rancangan percobaan
DESCRIPTION
OKTRANSCRIPT
PARTNER PENGANTAR PENELITIAN:
1. HAFID ANGGITO :1211300112. EDWIN GALIH :121130099
JUDUL PENELITIAN
PEMANFAATAN BIOGAS DARI LIMBAH ORGANIK DENGAN BANTUAN
SUBSTRAT EM4 SECARA ANAEROBIK SEBAGAI ENERGI LISTRIK
METODE PERCOBAAN
A. PENGAMBILAN DATA
Untuk memperoleh validitas data yang diambil dari masing – masing
sampel, maka dilakukan pengambilan data sebanyak 20 variasi pengambilan
data untuk tiap variasi variabel bebas.
B. CARA MENGUMPULKAN DATA
Untuk memperoleh data – data yang diinginkan, maka peneliti harus
menempuh langkah – langkah sebagai berikut:
1. BAHAN DAN PERALATAN PERCOBAAN
a. Bahan Percobaan
Pada percobaan ini, peneliti menggunakan bahan organic yang
mudah terdegradasi oleh mikroba pengurai (EM4), yang terdiri dari
bayam, kubis dan kangkung serta buah busuk. Air pada percobaan ini
digunakan sebagai membuat adonan lumpur atau sebagai pengencer
(perbandingan antara bahan dengan air). Bakteri pengurai yang
digunakan dalam percobaan ini adalah Effectiveness Microorganism 4
(EM4)
b. Alat Percobaan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari alat utama
dan alat pendukung.
Alat utama: terdiri dari alat penghancur (crushers) untuk proses
size reduction pada bahan organic (tujuan: memperluas
permukaan), bak penampung lumpur dengan kapasitas 30 liter
sebagai bioreactor, penampung gas 1 untuk biogas yang dihasilkan
dari proses penguraian pada bak bioreactor (gas CH4 belum murni),
adsorbsi dengan adsorben kaolin – zeolite yang telah dihaluskan,
bak penampung 2 untuk menampung biogas yang keluar dari
adsorbsi (gas CH4 sudah murni) dan kompor dengan bahan bakar
biogas dengan tripotnya dan 1(satu) set alat pembangkit listrik
dengan motor berbahan bakar gas metana
Alat pendukung: terdiri dari selang untuk sirkulasi biogas, corong
untuk memasukan lumpur dan bakteri pengurai ke tangki
bioreaktor, manometer untuk mengukur tekanan gas yang
dihasilkan, kran untuk mengatur besar – kecilnya sirkulasi gas ke
pembakar, gelas beaker untuk memanaskan air beserta
thermometer dan alat pengukur waktu (stopwatch).
2. PROSEDUR PENGERJAAN
a. Membuat starter EM4
Bahan utama membuat starter EM4 adalah:
Sampah sayuran (terutama kacang – kacangan) Bekatul secukupnya Gula merah Air beras Kulit buah – buahan (papaya, nanas, pisang, rambutan,
mangga)
Prosedur pembuatan starter EM4 adalah:
1) Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan, kemudian di tamping dalam wadah yang tertutup rapat.sambil diaduk selama satu minggu hingga membusuk menjadi EM1.
2) Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.
3) Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
4) Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.
5) Takarlah masing – masing starter EM4 sebanyak 700 ml/50 kg sampel untuk digunakan pada sampah organic bayam, kubis, buah dan kangkung.
Sumber: https://id-id.facebook.com/selurngrayun/posts/542401189142764
b. Menyiapkan limbah organic yang akan digunakan
1) Kumpulkan sampah – sampah organic, terutama sampah sayuran.
2) Lakukan proses sortir (pemisahan), yang merupakan sampah
sayuran berupa bayam, kubis, buah dan kangkung.
3) Timbang masing – masing bahan yang sudah disortir seberat 50 kg.
4) Lakukan proses penggilingan terhadap masing – masing sampah
sayuran yang sudah ditimbang, guna memperkecil ukuran sehingga
proses degradasi dapat berjalan dengan membutuhkan waktu yang
singkat.
c. Memasukkan limbah kedalam tangki biodigester
1) Limbah buah busuk yang sudah tergiling dimasukkan ke dalam
tangki biodigester menggunakan corong (usahakan menggunakan
kawat penusuk untuk membantu aliran umpan masuk kedalam
tangki, sehinggga tidak terjadi penyumbatan pada lubang corong).
