rangkuman bcma

4
MEDICATION ERRORS Kesalahan pengobatan (medication errors) adalah semua kejadian yang dapat menyebabkan pengobatan tidak sesuai atau yang dapat mencelakakan pasien dimana prosedur pengobatan tersebut masih berada di bawah kontrol praktisi kesehatan (Fowler, 2009). Kesalahan pengobatan masih sering terjadi, namun kesalahan tersebut dapat berbeda tipe (Fowler, 2009), 25 -50% dapat dicegah, berasal dari kesalahan peresepan, dan 78% terjadi akibat kegagalan sistem (Pinzon, 2007). Upaya untuk meningkatkan patient safety adalah dengan: (1) pengembangan sistem untuk identifikasi dan pelaporan risiko, error, atau adverse event, (2) penggunaan teknologi informasi, dan (3) upaya perubahan kultur organisasi. (Pinzon, 2007) BAR CODE MEDICATION ADMINISTRATION SYSTEMS Bar code medication administration (BCMA) atau administrasi pengobatan barcode merupakan sistem barcode yang dirancang sebagai media pencegah kekeliruan pengobatan (medication errors). Sistem ini terdiri atas alat pembaca barcode, media komputer portable seperti Personal Digital Assistant (PDA) dengan koneksi wireless, sebuah server, dan beberapa software lainnya yang mendukung koneksi hardware dengan sistem database dan sistem inven tori. Sistem barcode ini digunakan untuk mengumpulkan data secara otomatis yang menunjang efektivitas waktu dan biaya (Cummings, 2010). Sistem barcode bukanlah sistem dengan identifikasi fekuensi radio

Upload: erlhienda-slalu-ada

Post on 08-Apr-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

BCMA

TRANSCRIPT

Page 1: RANGKUMAN BCMA

MEDICATION ERRORS

Kesalahan pengobatan (medication errors) adalah semua kejadian yang dapatmenyebabkan pengobatan tidak sesuai atau yang dapat mencelakakan pasien dimanaprosedur pengobatan tersebut masih berada di bawah kontrol praktisi kesehatan(Fowler, 2009).

Kesalahan pengobatan masih sering terjadi, namun kesalahan tersebutdapat berbeda tipe (Fowler, 2009), 25 -50% dapatdicegah, berasal dari kesalahan peresepan, dan 78% terjadi akibat kegagalan sistem(Pinzon, 2007).

Upaya untuk meningkatkan patient safety adalah dengan:(1) pengembangan sistem untuk identifikasi dan pelaporan risiko, error, atau adverseevent, (2) penggunaan teknologi informasi, dan (3) upaya perubahan kultur organisasi.(Pinzon, 2007)

BAR CODE MEDICATION ADMINISTRATION SYSTEMS

Bar code medication administration (BCMA) atau administrasi pengobatanbarcode merupakan sistem barcode yang dirancang sebagai media pencegah kekeliruanpengobatan (medication errors). Sistem ini terdiri atas alat pembaca barcode, mediakomputer portable seperti Personal Digital Assistant (PDA) dengan koneksi wireless,sebuah server, dan beberapa software lainnya yang mendukung koneksi hardwaredengan sistem database dan sistem inven tori.

Sistem barcode ini digunakan untukmengumpulkan data secara otomatis yang menunjang efektivitas waktu dan biaya(Cummings, 2010). Sistem barcode bukanlah sistem dengan identifikasi fekuensi radio(Radio-Frequency Identification / RFID), yaitu proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio.

RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah devaiskecil yang disebut tag atau transponder (Transmitter + Responder). Tag RFID akanmengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari devais yang kompatibel, yaitu alatpembaca RFID (RFID Reader) (Erwin, 2004).

BCMA pada aspek intiperawatan memiliki potensi dan peluang dalam menyediakan informasi bagi paratenaga kesehatan tentang aktivitas perawatan dan terapi pasien sehari -hari melaluipenyimpanan data secara digital, karena Sistem Administrasi Pengobatan Berbarcode (BCMA)mampu mencegah kesalahan dalam pengobatan (medication errors) melalui identifikasiatas “lima prinsip tepat” pemberian pengobatan, yaitu tepat pasien, tepat obat, tepatdosis, tepat waktu, dan tepat rute.

