rangkuman ptps

16
A. LK1 Pengertian Dan Konsep Tanah 1. Pengertian Tanah Menurut Marbut (ahli tanah Amerika Serikat) Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas - lepas, lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan di bawahnya adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses kimia dan morfologinya. Menurut Hilgard (ahli tanah dari Amerika) Tanah adalah material lepas - lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar tanaman dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman. Menurut Henry D. Foth Pada bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Ilmu Tanah”, tanah dapat diartikan sebagai bagian permukaan terpisah dari bumi dan bulan sebagaimana dibedakan dari batuan yang padat. 2. Konsep tanah A. Tanah sebagai pijakan bumi Bahwa tanah merupakan salah satu faktor pendukung bagi makhluk hidup untuk melakukan aktivitas. B. Tanah sebagai Medium Untuk Pertumbuhan Tanaman - Penunjang - Unsur-unsur Hara yang Esensial - Kebutuhan Tumbuhan Akan Air C. Tanah sebagai Mentel Batuan yang Lapuk Ahli geologi menjadi tertarik pada tanah sebagai produk pelapukan (hasil tambang, minyak bumi). D. Tanah sebagai Campuran Bahan

Upload: ikmaaliva

Post on 31-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ptps

TRANSCRIPT

Page 1: RANGKUMAN PTPS

A. LK1 Pengertian Dan Konsep Tanah

1. Pengertian Tanah

Menurut Marbut (ahli tanah Amerika Serikat)

Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas - lepas,

lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan di

bawahnya adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses

kimia dan morfologinya.

Menurut Hilgard (ahli tanah dari Amerika)

Tanah adalah material lepas - lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar

tanaman dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman.

Menurut Henry D. Foth

Pada bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Ilmu Tanah”, tanah dapat diartikan sebagai

bagian permukaan terpisah dari bumi dan bulan sebagaimana dibedakan dari batuan

yang padat.

2. Konsep tanah

A. Tanah sebagai pijakan bumi

Bahwa tanah merupakan salah satu faktor pendukung bagi makhluk hidup untuk

melakukan aktivitas.

B. Tanah sebagai Medium Untuk Pertumbuhan Tanaman

- Penunjang

- Unsur-unsur Hara yang Esensial

- Kebutuhan Tumbuhan Akan Air

C. Tanah sebagai Mentel Batuan yang Lapuk

Ahli geologi menjadi tertarik pada tanah sebagai produk pelapukan (hasil tambang,

minyak bumi).

D. Tanah sebagai Campuran Bahan

Page 2: RANGKUMAN PTPS

Konsep tanah sebagai bahan campuran berguna dalam membahas tanah sebagai bahan

teknik, tanah sebagai system 3 fase, dan tanah sebagai produk buatan pabrik.

- Konsep Tanah Teknik

- Tanah sebagai system 3 fase : padatan, cairan dan gas

- Tanah Sebagai Produk Buatan Pabrik

E. Tanah sebagai Sumber Daya Alam

Tanah sebagi penyangga (buffer) ekosistem di alam.

3. Horizon Tanah

Ada beberapa horizon tanah yang dikenal dalam ilmu tanah, yaitu: horizon A, B, C, dan

R. profil tanah biasanya terdiri atas dua atau lebih horizon utama. Berikut ini merupakan

penjelasan dari berbagai horizon tanah:

• Horizon O: horizon organic tanah-tanah mineral. Horizon ini didominasi oleh bahan-

bahan organic segar atau bahan-bahan organic yang sudah dilapuki.

• Horizon A: Horizon-horizon yang bahan organiknya terbentuk dan terakumulasi di

permukaan tanah.

• Horizon B : Horizon terbentuk dari akumulasi liat silikat, besi alumunium atau humus,

baik sendiri-sendiri ataupun akumulasinya. Bahan bahan ini berasal dari horizon A.

• Horizon C : Yaitu lapisan mineral yang tidak atau sedikit sekali memiliki sifat-sifat

horizon A dan B

• Horizon R : Terdiri atas batu-batuan di bawah tanah seperti batuan granit, batuan pasir

atau batuan kapur.

Page 3: RANGKUMAN PTPS

4. Proses Pemisahan Horizon Tanah

Proses differensiasi atau pemisahan horizon sangat berkaitan dengan beberapa

hal,yaitu:

a. Penambahan (ke dalam tanah) Misalnya:

• Air dari curah hujan

• Embun atau kondensasi

• O2 dan CO2 dari atmosfer

• N,Cl, adan S dari atmosfer dan curah hujan.

