. Sumberdaya (Manusia, Sarana-Prasarana, dan Anggaran)

Dalam pengembangan sumberdaya Badan Litbangkes berupaya dalam

mengembangkan kapasitas institusi menuju pengelolaan litbang yang profesional

dan bekualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut, Badan litbangkes memerlukan

dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, berkarakter dan berintegritas.

SDM litbangkes berbeda dengan SDM program kesehatan. SDM litbangkes terbagi

dalam dua fungsi yaitu fungsi manajemen atau administrasi dan fungsi substansi

Page 15: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

9

atau metodologi penelitian. Saat ini kondisi SDM Badan Litbangkes memang belum

dikatakan optimal, karena dalam perkembangannya kebutuhan data, informasi dan

teknologi sangat dibutuhkan bagi pembangunan kesehatan sehingga untuk

menjawab tantangan ini dibutuhkan SDM litbang yang lebih banyak dan lebih

profesional. Dalam pengembangan SDM, Badan Litbangkes berupaya memberikan

prioritas tinggi terhadap peningkatan kuantitas maupun kualitas SDM dalam

menjamin tersedianya tenaga yang handal dalam melaksanakan program penelitian

dan pengembangan kesehatan.

Bila dikaitkan dengan implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) di tahun 2015, maka pemetaan SDM PNS di

lingkungan Badan Litbang Kesehatan sangat penting untuk melihat kesenjangan

antara kegiatan dengan jumlah SDM sehingga dapat diperhitungkan kebutuhan

jumlah PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) agar

pelaksanaan program litbangkes dapat berjalan optimal dan efisien. Sampai dengan

31 Oktober 2014 jumlah PNS Badan Litbang Kesehatan sebanyak 1.307 orang,

terdapatpengurangan sebanyak 11 orang bila dibandingkan dengan periode 30 April

2014 (1.318 orang PNS). Hal ini disebabkan karena adanya proses mutasi PNS

(perpindahan, pensiun, dan meninggal dunia).

Dalam mewujudkan tugas dan fungsi Badan Litbang Kesehatan, maka

membutuhkan SDM yang tepat baik dari sisi kuantitas dan kualitas. Dalam

memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan melalui 2 strategi. Pemenuhan

kuantitas dilakukan melalui rekrutmen tenaga baru, sedangkan pemenuhan kualitas

dilakukan melalui standarisasi pendidikan yang disesuaikan dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan uraian jabatan. Standarisasi pendidikan tersebut dapat dicapai

melalui kriteria rekrutmen dan peningkatan jenjang pendidikan bagi SDM. Dengan

demikian pengusulan tugas belajar bagi SDM tidak hanya semata untuk peningkatan

kapasitas pribadi tetapi sebagai strategi suatu organisasi dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya. Kondisi jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dalam lima

tahun terakhir disajikan pada tabel I.1 berikut ini.

Tabel I.1 Jumlah SDM Badan Litbangkes Tahun 2010-2014 Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

No. PendidikanTahun

2010 2011 2012 2013 2014

1. S3 38 43 41 41 38

2. S2 218 253 292 314 332

3. S1 447 533 523 509 526

4. D3 172 226 195 178 168

5. < D3 351 320 281 253 243

Jumlah 1226 1375 1332 1295 1307

Page 16: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

10

Berdasarkan bidang tugasnya, SDM Badan Litbangkes terdiri dari tenaga

fungsional dan struktural. Dalam struktur organisasi Badan Litbang Kesehatan,

terdapat 5 (lima) eselon jabatan struktural yang terdiri atas eselon I, eselon II A,

eselon II B, eselon III A, eselon III B, eselon IV A, eselon IV B dan eselon V. Selain

jabatan struktural, Badan Litbang Kesehatan juga memiliki pejabat dengan jabatan

fungsional tertentu. Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi

fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada

keahlian dan keterampilan tertentu. Kondisi jumlah pegawai Badan Litbangkes

berdasarkan fungsionalnya dalam lima tahun terakhir disajikan pada tabel I.2 berikut

ini.

Tabel I.2 Jumlah SDM Badan Litbangkes Tahun 2010-2014 Berdasarkan

Jabatan Fungsional

NO SATKERTahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Peneliti 341 320 333 383 415

2 Litkayasa 87 85 83 94 95

3 Pustakawan 12 12 11 10 6

4 Arsiparis 8 5 5 4 4

5 Analis Kepegawaian 11 7 8 7 6

6 Pranata Humas 2 2 2 2 3

7 Pranata Komputer - - - 1 1

JUMLAH 461 431 442 501 530

Tenaga fungsional di Badan Litbangkes terdiri atas peneliti, litkayasa,

pustakawan, arsiparis, analis kepegawaian, pranata humas dan pranata komputer.

Sedangkan khusus untuk tenaga fungsional peneliti, distribusi menurut jenjang

jabatan disajikan pada tabel I.3 berikut ini.

Tabel I.3 Jenjang Jabatan Peneliti Badan Litbangkes 2010-2014

NO SATKERTahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Peneliti Pertama 133 125 119 162 171

2 Peneliti Muda 76 70 89 108 135

3 Peneliti Madya 104 99 99 91 92

4 Peneliti Utama 28 26 26 22 17

JUMLAH 341 320 333 383 415

Pengembangan institusi litbang juga tidak lepas dari jumlah kepakaran yang

ada pada institusi tersebut. Pada tabel I.4 berikut akan diperlihatkan bagaimana

jumlah dan jenis kepakaran SDM Peneliti sampai dengan tahun 2015 yang ada di

Badan Litbangkes.

Page 17: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

11

Tabel I.4 Kepakaran Peneliti Badan Litbangkes Tahun 2015

Kode

KepakaranNama Kepakaran LIPI Jumlah

03.03.02 Kimia Medis dan Biologis 1

03.07.02 Kimia Lingkungan 1

07.15 Teknik Biomedis 1

05.05.02 Entomologi 1

05.07 Bioteknologi 1

10.01.01 Kedokteran Klinik 9

10.01.02 Biomedik 63

10.02 Kesehatan Masyarakat 3

10.02.01 Pelayanan Kesehatan 34

10.02.02 Kebijakan dan Manajemen Kesehatan 24

10.02.03 Epidemiologi dan Biostatistik 120

10.02.04 Perilaku Kesehatan 24

10.02.05 Kesehatan Reproduksi 7

10.03 Farmasi 1

10.03.01 Ilmu Kefarmasian 10

10.03.02 Asuhan Kefarmasian 7

10.03.03 Kebijakan dan Manajemen Farmasi 4

10.03.04 Tanaman Obat dan Obat Tradisional 31

10.04.02 Peng. Tradisional dan Obat Bahan Alam 1

10.05.01 Sanitasi 18

10.05.02 Biologi Lingkungan 40

10.05.03 Biologi Molekuler dan Pejamu 1

10.06.01 Gizi Masyarakat 47

10.06.02 Gizi Perorangan 11

10.06.03 Ilmu Pangan dan Gizi 9

14.05.04 Pelayanan Publik/Masyarakat 1

15.03 Antropologi 1

15.01.05 Sosiologi dan Ilmu Sosial 1

15.03.04 Antropologi Lainnya 1

22.02.04 Etika Terapan 1

Total 474

Pengembangan jumlah peneliti memang dikatakan belum optimal jika

dibandingkan dengan permintaan kebutuhan penelitian dan data yang semakin

meningkat dari unit program dan stake holder. Untuk itu upaya-upaya percepatan

peningkatan kuantitas dan kulitas SDM harus sangat giat dilakukan kedepannya.

Untuk meningkatkan kompetensi SDM lingkup Badan Litbangkes, selama periode

2010-2014 telah dilakukan pengiriman tugas belajar S1, S2, S3 baik ke universitas

dalam negeri dan luar negeri sebanyak 165 orang dengan rincian pada tabel I.5

berikut.

Page 18: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

12

Tabel I.5 Tugas Belajar Badan Litbangkes Dalam dan Luar Negeri

Tahun 2010-2014

Tugas BelajarTahun

Jumlah2010 2011 2012 2013 2014

Dalam Negeri 155

S1 6 7 5 8 14 40

S2 11 22 16 22 21 92

S3 5 2 5 5 6 23

Luar Negeri 10

S1 - - - - - 0

S2 1 2 - 1 1 5

S3 - - 3 1 1 5

Jumlah 23 33 29 37 43 165

Untuk meningkatkan daya saing hasil litbangkes dan jasa penelitian, Badan

Litbangkes harus mampu memberikan jaminan mutu terhadap hasil-hasil

penelitiannya dan mendapat pengakuan secara nasional dan internasional melalui

proses akreditasi/sertifikasi. Bentuk pengakuan akreditasi/serftifikasi ini adalah

laboratorium yang telah terakreditasi. Badan Litbangkes memiliki 76 Laboratorium

dan 23 ruangan penunjang Laboratorium yang tersebar di seluruh satuan kerja

Badan Litbangkes. Untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan

kesehatan beberapa laboratorium telah terakreditasi yaitu dijelaskan pada tabel I.6

berikut.

Tabel I.6 Laboratorium Badan Litbangkes yang Terakreditasi

No. Nama Laboratorium SATKER Sertifikat

1. Laboratorium Uji Kaji

Insektisida

B2P2VRP SNI ISO IEC/ 17025: 2008

(ISO/IEC 17025/2005) ditetapkan

oleh KAN 16 Mei 2013

2. Laboratorium Biokimia Balai

Litbangkes

Magelang

Akeditasi Nasional (KAN) nomor

LP-766-IDN

SNI ISO/IEC 17025:2008

3. Laboratorium Pengujian

Vitamin dan Zinc

PSDPK Akreditasi nasional (KAN)

dengan nomor SNI ISO/IEC

17025:2008

4. Laboratorium Farmasi PBTDK Akreditasi nasional (KAN)

dengan nomor LP-868-IDN

5. Laboratorium Klinik Rumah

Riset Jamu Hortus Medicus

B2P2TOOT ISO 90001:2008 certificate

ID13/02501

Page 19: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

13

Tabel I.7 Jenis Laboratorium Badan Litbangkes

No. Nama Satker Laboratorium

1. Pusat Litbang Biomedis

dan Teknologi Dasar

Kesehatan (PBTDK)

1 Laboratorium BSL 3

2 Laboratorium Campak

3 Laboratorium Polio

4 Laboratorium Bakteri

5 Laboratorium Hewan Coba

2. Pusat Litbang Sumber

Daya dan Pelayanan

Kesehatan (PSDPK)

1 Laboratorium Terpadu

3. Pusat Litbang Upaya

Kesehatan Masyarakat

(PUKM)

1 Laboratorium Insektarium

4. Pusat Litbang Humaniora

dan Manajemen

Kesehatan (PHMK)

1 Laboratorium Litbang Pelayanan Akupuntur

2 Laboratorium Litbang Pelayanan Obat

Tradisional

3 Laboratorium Litbang Pelayanan TenagaDalam

4 Laboratorium Autis

5 Laboratorium Sosial

5. Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Vektor

dan Reservoir Penyakit

Salatiga (B2P2VRP)

1 Laboratorium Parasitologi

2 Laboratorium Promkes dan Perilaku

3 Laboratorium Reservoir Penyakit

4 Laboratorium Pengendalian Hayati dan

lingkungan

5 Laboratorium Mikrobiologi

6 Laboratorium Pengujian Insektisida

7 Laboratorium Biomolekuler

8 Laboratorium Koleksi referensi Vektor dan

Reservoir

9 Laboratorium Mandat, Epidemiologi & SIG

10 Laboratorium Pestisida Botani

11 Laboratorium Hewan Coba

12 Laboratorium Repository

13 Laboratorium Lalat dan Lipas

14 Laboratorium Resistensi

15 Laboratorium Insektarium Bawah (Culicinae)

16 Laboratorium Insektarium Bawah (Anopheles)

17 Laboratorium Insektarium Penyangga

6. Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman

1 Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan

2 Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman

Page 20: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

14

No. Nama Satker Laboratorium

Obat dan Obat Tradisional

Tawangmangu

(B2P2TOOT)

3 Laboratorium Sistematika Tumbuhan

4 Laboratorium Benih dan Pembibitan

5 Laboratorium Galenika

6 Laboratorium Fitokimia

7 Laboratorium Mikrobiologi

8 Laboratorium Formulasi

9 Laboratorium Instrumen

10 Laboratorium Biologi Molekuler

11 Laboratorium Pasca panen

12 Laboratorium Klinik Saintifikasi Jamu

13 Laboratorium Hewan Coba akan

dikembangkan menjadi Lab. Toksikologi dan

farmakologi

14 Laboratorium Sediaan Bahan Jamu

15 Laboratorium Produksi

7. Balai Litbangkes

Magelang

1 Laboratorium Tumbuh Kembang Anak

2 Laboratorium Lingkungan

3 Laboratorium Biokimia

4 Laboratorium Molekur

8. Balai Litbangkes Papua 1 Laboratorium Mikro

2 Laboratorium Parasit

3 Laboratorium Viro/Biomol

4 Laboratorium Imuno

5 Laboratorium Entomologi

6 Laboratorium Hewan Coba

7 Laboratorium Biobank

9. Balai Litbangkes

Banjarnegara

1 Laboratorium Parasitologi

2 Laboratorium Entomologi

3 Laboratorium Rodentologi

4 Laboratorium Bakteriologi

5 Laboratorium Epidemiologi dan Bio Statistik

10. Balai Litbangkes Donggala 1 Instalasi Laboratorium Parasitologi

2 Instalasi Hewan Coba

3 Instalasi Sumber Daya Hayati

4 Laboratorium Biomolekuler

5 Laboratorium Entomologi

6 Instalasi Epidemiologi dan Infokes

11. Balai Litbangkes Tanah

Bumbu

1 Laboratorium Entomologi

2 Laboratorium Utama

Page 21: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

15

No. Nama Satker Laboratorium

12. Balai Litbangkes Aceh 1 Gedung Laboratorium Permanen (2)

13. Balai Litbangkes Baturaja 1 Laboratorium PCR

2 Laboratorium Parasitologi

3 Laboratorium Entomologi

14. Loka Litbangkes

Pangandaran

1 Laboratorium Penelitian Kesehatan

15. Loka Litbangkes

Waikabubak

1 Laboratorium Insektrium

2 Laboratorium Entomologi

3 Laboratorium Parasitologi

Selain laboratorium, dalam pelaksanaan tupoksinya Badan Litbangkes juga

didukung sarana dan prasarana penunjang Laboratorium berupa Gudang Lab.

Virologi, Ruang Isolasi Influenza, Ruang Mesin PCR & Sekuensing, Dapur Autoclave,

Ruang Serologi, Ruang Incinerator, Ruang Biorisk, Ruang Penyimpan Spesimen,

Ruang Penunjang BSL 3, Ruang Ekstrasi dan Clean, dan Cool Room pada

Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan. Selain itu di Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga ada Ruang

Pemeliharaan/rearing nyamuk, Ruang Insektarium dan museum vektor dan reservoir.

Di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelangada Klinik GAKI.

Disamping itu, Badan Litbangkes juga memiliki Museum Kesehatan DR. Adhyatma,

MPH yang ada di Surabaya. Ada juga instalasi kebun tanaman obat, instalasi rumah

riset jamu dan museum jamu di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan berkewajiban untuk

melakukan pengawasan setiap penelitian. Pada bidang penelitian klinik, melalui

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 tahun 2013, mengamanatkan tentang

Registri Penelitian Klinik. Registri dimaksudkan untuk menjamin suatu penelitian

klinik yang akuntabel dan transparan serta dalam rangka perlindungan terhadap

kesehatan masyakarat. Registri dapat dilakukan melalui web; www.ina-registry.org.

Anggaran Badan Litbangkes bisa dikatakan fluktuatif (naik-turun) selama lima

tahun terakhir tahun 2010-2014. Hal ini sesuaikan dengan roadmap litbang dan

kebutuhan data, dimana ada tahun yang membutuhkan anggaran lebih banyak

dikarenakan penelitian skala besar atau riset skala nasional. Seperti pada tahun

2011 ada Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) dan tahun 2013 ada Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) yang membutuhkan anggaran lebih banyak. Anggaran Badan

Litbangkes dari tahun 2010-2014 bisa dilihat pada tabel I.8 berikut ini:

Page 22: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015

Tabel I.8 Alokasi Anggaran (dalam Milyar) Badan Litbangkes Tahun 2010

No Komposisi Anggaran

1 Gaji dan Operasional

2 Penelitian

3 Dukungan manajemen & Modal

5 PNBP

Total Anggaran

Jika dibandingkan anggaran penelitian dan non penelitian terlihat bahwa

sebagian besar anggaran lebih banyak pada anggaran penelitian dibanding

anggaran non penelitian hanya pada tahun 2012 anggaran non penelitian lebih

banyak karena ada kegiatan persiapan Risk

untuk kebutuhan manajemen. Perbandingan

non penelitian dapat dilihat pada bagan

Bagan I.2 PersentaseAnggaran

1.3.3. Kinerja Badan Litbangkes 2010

Periode tahun 2010

membawa pada tuntutan lain.

cukup bila dibandingkan dengan peran Badan Litbang Kesehatan yang sangat

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

Alokasi Anggaran (dalam Milyar) Badan Litbangkes Tahun 2010

Komposisi Anggaran Tahun

2010 2011 2012

Operasional 67.12 89.31 93.84

244.10 306.22 201.29

Dukungan manajemen & Modal 108.01 165.72 133.44

0.41 0.57 0.60

Total Anggaran 419.64 561.82 429.17

dibandingkan anggaran penelitian dan non penelitian terlihat bahwa

sebagian besar anggaran lebih banyak pada anggaran penelitian dibanding

anggaran non penelitian hanya pada tahun 2012 anggaran non penelitian lebih

banyak karena ada kegiatan persiapan Riskesdas yang anggarannya lebih banyak

butuhan manajemen. Perbandingan persentase anggaran penelitian dan

elitian dapat dilihat pada bagan I.2 berikut.

ersentaseAnggaran Penelitian Dan Non Penelitian

Tahun 2010-2014

Kinerja Badan Litbangkes 2010-2014

Periode tahun 2010-2014 Hasil-hasil litbangkes yang semakin dikenal juga

membawa pada tuntutan lain. Disadari bahwa data hasil penelitian saja tidaklah

cukup bila dibandingkan dengan peran Badan Litbang Kesehatan yang sangat

16

Alokasi Anggaran (dalam Milyar) Badan Litbangkes Tahun 2010-2014

Tahun

2012 2013 2014

93.84 146.82 128.68

201.29 342.42 286.49

133.44 74.45 133.27

0.61 1.18

429.17 564.31 549.62

dibandingkan anggaran penelitian dan non penelitian terlihat bahwa

sebagian besar anggaran lebih banyak pada anggaran penelitian dibanding

anggaran non penelitian hanya pada tahun 2012 anggaran non penelitian lebih

esdas yang anggarannya lebih banyak

anggaran penelitian dan

Penelitian Dan Non Penelitian

hasil litbangkes yang semakin dikenal juga

Disadari bahwa data hasil penelitian saja tidaklah

cukup bila dibandingkan dengan peran Badan Litbang Kesehatan yang sangat

Page 23: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

17

strategis terutama di lingkungan Kementerian Kesehatan. Hasil analisis-analisis

dalam mengungkap masalah kesehatan dan strategi pemecahan masalah

merupakan hal yang sangat diharapkan dari Badan Litbang Kesehatan. Dengan

demikian perlu ada penguatan hasil-hasil litbangkes yang dimulai dengan

penyusunan IPKM, analisis-analisis lanjutan Riskesnas serta pembentukan

laboratorium manajemen data. Selain itu, riset skala nasional tidak dilakukan

terbatas hanya Riskesdas saja, selanjutnya telah dilaksanakan ristoja, riset

cemarling dan SDT. Selain itu juga dalam periode ini, Badan Litbang Kesehatan

telah memulai riset kohor, Saintifikasi Jamu dan kajian-kajian hasil penelitian yang

siap disajikan untuk para pemangku kepentingan.1

Badan Litbangkes melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang

kesehatan dalam ranah menghasilkan produk, model intervensi, prototipe, standar

dan formula di bidang kesehatan yang berguna dan bermutu dalam pengembangan

program dan kebijakan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu tertuang dalam

Kepmenkes No. 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang Indikator Kinerja Utama

Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 dan SK Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan No. HK.02.03/I.1/1398/2014

tentang Indikator Kinerja Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Tahun 2010-2014, maka Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Tahun 2010-2014 adalah Jumlah

Produk/Model/Intervensi/Prototipe/Formula Hasil Penelitian dan Pengembangan di

bidang Kesehatan dengan target sampai dengan tahun 2014 sebanyak 250 hasil

litbang.

