rangkuman komunikasi kesehatan (hambatan & komunikasi)

5
Rangkuman Komunikasi Kesehatan Pokok Bahasan : Bentuk dan Hambatan Komunikasi A. Bentuk/Jenis Komunikasi Terdapat empat jenis/bentuk komunikasi dasar, yaitu: 1) Komunikasi Verbal Komunikasi Verbal meliputi suara, kata, bahasa, dan wicara. Bahasa dikatakan berasal dari suara dan gerak tubuh. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis (struktur bahasa), semantik (makna kata) dan pragmatis (hub. Makna dan konteks penuturan). Berbicara adalah cara efektif untuk berkomunikasi dan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu jenis interpersonal komunikasi dan berbicara di depan umum. 2) Komunikasi Non Verbal Komunikasi Nonverbal melibatkan cara-cara fisik dari komunikasi, seperti nada, sentuhan, suara, dan gerak tubuh. Jenis komunikasi non verbal dapat dibagi menjadi, komunikasi objek, sentuhan, kronemik (penggunaan waktu dalam komunikasi), kinesik, proxemik (jarak saat komunikasi), vokalik (nada suara) & lingkungan. 3) Komunikasi Tertulis Komunikasi Tertulis berupa kata-kata yang ingin disampaikan. Komunikasi tertulis yang baik sangat penting bagi tujuan pendidikn dan bisnis. E-mail, laporan, artikel, dan memo adalah beberapa cara menggunakan komunikasi tertulis dalam pendidikan dan bisnis. Komunikasi tertulis dapat diedit dan diubah berkali-kali sebelum dikomunikasikan kepada pihak kedua. 4) Komunikasi Visual Komunikasi Visual adalah tampilan dari informasi, seperti topografi, fotografi, tanda, symbol, dan desain. Televisi dan video klip adalah bentuk elektronik komunikasi visual. Jenis komunikasi yang meningkat dari hari ke hari dapat membantu kejelasan dan menghilangkan ambiguitas dalam komunikasi. B. Jenis Hambatan dalam Komunikasi Berikut adalah hambatan-hambatan komunikasi menurut Nasir, et al: 1. Hambatan Status Sosial Hambatan ini perlu untuk diperhatikan karena pergaulan kita sudah bukan pergaulan yang bersifat tidak pribadi lagi,

Upload: muhammad-fajar

Post on 12-Dec-2015

133 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

komunikasi kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkuman Komunikasi Kesehatan (Hambatan & Komunikasi)

Rangkuman Komunikasi Kesehatan

Pokok Bahasan : Bentuk dan Hambatan Komunikasi

A. Bentuk/Jenis KomunikasiTerdapat empat jenis/bentuk komunikasi dasar, yaitu:

1) Komunikasi VerbalKomunikasi Verbal meliputi suara, kata, bahasa, dan wicara. Bahasa dikatakan berasal dari suara dan gerak tubuh. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis (struktur bahasa), semantik (makna kata) dan pragmatis (hub. Makna dan konteks penuturan). Berbicara adalah cara efektif untuk berkomunikasi dan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu jenis interpersonal komunikasi dan berbicara di depan umum.

2) Komunikasi Non VerbalKomunikasi Nonverbal melibatkan cara-cara fisik dari komunikasi, seperti nada, sentuhan, suara, dan gerak tubuh. Jenis komunikasi non verbal dapat dibagi menjadi, komunikasi objek, sentuhan, kronemik (penggunaan waktu dalam komunikasi), kinesik, proxemik (jarak saat komunikasi), vokalik (nada suara) & lingkungan.

3) Komunikasi TertulisKomunikasi Tertulis berupa kata-kata yang ingin disampaikan. Komunikasi tertulis yang baik sangat penting bagi tujuan pendidikn dan bisnis. E-mail, laporan, artikel, dan memo adalah beberapa cara menggunakan komunikasi tertulis dalam pendidikan dan bisnis. Komunikasi tertulis dapat diedit dan diubah berkali-kali sebelum dikomunikasikan kepada pihak kedua.

4) Komunikasi VisualKomunikasi Visual adalah tampilan dari informasi, seperti topografi, fotografi, tanda, symbol, dan desain. Televisi dan video klip adalah bentuk elektronik komunikasi visual. Jenis komunikasi yang meningkat dari hari ke hari dapat membantu kejelasan dan menghilangkan ambiguitas dalam komunikasi.

B. Jenis Hambatan dalam Komunikasi

Berikut adalah hambatan-hambatan komunikasi menurut Nasir, et al:

1. Hambatan Status SosialHambatan ini perlu untuk diperhatikan karena pergaulan kita sudah bukan pergaulan

yang bersifat tidak pribadi lagi, selalu dinamis, dan harus menempatkan diri pada kondisi pergaulan yang rasional.

2. Hambatan PsikologisHambatan psikologis adalah hambatan yang berhubungan dengan kegiatan psikis

manusia. Seorang komunikator harus mempersiapkan diri kondisi psikologisnya sehingga apa yang akan disampaikan sesuai dengan isi pesan, begitu juga sebaliknya.