2) Masukkan air dengan limbah yang sudah tergiling dalam tangki
bioreactor dengan perbandingan 1: 1.
3) Masukkan starter EM4 yang sudah dibuat pada langkah (a) kedalam
tangki bioreactor sebanyak 700 ml/50 kg sampel.
4) Tangki ditutup dengan rapat dan diaduk menggunakan pengaduk
mekanis (Tujuan: mencampurkan bahan yang sudah dimasukkan
tadi menjadi homogen hingga terbentuk biogas). Diusahakan agar
tidak terjadi kebocoran atau kontak dengan udara bebas, karena
akan mempengaruhi volume gas yang terbentuk. Diusahakan juga
temperature dalam tangki tidak dipengaruhi oleh temperature
lingkungan (rancanglah tangki secara adiabatis dengan
menggunakan isolasi atau lapisi dengan gabus (tujuan: naik –
turunya suhu mempengaruhi kinerja starter)).
5) Gasbio yang terbentuk langsung didistibusi ke tangki penampung 1
(ukur tekanan gas yang terbentuk dan suhu dari waktu awal
pemasukkan sampai memperoleh tekanan gas yang diperoleh
maksimum dan suhu gas optimum).
6) Ukur volume dan massa total gas (belum murni) yang terbentuk,
kemudian analisis nilai kalornya. Dengan dengan nilai kalor
dengan sekian joule, cek dengan melakukan pemanasan terhadap
air dengan volume 40 ml dalam gelas beker dan ukur suhu
maksimal sampai air tersebut mendidih.
7) Ukur kadar gas CO2 menggunakan Gas Analyzer sebelum
dilakukan proses pemurnian (untuk mendapatkan gas CH4 murni).
d. Pemurnian gas metana (CH4) menggunakan alat penjerap dengan
adsorben kaolin – zeolite.
1) Tutup kran yang mengarah ke pembakar 1 , agar biogas hasil dapat
disalurkan ke alat penjerap dengan kecepatan 2 m/detik dan sistem
operasi secara kontinyu (sampai tangki penampung 1 yang berisi
biogas non murni habis) dengan waktu untuk proses penjerapan
adalah selama 60 menit untuk masing – masing sampel. (yang
dijerap adalah gas CO2, (NH3, H2S, H2O = jumlah sangat sedikit dan
dapat diabaikan) sebelumnya kaoline – zeolite dihaluskan
menggunakan crusher sampai menjadi bubuk halus dengan lama
waktu 10 menit).
2) Alirkan gasbio murni (gas metana) hasil keluar dari alat adsorbs ke
tangki penampung 2.
3) Ukur penurunan kadar gas CO2 menggunakan gas analyzer,
volume dan massa gas metana yang diperoleh, analisis nilai kalor,
dan dengan nilai kalor dengan sekian joule, cek dengan melakukan
pemanasan terhadap air dengan volume 40 ml dalam gelas beker
menggunakan pembakar 2 dan ukur suhu maksimal sampai air
tersebut mendidih.
e. Penghasilan daya listrik dari biogas murni
1) Tutup kran yang mengarah ke pembakar 2 dan alirkan biogas
murni yang tersisa dalam tangki penampung 2 ke penampung
biogas pada generator.
2) Injeksikan gas metana murni dalam karburator dan dicampur
dengan udara dengan system pressure stabilizer (campuran ini akan
menghasilkan ledakan yang mengakibatkan motor genset dapat
bergerak)
3) Ukur daya listrik yang dihasilkan dari generator tersebut
menggunakan Power Quality Analyzer (PQA) fluke 43B
f. Tahap pencucian tangki biodigester
1) Keluarkan lumpur yang terbentuk akibat proses penguraian menuju
saluran output untuk dilakukan proses pengolahan lanjut menjadi
pupuk kompos.
2) Cuci tangki dengan menggunakan air bersih
g. Lakukan proses pengulangan dari langkah (c) sampai dengan langkah
(f), tetapi menggunakan sampah organic bayam
h. Lakukan proses pengulangan dari langkah (c) sampai dengan langkah
(f), tetapi menggunakan sampah organic kubis
i. Lakukan proses pengulangan dari langkah (c) sampai dengan langkah
(f), tetapi menggunakan sampah organic kangkung