Selama pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2010-2014, Badan Litbang

Kesehatan memiliki komitmen untuk memenuhi target IKU yang telah ditentukan.

Bahkan sepanjang tahun 2010-2014, capaian IKU Badan Litbang Kesehatan selalu

melebihi target IKU. Pemenuhan target IKU ini tidak lepas dari peran aktif satuan

kerja di lingkungan Badan Litbang Kesehatan dalam menghasilkan output yang

mendukung tercapainya IKU Badan Litbang Kesehatan.

1Laptah Badan Litbangkes Tahun 2014

Page 24: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

18

Bagan I.3 Target dan capaian IKU Badan Litbang Kesehatan

Tahun 2010-20142

Badan Litbangkes sebagai unit utama/eselon I Kemenkes melaksanakan

program litbangkes. Program Litbangkes pada tahun 2010-2014 memiliki

outcome/Sasaran program yaitu Meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan

dan pemanfaatan di bidang kesehatan dengan indikator kinerja sasaran berupa

jumlah penelitian yang diproses dalam HAKI, target per tahunnya 2 (dua) sehingga

sampai dengan 2014 akan dicapai 10 hasil litbangkes yang didaftarkan dan diproses

untuk mendapatkan hak paten/cipta/copyright di Ditjen HKI Kementerian Hukum dan

HAM.

Selama tahun 2010-2014 terdapat total 18 penelitian yang diproses HKI.

Sebagai sasaran utama dalam peningkatan kualitas penelitian tahun 2014 ini Sentra

HKI Badan Litbang Kesehatan memperoleh hak cipta/copyright dari Kementerian

Hukum dan HAM. Secara umum capaian jumlah penelitian yang diproses dalam

HAKI pada tahun 2010-2014 terlihat pada tabelI.9berikut.

Tabel I.9 Daftar Penelitian yang Diproses HAKI Tahun 2010-20143

No Tahun Judul InvensiNomor

pendaftaranJenis

1 2010 Alat Penangkap Residu Pestisida yang

Terhirup oleh Manusia Dalam Ruangan

P00201000435 Paten

2 2010 Metode Pembuatan Probiotik Bubuk yang

Kaya Isoflavon Aktif

P00201000436 Paten

3 2010 Komposisi Herbal untuk Afrodisiaka P00201000438 Paten

2LAK Badan Litbangkes Tahun 2014

3Laptah Badan Litbangkes Tahun 2014

5046 48

52 54

7065

75

53

65

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2010 2011 2012 2013 2014

Target

Capaian

Page 25: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

19

No Tahun Judul InvensiNomor

pendaftaranJenis

4 2011 Primer Spesifik gyr B untuk Proses

Amplifikasi DNA Mycobacterium

tuberculosis Secara Metode Lamp

P00201200155 Paten

5 2011 Primer Spesifik gyr B untuk Amplifikasi

DNA Mycobacterium tuberculosis pada

Proses Sekuensing

P00201100849 Paten

6 2011 Tes-Kit untuk Mendeteksi Kandungan

Iodium Dalam Garam dan Proses

Pembuatannya

P00201100852 Paten

7 2011 Proses Ekstraksi Endotoksin Bacillus

thuringiensis H-14 Strain Salatiga

P00201100851 Paten

8 2011 Formula Makanan Tambahan untuk Balita

Kurang Energi Protein dan Mikronutrien

(Iodium)

P00201100850 Paten

9 2011 Proses Fortifikasi Bioyodium pada Garam P00201100848 Paten

10 2011 Buku IPKM (Indeks Pembangunan

Kesehatan Masyarakat

Hak Cipta

11 2012 Makanan Terapi Siap Santap (Kc.hijau-Nut

dan Tempe-Nut) untuk Penderita Gizi

Buruk dan Proses Pembuatannya

P00201201134 Paten

12 2012 Proses Terintegrasi Untuk Menghasilkan

Galaktomanan dari Ampas Kelapa

P00201201133 Paten

13 2012 Atlas Vektor C00201205831 Hak Cipta

14 2014 Komposisi Herbal untuk Hiperurisemia P00201400410 Paten

15 2014 Komposisi Herbal Penurun Tekanan Darah

untuk Hipertensi Ringan

P00201400409 Paten

16 2014 Slogan PUGS (Pedoman Umum Gizi

Standar)

C00201403505 Hak Cipta

17 2014 Slide Standar Malaria C00201403506 Hak Cipta

18 2014 Game Edukasi Gizi C00201403507 Hak Cipta

Terlepas dari capaian output jumlah penelitian yang diproses HKI yang telah

melebihi target yang direncanakan, hingga tahun 2014 Badan Litbang Kesehatan

telah memiliki empat penelitian yang mendapatkan paten dan satu produk hak cipta,

yaitu:

1. Proses Isolasi Galaktomanan dari Ampas Kelapa (Paten)

2. Alat Penangkap Residu Pestisida yang Terhirup Oleh Manusia dalam Ruangan

(Paten)

3. Metode Pembuatan Probiotik Bubuk yang Kaya Isoflavon Aktif (Paten)

4. Komposisi Herbal untuk Afrodisiaka (Paten)

Page 26: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015

5. Buku tentang cara menentukan Indeks Pembangunan Kesehatan

Masyarakat/IPKM di suatu daerah (Hak Cipta)

Badan Litbang Kesehatan telah berhasil memenuhi target jumlah penelitian

yang diproses HKI dengan pencapaian di atas 100%. Keberhasilan ini tidak lepas

dari berbagai faktor pendukung pada pelaksanaan kegiatan tahun 2014, yaitu:

a. Adanya dorongan positif agar peneliti berinisiatif mengembangkan pengetahuan

nilai-nilai kebaruan dan

invensi dan fungsi yang dihasilkan invensi

b. Melakukan pelatihan praktek penelusuran paten dan penyusunan

Bagan I.4 Jumlah Penelitian yang Diproses dalam HAKI Tahun 2010

Terlihat pada sandingan tahun 2010

berhasil mencapai target yang ditetapkan untuk indikator jumlah penelitian yang

diproses HAKI.

Keberhasilan capaian pel

pengembangan kesehatan dalam rangka mendukung tercapainya tujuan

pembangunan kesehatan berdasarkan dokumen Renstra 2010

tabel I.10 sebagai berikut.

Tabel I.10 Capaian Kinerja Indikator Badan Litbangkes pada Renstra

No Sasaran Indikator

I Meningkatnyakualitas penelitian,pengembangan danpemanfaatan di

Jumlah penelitian yangdiproses dalam HAKI

4LAK Badan Litbangkes Tahun 2014

5LAK Badan Litbangkes Tahun 2010 s/d Tahun 2014

2

6

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

2010

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

Buku tentang cara menentukan Indeks Pembangunan Kesehatan

Masyarakat/IPKM di suatu daerah (Hak Cipta)

Badan Litbang Kesehatan telah berhasil memenuhi target jumlah penelitian

yang diproses HKI dengan pencapaian di atas 100%. Keberhasilan ini tidak lepas

dari berbagai faktor pendukung pada pelaksanaan kegiatan tahun 2014, yaitu:

Adanya dorongan positif agar peneliti berinisiatif mengembangkan pengetahuan

nilai kebaruan dan invensimelalui penelusuran tentang teknologi, cara kerja

invensi dan fungsi yang dihasilkan invensi.

Melakukan pelatihan praktek penelusuran paten dan penyusunan

Jumlah Penelitian yang Diproses dalam HAKI Tahun 2010

Terlihat pada sandingan tahun 2010-2014 Badan Litbang Kesehatan telah

berhasil mencapai target yang ditetapkan untuk indikator jumlah penelitian yang

Keberhasilan capaian pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan

pengembangan kesehatan dalam rangka mendukung tercapainya tujuan

pembangunan kesehatan berdasarkan dokumen Renstra 2010-2014 ditampilkan

Capaian Kinerja Indikator Badan Litbangkes pada Renstra

Tahun 2010-20145

Indikator 2010 2011 2012

T C T C T

Jumlah penelitian yangdiproses dalam HAKI

2 6 4k)

12k)

6k)

13

LAK Badan Litbangkes Tahun 2014LAK Badan Litbangkes Tahun 2010 s/d Tahun 2014

4

6

8

10

1213

15

18

2011 2012 2013 2014

Target

Capaian

20

Buku tentang cara menentukan Indeks Pembangunan Kesehatan

Badan Litbang Kesehatan telah berhasil memenuhi target jumlah penelitian

yang diproses HKI dengan pencapaian di atas 100%. Keberhasilan ini tidak lepas

dari berbagai faktor pendukung pada pelaksanaan kegiatan tahun 2014, yaitu:

Adanya dorongan positif agar peneliti berinisiatif mengembangkan pengetahuan

invensimelalui penelusuran tentang teknologi, cara kerja

Melakukan pelatihan praktek penelusuran paten dan penyusunan drafting paten.

Jumlah Penelitian yang Diproses dalam HAKI Tahun 2010-20144

2014 Badan Litbang Kesehatan telah

berhasil mencapai target yang ditetapkan untuk indikator jumlah penelitian yang

aksanaan program dan kegiatan penelitian dan

pengembangan kesehatan dalam rangka mendukung tercapainya tujuan

2014 ditampilkan

Capaian Kinerja Indikator Badan Litbangkes pada Renstra

2012 2013 2014

C T C T C

13k)

8k)

15k)

10k)

18k)

Target

Capaian

Page 27: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

21

No Sasaran Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

T C T C T C T C T C

bidang kesehatan

1 Meningkatnya jumlahriset operasionalkesehatan dan IlmuPengetahuan danTeknologiKedokteran(Iptekdok)

Jumlah riset operasionalyang dihasilkan:

Riset Skala Nasional 1 2 1 1 1 1 - - - -

Riset Kontijensi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Riset Pembinaan: 61 61 80 87 70 75 70 67 70 77

2 Meningkatnya kajiandaerah bermasalahkesehatan (DBK)

Kajian DaerahBermasalah Kesehatan

- - 4 4 4 4 4 4 4 4

3 Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang biomedisdan teknologidasar kesehatan

Jumlahproduk/model/prototipe/standar/formula di bidangbiomedis dan teknologidasar kesehatan

6 11 6 13 4 14 6 6 4 12

Jumlah publikasi ilmiah dibidang biomedis danteknologi dasar kesehatanyang dimuat pada mediacetak dan elektronik:a. Nasional 10 14 15 14 20 23 20 30 20 20

b. Internasional 2 4 2 3 2 10 2 11 2 12

Jumlah laporan statusbiomedis hasil RisetKesehatan Nasional

- - - - - - 34 34 - -

4 Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang TeknologiTerapan Kesehatandan EpidemiologiKlinik

Jumlahproduk/model/prototipe/standar/formula di bidangteknologi terapankesehatan danepidemiologi klinik

9 18 8 6 8 15 8 11 8 11

Jumlah publikasi ilmiah dibidang teknologi terapankesehatan danepidemiologi klinik yangdimuat pada media cetakdan elektronik:a. Nasional 6 24 10 10 13 14 13 19 17 18

b. Internasional 2 2 2 2 2 4 2 13 2 3

Jumlah laporan statuskesehatan masyarakathasil riset kesehatannasional wilayah I

- - - - - - 7 7 7 7

5 Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang teknologiintervensi kesehatan

Jumlahproduk/model/prototipe/standar/formula di bidangteknologi intervensikesehatan masyarakat

14 24 10 10 13 13 11 11 11 11

Page 28: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

22

No Sasaran Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

T C T C T C T C T C

masyarakat Jumlah publikasi ilmiah dibidang teknologiintervensi kesehatanmasyarakat yang dimuatpada media cetak danelektronik:a. Nasional 8 58 10 35 15 53 15 29 15 82

b. Internasional 2 4 2 9 2 1 2 3 2 4

Jumlah laporan statuskesehatan masyarakathasil riset kesehatannasional wilayah II

- - - - - - 7 7 7 7

6 Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang humaniora,kebijakan kesehatandan pemberdayaanmasyarakat

Jumlahproduk/model/prototipe/standar/formula di bidanghumaniora, kebijakankesehatan danpemberdayaan kesehatan

16 17 18 22 16 22 17 17 18 19

Jumlah publikasi ilmiah dibidang humaniora,kebijakan kesehatan danpemberdayaanmasyarakat yang dimuatpada media cetak danelektronik:a. Nasional 10 24 15 26 20 24 20 30 20 24

b. Internasional 2 2 2 9 2 2 2 6 2 5

Jumlah laporan statuskesehatan masyarakathasil riset kesehatannasional wilayah III

- - - - - - 7 7 7 7

7 Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang tanaman obatdan obat tradisional

Jumlahproduk/model/prototipe/standar/formula hasilpenelitian danpengembangan di bidangkesehatan

- - 3 7 8 9 7 10 9 9

Jumlah publikasi ilmiah dibidang tanaman obat danobat tradisional yangdimuat pada media cetakdan elektronik nasional

- - 15 20 15 15 20 22 20 28

Jumlah laporan statuskesehatan masyarakathasil riset kesehatannasional wilayah IV

- - - - - - 6 6 6 6

8 Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang vektor danreservoir penyakit

Jumlah produk/model/prototipe/standar/formula di bidangvektor dan reservoirpenyakit

- - 2 3 2 4 5 5 3 3

Jumlah publiklasi ilmiah dibidang vektor danreservoir penyakit padamedia cetak danelektronik nasional.

- - 5 5 5 9 5 6 5 18

Page 29: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

23

No Sasaran Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

T C T C T C T C T C

Jumlah laporan statuskesehatan masyarakathasil riset kesehatannasional wilayah V

- - - - - - 6 6 6 6

9 Meningkatnyadukunganmanajemen danpelaksanaan tugasgenerik dan tugasteknis lainnya padaprogram penelitiandan pengembangankesehatan

Hasil Kegiatan:

Regulasi Litbangkes 10 24 12 15 14 15 16 16 18 18

Manajemen Bidang Ilmiahdan Etik

- - 2 2 2 2 2 2 2 2

Manajemen FungsiGenerik Litbang(perencanaan, umum dankeuangan, hukum,organisasi dankepagawaian,informasi,publikasi dandokumentasi)

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Manajemen RisetKesehatan Nasional

- - - - - - 1 1 1 1

Keterangan T: target, C: capaian.

1.4. Potensi, Permasalahan dan Implikasi

Penelitian dan pengembangan kesehatan adalah kegiatan ilmiah yang

dilakukan menurut metode yang sahih untuk menemukan informasi ilmiah dan/atau

teknologi yang baru untuk tujuan pembangunan di bidang kesehatan. Untuk itu

kegiatan penelitian dan pengembangan kesehatan merupakan bagian yang esensial

dari kegiatan pembangunan kesehatan. Hasil-hasil penelitian dan pengembangkan

kesehatan (litbangkes) harus dimanfaatkan sebagai dasar bertindak dan

pengambilan keputusan6.

Badan Litbangkes sebagai salah satu lembaga riset diharapkan mampu

memberikan kontribusi positif bagi pengembangan IPTEK Kesehatan. Seiring

berkembangnya hasil-hasil penelitian yang lebih bermutu, maka kebutuhan hasil-

hasil penelitian juga semakin meningkat. Namun masih dirasakan kurangnya akses

informasi terhadap hasil-hasil penelitian.

Terkait dengan dinamika perubahan lingkungan strategis domestik maupun

internasional, perlu dicermati berbagai aspek terkait dengan potensi (kekuatan dan

peluang) maupun permasalahan/kelemahan dan implikasinya yang dihadapi sektor

kesehatan khususnya yang terkait dengan litbang kesehatan agar mampu

merumuskan perencanaan strategis lima tahun ke depan secara lebih kontekstual.

6Kepmenkes No. 1179 A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan

Page 30: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

24

1.4.1. Potensi

A. Hasil Litbangkes Sebagai Dasar Perencanaan

Untuk menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan perdagangan dan

pasar bebas serta arus investasi modal, sehingga negara-negara dunia akan

semakin tergantung satu sama lain, dimana diperlukan daya saing yang tinggi maka

seluruh perencanaan program kesehatan haruslah berdasarkan data dan informasi

yang akurat, tepat waktu dan benar sehingga sasaran yang ditetapkan dapat dicapai

sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Penelitian dan pengembangan kesehatan diarahkan pada riset yang

menyediakan informasi untuk mendukung program kesehatan baik dalam bentuk

kajian, riset kesehatan nasional, pemantauan berkala, riset terobosan berorientasi

produk, maupun riset pembinaan dan jejaring. Salah satu upaya ini terlihat dari

beberapa terobosan riset seperti Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Riset Fasilitas

Kesehatan (Rifaskes), Riset Tanaman Obat dan Jamu (Ristoja), Riset Khusus

Pencemaran Lingkungan (Rikus Cemarling), Riset Budaya Kesehatan, Riset Kohort

Tumbuh Kembang dan Penyakit Tidak Menular (PTM), Riset Registrasi Penyakit dan

Studi Diet Total.

Dalam lima tahun terakhir (tahun 2010 – 2014) tercatat pada laporan

Labolatorium Manajemen Data Badan Litbangkes, ada 906 permintaan data yang

masuk meliputi sebagian besar permintaan data Riskesdas, kemudian data Rifaskes,

Rikhus, Studi Kohort, PDBK (Penanggulangan Daerah Bermasalahan Kesehatan)

dan terakhir data penelitian tematik. Hal ini mengindikasikan bahwa data penelitian

dan pengembangan semakin dibutuhkan oleh masyarakat luas maupun pengambil

kebijakan. Pemerintah pusat tentu sangat membutuhkan data dasar kesehatan dan

data evaluasi program kesehatan yang mencakup nasional sebagai dasar pengambil

kebijakan dan bahan evaluasi program, juga pemerintah daerah memerlukan data

sebagai bahan perencanaan program kesehatan di daerah.

B. Kerja Sama dan Jaringan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Saat ini semakin banyaknya permintaan kerjasama penelitian yang datang

dari instansi dalam dan luar negeri. Hal ini tentu menjadi potensi bagi perkembangan

penelitian dan pengembangan kesehatan dan peningkatan kualitas SDM Litbangkes.

Kerjasama penelitian yang sedang dilaksanakan seperti kerja sama surveilans WHO

untuk polio, campak, sertanational center laboratory untuk influenza (NIC).

Kerjasama penelitian tentu didukung dengan jaringan penelitian dan pengembangan

kesehatan yang sudah dibangun dan terkoordinasi sejak lama.

Page 31: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

25

Jaringan penelitian dan pengembangan kesehatan adalah suatu forum

kelembagaan fungsional antar lembaga penelitian dan pengembangan yang terkait

dengan kesehatan untuk mendukung komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi

pengembangan IPTEK kesehatan dalam proses pengambilan keputusan dalam

bidang kesehatan serta pelaksanaannya. Saat ini ada 6 jaringan litbangkes yang

sedang terus dikembangkan yaitu Jaringan Etik Litbangkes, Jaringan SDM

Litbangkes, Jaringan Layanan Perpustakaan, Literatur dan Informasi, Jaringan

Laboratorium Litbangkes, Jaringan Manajemen Litbangkes dan Jaringan

Pelaksanaan Litbangkes.