• Bahan organic dari aktifitas biologis

• Energy dari matahari

b. Kehilangan (di dalam tanah). Misalnya:

• Air melalui proses evpotranspirasi

• N melalui proses denitrifikasi diubah bentuknya dari senyawa organic menjadi

anorganik.

• CO2 darioksida bahan organic yang merupakan hasil perombakan mikrobiologis.

• Kehilangan tanah melalui proses erosi

• Kehilangan energy oleh radiasi

5. Bahan penyusun Tanah

1. Mineral anorganik 45%

2. Air 25 %

3. Udara 25 %

Page 4: RANGKUMAN PTPS

4. Bahan Organik 5%

B. LK 2 Pengertian Sampah, Sumber Sampah, Jenis Sampah dan Karakteristik Sampah

1. Pengertian sampah

a. Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak

disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak

terjadi dengan sendirinya

b. Menurut Depkes RI (1987:2) Sampah adalah benda ynag tidak dipakai, tidak

diingini dan dibuang, yang berasal dari suatu aktivitas dan bersifat padat, tidak

termasuk buangan yang bersifat biologis.

c. Dalam kamus lingkungan (1994) dinyatakan bahwa Pengertian Sampah adalah

bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara

biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat

selama manufaktur; atau materi berkelebihan atau buangan.

d. Dalam buku ilmu kesehatan masyarakat sampah adalah seseuatu bahan atau

benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan

dibuang.

2. Sumber-sumber Sampah

a. Sampah rumah tangga (sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga

bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain)

b. Sampah pertanian dan perkebunan (tergolong bahan organik, seperti jerami dan

sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar

atau dimanfaatkan untuk pupuk.)

c. Sampah sisa bangunan dan konstruksi gedung (bisa berupa bahan organik

maupun anorganik. Sampah Organik, misalnya: kayu, bambu, triplek. Sampah

Anorganik, misalnya: semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca,

dan kaleng.)

Page 5: RANGKUMAN PTPS

d. Sampah Industri (berupa bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan

perlakuan khusus sebelum dibuang.)

e. Sampah Perdagangan dan perkantoran (terdiri dari kardus, pembungkus, kertas,

dan bahan organik termasuk sampah makanan dan restoran. Atau biasanya

terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto

copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium,

pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain.)

3. Jenis-jenis Sampah

Berdasarkan Sumbernya:

• Sampah alam

• Sampah manusia

• Sampah konsumsi

• Sampah nuklir

• Sampah industri

• Sampah pertambangan

Berdasarkan sifatnya:

- Sampah organic – dapat diurai (degradable)

- Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable)

Berdasarkan Bentuk:

sampah padat: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dll

sampah cair:Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak

diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

sampah alam: Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui

proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai

menjadi tanah.

sampah manusia: istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan

manusia, seperti feses dan urin.

Page 6: RANGKUMAN PTPS

sampah konsumsi: Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh

(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke

tempat sampah.

limbah radioaktif: Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang

menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan

juga manusia.

4. Karakteristik Sampah

a. Garbage: jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau sayuran

dari hasil pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat-zat yang mudah

membusuk, lembab, dan mengandung air bebas.

b. Rubbish: terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau yang tidak dapat terbakar

yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor dan,

tapi tidak termasuk garbage.

c. Ashes (abu): sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang mudah terbakar baik di

rumah, di kantor, dan industri.

d. Street Sweeping (Sampah Jalanan): berasal dari pembersihan jalan dan trotoar

baik dengan tenaga manusia maupun tenaga mesin yang terdiri fari kertas-kertas

dan daun-daunan

e. Dead Animal (Bangkai Binatang): bangkai-bangkai yang mati karena alam,

penyakit atau kecelakaan.

f. Household Refuse (Sampah Rumah Tangga): terdiri dari rubbish, garbage, dan

ashes yang berasal dari perumahan.

Page 7: RANGKUMAN PTPS

Komposisi Kandungan sampah

No komponen

1 Organik

2 Kertas

3 Kaca

4 Plastik

5 Logam

6 Kayu

7 Kain

8 Karet

9 Baterai

10 Lain - lain

Total

C. LK3 TIMBULAN SAMPAH

1. Pengertian

a. Timbulan sampah adalah

dari jenis sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu (Departemen

PU, 2004).

b. Timbulan sampah biasanya dinyatakan dalam (Damanhuri, 2004) :

c. Satuan berat : kilogram per orang per hari (kg/o/h), kilog

persegi bangunan per hari (kg/m2/h) atau kilogram per tempat tidur per hari

(kg/bed/h).