3. Hambatan Sosial BudayaManusia berada pada tingkat keanekaragaman budaya, ras, norma, kebiasaan, Bahasa,

gaya hidup, dan sebagainya. Keanekaragaman itulah yang membuat manusia harus beradaptasi termasuk harus beradaptasi dalam pergaulan dan berkomunikasi. Keanekaragaman mengharuskan seseorang untuk menyesuaikan diri dalam rangka menyelami, memahami, dan mengkondisikan diri sendiri dalam keterlibatan komunikasi.

4. Hambatan SemantikHambatan semantik adalah hambatan yang terjadi karena adanya perbedaan arti pesan

antara pembicara (pengirim) dan pendengar (penerima) dalam berkomunikasi. Hambatan semantik ini biasanya terjadi karena perbedaan penafrsiran bahasa, perbedaan persepsi penggunaan kata yang kurang tepat, dan penggucapan kata yang terlalu berbelit ataupun terlalu cepat.

5. Hambatan Lingkungan

Page 2: Rangkuman Komunikasi Kesehatan (Hambatan & Komunikasi)

Lingkungan yang berisik dan tidak bersahabat akan menghambat dalam upaya menerjemahkan isi pesan. Untuk itu, jika lingkungan sudah tidak bisa kita hindari, perlu adanya kejelasan artikulasi dan pengucapannya, serta bila perlu menggunakan pengeras suara utuk memperjelas isi pesan.

6. Hambatan MekanisDalam komunikasi ynag menggunakan media, informasi, atau isi pesan yang

disampaikan oleh komunikator terkadang tidak sesuai dengan isi pesan yang diterima oleh komunikan.

7. Hambatan PrasangkaPrasangka merupakan dugaan yang belum menjamin kebenarannya dan selalu

menjurus pada kesimpulan yang negatif, karena pandangannya tidak realistis.

C. Faktor Penghambat KomunikasiTerdiri dari :1. Tidak Mengenal Audien2. Tidak Tahu Bagaimana Penerima Menyerap Komunikasi3. Tidak Tahu Pola Komunikasi Budaya4. Jarang Melakukan Evaluasi Respons Komunikasi5. Tidak Tahu Kebiasaan Berkomunikasi Lisan6. Tidak Bisa Membuka Diri Dalam Percakapan7. Tidak Tahu Strategi Menggunakan Media8. Tidak bisa berkomunikasi secara tertulis  9. Pengetahuan masyarakat - masyarakat yang rendah tentang bahasa kesehatan yang

digunakan. 10. Akses informasi yang terbatas (internet) karena masih banyak daerah yang belum secara

merata memiliki akses internet walaupun banyak informasi.11. Kurangnya aktivitas penelitian untuk mengembangkan komunikasi tersebut. 12. Banyaknya informasi yang berkualitas rendah karena akan sangat berisiko apabila mereka

mendapatkan informasi yang tidak akurat maka kualitas kesehatan menurun.13. Ketidakmampuan para pekerja kesehatan untuk berkomunikasi kepada

pasiendikarenakan berbagai hambatan komunikasi seperti hambatan bahasa, perbedaan sosial budaya dan sebagainya.

Sikap dan Berperilaku dalam Berkomunikasi

1. Komunikasi Agresif

Komunikasi ini cenderung untuk merendahkan atau menghukum orang lain karena mereka berusaha untuk bisa mendominasi dari orang lain. Komunikasi ini mengurangi hak orang lain untuk berbicara, mengeluarkan pendapatnya dan menenggelamkan orang lain. Contoh komunikasi agresif yaitu “Lakukan saja!”.

Ciri-ciri dan sikap yang ditunjukkan dari jenis komunikasi ini adalah sebagai berikut.

1). Ingin kemauan dan pendapatnya diikuti 2). Memaksa orang untuk melakukan hal-hal yang dia inginkan tapi tidak diinginkan orang lain 3). Keras kepala dan bermusuhan 4). Menyerang secara fisik atau verbal 5). Interupsi 6). Intimidasi 7) Ingin menang dengan segala cara 8). Suka memakai kambing hitam 9). suka memakai figur sebagai “Big Boss”.

2. Komunikasi Pasif (submissive)

Komunikasi ini berlawanan dengan kommunikasi agresif. Mereka cenderung tertutup dan mengalah. Bahkan hak mereka cenderung dilanggar oleh dirinya sendiri dan cenderung menolak secara pasif dengan mengomel di belakang. Ciri-ciri dan sikap dari komunikasi pasif adalah sebagai berikut:

Page 3: Rangkuman Komunikasi Kesehatan (Hambatan & Komunikasi)

1). Berusaha menutupi diri sendiri dan lebih suka menyendiri 2). Orang yang jarang mengungkapkan keinginan, kebutuhan atau perasaan 3). Mengikuti tuntutan dan kemauan orang lain untuk menghindari konflik 4). Tidak mampu mempertahankan hak pribadinya 5). Selalu mengedepankan orang lain daripada diri sendiri 6). Minta maaf berlebihan 7). Marah, kecewa dan frustasi dipendam 8). Tidak bisa ambil keputusan 9). Selalu mencari-cari alasan atas tindakan. 10). Merasa takut dalam berpendapat.