C. Perubahan Lingkungan dan Epidemiologi Penyakit

Epidemiologi penyakit menular di Indonesia beragam dan seluruh penduduk

berisiko terinfeksi. Masalah penyakit menular bertambah kompleks dengan adanya

penyakit zoonosis, reservoir dan vektor penular. Perubahan dan tidak menentunya

iklim mempengaruhi pola penyakit. Endemisitas penyakit mempengaruhi kekebalan

tubuh sehingga manifestasi klinis penyakit beragam dari asimptomatik (sebagai

carrier) sampai berat. Oleh sebab itu epidemiologi penyakit atau keterkaitan dan

perkembangan antara penjamu, mikro organisme dan lingkungan serta faktor risiko

lainnya perlu diteliti untuk dapat menentukan intervensi pengendalian penyakit

secara terpadu yang tepat.

D. Kemajuan Global di Bidang Iptek Kesehatan dan Obat

Penerapan kemajuan iptek kesehatan diutamakan pada iptek tepat guna

untuk pelayanan kesehatan tingkat pertama (Puskesmas) dan iptek canggih untuk

pelayanan kesehatan rujukan. Di bidang obat, baik Kebijakan Obat Nasional

(KONAS 2014) maupun Kebijakan Obat Tradisional Nasional (KOTRANAS 2007)

menegaskan arti penting pendekatan iptek dalam membangun kemandirian di

bidang obat, pemanfaatan obat tradisional yang lebih rasional serta pembangunan

industri bahan baku obat dan obat herbal. Kemajuan global dibidang iptek kesehatan

dan obat, khususnya teknologi diagnostik, bioteknologi kesehatan dan teknologi

intervensi kuratif serta preventif berlangsung dengan pesat.

Diagnosis penyakit dipastikan selain dengan pemeriksaan klinis juga

didukung pemeriksaan laboratorium. Perkembangan ilmu memungkinkan diagnosis

dapat dilakukan dengan mendeteksi petanda atau tingkat molekuler. Diagnosis tidak

saja dibutuhkan untuk penentuan penyebab/etiologi penyakit tetapi juga untuk

penentuan komplikasi atau kerusakan/kelainan organ penjamu, antara lain: imaging

(USG, scanning, MRI) dan radiologis. Pengembangan teknologi dan metode

diagnosis penyakit dibutuhkan untuk mendapatkan data kesakitan yang lebih akurat.

Maka kegiatan litbangkes harus mampu menghasilkan model-model upaya

pelayanan kesehatan serta upaya preventif dan promotif.

Page 32: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

26

E. Dukungan Pendanaan

Sebagai lembaga negara di bawah naungan Kementerian Kesehatan,

pembiayaan penelitian dan pengembangan Badan Litbang Kesehatan bersumber

dari APBN yang dituangkan dalam DIPA. Kepastian adanya pembiayaan ini

merupakan landasan yang kuat bagi Badan Litbang Kesehatan untuk menjalankan

tugas pokok dan fungsinya. Walaupun masih relatif kecil, jumlah dana yang

dialokasikan ke Badan Litbang Kesehatan cenderung naik namun masih dalam

tingkat yang rendah. Sebagai contoh, anggaran Badan Litbang Kesehatan pada

tahun 2010 sebesar Rp.419,64milyar naik pada tahun 2014 menjadi sebesar

Rp.549.62milyar. Tingkat kenaikan yang rendah ini terkait dengan situasi dan kondisi

negara yang masih dalam tahap membangun, yang fokus pada sektor-sektor yang

langsung berkontribusi pada stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan pembangunan,

dalam bidang kesehatan adalah pemberantasan penyakit menular, gizi dan

makanan.Walaupun begitu kecenderungan anggaran Badan Litbang Kesehatan

akan meningkat pada tahun berikutnya karena semakin dibutuhkan litbang dalam

proses perencanaan, evaluasi dan pengambilan keputusan bagi program kesehatan.

Dalam hal penggalian sumber dana lain di luar APBN, penerapan UU No.

18/2002 muncul sebagai paradigma baru yaitu: (a) menggiatkan kerjasama

penelitian dan pengembangan antara lembaga tingkat pusat dan lembaga tingkat

daerah; (b) merangsang kerjasama penelitian dan pengembangan antara lembaga

publik dan lembaga swasta; (c) mengupayakan dan memberi porsi lebih besar pada

kerjasama penelitian dan pengembangan antara lembaga nasional dan internasional.

Dampak positif dari kerjasama tersebut antara lain adalah adanya sumber

pendanaan di luar APBN yang apabila dapat dikelola dengan baik secara mandiri

dapat memberikan dorongan bagi perkembangan litbang kesehatan.

F. Desentralisasi Kesehatan

Melalui diterapkannya UU No.32 tahun 2004 maka dilaksanakannya era

otonomi daerah, penerapan ini membuat beberapa perubahan penting yang

berkaitan dengan peran pemerintah pusat dan daerah. Pada sektor kesehatan,

peran pemerintah yang sebelumnya sangat dominan, saat ini berubah menjadi

fungsi pengaturan, pengawasan dan pembinaan pembangunan kesehatan

berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Pembangunan kesehatan pada era

otonomi daerah akan lebih mengandalkan peran aktif masyarakat di setiap daerah.

Selain itu, proses perumusan kebijakan juga akan berubah dari pola top-down dan

sentralistik menjadi pola bottom-up dan desentralistik. Perencanaan dan

pelaksanaan program pembangunan akan lebih banyak dilakukan oleh pemerintah

daerah. Pemerintah pusat hanya akan menangani aspek-aspek pembangunan

kesehatan yang bernilai strategis atau menangani aspek-aspek pembangunan

kesehatan untuk kepentingan beberapa daerah dan nasional.

Page 33: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

27

Penerapan manajemen otonomi daerah diharapkan dapat mendorong

partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan khususnya upaya preventif

dan promotif kesehatan. Saat ini Badan Litbangkes mempunyai UPT Litbang di 8

(delapan) propinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sulawesi

Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh, Nusa Tenggara Timur dan Papua yang

merupakan UPT pusat di daerah dengan mandat litbang. Peran UPT tentunya

adalah selain untuk menyalurkan inovasi teknologi hasil litbang kesehatan, juga

untuk mensinergikan program dan kebijakan pusat dengan daerah. Dalam kaitannya

dengan pendanaan untuk kegiatan litbang, undang-undang juga mengamanatkan

kewajiban Pemerintah Daerah dalam pembiayaan kegiatan yang berkaitan dengan

aspek penelitian dan pengembangan. Atas dasar itulah, potensi pembiayaan daerah

dalam sharing pendanaan litbang menjadi aspek penting dalam mempercepat laju

pembangunan kesehatan di daerah.

1.4.2. Permasalahan

A. Pemanfaatan Hasil Litbangkes

Masalah kesehatan, senantiasa berubah dari waktu ke waktu serta berbeda

antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Masalah kesehatan juga

dipengaruhi hal-hal yang sifatnya spesifik lokal. Perubahan-perubahan serta

perbedaan-perbedaan tersebut harus senantiasa diketahui sebagai dasar tindak

pemecahan masalah. Sampai saat ini telah banyak dihasilkan penelitian dan

pengembangan kesehatan, namun pemanfaatannya belum optimal dalam

mendukung pengambilan keputusan. Disadari bahwa hal tersebut antara lain

disebabkan oleh belum adanya iklim yang kondusif dan sistem informasi yang

mantap dalam mendukung komunikasi dialogis antara peneliti dan pelaksana

program kesehatan.

Potensi penelitian dan pengembangan kesehatan yang tersebar di berbagai

unit kerja di sektor kesehatan dan di luar sektor kesehatan baik di tingkat pusat

maupun daerah belum tergalang sebagai satu kemampuan nasional. Tampak bahwa

identifikasi dan perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan

penilaian hasil penelitian dan pengembangan kesehatan belum sepenuhnya

dilakukan melalui kerjasama yang aktif terencana, terprogram dan

berkesinambungan antara peneliti dengan pengambil keputusan di berbagai tingkat

administrasi penyelenggara upaya kesehatan.

Hasil penelitian berupa paten, lisensi dan lainnya serta penyaluran hasil

penelitian masih berskala nasional dan tingkat komersialisasinya masih rendah.

Permasalahan ini terkait dengan masih rendahnya kesadaran peneliti akan paten

dan masih belum kondusifnya sistem hukum yang mengatur komersialisasi hasil

penelitian. Potensi kerugian yang timbul tentunya sulit diprediksi secara kuantitatif

Page 34: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

28

mengingat berbagai faktor yang mempengaruhi perolehan royalti, antara lain

dipengaruhi oleh 1) Kesepakatan besarnya persentase royalti antara Unit Kerja

pemilik HKI dengan industri sebagai penerima lisensi; 2) Nilai ekonomis dari

teknologi hasil litbang yang dilisensikan; 3) Kondisi lingkungan strategis seperti

potensi pasar (kebutuhan dan daya beli), iklim/cuaca, geografis untuk distribusi,

dukungan kelembagaan dan lembaga keuangan; dan 4) Persaingan industri baik

domestik maupun internasional.

B. Sumber Daya Litbangkes

Sampai dengan tahun 2014 Badan Litbangkes memiliki pegawai sebanyak

1.307 orang, terdiri atas 530 orang (40.55%) tenaga fungsional dan 777 orang

(58,8%) tenaga administrasi atau non fungsional. Jumlah tenaga fungsional peneliti

adalah 415 orang, dengan komposisi S3, S2 dan S1, masing-masing 35 orang, 244

orang, dan 135 orang. Komposisi tersebut untuk institusi penelitian dan

pengembangan berdasarkan tupoksinya dirasa belum memadai. Berdasarkan hasil

kajian SDM idealnya Perbandingan antara tenaga administrasi dan tenaga penelit

adalah 1 (administrasi) berbanding 3(peneliti)sehingga jumlah tenaga khususnya

peneliti sampai dengan tahun 2019 adalah 1.130orang. Jumlah peneliti tersebut

adalah sekitar 331% dibanding jumlah peneliti yang ada saat ini. Upaya yang akan

dilakukan untuk memenuhi komposisi tersebut adalah melakukan rekruitmen calon

peneliti dengan kualifikasi S2 dan S1 dan melakukan pelatihan jangka panjang

melalui program S2 dan S3.

Sarana penelitian berupa laboratorium berjumlah 78 buah yang ada di Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan pada umumnya digunakan secara optimal

untuk penelitian. Dari 78 laboratorium tersebut, baru 5 laboratorium yang telah

terakreditasi. Tantangan ke depan adalah peningkatan kompetensi laboratorium

yang belum terakreditasi hingga diperoleh pengakuan internasional melalui

akreditasi. Daya saing ilmiah dan komersial selanjutnya harus dijadikan sasaran

dalam pengembangan laboratorium dan sarana penelitian lain.

C. Kebijakan Pelaksanaan Anggaran dan Tingkat Inflasi

Walaupun anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun 2010 –

2014 meningkat namun masih dalam tingkat yang rendah. Jika dilihat persentase

anggaran penelitian dan pengembangan kesehatan hanya berkisar 1,5% dari

anggaran Kementerian Kesehatan. Idealnya anggaran penelitian dan

pengembangan kesehatan adalah 4% dari anggaran Kementerian. Selain itu

kebijakan pelaksanaan anggaran dirasa kurang bersahabat dengan riset atau

penelitian. Seperti adanya kebijakan pencairan anggaran dengan sistem UP/TUP,

atau pun kebijakan efisiensi anggaran yang menghambat pelaksanaan penelitian.

Juga pengaruh inflasi keuangan yang mempengaruhi harga reagen atau alat-alat

penelitian yang harus dibeli dari luar negeri dengan harga mata uang asing akan

Page 35: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

29

berpengaruh pada kebutuhan anggaran penelitian. Tingkat naik turunnya harga bisa

secara tiba-tiba menghentikan penelitian dikarenakan adanya harga barang yang

tidak sesuai dengan rencana anggaran dan adanya gagal lelang.

D. Dukungan Peraturan Litbang belum Optimal

Dalam kenyataannya, kegiatan dan hasil penelitian dan pengembangan

kesehatan belum terkoordinasi dengan baik serta belum dimanfaatkan secara

optimal dan sepenuhnya mampu mendukung program pembangunan kesehatan,

baik tingkat nasional maupun daerah. Hal ini disebabkan penelitian dan

pengembangan kesehatan belum didukung dengan peraturan atau kebijakan yang

baru yang sudah mengakomodir perkembangan iptek maupun tantangan

perkembangan jaman. Terutama aturan-aturan atau kebijakan terkait peran

penelitian dan pengembangan dalam kebijakan atau aturan-aturan atau kebijakan

terkait HKI dan atau aturan-aturan atau kebijakan terkait pengiriman spesimen dan

bahan-bahan berisiko serta perlindungan risiko bagi peneliti. Saat ini aturan terkait

penelitian dan pengembangan kesehatan yang masih merupakan aturan-aturan

yang cukup lama seperti Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

791/Menkes/SK/VII/1999 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan, yang semua aturan dan kebijakan ini perlu direvisi dan

diperbaharui ke depannya.

1.4.3. Implikasi

Tuntutan perkembangan jaman menghendaki pergeseran peranan

masyarakat yang lebih dominan dan pemerintah lebih berperan sebagai fasilitator.

Dengan demikian, reformasi birokrasi menuntut perlunya segera melaksanakan

rekonstruksi kelembagaan pemerintahan publik berdasarkan prinsip good

governance dengan tiga karakteristik utama, yaitu kredibilitas, akuntabilitas, dan

transparansi. Kebijakan pembangunan dirancang secara transparan dan melalui

debat publik, dilaksanakan secara transparan dan diawasi oleh publik, sedangkan

pejabat pelaksana bertanggung jawab penuh atas keberhasilan dari kebijakan

tersebut.

Implikasi penting bagi Badan Litbangkes adalah perlunya; (1) meningkatkan

akuntabilitas dan kredibilitas lembaga dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

program, output serta peningkatan kualitas SDM; (2) meningkatkan penguasaan

Iptek mutakhir dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan serta

kemutakhiran teknologi yang dihasilkan; (3) memperluas jaringan kerjasama

penelitian antar lembaga penelitian nasional secara sinergis dalam rangka

Page 36: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

30

pemanfaatan/diseminasi hasil penelitian. Penelitian dan pengembangan kesehatan

diarahkan pada riset untuk penyediaan informasi untuk mendukung program dalam

bentuk riset kesehatan nasional, riset khusus, maupun riset-riset tematik lainnya,

dan riset untuk inovasi pembangunan kesehatan, baik berupa model pelayanan

kesehatan, pengembangan diagnosis kit, penemuan obat baru maupun vaksin.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Riskesdas merupakan riset kesehatan

berbasis komunitas. Riskesdas 2007 dan 2013 menghasilkan peta keberhasilan dan

masalah pembangunan kesehatan di tingkat kabupaten/kota, yang diterjemahkan

dalam Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM). IPKM dapat dipakai

untuk menentukan peringkat/prioritas kabupaten/kota dalam pembangunan

kesehatan. Pelaksanaan Riskesdas 2010 berfokus pada pencapaian MDGs untuk

mengevaluasi pencapaian deklarasi MDGs dari 189 negara termasuk Indonesia.

Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes). Rifaskes menghasilkan peta kualitas

dan kuantitas fasilitas kesehatan (RS dan Puskesmas pemerintah, serta

Laboratorium Klinik), meliputi SDM, peralatan, sarana dan prasarana, maupun

aspek proses pelayanan (metoda, pedoman, dan lain-lain). Informasi ini sangat

penting dan bermanfaat dalam rangka pelaksanaan program Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN).

Riset Tanaman Obat dan Jamu (Ristoja). Ristoja menghasilkan peta

tanaman obat Indonesia, baik menyangkut jenis tanaman, ramuan, maupun

penggunaannya untuk pengobatan dan kesehatan di 246 etnis dari 1.068 etnis di

Indonesia (20%). Informasi ini diperlukan untuk pengembangan bahan baku obat asli

Indonesia.

Jamu sebagai pengobatan tradisional telah diterima dan digunakan luas di

masyarakat, namun perlu dikembangkan penggunannya dan dijamin keamanannya.

Sekitar 59,12% penduduk Indonesia pernah mengkonsumsi jamu dan 95,6% di

antaranya merasakan khasiatnya. Program Saintifikasi Jamu dimulai pada tahun

2010 di klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus Tawangmangu. Badan Litbangkes

bersama Komnas Saintifikasi Jamu telah mengembangkan Body of Knowledge

Kesehatan Tradisional Indonesia, metodologi penelitian jamu, dan juga meluncurkan

jamu saintifik, dalam rangka mengangkat obat tradisional Indonesia (jamu) menjadi

setara dengan obat modern dan dapat diintegrasikan dalam sistem pelayanan

kesehatan nasional. Saintifikasi Jamu telah menghasilkan 2 formula untuk hipertensi

dan hiperurisemi. Disamping itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

melalui Komnas Saintifikasi Jamu juga telah berhasil mengangkat pengobatan

tradisional (Traditional/Complemnetary Medicine), yang dikenal sebagai Jamudi

forum kerjasama ekonomi APEC,Jamubahkan menjadi bagian dari High Level

statement dari pemimpin negara APEC.

Page 37: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

31

Riset pencemaran lingkungan(Riset Cemarling). Dari hasil penelitian

terbukti bahwa telah terjadi pencemaran lingkungan terhadap badan air, sampel

tanah, sampel bahan makanan dan sampel urin Wanita Usia Subur (WUS).

Penelitian ini akan dilanjutkan melalui penelitian Total Diet Study (TDS) pada tahun

2014 guna mengetahui secara nasional zat pencemar yang masuk ke dalam tubuh

manusia.

Riset Etnografi Kesehatan. Riset ini mengambil topik budaya kesehatan

terkait masalah kesehatan yang meliputi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Penyakit

Tidak Menular (PTM), Penyakit Menular (PM) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) yang dilaksanakan di beberapa wilayah tertentu di Indonesia dengan

kategori kabupaten bermasalah berat kesehatan berdasarkan hasil Indeks

Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM). Riset ini telah berhasil mengungkap

budaya kesehatan ibu dan anak yang masih berlangsung di 32 etnis dari 1068 etnis

yang akan digali lebih lanjut. Informasi ini berguna untuk dasar

intervensi/pengembangan kesehatan yang berbasis kearifan lokal.

Sistem Registrasi Vital (Civil Registration&Vital Statistics /CRVS). CRVS

adalah suatu sistem yang mencatat data statistik vital, (lahir, pindah, menikah, dan

meninggal). Di awali tahun 2009, telah dilakukan survey di 8 provinsi untuk mencatat

penyebab kematian berbasis bukti menurut kelompok umur (cause of death survey/

COD). Sample Registration System (SRS) dilaksanakan di 128 kecamatan di

Indonesia, bertujuan untuk mengetahui angka dan penyebab kematian secara

nasional.