Komposisi Kandungan sampah

komponen % Kadar air (%) N. kalor (kkal/kg)

73,98 47,08

10,18 4,97

1,75

7,86 2,28

2,04

0,98 0,32

1,57 0,63

0,55 0,02

0,29

0,86

100 55,3

TIMBULAN SAMPAH

Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan

dari jenis sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu (Departemen

Timbulan sampah biasanya dinyatakan dalam (Damanhuri, 2004) :

Satuan berat : kilogram per orang per hari (kg/o/h), kilog

persegi bangunan per hari (kg/m2/h) atau kilogram per tempat tidur per hari

N. kalor (kkal/kg)

674,57

235,55

555,46

38,28

42,64

7,46

1553,96

volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan

dari jenis sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu (Departemen

Timbulan sampah biasanya dinyatakan dalam (Damanhuri, 2004) :

Satuan berat : kilogram per orang per hari (kg/o/h), kilogram per meter-

persegi bangunan per hari (kg/m2/h) atau kilogram per tempat tidur per hari

Page 8: RANGKUMAN PTPS

d. Satuan volume : liter per orang per hari (l/o/h), liter per meter-persegi

bangunan per hari (l/m2/h) atau liter per tempat tidur per hari (kg/bed/h).

e. Di Indonesia umumnya menerapkan satuan volume. Penggunaan satuan

volume dapat menimbulkan kesalahan dalam interpretasi karena terdapat

faktor kompaksi yang harus diperhitungkan.

2. Faktor-faktor yang memperngaruhi timbulan sampah

a. Lokasi Geografi

Lokasi geografi terutama berhubungan dengan iklim yang dapat

mempengaruhi jumlah maupun jenis limbah padat yang dihasilkan, sehingga

akan berpengaruh pada metode pengumpulan.

b. Musim dalam setahun

Musim akan berpengaruh pada kuantitas serta jenis limbah misalnya musim

buah mangga, durian, dll.

c. Frekuensi pengumpulan

Frekuensi pengumpulan berpengaruh terhadap banyaknya sampah yang

dapat ditangani.

d. Jenis bangunan yang ada

Jenis bangunan yang ada akan menentukan macam jenis dan besarnya

timbulan sampah seperti perkantoran, pasar, industri dll.

e. Tingkat aktivitas

Jumlah sampah yang timbul pada setiap bangunan berhubungan dengan

tingkat aktifitas orang - orang yang menggunakan misalnya pabrik gula,

bangunan pasar dll.

f. Iklim

Pada daerah banyak hujan, umumnya mempunyai jenis tumbuhan yang lebih

lebat daripada musim kering.

g. Musim

Setiap pergantian musim akan berganti pula jenis sampah yang timbul akan

berbeda pula volumenya dan saat itu timbul fluktuasi volume sampah

Page 9: RANGKUMAN PTPS

h. Kepadatan Penduduk Dan Jumlah Penduduk

Dikota besar makin padat penduduknya makin besar pula sampah yang

dihasilkan sehingga berbeda pula jumlah peralatan yang diperlukan.

3. Tempat yang menjadi sumber timbulan sampah

a. Pemukiman

Perumahan teratur dengan kriteria :

Rumah-rumah yang dibangun denagn susunan rapi dan teratur dilengkapi

dengan infrastruktur kota

Jalan yang dapat dilalui kendaran pengumpulan dan pengangkut.

Kondisi rumah yang umumnya permanen.

Tingkat penghasilan masyarakat yang relatif tinggi dan sedang.

Kepadatan penduduk relatif kurang padat sekitar < 50 jiwa/Ha.

Perumahan tidak teratur dengan kriteria :

Rumah dengan susunan tidak rapi dan tidak teratur.

Jalan yang relatif sempit sehingga tidak dapat dilalui kendaraan pengumpul

dan pengangkut.

Kondisi perumahan pada umumnya bersifat non-permanen

Tingkat penghasilan relatif rendah.