3. Komunikasi Asertif

Komunikasi asertif memungkinkan Anda untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran tanpa menuduh atau melukai orang lain (Grover, 2005). Sikap asertif akan menunjukkan kepercayaan diri sekaligus mengomunikasikan penghormatan terhadap orang lain (Stuart dan Laraia, 2005). Menurut Potter dan Perry dalam Fundamental of Nursing 7th Edition tahun 2009, seseorang yang asertif akan mengekspresikan perasaan dan emosi secara percaya diri, spontan dan jujur. Mereka mengambil keputusan dan mengatur hidup secara lebih efektif. Ciri-ciri dan sikap yang ditunjukkan oleh orang yang berkomunikasi secara asertif adalah sebagai berikut.

1). Terbuka dan jujur terhadap pendapat dari orang lain 2). Mendengarkan dan menerima pendapat maupun saran dari orang lain 3). Menyatakan pendapatnya namun tidak memaksa 4). Menghargai diri sendiri dan orang lain, berusaha mengatasi konflik 5). Menyatakan perasaan pribadi, jujur namun tetap berhati-hati 6). Mempertahankan hak pribadi.

Perilaku asertif memiliki manfaat sebagai berikut.

1). Meningkatkan self esteem dan percaya diri dalam mengekspresikan diri sendiri 2). Dapat bernegosiasi lebih produktif dengan orang lain 3). Dapat mengubah situasi kerja yang negatif menjadi positif 4). Meningkatkan pengembangan diri dan kepuasan pribadi pada pekerjaan/karir sesuai dengan kebutuhan, gaya dan kemampuan 5). Mampu membuat keputusan dan lebih mempunyai peluang mendapatkan apa yang dicari dalam hidup 6). Meningkatkan hubungan antar manusia pada pekerjaan dan mengurangi kesalahpahaman.

Berikut ini tiga langkah menjadi asertif.

1). Jadilah pendengar yang baik 2). Katakanlah apa yang Anda pikirkan dan rasakan 3). Upayakan untuk berani mengatakan ya atau tidak di saat yang kita inginkan, berani membuat permintaan dan berusaha untuk lebih terbuka dan langsung.

D. Sikap Ideal dalam Berkomunikasi

Ada beberapa sifat ideal yang dapat dilakukan seseorang dalam berkomunikasi.

Sikap yang pertama adalah dengan mendengarkan dengan penuh perhatian, sikap berikutnya adalah menunjukan penerimaan, Selain itu, seseorang harus pula mengklarifikasi apabila terjadi kesalah pahaman dalam penerimaan pesan. Kemudian ada pula pemberian penghargaan, yang dapat dilakukan dengan mendengarkan apabila sebagai pendengar, dan memberi salam apabila sebagai pembicara. Sikap yang terakhir adalah memberikan kesempatan pendengar untuk mennyampaikan persepsinya mengenai hal yang sudah disampaikan pembicara. Etika dapat dijadikan pegangan untuk menentukan sikap yang tepat dalam berkomunikasi. Contoh dari etika – etika tersebut adalah senantiasa sopan dan ramah, menjaga perasaan orang lain, memiliki rasa toleransi, serta dapat menjaga emosi. Pesan yang disampaikan harus pula berupa sebuah kebenaran, bahasa yang digunakan harus diperhatikan, tentunya diperhatikan pula siapa lawan bicara dalam komunikasi tersebut, serta tidak lupa berperilaku yang baik. Selain menjaga bahasa, jangan lupa pula untuk menjaga penampilan dan bahasa tubuh. Penampilan yang baik akan memberikan kesan yang baik pula, ekspresi wajah, intonasi suara, dan pesan – pesan tersirat dapat membuat pesan yang disampaikan oleh pembicara diterima sebagai suatu pesan yang berbeda oleh pendengar.

Page 4: Rangkuman Komunikasi Kesehatan (Hambatan & Komunikasi)

Kesimpulan

Komunikasi memiliki bentuk-bentuk dasar yang menunjukkan perbedaan penggunaan media dalam berkomunikasi baik menggunakan bahasa maupun fisik. Selain itu dalam berkomunikaasi juga terdapat sikap dan berperilaku dalam komunikasi yang terdiri dari sikap agresif, pasif dan asertif. Kemudian komunikasi juga dapat mengalami beberapa jenis hambatan yang berasal dari internal maupun eksternal diri orang itu sendiri dan komunikasi juga dapat terhambat oleh berbagai faktor yang sangat berpengaruh terhadap berhasilnya suatu komunikasi atau tidak. Oleh karena itu untuk melakukan komunikasi yang baik dan efektif diperlukan sikap yang ideal dalam berkomunikasi. Sehingga sebuah komunikasi dapat berjalan dengan baik.

Nama : Muhammad Fajar Dwi Putra

NPM : 1406639516

Kelas : Komkes-12

FG : 2