Riset Kohor Tumbuh Kembang. Riset kohor tumbuh kembang dilakukan

untuk mengidentifikasi faktor risiko terjadinya kelainan pertumbuhan dan

perkembangan balita (growth and development), mulai dari ibu pra hamil, ibu hamil

kemudian diikuti sampai dengan anak balitanya lulus lima tahun. Informasi ini akan

sangat bermanfaat untuk deteksi faktor risiko kelainan tumbuh kembang (gizi kurang,

stunting, wasting dan perkembangan) pada balita Indonesia. Selanjutnya, untuk

melihat faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM) telah dilaksanakan riset

kohor faktor risiko penyakit tidak menular, yang merupakan penelitian longitudinal

untuk melihat faktor risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus,

kanker dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Dari riset ini telah dapat

diprediksi percepatan kejadian penyakit PTM sehingga intervensi pencegahan bisa

dilakukan sedini mungkin. Informasi ini akan sangat bermanfaat dalam rangka

pengembangan model pencegahan penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia.

Registrasi Penyakit. Dalam rangka perbaikan manajemen klinis di rumah

sakit, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, telah mengembangkan

disease registry yang diawali dengan stroke registry. disease registry melibatkan 18

rumah sakit pemerintah dan swasta di Indonesia. Informasi dari disease registry ini

Page 38: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

32

akan sangat bermanfaat dalam rangka peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit

dan juga menyediakan data untuk riset inovasi lebih lanjut.

Kemandirian Bahan Baku Vaksin dan Obat. Inovasi pengembangan bahan

baku vaksin dan obat dilakukan bersama dengan lembaga riset lain melalui

mekanisme kolaborasi riset untuk mempercepat mendapatkan hasil. Dalam rangka

pengembangan vaksin, telah dibentuk konsorsium pengembangan vaksin Demam

Berdarah Dengue (DBD), vaksin rotavirus (anti diare), vaksin tuberkulosis, dan

vaksin flu burung. Untuk pengembangan bahan baku obat telah dilakukan kerjasama

riset pengembangan artemisin untuk malaria.

Penerapan Regulasi Kesehatan Internasional (International Health

Regulations/IHR) dalam penguatan laboratorium untuk kesiapsiagaan

pandemi.Laboratorium Badan Litbangkes telah diakui oleh WHO sebagai National

Influenza Center (NIC) yang merupakan laboratorium rujukan nasional yang

dilengkapi dengan fasilitas laboratorium BSL 3. Manfaat sebagai NIC adalah untuk

mengetahui kandidat vaksin strain Indonesia.

Penelitian kebijakan tetap diperlukan baik dalam rangka evaluasi kebijakan

maupun penyusunan usulan rekomendasi kebijakan pembangunan kesehatan.

Rekomendasi kebijakan mencakup aspek teknologi, ekonomi, sosial (kelembagaan)

dan lingkungan serta fokus pada upaya untuk mendukung terwujudnya kesehatan

yang adil dan merata.

Mengingat tantangan yang besar di era global, maka untuk mencapai hasil

yang optimal perlu dikembangkan kegiatan riset kesehatanyang lebih terarah dan

sistematis.Selain mempertimbangkan kebijakan pembangunan kesehatan dan iptek,

kegiatan riset kesehatanjuga harus mempertimbangkan situasi kesehatan saat ini.

Page 39: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

33

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.1. Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia7

Dalam Rencana Aksi Program Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Tahun 2015-2019 tidak tertuang visi dan misi, namun mengikuti visi dan

misi Presiden Republik Indonesia yang tertuang pula pada Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan 2015- 2019 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong”. Upaya untuk

mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri

sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA

yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

7Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019

Page 40: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

34

2.2. Tujuan Strategis Kementerian Kesehatan8

Tujuan Pembangunan Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1)

meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap

(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial

di bidang kesehatan.

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum

siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok

usia kerja, maternal, dan kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau

outcome). dalam peningkatan status kesehatan masyarakat. Indikator yang akan

dicapai adalah:

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 346 per 100.000 kelahiran hidup (SP

2010), menjadi AKI 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.

3. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.

4. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan

perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan,

maka ukuran yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan

setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%

2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80

menjadi 8,00.

2.3. Tujuan Strategis Badan Litbangkes

Dalam mendukung dua tujuan Pembangunan Kesehatan pada tahun 2015-

2019, Badan Litbangkes memiliki tujuan meningkatnya penelitian dan

pengembangan kesehatan yang berkualitas dan berinovasi untuk mendukung

program pembangunan kesehatan.

Dalam rangka meningkatkan penelitian dan pengembangan kesehatan yang

berkualitas dan berinovasi untuk mendukung program pembangunan kesehatan,

maka ukuran yang akan dicapai adalah:

1. Meningkatnya hasil Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang Kesehatan

dan Gizi Masyarakat dari 1 menjadi 8 dokumen.

8Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019

Page 41: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

35

2. Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan

kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau

pemangku kepentingan dari 24 menjadi 120 rekomendasi.

3. Meningkatnya hasil penelitian yang didaftarkan HKI dari 13 menjadi 35 dokumen.

2.4. Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan9

Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah:

1) Meningkatnya kesehatan masyarakat

2) Meningkatnya pengendalian penyakit

3) Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan

4) Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat

kesehatan

5) Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan

6) Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga

7) Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri

8) Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-

evaluasi

9) Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan

10) Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih

11) Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan

12) Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi.

2.5. Sasaran Strategis Badan Litbangkes

Sasaran strategis yang menjadi amanah Badan Litbangkes adalah

meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan. dengan sasaran

yang akan dicapai adalah:

1) Jumlah hasil Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang Kesehatan dan Gizi

Masyarakat sebanyak 8 dokumen.

2) Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan

kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau

pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi.

3) Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 dokumen.

9Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019

Page 42: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

36

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA

KELEMBANGAAN

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional10

Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2015-2019

tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2015-2019. RPJMN merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka

Panjang bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025, yang bertujuan meningkatkan

kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui

terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh

penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil

dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh

wilayah Republik lndonesia.

Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025

adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh

meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi,

menurunnya Angka Kematian Ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, maka strategi

pembangunan kesehatan 2005-2025 adalah:1) pembangunan nasional

berwawasan kesehatan;2) pemberdayaan masyarakat dan daerah;3)

pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan;4) pengembangan dan dan

pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan;dan5) penanggulangan keadaan

darurat kesehatan.

Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan

derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan

pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pembangunan kesehatan pada RPJMN

2015-2019 sebagai berikut:

Tabel III.1 Sasaran Pembangunan Kesehatan RPJMN 2015-2019

No Indikator Status Awal Target 2019

1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat

a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 346 (SP 2010) 306

10Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019

Page 43: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

37

No Indikator Status Awal Target 2019

b. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24

c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada

anak balita (persen)

19,6 (2013 17,0

d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek)

pada anak baduta (bawah dua tahun) (persen)

32,9 (2013) 28,0

2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular

a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000

penduduk

297 (2013) 245

b. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,50

c. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi

malaria

212 (2013) 300

d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4

e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+

tahun (persen)

15,4 (2013) 15,4

f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun 7,2 (2013) 5,4

3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu

Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi

0 (2014) 5.600

b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal

satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional

10 (2014) 481

c. Presentase kabupaten/kota yang mencapai 80

persen imunisasi dasar lengkap pada bayi

71,2 (2013) 95

4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat

Serta Sumber Daya Kesehatan

a. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan

(persen)

51,8 (Oktober

2014)

Min 95

b. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima

jenis tenaga kesehatan

1.015 (2013) 5.600

c. Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang

memiliki tujuh dokter spesialis

25 (2013) 60

d. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di

Puskesmas

75,5 (2014) 90,0

e. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 (2014) 94

Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya

kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui peningkatan

jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan

rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan

pembiayaan kesehatan. Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama

dalam mendorong reformasi sektor kesehatan dalam mencapai pelayanan kesehatan

yang optimal, termasuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Strategi pembangunan kesehatan 2015-2019 meliputi:

1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan

Lanjut Usia yang Berkualitas.

Page 44: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

38

2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.

3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

4. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas

5. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas

6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas

Farmasi dan Alat Kesehatan

7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan

8. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia

Kesehatan

9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi

11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang

Kesehatan

12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kesehatan11

Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan didasarkan pada arah

kebijakan dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Untuk menjamin

dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya kesehatan yang efektif dan efisien

maka arah pengembangan upaya kesehatan, bergerak dari kuratif rehabilitatif menuju

ke arah preventif dan promotif. Upaya kesehatan yang dianggap sebagai upaya

prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di dalam pencapaian hasil pembangunan

kesehatan dilakukan secara terintegrasi dalam lokus dan fokus kegiatan dalam ruang

lingkup Sistem Kesehatan Nasional. Arah kebijakan Kementerian Kesehatan

mengacu pada:

1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, dalam rangka

mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Untuk mendukung fungsi Puskesmas tersebut, perlu dilakukan penguatan

Puskesmas, dengan fokus pada 5 hal, yaitu: 1) peningkatan SDM; 2)

peningkatan kemampuan teknis dan manajemen Puskesmas; 3) peningkatan

pembiayaan; 4) peningkatan Sistem Informasi Puskesmas (SIP); dan 5)

pelaksanaan akreditasi Puskesmas.

11Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019

Page 45: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

39

Peningkatan sumber daya manusia di Puskesmas diutamakan untuk

ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan yaitu: tenaga kesehatan masyarakat,

tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan tenaga

analis kesehatan. Selain itu, dalam rangka meningkatkan pemerataan akses

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, Kementerian

Kesehatan mengembangkan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan melalui

Program Nusantara Sehat. Dengan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan,

diharapkan program dapat terlaksana secara terintegrasi dan pelayanan

kesehatan dapat diberikan secara optimal di tingkat pelayanan primer

khususnya di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

Pelaksanaan manajemen Puskesmas diarahkan untuk menjamin pengelolaan

seluruh sumber daya secara efektif dan efisien dan upaya Puskesmas agar

dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal, sehingga tujuan

pembangunan kesehatandi wilayah kerja Puskesmas dapat tercapai.

Pembiayaan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat pelaksanaan promotif

dan preventif secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan sumber

pembiayaan Puskesmas.

Pengembangan sistem informasi kesehatan di Puskesmas diarahkan untuk

mendapatkan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu, yang

digunakan untuk manajemen Puskesmas serta diperolehnya gambaran masalah

kesehatan dan capaian pembangunan. Pelaksanaan akreditasi Puskesmas

dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan difokuskan

pada daerah yang menjadi prioritas pembangunan kesehatan.

2. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum of Care).

Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan

keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu,

bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.

3. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.

Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada

bayi, balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-

kelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan,

kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan.

4. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.

Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan tahun 2015- 2019 dengan

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap

potensi yang ada, baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun

masyarakat. Pembangunan kesehatan dimulai dari unit terkecil dari masyarakat,

yaitu keluarga. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan

Page 46: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

40

pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan

keluarga, untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan fungsinya

secara optimal. Sebagai penjabaran dari amanat Undang-Undang tersebut,

Kementerian Kesehatan menetapkan strategi operasional pembangunan

kesehatan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga/PIS

PK.

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan

jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan

kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Pendekatan

pelayanan yang mengintegrasikan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya

Kesehatan Masyarakat secara berkesinambungan, dengan target keluarga,

didasari data dan informasi dari profil kesehatan keluarga. Puskesmas tidak

hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan

juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya.

Keluarga dijadikan fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia

Sehat. Pendekatan Keluarga merupakan pengembangan dari kunjungan

rumah oleh Puskesmas dan transformasi dari Upaya Perawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas). Pelayanan Perkesmas merupakan bagian dari

pelayanan kesehatan primer yang perlu ditingkatkan kualitasnya dalam

rangka menjamin mutu pelayanan kesehatan di puskesmas. Dengan adanya

restrukturisasi organisasi maka kegiatan Perkesmas yang sebelumnya

dijalankan diintegrasikan dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan

Keluarga.

Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

bertujuan untuk:

1. Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan

kesehatan komprehensif dan terintegrasi, meliputi pelayanan promotif dan

preventif serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif dasar.

2. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang

kesehatan Kabupaten/Kota dan SPM Provinsi, melalui peningkatan akses

dan skrining kesehatan.

3. Mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan

meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN).

4. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.

Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya

12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua

belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut:

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan

Page 47: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

41

3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

4. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif

5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan

6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar

7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur

8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan

9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok

10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

11. Keluarga mempunyai akses atau memiliki sarana air bersih

12. Keluarga mempunyai akses atau memiliki jamban sehat.

Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat

(IKS) dari setiap keluarga. Dari 12 indikator Keluarga Sehat terdapat 7 indikator

yang terkait dengan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Kabupaten/Kota di bidang Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016. Dengan demikian, bagi pemerintah daerah

Kabupaten/Kota, jika pendekatan keluarga ini dilaksanakan dengan baik maka

akan meningkatkan capaian SPM Kabupaten/Kota.

Bagan III.1 Konsep Pendekatan Keluarga

Untuk mencapai tujuan Kementerian Kesehatan maka ditetapkan strategi

Kementerian Kesehatan yang disusun seperti pada Bagan III.2.

Page 48: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

42

Bagan III.2 Peta Strategi Pencapaian Visi Kementerian Kesehatan

Strategi Kementerian Kesehatan disusun sebagai jalinan strategi dan tahapan-

tahapan pencapaian tujuan Kementerian Kesehatan baik yang tertuang dalam

tujuan 1 (T1) maupun tujuan 2 (T2). Tujuan Kementerian Kesehatan diarahkan

dalam rangka pencapaian visi misi Presiden. Untuk mewujudkan kedua tujuan

tersebut Kementerian Kesehatan perlu memastikan bahwa terdapat dua belas

sasaran strategis yang harus diwujudkan sebagai arah dan prioritas strategis

dalam lima tahun mendatang. Keduabelas sasaran strategis tersebut

membentuk suatu hipotesis jalinan sebab-akibat untuk mewujudkan

tercapainya T1 dan T2.

Kementerian Kesehatan menetapkan dua belas sasaran strategis yang

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok sasaran strategis pada aspek input

(organisasi, sumber daya manusia, dan manajemen); kelompok sasaran

strategis pada aspek penguatan kelembagaan; dan kelompok sasaran strategis

pada aspek upaya strategis.

Kelompok sasaran strategis pada aspek input:

1) Meningkatkan Tata kelola Pemerintah yang Baik dan Bersih

2) Meningkatkan Kompetensi dan Kinerja Aparatur Kementerian

Kesehatan

3) Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan Integrasi.

Strategi selanjutnya adalah proses strategis internal Kementerian Kesehatan

harus dikelola secara excellent yakni Meningkatnya Sinergisitas antar K/L, Pusat

dan Daerah (SS6), Meningkatnya Kemitraan Dalam Negeri dan Luar Negeri

Page 49: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

43

(SS7), Meningkatnya Integrasi Perencanaan, Bimbingan Teknis dan Monitoring

Evaluasi (SS8), dan Meningkatnya Efektivitas Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan (SS9).

Kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan kelembagaan:

1) Meningkatkan Sinergitas Antar Kementerian/Lembaga

2) Meningkatkan Daya Guna Kemitraan (Dalam dan Luar Negeri)

3) Meningkatkan Integrasi Perencanaan, Bimbingan Teknis dan

Pemantauan Evaluasi

4) Meningkatkan Efektivitas Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan.

Untuk mencapai tujuan Kementerian Kesehatan, terlebih dahulu akan

diwujudkan 5 (lima) sasaran strategis yang saling berkaitan sebagai hasil

pelaksanaan berbagai program teknis secara terintegrasi, yakni: 1).

Meningkatnya Kesehatan Masyarakat (SS1); 2). Meningkatkan Pengendalian

Penyakit (SS2); 3). Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Kesehatan (SS3);

4). Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Kesehatan

(SS4); dan 5). Meningkatnya Akses, Kemandirian, serta Mutu Sediaan Farmasi

dan Alat Kesehatan (SS5).

Kelompok sasaran strategispada aspek upaya strategis:

1) Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

2) Meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

3) Meningkatkan Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan

4) Meningkatkan Jumlah, Jenis, Kualitas Dan Pemerataan Tenaga

Kesehatan

5) Meningkatkan Akses, Kemandirian dan Mutu Sediaan Farmasi dan

Alat Kesehatan.

3.3. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Litbangkes

3.3.1. Arah Kebijakan

Arah kebijakan dan strategi Badan Litbangkes didasarkan dan mengacu pada

arah kebijakan dan strategi nasional dan Kementerian Kesehatan sebagaimana

tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2015-2019 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015-2019.

Arah kebijakan Badan Litbangkes adalah sebagai berikut:

1) Arah pelaksanaan litbang mendukung Strategis Pembangunan Kesehatan yaitu

a. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja,

dan Lanjut Usia yang Berkualitas.

Page 50: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

44

b. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.

c. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

d. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas.

e. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas.

f. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas

Farmasi dan Alat Kesehatan.

g. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan.

h. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia

Kesehatan.

i. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

j. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi.

k. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Bidang Kesehatan.

l. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan.

2) Diutamakan memberikan kontribusi signifikan pada 12 Sasaran Strategis

Kementerian Kesehatan, yaitu:

a. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat.

b. Meningkatnya Pengendalian Penyakit.

c. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

d. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat

kesehatan.

e. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan.

f. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga.

g. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri.

h. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-

evaluasi.

i. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan.

j. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih.

k. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan.

l. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi.

3) Pengelolaan sumberdaya Badan Litbangkes bersifat pro aktif, yaitu tidak

mengandalkan sepenuhnya pada fasilitas negara, namun memberikan ruang

untuk kreativitas dan inovasi sumberdaya sesuai aturan hukum.

4) Pengelolaan pendidikan, pelatihan, dan forum ilmuwan dilakukan dengan

menumbuhkembangkan iklim ilmiah yang sehat.

5) Penelitian dan pengembangan diutamakan dan didorong pada lingkup stratejik

nasional, komprehensif, kontinum, dan berorientasi produk terobosan.

6) Produk Program Litbangkes adalah laporan hasil, set data, publikasi ilmiah,

teknologi tepat guna, HKI dan rekomendasi.

Page 51: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

45

3.3.2. Strategi

Kementerian Kesehatan telah menetapkan 12 sasaran strategis Kementerian

Kesehatan. Salah satu sasaran strategis yang menjadi amanah Badan Litbangkes

adalah meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan.

Efektivitas diartikan sebagai pemanfaatan hasil litbangkes untuk pengambilan

kebijakan dalam pembangunan kesehatan. Untuk itu dalam mewujudkan sasaran

strategis ini akan dilakukan melalui berbagai upaya strategi antara lain:

1) Memperluas kerja sama penelitian dalam lingkup nasional dan international yang

melibatkan Kementerian/Lembaga lain, perguruan tinggi dan pemerintah daerah

dengan perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan dan percepatan

proses alih teknologi.

2) Menguatkan jejaring penelitian dan jejaring laboratorium dalam mendukung

upaya penelitian dan sistem pelayanan kesehatan nasional.

3) Aktif membangun aliansi mitra strategic dengan Kementerian/Lembaga Non

Kementerian, Pemda, dunia usaha dan akademisi.

4) Meningkatkan diseminasi dan advokasi pemanfaatan hasil penelitian dan

pengembangan untuk kebutuhan program dan kebijakan kesehatan.

5) Melaksanakan penelitian dan pengembangan mengacu pada Kebijakan

Kementerian Kesehatan dan Rencana Kebijakan Prioritas Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2019.

6) Pengembangan sarana, prasarana, sumber daya dan regulasi dalam

pelaksanaan penelitian dan pengembangan.

3.4. Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi perlu dilakukan perencanaan sebagai langkah dukungan

regulasi dalam pencapaian kinerja Badan Litbangkes tahun 2015-2019. Secara

umum regulasi yang akan diusulkan oleh Badan Litbangkes selama tahun 2015-

2019 akan digambarkan pada tabel III.2 dan III.3 berikut.