Kepadatan penduduk relatif tinggi > 50 jiwa/Ha.

b. Daerah komersial (pasar dan pertokoan)

c. Perkantoran

Daerah perkantoran wilayah kota yang berkonsentrasi didaerah pertokoan

dan sekitarnya yang menjadikan pusat kota, dengan kegiatan perdagangan

yang meliputi: Kabupaten atau kotamadya dan kantor aparat Pemda

lainnya,Bank,Telekomunikasi,ABRI dll

d. Jalan dan tempat umum (yang meliputi : Jalan- jalan utama/arteri,Kawasan

selokan ditepi jalan, Taman-taman,Gedung sekolah dll)

Page 10: RANGKUMAN PTPS

4. Pengelolaan timbulan sampah

1. Pemilahan

2. Pewadahan

3. Pengumpulan

4. Pengangkutan

5. Daur Ulang

6. Composting

7. Biogas

8. Incinerator

9. Landfill

D. LK4 Limbah RS dan Limbah B3

1. Pengertian

Limbah merupakan sisa hasil dari suatu kegiatan. Limbah rumah sakit adalah semua

limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit. Limbah harus dikelola dengan baik

agar tidak mencemari lingkungan. Menurut Permenkes no 1204 th 2004 mengenai

Persyaratan Lingkungan Rumah Sakit, RS wajib melakukan pengelolaan limbah.

Pengelolaan limbah yang baik akan mengurangi dampak penularan penyakit dan

efek negatif dari alat / bahan yang digunakan dalam mendukung kegiatan di Rumah

Sakit.

Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit

dalam bentuk padat, cair, dan gas yang mengandung mikroorganisme pathogen,

bersifat infeksius, bahan kimia berbahaya dan sedikit bersifat radioaktif.

2. Jenis- jenis limbah rumah sakit

a. Limbah medis (limbah yang langsung dihasilkan dari kegiatan diagnosis

maupun tindakan medis terhadap pasien. Limbah ini bisa berwujud padat,

cair dan radioaktif). Kategorinya:

Limbah benda tajam seperti jarum suntik, perlengkapan intravena,

pipet Pasteur, pecahan gelas, dan lain-lain.

Limbah infeksius. Limbah infeksius adalah limbah yang berkaitan

dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan

intensif) dan limbah laboratorium. Limbah patologi. Limbah ini

Page 11: RANGKUMAN PTPS

merupakan limbah jaringan tubuh yang terbuang dari proses bedah

atau autopsi.

Limbah sitotoksik, yaitu bahan yang terkontaminasi selama peracikan,

pengangkutan, atau tindakan terapi sitotoksik.

Limbah farmasi, merupakan limbah yang berasal dari obat-obatan

yang kadaluarsa, obat-obat yang terbuang karena tidak memenuhi

spesifikasi dan lain lain

Limbah kimia yang dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan

medis, laboratorium, proses sterilisasi dan riset.

Limbah radioaktif, yaitu limbah yang terkontaminasi

dengan radioisotop yang berasal dari penggunaan medis atau

riset radionukleotida.

b. Limbah nonmedis (limbah yang dihasilkan dari selain kegiatan medis di

rumah sakit). Bisa berwujud padat yang berasal dari ruang kantor

administrasi, ruang tunggu, ruang rawat inap, unit gizi/dapur, unit pelayanan,

halaman parkir atau taman. Yang berwujud cair berasal dari kloset / WC,

dapur, lavatory berupa tinja, air bekas mandi, air bekas cucian pakaian

pasien/selimut dll.

c. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari

kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroba pathogen,

infeksus, bahan kimia, dan radio aktif, serta darah yang berbahaya bagi

kesehatan.

d. Limbah gas adalah semua limbah yang berasal dari gas yang digunakan di

rumah sakit. Limbah gas yang lain seperti sisa pembakaran incenerator,

dapur, generator, obat sitotoksis. Pembuangan melalui cerobong / saluran

khusus.

3. Jenis-jenis limbah rumah sakit (Shahib dan Djustina, 1998)

a. Limbah Klinik, Limbah dihasilkan selama pelayanan pasien secara rutin,

pembedahan dan di unit-unit resiko tinggi. Limbah ini mungkin berbahaya

dan mengakibatkan resiko tinggi infeksi kuman dan populasi umum dan staff

rumah sakit.

b. Limbah Patologi, Limbah ini juga dianggap beresiko tinggi dan sebaiknya

diotoklaf sebelum keluar dari unit patologi. Limbah tersebut harus diberi

label biohazard.

c. Limbah Bukan Klinik, Limbah ini meliputi kertas-kertas pembungkus atau

kantong dan plastik yang tidak berkontak dengan cairan badan.

