rangkuman agama ii

7
Berempati itu Mudah Menghormati itu Indah Rangkuman ini dibuat untuk memenuhi tugas tersetruktur pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Guru mata pelajaran : Nurzaman SAg,MM Oleh kelompok 5 : 1. Anida Siti Nurhanifah 2. Faza Rizki Safira 3. Regitha Pramesty Handayani 4. Ridwan Nugraha 5. Saif Ali Rachmadi

Upload: ramadhan39

Post on 21-Oct-2015

388 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rangkuman agama

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkuman Agama II

Berempati itu Mudah Menghormati itu Indah

Rangkuman ini dibuat untuk memenuhi tugas tersetruktur pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

Guru mata pelajaran :

Nurzaman SAg,MM

Oleh kelompok 5 :

1. Anida Siti Nurhanifah

2. Faza Rizki Safira

3. Regitha Pramesty Handayani

4. Ridwan Nugraha

5. Saif Ali Rachmadi

SMP Negeri 3 Cimahi

Jln. KPAD Sriwijaya telepon 022.6652137 Cimahi 40524

Page 2: Rangkuman Agama II

Mari Berperilaku Empati

Empati adalah keadaan mental yang membuat orang merasa dirinya dalam

keadaan, perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain. Dalam istilah lain,

empati dapat di artikan sebagai kemampuan untuk menyadari diri sendiri atas

perasaan seseorang, lalu bertindak untuk membantunya.

Empati merupakan sifat terpuji islam menganjurkan hambanya memiliki sifat

ini. Empati sama dengan rasa iba atau kasihan kepada orang lain yang terkena

musibah. Islam sangat menganjurkan sikap empati, sebagaimana firman Allah Swt.

Dalam surah an-Nisa/4:8.

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim, dan orang-

orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkan kepada mereka

perkataan yang baik”. (Surah an-Nisa/4:8)

Ayat tersebut menjelaskan apabila ada kerabat, anak yatim, dan orang miskin yang

ikut menyaksikan pemagian warisan, maka nereka diberi bagian sekadarnya sebagai atau tali

kasih. Kepadamu terhadap mereka perlu ditumbuhakan.

Sikap empati ini, akan timbul apabila:

1. Dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,

2. Mampu menempatkan diri sebagai orang lain, dan

3. Menjadi orang lain yang merasakan.

Terkait sikap empati ini, Rasullulah saw. bersabda.

“Dari Abi Musa r.a dia berkata, Rasullulah saw. bersabda ‘Orang mukmin yang satu

dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagia bagiannya salig mengokohkan. (H.R.

Bukhari)

Page 3: Rangkuman Agama II

Hadis di atas, secara tidak langsung mengajarkan kepada kita untuk bisa merasakan

apa yang dirasakan orang mukmin yang lain. Apabila ia sakit, kita pun merasa sakit.

Apabila ia gembira, kita pun merasa gembira.

Allah Swt. Menyuruh umat manusia untuk berempati terhadap sesamanya. Peduli dan

membantu antar sesame yang membutuhkan. Allah Swt, sangat murka kepada orang

orang yang egois dan sombong. Perilaku empati dalam kehidupan sehari-hari dapat

diwujudkan dengan cara:

1. Peka tehadap perasaan orang lain,

2. Membayangkan seandainya aku adalah dia,

3. Berlatih merngorbankan milik sendiri, dan

4. Membahagiakan orang lain.

Mari Menghormati Orang Tua Kita

Kedua orang tua sangat besar jasanya. Jasa mereka besar sehingga kamu tidak akan

mampu menghitungnya, antara lain:

1. Ibu mengandung denga penuh susah payah, kemudian melahirkan dengan

mempertaruhkan nyawanya;

2. Ibu menyusui selama dua tahun dengan penuh kasih sayang, dan terjaga malam hari

karena memenuhi kebutuhan anaknya;

3. Ibu dan ayah memelihara kita sehingga kita siap untuk hidup mandiri;

4. Ayah dan ibu bekerja keras untuk memenuhi keperluan keluarga;

5. Ayah dan ibu memberi bekal pendidikan;

6. Ayah dan ibu memberikan kasih sayang denga ikhlas tanpa meminta balasan.

Page 4: Rangkuman Agama II

Karena besarnya jasa orang tua, kita sebagai anak wajib hukumnya berbuat baik

kepada keduanya. Allah Swt. Memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada

keduanya, sebagai mana firman-Nya:

“ Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): “Janganlah

kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat,

anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik

kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak

memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu

berpaling. (QS. 2:83)”

Terkait dengan ini, Imam Abu Daud dan Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis dari

Abdullah bin Amru sebagai berikut.

Hadis di atas menegaskan kepada kita agar tidak sekali-kali mengecewakan kedua orang

tua kita.

Perilaku menghormati kedua orang tua dapat di wujudkan denga cara berikut ini.

1. Ketika orang tua masih hidup:

1. Memperlakukan keduanya dengan sopan dan hormat;

2. Membantu pekerjaanya;

3. Mengikuti nasihatnya (apabila nasihat itu baik);

4. Membahagiakan keduanya

2. Ketika orang tua sudah meninggal;

a. Jika keduannya muslim, kamu dapat mendoakan mereka setiap saat agar

mendapat ampunan Allah Swt;

Doa yang di ajarkan Rasullulah saw. demikian:

Page 5: Rangkuman Agama II

Artinya : “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku

sebagaimana mereka telah memelihara / mendidikku sewaktu aku kecil.”

b. Melaksanakan wasiatnya;

c. Menyambung dan melanjutkan silaturahmi yang dahulu sudah dilakukan oleh

kedua orang tua;

d. Menjaga nama baik mereka.

Mari Menghormati Guru

Guru membentuk kita menjadi manusia yang beriman, mengerti baik dan buruk,

berbudi pekerti luhur, dan menjadi orang yang bertanggung jawab, baik kepada diri sendiri,

masyarakat, bangsa, maupun Negara.

Gurulah yang menjadikan kita orang yang pandai dan memahami ilmu pengetahuan.

Dengan demikian, kita akan memperoleh kedudukan yang tinggi di hadapan Allah Swt.,

sebagai firman-Nya.

أ وت وا (ذ'ين$ و$ال +ك م+ م'ن $م$ن وا آ (ذ'ين$ ال (ه الل ف$ع' $ر+ ي

ج$ات6 د$ر$ +م$ +ع'ل ال

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Cara bebakti kepada guru, antara lain dengan bersikap:

1. Mengucapkan salam apabila bertemu;

2. Memperhatikan apabila di ajak bicara di dalam dan di luar kelas

3. Rendah hati, sopan, dan menghargai;

4. Melaksanakan tugas belajar dengan ikhlas.

Page 6: Rangkuman Agama II