Tabel III.2 Kerangka Regulasi Program Litbangkes Tahun 2015-2019

NO REGULASIYANG AKAN

DISUSUN

JUDUL RENCANATAHUN

DITETAPKAN

1 RancanganUndang Undang

tentang Penggunaan BahanBiologi dan LaranganPenggunaaan Bahan BiologiSebagai Senjata

2017

2 RPP tentang Penelitian danPengembangan Kesehatan

2015

3 RPM tentang Pengiriman danPenggunaan Spesimen KlinikMateri Biologik dan Muatan

Page 52: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

46

NO REGULASIYANG AKAN

DISUSUN

JUDUL RENCANATAHUN

DITETAPKAN

Informasinya (revisi)

4 tentang Pedoman Etik PenelitianKesehatan (revisi)

2015

5 tentang Klinik Dalam PenelitianBerbasis Pelayanan GAKI

2016

6 tentang Registrasi Kematian 2016

7 tentang KoordinasiPenyelenggaraan Penelitian danPengembangan Kesehatan(revisi)

2016

8 tentang Kebijakan NasionalPenelitian dan PengembanganKesehatan (revisi)

2016

9 tentang Penyelenggaraan Data

dan Informasi Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

2016

10 tentang Saintifikasi Jamu

(revisi)

2017

11 tentang Sistem Informasi

Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan

2015

12 tentang Majelis Etika Peneliti

Kesehatan

2016

13 tentang Standar Kompetensi

Peneliti Kesehatan

2016

14 tentang Monitoring dan Evaluasi

Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan

2017

15 tentang Persetujuan Etik

Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan (revisi)

2017

16 tentang Tata Cara Penapisan,

Pengembangan Teknologi dan

Produk Teknologi Kesehatan

2017

17 Uji Klinik Dalam Rangka

Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan

2017

18 tentang Akreditasi Lembaga

Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan

2018

Page 53: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

47

Tabel III.3 Jenis dan Keterangan Kerangka Regulasi Program Litbangkes

Tahun 2015-2019

NO. JENIS KETERANGAN PROSES

1. RUU tentang Penggunaan

Bahan Biologi dan

Larangan Penggunaaan

Bahan Biologi Sebagai

Senjata

Masuk dalam daftar Program Legislasi

Nasional (Prolegnas) lima tahunan (2015-

2019)

2. RPP tentang Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Masuk dalam daftar Program Legislasi

Peraturan pemerintah (Proleg PP) Tahun 2015

dan sedang dalam Pembahasan Antar

Kementerian (PAK)

3. RPM tentang Pengiriman

dan Penggunaan Spesimen

Klinik Materi Biologik dan

Muatan Informasinya

Merupakan revisi atas PMK No.

657/MENKES/PER/VIII/2009

4. RPM tentang Pedoman Etik

Penelitian

Revisi KMK yang ada

5. RPM tentang Klinik Dalam

Penelitian Berbasis

Pelayanan GAKI

Proses telaah dan inventarisasi materi

pengaturan untuk memayungi pelayanan yang

diberikan Klinik GAKI dalam rangka penelitian.

6. RPM tentang Registrasi

Kematian

Proses pembahasan Balitbangkes dan unit

terkait.

7. RPM tentang Koordinasi

Penyelenggaraan

Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan.

Merupakan revisi atas PMK No.

791/MENKES/SK/VII/1999

8. RPM tentang Kebijakan

Nasional Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Merupakan revisi atas PMK

No.1179A/MENKES/SK/X/1999

9. RPM tentang

Penyelenggaraan Data dan

Informasi Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Dalam proses pembahasan. Baru diatur

dengan Peraturan Kepala Badan.

10. RPM tentang Saintifikasi

Jamu Dalam Penelitian

Berbasis Pelayanan

Kesehatan

Revisi PMK 003/Menkes/Per/I/2010

11. RPM tentang Sistem

Informasi Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Dalam proses inventarisasi untuk mengatur

adanya laporan hasil penelitian dan

pengembangan kesehatan yang dilakukan oleh

lembaga litbang lainnya.

Page 54: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

48

NO. JENIS KETERANGAN PROSES

12. RPM tentang Majelis Etika

Peneliti Kesehatan

Dalam proses inventarisasi untuk mengatur

untuk membentuk Majelis yang melanggar

ethical clearance penelitian. Sebagai

Pelaksanaan RPP Litbangkes.

13. RPM tentang Standar

Kompetensi Peneliti

Kesehatan

Dalam proses inventarisasi untuk mengatur

kompetensi peneliti kesehatan mengacu pada

standar yang ditetapkan oleh LIPI

14. RPM tentang Monitoring

dan Evaluasi Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Sebagai Pelaksanaan RPP Litbangkes.

15. RPM tentang Persetujuan

Etik Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Sebagai Pelaksanaan RPP Litbangkes.

Sebagai revisi KMK 1333/Menkes/SK/X/2002

16. RPM tentang Tata Cara

Penapisan, Pengembangan

Teknologi dan Produk

Teknologi Kesehatan

Sebagai Pelaksanaan RPP Litbangkes

17. RPM tentang Uji Klinik

Dalam Rangka Penelitian

dan Pengembangan

Kesehatan

Untuk mengatur uji klinik berbasis laboratorium

18. RPM tentang Akreditasi

Lembaga Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Sebagai Pelaksanaan RPP Litbangkes,

mengatur akreditasi terhadap komisi/komite

yang memberikan ethical clearance.

3.5. Kerangka Kelembagaan

Kerangka Organisasi dan Tata Laksana yang akan dilaksanakan oleh Badan

Litbangkes pada tahun 2015-2019 meliputi penataan dan evaluasi organisasi,

analisis jabatan, peta jabatan, analisis beban kerja, dan uraian tugas, dan tata

laksana, serta fasilitasi implementasi reformasi birokrasi.

Penataan Organisasi dan evaluasi organisasi dilakukan terhadap Unit Utama,

dan Unit Pelaksana Teknis (UPT), dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap

pelaksanaan penataan organisasi sesuai dengan program pembangunan kesehatan.

Penjelasan secara rinci mengenai Kerangka kelembagaan adalah sebagai

berikut:

a. Penataan Organisasi Unit Utama yang meliputi:

1) restrukturisasi tugas dan fungsi satuan kerja Sekretariat dan Pusat di

lingkungan Badan Litbangkes;

Page 55: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

49

2) memperbaiki informasi jabatan (Infojab) satuan kerja Sekretariat dan Pusat

sesuai dengan struktur organisasi yang baru;

3) memperbaiki analisis beban kerja (ABK) dari satuan kerja Sekretariat dan

Pusat sesuai dengan struktur organisasi yang baru;

4) menyusun tata hubungan kerja antar satuan kerja Sekretariat dan Pusat

sesuai dengan struktur organisasi yang baru;

5) menyusun standar prosedur operasional masing-masing satuan kerja

Sekretariat dan Pusat sesuai dengan struktur organisasi yang baru; dan

6) melaksanakan redistribusi sumber daya sesuai dengan struktur organisasi

yang baru, yang meliputi sumber daya manusia serta sarana prasarana.

b. Penataan Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang meliputi:

1) restrukturisasi tugas dan fungsi satuan kerja UPT di lingkungan Badan

Litbangkes;

2) memperbaiki informasi jabatan (Infojab) UPT sesuai dengan struktur

organisasi yang baru;

3) memperbaiki analisis beban kerja (ABK) dari UPT sesuai dengan struktur

organisasi yang baru;

4) menyusun tata hubungan kerja antar UPT dengan Sekretariat dan Pusat,

termasuk tata hubungan kerja antar UPT sesuai dengan struktur organisasi

yang baru;

5) menyusun standar prosedur operasional masing-masing UPT sesuai dengan

struktur organisasi yang baru; dan

6) melaksanakan redistribusi sumber daya sesuai dengan struktur organisasi

yang baru, yang meliputi sumber daya manusia serta sarana prasarana.

c. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan penataan organisasi

sesuai dengan program pembangunan kesehatan.

d. Melakukan analisis jabatan;

e. Penyusunan peta jabatan;

f. Melakukan analisis beban kerja, dan uraian tugas;

g. Tata laksana; dan

h. Memfasilitasi implementasi reformasi birokrasi.

Page 56: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

50

BAB IV

PROGRAM, KEGIATAN, TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Program

Badan Litbangkes melaksanakan Program Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan (Program Litbangkes). Untuk menjamin efektivitas litbangkes maka

program litbangkes diarahkan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kualitas

litbangkes, meningkatkan dan mengoptimalkan pengembangan litbangkes dan

meningkatkan pemanfaatan hasil litbangkes.

Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan memiliki sasaran

program yaitu meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan

di bidang kesehatan. Indikator dan target pencapaian sasaran program sampai

dengan tahun 2019 adalah:

a. Jumlah hasil Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang Kesehatan dan Gizi

Masyarakat dengan target sebanyak 8 dokumen.

b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan

kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau

pemangku kepentingan dengan target sebanyak 120 rekomendasi.

c. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI dengan target sebanyak 35

dokumen.

Dalam mencapai target indikator program lima tahunan maka target indikator

kinerja program perlu dibuat rinci pertahun sebagai acuan perencanaan tahunan.

Target indikator kinerja program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dicapai

dari kinerja kegiatan dan satuan kerja Badan Litbangkes. Oleh karena itu kontribusi

dan integrasi seluruh satuan kerja Badan Litbangkes sangat diperlukan dalam

pencapaian target indikator program ini. Secara rinci target indikator kinerja program

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dapat dilihat pada tabel IV.1.

Tabel IV.1 Target Kinerja Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Penelitian dan

Pengembangan

Kesehatan

Meningkatnya

Kualitas

Penelitian,

Pengembangan

dan

Pemanfaatan di

Bidang

Kesehatan

1) Jumlah hasil riset

kesehatan

nasional

(Riskesnas)

bidang

kesehatan dan

gizi masyarakat

1 4* 6* 7* 8*

2) Jumlah

rekomendasi

24 48* 72* 96* 120*

Page 57: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

51

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

kebijakan

berbasis

penelitian dan

pengembangan

kesehatan yang

diadvokasikan ke

pengelola

program

kesehatan dan

atau pemangku

kepentingan

3) Jumlah hasil

penelitian yang

didaftarkan HKI

13 21* 26* 31* 35*

Ket: * -> Kumulatif

4.2 Kegiatan

Dalam mencapai sasaran hasil program, Badan Litbangkes memiliki 7

kegiatan yaitu 1) Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar

Kesehatan; 2) Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan

Kesehatan; 3) Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat; 4)

Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan; 5) Penelitian

dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional; 6) Penelitian dan

Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit; serta 7) Dukungan Manajemen dan

Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan.

4.2.1 Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar

Kesehatan

Kegiatan ini dilakukan oleh Kegiatan ini dikelola oleh 3 (tiga) satuan kerja,

yaitu Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar

Kesehatan (PBTDK), Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua, dan

Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banda Aceh, juga dapat melibatkan

unit lain dengan mekanisme keseminatan.

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di

bidang biomedis dan teknologi dasar kesehatan. Indikator pencapaian sasaran

kegiatan sampai dengan tahun 2019 adalah:

Page 58: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

52

a) Jumlah hasil Riset Biomedis pada Riset Kesehatan Nasional dengan target

sebanyak 6 laporan nasional.

b) Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan di bidang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan dengan

target sebanyak 25 rekomendasi.

c) Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Biomedis dan Teknologi

Dasar Kesehatan dengan target sebanyak 60 dokumen hasil penelitian.

d) Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Biomedis dan Teknologi Dasar

Kesehatan yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan

internasional dengan target sebanyak 100 publikasi.

Tabel IV.2 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Biomedis

dan Teknologi Dasar Kesehatan

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Penelitian dan

Pengembangan

Bidang Biomedis

dan Teknologi

Dasar Kesehatan

Meningkatnya

penelitian dan

pengembangan

di bidang

biomedis dan

teknologi dasar

kesehatan

1) Jumlah hasilRiset Biomedispada RisetKesehatanNasional

1 2* 3* 5* 6*

2) Jumlahrekomendasikebijakan yangdihasilkan daripenelitian danpengembangandi bidangBiomedis danTeknologi DasarKesehatan

5 10* 15* 20* 25*

3) Jumlah hasilpenelitian danpengembangandi bidangBiomedis danTeknologi DasarKesehatan

10 23* 36* 45* 60*

4) Jumlah publikasikarya tulis ilmiahdi bidangBiomedis danTeknologi DasarKesehatan yangdimuat di mediacetak dan atauelektroniknasional daninternasional

20 40* 60* 80* 100*

Ket: * -> Kumulatif

Page 59: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

53

4.2.2 Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan

Kegiatan ini dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya

dan Pelayanan Kesehatan (PSDPK), dan juga dapat melibatkan unit lain dengan

mekanisme keseminatan.

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di

bidang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan. Indikator pencapaian sasaran

kegiatan sampai dengan tahun 2019 adalah:

a) Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan

Nasional Wilayah I dengan target sebanyak 11 laporan (wilayah Provinsi Aceh,

Riau, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur,

Sulawesi Selatan).

b) Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan di bidang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan dengan

target sebanyak 40 rekomendasi.

c) Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Sumber Daya dan

Pelayanan Kesehatan dengan target sebanyak 41 dokumen hasil penelitian.

d) Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Sumber Daya dan Pelayanan

Kesehatan yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan

internasional dengan target sebanyak 67 publikasi.

Tabel IV.3 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Sumber

Daya dan Pelayanan Kesehatan

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Penelitian dan

Pengembangan

Sumber Daya dan

Pelayanan

Kesehatan

Meningkatnya

penelitian dan

pengembangan

di bidang

Sumber Daya

dan Pelayanan

Kesehatan

1) Jumlah Hasil

Riset Status

Kesehatan

Masyarakat

pada Riset

Kesehatan

Nasional

Wilayah I

- 2 3* 10* 11*

2) Jumlah

rekomendasi

kebijakan yang

dihasilkan dari

penelitian dan

pengembangan

di Bidang

Sumber Daya

dan Pelayanan

Kesehatan

8 16* 24* 32* 40*

Page 60: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

54

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

3) Jumlah hasil

penelitian dan

pengembangan

di bidang

Sumber Daya

dan Pelayanan

Kesehatan

12 21* 29* 32* 41*

4) Jumlah publikasi

karya tulis ilmiah

di bidang

Sumber Daya

dan Pelayanan

Kesehatan yang

dimuat di media

cetak dan atau

elektronik

nasional dan

internasional

15 26* 39* 52* 67*

Ket: * -> Kumulatif

4.2.3 Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat

Kegiatan ini dikelola oleh 8 (delapan) satuan kerja, yaitu Pusat Penelitian dan

Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (PUKM), Balai Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Magelang, Balai Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Banjarnegara, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala,

Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tanah Bumbu, Balai Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Baturaja, Loka Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Pangandaran, danLoka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Waikabubak, juga dapat melibatkan unit lain dengan mekanisme keseminatan.

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di

bidang Upaya Kesehatan Masyarakat. Indikator pencapaian sasaran kegiatan

sampai dengan tahun 2019 adalah:

a) Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan

Nasional Wilayah II dengan target sebanyak 11 laporan (wilayah Provinsi

Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten,

Maluku).

b) Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dengan target

sebanyak 40 rekomendasi.

c) Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan

Page 61: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

55

Masyarakat dengan target sebanyak 140 dokumen hasil penelitian.

d) Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang

dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional dengan

target sebanyak 268 publikasi.

Tabel IV.4 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Upaya

Kesehatan Masyarakat

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Penelitian dan

Pengembangan

Upaya Kesehatan

Masyarakat

Meningkatnya

Penelitian dan

Pengembangan

di Bidang Upaya

Kesehatan

Masyarakat

1) Jumlah Hasil

Riset Status

Kesehatan

Masyarakat pada

Riset Kesehatan

Nasional Wilayah

II

- 2 3* 10* 11*

2) Jumlah

rekomendasi

kebijakan yang

dihasilkan dari

penelitian dan

pengembangan

di bidang Bidang

Upaya

Kesehatan

Masyarakat

8 16* 24* 32* 40*

3) Jumlah hasil

penelitian dan

pengembangan

di bidang Upaya

Kesehatan

Masyarakat

23 86* 100* 112* 140*

4) Jumlah publikasi

karya tulis ilmiah

di bidang Upaya

Kesehatan

Masyarakat yang

dimuat di media

cetak dan atau

elektronik

nasional dan

internasional

33 81* 141* 203* 268*

Ket: * -> Kumulatif

Page 62: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

56

4.2.4 Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Kegiatan ini dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora

dan Manajemen Kesehatan (PHMK) dan juga dapat melibatkan unit lain dengan

mekanisme keseminatan.

Sasaran kegiatan ini adalah Meningkatnya Penelitian dan Pengembangan di

Bidang Humaniora dan Manajemen Kesehatan. Indikator pencapaian sasaran kegiatan

sampai dengan tahun 2019 adalah:

a) Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan

Nasional Wilayah III dengan target sebanyak 11 laporan (wilayah Provinsi

Sumatera Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara,

Maluku Utara, Papua).

b) Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan di bidang Humaniora dan Manajemen Kesehatan dengan target

sebanyak 45 rekomendasi.

c) Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Humaniora dan

Manajemen Kesehatan dengan target sebanyak 59 dokumen hasil penelitian.

d) Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Humaniora dan Manajemen

Kesehatan yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan

internasional dengan target sebanyak 125 publikasi.

Tabel IV.5 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Humaniora

dan Manajemen Kesehatan

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Penelitian dan

Pengembangan

Humaniora dan

Manajemen

Kesehatan

Meningkatnya

Penelitian dan

Pengembangan

di Bidang

Humaniora dan

Manajemen

Kesehatan

1) Jumlah Hasil

Riset Status

Kesehatan

Masyarakat pada

Riset Kesehatan

Nasional Wilayah

III

- 2 3* 10* 11*

2) Jumlah

rekomendasi

kebijakan yang

dihasilkan dari

penelitian dan

pengembangan

di Bidang

Humaniora dan

Manajemen

Kesehatan

9 18* 27* 36* 45*

3) Jumlah hasil

penelitian dan23 38* 45* 49* 59*

Page 63: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

57

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

pengembangan

di bidang

Humaniora dan

Manajemen

Kesehatan

4) Jumlah publikasi

karya tulis ilmiah

di bidang

Humaniora dan

Manajemen

Kesehatan yang

dimuat di media

cetak dan atau

elektronik

nasional dan

internasional

25 50* 65* 80* 125*

Ket: * -> Kumulatif

4.2.5 Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Kegiatan ini dikelola oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) dan juga dapat melibatkan unit

lain dengan mekanisme keseminatan.

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di

bidang tanaman obat dan obat tradisional. Indikator pencapaian sasaran kegiatan

sampai dengan tahun 2019 adalah:

a) Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan

Nasional Wilayah IV dengan target sebanyak 11 laporan (wilayah Provinsi

Jambi, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan

Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat).

b) Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan di bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional dengan target

sebanyak 10 rekomendasi.

c) Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Tanaman Obat dan Obat

Tradisional dengan target sebanyak 75 dokumen hasil penelitian.

d) Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Tanaman Obat dan Obat

Tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan

internasional dengan target sebanyak 120 publikasi.

Page 64: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

58

Tabel IV.6 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Obat dan Obat Tradisional

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Penelitian dan

Pengembangan

Tanaman Obat dan

Obat Tradisional

Meningkatnya

Penelitian dan

Pengembangan

di Bidang

Tanaman Obat

dan Obat

Tradisional

1) Jumlah Hasil

Riset Status

Kesehatan

Masyarakat pada

Riset Kesehatan

Nasional Wilayah

IV

- 2 3* 10* 11*

2) Jumlah

rekomendasi

kebijakan yang

dihasilkan dari

penelitian dan

pengembangan

di Bidang

Tanaman Obat

dan Obat

Tradisional

2 4* 6* 8* 10*

3) Jumlah hasil

penelitian dan

pengembangan

di bidang

tanaman obat

dan obat

tradisional

17 37* 52* 60* 75*

4) Jumlah publikasi

karya tulis ilmiah

di bidang

Tanaman Obat

dan Obat

Tradisional yang

dimuat di media

cetak dan atau

elektronik

nasional dan

internasional

24 48* 57* 66* 120*

Ket: * -> Kumulatif

Page 65: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

59

4.2.6 Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit

Kegiatan ini dikelola oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor

dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) dan juga dapat melibatkan unit lain dengan

mekanisme keseminatan.