Page 2: RANGKUMAN BCMA

BCMA ini terpasang di sisi tempat tidurpasien sehingga mampu mengumpulkan data secara otomatis yang d apat diaksesseketika di tempat yang sama. Sistem ini mampu menyediakan akses data yang bermanfaat sebagai sumber dokumentasi pengobatan maupun dokumentasi pemberianinjeksi yang aktual.

Keuntungan dari sentralisasi obat secara otomatis dan elektronik berbasis sistem barcode adalahotomatisasi proses input s umber data, penyimpanan data pada satu lokasi, dan adanyakontrol melalui barcode yang dapat meningkatkan akurasi dan mengontrol penyimpanandata. Sistem ini juga memiliki beberapa kerugian yaitu membutuhkan biaya yang besardalam pembangunan operasionalny a, sosialisasi dan pembelajaran yang akurat bagiperawat selaku praktisi, dan waktu yang dibutuhkan bagi petugas farmasi untukmenginput pengobatan ke dalam format yang dapat digunakan secara otomatis.

Cara kerja BCMA:

Sistem BCMA dalam pelaksanaannya untuk pengobatan melibatkan beberapaprofesi yaitu farmasi, perawat, dan dokter. Dokter memberikan order pengobatan danmengirimkannya pada penyedia pusat (provider), kemudian penyedia dan server akanmembuat input data elektronik terkait order obat pasien tersebut. Setelah ,m enerimadata dari penyedia, farmasi mulai membuat alur kerja administrasi pengobatan.Selanjutnya data virtual yang didapat merupakan bagian data elektronik MAR(Medication Administration record) dan digunakan untuk menampilkan daftar obat danjadwal administrasi yang terkait dengan pengobatan tersebut.. Pengobatan akan dipindai oleh perawat dan didaftar. Selanjutnya alat pembaca barcode akan mengidentifikasiobat yang telah terdaftar oleh penye dia, software penunjang akan memverifikasi obatyang tepat sesuai order, diatur dan diberikan tepat waktu, serta diukur sesuai dosis danrute yang seharusnya, sementara itu pada waktu yang sama software di alat akanmendokumentasikan pengobatan aktual yang baru diberikan. Setelah prosedur pemberian obat selesai maka perawat akan menggunakanformat fungsi Missed Medication untuk melaporkan tindakan pengobatan danmengambil solusi jika terdapat dosis obat yang terlewatkan, sehingga jejak detailtindakan terdokumentasi

Sistem BCMA ini telah mulai diterapkan sejak tahun 2000 di rumah sakit negarabagian Amerika Serikat, khususnya di unit intensif (ICU) dan mencapai kesuksesandalam implementasinya.Di amerika Sistem BCMAtelah diadopsi oleh 34 organisasi dari 6 sektor kesehatan yang terkait dengan farmasi,pelayanan, dan patient safety. mampu menurunkan angka kesalahan pengobatan sebanyak 70-80% di Canada, membantu memudahkan administrasi RS sistem ini juga memberikanjaminan keamanan bagi klien dan mendatangkan kepercayaan yang tinggi dari parastakeholder yang terkait.

FAKTA DI INDONESIA

Page 3: RANGKUMAN BCMA

Penerapan sistem BCMA di Indonesia masih belum terlaksana secara konkrit,realita yang ada saat ini lebih banyak berupa wacana tentang perbaikan sistem informasidi pelayanan kesehatan berdasarkan studi perbandingan dan hasil d ari pelayanan dibeberapa negara maju seperti Amerika serikat, Kanada, dan Jepang. Sistem barcodeyang diterapkan di Indonesia lebih pada sektor perdagangan seperti retail.

ALASAN ATAU KENDALA BELUM DITERAPKAN DI INDONESIA:

kurangnya iklim budaya organisasi dan budaya kesadaran penggunaan teknologi,biaya perencanaan dan operasional yang tinggi, sumber daya manusia yang belummencukupi kebutuhan teknologi tersebut, pola peran dan kebiasaan sehari -hari, dankebijakan dari organisasi penyedia pelayanan maupun kebijakan pemerintah akanpenggunaan sistem teknologi informasi di RS (Riley, 2010)