Page 12: RANGKUMAN PTPS

d. Limbah Dapur, Limbah ini mencakup sisa-sisa makanan dan air kotor.

Berbagai serangga seperti kecoa, kutu dan hewan mengerat seperti tikus

merupakan gangguan bagi staff maupun pasien di rumah sakit.

e. Limbah Radioaktif, Walaupun limbah ini tidak menimbulkan persoalan

pengendalian infeksi di rumah sakit, pembuangannya secara aman perlu

diatur dengan baik.

4. Sumber limbah rumah sakit

a. Peralatan yang berada di rumah, seperti : Jaringan atau potongan tubuh

manusia, darah dan cairan tubuh yang lain termasuk janin, jarum, peralatan

infus, skalpel, pisau, potongan kaca, kantong urin, masker yang digunakan

setelah operasi, hingga obat-obatan yang sudah kadaluwarsa atau tidak

diperlukan lagi.

b. Air bilas, kultur laboratorium, limbah dari ruang isolasi, kapas, materi atau

peralatan yang tersentuh pasien yang terinfeksi, eksreta.

c. Perban atau pembungkus yang kotor, cairan badan, anggota badan yang

diamputasi, jarum-jarum dan semprit bekas, kantung urin dan produk darah.

d. Sisa-sisa makanan pasien yang tidak habis, air bekas mandi atau mencuci

peralatan rumah sakit, juga kertas-kertas pembungkus atau kantong dan

plastik yang tidak berkontak dengan cairan badan.

e. Labolatorium menghasilkan limbah seperti disinfektan yang tidak diinginkan,

pelarut, pengembang film, reagen dalam laboratorium uji yang bersifat

toksik.

5. Penyimpanan limbah

a. kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika telah berisi 2/3 bagian.

Kemudian diikat bagian atasnya dan diberi label yang jelas

b. kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga kalau

dibawa mengayun menjauhi badan, dan diletakkan di tempat-tempat

tertentu untuk dikumpulkan

c. petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-kantung dengan

warna yang samatelah dijadikan satu dan dikirim ke tempat yang sesuai

d. kantung harus disimpan di kotak-kotak yang kedap terhadap kutu dan

hewan perusak sebelum diangkut ke tempat pembuangannya.

6. Wadah Limbah Rumah Sakit

Penampungan dalam pengelolaan sampah medis dilakukan perlakuan standarisasi

kantong dan kontainer seperti dengan menggunakan kantong yang bermacam

warna seperti telah ditetapkan dalam Permenkes RI no. 986/Men.Kes/Per/1992.

a. Kantong hitam : limbah umum

b. Kantong kuning : limbah yang harus diinsinerasi

Page 13: RANGKUMAN PTPS

c. Kantong kuning strip hitam : limbah yang sebaiknya diinsinerasi, tetapi dapat

dibuang ke landfill

d. Kantong biru muda : limbah yang harus disterilisasi

7. Dampak limbah Rumah sakit

Dapat membahayakan kesehatan masyarakat, yaitu limbah berupa virus dan kuman

yang berasal dari laboratorium virology dan mikrobiologi yang sampai saat ini belum

ada alat penangkalnya hingga sulit untuk dideteksi. Limbah cair dan limbah padat

yang berasal dari rumah sakit dapat berfungsi sebagai media penyebaran gangguan

atau penyakit bagi para petugas, penderita atau masyarakat.

Dampak pencemaran secara langsung dirasakan adalah:

o timbulnya bau busuk karena degradasi limbah organik oleh mikroorganisme.

o menimbulkan kesan kumuh dan kotor, Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

akan menjadi pusat perkembangbiakan tikus dan serangga yang merugikan

manusia seperti lalat dan nyamuk. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan

dengan perantaraan tikus, lalat dan nyamuk di antaranya adalah pest, kaki

gajah, malaria, demam berdarah dan sebagainya.

o dampak pencemaran udara tidak hanya berakibat langsung terhadap

kesehatan manusia, tetapi juga berpengaruh kepada hewan, tanaman dan

sebagainya.