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di

bidang vektor dan reservoir penyakit. Indikator pencapaian sasaran kegiatan sampai

dengan tahun 2019 adalah:

a) Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan

Nasional Wilayah V dengan target sebanyak 10 laporan (wilayah Provinsi

Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara,

Gorontalo, Papua Barat).

b) Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan di bidang Vektor dan Reservoir Penyakit dengan target

sebanyak 10 rekomendasi.

c) Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Vektor dan Reservoir

Penyakit dengan target sebanyak 54 dokumen hasil penelitian.

d) Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Vektor dan Reservoir Penyakit yang

dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional dengan

target sebanyak 85 publikasi.

Tabel IV.7 Target Kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Vektor dan

Reservoir Penyakit

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Penelitian dan

Pengembangan

Vektor dan Reservoir

Penyakit

Meningkatnya

Penelitian dan

Pengembangan

di Bidang Vektor

dan Reservoir

Penyakit

1) Jumlah Hasil

Riset Status

Kesehatan

Masyarakat pada

Riset Kesehatan

Nasional Wilayah

V

- 2 3* 9* 10*

2) Jumlah

rekomendasi

kebijakan yang

dihasilkan

daripenelitian dan

pengembangan

di Bidang Vektor

dan Reservoir

Penyakit

2 4* 6* 8* 10*

3) Jumlah hasil

penelitian dan

pengembangan

8 27* 37* 44* 54*

Page 66: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

60

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

di bidang Vektor

dan Reservoir

Penyakit

4) Jumlah publikasi

karya tulis ilmiah

di bidang Vektor

dan Reservoir

Penyakit yang

dimuat di media

cetak dan atau

elektronik

nasional dan

internasional

10 25* 40* 55* 85*

Ket: * -> Kumulatif

4.2.7 Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

pada Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kegiatan ini dikelola oleh Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan. Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program penelitian dan pengembangan

kesehatan. Indikator pencapaian sasaran kegiatan sampai dengan tahun 2019

adalah:

a) Jumlah laporan dukungan manajemen penelitian dan pengembangan kesehatan

dengan target sebanyak 25 laporan.

b) Jumlah laporan dukungan manajemen teknis penelitian dan pengembangan

kesehatan dengan target sebanyak 20 laporan.

Tabel IV.8 Target Kinerja kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Dukungan

Manajemen dan

Dukungan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya pada

Meningkatnya

dukungan

manajemen dan

pelaksanaan

tugas teknis

lainnya pada

1) Jumlah laporan

dukungan

manajemen

penelitian dan

pengembangan

kesehatan

5 10* 15* 20* 25*

Page 67: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

61

Program/Kegiatan Sasaran IndikatorTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Program

Penelitian dan

Pengembangan

Kesehatan

program

penelitian dan

pengembangan

kesehatan

2) Jumlah laporan

dukungan

manajemen

teknis penelitian

dan

pengembangan

kesehatan

4 8* 12* 16* 20*

Ket: * -> Kumulatif

Sekretariat Badan Litbangkes mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada semua unsur di

lingkungan Badan Litbangkes. Oleh karena itu Sekretariat Badan Litbangkes

menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran dan pengelolaan

data dan informasi;

b. pengelolaan urusan keuangan dan barang milik negara;

c. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi, tata laksana,

dan hubungan masyarakat;

d. pelaksanaan urusan kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip,

dokumentasi dan layanan pengadaan;

e. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretariat Badan Litbangkes

melaksanakan kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya pada program penelitian dan pengembagan. Kegiatan ini perlu perencanaan

dan manajemen yang baik dalam pelaksanaannya. Secara rinci upaya yang akan

dilakukan meliputi koordinasi perencanaan dan penganggaran; koordinasi

pengelolaan dan pengembangan SDM; koordinasi penataan hukum dan organisasi;

koordinasi pengelolaan jaringan informasi, diseminasi dan utilisasi; serta koordinasi

pengelolaan urusan keuangan, sarana dan prasarana litbangkes.

Koordinasi perencanaan dan penganggaran dilakukan untuk

mensinkronisasikan perencanaan dan penganggaran seluruh satuan kerja Badan

Litbangkes juga mengevaluasi capaian kinerja Badan Litbangkes. Dalam tahun

2015-2019 koordinasi perencanaan diutamakan untuk mensinergikan perencanaan

penelitian dan pengembangan yang mendukung program unggulan Kementerian

Kesehatan dan juga Isu Strategis Kementerian Kesehatan yang ada. Selain itu

sinkronisasi anggaran juga dilakukan agar perencanaan dan pelaksanaan anggaran

dapat terlaksana dengan baik.

Koordinasi pengelolaan dan pengembangan SDM dilakukan dengan

mengupayakan jumlah perbandingan tenaga peneliti dan tenaga administrasi sama

Page 68: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

62

dengan tiga berbanding satu (3:1) sehingga sebagai institusi penelitian Badan

Litbangkes dapat didukung dengan kapasitas SDM yang mapan. Sumber daya

manusia adalah suatu hal yang penting dalam kegiatan usaha apapun karena

kualitas dari hal tersebut sangatlah menentukan kinerja dari suatu institusi.

Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu investasi

bagi institusi. Dengan demikian pengelolaan dan pengembangan sumber daya

manusia menjadi penentu keberhasilan dalam suatu institusi, terutama dalam era

globalisasi dimana para pesaing tidak hanya berasal dari dalam negeri saja tetapi

juga berasal dari luar negeri. Pengelolaan sumber daya manusia dengan berdaya

guna akan mampu mencapai tujuan institusi.

Pengembangan SDM yang akan dilakukan pada tahun 2015-2019 meliputi

program diklat fungsional baik Tk.I maupun lanjutan, pelatihan, dan pendidikan.

Rencana pengembangan SDM peneliti pada tahun 2015-2019 adalah sebagai

berikut:

Tabel IV.9 Pengembangan SDM Peneliti Tahun 2015-2019

JABATAN 2015 2016 2017 2018 2019 JUMLAH

Peneliti

Pertama

III/a 117 147 177 207 237 885

III/b 76 78 101 120 137 512

Peneliti

Muda

III/c 113 116 130 145 159 663

III/d 47 56 79 102 389 673

Peneliti

Madya

IV/a 35 39 43 54 67 238

IV/b 29 35 38 46 51 199

IV/c 25 36 38 44 44 187

Peneliti

Utama

IV/d 10 12 17 25 28 92

IV/e 11 11 12 15 18 67

JUMLAH 463 530 635 758 1.130 3.516

Koordinasi penataan hukum dan organisasi dilakukan dengan membuat

regulasi-regulasi yang diperlukan untuk menunjang penelitian dan pengembangan

kesehatan seperti regulasi terkait Penggunaan Bahan Biologi, Penggunaan

Spesimen Klinik Materi Biologik, etik penelitian, penapisan teknologi dan merevisi

regulasi-regulasi atau kebijakan terkait penelitian dan pengembangan kesehatan.

Selain itu penataan organisasi juga dilakukan dalam rangka penataan dan evaluasi

organisasi, analisis jabatan, peta jabatan, analisis beban kerja, dan uraian tugas,

dan tata laksana, serta fasilitasi implementasi reformasi birokrasi.

Koordinasi pengelolaan jaringan informasi, diseminasi dan utilisasi dilakukan

dengan meningkatkan pengelolaan jaringan penelitian dan pengembangan

kesehatan (jarlitbangkes) dan pengelolaan jurnal litbangkes. Jarlitbangkes mutlak

harus dikembangkan apabila ingin meningkatkan mutu litbangkes di Indonesia.

Pengembangan jarlitbangkes merupakan operasionalisasi PP No. 39/1995 yang

Page 69: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

63

bertujuan membantu Menteri Kesehatan melalui Kepala Badan Litbangkes dalam

melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan litbangkes

melalui kemitraan antar lembaga penelitian, antar lembaga penelitian dan

penyusun/pelaksana program maupun lembaga lain yang terkait sehingga kegiatan

dan hasil litbangkes dapat lebih efektif dan efisien.

Saat ini ada 6 (enam) pengelolaan jaringan litbangkes yang sedang terus

dikembangkan yaitu Jaringan Etik Litbangkes, Jaringan SDM Litbangkes, Jaringan

Layanan Perpustakaan, Literatur dan Informasi, Jaringan Laboratorium Litbangkes,

Jaringan Manajemen Litbangkes dan Jaringan Pelaksanaan Litbangkes.Badan

Litbangkes mengelola 21 Jurnal, 11 diantaranya telah terakreditasi, Jurnal Badan

Litbangkes saat ini juga telah dikelola menggunakan aplikasi Open Journal Systems

(OJS) dan dapat diakses melalui alamathttp://ejournal.litbang.depkes.go.id. Aplikasi

OJS ini dapat diunduh di https://pkp.sfu.ca/ojs/. Sampai bulan Desember 2014

tercatat 3.558 artikel tersimpan di Open Journal Systems Badan Litbangkes.

Perkembangan jumlah artikel di OJS Badan Litbangkes dapat dipantau melalui

aplikasi yang diakses dari alamat http://ejournal.litbang.depkes.go.id/rekap.

Tabel IV.10 Status Akreditasi Jurnal Badan Litbangkes

No Nama Jurnal Pengelola Tahun Terbit Status

1 Buletin Penelitian Kesehatan Sekretariat Badan

Litbangkes

Maret 1973 Terakreditasi

2 Media Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Sekretariat Badan

Litbangkes

Maret 1991 Terakreditasi

3 Health Science Journal of

Indonesia (HSJI)

Sekretariat Badan

Litbangkes

Desember 2010 Terakreditasi

4 Jurnal Biotek Medisiana

Indonesia

Puslitbang BTDK 2012 Belum

terakreditasi

5 Jurnal Kefarmasian Indonesia Puslitbang BTDK 2009 Terakreditasi

6 Jurnal Penelitian Gizi dan

Makanan

Puslitbang SDPK 1971 Terakreditasi

7 Jurnal Ekologi Kesehatan Puslitbang UKM 2002 Terakreditasi

8 Jurnal Kesehatan Reproduksi Puslitbang UKM 2010 Terakreditasi

9 Buletin Penellitian Sistem

Kesehatan

Puslitbang HMK 1994 Terakreditasi

10 Journal of Social Determinat of

Health

Puslitbang HMK Juni 2012 Belum

terakreditasi

11 Vektora B2P2VRP Salatiga 2009 Terakreditasi

12 Jurnal Tumbuhan Obat

Indonesia

B2P2TOOT

Tawangmangu

2008 Belum

terakreditasi

13 Jurnal Media Gizi Mikro

Indonesia

Balai Litbangkes

Magelang

2010 Terakreditasi

Page 70: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

64

No Nama Jurnal Pengelola Tahun Terbit Status

14 Plasma Jurnal Kesehatan Balai Litbangkes

Papua

Juni 2014 Belum

terakreditasi

15 Balaba Balai Litbangkes

Banjarnegara

2005 Belum

terakreditasi

16 Jurnal Vektor Penyakit Balai Litbangkes

Donggala

Belum

terakreditasi

17 Buski Balai Litbangkes

Tanah Bumbu

Belum

terakreditasi

18 Sel Balai Litbangkes

Aceh

November 2014 Belum

terakreditasi

19 Buletin Spirakel Balai Litbangkes

Baturaja

Belum

terakreditasi

20 Aspirator Loka Litbangkes

Ciamis

2009 Terakreditasi

21 Jurnal Penyakit Bersumber

Binatang

Loka Litbangkes

Waikabubak

September 2013 Belum

terakreditasi

Rencana pengembangan jurnal 5 tahun ke depan meliputi peningkatan jurnal

online melalui Open Journal Systems (OJS); peningkatan DOI Artikel/Manuskrip

Jurnal; melakukan akreditasi baru jurnal; akreditasi ulang jurnal dan pembentukan

jurnal baru serta jurnal internasional. Perlunya pengenal digital atas file arsip yang

terkoneksi ke Internet. Pengenal digital ini biasa disebut dengan nama Digital Object

Identifier (DOI) sehingga setiap artikel jurnal yang telah online mempunyai alamat

khusus yang unik. Ini akan meningkatkan kredibilitas jurnal yang bersangkutan dan

menambah nilai kredit sebuah jurnal dalam pandangan assessor. Penguatan OJS

Balitbangkes dari sisi infrastruktur hardware dan software, selain itu penguatan dari

sisi SDM. Termasuk Mitra Bestari agar “RAMAH KERJA (User Friendly)” dengan

OJS. Persiapan Akreditasi Jurnal secara elektronik adalah melakukan proses

pengelolaan jurnal secara semi-online. Yang dimaksud yaitu pintu masuk

diterimanya artikel adalah melalui aplikasi OJS, kemudian proses pengelolaan jurnal

dilanjutkan melalui surat elektronik sebagaimana yang sudah mapan dilakukan

sekarang ini.

Tabel IV.11 Rencana Pengembangan Jurnal Balitbangkes 2015-2019

No. Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 Keterangan

1. Jurnal Online 1 3 4 4 4 OJS

2. DOI

Artikel/Manuskrip

Jurnal

11 13 15 17 19

3. Akreditasi Baru

Jurnal

2 2 2 2 2

Page 71: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

65

No. Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 Keterangan

4. Akreditasi Ulang 5 4 3 2 4

5. Jurnal Baru 1 Manajemen

6. Jurnal Internasional 1 HSJI

Koordinasi pengelolaan urusan keuangan, sarana dan prasarana litbangkes

dilakukan melalui manajemen keuangan yang tertib dan akuntabel serta penyediaan

sarana dan prasarana yang memadai, utamanya terkait dengan pengembangan

sarana dan prasarana laboratorium, penunjang laboratorium, informasi dan

teknologi komunikasi. Rencana pengembangan sarana dan prasarana Badan

Litbangkes dalam 5 tahun kedepan disamping pemenuhan sarana dan prasarana

rutin digunakan untuk pembangunan gedung Laboratorium Hewan Coba dan

Biorepositori; pembangunan Laboratorium Farmakologi Toksikologi, Laboratorium

Tanah dan Kebun,Stasiun Tanaman Obat, Laboratorium Herbarium dan Arsip, serta

gedung Integrasi Jamu Indonesia bagi B2P2TOOT; Pembangunan Auditorium dan

Museum GAKI; rehab gedung kantor dan lab bagi seluruh satker; pengadaan tanah

bagi Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Balai Litbangkes Banjarnegara dan Loka

Litbangkes Ciamis; serta pemenuhan alat angkutan kantor.

4.2.8 Agenda Riset Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan12

Agenda Riset Badan Litbangkes Tahun 2016-2020 disusun untuk

memberikan prioritas kegiatan dan arah pelaksanaan penelitian dan pengembangan

kesehatan tahun 2016-2020. Agenda Riset Badan Litbangkes merupakan dokumen

yang disusun sebagai upaya untuk memberikan prioritas kegiatan, tonggak capaian,

dan indikator capaian kegiatan Badan Litbangkes untuk kurun waktu 2016-2020,

dalam memenuhi perannya sebagai lokomotif penelitian, pengawal kebijakan dan

legitimator program pembangunan kesehatan.

Bahan dan acuan yang dipakai dalam penyusunan Agenda Riset Badan

Litbangkes (ARB) Tahun 2016 - 2020 adalah:

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025

2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019

3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan 2005-2025

4. Visi, Misi dan Agenda Pemerintah Tahun 2015-2019

5. Agenda Riset Nasional Tahun 2015-2019 Kemenristek Dikti

6. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019

7. Agenda Riset Nasional 2015 - 2019 Dewan Riset Nasional

8. Program Prioritas Kementerian Kesehatan

9. Dokumen Sustainable Development Goals (SDGs)

10. Beban penyakit dan kecenderungannya Tahun 2015

12Agenda Riset Badan Litbangkes

Page 72: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

66

11. Rencana Badan Litbangkes Tahun 2015 – 2019

12. Masukan para pemangku kepentingan di lingkungan Kemenkes.

Agenda Riset Badan Litbangkes disusun berdasarkan cara dan proses yang

dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu:

1. Persiapan, dilakukan menggunakan pendekatan indikator Renstra Kemkes

2015 - 2019 dan indikator pembangunan kesehatan lain dalam mendukung

tercapainya tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia dan dikelompokkan

berdasarkan ke tujuh subsistem Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 2012.

2. Identifikasi permasalahan, berdasarkan target yang telah ditentukan dalam

Renstra Kemkes 2015 - 2019 dengan menggunakan pendekatan sistem

kesehatan (health system) dan determinannya (permasalahan sosial, ekonomi,

lingkungan dan lain sebagainya yang mempengaruhi pelaksanaan sistem

kesehatan).

3. Pembahasan dan analisis gap atau kesenjangan, dilakukan terhadap

permasalahan yang teridentifikasi di tiap area litbangkes sesuai penjelasan

nomor 2.

4. Identifikasi, pembahasan dan penentuan kebutuhan topik litbangkes,

berdasarkan prioritas area penelitian/riset kesehatan di Badan Litbangkes.

5. Pembahasan untuk penentuan luaran dari setiap topik prioritas area

penelitian/riset litbangkes.

6. Penetapan skala prioritas penelitian/riset, terdiri dari riset skala nasional, riset

khusus, riset berkelanjutan dan riset inovasi.

7. Pembahasan dan penentuan hubungan prioritas area penelitian/riset

terhadap ke tujuh subsistem SKN 2012 yang dilanjutkan dengan penentuan

institusi penanggung jawab dikalangan Pusat/Balai Besar Badan Litbangkes.

8. Pembahasan dan penentuan waktu pelaksanaan prioritas area penelitian/riset

litbangkes di Badan Litbangkes.

9. Penyusunan matrik berdasarkan indikator Renstra, status awal, target,

permasalahan, analisis kebutuhan penelitian, prioritas kebutuhan penelitian,

prioritas area penelitian kesehatan, jenis riset, output, kesesuaian dengan SKN,

tahun dan penanggung jawab pelaksanaan penelitian.

Seperti disebutkan diatas, pengelompokan area penelitian dilakukan

berdasarkan indikator Renstra Kemkes 2015-2019 dan subsistem SKN 2012.

Ketujuh subsistem dalam SKN 2012 adalah sebagai berikut:

1. Upaya kesehatan (upaya kesehatan masyarakat/UKM dan upaya kesehatan

perorangan/UKP);

2. Penelitian dan pengembangan kesehatan;

3. Pembiayaan kesehatan;

4. Sumber daya manusia kesehatan;

5. Sediaan farmasi, alkes, dan makanan;

6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan; dan

7. Pemberdayaan masyarakat.

Page 73: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

67

Dalam SKN 2012 pelaksanaan ketujuh subsistem tersebut harus

memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Cakupan pelayanan kesehatan berkualitas, adil, dan merata;

2. Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat;

3. Kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi

kesehatan masyarakat;

4. Kepemimpinan dan profesionalisme dalam pembangunan kesehatan;

5. Inovasi atau terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi yang etis dan terbukti

bermanfaat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas,

termasuk penguatan sistem rujukan;

6. Pendekatan secara global dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan

yang sistematis, berkelanjutan, tertib, dan responsif gender dan hak anak;

7. Dinamika keluarga dan kependudukan;

8. Keinginan masyarakat;

9. Epidemiologi penyakit;

10. Perubahan ekologi dan lingkungan; dan

11. Globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi dengan semangat persatuan dan

kesatuan nasional serta kemitraan dan kerja sama lintas sektor.

Metode penentuan prioritas penelitian ditentukan dengan cara skoring

berdasarkan: (1) Tingkat urgensi penelitian; (2) Besar permasalahan yang akan

dipecahkan penelitian; (3) Ketersediaan metodologi, teknologi intervensi penelitian

dan kemampuan sumberdaya yang mendukung; (4) Satu-satunya opsi hanya bisa

dipecahkan dengan suatu penelitian, pengembangan atau kajian dan bukan

permasalahan yang dapat dipecahkan dengan perbaikan manajemen program. Tiap-

tiap penelitian kesehatan pada setiap area dibahas dan dilakukan skoring terhadap

ke 4 hal tersebut diatas (skala Likert dan ya/tidak), kemudian dipilih topik penelitian

dengan skor yang tertinggi. Sistematika penulisan ARB Tahun 2016-2020 mengikuti

kaidah ilmiah yang terdiri dari latar belakang, analisis kebutuhan, prioritas penelitian,

kesesuaian dengan subsistem pada SKN, dan tahun pelaksanaan, serta satuan

kerja (Satker) yang bertanggung jawab terhadap masing-masing kegiatan penelitian

yang diagendakan.

Berdasarkan berbagai tahapan tersebut diatas maka prioritas Agenda Riset

Badan Litbangkes terdiri dari:

1. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi

2. Gizi masyarakat

3. Penyakit Menular

4. Penyakit Tidak Menular (Hipertensi, obesitas, merokok merupakan faktor risiko

antara)

5. Akses dan mutu pelayanan

6. Manajemen dan Mutu Obat, Vaksin dan Alkes

7. Jaminan Kesehatan Nasional

Page 74: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

68

8. Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (Public Health

Emergencies of International Concern/PHEIC)

9. Cedera

10. Tanaman obat dan obat tradisional

11. Vektor dan penyakit bersumber binatang.

4.3 Kerangka Pendanaan

Kerangka pendanaan meliputi peningkatan pendanaan dan efektifitas

pendanaan. Peningkatan pendanaan kesehatan dilakukan melalui peningkatan

proporsi anggaran kesehatan secara signifikan sehingga mencapai 5% dari APBN

pada tahun 2019.Dalam upaya meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan pada

Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan maka pendanaan diutamakan untuk

melakukan riset skala nasional, pemantauan berkala, riset terobosan, kajian, riset

berorientasi produk, riset-riset dalam mendukung program kesehatan, isu dan sasaran

strategis pembangunan kesehatan serta sasaran strategis Kementerian Kesehatan.

Kebutuhan anggaran untuk mendukung pencapaian Program Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2019 yang terbagi dalam tujuh kegiatan

mencapai 5,5 T Dapat dilihat pada tabel IV.12 dibawah ini.

Tabel IV.12Kebutuhan Anggaran Program Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Tahun 2015-2019

NOPROGRAM/KEGIATAN

ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL

2015 2016 2017 2018 2019

1 Penelitian danPengembanganBiomedis danTeknologi DasarKesehatan

135,3 175,4 154,3 281,8 493,4 1.240,3

2 Penelitian danPengembanganSumber Dayadan PelayananKesehatan

38,1 102,9 91,4 144,8 161,6 538,9

3 Penelitian danPengembanganUpayaKesehatanMasyarakat

84,1 182,4 157,8 245,1 288,3 957,6

4 Penelitian danPengembanganHumaniora danManajemenKesehatan

69,7 109,5 81,5 173,0 152,6 586,3

5 Penelitian danPengembanganTanaman Obat

113,6 95,1 70,8 101,5 164,3 545,3

Page 75: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

69

NOPROGRAM/KEGIATAN

ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL

2015 2016 2017 2018 2019

dan ObatTradisional

6 Penelitian danPengembanganVektor danReservoirPenyakit

108,3 197,9 110,7 152,1 59,7 628,7

7 DukunganManajemen danDukunganPelaksanaanTugas TeknisLainnya padaProgrampenelitian danpengembanganKesehatan

195,6 176,8 162,9 212,5 281,2 1.029,0

TOTAL 744,7 1.040,1 829,5 1.310,8 1.601,1 5.526,1

Page 76: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I

70

BAB V

PENUTUP

Tujuan pembangunan kesehatan akan dapat tercapai bila didukung

penyusunan kebijakan yang berbasis bukti. Oleh karena itu Revisi RAP Litbangkes

Tahun 2015-2019 disusun sebagai panduan dan arahan Badan Litbangkes dalam

mendukung keberhasilan capaian Indikator Kinerja Program yang tercantum di

dalam Revisi Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Rencana aksi ini

digunakan pada setiap tahapan manajemen mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pembiayaan, pelaksanaan, monitoring hingga evaluasi.

Capaian pelaksanaan kinerja program akan dilakukan monitoring dan

evaluasi setiap tahun dan akhir periode lima tahun (tahun 2019). Dengan

memperhatikan hal tesebut, maka Badan Litbangkes dapat melakukan perbaikan

dan penyempurnaan.

Dengan disusunnya Revisi RAP Litbangkes Tahun 2015-2019 ini diharapkan

prioritas, arah dan panduan substansi litbangkes yang harus dilakukan melalui suatu

agenda litbangkes sampai dengan tahun 2019 dapat tercapai.

Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Siswanto

Page 77: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

LAMPIRAN

Page 78: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

LAMPIRAN I

MATRIK RENCANA AKSI PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN TAHUN 2015 – 2019

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

IX PENELITIAN DANPENGEMBANGANKESEHATAN

Meningkatnya kualitaspenelitian,pengembangan danpemanfaatan di bidangkesehatan

1 Jumlah hasil risetkesehatan nasional(Riskesnas) bidangkesehatan dan gizimasyarakat

Jumlah laporanRiskesnas yang ditulisberdasarkan hasillitbang (sesuai denganagenda BadanLitbangkes)

Menghitung jumlah kumulatiflaporan Riskesnas yangditulis berdasarkan hasillitbang kesehatan, dibuktikandengan adanya laporanNasional Riskesnas

2 Jumlah rekomendasikebijakan berbasispenelitian danpengembangankesehatan yangdiadvokasikan kepengelola programkesehatan dan ataupemangkukepentingan

Jumlah dokumenrekomendasi kebijakanyang ditulis berdasarkanhasil litbang kesehatanyang disampaikandalam forum ataupertemuan kepadapengelola program danatau pemangkukepentingan

Menghitung Jumlah kumulatifdokumen rekomendasikebijakan yang ditulisberdasarkan hasil litbangkesehatan yang disampaikandalam forum atau pertemuankepada pengelola programdan atau pemangkukepentingan yang dibuktikandengan adanya dokumenrekomendasi kebijakan danlaporan forum/pertemuan(Menghitung target/baselineberdasarkan perhitunganrekomendasi sesuai isustrategis yang telahdiadvokasikan)

Page 79: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

3 Jumlah hasilpenelitian yangdidaftarkan HKI

Jumlah hasil litbangkesyang didaftarkan HKI keDirektorat Jenderal HKIKementerian Hukumdan HAM

Menghitung jumlah kumulatifhasil litbangkes yangdidaftarkan HKI dengan buktitelah menerima nomorRegistrasi

1 Penelitian danPengembanganBiomedis danTeknologi DasarKesehatan

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Biomedis danTeknologi DasarKesehatan

1 Jumlah hasil RisetBiomedis pada RisetKesehatan Nasional

laporan hasilpemeriksaan spesimenbiomedis pada RisetKesehatan Nasional

Menghitung jumlah kumulatiflaporan Riskesnas yangditulis berdasarkan hasillitbang kesehatan, dibuktikandengan adanya laporanNasional Biomedis

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkan daripenelitian danpengembangan dibidang Biomedis danTeknologi DasarKesehatan

Jumlah dokumenrekomendasi kebijakanyang dihasilkan darihasil sintesa satu ataubeberapa penelitian danpengembangan dibidang Biomedis danTeknologi DasarKesehatan sebagaibahan yang akandiadvokasikan olehBadan Litbangkes

Menghitung Jumlah kumulatifdokumen rekomendasikebijakan yang ditulisberdasarkan hasil litbangkesehatan berupa bukti outputnaskah rekomendasikebijakan (Menghitungtarget/baseline berdasarkanperhitungan rekomendasisesuai isu strategis di bidangBiomedis dan TeknologiDasar Kesehatan).

3 Jumlah hasilpenelitian danpengembangan dibidang Biomedis danTeknologi Dasar

Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang Biomedis danTeknologi DasarKesehatan berupa

Menghitung jumlah kumulatifhasil penelitian danpengembangan di bidangBiomedis dan TeknologiDasar Kesehatan berupa

Page 80: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

Kesehatan produk/informasi/datayang mendukung isustrategis kesehatan.

produk/informasi/data yangmendukung isu strategiskesehatan per tahun

4 Jumlah publikasikarya tulis ilmiah dibidang Biomedisdan Teknologi DasarKesehatan yangdimuat di mediacetak dan atauelektronik nasionaldan internasional

Jumlah artikel hasilpenelitian danpengembangankesehatan di bidangBiomedis dan TeknologiDasar Kesehatan yangdipublikasikan padamedia cetak dan atauelektronik nasionalmaupun internasionalyang terakreditasi

Menghitung Jumlah kumulatifartikel hasil penelitian danpengembangan kesehatan diBidang Biomedis danTeknologi Dasar Kesehatanyang dipublikasikan padamedia cetak dan atauelektronik nasional maupuninternasional yangterakreditasi dan ditulis olehpeneliti Badan Litbangkessebagai penulis pertama(firstauthor)

2 Penelitian danPengembanganSumber Daya danPelayananKesehatan

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Sumber Dayadan PelayananKesehatan

1 Jumlah Hasil RisetStatus KesehatanMasyarakat padaRiset KesehatanNasional Wilayah I

laporan hasil RisetKesehatan Nasionalyang menggambarkanstatus kesehatan dariaspek lingkungan,perilaku, pelayanankesehatan dan genetikasesuai kerangka konsepstatus kesehatanmasyarakat HL Blumpada wilayah I yakniprovinsi NAD, Riau, DKI,DIY, Jateng, NTT,

Menghitung jumlah kumulatiflaporan Riskesnas yangditulis berdasarkan hasillitbang kesehatan, dibuktikandengan adanya laporanNasional Riskesnas perRegional atau PropinsiWilayah I yakni provinsi Aceh,Riau, DKI, DIY, Jateng, NTT,Sulsel

Page 81: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

Sulsel

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkan daripenelitian danpengembangan diBidang SumberDaya dan PelayananKesehatan

Jumlah dokumenrekomendasi kebijakanyang dihasilkan darihasil sintesa satu ataubeberapa penelitian danpengembangan dibidang Sumber Dayadan PelayananKesehatan sebagaibahan yang akandiadvokasikan olehBadan Litbangkes

Menghitung Jumlah kumulatifdokumen rekomendasikebijakan yang ditulisberdasarkan hasil litbangkesehatan berupa bukti outputnaskah rekomendasikebijakan (Menghitungtarget/baseline berdasarkanperhitungan rekomendasisesuai isu strategis di bidangSumber Daya dan PelayananKesehatan).

3 Jumlah hasilpenelitian danpengembangan dibidang Sumber Dayadan PelayananKesehatan

Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang Sumber Dayadan PelayananKesehatan berupaproduk/informasi/datayang mendukung isustrategis kesehatan.

Menghitung jumlah kumulatifhasil penelitian danpengembangan di bidangSumber Daya dan PelayananKesehatan berupaproduk/informasi/data yangmendukung isu strategiskesehatan per tahun

4 Jumlah publikasikarya tulis ilmiah dibidang Sumber Dayadan PelayananKesehatan yangdimuat di mediacetak dan atau

Jumlah artikel hasilpenelitian danpengembangankesehatan di bidangSumber Daya danPelayanan Kesehatanyang dipublikasikan

Menghitung Jumlah kumulatifartikel hasil penelitian danpengembangan kesehatan diBidang Sumber Daya danPelayanan Kesehatan yangdipublikasikan pada mediacetak dan atau elektronik

Page 82: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

elektronik nasionaldan internasional

pada media cetak danatau elektronik nasionalmaupun internasionalyang terakreditasi

nasional maupuninternasional yangterakreditasi dan ditulis olehpeneliti Badan Litbangkessebagai penulis pertama(firstauthor)

3 Penelitian danPengembanganUpaya KesehatanMasyarakat

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang UpayaKesehatan Masyarakat

1 Jumlah Hasil RisetStatus KesehatanMasyarakat padaRiset KesehatanNasional Wilayah II

laporan hasil RisetKesehatan Nasionalyang menggambarkanstatus kesehatan dariaspek lingkungan,perilaku, pelayanankesehatan dan genetikasesuai kerangka konsepstatus kesehatanmasyarakat HL Blumpada wilayah II yakniprovinsi Sumut, Sumsel,Bengkulu, Lampung,Jabar, Banten, Maluku

Menghitung jumlah kumulatiflaporan Riskesnas yangditulis berdasarkan hasillitbang kesehatan, dibuktikandengan adanya laporanNasional Riskesnas perRegional atau PropinsiWilayah II yakni provinsiSumut, Sumsel, Bengkulu,Lampung, Jabar, Banten,Maluku

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkan daripenelitian danpengembangan dibidang BidangUpaya KesehatanMasyarakat

Jumlah dokumenrekomendasi kebijakanyang dihasilkan darihasil sintesa satu ataubeberapa penelitian danpengembangan dibidang UpayaKesehatan Masyarakatsebagai bahan yang

Menghitung Jumlah kumulatifdokumen rekomendasikebijakan yang ditulisberdasarkan hasil litbangkesehatan berupa bukti outputnaskah rekomendasikebijakan (Menghitungtarget/baseline berdasarkanperhitungan rekomendasi

Page 83: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

akan diadvokasikan olehBadan Litbangkes

sesuai isu strategis di bidangUpaya KesehatanMasyarakat).

3 Jumlah hasilpenelitian danpengembangan dibidang UpayaKesehatanMasyarakat

Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang UpayaKesehatan Masyarakatberupaproduk/informasi/datayang mendukung isustrategis kesehatan.

Menghitung jumlah kumulatifhasil penelitian danpengembangan di bidangUpaya Kesehatan Masyarakatberupa produk/informasi/datayang mendukung isu strategiskesehatan per tahun

4 Jumlah publikasikarya tulis ilmiah dibidang UpayaKesehatanMasyarakat yangdimuat di mediacetak dan atauelektronik nasionaldan internasional

Jumlah artikel hasilpenelitian danpengembangankesehatan di bidangUpaya KesehatanMasyarakat yangdipublikasikan padamedia cetak dan atauelektronik nasionalmaupun internasionalyang terakreditasi

Menghitung Jumlah kumulatifartikel hasil penelitian danpengembangan kesehatan diBidang Upaya KesehatanMasyarakat yangdipublikasikan pada mediacetak dan atau elektroniknasional maupuninternasional yangterakreditasi dan ditulis olehpeneliti Badan Litbangkessebagai penulis pertama(firstauthor)

4 Penelitian danPengembanganHumaniora danManajemen

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Humaniora dan

1 Jumlah Hasil RisetStatus KesehatanMasyarakat padaRiset Kesehatan

laporan hasil RisetKesehatan Nasionalyang menggambarkanstatus kesehatan dari

Menghitung jumlah kumulatiflaporan Riskesnas yangditulis berdasarkan hasillitbang kesehatan, dibuktikan

Page 84: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

Kesehatan Manajemen Kesehatan Nasional Wilayah III aspek lingkungan,perilaku, pelayanankesehatan dan genetikasesuai kerangka konsepstatus kesehatanmasyarakat HL Blumpada wilayah III yakniprovinsi Sumbar, Jatim,Bali, NTB, Sulut, Malut,Papua

dengan adanya laporanNasional Riskesnas perRegional atau PropinsiWilayah III yakni provinsiSumbar, Jatim, Bali, NTB,Sulut, Malut, Papua

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkan daripenelitian danpengembangan diBidang Humanioradan ManajemenKesehatan

Jumlah dokumenrekomendasi kebijakanyang dihasilkan darihasil sintesa satu ataubeberapa penelitian danpengembangan dibidang Humaniora danManajemen Kesehatansebagai bahan yangakan diadvokasikan olehBadan Litbangkes.

Menghitung Jumlah kumulatifdokumen rekomendasikebijakan yang ditulisberdasarkan hasil litbangkesehatan berupa bukti outputnaskah rekomendasikebijakan (Menghitungtarget/baseline berdasarkanperhitungan rekomendasisesuai isu strategis di bidangHumaniora dan ManajemenKesehatan).

3 Jumlah hasilpenelitian danpengembangan dibidang Humanioradan ManajemenKesehatan

Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang Humaniora danManajemen Kesehatanberupaproduk/informasi/datayang mendukung isu

Menghitung jumlah kumulatifhasil penelitian danpengembangan di bidangHumaniora dan ManajemenKesehatan berupaproduk/informasi/data yangmendukung isu strategis

Page 85: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

strategis kesehatan. kesehatan per tahun

4 Jumlah publikasikarya tulis ilmiah dibidang Humanioradan ManajemenKesehatan yangdimuat di mediacetak dan atauelektronik nasionaldan internasional

Jumlah artikel hasilpenelitian danpengembangankesehatan di bidangHumaniora danManajemen Kesehatanyang dipublikasikanpada media cetak danatau elektronik nasionalmaupun internasionalyang terakreditasi

Menghitung Jumlah kumulatifartikel hasil penelitian danpengembangan kesehatan diBidang Humaniora danManajemen Kesehatan yangdipublikasikan pada mediacetak dan atau elektroniknasional maupuninternasional yangterakreditasi dan ditulis olehpeneliti Badan Litbangkessebagai penulis pertama(firstauthor)

5 Penelitian danPengembanganTanaman Obat danObat Tradisional

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Tanaman Obatdan Obat Tradisional

1 Jumlah Hasil RisetStatus KesehatanMasyarakat padaRiset KesehatanNasional Wilayah IV

laporan hasil RisetKesehatan Nasionalyang menggambarkanstatus kesehatan dariaspek lingkungan,perilaku, pelayanankesehatan dan genetikasesuai kerangka konsepstatus kesehatanmasyarakat HL Blumpada wilayah IV yakniprovinsi Jambi, Kepri,Kalteng, Kaltim, Kaltara,Sulteng, Sulbar

Menghitung jumlah kumulatiflaporan Riskesnas yangditulis berdasarkan hasillitbang kesehatan, dibuktikandengan adanya laporanNasional Riskesnas perRegional atau PropinsiWilayah IV yakni provinsiJambi, Kepri, Kalteng, Kaltim,Kaltara, Sulteng, Sulbar

Page 86: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkan daripenelitian danpengembangan diBidang TanamanObat dan ObatTradisional

Jumlah dokumenrekomendasi kebijakanyang dihasilkan darihasil sintesa satu ataubeberapa penelitian danpengembangan dibidang Tanaman Obatdan Obat Tradisionalsebagai bahan yangakan diadvokasikan olehBadan Litbangkes.

Menghitung Jumlah kumulatifdokumen rekomendasikebijakan yang ditulisberdasarkan hasil litbangkesehatan berupa bukti outputnaskah rekomendasikebijakan (Menghitungtarget/baseline berdasarkanperhitungan rekomendasisesuai isu strategis di bidangTanaman Obat dan ObatTradisional).

3 Jumlah hasilpenelitian danpengembangan dibidang tanaman obatdan obat tradisional

Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang Tanaman Obatdan Obat Tradisionalberupaproduk/informasi/datayang mendukung isustrategis kesehatan.