8. Pengelolaan dan pembuangan limbah medis secara singkat:

a. Pengumpulan ( Pemisahan Dan Pengurangan )

b. Penampungan

c. Pengangkutan (pengangkutan internal dan eksternal)

d. Pengolahan dan pembuangan

e. Incinerator

9. Cara meminimalisasi limbah RS

a. House Keeping yang baik, usaha ini dilakukan oleh rumah sakit dalam

menjaga kebersihan lingkungan dengan mencegah terjadinya ceceran,

tumpahan atau kebocoran bahan serta menangani limbah yang terjadi

dengan sebaik mungkin.

b. Segregasi aliran limbah, yakni memisahkan berbagai jenis aliran limbah

menurut jenis komponen, konsentrasi atau keadaanya, sehingga dapat

mempermudah, mengurangi volume, atau mengurangi biaya pengolahan

limbah.

c. Pelaksanaan preventive maintenance, yakni pemeliharaan/penggantian alat

atau bagian alat menurut waktu yang telah dijadwalkan.

Page 14: RANGKUMAN PTPS

10. Pengertian limbah B3

o Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa

suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau

beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik

secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau

merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.

o Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa

(limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya

dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability,reactivity,

dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung

maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau

membahayakan kesehatan manusia.

11. Jenis limbah B3

Berdasarkan sumber:

1. Primary sludge: limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan

awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah

menguap.

2. Chemical Sludge: yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi

3. Excess activated sludge: limbah yang berasal dari proses pengolahan dengn

lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari

hasil proses tersebut.

4. Digested sludge: limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested

aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil

dan banyak mengandung padatan organik.

Karakteristik Limbah beracun a.l:

Limbah mudah meledak

Limbah mudah terbakar

Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena

melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang

tidak stabil dalam suhu tinggi.

Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi

manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit

bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.

Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang

terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti

Page 15: RANGKUMAN PTPS

bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang

terkena infeksi.

Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada

kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0

untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang

bersifat basa.

12. Sumber-sumber Limbah B3

a. Industri farmasi

b. Industri logam

c. Industri kendaraan bermotor

d. Industri kimia

e. Industri tekstil

f. Industri kertas

g. Rumah sakit

h. Rumah tangga

13. Penangan limbah B3

a. Metode pengolahan secara kimia atau fisik

Proses pengolahan limbah B3 secara kimia atau fisik yang umumnya

dilakukan adalah stabilisasi/ solidifikasi. stabilisasi/solidifikasi adalah proses

pengubahan bentuk fisik dan sifat kimia dengan menambahkan bahan

peningkat atau senyawa pereaksi tertentu untuk memperkecil atau

membatasi pelarutan, pergerakan, atau penyebaran daya racun limbah,

sebelum dibuang. Contoh bahan yang dapat digunakan untuk proses

stabilisasi/solidifikasi adalah semen, kapur (CaOH2), dan bahan termoplastik.

b. Metode pengolahan secara biologi

saat ini dikenal dengan istilah bioremediasi dan viktoremediasi. Bioremediasi

adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme lain untuk mendegradasi/

mengurai limbah B3. Sedangkan Vitoremediasi adalah penggunaan

tumbuhan untuk mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan-bahan beracun

dari tanah. Kedua proses ini sangat bermanfaat dalam mengatasi

pencemaran oleh limbah B3 dan biaya yang diperlukan lebih muran

dibandingkan dengan metode Kimia atau Fisik.

14. Metode pembuangan limbah B3

a. Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep well injection)

Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan manusia

adalah dengan cara memompakan limbah tersebut melalui pipa kelapisan

Page 16: RANGKUMAN PTPS

batuan yang dalam, di bawah lapisan-lapisan air tanah dangkal maupun air

tanah dalam.

b. Kolam penyimpanan (surface impoundments)

limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam-kolam yang memang dibuat

untuk limbah B3. Kolam-kolam ini dilapisi lapisan pelindung yang dapat

mencegah perembesan limbah.

c. Landfill untuk limbah B3 (secure landfils)

limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus pengamanan tinggi.

Pada metode pembuangan secure landfills, limbah B3 ditempatkan dalam

drum atau tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus

untuk mencegah pencemaran limbah B3.

15. Cara meminimalisasi limbah B3

a. Reduksi pada sumber dengan pengolahan bahan.

b. Subsitusi bahan, yaitu mengganti penggunaan bahan yang memiliki potensi

menimbulkan limbah B3 dalam jumlah besar dan bersifat sangat toksik

dengan bahan yang memiliki potensi menimbulkan limbah B3 lebih rendah

dan kurang toksik dan bahkan tidak toksik

c. Pengaturan operasi kegiatan, yaitu mengatur jalannya proses produksi secara

sistematis dan terencana dengan mempertimbangkan pemilihan proses

produksi yang dapat mengurangi timbulnya pencemaran.

d. Penerapan teknologi bersih.