Menghitung jumlah kumulatifhasil penelitian danpengembangan di bidangTanaman Obat dan ObatTradisional berupaproduk/informasi/data yangmendukung isu strategiskesehatan per tahun

4 Jumlah publikasikarya tulis ilmiah dibidang TanamanObat dan ObatTradisional yangdimuat di media cetakdan atau elektroniknasional dan

Jumlah artikel hasilpenelitian danpengembangankesehatan di bidangTanaman Obat danObat Tradisional yangdipublikasikan padamedia cetak dan atau

Menghitung Jumlah kumulatifartikel hasil penelitian danpengembangan kesehatan diBidang Tanaman Obat danObat Tradisional yangdipublikasikan pada mediacetak dan atau elektroniknasional maupun

Page 87: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

internasional elektronik nasionalmaupun internasionalyang terakreditasi

internasional yangterakreditasi dan ditulis olehpeneliti Badan Litbangkessebagai penulis pertama(firstauthor)

6 Penelitian danPengembanganVektor danReservoir Penyakit

Penelitian danPengembanganVektor danReservoir Penyakit

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Vektor danReservoir Penyakit

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Vektor danReservoir Penyakit

1 Jumlah Hasil RisetStatus KesehatanMasyarakat padaRiset KesehatanNasional Wilayah V

laporan hasil RisetKesehatan Nasionalyang menggambarkanstatus kesehatan dariaspek lingkungan,perilaku, pelayanankesehatan dan genetikasesuai kerangka konsepstatus kesehatanmasyarakat HL Blumpada wilayah V yakniprovinsi Babel, Kalbar,Kalsel, Sultra,Gorontalo, Papua Barat

Menghitung jumlah laporanRiskesnas yang ditulisberdasarkan hasil litbangkesehatan, dibuktikan denganadanya laporan NasionalRiskesnas per Regional atauPropinsi Wilayah V yakniprovinsi Babel, Kalbar, Kalsel,Sultra, Gorontalo, PapuaBarat

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkandaripenelitian danpengembangan diBidang Vektor danReservoir Penyakit

Jumlah dokumenrekomendasi kebijakanyang dihasilkan darihasil sintesa satu ataubeberapa penelitian danpengembangan dibidang Vektor danReservoir Penyakitsebagai bahan yangakan diadvokasikan oleh

Menghitung Jumlah kumulatifdokumen rekomendasikebijakan yang ditulisberdasarkan hasil litbangkesehatan berupa bukti outputnaskah rekomendasikebijakan (Menghitungtarget/baseline berdasarkanperhitungan rekomendasisesuai isu strategis di bidang

Page 88: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

Badan Litbangkes. Vektor dan ReservoirPenyakit).

3 Jumlah hasilpenelitian danpengembangan dibidang Vektor danReservoir Penyakit

Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang Vektor danReservoir Penyakitberupaproduk/informasi/datayang mendukung isustrategis kesehatan.

Menghitung jumlah kumulatifhasil penelitian danpengembangan di bidangVektor dan ReservoirPenyakit berupaproduk/informasi/data yangmendukung isu strategiskesehatan per tahun

4 Jumlah publikasikarya tulis ilmiah dibidang Vektor danReservoir Penyakityang dimuat di mediacetak dan atauelektronik nasionaldan internasional

Jumlah artikel hasilpenelitian danpengembangankesehatan di bidangVektor dan ReservoirPenyakit yangdipublikasikan padamedia cetak dan atauelektronik nasionalmaupun internasionalyang terakreditasi

Menghitung Jumlah kumulatifartikel hasil penelitian danpengembangan kesehatan diBidang Vektor dan ReservoirPenyakit yang dipublikasikanpada media cetak dan atauelektronik nasional maupuninternasional yangterakreditasi dan ditulis olehpeneliti Badan Litbangkessebagai penulis pertama(firstauthor)

7 DukunganManajemen danDukunganPelaksanaan TugasTeknis Lainnya padaProgram penelitian

Meningkatnyadukungan Manajemendan PelaksanaanTugas Teknis Lainnyapada ProgramPenelitian dan

1 Jumlah laporandukunganmanajemenpenelitian danpengembanganKesehatan

Tersedianya dokumenhasil pelaksanaankegiatan dalam bidangProgram dan Informasi;Umum, Dokumentasidan Jejaring; Keuangan

Menghitung jumlah kumulatiflaporan hasil pelaksanaankegiatan dalam bidangProgram dan Informasi;Umum, Dokumentasi danJejaring; Keuangan dan

Page 89: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

DEFINISIOPERASIONAL

CARA PERHITUNGAN

dan pengembanganKesehatan

PengembanganKesehatan

dan Barang MilikNegara (BMN); sertaHukum, Organisasi danKepegawaian

Barang Milik Negara (BMN);serta Hukum, Organisasi danKepegawaian

2 Jumlah laporandukunganmanajemen teknispenelitian danpengembanganKesehatan

Tersedianya dokumenuntuk dukunganmanajemenpelaksanaan RisetKontijensi, Riset IptekKesehatan, dan RisetSkala Nasional

Menghitung jumlah kumulatiflaporan manajemen RisetNasional, Riset IptekKesehatan, dan RisetKontijensi

Page 90: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

LAMPIRAN II

MATRIK TARGET RENCANA AKSI PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN TAHUN 2015 – 2019

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

IX PENELITIAN DANPENGEMBANGANKESEHATAN

Meningkatnyakualitas penelitian,pengembangandan pemanfaatandi bidangkesehatan

1 Jumlah hasil riset kesehatannasional (Riskesnas) bidangkesehatan dan gizi masyarakat

1 4* 6* 7* 8*

2 Jumlah rekomendasi kebijakanberbasis penelitian danpengembangan kesehatan yangdiadvokasikan ke pengelolaprogram kesehatan dan ataupemangku kepentingan

24 48* 72* 96* 120*

3 Jumlah hasil penelitian yangdidaftarkan HKI

13 21* 26* 31* 35*

1 Penelitian danPengembanganBidang Biomedisdan Teknologi DasarKesehatan

Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang biomedisdan teknologidasar kesehatan

1 Jumlah hasil Riset Biomedis padaRiset Kesehatan Nasional

1 2* 3* 5* 6*

2 Jumlah rekomendasi kebijakan yangdihasilkan dari penelitian danpengembangan di bidang Biomedisdan Teknologi Dasar Kesehatan

5 10* 15* 20* 25*

3 Jumlah hasil penelitian danpengembangan di bidang Biomedisdan Teknologi Dasar Kesehatan

10 23* 36* 45* 60*

Page 91: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

4 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah dibidang Biomedis dan TeknologiDasar Kesehatan yang dimuat dimedia cetak dan atau elektroniknasional dan internasional

20 40* 60* 80* 100*

2 Penelitian danPengembanganSumber Daya danPelayananKesehatan

Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang SumberDaya danPelayananKesehatan

1 Jumlah Hasil Riset StatusKesehatan Masyarakat pada RisetKesehatan Nasional Wilayah I

- 2 3* 10* 11*

2 Jumlah rekomendasi kebijakan yangdihasilkan dari penelitian danpengembangan di Bidang SumberDaya dan Pelayanan Kesehatan

8 16* 24* 32* 40*

3 Jumlah hasil penelitian danpengembangan di bidang SumberDaya dan Pelayanan Kesehatan

12 21* 29* 32* 41*

4 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah dibidang Sumber Daya danPelayanan Kesehatan yang dimuatdi media cetak dan atau elektroniknasional dan internasional

15 26* 39* 52* 67*

3 Penelitian danPengembanganUpaya KesehatanMasyarakat

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang UpayaKesehatanMasyarakat

1 Jumlah Hasil Riset StatusKesehatan Masyarakat pada RisetKesehatan Nasional Wilayah II

- 2 3* 10* 11*

2 Jumlah rekomendasi kebijakan yangdihasilkan dari penelitian danpengembangan di bidang Bidang

8 16* 24* 32* 40*

Page 92: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019Upaya Kesehatan Masyarakat

3 Jumlah hasil penelitian danpengembangan di bidang UpayaKesehatan Masyarakat

23 86* 100* 112* 140*

4 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah dibidang Upaya KesehatanMasyarakat yang dimuat di mediacetak dan atau elektronik nasionaldan internasional

33 81* 141* 203* 268*

4 Penelitian danPengembanganHumaniora danManajemenKesehatan

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Humanioradan ManajemenKesehatan

1 Jumlah Hasil Riset StatusKesehatan Masyarakat pada RisetKesehatan Nasional Wilayah III

- 2 3* 10* 11*

2 Jumlah rekomendasi kebijakan yangdihasilkan dari penelitian danpengembangan di BidangHumaniora dan ManajemenKesehatan

9 18* 27* 36* 45*

3 Jumlah hasil penelitian danpengembangan di bidangHumaniora dan ManajemenKesehatan

23 38* 45* 49* 59*

4 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah dibidang Humaniora dan ManajemenKesehatan yang dimuat di mediacetak dan atau elektronik nasionaldan internasional

25 50* 65* 80* 125*

Page 93: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

5 Penelitian danPengembanganTanaman Obat danObat Tradisional

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang TanamanObat dan ObatTradisional

1 Jumlah Hasil Riset StatusKesehatan Masyarakat pada RisetKesehatan Nasional Wilayah IV

- 2 3* 10* 11*

2 Jumlah rekomendasi kebijakan yangdihasilkan dari penelitian danpengembangan di Bidang TanamanObat dan Obat Tradisional

2 4* 6* 8* 10*

3 Jumlah hasil penelitian danpengembangan di bidang tanamanobat dan obat tradisional

17 37* 52* 60* 75*

4 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah dibidang Tanaman Obat dan ObatTradisional yang dimuat di mediacetak dan atau elektronik nasionaldan internasional

24 48* 57* 66* 120*

6 Penelitian danPengembanganVektor dan ReservoirPenyakit

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Vektor danReservoir Penyakit

1 Jumlah Hasil Riset StatusKesehatan Masyarakat pada RisetKesehatan Nasional Wilayah V

- 2 3* 9* 10*

2 Jumlah rekomendasi kebijakan yangdihasilkan daripenelitian danpengembangan di Bidang Vektordan Reservoir Penyakit

2 4* 6* 8* 10*

3 Jumlah hasil penelitian danpengembangan di bidang Vektordan Reservoir Penyakit

8 27* 37* 44* 54*

Page 94: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIA

TANSASARAN INDIKATOR

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

4 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah dibidang Vektor dan ReservoirPenyakit yang dimuat di mediacetak dan atau elektronik nasionaldan internasional

10 25* 40* 55* 85*

7 DukunganManajemendanDukunganPelaksanaanTugas TeknisLainnya padaProgram Penelitiandan PengembanganKesehatan

Meningkatnyadukunganmanajemen danpelaksanaan tugasteknis lainnyapada programpenelitian danpengembangankesehatan

1 Jumlah laporan dukunganmanajemen penelitian danpengembangan kesehatan

5 10* 15* 20* 25*

2 Jumlah laporan dukunganmanajemen teknis penelitian danpengembangan kesehatan

4 8* 12* 16* 20*

Ket: * -> Kumulatif

Page 95: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

LAMPIRAN III

MATRIK ANGGARAN RENCANA AKSI PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN TAHUN 2015 – 2019

NOPROGRAM/KEGIAT

ANSASARAN INDIKATOR

ALOKASI (Rp Miliar)

2015 2016 2017 2018 2019 Total

IX PENELITIAN DANPENGEMBANGANKESEHATAN

Meningkatnya kualitaspenelitian,pengembangan danpemanfaatan dibidang kesehatan

1 Jumlah hasil risetkesehatan nasional(Riskesnas) bidangkesehatan dan gizimasyarakat

744,7 1.040,1 829,5 1.310,8 1.601,1 5.526,1

2 Jumlah rekomendasikebijakan berbasispenelitian danpengembangankesehatan yangdiadvokasikan kepengelola programkesehatan dan ataupemangku kepentingan

3 Jumlah hasil penelitianyang didaftarkan HKI

1 Penelitian danPengembanganBidang Biomedis danTeknologi DasarKesehatan

Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang biomedis danteknologi dasarkesehatan

1 Jumlah hasil RisetBiomedis pada RisetKesehatan Nasional

135,3 175,4 154,3 281,8 493,4 1.240,3

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkan dari penelitiandan pengembangan di

Page 96: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIAT

ANSASARAN INDIKATOR

ALOKASI (Rp Miliar)

2015 2016 2017 2018 2019 Totalbidang Biomedis danTeknologi DasarKesehatan

3 Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang Biomedis danTeknologi DasarKesehatan

4 Jumlah publikasi karyatulis ilmiah di bidangBiomedis dan TeknologiDasar Kesehatan yangdimuat di media cetakdan atau elektroniknasional daninternasional

2 Penelitian danPengembanganSumber Daya danPelayanan Kesehatan

Meningkatnyapenelitian danpengembangan dibidang Sumber Dayadan PelayananKesehatan

1 Jumlah Hasil Riset StatusKesehatan Masyarakatpada Riset KesehatanNasional Wilayah I

38,1 102,9 91,4 144,8 161,6 538,9

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkan dari penelitiandan pengembangan diBidang Sumber Dayadan PelayananKesehatan

3 Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang Sumber Daya

Page 97: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIAT

ANSASARAN INDIKATOR

ALOKASI (Rp Miliar)

2015 2016 2017 2018 2019 Totaldan PelayananKesehatan

4 Jumlah publikasi karyatulis ilmiah di bidangSumber Daya danPelayanan Kesehatanyang dimuat di mediacetak dan atau elektroniknasional daninternasional

3 Penelitian danPengembangan UpayaKesehatan Masyarakat

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang UpayaKesehatan Masyarakat

1 Jumlah Hasil Riset StatusKesehatan Masyarakatpada Riset KesehatanNasional Wilayah II

84,1 182,4 157,8 245,1 288,3 957,6

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkan dari penelitiandan pengembangan dibidang Bidang UpayaKesehatan Masyarakat

3 Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang Upaya KesehatanMasyarakat

4 Jumlah publikasi karyatulis ilmiah di bidangUpaya KesehatanMasyarakat yang dimuatdi media cetak dan atauelektronik nasional dan

Page 98: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIAT

ANSASARAN INDIKATOR

ALOKASI (Rp Miliar)

2015 2016 2017 2018 2019 Totalinternasional

4 Penelitian danPengembanganHumaniora danManajemenKesehatan

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Humaniora danManajemen Kesehatan

1 Jumlah Hasil Riset StatusKesehatan Masyarakatpada Riset KesehatanNasional Wilayah III

69,7 109,5 81,5 173,0 152,6 586,3

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkan dari penelitiandan pengembangan diBidang Humaniora danManajemen Kesehatan

3 Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang Humaniora danManajemen Kesehatan

4 Jumlah publikasi karyatulis ilmiah di bidangHumaniora danManajemen Kesehatanyang dimuat di mediacetak dan atau elektroniknasional daninternasional

5 Penelitian danPengembanganTanaman Obat danObat Tradisional

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Tanaman Obatdan Obat Tradisional

1 Jumlah Hasil Riset StatusKesehatan Masyarakatpada Riset KesehatanNasional Wilayah IV

113,6 95,1 70,8 101,5 164,3 545,3

2 Jumlah rekomendasikebijakan yang

Page 99: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIAT

ANSASARAN INDIKATOR

ALOKASI (Rp Miliar)

2015 2016 2017 2018 2019 Totaldihasilkan dari penelitiandan pengembangan diBidang Tanaman Obatdan Obat Tradisional

3 Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang tanaman obat danobat tradisional

4 Jumlah publikasi karyatulis ilmiah di bidangTanaman Obat dan ObatTradisional yang dimuatdi media cetak dan atauelektronik nasional daninternasional

6 Penelitian danPengembangan Vektordan ReservoirPenyakit

MeningkatnyaPenelitian danPengembangan diBidang Vektor danReservoir Penyakit

1 Jumlah Hasil Riset StatusKesehatan Masyarakatpada Riset KesehatanNasional Wilayah V

108,3 197,9 110,7 152,1 59,7 628,7

2 Jumlah rekomendasikebijakan yangdihasilkan daripenelitiandan pengembangan diBidang Vektor danReservoir Penyakit

3 Jumlah hasil penelitiandan pengembangan dibidang Vektor danReservoir Penyakit

Page 100: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

NOPROGRAM/KEGIAT

ANSASARAN INDIKATOR

ALOKASI (Rp Miliar)

2015 2016 2017 2018 2019 Total

4 Jumlah publikasi karyatulis ilmiah di bidangVektor dan ReservoirPenyakit yang dimuat dimedia cetak dan atauelektronik nasional daninternasional

7 DukunganManajemendanDukunganPelaksanaanTugas TeknisLainnya pada ProgramPenelitian danPengembanganKesehatan

Meningkatnyadukungan manajemendan pelaksanaan tugasteknis lainnya padaprogram penelitian danpengembangankesehatan

1 Jumlah laporan dukunganmanajemen penelitiandan pengembangankesehatan

195,6 176,8 162,9 212,5 281,2 1.029,0

2 Jumlah laporandukungan manajementeknis penelitian danpengembangankesehatan

Page 101: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4219)

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4421)

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700)

4. Undang-undangNomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144. TambahanLembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5063)

5. PeraturanPemerintahNomor 39 Tahun 1995

tentangPenelitiandanPengembanganKesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995

Nomor 67, TambahanLembaran Negara Nomor 3609)

6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193)

7. Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

JangkaMenengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembar Negara Tahun 2015

Nomor 3).

8. Peraturan Presiden RI Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kedudukan, Tugas, dan

FungsiEselon I Kementerian Negara.

9. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra

K/L) 2015-2019

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Kesehatan

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit PelaksanaTeknis di

LingkunganBadanPenelitiandanPengembanganKesehatan

12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/ Menkes/ SK/ X/ 1999 tentang

Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 791/Menkes/SK/VII/ 1999 tentang

Koordinasi Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Page 102: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang

RencanaPembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005 – 2025.

15. Kementerian PPN/Bappenas, 2014, Kajian Sektor Kesehatan,

Jakarta:KementerianPPN/Bappenas.

16. Kementerian Kesehatan 2015, Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Tahun 2014, Jakarta: Kementerian Kesehatan

17. Kementerian Kesehatan 2015, Laporan Tahunan Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Tahun 2014, Jakarta: Kementerian Kesehatan

18. Kementerian Kesehatan, 2017, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun

2015-2019Revisi I Tahun 2017, Jakarta: Kementerian Kesehatan

19. BadanPenelitiandanPengembanganKesehatan 2017, Agenda Riset Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta:

LembagaPenerbitBadanPenelitiandanPengembanganKesehatan.

Page 103: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan

PENGARAH:

Siswanto, Nana Mulyana;

KONTRIBUTOR:

Pretty Multihartina, Agus Suprapto, Sugianto, Irmansyah, Joko Waluyo,

AkhmadSaikhu,Antonius Oktavian, Suryati Kumorowulan, Muh Faozan, Lukman

Hakim, Yulian Taviv, Hijaz Nuhung, Rosiana Kali Kulla, Fahmi Ichwansyah,

Bambang Widodo, Nagiot Cansalony Tambunan, Lidwina Salim, Bagus Febrianto,

Muhammad Rijadi, Jehezkiel Panjaitan, Melyana, Mustafa Arief, Junediyono, Trisno

Mulyono,Siti Alfiah, ExcalantiPrawirawati

TIM PENYUSUN:

Nirmala Ahmad Ma'ruf, Ida Ayu Made Rai Astuti, Fairuz Wardaty, Ani Mardhiani,

Dyah Rahmayanti, Titin Delia, Martin Lasty Marbun, Catur Indah Kusuma, Adid

Muqtadiroh, Tri Ramadhani.

Page 104: RAP 2015-2019 Revisi I edit...RAP Badan Litbangkes Tahun 2015-2019 Revisi I 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan